PENANAMAN RUMPUT GAJAH

20
PENANAMAN RUMPUT GAJAH (Laporan Praktikum Padang Penggembalaan) Oleh : KELOMPOK IV Boby Sanjaya (0814061027) Cintia Agustina Kusuma Wati Nceng-Ncing-Ncang (08982232289) Rismars Hizkia Sepperanuh (0814061055)

Transcript of PENANAMAN RUMPUT GAJAH

Page 1: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

PENANAMAN RUMPUT GAJAH(Laporan Praktikum Padang Penggembalaan)

Oleh :

KELOMPOK IVBoby Sanjaya (0814061027)

Cintia Agustina Kusuma Wati Nceng-Ncing-Ncang (08982232289)Rismars Hizkia Sepperanuh (0814061055)

UNIVERSITAS LAMPUNGFAKULTAS PERTANIANJURUSAN PETERNAKAN

2010

Page 2: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jenis tanaman rumput-rumputan berperan dalam pengawetan tanah dan air. Rumput-

rumputan dapat berfungsi ganda, yaitu untuk membantu mencegah berlangsungnya

erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak. Rumput gajah

merupakan alternatifnya. Tanaman rumput-rumputan dapat digunakan dalam usaha

pengawetan tanah dan atau pencegahan erosi dikarenakan tanaman rumput-rumputan

dapat tumbuh dengan cepat, sehingga dalam waktu pendek tanah telah dapat tertutupi

oleh tanaman tersebut secara rapat dan tebal. Selainitu, bagian atas dari tanaman

(daun-daunan) mampu melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan dan

memperlambat aliran permukaan. Bagian bawah tanaman (perakaran) juga dapat

memperkuat resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air kedalamtanah.

Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur

dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal.

Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-

daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah dapat

menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.

Karena manfaatnya tersebut, maka dilakukan penanaman rumput gajah sebagai

praktikum Tataniaga Padang Penggembalaan. Dengan demikian, diharapkan tulisan

ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Dan semoga laporan ini dapat membantu

pembaca dalam melakukan penanaman rumput gajah di waktu yang akan datang.

Page 3: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

1.2 Tujuan

Dengan dilakukannya praktikum ini, maka diharapkan agar mahasiswa :

1. Mampu melakukan proses penanaman rumput gajah dengan baik.

2. Mengetahui masa panen dan produksi rumput gajah sebagai hijauan makanan

ternak.

Page 4: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penanaman rumput gajah dilakukan dengan metoda perbanyakan vegetatif. Cara yang

umum diterapkan adalah dengan stek batang dan memecah anakan. Cara yang

pertama memungkinkan perbanyakan dengan lebih cepat, namun agak sedikit lebih

lambat pertumbuhannya dibandingan dengan cara anakan atau pols. Cara penanaman

yang biasa kami lakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan Lahan

Proses penanaman rumput gajah dimulai pada dengan pengolahan lahan yaitu dengan

melakukan pembersihan lahan dari tanaman gulma, memisahkan bibit yang masih

dapat digunakan untuk kemudian dilakukan pembalikan tanah serta pembuatan ulang

dan rekondisi galur tanam.

2. Pupuk Dasar dan Penanaman

Setelah melakukan pengolahan lahan, dilanjutkan dengan pemupukan dasar

menggunakan pupuk kandang (manure sapi) sekira 3 ton (± 1 ton/ha) dan dilanjutkan

dengan mengguludkan lahan tanam.

Kemudian dilakukan penanaman dengan metoda stek batang. Untuk satu rumpun

ditanam minimal 3 batang, yang masing masing batang terdiri sekurangnya dari 3

ruas. Kami mengusahakan 2 ruas terbenam di dalam tanah.

3. Pemupukan Kedua

Pemupukan kedua dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk

NPK (16:16:16) dengan dosis 60 kg / hektar.

Page 5: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

Pemupukan kedua ini biasanya dibarengi dengan penyaueran (menimbunkan tanah

dan rumput liar untuk meninggikan guludan).

4. Pemupukan Lanjutan

Pemupukan kimia selanjutnya dilakukan pada musim hujan yang akan datang. Untuk

selanjutnya diharapkan pemupukan cukup dengan menggunakan pupuk kandang

sebanyak 2 kali per tahun, 1 kali pada musim hujan, dan 1 kali pada musim kemarau.

