Penanaman Kopi

42
Morfologi Tanaman Kopi • Berdasarkan KBBI morfologi adalah ilmu pengetahuan bentuk luar dan susunan makhluk hidup.Secara alami, tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah roboh. Namun, akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang berasal dari bibit semai atau bibit sambung (okulasi) yang batang bawahnya berasal dari bibit semai. Sementara tanaman kopi yang berasal dari bibit stek, cangkok, atau okulasi yang batang bawahnya berasal dari bibit setek tidak memiliki akar tunggang.

Transcript of Penanaman Kopi

Page 1: Penanaman Kopi

Morfologi Tanaman Kopi

• Berdasarkan KBBI morfologi adalah ilmu pengetahuan bentuk luar dan susunan makhluk hidup.Secara alami, tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah roboh. Namun, akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang berasal dari bibit semai atau bibit sambung (okulasi) yang batang bawahnya berasal dari bibit semai. Sementara tanaman kopi yang berasal dari bibit stek, cangkok, atau okulasi yang batang bawahnya berasal dari bibit setek tidak memiliki akar tunggang.

Page 2: Penanaman Kopi

• Batang dan cabang kopi berkayu, tegak lurus dan beruas-ruas. Tiap ruas hampir selalu ditumbuhi kuncup. Tanaman ini mempunyai dua macam pertumbuhan cabang, yaitu cabang Orthrotrop dan Plagiotrop. Cabang Orthrotrop merupakan cabang yang tumbuh tegak seperti batang, disebut juga tunas air atau wiwilan atau cabang air. Cabang ini tidak menghasilkan bunga atau buah. Cabang Plagiotrop merupakan cabang yang tumbuh ke samping. Cabang ini menghasilkan bunga dan buah (AAK, 1994:11).

Page 3: Penanaman Kopi

• Daun kopi berbentuk bulat, ujungnya agak meruncing sampai bulat dengan bagian pinggir yang bergelombang. Daun tumbuh pada batang, cabang dan ranting. Pada cabang Orthrotrop letak daun berselang seling, sedangkan pada cabang Plagiotrop terletak pada satu bidang. Daun kopi robusta ukurannya lebih besar dari arabika (AAK, 1994:14).

Page 4: Penanaman Kopi

• Pada umumnya, tanaman kopi berbunga setelah berumur sekitar dua tahun. Bunga kopi berukuran kecil. Mahkota berwarna putih dan berbau harum. Kelopak bunga berwarna hijau. Bunga tersusun dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 6 kuntum bunga. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga. Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkota akan membuka, kemudian segera terjadi penyerbukan. Setelah itu bunga akan berkembang menjadi buah.

Page 5: Penanaman Kopi

• Buah kopi terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri dari tiga bagian yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging buah (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis, tetapi keras. Buah kopi yang muda berwarna hijau, tetapi setelah tua menjadi kuning dan jika masak warnanya menjadi merah. Besar buah kira-kira 1,5 x 1 cm dan bertangkai pendek. Pada umumnya buah kopi mengandung dua butir biji, biji tersebut mempunyai dua bidang, bidang yang datar (perut) dan bidang yang cembung (punggung)

Page 6: Penanaman Kopi

Syarat Tumbuh Tanaman Kopi

Persyaratan iklim kopi Arabika :• Garis lintang 6‐9° LU sampai 24° LS.• Tinggi tempat 1250 s/d 1.850 m dpl.• Curah hujan 1.500 s/d 2.500 mm/th.• Bulan kering (curah hujan < 60

mm/bulan) 1‐3 bulan.• Suhu udara rata‐rata 17‐21° C.

Persyaratan iklim Kopi Robusta :• Garis lintang 20° LS sampai 20° LU.• Tinggi tempat 300 s/d 1.500 m dpl.• Curah hujan 1.500 s/d 2.500 mm/th.• Bulan kering (curah hujan < 60

mm/bulan) 1‐3 bulan.• Suhu udara rata‐rata 21‐24° C.

Page 7: Penanaman Kopi

Perbanyakan Tanaman Kopi

Pembibitan dapat dilakukan:1. Secara generatif dengan

benih/ biji, terutama untuk jenis kopi Arabika.

