PENDAHULUAN - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TRR Thn...
-
Upload
hoangquynh -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of PENDAHULUAN - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/P2TRR Thn...
Prvsidillg Seminar !Iasi! !'cllc!i,ial1 P2TNRT"!1I1112{)()-!
ISSN OSS4-S27X
PENENTUAN FLUENS NEUTRON DI POSISI IRADIASI TERAS REAKTORRSG G.A. SIW ABESSY
Amir HanlZah
Pusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset-Batan
ABSTRAKPENENTUAN FLUENS NEUTRON 01 POSISI IRADIASI TERAS REAKTOR RSG G.A.
SIW ABESSY. Telah dilakukan pengukuran fluens neutron di posisi fasilitas iradiasi sistem'rabbit' RS-I teras silisida reaktor RSG-GAS. Pengukuran dilakukan dengan metoda aktivasikeping. Untuk mengukur fluens neutron termal digunakan keping emas sedangkan untukmengukur fluens neutron cepat digunakan keping nike!. Hasil pengukuran fluens neutron termaldi posisi RS-I sebesar 4, 14x 1021 nlcm2 dan fluens neutron epitermal sebesar I, 19x I 021 nlcm2
dengan eror relatif 5% dan fluens neutron cepat sebesar 5,87x I018 nlcm2 dengan eror relatif 4%.Hasil pengukuran fluens neutron terutama fluens neutron cepat (dengan energi > 0, I MeV)sangat jauh lebih kecil dari besarnya fluens neutron yang dapat menimbulkan perusakan radiasipada komponen teras reaktor yaitu diatas Ix I020 nlcm2•
ABSTRACTTHE NEUTRON FLUENCE DETERMINATION IN THE REACTOR COREIRRADIATION POSITION OF RSG G.A. SIWAI3ESSY. The neutron tluence measurement
has been done in RS-I rabbit system irradiation position of RSG-GAS reactor. The foilactivation method has been used for the measurement. Gold foil was used for thermal and
epithermal neutron fluence and nickel foi I was used for fast neutron tluence measurements. Theresults showed that the thermal neutron tluence in RS-I rabbit system is 4.] 4x I021 n/cm2 andepithermal fluencc is 1.19x I021 n/cm2 with the relative error 5% and fast neutron tluence is5.87x1018 n/cm2 with relative error 4%. The measurement of neutron fluences especially (withenergy> 0.1 MeV) is too low to make radiation damage in reactor core components whichgreater than Ix I020 n/cm2•
PENDAHULUAN
Setelah 16 tahun beroperasi sejak kekritisan pertama pada bulan Agustus 1987,
reaktor RSG G.A. Siwabessy, belum pernah dilakukan penelitian yang mengarah pada
perusakan material struktur teras reaktor karena pengaruh radiasi. Seperti diketahui,
material struktur teras reaktor antara lain komponen penyangga bahan bakar, tangki
reaktor dan komponen teras lain selalu mengalami paparan radiasi gamma dan neutron
yang sangat tinggi seJama operasi reaktor. Semua material dari komponen tersebut akan
mengalami kerusakan secara atomis karena pengaruh radiasi terutama neutron yang
dikenal dengan istilah perusakan radiasi (radiation damage).
Setidaknya ada dua proses perusakan radiasi, yaitu pad a proses tumbukan
elastis, teljadi penta Ian inti atom material dari posisi kisi kristalnya yang menimbulkan
kekosongan dan penyisipan (vakansi dan intcrtisi) atom schingga menyebabkan
50
ISSN 085~-5278 I'CW.!/1{UUl1 rl1lCl1S ,Velllf"
,,1mir Iloncah
degradasi sifat fisik dan mekanik metrial tersebut. Proses perusakan radiasi lain adalah
terjadinya akumulasi gas hidrogen atau helium di dalam material yang disebabkan oleh
reaksi inti (n,p=H+) dan (n,ex=He2+) selama pemaparan radiasi neutron yang dialami
material. Akumulasi gas hidrogen atau helium dalam bentuk gelembung ini juga
menyebabkan degradasi sifat fisik dan mekanik material. Kedua proses perusakan
rasiasi tersebut terhadap material struktur teras reaktor tidak dapat dihindari selama
operasi reaktor. Para peneliti hanya mengamati bilamana material tersebut sudah tidak
layak lagi digunakan dan harus diJakukan penggantian.
