PENGARUH GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN … I.pdf · Nama : Windy Agustin Ningsih NIM :...
Transcript of PENGARUH GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN … I.pdf · Nama : Windy Agustin Ningsih NIM :...
-
i
PENGARUH GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN
KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS MUDA
KECAMATAN BAHAR SELATAN
Diajukan Kepada Universitas Jambi Untuk
Memenuhi Sebagian SyaratMemperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
DISUSUN OLEH:
WINDY AGUSTIN NINGSIH
A1F114036
PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
-
ii
-
iii
-
iv
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Windy Agustin Ningsih
NIM : A1F114036
Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul
“Pengaruh Gerak Dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak Kelompok B
di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan” benar-benar karya sendiri dan
bukan merupakan jiplakan dari penelitian pihak lain.
Bila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan
jiplakan atau plagiat, saya bersedia menerima sangsi sesuai peraturan yang
berlaku.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.
Jambi, Juli 2019
Yang Membuat Pernyataan
Windy Agustin Ningsih
NIM.A1F114036
-
v
Motto
“Hadapi, Selesai”
(Sutinah, S.Pd)
Persembahan Bismillahirrohmanirrohim
Dengan Rahmat Allah Yang Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang
Dengan ini saya persembahkan karya sederhana ini
kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi
Ibu Martini dan bapak Junaidi
Terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang
yang tak terhingga dan selalu memberikan yang
terbaik
Adikku tersayang Yogi Oktovia Nanda
Terimakasih atas doa dan dukungannya
Hanya ucapan terimakasih yang bisa saya berikan
karena tanpa kalian saya tidak bisa berbuat apa-apa
-
vi
ABSTRAK
Agustin Ningsih.Windy.2019. “Pengaruh Gerak Dan Lagu Terhadap Kecerdasan
Kinestetik Anak Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar
Selatan”. Skripsi. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
JurusanIlmuPendidikan FKIP Universitas Jambi.Pembimbing I Nyimas
Mu’azzomi, S. Ag, M.Pd.I, Pembimbing 2 Drs. Tumewa Pangaribuan,
M.Pd.
Kata Kunci:Gerak Dan Lagu, Kecerdasan Kinestetik Anak
Hasil observasi yang dilakukan di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar
Selatan pada tanggal 20 September 2018 dari 71 anak, masih terdapat 30 anak
kelompok B kecerdasan kinestetiknya belum optimal, anak-anak kurang tertarik
dengan apa yang diperintah guru. Karena metode yang digunakan belum menarik
anak untuk mengikuti belajar, mereka sering bermain sendiri atau berbicara
dengan temannya pada saat guru memberikan instruksi. Pada saat anak diajak
untuk berolahraga dalam hal ini yang berhubungan dengan kinestetik, mereka
hanya sekedar ikut-ikutan dan cenderung sesuka hatinya. Disini guru harus
berperan aktif untuk membimbing anak dalam mengembangkan kecerdasan
kinestetik agar anak dapat berkembang dan terstimulus, selain itu fasilitas belajar
anak masih kurang anak hanya bermain saja dan kurang memiliki kelenturan
bermain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gerak dan lagu
terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan
Bahar Selatan.
Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian kuantitatif
dengan menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 siswa.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Lhitung < Ltabel untuk kedua
kelas sampel. Yaitu untuk data pree test kelompok eksperimen di dapat L hitung
0,1223 yang < dari L tabel 0.1772. Untuk data post test kelompok eksperimen
didapat L hitung 0.0787 yang < L tabel 0.1772. Lhitung < Ltabel untuk kedua kelas
sampel. Yaitu untuk data pree test kelompok control didapat L hitung 0.1264
yang < L tabel 0.1772 sedangkan untuk data post test kelompok control didapat L
hitung sebesar 0,0669 yang< L tabel 0.1772, bahwa thitung > ttabel yaitu 6.4465 >
1,6772 . ttabel didapat dari n1+n2 -2 = 48 yang dalam distribusi ttabel didapat nilai
1,6772 Data tersebut menunjukan pengaruh yang signifikan gerak dan lagu
terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan
Bahar Selatan.
Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh gerak dan lagu terhadap
kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamata Bahar
Selatan.
-
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “ Pengaruh Gerak Dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik
Anak Kelompok B Di Tk Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan “. Skripsi
ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan studi dan persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan. Namun penulis berusaha untuk mempersembahkan skripsi ini sebaik-
baiknya agar dapat memiliki manfaat bagi banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
akan menerima segala masukan-masukan yang membangun dalam perbaikan
skripsi ini.
Selanjutnya peneliti menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan
terimakasih peneliti sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Rer. Nat. Asrial, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
2. Bapak Drs. Arsil, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si selaku ketua Prodi PG-PAUD FKIP
Universitas Jambi.
4. Ibu Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I selaku dosen pembimbing skripsi I
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik dan dapat diujikan.
5. Bapak Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd selaku pembimbing skripsi II yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik dan dapat diujikan.
-
viii
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi yang telah
memberikan ilmu dan motivasi kepada penulis.
7. Bapak Akhmad Fikri Rosyadi, M.Pd yang telah memberikan bimbingan serta
bantuan dalam administrasi selama perkuliahan ini.
8. Ibu Fitriani selaku Kepala Sekolah TK Tunas Muda yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di TK.
9. Ibu Ninin sari dan Ibu Wiwin selaku guru kelas B serta guru-guru di TK
Tunas Muda yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
10. Kedua orang tua tercinta, Ibu Martini dan bapak Junaidi yang tak pernah henti
memberikan doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang yang luar biasa
sehingga sampai terselesaikannya penulisan ini. Juga adikku Yogi Oktovia
Nanda yang tak pernah bosan mendengar semua keluh kesahku selama aku
menjalani perkuliahan dan selalu memberiku motivasi untuk terus berjuang.
11. Teman dekatku Muhammad Ari Marzuki, yang selalu memberikan doa,
dukungan, arahan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Kepada semua teman-teman seperjuangan PG-PAUD 2014 terimakasih atas
jalinan persahabatan yang amat indah ini serta kontribusi yang kalian berikan.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun
telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, dengan harapan semoga penelitian
ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jambi, Juli 2019
Windy Agustin Ningsih
NIM. A1F114036
-
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................ ........................... iii
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................ 5 C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian........................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian......................................................................... 6 F. Defenisi Oprasional ....................................................................... 6 G. Kerangka Berfikir .......................................................................... 7 H. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Gerak dan Lagu ...................................................... 8
1. Pengertian Gerak dan Lagu ....................................................... 8
2. Fungsi Gerak dan Lagu ............................................................. 9
3. Tujuan Gerak dan Lagu ............................................................. 11
4. Jenis Gerak dan Lagu Untuk Anak ........................................... 12
5. Pelaksanaan Pembelajaran Gerak dan Lagu.............................. 14
B. Kecerdasan Kinestetik .................................................................. 19
1. Defenisi Kecerdasan Kinestetik ................................................ 19
2. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik ................................................. 21
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Kinestetik ...... 22
4. Merangsang Kecerdasan Kinestetik .......................................... 23
5. Indikator Kecerdasan Anak Usia Dini ...................................... 24
C. Pengaruh Gerak dan Lagu terhadap Kecerdasan Kinestetik ......... 25
D. Hasil Penelitian Relevan ............................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 29
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 30
C. Jenis dan Sumber data ................................................................... 32 D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 32
E. Uji Validitas Instrumen ................................................................. 34
F. Teknik Analisi Data ....................................................................... 35
-
x
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Data ................................................................................ 40
B.Pembahasan .................................................................................... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ........................................................................................ 47
B. Saran .............................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48
LAMPIRAN .................................................................................................... 51
-
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design ........... 30
3.2 Populasi Penelitian .............................................................................. 31
3.3 Sampel Penelitian ................................................................................ 31
3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi kecakapan dalam kecerdasan Kinestetik 33
3.5 Kriteria Interprestasi Nilai Coben’s d ................................................. 39
4.1 Deskrpsi Data Hasil Penelitian Pree-testdan Post-test eksperimen .. 40
4.2 Deskrpsi Data Hasil Penelitian Pree-testdan Post-test kontrol ......... 40
4.3 Uji Normalitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 41
4.4 Uji Normalitas Siswa Kelas Kontrol ................................................... 42
4.5 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................... 43
4.6 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Dua Pihak .......................................... 43
4.7 Kriteria Interprestasi Nilai Cohen’s D ................................................ 45
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Kerangka Berfikir.......................................................................... 7
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan .............................. 54
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian.................................... 69
3. Instrumen Penelitian........................................................................ 79
4. Hasil Observasi ............................................................................... 85
5. Data Penelitian Eksperimen dan Kontrol ........................................ 89
6. Uji Normalitas Data ........................................................................ 93
7. Uji Hipotesis.................................................................................... 97
8. Dokumentasi ................................................................................... 99
-
xiv
RIWAYAT HIDUP
Windy Agustin Ningsih lahir di jambi pada tanggal 04
Agustus 1996 dan merupakan anak pertama dari dua
bersaudara dari bapak Junaidi dan Ibu Martini.
