PENGARUH GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN … I.pdf · Nama : Windy Agustin Ningsih NIM :...

120
i PENGARUH GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS MUDA KECAMATAN BAHAR SELATAN DISUSUN OLEH: WINDY AGUSTIN NINGSIH A1F114036 PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2019

Transcript of PENGARUH GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN … I.pdf · Nama : Windy Agustin Ningsih NIM :...

  • i

    PENGARUH GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN

    KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS MUDA

    KECAMATAN BAHAR SELATAN

    Diajukan Kepada Universitas Jambi Untuk

    Memenuhi Sebagian SyaratMemperoleh

    Gelar Sarjana Pendidikan

    DISUSUN OLEH:

    WINDY AGUSTIN NINGSIH

    A1F114036

    PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS JAMBI

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

    PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Windy Agustin Ningsih

    NIM : A1F114036

    Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

    Jurusan : Ilmu Pendidikan

    Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul

    “Pengaruh Gerak Dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak Kelompok B

    di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan” benar-benar karya sendiri dan

    bukan merupakan jiplakan dari penelitian pihak lain.

    Bila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan

    jiplakan atau plagiat, saya bersedia menerima sangsi sesuai peraturan yang

    berlaku.

    Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.

    Jambi, Juli 2019

    Yang Membuat Pernyataan

    Windy Agustin Ningsih

    NIM.A1F114036

  • v

    Motto

    “Hadapi, Selesai”

    (Sutinah, S.Pd)

    Persembahan Bismillahirrohmanirrohim

    Dengan Rahmat Allah Yang Maha Pengasih Lagi

    Maha Penyayang

    Dengan ini saya persembahkan karya sederhana ini

    kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi

    Ibu Martini dan bapak Junaidi

    Terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang

    yang tak terhingga dan selalu memberikan yang

    terbaik

    Adikku tersayang Yogi Oktovia Nanda

    Terimakasih atas doa dan dukungannya

    Hanya ucapan terimakasih yang bisa saya berikan

    karena tanpa kalian saya tidak bisa berbuat apa-apa

  • vi

    ABSTRAK

    Agustin Ningsih.Windy.2019. “Pengaruh Gerak Dan Lagu Terhadap Kecerdasan

    Kinestetik Anak Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar

    Selatan”. Skripsi. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

    JurusanIlmuPendidikan FKIP Universitas Jambi.Pembimbing I Nyimas

    Mu’azzomi, S. Ag, M.Pd.I, Pembimbing 2 Drs. Tumewa Pangaribuan,

    M.Pd.

    Kata Kunci:Gerak Dan Lagu, Kecerdasan Kinestetik Anak

    Hasil observasi yang dilakukan di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar

    Selatan pada tanggal 20 September 2018 dari 71 anak, masih terdapat 30 anak

    kelompok B kecerdasan kinestetiknya belum optimal, anak-anak kurang tertarik

    dengan apa yang diperintah guru. Karena metode yang digunakan belum menarik

    anak untuk mengikuti belajar, mereka sering bermain sendiri atau berbicara

    dengan temannya pada saat guru memberikan instruksi. Pada saat anak diajak

    untuk berolahraga dalam hal ini yang berhubungan dengan kinestetik, mereka

    hanya sekedar ikut-ikutan dan cenderung sesuka hatinya. Disini guru harus

    berperan aktif untuk membimbing anak dalam mengembangkan kecerdasan

    kinestetik agar anak dapat berkembang dan terstimulus, selain itu fasilitas belajar

    anak masih kurang anak hanya bermain saja dan kurang memiliki kelenturan

    bermain.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gerak dan lagu

    terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan

    Bahar Selatan.

    Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian kuantitatif

    dengan menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Sampel

    yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 siswa.

    Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Lhitung < Ltabel untuk kedua

    kelas sampel. Yaitu untuk data pree test kelompok eksperimen di dapat L hitung

    0,1223 yang < dari L tabel 0.1772. Untuk data post test kelompok eksperimen

    didapat L hitung 0.0787 yang < L tabel 0.1772. Lhitung < Ltabel untuk kedua kelas

    sampel. Yaitu untuk data pree test kelompok control didapat L hitung 0.1264

    yang < L tabel 0.1772 sedangkan untuk data post test kelompok control didapat L

    hitung sebesar 0,0669 yang< L tabel 0.1772, bahwa thitung > ttabel yaitu 6.4465 >

    1,6772 . ttabel didapat dari n1+n2 -2 = 48 yang dalam distribusi ttabel didapat nilai

    1,6772 Data tersebut menunjukan pengaruh yang signifikan gerak dan lagu

    terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan

    Bahar Selatan.

    Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh gerak dan lagu terhadap

    kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamata Bahar

    Selatan.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat

    limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    yang berjudul “ Pengaruh Gerak Dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik

    Anak Kelompok B Di Tk Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan “. Skripsi

    ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan studi dan persyaratan untuk

    memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

    Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

    kekurangan. Namun penulis berusaha untuk mempersembahkan skripsi ini sebaik-

    baiknya agar dapat memiliki manfaat bagi banyak pihak. Oleh karena itu, penulis

    akan menerima segala masukan-masukan yang membangun dalam perbaikan

    skripsi ini.

    Selanjutnya peneliti menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak

    terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan

    terimakasih peneliti sampaikan kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. Rer. Nat. Asrial, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

    2. Bapak Drs. Arsil, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

    3. Bapak Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si selaku ketua Prodi PG-PAUD FKIP

    Universitas Jambi.

    4. Ibu Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I selaku dosen pembimbing skripsi I

    yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis

    dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

    dengan baik dan dapat diujikan.

    5. Bapak Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd selaku pembimbing skripsi II yang

    telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

    baik dan dapat diujikan.

  • viii

    6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

    Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi yang telah

    memberikan ilmu dan motivasi kepada penulis.

    7. Bapak Akhmad Fikri Rosyadi, M.Pd yang telah memberikan bimbingan serta

    bantuan dalam administrasi selama perkuliahan ini.

    8. Ibu Fitriani selaku Kepala Sekolah TK Tunas Muda yang telah memberikan

    izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di TK.

    9. Ibu Ninin sari dan Ibu Wiwin selaku guru kelas B serta guru-guru di TK

    Tunas Muda yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

    10. Kedua orang tua tercinta, Ibu Martini dan bapak Junaidi yang tak pernah henti

    memberikan doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang yang luar biasa

    sehingga sampai terselesaikannya penulisan ini. Juga adikku Yogi Oktovia

    Nanda yang tak pernah bosan mendengar semua keluh kesahku selama aku

    menjalani perkuliahan dan selalu memberiku motivasi untuk terus berjuang.

    11. Teman dekatku Muhammad Ari Marzuki, yang selalu memberikan doa,

    dukungan, arahan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

    12. Kepada semua teman-teman seperjuangan PG-PAUD 2014 terimakasih atas

    jalinan persahabatan yang amat indah ini serta kontribusi yang kalian berikan.

    13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun

    telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Akhir kata, dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis

    mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, dengan harapan semoga penelitian

    ini bermanfaat bagi semua pihak.

    Jambi, Juli 2019

    Windy Agustin Ningsih

    NIM. A1F114036

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN................................................ ........................... iii

    HALAMAN PERNYATAAN........................................................................... iv

    MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

    ABSTRAK ......................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL.............................................................................................. xi

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................ 5 C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian........................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian......................................................................... 6 F. Defenisi Oprasional ....................................................................... 6 G. Kerangka Berfikir .......................................................................... 7 H. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 7

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Pembelajaran Gerak dan Lagu ...................................................... 8

    1. Pengertian Gerak dan Lagu ....................................................... 8

    2. Fungsi Gerak dan Lagu ............................................................. 9

    3. Tujuan Gerak dan Lagu ............................................................. 11

    4. Jenis Gerak dan Lagu Untuk Anak ........................................... 12

    5. Pelaksanaan Pembelajaran Gerak dan Lagu.............................. 14

    B. Kecerdasan Kinestetik .................................................................. 19

    1. Defenisi Kecerdasan Kinestetik ................................................ 19

    2. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik ................................................. 21

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Kinestetik ...... 22

    4. Merangsang Kecerdasan Kinestetik .......................................... 23

    5. Indikator Kecerdasan Anak Usia Dini ...................................... 24

    C. Pengaruh Gerak dan Lagu terhadap Kecerdasan Kinestetik ......... 25

    D. Hasil Penelitian Relevan ............................................................... 25

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .............................................................................. 29

    B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 30

    C. Jenis dan Sumber data ................................................................... 32 D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 32

    E. Uji Validitas Instrumen ................................................................. 34

    F. Teknik Analisi Data ....................................................................... 35

  • x

    BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

    A.Deskripsi Data ................................................................................ 40

    B.Pembahasan .................................................................................... 45

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ........................................................................................ 47

    B. Saran .............................................................................................. 47

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48

    LAMPIRAN .................................................................................................... 51

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    3.1 Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design ........... 30

    3.2 Populasi Penelitian .............................................................................. 31

    3.3 Sampel Penelitian ................................................................................ 31

    3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi kecakapan dalam kecerdasan Kinestetik 33

    3.5 Kriteria Interprestasi Nilai Coben’s d ................................................. 39

    4.1 Deskrpsi Data Hasil Penelitian Pree-testdan Post-test eksperimen .. 40

    4.2 Deskrpsi Data Hasil Penelitian Pree-testdan Post-test kontrol ......... 40

    4.3 Uji Normalitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 41

    4.4 Uji Normalitas Siswa Kelas Kontrol ................................................... 42

    4.5 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................... 43

    4.6 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Dua Pihak .......................................... 43

    4.7 Kriteria Interprestasi Nilai Cohen’s D ................................................ 45

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1.1 Kerangka Berfikir.......................................................................... 7

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Gambar Halaman

    1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan .............................. 54

    2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian.................................... 69

    3. Instrumen Penelitian........................................................................ 79

    4. Hasil Observasi ............................................................................... 85

    5. Data Penelitian Eksperimen dan Kontrol ........................................ 89

    6. Uji Normalitas Data ........................................................................ 93

    7. Uji Hipotesis.................................................................................... 97

    8. Dokumentasi ................................................................................... 99

  • xiv

    RIWAYAT HIDUP

    Windy Agustin Ningsih lahir di jambi pada tanggal 04

    Agustus 1996 dan merupakan anak pertama dari dua

    bersaudara dari bapak Junaidi dan Ibu Martini.