Kedua proses perusakan radiasi tersebut bergantung pada besarnya energi dan
jumJah neutron yang memapar suatu material, semakin besar energi dan jumlah
neutronnya maka akan semakin besar tingkat perusakan material tersebut. Oalam proses
tumbukan elastis, besarnya energi neutron minimal yang dibutuhkan untuk
memindahkan suatu atom dari posisi kisinya adalah Jebih besar dari energi ikat kisi
kristal material. Secara umum, untuk memindahkan suatu atom dari posisi kisinya,
dibutuhkan energi neutron lebih besar dari I MeV atau yang dikenal sebagai neutron
cepat. Reaksi (n,p) dan (n, ex) juga yang berperan adalah neutron ccpat. Sedangkan
jumlah neutron yang memapar material scdemikian sehingga menyebabkan perusakan
radiasi yang dikenal dengan fluens neutron. Parameter perusakan radiasi adalah ukuran
berapa ban yak suatu atom dipindahkan dari posisi kisinya oleh tumbukanclastis neutron
yang dikenal dengan istilah perpindahan per atom (displacements per atom = dpa).
Sedangkan laju pcrtumbukan hidrogen dan helium dinyatakan dalam bagian per sejuta
atomis (atomic part per million = atomic ppm) dalam selang waktu tertentu.
Untuk mengukur jumlah neutron khususnya neutron cepat, maka dilakukan
penelitian penentuan fluens neutron ini agar dapat diperkirakan tingkat perusakan
material struktur teras reaktor sehingga dapat diantisipasi segala sesuatunya untuk
mengindari akibat yang tidak diinginkan. Pengukuran dilakukan di posisi iradiasi sistem
rabbit teras reaktor RSG G.A. Siwabessy dengan menggunakan metoda aktivasi keping.
Metoda ini dipilih karena beberapa keunggulan diantaranya adalah cukup mudah, murah
dan tidak sensitif terhadap radiasi gamma lataI' yang sangat tinggi serta menjanj ikan
hasil yang cukup akurat.
51
I'ro.lidill); Semiliar lIasill'cllclirialll' 2TIIIITallllll 200./
TEOR!
ISSN OS5·1-527S
Besarnya fluks neutron termal berdasarkan aktivitas dctektor keping terukur
ditentukan dengan persamaan :
BA.Ab (t){I- _1_}e)JJ 1mRed
¢III = N (I -h ) (I -h) G/11. 0 .alll • - e ., . - e . no • /11
Sedangkan fluks neutron epitermal ditentukan dengan persamaan :
(I)
¢c i = ¢III.a/II In( £2 )P fR I -1).[ .G. £ (2)Cc r i'pl I
Dan fluks neutron cepat dihitung dengan persamaan :
¢ = BA.Ab (1).<1" .Im •.•••••••••••••••••••••••••••••••••••.•••••••••••••.•••••••••••.•• (3)f .1II.No.a f.n - e -.a, ).(1 - e
Pada persamaan-persamaan di atas, simbol dari besaran-besaran terse but adalah:
BA = berat atom detektor keping,
Ab(t) = aktivitas terukur keping terbuka,
Red = nisbah kadmium,
A. = tetapan pelurukan,
td, tm dan ti = waktu peluruhan, waktu pengukuran dan waktu iradiasi,
m = massa keping detektor,
No = bilangan Avogadro,
<Jth,<Jf= tam pang lintang inti keping terhadap neutron termal, neutron cepat,
Ir = integral resonansi, diperoleh dari literatur,
Gth, Gepi = faktor perisai diri termal, epitermal,
EI = energi batas bawah neutron epitermal = 0,5 e V,
E2 = energi batas atas neutron epitermal = 0, I Me V.