2. Secara vegetatif dengan stek atau sambung, terutama untuk jenis kopi Robusta.

Page 8: Penanaman Kopi

Cara memperoleh biji kopi :

• Dari kebun sendiri, biji diambil dari pohon yang telah diketahui mutunya. Pohon induk yang produksinya cukup tinggi, tahan terhadap nematoda, bubuk buah maupun bubuk batang, atau dengan kata lain yang tahan terhadap hama dan penyakit. • Balai penelitian perkebunan, bersumber dari kebun

percobaan yang menghasilkan biji telah teruji keunggulannya.

Page 9: Penanaman Kopi

Cara memilih dan memelihara biji kopi:

• Buah yang dipungut adalah yang masak, kemudian dipilih yang baik, tidak cacat dan yang besarnya normal. Jika biji ini tidak memenuhi syarat harus disingkirkan. Semua buah/biji kopi yang memenuhi syarat kemudian dikerjakan sebagai berikut:

• Biji dikelupas kulitnya, dinjak‐injak dengan kain, tetapi kulit tanduk tidak sampai lepas.

• Lendir yang melekat dibersihkan, dengan jalan dicuci atau digosok permukaannya dengan abu dapur.

• Setelah bersih biji dikering anginkan satu atau dua hari, tidak langsung terkena sinar matahari, melainkan kering angin.

• Biji‐biji yang sudah kering, selanjutnya diadakan pemilihan yang kedua kalinya. Jika biji kopi itu hampa dan bentuknya jelek, harus disortasi, tidak perlu disemai.

Page 10: Penanaman Kopi

Cara menyimpan biji kopi:

• Biji‐biji kopi yang telah dipilih dalam keadaan kering dapat terus disemaikan. Untuk menungggu musim persemaian yang tepat, biji dapat disimpan untuk sementara waktu. Dan untuk menghindari terjadinya serangan hama bubuk atau untuk memetikan bubuk yang mungkin ada, maka biji‐biji kopi tersebut bisa dimasukkan dalam peti dengan jalan:

• Pada dasar peti diberi lapisan kain yang diberi minyak terpentin dengan dosis 1 cc / 100 cm2. Dan di atas kain pada lapisan biji setebal 5 cm, diberi kain lagi yang diberi minyak terpentin pula, demikian seterusnya sehingga peti itu penuh.

• Bila peti itu sudah penuh, kemudian ditutup rapat‐rapat dan dibiarkan selama 3 hari 3 malam agar semua hama mati karenanya.

• Kalau penyimpanan itu berlangsung agak lama, maka biji tersebut perlu dicampur dengan bubuk arang yang dibasahi dengan air, dengan perbandingan 1 kg bubuk arang : 150 cc air.

• Perbandingan antara biji dan bubuk arang yakni 3:1. Atau 3 kg biji dicampur 1 kg bubuk arang yang telah dibasahi tadi.

Page 11: Penanaman Kopi

Lamanya penyimpanan biji kopi

• Penyimpanan biji tidak boleh terlalu lama, sebab jika terlalu lama daya tumbuhnya akan menurun atau akan habis sama sekali. Biji‐biji kopi yang baru akan tumbuh 90 ‐ 100%, sedang yang disimpan sekitar 6 bulan daya tumbuhnya 60 ‐ 70%. Sebaiknya penyimpanannya jangan sampai lebih dari 3 bulan, dan yang paling baik ialah bila penyimpanan itu dilakukan sekitar dua bulan. Penyimpanan dimasukkan kedalam ruangan yang gelap dan sejuk.

Page 12: Penanaman Kopi

Penyemaian Benih Kopi

Biji ditanam sedalam 0,5 cmdengan jarak 2 x 5 cm.

Setelah biji ditanam kemudiandisiram dengan menggunakangembor.

Setelah disiram, biji disungkup(3a) atau ditutup dengan ilalang(3b). Kemudian biji disiram setiaphari, dan setelah mencapaistadium kepelan, bibit dipindahke polybag.

Page 13: Penanaman Kopi

Stadium serdadu. Stadium kepelan.

Page 14: Penanaman Kopi

Pengisian dan penataan polybag. Bibit stadium kepelan ditanamdalam polybag.

Bibit kopi Arabika 4 pasangdaun (3–5 bulan) siap ditanam.

Page 15: Penanaman Kopi

PEMBIBITAN KOPI DENGAN STEK BERAKAR

Menyiapkan larutan zat pengaturtumbuh akar (rootone).

Pangkal stek dicelup zat pengaturtumbuh selama 10–15 detik.

Penanaman stek dengan jarak5 x 10 cm.

