PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT DAN …digilib.unm.ac.id/files/disk1/7/universitas negeri...

download PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT DAN …digilib.unm.ac.id/files/disk1/7/universitas negeri makassar-digilib... · gerak badan dapat terbagi kedalam lima macam program , yaitu

If you can't read please download the document

Transcript of PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT DAN …digilib.unm.ac.id/files/disk1/7/universitas negeri...

  • Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 27

    PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT

    DAN PERNAPASAN

    Herman

    Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma

    Raya No.14. e-mail: [email protected].

    Abstract: Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan. Pertambahan

    masa otot bukanlah disebabkan pertambahan jumlah sel otot melainkan karena

    pertambahan dari myofibril (anak tersebut). Sehingga otot yang membesar akibat dari

    latihan bukanlah karena bertambah banyaknya sel otot (hiperplasi) melainkan karena

    bertambah nya polume otot (hipertropi). Sesuai dengan kontraksi otot dan mamfaat dari

    gerak badan dapat terbagi kedalam lima macam program , yaitu latihan isometric, atau

    isotonic, isokinetik, anaerobic, dan aerobic. Pernapasan betujuan menghantarkan O2 dari

    udara kesel-sel didalam tubuh seta mengangkut CO2 yang dihasilkan dalam pertukaran

    zat didalam sel-sel keudara luar. Hawa masuk kedalam paru melewati berturut-turut:

    rongga hidung,faring, laring, trakea, bronkus besar, bonkrus kecil, bronkialus sampai ke

    alveolus. Kemampuan mengangkut oksigen tergantung dari jumlah hemoglobin dan

    jumlah darah. Apabila hemoglobin meningkat, maka kemampuan mengikat oksigen juga

    meningkat. Namun peningkatan hemoglobin akan menyebabkan viskositas darah

    meningkat sehingga akan memnyebabkan meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah

    yang berakibat kapasitas mengangkut oksigen justru menurun.Terdapat kenaikan volume

    pernapasan per menit, yang disebabkan oleh kenaikan frekuensi pernapasan maupun

    volume tidal. Volume dan kapasitas paru serta kemampua berdifusi terbesar dimiliki oleh

    orang terlatih.

    Kata Kunci: otot, latihan, pernafasan.

    Tubuh kita dirancang untuk bergerak dan

    melakukan aktivitas fisik, sehingga latihan

    fisik merupakanan bagian dan gaya/pola

    hidup kita(David A Hall,1984). Fisik gerak,

    emosi dan social tumbuh dan berkembang

    sejalan dengan pertumbuhan dan

    perkembangan fungsi-fungsi organ yang

    ada dalam tubuh, untuk mendukung

    pelaksanaan aktivitas dalam hidupnya, fisik

    merupakan sarana untuk melakukan

    aktivitas didalamnya terjadi proses biologis

    dan proses psikologis yang menghasilkan

    atau menimbulkan aktivitas berupa gerakan

    tubuh,pemikiran emosi dan perasaan serta

    berkomunikasi dengan sesama manusia.

    Otot merupakan alat gerak aktif, dan

    gerakan tubuh hanya dapat terjadi jika ada

    kontraksi (pemendekan ) otot . Berapa kali

    otot mampu melakukan gerakan tergantung

    pada tubuh menyediakan energi (bahan

    bakar dan oksigen) dan membuang sisa

    pembakaran, terutama asam laktat.

    Disamping kedua paktor tersebut terlatih

    dan tidak nya otot juga akan mempengaruhi

    kerja otot. Semakin lama dan berat kerja

    otot, maka kebutuhan nya pun akan

    semakin banyak pula. Jika kemampuan

    tubuh untuk menyediakan energi dan

    membuang sisa baik, serta ototnya terlatih

    maka kemampuan kerjanya juga makin

    lama. Latihan atau melatih kondisi fisik

    atlet adalah suatu upaya yang sistematis

    dan ditunjukkan kepada peningkatan

    kemampuan fungsional atlet sesuai dengan

    tuntunan cabang olahraga yang ditekuni

    sehingga dapat mencapai standar yang telah

    ditentukan. Lamp dalam bukunya

    Phisiologi of Exercise (1984:19)

    menyatakan bahwa selama latihan berat,

    otot rangka mengkonsumsi sebahagian

    oksigen dan aliran darah, sehingga fungsi

    bagian tubuh lain seperti hati, ginjal, dan

    pencernaan makanan akan menyesuaikan

    pada apa yang berlangsung di otot.