Pendidikan dasar dimulai pada tahun 2002 di SD N
226/IX Tanjung Lebar dan lulus pada tahun 2008.
Setelah itu melanjutkan ke jenjang sekolah menengah
pertama di SMP N Satu Atap kebun kelapo selama tiga tahun. Pada tahun 2011
masuk ke SMA N 4 Muaro Jambi dan menyelesaikan pendidikan di sekolah
tersebut pada tahun 2014 dan kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Jambi
yaitu mengambil Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang diperoleh melalui jalur
SNMPTN. Selama menempuh pendidikan di Universitas Jambi Penulis telah
melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di TK Islam Al Falah Kota
Jambi dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di TK Pertiwi II Kota
Jambi. Setelah itu penulis menyelsaikan pendidikannya dengan menyusun skripsi
yang berjudul “Pengaruh Gerak dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak
Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan”.
-
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang berjudul Pengaruh Gerak dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik
Anak Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan, yang disusun
oleh Windy Agustin Ningsih, Nomor Induk Mahasiswa A1F114036 telah di
periksa dan disetujui untuk diujikan dalam Sidang Dewan Penguji.
Pembimbing I
Nyimas Mu’azzomi, S.Ag.,M.Pd.I Tanggal 29 Mei 2019
NIP 196505051991121001
Pembimbing II
Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd Tanggal 29 Mei 2019
NIP 195910101985031006
ii
-
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Pengaruh Gerak dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik
Anak Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan, yang disusun
oleh Windy Agustin Ningsih, Nomor Induk Mahasiswa A1F114036 telah
dipertahankan di depan tim penguji pada Kamis, 20 Juni 2019.
Tim Penguji
1. Nyimas Mu’azzomi, S.Ag.,M.Pd.I Ketua NIP 197312082005012001
2. Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd Sekretaris NIP 195910101985031006
3. Drs. Destrinelli, M.Pd Penguji Utama NIP 196509011997022001
4. Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si Anggota NIP 196505051991121001
5. Dr. K.A. Rahman, S.Ag.,M.Pd.I Anggota
NIP 197601052009121001
Mengetahui, Mengetahui,
Dekan FKIP Universitas Jambi Ketua Jurusan IP
Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si Drs. Arsil, M.Pd
NIP 196308071990031002 NIP195912311985031314
Didaftarkan Tanggal :
Nomor :
iii
-
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Pengaruh Gerak dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik
Anak Kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan, yang disusun
oleh Windy Agustin Ningsih, Nomor Induk Mahasiswa A1F114036 telah
dipertahankan di depan tim penguji pada Kamis, 20 Juni 2019.
Tim Penguji
1. Nyimas Mu’azzomi, S.Ag.,M.Pd.I Ketua NIP 197312082005012001
2. Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd Sekretaris NIP 195910101985031006
3. Drs. Destrinelli, M.Pd Penguji Utama NIP 196509011997022001
4. Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si Anggota NIP 196505051991121001
5. Dr. K.A. Rahman, S.Ag.,M.Pd.I Anggota
NIP 197601052009121001
Mengetahui, Mengetahui,
Wakil Dekan BAKSI Ketua Jurusan IP
Drs. H. Syahrial, M.Ed., Ph.D Drs. Arsil, M.Pd
NIP 196412311999031037 NIP 195912311985031314
Didaftarkan Tanggal :
Nomor :
iii
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan sebagai
salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok
orang dalam hal mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Upaya penyiapan sumber daya manusia untuk menciptakan generasi unggul harus
dilakukan sejak usia dini.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan peletakkan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),
kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),
sosial emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan
komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang
dilalui oleh anak usia dini (Sujiono, 2009: 7).
Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berbudi luhur, memiliki pengetahuan,
keterampilan dan rasa tanggungjawab. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan
pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar
untuk bertahan hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.
Anak usia dini memiliki peran yang sangat strategis dalam proses
peletakkan dasar pendidikan generasi bangsa pada masa mendatang. Pendidikan
anak usia dini merupakan tahap awal proses pendidikan yang diselenggarakan
secara terstruktur dalam upaya pembentukan sumber daya manusia Indonesia agar
1
-
2
kelak mampu menjadi generasi yang andal dan mampu membangun bangsanya
serta memiliki harkat dan martabat yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa
lain.
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh
kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang
mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi
perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikiran,
emosional, dan sosial yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara
optimal” (Mansur, 2007: 88).
Salah satu lembaga pendidikan untuk anak usia dini yaitu pendidikan
Taman Kanak-Kanak (TK). Taman kanak-kanak menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya
sesuai dengan tahap perkembangannya. Pendidikan di TK terdapat berbagai jenis
aspek yang dikembangkan dalam pembelajaran, diantaranya dengan Multiple
Intelligences (MI) yang terdiri dari kecerdasan bahasa, logika matematika,
intrapersonal, interpersonal, kinestetik, musikal, visual-spasial, naturalis dan
eksistensial.
Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan menyelaraskan pikiran dengan
badan sehingga apa yang dikatakan oleh pikiran akan tertuang dalam bentuk
gerakan-gerakan badan yang indah, kreatif, dan mempunyai makna. Kecerdasan
ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan,
keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan keakuratan untuk menerima
rangsangan, sentuhan, dan tekstur. Anak yang cerdas dalam gerak kinestetik
terlihat menonjol dalam kemampuan fisik (terlihat lebih kuat, lebih lincah)
daripada anak-anak seusianya. Mereka cenderung suka bergerak, tidak bisa duduk
diam lama-lama, mengetuk-ngetuk sesuatu, suka meniru gerakan atau tingkah
laku orang lain yang menarik perhatiannya, dan senang pada aktivitas yang
-
3
mengandalkan kekuatan gerak seperti memanjat, berlari, melompat, dan
berguling.
Hasil observasi yang di lakukan di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar
Selatan pada tanggal 20 September 2018 dari 71 anak, masih terdapat 30 anak
kelompok B kecerdasan kinestetiknya belum optimal yaitu: ARS, R, ANR, AA,
AN, DA, HD, JB, JC, LN, MP, NA, RB, RA, SH, SR, RS, WN, AB, PA, SE, WN,
FB, BS, AF, AH, AP, BS, CN dan NN, anak-anak kurang tertarik dengan apa
yang diperintah guru. Karena metode yang digunakan oleh anak belum menarik
anak untuk mengikuti belajar, mereka sering bermain sendiri atau berbicara
dengan temannya pada saat guru memberikan instruksi. Pada saat anak diajak
untuk berolahraga dalam hal ini yang berhubungan dengan kinestetik, mereka
hanya sekedar ikut-ikutan dan cenderung sesuka hatinya. Disini guru harus
berperan aktif untuk membimbing anak dalam mengembangkan kecerdasan
kinestetik agar anak dapat berkembang dan terstimulus, selain itu fasilitas belajar
anak masih kurang anak hanya bermain saja dan kurang memiliki kelenturan
bermain.
Hasil penelitian terdahulu dengan judul Peningkatan Kecerdasan
Kinestetik Anak Melalui Metode Bermain Gerak Dan Lagu Pada Anak Kelompok
A TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014 oleh
Ybnu Prasetyo. 2014, menyatakan bahwa melalui penerapan metode bermain
gerak dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak kelompok A
TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
Namun dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa tidak mudah,
pada penelitian ini di berikan dengan gerak dan lagu agar kinestetik siswa
-
4
meningkat, sejalan dengan penelitian Nana Widianawati. 2013. Dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Gerak Dan Lagu Dalam Meningkatkan Kecerdasan
Musikal Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini, menunjukkan Hasil
penelitian menunjukan pengaruh yang positif bahwa dengan pembelajaran gerak
dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik anak
secara signifikan. Rekomendasi diberikan kepada Pengelola Pendidikan Anak
Usia Dini agar mensosialisasikan pembelajaran gerak dan lagu sebagai salah satu
alternatif pembelajaran bagi guru agar lebih meningkatkan seluruh aspek
perkembangan khususnya aspek kecerdasan musikal dan kecerdsan kinestetik.
Tetapi ada kalanya para pendidik TK Tunas Muda Kecamatan Bahar
Selatan juga menggunakan kegiatan yang aktif untuk mengasah kecerdasan
kinestetik anak, misalnya kegiatan berjalan-jalan, anak diajak untuk berjalan
bersama dengan rute yang telah ditentukan guru. Melalui kegiatan ini diharapkan
anak bisa aktif bergerak dan mengikuti jalan-jalan sampai kembali ke sekolah
lagi, namun dari jalan-jalan ini ada anak yang hanya melakukan jalan-jalan
dengan jarak yang sangat kurang dan ada pula anak yang tidak ikut karena tidak
mau kepanasan saat jalan-jalan.
