Pemba Has An
-
Upload
anisa-utari-nurlatifah -
Category
Documents
-
view
233 -
download
1
description
Transcript of Pemba Has An
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu,
keduanya juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kehidupan
manusia sehari-hari, dengan bidang ilmu pengetahuan, baik yang eksakta,
sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan statistik serta fungsi keduanya,
banyak memberikan kegunaan yang sangat tidak ternilai bagi manusia, bagi
kita semua.
Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang,
masalah apa yang sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah
tersebut, serta bagaimana cara pemecahannya. Dengan data, kita dapat
meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa
mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan,
mengontrol pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan
sebagainya. Dengan adanya data, kita dapat banyak mengetahui tentang
berbagai hal. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan-keputusan,
kebijakan-kebijakan perusahaan, dan sebagainya.Pendeknya, fungsi dan
manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya
jika kita mengambil kesimpulan dan keputusan tanpa didukung oleh data.
Orang bilang ”Speak with data”, berbicaralah dengan data agar objektif dan
lebih akurat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
a. Apa itu statistik ?
b. Bagaimana penggolongan statistik ?
c. Sebutkan ciri khas statistik ?
d. Jelaskan permasalahan statistik !
e. Jeleskan pengertian statistik pendidikan !
f. Jelaskan fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan !
1
g. Apa itu data statistik ?
h. Sebutkan macam-macam data ?
i. Jelaskan teknik pengumpulan data !
j. Jelaskan prinsip pengumpulan data statistik kependidikan !
k. Sebut dan jelaskan alat atau instrumen data statistik pendidikan !
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :
a. Mengetahui apa itu statistik.
b. Mengetahui bagaimana penggolongan statistik.
c. Mengetahui ciri khas statistik.
d. Mengerti akan permasalahan statistik.
e. Memahami pengertian statistik pendidikan.
f. Mengetahui fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan.
g. Mengerti apa itu data statistik.
h. Mengetahui akan macam-macam data.
i. Mengetahui teknik pengumpulan data.
j. Memahami prinsip pengumpulan data statistik kependidikan.
k. Mengetahui alat atau instrument data statistik pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Statistik
Secara etimologi kata “statistik“berasal dari kata status (bahasa latin)
yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris)atau kata
staat (belanda ),dan yang dalam bahasa indonesianya diterjemakaan menjadi
negara. Dalam kamus bahasa inggris akan kita jumpai kata statistiks sebagai
“ilmu statistik“. Kata statistik diartikan sebagai “ukuran yang diperolehkan
atau berasal dari sample,”yaitu sebagai lawan dari kata “parameter”yang
berarti”ukuranyang diperoleh atau berasal dari populasi.”
Dalam buku karangan narr herrhyanto dan h.m akib hamid (2007),
kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai suatu
masalah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah tersebut.
Ditinjau dari segi termologi ,istilah “statistik” mengandung berbagai
macam pengertian, yaitu:
a. Pertama,
Istilah “statistik’ kadang diberi pengertian sebagai data statistik yaitu
kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan atau dengan
istilah lain, “statistik “adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukan
keterangan cabang kegiatan hidup tertentu.
b. Kedua,
Istilah “statistik” juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan
“perstatistikan” atau kegitan penstatistikan.
c. Ketiga,
Statistika adalah metode yang mempelajari pengumpulan, pengaturan,
perhitungan, penggambaran, dan penganalisaan data, serta penarikan
kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan
pembuatan keputusan yang rasional, sehingga kumpulan bahan keterangan
yang berupa angka itu “dapat berbicara”atau dapat memberikan pengertian
dan makna tertentu.
3
d. Keempat,
Istilah “statistik” dewasa ini dapat diberi pengertian sebagai “ilmu
statistik”. llmu statisitk tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
dan mengembangkan secara ilmiah.
B. Penggolongan Statistik
Berdasarkan fungsinya, statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a. Statistik deskriptif,
Statistik deskriptif atau yang dikenal pula dengan istilah deduktif,
ialah statistik yang tingkat perkerjaanya mencakup cara-cara menghimpun ,
menyusun atau mengatur, mengelolah, menyajikan dan menganalisis data
angka agar dapat memberikan gambaran teratur, ringkas, dan jelas mengenai
suatu gejala, peristiwa atau keadaan.
