Pemantauan Di Ruang Pemulihan
Transcript of Pemantauan Di Ruang Pemulihan
-
7/31/2019 Pemantauan Di Ruang Pemulihan
1/4
PEMANTAUAN DI RUANG PEMULIHAN/RECOVERY ROOM
Adinda Puspita Dewi
Pasien yang baru saja menjalani tindakan operasi harus dirawat sementara di PACU
(Post Anesthesia Care Unit) atau ruang pemulihan (recovery room) untuk perawatan post
anestesi sampai kondisi pasien stabil. Apabila pasien tidak mengalami komplikasi operasi dan
memenuhi syarat untuk dipindahkan ke ruang perawatan.
Definisi
Recovery room ataupost-anesthesia care unit(PACU) adalah bagian vital dari sebuahrumah sakit, pusat perawatan gawat darurat, dan fasilitas medis lain. RR atau PACU
merupakan tempat yang dirancang seperti kamar operasi dan bertujuan untuk menyediakan
perawatan pasca anestesi, baik anestesi umum, anestesi regional, ataupun anestesi lokal.1,2
Recovery Room (RR) adalah suatu ruangan yang terletak di dekat kamar bedah, dekat
dengan perawat bedah, ahli anesthesia dan ahli bedah sendiri, sehingga apabila timbul keadaan
gawat pasca-bedah, klien dapat segera diberi pertolongan.
Peralatan di Recovery Room
Berdasarkan rekomendasi yang diterbitkan oleh Association of Anaesthetic of Great
Britain and Irelanduntuk peralatan yang penting pada sebuah ruang pemulihan disajikan pada
tabel berikut ini.
-
7/31/2019 Pemantauan Di Ruang Pemulihan
2/4
Pemantauan Pasca Operasi
Observasi keadaan umum
Monitoring jalan napas
Menurut Brunner and Suddarth (2002) bahwa kepatenan jalan nafas dan fungsi
pernafasan selalu dievaluasi pertama kali setiap 15 menit diikuti dengan sistem kardiovaskuler.
Tujuan utama tindakan ini adalah mempertahankan ventilasi pulmonal dan mencegah
hipoksemia dan hiperkapnea.
Monitoring pasca operasi dapat dibagi menjadi penilaian airway, breathing, dan
circulation.Airway dapat dinilai dengan memperhatikan tanda atau gejala obstruksi jalan nafas
seperti retraksi dinding dada atau retraksi supraklavikular pada saat inspirasi serta terdengarnya
bising saat pernafasan. Hal ini dapat dipebaiki dengan memperbaiki posisi pasien menjadi
berbaring ke lateral kiri yang akan menghindarkan jatuhnya lidah menutup orofaring yang akan
mempersulit pernafasan. Kesulitan pernafasan berkaitan dengan tipe spesifik anesthesia. Pasien
yang menerima anesthesia lokal atau oksida nitrat biasanya akan sadar kembali dalam waktu
beberapa menit setelah meninggalkan ruang operasi. Namun, pasien yang mengalami
anesthesia general/lama biasanya tidak sadar, dengan semua otot-ototnya rileks. Relaksasi ini
meluas sampai ke otot-otot faring, oleh karenanya ketika pasien berbaring terlentang, rahang
bawah dan lidahnya jatuh ke belakang dan menyumbat jalan udara. Tanda-tandanya:
Tersedak
Pernafasan bising dan tidak teratur
Dalam beberapa menit kulit menjadi kebiruan.
Cara untuk mengetahui apakah pasien bernafas atau tidak adalah dengan menempatkan
telapak tangan di atas hidung dan mulut pasien untuk merasakan hembusan nafas. Gerakan
-
7/31/2019 Pemantauan Di Ruang Pemulihan
3/4
thoraks dan diafragma tidak selalu menandakan bahwa pasien bernafas. Tindakan terhadap
obstruksi hipofaringeus termasuk mendongakkan kepala ke belakang dan mendorong ke depan
pada sudut rahang bawah, seperti jika mendorong gigi bawah di depan gigi atas. Manuver ini
menarik lidah ke arah depan dan membuka saluran udara.