Page 16: Penanaman Kopi

PEMBIBITAN KOPI DENGAN SAMBUNG STEK

Siapkan entres batang bawah robusta BP 308 dan entres batangatas yang diinginkan.

Entres batang atas (2 ruas)diruncingkan di bagian bawah,sisipkan ke entres batangbawah, kemudian diikat tali rafia.

Page 17: Penanaman Kopi

Siapkan media sungkup untuk penyetekan langsungdi tanah, disungkup rapat dan hanya dibukasedikit saat menyiram.

Siapkan media sungkup untuk penyetekandalam polybag, disungkup rapat dan hanya dibukasedikit saat menyiram.

Page 18: Penanaman Kopi

Pengakaran bibit sambung stek,dilakukan oleh 3 orang, yaitu:2 orang perempuan yang menanamstek dan 1 orang lelakiyang menutup sungkupnya

Page 19: Penanaman Kopi

Setiap hari disiram sampai basah, dengan disemprot secara tidak langsung mengenai stek, disemprotkan ke plastik penutup. Seminggu sekali disemprot pestisida, dan sebulan sekali dipupuk.

Sambungan dinyatakan berhasil jika setelah 2 minggu warna batang atas tetap hijau.

Setelah akar kuat dilakukan penyesuaian dengan membuka sungkup setiap hari 2 jam, meningkat 4 jam, sampai akar dan tunas yang tumbuh sudah cukup besar, kemudian sungkup dibuka penuh, dan bibit segera dipindah ke polybag.

Page 20: Penanaman Kopi

PERSIAPAN LAHAN

Persiapan lahan: jika lahan datar, dibuat terasindividu.

Persiapan lahan: jika lahan miring, dibuat terasmengikuti kontur (sabuk gunung).

Page 21: Penanaman Kopi

PENAUNGAN

Penanaman penaung tanaman kopi ditanami minimal satu tahun sebelum penanaman tanaman kopi. Syarat‐syarat Pohon Penaung:• Memiliki perakaran yang dalam.• Memiliki percabangan yang mudah diatur.• Ukuran daun relatif kecil tidak mudah rontok dan memberikan

cahaya diffus.• Termasuk leguminosa dan berumur panjang dan berumur panjang.• Menghasilkan banyak bahan organik.• Tidak menjadi inang hama‐penyakit kopi.

Page 22: Penanaman Kopi

Jangan mencampur kopi dengan:

• Kelapa (akarnya berkompetisi dengan akar kopi).

• Pisang (sumber nematoda).• Eucalyptus dan cemara, jika

akan ditanam tentukan jarak tanam lebih dari 10 m antara Eucalyptus/cemara dengan kopi.

Jeruk siam dan sayuran sebagai tanaman campurankopi

Page 23: Penanaman Kopi

Penaung tetap:• Lamtoro (Leucaena), ambas/gamal (Gliricidia),

ka’ne/dadap.• Pohon kayu-kayuan (hanya di tepi batas kebun): sengon,

suren, mahoni, jati.Penaung tanaman campur:• Pohon buah-buahan: mangga, nangka, jeruk, cengkeh,

terong belanda.• Sayuran: cabe, tomat, kacang buncis, dan jagung hanya

ditanam sampai kopi berumur 2 tahun.

Page 24: Penanaman Kopi

Penanaman penaung sementara maupun penaung tetap dilakukan 1 tahun sebelum tanam, dengan arah tanam utara–selatan.

Penaung tetap, dengan jumlah pohon kurang lebih 400–800 pohon per hektar.

Page 25: Penanaman Kopi

PENANAMAN

• Lubang tanam dibuat 6 bulan sebelum penanaman dengan ukuran panjang x lebar x dalam = 60 x 60 x 60 cm. Jarak tanam: 2 x 2,5 m (tipe katai); 2,5 x 2,5 m (tipe tinggi); 5 x 2,5 m (sistem tanam campur).

• Masukkan pupuk kandang/kompos ke dalam lubang tanam.

• Tutup lubang tanam 1 bulan sebelum penanaman kopi.

Page 26: Penanaman Kopi

Penanaman: plastik polybag harus dibuka dan dibuang karena akan menghambat pertumbuhanbibit.