    Selanjutnya rasa lelah akan terjadi bila

    energi habis atau asam laktat yang

    tertumpuk sudah tidak dapat dinetralisir.

    Ahli lain yang mendukung pendapat Lamp

    adalah Jack Meager (1990:194), yang

    menulis bahwa latihan (kontraksi otot)

    yang lama atau keras dan mendadak,

    menyebabkan rasa lelah .Hal tersebut

    merupakan ketidak mampuan organ lain

    untuk mendukungnya, seperti

    27

  • Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 28

    keterlambatan pengantar energi atau

    kecepatan pembuangan kalah dibanding

    kecepatan penumpukannya.

    PEMBAHASAN

    Kita dapat bergerak karena otot dan

    persendian. Kekuatan kontraksi tergantung

    dari otot. Otot merupakan 40-45% dari

    berat tubuh seseorang.Didalam tubuh kita

    terdapat 217 pasang otot rangka. Otot

    terdiri dari empat macam komponen;

    Jaringan otot yang terdiri dari sel-sel otot,

    Jaringan ikat, Saraf, Urat-urat darah.

    Hampir 50 % dari berat badan manusia

    terdiri atas organ ini yang paling berperan

    adalah otot dan tulang serta sendi. Otot

    yang dapat berkontraksi dengan demikian

    gerakan dapat terjadi.

    Dari penelitian menunjukkan

    bahwa otot akan dapat berkontraksi optimal

    pada suhu 39 derajat celcius.. karena itu

    dianjurkan setiap orang berolahraga

    melakukan pemanasan termasuk pelemasan

    atau streaching agar otot dapat bekerja

    dengan baik dan terhindar dari cedera

    olahraga. Pemanasan berguna sekali kaerna

    menimbulkan: Keuntungan pada kerja otot,

    Jumlah asam yang naik sedikit akan

    melebarkan pembuluh darah, Jantung

    berdenyut lebihkuat dan cepat, Pernapasan

    lebih siap bekerja secara optimal, Sendi

    lebih leluasa. Seorang yang rajin berlatih

    akan menjadi pertambahan kekuatan,

    kecepatan dan besar masa otot. Perubahan

    tersebut banyak dipengaruhi macam dan

    lama latihan serta hormon laki-laki yang

    ada dalam tubuhnya.

    Anak yang dalam pertumbuhan

    pertambahan masa otot sukar terjadi tetapi

    pertambahan kekuatan dan kecepatan dapat

    lebih nyata hasilnya. Karena inilah berhati-

    hati melatih beban anak yang sedang dalam

    pertumbuhan dan menginginkan otot nya

    besar. Pertumbuhan otot orang dewasa

    akan tampak apabila berlatih dengan beban

    diluar, sedangkan pertumbuhan kecepatan

    akan tampak hasilnya apabila latihan

    dengan beban yang ringan namun dengan

    kecepatan tinggi .(proses adaptasi)

    Pertambahan masa otot bukanlah

    disebabkan pertambahan jumlah sel otot

    melainkan karena pertambahan dari

    myofibril (anak tersebut). Sehingga otot

    yang membesar akibat dari latihan

    bukanlah karena bertambah banyaknya sel

    otot (hiperplasi) melainkan karena

    bertambah nya polume otot (hipertropi).

    Dalam menjalankan pungsinya otot

    dibedakan menjadi otot sinergis dan otot

    antogonis . Otot sinergis adalah otot yang

    mempunya kerja sama umpamanya otot-

    otot untuk menekuk.Otot Antagonis adalah

    otot yang mempunyai kerja yang

    berlawanan .Sebagai contoh otot untuk

    menekuk dan meluruskan. Sesuai dengan

    kontraksi otot dan mamfaat dari gerak

    badan dapat terbagi kedalam lima macam

    program , yaitu latihan isometric, atau

    isotonic,isokinetik,anaerobic, dan aerobic.

