PENDAMPINGAN ARSITEKTURAL PELAKSANAAN ......strategi dan perencanaan pemugaran bangunan di gang...
Transcript of PENDAMPINGAN ARSITEKTURAL PELAKSANAAN ......strategi dan perencanaan pemugaran bangunan di gang...
PROPOSAL IPTEK UNTUK MASYARAKAT
DANA BOPTN 2015
PENDAMPINGAN ARSITEKTURAL PELAKSANAAN PEMUGARAN 9 BANGUNAN DI GANG KEMASAN, GRESIK
Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun
Tim Pengabdi :
Ketua : Josef Prijotomo (Arsitektur - FTSP) Anggota 1 : Andy Mappa Jaya (Arsiektur - FTSP) Anggota 2 : Murni RachmawatI (Arsitektur - FTSP) Anggota 3 : Marcellinus Dwi Hariadi (Arsitektur - FTSP) Anggota 4 : Nur Endah Nuffida (Arsitektur - FTSP) Anggota 5 : Murtijas Sulistijowati (Arsitektur - FTSP) Anggota 6 : Tjahya Tribhinuka (Arsitektur – FTSP)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2015
Ringkasan
Pengabdian pada masyarakat di kampung Kemasan Gresik yang dilakukan tahun 2013
dan tahun 2014 adalah pendampingan arsitektural tahap I dan II yang menghasilkan
rekomendasi kepada masyarakat kampung Kemasan berupa panduan umum pelestarian
kampung Kemasan dan membantu menetapkan prioritas bangunan bangunan yang akan
dipugar dan perencanaan penanganan teknis pemugaran bagi bangunan-2 yang diduga
sebagai cagar budaya di kota Gresik tahun 2014.
Pengabdian kepada masyarakat tahun 2015 ini merupakan tahap III bagi kegiatan
pendampingan arsitektural untuk membantu masyarakat setempat menjadikan kampung
Kemasan sebagai “living museum” di Gresik. Dalam pendampingan arsitektural tahap III ini
merupakan pengawasan pemugaran untuk mengawal pencapaian kualitas pemugaran
sesuai dengan panduan dan perencanaan yang telah ditetapkan pada kegiatan
pendampingan arsitektural tahap I dan tahap II. Selain itu akan dilakukan penyusunan
laporan teknis pemugaran dan dokumentasi kegiatan pemugaran.
Kampung Kemasan merupakan kampung yang potensial baik secara arsitektural
maupun budaya masyarakatnya dan telah memiliki atraksi budaya yang khas.
Pendampingan arsitektural di kampung Kemasan Gresik akan terus dikembangkan dan
dilaksanakan secara berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahap berikutnya,
diperlukan penataan kegiatan masyarakat setempat dan penataan kualitas ruang publik
kampung Kemasan sebagai kawasan wisata.
Dengan demikian masyarakat sekitar dan penghuni mampu menghidupi gang Kemasan
sebagai living museum secara mandiri, ekonomis dan berkelanjutan Untuk itu harus
didapatkan panduan yang lebih lengkap dari pengabdian ini. Tidak hanya panduan
arsitektural, namun juga panduan penetapan kegiatan ekonomi dan atraksiseni budaya
yang berkala dan berkesinambungan dengan wisata kota Gresik secara keseluruhan.
BAB I : PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang .
Menurut Piagam Burra, tempat-tempat bersignifikansi budaya dapat memperkaya
kehidupan manusia, memberikan ikatan rasa yang dalam dan inspirasional kepada
masyarakat dan lansekapnya, kepada masa lalu dan berbagai pengalaman hidup, dimana
tempat tempat tersebut adalah rekaman sejarah dan ekspresi nyata identitas suatu masyarakat
yang nilainya tidak tergantikan dan sangat berharga, sehingga harus dilestarikan untuk
generasi kini dan masa datang. Pada pendampingan arsitektural kampung Kemasan kota
Gresik pada tahun 2013, ditemukan bahwa di gang Kemasan yang terletak di jalan Nyai
Arem-Arem gang III terdapat 26 bangunan yang memiliki ciri khas pencampuran arsitektur
Cina; Eropa dan Arab dengan adat dan budaya masyarakat setempat. Pemerintah daerah
Kabupaten Gresik dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, berkehendak untuk melakukan
pemugaran pada bangunan-bangunan tertentu di kampung Kemasan yang diduga sebagai
bangunan Cagar Budaya.
Pendampingan arsitektural tahap I tahun 2013 bersama DPU kabupaten Gresik dan
masyarakat gang Kemasan telah berhasil menyusun panduan umum arsitektural bagi
pelestarian kawasan Kampung Kemasan sebagai living museum. Pada tahun 2014 telah
dilakukan pada langkah langkah pendampingan arsitektural tahap II dengan membuat
strategi dan perencanaan pemugaran bangunan di gang Kemasan. Pada tahap II ini telah
dihasilkan perencanaan teknis tindakan pemugaran dan menentukan 9 rumah yang akan
dipugar.serta menggandeng stake holder pabrik Cat Nipon Paint untuk membantu mengecat
bangunan yang akan dipugar. Disamping itu telah pula mendapatkan teman/mitra perusahaan
yang bersediamembantu pelaksanaan pemugaran nantinya.
