pelaksanaan program bk smk
-
Upload
donny-kurnianto-dk -
Category
Education
-
view
83 -
download
23
Transcript of pelaksanaan program bk smk
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2016
1
Bahan Sosialisasi Panduan Operasional Penyelenggaraan
Bimbingan Dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan
• Peserta memahami komponen program BK
• Peserta memahami Pelaksanaan Layanan BK secara langsung
• Peserta memahami Pelaksanaan Layanan BK melalui media
• Peserta memahami Kegiatan Administrasi BK
• Peserta memahami Kegiatan Tambahan dan Pengembangan
Keprofesian
Tujuan
Komponen Program BKKomponen Cara Pemberian Layanan Strategi/Kegiatan/Kegiatan
Layanan
Layanan Dasar Langsung Bimbingan klasikal
Bimbingan kelas besar/lintas kelas
Bimbingan kelompok
Melalui media Pengembangan media bimbingan
dan konseling
Papan bimbingan
Leaflet
Layanan Peminatan
dan Perencanaan
individual
Langsung Bimbingan klasikal
Konseling individual
Konseling kelompok
Bimbingan kelas besar/ lintas
kelas
Bimbingan kelompok
Konsultasi
Kolaborasi
Layanan Responsif Langsung Konseling individual
Konseling kelompok
Konsultasi
Konferensi kasus
Kunjungan rumah
Alih tangan kasus
Advokasi
Melalui media Konseling melalui elektronik
Kotak masalah (Kotak Kebutuhan Peserta Didik/konseli)
Dukungan system Administrasi Pelaksanaan dan tindak lanjut assessmen (termasuk
kunjungan rumah)
Penyusunan dan pelaporan program bimbingan dan
konseling
Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan administrasi dan mekanisme bimbingan dan
konseling
Kegiatan tambahan dan
pengembangan keprofesian
berkelanjutan
Kegiatan tambahan guru bimbingan dan konseling atau
konselor
Pengembangan keprofesian berkelanjutan guru
bimbingan dan konseling atau konselor
Komponen Cara Pemberian Layanan Strategi/Kegiatan/Kegiatan Layanan
PELAKSANAAN
LAYANAN BK
Layanan Langsung
Layanan melalui
Media
Kegiatan
Administrasi
Kegiatan Tambahan
Pengertian
Konseling individual merupakan
proses interaktif yang
dicirikan oleh hubungan yang unik antara guru
bimbingan dan konseling atau konselor dan
peserta didik/konseli yang
mengarah pada perubahan perilaku, konstruksi
pribadi, kemampuan mengatasi situasi hidup
dan keterampilan membuat keputusan
Tujuan
memfasilitasi konseli melakukan perubahan perilaku, mengkonstruksi pikiran, mengembangkan kemampuan
mengatasi situasi kehidupan, membuat keputusan yang
bermakna bagi dirinya dan berkomitmen untuk mewujudkan
keputusan dengan penuhtanggungjawab dalamkehidupannya
Langkah Konseling Individual (Konseli datang sendiri)
KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN
Langkah 1 :
Pra konselinga. Penataan ruangb. Kesiapan pribadi guru bimbingan dan konseling atau
konselor
Langkah 2 :
Proses konseling
a. Membangun relasi konselingb. Melaksanakan tahapan dan mengunakan teknik konseling
sesuai teori yang dipilih baik secara tunggal, maupun integratif.
c. Mengakhiri proses konseling.Langkah 3 :
Pasca konselinga. Membuat laporan konselingb. Berdasarkan kesepakatan dengan konseli, konselor
memonitoring dan mengevaluasi tindakan/perilaku yang direncanakan konseli
Langkah Konseling Individual (Konseli diundang)
KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN
Langkah 1 :
Pra konseling
Mengumpulkan dan menganalisis data konseli secara komprehensif
(potensi, masalah, latar belakang kondisi konseli)
Menyusun RPL konseling
Menata ruang
Langkah 2:
Proses konseling
Membangun relasi konseling
Melaksanakan tahapan dan mengunakan teknik konseling sesuai
teori yang dipilih baik secara tunggal, maupun integrative
Menutup proses konseling.
Langkah 3: Pasca konseling Membuat laporan konseling
Berdasarkan kesepakatan dengan konseli, konselor memonitoring
dan mengevaluasi tindakan/perilaku yang direncanakan konseli
Langkah e-counseling
KOMPONEN/
LANGKAH
ISI KEGIATAN
Langkah 1 :
Pra konseling
Mendesain menu e-counseling
Melakukan sosialisasi dan edukasi pada peserta
didik/ konseli
Langkah 2:
Proses konseling
Membangun relasi konseling
Melaksanakan tahapan dan mengunakan teknik
konseling sesuai teori yang dipilih baik secara
tunggal, maupun integrative
Menutup proses konseling.
Langkah 3: Pasca konseling Membuat laporan konseling
Berdasarkan kesepakatan, konseli melakukan
tindakan lanjutan proses konseling.