    Latihan isotonic. Kegiatan ini

    ditandai dengan gerak badan dimana otot

    dikontraksikan, teteapi persendian kaki dan

    tangan tidak digerakkan.

    Penelitian menunjukkan bahwa adalah

    mungkin untuk menambah ukuran otot dan

    kekuatan melalui latihan isometric. Akan

    tetapi atau gerak badan yang demikian bila

    bermamfaat maka mamfaatnya hanya kecil

    untuk system kardiovaskuler. Sebaliknya

    justru latihan isometric pada tangan dengan

    menggemgam sesuatu dengan ketat untuk

    beberapa detik dapat menyebabkan

    penambahan tekanan adalah singkat yang

    dapat membahayakan seseorang yang

    mempunyai problema tekanan darah tinggi.

    Keuntungan latihan ini adalah tidak

    memerlukan alat-alat yang khusus.

    Latihan isotonic atau iso fasik.

    Latihan ini menuntut kontraksi dari suatu

    otot dan poersendian kaki dan tangan, atau

    keduanya dalam proses kontraksi. Latihan

    ini menolong untuk membangun otot dan

    tenagaa , dengan kata lain, latihan ini tidak

    memerlukan daya tahan dalam jangka

    panjang, menambah volume darah ,

    menambah kapasitas paru-paru dalam

    mendapatkan darah , atau menurunkan

    tekanan darah dan denyut jantung . Dengan

    demikian meskipun otot kuat, besar dan

    kekar , kita tetap memerlukan system gerak

    badan lain yang akan menguatkan jantung,

    menurunkan tekanan darah dan

    melancarkan peredaran darah.

    Latihan Isokinetik. Anaerobik

    berarti tanpa oksigen dengan demikian

    latihan yang dilakukan tanpa menggunakan

    oksigen saat bernapas, Yang membatasi

    28 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, hlm. 27 -32

  • Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 29

    antara latihan anaerobic dan aerobic

    tergantung pada tingkatan kondisi

    seseorang dalam hubungan dengan jarak

    dan waktu yang dibutuhkan selama

    seseorang lari atau melakukan gerak badan

    yang lain. Maksud latihan ini adalah

    meningkatkan persediaan ATP-PC dalam

    otot. Peningkatan kadar glikogen maupun

    peningkatan nilai ambang anaerobick

    dengan cara pembentukan asam laktat yang

    lebih sedikit pada beban yang sama

    maupun ketahanan terhadap kesaman yang

    disebabkan asam laktat. Otot dapat bekerja

    dengan baik apabila asupan energi yang

    cukup yang dibawa melalui peredaran

    darah. Otot sendiri memiliki cadangan

    energi instan berupa keratin fospat dan

    ATP (Adenosin Triphospat) namun

    cadangan ini hanya dapat digunakan

    beberapa detik saja disamping itu juga ada

    cadangan bahan berupa glikogen yang

    jumlahnya sangat terbatas sedangkan

    selebihnya harus ada asupan dari pembuluh

    darah.. Memang bila kita melakukan

    olahraga cepat dan dalam waktu yang

    singkat otot masih mampu menyediakan

    energi, setelah selesai otot mengisi kembali

    cadangan energi yang terpakai sumber

    tenaga tersebut berupa zat gizi(Hidrat

    arang, lemak, protein) dan oksigen yang

    dibawa oleh darah.

    Latihan Aerobik ialah kegiatan

    atau gerak badan atau olahrga yang

    menuntut lebih banyak oksigen untuk

    memperpanjang waktu dan memaksa tubuh

    untuk menuntut lebih banyak oksigen untuk

    memperpanjang waktu dan memaksa tubuh

    untuk memperbaiki sistemnya sehingga

    bertanggung jawab untuk transpormasi

    lebih banyak oksigen. Melalui latihan

    aerobic dapat diperoleh keuntungan yaitu:

    Jumlah Volume darah bertambah sehingga

    badan dapat lebih terlengkapi untuk

    mentransportasikan oksigen sehingga

    seseorang akan mempunyai daya tahan

    yang lebih kuat bila berhadapan dengan

    kegiatan fisik yang berat. Kapasitas paru-

    paru bertambah. Otot jantung akan lebih

    kuat dan dapat lebih baik dalam

    menyalurkan darah. HDL bertambah dan

    perbandingan jumlah kolesterol dan HDL

    akan berkurang, sehingga dapat

    mengurangi resiko untuk mengembangkan

    arteosclerosis atau pengerasan arteri yang

    menyebabkan serangan jantung.

