PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT DAN …digilib.unm.ac.id/files/disk1/7/universitas negeri...
Transcript of PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT DAN …digilib.unm.ac.id/files/disk1/7/universitas negeri...
-
Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 27
PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT
DAN PERNAPASAN
Herman
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma
Raya No.14. e-mail: [email protected].
Abstract: Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan. Pertambahan
masa otot bukanlah disebabkan pertambahan jumlah sel otot melainkan karena
pertambahan dari myofibril (anak tersebut). Sehingga otot yang membesar akibat dari
latihan bukanlah karena bertambah banyaknya sel otot (hiperplasi) melainkan karena
bertambah nya polume otot (hipertropi). Sesuai dengan kontraksi otot dan mamfaat dari
gerak badan dapat terbagi kedalam lima macam program , yaitu latihan isometric, atau
isotonic, isokinetik, anaerobic, dan aerobic. Pernapasan betujuan menghantarkan O2 dari
udara kesel-sel didalam tubuh seta mengangkut CO2 yang dihasilkan dalam pertukaran
zat didalam sel-sel keudara luar. Hawa masuk kedalam paru melewati berturut-turut:
rongga hidung,faring, laring, trakea, bronkus besar, bonkrus kecil, bronkialus sampai ke
alveolus. Kemampuan mengangkut oksigen tergantung dari jumlah hemoglobin dan
jumlah darah. Apabila hemoglobin meningkat, maka kemampuan mengikat oksigen juga
meningkat. Namun peningkatan hemoglobin akan menyebabkan viskositas darah
meningkat sehingga akan memnyebabkan meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah
yang berakibat kapasitas mengangkut oksigen justru menurun.Terdapat kenaikan volume
pernapasan per menit, yang disebabkan oleh kenaikan frekuensi pernapasan maupun
volume tidal. Volume dan kapasitas paru serta kemampua berdifusi terbesar dimiliki oleh
orang terlatih.
Kata Kunci: otot, latihan, pernafasan.
Tubuh kita dirancang untuk bergerak dan
melakukan aktivitas fisik, sehingga latihan
fisik merupakanan bagian dan gaya/pola
hidup kita(David A Hall,1984). Fisik gerak,
emosi dan social tumbuh dan berkembang
sejalan dengan pertumbuhan dan
perkembangan fungsi-fungsi organ yang
ada dalam tubuh, untuk mendukung
pelaksanaan aktivitas dalam hidupnya, fisik
merupakan sarana untuk melakukan
aktivitas didalamnya terjadi proses biologis
dan proses psikologis yang menghasilkan
atau menimbulkan aktivitas berupa gerakan
tubuh,pemikiran emosi dan perasaan serta
berkomunikasi dengan sesama manusia.
Otot merupakan alat gerak aktif, dan
gerakan tubuh hanya dapat terjadi jika ada
kontraksi (pemendekan ) otot . Berapa kali
otot mampu melakukan gerakan tergantung
pada tubuh menyediakan energi (bahan
bakar dan oksigen) dan membuang sisa
pembakaran, terutama asam laktat.
Disamping kedua paktor tersebut terlatih
dan tidak nya otot juga akan mempengaruhi
kerja otot. Semakin lama dan berat kerja
otot, maka kebutuhan nya pun akan
semakin banyak pula. Jika kemampuan
tubuh untuk menyediakan energi dan
membuang sisa baik, serta ototnya terlatih
maka kemampuan kerjanya juga makin
lama. Latihan atau melatih kondisi fisik
atlet adalah suatu upaya yang sistematis
dan ditunjukkan kepada peningkatan
kemampuan fungsional atlet sesuai dengan
tuntunan cabang olahraga yang ditekuni
sehingga dapat mencapai standar yang telah
ditentukan. Lamp dalam bukunya
Phisiologi of Exercise (1984:19)
menyatakan bahwa selama latihan berat,
otot rangka mengkonsumsi sebahagian
oksigen dan aliran darah, sehingga fungsi
bagian tubuh lain seperti hati, ginjal, dan
pencernaan makanan akan menyesuaikan
pada apa yang berlangsung di otot.