    Pendidikan dasar dimulai pada tahun 2002 di SD N

    226/IX Tanjung Lebar dan lulus pada tahun 2008.

    Setelah itu melanjutkan ke jenjang sekolah menengah

    pertama di SMP N Satu Atap kebun kelapo selama tiga tahun. Pada tahun 2011

    masuk ke SMA N 4 Muaro Jambi dan menyelesaikan pendidikan di sekolah

    tersebut pada tahun 2014 dan kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Jambi

    yaitu mengambil Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi

    Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang diperoleh melalui jalur

    SNMPTN. Selama menempuh pendidikan di Universitas Jambi Penulis telah

    melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di TK Islam Al Falah Kota

    Jambi dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di TK Pertiwi II Kota

    Jambi. Setelah itu penulis menyelsaikan pendidikannya dengan menyusun skripsi

    yang berjudul “Pengaruh Gerak dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak

    Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan”.

  • i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi yang berjudul Pengaruh Gerak dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik

    Anak Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan, yang disusun

    oleh Windy Agustin Ningsih, Nomor Induk Mahasiswa A1F114036 telah di

    periksa dan disetujui untuk diujikan dalam Sidang Dewan Penguji.

    Pembimbing I

    Nyimas Mu’azzomi, S.Ag.,M.Pd.I Tanggal 29 Mei 2019

    NIP 196505051991121001

    Pembimbing II

    Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd Tanggal 29 Mei 2019

    NIP 195910101985031006

    ii

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Skripsi yang berjudul Pengaruh Gerak dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik

    Anak Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan, yang disusun

    oleh Windy Agustin Ningsih, Nomor Induk Mahasiswa A1F114036 telah

    dipertahankan di depan tim penguji pada Kamis, 20 Juni 2019.

    Tim Penguji

    1. Nyimas Mu’azzomi, S.Ag.,M.Pd.I Ketua NIP 197312082005012001

    2. Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd Sekretaris NIP 195910101985031006

    3. Drs. Destrinelli, M.Pd Penguji Utama NIP 196509011997022001

    4. Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si Anggota NIP 196505051991121001

    5. Dr. K.A. Rahman, S.Ag.,M.Pd.I Anggota

    NIP 197601052009121001

    Mengetahui, Mengetahui,

    Dekan FKIP Universitas Jambi Ketua Jurusan IP

    Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si Drs. Arsil, M.Pd

    NIP 196308071990031002 NIP195912311985031314

    Didaftarkan Tanggal :

    Nomor :

    iii

  • iii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Skripsi yang berjudul Pengaruh Gerak dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik

    Anak Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan, yang disusun

    oleh Windy Agustin Ningsih, Nomor Induk Mahasiswa A1F114036 telah

    dipertahankan di depan tim penguji pada Kamis, 20 Juni 2019.

    Tim Penguji

    1. Nyimas Mu’azzomi, S.Ag.,M.Pd.I Ketua NIP 197312082005012001

    2. Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd Sekretaris NIP 195910101985031006

    3. Drs. Destrinelli, M.Pd Penguji Utama NIP 196509011997022001

    4. Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si Anggota NIP 196505051991121001

    5. Dr. K.A. Rahman, S.Ag.,M.Pd.I Anggota

    NIP 197601052009121001

    Mengetahui, Mengetahui,

    Wakil Dekan BAKSI Ketua Jurusan IP

    Drs. H. Syahrial, M.Ed., Ph.D Drs. Arsil, M.Pd

    NIP 196412311999031037 NIP 195912311985031314

    Didaftarkan Tanggal :

    Nomor :

    iii

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan sebagai

    salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

    orang dalam hal mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

    Upaya penyiapan sumber daya manusia untuk menciptakan generasi unggul harus

    dilakukan sejak usia dini.

    Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk

    penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan peletakkan dasar ke arah

    pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

    kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),

    sosial emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan

    komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang

    dilalui oleh anak usia dini (Sujiono, 2009: 7).

    Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

    mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

    kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berbudi luhur, memiliki pengetahuan,

    keterampilan dan rasa tanggungjawab. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan

    pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar

    untuk bertahan hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai

    kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.

    Anak usia dini memiliki peran yang sangat strategis dalam proses

    peletakkan dasar pendidikan generasi bangsa pada masa mendatang. Pendidikan

    anak usia dini merupakan tahap awal proses pendidikan yang diselenggarakan

    secara terstruktur dalam upaya pembentukan sumber daya manusia Indonesia agar

    1

  • 2

    kelak mampu menjadi generasi yang andal dan mampu membangun bangsanya

    serta memiliki harkat dan martabat yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa

    lain.

    “Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh

    kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang

    mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi

    perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikiran,

    emosional, dan sosial yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara

    optimal” (Mansur, 2007: 88).

    Salah satu lembaga pendidikan untuk anak usia dini yaitu pendidikan

    Taman Kanak-Kanak (TK). Taman kanak-kanak menyelenggarakan kegiatan

    belajar mengajar untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya

    sesuai dengan tahap perkembangannya. Pendidikan di TK terdapat berbagai jenis

    aspek yang dikembangkan dalam pembelajaran, diantaranya dengan Multiple

    Intelligences (MI) yang terdiri dari kecerdasan bahasa, logika matematika,

    intrapersonal, interpersonal, kinestetik, musikal, visual-spasial, naturalis dan

    eksistensial.

    Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan menyelaraskan pikiran dengan

    badan sehingga apa yang dikatakan oleh pikiran akan tertuang dalam bentuk

    gerakan-gerakan badan yang indah, kreatif, dan mempunyai makna. Kecerdasan

    ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan,

    keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan keakuratan untuk menerima

    rangsangan, sentuhan, dan tekstur. Anak yang cerdas dalam gerak kinestetik

    terlihat menonjol dalam kemampuan fisik (terlihat lebih kuat, lebih lincah)

    daripada anak-anak seusianya. Mereka cenderung suka bergerak, tidak bisa duduk

    diam lama-lama, mengetuk-ngetuk sesuatu, suka meniru gerakan atau tingkah

    laku orang lain yang menarik perhatiannya, dan senang pada aktivitas yang

  • 3

    mengandalkan kekuatan gerak seperti memanjat, berlari, melompat, dan

    berguling.

    Hasil observasi yang di lakukan di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar

    Selatan pada tanggal 20 September 2018 dari 71 anak, masih terdapat 30 anak

    kelompok B kecerdasan kinestetiknya belum optimal yaitu: ARS, R, ANR, AA,

    AN, DA, HD, JB, JC, LN, MP, NA, RB, RA, SH, SR, RS, WN, AB, PA, SE, WN,

    FB, BS, AF, AH, AP, BS, CN dan NN, anak-anak kurang tertarik dengan apa

    yang diperintah guru. Karena metode yang digunakan oleh anak belum menarik

    anak untuk mengikuti belajar, mereka sering bermain sendiri atau berbicara

    dengan temannya pada saat guru memberikan instruksi. Pada saat anak diajak

    untuk berolahraga dalam hal ini yang berhubungan dengan kinestetik, mereka

    hanya sekedar ikut-ikutan dan cenderung sesuka hatinya. Disini guru harus

    berperan aktif untuk membimbing anak dalam mengembangkan kecerdasan

    kinestetik agar anak dapat berkembang dan terstimulus, selain itu fasilitas belajar

    anak masih kurang anak hanya bermain saja dan kurang memiliki kelenturan

    bermain.

    Hasil penelitian terdahulu dengan judul Peningkatan Kecerdasan

    Kinestetik Anak Melalui Metode Bermain Gerak Dan Lagu Pada Anak Kelompok

    A TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 oleh

    Ybnu Prasetyo. 2014, menyatakan bahwa melalui penerapan metode bermain

    gerak dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak kelompok A

    TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

    Namun dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa tidak mudah,

    pada penelitian ini di berikan dengan gerak dan lagu agar kinestetik siswa

  • 4

    meningkat, sejalan dengan penelitian Nana Widianawati. 2013. Dengan judul

    “Pengaruh Pembelajaran Gerak Dan Lagu Dalam Meningkatkan Kecerdasan

    Musikal Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini, menunjukkan Hasil

    penelitian menunjukan pengaruh yang positif bahwa dengan pembelajaran gerak

    dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik anak

    secara signifikan. Rekomendasi diberikan kepada Pengelola Pendidikan Anak

    Usia Dini agar mensosialisasikan pembelajaran gerak dan lagu sebagai salah satu

    alternatif pembelajaran bagi guru agar lebih meningkatkan seluruh aspek

    perkembangan khususnya aspek kecerdasan musikal dan kecerdsan kinestetik.

    Tetapi ada kalanya para pendidik TK Tunas Muda Kecamatan Bahar

    Selatan juga menggunakan kegiatan yang aktif untuk mengasah kecerdasan

    kinestetik anak, misalnya kegiatan berjalan-jalan, anak diajak untuk berjalan

    bersama dengan rute yang telah ditentukan guru. Melalui kegiatan ini diharapkan

    anak bisa aktif bergerak dan mengikuti jalan-jalan sampai kembali ke sekolah

    lagi, namun dari jalan-jalan ini ada anak yang hanya melakukan jalan-jalan

    dengan jarak yang sangat kurang dan ada pula anak yang tidak ikut karena tidak

    mau kepanasan saat jalan-jalan.

