PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

61
PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA KEHAMILAN dr I Wayan Artana Putra, SpOG(K)

Transcript of PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Page 1: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA KEHAMILAN

dr I Wayan Artana Putra, SpOG(K)

Page 2: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 2

Page 3: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …
Page 4: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Struktur HIVEnvelop

◦ gp 120

◦ gp41

Enzym

◦ Reverse transcriptase

◦ Integrase

◦ Protease

Inti

◦ P17 (matrix)

◦ P24 (kapsid)

◦ P7/P9 (nucleocapsid)

Page 5: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

BAGAIMANA PROSES YANG TERJADI SEJAK PAPARAN HIV HINGGA TERINFEKSI

18-Dec-18 5

Tempat invasi HIV SublokasiAnatomick

Jenis Epitel Media transmisi Probabilitastransmisi per

paparan

Estimasi kontribusikasus HIV dunia

(juta)

Saluran Genital Wanita

Vagina

Ektoserviks

EndoserviksLainnya

SkuamosanonkeratinSkuamosanonkeratinKolumner selapisBerbagai epitel

semen 1:200 -1:2000 12,6

Saluran Genital Pria

Kulit kulup

Uretra penisLainnya

Skuamosa sdktkeratinKolumner berlapisBerbagai epitel

Servikovaginal , sekresi retal dandeskuamasi

1:700 – 1:3000 10,2*

Saluran intestinal RektumSaluran cerna atas

Kolumner selapisBerbagai epitel

Semen 1:20 – 1:3001:2500

3,9~1,5

* Meliputi LSL, lelaki biseksual dan lelaki heteroseksual; ~ meliputi LSL, lelaki biseksual dan wanita terinfeksi anal reseptif seks

Hladik, McElrath, 2008

Kontribusi invasi HIV melalui mukosa terhadap infeksi HIV dewasa

Page 6: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Replikasi HIV dan penurunan jumlah selLimfosit T CD4

18-Dec-18 6

Replikasi HIV dalam sel limfosit CD4 mencapai 107 partikel infeksius per mm3 per hari.

Hal ini berlangsung sangat cepat dan hebat dalam tubuh, sampai seluruh sel CD4 terinfeksi bahkan ketika sel-sel CD4 tersebut baru tumbuh dari steem pembentuknya, terutama pada orang yang sebelumnya tidak terinfeksi atau naive.

Setelah beberapa waktu, tergantung pada kemampuan sistem immun individual, tubuh mengenalinya sebagai kondisi membahayakan dan membentuk respons immun anti HIV berupa sel-sel mediated dan humoral antibodi anti HIV

1 Virus bebas

2 Binding dan FusionVirus mengikat CD4 pada

1 dari 2 koreseptor (CCR5 dan CXCR4),

& melebur dengan selReseptor CD4

Koreseptor CCR5

Koreseptor CXCR4

3 InfeksiS

I

K

L

U

S

H

I

D

U

P

H

I

V

Virus menembus sel

mengosongkan isinya

ke dalam sel

4 Reverse TranscriptionssRNA diubah menjadi

dsRNA oleh enzim

reverse transcriptase

5 IntegrasiDNA virus menyatu

dg DNA sel oleh

enzim integrase

6 TranskripsiPembentukan protein

rantai panjang

DNA man

DNA man

DNA HIV

DNA HIV

RNA HIV

7 AssemblyPembentukan rantai protein virus

8 BuddingVirus immatur

mendorong ke luar,

mengambil sel membran

9 Virus immatur keluar

dari sel terinfeksi10 Maturasi

Kerusakan sel mengakibatkan berkurangnya jumlah sel Limfosit T CD4 ini berlangsung terus-menerus

Page 7: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …
Page 8: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Kegiatan Komprehensif

1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi

WHO

2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu dengan HIV

3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya

4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya

1 2 3

4

Page 9: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Permenkes (no21/2013 tentangpenganggulangan HIV/AIDS) tanggal 30 APRIL 2013 yang menyebutkan :

