Pendahuluan Sediaan Cair (CnD)

5
PENDAHULUAN SEDIAAN CAIR 1. Definisi Larutan Terdapat beberapa definisi larutan berdasarkan literatur yang berbeda, diantaranya : (1) Menurut Farmakope Indonesia Edisi III : Larutan didefinisikan sebagai suatu sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling (2) Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV dan V : Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia terlarut, misal: terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. (3) Menurut Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems: Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut dalam sebuah pelarut yang tepat atau campuran beberapa pelarut. (4) Menurut John F. Marriott, dkk. Pharmaceutical Compounding and Dispensing : Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih komponen membentuk fase tunggal yang homogen pada tingkat molekular. 2. Kekurangan dan Kelebihan (John F. Marriott, dkk. 2010) 2.1. Kelebihan Obat dapat langsung diserap. Sediaan berupa larutan tidak membutuhkan proses disolusi terlebih dahulu di dalam tubuh sehingga proses penyerapan akan lebih cepat terjadi. Pendosisan yang fleksibel. Zat aktif dalam larutan dapat dibuat dalam beberapa seri konsentrasi per unit volumenya. Jadi yang diperlukan untuk mengatur dosis

description

simpel makalah

Transcript of Pendahuluan Sediaan Cair (CnD)

Page 1: Pendahuluan Sediaan Cair (CnD)

PENDAHULUAN SEDIAAN CAIR

1. Definisi LarutanTerdapat beberapa definisi larutan berdasarkan literatur yang berbeda, diantaranya :(1) Menurut Farmakope Indonesia Edisi III :

Larutan didefinisikan sebagai suatu sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling

(2) Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV dan V :Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia terlarut, misal: terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.

(3) Menurut Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems:Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut dalam sebuah pelarut yang tepat atau campuran beberapa pelarut.

(4) Menurut John F. Marriott, dkk. Pharmaceutical Compounding and Dispensing :Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih komponen membentuk fase tunggal yang homogen pada tingkat molekular.

2. Kekurangan dan Kelebihan (John F. Marriott, dkk. 2010)2.1. Kelebihan

Obat dapat langsung diserap. Sediaan berupa larutan tidak membutuhkan proses disolusi terlebih dahulu di dalam tubuh sehingga proses penyerapan akan lebih cepat terjadi.

Pendosisan yang fleksibel. Zat aktif dalam larutan dapat dibuat dalam beberapa seri konsentrasi per unit volumenya. Jadi yang diperlukan untuk mengatur dosis pemberian obat agar mencapai target terapinya adalah dengan mengatur jumlah volume sediaan yang dibutuhkan.

Dapat didisain untuk beberapa rute absorpsisediaan larutan tidak hanya dapat diberikan secara oral, tapi juga melalui rute pemberian lain seperti rute perenteral (sediaan injeksi atau infus), topikal (penggunaan di kulit).

Tidak memerlukan pengocokan. Berbeda dengan sediaan dengan sistem dispersi partikular (suspensi), sediaan larutan tidak memerlukan pengocokan kembali sesaat sebelum penggunaannya. Hal ini dikarenakan sediaan larutan merupakan sediaan satu fasa yang homogen (terdispersi secara molekular).

Mudah ditelan. Untuk pasien-pasien yang mengalami kesulitan menelan obat dalam bentuk tablet (pediatrik maupun geriatrik), sediaan larutan ini sangat membantu dalam memudahkan menelan obat.

Page 2: Pendahuluan Sediaan Cair (CnD)

2.2. Kekurangan

• Kestabilan sediaan dapat menurun karna adanya proses solvolisis, hidrolisis atau oksidasi. Kestabilan zat aktif menjadi salah satu faktor penting dalam memformulasikan suatu sediaan cair. Hal ini yang biasanya menjadi pertimbangan sediaan larutan memiliki masa kadaluarsa yang lebih singkat dibandingkan sediaan padat.

• Sulit untuk menutupi rasa yang tidak enak. Kebanyakan zat kimia obat atau bahan obat memiliki rasa yang tidak enak. Biarpun sudah ditambahkan perasa dan pemanis terkadang rasa tidak enak itu masih terasa. Padahal sediaan cair ini sangat efektif untuk pasien pediatri, akan tetapi rasanya yang tidak enak menjadi salah satu kelemahan sediaan ini.

• Sediaannya “bulky”, sehingga sukar dibawa-bawa dan mudah pecah. Kekurangan paling utama dari sediaan ini adalah sediaan larutan memiliki bentuk (wadah) yang lebih besar dan berat dibandingkan sediaan padat. Bentuknya yang besar ini juga membuat sediaan ini lebih berat dan susah dibawa-bawa.

• Butuh teknik akurasi tinggi untuk menetapkan dosis pemberiannya. Terutama dibutuhkan pada saat volume larutan yang akan diadministrasikan sangat kecil, dimana sedikit perubahan volume administrasi dapat menimbulkan peningkatan atau penurunan dosis yang besar.

• Beberapa obat sukar larut. Kelarutan menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan dalam memformulasikan sediaan larutan supaya tidak menghasilkan sediaan dengan volume yang sangat besar. Dalam hal ini mungkin dibutuhkan sedikit perubahan pada pelarut (pelarut campur) atau zat aktif menjadi bentuk garamnya.

• Membutuhkan alat takar untuk pemberian obat. Alat takar ini berguna untuk memastikan ketepatan dosis obat yang diminum. Walaupun tidak menjadi kelemahan utama akan tetapi adanya alat ini dapat meningkatkan harga sediaannya.

3. Prinsip Umum Sediaan Larutan3.1. Kelarutan

a) Kelarutan atau solubilitas merupakan kemampuan suatu zat kimia tertentu, terlarut dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur tertantu pula.

b) Kriteria kelarutan (FI Ed. V)

Istilah Kelarutan Jumlah Bagian Pelarut yang Diperlukan Untuk Melarutkan 1 Bagian Zat

Sangat mudah larut < 1Mudah Larut 1 – 10Larut 10 – 30Agak Sukar Larut 30 – 100Sukar Larut 100 – 1000Sangat Sukar Larut 1000 – 10000Praktis tidak larut > 10000

Page 3: Pendahuluan Sediaan Cair (CnD)

c) Faktor yang mempengaruhi kelarutan- Ukuran partikel. _______- Temperatur/Suhu. _________- pH . ___________________- kecepatan pengadukan. ________________

d)3.2. Stabilitas

3.3. Cara-cara melarutkan Zat

4. Penggolongan Sediaan Larutan

Page 4: Pendahuluan Sediaan Cair (CnD)

DAFTAR PUSTAKA

Marriott, J.F., Wilson , K.A., Langley, C. A., Belcher, D. 2010. Pharmaceutical Compounding and Dispensing. London : Pharmaceutical Press

• Loyd V. Allen, Jr., PhD, Nicholas G. Popovich, PhD., Howard C. Ansel, PhD., Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems Ed. 9th . 2011. Philadelphia : Wolters Kluwer. Lippincott Wiliams & Wilkins.

• Farmakope III

• Farmakope IV dan V. 2014