Kalau penyebab obstruksi pasien masih dalam anestesi dan lidah menutup faring, maka
lakukanlah manuver tripel, pasang jalan napas mulut-faring, hidung faring dan tentunya
O2 100%. Kalau tidak menolong pasang sungkup laring.
Monitoring Sirkulasi
Sirkulasi dapat dinilai dengan meraba denyut nadi, Denyut jantung biasanya harus
antara 60-90 bpm. Bradikardia biasanya berhubungan dengan anestesi dalam atau akibat refleks
vagal yang terstimulasi. Jika denyut jantung kurang dari 40-50bpm atau jika terjadi hipotensi
(memberikan atropin 200-400mcg). Takikardia kemungkinan disebabkan oleh kontrol nyeri
yang buruk atau hipovolemia, tapi jarang mungkin karena fibrilasi atrium atau takikardia
supraventricular. Pengobatan utama harus diarahkan pada penyebab (morfin atau tantangan
cairan 250 ml).
Monitoring Suhu Pasien
Brunner and Suddarth (2002) berpendapat bahwa Pasien yang mengalami anestesi
mudah menggigil, menggigil terjadi akibat hipotermia atau efek obat anestesi. Hipotermi terjadi
akibat suhu ruang operasi, ruang RR yang dingin, cairan infus yang dingin, cairan irigasi yang
dingin, bedah abdomen luas dan lama. Menggigil selain akibat turunnya suhu dapat juga
disertai oleh naiknya suhu dan biasanya akibat obat anestik inhalasi, sehingga harus dipantau
terhadap kejadian hipotermia 24 jam pertama pascaoperatif. Terapi petidin 10-20 md i.v. pada
dewasa sering membantu menghilangkan menggigil, Association of Operating Room Nursing
(2007) menyarankan ruangan dipertahankan pada suhu yang nyaman, dan selimut hangat, infus
hangat dengan infusion warmer, lampu penghangat untuk menaikan suhu tubuh.
Monitoring Psikologis
Gelisah pasca anestesia dapat disebabkan karena hipoksia, asidosis, hipotensi,
kesakiatan, efek samping obat misalnya ketamin atau akibat buli-buli yang penuh. Setelah
disingkirkan sebab-sebab diatas, pasien dapat diberikan penenang midazolam (dormikum)
0.05-0.1 mg/kgBB.
Manajemen Nyeri Pasca Operasi
-
7/31/2019 Pemantauan Di Ruang Pemulihan
4/4
Nyeri pasca bedah dikategorikan sebagai nyeri berat, sedang, dan ringan. Untuk
meredam nyeri pasca bedah pada analgesia regional pasien dewasa, sering ditambahkan morfin
0.05-0.10 mg saat memasukan anesttik lokal ke ruang subarachnoid atau morfin 2-5mg ke
ruang epidural. Tindakan ini sangat bermanfaat karena dapat membebaskan nyeri pasca bedah
sekitar 10-16 jam. Setelah nyeri yang timbul biasanya bersifat sedang atau ringan dan jarang
diperlukan tanbahan opioid dan kalaupun perlu cukup diberikan analgetik golongan AINS
nisalnya ketolorak 10-30 mg iv atau im.
Kalaupun terjadi nyeri berat pasca bedah di RR dapat diberikan obat golongan opioid
bolus dan selanjutanya titrasi perinfus.
Penilaian Derajat Kesadaran
Selama di RR pasien dinilai tingkat pulih sadarnya untuk kriteria pemindahan ke ruang
perawatan biasa.
NILAI 2 1 0
Kesadaran Sadar, orientasi baik Dapat dibangunkan Tak dapat
dibangunkan
warna Merah muda (pink)Tanpa O2
SaO2>92%
Pucat / kehitamanPerlu O2 agar
SaO2>90%
SianosisDengan O2, SaO2
tetap