1. Tes HIV pada PPIA wajib ditawarkan pada semua ibu hamildan termasuk dalam pelayanan rutin di KIA pada daerahepidemi meluas dan terkonsentrasi. Bila ada infeksi TB danIMS pada daerah epidemi rendah

2. Tes dilakukan atas persetujuan pasien, namun bila pasienmenolak harus dengan pernyataan tertulis

3. Syarat dan ketentuan tes HIV berlaku…

Page 10: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Standar Pelayanan Laboratorium Kesehatan Pemeriksaan HIV/AIDS dan Infeksi Opertunistik

Diagnosis dgn strategi III (Rapid dan atau Elisa)

Pertama : sensitivitas 99 %

Kedua : spesifisitas 98%

Ketiga : spesifisitas 99 %

Ketiga reagen memiliki preparasi antigen berbeda

Diskordan tidak boleh lebih dari 5%

Petugas harus terlatih dan tersertifikasi

Harus melakukan Pemantapan Mutu Internal

Harus mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal

Page 11: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

A1 pos

A2 pos

A3 pos

A3

Strategi III

A1 pos

A2 pos

A3 neg

A1 pos

A2 neg

A3 pos

A1 pos

A2 neg

A3 neg

Lapor

sebagai

“reaktif”

Lapor

sebagai

“Indeterm” Risti

Anggap

indeterm

Risiko rendah

Anggap

neg

Page 12: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Perencanaan kehamilanPersiapan pasangan dari perempuan dengan HIV yang ingin hamil :

1. Bila dipastikan serologis HIV non-reaktif (negatif), maka kapan pun boleh sanggama tanpa kondom, setelah pihak perempuan dipastikan layak untuk hamil.

2. Apabila serologis reaktif (positif), perlu dilakukan pemeriksaan viral load, untuk mengetahui risiko penularan.

3. Apabila VL tidak terdeteksi sanggama tanpa kontrasepsi dapat dilakukan pada masa subur pasangan.

4. Apabila VL masih terdeteksi atau kadar CD4 kurang dari 350 sel/mm3, maka sebaiknya rencana kehamilan ditunda dulu.

Page 13: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 13

Risiko penularan HIV dari ibu ke bayitanpa intervensi PMTCT

Periode transmisi Risiko

•Kehamilan 5 - 10 %

•Persalinan 10 - 20 %

•Menyusui 10 - 15 %

Total 25 - 45 %

Risiko tertinggi

Mazami Enterprise © 2009

Sumber: de Cock dkk, 2000

Page 14: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Source: De Cock KM, et al. JAMA. 2000; 283 (9): 1175-82

Kourtis et al. JAMA 2001; DeCock et al. JAMA 2000

Semua tanpa ASI 15-25 %

Semua dg pemberian ASI sampai 6 bln 25-30 %

Semua dg pemberian ASI sampai 18-24 bln 30-45 %

Masa kehamilan

Selama persalinan

4% 12%

Post partum melalui ASI

1%

0-14 mg 14-36 mg36 mg-

kelahiran

Persalinan

8% 7%

0-6 bln 6-24 bln

3%

WAKTU & RISIKO PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK

Page 15: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 15

Penatalaksanaan Antenatal

Mazami Enterprise © 2009

Pelihara kesehatan secara umum

Pola hidup sehat (diit seimbang, tidak merokok, tidak minum alkohol, olahraga teratur, istirahat cukup)

Minum roboransia

Asuhan Antenatal seperti biasanyaUkur Tinggi Badan, Berat Badan, Tinggi Fundus Uteri, Tekanan Darah, Status Tetanus Toksoid

Laboratorium: DL, UL, GD puasa, Golongan darah, HIV, HBsAg, Thallasemia (bila ada faktor risiko), vagswab.

