Pemutusan Hubungan Kerja yang Bermartabat · Penyebaran Covid-19 telah berimplikasi pada aspek...
Transcript of Pemutusan Hubungan Kerja yang Bermartabat · Penyebaran Covid-19 telah berimplikasi pada aspek...
Pemutusan Hubungan Kerja yang Bermartabat
Dr. Parningotan Malau, S.T., S.H., M.H.
Universitas Putera Batam
Apakah Kepres 12/2020 jo.PP 21/2010 Dapat Dipersamakan Sebagai
Force Majeure Dalam Melakukan PHK Sebagaimana Pasal 164 ayat
(1) UU 13/2003?
Pasal 164 (1), Pengusaha dapat melakukan PHK thd P/B krn
perusahaan tutup (lock out) yg disebabkan perusahaan mengalami
kerugian secara terus menerus selama 2 thn, atau keadaan
memaksa (force majeur), dan p/b berhak atas UP sebesar 1
kali,UPMK sebesar 1 kali,dan UPH,masing2 sesuai ket. Ps 156 ayat
(2), ayat (3) dan ayat (4).
PHK DISEBABKAN KEADAAN MEMAKSA (FM)
2
Cont’d Prof. Mukti Fajar :
Dr. H.F.A. Vollmar: FM keadaan dimana perusahaan sama sekali tidak mungkin mempertahankan P/B (absolute overmacht) atau masih memungkin mempertahankan, tetapi memerlukan pengorbanan besar yang tidak seimbang atau kekuatan jiwa di luar kemampuan manusia atau dan menimbulkan kerugian yang sangat besar(relative overmacht)
Purwahid Patrik, perusahaan tidak dapat mempertahankan P/B, karena tidak ada kesalahan maka akan berhadapan dengan FM yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya
Black’s Law Dictionary, force majeure adalah“an event or effect that can be neither anticipated nor controlled”
Pandemi nonalam Covid-19 bukan FM. Namun, apabila pemerintah
termasuk pemda dgn peraturan sudah menyatakan bencana nasional yg
melarang orang untuk berkumpul dan melakukan suatu usaha atau
kegiatan, maka dapat berpotensi dikatakan sbg FM. Wabah Covid-19
sendiri bukan FM karena kenyataannya umumnya perusahaan masih
beroperasi/beraktivitas. Akan tetapi ketika perusahaan td dapat lg
melakukan aktivitasnya, td bs melakukan kehendaknya, dan di luar
kemampuannya sendiri, baik krn keadaan peraturan, baik karena
bencana alam atau bencana nonalam, shg perusahaan td dpt lagi
melakukan kewajiban terhadap P/B, maka pada situasi seperti ini dapat
dikatakan sdh terjadi keadaan FM.
Hal Keadaan Memaksa (FM)
4
Cont’d
Kepres 12/2020 jo. PP 21/2010 tidak serta merta secara umum dapat dikatakan FM, tetapi harus diterapkan pada situasi dan kondisi tertentu atau kasus per kasus. Apakah bagi perusahaan tertentu Covid-19 sebagai keadaan FM atau bagi perusahaan lain tidak dgn melakukan berbagai upaya yg td sampai menimbulkan kerugian yg lebih besar.
Dengan adanya FM, maka perusahaan tidak memungkinkan lagi mempertahankan P/B-nya (FM Absolut). Atau mungkin dalam FM tsb, perusahaan mau mempertahankan P/B tetapi dengan pengorbanan yang lebih besar (FM Relatif).
Keadaan FM atau tidak bukanlah semata-mata karena Kepres 12/2020 jo. PP 21/2010 tersebut, tetapi sifatnya natural, dalam hal ini LPPHI yang memberikan penetapan.
1. Kepres 12/2020 jo.PP 21/2010 tidak serta merta dapat
dipersamakan sebagai FM dalam melakukan PHK sebagaiamana
dimaksud Ps 164 (1) UU 13/2003; dan
2. Kepres 12/2020 jo.PP 21/2010 dapat dipersamakan sebagai FM dlm
melakukan PHK sebagaiamana dimaksud Ps 164 (1) UU 13/2003,
dan pengusaha wajib memberikan hak P/B.
COVID-19 DIPERSAMAKAN SEBAGAI FM
6
Kepres 7/2O2O Tentang Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 jo.
Kepres 9/2020 Tentang Perubahan Kepres 7/2020
Penyebaran Covid-19 telah berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan
kesejahteraan masyarakat. (konsiderans). Pasal 3 GTPP Covid-19 bertujuan al.
meningkatkan ketahanan nasional dibidang kesehatan (vide: Konsiderans :
Kepres 7/2020 jo. Kepres 9/2020, Kepres 12/2020, dan PP 21/2020).
Kepres 12/2O2O Tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19
Sebagai Bencana Nasional
Bencana nonalam yang disebabkan penyebaran Covid-19 telah berdampak
meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan
wilayah yang terkena bencana, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial
ekonomi yang luas di Indonesia (konsiderans).