KONSELING KELOMPOK
Pengertian Konseling Kelompok
Konseling kelompok adalah
layanan konseling yang diberikan kepada
sejumlah peserta didik/konseli dalam
suasana kelompok dengan
memanfaatkan dinamika kelompok untuk
saling belajar dari pengalaman para
anggotanya sehingga peserta didik/konseli
dapat mengatasi masalah
TUJUAN
Tujuan konseling kelompok adalah1. memfasilitasi konseli konseli melakukan
perubahan perilaku,
2. mengkonstruksi pikiran,
3. mengembangkan kemampuan mengatasi
situasi kehidupan,
4. membuat keputusan yang bermakna bagi
dirinya dan
5. berkomitmen untuk mewujudkan keputusan
dengan penuh tanggungjawab dalam
kehidupannya dengan memanfaatkan
kekuatan (situasi) kelompok
LANGKAH-LANGKAH1. Pra Konseling
2. Pelaksanaan Konseling
3. Pasca Konseling
1. Pra Konseling
a. Mengelompokkan 2-8 konseli yang memiliki masalah relatif sama
b. Menyusun RPL konseling kelompok
Tahap Pelakasanaan
TAHAP 1: AWAL
1. Membangun hubungan baik (rapport)
2. Membangun understanding
3. Mendorong konseli untuk terlibat secara aktif
dalam kegiatan kelompok
4. Membangun norma kelompok dan kontrak
bersama berupa penetapan aturan-aturan
kelompok secara lebih jelas
5. Mengembangkan interaksi positif
6. Mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran
7. Menutup sesi awal
Tahap Pelakasanaan
TAHAP 2:
TRANSISI
a. Mengingatkan kembali apa yang telah disepakati
pada sesi sebelumnya.
b. Membantu peserta untuk mengekspresikan
dirinya secara unik, terbuka dan mandiri;
c. Mengadakan kegiatan selingan yang kondusif
d. Memberi contoh bagaimana mengeskpresikan
pikiran dan perasaan
e. Memberi contoh mendengarkan secara aktif
Tahap Pelakasanaan
TAHAP 3: KERJA
a. Membuka pertemuan konseling
b. Memfasilitasi kelompok membahas permasalahan yang
dihadapi oleh tiap-tiap anggota kelompok
c. Mengeksplorasi masalah yang dikeluhkan oleh salah satu
anggota kelompok
d. Memfasilitasi anggota kelompok memusatkan perhatian
pada pencapaian tujuan masing-masing,
e. Memandu kelompok merangkum poin-poin belajar yang
dapat ditemukan pada setiap sesi konseling kelompok,
f. Memberikan penguatan
g. Menutup sesi
Tahap Pelakasanaan
TAHAP 4:
PENGAKHIRAN
a. Memfasilitasi para anggota kelompok
melakukan refleksi dan berbagi
pengalaman tentang apa yang telah
dipelajari melalui kegiatan kelompok,
bagaimana melakukan perubahan, dan
merencanakan serta bagaimana
memanfaatkan apa-apa yang telah
dipelajari,
b. Mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan
3. Pasca Konseling
a. Mengevaluasi perubahan yang dicapai danmenetapkan tindak lanjut kegiatan yang dibutuhkan secara individual setiap anggotakelompok sehingga masalah konseli betul-betulterentaskan
b. Menyusun laporan konseling kelompok
BIMBINGAN KELOMPOK
• PENGERTIAN
pemberian bantuan kepada peserta didik/konselimelalui kelompok-kelompok kecil yang terdiriatas dua sampai sepuluh orang untuk maksudpencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilaiatau pengembangan keterampilan-keterampilanhidup yang dibutuhkan.
• Topik bimbingan kelompok
Bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti: cara belajar, kiat-kiat menghadapi ujian, pergaulan sosial, persahabatan, penanganan konflik, mengelola stress.
• Pelaksanaan bimbingan kelompok
Satu pertemuan bimbingan kelompok selama 40-45 menit atau selama 20-39 menit dengan duakelompok dihargai setara dengan dua jam pelajaran.
26
Langkah-langkah Umum Bimbingan Kelompok
PEMBUKAAN
TRANSISI
PENUTUP
INTI
Langkah-langkah Umum Bimbingan Kelompok
1. PEMBUKAAN• Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.• Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.• Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses
bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan. • Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh
dalam kegiatan kelompok.• Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.• Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu
merumuskan tujuan bersama.
2. TRANSISI
• Melakukan kegiatan selingan berupa permainan kelompok.
• Mereviu tujuan dan kesepakatan bersama.
• Memotivasi anggota untuk terlibat aktif mengambil manfaat dalam tahap inti.
• Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.
3. INTI • Mendorong tiap anggota untuk mengungkapkan topik yang perlu
dibahas.• Menetapkan topik yang akan diintervensi sesuai dengan tujuan
bersama.• Mendorong tiap anggota untuk terlibat aktif saling membantu.• Kegiatan selingan yang bersifat menyenangkan mungkin perlu diadakan.• Mereview hasil yang dicapai dan menetapkan pertemuan selanjutnya.
4. PENUTUP• Mengungkap kesan dan keberhasilan yang dicapai oleh setiap anggota. • Merangkum proses dan hasil yang dicapai.• Mengungkapkan kegiatan lanjutan yang penting bagi anggota kelompok.• Menyatakan kegiatan akan segera berakhir.• Menyampaikan pesan dan harapan.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut ditujukan untuk melihat danmemonitor perubahan tingkah laku yang ditunjukan oleh peserta didik yang telah dibantu, juga untuk mengevaluasi keberhasilan atauketidakberhasilan penggunaan strategi atauteknik yang digunakan dimana hal ini perlu bagipeningkatan dan pengembangan kompetensiguru bimbingan dan konseling/ konselor.
Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok
1. Diskusi kelompok
2. Psikodrama
3. Sosiodrama
4. Homeroom
5. Kepustakaan
DISKUSI KELOMPOK
PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK
Diskusi kelompok merupakan teknik bimbingankelompok yang memberi kesempatan kepadasetiap anggota kelompok untuk mengemukakanpikirannya masing-masing dalammengembangkan kemampuan dan atauketerampilan hidup tertentu secara bersama-sama.
TUJUAN DISKUSI KELOMPOK
1. Memberi kesempatan pada setiap peserta untuk mengambilsuatu pelajaran dari pengalaman teman-teman peserta yang lain dalam mengembangkan perilaku baru.
2. Memberikan suatu kesadaran bagi setiap peserta bahwa setiaporang itu mempunyai cara-cara tersendiri.
3. Mendorong individu yang tertutup dan sukar mengutarakanpendapat, ide atau masalah untuk berani menyampaikan padaorang lain.
4. Kecenderungan mengubah sikap dan tingkah laku tertentusetelah mendengarkan cara, pandangan, kritikan atau saran teman anggota kelompok.
LANGKAH-LANGKAH DISKUSI KELOMPOK
1. Membuat RPL Diskusi Kelompok.
2. Mempersiapkan ruang diskusi lengkap dengan sarana yang diperlukan.
3. Menyiapkan anggota kelompok (idealnya 6-10).
4. Perkenalan antar anggota masing-masing.
5. Membuat suatu kesepakatan bersama (janji bersama) untuksaling membantu dan memberikan dukungan agar diperolehperilaku baru dalam diskusi kelompok.
6. Mendiskusikan topik/ tema.
7. Mengakhiri diskusi dengan penguatan dan tindak lanjutperilaku yang akan menjadi pembiasaan.
8. Melaporkan hasil diskusi kelompok.
PERAN GURU DALAM DISKUSI KELOMPOK
• Guru bimbingan dan konseling atau konselorberperan menyiapkan RPL diskusi kelompok, melaksanakan, dan melaporkan diskusi kelompoksecara tertulis.
• Guru kelas berperan menyelenggarakanpembelajaran bernuansa bimbingan denganmengintegrasikan kompetensi kemandirian padatema/ topik mata pelajaran. Diskusi kelompoksebagai metode pengajaran.
PSIKODRAMA
PENGERTIAN PSIKODRAMA
• Psikodrama merupakan upaya memfasilitasi pesertadidik/konseli memperoleh pengertian yang lebih baiktentang dirinya sendiri, menemukan konsep diri, menyatakan kebutuhan, dan menyatakan reaksiterhadap stimulus yang mempengaruhi diri pesertadidik/konseli.
TUJUAN PSIKODRAMA
• Tujuan psikodrama adalah membantu pesertadidik/konseli memperoleh pengertian yang baik tentangdiri sendiri sehingga dapat menemukan konsep diri, kebutuhan-kebutuhan, reaksi-reaksi yang tepat terhadapstimulasi yang diterima, dan peran-peran yang dapatditampilkan.
KOMPONEN-KOMPONEN PSIKODRAMA
1. Panggung
2. Pemimpin psikodrama
3. Pemeran utama (protagonist)
4. Pemeran pembantu (auxilaryegos)
5. Penonton (audience)
LANGKAH-LANGKAH PSIKODRAMA
Persiapan Pelaksanaan Diskusi
PELAKSANA PSIKODRAMA
• Pelaksana psikodrama adalah guru bimbingandan konseling atau konselor dan ahli lain jikamemungkinkan.
• Guru kelas dapat memanfaatkan psikodramasebagai strategi pembelajaran sesuai dengantema pada mata pelajaran.
• Contoh: Tema lingkungan. Peserta didikmengekspresikan emosi pada situasi emosionalsecara tepat dalam suatu lingkungan tertentu.
SOSIODRAMA
PENGERTIAN SOSIODRAMA
• Sosiodrama merupakan upaya membantupeserta didik lebih memahami danmengantisipasi permasalahan sosial yang timbuldari hubungan antar manusia melalui bermainperan.
• Permasalahan sosial yang dapat dientaskanmelalui psikodrama seperti pertentangan denganteman sebaya, kesalahpahaman dalamberkomunikasi, dan lain-lain.
TUJUAN SOSIODRAMA
• Tujuan sosiodrama adalah membantu pesertadidik/konseli memperoleh pemahaman yang tepat tentang permasalahan sosial yang dialaminya dan dapat mengembangkanketerampilan interaksi sosial yang efektif.
LANGKAH-LANGKAH SOSIODRAMA
Perencanaan Pelaksanaan Penutup
PELAKSANA SOSIODRAMA
• Pelaksana sosiodrama adalah guru bimbingan dankonseling atau konselor dan ahli lain jikamemungkinkan.
• Guru kelas memberikan layanan bimbingan dankonseling yang terintegrasi dalam pembelajaran, menggunakan sosiodrama sebagai metodepengajaran sesuai dengan tema.
• Contoh: Perilaku bullying dan cara menghindarinya. Peserta didik/konseli mendemonstrasikan caramenghindari perilaku bullying.
c. HOME ROOM
PENGERTIAN HOME ROOM
• Home room merupakan teknik bimbingan kelompokyang berupaya menciptakan suasana rumah padaadegan kelompok peserta didik/konseli, sehinggatercipta suasana informal, penuh dengan rasa kekeluargaan, dan interaksi alamiah untukmembicarakan beberapa hal yang dianggap perluterutama masalah-masalah yang berhubungandengan pelajaran, kegiatan sosial, tata tertib, moral, cara berpakaian atau masalah-masalah lain di luarsekolah.
