Pendidikan Agama Islam
-
Upload
aya-kinugasa -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
description
Transcript of Pendidikan Agama Islam
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Syukur juga berarti Memuji, berterima kasih dan merasa
berhutang budi kepada Allah atas karunia-Nya, bahagia atas karunia tersebut dan
mencintai-Nya dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya. Allah telah
memberikan apa yang telah diberikan-Nya kepada kita. Akan tetapi bagaimana
kita harus menyikapi pemberian yang Allah berikan kepada kita? Bahwasanya
Allah menganjurkan kepada makhluknya untuk mensyukuri nikmat yang
diberikan, yaitu dengan satu hal yang mungkin kadang manusia sendiri lupa apa
yang menjadi kewajiban kita sebagai makhluk Allah, yaitu dengan menjalankan
apa yang sudah ditetapkan seperti ; Perintah untuk menjalankan shalat yang sudah
ditentukan dalam Al-Qur’an dan Hadist, Puasa, Zakat dan lain sebagainya.
Perintah atau anjuran – anjuran tersebut diatas adalah merupakan alat ukur kita
seberapa jauh kita dalam membalas rasa syukur, serta kenikmatan dalam hal
kesehatan serta hal yang membuat kita mampu untuk memenuhi keinginan kita
terhadap Allah. Akan tetapi tentu saja semua hal yang berkaitan kenikmatan di
dunia semua itu merupakan hanya kenikmatan sementara yang nantinya akan
diambil oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, kita sebagai makhluk Allah yang senantiasa
mengharapkan keridhoan-Nya diharapkan diberi kesadaran dalam mensyukuri
nikmat yang sungguh besar yang telah Allah berikan kepada kita.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian akhlak, moral dan etika?
2. Apakah pengertian dari adil, sabar, syukur dan pemaaf?
3. Bagaimana implementasi dari sikap adil, sabar, syukur dan pemaaf
dalam kehidupan sehari-hari?
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari akhlak, moral dan etika.
2. Mengetahui pengertian dari adil, sabar, syukur dan pemaaf.
3. Mengetahui implementasi dari sikap adil, sabar, syukur dan pemaaf
dalam kehidupan sehari-hari?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak, Moral dan Etika
Pengertian Akhlak
Secara bahasa bentuk jamak dari akhlak adalah khuluq, yang memiliki arti
tingkah laku, perangai dan tabiat. Secara istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa
yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi. (Azyumadi.2002.203-204)
Pengertian Moral
Secara bahasa dibentuk dari bentuk dari kata mores yang artinya adat
kebiasaan. Moral ini selalu dikaitkan dengan ajaran baik/buruk yang diterima
umum/masyarakat. .(Azyumadi.2002.203-204)
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan
yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah
istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia
dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika pengertian etika
dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kita dapat mengetakan
bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama, yaitu sama-sama
membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya apakah
baik atau buruk. (Amiruddin.2010)
Pengertian Etika
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu, etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena
itu yang menjadi standar baik dan buruk adalah akal manusia.
(Azyumadi.2002.203-204)
Beberapa contoh dari perilaku yang baik, yaitu bersikap adil, sabar, syukur
dan pemaaf.
3
B. Adil.
Secara bahasa, adil berarti meluruskan, menyamakan, dan berbuat adil.
Adil menurut istilah adalah suatu sikap yang netral atau tidak memihak dalam
menentukan suatu permasalahan yang terjadi pada seseorang. Menurut Hafiz
Hasan Al-Masudi, adil adalah tengah-tengah (tidak memihak) dalam semua
urusan dan menjalakannya sesuai dengan syariat.
Adil memiliki arti meletakkan sesuatu pada tempatnya. Menurut istilah
adil adalah menegaskan sesuatu kebenaran terhadap sebuah masalah atau
beberapa masalah untuk mencari solusi berdasarkan ketentuan dalam agama. Jadi,
keadilan ialah suatu perbuatan yang berusaha meletakkan sesuatu pada tempatnya
atau lawan dari zalim.
