pendahuluan 27.02.07

download pendahuluan 27.02.07

of 11

Transcript of pendahuluan 27.02.07

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    1/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    Perancangan Alat Proses (TKS 3246)

    Martunus, ST, MT.

    Buku Acuan:

    1. Brownell, L.E. & Young, E.H., Process Equipment Design, John Wiley &Sons, Inc., New York.

    2. Buthod, P. & Megyesy, E.F., 1983, Pressure Vessel HandBook, 6 ed.,

    Publishing Inc., Tusla, USA.

    3. Moss, D.R., 1997, Pressure Vessel Design Manual, 2 ed., Gulf Publishing

    Company, Houston.

    4. Walas, S.M., 1988, Chemical Process Equipment, Butterworth Publisher

    Inc., USA.

    5. Coulson, J.M. & Richardson, J.F., Chemical Engineering: An

    Introduction to Chemical Engineering Design, Vol. 6, Pergamon Press

    Inc., Maxwell House, New York.

    6. Das, D.K. & Prabhudesai, R.K., 1996, Chemical Engineering LicenseReview, 2 ed, Engineering Press, San Jose.

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    2/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    PENDAHULUAN

    Faktor utama yang mempengaruhi dalam pemilihan dan perancangan bejana

    (vessel) adalah:

    Fungsi dan lokasi bejana

    Sifat fisis fluida yang akan digunakan

    Suhu dan tekanan operasi

    Volum/kapasitas penyimpanan atau proces

    Bejana (vessel)

    Berdasarkan bentuk geometrinya bejana dapat diklasifikasikan ke dalam 2

    bentuk yaitu:

    1. Open tanks (bejana terbuka)

    Bejana jenis ini digunakan jika fluidanya: tidak bewujud gas, tidak mudah

    menguap, tidak mudah terbakar, tidak menjijikkan, tidak berbahaya dan tidak

    beracun. Bejana yang termasuk ke dalam katagori ini adalah berupa

    tangki/vessel tanpa tutup atau bak terbuka yang beroperasi pada tekanan

    atmosferis dan suhu kamar. Bejana terbuka biasanya digunakan pada: tangki-

    tangki unit pengolahan air; tangki penampung bejana proses (separtor padat-cair,

    dekanter, rotary drum, dll.) yang menghasilkan padatan/slurry yang tidak

    berbahaya atau air yang ingin dipisahkan; bejana penyimpan bahan baku atau

    produk yang berbentuk butiran dengan ukuran tertentu seperti: bin; dll. Bahan

    konstruksi untuk bejana jenis ini biasanya adalah baja karbon, konsentrat dan

    kayu yang tahan terhadap proses pelapukan.

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    3/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    2. Closed vessels (bejana tertutup)

    Bejana jenis ini digunakan jika fluidanya: berwujud gas, mudah menguap, mudah

    terbakar, menjijikkan, berbahaya dan beracun. Bejana yang termasuk ke dalam

    katagori ini adalah berupa tangki/vessel tertutup yang beroperasi pada tekanan

    dan suhu tertentu. Closed vessels berdasarkan bentuk geometrinya dapat dibagi

    menjadi:

    Tangki silinder tegak dengan tutup atas berbentuk konikal dan

    tutup bawah (alas) berbentuk flat.

    Bejana ini hanya digunakan untuk menyimpan bahan baku atau

    produk yang beroperasi pada tekanan atmosferis dan lokasi yang tersedia

    cukup luas. Bejana jenis ini merupakan bejana yang paling ekonomis dalam

    perancangannya karena shell/plate yang digunakan lebih tipis dibandingkan

    dengan bejana yang beroperasi pada tekanan > 1 atm dan tutup (head) lebih

    mudah dibuat dibandingkan jenis lainnya. Disamping itu setiap coursenya

    dapat digunakan dengan ketebalan yang berbeda dan jenis bahan konstruksi

    yang berbeda pula (lihat Fig. 2.6. Brownell & Young).

    Pada perancangannya jika diameter tangki < 10 ft maka diameter

    dapat dibuat sama dengan tinggi tangki (D = H) dan shell tanpa course atau

    dengan satu ketebalan. Bahan konstruksi yang digunakan biasanya adalah

    SA-7, SA-283 grade C atau D.

    Untuk tutup bawah (flat battom) jika diameter tangki 20 ft dapat

    digunakan head jenis flanged only. Jika diameter tangki > 20 ft maka flat

    bottom ketebalannya disamakan dengan course shell paling bawah dan

    dilebihkan sekitar 10 cm dari diameter tangki. Jenis sambungan atau

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    4/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    pengelasan shell dengan flat bottom dapat dilihat pada Fig. 4.1. Brownell &

    Young.