TUJUAN HOME ROOM
• Tujuan utama home room adalah guru bimbingandan konseling atau konselor dapat mengenalpeserta didik lebih dekat sehingga dapatmembantunya secara efektif dan efsien.
LANGKAH-LANGKAH HOME ROOM
• Penyiapan ruangan.
• Pengumpulan peserta didik/konseli yang mengikuti kegiatan home room.
• Penjelasan tujuan kegiatan home room.
• Dialog terbuka antar anggota home room.
• Penyimpulan dan tindak lanjut kegiatan home room.
KEPUSTAKAAN (BIBLIOTERAPHY)
PENGERTIAN KEPUSTAKAAN
• Kepustakaan merupakan teknik bimbingankelompok yang berupaya menyediakan bahanbacaan yang mendukung peserta didik untukmengelaborasi pengetahuan yang dapat menjadidasar bagi pengembangan sikap yang mendukung kemampuan peserta didik untukmenyesuaikan diri dengan tuntutan diri maupunlingkungan.
TUJUAN UTAMA KEPUSTAKAAN
• Tujuan utama kepustakaan peserta didik memilikipengetahuan, pemahaman terhadap diri danlingkungan, serta memiliki akses rujukan untukmengembangkan kapasitas diri maupun strategicoping menyelesaikan masalah.
LANGKAH-LANGKAH KEPUSTAKAAN
• Penyiapan kepustakaan (buku, majalah, film, bahanbacaan)
• Penyiapan ruangan dan perangkat pendukung(mebeler, computer) sehingga peserta didik menjadinyaman
• Pengumpulan peserta didik/konseli yang mengikutikegiatan kepustakaan.
• Penjelasan tujuan kegiatan kepustakaan.• Dialog terbuka antar anggota kepustakaan. • Penyimpulan dan tindak lanjut kegiatan
kepustakaan.
BIMBINGAN KLASIKAL
PENGERTIAN BIMBINGAN KLASIKAL
• Bimbingan klasikal (classroom activity )merupakan kegiatan layanan yang diberikankepada sejumlah peserta didik dalam satuankelas satu rombongan belajar dan dilaksanakandi kelas dalam bentuk tatap muka antara guru bimbingan dan konseling atau konselor denganpeserta didik/ konseli.
TUJUAN BIMBINGAN KLASIKAL
• Kegiatan layanan bimbingan klasikal bertujuan membantu peserta didik/konseli dapat mencapai kemandirian dalam kehidupannya, perkembangan yang utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir, serta mencapai keselarasan antara pikiran, perasaan dan perilaku.
LANGKAH-LANGKAH BIMBINGAN KLASIKAL
Persiapan Pelaksanaan
Evaluasi
Dan
Tindak lanjut
PENGEMBANGAN TOPIK MATERI BIMBINGAN KLASIKAL
SKKPDMasalah Peserta
Didik
Bidang Layanan
Bimbingan dan
Konseling
Kompetensi/Aspek
perkembangan
Kelompok
masalah
Bidang layanan
bimbingan dan
konseling
Tataran/
Internalisasi
Tujuan
Item pernyataan
dalam instrumen
Tujuan bidang
layanan bimbingan
dan konseling
Item pernyataan
dalam instrumen
Bidang
bimbingan –
Tema
Ruang lingkup – Tema
Bidang bimbingan
: Tema
Tingkatan kelas –
Topik materi
Tingkatan kelas –
Topik materi
Tingkatan kelas :
Topik materi
Bimbingan Klas
Besar/ Lintas
Kelas
PENGERTIAN BIMBINGAN KELAS BESAR ATAU LINTAS KELAS
• Bimbingan kelas besar/lintas kelas merupakanlayanan bimbingan klasikal yang melibatkanpeserta didik/ konseli dari sejumlah kelas padatingkatan kelas yang sama dan atau berbedasesuai dengan tujuan layanan.
TUJUAN BIMBINGAN KELAS BESAR
• Bimbingan kelas besar/ lintas kelas bertujuan memberikan pengalaman, wawasan, serta pemahaman yang menjadi kebutuhan peserta didik, baik dalam bidang perkembangan pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
LANGKAH-LANGKAH BIMBINGAN KELAS BESAR
1. Menyeleksi, memetakan, menetapkan kegiatan atasdasar kebutuhan peserta didik/konseli
2. Menyusun RPL dan dilengkapi lembar kerja peserta didik/ konseli
3. Mempersiapkan kegiatan bimbingan kelas besar/ lintas kelas, antara lain : sarana, nara sumber, kepanitiaan, susunan acara
4. Melaksanakan bimbingan kelas besar/ lintas kelas
5. Mengevaluasi bimbingan kelas besar/ lintas kelas dalam bentuk komitmen rencana perilaku peserta didik/ konseli
6. Menindaklanjuti bimbingan kelas besar/ lintas kelas dalam bentuk monitoring kegiatan pembiasaan
PERAN GURU BK DALAM BIMBINGAN KELAS BESAR
• Guru bimbingan dan konseling atau konselorberperan menyiapkan RPL bimbingan kelas besaratau lintas kelas, melaksanakan danmelaporkannya secara tertulis.
• Nara sumber dalam bimbingan kelas besar ialah ruru bimbingan dan konseling atau konselor, alumni, ahli yang relevan, tokohmasyarakat/agama.