Selanjutnya rasa lelah akan terjadi bila
energi habis atau asam laktat yang
tertumpuk sudah tidak dapat dinetralisir.
Ahli lain yang mendukung pendapat Lamp
adalah Jack Meager (1990:194), yang
menulis bahwa latihan (kontraksi otot)
yang lama atau keras dan mendadak,
menyebabkan rasa lelah .Hal tersebut
merupakan ketidak mampuan organ lain
untuk mendukungnya, seperti
27
-
Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 28
keterlambatan pengantar energi atau
kecepatan pembuangan kalah dibanding
kecepatan penumpukannya.
PEMBAHASAN
Kita dapat bergerak karena otot dan
persendian. Kekuatan kontraksi tergantung
dari otot. Otot merupakan 40-45% dari
berat tubuh seseorang.Didalam tubuh kita
terdapat 217 pasang otot rangka. Otot
terdiri dari empat macam komponen;
Jaringan otot yang terdiri dari sel-sel otot,
Jaringan ikat, Saraf, Urat-urat darah.
Hampir 50 % dari berat badan manusia
terdiri atas organ ini yang paling berperan
adalah otot dan tulang serta sendi. Otot
yang dapat berkontraksi dengan demikian
gerakan dapat terjadi.
Dari penelitian menunjukkan
bahwa otot akan dapat berkontraksi optimal
pada suhu 39 derajat celcius.. karena itu
dianjurkan setiap orang berolahraga
melakukan pemanasan termasuk pelemasan
atau streaching agar otot dapat bekerja
dengan baik dan terhindar dari cedera
olahraga. Pemanasan berguna sekali kaerna
menimbulkan: Keuntungan pada kerja otot,
Jumlah asam yang naik sedikit akan
melebarkan pembuluh darah, Jantung
berdenyut lebihkuat dan cepat, Pernapasan
lebih siap bekerja secara optimal, Sendi
lebih leluasa. Seorang yang rajin berlatih
akan menjadi pertambahan kekuatan,
kecepatan dan besar masa otot. Perubahan
tersebut banyak dipengaruhi macam dan
lama latihan serta hormon laki-laki yang
ada dalam tubuhnya.
Anak yang dalam pertumbuhan
pertambahan masa otot sukar terjadi tetapi
pertambahan kekuatan dan kecepatan dapat
lebih nyata hasilnya. Karena inilah berhati-
hati melatih beban anak yang sedang dalam
pertumbuhan dan menginginkan otot nya
besar. Pertumbuhan otot orang dewasa
akan tampak apabila berlatih dengan beban
diluar, sedangkan pertumbuhan kecepatan
akan tampak hasilnya apabila latihan
dengan beban yang ringan namun dengan
kecepatan tinggi .(proses adaptasi)
Pertambahan masa otot bukanlah
disebabkan pertambahan jumlah sel otot
melainkan karena pertambahan dari
myofibril (anak tersebut). Sehingga otot
yang membesar akibat dari latihan
bukanlah karena bertambah banyaknya sel
otot (hiperplasi) melainkan karena
bertambah nya polume otot (hipertropi).
Dalam menjalankan pungsinya otot
dibedakan menjadi otot sinergis dan otot
antogonis . Otot sinergis adalah otot yang
mempunya kerja sama umpamanya otot-
otot untuk menekuk.Otot Antagonis adalah
otot yang mempunyai kerja yang
berlawanan .Sebagai contoh otot untuk
menekuk dan meluruskan. Sesuai dengan
kontraksi otot dan mamfaat dari gerak
badan dapat terbagi kedalam lima macam
program , yaitu latihan isometric, atau
isotonic,isokinetik,anaerobic, dan aerobic.