Besarnya fluens neutron ditentukan dengan persamaan :
F/llens = ¢.I on •••• on ••••••• on ••••••••••••••••••••••••• on •••••••••••••••••••••••••••••••••••• __ •• __ • (4)
dengan: <p= fluks neutron,
t = waktu (detik), biasanya dalam setahun.
52
ISSN 085-1-5278
TAT A KERJA
Pencnluon Fluc/ls Vell/rAmi,. lIam~(l11
Tahapan pengukuran fluens neutron yang dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Persia pan bahan keping dan pengemasan keping ke dalam kapsul serta kalibrasi
peralatan pengukuran aktivitas keping aktif.
2. Iradiasi keping di fasilitas sistem rabbit reaktor RSG GA Siwabessy.
3. Pembongkaran keping dari kapsul.
4. Pencacahan dan analisis spektrum gamma sehingga diperoleh aktivitas keping yang
telah diiradiasi.
5. Perhitungan fluks dan fluens neutron.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengukuran aktivitas detektor keping emas setelah diiradiasi di fasilitas
sistem rabbit reaktor RSG-GAS ditabulasikan di dalam Tabel 1. Fluks neutron tennal,
epitermal dan fluks neutron cepat ditentukan berdasarkan persamaan-persamaan yang
telah dikemukakan pad a bab teori. Hasil penentuan fluks dan fluens neutron dimuat di
dalam Tabel 1.
Pada Tabel I tersebut dapat dilihat bahwa besarnya fluks neutron tennal di
fasi Iitas sistem rabbit RS-l adalah 1,31 E 14 n/cm2/det dan fluks neutron epitermal
sebesar 3, 76E 13 n/cm2/det sedangkan fluks neutron cepat sebesar 1,86E 11 n/cm2/det.
Pada tabel tersebut juga dimuat hasil pengukuran tluks neutron termal
menggunakan detektor kawat em as, yang menunjukkan hasil yang cukup dekat dengan
menggunakan keping emas kecuali pada pengukuran no.3. Pad a pengukuran no.3
menunjukkan hasil yang agak berbeda, hal itu disebabkan posisi pengukuran yang
terlalu de kat dengan pembungkus cadmium sehingga teljadi depresi fluks di sekitar
pembungkus yang mengakibatkan hasil pengukuran menjadi jauh lebih kecil dari yang
lainnya.
53
----- ------- --~- --- ---------- - ----- -------- ~ n _
Pro.<idillg Semillar /fa.<il Pencliriall P2TRRTah'lII 200-1
ISSN OX54-5278
Tabel1. Aktivitas keping/kawat dan penentuan fluks neutron di sistem rabbit reaktor RSG-GAS
FluksAktivilas
Deviasi OeviasiFluens
NoKepinglKawalPembungkusReaksi RCdNeulron
(Bq/gr)
(%) (n/eml/del)(n/eml/del)(n/eml)
1
Keping Emas') AIAu1S7(n,C)Au'S38,52E+104.93.51.31E+146.43E+124,14E+21
2
Kepin9 Emas1 CdAu"1(n,t)Au"32.44E+104,93,53,76E+131,84E+121.19E+21
3
Kawat Emas') AIAu"7(n,8)Au'931.72E+104.93,52,66E+131,30E+128.40E+20
4
Kawai Emas') AIAu";(n,~)Au'S37.87E+104,93,51.22E+145,96E+123,84E+21
5
Kawai Emas') AIAu";(n,C)Au'939.48E+104.93.51.47E+147.18E+124.62E+21
6
Keping Titan~) AITi"5(n,p)S~67.08E+047.82.20E+101.72E+096.94E+17
7
Kepin9 Nikel~) AINi55(n,p )C0535,14E+052.91.86E+115.40E+095.87E+18
Keterangan:
'j Untuk pengukuran fluks neutron termal dan epi:ermal
'"i Untuk pengukuran fluks neutron cepat
Hasil pengukuran £luks neutron cepat menggunakan keping titanium
menunjukkan nilai yang jauh lebih kecil dari pad a menggunakan keping nikel. Hal itu
disebabkan oleh sensitifitas inti keping titanium dengan isotop Ti46 pad a energi neutron
yang lebih tinggi dari pad a inti keping nikel. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
pengukuran £luks neutron cepat lebih baik menggunakan keping nikel dibanding dengan
keping titanium.
