PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris...

74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP WAKTU KEMATIAN CACING Ascaris suum, Goeze In Vitro SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIZA DEVIANA G0009184 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2012

Transcript of PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris...

Page 1: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia)

TERHADAP WAKTU KEMATIAN CACING

Ascaris suum, Goeze In Vitro

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

RIZA DEVIANA

G0009184

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2012

Page 2: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap Waktu Kematian Cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro

Riza Deviana, NIM: G0009184, Tahun: 2012

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Pada Hari Selasa, Tanggal 3 Juli 2012

Pembimbing Utama

Nama : Cr. Siti Utari, Dra., M.Kes NIP : 19540505 198503 2 001 ( ) Pembimbing Pendamping

Nama : Brian Wasita, dr, Ph.D NIP : 19790722 200501 1 1003 ( ) Penguji Utama

Nama : Darukutni, dr. Sp.Park NIP : 19470809 197603 1 001 ( ) Penguji Pendamping

Nama : Ruben Dharmawan, dr. Ir,. Sp.Park. Ph.D NIP : 19511120 198601 1 001 ( )

Surakarta, ………………………

Dekan Fakultas Kedokteran UNS

Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM

NIP. 19510601 197903 1 002

Ketua Tim Skripsi

Muthmainah, dr., M.Kes

NIP. 19660702 199802 2 001

Page 3: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 3 Juli 2012

Nama : Riza Deviana

NIM. G0009184

Page 4: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Riza Deviana, G0009184, 2012. Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap Waktu Kematian Cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang : Mengkudu (Morinda citrifolia) memiliki efek terapeutik, di antaranya sebagai antibakteri, anthelmintik, dan imunomodulator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak buah mengkudu terhadap waktu kematian cacing Ascaris suum Goeze, In Vitro. Metode Penelitian : Eksperimental laboratorik dengan posttest only controlled group design, menggunakan 108 ekor cacing Ascaris suum, Goeze dewasa, dibagi dalam 9 kelompok perlakuan (kelompok kontrol negatif, ekstrak 1% g/ml, 2 % g/ml, 4% g/ml, 6% g/ml, 8% g/ml, 10% g/ml, 12% g/ml dan kelompok kontrol positif, yaitu Piperazin 0,4% g/ml). Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Cacing direndam dalam larutan uji sebanyak 24 ml, diinkubasi pada suhu 37ºC. Pengamatan dilakukan tiap 30 menit hingga semua cacing mati. LC50 dan LT50 ekstrak buah mengkudu dihitung dengan menggunakan analisis probit. Analisis statistik yang dipakai adalah uji Kruskall-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Mann-Whitney dengan koreksi Bonferroni. Hasil Penelitian : Analisis probit menunjukkan bahwa LC50 dan LT50 ekstrak buah mengkudu adalah 4,94165% g/ml dan 703,31770 menit. Hasil dari uji Kruskall-Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan (p < 0,05) pada minimal 2 kelompok. Hasil dari uji Post Hoc Mann-Whitney dengan koreksi Bonferroni menunjukkan bahwa kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,0014) terhadap kelompok kontrol negatif serta kelompok 12% g/ml memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kelompok kontrol positif. Simpulan Penelitian : Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) menyebabkan kematian cacing Ascaris suum dengan waktu kematian yang lebih cepat jika dibandingkan dengan obat standar. Kata Kunci : ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia), Ascaris

suum, piperazin

Page 5: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Riza Deviana, G0009184, 2012. The Effect of Mengkudu Fruits (Morinda citrifolia) Extract on Death Time of Ascaris suum, Goeze In Vitro. Mini Thesis. Faculty of Medicine Sebelas Maret University Surakarta. Background : Mengkudu (Morinda citrifolia) has a terapeutic effect, such as antibacterial, anthelmintic and imunomodulator. This research is performed to understand the effect of Mengkudu (Morinda citrifolia) fruit extract on death time of Ascaris suum, Goeze In Vitro. Methods : The research was performed using experimental laboratory method with posttest only controlled group design. Adult Ascaris suum, Goeze (108 worms) were divided into 9 groups. The worms treated with NaCl 0,9 % solution and Piperazine 0,4% g/ml served as negative control and positive control group consecutively. The worms treated with increasing dose of Mengkudu fruits (Morinda citrifolia) extract (1% g/ml, 2% g/ml, 4% g/ml, 6% g/ml, 8% g/ml, 10% g/ml, and 12% g/ml) served as treatment groups. Observations were performed every half hour until the worms died. LC50 and LT50 were calculated using probit analysis. Statistic analysis was performed using Kruskal-Wallis test continued by Post Hoc Test with Bonferroni correction. Results : Probit analysis showed that LC50 and LT50 of Mengkudu fruits extract were 4,94165% g/ml and 703,31770 minutes. Kruskall-Wallis test showed that significance difference at least in the two groups. Post Hoc Mann-Whitney with Bonferroni correction test showed that treatment had significant difference (p < 0,0014) to negative control and 12% g/ml group had significant difference to positive control group. Conclusion : Mengkudu (Morinda citrifolia) fruits extract can induce Ascaris suum death with the death time faster than standard medicine. Keywords : Mengkudu (Morinda citrifolia) extract, Ascaris suum,

Piperazin.

Page 6: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan nikmat, rahmat, hidayah serta ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap Waktu Kematian Cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan pengarahan, bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah dengan setulus hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. Sp.PD-KR-FINASIM selaku dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah membantu kelancaran pembuatan skripsi ini. 3. Cr. Siti Utari, Dra., M.Kes dan Brian Wasita, dr. Ph.D sebagai

pembimbing utama dan pembimbing pendamping yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan, saran dan motivasi kepada penulis.

4. Darukutni, dr. Sp.Park dan Ruben Dharmawan, dr. Ir., Sp.Park. Ph.D sebagai penguji utama dan penguji pendamping yang telah memberikan nasihat, koreksi, kritik dan saran untuk menyempurnakan penyusunan skripsi.

5. Keluarga besar Lab. Parasitologi FK UNS untuk segala bantuan dan kemudahannya.

6. Bapak dan ibu tercinta (Sumedi dan Cuk Susilowati) atas doa restu yang tiada habis dan dukungan yang tiada henti baik berupa moril maupun materiil. Adikku Rizal Dewangga yang dengan ikhlas membantu tersusun sempurnanya skripsi ini. Keluarga besarku yang turut memberikan motivasi, dukungan, dan doanya.

7. Dwi Adhi dan keluarga wisma Deka: Cindy, Dio, Brenda, Rizka, Andin, Hana, Dwi, Ami, atas semua support , motivasi, dan semangat yang selalu diberikan.

8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini

tidak lepas dari kekurangan karena keterbatasan waktu, tenaga dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dibutuhkan saran dan masukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu kedokteran pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Surakarta, 25 Juni Riza Deviana

Page 7: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

Halaman PRAKATA …………………………………………………………..... vi DAFTAR ISI ………………………………………………………...... vii DAFTAR TABEL …………………………………………………...... viii DAFTAR GAMBAR ………………………………………………..... ix DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. x BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………. 1 B. Perumusan Masalah …………………………………… 5 C. Tujuan Penenlitian …………………………………….. 5 D. Manfaat Penelitian …………………………………….. 5

BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ………………………………………. 6 B. Kerangka Pemikiran …………………………………... 27 C. Hipotesis ………………………………………………. 28

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………... 29 B. Lokasi Penelitian ……………………………………… 29 C. Subjek Penelitian ……………………………………… 29 D. Teknik Sampling …………………………………….... 31 E. Identifikasi Variabel Penelitian ……………………….. 31 F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……………... 32 G. Rancangan Penelitian …………………………………. 35 H. Alat dan Bahan ……………………………………….. 35 I. Cara Kerja ………………………….............................. 36 J. Teknik Analisis Data ………………………………….. 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian ………………………………….. 40 B. Analisis Data …………………………………………... 43

BAB V. PEMBAHASAN …………………………………………… 51 BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ………………………………………………. 56 B. Saran …………………………………………………... 56

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 58 LAMPIRAN

Page 8: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jumlah Cacing yang Mati pada Pengamatan Setiap 30

Menit dalam 3 Kali Replikasi................................................

41

Tabel 4.2. Hasil Uji Mann-Whitney....................................................... 44

Tabel 4.3. Pengamatan Cacing Selama 810 Menit................................. 48

Tabel 4.4. Lethal Concentration Ekstrak Buah Mengkudu.................... 48

Tabel 4.5. Lethal Time Ekstrak Buah Mengkudu................................... 49

Tabel 4.6. Lethal Time Ekstrak Buah Mengkudu Konsentrasi 12%...... 49

Tabel 4.7. Lethal Time Piperazin............................................................ 50

Page 9: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides................................ 6

Gambar 2.2 Morfologi Ascaris suum …………………………....... 10

Gambar 2.3 Siklus Hidup Ascaris suum…………………............. 12

Gambar 2.4 Tumbuhan dan Buah meengkudu (Morinda

citrifolia)..........................................................................

13

Gambar 2.5 Skema Rancangan Penelitian............................................ 34

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian............................................ 34

Gambar 4.1 Diagram Error Bar Waktu Kematian Cacing................... 42

Page 10: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Dosis

Lampiran 2 Uji Kolmogorov-Smirnov dan Kruskall-Wallis

Lampiran 3 Uji Post Hoc Mann-Whitney

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dan Pengambilan Sampel

Lampiran 6 Surat Keterangan Pembuatan Ekstrak

Lampiran 8 Berita Acara Pembuatan Ekstrak

Page 11: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cacing masih banyak menyebabkan masalah pada hewan dan manusia

(Kumar et al., 2010). Askariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh

infeksi Ascaris lumbricoides, Linn. Askariasis adalah salah satu manifestasi

penyakit cacing yang paling sering ditemukan di dunia (David, 2008).

Askariasis biasanya tersebar pada negara-negara yang sanitasinya buruk, baik

yang beriklim tropis maupun subtropis terutama yang beriklim panas. Oleh

karena daerah-daerah seperti ini banyak terdapat di negara berkembang,

angka kejadian askariasis di negara berkembang relatif tinggi (Pohan, 2006).

Penyakit ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi

telur serta termasuk ke dalam Soil Transmitted Helminth (STH) atau infeksi

cacing usus yang ditularkan lewat tanah (Sri, 2003).

Akariasis ditemukan pada semua umur, tetapi paling sering pada anak

umur 5-9 tahun dengan frekuensi kurang lebih sama pada kedua jenis kelamin

(Brown, 1982). Di Indonesia prevalensi cacingan pada anak sangat tinggi

yaitu mencapai 60-0,9% (Sri, 2003). Hasil survei yang dilakukan pada 40

sekolah dasar (SD) di 10 propinsi menunjukkan prevalensi kecacingan

berkisar antara 2,2-96,3% (Depkes RI, 2004; Rampengan, 2007).

Penyakit cacing sangat merugikan karena cacing tersebut mengambil

sari makanan dari tubuh hospesnya. Manifestasi dari keadaan tersebut adalah

Page 12: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dapat timbulnya tanda klinis dari yang ringan, misalnya mual, nafsu makan

berkurang, diare, atau konstipasi, sampai yang berat, misalnya perdarahan dan

penggumpalan sel leukosit. Selain itu, daya tahan tubuh hospes akan menurun

karena infeksi cacing tersebut (Mursito, 2002; Pohan, 2006).

Obat-obat yang digunakan sebagai terapi askariasis di antaranya adalah

Mebendazol, pirantel pamoat, piperazin, levamisol, albendazol, dan

tiabendazol (Syarif dan Elysabeth, 2007). Piperazin sitrat merupakan salah

satu anthelmintik yang merupakan obat utama dalam terapi askariasis.