Langkah berikutnya diperlukan pendampingan arsitektural kampung Kemasan tahap
III untuk mendampingi masyarakat penghuni kampung Kemasan yang bangunan miliknya
ditetapkan sbg bangunan yang akan dipugar, dengan demikian waktu, biaya dan kualitas
pelaksanaan pemugaran sesuai dengan panduan umum dan perencanaan pemugaran yang
telah dihasilkan pada tahap pendampingan arsitektur tahap I dan tahap II. Rencana Kebijakan
Konservasi harus memuat strategi Pengelolaan, menyusun bagaimana kebijakan konservasi
dapat dilaksanakan yang termasuk rekomendasi untuk pengamanan tempat, jadwal kerja
prioritas terdiri dari persayaratan konservasi jangka panjang dengan perkiraan-perkiraan serta
sumber pembiayaan dan bantuan teknis.
I.2. Perumusan konsep dan strategi kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan pendampingan dalam pelaksanaan
tindakan pemugaran 9 bangunan yang diduga sebagai bangunan cagar budaya.
Strategi kegiatan tahap III disusun sebagai berikut :
a. Melakukan persiapan bersama penghuni untuk membersihkan barang-barang
miliknya dan bagian bangunan yang mungkin akan terkena dampak pelaksanaan
pemugaran.
b. Menyusun bersama (penghuni; pemerintah daerah dan stake holder) rencana kerja
pelaksanaan pemugaran.
c. Mendampingi masyarakat setempat sebagai pengawas pemugaran dan konsultan
teknis pemugaran bila terjadi kondisi yang tidak diperkirakan akibat bangunan
yang akan dipugar merupakan bangunan lama.
d. Melakukan pendokumentasian kegiatan pemugaran dan menyusun dalam sebuah
laporan tertulis seluruh kegiatan dan hasil pemugaran.
I.3. Tujuan manfaat dan dampak kegiatan yg diharapkan.
Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah mendampingi masyarakat penghuni
kampung Kemasan yang bangunan rumahnya menjadi salah satu bangunan yang akan dikenai
pemugaran. Dengan demikian pelaksanaan pemugaran bangunan lebih efisien dan sesuai
dengan kaidah-kaidah karakteristik gaya arsitektural kawasan setempat dan memuaskan
penghuni. Dengan mengembalikan wajah bangunan asli di gang Kemasan, lebih lanjut akan
memotivasi masyarakatnya untuk mendaya gunakan potensi diri dalam meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan pribadi secara gotong royong dan mandiri serta berkelanjutan.
Dampak kegiatan tahap III yang diharapkan adalah
1. Pelaksanaan pemugaran berjalan sesuai dengan rencana penanganan pemugaran yang
telah direkomendasikan pada kegiatan pendampingan arsitektural tahap II.
2. masyarakat semakin yakin akan potensi kampungnya dan memberlakukan bangunan
sebagaimana mestinya agar dapat menjadi obyek wisata yang sesuai dengan namanya:
Wisata Arsitektur Kampung Lama di kota Gresik.
3. Laporan tertulis kegiatan dan hasil dari pendampingan arsitektural tahap I, II, III akan
menjadi referensi bagi kegiatan kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha pelestarian
suatu arsitektur kawasan.
I.4. Target luaran.
Target luaran yang diharapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:
1. Laporan tertulis seluruh proses pendampingan arsitektural tahap II dan tahap III
(perencanaan dan pelaksanaan) pemugaran bangunan di gang Kemasan sebagai
dokumentasi Pengabdian pada Masyarakat yang dilakukan oleh Laboratorium
Perkembangan Arsitektur, Jurusan Arsitektur, FTSP – Institut Teknologi Sepuluh
Nopember di Surabaya.
2. Gambar street-picture bangunan bangunan di sepanjang gang Kemasan sebagai
model dokumentasi hasil pemugaran.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.
Lasansky & McLaren, 2004, menyatakan bahwa saat ini turisme harus
dipahamisebagai hal yang membutuhkan kesinambungan analisis sosial dan budaya.