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan pada tahun pertama dapat di rinci sebagai kegiatan pemupukan dan

penyiangan/pembersihan gulma seperti berikut (pada lahan 3.2 hektar):

Pemupukan :

Pupuk Kandang 3 hari x 4 orang x 2 kali per tahun = 24 Hari Orang Kerja

(HOK)

Pupuk Kimia 1 hari x 4 orang x 1 kali per tahun = 4 HOK

Penyiangan :

3 hari x 4 orang x 2 kali per tahun = 24 HOK

Sehingga total pemeliharaan pada tahun pertama adalah 52 HOK

Sedangkan pada tahun kedua dan selanjutnya karena diharapkan sudah tidak

menggunakan pupuk kimia maka yang dibutuhkan hanya 48 H.O

(http://lestarimandiri.org/id/peternakan/hijauan-pakan-ternak/113-hijauan-pakan-

ternak/235-budidaya-rumput-gajah.html)

JENIS RUMPUT GAJAHJenis Kultivar di Indonesia

Sekurangnya da empat kultivar yang ada di Indonesia. Rumput gajah semuanya

merupakan introduksi dan bukan jenis rumput lokal.

Kultivar rumput gajah tersebut adalah King Grass (P. purpureum cv. King Grass),

Taiwan (P. purpureum cv. Taiwan), Hawaii (P. purpureum cv. Hawaii) dan Africa (P.

purpureum cv. Africa).

Page 6: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

Namun karena memang bentuknya yang satu sama lain sangat mirip, agak sulit

membedakannya.

King:

Batang dan daunnya paling raksasa (karena itulah dia disebut King Grass), daunnya

berbulu kasar dan akan terasa perih bila memanen rumput ini tanpa menggunakan

baju tangan panjang (percayalah, penulis sudah merasakannya). Batangnya keras.

Produktivitas tinggi, menurut pengamatan kami dapat mencapai 200 - 250 ton per

hektar per tahun. Pada daun muda, pangkal daunnya memiliki bercak bercak

berwarna hijau muda. Produksi per rumpun di Cijayana bisa lebih dari 7 kilogram

(basah) per panen.

Bercak hijau muda di sekitar pangkal daun King Grass.

Rumput Gajah King Grass di desa Cimahi, kec. Caringin, kab. Garut.Berumur sekitar 8 bulan sejak hari tanam.

Page 7: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

Taiwan:

Cukup raksasa, dapat mencapai 4 -5 meter. Batangnya lunak, daun lebar berbulu

lembut, tingkat nutrisi cukup baik. Ciri ciri lain adalah pada batang muda pangkal

batangnya bawah yang dekat ke tanah berwarna kemerah merahan. Namun beberapa

rekan peternak di Lembang kurang menyukai kultivar ini karena lunaknya batang

tersebut sehingga cenderung mudah roboh apabila diterpa angin kencang.

Produktivitas tinggi, bisa mencapai 300 ton / hektar per tahun dengan kondisi

pemupukan dan pemeliharaan optimal. Selain itu, Taiwan (juga King Grass)

membutuhkan air yang cukup banyak. Produksi per rumpun bisa lebih dari 7

kilogram (basah) per panen.

Batang berwarna kemerah merahan merupakan ciri kultivar Taiwan (Cijayana).

Batang rumput Taiwan yang besar tapi relatif lunak (Cijayana).

Page 8: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

Africa:

Batang kecil dan keras. Daun kecil. Tumbuh tunas tunas kecil pada ketiak batang.

Sehingga apabila terbiasa melihat King Grass atau Taiwan yang sehat, melihat Africa

seperti melihat rumput kerdil. Kultivar ini yang banyak ditanam di Manglayang Farm.

Keunggulan dari Africa adalah kebutuhan airnya yang tidak terlalu banyak. Sehingga

pada musim kering pun masih dapat tumbuh dengan cukup baik. Produktivitas tidak

terlalu tinggi, hanya sekitar 1 -2 kilogram / rumpun (basah) per panen (sekitar 100 ton

per hektar per tahun).

Rumpun rumput gajah Africa yang sudah tua, perhatikan batangnya yang kecil.

Jumlah rumpun gajah Africa yang banyak.

Hawaii:

Hawaii memiliki batang dan daun yang lunak tapi tidak terlalu besar. Lebih mirip ke

Taiwan hanya lebih kecil. Tidak heran, karena kultivar ini merupakan induk dari

kultivar Taiwan yang merupakan hibrid King Grass dengan Hawaii.

Page 9: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

Disebutkan disana King Grass merupakan hasil silangan antara P. purpureum biasa

dengan Pearl Millet (Pennisetum galucum).

Kultivar yang cukup menarik adalah tipe Dwarf (kerdil), yaitu Pennisetum purpureum

cv. Mott. Disebutkan bahwa kultivar ini memiliki karakteristik perbandingan rasio

daun yang tinggi dibandingkan batang. Berkualitas nutrisi tinggi pada berbagai

tingkat usia dibandingkan jenis rumput tropis lainnya. Tahan kekeringan, dan hanya

bisa di propagasi melalui metoda vegetatif (http://manglayang.blogsome.com).