    Pendapat yang menyatakan bahwa

    seorang atlit yang sudah beprestasi tinggi

    hanya perlu latihan sebentar saja. Berapa

    lama sebenarnya kita dapat

    mempertahankan kekuatan itu tanpa

    latihan?

    Kekuatan yang sudah dicapai dapat

    dipertahankan dengan latihan sekali dalam

    seminggu dan bila tidak berlatih akan

    menurun. Tetapi untuk ketahanan

    penurunannya lebih cepat apabila tidak

    berlatih. Jadi yang paling sulit untuk otot

    ialah latihan untuk meningkatkan kekuatan

    maupun ketahanan. Pada orang yang tidak

    terlatih kenaikan kadar asam laktat akan

    terjadi pada sekitar 4 mM/L = 50 % dan

    kapasitas maximum anaerobiknya,

    sedangkan pada orang yang terlatih

    peningkatan kadar asam laktat tersebut

    pada 80 90% dari kapasitas anaerobik

    maximal.

    Pelepasan energi pada proses

    glikolosis ini lebihkecil dibandingkan

    dengan proses metabolisme aerobik namun

    berjalan lebih cepat dan tidak memerlukan

    oxygen. Dapat dikatan bahwa proses

    metabolisme aerobic penting pada

    penggunaan pada latihan yang

    intensitasnya tidak terlalu berat sehingga

    dapat berlangsung relatif lama, sedangkan

    proses metabolisme anaerobic yang

    ditimbulkan dalam proses ini dapat

    dioxidasi kemabali menjadi glikogen pada

    waktu istirahat/pemulihan/recopery. Pada

    latihan yang berlangsung cukup lama

    dimana persediaan glikogen dalam otot

    habis selanjutnya energi diambil dari

    cadangan lemak. Untuk mempelajari

    metabolisme energi pada otot yang sedang

    bekerja dapat dipergunakan spektroskopi

    resonansi magnetic (magnetic Resonance

    Spectroscopy). Akhir-akhir ini

    dipergunakan untuk mempelajari cedera

    otot, metabolisme glikolosis dan efek

    latihan terhadap metabolisme otot.

    Pernapasan mempunyai tujuan

    menghantarkan O2 dari udara kesel-sel

    didalam tubuh seta mengangkut CO2 yang

    dihasilkan dalam pertukaran zat didalam

    sel-sel keudara luar. Hawa masuk kedalam

    paru melewati berturut-turut: rongga

    hidung,faring, laring, trakea, bronkus besar,

  • Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 30

    bonkrus kecil, bronkialus sampai ke

    alveolus.

    Hawa yang masuk dalam rongga

    hidung dihangatkan dan dilembabkan serta

    bagian-bagian yang kasar ditahan oleh

    rambut-rambut halus yang terdapat

    disekitar lubang hidung dan juga oleh

    lendir. Dari rongga hidung hingga ke

    bronkiolus hanya merupakan jalannya

    hawa dan belum terjadi pertukaran gas.

    Pertukaran gas terjadi didalam alveolus.

    Otot-otot yang ambil bagian dalam

    pernapasan ialah otot inspirasi: Diafragma,

    Otot intercostalis exsterni, Otot sterno

    cleido maestrideus, Otot elevator scapula

    dan lain-lain. Otot eksperasi terdiri dari:

    Otot dinding perut, Otot intercostalis

    interni, Otot saratus ibferior posterior.