Adil merupakan suatu tindakan atas dasar kebenaran, bukan karena
mengikuti hawa nafsu. Firman Allah :
"Wahai orang-rang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu-bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin
maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka, janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu
kerjakan."(QS. An-Nisaa': 135)
Maksud dari berlaku Adil ialah seseorang harus bijak dan tegas dalam
menegakkan suatu keadilan tanpa memandang rakyat atau pejabat, miskin atau
kaya, siapa yang bersalah harus dihukum. Karena Allah Yang Maha Adil
membebani hukum kepada hamba-Nya disesuaikan dengan kemampuannya dan
perbuatannya. Dalam ayat lain Allah berfirman yang berbunyi:
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
4
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS.
An-Nisaa': 58)
Sebagai pemimpin dan hakim, Rasulullah menegakkan keadilan dengan
sebaik-baiknya. Hal ini beliau contohkan dalam hadisnya "Jika sekiranya Fatimah
binti Muhammad mencuri, niscaya aku potong tangannya." (HR. Bukhari)
Di dalam hadis yang lain beliau bersabda "Sesungguhnya Allah beserta
para hakim selama hakim itu tidak curang. Apabila ia telah curang Allah pun
menjauh dari hakim itu mulailah setan menjadi teman yang erat bagi hakim itu."
(HR. At-Turmudzi)
Dari keterangan ayat-ayat dan hadis di atas jelaslah bahwa keadilan
merupakan sendi pokok ajaran Islam yang harus ditegakkan. Sebaliknya, apabila
keadilan dikesampingkan dan diabaikan akan berakibat perpecahan dan
kehancuran di kalangan umat.
Manfaat dan keutamaan orang yang bersikap adil, antara lain :
a. Membuat orang disenangi sesamanya.
b. Memberi ketenangan dan ketenteraman hidup.
c. Mendatangkan Ridha dari Allah karena telah mengerjakan perintah-Nya.
d. Mendapatkan pahala di akhirat kelak.
e. Meningkatkan semangat kerja.
f. Mendekatkan manusia kepada takwa dan menghindarkan manusia dari
pertikaian dan perpecahan serta doanya dapat ditcrima oleh Allah .
C. Sabar
Sabar berasal dari bahasa Arab dari akar SHABARA ( �َر� hanya tidak yang ,(َص�َب
berada dibelakang hurufnya karena ia tidak bias berdiri sendiri. Shabara’ala ( �َر� َص�َب
) berarti bersabar atau tabah hati, shabara’an (َع�َل�ى َع�ْن� �َر� berarti memohon atau (َص�َب
mencegah, shabarabihi ( ِه ِب �َر� .berarti menanggung (َص�َب
Sabar dalam bahasa Indonesia berarti : Pertama, tahan menghadapi cobaan
seperti tidak lekas marah, tidak lekas putus asa dan tidak lekas patah hati. Sabar
dengan pengertian sepeti ini juga disebut tabah, kedua sabar berarti tenang; tidak
tergesa-gesa dan tidak terburu-buru. Dalam kamus besar Ilmu Pengetahuan, sabar
5
merupakan istilah agama yang berarti sikap tahan menderita, hati-hati dalam
bertindak, tahan uji dalam mengabdi mengemban perintah-peintah Allah serta
tahan dari godaan dan cobaan duniawi. Aktualisasi pengertian ini sering
ditunjukan oleh para sufi.
Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah
seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan,
dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim
rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi
seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di
dalam tubuh.” (Al Fawa’id, hal. 95)
Sabar adalah sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak
berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah ta’ala,
“Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah [2]: 45).
Yaitu mintalah pertolongan kepada Allah dengan bekal sabar dan shalat dalam
menangani semua urusan kalian. Begitu pula sabar menjadi sebab hamba bisa
meraih kenikmatan abadi yaitu surga. Allah ta’ala berfirman kepada penduduk
surga, “Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. Ar Ra’d [13] : 24).
Allah juga berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan
kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.”(QS. Al
Furqaan [25] : 75).Selain itu Allah pun menjadikan sabar dan yakin sebagai sebab
untuk mencapai kedudukan tertinggi yaitu kepemimpinan dalam hal agama.