Berdasarkan macam-macam kegiatan yang telah dilakukan guru untuk
kecerdasan kinestetik anak ini, terdapat keberagaman hasil yang dicapai. Untuk
mengoptimalkan hasil belajar kecerdasan kinstetik diperlukan pendekatan belajar
sambil melalui bermain sambil belajar. Dengan bermain anak memiliki
kesempatan bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan
belajar secara menyenangkan. Dalam hal ini penulis mencoba dengan
menggunakan gerak dan lagu yang dapat melatih kemampuan anak untuk
-
5
mengikuti gerakan sesuai irama lagu, untuk menggunakan salah satu kemampuan
dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh. Selain itu anak akan terlihat aktif dalam
pembelajaran peningkatan kecerdasan kinestetik dan mempunyai minat dan
motivasi untuk melakukan kegiatan gerak dan lagu dengan hati yang
menyenangkan.
Berdasarkan keterangan diatas, maka peneliti mencari penyelesaian
masalah dengan menggunakan kegiatan gerak dan lagu. Peneliti menggunakan
kegiatan gerak dan lagu karena pada saat kegiatan dapat mengasah kreativitas
anak untuk mengekspresikan lagu dengan gerakannya, dan tentunya
menyenangkan bagi anak. Maka peneliti mengadakan penelitian berjudul
“Pengaruh Gerak Dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak Kelompok B
di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan”.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu :
1. Gerak dan lagu pada penelitian ini dibatasi pada kegiatan awal
memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan, kegiatan tambahan anak diajak
mendramatisasikan lagu, kegiatan pengembangan membantu anak untuk
mengenal ritmik.
2. Kecerdasan kinestetik pada penelitian ini dibatasi pada anak terlihat aktif,
anak memiliki kekuatan otot yang tampak menonjol dari anak sebayanya, anak
suka menyentuh-nyentuh benda yang baru dilihatnya, anak terlibat dalam
kegiatan fisik sepak bola, anak unggul dalam kopetensi aktifitas fisik, nak
pandai menirukan gerakan orang lain, anak menikmati kegiatan bermain, anak
relative luwes saat berbicara karena menggunakan gerakan tubuh sebagai
-
6
pendukung, anak memiliki keseimbangan yang bagus dari teman sebaya, anak
memiliki ketahanan fisik yang baik.
3. Anak dalam penelitian ini ialah anak usia 5-6 tahun di TK Tunas Muda
Kecamatan Bahar Selatan Kelompok B.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian yang telah dipaparkan pada bagian latar belakang
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh
gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas
Muda Kecamatan Bahar Selatan?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk
mengungkapkan pengaruh gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik anak
kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan juga bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai
berikut:
a. Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan teoritis maupun empiris tentang
pembelajaran terhadap anak, khususnya pembelajaran dibidang gerak dan lagu.
b. Bagi guru
Menjadi salah satu referensi dan masukan untuk tercapainya kecerdasan
kinestetik melalui pendekatan gerak dan lagu selama melakukan penelitian.
c Bagi sekolah tempat anak belajar
-
7
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta
menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
kecerdasan kinestetik.
F. Defenisi Oprasional
1. Gerak dan lagu yang dimaksud dalam penelitian ini suatu proses olah tubuh
pelatihan jasmani dengan tujuan supaya perkembangan tubuh anak dapat
berkembang secara optimal. Melalui pembelajaran gerak dan lagu yang teratur,
terencana, terarah dan terbimbing, diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan
yang meliputi pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan
perkembangan aspek jasmani, inteketual, emosi, sosial dan moral spiritual.
2. Kecerdasan Kinestetik yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kecerdasan
yang membuat seseorang mampu terampil dalam irama tubuh, adapun
indikator kecerdasan kinestetik yaitu: 1) Anak terlihat aktif, 2) Anak memiliki
kekuatan otot yang tampak menonjol dari anak sebayanya, 3) Anak suka
menyentuh-nyentuh benda yang baru dilihatnya, 4) Anak terlibat dalam
kegiatan fisik, 5) Anak unggul dalam kopetensi aktifitas fisik, 6) Anak pandai
menirukan gerakan orang lain, 7) Anak menikmati kegiatan gerak dan lagu, 8)
Anak relative luwes saat gerakan tubuh sebagai pendukung, menggerakan
tangan saat menari, 9) Anak memiliki keseimbangan yang bagus dari teman
sebaya, 10) Anak memiliki ketahanan fisik lebih lama bertahan dalam kegiatan
fisik.
-
8
G. Kerangka Berfikir
Berdasarkan Pendahuluan di atas, maka dapat disusun kerangka pikir
sebagai berikut:
XY
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini yaitu: Terdapat pengaruh gerak dan lagu terhadap
kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan Bahar
Selatan.
Variabel Bebas (X)
Gerak dan Lagu
Variabel Terikat (Y)
Kecerdasan Kinestetik Anak
-
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Gerak dan Lagu
1. Pengertian Gerak dan Lagu
Menurut Mutiah (2010: 168), “Gerak merupakan sarana ekspresi dan
mengalihkan ketakutan, kesedihan, kemarahan dan kenikmatan dan sebagainya”.
“Gerak juga merupakan ekspresi pembebasan dari belenggu ketidak berdayaan,
simbolis, “discplacmen” maupun katarsis, khususnya pada anak-anak mereka
mengekspresikan dirinya secara langsung dan efektif melalui gerakan. Dengan
belajar melalui gerakan maka anak dapat belajar tentang dirinya dan dunianya”
Piaget (Mutiah, 2010: 169).
Kamtini dan Tanjung (2005: 134) menyebutkan bahwa, “Gerak dan
lagu adalah sarana yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berolahraga
atau bersenam. Karena dengan gerak dan lagu, anak-anak bisa bergerak
sambil mendengarkan musik”. Ini berarti bahwa anak-anak bisa merasakan
keceriaan, sambil menggerakkan tubuh mereka atau berolaraga atau
bersenam. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi anak secara jasmani dan
rohani. Tubuh anak jadi sehat, dan jiwa mereka pun merasakan suka cita.
Gerak dan Lagu adalah sebuah materi pembelajaran yang diterapkan oleh
guru pada saat mengajar peserta didiknya dengan cara bernyanyi sambil bergerak.
Dalam hal ini gerak dan lagu memiliki masing-masing pengertian yaitu gerak
adalah aktifitas memainkan anggota tubuh sehingga posisi maupun bentuknya
berubah. Sedangkan lagu adalah menyanyikan syair/kalimat sehingga menjadi
enak didengar. “Perpaduan keduanya dapat kita berikan pengertian yaitu
menyanyikan syair sambil memainkan anggota tubuh yang satu sama lainnya
bersesuaian (Mansur, 2007: 90).
9
-
10
Anak pada perkembangan aspek biologisnya dapat secara sadar mengenali
perubahan-perubahan organ sampai bagian yang sensitive sekalipun. Gerak dan
lagu merupakan suatu proses olah tubuh pelatihan jasmani dengan tujuan supaya
perkembangan tubuh anak dapat berkembang secara optimal. Melalui
pembelajaran gerak dan lagu yang teratur, terencana, terarah dan terbimbing,
diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan yang meliputi pembentukan dan
pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan aspek jasmani, inteketual,
emosi, sosial dan moral spiritual.
2. Fungsi Gerak dan Lagu
Fungsi gerak dan lagu bagi anak usia dini adalah :
1. Perkembangan kognitif dari Piaget (2009: 98) “dalam teori belajar yang
didasari oleh perkembangan motorik, maka salah satu yang penting yang perlu
distimulasi adalah keterampilan bergerak. Melalui keterampilan motorik anak
mengenal dunianya secara konkrit”.
Dengan bergerak ini juga meningkatkan kepekaan sensori, dan dengan
kepekaan sensori ini juga meningkatkan perkiraan yang tepat terhadap ruang
(spatial), arah dan waktu. Perkembangan dari struktur ini merupakan dasar dari
berfungsinya efisiensi pada area lain. Kesadaran anak akan tempo dapat
bertambah melalui aktivitas bergerak dan bermain yang menekankan sinkronis,
ritme dan urutan dari pergerakan. Kemampuan-kemampuan visual, auditif dan
sentuhan juga diperkuat melalui aktivitas gerak.
2. Gerak dan lagu dapat diterima secara langsung yakni sebagai media ekspresi
diri. Melalui seni seorang anak akan dilatih kehalusan budi, karena seni
-
11
mengolah kepekaan anak terhadap alam sekitar dan hal-hal yang berkaitan
dengan keindahan.
3. Menyatakan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk praktik
pendidikan anak dan pengembangan pribadinya secara luas karena bernyanyi
bersifat menyenangkan, bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan,
bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan, bernyanyi dapat
membantu membangun rasa percaya diri anak, bernyanyi dapat membantu
daya ingat anak, bernyanyi dapat mengembangkan rasa humor, bernyanyi
dapat membantu pengembangan keterampilan berpikir dan kemampuan
motorik anak, dan bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah
kelompok. Honig (dalam Masitoh dkk. 2005: 11.3)
Selain itu manfaat lain dari metode bermain gerak dan lagu, menurut
Sandor (2009: 90) adalah sebagai berikut:
1). Dengan gerakan-gerakan yang sesuai dengan lagu yang mereka
dengarkan, secara tidak langsung motorik anak pun menjadi terlatih.
Semakin bervariasi gerakan yang diberikan kepada anak, maka
motorik anak-anak pun semakin banyak yang terlatih. Biasanya
variasi gerakan meliputi gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan
kaki, gerakan pinggang dan bagian-bagian tubuh lainnya.