Piperazin bekerja sebagai agonis GABA pada otot cacing. Cara kerja

piperazin pada otot cacing askaris dengan mengganggu permeabilitas

membran sel terhadap ion-ion yang berperan dalam mempertahankan

potensial istirahat sehingga menyebabkan hiperpolarisasi dan supresi impuls

spontan, disertai paralisis (Pohan, 2006; Syarif dan Elysabeth, 2007). Preparat

obat anthelmintik, misalnya piperazin, yang beredar di pasaran kini dirasa

kurang efektif dan telah menimbulkan resistensi sehingga mudah sekali

terjadi kekambuhan lagi (Kumar et al., 2010). Karena latar belakang tersebut,

peneliti bermaksud meneliti obat alternatif yang berfungsi sebagai

anthelmintik yang memiliki efek optimal terutama mampu menangani

resistensi serta memiliki harga yang terjangkau.

Mengkudu dilaporkan memiliki efek terapeutik yang luas, di antaranya

adalah sebagai antibakteri, antiviral, anthelmintik, antifungi, antitumor,

analgesik, hipotensif, antiinflamasi, dan imunomodulator. Tumbuhan

Page 13: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Mengkudu (Morinda citrifolia) telah digunakan oleh orang-orang Polynesia,

Indian, sekitar 2000 tahun yang lalu (Kumar et al., 2010).

Seluruh bagian tanaman mengkudu, baik akar, kulit batang, daun, dan

buah berkhasiat untuk obat (Mursito, 2002; Bangun, 2002). Buah mengkudu

digunakan sebagai obat alternatif untuk berbagai macam penyakit, misalnya

arthritis, diabetes melitus, penurun tekanan darah, analgesik, dismenore, nyeri

kepala, penyakit jantung, AIDS, kanker, ulkus gastitis, depresi, saluran cerna

yang terganggu, ateriosklerosis, penyakit pada pembuluh darah, dan

ketergantungan obat (Mathivanan et al., 2005).

Senyawa utama yang terkandung di dalam buah mengkudu adalah

skopoletin, asam oktanoat, kalium, vitamin C, terpenoid, alkaloid,

anthrakuinon (seperti nordamnachantal, morindon, rubiadin, andrubiadin-1-

metil eter, dan antrakuinon glikosid) (Mathivanan et al., 2005). Alkaloid dan

senyawa fenol (antrakuinon dan tanin) merupakan senyawa aktif yang

memiliki aktivitas anthelmintik dalam buah mengkudu (Murdiati et al., 2000;

Satwadhar et al., 2011).

Perasan buah mengkudu memiliki efek anthelmintik yang baik pada

konsentrasi tertentu dan memiliki perbedaan yang bermakna dibandingkan

dengan obat standar, yaitu piperazin (Adawiyah, 2006; Gunawan, 2007).

Melihat potensi mengkudu sebagai anthelmintik seperti yang telah disebutkan

di atas, penelitian mengenai efektivitas antihelmintik ekstrak buah mengkudu

(Morinda citrifolia) terhadap waktu kematian cacing Ascaris perlu dilakukan.

Page 14: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Waktu kematian cacing merupakan variabel terikat yang sangat

diperhitungkan dalam penelitian ini. Semakin singkat ekstrak mengkudu

dapat membunuh cacing maka efektivitas ekstrak mengkudu semakin baik.

Pada penelitian kali ini digunakan berbagai konsentrasi ekstrak buah

mengkudu dengan tujuan untuk menghitung LC50 (Lethal Concentration 50)

dan LT50 (Lethal Time 50) dari ekstrak buah mengkudu yang berfungsi

sebagai anthelmintik.

Penggunaan ekstrak lebih dipilih daripada perasan dalam penelitian ini

disebabkan sediaan dalam bentuk ekstrak lebih menjamin kemurnian zat

antihelmintik yang terkandung dalam buah mengkudu.

Penelitian secara In Vitro juga lebih dipilih karena kendala yang akan

dihadapi pada penelitian In Vivo lebih besar. Selain itu, penelitian In Vitro

lebih mudah dilakukan dibandingkan penelitian In Vivo.

Ascaris suum, Goeze digunakan sebagai subyek pada penelitian ini

karena keterbatasan dalam memperoleh sampel Ascaris lumbricoides, Linn.

Ascaris suum, Goeze adalah cacing gelang yang terdapat dalam usus halus

babi. Cacing ini secara morfologis hampir sama dengan Ascaris lumbricoides,

Linn. dan pada stadium dewasa sebagian besar hidup di usus halus mirip

dengan Ascaris lumbricoides, Linn. pada manusia. Cacing ini memiliki siklus

hidup dan cara infeksi yang sama dengan Ascaris lumbricoides, Linn

(Miyazaki, 1991; Roberts et al., 2005). Seperti yang diungkapkan oleh

Loreille dan Bouchet, cacing ini juga mempunyai sifat biokimiawi dan

Page 15: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

fisiologi yang hampir sama dengan Ascaris lumbricoides, Linn (Muyasaroh,

2011).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka didapatkan permasalahan

sebagai berikut:

Bagaimanakah pengaruh ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia)

terhadap waktu kematian cacing Ascaris suum, Goeze In Vitro?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah

mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap waktu kematian cacing Ascaris

suum, Goeze In Vitro.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Menyediakan data ilmiah mengenai pengaruh ekstrak buah

mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap waktu kematian cacing Ascaris

suum,Goeze In Vitro.

2. Manfaat praktis

Memberikan informasi tentang khasiat antihelmintik buah

mengkudu (Morinda citrifolia) yang diharapkan dapat menjadi obat

alternatif dari piperazin.

Page 16: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Ascaris lumbricoides, Linn

a. Taksonomi

Subkingdom : Metazoa

Filum : Nemathelminthes

Kelas : Nematoda

Subkelas : Secernentea

Bangsa : Ascaridia

Superfamili : Ascaridoidea

Famili : Ascarididae

Marga : Ascaris

Spesies : Ascaris lumbricoides, Linn

(Utari, 2002)

b. Morfologi

Gambar 2.1. Morfologi Ascaris lumbricoides (Dubs, 2011).

Page 17: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan yang

betina sekitar 22-35 cm. Cacing dewasa tubuhnya berwarna kuning

kecoklatan, mempunyai kutikulum yang rata dan bergaris halus.

Kedua ujung badan cacing membulat. Mulut cacing mempunyai

bibir sebanyak 3 buah, satu di bagian dorsal dan yang lain di bagian

subventral. Pada cacing jantan ditemukan 2 buah spikula atau bagian

seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior) masing-masing

spikula berukuran 2 mm. Cacing betina mempunyai bentuk tubuh

posterior yang membulat (conical) dan lurus. Pada sepertiga bagian

depannya terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi

(Zaman, 1997). Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor

cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya.

Telur yang dibuahi berukuran 60x45 mikron sedang telur yang tak

dibuahi bentuknya lebih besar sekitar 90x40 mikron. Telur yang

telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia (Gandahusada

et al., 2006).

c. Habitat dan Siklus Hidup

Telur yang dibuahi berkembang menjadi bentuk infektif dalam

waktu kurang lebih 3 minggu dalam lingkunganyang sesuai. Bentuk

infektif ini, bila tertelan oleh manusia akan menetas di usus halus.

Larvanya menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah

atau saluran limfa lalu dialirkan ke jantung kemudian mengikuti

aliran darah ke paru. Larva di paru menembus dinding pembuluh

Page 18: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

darah lalu dinding alveolus, masuk rongga alveolus kemudian naik

ke trakea melalui bronkiolus dan bronkus. Dari trakea larva ini

menuju ke faring sehingga menimbulkan rangsangan pada faring.

Penderita batuk karena rangsangan ini dan larva akan tertelan ke

dalam esophagus, lalu menuju ke usus halus. Di usus halus larva

berubah menjadi cacing dewasa. Sejak telur matang tertelan oleh

hospes sampai berkembang menjadi cacing dewasa dan kemudian

bertelur kembali diperlukan waktu kurang lebih 2 bulan

(Gandahusada et al., 2006). Cacing dewasa terdapat di dalam usus

halus tetapi kadang-kadang dijumpai di bagian usus lainnya

(Soedarto, 1992).

d. Patologi dan Gambaran Klinis

Penularan askariasis melalui tertelannya telur yang infeksius

bersama makanan atau minuman kemudian telur akan menetas di

bagian atas usus halus dan keluarlah larva yang berbentuk

rhabtidiformis. Infeksi bertambah di masyarakat akibat pembuangan

feses di tanah yang memungkinkan perkembangan telur menjadi

infektif (Capello dan Hotz, 2003). Sebagian besar kasus askariasis

tidak menunjukkan gejala. Infeksi biasa yang mengandung 10

sampai 20 ekor cacing sering berlalu tanpa diketahui hospes dan

baru diketahui setelah ditemukan telur pada pemeriksaan tinja rutin

atau cacing keluar sendiri tanpa tinja (Widoyono, 2008). Timbulnya

gejala klinis pada askariasis disebabkan oleh:

Page 19: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1) Spoilative Action

Keberadaan cacing Ascaris lumbricoides, Linn dalam

jumlah besar (hiperinfeksi) terutama pada anak – anak, dapat

menimbulkan kekurangan gizi. Kekurangan gizi ini timbul akibat

gangguan penyerapan monosakarida, asam amino, asam lemak

dan gliserol di jejunum (Hutz, 2004).

2) Alergi

Beberapa alergi yang timbul yaitu asma bronchial, urtikaria,

hipereosinofillia dan Sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler

merupakan suatu kelainan yaitu terdapatnya infiltrat eosinofil

pada paru-paru yang memberikan gambaran bronkopneumonia

yang atipik (Pohan, 2006).

3) Traumatic Action

Cacing Ascaris dapat berkumpul dan membentuk bolus

yang cukup besar dalam lumen usus halus sehingga dapat

menyebabkan obstruksi. Pada banyak kasus perlu dilakukan

pembedahan untuk menghilangkan obstruksi (Rampengan, 2007).

4) Eratic Action

Eratic action merupakan kelainan yang terjadi pada tubuh

penderita akibat pengaruh migrasi larva dan adanya cacing

dewasa. Di nasofaring, Askaris dapat migrasi ke tuba eustachii

sehingga dapat menimbulkan Otitis Media Akut. Dari nasofaring,

cacing ini dapat masuk ke laring, trakea, bronkus sehingga dapat

Page 20: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

menyebabkan sumbatan jalan nafas. Bila terdapat cacing dalam

jumlah banyak di kolon dapat menyebabkan komplikasi seperti

apendisitis akut, ileus, pankreatitis dan diare akut. Apabila sampai

di ginjal dapat menyebabkan nefritis (Hutz, 2004).

2. Ascaris suum, Goeze

a. Taksonomi

Kerajaan : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Filum : Nemathelminthes

Kelas : Nematoda

Subkelas : Secernentea

Bangsa : Ascaridia

Superfamili : Ascaridoidea

Famili : Ascarididae

Marga : Ascaris

Spesies : Ascaris suum, Goeze

(Loreille dan Bouchet, 2003)

b. Morfologi

Gambar 2.2. Morfologi Ascaris suum, Goeze (Blaxter, 2011).

Page 21: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Cacing Ascaris suum, Goeze disebut juga Ascaris suilla yang

secara morfologi hampir sama dengan Ascaris lumbricoides, Linn

mulai dari telur sampai bentuk dewasa. Kemiripan morfologi

keduanya, tidak dapat dibedakan dengan mikroskop cahaya biasa,

tetapi dengan mikroskop elektron, menunjukkan sedikit perbedaan

pada deretan gigi dan bentuk bibirnya (Gregers, 2006).

Cacing jantan mempunyai panjang 10-31 cm dengan lebar 2-4

mm. Cacing betina memiliki ukuran lebih panjang daripada cacing

jantan, yaitu 23-49 cm dengan lebar 3-6 mm (Roberts et al., 2005)

Hospes yang penting untuk cacing ini adalah babi, tetapi

cacing ini dapat juga menjadi parasit pada manusia, kambing,

domba, dan anjing. Bukti menunjukkan bahwa cacing tanah dan

kumbang tinja (Geotrupes) dapat bertindak sebagai hospes paratenik

bagi larva Ascaris suum, Goeze (Noble dan Noble, 1989).

c. Habitat dan Siklus Hidup

Siklus hidup Ascaris suum, Goeze sedikit berbeda dengan

Ascaris lumbricoides, Linn. Siklus hidup Ascaris suum, Goeze dapat

terjadi secara langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect).

