Pendahuluan TAQWA

download Pendahuluan TAQWA

of 15

Transcript of Pendahuluan TAQWA

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    1/15

    I

    DAFTAR ISI

    BAB I ............................................................................................................................................................... I

    PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1

    A. Rasionalisasi ..................................................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1

    BAB II ............................................................................................................................................................. 2

    TAQWA .......................................................................................................................................................... 2

    1. Pengertian ......................................................................................................................................... 2

    2. Dasar Perintah Berbuat Taqwa ......................................................................................................... 3

    3. Ruang lingkup Taqwa ....................................................................................................................... 3

    a. Hubungan manusia dengan Allah SWT........................................................................................ 4

    b. Hubungan manusia dengan hati nurani dan dirinya sendiri.......................................................... 5

    c. Hubungan manusia dengan sesama manusia ................................................................................ 6

    d. Hubunga manusia dengan lingkup hidup...................................................................................... 7

    4. Ciri-Ciri Orang Yang Bertaqwa ........................................................................................................ 8

    5. Manfaat Berbuat Taqwa .................................................................................................................. 10

    BAB III ....................................................................................................................................................... 12

    PENUTUP .................................................................................................................................................. 12

    Kesimpulan ............................................................................................................................................. 12

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 13

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    2/15

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Rasionalisasi

    Menurut saya takwa merupakan keadaaan batin seseorang yg hanya

    berpusat kepada sang ilahi dengan menunjukan perilaku dan sikap yang

    mengarah seusuai dengan aturan dan perintah yang ditetapkan.

    B.

    Rumusan Masalaha.

    Apa yang dimaksud dengan takwa?

    b.

    Dasar istilah perintah berbuat takwa?

    c.

    Bagaimana ruan lingkup taqwa?

    d. Ciri-ciri orang yang bertakwa?

    e. Mafaat berbuat taqwa?

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    3/15

    2

    BAB II

    TAQWA

    1.

    Pengertian

    Definisi Taqwa yang paling sederhana dan populer didengar

    adalah Mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-NYa.

    Mengenai definisi lebih dalam, Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-

    wiqayah yang artinya memelihara, memelihara diri dalam menjalani

    hidup sesuai tuntunan/ petunjuk Allah. Adapun dari asal bahasa,

    taqwa lebih dekat dengan kata waqa yang bermakna melindungi

    sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang

    membahayakan dan merugikan. Taqwa pada dasarnya berarti menjaga

    diri dari hal-hal yang dibenci, karena kata taqwa berasal dari kata "al-

    wiqaayah (penjagaan).

    Di dalam AlQuran terdapat berbagai definisi mengenai

    taqwa. Menurut Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 2-4, Allah

    berfirman:

    Artinya: Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk

    bagi mereka yang bertaqwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada

    yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizqi

    yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman

    kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-

    kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yang yakin akan

    adanya (kehidupan) akhirat.

    Secara etimologis , kata taqwa berasal dari bahasa arab

    taqwa. Kata taqwa

    kebaikan. memiliki kata dasar waqa yang berarti menjaga,

    melindungi, hati-hati, waspada, memerhatiakn, dan menjauhi. Adapun

    secara terminologis, kata taqwa berarti menjalankan apayang

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    4/15

    3

    diperintahankan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-

    Nya.

    ketakwaan kepada Allah adalah meninggalkan segala yang

    diharamkan Allah dan melaksanakan segala yang diwajibkan Allah.Barang siapa yang setelah menunaikan hal itu dikaruni amal kebaikan

    maka itu adalah kebaikan di atas

    (menurut Umar bin Abdul Aziz rahimahullah)

    2. Dasar Perintah Berbuat Taqwa

    "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah

    SWT. dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-

    kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam". (Terdapat

    di dalam surat Ali-Imran 102)

    "Takwalah kamu kepada Allah SWT. yang kepada-Nya nanti

    kamu akan dikumpulkan".(Terdapat pada surat Al-Maidah ayat

    96).

    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada

    Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah

    menghendaki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu

    dosa-dosamu.n(terdapat pada surat Surat Al-Ahzab, ayat 7071)

    "Aku berpesan kepadamu dengan takwa kepada Allah dalam

    segala urusanmu baik yang tersembunyi ataupun yang terang-

    terangan". (hadits riwayat Ahmad)

    "Aku berpesan kepadamu untuk takwa kepada Allah, karena

    takwa itu pokok pangkal segala sesuatu. (hadits riwayat Ahmad).

    3. Ruang lingkup Taqwa

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    5/15

    4

    a.