Page 16: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 16

Penatalaksanaan Antenatal

Mazami Enterprise © 2009

Kurangi jumlah virus (Viral Load)

Deteksi dini dan terapi faktor penyulit

Minum ARV secara teratur, sedini mungkin

Infeksi Menular Seksual (Sifilis, Gonore, Kondiloma akuminata, Hepatitis B & C dll),

Malaria

Tuberkulosis

Ketergantungan narkoba

Page 17: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 17

Penatalaksanaan Antenatal

Mazami Enterprise © 2009

Hindari penularan ke pasangan

Konseling persiapan persalinan

Perilaku seksual sehat, setia pada pasangan

Selalu menggunakan kondom

Periksa status serologis HIV pasangan seksual

Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan

dan keluarga mengenai manfaat dan risiko

persalinan pervaginam dan persalinan dengan

seksio sesarea berencana

Cara persalinan: Seksio sesarea/ pervaginam

Tempat persalinan dianjurkan di RS/Puskesmasyang tersedia pelayanan PPIA

Page 18: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 18

Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan dan keluarga

mengenai manfaat dan risiko pemberian ASI Eksklusif dan Susu

Formula Eksklusif

Perlu diberikan dukungan terhadap ibu mengenai keputusan

terhadap pilihan pemberian makanan bayi.

Apabila pilihan adalah ASI Eksklusif maka dijelaskan mengenai

manajemen laktasi.

Apabila pilihan adalah Susu Formula Eksklusif maka dijelaskan

mengenai syarat AFASS (affordable, feasible, acceptable,

sustainable, safe) dan cara mencapainya.

Penatalaksanaan Antenatal

Mazami Enterprise © 2009

Konseling pemberian makanan bayi

Page 19: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

TERAPI ARV

Empat tahap yang dapat diintervensi dengan obat

antiretroviral; yaitu:

1.Transkripsi balik (reverse transcription), yang dihambat

dengan reverse transcriptase inhibitor (RTI). RTI terbagi

atas analog nukleosida (nucleoside reverse transcriptase

inhibitors, NRTI) dan analog nonnukleosida (non-

nucleoside reverse transcriptase inhibitors, NNRTI).

Page 20: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

2. Protease, yang dihambat protease inhibitors (PI)

3. Fusi membran, yang dihambat oleh fusion inhibitors (FI).

4. Integrasi materi genetik (DNA), yang dihambatoleh integrase inhibitors (II).

Page 21: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 3A, Halaman 21

Mazami Enterprise © 2009

Reverse Transcriptase

Inhibitor

Protease Inhibitor

Integrase Inhibitor

Entry Inhibitor

PINRTI. NtRTI

NNRTI

Attachment Inhibitor, Co-receptor Antagonist

Fusion Inhibitor

Page 22: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Obat yang termasuk NRTI antara lain zidovudin, zalcitabine, abacavir, didanosine, stavudine, lamivudine, dan tenofovir

Obat yang termasuk NNRTI antara lain efavirenz, nevirapine, delavirdine, dan etravirine.

Yang termasuk golongan PI antara lain saquinavir, amprenavir, ritonavir, indinavir, lopinavir, danatazanavir.

Page 23: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Manfaat Terapi ARV :

1. Memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup

2. Menurunkan rawat inap akibat HIV

3. Mencegah Infeksi oportunistik

4. Menurunkan angka penularan HIV dari ibu ke anakdan kepada orang lain

5. Menurunkan kematian terkait AIDS

Page 24: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Prinsip pemberian ARV selama kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan

Untuk PPIA , kehamilan adalah indikasi pemberian ARV tanpamelihat nilai CD4. Akan tetapi pemeriksaan CD4 tetap harus dilakukanapabila ada sarana sebagai base line (data awal) yang diperlukanuntuk follow up pengobatan.