    Oleh karena pembesaran dan

    pengecilan rongga dada, terjadilah

    pemasukan dan pengeluaran udara kedalam

    dari paru atau yang biasanya dikenal

    dengan ventilasi. Oleh karena kemampuan

    kontraksi otot pernapasan itu beraneka

    macam, maka terdapat bermacam volume

    dan kapasitas paru. Volume paru terdiri

    dari 4. Volume cadangan inspirasi :

    3000cc, Volume cadangan ekspirasi : 1100

    cc, Volume pernapasan biasa (tidal) :

    500cc, Volume residu : 120cc, Biasanya

    dalam pemeriksaan faal paru dikenal

    kapasitas paru: Kapasitas inspirasi : hawa

    cadangan inspirasi + hawa tidal, Kapasitas

    residu fungsional : volume residu cadangan

    ekspirasi, Kapasitas vital : Kapasitas

    inspirasi + volume cadangan ekspirasi,

    Kapasitas Total : Kapasitas vital + volume

    residu.

    Oleh karena pembesaran dan

    pengecilan rongga dada, terjadilah

    pemasukan pengeluaran udara kedalam dari

    paru atau yang biasanya dikenal dengan

    ventilasi. Oleh karena kemampuan

    kontraksi otot pernapasan itu beraneka

    macam, maka terdapat bermacam volume

    dan kapasitas paru: Volume paru 4 terdiri

    dari: Volume cadangan inspirasi : 3000cc,

    Volume cadangan ekspirasi: 1100cc,

    Volume pernapasan biasa (tidal) : 500cc,

    Volume residu: 120cc.

    Biasanya dalam pemeriksaan faal

    paru dikenal kapasitas paru. Kapasitas

    inspirasi : hawa cadangan inspirasi + hawa

    tidal, Kapasitas residu fungsional : Volume

    residu + Volume cadangan ekspirasi,

    Kapasitas vital + Volume residu.

    Pada waktu berolahraga secara

    ototmatis pernapasan akan semakin cepat

    untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Orang

    yang memiliki kapasitas vital besar akan

    lebih untung karena frekuensi nafas

    takperlu terlalucepat, ventilasi paru yang

    pada waktu istirahat sekitar 8 litar

    udara/menit pada waktu berolahraga dapat

    meningkat hingga 200 liter udara permenit

    ini diperlukan atau untuk meresintesa asam

    laktat yang telah terbentuk selama latihan

    untuk menjadi asam pirufat

    Terdapat hubungan langsung

    secara linier antara peningkatan pernapasan

    dengan pengangkatan kerja sampai pada 80

    90 % kapasitas individu. Setalah itu

    sampai akhir kerja pernapasan meningkat

    lebih cepat dan akhirnya menurun pelan-

    pelan pada saat pendinginan. Yang

    menyebabkan ini semua adalah reseptor

    kimia yang peka terhadap tekanan O2 dan

    Baroreseptor yang berhubungan dengan

    tekanan udara dan Cardiovaskuler.

    Volume paru yang perlu diketahui dan

    dapat diukur besarnya antara lain: Tidal

    volume adalah udara yang keluar masuk

    selama orang bernapas biasa pada saat

    istirahat. Biasanya sekitar 500 cc.

    Inspiratory Reserve Volume (IRV) adalah

    udara yang masih dapat dihirup lagi setelah

    setaha orang menghirup udara secara biasa.

    Vital capacity (VC) Volume dapat diukur

    dari pengeluaran/expresi maksimal setelah

    sekali menghirup udara sedalam -

    dalamnya. Expiratory Reserve Volume

    (ERV) adalah volume udara yang masih

    dapat dikeluarkan setelah mengeluarkan

    safas seperti biasa. Residual volume adalah

    udara yang selalu ada dalam paru dan tidak

    dapat dikeluarkan selama masih hidup.

    Force Expiratory Flow (FEF) kecepatan

    aliran udara selama mengeluarkan napas

    dalam satuan liter perdetik. Minute

    Ventilation adalah Volume udara yang

    dikeluarkan dalam satuan menit satuan liter

    per menit. Respiratory Rate (RR) adalah

    irama pernapasan setiap satuan waktu.

    Maximaum Breathing Capacity (MBC)

    atau Maximum Ventilations Volume

    (MVV) adalah volume udara maximum

    yang dapat dihirup dan dikeluarkan pada

    waktu bernapas cepat dan dalam satuan

    30 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, hlm. 27 -32

  • Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 31

    waktu (12 detik). Peak Inspiratory Flow

    adalah kecepatan maximum saat menghirup

    napas (liter per detik). Selama itu perlu

    diketahui sebagai bahan rujukan apabila

    ada kelainan faal paru seperti terjadi pada

    orang asma, batuk, atau penyakit paru

    lainnya.