Babi akan menelan telur fertil yang mengandung larva II pada

siklus direct. Telur tersebut akan masuk ke dalam lambung

kemudian menuju ke usus halus. Telur tersebut kemudian menetas di

usus halus dan keluarlah larva II (Beaver et al., 1984). Larva tersebut

akan bermigrasi ke hati dan menjadi larva III. Selanjutnya larva

Page 22: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

tersebut akan bermigrasi ke paru dan alveolus. Ketika hospes batuk

larva akan tertelan dan masuk ke saluran gastrointestinal. Proses ini

sering disebut dengan hepato-tracheal migration. Di dalam traktus

gastrointestinal (terutama di usus halus), larva akan berkembang

menjadi bentuk dewasa dan selanjutnya akan hidup dan berkembang

biak dalam usus halus babi (Moejer and Roepstroff, 2006).

Perkembangan larva akan melalui hospes paratenik atau

perantara pada siklus indirect. Telur fertil (berisi larva II) tertelan

oleh hospes paratenik bersama makanan dan minuman. Larva II akan

berada di jaringan sampai babi memangsa hospes paratenik tersebut.

Selanjutnya, larva akan berkembang dalam tubuh babi menjadi larva

III seperti proses yang berlangsung dalam siklus direct (Moejer and

Roepstroff, 2006).

Gambar 2.3. Siklus Hidup Ascaris suum (Genneen, 1999)

Page 23: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

d. Patogenesis dan Gejala Klinis

Infeksi Ascaris suum, Goeze dapat terjadi ketika babi menelan

telur yang mengandung larva stadium II melalui makanan atau

minumannya. Telur tersebut akan menetas di usus halus dan

keluarlah larva II. Larva II akan berkembang menjadi larva III.

Gejala klinis mulai terlihat pada waktu larva III bermigrasi dari usus

halus ke hati dan menimbulkan kerusakan pada mukosa intestinal

babi. Hepato-tracheal migration juga dapat menyebabkan

peradangan ringan pada hati (Yoshihara, 2008). Walaupun demikian,

gejala yang timbul sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya

(Roberts et al., 2005).

Larva dapat menyebabkan hemoragi ketika bermigrasi dari hati

ke kapiler paru. Infeksi yang berat dapat menyebabkan akumulasi

perdarahan dan kematian epitel sehingga menyebabkan kongesti

jalan nafas yang disebut dengan Ascaris pneumonitis. Keadaan ini

dapat menyebabkan kematian pada babi (Roberts et al., 2005).

3. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Gambar 2.4. Tumbuhan dan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) (Waha, 2000).

Page 24: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

a. Toksonomi

Fillum : Angiospermae

Subfillum : Dicotyledonae

Divisio : Lignosae

Family : Rubiaceae

Genus : Morinda

Spesies : Morinda citrifolia L.

(Djauhariya, 2003)

b. Nama Daerah

Morinda citrifolia memiliki nama lokal, seperti yang

dituliskan oleh Suryowinoto (1997). Nama lokal tersebut di

antaranya Pace (Jawa), Cengkudu (Pasundan), Kodhuk (Madura),

Bakudu (Sumatera), Wangkudu (Kalimantan), Bakulu (Nusa

Tenggara) (Dewi, 2010).

c. Deskripsi

Mengkudu termasuk jenis tanaman pohon dan berbatang

bengkok, ketinggian dapat mencapai 3-8 m. Daun tunggal dengan

ujung dan pangkal kebanyakan runcing. Buahnya termasuk buah

bongkol, benjol-benjol tidak teratur, dan berdaging. Jika masak

daging buah berair. Buah masak berwarna kuning kotor atau putih

kekuning-kuningan dengan panjang 5-10 cm, lebar 3-6 cm

(Suryowinoto, 1997).

Page 25: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tanaman mengkudu berbuah sepanjang tahun. Mudah

tumbuh pada berbagai tipe lahan, dengan daerah penyebaran dari

dataran rendah hingga ketinggian 1500 dpl. Ukuran dan bentuk

buahnya bervariasi, pada umumnya mengandung banyak biji, dalam

satu buah terdapat ≥ 300 biji, namun ada juga tipe buah mengkudu

yang memiliki sedikit biji, sehingga daya simpannya lama dan daya

tumbuhnya tinggi. Dengan demikian, perbanyakan mengkudu

dengan biji sangat mudah dilakukan (Djauhariya et al., 2006).

d. Efek Farmakologis Mengkudu

Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung

scopoletin, sebagai analgesik, antiradang, dan antibakteri. Scopoletin

berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami

penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin

juga telah terbukti bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap

Pythium sp. dan juga bersifat antialergi (Waha, 2000).

Glikosida berfungsi sebagai antibakteri, antikanker, dan

imunostimulan. Glikosida merupakan gugus gula dan fenol,

termasuk di dalamnya adalah flavonoid. Pada mengkudu yang telah

diisolasi senyawa ini dinamakan khusus, yaitu iridoides dan

morindoides (Peter, 2007). Glikosida lain yang ditemukan dalam

mengkudu adalah saponin (Satwadhar et al., 2001)

Beberapa penelitian terbaru tentang mengkudu dilakukan

untuk mengetahui kandungan zat-zat antikanker (damnacanthal).

Page 26: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Empat ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada

ekstrak mengkudu ketika ilmuwan tersebut sedang mencari zat-zat

yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal dari sel-sel

abnormal K-ras-NRK (sel prakanker) pada 500 jenis ekstrak

tumbuhan. Ternyata zat antikanker pada mengkudu paling efektif

melawan sel-sel abnormal (Waha, 2000).

Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat

antraquinon telah terbukti sebagai zat antibakteri. Zat-zat yang

terdapat di dalam buah mengkudu telah terbukti menunjukkan

kekuatan melawan golongan bakteri infeksi: Pseudomonas

aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus

subtilis dan Escherichia coli (Peter, 2005; Waha, 2000; Winarti,

2005).

Mengkudu juga mengandung senyawa terpenoid. Senyawa

terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat

pada lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang

sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpen membantu tubuh dalam

proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh (Waha, 2000).

Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah

sumber vitamin C yang luar biasa. Vitamin C merupakan salah satu

antioksidan yang hebat. Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir

radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai

hasil samping proses metabolisme, yang dapat merusak materi

Page 27: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh). Asam kaproat, asam

kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak. Asam

kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang

tajam pada buah mengkudu (Waha, 2000).

Oligosakarida dan polisakaarida juga terkandung di

dalamnya. Polisakarida merupakan gugus gula dengan rantai

molekul yang panjang yang merupakan penyedia probiotik bagi

koloni bakteri di dalam tubuh yang selanjutnya mampu

difermentasikan sehingga menjadi asam lemak rantai pendek yang

memiliki berbagai macam fungsi bagi kesehatan tubuh manusia

(Peter, 2007).

Noniosid merupakan kombinasi dari alkohol dan asam pada

mengkudu yang memberikan aroma dan rasa pada mengkudu (Peter,

2007).

Beta-sitosterol merupakan steroid yang berasal dari

tumbuhan yang berfungsi sebagai antikolesterol (Peter, 2007).

e. Kandungan Ekstrak Mengkudu yang Berpotensi sebagai

Anthelmintik

Cacing merupakan invertebrata yang terdiri dari segmen-

segmen. Cacing tidak memiliki tulang dan bergerak karena kontraksi

dan relaksasi segmen pada badannya. Cacing bergerak secara siliar.

Lapisan luar cacing adalah lapisan mucilaginous yang terdiri dari

kompleks mukopolisakarida. Lapisan ini seperti lumpur,

Page 28: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

memungkinkan cacing bergerak bebas. Kerusakan apapun pada

membran mukopolisakarida akan mengekspos lapisan luar dan

menyebabkan pergerakan menjadi terbatas dan dapat menyebabkan

paralisis. Hal ini dapat menimbulkan kematian cacing (Salhan et al.,

2010).

Semua antihelmintik membunuh cacing dengan cara

membuat cacing kelaparan sampai mati atau menimbulkan paralisis

karena cacing tidak memiliki cadangan energi, cacing harus makan

hampir secara kontinyu untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

Semua gangguan pada proses ini menimbulkan deplesi energi.

Parasit juga mati jika parasit dibuat paralisis dan kehilangan

kemampuan mempertahankan posisi di usus (Salhan et al., 2010).

Sekitar 160 senyawa fitokimia telah diidentifikasi pada

tanaman mengkudu, dan mikronutrien utama adalah senyawa fenol,

asam organik, dan alkaloid. Senyawa fenol yang paling penting

adalah antrakuinon (damnacanthal, morindone, morindin, dll) dan

juga aucubin, asperuloside, scopoletin (Rethinam et al., 2007).

Beberapa antihelmintik fenolik sintetik seperti Niclosamide,

Oxyclozamide, Bithionol, dan lain-lain dilaporkan dapat

mengganggu pembentukan energi cacing dengan cara uncoupling

oxidative phosphorylation (Khatri et al., 2011). Senyawa fenol lain

yang berhasil diidentifikasi dari buah mengkudu adalah tannin.

Konsentrasi tannin dalam buah mengkudu adalah sekitar 1,20%

Page 29: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

(Satwadhar et al., 2011). Tannin memiliki fungsi sebagai anthelmitik

yaitu mampu berikatan dengan protein bebas pada traktus digestivus

hospes sehingga menyebabkan pengambilan nutrisi oleh cacing dari

usus hospes terganggu. Tannin juga mampu berikatan dengan

glikoprotein pada kutikula cacing sahingga menyebabkan kerusakan

pada kutikula dan selanjutnya menyebabkan kematian pada cacing

(Salhan et al., 2011). Selain itu, tannin juga mempunyai efek

antihelmintik dengan cara menggumpalkan protein tubuh cacing.

Aktivitas ini dapat mengganggu metabolisme dan homeostasis tubuh

cacing sehingga cacing akan mati (Harvey dan John, 2004).

Salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam buah

mengkudu adalah xeronine. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh

manusia dalam jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan

enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel. Walaupun

buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tetapi

mengandung bahan-bahan pembentuk (prekursor) xeronine, yaitu

proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam

koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau asam nukleat

seperti koloid-koloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar,

lebih dari 16.000 (Waha, 2000). Apabila manusia mengkonsumsi

proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh akan meningkat.

Di dalam tubuh manusia (usus) enzim proxeronase dan zat-zat lain

akan mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama

Page 30: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

xeronine adalah mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-

protein spesifik yang terdapat di dalam sel. Hal ini penting

mengingat bila protein-protein tersebut berfungsi abnormal maka

tubuh manusia akan mengalami gangguan (Waha, 2000). Xeronine

memiliki aktivitas biologi yang luas. Saat protein seperti enzim,

reseptor, sinyal tranduser tidak terbentuk dengan baik, maka tidak

akan bekerja seperti seharusnya. Xeronine akan berinteraksi dengan

protein tadi dan akan memperbaiki pembentukannya. Hasilnya

adalah protein dapat bekerja seperti seharusnya. Kapanpun masalah

timbul pada sel karena masalah struktur protein, kehadiran xeronine

akan bermanfaat. Alkaloid ini sangat penting sebagai koregulator

metabolik (Ying et al., 2002). Alkaloid xeronine bekerja di dalam sel

tubuh untuk memerangi peradangan, mempercepat pertumbuhan dan

mengatur pertumbuhan sel normal. Infeksi dan stres membuat

kebutuhan akan xeronine meningkat. Alkaloid juga dapat

menyebabkan rasa pahit pada buah mengkudu (Peter, 2007).