Turisme hendaklan mengekspresikan segala sesuatu secara langsung dan itu merupakan
kreasi bersama dari wisatawan, enterpreneur dan perancang. Dengan demikian dibutuhkan
keselarasan dari ketiganya agar dihasilkan sebuah obyek wisata yang dapat berhasil dengan
baik, menambah nilai lokasi itu sendiri dan menambah penghasilan ekonomi masyarakat
setempat. Nilai lokasi wisata sebagai obyek wisata heritage ditentukan dengan tetap hadirnya
otentitas wajah arsitekturnya. Bagi situs heritage yang dikembangkan sebagai obyek wisata,
mengikuti peraturan internasional yang ditetapkan dan disepakati dala Burra Charter (2000
ICOMOS) yang antara lain mengatur tentang :
II.1. Penertian Kriteria Konservasi/Pelestarian :
1. Burra charter (2000 ICOMOS) memberikan definisi dan prinsip prinsip untuk
konservasi place of cultural significance :Aesthetic value, historic value,scientific
value dan social value; Assessment of cultural significance: 4 value diatas
ditambah dengan 3 yaitu rarity, the ability to demonstarte typically and the
capacity to educate
2. Menurut Piagam Burra, tempat-tempat bersignifikansi budaya dapat memperkaya
kehidupan manusia, memberikan ikatan rasa yang dalam dan inspirasional kepada
masyarakat dan lansekapnya, kepada masa lalu dan berbagai pengalaman hidup,
dimana tempat tempat tersebut adalah rekaman sejarah dan ekspresi nyata
identitas suatu masyarakat yang nilainya tidak tergantikan dan sangat berharga,
sehingga harus dilestarikan untuk generasi kini dan masa datang.
3. Piagam Burra menyarankan pendekatan yang cermat untuk perubahan dengan
melakukan sebanyak yang diperlukan untuk memelihara tempat tersebut dan
membuatnya bermanfaat, tetapi sebaliknya merubah sesedikit mungkin sehingga
signifikansi budayanya terjaga
4. Proses kegiatan proyek konservasi secara umum menitikberatkan pada faktor
waktu, biaya dan kualitas.Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam
manjemen proyek konservasi antara lain terkait dengan aspek
penelitian/investigasi sebagai langkah awal termasuk laporan tentang kondisi
eksisting obyek, pemahaman lingkup , manajemen anggaran, waktu, komunikasi,
kualitas, risiko, informasi dalam setiap tahapan serta penyusunan checklist sebagai
outline manajemen konservasi secara umum.
5. Adapun produk akhir berupa laporan yang didalamnya mencakup rekomendasi
pemeliharaan. Keseluruhan aspek yang tercakup dalam manjemen proyek
konservasi termasuk pendokumentasian hasil kegiatan yang mudah dibaca,
digunakan dan diakses. Hal pokok dalam manajemen proyek konsevasi secara
keseluruhan adalah memastikan bahwa seluruh hasil-hasil konsultasi publik dan
investigasi telah dilakukan dapat tercakup didalamnya.
6. Konservasi Arsitektur menurut Piagam Burra:
a. Mengembalikan tampak muka bangunan yang terkonservasi
b. Mengambil keuntungan dari obyek yang ada untuk dikonservasi, yang
menunjang kehidupan yang sekarang
c. Mengarahkan pengembangan yang sekarang, berhubungan dengan bentuk
yang lama, yang merefleksikan obyek yang terkonservasi- dimana pada
pengembangan kota atau bagian kota, konservasi arsitektur harus
diapresiasi sebagai integrated part to the site
d. Menghadirkan sejarah dari lingkungan atau pengembangan kota dalam
bentuk fisik 3 dimensi.
Berdasarkan piagam tersebut diatas, tahapan-tahapan konservasi dicapai melalui
tahapa kegiatan sebagai berikut :
1. Preliminary Site Investigation:
• Mempelajari konteks sejarah/Dokumentasi Riset,: Review dokumentasi
existing/dokumentasi riset merupakan langkah pertama yang harus
dilaksanakan pada tempat-tempat cultural significance yang dapat
dilakukan oleh seorang professional historians.
• Mengidentifikasi semua laporan yang ada, dokumen bangunan, dokumen
resmi cagar buadaya dan/atau gambar-gambar sebagai primary resource
seperti peta-peta, gambar kerja serta dokumen yang terkait dengan benda
cagar budaya.
2. Physical Investigation Pengamatan fisik /Analisa dan Penilaian
Survey mengenai kondisi eksisting (general checklist), koleksi informasi apa
saja yang tersedia, khususnya dokumen bangunan dan rencana-rencana serta
menyiapkan daftar (checklist) elemen elemen pada ruang-ruang, gejala atau
kerusakan pada atap, dinding, lantai, tangga, interior, saluran, servis dan external
dan ditampilkan dalam bentuk checklist dan penandaan pada dokumen gambar.
Semua hasil investigasi fisik digambar dalam tampak . Miles Lewis
menggambarkan prosedur untuk investigasi fisik bahkan memerlukan arkeologis
dan sejarawan arsitektur. Ia menyarankan informasi tabulasi dari keadaan material
dengan memberikan tanggal.
3. Conservation Plan
Rencana Konservasi (The Conservation Plan ) bertujuan untuk memberikan
signifikansi bangunan, memformulasikan kebijakan konservasi dan menyiapkan
rencana pengelolaan untuk merawat.