Latihan isotonic. Kegiatan ini
ditandai dengan gerak badan dimana otot
dikontraksikan, teteapi persendian kaki dan
tangan tidak digerakkan.
Penelitian menunjukkan bahwa adalah
mungkin untuk menambah ukuran otot dan
kekuatan melalui latihan isometric. Akan
tetapi atau gerak badan yang demikian bila
bermamfaat maka mamfaatnya hanya kecil
untuk system kardiovaskuler. Sebaliknya
justru latihan isometric pada tangan dengan
menggemgam sesuatu dengan ketat untuk
beberapa detik dapat menyebabkan
penambahan tekanan adalah singkat yang
dapat membahayakan seseorang yang
mempunyai problema tekanan darah tinggi.
Keuntungan latihan ini adalah tidak
memerlukan alat-alat yang khusus.
Latihan isotonic atau iso fasik.
Latihan ini menuntut kontraksi dari suatu
otot dan poersendian kaki dan tangan, atau
keduanya dalam proses kontraksi. Latihan
ini menolong untuk membangun otot dan
tenagaa , dengan kata lain, latihan ini tidak
memerlukan daya tahan dalam jangka
panjang, menambah volume darah ,
menambah kapasitas paru-paru dalam
mendapatkan darah , atau menurunkan
tekanan darah dan denyut jantung . Dengan
demikian meskipun otot kuat, besar dan
kekar , kita tetap memerlukan system gerak
badan lain yang akan menguatkan jantung,
menurunkan tekanan darah dan
melancarkan peredaran darah.
Latihan Isokinetik. Anaerobik
berarti tanpa oksigen dengan demikian
latihan yang dilakukan tanpa menggunakan
oksigen saat bernapas, Yang membatasi
28 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, hlm. 27 -32
-
Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 29
antara latihan anaerobic dan aerobic
tergantung pada tingkatan kondisi
seseorang dalam hubungan dengan jarak
dan waktu yang dibutuhkan selama
seseorang lari atau melakukan gerak badan
yang lain. Maksud latihan ini adalah
meningkatkan persediaan ATP-PC dalam
otot. Peningkatan kadar glikogen maupun
peningkatan nilai ambang anaerobick
dengan cara pembentukan asam laktat yang
lebih sedikit pada beban yang sama
maupun ketahanan terhadap kesaman yang
disebabkan asam laktat. Otot dapat bekerja
dengan baik apabila asupan energi yang
cukup yang dibawa melalui peredaran
darah. Otot sendiri memiliki cadangan
energi instan berupa keratin fospat dan
ATP (Adenosin Triphospat) namun
cadangan ini hanya dapat digunakan
beberapa detik saja disamping itu juga ada
cadangan bahan berupa glikogen yang
jumlahnya sangat terbatas sedangkan
selebihnya harus ada asupan dari pembuluh
darah.. Memang bila kita melakukan
olahraga cepat dan dalam waktu yang
singkat otot masih mampu menyediakan
energi, setelah selesai otot mengisi kembali
cadangan energi yang terpakai sumber
tenaga tersebut berupa zat gizi(Hidrat
arang, lemak, protein) dan oksigen yang
dibawa oleh darah.
Latihan Aerobik ialah kegiatan
atau gerak badan atau olahrga yang
menuntut lebih banyak oksigen untuk
memperpanjang waktu dan memaksa tubuh
untuk menuntut lebih banyak oksigen untuk
memperpanjang waktu dan memaksa tubuh
untuk memperbaiki sistemnya sehingga
bertanggung jawab untuk transpormasi
lebih banyak oksigen. Melalui latihan
aerobic dapat diperoleh keuntungan yaitu:
Jumlah Volume darah bertambah sehingga
badan dapat lebih terlengkapi untuk
mentransportasikan oksigen sehingga
seseorang akan mempunyai daya tahan
yang lebih kuat bila berhadapan dengan
kegiatan fisik yang berat. Kapasitas paru-
paru bertambah. Otot jantung akan lebih
kuat dan dapat lebih baik dalam
menyalurkan darah. HDL bertambah dan
perbandingan jumlah kolesterol dan HDL
akan berkurang, sehingga dapat
mengurangi resiko untuk mengembangkan
arteosclerosis atau pengerasan arteri yang
menyebabkan serangan jantung.