    Hubungan manusia dengan Allah SWT

    Seorang yang bertaqwa (muttaqin) adalah seorang yang

    menghambakan dirinya kepada Allah SWT dan selalu menjaga

    hubungan dengannya setiap saat sehingga kita dapat menghindari darikejahatan dan kemunkaran serta membuatnya konsisten terhadap

    aturan-aturan Allah. Memelihara hubungan dengan Allah dimulai

    dengan melaksanakan ibadah secara sunguh-sungguh dan ikhlas

    seperti mendirikan shalat dengan khusyuk sehingga dapat

    memberikan warna dalam kehidupan kita, melaksanakan puasa

    dengan ikhlas dapat melahirkan kesabaran dan pengendalian diri,

    menunaikan zakat dapat mendatangkan sikap peduli dan menjauhkan

    kita dari ketamakan. Dan hati yang dapat mendatangkan sikap

    persamaan, menjauhkan dari takabur dan mendekatkan diri kepada

    Allah SWT. Segala perintah-perintah Allah tersebut ditetapkannya

    bukan untuk kepentingan Allah sendiri melainkan merupakan untuk

    keselamatan manusia.

    Ketaqwaan kepada Allah dapat dilakukan dengan cara beriman

    kepada Allah menurut cara-cara yang diajarkan-Nya melalui wahyu

    yang sengaja diturunkan-Nya untuk menjadi petunjuk dan pedoman

    hidup manusia, seperti yang terdapat dalam surat Ali-imran ayat 138yang artinya:

    inilah (Al-quran) suatu ketenangan bagi manusia dan petunjuk serta

    pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa . (QS. Ali-imran 3:138).

    manusia juga harus beribadah kepada Allah dengan

    menjalankan shalat lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa selama

    sebulan penuh dalam setahun, melakukan ibadah haji sekali dalamseumur hidup, semua itu kita lakukan menurut ketentuan-ketentuan

    yang telah ditetapkan-Nya. Sebagai hamba Allah sudah sepatutnya

    kita bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya, bersabar

    dalam menerima segala cobaan yang diberikan oleh Allah serta

    memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan.

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    6/15

    5

    b.

    Hubungan manusia dengan hati nurani dan dirinya sendiri

    Selain kita harus bertaqwa kepada Allah dan berhubungan baik

    dengan sesama serta lingkungannya, manusia juga harus bisa menjaga

    hati nuraninya dengan baik seperti yang telah dicontohkan oleh nabiMuhammad SAW dengan sifatnya yang sabar, pemaaf, adil, ikhlas,

    berani, memegang amanah, mawas diri dll. Selain itu manusia juga

    harus bisa mengendalikan hawa nafsunya karena tak banyak diantara

    umat manusia yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya

    sehingga semasa hidupnya hanya menjadi budak nafsu belaka seperti

    yang tertulis dalam Al-quran Surat Yusuf ayat 53 yang artinya:

    Dan aku tidak membebaskan diriku (berbuat kesalahan),

    sesungguhnya nafsu itu menyuruh kepada kejahatan, kecuali siapayang diberi rahmat oleh tuhanku. Sesungguhnya tuhanku maha

    pengampum lagi maha penyayang. (QS. Yusuf 12:53)

    Maka dari itu umat manusia harus bertaqwa kepada Allah dan

    diri sendiri agar mampu mengendalikan hawa nafsu tersebut.

    Ketaqawaan terhadap diri sendiri dapat ditandai dengan ciri-ciri,

    antara lain :

    1) Sabar

    2) Tawaqal

    3) Syukur

    4) Berani

    Sebagai umat manusia kita harus bersikap sabar dalam

    menerima apa saja yang datang kepada dirinya, baik perintah,

    larangan maupun musibah. Sabar dalam menjalani segala perintahAllah karena dalam pelaksanaan perintah tersebut terdapat upaya

    untuk mengendalikan diri agar perintah itu bisa dilaksanakan dengan

    baik. Selain bersabar, manusia juga harus selalu berusaha dalam

    menjalankan segala sesuatu dan menyerahkan hasilnya kepada Allah

    (tawaqal) karena umat manusia hanya bisa berencana tetapi Allah

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    7/15

    6

    yang menentukan, serta selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan

    Allah dan berani dalam menghadapi resiko dari seemua perbuatan

    yang telah ditentukan.

    c.

    Hubungan manusia dengan sesama manusia

    Agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai

    kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangasaan dll. Semua konsep

    tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang

    berhubungan dengan manusia dengan manusia (hablum minannas)

    atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan, manusia diciptakan

    oleh Allah terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka hidup

    berkelompok-kelompok, berbangsa-bangsa dan bernegara. Mereka

    saling membutuhkan satu sama lain sehingga manusia dirsebutsebagai makhluk social. Maka tak ada tempatnya diantara mereka

    saling membanggakan dan menyombongkan diri., sebab kelebihan

    suatu kaum tidak terletak pada kekuatannya, harkat dan martabatnya,

    ataupun dari jenis kelaminnya karena bagaimanapun semua manusia

    sama derajatnya dimata allah, yang membedakannya adalah

    ketaqwaannya. Artinya orang yang paling bertaqwa adalah orang yang

    paling mulia disisi allah swt.