Jika perempuan dengan HIV sudah menerima ARV, makapemberiannya diteruskan untuk seumur hidup. (B +)

Page 25: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

PRINSIP PEMBERIAN ARV SELAMA KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN NIFAS

Perempuan dewasa dengan HIV yang sudah mendapatkan ARV, saat hamil, teruskan ARV dengan rejimen yang sama.

Perempuan dengan HIV yang diketahui statusnya pada saatkehamilannya, segera mulai terapi ARV sedini mungkin tanpamemandang umur kehamilan, stadium klinis dan jumlahCD4 (Panel ahli tahun 2013)

Page 26: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

•Pengobatan pencegahan kotrimoksasol (PPK) pada ibuhamil hanya diberikan apabila ibu hamil berada padastadium klinis 2 , 3 atau 4

• PPK tersebut diberikan selama 2 minggu, dilanjutkandengan terapi ARV. Bila kondisi klinis baik, maka ibuhamil dapat langsung diberikan ARV.

Page 27: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Golongan Nama Generik Singkatan NamaDagang

Sediaan

Nucleoside

Reverse

Transcriptase

Inhibitor

(NRTI)

Zidovudin AZT, ZDV Retrovir,

Zidovex,

Reviral

Kapsul/tablet300mg;kapsul

100mg

Lamivudin 3TC Epivir,

Lamivox,

Hiviral

Tablet 150 mg; Larutan

10 mg/mL;

Tablet 150 Mg

Stavudin d4T Zerit,

Stavex

Kapsul 30 mg, 40 mg

Didanosin ddI Videx Tabletkunyah: 100 mg

Non Nucleoside

ReverseTranscrip

tase Inhibitor

(NNRTI)

Nevirapin NVP Viramune,

Nevirex

Tablet 200

mg

Efavirens EFV Stocrin,Efavir

Tablet 600 mg

Page 28: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 3A, Halaman 28

Penurunan CD4 & komplikasi HIV

ART

HAART= Highly Active Anti Retroviral Therapy

Pemakaian HAART akan mencegah terjadinya komplikasi

infeksi oportunistik pada pasien dengan HIV

Page 29: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Pemberian ARV pada Ibu HamilPedoman ARV 2007 Pedoman PPIA

tahun 2012Panel Ahli tahun2013

• stadium klinis 1 dan2 apabila CD4 < 200 sel/mm3 •Stadium klinis 3 apabila CD4 < 350 sel/mm3•Stadium klinis 4 berapapun nila CD4 nya

• mulai terapi ≥ 14 minggu kehamilanpada ibu hamil HIVdengan stadium klinis 1 atau CD4 >350 sel/mm3• pada ibu hamil ≤ 14 minggukehamilan denganstadium klinis 2,3,4 atau CD4 < 350

Mulai Terapi ARV sedini mungkin, tanpamemandangumur kehamilan, stadium klinis danjumlah CD4

Page 30: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

NO SITUASI KLINIS REKOMENDASI PENGOBATAN

1 ODHA hamil segera terapi ARV

Datang pd saat persalinan danbelum TX ARV, Tes reaktif ARV

TDF (1X300 mg) + 3TC (atau FTC) (1X300 mg) + EFV (1X600 mg)

Alternatif:

AZT (2x300mg) + 3TC (2x150mg) + EFV*

(1x600mg)

TDF(1x300mg) + 3TC (atau FTC) (1x300mg) + EFV

(1x600mg)

2 ODHA sedang menggunakanARV dan kemudian hamil

Lanjutkan dengan ARV yang sama selama dansesudah persalinan

3 ODHA hamil dengan hepatitis B yang memerlukan terapi

TDF (1x300mg) + 3TC (atau FTC) (2x150mg) +

NVP (2x200mg) atau

TDF (1x300mg) + 3TC (atau FTC) (1x300mg) +

EFV (1x600mg)

