Pendahuluan Pam Mux

17
TUGAS PENDAHULUAN Grup : 5 SMT/Kelas : 3 / 3A Judul : PAM MUX N a m a : 1. Nofita Puji Rahayuningtyas 2. Putri Ramdhany 3. Rizqia Irawati PAM MUX Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan. Modulasi adalah variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier secara proporsional terhadap sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Jika amplitudo sinyal informasi memvariasi amplitudo suatu gelombang carrier, maka akan terbentuk sinyal termodulasi amplitudo (AM-Amplitude Modulation). Variasi juga dapat diberikan pada frekuensi atau sinyal phasa, yang menghasilkan sinyal termodulasi frekuensi (FM) atau termodulasi phasa (PM). Semua metode untuk modulasi carrier sinusoidal dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu (Continuous Wave Modulation). Demodulasi

description

Pendahuluan Pam Mux

Transcript of Pendahuluan Pam Mux

Page 1: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Grup : 5 SMT/Kelas : 3 / 3A Judul : PAM MUX N a m a : 1. Nofita Puji Rahayuningtyas

2. Putri Ramdhany 3. Rizqia Irawati

PAM MUX

Modulasi

Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi

yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan

carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan. Modulasi adalah

variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier secara proporsional terhadap sinyal

pemodulasi (sinyal informasi). Jika amplitudo sinyal informasi memvariasi amplitudo suatu

gelombang carrier, maka akan terbentuk sinyal termodulasi amplitudo (AM-Amplitude

Modulation). Variasi juga dapat diberikan pada frekuensi atau sinyal phasa, yang menghasilkan

sinyal termodulasi frekuensi (FM) atau termodulasi phasa (PM). Semua metode untuk modulasi

carrier sinusoidal dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu (Continuous Wave

Modulation).

Demodulasi

Proses mengkodekan kembali sinyal digital menjadi sinyal analog kembali yang sama dari

sumber. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan

untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut

demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.

Page 2: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Diagram Modulator-Demodulator

PAM

Pulse Amplitudo Modulation (PAM) adalah bentuk sederhana dari modulasi pulsa. Teknik

ini mengirimkan data dengan memvariasikan tegangan atau kekuatan amplitudo pulsa individu

dalam urutan waktunya pulsa elektromagnetik. Dengan kata lain, data yang akan dikirim

dikodekan dalam amplitudo dari serangkaian pulsa sinyal. PAM dapat juga digunakan untuk

menghasilkan modulasi pulsa tambahan.

Amplitudo pulsa mungkin dalam modulasi pulsa amplitudo dapat tak terbatas. Ini adalah

kasus dengan modulasi amplitudo pulsa analog. Sebuah modulasi pulsa amplitudo 2 tingkat

menyebabkan sinyal yang dihasilkan menjadi didigitalkan sementara modulasi pulsa

amplitudo 4 level memiliki 22 kemungkinan amplitudo pulsa diskret. Sebuah modulasi pulsa

amplitudo 8-tingkat memiliki 23, dan 16-tingkat modulasi pulsa amplitudo memiliki 24

amplitudo pulsa diskret.

Page 3: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Mengenai berbagai amplitudo modulasi pulsa, beberapa sistem menjaga setiap pulsa

amplitudo berbanding lurus dengan amplitudo modulasi sinyal sesaat pada saat terjadinya

pulsa. Dalam sistem modulasi pulsa amplitudo lain, sebaliknya benar - yaitu, berbanding

terbalik dengan amplitudo modulasi-sinyal sesaat pada saat terjadinya pulsa. Pada sistem

modulasi pulsa amplitudo lain, amplitudo tergantung pada faktor-faktor tambahan yang

berhubungan dengan sinyal modulasi, seperti frekuensi seketika dan fase, yang mungkin

berbeda dari kekuatannya.

Namun, dalam aplikasi telekomunikasi praktis, pulsa modulasi amplitudo adalah teknologi

jarang digunakan, karena telah superceded dengan teknik lain seperti modulasi pulsa posisi

dan modulasi kode pulsa. Selain itu, teknologi yang disebut modulasi amplitudo quadrature

secara luas digunakan dalam telepon modem dengan kecepatan transfer data lebih dari 300

Kbps.

Bentuk murni dari suatu sinussoida signal analog tidak perlu dikirimkan murni seperti

asalnya, tapi cukup dikirimkan sample-nya saja yang dibuat pada waktu tertentu (setiap

interval 125 ms), periodik terus menerus. Untuk itu signal sinusoida amalog di-sampling setiap

interval 125 ms. Hasil dari pengubahan bentuk signal analog secara sampling akan

menghasilkan signal PAM.