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala, “Dan Kami menjadikan di antara mereka
(Bani Isra’il) para pemimpin yang memberikan petunjuk dengan titah Kami,
karena mereka mau bersabar dan meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As Sajdah [32]:
24) (Lihat Taisir Lathifil Mannaan, hal. 375).
D. Syukur
Pengertian syukur secara terminologi berasal dari kata bahasa Arab, berasal
dari kata - شكَرا- يشكَر yang berarti berterima kasih kepada atau dari kata ’‘شكَر
lain ‘’ yang berati pujian atau ucapan terima kasih atau peryataan terima ’‘شكَر
kasih. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia syukur memiliki dua arti
6
yang pertama, syukur berarti rasa berterima kasih kepada Allah dan yang kedua,
syukur berarti untunglah atau merasa lega atau senang dan lain lain. Sedangkan
salah satu kutipan lain menjelaskan bahwa syukur adalah gambaran dalam benak
tetang nikmat dan menampakkannya ke permukaan. Lain hal dengan sebagaian
ulama yang menjelaskan syukur berasal dari kata ‘’syakara’’ yang berarti
membuka yang dilawan dengan kata ‘’kufur’’ yang berarti ‘’menutup atau
melupakan segala nikmat dan menutup-nutupinya.
E. Pemaaf
Pemaaf berarti merelakan atas kesalahan orang lain. Allah SWT berfirman,
artinya : “Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf,
serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. “(Q.S. Al-A’raff: 199)
Mereka yang tidak memaafkan sesama mereka seperti yang sepatutnya adalah
orang yang rugi. Ini kerana mereka akan kekurangan kawan dan memutuskan
rahmat dari Allah karena mereka memutuskan silaturahim antara mereka. Jadi
mereka yang bukan pemaaf hendaklah dijauhkan diri kerana mereka ini adalah
orang-orang yang bodoh dan rugi.
Pengertian memaafkan :
1) Anda melupakan hasrat membenci mereka.
2) Anda membatalkan hasrat untuk membalas dendam.
3) Anda membatalkan hasrat menghukum mereka.
4) Anda membatalkan untuk menyimpan dendam.
F. Implementasi Adil, Syukur, Sabar, dan Pemaaf dalam Kehidupan
serta Cara Mengembangkan
Cara Mengimplementasikan :
Sabar
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT
Menahan diri kita agar tetap istiqomah dalam menjalankan apa
yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah bagian dari perintah Allah
SWT. Kita harus tetap sabar menjalankan itu semua, karena Allah telah
7
menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang menjalankan perintah-Nya
dengan baik sesuai syariat yang telah Allah SWT turunkan. Mulai dari
shalat, zakat, puasa, dakwah, dan lain-lain. Itu semua harus kita jalani
dengan sabar.
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah SWT
Contoh bersabar dalam tidak melakukan mencontek saat ujian.
Sebagai umat Islam harus bersabar dari apa yang dilarang oleh Allah
SWT. Yakinlah bahwa semua larangan itu pasti ada maksudnya. Tidaklah
Allah SWT melarang kita untuk berbuat dosa, kecuali dalam dosa itu pasti
ada sebuah kerugian yang akan didapat jika kita melakukannya.
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah SWT
Jika ada salah satu dari kita ditakdirkan dengan kondisi fisik yang
kurang, maka kita juga harus tetap bersabar. Karena bersabar dengan
ketentuan Allah SWT merupakan salah satu dari macam sabar. Dan
balasan lain dari sabar kita itu adalah surga. Rasulallah SAW bersabda:
sesungguhnya Allah SWT berfirman “Jika hambaku diuji dengan kedua
matanya dan dia bersabar, maka Aku akan mengganti kedua matanya
dengan surga” (HR. Bukhori).
Syukur
1. Bersyukur dengan lisan
Bersyukur dengan lisan adalah bersyukur dengan perkataan atau
lisan. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa memuji kepada
Tuhannya, dengan mengucapkan bacaan tahmid ketika mendapatkan
nikmat, beristighfar apabila melakukan kesalahan, dan lain sebagainya.