Pendapat yang menyatakan bahwa
seorang atlit yang sudah beprestasi tinggi
hanya perlu latihan sebentar saja. Berapa
lama sebenarnya kita dapat
mempertahankan kekuatan itu tanpa
latihan?
Kekuatan yang sudah dicapai dapat
dipertahankan dengan latihan sekali dalam
seminggu dan bila tidak berlatih akan
menurun. Tetapi untuk ketahanan
penurunannya lebih cepat apabila tidak
berlatih. Jadi yang paling sulit untuk otot
ialah latihan untuk meningkatkan kekuatan
maupun ketahanan. Pada orang yang tidak
terlatih kenaikan kadar asam laktat akan
terjadi pada sekitar 4 mM/L = 50 % dan
kapasitas maximum anaerobiknya,
sedangkan pada orang yang terlatih
peningkatan kadar asam laktat tersebut
pada 80 90% dari kapasitas anaerobik
maximal.
Pelepasan energi pada proses
glikolosis ini lebihkecil dibandingkan
dengan proses metabolisme aerobik namun
berjalan lebih cepat dan tidak memerlukan
oxygen. Dapat dikatan bahwa proses
metabolisme aerobic penting pada
penggunaan pada latihan yang
intensitasnya tidak terlalu berat sehingga
dapat berlangsung relatif lama, sedangkan
proses metabolisme anaerobic yang
ditimbulkan dalam proses ini dapat
dioxidasi kemabali menjadi glikogen pada
waktu istirahat/pemulihan/recopery. Pada
latihan yang berlangsung cukup lama
dimana persediaan glikogen dalam otot
habis selanjutnya energi diambil dari
cadangan lemak. Untuk mempelajari
metabolisme energi pada otot yang sedang
bekerja dapat dipergunakan spektroskopi
resonansi magnetic (magnetic Resonance
Spectroscopy). Akhir-akhir ini
dipergunakan untuk mempelajari cedera
otot, metabolisme glikolosis dan efek
latihan terhadap metabolisme otot.
Pernapasan mempunyai tujuan
menghantarkan O2 dari udara kesel-sel
didalam tubuh seta mengangkut CO2 yang
dihasilkan dalam pertukaran zat didalam
sel-sel keudara luar. Hawa masuk kedalam
paru melewati berturut-turut: rongga
hidung,faring, laring, trakea, bronkus besar,
-
Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 30
bonkrus kecil, bronkialus sampai ke
alveolus.
Hawa yang masuk dalam rongga
hidung dihangatkan dan dilembabkan serta
bagian-bagian yang kasar ditahan oleh
rambut-rambut halus yang terdapat
disekitar lubang hidung dan juga oleh
lendir. Dari rongga hidung hingga ke
bronkiolus hanya merupakan jalannya
hawa dan belum terjadi pertukaran gas.
Pertukaran gas terjadi didalam alveolus.
Otot-otot yang ambil bagian dalam
pernapasan ialah otot inspirasi: Diafragma,
Otot intercostalis exsterni, Otot sterno
cleido maestrideus, Otot elevator scapula
dan lain-lain. Otot eksperasi terdiri dari:
Otot dinding perut, Otot intercostalis
interni, Otot saratus ibferior posterior.