• Standard Rencana Konservasi
i. Executive Summary : Introduction (Background, Heritage Status,
Methodology)
ii. History: Introduction, The Site, The Architect, The Design, Use of The
Building. Historical Asociation, Services and Alteratios to the Fabric
iii. Physical Evidence: Site, Buildings, Services, Changes to The Fabrics
iv. Significance: Analysis, Assessment- and , Statement of Significance,
Significance of Components
v. Conservation Policy: Introduction, General Policy, Significant Areas and
Elements, Fabric and Setting, Future Development, Use, Interpretation,
Management, Further Investigation and Research, Constrain on
Investigtion, Heritage Permit Exemption.
vi. Conservation Action : Statutory Protection, Prioritised Schedule of Works
and Estimates, Financial and Technical Asistance.
vii. List of Illustration with Appendices : Detail Description of Buildings,
Room Surveys and Existing Condition Report
4. Conservation Policy.
i. Khususnya dalam menyusun Kebijakan Konservasi Konsultan harus
memiliki persyaratan dan memperhatikan beberapa hal, antara lain:
ii. Fabric and Setting: identifikasi cara yang tepat untuk merawat bahan;
menyusun tempat. Physical Investigation dan eksisting condition Survey
akam memberikan masukan untuk hal ini.
iii. Future Development: Kebijakan ini harus sebagai panduan untuk
pengembangan masa depan. Juga Penting untuk mengidentifikasi
hambatan pada pengembangan seperti kontrol rencana, akses u dissabled
dan proteksi api.
iv. Use:Identifikasi kriteria untuk menentukan future use yang compatible
dengan signifikansi dari tempat tersebut:
v. Interpretation: Identfikasi jika new Use dibutuhkan
vi. Management: Menggambarkan struktur manajemen dimana Rencana
Konservasi akan dilaksanakan, seperti mengidentifikasi pemberian
security dan regular maintennace.
vii. Further Investigation and Research: Jika ada kebutuhan spesifik tentang
tecnical Investigaton bersama.dengan kebutuhan untuk konsultasi publik
untuk riset selanjutnya.
viii. Constrain on Investigtion: Identifikasi hambatan budaya dan hukum yang
menyebabkan keterbatasan inestigasi untuk riset selanjutnya.
ix. Heritage Permit Exemption: Rekomendasi untuk kelas pekerjaan yang
dilaksanakan diluar ijin dari Undang Undang Cagar Budaya.
5. Construction action.
• Rencana Kebijakan Konservasi harus memuat strategi Pengelolaan,
menyusun bagaimana kebijakan konservasi dapat dilaksanakan yang
termasuk rekomendasi untuk pengamanan tempat, jadwal kerja prioritas
terdiri dari persayaratan konservasi jangka panjang dengan perkiraan-
perkiraan serta sumber pembiayaan dan bantuan teknis.
• Pekerjaan pelaksanaan konservasi dapat dilaukan dengan meng evaluasi
kembali rencana kebijakan konservasi dengan kendala dan batasan yang
mungkin ditemukan di lapangan ( biaya, waktu dan peran serta masyarakat
setempat serta pihak lain yang bersedia membantu).
II.2. Penelitian yang mendukung.
Penelitian dan pendampingan arsitektural kampong Kemasan tahap I.
Pendampingan arsitektural tahap I pada kampung Kemasan adalah penelitian awal
pada kampung Kemasan untuk mendapatkan potensi arsitektural setempat sehingga layak
untuk diajukan sebagai Heriteage living museumdi kabupaten Gresik. Pada pendampingan
arsitektural kampung Kemasan kota Gresik pada tahun 2013, ditemukan bahwa di gang
Kemasan yang terletak di jalan Nyai Arem-Arem gang III terdapat 26 bangunan yang
memiliki ciri khas pencampuran arsitektur Cina; Eropa dan Arab dengan adat dan budaya
masyarakat setempat yang khas. Pendampingan ini menghasilkan sebuah panduan umum
melestarikan dan mengkonservasi bangunan di Kemasan. Panduan arsitektur secara umum
telah dilakukan dan dihasilkan pada kegiatan pendampingan di tahun 2013 adalah :
- Penataan lingkungan dilakukan dengan tetap mempertahankan keaslian unsur-
unsur lingkungan serta arsitektur bangunan yang menjadi ciri khas kawasan,
yaitu mempertahankan karakter luar sepanjang gang, dan melestarikan
bangunan-bangunan sebagai cagar budaya.
- Penambahan struktur bangunan baru untuk fasilitas umum pada ruang luar
sepanjang gang, seminimal mungkin tidak mengganggu atau merusak ruang
luarnya.
- Pada bangunan-bangunan yang diduga bangunan cagar budaya, dimungkinkan
dilakukan adaptasi terhadap fungsi komersial, hiburan, hunian atau hotel
terbatas.
- Pemanfaatan ruang luar sebagai ruang terbuka aktif, sebagai pedestrian,
shopping street, pameran, kesenian dan kegiatan sosial yang terjadwal
diperbolehkan sejauh mendukung kegiatan hunian atau hotel terbatas dan seni
budaya.
- Tidak dianjurkan memanfaatkan fungsi bangunan untuk kegiatan pendidikan,
rumah jompo, tempat hiburan yang bertentangan dengan nilai-nilai sosial serta
segala jenis industri yang menimbulkan dampak negatif (polusi), kecuali industri
rumah berskala kecil .