Pengertian
kegiatan yang dilakukan guru bimbingan
dan konseling atau konselor untuk memberi
masukan, saran,kepada guru mata
pelajaran, orang tua, pimpinan satuan
pendidikan atau pihak lain yang
berkepentingan untuk membangun
pemahaman dan kepedulian, kesamaan
persepsi dan memberikan dukungan
terhadap penyelesaian masalah peserta
didik/konseli
Fungsi Konsultasi
1. Sebagai konsultan,
2. Sebagai konsulti,
Tujuan Konsultasi
1. Memberikan masukan kepadakonsulti.
2. Memperoleh dukungan dalamperencanan, pelaksanaan danevaluasi program layanan.
Langkah-langkah konsultasi
1. Langkah guru bimbingan dan konseling ataukonselor sebagai konsultan sebagai berikut.
a. Menerima peserta didik/ konseli dan siapapunyang membutuhkan informasi untuk mendukungkeberhasilan peserta didik
b. Memberikan informasi, pandangan, nasehat, membuka peluang sesuai dengan kebutuhan
c. Meminta umpan balik layanan yang diberikan
d. Membuat laporan konsultasi
2. Langkah guru bimbingan dan konselingatau konselor sebagai konsulti adalah.
a) Menyiapkan bahan konsultasi secara tertulis.
b) Meminta waktu untuk berkonsultasi pada pihak yang
berkepentingan baik secara tertulis maupun lisan
c) Menyampaikan gagasan dan kebutuhan dukungan
d) Mendorong komitmen pemangku kepentingan dalam
bentuk kebijakan atau tindakan nyata
e) Memonitoring keterlaksanakan dukungan
PengertianKolaborasi adalah suatu kegiatan menjalinkerjasama antara profesional atau antara orang yang kompeten, terutama antara guru bimbingan dankonseling atau konselor dengan profesional lain (guru mata pelajaran, psikolog) atau antarakonselor dengan orang atau lembaga lain yang kompeten (orangtua, lembaga industri) yang dapatmemberikan sumbangan pemikiran, dukungan danatau tenaga dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling secara efetif di SMK.
Lanjutan Pengertian Kolaborasi….
Kolaborasi harus didasarkan atas
kesetaraan, komitmen tentang
pewujudan tujuan pendidikan,
kesetaraan sebagai tenaga
profesional dilakukan dengan
komunikasi serta berbagi pemikiran
secara terbuka, atau bekerja
bersama-sama secara
berkesinambungan.
Tujuan
Kolaborasi
Menjalin hubungan baik dengan pihak lain yang dilibatkan
dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling
Secara khusus, untuk SMK perlu adanya jalinan
kolaborasi yang intensif antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan tim bimbingan dan
konseling
Memperoleh sumbangan pemikiran, gagasan dan tenaga
yang diperlukan dalam melaksanakan program bimbingan
dan konseling.
Langkah KolaborasiKOMPONEN/
LANGKAH
ISI KEGIATAN
Langkah 1 :
Perencanaana. menetapkan topik yang akan dibahas,
b. meminta pimpinan sekolah untuk mengundang pihak
lain dan menyiapkan anggaran,
c. melakukan komunikasi dengan pihak lain yang terkait,
d. menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan.Langkah 2 :
Pelaksanaan;
kolaborasi dapat
dilaksanakan bersama
denganProses konseling
a. Orang tua berupa dukungan untuk mensukseskan
belajar peserta didik
b. Guru mata pelajaran berupa kegiatan diagnostik
kesulitan belajar, diskusi tentang suasana belajar yang
kondusif.
c. Ahli lain atau unit lain di sekolah seperti Tim
kedisiplinan, tim bursa kerja, berupa kegiatan bersama
yang digarap oleh tim ahli yang berbeda-beda namun
terarah pada pencapaian tujuan pendidikan di SMK
d. Lembaga lain berupa peningkatan mutu layanan
bimbingan dan konseling yang dituangkan dalam
bentuk naskah kerja sama
Langkah KolaborasiKOMPONEN/
LANGKAH
ISI KEGIATAN
Langkah 3 :
Evaluasi
kegiatan evaluasi dilakukan terhadap
proses dan hasil kolaborasi
Langkah 4 :
Pelaporan
membuat laporan kegiatan dan
mengarsipkan
Langkah 5 :
Tindak lanjut
melakukan kegiatan berdasarkan hasil
evaluasi
ALIH TANGAN KASUS
Pengertian Alih Tangan Kasus
• Alih tangan kasus adalah suatu tindakan mengalihkan penangananmasalah peserta didik/konseli dari satu pihak kepada pihak lain yang lebih berwenang dan memiliki keahlian. Guru bimbingan dan konselingatau konselor melakukan alih tangan kasus kepihak lain karenakeahlian dan kewenangannya baik di sekolah (guru mata pelajaran) maupun di luar sekolah (psikolog, dokter, psikiater). Sebaliknya guru bimbingan dan konseling atau konselor menerima alih tangan kasuspeserta didik dari wali kelas, guru mata pelajaran, dan pimpinansekolah.
• Dalam pelaksanaan alih tangan kasus, guru bimbingan dan konselingatau konselor perlu menyusun kelengkapan kegiatan berupa format pelaksanaan dan laporan pelaksanaan alih tangan kasus (contoh format alih tangan kasus dan laporan pelaksanaan alih tangan kasus terdapatpada Lampiran 15 dan 16).