2). Lagu yang mereka dengarkan akan memungkinkan keterampilan
kognitif anak-anak menjadi terlatih pula. Kemampuan kognitif
meliputi kemampuan untuk belajar, mengembangkan diri,
memecahkan masalah, dan lain-lain.
3). Biasanya gerak dan lagu dilakukan secara massal. Hal ini membuat
anak menjadi terbiasa untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya,
dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Karena untuk
melakukan gerak dan lagu anak-anak harus berbaris rapi, mengikuti
instruksi guru, dan gerakan- gerakan antara satu anak dengan anak
yang lain di dalam gerak dan lagu bersesuaian, maka anak-anak pun
terlatih untuk bisa disiplin.
4). Gerak dan lagu adalah salah satu bagian dari olahraga atau senam,
maka manfaatnya pun hampir seragam. Misalnya untuk menstabilkan
dan menambah kekebalan tubuh, menyehatkan badan, membuat anak
berpikir lebih jernih, menghindarkan kemalasan, melatih sportifitas,
dan lain-lain.
-
12
3. Tujuan Gerak dan Lagu
Dunia anak adalah bermain dan bernyanyi, sehingga ketika anak-anak
berada di sekolah TK kegiatan tidak lepas dari bermain dan bernyanyi dengan
tujuan untuk mendidik dan mengembangkan keterampilan anak. Nyanyian
merupakan perpaduan antara lirik dan lagu. Dalam lirik terdapat susunan kata-kata
yang mengandung arti/makna tertentu yang dapat digunakan untuk melakukan
sugesti, persuasi dan memberikan nasehat.
Hal pokok yang harus diperhatikan adalah bahwa aktivitas musical
melibatkan aspek pendengaran (auditif) sebagai dasarnya. Jamalus (2008: 44)
mengemukakan bahwa “semua bentuk kegiatan musik memerlukan kemampuan
mendengar. Oleh karena itu, kegiatan musik didasarkan pada dua kemampuan
penting, yaitu penguasaan unsur-unsur musik dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan pendengaran”.
Satibi (2006: 11) mengungkapkan bahwa “kegiatan bernyanyi bagi anak
usia taman Kanak-kanak tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan sehari-hari. Baik
anak yang berbakat ataupun tidak mereka pada dasarnya senang bernyanyi”.
Bernyanyi adalah ekspresi perasaan senang seseorang yang di ungkapkan
melalui nada dan syair.
Menurut Surya (2007: 56) “konsep latihan dengan variasi nada akan
meningkatkan kepekaan wilayah perkembangan intuitif bagi anak. Secara
fungsional dalam kategori kecerdasan konsep latihan seperti ini akan membangun
kecerdasan emosional (EQ)”. Kepekaan penangkapan dan nilai rasa yang
memberi pengaruh positif secara psikis. Emosional yang terarah akan
menghasilkan kekuatan besar dalam menghadapi sebuah permasalahan. Dengan
-
13
melatih emosi pada masa pertumbuhan, wilayah otak yang mengendalikan ini
akan tumbuh baik secara struktur maupun fungsi dengan maksimal.
Oleh karena itu tujuan dari pelajaran gerak dan lagu diperlukan dalam
rangka mendidik karakter anak. Dikarenakan mampu memotivasi dan merangsang
siswa lebih aktif baik secara motorik, kognisi, dan afeksi. Hal lainnya bahwa
melalui pembelajaran gerak dan lagu bisa menanam dan menumbuhkan nilai-nilai
musikalitas anak serta meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan
sosial.
4. Jenis Gerak dan Lagu Untuk Anak
Menurut Sujiono (2005: 45) “Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga
kategori yang luas dan kadang-kadang saling melingkupi. Ketiga kategori tersebut
merupakan fokus utama dari spesialisasi pengembangan motorik waktu bekerja
dengan anak-anak dalam program pendidikan gerak”. Perilaku gerak tersebut
terdiri dari gerak stabilisasi atau gerak beraturan dan juga disebut sebagai gerak
nonlokomotor, dan gerak lokomotor atau gerak tidak beraturan, gerak manipulasi.
Menurut Sujiono (2005: 45), “Gerak stabiltasi atau gerak beraturan adalah
gerakan yang tidak menyebabkan pelakunya berpindah tempat”. Kemampuan
stabilitasi kadang- kadang disebut gerakan nonlokomotor karena menyangkut
aktivitas stasioner seperti membungkuk, meregang, menarik, memutar,
mengangkat, meloncat, membalik dan lain-lain. Pada waktu stabilisasi
berkembang lokomotor juga dipacu. Lokomotor mencakup proyeksi tubuh
terhadap ruang eksternal. Gerak lokomotor adalah gerakan yang menyebkan
terjadinya perpindahan tempat atau keterampilan yang digunakan memindahkan
-
14
tubuh dari satu tempat ketempat lainnya. Kedalam ketrampilan ini termasuk
gerakan-gerakan, seperti berjalan, berlari, melompat dan lain-lain.
Gerak manipulasi atau gerak tak beraturan adalah usaha mengalihkan
kekuatan terhadap objek-objek, seperti melempar, mendorong, dan menarik
benda, dan menerima kekuatan dari objek-objek seperti menangkap, menahan dan
memegang benda. “Pendidikan gerak di TK mencakup pengembangan
kemampuan gerakan lokomasi, manipulasi dan stabilitasi dasar”. Menurut Sahara
(2003: 45), “gerak lokomotor merupakan gerak dasar yang menjadi fondasi untuk
dipelajari diperkenalkan pada anak usia TK”.
Dipaparkan oleh Hurlock (2006: 121) sebagai berikut:
a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki
keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau
memainkan alat-alat mainan.
b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang
independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan
dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang
perkembangan rasa percaya diri.
c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal
Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis,
dan baris berbaris.
d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak
normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman
sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan).
e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan selfconcept atau kepribadian anak.
Tidak hanya pertimbangan wilayah nada saja, akan tetapi jenis lagu dan
nyanyian juga harus disesuaikan. Menurut Hidayat (2003: 97) Jenis lagu dan
nyanyian untuk anak TK dan kelompok bermain, antara lain, sebagai berikut :
a. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan religius anak.
-
15
b. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sikap perilaku/akhlak anak didik.
c. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bahasa jasmani atau bahasa motorik anak
didik/pengembangan kinestetik.
d. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bahasa anak didik.
e. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pengenalan kebudayaan dan bahasa asing, untuk mengembangkan kecerdasan sosial.
f. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bahasa emosi anak didik (emotional quontient) adalah lagu
anak-anak yang berhubungan dengan senang, sedih, gembira dan bahagia.
g. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bahasa nada (lagu-lagu yang berhubungan dengan nada-nada
irama dan tempo).
h. Jenis nyanyian dan musik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sosial anak didik.
Bernyanyi untuk anak-anak bukan saja hanya menyuarakan lagu, tetapi
sekaligus membawakan isi dan makna nyanyian, dan memperagakan nyanyian
dengan gerak dan lagu.
Menurut Mahmud dan Fat (2009: 2-3) nyanyian itu bertolak dari
kemampuan yang telah dimiliki anak, antara lain :
a. Isi lagu sesuai dengan taraf perkembangan anak-anak.
b. Bahasa yang digunakan sederhana dan dapat dimengerti oleh anak.
c. Luas wilayah nada sepadan dengan kesanggupan suara dan pengucapan anak.
d. Tema lagu diupayakan mengacu pada Garis Besar Program Kegiatan Belajar
(GBPKB) -TK/RA.
5. Pelaksanaan Pembelajaran Gerak dan Lagu
a. Merencanakan Gerak dan Lagu
Strategi pembelajaran dengan gerak dan lagu terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut.
-
16
1) Tahap perencanaan, terdiri dari:
(a) Penetapkan tujuan pembelajaran.
Menurut Hamalik mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah
suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa
setelah berlangsung pembelajaran.
(b) Penetapan materi pembelajaran.
Cunningham (2011: 45) “mengemukkan desain ialah menyeleksi dan
menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi-imajinasi, dan asumsi-asumsi
untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi
hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-
batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian”.
(c) Menetapkan metode dan teknik pembelajaran.
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru
dalam proses belajar mengajar yang bertujuan yang hendak dicapai, semakin tepat
metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik.
“Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu”
(Karo, 2005: 7)
(d) Menetapkan evaluasi pembelajaran.
Melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode
mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih
kompetensi yang telah ditetapkan.
-
17
b. Pelaksanaan Pembelajaran Gerak dan Lagu
Tahap pelaksanaan, menurut Masitoh (2005: 11.4) adalah berupa
pelaksanaan apa saja yang telah direncanakan, yang terdiri dari:
a. Kegiatan awal: guru memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama dan memberi contoh bagaimana seharusnya gerak dan lagu
sesuai dengan musik yang mengiringinya.
b. Kegiatan tambahan: anak diajak mendramatisasikan lagu, yaitu dengan melakukan gerakan yang sesuai dalam tema dan lirik lagu.
c. Kegiatan pengembangan: guru membantu anak untuk mengenal gerak dan lagu sesuai dengan arahan yang diberikan guru.
c. Lagu yang Mendukung untuk Pembelajaran Gerak dan Lagu
1. Negaraku Indonesia
Negaraku indonesia
Merah putih benderanya
Pancasila dasarnya
Burung garuda lambangnya
Rupiah mata uangnya heeiiii
Presiden pemimpinnya
Bhineka tunggal ika
Itulah semboyannya
2. Garuda pancasila
Garuda pancasila aku lah pendukungmu
Patriot proklamasi sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju...maju..ayo maju maju..ayo maju.. maju
-
18
3. Naik Kereta Api
Naik kereta api tut tut tut
Siapa hendak turun
Kebandung surabaya
Bolehlah naik dengan percuma
Ayo kawanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama
Naik kereta api tut tut tut
Siapa hendak turun
Kebandung surabaya
Bolehlah naik dengan percuma
Ayo kawanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama
4. Pelangi
Pelangi pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau dilangit yang biru
Pelukismu agung, siapa gerangan
Pelangi pelangi ciptaan tuhan
Pelangi pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau dilangit yang biru
Pelukismu agung, siapa gerangan
Pelangi pelangi ciptaan tuhan
5. Matahari terbenam
Matahari terbenam, hari mulai malam
-
19
Terdengar burung hantu, suaranya merdu
Kukuk kukuk kukuk kukuk kukuk
Matahari terbenam, hari mulai malam
Terdengar burung hantu, suaranya merdu
Kukuk kukuk kukuk kukuk kukuk
6. Bumi kita
Bumi kitae bumi alam semesta
Kulihat dari jauh sangat luas dan indah
Bumi kitae bumi alam semesta
Kulihat dari jauh sangat luas dan indah
Air sumber kehidupan
Udara untuk bernafas
Tanah untuk bercocok tanam
Itu semua ciptaan tuhan
B. Kecerdasan Kinestetik
1. Definisi Kecerdasan Kinestetik
Menurut Mursid (2015: 130) “kecerdasan kinestetik merupakan gerak fisik
(Kinesthetic intelligence)” lanjut Mursid (2015: 164) “kecerdasan kinestetik
merupakan kemampuan manusia untuk menggerakkan alat-alat tubuh sesuai
dengan fungsinya, bahkan mampu mengolah gerakan tubuh yang menarik”.
Ahmad Susanto (2015: 289) “Kecerdasan Kinestetika, yaitu kecerdasan
yang membuat seseorang mampu terampil dalam irama tubuh. Atlet, penari atau
ahli bedah adalah mereka yang memiliki kecerdasan tinggi dalam bidang ini”.
-
20
Lebih lanjut dijelaskan oleh Sonawat & Gogri (Muhammad Yaumi,
2012: 105) bahwa kecerdasan jasmaniah-kinestetik adalah “kemampuan untuk
menggunakan seluruh tubuh dalam mengekspresikan ide, perasaan, dan
menggunakan tangan untuk menghasilkan atau mentransformasi sesuatu”.
Kecerdasan ini mencakup keterampilan khusus seperti koordinasi, keseimbangan,
ketangkasan, kekuatan, fleksibilitas, dan kecepatan. Kecerdasan ini juga meliputi
keterampilan untuk mengontrol geerakan-gerakan tubuh dan kemampuan untuk
memanipulasi objek.
Dengan ungkapan Gardner (2003: 21-22) “yang begitu fenomenal
mengenai kecerdasan kinestetik, barang siapa yang memiliki kemampuan untuk
menggunakan keseluruhan tubuh mereka, atau paling tidak sebagian dari tubuh
untuk memecahkan masalah adalah merupakan pengembangan dari kecerdasan
kinestetik”. Menurut Suyadi (2014: 15) kecerdasan kinestetik adalah “kemampuan
seseorang untuk menggabungkan antara fisik dan pikiran sehingga menghasilkan
gerakan yang sempurna”. Artinya kecerdasan kinestetik merupakan koordinasi
yang baik antara urat saraf (pikiran) dengan tubuh lainnya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
kinestetik adalah kemampuan menggunakan seluruh tubuh atau sebagian
anggota tubuh dalam mengekspresikan ide dan perasaan untuk memecahkan suatu
masalah.
“Kecerdasan kinestetik dapat dilihat dengan jelas melalui aktivitas
gerak anak yang menonjol dari teman sebayanya. Anak yang memiliki
kecerdasan ini biasanya memproses informasi melalui perasaan yang
dirasakan melalui aspek badaniah atau jasmaniah. Anak sangat hebat
dalam menggerakkan otot-otot besar dan kecil serta senang melakukan
aktivitas fisik dan berbagai jenis olahraga” (Muhammad Yaumi, 2012: 105).
-
21
Anak yang memiliki kelebihan dalam kecerdasan kinestetik cenderung
mempunyai perasaan yang kuat dan kesadaran mendalam tentang gerakan-
gerakan fisik. Anak mampu berkomunikasi dengan baik melalui bahasa tubuh
dan sikap dalam bentuk fisik lainnya. “Anak juga mampu melakukan tugas
dengan baik setelah orang lain melakukannya terlebih dahulu, kemudian
meniru dan mengikuti tindakannya” (Muhammad Yaumi, 2012: 106). Anak
yang cerdas kinestetik membutuhkan penyaluran energi gerak yang lebih
tinggi daripada anak-anak yang tidak begitu kuat dalam kecerdasan ini.
Amstrong yang dikutip dalam Sujiono (2010: 59) kecerdasan kinestetik
atau kecerdasan fisik adalah “suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya
seseorang mampu atau terampil menggunakan anggota tubuhnya untuk
melakukan gerakan seperti berlari, menari, membangun sesuatu, melakukan
kegiatan seni atau hasta karya”. Komponen inti dari kecerdasan kinestetik adalah
kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan,
keterampilan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan maupun kemampuan menerima
rangsang (proprioceptive) dan hal yang berkaitan dengan sentuhan (tactile dan
haptic).
2. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik
Ahmad Susanto (2015: 290) ciri-ciri kecerdasan kinestetik sebagai berikut:
a. Menjelajahi lingkungan dan objeknya melalui gerak dan sentuhan. b. Mengembangkan koordinasi dan kesadaran akan waktu. c. Belajar dengan cara terlibat langsung, mengingat lebih baik dengan cara
melakukan apa yang telah didengar dan diamati.
d. Menyukai pengalaman dengan melakukan perjalanan, bermain peran, atau percobaan fisik.
e. Sensitif dan merespons terhadap lingkungan fisik. f. Memiliki kemampuan dalam mencocokkan irama bentuk fisik melalui
pemikiran dan integrasi badan.
-
22
g. Hidup dalam standar kesehatan fisik. h. Membuat model baru dalam keterampilan fisik atau membentuk pola baru
tarian dan olahraga.
Adi W. Gunawan (2005: 128) menjelaskan bahwa orang dengan
kecerdasan kinestetik yang berkembang baik mempunyai ciri-ciri atau
karakteristik sebagai berikut:
1. Suka memegang, menyentuh, atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari. Anak lebih senang membuat sesuatu dengan menggunakan
tangannya secara langsung.
2. Mempunyai koordinasi fisik dan ketepatan waktu. Biasanya anak merasa bosan dan tidak tahan untuk duduk pada suatu tempat dalam
waktu yang lama.
3. Sangat suka belajar dengan terlibat secara langsung. Ingatannya kuat terhadap apa yang dialami daripada apa yang dikatakan atau dilihatnya.
4. Menyukai pengalaman belajar yang nyata. Anak sangat menyukai jenis komunikasi nonverbal, seperti komunikasi dengan bahasabahasa
isyarat.
5. Menunjukkan kekuatan dalam bekerja yang membutuhkan gerakan otot kecil maupun otot utama.
6. Mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan gerakan fisik dengan menggunakan penyatuan pikiran dan tubuh. Hal ini sesuai
dengan pernyataan “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
sehat”.
7. Menciptakan pendekatan baru dengan menggunakan keahlian fisik seperti dalam menari, olahraga atau aktifitas fisik lainnya.
8. Menunjukkan keseimbangan, keindahan, ketahanan, dan ketepatan dalam melakukan tugas yang mengandalkan fisik.
9. Mengerti dan hidup sesuai standar kesehatan. Disini anak menunjukkan dan mengikuti gaya hidup yang sangat aktif.
10. Menunjukkan minat pada kerier sebagai atlet, penari, dokter bedah, atau sebagai tukang.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Kinestetik
Dalam perkembangan anak, setiap anak cenderung mempunyai
perkembangan yang relatif sama, akan tetapi banyak variasi yang dapat
mempengaruhi perbedaan pola perkembangan anak. Bambang Sujiono (2013:
28) “menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
-
23
keterampilan gerak yaitu faktor tampilan dan faktor lingkungan”. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa faktor tampilan paling sering berpengaruh pada keterampilan
gerak tertentu, faktor tampilan dapat berupa ukuran tubuh, pertumbuhan fisik,
kekuatan, dan berat tubuh serta system syaraf.
Sedangkan faktor lingkungan adalah banyak sedikitnya dan
kualitas rangsangan yang diterima. Lebih lanjut dijelaskan oleh Endang
Rini Sukamti (2007: 40) “bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan motorik antara lain: (1) sifat dasar genetik, termasuk bentuk
tubuh dan kecerdasan, (2) keadaan awal kehidupan paska lahir, kondisi
lingkungan yang menguntungkan, (3) kondisi pra lahir, termasuk
asupan gizi yang dimakan ibunya, (4) jenis kelamin, dan (5) kelahiran
yang sukar, sehingga merusak struktur otak yang berakibat memperlambat
perkembangan kinestetik anak”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
kinestetik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor keturunan,
keadaan paska lahir, proses kelahiran, kondisi pra lahir termasuk asupan gizi dan
status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan stimulasi atau rangsangan yang
diterima selama proses tumbuh kembang anak sejak masa bayi.
4. Merangsang Kecerdasan Kinestetik
Dickinson (Bambang Sujiono, 2013: 15) menstimulasi kecerdasan kinestetik
pada anak antara lain sebagai berikut:
a. Menalar. Anak anak yang pada dasarnya menyukai musik dan tari, untuk mengasah
kecerdasan fisik ini dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk menari
bersama karena menari menurut kesimbangan, keselarasan gerak tubuh,
kekuatan dan kelenturan otot.
b. Bermain peran/drama. Melalui kegiatan bermain peran kecerdasan gerakan tubuh anak juga dapat terangsang. Kegiatan ini menurut bagaimana anak
mrnggunakan tubuhnya menyesuaikan dengan perannya, bagaimana ia
harus berekspresi, termasuk juga gerakan tangan. Kemampuan
sosialisasinyapun berkembang karena ia dituntut dapat bekerjasama
dengan orang lain.
-
24
c. Latihan keterampilan Fisik. Berbagai latihan fisik membantu meningkatkan keterampilan motorik
anak, tentunya latihan tersebut disesuaikan dengan usia anak. Misalnya
aktivitas berjalan di atas papan titian. Aktivitas ini dapat dilakukan sejak
anak usia 3-4 tahun, selain melatih kekuatan otot, aktivitas ini juga melatih
untuk belajar keseimbangan.
d. Olahraga Berbagai kegiatan olahraga dapat meningkatkan kesehatan dan juga
pertumbuhan. Olahraga harus dilakukan sesuai dengan perkembangan
motorik anak, seperti berenang, sepakbola mini, main tenis, bulutangkis,
ataupun senam. Semua cabang olahraga pada dasarnya merangsang
gerakan tubuh mengingat hampir semua menggunakan anggota tubuh.
Kecerdasan kinestetik memunculkan ciri menonjol pada anak, anak begitu
saja bergerak, beraktivitas tanpa perlu didorong-dorong oleh pendidik. Anak-
anak yang mempunyai kemampuan kinestetik hanya perlu diberi fasilitas,
diperhatikan, dan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengekspresikan diri
dan kebutuhan mereka. Pendidik perlu menyadari sepenuhnya bahwa anak-
anak perlu melepaskan energi melalui gerak, salah satunya adalah melalui
bermain.
5. Indikator Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini
Menurut Musfiroh (2010: 6.7) pada anak usia dini sampai usia 6 tahun,
kecerdasan kinestetik terdeteksi melalui indikator berikut.
1. Anak terlihat aktif, terus bergerak, jarang tampak diam sekalipun sedang tidak enak badan, berjalan-jalan dikelas pada saat mengerjakan tugas di
meja, sebentar-bentar keluar lalu masuk ke kelas lagi, sebentar-bentar
berdiri, berjalan lalu duduk lagi.
2. Anak memiliki kekuatan otot yang tampak menonjol dari anak sebayanya, berani berayun, memanjat bola dunia, papan panjatan, melompat dengan
kuat dan mendarat dengan tepat.
3. Anak suka menyentuh-nyentuh benda yang baru dilihatnya, memegang-megang krayon yang baru dibelikan, menyentuh tombol televisi, bermain
dengan tuts pianika, memegang cat basah, sangat peka terhadap tekstur.
4. Anak terlibat dalam kegiatan fisik sepak bola, berenang dan bersepeda, ditemukan anak perempuan TK A yang memiliki kegemaran sepak bola
yang memiliki tendangan yang kuat dan akura, serta kemampuan berlari
yang sangat baik
-
25
5. Anak unggul dalam kopetensi aktifitas fisik atau olahraga di lingkungan lembaga PAUD, seperti TPA, KB, dan TK, seperti lompat-lompat kodok
menendang bola, berlari.
6. Anak pandai menirukan gerakan orang lain, membungkuk seperti orangtua, merangkak seperti adik bayi, mengayun-ayunkan tangan, seperti
orang kampanye.
7. Anak menikmati kegiatan bermain tanah atau pasir (usia 2-4 tahun), melukis dengan jari, kegiatan menanam, mengecat (usia 4-6 tahun)
8. Anak relative luwes saat berbicara karena menggunakan gerakan tubuh sebagai pendukung, menggerakan tangan saat berbicara saat terlihat luwes
saat menari.
9. Anak memiliki keseimbangan yang bagus dari teman sebaya, tidak jatuh saat meniti titian, memiliki pijatan kaki yang lebih mantap menggerakan
tangan seperti terbang tanpa jatuh, dan menikmati kegiatan fisik yang
menantang.
10. Anak memiliki ketahanan fisik yng baik, kuat berdiri satu kaki lebih lama dibandingkan teman sebaya, lebih lama bertahan dalam kegiatan fisik.
C. Pengaruh Gerak dan lagu terhadap Kecerdasan Kinestetik
Pembelajaran Gerak dan Lagu diharapkan mampu memotivasi dan
merangsang siswa lebih aktif baik secara motorik, kognisi, dan afeksi. Hal lainnya
bahwa melalui pembelajaran gerak dan lagu bisa menanam dan menumbuhkan
nilai-nilai musikalitas anak serta meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan
teman sebayanya.
Seperti yang diungkapkan oleh Bambang (2013: 59)
“berpendapat bahwa kecerdasan kinestetik atau kecerdasan fisik adalah suatu
kecerdasan dimana saat menggunakannya seseorang mampu atau terampil
menggunakan anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan seperti berlari, menari,
membangun sesuatu, melakukan kegiatan seni dan hasta karya”.
Cara belajar bagi anak usia dini dan termasuk anak taman kanak-kanak
yang paling efektif adalah bermain secara alamiah, murah, mudah, dan
memanfaatkan bahan-bahan yang bersumber dari lingkungan sekitar mereka, di
mana mereka berada serta mudah untuk mereka lakukan secara bebas tanpa
-
26
dibebani dengan berbagai aturan ketat (Harun Rasyid, 2009: 83). Salah satu
permainan yang dapat dilakukan adalah melalui gerak dan lagu.
Menurut pendapat pengelola bahwa pembelajaran melalui gerak dan lagu
sangat tepat untuk diterapkan pada siswa TK. Hal ini dikarenakan kegiatan gerak
dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan terutama dalam
memberikan pembelajaran pada anak usia dini.
D. Hasil Penelitian Relevan
1. Ybnu Prasetyo. 2014. Dengan judul “Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak
Melalui Metode Bermain Gerak Dan Lagu Pada Anak Kelompok A TK Taman
Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, tujuan penelitian
ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui metode bermain
gerak dan lagu pada anak kelompok A TK Taman Putera Mangkunegaran
Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah
anak kelompok A TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta yang berjumlah
16 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalah observasi, unjuk
kerja, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah
triangulasi sumber, dan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan
adalah model analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Simpulan penelitian ini adalah melalui penerapan
metode bermain gerak dan lagu dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik
pada anak kelompok A TK Taman Putera Mangkunegaran Surakarta Tahun
Ajaran 2013/2014.
-
27
2. Nana Widianawati. 2013. Dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Gerak Dan
Lagu Dalam Meningkatkan Kecerdasan Musikal Dan Kecerdasan Kinestetik
Anak Usia Dini. Kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik anak akan
berkembang saling berinteraksi, salah satu cara untuk mengembangkannya
adalah dengan pembelajaran gerak dan lagu. Pembelajaran gerak dan lagu
adalah bernyanyi dan latihan gerak tubuh yang dapat mempengaruhi dan
mengendalikan pusat syaraf membantu anak untuk lebih mengembangkan
kecerdasannya tidak hanya pada aspek pengembangan kognitif, bahasa dan
emosionalnya saja tetapi juga pada pengembangan seni dan fisik anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran
gerak dan lagu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan
kinestetik anak usia dini pada anak Kelompok Bermain Mandiri SKB
Sumedang. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen kuasi
(nonequivalent control group design) terhadap anak kelas B Kelompok
Bermain Mandiri SKB Sumedang yang terdiri dari 15 anak kelas eksperimen
dan 15 anak kelas kontrol. Sedangkan teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, dokumentasi foto. Teknik analisis data yang
dilakukan adalah teknik kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan pengaruh
yang positif bahwa dengan pembelajaran gerak dan lagu dapat meningkatkan
kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik anak secara signifikan.
Rekomendasi diberikan kepada Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini agar
mensosialisasikan pembelajaran gerak dan lagu sebagai salah satu alternatif
pembelajaran bagi guru agar lebih meningkatkan seluruh aspek perkembangan
khususnya aspek kecerdasan musikal dan kecerdsan kinestetik.
-
28
3. Restu Yuningsih. 2015. Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui
Pembelajaran Gerak Dasar Tari Minang. Tujuan penelitian untuk mengetahui
peningkatan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini melalui pembelajaran
gerak dasar tari minang. Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok B1 Taman
Kanak-Kanak Negeri 01 Sungai Pagu dengan jumlah 12 orang anak,
dilaksanakan dari bulan Maret sampai April 2015. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian tindakan (Action research) oleh Kemmis dan Taggart.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 8 kali
pertemuan/ tindakan. Analisis data menggunakan data kuantitatif dan kualitatif.
Analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan hasil
yang diperoleh dari siklus pertama dan siklus kedua. Analisis data kualitatif
dengan cara menganalisis data dari hasil catatan lapangan dan wawancara
selama penelitian dengan langkah-langkah reduksi data, display data dan
verifikasi data. Pada pra siklus 48,07%, siklus I meningkat menjadi 63,54%
dan siklus II menjadi 85,12%. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan kecerdasan kinestetik pada anak usia dini kelompok B1 yang
dilakukan melalui pembelajaran gerak dasar tari minang.
Perbedahan hasil penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan,
pada penelitian relevan sama-sama mengukur kinestetik anak namun perbedaanya
pada pemberian model dan media pembelajaran, dan hasil yang di peroleh sama-
memberikan hasil yang signifikan pada hasil penelitian
-
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 107) metode penelitian eksperimen yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatmen (perlakuan)
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sugiyono (2012:
108-109) mengungkapkan bahwa penelitian eksperimen dapat digolongkan 4
macam yaitu eksperimen murni (true eksperimental design) pra eksperiment
(weak eksperimental design) dan eksperimen semu (quasi eksperimental design)
serta desain faktorial (faktorial design eksperimental). Penentuan desain
eksperimen ini penting untuk mengarahkan pada satu pedoman yang dapat
digunakan dalam menetapkan populasi cara pengambilan sampelnya serta
pengolahan dan statistiknya.
Bedasarkan penelitian yang akan dijawab, penelitian ini tergolong dalam
kelompok penelitian Quasi Eksperimen (eksperimen semu) karena kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungan dengan
hipotesis. Dalam metode ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Kelompok eksperimen dibelajarkan menggunakan gerak dan lagu dan
kelompok kontrol tidak dibelajarkan menggunakan gerak dan lagu.
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen yaitu
Nonequivalent Control Group Design. Pada desain ini pengambilan kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak sepenuhnya dilakukan secara random
penuh, karena menggunakan tehnik sampling, tehnik ini maksudnya hanya untuk
pemilihan mana yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
29
-
30
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Kelas Pre-Test Perlakuan Post-Test
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
Sumber: Sugiyono (2012:112)
Keterangan:
O1dan O3 = Observasi kedua kelompok dengan pretest
X = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu
pembelajaran dengan enggunakan gerak dan lagu.
O2 = Hasil kelompok eksperimen
O4 = Hasil kelompok kontrol
Dalam desain rancangan ini membagi unit percobaan menjadi 2 kelompok.
Kelompok pertama merupakan unit percobaan untuk perlakuan yang disebut
kelompok eksperimen dengan menggunakan gerak dan lagu dan kelompok kedua
yang disebut kelompok kontrol dengan pembelajaran tidak menggunakan gerak
dan lagu. Sebelum diberikan perlakuan masing-masing kelompok diberikan pre-
test. Setelah perlakuan masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol
diberikan post-test, kemudian dihitung nilai rata-ratanya.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh individu yang ditetapkan menjadi sumber
data atau sabjek penelitian, (Arikunto 2006: 130). Berdasarkan keterangan
di atas populasi dalam penelitian ini yaitu 71 anak. Berikut ini merupakan
tabel populasi TK Tunas Muda Kecamatan Bahar.
-
31
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Anak
1 A 21 Anak
2 B1 25 Anak
3 B2 25 Anak
Jumlah 71 anak
Oleh Karena itu peneliti mengambil populasi dari seluruh anak di
TK Tunas Muda Kecamatan Bahar. Populasi yaitu berjumlah 71 anak.
4. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 188) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Menurut Sutja. Dkk, (2014: 86) sampel adalah wakil Representatif
yang terdiri dari populasi yang untuk kemudian dijadikan sumber data atau
responden, dengan mengacu pada kriteria tersebut, maka jumlah sampel
adalah 50 orang anak.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Anak
1 B1 25 Anak
2 B2 25 Anak
Jumlah 50 anak
Berdasarkan tabel di atas, dikarenakan populasi kurang dari 100
maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi kelas B di TK
Tunas Muda Kecamatan Bahar dengan jumlah 50 orang anak, dengan
jumlah kelas eksperimen 25 anak kelas B1 dan kelas kontrol 25 anak kelas
B2.
-
32
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis
data dengan skala interval. Winarsunu (2002: 8) menyatakan bahwa data
interval merupakan data dengan skala yang memiliki batas variasi nilai yang
sudah jelas satu dengan yang lainnya, sehingga jarak atau intervalnya dapat
dibandingkan. Interval pertama terkait dengan gerak dan lagu dan interval
kedua terkait kecerdasan kinestetik anak.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data gerak dan lagu
yang diberikan langsung oleh pendidik. Serta kecerdasan kinestetik anak
yang dikumpulkan dengan skala motorik bersumber dari siswa.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Wartini 2014: 56). Menurut
Arikunto (2006: 56) bahwa instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik. Dari pernyataan tersebut dan kisi-kisi yang
dijelaskan, maka instrumen yang digunakan adalah kisi-kisi lembar observasi,
kisi-kisi lembar observasi kecerdasan kinestetik sebagai berikut:
-
33
Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar observasi kecakapan dalam kecerdasan kinestetik
VARIABEL INDIKATOR Deskriptor NO
ITEM
+ -
Kecerdasan
Kinestetik
1. Anak terlihat aktif
1.1 Anak Terus bergerak, jarang tampak diam sekalipun
sedang tidak enak badan,
selalu bermain dengan teman.
1.2 Berjalan-jalan di kelas pada saat mengerjakan tugas di
meja, Sebentar-bentar keluar
lalu masuk ke kelas lagi,
sebentar-bentar berdiri,
berjalan lalu duduk lagi.
1,2,3
4,
5,6
7,8,
1,2,
4,
5,6
7,
3
8
2. Anak memiliki kekuatan otot
yang tampak
menonjol
2.1 Anak berani berayun, memanjat bola dunia, papan
panjatan.
2.2 Anak berani melompat dengan kuat dan mendarat
dengan tepat.
9,10,
11,12
9,10,
12
11
3. Anak suka menyentuh-
nyentuh benda
3.1 Anak suka menyentuh-nyentuh benda yang baru
dilihatnya.
3.2 Anak suka bergerak sesuai dengan keinginanya.
13,14,
15,16,
17
13,14
15,
16
4. Anak terlibat dalam kegiatan
fisik
4.1 Anak terlibat dalam kegiatan fisik seperti gerak dan lagu.
4.2 Anak terlibat mengikuti gerak dan lagu anak sehat.
18,19,
20,21,
18,19
21
20
5. Anak pandai menirukan
gerakan orang
lain
5.1 Anak pandai menirukan gerakan orang lain, gerakan
seperti gerak dan lagu.
5.2 Anak pandai mengayun ayunkan tangan, seperti orang
bernyanyi.
22,
23,
22,
23
6. Anak relative luwes
6.1 Anak menggunakan gerakan tubuh sebagai pendukung.
6.2 Anak menggerakan tangan saat berbicara saat terlihat
luwes saat menari.
24,25
26,27,
24
26
25
27
7. Anak memiliki keseimbangan
yang bagus.
7.1 Anak memiliki keseimbangan yang bagus saat mengikuti
gerak pelangi.
7.2 Anak memiliki keseimbangan yang bagus saat mengikuti
gerak dan lagu pelangi
28,29,
30,31
28,29
30,
31
8. Anak memiliki ketahanan fisik
lebih lama.
8.1 Anak kuat berdiri satu kaki lebih lama dibandingkan
teman sebaya.
8.2 Anak kuat berdiri lebih lama bertahan dalam kegiatan fisik.
32,33,
34,35
32,33
34,35
Sumber: Musfiroh (2010: 6.7)
-
34
E. Uji Validitas Instrumen
Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen, menurut Ridwan, (2009:
97) menjelaskan bahwa yang dimaksud validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrument
dikatakan valid berarti instrument dapat digunakan untuk mendapatkan data itu
valid sehingga valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara validitas
konstruksi melalui pembuatan kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator-indikator
yang diukur.