Lidah orang-orang yang bersyukur akan selalu dibasahi dengan
dzikrullah, takbir, tahmid, tahlil yang selalu mengiringi dalam setiap
hembusan nafas seseorang. Memberikan tausiah serta saling mengingatkan
ketika ada yang melakukan kesalahan dan kekhilafan adalah juga
merupakan bagian dari cara bersyukur dengan lisan.
8
2. Bersyukur dengan hati
Bersyukur dengan hati adalah dengan senantiasa menjaga qalbu
atau hati dari berbagai penyakit yang dapat merusak dan mengotori hati
seperti sifat iri hati, dengki yang terlarang, riya dan munafik.
Hati yang senantiasa bersyukur akan senantiasa berprasangka baik
kepada Allah dengan menerima apa yang menjadi ketentuan dan takdir
Allah kepadanya dalam kehidupan yang dijalani, tidak berputus asa ketika
datang ujian dan cobaan melanda. Dengan ujian dan cobaan tersebut,
orang yang bersyukur dengan hati akan menjadikan dirinya sebagai
pribadi yang tegas, tegar dalam menjalani kehidupan yang fatamorgana
ini.
3. Cara bersyukur dengan perbuatan
Salah satu contoh bentuk cerminan syukur adalah dengan
memberikan dan perbuat banyak kebaikan kepada orang lain. Bersyukur
hendaknya selalu diaplikasikan dalam keseharian, misalnya perilaku serta
akhlak yang baik dan mulia juga dapat menjadi gambaran dan bentuk dari
wujud syukur dalam perbuatan, ramah, sopan santun dalam pergaulan juga
merupakan bagian dari rasa syukur itu sendiri.
Bentuk dari cara bersyukur dengan amal perbuatan ini adalah cara
bersyukur yang paling penting dalam kehidupan di masa sekarang ini.
Sudah semestinya kita ini menjadi rakyat yang bersyukur, bangsa yang
bersyukur. Demikian juga bagi para pemimpin, para pemimpin yang
menunjukkan wujud syukur dalam perbuatan adalah mereka yang
senantiasa menunjukkan dan bisa menjadi contoh suri tauladan bagi rakyat
yang dipimpinnya, bukan menjadi pemimpin yang mengajarkan berlaku
dan bertindak kufur atas nikmat Allah.
Adil
1. Berlaku adil kepada Allah swt
9
Maksud dari berlaku adil kepada Allah adalah menjadikan Allah
sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Allah swt berfirman
dalam Q.S. Ads-Dzariaat ayat 56 yang artinya :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
Kita harus yakin bahwa nikmat yang kita terima selama hidup di
dunia ini adalah pemberian dari Allah swt. Maka berbuat adil dalam arti
berlaku proporsional kepada Allah adalah dengan memenuhi hak-Nya.
Dalam hadit qudsi Allah swt berfirman, yang artinya :
“Aku tidak akan memerhatikan hak hamba-Ku, sebelum menunaikan Aku.
HR. Thabrani”
Hak Allah swt adalah disembah, dan kewajiban kita adalah
menyembahnya. Ini bisa dilakukan dengan menjalankan segala perintah-
Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Berlaku adil kepada diri sendiri
Maksud dari perilaku adil terhadap diri sendiri adalah meletakkan
diri pribadi pada tempat yang baik dan juga tempat yang benar. Dimana
kita harus memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan norma-norma syariat. Contoh berlaku adil terhadap diri sendiri,
makan makanan yang halal dan baik. Istirahat yang cukup, tidak menyiksa
diri sendiri seperti mentato, minum alkohol, narkoba, dan lain sebagainya.
3. Berlaku adil kepada orang lain
Maksud dari berlaku adil kepada orang lain artinya adalah
meletakkan orang lain pada tempat yang seharusnya. Berperilaku adil
kepada orang lain harus kita lakukan, dan itu kita lakukan kepada
semuanya tidak terkecuali bahkan kepada musuh atau orang yang kita
benci sesuai dengan Q.S. Al-Maidah ayat 8 yang sudah saya bahas di atas
tadi. Contoh berlaku adil kepada orang lain yaitu, tidak menghukum orang
lain dengan berlebihan (tidak sesuai dengan besar kesalahannya), tidak
10
mengejek dan menghina karena kita pasti juga tidak mau bila di ejek atau
dihina oleh orang lain.
4. Berlaku adil kepada makhluk hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta
lingkungan
Maksud dari berlaku adil yang ke empat ini adalah kita harus
menyayangi dan merawat hewan atau tumbuhan serta lingkungan yang ada
disekitar kita. Terlebih lagi apabila kita memelihara hewan seperti burung,
kelinci, kucing atau yang lainnya maka kita harus berbuat adil, diantaranya
dengan merawatnya dengan sebaik-baiknya, memberikan makan dan
minum setiap hari, tidak menyiksanya dan lain sebagainya.
Perilaku adil adalah perilaku yang terpuji, kita dapat membiasakan dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara yang sederhana berikut ini :
1. Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa saja yang telah di
larang oleh Allah swt
2. Memberikan rasa keadilan kepada orang lain, dari mulai keluarga, teman,
tetangga dan lain sebagainya.
3. Selalu mengargai dan menghormati orang lain, tanpa adanya sikap
diskriminasi (membeda-bedakan)
4. Memberikan hak-hak orang lain, misal : tidak merokok di samping orang
yang tidak merokok
5. Menghormati orang yang sedang berbicara dengan cara mendengarkannya
6. Tidak menyakiti diri sendiri, tidak merokok, mabuk-mabukan, narkoba
dan lain sebagainya
7. Tidak suka menyiksa hewan, tidak mengadu hewan, dll
8. Selalu merawat hewan dan tumbuhan dengan sebaik-baiknya, juga tidak
merusak lingkungan sekitar.
11
Pemaaf
Cara mengimplementasikannya adalah
Memaafkan kesalahan seseorang meskipun diminta ataupun tidak
Tidak menyimpan rasa dendam
BAB III
PENUTUP
Akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan
mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi, sedangkan moral
adalah batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan
yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk. Etika
adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu.
Pengertian dari adil adalah tengah-tengah (tidak memihak) dalam semua
urusan dan menjalakannya sesuai dengan syariat. Implementasi dari adil
adalah dengan menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak
disembah, meletakkan diri pribadi pada tempat yang baik dan juga tempat
yang benar, meletakkan orang lain pada tempat yang seharusnya serta
berlaku adil kepada makhluk hidup yang lain (hewan dan tumbuhan) serta
lingkungan.
Sabar merupakan istilah agama yang berarti sikap tahan menderita, hati-
hati dalam bertindak, tahan uji dalam mengabdi mengemban perintah-
peintah Allah serta tahan dari godaan dan cobaan duniawi. Implementasi
dari sabar adalah dengan bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada
Allah SWT, bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan
Allah SWT dan bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah SWT
Syukur memiliki dua arti. Yang pertama, syukur berarti rasa berterima
kasih kepada Allah dan yang kedua, syukur berarti untunglah atau merasa
lega atau senang dan lain lain. Implementasi dari syukur adalah dengan
bersyukur dengan lisan, Bersyukur dengan hati, bersyukur dengan
12
perbuatan yaitu dengan memberikan dan perbuat banyak kebaikan kepada
orang lain.
Pengertian memaafkan adalah merelakan atas kesalahan orang lain.
Implementasi dari pemaaf adalah memaafkan kesalahan seseorang
meskipun diminta ataupun tidak dan tidak menyimpan rasa dendam.
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyunardi, prof., Dr., dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama
Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : Direktur Perguruan Tinggi
Agama Islam.
Derajat, Zakiah, Prof., Dr., dkk. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam.
Jakarta ; Bulan Bintang.
Nurdin, Muslim, Drs., K.H., dkk. Moral dan Kognisi Islam (Buku teks
Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum). Bandung : CV Alvabeta.
Ahmadi, Abu, Drs., H., dkk. 1991. MKDU Dasar-Dasar Pendidikan
Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Bumi Aksara.
Asmara, Drs.,M.A.1992. Pengantar studi akhlak. Jakarta : Rajawali Pers.
13