Langkah-langkah
alih tangan kasus
1. Alur alih tangan kasus dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada pihak lain
Alur alih tangan kasus dari wali kelas, guru mata pelajaran
dan atau pimpinan sekolah kepada konselor dan guru
bimbingan dan konseling
KOMPONEN/
LANGKAH
ISI KEGIATAN
Alur alih tangan kasus
dari guru bimbingan
dan konseling atau
konselor kepada pihak
lain sebagai berikut;
1. komunikasi dengan konseli dan orang tua untuk
memperoleh persetujuan alih tangan kasus;
2. konsultasi dengan pimpinan sekolah untuk
menjelaskan dan memperoleh ijin alih tangan kasus
kepada ahli lain di luar sekolah;
3. membuat surat pengantar alih tangan kasus dengan
dilengkapi data pendukung. (format pada lampiran);
4. mengirim peserta didik/konseli untuk memperoleh
layanan ahli; memantau perkembangan hasil layanan
ahli;
5. memperoleh dan mengadministrasikan laporan dari
ahli lain;
6. apabila bantuan yang diberikan oleh ahlipun tidak
berhasil mencapai tujuan, maka perlu dilakukan
analisis dan perencanaan penanganan berikutnya
antara lain melalui konferensi kasus, konsultasi
Alur alih tangan
kasus dari wali
kelas, guru
mata pelajaran
dan atau
pimpinan
sekolah kepada
konselor dan
guru bimbingan
dan konseling
sebagai berikut;
meminta informasi tentang keadaan peserta
didik/konseli yang dialihkan
mengumpulkan data dan menganalisis sebagai bahan
dalam memberikan bantuan;
membuat perencanaan bantuan seperti konseling, diagnosis
kesulitan belajar
membuat laporan sesuai dengan penanganan yang
dilakukan;
mengkomunikasikan hasil layanan kepada pihak yang
mengirimkan kasus
KUNJUNGAN RUMAH
Kegiatan yang dilakukan oleh guru
bimbingan dan konseling atau konselor
dalam rangka melengkapi data, klarifikasi,
konsultasi dan kolaborasi melalui pertemuan
tatap muka dengan orang tua/wali peserta
didik/konseli di tempat tinggal yang
bersangkutan.
TUJUAN
•Membangun hubungan baik
dengan orangtua/wali peserta
didik/konseli,
•Melengkapi dan klarifikasi data
tentang peserta didik/konseli,
•Mengkonsultasikan serta
membangun kolaborasi untuk
pemecahan masalah peserta
didik/konseli.
Langkah
Kunjungan
Rumah
PersiapanMenentukan tujuan dan waktu pelaksanaan,
Mendapat ijin dan surat tugas dari kepala sekolah,
Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan,
misalnya daftar pertanyaan dan pedoman observasi,
Membuat kontak awal dengan orang tua/wali untuk kunjungan rumah.
PelaksanaanMelakukan komunikasi dengan orang tua/wali menjelaskan maksud kunjungan rumah. Melakukan wawancara dan observasi
Mengakhiri kunjungan rumah
Membuat laporan hasil kunjungan rumah
8
2
Layanan Advokasi
Pendampingan kepada peserta didik/konseliyang mengalami perlakuan tidak mendidik, salah, diskriminatif, malpraktik, kekerasan, pelecehan, dan tindak kriminal dengan caramempengaruhi cara berpikir, berperasaandan bertindak untuk mendukung pencapaianperkembangan optimal peserta didik
TUJUAN
Mengubah cara pandang dan cara bertindak peserta didik/konseli, orang tua, pendidik, tenaga kependidikan, kepala sekolah, serta stakeholder lain yang berkepentingan dalam rangka menyelesaikan permasalahan peserta didik/konseli.
Langkah advokasi untuk mempengaruhi
.
1. Menetapkan perilaku, aktivitas, pikiran atau perasaan yang
ingin di rubah
2. Mempersiapkan bahan advokasi.
3. Menetapkan orang paling berkepentingan untuk
membuat kebijakan dan atau melakukan
4. aktivitas/kegiatan yang diharapkan
5. Menetapkan teknik advokasi yang akan digunakan
6. Melakukan kegiatan advokasi
7 Melakukan evaluasi ketercapaian tujuan advokasi
8 Menyusun laporan pelaksanaan advokasi
Langkah advokasi untuk
mendampingi
1. Memahami masalah yang dihadapi peserta didik/konseli
2. Memahami prosedur/langkah yang diperlukan untuk
mendampingi peserta didik/ konseli
3. Mendampingi peserta didik/konseli dalam menghadapi
permasalahan
4. Membangun jejaring, melakukan konseling/intervensi
bimbingan dan konseling yang dibutuhkan oleh peserta
didik/konseli dalam menghadapi masalah
5. Melakukan kegiatan advokasi
6 Membuat laporan layanan advokasi
KONFERENSI KASUS
Kegiatan untuk membahas danmenemukan penyelesaian masalah yang dihadapi peserta didik/konseli denganpihak-pihak yang dapat memberikanketerangan, kemudahan dan komitmen.
Bersifat terbatas dan tertutup (rahasia)
Dilakukan dalam suasanakekeluargaan dan bukan untukmenghakimi peserta didik/konseli.
TUJUAN
Memperoleh pengertian, penerimaan, persetujuan, dankomitmen peran dari para pesertakonferensi sebagai upayamengatasi masalah yang dihadapipeserta didik/konseli.