Alkaloid mungkin berperan pada sistem saraf pusat serta

menyebabkan paralisis pada cacing. Efek tersebut mungkin juga

disebabkan oleh adanya oligoglikosid-steroid alkaloid yang dapat

menghambat transfer sukrosa ke usus halus, sehingga persediaan

glukosa untuk cacing menurun dan akibatnya cacing kelaparan.

Selain itu, senyawa tersebut pada bersamaan juga dapat berfungsi

sebagai antioksidan yang berfungsi mengurangi radikal bebas berupa

Page 31: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

nitrat oksida (NO-). Hal tersebut sangat berperan dalam mekanisme

anthelmintik (Salhan et al, 2010).

Alkaloid dan antrakuinon merupakan senyawa aktif yang

memiliki aktivitas anthelmintik tertinggi. Hal ini dibuktikan melalui

ekstraksi dengan menggunakan pelarut kloroform (Murdiati et al.,

2000). Adanya antrakuinon dan alkaloid dalam buah mengkudu ini

juga dibuktikan oleh Nayak (2010) tentang penapisan senyawa

fitokimia dalam buah mengkudu.

f. Ekstrak Buah Mengkudu

Ekstraksi adalah metode pemisahan di mana komponen-

komponen terlarut suatu campuran dipisahkan dari komponen yang

tidak larut dalam pelarut (Hui, 1992). Ekstraksi adalah pemisahan

satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan (Bernasconi

et al., 1995). Ragam ekstraksi yang tepat bergantung pada tekstur,

kandungan air bahan yang diekstraksi dan jenis senyawa yang

diisolasi. Umumnya untuk merusak jaringan tumbuhan untuk

mencegah terjadinya oksidasi enzim atau hidrolisis (Harborne,

1996).

Hal utama yang harus diperhatikan dalam melarutkan suatu

komponen bahan adalah pemilihan jenis pelarut yang mempunyai

polaritas hampir sama dengan bahan yang dilarutkan (Pomeran dan

Meloan, 1994). Selain itu, faktor yang menentukan hasil ekstraksi

adalah jangka waktu dimana simplisia atau bahan tetap kontak

Page 32: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dengan cairan pengekstraksi (waktu ekstraksi) dan perbandingan

antara simplisia atau bahan terhadap cairan pengekstraksi (jumlah

bahan pengekstraksi) (Voight, 1995). Disebutkan juga oleh Susanto

(1999) bahwa ekstraksi yang baik dilakukan pada kisaran suhu 30-

50ºC.

Salah satu senyawa pengekstrak adalah etanol. Etanol mudah

menguap walau pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78 ºC.

Etanol biasanya digunakan untuk mengekstraksi senyawa-senyawa

aktif yang bersifat antioksidan dan antibakteri pada suatu bahan

(Voight, 1995). Etanol (70 %) sangat efektif dalam menghasilkan

jumlah bahan aktif yang optimal (Voight, 1995). 1 gram vitamin C

dapat larut dalam 30 ml etanol 95 % dan dalam 50 ml etanol 70 %.

Vitamin C mempunyai gugus karbonil (C=O) dan gugus hidroksil

(OH). Dengan adanya gugus hidroksil, sehingga vitamin C dapat

larut pada pelarut polar (Arslantas et al., 2004).

Ratna dalam Widawati (2010), dalam penelitiannya

menyebutkan, aktivitas antioksidan tertinggi yaitu pada ekstrak

dengan menggunakan metanol dan etanol serta yang terendah pada

ekstrak dengan menggunakan air. Hal ini dikarenakan metanol dan

etanol kepolarannya mendekati tingkat kepolaran antioksidan.

Sedangkan penggunaan aquades sebagai bahan pengekstrak terlalu

polar sehingga senyawa lain seperti karbohidrat juga ikut terekstrak.

Tensiska et al. (2003) mengungkapkan bahwa penggunaan metanol

Page 33: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dihindari untuk bahan pangan dengan pertimbangan bahwa metanol

bersifat toksik, sedangkan etanol relatif lebih aman.

Murdiati et al. (2000), dalam penelitiannya mengenai

penelusuran senyawa anthelmintik Morinda citrifolia pada

Haemonchus contortus, mengemukakan bahwa fraksi kloroform

yang mengandung senyawa antrakuinon dan alkaloid paling banyak

memiliki aktivitas anthelmintik. Senyawa antrakuinon berhasil

diekstraksi dengan menggunakan metanol sedangkan senyawa

alkaloid juga berhasil diekstraksi dengan menggunakan pelarut

metanol-kloroform pada penelitian yang dilakukan oleh Nayak

(2010). Namun, pada percobaan kali ini kloroform tidak digunakan

karena memiliki efek anastetik, karsinogenik, iritatif pada saluran

nafas, kulit, dan mata (Departemen Kesehatan RI, 1985; Putra, 2003

; WHO, 1994).

Etanol dapat menyari zat yang tidak tersari oleh air yaitu

lemak, terpenoid, antrakuinon, kumarin, flavonoid polimetil, resin,

klorofil, isoflavon, alkaloid bebas, kurkumin dan fenol lain. Etanol

tidak menyebabkan pembengkakaan membran sel, sehingga

memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut. Dalam bentuk sediaan

ekstrak etanol, selain dapat disimpan lebih lama, ekstrak juga dapat

dipakai berulang (Voigt, 1994). Sehingga pada penelitian kali ini

digunakan etanol 70% sebagai pelarut.

Page 34: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perkolasi. Istilah perkolasi berasal dari bahasa latin per yang artinya

melalui dan colare yang artinya merembes. Secara umum dapat

dinyatakan sebagai proses di mana obat atau bahan mentah yang

sudah halus diekstraksi dalam pelarut yang cocok dengan cara

melewatkan perlahan-lahan melalui obat dalam suatu kolom.

Perkolasi dilakukan dalam wadah silindris atau kerucut (perkolator)

yang memiliki jalan masuk dan keluar yang sesuai. Bahan ekstraksi

yang dimasukkan secara kontinyu dari atas mengalir lambat

melintasi jamu yang umumnya berupa serbuk kasar. Hasil ekstraksi

berupa bahan aktif yang tinggi dan kaya ekstrak. Dengan demikian

keuntungan perkolasi adalah pemanfaatan jamu secara optimal serta

memerlukan waktu yang singkat (Ansel, 1989; Voight, 1994).

4. Piperazin

Pengalaman klinik menunjukkan bahwa piperazin efektif sekali

terhadap A. lumbricoides dan E. vermicularis (Syarif dan Elysabeth,

2007).

Piperazin terdapat sebagai heksahidrat yang mengandung 44%

basa. Juga didapat sebagai garam sitrat, fosfat, adipat, dan tartrat.

Garam-garam ini bersifat stabil nonhigroskopik, berupa kristal putih

yang sangat larut dalam air, larutannya bersifat sedikit asam (Syarif dan

Elysabeth, 2007).

Page 35: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a. Efek antelmintik

Cacing biasanya keluar 1-3 hari setelah pengobatan dan tidak

diperlukan pencahar untuk itu (Syarif dan Elysabeth, 2007).

Piperazin bekerja sebagai agonis GABA pada otot cacing. Cara

kerja piperazin pada otot cacing askaris dengan mengganggu

permeabilitas membran sel terhadap ion-ion yang berperan dalam

mempertahankan potensial istirahat, sehingga menyebabkan

hiperpolarisasi dan supresi impuls spontan, disertai paralisis (Syarif

dan Elysabeth, 2007).

b. Farmakokinetik

Penyerapan piperazin melalui saluran cerna, baik. Kadar

puncak plasma dicapai dalam 2-4 jam. Ekskresi melalui urin, selama

dicapai dalam 2-4 jam. Ekskresi melalui urin, selama 2-6 jam

sebagian besar obat diekskresi dalam bentuk utuh. Tidak ada

perbedaan yang berarti antara garam sitrat, fosfat, dan adipat dalam

kecepatan ekskresinya melalui urin. Tetapi ditemukan variasi yang

besar pada kecepatan ekskresi antarvariasi yang besar pada

kecepatan ekskresi antarindividu. Yang diekskresi lewat urin

sebanyak 20% dalam bentuk utuh. Obat yang diekskresi lewat urin

ini berlangsung 24 jam (Syarif dan Elysabeth, 2007).

Page 36: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c. Efek Samping dan Kontraindikasi

Piperazin memiliki batas keamanan yang lebar. Pada dosis

terapi umumnya tidak menyebabkan efek samping, kecuali kadang-

kadang nausea, vomitus, diare, dan alergi. Pemberian IV

menyebabkan penurunan tekanan darah selintas. Dosis letal

menyebabkan konvulsi dan depresi pernapasan. Pada takar lajak atau

pada akumulasi obat karena gangguan faal ginjal dapat terjadi

inkoordinasi otot, atau kelemahan otot, vertigo, kesulitan bicara,

bingung yang akan hilang setelah pengobatan dihentikan. Piperazin

dapat memperkuat efek kejang pada penderita epilepsi. Karena itu

piperazin tidak boleh diberikan pada penderita epilepsi dan

gangguan hati dan ginjal. Pemberian obat ini pada penderita

malnutrisi dan anemia berat, perlu mendapatkan pengawasan ekstra.

Karena piperazin menghasilkan nitrosamin, penggunaannya untuk

wanita hamil hanya kalau benar-benar perlu atau kalau tak tersedia

obat alternatif (Syarif dan Elysabeth, 2007).

d. Sediaan dan posologi

Piperazin sitrat tersedia dalam bentuk tablet 250 mg dan sirop

500 mg/ml, sedangkan piperazin tartrat dalam tablet 250 mg dan 500

mg. Dosis dewasa pada askariasis adalah 3,5 g sekali sehari. Dosis

pada anak 75 mg/kg BB (maksimum 3,5 g) sekali sehari. Obat

diberikan 2 hari berturut-turut. Untuk cacing kremi (enterobiasis)

dosis dewasa dan anak adalah 65 mg/kg BB (maksimum 2,5 g)

Page 37: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

sekali sehari selama 7 hari. Terapi hendaknya diulangi sesudah 1-2

minggu atau diberikan selama 4 hari berturut-turut (Syarif dan

Elysabeth, 2007).

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 5. Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan:

: mengakibatkan

: mengandung

PARALISIS

Ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia)

KEMATIAN CACING

Piperazin Senyawa Fenol (antrakuinon,

tannin)

Depresi SSP pada cacing

Alkaloid (alkaloid steroid,

xeronine, proxeronine)

Hambatan transfer sukrosa

Cadangan glukosa turun

Penggumpalan protein tubuh

cacing

Uncoupling fosforilasi

oksidatif cacing

Ikatan pada glikoprotein

kutikula cacing

Pembentukan energi turun

Kutikula rusak

Gangguan hemostasis & metabolisme

me

Page 38: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

C. Hipotesis

Ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) memiliki pengaruh

terhadap waktu kematian cacing Ascaris suum,Goeze In Vitro.

Page 39: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental

laboratorium dengan rancangan penelitian posttest only controlled group

design.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di LPPT UGM untuk melakukan ekstraksi

buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Laboratorium Parasitologi dan

Mikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

sebagai tempat penelitian.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi sumber

Subyek penelitian atau hewan uji adalah Ascaris suum, Goeze

yang diperoleh dari usus halus babi di tempat penyembelihan

“Radjakaja” Kotamadya Surakarta.

2. Pengambilan Sampel

Usus dari babi yang baru disembelih dipotong membujur untuk

mengambil cacing. Kemudian isinya ditampung dalam ember.

Mukosa usus dikerok untuk melepas cacing yang mungkin masih

menempel pada mukosa usus. Isi usus kemudian disaring dan satu

persatu cacing mulai diambil kemudian dimasukkan ke dalam toples.

Page 40: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Untuk menjaga ketahanan hidup cacing secara In Vitro, cacing

direndam dalam larutan NaCl 0,9%. Larutan NaCl digunakan karena

pada percobaan yang dilakukan Mahmudah (2010), cacing Ascaris

suum mampu bertahan selama 112 jam pada larutan NaCl 0,9%.

Larutan NaCl 0,9 % merupakan larutan isotonis sehingga tidak

merusak membran sel.