Mengapa Covid-9 Dapat Dipersamakan Sebagai FM
7
Penyebaran COVID-19 dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian
telah meluas dalam lintas wilayah, lintas negara dan berdampak pada
aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan,
serta kesejahteraan masyarakat (konsiderans). COVID-19 bencana
nonalam wabah penyakit yg wajib dilakukan penanggulangan
menghindari peningkatan kasus, yaitu dgn melakukan karantina
kesehatan berupa PSBB (PU)
PP 21 Tahun 2020 Tentang PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19
8
(1) PSBB meliputi al. : tempat kerja dan pembatasan kegiatan ;
(2) Pembatasan kegiatan al. harus produktivitas kerja;
(3) Pembatasan ke giatan dilakukan dengan memperhatikan
pemenuhan kebutuhan dasar penduduk (al. pelayanan kesehatan,
pangan, dan kehidupan sehari-hari lainnya).
Pasal 4 PP 21 Tahun 2020
9
Cont’d
Kepres 12/2020 jo.PP 21/2010 dapat
membatasi aktivitas sosial berskala besar dan
penetapan kedaruratan kesehatan dapat
berdampak pada berhentinya seluruh aktivitas
kehidupan sosial dalam masyarakat, termasuk
dalam aktivitas perusahaan.
1. Hakikat Hukum Perburuhan
2. Kedudukan Para Pihak
3. Sejarah Hukum Perburuhan
4. Prof. Imam Soepomo, S.H.
Tiada Perlindungan bagi Yang lemah terhadap pihak yang kuat, berarti
pula tiada perlindungan yang sam oleh undang-undang.
PHK SEPIHAK ... TIDAK DAPAT DILAKUKAN
11
1. Bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945
Pasal 27 ayat (2)
tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yg
layak bagi kemanusiaan;
Ayat (3),
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
PHK SEPIHAK ... TIDAK DAPAT DILAKUKAN
12
Cont’d
Bela negara pada hakikatnya kesediaan
berbakti dan berkorban membela negara.
Spektrum bela negara itu sangat luas, dari
yang paling halus, hingga yang paling keras.
Mulai dari hubungan baik sesama WN sampai
dg mengangkat senjata dari ancaman pihak
asing . Jadi, pembelaan negara bisa dilakukan
baik secara fisik/non fisik.
Cont’d Tujuan BN al.:
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara;
melestarikan nilai-nilai Pancasila & UUD NRI Tahun 1945;dan
berbuat yg terbaik bg bangsa dan negara.
Fungsi BN al.: mempertahankan negara dari berbagai
ancaman/gangguan/hambatan baik yg datang dari dalam
maupun dari luar
Manfaat BN, al. menanamkan rasa kecintaan pada bangsa
dan kepedulian antar sesama.
Contoh BNal. mematuhi hk yg berlaku sbg perwujudan rasa
cinta tanah, dgn demikian akan menciptakan keamanan dan
ketentraman masyarakat.
Cont’d
Tertib dalam melakukan social/physical distancing
merupakan kewajiban warga negara. Seorang
warga negara harus mendukung setiap kebijakan
pemerintah dan berpartisipasi aktif dalam proses
menjalankannya. Karena social/physical distancing
merupakan kebijakan/perintah dari
penguasa/pemerintah, maka setiap warga negara
wajib untuk mematuhinya.
Cont’d
Pasal 28A, “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”
Pasal 28D,
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yg adil serta perlakuan yg sama dihadapan hkm.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yg adil dan layak dalam hubungan kerja.
Pasal 28I (1), “Hak untuk hidup...” (4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
Pasal 28J (1), “Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”.
Cont’d Pasal 30 ayat (1), “Tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Dengan ikut serta dan mematuhi aturan melakukan social/physical distancing , maka warga negara sudah termasuk ikut serta dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara.
Pasal 33 ayat (1), Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Cont’d
2. Konsep Hubungan Industrial
Pasal 1 butir 16 UU 13/2003 jo. konsiderans huruf a UU2/2004.: Bahwa hubungan industrial adalah sistem hubungan yg terbentuk atas unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Cont’d
3. Prinsip UUK Menghindari Terjadinya PHK
Pasal 151 (1) UU 13/2003 : oleh ketiga unsur di atas,
dengan segala upaya HARUS menghindari PHK.
Upaya2 yang dapat dilakukan al. :
- Pengaturan waktu kerja;
- Penghematan;
- Pembenahan metode kerja, dll
Houwing, perusahaan dapat mengemukakan FM kalau sudah terlebih
dahulu berusaha maksimal, tetapi tetap tidak memungkinkan.
FM bukan karena Kepres 12/2020 jo. PP 21/2010 atau karena
peristiwanya. Tidak bisa digunakan atau disamaratakan satu kasus
dengan kasus lainnya. PHK tdk boleh asal berdalih FM, sebab ternyata
dg berbagai upaya masih banyak perusahaan yg dapat menyelamatkan
P/B-nya tanpa melakukan PHK. Meskipun bg perusahaan tertentu tidak
mungkin lagi untuk menyelamatkan P/B, karena itu harus melakukan
PHK.