- Pada prinsipnya, perubahan yang dilakukan pada bangunan asli tidak
diperkenankan, bila hasilnya akan memberikan dampak negatif bagi keaslian
wajah bangunan dan hilangnya ciri khas bangunan asli.
- Melestarikan dan memugar bangunan yang diduga sebagai cagar budaya.
- Meningkatkan kualitas ruang publik kampung Kemasan sebagai kawasan wisata.
- Mendorong dan memotivasi masyarakat setempat untuk menjaga keunikan bangunan
dan kreatif serta konsisten mementaskan hasil budaya khas Gresik sesuai karakter
sosialnya agar tercapai sebuah kesatuan dengan wisata arsitektur.
Penelitian dan Pendampingan arsitektural kampong Kemasan tahap ke II
Pendampinga arsitekturan tahap II pada tahun 2014 adalah sebuah kegiatan penelitian
yang melakukan Pemetaan kerusakan bangunan dengan menggu nakan metoda check list
dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan yaitu usia
bangunan, struktur dan non struktur dan juga diberikan opsi bagaimana penanganan terhadap
kerusakan yang terjadi. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran; dokomentasi inventarisasi
dan memetakan kerusakan yang ada di bangunan yang akan dipugar. Dari pemetan
kerusakan yang ada di setiap bangunan, terdapat temuan-temuan kerusakan bangunan
yang kemudian dilakukan analisa dan pengelompokkan bangunan berdasar tingkat
kerusakan. Hasil dari pemetaan kerusakan dipergunakan sebagai pedoman untuk
menentukan jenis perbaikan dan perawatan (maintenance) terhadap bangunan. Skala
prioritas dan solusi penanganan pemugaran di tetapkan berdasarkan efektifitas
pekerjaan, waktu pelaksanaan dan biaya pelaksanaan yang dapat disediakan oleh DPU
Kabupten dan stake holder yang bersedia membantu. Dari pemetaan telah ditetapkan 9
rumah yang diprioritaskan untuk dilakukan tindakan pemugaran. 9 rumah itu adalah
bangunan rumah di gang Kemasan dengan kode rumah no 4; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 16 dan 20 dr
daftar rumah yang di survey tingkat kerusakannya.
Secara garis besar Perencanaan teknis pemugaran yang akan dilakukan terdiri dari
2 (dua) tahap pekerjaan arsitektural yang terdiri :
a. Perbaikan bagian-bagian bangunan yang diprioritaskan untuk
ditangani lebih dahulu sebagai persiapan akan dilakukan
pekerjaan finishing.
b. Pengecatan sebagai pekerjaan finishing arsitektural
BAB III : STRATEGI RENCANA KEGIATAN DAN KEBERLANJUTAN.
III.1. Strategi.
Setelah Conservatian Policy yang disusun pada tahap II, maka pendampingan arsitektural
pada tahap III akan dilakukan strategi sebagai berikut :
1. Re-evaluasi perencanaan teknis pemugaran secara lebih detail untuk mengatur
tahapan pemugaran dan prioritas teknis penanganan pemugaran ketika ditemukan
masalah dan kendala yang baru di lapangan.
2. Sosialisasi dan Koordinasi bersama antara Pemerintah daerah (DPU Kabupaten
Gresik): pemilik/penghuni rumah yang akan dipugar dan perusahaan yang
bersedia akan membantu (PT Nippont paint) untuk mengatur kembali waktu
pelaksanaan, biaya pemugaran, rencana kerja pelaksanaan dan ketersediaan
bahan yang tepat untk digunakan pada bangunan lama dalam sebuah action plan.
3. Pelaksanaan pemugaran dan pengawasan pelaksanaan pemugaran.
.
III.2. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan disusun sebagai berikut :
1. Re-evaluasi dan pembuatan dokumen kerja pelaksanaan pemugaran secara lebih
detail dengan mempertimbangkan kendala/masalah/hambatan baru yang mungkin
ditemukan.
2. Sosialisasi kepada masyarakat setempat dan penghuni rumah yang akan dipugar.
Penjelasan berkaitan dengan teknis penanganan pemugaran; persiapan yang
harus dilakukan penghuni; jadwal kegiatan dan kesediaan penghuni yang
rumahnya akan dipugar.
3. Persiapan SDM dan bahan bangunan.
4. Pembongkaran dan Pembersihan bangunan.
5. Pelaksanan pemugaran.
6. Membuat laporan dan dokumentasi pelaksanaan Pemugaran.
III.3. Keberlanjutan
Setelah pengabdian pada masyarakat di kampung Kemasan sebagai
pendamping arsitektural pelaksanaan pemugaran bangunan maka selanjutnya
adalah membuat perencanaan ruang luar dan atraksi kegiatan di sepanjang gang
Kemasan serta re-fungsi bangunan agar “citra kawasan kampung lama” mampu
memotivasi kegiatan seni; sosial dan komersial-terbatas berlangsung dengan baik
dan berkelanjutan serta mampu meningkatkan penghasilan masyarakat sekitarnya.