    Berdasarkan macam-macam kegiatan yang telah dilakukan guru untuk

    kecerdasan kinestetik anak ini, terdapat keberagaman hasil yang dicapai. Untuk

    mengoptimalkan hasil belajar kecerdasan kinstetik diperlukan pendekatan belajar

    sambil melalui bermain sambil belajar. Dengan bermain anak memiliki

    kesempatan bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan

    belajar secara menyenangkan. Dalam hal ini penulis mencoba dengan

    menggunakan gerak dan lagu yang dapat melatih kemampuan anak untuk

  • 5

    mengikuti gerakan sesuai irama lagu, untuk menggunakan salah satu kemampuan

    dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh. Selain itu anak akan terlihat aktif dalam

    pembelajaran peningkatan kecerdasan kinestetik dan mempunyai minat dan

    motivasi untuk melakukan kegiatan gerak dan lagu dengan hati yang

    menyenangkan.

    Berdasarkan keterangan diatas, maka peneliti mencari penyelesaian

    masalah dengan menggunakan kegiatan gerak dan lagu. Peneliti menggunakan

    kegiatan gerak dan lagu karena pada saat kegiatan dapat mengasah kreativitas

    anak untuk mengekspresikan lagu dengan gerakannya, dan tentunya

    menyenangkan bagi anak. Maka peneliti mengadakan penelitian berjudul

    “Pengaruh Gerak Dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak Kelompok B

    di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan”.

    B. Batasan Masalah

    Batasan masalah pada penelitian ini yaitu :

    1. Gerak dan lagu pada penelitian ini dibatasi pada kegiatan awal

    memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan, kegiatan tambahan anak diajak

    mendramatisasikan lagu, kegiatan pengembangan membantu anak untuk

    mengenal ritmik.

    2. Kecerdasan kinestetik pada penelitian ini dibatasi pada anak terlihat aktif,

    anak memiliki kekuatan otot yang tampak menonjol dari anak sebayanya, anak

    suka menyentuh-nyentuh benda yang baru dilihatnya, anak terlibat dalam

    kegiatan fisik sepak bola, anak unggul dalam kopetensi aktifitas fisik, nak

    pandai menirukan gerakan orang lain, anak menikmati kegiatan bermain, anak

    relative luwes saat berbicara karena menggunakan gerakan tubuh sebagai

  • 6

    pendukung, anak memiliki keseimbangan yang bagus dari teman sebaya, anak

    memiliki ketahanan fisik yang baik.

    3. Anak dalam penelitian ini ialah anak usia 5-6 tahun di TK Tunas Muda

    Kecamatan Bahar Selatan Kelompok B.

    C. Rumusan Masalah

    Sesuai dengan uraian yang telah dipaparkan pada bagian latar belakang

    maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh

    gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas

    Muda Kecamatan Bahar Selatan?

    D. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk

    mengungkapkan pengaruh gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik anak

    kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan.

    E. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan juga bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai

    berikut:

    a. Peneliti

    Menambah pengetahuan dan wawasan teoritis maupun empiris tentang

    pembelajaran terhadap anak, khususnya pembelajaran dibidang gerak dan lagu.

    b. Bagi guru

    Menjadi salah satu referensi dan masukan untuk tercapainya kecerdasan

    kinestetik melalui pendekatan gerak dan lagu selama melakukan penelitian.

    c Bagi sekolah tempat anak belajar

  • 7

    Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta

    menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

    kecerdasan kinestetik.

    F. Defenisi Oprasional

    1. Gerak dan lagu yang dimaksud dalam penelitian ini suatu proses olah tubuh

    pelatihan jasmani dengan tujuan supaya perkembangan tubuh anak dapat

    berkembang secara optimal. Melalui pembelajaran gerak dan lagu yang teratur,

    terencana, terarah dan terbimbing, diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan

    yang meliputi pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan

    perkembangan aspek jasmani, inteketual, emosi, sosial dan moral spiritual.

    2. Kecerdasan Kinestetik yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kecerdasan

    yang membuat seseorang mampu terampil dalam irama tubuh, adapun

    indikator kecerdasan kinestetik yaitu: 1) Anak terlihat aktif, 2) Anak memiliki

    kekuatan otot yang tampak menonjol dari anak sebayanya, 3) Anak suka

    menyentuh-nyentuh benda yang baru dilihatnya, 4) Anak terlibat dalam

    kegiatan fisik, 5) Anak unggul dalam kopetensi aktifitas fisik, 6) Anak pandai

    menirukan gerakan orang lain, 7) Anak menikmati kegiatan gerak dan lagu, 8)

    Anak relative luwes saat gerakan tubuh sebagai pendukung, menggerakan

    tangan saat menari, 9) Anak memiliki keseimbangan yang bagus dari teman

    sebaya, 10) Anak memiliki ketahanan fisik lebih lama bertahan dalam kegiatan

    fisik.

  • 8

    G. Kerangka Berfikir

    Berdasarkan Pendahuluan di atas, maka dapat disusun kerangka pikir

    sebagai berikut:

    XY

    Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

    H. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis penelitian ini yaitu: Terdapat pengaruh gerak dan lagu terhadap

    kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar

    Selatan.

    Variabel Bebas (X)

    Gerak dan Lagu

    Variabel Terikat (Y)

    Kecerdasan Kinestetik Anak

  • 9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Pembelajaran Gerak dan Lagu

    1. Pengertian Gerak dan Lagu

    Menurut Mutiah (2010: 168), “Gerak merupakan sarana ekspresi dan

    mengalihkan ketakutan, kesedihan, kemarahan dan kenikmatan dan sebagainya”.

    “Gerak juga merupakan ekspresi pembebasan dari belenggu ketidak berdayaan,

    simbolis, “discplacmen” maupun katarsis, khususnya pada anak-anak mereka

    mengekspresikan dirinya secara langsung dan efektif melalui gerakan. Dengan

    belajar melalui gerakan maka anak dapat belajar tentang dirinya dan dunianya”

    Piaget (Mutiah, 2010: 169).

    Kamtini dan Tanjung (2005: 134) menyebutkan bahwa, “Gerak dan

    lagu adalah sarana yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berolahraga

    atau bersenam. Karena dengan gerak dan lagu, anak-anak bisa bergerak

    sambil mendengarkan musik”. Ini berarti bahwa anak-anak bisa merasakan

    keceriaan, sambil menggerakkan tubuh mereka atau berolaraga atau

    bersenam. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi anak secara jasmani dan

    rohani. Tubuh anak jadi sehat, dan jiwa mereka pun merasakan suka cita.

    Gerak dan Lagu adalah sebuah materi pembelajaran yang diterapkan oleh

    guru pada saat mengajar peserta didiknya dengan cara bernyanyi sambil bergerak.

    Dalam hal ini gerak dan lagu memiliki masing-masing pengertian yaitu gerak

    adalah aktifitas memainkan anggota tubuh sehingga posisi maupun bentuknya

    berubah. Sedangkan lagu adalah menyanyikan syair/kalimat sehingga menjadi

    enak didengar. “Perpaduan keduanya dapat kita berikan pengertian yaitu

    menyanyikan syair sambil memainkan anggota tubuh yang satu sama lainnya

    bersesuaian (Mansur, 2007: 90).

    9

  • 10

    Anak pada perkembangan aspek biologisnya dapat secara sadar mengenali

    perubahan-perubahan organ sampai bagian yang sensitive sekalipun. Gerak dan

    lagu merupakan suatu proses olah tubuh pelatihan jasmani dengan tujuan supaya

    perkembangan tubuh anak dapat berkembang secara optimal. Melalui

    pembelajaran gerak dan lagu yang teratur, terencana, terarah dan terbimbing,

    diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan yang meliputi pembentukan dan

    pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan aspek jasmani, inteketual,

    emosi, sosial dan moral spiritual.

    2. Fungsi Gerak dan Lagu

    Fungsi gerak dan lagu bagi anak usia dini adalah :

    1. Perkembangan kognitif dari Piaget (2009: 98) “dalam teori belajar yang

    didasari oleh perkembangan motorik, maka salah satu yang penting yang perlu

    distimulasi adalah keterampilan bergerak. Melalui keterampilan motorik anak

    mengenal dunianya secara konkrit”.

    Dengan bergerak ini juga meningkatkan kepekaan sensori, dan dengan

    kepekaan sensori ini juga meningkatkan perkiraan yang tepat terhadap ruang

    (spatial), arah dan waktu. Perkembangan dari struktur ini merupakan dasar dari

    berfungsinya efisiensi pada area lain. Kesadaran anak akan tempo dapat

    bertambah melalui aktivitas bergerak dan bermain yang menekankan sinkronis,

    ritme dan urutan dari pergerakan. Kemampuan-kemampuan visual, auditif dan

    sentuhan juga diperkuat melalui aktivitas gerak.

    2. Gerak dan lagu dapat diterima secara langsung yakni sebagai media ekspresi

    diri. Melalui seni seorang anak akan dilatih kehalusan budi, karena seni

  • 11

    mengolah kepekaan anak terhadap alam sekitar dan hal-hal yang berkaitan

    dengan keindahan.

    3. Menyatakan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk praktik

    pendidikan anak dan pengembangan pribadinya secara luas karena bernyanyi

    bersifat menyenangkan, bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan,

    bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan, bernyanyi dapat

    membantu membangun rasa percaya diri anak, bernyanyi dapat membantu

    daya ingat anak, bernyanyi dapat mengembangkan rasa humor, bernyanyi

    dapat membantu pengembangan keterampilan berpikir dan kemampuan

    motorik anak, dan bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah

    kelompok. Honig (dalam Masitoh dkk. 2005: 11.3)

    Selain itu manfaat lain dari metode bermain gerak dan lagu, menurut

    Sandor (2009: 90) adalah sebagai berikut:

    1). Dengan gerakan-gerakan yang sesuai dengan lagu yang mereka

    dengarkan, secara tidak langsung motorik anak pun menjadi terlatih.