Oleh karena pembesaran dan
pengecilan rongga dada, terjadilah
pemasukan dan pengeluaran udara kedalam
dari paru atau yang biasanya dikenal
dengan ventilasi. Oleh karena kemampuan
kontraksi otot pernapasan itu beraneka
macam, maka terdapat bermacam volume
dan kapasitas paru. Volume paru terdiri
dari 4. Volume cadangan inspirasi :
3000cc, Volume cadangan ekspirasi : 1100
cc, Volume pernapasan biasa (tidal) :
500cc, Volume residu : 120cc, Biasanya
dalam pemeriksaan faal paru dikenal
kapasitas paru: Kapasitas inspirasi : hawa
cadangan inspirasi + hawa tidal, Kapasitas
residu fungsional : volume residu cadangan
ekspirasi, Kapasitas vital : Kapasitas
inspirasi + volume cadangan ekspirasi,
Kapasitas Total : Kapasitas vital + volume
residu.
Oleh karena pembesaran dan
pengecilan rongga dada, terjadilah
pemasukan pengeluaran udara kedalam dari
paru atau yang biasanya dikenal dengan
ventilasi. Oleh karena kemampuan
kontraksi otot pernapasan itu beraneka
macam, maka terdapat bermacam volume
dan kapasitas paru: Volume paru 4 terdiri
dari: Volume cadangan inspirasi : 3000cc,
Volume cadangan ekspirasi: 1100cc,
Volume pernapasan biasa (tidal) : 500cc,
Volume residu: 120cc.
Biasanya dalam pemeriksaan faal
paru dikenal kapasitas paru. Kapasitas
inspirasi : hawa cadangan inspirasi + hawa
tidal, Kapasitas residu fungsional : Volume
residu + Volume cadangan ekspirasi,
Kapasitas vital + Volume residu.
Pada waktu berolahraga secara
ototmatis pernapasan akan semakin cepat
untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Orang
yang memiliki kapasitas vital besar akan
lebih untung karena frekuensi nafas
takperlu terlalucepat, ventilasi paru yang
pada waktu istirahat sekitar 8 litar
udara/menit pada waktu berolahraga dapat
meningkat hingga 200 liter udara permenit
ini diperlukan atau untuk meresintesa asam
laktat yang telah terbentuk selama latihan
untuk menjadi asam pirufat
Terdapat hubungan langsung
secara linier antara peningkatan pernapasan
dengan pengangkatan kerja sampai pada 80
90 % kapasitas individu. Setalah itu
sampai akhir kerja pernapasan meningkat
lebih cepat dan akhirnya menurun pelan-
pelan pada saat pendinginan. Yang
menyebabkan ini semua adalah reseptor
kimia yang peka terhadap tekanan O2 dan
Baroreseptor yang berhubungan dengan
tekanan udara dan Cardiovaskuler.
Volume paru yang perlu diketahui dan
dapat diukur besarnya antara lain: Tidal
volume adalah udara yang keluar masuk
selama orang bernapas biasa pada saat
istirahat. Biasanya sekitar 500 cc.
Inspiratory Reserve Volume (IRV) adalah
udara yang masih dapat dihirup lagi setelah
setaha orang menghirup udara secara biasa.
Vital capacity (VC) Volume dapat diukur
dari pengeluaran/expresi maksimal setelah
sekali menghirup udara sedalam -
dalamnya. Expiratory Reserve Volume
(ERV) adalah volume udara yang masih
dapat dikeluarkan setelah mengeluarkan
safas seperti biasa. Residual volume adalah
udara yang selalu ada dalam paru dan tidak
dapat dikeluarkan selama masih hidup.
Force Expiratory Flow (FEF) kecepatan
aliran udara selama mengeluarkan napas
dalam satuan liter perdetik. Minute
Ventilation adalah Volume udara yang
dikeluarkan dalam satuan menit satuan liter
per menit. Respiratory Rate (RR) adalah
irama pernapasan setiap satuan waktu.
Maximaum Breathing Capacity (MBC)
atau Maximum Ventilations Volume
(MVV) adalah volume udara maximum
yang dapat dihirup dan dikeluarkan pada
waktu bernapas cepat dan dalam satuan
30 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, hlm. 27 -32
-
Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 31
waktu (12 detik). Peak Inspiratory Flow
adalah kecepatan maximum saat menghirup
napas (liter per detik). Selama itu perlu
diketahui sebagai bahan rujukan apabila
ada kelainan faal paru seperti terjadi pada
orang asma, batuk, atau penyakit paru
lainnya.