BAB IV : ORGANISASI TIM JADWAL DAN ANGGARAN BIAYA
IV.1. ORGANISASI TIM PENGABDI
No Nama Pengabdi Tugas
1 Josef Prijotomo Ketua: mengkoordinir anggota dan
merencanakan metode dan rencana
kerja pendampingan serta menjadi
principal pendampingan.
2 Andy Mappajaya Anggota: memimpin dan
mengkoodinir pendampingan
pelaksanaan pemugaran di
lapangan.
3 Murtijas Sulistijowati Anggota: membantu principal
pendampingan pemugaran.
4 M.Dwi Hariadi Anggota: Membantu principal
pendampingan pemugaran.
5 Murni Rahmawati Anggota: membantu prinsipal
pendampingan pelaksanaan
pemugaran
6 NE Nuffida Anggota: Membantu pengawasan
lapangan dan membuat laporan
pendampingan pelaksanaan
pemugaran.
7 Tjahya Tribinuka Anggota: membantu pengawasan
lapangan dan membuat laporan
pendampingan pelaksanaan
pemugaran.
IV.2. JADWAL
No KEGIATAN Mart
‘15
April
‘15
Mei
‘15
Juni
‘15
Juli
‘15
Agust
‘15
Sept
‘15
Okt
’15
Now
‘15
1 Sosialisasi kpd
msayarakat
2 Re-evaluasi
perencanaan
pemugaran di
lapanangan.
3 Persiapan SDM
dan bahan
bangunan
4 Pembongkaran dan
Pembersihan
bangunan
5 Pelaksanan
pemugaran
6 Laporan akhir
IV.3 ANGGARAN BIAYA
1. Beaya Perjalanan
No. Nama Bahan Volume Biaya Satuan Biaya
1 Sewa kendaraan 14 kali/1 hari 400.000 5.600.000
2 Akomodasi 14 hari/LS 500.000 7.000.000
JUMLAH BIAYA 12.000.000
2. Bahan Habis
No. Nama Bahan Volume Biaya Satuan Biaya
1 Flash Disk & hard disk 600.000 600.000
2 Sewa computer, kamera
digital, scanner, printer
1+1+1+1 500.000 2.000.000
JUMLAH BIAYA 2.600.000,-
3. Honorarium
No. Jabatan dalam tim
Penerimaan
bruto
Penerimaan
bersih
1 Ketua 2.529.412 2.000.000
2 6 Anggota 5.430.353 5.000.000
JUMLAH BIAYA 7.959.765
4. Dan lain lain.
No. Uraian Kegiatan Volume Biaya Satuan Biaya
1 Rapat LS 2.000.000
2 Buku laporan 10 eks 100.000 1.000.000
JUMLAH Lain-lain 3.000.000
DAFTAR PUSTAKA
- Mapajaya, Andy, Pendokumentasian dan Penulisan Buku Mayangkara, Rumah
Indis Satu Garis, Tim Laboratorium Perkembangan Arsitektur, kerjasama dengan
Bank Indonesia, 2011.
- Laporan LPPM ITS dengan Dinas PU Gresik dan ITS, 2010, Studi Analisa Aset
Bangunan Bersejarah (Kuno) di kabupaten Gresik, LPPM ITS Surabaya.
- Laporan LPPM ITS: Pendampingan arsitektural kampung Kemasan Gresik
sebagai wisata arsitektur. LPPM - ITS, 2013
- Laporan LPPM ITS Pendampingan arsitektural: Perencanaan Pelaksanaan
Pemugaran Bangunan untuk meningkatkan Living Museum gang Kemasan
Gresik. LPPM ITS, 2014.
- Lasansky, D. Medina and McLaren, Brian , (ed), 2004, Architecture and Tourism
Perception, Performance and Place, Berg, Oxford, New York.
- http://nisrinamasnur.wordpress.com/2012/03/13/sejarah-kampung-kemasan-gresik-dari
- berbagai-sumber
LAMPIRAN BIODATA PENGABDI.
1. Ketua Pengabdi
a. Nama lengkap : Prof.DR. Ir. Josef Prijotomo M Arch.
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. NIP : 194803121977031001
d. Fungsi/Pangkat/ gol : Guru besar/ lektor Kepala
e. Jabatan Struktural : Ka Lab Perkembangan Arsitektur
f. Bidang keahlian : Sejarah dan Teori Arsitektur
g. Fakultas/jurusan : Jurusan Arsitektur FTSP-ITS
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh. Surabaya.
g. Alamat rumah : Perumdos ITS blok C/18
Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya – 60111
(031)5927290/ (031)-5996972
Tulisan ilmiah
2012- Local Wisdom in Java’s Architecture (Studied in Nature, Technology and
Humanity), 2012 SAVAP International. ISSN-L: 2223-9553, ISSN: 2223-
9944 Vol.3, No. 1, July 2012
Publikasi dalam jurnal: 2007 – Vers la Modernité dans l’Indonésie des années 1920-1940; Le Banian, no 3 -
juin 2007, p.140-146.