Cacing Ascaris suum diambil dari penyembelihan dengan

kurun waktu kurang lebih satu jam setelah penyembelihan babi.

Selanjutnya cacing dimasukkan ke dalam larutan NaCl 0,9% dan dibawa

ke Laboratorium Parasitologi untuk pemberian perlakuan. Waktu yang

dibutuhkan cacing dari mulai babi disembelih sampai cacing dimasukkan

ke dalam inkubator membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam.

3. Besar sampel

Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 108

ekor cacing Ascaris suum, Goeze.

Penentuan besar sampel dihitung dengan rumus Federer:

Keterangan:

n = besar sampel

t = jumlah kelompok perlakuan (Hanafiah, 2001)

Pada penelitian ini digunakan 9 kelompok perlakuan, maka:

(n-1) (t-1) ≥ 15

(n-1) (9-1) ≥ 15

(n-1) (t-1) ≥ 15

Page 41: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

8n ≥ 23

n ≥ 2,875

Masing-masing kelompok akan memiliki besar sampel

sebanyak 3 ekor cacing menurut hasil perhitungan. Namun, untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan digunakan sampel

sebanyak 4 ekor cacing. Penelitian dilakuan 3 kali ulangan.

4. Kriteria inklusi dan eksklusi

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah Ascaris suum

dewasa yang masih aktif bergerak, ukuran 10-49 cm, tidak terlihat

cacat secara anatomis dan didapatkan dari usus halus babi.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah selain kriteria

yang tercantum pada kriteria inklusi.

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling karena

populasi sampel homogen.

E. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Konsentrasi ekstrak buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dan

piperazin.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Waktu kematian semua cacing dalam tiap rendaman setelah

Page 42: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pemberian perlakuan.

a. Variabel Perancu (Confounding Variable)

1) Variabel Perancu yang Terkendali

a) Besar dan jenis cacing : dipilih cacing

gelang yang ukurannya sekitar 10-49 cm dan hidup di usus

halus babi.

b) Suhu percobaan : dipilih suhu

percobaan 37ºC dengan inkubator

2) Variabel Perancu yang Tidak Terkendali

a) Variasi kepekaan cacing terhadap larutan uji

b) Ketahanan dan lama hidup cacing di luar tubuh babi

c) Umur cacing

F. Definisi operasional variabel penelitian

1. Ekstrak buah mengkudu

Proses ekstraksi buah mengkudu (Morinda citrifolia) didahului

dengan pembuatan serbuk. Serbuk buah mengkudu adalah serbuk yang

dihasilkan dari buah yang sudah masak, kemudian dikeringkan dalam oven

dengan suhu 400C. Hasil yang diperoleh kemudian diblender dan diayak

dengan pengayak nomor 40.

Ekstrak buah mengkudu adalah ekstrak yang dihasilkan dengan

metode perkolasi, menggunakan pengekstraksi etanol 70 %. Konsentrasi

ekstrak buah mengkudu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 %

g/ml, 2 % g/ml, 4 % g/ml, 6 % g/ml, 8 % g/ml, 10 % g/ml dan 12 % g/ml.

Page 43: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Skala variabel dari ekstrak buah mengkudu adalah skala rasio.

Konsentrasi ekstrak buah mengkudu 12% g/ml dianggap sebagai

konsentrasi tertinggi atau konsentrasi 100% dalam penelitian. Dari

konsentrasi 12% g/ml, nanti akan diencerkan sehingga dapat diperoleh

konsentrasi-konsentrasi lain yang diinginkan.

Uji pendahuluan dilakukan untuk menguji efektifitas dosis dari

ekstrak mengkudu.

2. Piperazin

Piperazin dalam penelitian kali ini berfungsi sebagai kontrol

positif, yaitu obat standar yang digunakan sebagai pembanding. Piperazin

dipilih karena sebagai obat untuk askariasis piperazin memiliki batas

keamanan yang lebar. Selain itu juga merupakan terapi utama yang sangat

efektif (drug of choice) untuk askariasis menurut Pohan (2006), Syarif dan

Eysabeth (2007).

Piperazin sitrat tersedia dalam bentuk tablet 250 mg dan sirop 500

mg/ml, sedangkan piperazin tartrat dalam tablet 250 mg dan 500 mg.

Dosis dewasa pada askariasis adalah 3,5 g sekali sehari. Dosis pada anak

75 mg/kg BB (maksimum 3,5 g) sekali sehari.

Dosis piperazin yang digunakan untuk penelitian kali ini merujuk

pada penelitian yang dilakukan Rabiah (2006). Pada penelitian tersebut

LC50 piperazin untuk Ascaridia galii adalah 0,4 % g/ml.

3. Waktu kematian cacing

Cacing dianggap mati apabila tidak ada respon gerakan saat ujung

Page 44: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tubuhnya disentuh dengan pinset anatomis. Untuk mengetahui waktu

pengamatan maksimal dan waktu pengamatan rutin dilakukan uji

pendahuluan terlebih dahulu. Skala variabel dari waktu paralisis dan

kematian cacing adalah skala rasio.

4. Lethal Concentration 50 (LC50)

Perhitungan Lethal concentration 50 (LC50) digunakan untuk

mengetahui keefektivan dosis ekstrak mengkudu. LC50 adalah konsentrasi

yang diperlukan untuk dapat membunuh 50% cacing dalam waktu tertentu.

5. Lethal Time 50 (LT50)

LT50 adalah waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan kematian

50% cacing pada konsentrasi tertentu. Pada penelitian ini, LT50 digunakan

untuk membandingkan efektivitas piperazin dengan ekstrak mengkudu.

Page 45: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Olah data dan analisis

Dihitung waktu

kematian semua cacing

Dihitung waktu

kematian semua cacing

Replikasi 3x Replikasi 3x

Catat dan amati jumlah

cacing yang mati.

Catat dan amati jumlah

cacing yang mati.

Catat dan amati jumlah

cacing yang mati.

Dihitung waktu

kematian semua cacing

Ascaris suum

Direndam dalam ekstrak mengkudu dengan

konsentrasi 1% g/ml, 2% g/ml, 4% g/ml, 6% g/ml, 8%

g/ml, 10% g/ml, dan 12% g/ml

Direndam dalam

larutan Piperazin

dengan konsentrasi

0,4% g/ml

Direndam dalam

larutan garam

fisiologis (NaCl 0,9

%)

G. Rancangan Penelitian

Inkubasi inkubasi inkubasi

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Replikasi 3x

Page 46: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

H. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1)

Cawan petri diameter 15 cm, 2) Batang pengaduk kaca, 3) Pinset

anatomis, 4) Gelas piala, 5) Gelas ukur, 6) Labu takar, 7)Toples

untuk menyimpan cacing, 8) Inkubator, 9) Timbangan

2. Bahan

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 1)

NaCl 0,9 %, 2) Piperazin 0,4% g/ml, 3) Ekstrak buah mengkudu

dengan konsentrasi 1% g/ml, 2% g/ml, 4% g/ml, 6% g/ml, 8% g/ml,

10% g/ml, 12% g/ml.

I. Cara Kerja

1. Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia)

a. Pengambilan Bahan

Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) yang diekstrak didapat

dari daerah sekitar Surakarta.

b. Pembuatan Serbuk Mengkudu (Morinda citrifolia)

Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dicuci bersih pada air

mengalir, untuk menghilangkan semua kotoran yang melekat.

Kemudian, buah mengkudu diiris dengan ketebalan ± 3 mm,

dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 450C selama 72 jam

kemudian diserbuk menggunakan mesin penyerbuk dengan saringan

diameter lubang saringan 1 mm.

Page 47: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Pembuatan ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia)

Ekstraksi dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM). Metode

ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perkolasi.

Serbuk buah mengkudu dimasukkan ke dalam alat perkolator

kemudian ditambahkan etanol 70%, didiamkan selama 24 jam dan

dialirkan tetes demi tetes. Etanol 70% ditambahkan terus-menerus

sampai filtrat yang menetes menjadi jernih. Filtrat yang dihasilkan

diuapkan dengan vacuum rotatory evaporator pemanas water bath

dengan suhu 70oC. Filtrat yang dihasilkan akan menjadi ekstrak

kental. Ekstrak kental tersebut dituang dalam cawan porselen dan

dipanaskan dengan water bath sambil diaduk terus-menerus.

d. Penentuan Konsentrasi Larutan Uji yang Digunakan

Penentuan rentang konsentrasi larutan uji yang digunakan

mengacu pada penelitian Kumar et al. (2010), di mana pada penelitian

tersebut digunakan ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi 10

mg/ml, 50 mg/ml, dan 100 mg/ml.

Penelitian ini menggunakan konsentrasi dari 10 mg/ml

sampai 120 mg/ml seperti merujuk pada konsentrasi di atas. Cara

untuk membuat konsentrasi yang diinginkan adalah dengan cara

membuat stock solution terlebih dahulu. Stock solution merupakan

konsentrasi larutan tertinggi dalam percobaan. Dari stock solution

dapat digunakan metode titrasi untuk mendapatkan dosis yang lebih

Page 48: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kecil yang diinginkan. Dosis yang dipakai dalam percobaan ini adalah

1 % g/ml, 2 % g/ml, 4% g/ml, 6 % g/ml, 8 % g/ml, 10 % g/ml, 12 %

g/ml.

Stock solution pada percobaan ini adalah 12 % g/ml. Cara

pembuatannya adalah:

12 gram ekstrak mengkudu + 100 ml NaCl à 12 % g/ml.

Dari 12 % g/ml tersebut larutan dititrasi (diencerkan)

sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 10 % g/ml, 8 % g/ml,

6 % g/ml, 4 % g/ml, 2 % g/ml dan 1 % g/ml.

Pembuatan konsentrasi ekstrak mengkudu yang tepat dapat

dilihat pada lampiran 1.

2. Konsentrasi Larutan Piperazin Sitrat

Dosis piperazin yang digunakan untuk penelitian kali ini merujuk

pada penelitian yang dilakukan Rabiah (2006). Pada penelitian tersebut

LC50 piperazin untuk Ascaridia galii adalah 0,4 % g/ml.

0,4 gram piperazin sitrat + 100 ml NaCl 0,9% à larutan piperazin

sitrat konsentrasi 0, 4 % g/ml.

3. Langkah Penelitian

a. Cawan petri disiapkan, diisi larutan garam fisiologis (NaCl 0,9 %)

sebagai kontrol negatif, larutan Piperazin sebagai pembanding dan

larutan ekstrak buah mengkudu 1 % g/ml, 2 % g/ml, 4 % g/ml, 6 %

g/ml, 8 % g/ml, 10 % g/ml dan 12 % g/ml masing-masing sebanyak 24

ml (larutan dihangatkan terlebih dahulu dalam inkubator selama 15

Page 49: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menit pada suhu 370 C).

b. Ke dalam masing-masing cawan petri dimasukkan Ascaris suum, Goeze

sebanyak 4 ekor.

c. Masing-masing cawan petri diinkubasi pada suhu 370 C.

d. Catat dan amati cacing yang mati dalam cawan petri setiap 30 menit.

e. Percobaan direplikasi 3 kali.

J. Teknik Analisis Data

Data dari hasil pengamatan cacing setiap 30 menit akan dianalisis

secara statistik menggunakan SPSS 13.0 for windows. Karena sampel yang

digunakan lebih dari 50, normalitas data diuji dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Untuk mengetahui apakah setiap konsentrasi buah

mengkudu memiliki beda rerata lama hidup yang signifikan atau tidak, uji

beda yang dilakukan adalah uji ANOVA one way atau Kruskal-Wallis

tergantung dari distribusi data. Setelah dilakukan uji beda, dilakukan uji

dengan Post Hoc LSD atau Mann-Whitney. Post Hoc LSD atau Mann-

Whitney adalah uji untuk mengetahui variabel mana yang memiliki

perbedaan yang signifikan.

Analisis probit digunakan untuk menghitung LT50 dan LC50 dari

ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai anthelmintik. LT50

buah mengkudu dibandingkan dengan LT50 piperazin.