    Sebelum tangki ini dipasang maka lokasi bejana ini harus diberi

    fondasi terlebih dahulu sesuai dengan total stress yang diberikan tangki dalam

    keadaan penuh.

    Bejana silinder tegak atau horizontal dengan tutup ke dua ujunnya.

    Bejana silinder horizontal dan tegak dapat digunakan sebagai bejana

    penyimpan bahan baku/produk dan bejana proses. Bejana horizontal dan

    tegak digunakan sebagai penyimpan bahan baku atau produk pada kisaran

    tekanan operasi > 1 atm atau lokasi yang tersedia relatif kecil

    Bejana horizontal dengan diameter < 12 ft dapat digunakan sebagai

    bejana pengangkut bahan kimia pada truk trailer. Umumnya satu bejana

    horizontal dapat digunakan sebagai bejana penyimpan bahan baku atau

    produk dengan diameter 35 ft dan panjang 200 ft. Jika cairan ingin

    disimpan jumlah sangat besar maka bejana horizontal dapat buat dalam

    beberapa bejana dengan ukuran yang sama dan disusun seperti baterai (lihat

    Fig. 1.3. Brownell & Young).

    Sebagai tutup (head) bejana jenis ini dapat digunakan semua jenis

    bergantung pada tekanan operasi seperti: conical, toriconical, torispherical,

    elliptical dished dan hemispherical.

    Semua industri kimia menggunakan bejana jenis ini, contoh bejana

    silinder tegak: tangki penyimpan tekanan tinggi, kolom distilasi, absorber,

    desorber, scrubber, striper, ekstraktor, heat exchanger, separator tegak,

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    5/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    reaktor, dll. Sedangkan silinder horizontal: tangki penyimpan tekanan tinggi,

    heat exchanger horizontal, ekstraktor horizontal, separator horizontal dll.

    Bejana berbentuk bola (spherical vessel)

    Bejana ini untuk menyimpan gas pada tekanan relatif tinggi sampai

    200 psig dengan kapasitas cukup besar 42.000 sampai 1.050.000 gal. Pada

    proses penyimpanan bejana ini dapat juga disusun secara baterai (lihat Fig.

    1.4. Brownell & Young). Modifikasi ini dimaksudkan untuk pertimbangan

    ekonomisnya yaitu dengan volum yang besar tetapi tekanannya diturunkan.

    Bejana ini juga dapat dimodifikasi menjadi semi-ellipsiodal untuk kapasitas

    penyimpanan yang sangat besar dengan tekanan vakum (lihat Fig. 1.5.

    Brownell & Young).

    Head

    Head adalah bagian tutup suatu bejana (vessel), penggunaannya disesuaikan

    dengan tekanan operasi bejana.

    Berdasarkan bentuk geometrinya tutup (head) bejana dapat diklasifikasikan

    sebagai berikut (lihat Fig. 5.7. & Fig. 5.15. Brownell & Young; Fig. 18.17. Walas;

    hal. 18-26 Buthod & Megyesy; hal. 31-57 Moss; hal. 643-644 Coulson &

    Richardson):

    1) Flanged-only head

    Perancangan head ini adalah yang paling ekonomis karena merupakan

    gabungan antara flange dan flat plate.

    Aplikasi dari flanged-only dapat digunakan sebagai tutup bejana penyimpan

    jenis silinder horizontal yang beroperasi pada tekanan atmosferis. Tipe bejana

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    6/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    dengan jenis head ini dapat digunakan untuk menyimpan antara lain: fuel oil (minyak

    bakar), kerosin, minyak solar atau cairan yang mempunyai tekanan uap rendah. Di

    samping itu dapat digunakan sebagai tutup bawah (alas) pada tangki silinder tegak

    dengan tutup atas konikal, kisaran diameternya 20 ft.

    2) Flanged standard dished & flanged shallow dished heads

    Head jenis ini umumnya digunakan untuk bejana horizontal yang menyimpan

    cairan yang mudah menguap (volatil) seperti: nafta, bensin, alkohol dll. Sedangkan

    pada bejana silinder tegak biasanya digunakan sebagai bejana proses yang beroperasi

    pada tekanan rendah (vakum).

    Jika diinginkan diameter head diameter shell maka digunakan flanged

    standard dished sedangkan jika diinginkan diameter head diameter shell maka

    digunakan flanged shallow dished head.

    3) Flanged & dished head (Torispherical head)

    Head tipe ini digunakan pada bejana yang beroperasi pada tekanan 15 sampai

    200 psig. Kisaran tekanan head ini (dari 15 psig sampai 200 psig) dapat dinaikan

    dengan mengurangi lokal stress yang berada pada sudut head. Modifikasi ini

    dilakukan dengan cara membuat icr head ini sekurang-kurangnya tiga kali tebal shell

    atau 6% diameter dalam bejana. Perancangan head ini ada dalam kode-kode

    standar yang wajib dipakai seperti ASME (American Society of Mechanical

    Engineering) dll.