Sebelum pengumpulan data yang sebernarnya dilakukan, pernyataan yang
dipergunakan terlebih dahulu diuji cobakan pelaksanaan uji coba pernyataan di
laksanakan di tempat atau sekolah yang berbeda yaitu di TK Mandiri Desa
Tanjung Baru. Pelaksanaan uji coba dimaksud untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan pada item pernyataan, berkaitan dengan bahasa alternative jawaban
yang tersedia, maupun maksud yang terkandung dalam penyebaran angket
tersebut.
Peneliti menghitung validitas perbutir pernyataan dengan menggunakan
rumus Korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam
Arikunto (2010: 146) sebagai berikut:
NN
N
yxxy
yyxx2222
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy N : Jumlah Subyek
X : Skor item Y : Skor total
rxy =
-
35
∑X : Jumlah skor items ∑Y : Jumlah skor total
∑X2 :
Jumlah kuadrat skor item ∑Y2 :
Jumlah kuadrat skor
total
( Arikunto, 2010 : 146 )
1. Uji Realibilitas Instrumen
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Arikunto, 2010: 154 ). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen
menggunakan rumus alpha α, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk
pernyataan atau daftar pertanyaan yang skornya merupakan rentangan antara 1-5
dan uji validitas menggunakan item total, dimana untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya pernyataan atau
soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha α:
Rumus :
α =
2
2
11 at
ab
k
k
Keterangan :
r₁₁ = Relibilitas instrumen
k = jumlah item
Ʃαb² = Jumlah varians total
Ʃαt² = jumlah varians skor-skor tiap item
-
36
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Uji
hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Untuk melakukan uji-t populasi harus
berdistribusi normal.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal
atau tidak, digunakan uji Liliefors yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 466-
467) sebagai berikut:
a.) Mencari skor baku dengan rumus, S
XXZ ii
Keterangan :
Zi = Skor baku
X1 = Skor hasil
X = Rata-rata hasil
S = Simpangan baku
b.) Untuk tiap bilangan baku ini, dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang dengan rumus : = P(Z
-
37
f.) Membandingkan L0 dengan harga kritis L dalam tabel dengan α = 0,05
Jika L0< L berarti skor hasil berdistribusi normal dan sebaliknya
Jika L0 > L berarti skor hasi tidak berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok sampel
mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas
dilakukan dengan uji-F. Langkah-langkah uji homogenitas menurut Sudjana
adalah :
a. Mencari variasi masing-masing kelompok data kemudian dihitung harga F
dengan rumus :
F =
b. Jika telah didapat harga Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel
distribusi normal dengan dkpembilang = n1 – 1 dan dkpenyebut =n2 – 1.
Kriteria pengujian adalah jika Fhitung ˂ Ftabel, maka kedua kelompok
mempunyai variasi yang homogen.
c. Uji Hipotesis (Uji T)
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu “terdapat Pengaruh Gerak
Dan Lagu Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak Kelompok B di TK Tunas Muda
Kecamatan Bahar Selatan”. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis tersebut adalah teknik t-test separated varians (Sugiyono, 2012: 197)
sebagai berikut:
-
38
Keterangan:
= Rata-rata hasil kelas eksperimen
= Rata-rata hasil kelas kontrol
= Varian hasil kelas eksperimen
= Varian hasil kelas kontrol
= Jumlah sampel kelas eksperimen
= Jumlah sampel kelas kontrol
1. Uji signifikansi
Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
yang ditemukan tersebut signifikan untuk seluruh populasi, dengan kata
lain uji signifikansi dilkukan untuk menguji hipotesis, apakah Ho diterima
atau ditolak. Caranya yaitu dengan mengkonsultasikan nilai “t” yang
didapat dengan nilai “t” product momen pada tabel (t-kritis).
Ketentuannya, jika t-hitung maka Ha diterima, sedangkan jika t-
hitung t tabel maka Ho diterima.
Keterangan:
Hipotesis Nol (Ho) : Tidak terdapat pengaruh gerak dan lagu terhadap
kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan
Bahar Selatan
Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh gerak dan lagu terhadap
kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK Tunas Muda Kecamatan
Bahar Selatan
Pada penelitian ini juga akan di lihat seberapa besar pengaruh
gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik anak kelompok B di TK
Tunas Muda Kecamatan Bahar Selatan, rumus yang akan di gunakan
untuk mengetahui pengaruh gerak dan lagu terhadap kecerdasan kinestetik
-
39
adalah dengan pehitungan effect size. Effect size merupakan ukuran
mengenai besarnya efek suatu variable pada variabel lain (Saputra, 2018)
d =
Keterangan:
d = Coben’s d effect size (besar pengaruh)
Post tes Average Score = Nilai rata –rata hasil post tes
Pree tes Average Score = Nilai rata –rata hasil pree tes
Standar Deviasi = Nilai Simpangan Baku
Tabel 3.5 Kriteria Interprestasi Nilai Coben’s d
Size Interprestasi
0 – 0.20 Weack Effect
0.21 – 0.50 Modest effect
0.50 – 1.00 Moderate effect
> 1.00 Strong effect
Sumber: Marison (2007: 521)
-
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang dikumpulkan adalah hasil pengisian pernyataan yang terdiri dari
35 soal kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan sampel sebanyak
25 siswa. Adapun deskriptif hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Data Kelas Eksperimen
Tabel. 4.1 Deskrpsi Data Hasil Penelitian Pre-tes dan Pos-tes eksperimen
Variabel Jumlah Sampel Mean Simpangan Baku Variansi
Pree Kelas
Eksperimen 25 141.40 18.50 342.26
Post Test Kelas
Eksperimen 25 152.27 11.54 133.07
Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa pree test kelompok eksperimen
dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa didapat mean sebesar 141 40,
simpangan baku 18.50 dan variansi 342.26. Data post test kelompok eksperimen
dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa didapat mean sebesar 152.27,
simpangan baku 11.54 dan variansi 133.07.
2. Deskripsi Data Kelas Kontrol
Tabel. 4.2 Deskrpsi Data Hasil Penelitian Pre-tes dan Pos-tes kontrol
Variabel Jumlah Sampel Mean Simpangan Baku Variansi
Pree Test Kelas Kontrol 25 98.87 20.46 418.55
Post Test Kelas Kontrol 25 110.93 21.42 458.92
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa pree test kelompok kontrol
dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa didapat mean sebesar 98.87 simpangan
baku 20.46 dan variansi 418.55. Sedangkan untuk post test kelompok kontrol
40
-
41
dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa didapat mean sebesar 110.93,
simpangan baku 21.42 dan variansi 458.55.
3. Uji Prasarat Statistik
Sebelum uji t maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Uji Normalitas
Setelah dilakukan uji normalitas dengan menggunaka uji Lilieforts
terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil seperti pada tabel
berikut:
a. Uji Normalitas Eksperimen
Tabel 4.3 Uji Normalitas Siswa Kelas Eksperimen
Kelas Jumlah Siswa Lhitung Ltabel (α =
0,05) Keterangan
Pree test Eksperimen 25 0.1223 0.1772 Normal
Post Test Eksperimen 25 0.0787 0.1772 Normal
Berdasarkan tabel 4.3 pada taraf signifikan α = 0,05, dapat dilihat bahwa
Lhitung < Ltabel untuk kedua kelas sampel. Yaitu untuk data pree test kelompok
eksperimen di dapat L hitung 0,1223 yang < dari L tabel 0.1772. Untuk data post
test kelompok eksperimen di dapat L hitung 0.0787 yang < L tabel 0.1772. Maka
dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal. Perhitungan
lengkap uji normalitas dapat dilihat pada lampiran .
-
42
b. Uji Normalitas Kontrol
Tabel 4.4 Uji Normalitas Siswa Kelas Kontrol
Kelas Jumlah Siswa Lhitung Ltabel (α =
0,05) Keterangan
Pree test Kontrol 25 0.1264 0.1772 Normal
Post Test Kontrol 25 0.0669 0.1772 Normal
Berdasarkan tabel 4.4 pada taraf signifikan α = 0,05, dapat dilihat bahwa
Lhitung < Ltabel untuk kedua kelas sampel. Yaitu untuk data pree test kelompok
control di dapat L hitung 0.1264 yang < L tabel 0.1772 sedangkan untuk data
post test kelompok control didapat L hitung sebesar 0,0669 yang< L tabel 0.1772.
Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal.
Perhitungan lengkap uji normalitas dapat dilihat pada lampiran .
2. Uji Homogenitas
Uji statistik yang digunakan dalam melakukan uji homogenitas variansi
adalah uji F. Dengan n1 = 25, n2 = 25, S12 pree test kelompok eksperimen=
342.26 dan S22 post test kelompok eksperimen = 133.07. S1
2 hasil pree test
kelompok control = 418.55 dan S22
post test kelompok control = 458.92 dari
semua hasil data diperoleh Fhitung kelompok eksperimen = 2.57. Kelompok
control diperoleh Fhitung = 0.91. Selanjutnya dengan dk pembilang (V1) = 25 dan
dk penyebut (V2) = 25 diperoleh Fhitung secara keseluruhan sebesar 0.35 dengan
F