Page 50: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Hasil pengamatan pada penelitian pengaruh ekstrak buah mengkudu

(Morinda citrifolia) terhadap watu kematian cacing Ascaris suum adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.1. Diagram Error-Bar Rerata Waktu Kematian Cacing

Gambar 4.1. memperlihatkan bahwa semua kelompok perlakuan dan

kontrol positif memiliki perbedaan rerata waktu kematian cacing yang sangat

signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif, yaitu p =

Page 51: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

0,000 (lihat tabel 4.3). Gambar 4.1 juga menunjukkan bahwa tidak semua

kelompok perlakuan memiliki perbedaan rerata waktu kematian yang

signifikan ketika dibandingkan dengan kontrol positif. Kelompok 10% g/ml

memiliki rerata waktu kematian yang lebih lama dibandingkan dengan

kelompok 8% g/ml.

Tabel 4.1. Jumlah Cacing yang Mati pada Pengamatan Setiap 30 Menit dalam 3

Kali Replikasi.

Waktu

(menit)

Jumlah cacing yang mati

1% 2% 4% 6% 8% 10% 12% K(+) K(-)

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 150 0 0 0 0 0 0 0 0 0 180 0 0 0 0 0 0 6 0 0 210 0 0 0 0 0 0 6 0 0 240 0 0 0 0 2 0 8 0 0 270 0 0 0 0 3 0 10 1 0 300 0 0 0 1 5 0 12 1 0 330 0 0 0 1 7 0

1 0

360 0 0 0 1 7 1

3 0 390 0 0 0 1 8 4

4 0

420 0 0 0 1 8 7

5 0 450 0 0 0 1 8 7

5 0

480 0 0 0 1 8 7

5 0 510 0 0 0 1 8 8

5 0

540 0 0 0 3 8 8

6 0 570 0 0 0 3 8 8

6 0

600 0 0 1 4 10 8

7 0 630 0 0 1 4 10 9

9 0

660 0 0 1 4 10 10

9 0 690 0 0 2 4 10 10

9 0

720 0 0 2 6 11 11

10 0 750 0 0 2 9 11 11

10 0

Page 52: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 4.1 menyajikan data tentang kematian cacing pada pengamatan

setiap 30 menit. Kelompok 12% g/ml memiliki waktu kematian cacing

pertama yang paling cepat dibandingkan dengan kelompok lain. Pada menit

ke 180 jumlah cacing yang mati di kelompok 12% g/ml adalah sebanyak 6

cacing. Waktu total yang dibutuhkan untuk kematian 100% cacing pada

kelompok 12% g/ml adalah 300 menit. Waktu kematian 100% cacing pada

kelompok 12% g/ml ini juga merupakan waktu kematian total yang paling

780 0 0 2 9 11 11

11 0 810 0 0 3 9 11 12

12 0

840 0 0 3 9 11

0 870 0 0 3 9 12

0

900 0 0 3 11

0 930 0 0 4 11

0

960 0 0 8 11

0 990 0 0 11 12

0

1020 0 0 12

0 1050 0 1

0

1080 0 4

0 1110 0 4

0

1140 0 5

0 1170 1 5

0

1200 4 6

0 1230 7 7

0

1260 7 9

0 1290 7 9

0

1320 7 10

0 1350 8 10

0

1380 8 11

0 1410 8 11

0

1440 10 12

0 1470 10

0

1500 11

0 1530 11

0

1560 12

0

Page 53: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

cepat.

B. Analisis Data

Perbedaan rerata waktu kematian cacing antarkelompok dari Tabel 4.1.

Untuk mengetahui apakah terdapat beda yang signifikan dari rerata kematian

cacing pada masing-masing kelompok dilakukan uji beda. Namun, sebelum

melakukan uji beda dilakukan terlebih dahulu uji normalitas untuk

mengetahui distribusi data.

1. Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data

normal atau tidak. Salah satu metode yang sering digunakan adalah

metode analitik, yaitu menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk

sampel lebih dari 50 maupun Saphiro-Wilk untuk sampel kurang dari 50.

Metode analitik lebih sering digunakan daripada metode-metode lain

seperti histogram dan kurtosis karena metode analitik dianggap lebih

sensitif dan objektif (Dahlan, 2008). Metode analitik yang dipakai di sini

adalah Kolmogorov-Smirnov karena jumlah sampel yang akan diuji lebih

dari 50.

Uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dilakukan pada

kelompok 1% g/ml, 2% g/ml, 4% g/ml, 6% g/ml, 8% g/ml, 10% g/ml, 12%

g/ml, kontrol positif dan kontrol negatif. Dari hasil uji Kolmogorov-

Smirnov yang dapat dilihat pada lampiran 2, didapatkan bahwa distribusi

data yang normal (p > 0,05) hanya ditunjukkan oleh kelompok konsentrasi

ekstrak buah mengkudu 2% g/ml, 6% g/ml, kontrol positif dan kontrol

Page 54: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

negatif. Oleh karena itu, uji beda yang selanjutnya dipakai adalah uji beda

non parametrik dengan menggunakan Kruskall-Wallis.

2. Uji Kruskall-Wallis

Uji beda non parametrik dipilih jika sebaran data tidak normal. Uji

Kruskall-Wallis merupakan uji beda non parametrik yang digunakan

untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan lebih dari 2

kelompok yang tidak berpasangan (Dahlan, 2008).

Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

waktu kematian cacing yang signifikan yaitu dengan nilai p = 0,000 yang

terdapat pada minimal 2 kelompok yang dibandingkan. Taraf signifikansi

(p < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan atau bermakna

antarkelompok. Hasil Uji Kruskall-Walis dapat dilihat pada lampiran 2.

3. Uji Post Hoc

Uji Post Hoc digunakan untuk mengetahui kelompok mana saja

yang memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik. Karena distribusi

dari data tidak normal maka, uji Post Hoc yang digunakkan adalah Uji

Mann-Whitney (Dahlan, 2008).

Tabel 4.2. Hasil Uji Mann-Whitney

No Kelompok Kelompok

pembanding

Signifikansi (p)

1. 1% 2% .131*

4% .000

6% .000

8% .000

10% .000

12% .00

Page 55: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

k(+) .000

K(-) .000

2. 2% 4% .000

6% .000

8% .000

10% .000

12% .000

k(+) .000

k(-) .000

3. 4% 6% .008*

8% .000

10% .000

12% .000

k(+) .000

K(-) .000

4. 6% 8% .006*

10% .015*

12% .000

k(+) .068*

K(-) .000

5. 8% 10% .072*

12% .001

K(+) .088*

K(-) .000

6. 10% 12% .000

k(+) .862*

K(-) .000

7. 12% k(+) .000

K(-) .000

8. k(+) k(-) .000 Keterangan: * menyatakan tidak signifikan.

Hasil dari uji Post Hoc Mann-Whitney dapat dilihat pada lampiran 3.

4. Koreksi Bonferroni (Bonferroni correction)

Koreksi bonferroni adalah suatu proses koreksi yang digunakan

ketika beberapa uji statistik untuk kebebasan dan ketidakbebasan

Page 56: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dilakukan secara bersamaan. Koreksi Bonferroni biasanya digunakan

dalam pembandingan ganda (Kunto dan Hasana, 2006).

Uji Post Hoc merupakan uji lanjut yang digunakan untuk

mengetahui variabel mana yang mempunyai perbedaan paling signifikan.

Untuk meminimalkan kesalahan tipe I α yang dihasilkan dari uji Post Hoc,

data dikoreksi dengan menggunakan koreksi Bonferroni (Green dan

Salkind, 2008).

Formula sederhana koreksi Bonferroni adalah sebagai berikut :

p/n Nilai p merupakan target signifikansi yang ingin dicapai dan nilai

n, dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:

n= k(k-1)/2

k = jumlah kelompok.

Maka, hasil koreksi Bonferroni dalam penelitian ini :

p/ n = 0,05/[ 9(9-1)/2]

= 0,05/ 36

= 0,0014

Nilai signifikansi 0,0014 dianggap sebagai batas nilai signifikansi

dalam penelitian ini.

Tabel 4.2 menunjukkan hasil dari uji Post Hoc Mann-Whitney

dengan koreksi Bonferroni. Taraf signifikansi p < 0,0014 menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan waktu kematian cacing Ascaris suum yang

bermakna secara statistik antarkelompok yang dibandingkan. Dari Tabel

Page 57: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4.2 dapat dilihat bahwa beberapa data menunjukkan p > 0,0014 artinya

tidak terdapat perbedaan waktu kematian cacing yang bemakna.

Kelompok kontrol negatif memiliki perbedaan waktu kematian

yang sangat signifikan terhadap kelompok kontrol positif maupun

kelompok perlakuan. Namun, tidak semua kelompok perlakuan

menunjukkan perbedaan waktu kematian yang signifikan terhadap

kelompok kontrol positif. Kelompok perlakuan yang tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif

adalah kelompok 6% g/ml, 8% g/ml, dan 10% g/ml.

5. Lethal Concentration 50 (LC50)

Perhitungan Lethal concentration 50 (LC50) digunakan untuk

mengetahui keefektivan dosis ekstrak. LC50 adalah konsentrasi yang

diperlukan untuk dapat membunuh 50% cacing dalam waktu tertentu.

Batas waktu pengamatan digunakan untuk menghitung LC50. Batas

waktu pengamatan yang dipakai adalah 810 menit (13 jam 30 menit). Hasil

yang diperoleh selama pengamatan 810 menit dapat dilihat dalam tabel

4.3.

Tabel 4.3. Pengamatan Cacing Selama 810 Menit

No. Dosis (%) Jumlah cacing mati dalam setiap kelompok

1 1 0 2 2 0 3 4 3 4 6 9 5 8 11 6 10 12 7 12 12 8 Kontrol (+) 11 9 Kontrol (-) 0

Page 58: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa LC50 ekstrak buah mengkudu

dapat dihitung dengan menggunakan analisis probit. Hasil analisis probit

untuk ekstrak buah mengkudu dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Lethal Concentration Ekstrak Buah Mengkudu

No Prosentase mortalitas (%)

LCx (%) Batas bawah(%)

Batas atas (%)

1 10 3, 35418 2,11126 4,09235 2 20 3,83138 2,66372 4,53916 3 30 4,21707 3,13456 4,91505 4 40 4, 57724 3,58260 5,28969 5 50 4,94165 4,03055 5,70577 6 60 5,33507 4,49130 6,21379 7 70 5,79073 4,97822 6,89571 8 80 6,37366 5,52362 7,91900 9 90 7,28045 6,24575 9,80076

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa LC50 ekstrak buah mengkudu

adalah pada konsentrasi 4,94% g/ml, dengan batas bawah 4,03% g/ml dan

batas atas 5,70% g/ml. Selanjutnya, dari konsentrasi yang mendekati batas

atas, yaitu 6% g/ml dilakukan analisis probit untuk menghitung LT50

ekstrak buah mengkudu.

6. Lethal Time 50 (LT50)

LT50 adalah waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan kematian

50% cacing pada konsentrasi tertentu. Pada penelitian ini, LT50 digunakan

untuk membandingkan efektivitas piperazin dengan ekstrak mengkudu.

Tabel 4.5. menyajikan data LT50 ekstrak buah mengkudu yang

dihitung menggunakan analisis probit.

Page 59: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4.5. Lethal Time Ekstrak Buah Mengkudu

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa LT50 ekstrak buah mengkudu

adalah 703,31770 menit dengan batas bawah 647,61428 menit dan batas

atas 790,40417 menit. Selain LT50 yang dihitung dari LC50 ekstrak buah

mengkudu, juga diperlukan perhitungan LT50 dari konsentrasi tertinggi

yaitu 12% g/ml.