Page 10: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

III. METODOLOGI KERJA

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah : cangkul, sabit, dan

ember. Sedangkan bahan yang dibutuhkan brupa : bibit rumput gajah taiwan dan air.

3.2 Cara Kerja

Praktikum ini dilaksanakan dengan cara kerja sebagai berikut :

1. Penyiapan

a. Tanah dicangkul 1-2 kali kemudian diratakan,

b. Tanah dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan gulma,

c. Pembuatan parit/lubang tanaman dengan jarak 40 x 40 cm.

2. Penyiapan bibit rumput gajah Taiwan

a. Penanaman rumput gajah dapat dilakukan dengan stek maupun

sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong sepanjang 25-

30 cm atau

b. Bibit paling sedikit terdiri dari dua mata.

3. Penanaman Rumput

a. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat

lobang sedalam 20 cm.

b. Jarak tanam adalah 40 cm x 40cm.

4. Perawatan

a. Penyiraman setelah rumput ditanam,

b. Pembersihan gulma pada praktikum minggu ke-2 dan ke-4.

Page 11: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

IV. PEMBAHASAN

Rumput gajah Taiwan cukup raksasa, dapat mencapai 4 -5 meter. Batangnya lunak,

daun lebar berbulu lembut, tingkat nutrisi cukup baik. Ciri ciri lain adalah pada

batang muda pangkal batangnya bawah yang dekat ke tanah berwarna kemerah

merahan. Produktivitas tinggi, bisa mencapai 300 ton / hektar per tahun dengan

kondisi pemupukan dan pemeliharaan optimal. Selain itu, Taiwan (juga King Grass)

membutuhkan air yang cukup banyak. Namun, karena ditanam pada waktu musim

hujan, dan intensitas hujan tinggi, maka penyiraman tidak perlu dilakukan setiap hari.

Penyiraman hanya dilakukan sekitar seminggu sekali.

Penanaman rumput gajah Taiwan yang kami lakukan terbatas pada lahan berukuran

2m x 4m dengan jarak tanam sekitar 40 x 60 cm. Rumput gajah dibudidayakan

dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek

berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas

atau paling sedikit 2 buku atau mata). Lahan dibersihkan, dan digemburkn dengan

cara membalik tanah. Setelah itu dilakukan penanaman, rumput yang telah

dipisahkan, kemudian ditanam dengan jarak tanam 40 x 60 cm/rumpun.

dan disiram dengan air secukupnya. Penanaman dilakukan pada awal musim hujan,

karena dikhawairkan rumput akan mati bila ditanam di musim kmarau. Setelah satu

minggu, lahan dibersihkan dari rumput liar yang tumbuh, karna dikhawatirkan akan

mngganggu pertumbuhan rumput gajah Taiwan yang ditanam. Pada jarak waktu 1

Minggu, tunas rumput sudah mulai terlihat.

Page 12: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

Produksi per rumpun bisa lebih dari 7 kilogram (basah) per panen. Pada musim

penghujan secara umum rumput gajah sudah dapat dipanen pada usia 40 - 45 hari.

Sedangkan pada musim kemarau berkisar 50 - 55 hari. Tinggi pemotongan 10-15 cm

dari permukaan tanah. Lebih dari waktu tersebut, kandungan nutrisi semakin turun

dan batang semakin keras sehingga bahan yang terbuang (tidak dimakan oleh ternak)

semakin banyak.Sedangkan mengenai panen pertama setelah tanam, dapat dilakukan

setelah rumput berumur minimal 60 hari. Apabila terlalu awal, tunas yang tumbuh

kemudian tidak sebaik yang di panen lebih dari usia 2 bulan.

Page 13: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

KESIMPULAN

Dari praktikum ini, dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan

rumpun (pous) dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit

2 buku atau mata) dengan jarak tanam 40 x 60 cm/rumpun.

2. Pada musim penghujan secara umum rumput gajah sudah dapat dipanen pada

usia 40 - 45 hari. Sedangkan pada musim kemarau berkisar 50 - 55 hari.

Tinggi pemotongan 10-15 cm dari permukaan tanah.

Page 14: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

DAFTAR PUSTAKA

http://manglayang.blogsome.com/2005/12/31/hijauan-pakan-ternak-rumput-gajah-

pennisetum-purpureum/

http://serdangbedagaikab.go.id/indonesia/images/keputusan/rumput.pdf

http://sutanmuda.wordpress.com/2008/07/22/budidaya-rumput-gajah-untuk-pakan-

ternak/

http://www.hear.org/pier/species/pennisetum_purpureum.htm

PROSEA, Sumber Daya Nabati Asia Tenggara buku 4, PT. Balai Pustaka, Prosea

Indonesia.

Page 15: PENANAMAN RUMPUT GAJAH

LAMPIRAN

Foto Lahan Praktikum