4 ODHA hamil dengantuberkulosis aktif

Bila OAT sudah diberikan, maka dilanjutkan. BilaOAT belum, maka diberikan terlebih dahulusebelum ARV. Rejimen untuk ibu: Bila OAT sdhdiberikan dan TB telah stabil: AZT (d4T) + 3TC + EFV

Page 31: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

1.Minum Roboransia

2.Pola Hidup Sehat:

• Cukup nutrisi, cukup istirahat, cukup olahraga

• Tidak merokok, tidak minum alkohol

3.Menggunakan kondom:

• Mencegah infeksi baru (bila pasangan non odha)

• Mencegah superinfeksi (bila pasangan odha)

Sikap:

Optimalkan kesehatan ibu dengan HIV positif

Page 32: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 32

Kondisi ibu baik

Tidak terjadi penularanKe Bayi

Ke Tim Penolong

Ke Pasien lainnya

Tindakan efektif dan efisien

Tujuan Penatalaksanaan Obstetri

Persalinan yang aman

Page 33: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 33

Risiko penularan masa persalinan

Mazami Enterprise © 2009

His tekanan pada plasenta meningkat

Terjadi sedikit pencampuran antara darah ibu dengan darah bayi

Lebih sering terjadi jika plasenta meradang/ terinfeksi

Bayi terpapar darah dan lendir serviks pada saat melewati jalan lahir

Bayi kemungkinan terinfeksi karena menelan darah dan lendir serviks pada saat resusitasi

Page 34: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 2,

1.Persalinan:

• Seksio sesarea

• Pervaginam BILA ARV teratur minimal 6 bulan, viral load tidak terdeteksi.

• Hindari vacum, forseps extraksi, bila terpaksa pilihforceps.

• Hindari amniotomi dan episiotomy.

• Hati2 melakukan suction.

2.Laktasi:

• Susu Formula Eksklusif (bila memenuhi syarat AFASS)

• ASI Eksklusif (max 6 bln) dgn ARV bagi ibu dan bayi

Tidak boleh Makanan Campuran (Mix Feeding) !!!

Meminimalkan paparan janin/bayi dengan cairan

tubuh ibu HIV positif

Page 35: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Pemilihan rute persalinan tergantungIndikasi obstetri

Status PPIA: ARV & viral load

Kesiapan petugas medis: Kewaspadaan universal, SDM, sarana medis & non medis

Penatalaksanaan Persalinan

Persyaratan untuk persalinan pervaginamIbu minum ARV teratur lebih dari 6 bulan, dan/atau

Muatan virus/ viral load tidak terdeteksi

Page 36: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 36Mazami Enterprise © 2009

Kewaspadaan standarDilakukan pada SEMUA penatalaksanaan persalinan baik per vaginam maupun seksio sesaria

Penatalaksanaan Persalinan

Prinsip kewaspadaan standarCuci tangan

Penggunaan alat pelindung diri (topi, kacamata, masker, apron, sarung tangan, sepatu) untukmencegah transmisi infeksi melalui cairan

Penanganan alat medis tajam, baik dalampenggunaan, serah terima, penyimpanan maupunpembuangan sebagai limbah medis

Penerapan budaya aman dalam kamar operasi dankamar bersalin

Page 37: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 8A,

Page 38: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

PERLUKAH?

Page 39: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 39Mazami Enterprise © 2009

Seksio sesarea elektifMerupakan cara persalinan yang memiliki risiko transmisi terkecil

Akan mengurangi risiko penularanHIV dari ibu ke bayi sebesar 50-66%

Persalinan pervaginamRisiko penularan meningkat apabila terjadi Proses Persalinan (inpartu) dan Ketuban Pecah Dini

Bila terjadi KPD 4 jam atau lebih, pertimbangkan percepat persalinan

Penatalaksanaan Persalinan

Page 40: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 40Mazami Enterprise © 2009