Tabel 4.6. Lethal Time Ekstrak Buah Mengkudu Konsentrasi 12%

No Prosentase mortalitas (%)

LTx (menit) Batas bawah (menit)

Batas atas (menit)

1 10 154,53072 125,46996 172,30799 2 20 170,56085 145,48234 186,72088 3 30 183,14189 161,25697 198,60241 4 40 194,62460 175,31183 210,27410 5 50 206,00728 188,51363 223,02695 6 60 218,05567 201,35941 238,13940 7 70 231,72742 214,47741 257,34495 8 80 248,82028 229,17265 283,94504 9 90 274,63147 249,18544 328,11975

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa LT50 konsentrasi 12% g/ml adalah

206,00728 menit dengan batas bawah 188,51363 menit dan batas atas

223,02695 menit.

No Prosentase mortalitas (%)

LTx (menit) Batas bawah (menit)

Batas atas (menit)

1 10 423,50013 362,05165 467,66784 2 20 504,05430 453,85544 545,40827 3 30 571,48836 526,57415 618,16832 4 40 636,21122 589,25828 698,03844 5 50 703,31770 647,61428 790,40417 6 60 777,50246 707,11586 900,85661 7 70 865,55705 773,71541 1040,36026 8 80 981,35415 857,21313 1234,81872

Page 60: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.7. Lethal Time Piperazin

No Prosentase mortalitas (%)

LTx (menit) Batas bawah (menit)

Batas atas (menit)

1 10 312,21206 266,03793 348,22470 2 20 368,61525 326,78487 402,00947 3 30 415,50811 377,51387 447,65988 4 40 460,27447 424,98494 493,14104 5 50 506,46734 471,86920 543,10182 6 60 557,29610 520,32810 602,25968 7 70 617,33854 573,77937 677,29752 8 80 695,87238 639,40472 781,86486 9 90 821,58636 738,54212 959,90305

LT50 piperazin adalah 506,46734 menit dengan batas bawah

471,86920 menit dan batas atas 543,10182 menit. Selanjutnya, untuk

mengetahui efektivitas dari ekstrak buah mengkudu, LT50 ekstrak buah

mengkudu dibandingkan dengan LT50 piperazin.

Page 61: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan tiga kali replikasi atau pengulangan. Hasil

yang didapat dari tiga kali pengulangan dihitung dengan berbagai analisis

statistika. Hasil dari analisis probit menunjukkan bahwa LT50 ekstrak buah

mengkudu memiliki waktu yang lebih lama, yaitu 703,31770 menit, dibandingkan

dengan LT50 piperazin, yakni 506,4673 menit. Namun demikian, ekstrak

mengkudu dengan konsentrasi 12% g/ml memiliki LT50 yang lebih cepat

dibandingkan piperazin, yaitu 206,00728 menit.

Uji normalitas menunjukkan bahwa tidak semua data terdistribusi secara

normal, sehingga uji non parametrik digunakan sebagai uji statistiknya. Uji beda

menggunakan Kruskall-Wallis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan yang signifikan antarkelompok penelitian. Seperti yang dapat dilihat

pada lampiran 2, terdapat perbedaan yang signifikan (p < 0,05) pada sedikitnya 2

kelompok yang dibandingkan. Selanjutnya, untuk mengetahui kelompok mana

yang memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,05) dilakukan uji Post Hoc

Mann-Whitney dengan koreksi Bonferroni. Uji Mann-Whitney dengan koreksi

Bonferroni pada kelompok 6% g/ml, 8% g/ml, dan 10% g/ml terhadap kelompok

kontrol positif menghasilkan nilai p > 0,0014 yang menunjukkan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antarkelompok yang dibandingkan. Hal ini bukan

berarti kelompok 6% g/ml, 8% g/ml, dan 10% g/ml tidak memiliki efek

anthelmintik, melainkan efek anthelmintik pada kelompok 6% g/ml, 8% g/ml, dan

Page 62: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

10% g/ml mungkin sama atau tidak lebih efektif jika dibandingkan dengan

kelompok kontrol positif.

Hasil dari uji Mann-Whitney yang menunjukkan bahwa kelompok

perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,0014) dibandingkan dengan

kelonpok kontrol negatif membuktikan bahwa buah mengkudu memiliki efek

anthelmintik, sehingga hipotesis kerja dapat diterima dalam penelitian ini.

Hasil uji Mann-Whitney juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang sangat signifikan (p < 0,0014) pada kelompok 12% g/ml dibandingkan

dengan kelompok kontrol positif. Seperti yang telah disebutkan di atas, LT50

kelompok 12% g/ml juga memiliki waktu kematian yang lebih cepat

dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, sehingga dapat disimpulkan

bahwa kelompok 12% g/ml memiliki potensi sebagai anthelmintik yang lebih baik

dibandingkan dengan piperazin. Dari hasil yang didapatkan tersebut, ekstrak

mengkudu dengan konsentrasi 12% g/ml memiliki potensi besar sebagai obat

alternatif.

Dosis ekstrak mengkudu yang tidak besar (dari 1% g/ml sampai 12% g/ml)

dan rasional menjadikan penelitian ini aplikatif jika diterapkan di dalam dunia

kesehatan di masa depan. Selain itu, dengan konsentrasi yang tidak besar namun

memiliki efek yang baik, biaya yang digunakan untuk pembuatan ekstrak dapat

ditekan sehingga dapat diciptakan obat alternatif yang murah dan efektif.

Keuntungan lain yang bisa didapat dari penelitian ini adalah zat aktif yang

terkandung dalam buah mengkudu dapat terekstraksi dengan baik sehingga

penyebab kematian cacing dapat dipastikan karena kerja zat aktif yang terkandung

Page 63: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

di dalam buah mengkudu tersebut. Selain itu, dibandingkan dengan perasan,

ekstrak buah mengkudu lebih tahan lama dan dapat dijadikan dalam bentuk

sediaaan obat yang memberikan kenyamanan saat diminum oleh konsumen,

misalnya dalam bentuk kapsul.

Berbagai macam variabel perancu yang tidak terkendali di antaranya

ketahanan dan lama hidup cacing di luar tubuh, variasi kepekaan cacing terhadap

larutan uji, dan umur cacing menjadikan sampel dalam penelitian ini kurang

homogen sehingga terjadi abnormalitas data hasil penelitian yang diperoleh.

Abnormalitas data ditunjukkan pada gambar 4.1 dimana konsentrasi 8% g/ml

memiliki waktu kematian yang lebih cepat dibanding kelompok 10% g/ml.

Tabel 4.1.memperlihatkan bahwa kelompok cacing yang pertama mati

adalah cacing dari kelompok 12% g/ml dengan waktu kematian 180 menit. Pada

penelitian yang dilakukan Rabiah (2006) tentang efek anthelmintik perasan buah

mengkudu, kelompok cacing yang pertama mati adalah kelompok 100% dengan

waktu kematian 45 menit. Jika dibandingkan, penelitian ini menghasilkan waktu

kematian cacing pertama kali yang lebih lama dibandingkan dengan penelitian

yang dilakukan Rabiah (2006). Hal ini mungkin disebabkan karena konsentrasi

mengkudu yang berbeda akan menghasilkan osmolaritas berbeda yang mungkin

akan berpengaruh pada permeabilitas membran pada dinding tubuh cacing.

Seperti yang dikemukakan oleh Thompson dan Geary (1995), lapisan terluar dari

cacing nematoda, yaitu kutikula yang semi elastis dan memiliki tekanan turgor

yang tinggi, berfungsi sebagai pengatur lalu lintas cairan, zat kimia dan gradien

osmosis tubuh nematoda. Semakin tinggi konsentrasi rendaman yang digunakan

Page 64: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

untuk merendam cacing mungkin akan mempersingkat waktu kematian cacing.

Hal ini dikarenakan osmolaritas cairan rendaman yang tinggi mengakibatkan

terganggunya permeabilitas membran kutikula sehingga isi cairan tubuh cacing

akan tertarik keluar sesuai dengan gradien osmotiknya sehingga cacing akan mati.

Oleh karena hal tersebut, penyebab kematian cacing tidak dapat ditentukan apakah

disebabkan oleh osmolaritas cairan rendaman yang tinggi atau zat aktif yang

terkandung dalam buah mengkudu. Selain itu, objek penelitian yang berbeda,

dalam hal ini cacing Ascaris galii yang digunakan Rabiah (2006) memiliki

perbedaan dalam ukuran tubuh dengan cacing Ascaris suum yang digunakan

dalam penelitian ini, mungkin memengaruhi respon cacing terhadap ekstrak buah

mengkudu.

Penelitian yang dilakukan oleh Satrija et al. (2001) menunjukkan bahwa

buah mengkudu dengan konsentrasi 0,4-1 g/kg BB mampu membunuh 73,6%

sampai 88,8% cacing Haemonchus contortus. Selain memiliki efek anthelmintik

bagi cacing Ascaris suum dan Ascaris galii, buah mengkudu juga memiliki efek

anthelmintik bagi cacing Haemonchus contortus, Hymenolepsis nana, dan

Pheretima posithuma (Khumar, 2010; Rabiah, 2006; Satrija 2001).

Efek anthelmintik buah mengkudu diperankan oleh senyawa fenol

(antrakuinon dan tanin) yang mampu menghambat fosforilasi oksidatif cacing

sehingga menurunkan pembentukan energi dalam tubuh cacing, menggumpalkan

protein tubuh cacing sehingga terjadi gangguan homeostasis dalam tubuh cacing,

dan berikatan pada glikoprotein kutikula cacing sehingga menyebabkan rusaknya

kutikula cacing. Selain itu, efek anthelmintik juga diperankan oleh senyawa

Page 65: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

alkaloid (alkaloid steroid, xeronine, proxeronine) yang mengakibatkan depresi

sistem saraf pusat cacing, meningkatkan sistem imun host dan menghambat

transfer sukrosa cacing sehingga mengakibatkan penurunan cadangan glukosa

(Harvey dan John, 2004; Peter, 2007; Salhan et al., 2010; Satwadhar et al., 2011;

Waha, 2000; dan Ying et al., 2002).

Pengamatan makroskopis membuktikan bahwa mengkudu tidak merusak

kutikula cacing sehingga mungkin mengkudu lebih banyak menghambat pada

pemenuhan energi cacing. Oleh karena hal tersebut, efek anthelmintik ekstrak

buah mengkudu tidak terlalu optimal secara In Vitro.

Penelitian selanjutnya yang mungkin perlu dikembangkan sebelum ekstrak

buah mengkudu ini dipakai luas dalam masyarakat adalah penelitian mengkudu

secara In Vitro, misalnya pada hewan coba. Hal ini dikarenakan mekanisme kerja

buah mengkudu yaitu pada penghambatan energi. Selain itu, mekanisme kematian

cacing juga harus diteliti dengan mendalam, misalnya pengamatan dengan

menggunkan mikroskop elektron pada kutikula cacing yang telah mati.

Teknik homogenitas sampel perlu diperbaiki untuk menghasilkan cacing

yang homogen sehingga variabel yang tidak terkendali dapat dikendalikan dengan

baik. Uji toksisitas juga perlu dilakukan untuk menghindari efek yang merugikan

dari buah mengkudu.

Page 66: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah:

1. LT50 ekstrak buah mengkudu tidak lebih cepat dibandingkan dengan LT50

piperazin. Namun, ekstrak mengkudu dengan konsentrasi terbesar (12%

g/ml) memiliki LT50 yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan LT50

piperazin.

2. Antara kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan (1% g/ml, 2%

g/ml, 4% g/ml, 6% g/ml, 8% g/ml, 10% g/ml, 12% g/ml) memiliki

perbedaan yang signifikan sehingga terbukti bahwa ekstrak buah

mengkudu memiliki efek anthelmitik.

3. Kelompok 12% g/ml memiliki perbedaan yang signifikan dengan

kelompok kontrol positif sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok

12% g/ml memiliki potensi sebagai obat alternatif yang sangat baik.

B. Saran

1. Perlu dilakukan homogenitas sampel dengan prosedur yang lebih baik

untuk menghindari bias yang besar dalam penelitian.

2. Perlu dilakukan penelitian pengaruh ekstrak buah mengkudu (Morinda

citrifolia) terhadap waktu kematian cacing Ascaris suum, Goeze In Vivo

pada hewan coba.