Besamya £luens neutron termal maupun £lens neutron epitermal pada Tabel 1
berorde 1021 nlcm2, namun neutron termal dan epitermal tidak terlalu berpengaruh
terhadap terjadinya proses perusakan radiasi. Sedangkan £luens neutron cepat sebesar
5,87E18 nlcm2 yang menunjukkan jumlah £luens neutron yang sangat kecil untuk
terjadinya proses perusakan radiasi. Besarnya £luens neutron cepat dengan energi di atas
1 MeV yang dapat mengakibatkan terjadinya perusakan radiasi terhadap bahan struktur
reaktor terutama bahan yang berbasis baja tahan karat adalah di atas 1xl 020 n/cm2.
54
ISSN 0854-5278
KESIMPULAN
Pel1CIJllIol1 Fluc1J.~ NClllr
Amir 1f1lm=lIh
Besarnya fluens neutron cepat dengan energi di atas 1 MeV di fasilitas sistem
rabbit reaktor RSG GA Siwabessy adalah 5,87E 18 n/cm2 yang menunjukkan jumlah
fluens neutron yang sangat kecil untuk terjadinya proses perusakan radiasi.
DAFT AR PUST AKA
1). K.H. BECKURTS and K. WIRTZ, "Neuton Physics", Springer-Verlag, New York,
1964.
2). IAEA TECH. REP., SERIES NO. 107, "Neutron Fluence Measurement", 1970.
3). E.M. ZSOLNA Y, "Neutron Flux and Spectrum Measurement by Activation Method",
Lecture note for the RTC on Calculation and Measurement of Neutron Flux for
Research Reactors, Jakarta, September 27 to October 15, 1993.
4). AMIR HAMZAH dkk., "Pengukuran Oistribusi Fluks Neutron di RSG-GAS",
Laporan penelitian tahun 1996/1997, Pusat Reaktor Serbaguna - SATAN.
55
Prosiding Seminar Hasil Pene/irian P2TRRTahlln 2004
DISKUSI
ISSN OR5~-5:;7R
1. Penanya: Jati Susilo
Pertanvaan :
Kenapa tidak menggunakan data yang sudah ada sehingga tidak perlu dilakukan
pengukuran kembali
Jawaban:
Setiap penelitian hendaknya menggunakan data terbaru mengingat kondisi teras
reaktor yang telah berubah
2. Penanya: Siamet Wiranto
Pertanyaan :
a. Oikatakan fluks neutron yang merusak material fluks > IOE20 bagaimana dengan
fluks yang lebih rendah, tetapi berlangsung dalam waktu lama
b. Setahu saya ada juga reaktor riset yang mempunyak fluks lebih tinggi dari
reaktor daya, apakah tidak kontradiksi dengan makalah yang telah disampaikan.
Jawaban :
a. Fluks neutron yang dapat mengakibatkan perusakan radiasi adalah neutron cepat
dengan energi >1Mev dan fluens > 1E20 n/cm2, sedangkan di RSG tluens
neutron cepat berorde 1E 18 nlcm2• jadi butuh waktu 100 tahun operasi baru
dapat mengakibatkan perusakan radiasi
b. Untuk kasus yang dibahas di makalah saya dalam kasus RSG-GAS telah
terjawab pada jawaban diatas. Untuk reaktor riset yang lain perlu dilihat
besarnya fluens neutron cepatnya dengan energi >1Mev
56