    Hubungan dengan allah menjadi dasar bagi hubungan sesama

    manusia. Hubungan antara manusia ini dapat dibina dan dipelihara

    antara lain dengan mengembangkan cara dan gaya hidupnya yang

    selaras dengan nilai dan norma agama, selain itu sikap taqwa juga

    tercemin dalam bentuk kesediaan untuk menolong orang lain,

    melindungi yang lemah dan keberpihakan pada kebenaran dan

    keadilan. Oleh karena itu orang yang bertaqwa akan menjadi motor

    penggerak, gotong royong dan kerja sama dalam segala bentuk

    kebaikan dan kebijakan.

    Surat Al-baqarah ayat 177:

    Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu

    suatukebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman

    kepada allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, danmemberikan

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    8/15

    7

    harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, oaring miskin,

    musafir(yang memerlukan pertolongan), dan orang-orangyang

    meminta-minta, dan (merdekakanlah)hamba sahaya, mendirikan

    shalat danmenunaikan zakat. Dan orang-orang yang menepati janjinya

    apabila ia berjanji dan orang yang bersabar dalam kesempatan,penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang

    benar(imannya)mereka itulah orang yang bertaqwa. (Al- baqarah

    2:177).

    Dijelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa ialah orang yang

    beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat dan kitab Allah.

    Aspek tersebut merupakan dasar keyakinan yang dimiliki orang yang

    bertaqwa dan dasar hubungan dengan Allah. Selanjutnya Allan

    menggambarkan hubungan kemanusiaan, yaitu mengeluarkan harta

    dan orang-orang menepati janji. Dalam ayat ini Allah

    menggambarkan dengan jelas dan indah, bukan saja karena aspek

    tenggang rasa terhadap sesama manusia dijelaskan secara terurai,

    yaitu siapa saja yang mesti diberi tenggang rasa, tetapi juga

    mengeluarkan harta diposisikan antar aspek keimanan dan shalat

    d. Hubunga manusia dengan lingkup hidup

    Taqwa dapat di tampilkan dalam bentuk hubungan seseorang

    dengan lingkungan hidupnya. Manusia yang bertakwa adalah manusia

    yang memegang tugas kekhalifahannya di tengah alam, sebagai

    subjek yang bertanggung jawab menggelola dan memelihara

    lingkungannya. Sebagai penggelola, manusia akan memanfaatkan

    alam untuk kesejahteraan hidupnya didunia tanpa harus merusak

    lingkungan disekitar mereka. Alam dan segala petensi yang ada

    didalamnya telah diciptakan Allah untuk diolah dan dimanfaatkan

    menjadi barang jadi yang berguna bagi manusia.

    Alam yang penuh dengan sumber daya ini mengharuskan

    manusia untuk bekerja keras menggunakan tenaga dan pikirannya

    sehingga dapat menghasilkan barang yang bermanfaat bagi manusia.

    Disamping itu, manusia bertindak pula sebagai penjaga dan

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    9/15

    8

    pemelihara lingkungan alam. Menjaga lingkunan adalah memberikan

    perhatian dan kepedulian kepada lingkungan hidup dengan saling

    memberikan manfaat. Manusia memanfaatkan lingkungan untuk

    kesejahteraan hidupnya tanpa harus merusak dan merugikan

    lingkungan itu sendiri.

    Orang yang bertaqwa adalah orang yang mampu menjaga

    lingkungan dengan sebaik-baiknya. Ia dapat mengelola lingkungan

    sehingga dapat bermanfaat dan juga memeliharanya agar tidak habis

    atau musnah. Fenomena kerusakan lingkungan sekarang ini

    menunjukan bahwa manusia jauh dari ketaqwaan. Mereka

    mengeksploitasi alam tanpa mempedulikan apa yang akan terjadi pada

    lingkungan itu sendiri dimasa depan sehingga mala petaka

    membayangi kehidupan manusia. Contoh dari mala petaka itu adalah

    hutan yang dibabat habis oleh manusia mengakibatkan bencana banjir

    dan erosi tanah sehingga terjadi longsor yang dapat merugikan

    manusia.

    Bagi orang yang bertaqwa, lingkungan alam adalah nikmat

    Allah yang harus disyukuri dengan cara memenfaatkan dan

    memelihara lingkungan tersebut dengan sebaik-baiknya. Disamping

    itu alam ini juga adalah amanat yang harus dipelihara dan dirawatdengan baik. Mensyukuri nikmat Allah dengan cara ini akan

    menambah kualitas nikmat yang diberikan oleh Allah kepada

    manusia. Sebaliknya orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat

    Allah akan diberi azab yang sangat menyedihkan. Azab Allah dalam

    kaitan ini adalah bencana alam akibat eksploitasi alam yang tanpa

    batas karena kerusakan manusia.