Pengaruh Latihan
Latihan mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kekuatan, ketahanan,
kelentukan, kelincahan dan kecepatan.
Kalau latihan itu dikerjakan secara teratur
dan sesuai dengan cara berlatih, maka
diharapkan adanya perubahan-perubahan
yang menunjang tercapainya kekuatan-
kekuatan tersebut. Disamping itu perlu pula
diketahui cara-cara mempertahankan
perubahan-perubahan tersebut sehingga
tidak perlu berlatih seperti awal. Disamping
itu tentu ada pengaruh-pengaruh lain dalam
tubuh. Terjadi perubahan pada otot
meliputi : Perubahan otonomi, melakukan
latihan akan terlihat pembesaran pada otot
(hypertrophy). Karena pada otot itu ada dua
macam otot, Yaitu lambat (slow twitch
fiber) dan otot cepat (fast twitch fiber),
maka dengan sendirinya juga terjadi
hipertropi pada kedua macam otot tersebut.
hipertropi itu tergantung dari macam
latihannya: Perubahan kapasitas anaerobic
yang meliputi, Peningkatan kapasitas
fosfasen(ATP-PC). Peningkatan ini
disebabkan oleh lebih banyaknya
persediaan ATP-PC dan oleh lebih
eferktifnya system enzim yang perlu dalam
system ATP-PC. Peningkatan enzim-enzim
meliputi peningkatan penguraian ATP
maupun pembentukan kembali ATP.
Penguraian ATP dipercepat oleh enzim
ATP-ase sedangkan pembentukan kembali
dipercepat oleh enzim miokinase maupun
keratin kinase. Peningkatan glikolisi
anaerobik yaitu asam laktat, Enzim yang
paling penting dalam glikolisa ini adalah
PFK (phosphoftruktokinase), Peningkatan
enzim ini meningkatkan glikogen menjadi
asam laktat.
Perubahan aerobik yang meliputi:
Peningkatan mioglobin, Mioglobin adalah
pigmen pengikat O2 dalam otot yang
berpungsi sebagai penimbun O2.
Peningkatan oksidasi karbohidrat, latihan
meningkatkan kapasitas otot untuk
mengubah glikogen menjadi CO2 dan H2O
serta ATP dengan pertolongan oksigen.
Peningkatan ini disertai dengan:
peningkatan jumlah mitokondria,
peningkatan diameter mitokondria.
Peningkatan oksidasi lemak,
Energi yang tertimbun didalam lemak kira-
kira sebesar 40 kali dibandingkan dengan
yang tertimbun sebagai karbohidrat.
Peningkatan kemampuan oksidasi lemak
ini disebabkan karena: lebih banyak lemak
tertimbun didalam otot, peningktan
pelepasan asam, peningkatan aktivitas
enzim yang menyangkut lemak serta
pemecahan lemak.
Kesimpulan
Aktifitas dapat memelihara organ-
organ tubuh, tubuh mengatur frekuensi dan
dalam pernafasan, mengakibatkan
PO2,PCO2,pH darah normal (istirahat dan
aktivitas), aktivitas ektrim, dapat
menimbulkan mekanisme control, kadang-
kadang gagal. Kerja otot meningkat,
kebutuhan oksigen meningkat (didalam
otot yang aktif), meningkatnya ventilasi
semenit, RR dan VT.
Perubahan ukuran jantung. Pada
individu terlatih, ukuran jantung lebih besar
dari pada individu tak terlatih. Pembesaran
ukuran jantung disebabkan peningkatan
volume ventrikel tanpa peningkatan tebal
otot. Bersamaan dengan peningkatan
ukuran jantung juga didapatkan
peningkatan jumlah kapilaria dan dengan
begitu merupakan pencegahan terhadap
sakit jantung koroner.
