PELUMPUH OTOT
-
Upload
fathinbalweel -
Category
Documents
-
view
14 -
download
2
description
Transcript of PELUMPUH OTOT
FATHINAH ANIS BALWEEL
PRESENTASI MAKALAH
PELUMPUH OTOT
FISIOLOGI TRANMISI SARAF OTOT
MEKANISME HAMBATAN (BLOK) SARAF OTOT
1. Hambatan kompetisi atau blok non depolarisasi2. Hambatan depolarisasi atau blok depolarisasi3. Hambatan lain
a. Hambatan fase II atau blok desensitisasi / bifasik (blok ganda)
b. Hambatan campuran
CIRI KELUMPUHAN OTOT
1. Non Depolarisasi a. Tidak ada fasikulasi otot.
b. Berpotensiasi dengan hipokalemia, hipotermia, obat anestetik inhalasi (eter, halotan, enfluran, isofluran)
c. Menunjukkan kelumpuhan yang bertahap pada perangsangan tunggal atau tetanik.
d. Dapat diantagonis oleh antikolinesterase.
2. Depolarisasia. Ada fasikulasi otot.
b. Berpotensiasi dengan antikolinesterase.
c. Kelumpuhan berkurang dengan pemberian obat pelumpuh otot non depolarisasi dan asidosis.
d. Tidak menunjukkan kelumpuhan yang bertahap pada perangsangan tunggal maupun tetanik.
e. Belum diatasi dengan obat spesifik
PELUMPUH OTOT DEPOLARISASI• Suksametonium (Succynil Choline)
PELUMPUH OTOT NON DEPOLARISASI• Tubokurarin Klorida (Kurarin)
• Doksakurium
• Pipekuronium
• Pankuronium Bromida (Pavulon)
• Galamin (flaxedil)
• Alkuronium Klorida (alloferine)
• Atrakurium Besilat (tracrium)
• Vekuronium (nocuron)
• Mivacurium
PENAWAR PELUMPUH OTOT• Pemulihan tonus otot rangka akibat pengaruh obat
pelumpuh otot non depolarisasi bisa berlangsung secara spontan setelah masa kerja obat berakhir.
• Namum mempercepat pemulihannya perlu diberikan obat antagonisnya, yaitu golongan obat anticholinesterase.; neostigmin metilsulfat atau prostigmin ; bekerja menghambat kerja enzim cholinesterase untuk menghidrolisis Ach.