Buku 2008 – Pasang Surut Arsitektur Indonesia – edisi revisi [Dynamics of Architecture in
Indonesia – revised editionl; Wastu LaNas Grafika; Surabaya <in indonesian>
2007 – (Re-)Konstruksi Arsitektur Jawa – Griya Jawa dalam Tradisi Tanpatulisan
[(Re-) Construction of Jawanese Architecture – Griya Jawa within the
Without-writing
Penelitian dan pengabdian masyarakat :
2011 - Penelitian sejarah Bangunan dan arsitektur serta pendokumentasian bangunan
eks De Javasche Bank di Mayang kara-Surabaya. Tim Laboratorium
Perkembangan Arsitektur, kerjasama dengan Bank Indonesia, sebagai
anggota.
2013 - Pendampingan arsitektural kampung Kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur. LPPM - ITS, sebagai ketua tim
2014 – Pendampingan arsitektural : Pemugaran bangunan untuk meningkatkan living
museum kampung Kemasan Gresik, sebagai ketua tim.
Anggota I:
a. Nama : Ir. Andy Mappa Jaya, MT.
b. NIP : 196704301994021001
c. Jabatan fungsional : Lektor/gol-3b
d. Bidang ilmu : Perancangan dan kritik Arsitektur.
e. Unit kerja : Jurusan Arsitektur FTSP – ITS.
f. Alamat : Jl. Taman Pondok Jati CM-12A Sidoarjo
No. Telp. 031 7889745, fax 031 8537974, Hp. 08123033633
Penelitian dan pengabdian.
2011- Integrasi Penanganan Masalah Alam, Teknologi dan Kemanusiaan pada
Arsitektur jawa, LPPM ITS.sebagai anggota
2010 - Penelitian sejarah Bangunan dan arsitektur serta pendokumentasian bangunan
eks De Javasche Bank di Mayang kara-Surabaya.,Tim Laboratorium
Perkembangan Arsitektur, kerjasama dengan Bank Indonesia, sebagai ketua.
2013 - Pendampingan arsitektural kampung Kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur. LPPM ITS. Sebagai anggota
2014 – Pendampingan arsitektural : Pemugaran bangunan untuk meningkatkan living
museum kampung Kemasan Gresik, sebagai anggota tim
Publikasi dalam jurnal
2013- Gersik,understanding the past for better tomorrow, International Forum
S.A.V.E Heritage. Seminar Heritage Capri Italy 9 s/d 11 June 2011, University
of Naples.
2014- Local Wisdom in Java’s Architecture (Studied in Nature, Technology and
Humanity), 2012 SAVAP International. ISSN-L: 2223-9553, ISSN: 2223-
9944 Vol.3, No. 1, July 2012
2015- Pendampingan arsitektural, kampung kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur, dalam seminar nasional “Membangun karakter kota berbasis
lokalitas” 8 Maret 2013, Surakarta Jawa Tengah.
Anggota I I:
a. Nama Lengkap : Dr.Ir.Murni Rachmawati, MT
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 196206081987012001
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor kepala/ Pembina I/ IV A
e. Jabatan Struktural : KaProdi Pascasarjana Arsitektur ITS
f. Bidang Keahlian : Teori & Kritik Arsitektur
g. Fakultas/Jurusan : Teknik Sipil & Perencanaan / Arsitektur
h. Alamat Rumah dan No. Telp. : Perum YKP RL 3C / 14 Surabaya 60293
031- 8702164
Penelitian dan pengabdian masyarakat :
2012 - Pelatihan Sekolah Ramah Lingkungan di Kawasan Kelurahan Keputih
Sukolilo Surabaya, Jurusan Arsitektur FTSP, ITS. Sebagai anggota
2013 - Pendampingan arsitektural kampung Kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur. LPPM ITS, sebagai anggota
2014 – Pendampingan arsitektural : Pemugaran bangunan untuk meningkatkan living
museum kampung Kemasan Gresik, sebagai anggota tim.
Publikasi dalam jurnal
2011- Murni Rachmawati, International Journal of Academic Research, volume:
March, 30, 2011, ISSN: 2075-4124, Title: Redefinition Function in
Architecture: Integration of Nature, Technology and Humanity.
2012- Murni Rachmawati, Andy Mappajaya, Academic Research International,
volume: Agustus/September 2012, title: Local Wisdom In Java’s
Architecture (Studied In Nature, Technology And Humanity)
Tulisan Ilmiah
2010- Murni Rachmawati , makalah dalam prosiding Seminar Internasional
/International Seminar on Applied Technology, Science, and Arts
(2nd APTECS 2010) ITS Surabaya, 21-22 Desember 2010, ISSN: 2086-
1931, Judul: Eco Tech in Architecture. Cases: Architecture by Jean Nouvel 2014- Pendampingan arsitektural, kampung kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur, dalam seminar nasional “Membangun karakter kota berbasis
lokalitas” 8 Maret 2013, Surakarta Jawa Tengah.