Page 67: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3. Perlu dilakukan uji toksisitas untuk menghindari efek negatif dari buah

mengkudu dan mengetahui dosis yang aman digunakan sebagai terapi.

4. Perlu dilakukan penelitian mengenai mekanisme kematian cacing Ascaris

suum secara In Vitro.

Page 68: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah R (2006). Uji daya anthelmintik perasan buah segar pace (Morinda citrifolia) terhadap cacing Ascaridia galii secara in vitro. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang.

Akoso BT (1993). Manual kesehatan unggas panduan praktis bagi petugas teknis,

penyuluh dan peternak. Yogyakarta: Kanisius, pp: 119-231. Ansel HC (1989). Pengantar bentuk sediaan farmasi. Alih bahasa: Farida

Ibrahim. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, pp: 605-619. Arslantas A, Ermler W, Yazici R. and Kalyon D (2004). Crystal habit

modification of vitamin C (L-ascorbic acid) due to solvent effect. http://www.panganplus.com/ensiklopedia_detail.php?eid=21 - Diakses tanggal 07 februari 2012.

Beaver PC, Jung RC, Cupp EW (1984). Clinical parasitology. 9th edition.

Philadelphia : Lea and Febiger, pp: 227-300. Bernasconi G , Gerster H, Hauser H, Stauble H. and Schneiter E (1995).

Teknologi kimia bagian 2. Penerjemah : Handojo L. Pradnya Paramita: Jakarta.

Blaxter M (2011).Nematodes transcriptome analyses. http://www.nematodes.org nembase4/species_info.php?species=ASC - Diakses pada Januari 2011. Brown HW (1982). Dasar Parasitologi Klinis Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia. Capello M and Hotz PJ (2003). Intestinal nematodes in: principle and practice of

pediatric infectious disease. Long SS, Pickeing LK, Prober CG. (eds). Ed 2nd. New York: Churchill Livingstone, pp: 1331-1340.

Dahlan MS (2008). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta:

Salemba Medika.

Page 69: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

David RH (2008). Ascariasis. http://emedicine.medscape.com/article/212510-overview. Diakses pada 11 januari 2011.

Departemen Kesehatan RI (1985). Panduan Bahan Berbahaya. Jilid IB. Direktorat

Pengawasan Obat Dan Makanan, p:482 Departemen Kesehatan RI (2004). Buku pedoman pemberantasan penyakit

cacingan. p: 5. Dewi KF (2010). Aktivitas antibakteri ekstrak etanol Mengkudu (Morinda

citrifolia Linneus) pada bakteri pembusuk daging segar. Surakarta, Universitas Sebelas Maret. Skripsi. p: 6.

Djauhariya E, Raharjo M, dan Ma'un (2006). Karakterisasi morfologi dan mutu

buah mengkudu. Buletin plasma nutfah 12(1): 1-8 Djauhariya E (2003). Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Tanaman obat potensial.

Balai penelitian tanaman rempah dan obat. Pengembangan teknologiTRO 15 (1): 1-16

Dubs FW(2010). Biocomunication association. http://bca.org/gallery/bioimages

2010.html - Diakses pada Januari 2012. Gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W (2000). Parasitologi kedokteran. Jakarta:

Balai Penerbit FK UI, pp: 8-11. Genneen (1999). Benefit of worm removal. http://uk.merial.com/produce/swi

ne /woe_04.asp. - Diakses pada Januari 2012. Green, S. B., & Salkind, N. J. (2008). Using SPSS for window and macintosh:

analyzing and understanding data (5th ed.). Upper saddle river, NJ:PearsonPrentice Hall. http:// oak.ucc. nau.edu/rh232/ courses/EPS625/ Handouts/Nonparametri/The%20Kruskal-Wallis%20Test.pdf. Diakses pada Juni 2012

Page 70: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gregers J (2006). Immunity and immune responses to Ascaris suum in pigs. World Class Parasites. 2 : 105-124.

Gunawan F (2007). Uji efektivitas daya anthelmintik perasan buah segar dan infus

daun mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap Ascaridia galii secara in vitro. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang.

Hanafiah KA (2001). Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, pp: 1-9. Harborne JB (1996). Metode fitokimia. Penerjemah : Padma Winata, k. dan

Soediro. ITB: Bandung. Harvey WF and John UL (2005). Kamala. http://www.ibiblio.org/herdmeb/ecle

ctic/kings/mallotus_phil.html-Diakses pada Februari 2012. Hui, Y. H (1992). Encyclopedia of science and technology. Volume I. John Wiley

and sons Inc. New York. Hutz PJ (2004). Helminth infection. In : Kragman’s Infectious disease of children

ed.11th. Gw Shou AA, Hotez PJ, Katz SC. (eds). Philadelphia: Mosby, pp : 227-237.

Kumar KT, Panda DS, Nanda UN, Khuntia S (2010). Evaluation of antibacterial,

antifungal and anthelmintic activity of Morinda citrifolia L. (Noni). International journal of pharmtech reseach, 2(2): 1030-1032.

Loreille O dan Bouchet F (2003). Evolution of ascariasis in humans and pigs: a

multidisciplinary approach. http://www.scielo.br/pdf/mioc/v98s1/v98s1a08. pdf- Diakses pada Januari 2011.

Mahmudah TR (2010). Efek Anthelmintik Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa)

terhadap Ascaris suum, Goeze In Vivo. FKUNS. Skripsi. Mathivanan N, Surendiran G, Srinivasan K, Sagadevan E, Malarvizhi K (2005).

Revie on the scenario of noni reseach: taxonomy, distribution, chemistry,

Page 71: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

medicinal and therapeutic value of Morinda citrifolia. Dalam: Peter PI. International journal of noni reseach, 1(1): 5-6.

Miyazaki I (1991). Helminthic zoonosis. Tokyo: International Medical

Foundation of Japan, pp: 290-305. Moejer H dan Roepstroff A (2006). Ascaris suum infections in pigs born and

raised oncontaminated paddocks. Trinity Lane: Cambridge University Press, pp: 1-8.

Murdiati TB, Adiwinata G, Hildasari D (2000). To trace the active compound in

mengkudu (Morinda citrifolia) with anthelmintic activity against Haemonchus contortus. Jurnal ilmu ternak dan veteriner, 5(4): 255-259.

Mursito B (2203). Ramuan tradisional untuk kesehatan anak. Jakarta: Penebar

Swadaya, pp.19-23. Muyasaroh CF (2011). Pengaruh ekstrak herba sambiloto (Andographis

paniculata, Linn) terhadap kematian cacing Ascaris lumbricoides, goeze in vitro. Surakarta, Universitas Sebelas Maret. Skripsi

Nayak S dan Mengi S (2010). Preliminary physicochemical and phytochemical

evaluation of morinda c fruit extractives. International journal of pharmaceutical science 2(4): 140-145.

Noble ER dan Noble GA (1989). Parasitologi biologi parasit hewan. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, pp: 600-609. Peter I (2007). Clinical reseach of Morinda citrifolia L. noni. Clinical Reseach

Journal. Dalam: Noni clinical reseach journal. 1(1-2): 5. Pohan HT (2006). Penyakit cacing yang ditularkan melalui tanah. Dalam: Sudoyo

AW, Setiyohadi B, Alwi I, K Marcellus S, Setiati S (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Penyakit Dalam FK UI, p: 1764.

Page 72: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pomeranz Y dan CE Meloan (1994). Food analysis theory and practices. Third

Edition. Chapman and Hall: London. Putra EDL (2003). Keracunan bahaya organik dan gas di lingkungankerja dan

upaya pencegahannya. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/36 04/1/farmasieffendy.pdf-Diakses pada Februari 2012.

Rampengan TH (2007). Penyakit infeksi tropik pada anak. Jakarta: EGC, pp: 235-

243. Roberts, Larry S, John JJ (2005). Foundations of parasitology. Seventh Edition.

United States: McGraw-Hill. Salhan M, Kumar B, Tiwari P, Sharma P, Sandhar HK, Gautam M (2011).

Comparative anthelmintic activity of aqueous and ethanolic leaf extracts of Clitoria ternatea. International journal of drug development and reseach, 3(1): 68-69.

Satrija F, Retnani EB, Ridwan Y dan Tiuria R (2001). Potential use of herbal

anthelmintics as alternative antiparasitic drugs for small holder farms in developing countries. http://www.aitvm.kvl.dk/E-periurban/E6 Satrija.htm. Diakses pada Januari 2012.

Satwadhar PN, HW Deshpande, Hashmi SI dan KA Syed (2011).Nutritional

composition and identification of some of the bioactive components in Morinda citrifolia Juice. International journal of pharmacy and pharmaceutical sciences, 3(1) : 58-59

Sharp, Romaniuk AJ dan Cierpicki S (2002) The Performance of segmentation

variables: a comparative study. http:// 130.195.95.71:8081/www/ANZMAC1998/Cd_rom/Sharp222.pdf. Diakses pada Mei 2012.

Soedarto (1992). Helmintologi kedokteran. Jakarta: EGC, pp: 78-81.

Page 73: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Sri MS (2000). Ascaris lumbricoides, nematoda usus. Dalam: Gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W (2000). Parasitologi kedokteran. Edisi III. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

Susanto WH (1999). Teknologi lemak dan minyak makan. FTP Universitas

Brawijaya: Malang. Syarif A dan Elysabeth (2007). Anthelmintik. Dalam: Gunawan, Sulistia Gan.

Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia, pp: 543-544.

Taufiqurrohman AM (2008). Pengantar Metodologi Penenlitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, pp: 103.

Tensiska, CH Wijaya dan N Andarwulan (2003). Aktivitas antioksidan ekstrak

buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) dalam beberapa sistem pangan dan kestabilan aktivitasnya terhadap kondisi suhu dan pH. Jurnal teknologi dan industri pangan. 15(1): 78-80.

Thompson DP dan Geary TG (1985). The structure and function of helminth surfaces.

Dalam Marr JJ. Biochemistry and moleculare biology of parasites. Animal Health Discovery reseach, Upjohn laboratories: USA. pp: 203-216.

Utari Cr. S (2002). Infeksi nematoda usus. Surakarta: Sebelas Maret University

Press, pp: 3-11. Voight R (1995). Buku pelajaran teknologi farmasi. Dalam: Soendari Noerono.

Buku pelajaran teknologi farmasi Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Waha MW (2000). Sehat dengan Mengkudu.www.ekafood.com. - Diakses pada

Januari 2012. Widawati L (2010). Pembuatan permen jelly dari buah mengkudu (Morinda

citrifolia) sebagai solusi alternatif pelestarian tanaman mengkudu. http://uripsantoso.wordpress.com/2010/04/06/pembuatan-permen-jelly-dari-buah-mengkudu-morinda-citrifolia-sebagai-solusi-alternatif-pelestarian-tanaman-mengkudu/ - Diakses pada Februari 2012.

Page 74: PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda …/Pengaruh... · Gambar 2.1 Morfologi Ascaris lumbricoides ... infeksi Ascaris lumbricoides, ... piperazin pada otot cacing askaris dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Widoyono (2008). Penyakit Tropis. Erlangga: Surabaya. pp : 130-132. Winarti C (2005). Peluang pengembangan minuman fungsional dari buah

mengkudu (Morinda citrifolia L.). Jurnal litbang pertanian. 24(4): 149-155. World Health Organization Geneva (1994). International programme on chemical

safety.1994. Chloroform Health And Safety Guide No.87 , pp:7-25 Ying MW, West BJ, Jensen CJ, Nowicki D, Chen SU, Palu AK, Anderson G

(2002). A literature review and recent advance of noni reseach. acta pharmacol sin , 23 (12): 1127-1141.

Yoshihara S (2008). Hepatic lesions caused by migrating larvae of Ascaris suum

in chickens. J Vet Med Sci. 70 : 1129-1133. Zaman V (1997). Atlas parasitologi kedokteran. Jakarta: Hipocrates, pp: 192-195.