Langkah Konfrensi Kasus
LANGKAH ISI KEGIATAN
Langkah 1 :
Persiapan
Guru bimbingan dan konseling atau konselor
mengajukan permohonan kepada kepala sekolah
untuk mengundang peserta konferensi kasus
Langkah 2:
Pelaksanaan
Penyampaian deskripsi potensi, gejala, dan masalah peserta
didik/konseli.
Penjelasan upaya-upaya pengentasan yang telah dilakukan guru
bimbingan dan konseling atau konselor .
Diskusi, tanggapan, masukan, dan persetujuan serta penerimaan tugas
dan peran masing-masing peserta konferensi dalam mengupayakan
pengentasan masalah yang dihadapi peserta didik/konseli.
Perumusan simpulan hasil konferensi kasus berupa
rekomendasi/keputusan alternatif jalan keluar terbaik yang telah
dipertimbangkan bersama.
Langkah 3: Membuat Laporan dan Monitoring
• Membuat laporan konfrensi kasus
• Memonitor perilaku siswa
PEMINATAN
Apa itu Peminatan ?Peminatan peserta didik/konselimerupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusanoleh peserta didik dalam bidang studikeahlian, program studi keahlian, dankompetensi keahlian yang didasarkanatas pemahaman potensi diri danpeluang yang ada
Tujuan peminatan peserta didik di
SMK membantu peserta didik di
dalam menanamkan minat mata
pelajaran, memantapkan minat mata
pelajaran, serta memilih dan
menetapkan minat kelompok mata
pelajaran, lintas mata pelajaran dan
pendalaman mata pelajaran yang
diikuti pada satuan pendidikan yang
sedang ditempuh, pilihan karir
dan/atau pilihan studi lanjutan sampai
ke perguruan tinggi
Memberikan kesempatan peserta didik untuk
memilih dan menentukan peminatankelompok mata pelajaran program keahlian,
peminatan lintas mata pelajaran danpeminatan pendalaman mata pelajaran
program keahlian tertentu sesuai dengankemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat,
minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik.
Kemandirian harus didasarkanpada kematangan pemenuhan
potensi dasar, bakat, minat, danketerampilan pekerjaan/karir
Menyiapkan peserta didik menjadimanusia dewasa yang mampu hidup
mandiri di masyarakat
Tujuan khusus Peminatan di SMK
Langkah Peminatan di SMK
.Peserta didik berkembang
secara optimal
Pengumpulan Data
Informasi Peminatan
Identifikasi dan Penetapan Peminatan
Penyesuaian
Monitoring dan Tindak Lanjut Peminatan
TUGAS KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
o Memfasilitasi penyelenggaraan pembelajaran berbasis peminatan
o Memfasilitasi pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik
o Memfasilitasi dan menugaskan guru bimbingan dan
konseling/konselor untuk melaksanakan tugas program peminatan
peserta didik yang meliputi pemilihan dan penetapan,
pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak
lanjut
o Bersama-sama guru bimbingan dan konseling/konselor
menetapkan peminatan peserta didik
TUGAS GURU BIMBINGAN
DAN KONSELING
o Menyelenggarakan layanan pemilihan dan penetapan peminatan
yang sesuai dengan potensi peserta didik dan kesempatan yang
ada pada satuan pendidikan
o Menyelenggarakan pendampingan dalam pembelajaran
o Menyelenggarakan pengembangan dan penyaluran potensi peserta
didik dengan cara melakukan kegiatan praktik dan atau magang
bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia usaha serta lembaga
terkait
o Menyelenggarakan evaluasi peminatan
o Bekerjasama dengan guru dan wali kelas serta fihak terkait
TUGAS GURU MATA PELAJARAN
o Melaksanakan proses pembelajaran berbasis peminatan peserta
didik yang bisa menumbuhkembangkan potensi peserta didik
secara optimal.
o Memberikan dukungan hasil pilihan dan penetapan peminatan
peserta didik dengan cara menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik.
o Bekerjasama dengan guru bimbingan dan konseling atau konselor
dalam pembinaan dan pendampingan terhadap peminatan peserta
didik
TUGAS WALI KELAS
o Melaksanakan pendampingan kepada peserta didik untuk
mencapai optimalisasi hasil belajar sesuai pilihan peminatannya.
o b) Memberikan pelayanan kepada peserta didik
TUGAS ORANG TUA
o Mencermati informasi yang disampaikan oleh sekolah/madrasah.
o Mendapingi putra-putrinya saat proses pendaftaran,
pengisian format peminatan peserta didik.
o Memberikan motivasi belajar yang kuat atas dasar pilihan
peminatan putra- putrinya.
o Proaktif melakukan konsultasi kepada guru bimbingan dan
konseling/konselor dalam rangka pendampingan putra-putrinya
untuk keberhasilan belajarnya.
o Mendampingi aktivitas belajar putra-putrinya selama di luar
sekolah.
TUGAS
calon peserta
didik
o Mencermari informasi tentang pendaftaran peserta didik baru dan peminatan
belajar serta membicarakan dengan orang tua, tentang isian formulir pendaftaran
dan pilihan peminatannya.
o Menentukan pilihan peminatan sesuai dengan pemahaman terhadap potensi diri,
minat, dan pertimbangan orang tua serta prospek masa depan.
o Menerima keputusan penetapan peminatan yang ditetapkan oleh sekolah, namun
bila tidak sesuai segera konsultasi kepada guru bimbingan dan
konseling/konselor.
o Menyesuaikan diri secara baik di sekolah dan belajar secara bersungguh-
sungguh sesuai peminatannya.
o Memahami, mentaati dan melaksanakan tata tertib sekolah yang diberlakukan
Papan Bimbingan
• merupakan saranauntuk memberikan informasi dan melakukan komunikasi interaktif melalui tulisan yangmemfasilitasiperkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir peserta didik/konseli.