    Semakin bervariasi gerakan yang diberikan kepada anak, maka

    motorik anak-anak pun semakin banyak yang terlatih. Biasanya

    variasi gerakan meliputi gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan

    kaki, gerakan pinggang dan bagian-bagian tubuh lainnya.

    2). Lagu yang mereka dengarkan akan memungkinkan keterampilan

    kognitif anak-anak menjadi terlatih pula. Kemampuan kognitif

    meliputi kemampuan untuk belajar, mengembangkan diri,

    memecahkan masalah, dan lain-lain.

    3). Biasanya gerak dan lagu dilakukan secara massal. Hal ini membuat

    anak menjadi terbiasa untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya,

    dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Karena untuk

    melakukan gerak dan lagu anak-anak harus berbaris rapi, mengikuti

    instruksi guru, dan gerakan- gerakan antara satu anak dengan anak

    yang lain di dalam gerak dan lagu bersesuaian, maka anak-anak pun

    terlatih untuk bisa disiplin.

    4). Gerak dan lagu adalah salah satu bagian dari olahraga atau senam,

    maka manfaatnya pun hampir seragam. Misalnya untuk menstabilkan

    dan menambah kekebalan tubuh, menyehatkan badan, membuat anak

    berpikir lebih jernih, menghindarkan kemalasan, melatih sportifitas,

    dan lain-lain.

  • 12

    3. Tujuan Gerak dan Lagu

    Dunia anak adalah bermain dan bernyanyi, sehingga ketika anak-anak

    berada di sekolah TK kegiatan tidak lepas dari bermain dan bernyanyi dengan

    tujuan untuk mendidik dan mengembangkan keterampilan anak. Nyanyian

    merupakan perpaduan antara lirik dan lagu. Dalam lirik terdapat susunan kata-kata

    yang mengandung arti/makna tertentu yang dapat digunakan untuk melakukan

    sugesti, persuasi dan memberikan nasehat.

    Hal pokok yang harus diperhatikan adalah bahwa aktivitas musical

    melibatkan aspek pendengaran (auditif) sebagai dasarnya. Jamalus (2008: 44)

    mengemukakan bahwa “semua bentuk kegiatan musik memerlukan kemampuan

    mendengar. Oleh karena itu, kegiatan musik didasarkan pada dua kemampuan

    penting, yaitu penguasaan unsur-unsur musik dan faktor-faktor yang berhubungan

    dengan pendengaran”.

    Satibi (2006: 11) mengungkapkan bahwa “kegiatan bernyanyi bagi anak

    usia taman Kanak-kanak tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan sehari-hari. Baik

    anak yang berbakat ataupun tidak mereka pada dasarnya senang bernyanyi”.

    Bernyanyi adalah ekspresi perasaan senang seseorang yang di ungkapkan

    melalui nada dan syair.

    Menurut Surya (2007: 56) “konsep latihan dengan variasi nada akan

    meningkatkan kepekaan wilayah perkembangan intuitif bagi anak. Secara

    fungsional dalam kategori kecerdasan konsep latihan seperti ini akan membangun

    kecerdasan emosional (EQ)”. Kepekaan penangkapan dan nilai rasa yang

    memberi pengaruh positif secara psikis. Emosional yang terarah akan

    menghasilkan kekuatan besar dalam menghadapi sebuah permasalahan. Dengan

  • 13

    melatih emosi pada masa pertumbuhan, wilayah otak yang mengendalikan ini

    akan tumbuh baik secara struktur maupun fungsi dengan maksimal.

    Oleh karena itu tujuan dari pelajaran gerak dan lagu diperlukan dalam

    rangka mendidik karakter anak. Dikarenakan mampu memotivasi dan merangsang

    siswa lebih aktif baik secara motorik, kognisi, dan afeksi. Hal lainnya bahwa

    melalui pembelajaran gerak dan lagu bisa menanam dan menumbuhkan nilai-nilai

    musikalitas anak serta meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan

    sosial.

    4. Jenis Gerak dan Lagu Untuk Anak

    Menurut Sujiono (2005: 45) “Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga

    kategori yang luas dan kadang-kadang saling melingkupi. Ketiga kategori tersebut

    merupakan fokus utama dari spesialisasi pengembangan motorik waktu bekerja

    dengan anak-anak dalam program pendidikan gerak”. Perilaku gerak tersebut

    terdiri dari gerak stabilisasi atau gerak beraturan dan juga disebut sebagai gerak

    nonlokomotor, dan gerak lokomotor atau gerak tidak beraturan, gerak manipulasi.

    Menurut Sujiono (2005: 45), “Gerak stabiltasi atau gerak beraturan adalah

    gerakan yang tidak menyebabkan pelakunya berpindah tempat”. Kemampuan

    stabilitasi kadang- kadang disebut gerakan nonlokomotor karena menyangkut

    aktivitas stasioner seperti membungkuk, meregang, menarik, memutar,

    mengangkat, meloncat, membalik dan lain-lain. Pada waktu stabilisasi

    berkembang lokomotor juga dipacu. Lokomotor mencakup proyeksi tubuh

    terhadap ruang eksternal. Gerak lokomotor adalah gerakan yang menyebkan

    terjadinya perpindahan tempat atau keterampilan yang digunakan memindahkan

  • 14

    tubuh dari satu tempat ketempat lainnya. Kedalam ketrampilan ini termasuk

    gerakan-gerakan, seperti berjalan, berlari, melompat dan lain-lain.

    Gerak manipulasi atau gerak tak beraturan adalah usaha mengalihkan

    kekuatan terhadap objek-objek, seperti melempar, mendorong, dan menarik

    benda, dan menerima kekuatan dari objek-objek seperti menangkap, menahan dan

    memegang benda. “Pendidikan gerak di TK mencakup pengembangan

    kemampuan gerakan lokomasi, manipulasi dan stabilitasi dasar”. Menurut Sahara

    (2003: 45), “gerak lokomotor merupakan gerak dasar yang menjadi fondasi untuk

    dipelajari diperkenalkan pada anak usia TK”.

    Dipaparkan oleh Hurlock (2006: 121) sebagai berikut:

    a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki

    keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau

    memainkan alat-alat mainan.

    b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang

    independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan

    dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang

    perkembangan rasa percaya diri.

    c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal

    Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis,

    dan baris berbaris.

    d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak

    normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman

    sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer

    (terpinggirkan).

    e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan selfconcept atau kepribadian anak.

    Tidak hanya pertimbangan wilayah nada saja, akan tetapi jenis lagu dan

    nyanyian juga harus disesuaikan. Menurut Hidayat (2003: 97) Jenis lagu dan

    nyanyian untuk anak TK dan kelompok bermain, antara lain, sebagai berikut :

    a. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan religius anak.

  • 15

    b. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sikap perilaku/akhlak anak didik.

    c. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bahasa jasmani atau bahasa motorik anak

    didik/pengembangan kinestetik.

    d. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bahasa anak didik.

    e. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pengenalan kebudayaan dan bahasa asing, untuk mengembangkan kecerdasan sosial.

    f. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bahasa emosi anak didik (emotional quontient) adalah lagu

    anak-anak yang berhubungan dengan senang, sedih, gembira dan bahagia.

    g. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bahasa nada (lagu-lagu yang berhubungan dengan nada-nada

    irama dan tempo).

    h. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sosial anak didik.

    Bernyanyi untuk anak-anak bukan saja hanya menyuarakan lagu, tetapi

    sekaligus membawakan isi dan makna nyanyian, dan memperagakan nyanyian

    dengan gerak dan lagu.

    Menurut Mahmud dan Fat (2009: 2-3) nyanyian itu bertolak dari

    kemampuan yang telah dimiliki anak, antara lain :

    a. Isi lagu sesuai dengan taraf perkembangan anak-anak.

    b. Bahasa yang digunakan sederhana dan dapat dimengerti oleh anak.

    c. Luas wilayah nada sepadan dengan kesanggupan suara dan pengucapan anak.

    d. Tema lagu diupayakan mengacu pada Garis Besar Program Kegiatan Belajar

    (GBPKB) -TK/RA.

    5. Pelaksanaan Pembelajaran Gerak dan Lagu

    a. Merencanakan Gerak dan Lagu

    Strategi pembelajaran dengan gerak dan lagu terdiri dari langkah-langkah

    sebagai berikut.

  • 16

    1) Tahap perencanaan, terdiri dari:

    (a) Penetapkan tujuan pembelajaran.

    Menurut Hamalik mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah

    suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa

    setelah berlangsung pembelajaran.

    (b) Penetapan materi pembelajaran.

    Cunningham (2011: 45) “mengemukkan desain ialah menyeleksi dan

    menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi-imajinasi, dan asumsi-asumsi

    untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi

    hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-

    batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian”.

    (c) Menetapkan metode dan teknik pembelajaran.

    Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru

    dalam proses belajar mengajar yang bertujuan yang hendak dicapai, semakin tepat

    metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik.

    “Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu”

    (Karo, 2005: 7)

    (d) Menetapkan evaluasi pembelajaran.

    Melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

    dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode

    mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih

    kompetensi yang telah ditetapkan.