Statistika Deskriptif hanya menggambarkan dan menganalisis kelompok data
yang diberikan tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang
lebih besar.
b. Statistik inferensial
Statistik inferensial atau dengan istilah statistik induktif, merupakan
statistik lanjutan atau statistik mendalam yaitu statistik yang menyediakan
aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka menarik
kesimpulan yang bersifat umum,dari kesimpulan data yang telah di susun dan
diolah. Dalam statistika inferensial biasanya memasukan unsur peluang dalam
menarik kesimpulannya.
C. Ciri Khas Stastisitik
Pada dasar-nya statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri
khusus yaitu:
a. Statisitik selalu bekerja dengan angka atau bilangan (dalam hal ini adalah
data kuantitatif).
b. Statistik bersifat objektif, mengandung pengertian bahwa statistik selalu
bekerja menurut objeknya atau bekerja apa adanya.
4
c. Statistik bersifat universal, mengandung pengertian bahwa ruang lingkup
atau ruang gerak dan bidang garapan statisitk tidaklah sempit.
D. Permasalahan Statistik
Hanartanto Sigit,B.st, dalam bukunya statistik suatu pengantar (1996)
mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistik, yaitu:
a. Permasalahan tentang rata-rata(average).
Betapa tidak, kita sering mengunakan pengertian “rata-rata” (average)
dalam kehidupan kita sehari-sehari. Semua telah mengenal konsep ”rata
rata” ini baik digunakan untuk hal yang sepele atau sederhana.
b. Permasalahan tentang pemencaran atau penyebaran (variability atau
dispersion),
Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah
diindonesiakan, yaitu ”variasi” yang artinya ”banyak ragamnya”. Dalam
statistik justru kita biasanya mengusahakan supaya sesuatu itu tidak
banyak variasinya supaya varibilitasnya kecil.
c. Permasalah tentang saling-hubungan (korelasi).
Tiga persoalan statistik: ”rata-rata”, “varibilitas” dan “korelasi” inilah
yang merupakan persoalan dasar statistik-suatu persoalan yang sudah pasti
tidak asing lagi.
E. Pengertian Statistik Pendidikan
Pada setiap lapangan pekerjaan, baik pemerintah, pendidikan
pertanian, perdagangan, maupun lapangan pekerjaan lain, setiap pimpinan
instansi (manajer) selalu berhadapan dengan masalahatau persoalan yang
antara lain dinyatakan dengan angka-angka. Dari kumpulan angka ini, ia
berusaha menarik kesimpulan yang dianggap atau diharapkan cukup
beralasan untuk memberikan gambaran atau penjelasan inilah mengenai
persoalan itu.
Untuk memberikan kesimpulan itu, Pemimpin (manajer) menyusun
dan menyajikan angka-angka tersebut dalam sebuah daftar atau table yang
disebut dengan statistic. Untuk memperoleh sekumpulan informasi yang
5
menjelaskan masalah menarik kesimpulan yang benar tentu saja harus melalui
beberapa proses, yaitu meliputi proses pengumpulan informasi, pengelolahan
informasi, dan proses penarikan kesimpulan. Dan kesemuanya itu
memerlukan pengetahuan tersendiri yang disebut statistika.
Begitupun dalam dunia pendidikan yang dikenal dengan istilah statistic
pendidikan yang merupakan cabang dari ilmu statistika. Di dalam statistic
pendidikan banyak dibahas dan dikembangkan prinsip-prinsip, metode, dan
prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisis, serta
menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia
pendidikan. Wujudnya bisa berupa kegiatan mengumpulkan data-data yang
berkaitan dunia pendidikan, seperti kegiatan mengolah dan menganalisis data-
data pendidikan untuk kemudian dintrepetasikan dalam diagram grafik yang
menggambarkan kondisi suku suatu data statistic pendidikan.
Kata statistik dalam istilah statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari atau
mengembangkan prisip-prinsip atau metode dan prosedur yang ditempuh atau
dipergunakan,dalam rangka pengumpulan, penyusunan
penyajian,penganalisaan bahan keterangan yang berwujud angka, mengenali
hal-hal yang bekaitan dengan pendidikan dan penarikan kesimpulan, serta
perkiraan. Fungsi Dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan.
F. Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan adalah menjadi
alat bantu,maka berlandasan pada data eksak itu ia akan dapat:
a. Memperoleh gambaran baik gambaran secara khusus maupun gambaran
secara umum tentang suatu gejala, dan keadan suatu peristiwa.
b. Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala.
c. Melakukan pengujian.
d. Mengetahui.
e. Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas,
dan jelas.
6
f. Menarik kesimpulan secara logis, mengambil kesimpulan secara tepat dan
mantap.
G. Data Statistik
Data statistik adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan
gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka
(golongan) maupun yang berbentuk kategori, seperti, baik, buruk, tinggi,
rendah dan sebagainya. Dalam menarik suatu kesimpulan atau membuat sutu
keputusan seorang peneliti memerlukan data yang benar. Apabila data yang
salah digunakan untuk membuat keputusan, keputusan yang dihasilakan
menjadi tisak tepat atau dengan istilah yang lain data yang salah akan
menyesatakan, begitu halnya dengan data statistic pendidikan.
Misalnya berdasarkan penelitian, mata pelajajaran matematika siswa
SMU adalah 4,5. Kemudian dilaporkan kepada pihak yang hendak membuat
sutu keputusan atau kesimpulan bahwa rat-rata mata pelajran matematika
SMU adalah 5 sehingga kesimpulan maupun kebijakan yang ditetapkan
menjadi salah.
Agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar, data
yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:
a) Objektif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus menggambarkan
keadaan sebenarnya. Misalnya apabila dalam sebuah penelitian, jumlah
lulusan SLTP yang melanjutkan ke SLTA 60%, data yang akan diperoleh
harus 60%.
b) Relevan
Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permaslahan yang
akan diteliti. Misalnya kita ingin mengetahui penyebab hasil penjualan
barang menurun maka data yang dianggap relevan untuk dikumpulakan
adalah mutu barang, daya beli, pesaing, barang lain yang sejenis, harga
barang, biaya advertensi, dll.
7
c) Sesuai zaman (Up to Date)
Data tidak boleh tertinggal zaman (usang) sebab adanya
perkembangan waktu dan teknologi menyebabkan suatu kejadian dapta
mengalami perubahan dengan cepat.
d) Representetif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian smapel harus memiliki
atau menggambarka keadaa populasinya.Misalnya kita ingin mengetahui
minat baca masyarata yang haru diteliti siswa.SD, siswa SMP, siswa
SMA, mahasiswa, dan umumnya.
e) Dapat dipercaya
Sumber data (narasumber) harus diperoleh dari sumber yang
tepat.Misalnya data tentang harga sayur diambil dari tukang sayau, data
tentang pencari diambil dari Depnaker, dan sebagainya.
Dalam sebuah penelitian, data statistika yakni berupa populasi
maupun sampel.Peneliti dapat melaksanakan penelitian yang bersifat
penelitian populsia maupun penelitian sampel.
Secara sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut:
a) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 1998)
b) Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta denga
ciri-ciri yang ditetapkan (Nazir, 1983)
c) Sekumpulan objek yang lengkap dan jelas (Vincent, 1980)
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulakn bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yan dapat terdiri dari manusai,
benda, hewan, dan tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebgai
sumber data yang mewakili karakteristik tetentu dalam suatu
penelitian (Nawawi, 1983).
Ada beberapa jenis populasi yang perlu diketahui beradasarkan
penggolangan, yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan jumlahnya populasi dapat digolongkan menjadi
populasi terbatas dan populasi tidak terbatas.
8
a) Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah sumber data yang jelas batasnya secra
kuantitatif sehingga relative dapat dihitungkan jumlahnya.
b) Populasai tak terbatas
Populasi tak terbatas adalah sumber data yang tidak dapat
ditentukan batasnya sehingga realtif tidak dinyatakan dalam bentuk
jumlah.
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen
dan populasi heterogen.
a) Populasi homogen
Populasi homogen adalah sumber data yang unsunrnya
memiliki sifat yang sama sifat yang sam sehingga tidak perlu
mempersoalkan jumlahnya yang kuantitatif.
b) Populasi heterogen
Populasi heterogen adalah sumber datanya yang memiliki sifat
atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-
batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitaif.
Hasil dari objek pada populasi yang diteliti harus dianalisis
untuk ditarik kesimpulan itu berlaku untuk seluruh pola.
Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi
yang terbatas dan homogeny adakalanya peneliti tidak melakuka
pengumpulan data secara populasi, teatapi mengambil sebagian dari
populasi yang dianggap mewakili populasi (reprenstatif). Hal ini
berdasarakn pertimbangan yang logis, sperti kepraktisan, keterbatasan
biaya, waktu , dan adanya percobaan yang bersifat merusak, misalnya
untuk mengetahui daya tahan lampu pijar kemudian mencatat lamanya
waktu hidup.
Dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel) dapat
diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan memberikan gambaran
yang sesuai dengansifat populasi yang bersangkutan. Jadi, penelitian
hanya dilakukan terhadap sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh
akan digeneralisasikan terhadap populasi
9
H. Macam-macam data
Dalam menyelidiki suatu masalah selalu diperlukan data. Data dapat
diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah. Berikut ini diberikan macam-macam data ditinjau dari beberapa segi.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Misalnya
penjualan merosot, mutu barang naik, karyawan resah, harga daging naik, dan
sebagainya atau data yang berbentuk kategori atau atribut.
Contoh 1:
Harga emas hari ini, mengalami kenaikan.
Sebagian dari produksi barang “A” pada perusahaan “x” rusak.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif ialah data yang berbentuk bilangan (angka).
Contoh 2:
Luas bangunan hotel itu 5700 .
Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik pengambilan sampel dari
sebuah populasi yang menjadi sebuah objek teliti.
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu teknik
atau cara mengambil smpel yang reprsentetif dari populasi. Pengambilan
sampel ini harus dilakukan sdemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang
benar-benar berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan
opulasi yang sebenarnya.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang lazim dilakukan
adalah berikut ini:
a. Sensus
Cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu
persatu.Sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete
numenation) terhadap elemen yang menjadi objek penelitian, tanda
perkecualian keuntungan menggunakan hasil yang diperoleh merupakan nilai
10
karateristik yang sebenarnya (true value) karena sasaran penelitian mencakup
keseluruhan objek yang berada dalam populasi.
Adapun kelemahannya ialah, sensus merupakan cara pengumpulan
data yang memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan.
Contoh :
Misalkan Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tingi badan
siswa-siswa di sekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila
setiap siswa diukur tinggi badannya, kemudian dicatat, maka cara
pengumpulan data seperti ini dinamakan sensus.
d. Cara Random
Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut dengan
random sampling, dan sampel yang diperoleh disebut sampel random.
Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel
secara objektif karena setiap unit dalam yang menjadi anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama utnuk dipilih menjadi anggota sampel.
Random yang digunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian,
ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random.
Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling
dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai
diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit
sampling yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambik satu per
satu dengan pola tetentu, misalnya diambil yang bernomor genap atau
yang bernomor ganjil atau mengguanakan kelipatan lima, sepulauh, lima
belas, dan sebagainya.
Cara ketiga yaitu dengan menggunakan table bilangan random.
Pengguanaan tabel bilangan random untuk mencari sampel dari populasi
dapat dilakukan sebagai berikut:
Berilah nomor pada semua unit yang menjadi anggota populasi.
Misalnya untuk polpulasi sebesar 500, diberi nomor dari 000 sampai
500. Sampel yang akan diambil misalnya 20.
11
Pilihlah secara random baris dan kolom dari daftar bilangan random
yang akan digunakan, misalnya baris 2 kolom 10-14. Dari baris kedua
pada kolom 10-14, pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga
pertamanya sesuai dengan nomor populasi.
Bilangan yang terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164,
364, 243, 460, dan seterusnya smapai diperoleh jumlah sampel yang
diinginakn.
Sampling ialah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau
meneliti sebagian kecil saja dari seluruh element yang menjadi objek
penelitian. Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data
dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja.
Kebaikan sampling ialah, pekerjaan dan pengumpulan data akan dapat
dilaksanakan dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih
kecil jika dibandingkan dengan sensus.
Kelemahannya ialah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif,
maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai
dengan kenyataan yang terdapat pada populasi.
Tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya sebagian
anggota populasi saja yang diteliti.Akan tetapi yang sebagian itu harus
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.Dengan demikian
sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.