Perawatan nifas umumPemeriksaan tanda vital, involusi uterus

Higiene genitalia dan payudara

Nutrisi cukup, istirahat cukup

Perawatan nifas khususPastikan ibu telah menentukan pilihan pemberianmakanan untuk bayi

Supresi laktasi apabila ibu memilih untuk tidakmenyusui

Penatalaksanaan Pascanatal

Page 41: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4, Halaman 41Mazami Enterprise © 2009

Perawatan berkelanjutan pasca nifas

Hasil pemeriksaan/tes HIV pada bayi diinformasikankepada dokter spesialis obsgin yang merawat ibu, sebagai bagian penilaian keberhasilan penerapan PMTCT dalam institusi kesehatan, serta memperkuat kinerja Tim PMTCT

Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (CST) lanjutan bagi Odha, termasuk penatalaksanaaninfeksi oportunistik

Pemeriksaan ginekologi rutin, Inspeksi Visual Asamasetat (IVA) dan Pap smear (bila memungkinkan)

Penatalaksanaan Pascanatal

Page 42: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Prinsip Kontrasepsi1. Setiap perempuan dengan HIV diberikan konseling mengenai

risiko penularan HIV terhadap bayi yang dikandungnya

2. Tundalah kehamilan sampai kesehatan secara umum baik

3. Sebaiknya perempuan dengan HIV tidak hamil lagi, kontrasepsimantap dianjurkan

MODUL 4, Halaman 42

Page 43: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Pencegahan dan penundaan kehamilan padaibu dengan HIV

Pilihan kontrasepsi berdasarkan urutan prioritas untuk ibu

dengan HIV :

1. Kontrasepsi mantap atau sterilisasi: dengan adanya risiko

penularan HIV ke bayi, bila ibu dengan HIV sudah memiliki

jumlah anak yang cukup, dipertimbangkan kontrasepsi

mantap.

Page 44: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

2. Kontrasepsi jangka panjang:

a.Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR): metoda ini

disarankan bila risiko IMS rendah dan pasangannya

tidak berisiko IMS. Sebaiknya pemasangan dilakukan

segera setelah plasenta lahir, walaupun tidak tertutup

kemungkinan dipasang pada fase interval.

Page 45: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Pilihan Kontrasepsi Berdasarkan urutan Prioritas

Kontrasepsi hormonal

Perempuan HIV

Dalam terapi ARV Tidak dalam terapi

ARV

Pil KB kombinasi √

Pil progesteron √

Suntik progesteron jangka panjang

(DMPA)

√ √

Implan progesteron √

Hormon estrogen mempunyai efek menurunkan efektivitas ARV. Progesteron mempunyai efek sedikit meningkatkan efektivitas ARV. Namun, sebaiknya tetap diperhatikan pada penggunaan polifarmasi (misalnya perempuan HIV dengan tuberkulosis), karena semua kontrasepsi hormonal dimetabolisme di hati, demikian juga ARV. Penggunaan keduanya dalam jangka panjang memperberat fungsi hati.

Page 46: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

PENATALAKSANAAN NEONATUS

Page 47: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Outcome

PMTCT

Bayi

HIV (-)

Follow up

rutin

Bayi

HIV (+)

PCR kedua untukkonfirmasiLanjutkan kotrimoksasolKonseling utk ARTTata laksana anak dgn HIV+

Page 48: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Waktu Pemeriksaan

4-6 minggu:

PCR HIV

4-6 bulan:

PCR HIV

18 bulan:

Antibodi HIV

Page 49: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Nutrisi bayi yang belum diketahui status HIV-nya

1. Didahului konseling terkait risiko penularan HIV sejak sebelum persalinan

2. Pengambilan keputusan oleh ibu/keluarga setelah konseling lengkap → harus didukung

3. Pilihan harus antara ASI saja atau susu formula saja

4. Sangat tidak dianjurkan pemberian ASI bersama susu formula (menyusui campur/mixed feeding)

Page 50: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

5. Ibu boleh memberikan susu formula bagi bayinya yang HIV atau tidak diketahui status HIVnya jika seluruh syarat AFASS terpenuhi (affordable, feasible, acceptable, sustainable, safe)