Tujuan
• Papan bimbingan dan konseling bertujuan
memberikan informasi yang menfasilitasi
perkembangan pribadi, sosial, belajar dan
karir yang dibutuhkan peserta didik/konseli
Langkah
Menyediakan papan yang representatif dan ditempatkan
pada tempat yang strategis
Menyiapkan bahan informasi terkait perkembangan pribadi,
sosial, belajar, dan karir secara proporsional
Mendesain penataan tampilan yang menarik dan
mendorong peserta didik/konseli untuk membacanya
pembaharuan informasi, dilakukan minimal 2 minggu sekali
Menyediakan format yang dibutuhkan peserta didik/konseli
yang akan memuat tulisan dan akan disajikan pada papan
bimbingan dan konseling
Mengarsipkan dokumen informasi yang sudah dimuat pada
papan bimbingan setiap 2 minggu sekali
Menindaklanjuti dengan layanan langsung atas kebutuhan
peserta didik/konseli
Kotak Masalah
salah satu instrumen media bimbingan dan
konseling yang berbentuk kotak surat yang
disiapkan untuk menampung harapan, kebutuhan,
keluhan, dalam bentuk tertulis
Tujuan
• Menyediakan fasilitas bagi peserta
didik/konseli yang ingin menyampaikan
pikiran dan perasaan namun tidak mampu
disampaikan melalui komunikasi langsung
kepada guru bimbingan dan konseling
atau konselor
Langkah
Membuat kotak masalah dengan ukuran yang diperkirakan cukup.
Membuka isi kotak masalahsetiap hari dan merencanakan tindakan atas harapan yang ditulis peserta didik/konseli dalam suratnya
Melaksanakan tindak lanjut berupa layanan
Mengevaluasi kegunaan kotak masalah bagi kebutuhan peserta didik/konseli
1
2
3
4
LANGKAH
*
*PengertianMedia layanan bimbingan dalam bentuk cetak yg berisi informasi dalam bidang pribadi,sosial, belajar dan karir
*TujuanMemberikan informasi yang
dibutuhkan peserta didik/konseli
Menentukan tema dan sasaran
Menyusun deskripsi materi
Mendesain dan mencetak leflet
Melakukan evaluasi dan
Memberikan layanan tindak lanjut
Pengertian Usaha kreatif dan inovatif guru bimbingan dan
konseling utk menghasilkan produk yang mampu menjembatani penyampaian pesan bimbingan dan konseling yg dapat merangsang pikiran ,perasaan,perhatian dan kemauan peserta didik/konseli untuk menangkap pesan dengan tepat
Media bimbingan dan konseling bisa dalam bentuk cetak atau elektronik
Pengembangan media inovatif bimbingan dan konseling
*
Meningkatkan kompetensi guru
bimbingan dan konseling/konselor
dalam menciptakan dan
memanfaatkan media ,sebagai upaya
memaksimalkan layanan bimbingan
dan konseling kepada peserta didik
D. KEGIATAN ADMINISTRASI
Administrasi semua kegiatan bimbingan dankonseling sebagai laporan kinerja profesi yang dapat dipergunakan sebagai perhitunganekuivalensi jam kerja profesional, mencakup:
1. Pelaksanaan dan Tindak Lanjut AsesmenKebutuhan
2. Menyusun dan Melaporkan Program Bimbingan dan Konseling
3. Menyelenggarakan Evaluasi Proses dan Hasil4. Melaksanakan Administrasi dan Manajemen
Bimbingan dan Konseling
PELAKSANAAN & TINDAK LANJUT ASESMEN KEBUTUHAN
• A. Batasan
•Pelaksanaan asesmen mencakup
pelaksanaan test,analisa,dan
intepretasi
data,pengembangan,pengembangan
profil individual dan kelompok serta
perumusan kebutuhan peserta
didik/konseli
• B. Tujuan
– melaksanakan administrasi test dan non test baik oleh
guru bimbingan dan konseling/konselor maupun ahli
lain
– menganalisis data yang teridentifikasi dari hasil test
dan non test
– menyusun profile potensi peserta didik secara
individual dan kelompok
– merumuskan prioritas kebtuhan peserta didik dan
sekolah
– merumuskan tujuan bimbingan dan konseling
berdasarkan kebutuhan peserta didik/konseli
E. KEGIATAN TAMBAHAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
1. KEGIATAN TAMBAHAN
Kegiatan yang dilakukan di luar tugas sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor karenapenghargaan dan atau prestasi kerja personal (pribadi) dari pimpinan sekolah dan atau lembaga.
Kegiatan tambahan mencakup :Koordinator Bimbingan dan KonselingPembina ekstra kurikulerKepala sekolahWakil Kepala SekolahTim pengembang kurikulumdan lain lain
2. PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Pengembangan kemampuan profesional guru bimbingan dan konseling atau konselor secaraberkelanjutan untuk peningkatan kapasitas dankompetensinya.
Pengembangan keprofesian meliputi: Kegiatan pendidikan dan latihan Seminar atau lokakarya Aktivitas pada organisasi profesi bimbingan dan
konseling Pembahas atau peserta pada seminar, koloqium, dan
diskusi panel Penelitian dalam bimbingan dan konseling Dan lain-lain
TERIMA KASIH