Contoh:
Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60
orang saja, dengan perincian:
Kelas I diambil 20 orang siswa,
Kelas II diambil 20 orang siswa,
Kelas III diambil 20 orang siswa,
Maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.
e. Cara strata
Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untu yang berkelompok
(memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara
12
acak dan setiap kelompok yang ada paada populasi dapat tewakili. Pada
sampling itu, banyaknya sampel pada setiap strata itu sama.
Misalnya kiat akan meneliti penugasan siswa terhadap matematika.
30.000 siswa disebuah kabupaten, yang terdiri dari 15.000 siswa SD,
10.000 siswa SMP, dan siswa SMA, samp[el yang dibuthkan misalnya 600
orang.
Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:
Anggota sampel sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka
untum siswa SD diambil 1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP
diambil 1/50 x 10.000 = 200 siswa, dan untuk siswa SMA diambi 1/50 x
5.000= 100 siswa.Cara Quota
Pengambialn data denga cara quota (quota sampling) didasari pada
pertimbanagan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti
mengambil sampel dari suatu penelitian denga cara menentukan sejumlah
anggota sampel secara quantum atau jatah, tekni sampling semacam itu
disebut dengan quota sampling.
Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya
jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapakan jumlah atau
banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah yang dijadikan dasar
untuk mengambil unit sampel yang diperlakan.
f. Cara sistematik
Cara sistematik hampir sama dengan cara random, anmaun dilakuakan
secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari momor
anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarakan jumlah
sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.
Misalkan kiat menghendaki sebuah sampel yang berukuran dari 60 ari
sebuah populasi yang berukuaran 600. Setelah setiap individu dari
populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah individu out menjadi
60 kelompok (subpopulasi), yang setaiap kelompoknya trdiri dari 10
individu. Subpopulasi pertama berisi individu bernomor 001 sampai
dengan 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai
13
dengan 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi
individu yang bernomor 591 sampai dengan 600.
J. Prinsip Pengumpulan Data Statistik Kependidikan
Prinsip umum yang harus dipegang oleh siapa saja yang bermaksud
menghimpun data statistik ialah “ dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang
sehemat mungkin, dapatmenghimpun data yng lengkap, tepat dan dapat
dipercaya.
a. Lengkap Datanya
“Lengkap” di sini mengandung pengertian bahwa volume data
sebagaimana yang direncanakan, dapat dicapai dengan sebaik-baiknya;
tidak ada dat atercecer atau terlupakan untuk dihimpun sehingga
mengakibatkan kesulitan dalam penganalisisannya.
b. Tepatnya Data
1. Jenis atau macam datanya,pai dengan sebaik-baiknya, diperlukan
adana perencanaan yang tuntas.
2. Waktu pengumpulannya,
3. Kegunaan sesuai dengan tujuan pengumpulan data,
4. Alat atau instrumen untuk menghimpun data.
c. Kebenaran Data yang Dihimpun
Di samping data itu merupakan dat yang benar, juga merupakan data yang
bersumber dari pihak yang memeng berkompeten untuk dimintai datanya.
Jika tidak, kesimpulan yang akan ditarik dengan mendasarkan diri pada
data tersebut, akan menjadi jauh menyimpang dari keadaan yang
sebenarnya atau kurang sesuai dengan kenyataan yang ada.
Ditilik dari segi bentuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan
datanya, pengumpulan data statistik kependidikan dapat berbentuk:
a. Pengamatan mendalam, yaitu pengamatan terhadap objek yang akan
dicatat datanya dengan persiapan yang matang, dilengkapi dengan
instrumen tertentu.
b. Wawancara mendalam, yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan
pertanyaan secara lisan.
14
c. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan
tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.
d. Pemeriksaan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan
tujuan penelitian.
e. Tes, seperti: tes belajar, tes kepriabdian, tes kecerdasan, tes minat dan
perhatian.
K. Alat Atau Instrumen data Statistik Pendidikan
Data yang dikumpulakan dalam penelitian digunakan untuk menguji
hipotesis atau menjawab pertanyaan-pertanyaan telah dirumuskan. Karena
data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan,
data yang dikumpulaka haruslah data yang benar.
Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument atau alat
pengumpulannya haruslah yang baik.
Ada beberapa instrument atau alat pengumpualan data yang akan
dibahas berikut ini sesuai dengan teknik pengumpulan data.
a. Tes
Tes sebagai alat pengumpul dta adlah serangkaian pertanyaan-pertnyaaan
atau latihn yang digunakan untuk mengukur keterampilanpengeytahuan,
intelegensi, kemampuan atau individu yang dimilki oleh individu atau
kelompok.