Page 27: Penanaman Kopi

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI

Tujuan pemangkasan tanaman kopi:• Untuk membentuk tanaman yang sehat dan mengatur tinggi tanaman sehingga

memudahkan perawatan dan pemanenan.• Pada Robusta: membentuk cabang-cabang produksi yang baru secara rutin

dalam jumlah yang pas.• Pada Arabika: menghilangkan cabang tua, cabang liar, cabang balik, cabang

cacing, dan cabang yang tidak dikehendaki.• Memudahkan masuknya cahaya dan memperlancar aliran udara dalam tajuk.• Memudahkan pengendalian hama penyakit.• Mengurangi terjadinya perubahan hasil yang naik turun serta dampak dari

pembuahan yang berlebih.

Page 28: Penanaman Kopi

Pemangkasan tanaman kopi terbagi menjadi 4 tahap, yaitu:1. Pemangkasan Bentuk

Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka pohon di inginkan, di mana percabangan yang di tinggalkan letaknya sudah teratur arahnya menyebar dan produktif, sehingga pertumbuhan batang dan cabang lebih kekar dan kuat. Pemangkasan bentuk terbagi lagi menjadi 2 tahap:

• Pada usia 8-12 bulan.• Pada usia 1-2 tahun.

  Keterangan gambar:A. Pemangkasan bentuk dengan sistemcabang di selang-seling.B. Pemangkasan bentuk dengan sistemcabang di kelang-kelang

Page 29: Penanaman Kopi

2. Pemangkasan Pemeliharaan

Pangkas pemeliharaan maksudnya adalah pohon yang sudah ada dilakukan pemangkasan bentuk, harus dipelihara dan dipertahankan, kecuali akibat serangan hama dan penyakit, atau faktor alam dan yang lainnya, pangkas pemeliharaan dilakukan pada tanaman kopi yang sudah berusia kurang lebih 2-3 tahun yang harus di pangkas adalah:• Percabangan yang di bawah 40 cm• Pohon yang melebihi ketinggian dari 2 meter• Tunas air, agar tidak mengganggu pertumbuhan pohon.• Tunas baru (wiwilan) agar tidak mengganggu pertumbuhan

produksi yang sudah dipelihara dan dipertahankan.

Page 30: Penanaman Kopi

3. Pemangkasan produksiPangkas produksi maksudnya, pohon kopi sudah dalam keadaan siap berproduksi tinggi, seperti yang sudah diharapkan, atau usia yang sudah dewasa dengan usia pohon di atas 3 tahun. Pemangkasan yang dilakukan pada saat ini adalah:• Cabang balik, cabang yang tumbuhnya mangarah ke pohon.• Cabang saling tindih.• Cabang yang tumbuh sebelah bawah cabang utama.• Cabang yang tumbuh sebelah atas cabang utama, tetapi apabila cabang utama tidak produktif

lagi atau terserang hama penyakit, maka cabang tersebut dipelihara untuk menggantikan percabangan utama.

• Cabang cacing, cabang yang tumbuhnya tetap kerdil atau tidak mau panjang.• Cabang terserang hama dan penyakit.• Cabang kipas, cabang tersebut terletak pada ujung cabang utama yang mirip seperti kipas.• Tunas baru (wiwilan) yang menggangu pertumbuhan cabang produksi.• Tunas air, tunas yang tumbuh pada bagian pohon yang dapat dapat menggantikan pohon utama .

Page 31: Penanaman Kopi

4. Pangkas Rehabilitasi

• pangkas rehahabilitasi adalah pemangkasan yang dilakukan dengan cara merehab pada bagian pohon dan percabangan yang tidak produktif lagi, akibat pohon sudah meranggas dan produksinya juga sedikit. Dengan tujuan agar pohon bisa kembali produktif maka harus dilakukan pemangkasan rehabilitasi atau peremajaan pada pohon tersebut. Pangkas rehabilitasi pada tanaman kopi bisa dilakukan sebagai berikut:

1. Pemotongan secara langsung pada pohon.2. Pengurangan Percabangan.3. Memiringkan Pohon.

Page 32: Penanaman Kopi

Pemangkasan Penaung.

Tujuan pemangkasan pohon penaung:• Melindungi tanaman kopi dari kondisi terlalu lembap dan

meningkatnya serangan hama penyakit.• Mengurangi kehilangan humus.• Mengurangi kejadian mati pucuk akibat kelebihan produksi.

Page 33: Penanaman Kopi

Hasil pangkasan bisa dijadikan sebagai sumber bahan organik (untuk kompos) dan juga sumber kayu bakar. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemangkasan penaung:• Dilakukan pada awal musim hujan.• Untuk umur 3–4 tahun, pengurangan kelebatan tajuk

penaung sekitar 50%.• Kelebatan tajuk penaung dipelihara sebanyak 50% setiap

tahunnya.• Rempesan atau pembuangan daun penaung dilakukan

pada awal kemarau.