6. Bila syarat AFASS terpenuhi maka ASI dihentikan dan diberikan susu formula dengan penyiapan yang baik

Page 51: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Metode pemanasan ASI1. Cara cepat (flash heating)

Letakkan ASI perah dalam wadah terbuka berbahan gelas dalam panci berisi air, panaskan panci sampai air mendidih. Matikan api, segera angkat ASI perah, tutup dan biarkan berangsur dingin

2. Pasteurisasi cara Pretoria

letakkan ASI dalam tempat berbahan gelas, tutup,

masukkan dalam air panas yang sudah dididihkan selama 20 menit, lalu angkat dan biarkan dingin

Page 52: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

ARV profilaksis pada bayi

Pemberian AZT (Zidovudine) pada bayi prematur:

Bayi prematur <30 minggu : 2 mg/kgBB/12 jam selama 4 minggu, kemudian 2 mg/KgBB/8 jam selama 2 minggu terakhir

Bayi prematur 30-35 minggu: 2 mg/kgBB/12 jam selama 2 minggu pertama, kemudian 2 mg/kgBB /8 jam selama 2 minggudiikuti 4 mg/KgBB/12 jam selama 2 minggu terakhir

Nevirapine tidak lagi diberikan: berkaitan dengan risiko resistensijika kemudian bayi perlu mendapatkan ART

Page 53: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Profilaksis Kotrimoksasol

Diberikan pada semua bayi terekspos HIV (bayi lahir dari ibu HIV) dariusia 6 minggu (termasuk atau tidak dalam program PMTCT) sampai usia 12 bulan bila klinis baik atau sampai terbukti bayi tidak terinfeksi HIV

Pemberian dilanjutkan bila bayi terinfeksi HIV

Mencegah Pneumocystis Jirovecii Pneumonia dan juga efektifmencegah toxoplasmosis dan beberapa infeksi bakteri sepertiSalmonella, Haemophilus, Staphylococcus

Dosis: 4-6 mg (TMP)/kgBB, sekali sehari

Page 54: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Imunisasi

Bayi yang terpapar HIV harus mendapat imunisasi sesuai dgn jadwal Kemkes RI atau IDAI untuk melindungi dari berbagai penyakit

Prinsip umum: tidak memberi vaksin hidup bila sudah terdapat gejala infeksi HIV

Perhatian khusus utk BCG

Page 55: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya,

Page 56: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

Halaman 56

Multiple medications/multiple doses and ADHERENCE IS

CRITICAL resistances of ARV

HIV is a CHRONIC ILLNESS that requires long term

treatment (for life)

Individuals with HIV disease may be STIGMATIZED

CLINICAL AND LABORATORY MONITORING are necessary

to demonstrate effectiveness and identify

side effects

Page 57: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …
Page 58: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …
Page 59: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …

MODUL 4,

RingkasanSemua ibu hamil harus ditawarkan pemeriksaaan HIV

Pada perempuan hamil dengan HIV positiv pemberianARV penting untuk mencegah tranmisi infeksi ke bayi

Masa persalinan mempunyai risiko tertinggi dalam penularan HIV dari Ibu ke Bayi dibanding masa kehamilan dan nifas

Pada dasarnya persalinan ibu dengan HIV dapat dilaksanakan di semua fasilitas kesehatan, dengan menerapkan kewaspadaan universal standar

Partus pervaginam tidak menjadi masalah asalkan ibusudah minum ARV minimal 6 bulan. Seksio sesareaberencana merupakan pilihan apabila fasilitas memadai

Kondom tetap digunakan, namun hanya merupakanproteksi untuk pencegahan infeksi

Page 60: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …
Page 61: PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA …