PENGANTAR - · PDF fileperkembangan zaman, ... Al-Quran dan Hadis secara eksplisit, maka ......

download PENGANTAR -   · PDF fileperkembangan zaman, ... Al-Quran dan Hadis secara eksplisit, maka ... Allah dan hari akhir. Hal itu lebih utama dan lebih baik

If you can't read please download the document

Transcript of PENGANTAR - · PDF fileperkembangan zaman, ... Al-Quran dan Hadis secara eksplisit, maka ......

  • PENGANTAR

    Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al-Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan

    perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi

    pada masa Rasulullah Saw.

    Ketika permasalahan-permasalahan tersebut tidak dapat ada jawaban secara tegas dalam teks

    Al-Quran dan Hadis secara eksplisit, maka timbullah apa yang disebut IJTIHAD.

  • DEFINISI IJTIHAD

    Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

    Terminologis: Mengerahkan segenap kemampuan dan pemikiran untuk menemukan suatu keputusan hukum tertentu yang tidak ditetapkan secara eksplisit di dalam al-Quran dan Sunnah.

  • DASAR HUKUM IJTIHAD

    Hai orang-orang yang beriman,

    taatilah Allah dan taatilah

    Rasul-Nya dan ulil amri di

    antara kalian. Apabila kalian

    berselisih pendapat tentang

    sesuatu, maka kembalikanlah

    kepada Allah dan Rasul-Nya,

    jika kalian beriman kepada

    Allah dan hari akhir. Hal itu

    lebih utama dan lebih baik

    akibatnya (Qs. al-Nis:59)

  • DASAR HUKUM IJTIHAD

    Ketika Rasulullah Saw mengutus Muadz

    bin Jabal ke Yaman, beliau bertanya:

    Apa yang akan kamu lakukan apabila

    kamu menghadapi suatu masalah?

    Muadz menjawab, Aku putuskan

    dengan Kitabullah. Nabi bertanya, Jika

    kamu tidak mendapati dalam

    Kitabullah? Muadz menjawab, Dengan

    Sunnah Rasulullah. Nabi bertanya,

    Jika kamu tidak mendapati dalam

    Sunnah Rasulullah? Muadz menjawab,

    Aku akan berijtihad dengan pikiranku

    dan aku tidak akan meninggalkannya.

    Rasulullah kemudian menepuk dadanya

    dan berkata,Segala puji bagi Allah yang

    telah memberinya petunjuk kepada

    utusannya utusan Allah (HR. Abu

    Dawud dan al-Tirmidzi)

  • KEDUDUKAN IJTIHAD

    Ijtihad merupakan aktifitas akal pikiran manusia yang relatif. Sebagai produk pikiran manusia yang relatif maka keputusan suatu ijtihad pun relatif, bukan absolut.

    Suatu keputusan yang ditetapkan oleh ijtihad, mungkin berlaku bagi seseorang tapi tidak berlaku bagi orang lain. Berlaku untuk satu masa atau tempat tapi tidak berlaku pada masa atau tempat yang lain.

    Ruang lingkup ijtihad hanya pada dalil-dalil yang dzanny, tidakberlaku pada hal-hal yang sudah pasti (qathi).

    Keputusan ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Quran dan Sunnah

  • SYARAT MUJTAHID

    Memahami al-Quran dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan al-Quran.

    Memahami Hadis dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Hadis.

    Mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang bahasa Arab.

    Mengetahui persoalan-persoalan yang menjadi ijma (konsensus) ulama terdahulu.

    Memahami usul fikih (dasar-dasar penetapan hukum).

    Memahami tujuan-tujuan syariat (menjaga agama, akal, jiwa, harta, dan keturunan)

    Memiliki integritas pribadi: berakal sehat, adil, dan takwa

  • METODE IJTIHAD

    Menyamakan hukum suatu masalah dengan masalah lain yang telah ada kepastian hukumnya di dalam al-Quran dan Hadis karena

    adanya kesamaan illat (sebab hukum)

    Misalnya: Hukum minum bir sama dengan hukum khamr (Qs. al-Baqarah [2]:219), karena sifat keduanya adalah sama-sama

    memabukkan.

    1. QIYAS (ANALOGI)

  • METODE IJTIHAD

    Menetapkan hukum suatu masalah yang tidak ada nashnya dalam al-

    Quran dan Sunnah atas pertimbangan kemaslahatan yang

    sesuai dengan tujuan syariat.

    Misalnya: pengumpulan al-Quran pada zaman Abu Bakar, rumah

    penjara, penggunaan mikrofon di waktu adzan, menjadikan tempat

    melempar jumrah menjadi dua tingkat, dll

    2. ISTISLAH

  • METODE IJTIHAD

    Upaya menutup atau melarang sesuatu yang pada dasarnya diperbolehkan, karena akan

    membawa kepada kemafsadatan (kerusakan).

    Misalnya menjual senjata kepada musuh atau menjual

    anggur kepada produsen minuman keras

    3. SADD AL-ZARIAH

  • METODE IJTIHAD

    Upaya menetapkan hukum melalui pertimbangan adat

    istiadat yang berlaku di suatu masyarakat selama tidak

    bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam

    Misalnya pemberian hadiah (bukan mahar) ketika meminang,

    jual beli tanpa ijab kabul.

    4. URF

  • IKHTILAF

    Ikhtilaf : perbedaan pendapat dan pandangan mengenai suatu masalah.

    Ikhtilaf dalam masalah ushul tidak boleh. Ushul : hal-hal yang ditetapkan oleh nash yang pasti (qathi) dan disepakati para ulama.

    Ikhtilaf dalam masalah furu boleh. Furu : hal-hal yang diperselisihkan oleh para ulama (dalam masalah fiqh).

  • PRINSIP-PRINSIP

    IKHTILAF

    Perbedaan dalam masalah furu sesuatu yang wajar (QS. Al-Rum [30]:22)

    Perbedaan dalam masalah furu (ikhtilaf) tidak boleh menyebabkan perpecahan (khilaf).

    Yang terlarang itu fanatik golongan (taasub) bukan berbeda.

    Perbedaan itu keleluasaan bagi seorang mukallaf.

  • KISI-KISI

    Soal:

    1. Multiple Choice: 25 soal

    Semua materi yang sudah disampaikan

    2. Essay: 5 soal Psikografi Agama

    Karakteristik Islam

    Isi kandungan al-Quran

    Hadis dan Sunah

    Menulis surat al-Quran

  • MALPRAKTIK

    Malpraktik terkait dengan integritas moral seorang dokter.

    Sebagai seorang Muslim, ia tidak hanya melanggar sumpah Hipokrates, tetapi juga melanggar tuntunan Allah dan Rasul-Nya:

    Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janjimu (Qs. Al-Maidah:1)

    Sabda Nabi Saw, Seorang Muslim bergantung kepada kesepakatan dan perjanjian yang yang dibuatnya.