Pada PAM, amplitudo pulsa-pulsa pembawa dimodulasi oleh sinyal pemodulasi

Amplitudo pulsa-pulsa pembawa menjadi sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi.

Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi maka semakin besar pula amplitudo pulsa

pembawa. Pembentukan sinyal termodulasi PAM dapat dilakukan dengan melakukan

pencuplikan (sampling), yaitu mengalikan sinyal pencuplik dengan sinyal informasi. Proses

ini akan menghasilkan pulsa pada saat pencuplikan yang besarnya sesuai dengan sinyal

informasi (pemodulasi). Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.1.

Page 4: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Gambar 5.1 (a) Sinyal asli (b) PAM polaritas ganda

(c) PAM polaritas tunggal

Pada proses pemodulasian ini perlu diperhatikan bahwa kandungan informasi pada

sinyal pemodulasi tidak boleh berkurang. Hal ini dapat dilakukan dengan persyaratan bahwa

pencuplikan harus dilakukan dengan frekuensi minimal dua kali frekuensi maksimum sinyal

pemodulasi (2.fm), atau sering disebut dengan syarat Nyquist. Jika frekuensi sinyal pencuplik

dinotasikan dengan fs dan frekuensi maksimum sinyal pemodulasi dinotasikan dengan fm,

maka syarat Nyquist dapat ditulis sebagai:

fs ≥ 2.fm

Page 5: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Dimana: fs = frekuensi sampling ( pencuplikan )

fs = frekuensi maksimum sinyal analog

Gambar 5.2 Sinyal yang dicuplik dengan beberapa macam frekuensi pencuplik

Page 6: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Gambar 5.2 memperlihatkan sinyal yang dicuplik dengan beberapa macam

frekuensi pencuplik. Sebagai contoh, dalam komunikasi melalui telefon, sinyal informasi

yang berupa suara manusia (atau yang lain) dicuplik dengan frekuensi 8 kHz. Hal ini

didasarkan pada persyaratan Nyquist, karena lebar bidang jalur telefon dibatasi antara 300 Hz

sampai dengan 3400 Hz. Ada selisih kira-kira 1200 Hz yang dapat digunakan sebagai guard

band. Jika frekuensi sampling lebih rendah dari dua kali frekuensi maksimum sinyal input

analog maka terjadi overlap (tumpang tindih).

Gambar 2. 4 Spektrum Frekuensi Proses Sampling

Page 7: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Multiplexing

Multiplexing adalah rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1 output dan

dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu

kepada outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui

media tunggal. (penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran

komunikasi).

Keuntungannya :

host hanya butuh satu port I/O untuk n terminal

hanya satu line transmisi yang dibutuhkan

menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi

memanfaatkan sumberdaya seefisien mungkin

Menggunakan kapasitas saluran semaximum mungkin.

Karakteristik permintaan komunikasi pada umum- nya memerlukan penyaluran data dari

beberapa terminal ke titik yang sama.

Teknik Multiplexing :

frequency-division multiplexing (FDM)

time-division multiplexing (TDM)

statistical time – division multiplexing (STDM)

Page 8: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Pemilihan FDM, TDM dan STDM ditentukan oleh :

kapasitas kanal,

harga peralatan

konfigurasinya.

Frequency Division Multiplexing (FDM)

Adalah mux yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal pada

bidang frekuensi. Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak

digunakan pada pengiriman sinyal analog. Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK untuk

voice grade channel.

a). FDM dan b).TDM

FDM disebut "code transparent" artinya sistem sandi yang dipakai oleh data tidak

memberi pengaruh. FDM dapat beroperasi secara full duplex 2 atau 4 kawat. Contoh FDM

adalah pada penggunaan radio dan TV.

Page 9: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap

sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth

center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel.

Sinyal input (analog / digital) akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal

analog. Contohnya yaitu transmisi full-duplex FSK (Frequency Shift Keying), broadcast dan

TV kabel.

Synchronous Time-Division Multiplexing

Pengiriman data dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut

dikirimkan. Digunakan untuk transmisi sinyal digital, bit data dari terminal secara bergantian

diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan penerima harus sinkron agar

masing-masing penerima menerima data yang ditujukan kepadanya. TDM hanya digunakan

untuk komunikasi titik ke titik. TDM lebih efesien daripada FDM karena 1 saluran

komunikasi telepon dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus.

Sinyal digital yang banyak (sinyal analog yang membawa data digital) melewati

transmisi tunggal dengan cara pembagian (=interlaving) porsi yang dapat berupa level bit atau

dalam blok-blok byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu.

TDM lebih efisien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telpon misalnya, dapat

dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus. TDM yang umum dikenal adalah PCM.