Inspanning Theorie
20
Cont’d
Pasal 153 ayat (1) huruf b, “Pengusaha
dilarang melakukan PHK dengan alasan P/B
berhalangan menjalankan pekerjaannya
karena memenuhi kewajiban terhadap negara
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(vide Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1)
UUD NRI Tahun 1945
Cont’d
Mengapa harus dengan segala upaya ?
Pembangunan ketenagakerjaan yg terintergrasi dengan tujuan pembangunan nasional adalah berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 bertujuan:
a. memberdayakan/mendayagunakan P/B secara manusiawi (Ps 4 hrf a UU 13/2003).
b. memberikan perlindungan dalam mewujudkan kesejahteraan (Ps 4 hrf c).
c. Harus terpenuhi hak-hak dan perlindungan dasar (vide PU UU 13/2003)
Apakah maksud melakukan PHK Akibat Dampak Covid-19 harus
melalui penetapan LPPHI?
Iyaa...
Mengapa PHK akibat Pandemi Covid-19 -yang dengan Kepres
12/2020 jo.PP 21/2020- dapat dipersamakan sebagai FM
sebagimana Ps 164 ayat (1) UU 13/2003 dilakukan dengan
Penetapan LPPHI ?
PHK Wajib Melalui LPPHI
23
Cont’d
PENETAPAN LPPHI TIDAK DIPERLUKAN :
1. Pasal 154, Penetapan sebagaimana Ps 151 ayat (3) tidak diperlukan
dalam hal:
a. P/B masih dalam masa percobaan kerja;
b. P/B mengundurkan diri;
c. P/B mencapai usia pensiun; dan
d. P/B meninggal dunia.
2. Pasal 171, PHK tanpa penetapan LPPHI sbgm Ps 158, Ps 160
ayat (3) dan Ps 162, dan jika P/B td dpt menerima PHK tsb, P/B dpt
mengajukan gugatan ke LPPHI paling lama 1 th sejak tgl PHK.
.
Bagaimana SP/SB, P/B, Pemerintah mengetahui jika Pandemi Covid-19
-yang dengan Kepres 12/2020 jo.PP 21/2020- dapat dipersamakan
sebagai FM sebagaiamana Pasal 164 ayat (1) UU 13/2003 berdampak
langsung langsung kepada perusahaan yg bersangkutan sehingga
dijadikan alasan untuk melakukan PHK terhadap P/B ?
Generale Principles of FM, menuntut pembuktian dari pihak yang
meyatakan bahwa suatu kondisi tersebut adalah keadaan FM, shg harus
melakukan PHK
Pengusaha Wajib Membuktikan
25
Cont’d Menurut Prof. Mariam Darus Badrulzaman, terdapat 3 syarat untuk mengemukakan FM :
a. Perusahaan harus membuktikan tidak bersalah;
b. Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya dengan cara lain; dan
c. Perusahaan tidak menanggung risiko, baik menurut ketentuan UU, perjanjian atau karena itikad baik harus menanggug risiko.
Subekti , FM pembelaan perusahaan menunjukan bahwa tdk terlaksananya apa yg dijanjikan disebabkan oleh hal-hal yang sama sekali tdk terduga dan tdk dapat berbuat apa-apa thd keadaan atau peristiwa yang timbul di luar dugaan tadi.
Cont’d
Tidak ada penjelasan mengenai doktrin hukum FM dalam sistem hukum CL, namun sering diterapkan dalam kontrak dengan menggunakan prinsip umum: a. Tidak bisa dicegah, dihambat, atau ditunda dari PKWT/kontrak ; b. Ketidakmampuan untuk melakukan berada di luar
kendali (Act of God); dan c. Tidak ada langkah yg wajar yg dapat diambil salah
satu pihak, dalam hal ini oleh perusahaan. Hal tersebut menuntut pembuktian dari pihak yg menyatakan bahwa suatu keadaan adalah FM
.
Bagaimana hak P/B dengan PKWT yang di PHK
sebelum berakhirnya jangka waktu PK, dimana Covid-
19 (dengan Kepres 12/2020 jo.PP 21/2020)
dipersamakan dgn FM ?
Dari ketentuan Pasal 164 ayat (1) dapat diinterpretasikan
bahwa pengusaha tetap wajib membayar ganti rugi sebesar
upah P/B sampai batas berakhirnya jangka waktu PK sbgm
Pasal 62 UU 13/2003.
HAK P/B PKWT KORBAN PHK AKIBAT COVID-19
28
Cont’d Mahfud MD, regulasi (Kepres 12/2020 jo.PP 21/2020) tidak bisa secara otomatis menjadi dasar untuk membatalkan dan menyimpangi perjanjian atau kontrak (PKWT).
Hotman Paris, kondisi keadaan FM sudah banyak dalam putusan pengadilan sebelumnya, atau yurisprudensi di sistem peradilan di Indonesia. Karena itu untuk FM sebaiknya mengacu pada putusan-putusan MA terdahulu
Cont’d
Bagaimana jika pengusaha tidak mampu
atau terdapat perbedaan pendapat yg
mengakibatkan pertentangan ?
Pengusaha dan P/B atau SP/SB wajib
mengupayakan penyelesaian perselisihan
melalui perundingan Bipartit (Mediasi, Gugatan
PHI, Kasasi ke MA