  • 17

    b. Pelaksanaan Pembelajaran Gerak dan Lagu

    Tahap pelaksanaan, menurut Masitoh (2005: 11.4) adalah berupa

    pelaksanaan apa saja yang telah direncanakan, yang terdiri dari:

    a. Kegiatan awal: guru memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama dan memberi contoh bagaimana seharusnya gerak dan lagu

    sesuai dengan musik yang mengiringinya.

    b. Kegiatan tambahan: anak diajak mendramatisasikan lagu, yaitu dengan melakukan gerakan yang sesuai dalam tema dan lirik lagu.

    c. Kegiatan pengembangan: guru membantu anak untuk mengenal gerak dan lagu sesuai dengan arahan yang diberikan guru.

    c. Lagu yang Mendukung untuk Pembelajaran Gerak dan Lagu

    1. Negaraku Indonesia

    Negaraku indonesia

    Merah putih benderanya

    Pancasila dasarnya

    Burung garuda lambangnya

    Rupiah mata uangnya heeiiii

    Presiden pemimpinnya

    Bhineka tunggal ika

    Itulah semboyannya

    2. Garuda pancasila

    Garuda pancasila aku lah pendukungmu

    Patriot proklamasi sedia berkorban untukmu

    Pancasila dasar negara

    Rakyat adil makmur sentosa

    Pribadi bangsaku

    Ayo maju...maju..ayo maju maju..ayo maju.. maju

  • 18

    3. Naik Kereta Api

    Naik kereta api tut tut tut

    Siapa hendak turun

    Kebandung surabaya

    Bolehlah naik dengan percuma

    Ayo kawanku lekas naik

    Keretaku tak berhenti lama

    Naik kereta api tut tut tut

    Siapa hendak turun

    Kebandung surabaya

    Bolehlah naik dengan percuma

    Ayo kawanku lekas naik

    Keretaku tak berhenti lama

    4. Pelangi

    Pelangi pelangi alangkah indahmu

    Merah kuning hijau dilangit yang biru

    Pelukismu agung, siapa gerangan

    Pelangi pelangi ciptaan tuhan

    Pelangi pelangi alangkah indahmu

    Merah kuning hijau dilangit yang biru

    Pelukismu agung, siapa gerangan

    Pelangi pelangi ciptaan tuhan

    5. Matahari terbenam

    Matahari terbenam, hari mulai malam

  • 19

    Terdengar burung hantu, suaranya merdu

    Kukuk kukuk kukuk kukuk kukuk

    Matahari terbenam, hari mulai malam

    Terdengar burung hantu, suaranya merdu

    Kukuk kukuk kukuk kukuk kukuk

    6. Bumi kita

    Bumi kitae bumi alam semesta

    Kulihat dari jauh sangat luas dan indah

    Bumi kitae bumi alam semesta

    Kulihat dari jauh sangat luas dan indah

    Air sumber kehidupan

    Udara untuk bernafas

    Tanah untuk bercocok tanam

    Itu semua ciptaan tuhan

    B. Kecerdasan Kinestetik

    1. Definisi Kecerdasan Kinestetik

    Menurut Mursid (2015: 130) “kecerdasan kinestetik merupakan gerak fisik

    (Kinesthetic intelligence)” lanjut Mursid (2015: 164) “kecerdasan kinestetik

    merupakan kemampuan manusia untuk menggerakkan alat-alat tubuh sesuai

    dengan fungsinya, bahkan mampu mengolah gerakan tubuh yang menarik”.

    Ahmad Susanto (2015: 289) “Kecerdasan Kinestetika, yaitu kecerdasan

    yang membuat seseorang mampu terampil dalam irama tubuh. Atlet, penari atau

    ahli bedah adalah mereka yang memiliki kecerdasan tinggi dalam bidang ini”.

  • 20

    Lebih lanjut dijelaskan oleh Sonawat & Gogri (Muhammad Yaumi,

    2012: 105) bahwa kecerdasan jasmaniah-kinestetik adalah “kemampuan untuk

    menggunakan seluruh tubuh dalam mengekspresikan ide, perasaan, dan

    menggunakan tangan untuk menghasilkan atau mentransformasi sesuatu”.

    Kecerdasan ini mencakup keterampilan khusus seperti koordinasi, keseimbangan,

    ketangkasan, kekuatan, fleksibilitas, dan kecepatan. Kecerdasan ini juga meliputi

    keterampilan untuk mengontrol geerakan-gerakan tubuh dan kemampuan untuk

    memanipulasi objek.

    Dengan ungkapan Gardner (2003: 21-22) “yang begitu fenomenal

    mengenai kecerdasan kinestetik, barang siapa yang memiliki kemampuan untuk

    menggunakan keseluruhan tubuh mereka, atau paling tidak sebagian dari tubuh

    untuk memecahkan masalah adalah merupakan pengembangan dari kecerdasan

    kinestetik”. Menurut Suyadi (2014: 15) kecerdasan kinestetik adalah “kemampuan

    seseorang untuk menggabungkan antara fisik dan pikiran sehingga menghasilkan

    gerakan yang sempurna”. Artinya kecerdasan kinestetik merupakan koordinasi

    yang baik antara urat saraf (pikiran) dengan tubuh lainnya.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

    kinestetik adalah kemampuan menggunakan seluruh tubuh atau sebagian

    anggota tubuh dalam mengekspresikan ide dan perasaan untuk memecahkan suatu

    masalah.

    “Kecerdasan kinestetik dapat dilihat dengan jelas melalui aktivitas

    gerak anak yang menonjol dari teman sebayanya. Anak yang memiliki

    kecerdasan ini biasanya memproses informasi melalui perasaan yang

    dirasakan melalui aspek badaniah atau jasmaniah. Anak sangat hebat

    dalam menggerakkan otot-otot besar dan kecil serta senang melakukan

    aktivitas fisik dan berbagai jenis olahraga” (Muhammad Yaumi, 2012: 105).

  • 21

    Anak yang memiliki kelebihan dalam kecerdasan kinestetik cenderung

    mempunyai perasaan yang kuat dan kesadaran mendalam tentang gerakan-

    gerakan fisik. Anak mampu berkomunikasi dengan baik melalui bahasa tubuh

    dan sikap dalam bentuk fisik lainnya. “Anak juga mampu melakukan tugas

    dengan baik setelah orang lain melakukannya terlebih dahulu, kemudian

    meniru dan mengikuti tindakannya” (Muhammad Yaumi, 2012: 106). Anak

    yang cerdas kinestetik membutuhkan penyaluran energi gerak yang lebih

    tinggi daripada anak-anak yang tidak begitu kuat dalam kecerdasan ini.

    Amstrong yang dikutip dalam Sujiono (2010: 59) kecerdasan kinestetik

    atau kecerdasan fisik adalah “suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya

    seseorang mampu atau terampil menggunakan anggota tubuhnya untuk

    melakukan gerakan seperti berlari, menari, membangun sesuatu, melakukan

    kegiatan seni atau hasta karya”. Komponen inti dari kecerdasan kinestetik adalah

    kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan,

    keterampilan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan maupun kemampuan menerima

    rangsang (proprioceptive) dan hal yang berkaitan dengan sentuhan (tactile dan

    haptic).

    2. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik

    Ahmad Susanto (2015: 290) ciri-ciri kecerdasan kinestetik sebagai berikut:

    a. Menjelajahi lingkungan dan objeknya melalui gerak dan sentuhan. b. Mengembangkan koordinasi dan kesadaran akan waktu. c. Belajar dengan cara terlibat langsung, mengingat lebih baik dengan cara

    melakukan apa yang telah didengar dan diamati.

    d. Menyukai pengalaman dengan melakukan perjalanan, bermain peran, atau percobaan fisik.

    e. Sensitif dan merespons terhadap lingkungan fisik. f. Memiliki kemampuan dalam mencocokkan irama bentuk fisik melalui

    pemikiran dan integrasi badan.

  • 22

    g. Hidup dalam standar kesehatan fisik. h. Membuat model baru dalam keterampilan fisik atau membentuk pola baru

    tarian dan olahraga.

    Adi W. Gunawan (2005: 128) menjelaskan bahwa orang dengan

    kecerdasan kinestetik yang berkembang baik mempunyai ciri-ciri atau

    karakteristik sebagai berikut:

    1. Suka memegang, menyentuh, atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari. Anak lebih senang membuat sesuatu dengan menggunakan

    tangannya secara langsung.

    2. Mempunyai koordinasi fisik dan ketepatan waktu. Biasanya anak merasa bosan dan tidak tahan untuk duduk pada suatu tempat dalam

    waktu yang lama.

    3. Sangat suka belajar dengan terlibat secara langsung. Ingatannya kuat terhadap apa yang dialami daripada apa yang dikatakan atau dilihatnya.

    4. Menyukai pengalaman belajar yang nyata. Anak sangat menyukai jenis komunikasi nonverbal, seperti komunikasi dengan bahasabahasa

    isyarat.

    5. Menunjukkan kekuatan dalam bekerja yang membutuhkan gerakan otot kecil maupun otot utama.

    6. Mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan gerakan fisik dengan menggunakan penyatuan pikiran dan tubuh. Hal ini sesuai

    dengan pernyataan “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang

    sehat”.

    7. Menciptakan pendekatan baru dengan menggunakan keahlian fisik seperti dalam menari, olahraga atau aktifitas fisik lainnya.

    8. Menunjukkan keseimbangan, keindahan, ketahanan, dan ketepatan dalam melakukan tugas yang mengandalkan fisik.

    9. Mengerti dan hidup sesuai standar kesehatan. Disini anak menunjukkan dan mengikuti gaya hidup yang sangat aktif.

    10. Menunjukkan minat pada kerier sebagai atlet, penari, dokter bedah, atau sebagai tukang.

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Kinestetik

    Dalam perkembangan anak, setiap anak cenderung mempunyai

    perkembangan yang relatif sama, akan tetapi banyak variasi yang dapat

    mempengaruhi perbedaan pola perkembangan anak. Bambang Sujiono (2013:

    28) “menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan

  • 23

    keterampilan gerak yaitu faktor tampilan dan faktor lingkungan”. Lebih lanjut

    dijelaskan bahwa faktor tampilan paling sering berpengaruh pada keterampilan

    gerak tertentu, faktor tampilan dapat berupa ukuran tubuh, pertumbuhan fisik,

    kekuatan, dan berat tubuh serta system syaraf.