Terdapat 4 metode untuk coding amplitudo yaitu:

a. PAM (Pulse Amplitudo Modulation)

b. PPM (Pulse Position Modulation)

c. PCM (Pulse Code Modulation)

d. PDM (Pulse Duration Modulation)

Yang paling umum digunakan adalah PCM. Perkembangan terakhir dari tehnik

multiplexing ialah Statistical Time Division Multiplexing (STDM) yang mempunyai

keuntungan dalam efesiensi penggunaan saluran secara lebih baik.

Page 10: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN Statistical Time-Division Multiplexing

Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai

alternatif synchronous TDM.

Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM.

Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu

lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi terminal mana

yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu

pada jalur yang dibutuhkannya.

Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer input,

mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output,

multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output

tertentu.

Keuntungan menggunakan TDM

TDM digunakan karena alasan biaya; semakin sedikit kabel yang digunakan dan semakin

simple receiver yang dipakai untuk mentransmit data dari banyak sumber utnuk banyak tujuan

membuat TDM lebih murah disbanding yang lain. TDM juga menggunakan bandwith yang

lebih sedikit daripada Frequency Division Multiplexing (FDM). Dengan lebar bandwith yang

kecil, membuat bitrate semakin cepat, namun daya yang digunakan semakin besar.

Aplikasi TDM

1. Pada Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH System), untuk transmisi digital dari beberap

panggilan telephone melalu 4-kable yang sama (T-carrier atau E-carrier) atau kabel iber di

sirkuit switch dari jaringan telephone digital.

2. Pada Synchronous Digital Hierarchy dan jaringan transmisi SONET yang menggunakan

PDH.

3. Pada RIFF (WAV) standar audio.

4. Pada pemisah channel kanan-kiri yang digunakan dalam Stereoscopic Liquid Crystal

Shutter Glasses.

Page 11: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Jenis-jenis MUX :

1. Mux inversi, dilengkapi path data antara komputer dan mengambil jalur berkecepatan

tinggi dan memisahkan menjadi beberapa jalur yang berkecepatan rendah yang akan

dikombinasikan dengan mux inversi lain yang telah tersambung dengan komputer lain.

2. Mux T-1, Mux khusus yang dikombinasikan dengan unit pelayanan data berkapasitas tinggi

yang mengoperasi-kan ujung sambungan mux T-1 (sambungan komunikasi yang

bertransmisi pada 1,544 juta bps yang dibagi menjadi sirkuit tingkat suara 24, 48, 96.

3. Mux multiport, mengkombinasikan modem dan peralatan mux divisi waktu menjadi

peralatan tunggal. Jalur input modem mempunyai kecepatan transmisi beraneka ragam.

4. Mux Fiber Optik, berorientasi pada beberapa chanel data dimana tiap channel bertransmisi

pada 64000 bps per channel dan melakukan multiplex pada channel menjadi 14 juta bps

pada jalur fiber optik.

ModemModemMux

M

U

X

M

U

X

ModemModemMuxHost

Page 12: Pendahuluan Pam Mux

TUGAS PENDAHULUAN

Konsentrator / pengumpul

Merupakan antarmuka antara sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat.

Digunakan sebagai pengganti/ bersama dengan mux. Seperti mux, tapi pada mux, data yang

diterima segera diteruskan ke tujuan. Konsen-trator akan mengumpulkan semua data yang

diterimanya sampai batas waktu tertentu dan kemudian baru disalurkan secara bersamaan ke

tujuan.

Sering mempunyai prosesor dan memori sendiri sehingga membebaskan komputer

utama dari masalah komunikasi data dan melakukan pemeriksaan data yang diterima / dikirim

dan bila perlu melakukan koreksi.

Tugas konsentrator :

1. Line servicing, membentuk hubungan, identifikasi terminal, menentukan kecepatan dan

pelayanan yang dibutuhkan dan polling.

2. Konversi kecepatan dan kode, dapat melacak sinyal masuk dan mengetahui kecepatannya,

dan kecepatan / kode akan dikonversi sesuai dengan kebutuhan.

3. Meratakan traffic, menggunakan saluran secara efisien. Contohnya tiap terminal dapat

mengirimkan datanya walaupun pihak yang dituju masih sibuk. Data yang dikirimkan akan

disimpan untuk sementara waktu dan dikirimkan ke tujuan bilamana tempat yang dituju

bebas.

4. Error control, data yang masuk diperiksa keandalannya dan memberikan kode untuk

pengiriman data ke komputer pusat. Dan dapat melayani permintaan pengulangan

pengiriman data karena terjadi kesalahan. Memungkinkan ekspansi sistem tanpa perlu

mengganggu pusat. Dapat mengganti jenis terminal dengan yang lebih effisien tanpa

modifikasi pada pusat.