Penurunan frekuensi jantung.
Dengan penurunan frekuensi jantung, maka
jantung mempunyai cadangan denyut
jantung (Heart Rate Reserve) lebih
tinggi.Penurunan frekuensi jantung
disebabkan oleh peningkatan tonus saraf
parasimpatis, penurunan saraf simpatis atau
kombinasi keduanya. Juga terjadi
penurunan dari frekuensi pengeluaran
impuls dari paru jantung.
Kemampuan mengangkut oksigen
tergantung dari jumlah hemoglobin dan
jumlah darah. Apabila hemoglobin
meningkat, maka kemampuan mengikat
oksigen juga meningkat. Namun
peningkatan hemoglobin akan
-
Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 32
menyebabkan viskositas darah meningkat
sehingga akan memnyebabkan
meningkatnya tekanan dalam pembuluh
darah yang berakibat kapasitas
mengangkut oksigen justru menurun.
Terdapat kenaikan volume
pernapasan per menit, yang disebabkan
oleh kenaikan frekuensi pernapasan
maupun volume tidal. Volume dan
kapasitas paru serta kemampua berdifusi
terbesar dimiliki oleh orang terlatih.
Perubahan-perubahan tersebut
diatas dapat dipertahankan, tetapi akan
mengalami kemunduran jika tidak
melakukan latihan. Vo2max menurun
sesudah istirahat 7 hari. Cepatnya
kemunduran, maka latihan harus terus
dilakukan secara kontinyu.
DAFTAR RUJUKAN
Bompa, Tudor O., Theory and Metodology
of Training, Kendall publishing
company, dubugue, lowa,1983
Dick FW, 1995. Sport Training Principles,
second ed. London : A & C
black,pp.167-168, 248-257.
Fox EL, Bowers RW, Foss ML, 1993. The
physiological basis for Exercise
and Sport, fifth ed. Lowe: WBC
Brown & Benchmark,pp.
Guyton, 1993 Fiologi Kedokteran edisi 7
alih bahasa dr.Ken Ariata Tengadi,
DKK
Hall. D.A. 1991. The Biomedical BasisOf
Gerontogy, W.B. Saunders
Company, Harcovert Brace
Jopvanovich. Inc.
Harsono, Ilmu Coaching, Pusat Ilmu
Olahraga, Koni Pusat Jakarta, 1982
Janssen PGJM, 1989. Training Lactate
Pulase-Rate, Finland: Polar
Electron Oy, pp20-96.
Jonathan Kuntaraf, Kathleen L:. Kuntaraf.
1992. Olahraga Sumber
Kesehatan. Adven Indonesia,
Bandung
Kent M, 1994. The Oxford Dictionary of
Sport Scince and medicine, New
York :Oxford University Press,
Lamb DR, 1984. Physiology of Exercise :
Responses and Adaptations. New
York:Macmillan Publishing
Company.
Meager, J.1990. Sport Massae. Station Hill
Press, Inc. Barryton Oy. Findland.
Pate Rote M, 1993. Dasar-dasar ilmiah
kepelatihan diterjemahkan
Drs.kasiyo Dwijowinoto.MS
Rushall BS, Pyke FS,1990 Training For
Sport and Fitness, 1st
ed.
Melbourne : Macmillan Co.
Sherwood L, 2001. Fisiologi Manusia dari
Sel ke Sistem, alih bahasa Brahm
U. Pendit JakartaPenerbit Buku
Kedokteran EGC.
Shepard, R.J. 1969. The Validity Of the
Oxygen Conductance Equation.
Dalam Internationale Zeitschrift fur
Angewandte Physiologie
Einschlesslich Arbeitphysiologie.
Soekarman,R. 1989. Dasar Olahraga
Untuk Pembina Pelatih dan Atlit.
Haji Masagung. Jakarta.
32 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, hlm. 27 -32