    Sedangkan faktor lingkungan adalah banyak sedikitnya dan

    kualitas rangsangan yang diterima. Lebih lanjut dijelaskan oleh Endang

    Rini Sukamti (2007: 40) “bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi

    perkembangan motorik antara lain: (1) sifat dasar genetik, termasuk bentuk

    tubuh dan kecerdasan, (2) keadaan awal kehidupan paska lahir, kondisi

    lingkungan yang menguntungkan, (3) kondisi pra lahir, termasuk

    asupan gizi yang dimakan ibunya, (4) jenis kelamin, dan (5) kelahiran

    yang sukar, sehingga merusak struktur otak yang berakibat memperlambat

    perkembangan kinestetik anak”.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

    kinestetik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor keturunan,

    keadaan paska lahir, proses kelahiran, kondisi pra lahir termasuk asupan gizi dan

    status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan stimulasi atau rangsangan yang

    diterima selama proses tumbuh kembang anak sejak masa bayi.

    4. Merangsang Kecerdasan Kinestetik

    Dickinson (Bambang Sujiono, 2013: 15) menstimulasi kecerdasan kinestetik

    pada anak antara lain sebagai berikut:

    a. Menalar. Anak anak yang pada dasarnya menyukai musik dan tari, untuk mengasah

    kecerdasan fisik ini dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk menari

    bersama karena menari menurut kesimbangan, keselarasan gerak tubuh,

    kekuatan dan kelenturan otot.

    b. Bermain peran/drama. Melalui kegiatan bermain peran kecerdasan gerakan tubuh anak juga dapat terangsang. Kegiatan ini menurut bagaimana anak

    mrnggunakan tubuhnya menyesuaikan dengan perannya, bagaimana ia

    harus berekspresi, termasuk juga gerakan tangan. Kemampuan

    sosialisasinyapun berkembang karena ia dituntut dapat bekerjasama

    dengan orang lain.

  • 24

    c. Latihan keterampilan Fisik. Berbagai latihan fisik membantu meningkatkan keterampilan motorik

    anak, tentunya latihan tersebut disesuaikan dengan usia anak. Misalnya

    aktivitas berjalan di atas papan titian. Aktivitas ini dapat dilakukan sejak

    anak usia 3-4 tahun, selain melatih kekuatan otot, aktivitas ini juga melatih

    untuk belajar keseimbangan.

    d. Olahraga Berbagai kegiatan olahraga dapat meningkatkan kesehatan dan juga

    pertumbuhan. Olahraga harus dilakukan sesuai dengan perkembangan

    motorik anak, seperti berenang, sepakbola mini, main tenis, bulutangkis,

    ataupun senam. Semua cabang olahraga pada dasarnya merangsang

    gerakan tubuh mengingat hampir semua menggunakan anggota tubuh.

    Kecerdasan kinestetik memunculkan ciri menonjol pada anak, anak begitu

    saja bergerak, beraktivitas tanpa perlu didorong-dorong oleh pendidik. Anak-

    anak yang mempunyai kemampuan kinestetik hanya perlu diberi fasilitas,

    diperhatikan, dan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengekspresikan diri

    dan kebutuhan mereka. Pendidik perlu menyadari sepenuhnya bahwa anak-

    anak perlu melepaskan energi melalui gerak, salah satunya adalah melalui

    bermain.

    5. Indikator Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini

    Menurut Musfiroh (2010: 6.7) pada anak usia dini sampai usia 6 tahun,

    kecerdasan kinestetik terdeteksi melalui indikator berikut.

    1. Anak terlihat aktif, terus bergerak, jarang tampak diam sekalipun sedang tidak enak badan, berjalan-jalan dikelas pada saat mengerjakan tugas di

    meja, sebentar-bentar keluar lalu masuk ke kelas lagi, sebentar-bentar

    berdiri, berjalan lalu duduk lagi.

    2. Anak memiliki kekuatan otot yang tampak menonjol dari anak sebayanya, berani berayun, memanjat bola dunia, papan panjatan, melompat dengan

    kuat dan mendarat dengan tepat.

    3. Anak suka menyentuh-nyentuh benda yang baru dilihatnya, memegang-megang krayon yang baru dibelikan, menyentuh tombol televisi, bermain

    dengan tuts pianika, memegang cat basah, sangat peka terhadap tekstur.

    4. Anak terlibat dalam kegiatan fisik sepak bola, berenang dan bersepeda, ditemukan anak perempuan TK A yang memiliki kegemaran sepak bola

    yang memiliki tendangan yang kuat dan akura, serta kemampuan berlari

    yang sangat baik

  • 25

    5. Anak unggul dalam kopetensi aktifitas fisik atau olahraga di lingkungan lembaga PAUD, seperti TPA, KB, dan TK, seperti lompat-lompat kodok

    menendang bola, berlari.

    6. Anak pandai menirukan gerakan orang lain, membungkuk seperti orangtua, merangkak seperti adik bayi, mengayun-ayunkan tangan, seperti

    orang kampanye.

    7. Anak menikmati kegiatan bermain tanah atau pasir (usia 2-4 tahun), melukis dengan jari, kegiatan menanam, mengecat (usia 4-6 tahun)

    8. Anak relative luwes saat berbicara karena menggunakan gerakan tubuh sebagai pendukung, menggerakan tangan saat berbicara saat terlihat luwes

    saat menari.

    9. Anak memiliki keseimbangan yang bagus dari teman sebaya, tidak jatuh saat meniti titian, memiliki pijatan kaki yang lebih mantap menggerakan

    tangan seperti terbang tanpa jatuh, dan menikmati kegiatan fisik yang

    menantang.

    10. Anak memiliki ketahanan fisik yng baik, kuat berdiri satu kaki lebih lama dibandingkan teman sebaya, lebih lama bertahan dalam kegiatan fisik.

    C. Pengaruh Gerak dan lagu terhadap Kecerdasan Kinestetik

    Pembelajaran Gerak dan Lagu diharapkan mampu memotivasi dan

    merangsang siswa lebih aktif baik secara motorik, kognisi, dan afeksi. Hal lainnya

    bahwa melalui pembelajaran gerak dan lagu bisa menanam dan menumbuhkan

    nilai-nilai musikalitas anak serta meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan

    teman sebayanya.

    Seperti yang diungkapkan oleh Bambang (2013: 59)

    “berpendapat bahwa kecerdasan kinestetik atau kecerdasan fisik adalah suatu

    kecerdasan dimana saat menggunakannya seseorang mampu atau terampil

    menggunakan anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan seperti berlari, menari,

    membangun sesuatu, melakukan kegiatan seni dan hasta karya”.

    Cara belajar bagi anak usia dini dan termasuk anak taman kanak-kanak

    yang paling efektif adalah bermain secara alamiah, murah, mudah, dan

    memanfaatkan bahan-bahan yang bersumber dari lingkungan sekitar mereka, di

    mana mereka berada serta mudah untuk mereka lakukan secara bebas tanpa

  • 26

    dibebani dengan berbagai aturan ketat (Harun Rasyid, 2009: 83). Salah satu

    permainan yang dapat dilakukan adalah melalui gerak dan lagu.

    Menurut pendapat pengelola bahwa pembelajaran melalui gerak dan lagu

    sangat tepat untuk diterapkan pada siswa TK. Hal ini dikarenakan kegiatan gerak

    dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan terutama dalam

    memberikan pembelajaran pada anak usia dini.

    D. Hasil Penelitian Relevan

    1. Ybnu Prasetyo. 2014. Dengan judul “Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak

    Melalui Metode Bermain Gerak Dan Lagu Pada Anak Kelompok A TK Taman

    Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, tujuan penelitian

    ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui metode bermain

    gerak dan lagu pada anak kelompok A TK Taman Putera Mangkunegaran

    Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan

    kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari

    perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah

    anak kelompok A TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta yang berjumlah

    16 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalah observasi, unjuk

    kerja, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah

    triangulasi sumber, dan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan

    adalah model analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data,

    dan penarikan kesimpulan. Simpulan penelitian ini adalah melalui penerapan

    metode bermain gerak dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik

    pada anak kelompok A TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun

    Ajaran 2013/2014.

  • 27

    2. Nana Widianawati. 2013. Dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Gerak Dan

    Lagu Dalam Meningkatkan Kecerdasan Musikal Dan Kecerdasan Kinestetik

    Anak Usia Dini. Kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik anak akan

    berkembang saling berinteraksi, salah satu cara untuk mengembangkannya

    adalah dengan pembelajaran gerak dan lagu. Pembelajaran gerak dan lagu

    adalah bernyanyi dan latihan gerak tubuh yang dapat mempengaruhi dan

    mengendalikan pusat syaraf membantu anak untuk lebih mengembangkan

    kecerdasannya tidak hanya pada aspek pengembangan kognitif, bahasa dan

    emosionalnya saja tetapi juga pada pengembangan seni dan fisik anak.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran

    gerak dan lagu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan

    kinestetik anak usia dini pada anak Kelompok Bermain Mandiri SKB

    Sumedang. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen kuasi

    (nonequivalent control group design) terhadap anak kelas B Kelompok

    Bermain Mandiri SKB Sumedang yang terdiri dari 15 anak kelas eksperimen

    dan 15 anak kelas kontrol. Sedangkan teknik pengumpulan data yang

    digunakan adalah observasi, dokumentasi foto. Teknik analisis data yang

    dilakukan adalah teknik kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan pengaruh

    yang positif bahwa dengan pembelajaran gerak dan lagu dapat meningkatkan

    kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik anak secara signifikan.

    Rekomendasi diberikan kepada Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini agar

    mensosialisasikan pembelajaran gerak dan lagu sebagai salah satu alternatif

    pembelajaran bagi guru agar lebih meningkatkan seluruh aspek perkembangan

    khususnya aspek kecerdasan musikal dan kecerdsan kinestetik.