    4. Ciri-Ciri Orang Yang Bertaqwa

    Dalam Al-Quran banyak disebutkan ciri-ciri orang yang

    bertaqwa. Ciri utama orang yang bertaqwa ialah, yaitu orang-orang

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    10/15

    9

    yang menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang maupun sempit,

    orang-orang yang menahan amarahnya, dan orang-orang yang

    memaafkan (kesalahan) orang lain, Allah menyukai orang-orang yang

    berbuat kebajikan (Q.S. Ali Imran: 134).

    Ayat di atas menyatakan orang yang bertaqwa dan mulia,

    minimal mempunyai lima syarat:

    Bersadaqah dalam kondisi apapun yang dialami, baik lapang

    ataupun sempit, merugi atau beruntung.

    Siap menahan amarahnya. Yakni, hamper-hampir tidak

    pernah marah dan kalu terpaksa marah cepat sekali berhenti.

    Memaafkan kesalahan orang adalah baik, tapi tidaklah

    sempurna tanpa disertai memperlihatkan kebaikan, misalnyadengan mencarikan solusi.

    Sesudah memperlihatkan kebaikan dan mencarikan solusi,

    tidaklah sempurna tanpa mencintainya. Yakni berubah

    mencintainya,sekalipun pernah bermusuhan.

    Mencintainya tidaklah sempurna, tanpa memperlakukan

    seperti mencintai dirinya sendiri. Artinya, cinta yang

    diperlihatkan cinta sejati. Dan itulah yang dapat mencabut

    total akar permusuhan.

    Dalam surat Al-Baqarah ayat 3-4 ciri-ciri orang-orang bertaqwa

    yaitu:

    beriman kepada yang ghaib

    mendirikan sholat

    menafkahkan sebagian rezeki

    Beriman kepada kitab Al Quran Dan beriman kehidupan akhir.

    Dalam surat Al Muminuun ayat 57-61 ciri-ciri orang yang bertaqwa

    yaitu:

    Takut kepada Allah

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    11/15

    10

    Beriman kepada Al-Quran

    Tidak menyetukan Allah dengan sesuatu apapun

    Ikhlas.

    5.

    Manfaat Berbuat Taqwa

    Akan tetapi orang orang yang bertaqwa kepada tuhannya, bagi

    mereka surga yang mengalir sungai sungai di dalmnya, sedang mereka

    kekal didalamnya sebagi tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah.

    Dan apa yang disisi Allah adalah lebih baik bagi orang orang yang

    berbakti. (surat Al Imran : 198)

    Hai orang-orang beriman jika kamu bertaqwa kepada Allah,kami akan memberikan kepadamu furqaan. Dan kami jaukan dirimu

    dirimu dari kesalhan-kesalahanm, mengampuni dosa-dosamu. Dan

    Allah mempunyai karunia yang besar. (Al-Anfaal: 29)

    Sesungguhnya kalu mereka beriman dan bertakwa , niscya

    mereka akn mendapat pahala, Dan sesungguhnya pahala dari sisi

    Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. (surat Al-

    Baqarah :103)

    Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah:

    bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan bagi

    (Ibadat0 haji; dan bukankah kebajikan memasuki rumah-rumah dari

    belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang

    bertaqwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya: dan

    bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (surat Al-Baqarah:

    189)

    Katakanlah: inginkan aku kabarkan kepadamu apa yanglebih baik dari demikian itu?. Untukorang-orang yang bertakwa

    kepada Allah, pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir

    dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka

    dikarunia) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan

    Alllah maha melihat akan hamba-hambaNya.(surat Al Imran: 76)

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    12/15

    11

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    13/15

    12

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Ketaqwaan bermakna luas. Hal ini dapat diketahui dari definisi

    para ulama yang menerangkan bahwa ketakwaan ialah upaya seorang

    hamba membuat pelindung antara dirinya dengan sesuatu yang ia

    takuti. Dengan begitu, seorang hamba yang ingin bertakwa kepada

    Allah Azza wa Jalla, berarti ia ingin membangun pelindung antara

    dirinya dari Allah Azza wa Jalla yang ia takuti kemarahan dan

    kemurkaan-Nya, dengan melaksanakan amal ketaatan dan menjauhi

    larangan-Nya.

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    14/15

    13

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmad Muhammad Yusuf. 2009.Ensiklopedia Tematis ayat Al-Quran dan

    Hadits.jakarta: Widya Cahaya.

    Nihla Nurmasita. 2014.Hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat

    makalah.http://qinainihla.blogspot.co.id/2014/03/makalah-agama-taqwa.html,11

    desember 2015

  • 7/25/2019 Pendahuluan TAQWA

    15/15

    14