Ada beberapa macam tes instrument pengumpul data, antara lain:
Tes kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan
kepribaidan orang.
Tes bakat atau talent adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau
untuk mengetahui bakat seseorang.
Tes prestasi atau achievement test adalah tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Tes intelegensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran
atau perikiraan terhadap tingkat intelektual seseorang denga cara
memberikan tugas kepada orang yang di ukur intelegensinya.
15
Tes sikap atau attitude test adalah tes yang digunakan untuk
mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
b. Wawancara
Wawancara adalah instrument pengumpul data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor
yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu:
pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.
Pewawancara adalah petugas pengumpul imformasi yang diharapan dapat
menyampaiakan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk
menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang
dibutuhkan dengan benar.
Responden adalah pemberi informasi yang diharapakan dapat menjawab
pertanyaan dengan jelas dan lengakap.Dalam pelaksanaaan wawancara,
diperlukan kesediaan dari responden dan pewawancara.
Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dam tempat wawancara.
Waktu dan tempat wawanara yang tidak tepat dapat menjadikan
pewawancara akan merasa canggung dan responden pun merasa enggan
untuk menjawab pertanyaan.
Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi:
a) Wawancara terpimpin
Dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan
yang telah disusun.
b) Wawancara bebas
Pada wawancara ini terjadi tanya-jawab bebas antara pewawancara
dan responden, teatapi pewawancara mnggunakan tuhiuan penelitian
sebagai pedoman. Kebalikan wawancara ini adalah respomden tidak
menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai.
c) Wawancara bebas terpimpin
Wawancara ini merupakan gabungan dari wawancara bebas dan
wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaanya, pewawancara membawa
16
pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan
ditanyakan.
c. Angket
Angket atau kuisioner adalah instrument pengumpul data yang digunakan
dalam teknik komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak
langsung menjwab daftar pertanyaan tertulis yang dikirim melalui media
tertentu.
Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah adri esponden tanpa merasa khwatir bila
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan
dalam pengisian daftar pertanyaan.
Ada beberapa angket yang sering digunakan:
a) Angket berstruktur
Dalam angket berstruktur jawaban yang diajaukan sudah di sediakan.
Responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
dirinya (pertanyaan bersifat tertutup)
b) Angket tak berstruktur
Pada angket ini, pertanyaan yang diajukan dalam bentuk pertanyaan
terbuka.Jadi, responden diberikan kebebasan untuk menjwab
pertanyaan sesuai pendapatnya sendiri.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-
keterangan tentang suatu hal, dapat berupa suatu yang diketahui atau yang
dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka,
simbol, dan lain-lain. Data juga terdiri atas berbagai jenis. Jenis data secara
garis besarnya dapat dibagi atas dua macam, yaitu data dikotomi/ diskrit dan
data kontinum.
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu
data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang diperoleh
atau di kumpulkan langsung di lapangan oleh orang-orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua, yaitu
data berkala dan data seketika. Data Berkala (time series data) adalah data
yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran
perkembangan suatu kegiatan atau keadaan. Sedangkan data seketika (cross
section data) merupakan data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu
untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan
pada waktu itu.
B. Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat
menggunakan pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti
tahapan yang ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok
(relevan), dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten.
Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama.
Data yang baik sangat di perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun
18
canggihnya suatu analisis data jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka
hasilnya kurang dapat di pertanggungjawabkan.
Data statistika tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga
perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan di mengerti oleh
pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau
grafik/diagram.
19
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Herryanto, Narr &Akib Hamid. 2007. Statika dasar. Jakarta:Universitas Terbuka
http://tp.jurnal.unesa.ac.id/info/2/jurnal -tp diakses tgl 24 Sepetember 2013
http://www.emkalah .com/2013/01/statiska-pendidikan.html?m=1 diakses pada tgl
22 Seeptember 2013
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sudijono, Anas.2008. Pengantar Statiska Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Supranto, Johanes. 2008. Statistika : Teori Dan Aplikasi, jilid 1, Edisi Ketujuh.
Jakarta: PT Erlangga
Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika.
Jakarta : Bumi Aksar
SHARE
20