  • 28

    3. Restu Yuningsih. 2015. Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui

    Pembelajaran Gerak Dasar Tari Minang. Tujuan penelitian untuk mengetahui

    peningkatan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini melalui pembelajaran

    gerak dasar tari minang. Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok B1 Taman

    Kanak-Kanak Negeri 01 Sungai Pagu dengan jumlah 12 orang anak,

    dilaksanakan dari bulan Maret sampai April 2015. Penelitian ini menggunakan

    metode penelitian tindakan (Action research) oleh Kemmis dan Taggart.

    Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 8 kali

    pertemuan/ tindakan. Analisis data menggunakan data kuantitatif dan kualitatif.

    Analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan hasil

    yang diperoleh dari siklus pertama dan siklus kedua. Analisis data kualitatif

    dengan cara menganalisis data dari hasil catatan lapangan dan wawancara

    selama penelitian dengan langkah-langkah reduksi data, display data dan

    verifikasi data. Pada pra siklus 48,07%, siklus I meningkat menjadi 63,54%

    dan siklus II menjadi 85,12%. Hasil penelitian menunjukkan adanya

    peningkatan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini kelompok B1 yang

    dilakukan melalui pembelajaran gerak dasar tari minang.

    Perbedahan hasil penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan,

    pada penelitian relevan sama-sama mengukur kinestetik anak namun perbedaanya

    pada pemberian model dan media pembelajaran, dan hasil yang di peroleh sama-

    memberikan hasil yang signifikan pada hasil penelitian

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Menurut Sugiyono (2012: 107) metode penelitian eksperimen yaitu

    metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatmen (perlakuan)

    tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sugiyono (2012:

    108-109) mengungkapkan bahwa penelitian eksperimen dapat digolongkan 4

    macam yaitu eksperimen murni (true eksperimental design) pra eksperiment

    (weak eksperimental design) dan eksperimen semu (quasi eksperimental design)

    serta desain faktorial (faktorial design eksperimental). Penentuan desain

    eksperimen ini penting untuk mengarahkan pada satu pedoman yang dapat

    digunakan dalam menetapkan populasi cara pengambilan sampelnya serta

    pengolahan dan statistiknya.

    Bedasarkan penelitian yang akan dijawab, penelitian ini tergolong dalam

    kelompok penelitian Quasi Eksperimen (eksperimen semu) karena kegiatan yang

    dilakukan peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungan dengan

    hipotesis. Dalam metode ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok

    kontrol. Kelompok eksperimen dibelajarkan menggunakan gerak dan lagu dan

    kelompok kontrol tidak dibelajarkan menggunakan gerak dan lagu.

    Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen yaitu

    Nonequivalent Control Group Design. Pada desain ini pengambilan kelompok

    eksperimen maupun kelompok kontrol tidak sepenuhnya dilakukan secara random

    penuh, karena menggunakan tehnik sampling, tehnik ini maksudnya hanya untuk

    pemilihan mana yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

    29

  • 30

    Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design

    Kelas Pre-Test Perlakuan Post-Test

    Eksperimen O1 X O2

    Kontrol O3 - O4

    Sumber: Sugiyono (2012:112)

    Keterangan:

    O1dan O3 = Observasi kedua kelompok dengan pretest

    X = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu

    pembelajaran dengan enggunakan gerak dan lagu.

    O2 = Hasil kelompok eksperimen

    O4 = Hasil kelompok kontrol

    Dalam desain rancangan ini membagi unit percobaan menjadi 2 kelompok.

    Kelompok pertama merupakan unit percobaan untuk perlakuan yang disebut

    kelompok eksperimen dengan menggunakan gerak dan lagu dan kelompok kedua

    yang disebut kelompok kontrol dengan pembelajaran tidak menggunakan gerak

    dan lagu. Sebelum diberikan perlakuan masing-masing kelompok diberikan pre-

    test. Setelah perlakuan masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol

    diberikan post-test, kemudian dihitung nilai rata-ratanya.

    B. Populasi dan sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah seluruh individu yang ditetapkan menjadi sumber

    data atau sabjek penelitian, (Arikunto 2006: 130). Berdasarkan keterangan

    di atas populasi dalam penelitian ini yaitu 71 anak. Berikut ini merupakan

    tabel populasi TK Tunas Muda Kecamatan Bahar.

  • 31

    Tabel 3.2 Populasi Penelitian

    No Kelas Jumlah Anak

    1 A 21 Anak

    2 B1 25 Anak

    3 B2 25 Anak

    Jumlah 71 anak

    Oleh Karena itu peneliti mengambil populasi dari seluruh anak di

    TK Tunas Muda Kecamatan Bahar. Populasi yaitu berjumlah 71 anak.

    4. Sampel

    Menurut Sugiyono (2012: 188) sampel adalah bagian dari jumlah

    dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

    dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

    misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat

    menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

    Menurut Sutja. Dkk, (2014: 86) sampel adalah wakil Representatif

    yang terdiri dari populasi yang untuk kemudian dijadikan sumber data atau

    responden, dengan mengacu pada kriteria tersebut, maka jumlah sampel

    adalah 50 orang anak.

    Tabel 3.3 Sampel Penelitian

    No Kelas Jumlah Anak

    1 B1 25 Anak

    2 B2 25 Anak

    Jumlah 50 anak

    Berdasarkan tabel di atas, dikarenakan populasi kurang dari 100

    maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi kelas B di TK

    Tunas Muda Kecamatan Bahar dengan jumlah 50 orang anak, dengan

    jumlah kelas eksperimen 25 anak kelas B1 dan kelas kontrol 25 anak kelas

    B2.

  • 32

    C. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis

    data dengan skala interval. Winarsunu (2002: 8) menyatakan bahwa data

    interval merupakan data dengan skala yang memiliki batas variasi nilai yang

    sudah jelas satu dengan yang lainnya, sehingga jarak atau intervalnya dapat

    dibandingkan. Interval pertama terkait dengan gerak dan lagu dan interval

    kedua terkait kecerdasan kinestetik anak.

    2. Sumber Data

    Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data gerak dan lagu

    yang diberikan langsung oleh pendidik. Serta kecerdasan kinestetik anak

    yang dikumpulkan dengan skala motorik bersumber dari siswa.

    D. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

    fenomena alam maupun sosial yang diamati (Wartini 2014: 56). Menurut

    Arikunto (2006: 56) bahwa instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang

    digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

    mudah dan hasilnya lebih baik. Dari pernyataan tersebut dan kisi-kisi yang

    dijelaskan, maka instrumen yang digunakan adalah kisi-kisi lembar observasi,

    kisi-kisi lembar observasi kecerdasan kinestetik sebagai berikut:

  • 33

    Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar observasi kecakapan dalam kecerdasan kinestetik

    VARIABEL INDIKATOR Deskriptor NO

    ITEM

    + -

    Kecerdasan

    Kinestetik

    1. Anak terlihat aktif

    1.1 Anak Terus bergerak, jarang tampak diam sekalipun

    sedang tidak enak badan,

    selalu bermain dengan teman.

    1.2 Berjalan-jalan di kelas pada saat mengerjakan tugas di

    meja, Sebentar-bentar keluar

    lalu masuk ke kelas lagi,

    sebentar-bentar berdiri,

    berjalan lalu duduk lagi.

    1,2,3

    4,

    5,6

    7,8,

    1,2,

    4,

    5,6

    7,

    3

    8

    2. Anak memiliki kekuatan otot

    yang tampak

    menonjol

    2.1 Anak berani berayun, memanjat bola dunia, papan

    panjatan.

    2.2 Anak berani melompat dengan kuat dan mendarat

    dengan tepat.

    9,10,

    11,12

    9,10,

    12

    11

    3. Anak suka menyentuh-

    nyentuh benda

    3.1 Anak suka menyentuh-nyentuh benda yang baru

    dilihatnya.

    3.2 Anak suka bergerak sesuai dengan keinginanya.

    13,14,

    15,16,

    17

    13,14

    15,

    16

    4. Anak terlibat dalam kegiatan

    fisik

    4.1 Anak terlibat dalam kegiatan fisik seperti gerak dan lagu.

    4.2 Anak terlibat mengikuti gerak dan lagu anak sehat.

    18,19,

    20,21,

    18,19

    21

    20

    5. Anak pandai menirukan

    gerakan orang

    lain

    5.1 Anak pandai menirukan gerakan orang lain, gerakan

    seperti gerak dan lagu.

    5.2 Anak pandai mengayun ayunkan tangan, seperti orang

    bernyanyi.

    22,

    23,

    22,

    23

    6. Anak relative luwes

    6.1 Anak menggunakan gerakan tubuh sebagai pendukung.

    6.2 Anak menggerakan tangan saat berbicara saat terlihat

    luwes saat menari.

    24,25

    26,27,

    24

    26

    25

    27

    7. Anak memiliki keseimbangan

    yang bagus.

    7.1 Anak memiliki keseimbangan yang bagus saat mengikuti

    gerak pelangi.

    7.2 Anak memiliki keseimbangan yang bagus saat mengikuti

    gerak dan lagu pelangi

    28,29,

    30,31

    28,29

    30,

    31

    8. Anak memiliki ketahanan fisik

    lebih lama.

    8.1 Anak kuat berdiri satu kaki lebih lama dibandingkan

    teman sebaya.

    8.2 Anak kuat berdiri lebih lama bertahan dalam kegiatan fisik.

    32,33,

    34,35

    32,33

    34,35

    Sumber: Musfiroh (2010: 6.7)

  • 34

    E. Uji Validitas Instrumen

    Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen, menurut Ridwan, (2009:

    97) menjelaskan bahwa yang dimaksud validitas adalah suatu ukuran yang

    menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrument

    dikatakan valid berarti instrument dapat digunakan untuk mendapatkan data itu

    valid sehingga valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur

    apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara validitas

    konstruksi melalui pembuatan kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator-indikator

    yang diukur.