    4) Elliptical dished head

    Kode spesifikasi untuk head ini sudah dibakukan oleh ASME-API (American

    Petroleum Institute) pada konferensi ASME. Head tipe ini digunakan pada bejana

    yang beroperasi pada tekanan > 200 sampai 400psig.

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    7/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    5) Hemispherical Head

    Head tipe ini dapat digunakan sampai 2 kali kisaran tekanan operasi pada

    head jenis elliptical pada bejana silinder dengan ketebalan dan diameter yang sama.

    6) Conical & Toriconical head

    Conical head digunakan sebagai tutup atas pada tangki silinder tegak dengan

    dengan alas flat bottom yang beroperasi pada tekanan atmosferis. Disamping itu juga

    digunakan sebagai tutup bawah pada alat-alat proses seperti: evaporator, spray drier,

    crystallizer, bin, hopper dan tangki pemisah dll.

    Besarnya sudut ( ) yang dibentuk pada jenis conical pada tutup atas tangki

    silinder tegak dengan dengan alas flat bottom adalah < 45 o (menurut Moris) tetapi

    menurut Buthod & Megyesy < 30o. Sebaiknya menggunakan < 30o, karena 30o P

    operasi) supaya bejana mempunyai ketahanan dan dapat beroperasi sampai

    waktu yang lama.

    Maximum allowable stress value (f atau S)

    Maximum allowable stress nilainya berbeda-beda untuk tiap bahan konstuksi

    yang berbeda. Nilai f atau S ini dapat dilihat pada Tabel 13.1 Brownel &

    Young atau Tabel pada hal. 148-149 Buthod & Megyesy.

    Joint efficiency (E)

    Joint efficiency atau efisiensi pengelasan dapat dilihat pada Tabel 13.2

    Brownel & Young; Tabel pada hal 134 Buthod & Megyesy atau Tabel 13.3.

    Coulson & Richardson.

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    9/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    Corrosion allowance (c)

    Corrosion allowance atau faktor korosi adalah faktor penambahan ketebalan

    pada logam atau metal yang disebabkan hilangnya atau erosi dan scale pada

    bejana. Kecepatan korosi per tahun diperkirakan sekitar 0,25 mm/tahun jika

    umur alat 10 tahun maka nilai c = 2,5 mm, umumnya nilai c berkisar antara 1

    sampai 4 mm. Sebagai contoh carbon steel yang sering digunakan adalah

    SA-283 atau SA-285 grade C atau D faktor korosinya adalah c = 0,125 in.

    Perancangan bejana berdasarkan tekanan luar bejana (vessel under external

    pressure)

    Perancangan ini dimaksudkan mengantisipasi kemungkinan adanya tekanan dari

    luar shell karena adanya hoop stress (tekanan ke arah sekeliling shell) seperti

    bejana yang meggunakan jacket. Penggunaan jacket sebagai pemanas atau

    pendingin akan menimbulkan tekanan ke arah shell yang dibawa oleh media

    pemanas atau pendingin tersebut. Disamping itu untuk menentukan apakah

    bejana tersebut perlu penguat atau tidak, serta menentukan berat bejana.

  • 8/7/2019 pendahuluan 27.02.07

    10/10

    PAP TKS 3246 Martunus

    Metoda Perancangan Bejana

    Metoda Perancangan Bejana menurut ASME dapat dibagi dalam 2 cara:

    I. Design by rule (Perancangan dengan persamaan)

    Perancangan cara ini menggunakan persamaan-persamaan sederhana untuk

    menentukan ketebalan minimum (vessel under internal pressure) atau tekanan kerja

    maksimum untuk kondisi tekanan beban (vessel external pressure). Perancangan

    dengan metoda ini lebih: sederhana, cepat dan umumnya digunakan pada

    perancangan bejana bertekanan, karena dapat mengurangi biaya teknis

    perancangan.

    II. Design by analysis

    Perancangan ini berdasarkan teori maksimum shear stress. Teori ini menggunakan

    metoda linear elastisitas, katagori persamaan stress dan pendekatan limit untuk

    menentukan perancangan kondisi beban pada bejana. Metoda juga membutuhkan

    analisis ketahanan bejana (fatigue analysis) dan evaluasi retak mekanis

    (fracture

    mechanics evaluations). Perancangan dengan cara analisis ini didasarkan pada

    analisis plastik, analisis elastisitas plastik dan penelitian analisis stress. Design by

    analysis membutuhkan derajad keteknikan (keahlian) yang lebih baik dari design

    by rule karena semua aspek bejana harus dipertimbangkan dan dievaluasi.