    Pengaruh Latihan

    Latihan mempunyai tujuan untuk

    meningkatkan kekuatan, ketahanan,

    kelentukan, kelincahan dan kecepatan.

    Kalau latihan itu dikerjakan secara teratur

    dan sesuai dengan cara berlatih, maka

    diharapkan adanya perubahan-perubahan

    yang menunjang tercapainya kekuatan-

    kekuatan tersebut. Disamping itu perlu pula

    diketahui cara-cara mempertahankan

    perubahan-perubahan tersebut sehingga

    tidak perlu berlatih seperti awal. Disamping

    itu tentu ada pengaruh-pengaruh lain dalam

    tubuh. Terjadi perubahan pada otot

    meliputi : Perubahan otonomi, melakukan

    latihan akan terlihat pembesaran pada otot

    (hypertrophy). Karena pada otot itu ada dua

    macam otot, Yaitu lambat (slow twitch

    fiber) dan otot cepat (fast twitch fiber),

    maka dengan sendirinya juga terjadi

    hipertropi pada kedua macam otot tersebut.

    hipertropi itu tergantung dari macam

    latihannya: Perubahan kapasitas anaerobic

    yang meliputi, Peningkatan kapasitas

    fosfasen(ATP-PC). Peningkatan ini

    disebabkan oleh lebih banyaknya

    persediaan ATP-PC dan oleh lebih

    eferktifnya system enzim yang perlu dalam

    system ATP-PC. Peningkatan enzim-enzim

    meliputi peningkatan penguraian ATP

    maupun pembentukan kembali ATP.

    Penguraian ATP dipercepat oleh enzim

    ATP-ase sedangkan pembentukan kembali

    dipercepat oleh enzim miokinase maupun

    keratin kinase. Peningkatan glikolisi

    anaerobik yaitu asam laktat, Enzim yang

    paling penting dalam glikolisa ini adalah

    PFK (phosphoftruktokinase), Peningkatan

    enzim ini meningkatkan glikogen menjadi

    asam laktat.

    Perubahan aerobik yang meliputi:

    Peningkatan mioglobin, Mioglobin adalah

    pigmen pengikat O2 dalam otot yang

    berpungsi sebagai penimbun O2.

    Peningkatan oksidasi karbohidrat, latihan

    meningkatkan kapasitas otot untuk

    mengubah glikogen menjadi CO2 dan H2O

    serta ATP dengan pertolongan oksigen.

    Peningkatan ini disertai dengan:

    peningkatan jumlah mitokondria,

    peningkatan diameter mitokondria.

    Peningkatan oksidasi lemak,

    Energi yang tertimbun didalam lemak kira-

    kira sebesar 40 kali dibandingkan dengan

    yang tertimbun sebagai karbohidrat.

    Peningkatan kemampuan oksidasi lemak

    ini disebabkan karena: lebih banyak lemak

    tertimbun didalam otot, peningktan

    pelepasan asam, peningkatan aktivitas

    enzim yang menyangkut lemak serta

    pemecahan lemak.

    Kesimpulan

    Aktifitas dapat memelihara organ-

    organ tubuh, tubuh mengatur frekuensi dan

    dalam pernafasan, mengakibatkan

    PO2,PCO2,pH darah normal (istirahat dan

    aktivitas), aktivitas ektrim, dapat

    menimbulkan mekanisme control, kadang-

    kadang gagal. Kerja otot meningkat,

    kebutuhan oksigen meningkat (didalam

    otot yang aktif), meningkatnya ventilasi

    semenit, RR dan VT.

    Perubahan ukuran jantung. Pada

    individu terlatih, ukuran jantung lebih besar

    dari pada individu tak terlatih. Pembesaran

    ukuran jantung disebabkan peningkatan

    volume ventrikel tanpa peningkatan tebal

    otot. Bersamaan dengan peningkatan

    ukuran jantung juga didapatkan

    peningkatan jumlah kapilaria dan dengan

    begitu merupakan pencegahan terhadap

    sakit jantung koroner.

    Penurunan frekuensi jantung.

    Dengan penurunan frekuensi jantung, maka

    jantung mempunyai cadangan denyut

    jantung (Heart Rate Reserve) lebih

    tinggi.Penurunan frekuensi jantung

    disebabkan oleh peningkatan tonus saraf

    parasimpatis, penurunan saraf simpatis atau

    kombinasi keduanya. Juga terjadi

    penurunan dari frekuensi pengeluaran

    impuls dari paru jantung.

    Kemampuan mengangkut oksigen

    tergantung dari jumlah hemoglobin dan

    jumlah darah. Apabila hemoglobin

    meningkat, maka kemampuan mengikat

    oksigen juga meningkat. Namun

    peningkatan hemoglobin akan

  • Herman, Pengaruh Latihan Terhadap Fungsi Otot Dan Pernapasan 32

    menyebabkan viskositas darah meningkat

    sehingga akan memnyebabkan

    meningkatnya tekanan dalam pembuluh

    darah yang berakibat kapasitas

    mengangkut oksigen justru menurun.

    Terdapat kenaikan volume

    pernapasan per menit, yang disebabkan

    oleh kenaikan frekuensi pernapasan

    maupun volume tidal. Volume dan

    kapasitas paru serta kemampua berdifusi

    terbesar dimiliki oleh orang terlatih.

    Perubahan-perubahan tersebut

    diatas dapat dipertahankan, tetapi akan

    mengalami kemunduran jika tidak

    melakukan latihan. Vo2max menurun

    sesudah istirahat 7 hari. Cepatnya

    kemunduran, maka latihan harus terus

    dilakukan secara kontinyu.

    DAFTAR RUJUKAN

    Bompa, Tudor O., Theory and Metodology

    of Training, Kendall publishing

    company, dubugue, lowa,1983

    Dick FW, 1995. Sport Training Principles,

    second ed. London : A & C

    black,pp.167-168, 248-257.

    Fox EL, Bowers RW, Foss ML, 1993. The

    physiological basis for Exercise

    and Sport, fifth ed. Lowe: WBC

    Brown & Benchmark,pp.

    Guyton, 1993 Fiologi Kedokteran edisi 7

    alih bahasa dr.Ken Ariata Tengadi,

    DKK

    Hall. D.A. 1991. The Biomedical BasisOf

    Gerontogy, W.B. Saunders

    Company, Harcovert Brace

    Jopvanovich. Inc.

    Harsono, Ilmu Coaching, Pusat Ilmu

    Olahraga, Koni Pusat Jakarta, 1982

    Janssen PGJM, 1989. Training Lactate

    Pulase-Rate, Finland: Polar

    Electron Oy, pp20-96.

    Jonathan Kuntaraf, Kathleen L:. Kuntaraf.

    1992. Olahraga Sumber

    Kesehatan. Adven Indonesia,

    Bandung

    Kent M, 1994. The Oxford Dictionary of

    Sport Scince and medicine, New

    York :Oxford University Press,

    Lamb DR, 1984. Physiology of Exercise :

    Responses and Adaptations. New

    York:Macmillan Publishing

    Company.

    Meager, J.1990. Sport Massae. Station Hill

    Press, Inc. Barryton Oy. Findland.

    Pate Rote M, 1993. Dasar-dasar ilmiah

    kepelatihan diterjemahkan

    Drs.kasiyo Dwijowinoto.MS

    Rushall BS, Pyke FS,1990 Training For

    Sport and Fitness, 1st

    ed.

    Melbourne : Macmillan Co.

    Sherwood L, 2001. Fisiologi Manusia dari

    Sel ke Sistem, alih bahasa Brahm

    U. Pendit JakartaPenerbit Buku

    Kedokteran EGC.

    Shepard, R.J. 1969. The Validity Of the

    Oxygen Conductance Equation.

    Dalam Internationale Zeitschrift fur

    Angewandte Physiologie

    Einschlesslich Arbeitphysiologie.

    Soekarman,R. 1989. Dasar Olahraga

    Untuk Pembina Pelatih dan Atlit.

    Haji Masagung. Jakarta.

    32 Jurnal ILARA, Volume I, Nomor 2, Desember 2010, hlm. 27 -32