    Sebelum pengumpulan data yang sebernarnya dilakukan, pernyataan yang

    dipergunakan terlebih dahulu diuji cobakan pelaksanaan uji coba pernyataan di

    laksanakan di tempat atau sekolah yang berbeda yaitu di TK Mandiri Desa

    Tanjung Baru. Pelaksanaan uji coba dimaksud untuk mengetahui kekurangan-

    kekurangan pada item pernyataan, berkaitan dengan bahasa alternative jawaban

    yang tersedia, maupun maksud yang terkandung dalam penyebaran angket

    tersebut.

    Peneliti menghitung validitas perbutir pernyataan dengan menggunakan

    rumus Korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam

    Arikunto (2010: 146) sebagai berikut:

    NN

    N

    yxxy

    yyxx2222

    Keterangan:

    rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy N : Jumlah Subyek

    X : Skor item Y : Skor total

    rxy =

  • 35

    ∑X : Jumlah skor items ∑Y : Jumlah skor total

    ∑X2 :

    Jumlah kuadrat skor item ∑Y2 :

    Jumlah kuadrat skor

    total

    ( Arikunto, 2010 : 146 )

    1. Uji Realibilitas Instrumen

    Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

    digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

    (Arikunto, 2010: 154 ). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen

    menggunakan rumus alpha α, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk

    pernyataan atau daftar pertanyaan yang skornya merupakan rentangan antara 1-5

    dan uji validitas menggunakan item total, dimana untuk mencari

    reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya pernyataan atau

    soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha α:

    Rumus :

    α =

    2

    2

    11 at

    ab

    k

    k

    Keterangan :

    r₁₁ = Relibilitas instrumen

    k = jumlah item

    Ʃαb² = Jumlah varians total

    Ʃαt² = jumlah varians skor-skor tiap item

  • 36

    F. Teknik Analisis Data

    Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Uji

    hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Untuk melakukan uji-t populasi harus

    berdistribusi normal.

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal

    atau tidak, digunakan uji Liliefors yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 466-

    467) sebagai berikut:

    a.) Mencari skor baku dengan rumus, S

    XXZ ii

    Keterangan :

    Zi = Skor baku

    X1 = Skor hasil

    X = Rata-rata hasil

    S = Simpangan baku

    b.) Untuk tiap bilangan baku ini, dan menggunakan daftar distribusi normal

    baku, kemudian dihitung peluang dengan rumus : = P(Z

  • 37

    f.) Membandingkan L0 dengan harga kritis L dalam tabel dengan α = 0,05

    Jika L0< L berarti skor hasil berdistribusi normal dan sebaliknya

    Jika L0 > L berarti skor hasi tidak berdistribusi normal

    b. Uji Homogenitas

    Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok sampel

    mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas

    dilakukan dengan uji-F. Langkah-langkah uji homogenitas menurut Sudjana

    adalah :

    a. Mencari variasi masing-masing kelompok data kemudian dihitung harga F

    dengan rumus :

    F =

    b. Jika telah didapat harga Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel

    distribusi normal dengan dkpembilang = n1 – 1 dan dkpenyebut =n2 – 1.

    Kriteria pengujian adalah jika Fhitung ˂ Ftabel, maka kedua kelompok

    mempunyai variasi yang homogen.

    c. Uji Hipotesis (Uji T)

    Untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu “terdapat Pengaruh Gerak

    Dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak Kelompok B di TK Tunas Muda

    Kecamatan Bahar Selatan”. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji

    hipotesis tersebut adalah teknik t-test separated varians (Sugiyono, 2012: 197)

    sebagai berikut:

  • 38

    Keterangan:

    = Rata-rata hasil kelas eksperimen

    = Rata-rata hasil kelas kontrol

    = Varian hasil kelas eksperimen

    = Varian hasil kelas kontrol

    = Jumlah sampel kelas eksperimen

    = Jumlah sampel kelas kontrol

    1. Uji signifikansi

    Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

    yang ditemukan tersebut signifikan untuk seluruh populasi, dengan kata

    lain uji signifikansi dilkukan untuk menguji hipotesis, apakah Ho diterima

    atau ditolak. Caranya yaitu dengan mengkonsultasikan nilai “t” yang

    didapat dengan nilai “t” product momen pada tabel (t-kritis).

    Ketentuannya, jika t-hitung maka Ha diterima, sedangkan jika t-

    hitung t tabel maka Ho diterima.

    Keterangan:

    Hipotesis Nol (Ho) : Tidak terdapat pengaruh gerak dan lagu terhadap

    kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan

    Bahar Selatan

    Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh gerak dan lagu terhadap

    kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan

    Bahar Selatan

    Pada penelitian ini juga akan di lihat seberapa besar pengaruh

    gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK

    Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan, rumus yang akan di gunakan

    untuk mengetahui pengaruh gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik

  • 39

    adalah dengan pehitungan effect size. Effect size merupakan ukuran

    mengenai besarnya efek suatu variable pada variabel lain (Saputra, 2018)

    d =

    Keterangan:

    d = Coben’s d effect size (besar pengaruh)

    Post tes Average Score = Nilai rata –rata hasil post tes

    Pree tes Average Score = Nilai rata –rata hasil pree tes

    Standar Deviasi = Nilai Simpangan Baku

    Tabel 3.5 Kriteria Interprestasi Nilai Coben’s d

    Size Interprestasi

    0 – 0.20 Weack Effect

    0.21 – 0.50 Modest effect

    0.50 – 1.00 Moderate effect

    > 1.00 Strong effect

    Sumber: Marison (2007: 521)

  • 40

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data

    Data yang dikumpulkan adalah hasil pengisian pernyataan yang terdiri dari

    35 soal kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan sampel sebanyak

    25 siswa. Adapun deskriptif hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:

    1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen

    Tabel. 4.1 Deskrpsi Data Hasil Penelitian Pre-tes dan Pos-tes eksperimen

    Variabel Jumlah Sampel Mean Simpangan Baku Variansi

    Pree Kelas

    Eksperimen 25 141.40 18.50 342.26

    Post Test Kelas

    Eksperimen 25 152.27 11.54 133.07

    Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa pree test kelompok eksperimen

    dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa didapat mean sebesar 141 40,

    simpangan baku 18.50 dan variansi 342.26. Data post test kelompok eksperimen

    dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa didapat mean sebesar 152.27,

    simpangan baku 11.54 dan variansi 133.07.

    2. Deskripsi Data Kelas Kontrol

    Tabel. 4.2 Deskrpsi Data Hasil Penelitian Pre-tes dan Pos-tes kontrol

    Variabel Jumlah Sampel Mean Simpangan Baku Variansi

    Pree Test Kelas Kontrol 25 98.87 20.46 418.55

    Post Test Kelas Kontrol 25 110.93 21.42 458.92

    Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa pree test kelompok kontrol

    dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa didapat mean sebesar 98.87 simpangan

    baku 20.46 dan variansi 418.55. Sedangkan untuk post test kelompok kontrol

    40

  • 41

    dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa didapat mean sebesar 110.93,

    simpangan baku 21.42 dan variansi 458.55.

    3. Uji Prasarat Statistik

    Sebelum uji t maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

    homogenitas.

    1. Uji Normalitas

    Setelah dilakukan uji normalitas dengan menggunaka uji Lilieforts

    terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil seperti pada tabel

    berikut:

    a. Uji Normalitas Eksperimen

    Tabel 4.3 Uji Normalitas Siswa Kelas Eksperimen

    Kelas Jumlah Siswa Lhitung Ltabel (α =

    0,05) Keterangan

    Pree test Eksperimen 25 0.1223 0.1772 Normal

    Post Test Eksperimen 25 0.0787 0.1772 Normal

    Berdasarkan tabel 4.3 pada taraf signifikan α = 0,05, dapat dilihat bahwa

    Lhitung < Ltabel untuk kedua kelas sampel. Yaitu untuk data pree test kelompok

    eksperimen di dapat L hitung 0,1223 yang < dari L tabel 0.1772. Untuk data post

    test kelompok eksperimen di dapat L hitung 0.0787 yang < L tabel 0.1772. Maka

    dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal. Perhitungan

    lengkap uji normalitas dapat dilihat pada lampiran .

  • 42

    b. Uji Normalitas Kontrol

    Tabel 4.4 Uji Normalitas Siswa Kelas Kontrol

    Kelas Jumlah Siswa Lhitung Ltabel (α =

    0,05) Keterangan

    Pree test Kontrol 25 0.1264 0.1772 Normal

    Post Test Kontrol 25 0.0669 0.1772 Normal

    Berdasarkan tabel 4.4 pada taraf signifikan α = 0,05, dapat dilihat bahwa

    Lhitung < Ltabel untuk kedua kelas sampel. Yaitu untuk data pree test kelompok

    control di dapat L hitung 0.1264 yang < L tabel 0.1772 sedangkan untuk data

    post test kelompok control didapat L hitung sebesar 0,0669 yang< L tabel 0.1772.

    Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal.

    Perhitungan lengkap uji normalitas dapat dilihat pada lampiran .

    2. Uji Homogenitas

    Uji statistik yang digunakan dalam melakukan uji homogenitas variansi

    adalah uji F. Dengan n1 = 25, n2 = 25, S12 pree test kelompok eksperimen=

    342.26 dan S22 post test kelompok eksperimen = 133.07. S1

    2 hasil pree test

    kelompok control = 418.55 dan S22

    post test kelompok control = 458.92 dari

    semua hasil data diperoleh Fhitung kelompok eksperimen = 2.57. Kelompok

    control diperoleh Fhitung = 0.91. Selanjutnya dengan dk pembilang (V1) = 25 dan

    dk penyebut (V2) = 25 diperoleh Fhitung secara keseluruhan sebesar 0.35 dengan

    F