Anggota III
a. Nama Lengkap : Ir.Marcellinus Dwi Hariadi, MT
b. Jenis Kelamin : Pria
c. NIP : 195406021985021001
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor/ III D/ Penata
e. Bidang keahlian : Kritik dan Perancangan Arsitektur.
g. Unit kerja : Teknik Sipil & Perencanaan / Arsitektur
h. Alamat Rumah dan No. Telp. : Perum Dosen ITS blok T/78
(031) 5935361/085648378943
Penelitian dan pengabdian.
2013 - Pendampingan arsitektural kampung Kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur. LPPM ITS.sebagai anggota.
2014 – Pendampingan arsitektural : Pemugaran bangunan untuk meningkatkan living
museum kampung Kemasan Gresik, sebagai anggota tim
Tulisan Ilmiah.
2014- Pendampingan arsitektural, kampung kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur, dalam seminar nasional “Membangun karakter kota berbasis
lokalitas” 8 Maret 2013, Surakarta Jawa Tengah.
Anggota IV:
a. Nama Lengkap : Nur Endah Nuffida, ST, MT
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19761012 200312 2 001
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli / III B/Penata Muda Tk. I
e. Jabatan Struktural : Sekretaris Program Studi Pascasarjana
Arsitektur ITS
f. Bidang Keahlian : Kritik & Perancangan Arsitektur
g. Fakultas/Jurusan : Teknik Sipil & Perencanaan / Arsitektur
h. Alamat Rumah dan No. Telp. : Galaxy Bumi Permai N7/15 Surabaya
081383264828
Penelitian/pengabdian.
2010- Urban System and Dynamic Process at Surabaya Kampung Community,
Social Space , and The Neighborhood, 2010, DIKTI
2010- Kajian Perencanaan Kota Berbasis Evaluasi Lingkungan Hidup : Studi
Pendahuluan bagi Metode Kajian Struktur Perencanaan Kota Maritim,
Mitigasi Wilayah Pesisir dan Manajemen Eco-region, 2010
2012- Pelatihan Sekolah Ramah Lingkungan di Kawasan Kelurahan Keputih
Sukolilo Surabaya, Jurusan Arsitektur FTSP, ITS, 2012, sebagai anggota
2013 - Pendampingan arsitektural kampung Kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur. LPPM ITS.sebagai anggota.
2014 – Pendampingan arsitektural : Pemugaran bangunan untuk meningkatkan living
museum kampung Kemasan Gresik, sebagai anggota tim
Tulisan Ilmiah.
2014- Pendampingan arsitektural, kampung kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur, dalam seminar nasional “Membangun karakter kota berbasis
lokalitas” 8 Maret 2013, Surakarta Jawa Tengah.
Anggota V:
a. Nama lengkap : Ir. Murtijas Sulistijowati MT
b. NIP : 195112041980022001
c. Bidang keahlian : Kritik dan Perancangan Arsitektur
d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
e. Unit kerja : Jurusan Arsitektur FTSP-ITS
a. Alamat surat : Jl. Ilmu Pasti Alam F/6
Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya – 60111
g. Telpon/Faks : (031)-5946358/ 08123042544.
h. E-mail : murtijas@arch its ac.id
murtijaslies@ yahoo.co.id
Penelitian dan pengabdian.
2010 - Penelitian sejarah Bangunan dan arsitektur serta pendokumentasian bangunan
eks De Javasche Bank di Mayang kara-Surabaya.,Tim Laboratorium
Perkembangan Arsitektur, kerjasama dengan Bank Indonesia
2013 - Pendampingan arsitektural kampung Kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur. LPPM ITS.
Tulisan ilmiah.
2012 - Josef Prijotomo dan Murtijas Sulistijowati, Beyond the Tectonics of Mbaru
Niang of Wae Rebo Architecture: the wisdom of Nature-Resources-Culture,
at International conference 13 th SENVAR 2012 .
2014- Pendampingan arsitektural, kampung kemasan Gresik sebagai wisata
arsitektur, dalam seminar nasional “Membangun karakter kota berbasis
lokalitas” 8 Maret 2013, Surakarta Jawa Tengah.
Anggota VI:
1. Nama : Tjahja Tribinuka ST MT.
2. Jenis kelamin : Laki laki.
3. NIP : 197111251998021001
4. Jabatan fungsional : Dosen tetap jurusan Arsitektur ITS.
5. Jabatan struktural : ---
6. Bidang Keahlian : Kritik dan Perancangan Arsitektur.
7. Fakultas - Jurusan : Jurusan Arsitektur . FTSP
8. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
9. Alamat rumah : Gubeng jaya II/57. Surabaya 60281
031 503 7962/ 087853616990
10. E-mail : [email protected]
Penelitian/ Pengabdian.
2012 - Penataan softcape di kawasan kampung kota Surabaya, Studi kasus
kampung Bratang dan Pucang, LPPM ITS sebagai anggota.
2012 - Perencanaan “Kampung Pejuang” di Rungkut Surabaya, UPN Veteran
Surabaya. PT Wahyono Mitra Kencana Surabaya. Sebagai anggota.
2014- Pendampingan arsitektural : Pemugaran bangunan untuk meningkatkan
living museum di gang Kemasan, Gresik, LPPM ITS sebagai anggota.