Page 34: Penanaman Kopi

Pemupukan Tanaman Kopi

Pupuk diberikan setahun 2 kali, pada awal dan akhir musim hujan. Penaung sebaiknya dipangkas sebelum dilakukan pemupukan. Pupuk diletakkan/ditaburkan di sekeliling batang kopi, pada jarak 30–50 cm dari batang.

Sebelum pemupukan, rumput di sekeliling batang dibersihkan dulu. Setelah ditabur, pupuk ditutup dengan tanah. Pemupukan bibit bisa dilakukan secara massal dengan mencairkan pupuk, sehingga pemupukan digabung dengan penyiraman.

Page 35: Penanaman Kopi

Hama pada tanaman kopi:1. Nematoda Parasit• Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis merupakan

nematoda endoparasit yang berpindah‐pindah. Daur hidup P.coffeae sekitar 45 hari dan R.similis sekitar 1 bulan.

• Gejala: Tanaman kopi yang terserang kelihatan kerdil, daun menguning dan gugur. Pertumbuhan cabang‐cabang primer terhambat sehingga hanya menghasilkan sedikit bunga, bunga premature dan banyak yang kosong. Bagian akar akar serabut membusuk, berwarna coklat atau hitam. Pada serangan berat tanaman akhirnya mati.

• Pengendalian di pembibitan: Disarankan menggunakan cara kimiawi yaitu dengan fumigasi media bibit menggunakan fumigan pra tanam, misalnya Basamid G dan Vapam L. Untuk nematisida sistemik dan kontak a.l.: Curaterr 3G, Vydate 100 AS, Rhocap 10G dan Rugby 10G.Vydate diaplikasikan dengan cara disiramkan pada bibit dengan konsentrasi 1,0% dan dengan dosis 250 ml/bibit.

Page 36: Penanaman Kopi

Lanjutan..Pengendalian di pertanaman: Penggunaan jenis kopi tahan nematoda parasit. Digunakan sebagai batang bawah misalnya kopi ekselsa (Coffeae exelsa), klon Bgn 121.09 dan kopi robusta klon BP 961. Cara kultur teknis: pembukaan lubang tanam, rotasi tanaman dan pembuatan parit barier.Pengendalian hayati: Untuk menekan populasi nematoda menggunakan musuh alami berupa bakteri, jamur dan nematoda predator.Pengendalian kimiawi: Beberapa nematisida sistemik maupun kontak yang disarankan a.l. karbofuran (Curaterr 3G–35 g / tanaman), oksamil (Vydate 100 AS 1,0% 1 – 2.5 l / tanaman) dan etoprofos (Rhocap 10G ‐ 25 g / tanaman). Aplikasi diulang tiap tiga bulan.

Page 37: Penanaman Kopi

Hama Penggerek Buah Kopi• Serangga dewasa penggerek buah kopi atau bubuk

buah kopi (BBK), Hypothenemus hampei (Coleoptera, Scolytidae) berwarna hitam kecoklatan, panjang yang betina sekitar 2 mm dan yang jantan 1,3 mm. Telur diletakkan dalam buah kopi yang bijinya mulai mengeras, umur stadium telur 5 – 9 hari. Lama stadium larva 10 – 26 hari, prapupa 2 hari dan stadium pupa 4 – 9 hari. Masa perkembangan dari telur sampai dewasa 25 – 35 hari. Lama hidup serangga betina rata‐rata 156 hari dan serangga jantan maksimum 103 hari.

• Gejala: Serangga BBK masuk ke dalam buah kopi dengan cara membuat lubang di sekitar diskus. Serangan pada buah muda menyebabkan gugur buah, serangan pada buah yang cukup tua menyebabkan biji kopi cacat berlubang‐lubang dan bermutu rendah.

Page 38: Penanaman Kopi

• Pengendalian: Pengendalian secara kultur teknis: Memutus daur hidup BBK, meliputi tindakan : Petik bubuk, yaitu mengawali panen dengan memetik semua buak masak yang terserang bubuk 15 –30 hari menjelang panen besar. Lelesan, yaitu pemungutan buah kopi yang jatuh di tanah baik terhadap buah terserang maupun buah tidak terserang, selanjutnya buah juga direndam dalam air panas. Racutan / rampasan, yaitu memetik seluruh buah yang ada di pohon pada akhir panen. Semua buah hasil petik bubuk, lelesan dan racutan direndam air panas 5 menit. Pengaturan naungan untuk menghindari kondisi pertanaman terlalu gelap yang sesuai bagi perkembangan BBK.

• Pengendalian secara biologi: Menggunakan parasitoid Cephalonomia stephanoderis dan jamur patogen (Beauveria bassiana). Aplikasi B.bassiana dianjurkan dengan dosis 2,5 kg biakan padat per hektar selama tiga kali aplikasi per musim panen. Penggunaan tanaman yang masak serentak : Varietas USDA 230731 dan USDA 230762.

Page 39: Penanaman Kopi

Penyakit pada tanaman kopi:Penyakit Karat Daun pada Tanaman Kopi• Penyakit karat daun yang disebabkan oleh patogen Hemileia vastatrix

B. et. Br. merupakan penyakit utama pada tanaman kopi arabika.• Gejala: Tanaman sakit ditandai oleh adanya bercak‐bercak berwarna

kuning muda pada sisi bawah daunnya, kemudian berubah menjadi kuning tua. Di bagian ini terbentuk tepung berwarna jingga cerah (oranye) dan tepung dan ini adalah uredospora jamur H. vastatrix Bercak yang sudah tua berwarna coklat tua sampai hitam, dan kering. Daun‐daun yang terserang parah kemudian gugur dan tanaman menjadi gundul. Tanaman yang demikian menjadi kehabisan cadangan pati dalam akar‐akar dan rantingrantingnya, akhirnya tanaman mati.

Page 40: Penanaman Kopi

Pada kopi robusta, penyakit ini tidak menjadi masalah, sedangkan pada kopi arabika penyakit ini menjadi masalah utama. Cara pengendalian penyakit sementara ini dilakukan dengan dua cara, yaitu menanam jenis‐jenis kopi arabika yang tahan sepertio S 333, S 288 dan S 795, dan pengendalian dengan Fungisida Dithane M‐45 dengan dosis 2 gr/liter air.

Page 41: Penanaman Kopi

Penyakit Bercak Daun Cercospora

• Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora coffeicola B.et Cke. C.coffeicola mempunyai konidium berbentuk gada, ukurannya ada yang pendek dan ada juga yang panjang. Konidia dibentuk pad permukaan bercak, berbentuk seperti tepung berwarna abu‐abu.

• Gejala: Serangan dapat terjadi pada daun maupun pada buah. Pada daun yang sakit timbul bercak, mula‐mula berwarna kuning tapi bercak dikelilingi halo berwarna kuning. Pada buah yang terserang timbul bercak berwarna coklat, biasanya pada sisi yang lebih banyak menerima cahaya matahari. Pembusukan pada bagian yang berbecak dapat sampai ke biji sehingga dapat menurunkan kualitas.

• Pengendalian: Secara kultur teknis, dengan memberi naungan yang cukup, pemupukan berimbang dan pengurangan kelembaban kebun melalui pemangkasan dan pengendalian gulma. Secara kimiawi, melalui penyemprotan dengan Bavistin 50 WP 0,2%, Cupravit OB 21 0,35%, Dithane M 45 80 WP 0,2%, Delsene MX 200 0,2% formulasi.

Page 42: Penanaman Kopi

Penyakit Jamur Upas

• Penyakit jamur upas disebabkan oleh jamur Corticium salmonicolor B.et Br. C.salmonicolor mempunyai basidium yang tersusun parallel pada stadium kortisium. Basidium berbentuk gada pada ujungnya terbentuk empat sterigmata yang mendukung basidiospora.

• Gejala: Cabang atau ranting yang terserang layu mendadak. Serangan dapat terjadi pada cabang yang di bawah, tengah maupun di ujung pohon, bahkan dapat terjadi pada batang. Stadium sarang laba‐laba, berupa lapisan hifa tipis, berbentuk seperti jala berwarna putih perak. Stadium bongkol berupa gambaran hifa berwarna putih biasanya dibentuk pada lentisel atau pada celah‐celah.

• Pengendalian: Batang atau cabang sakit yang ukurannya masih kecil (diameter < 1 cm) dipotong 10 cm di bawah pangkal di bagian yang sakit. Potongan‐potongan batang dan cabang yang sakit dikumpulkan kemudian dibakar.