PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika...

84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SKRIPSI Oleh: AGUSTIN IKA SURYANINGRUM K7108074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN SE-DABIN V KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Transcript of PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika...

Page 1: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

SKRIPSI

Oleh:

AGUSTIN IKA SURYANINGRUM

K7108074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN

PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN SE-DABIN V

KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Page 2: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SKRIPSI

Oleh:

AGUSTIN IKA SURYANINGRUM

K7108074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN

PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN SE-DABIN V

KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

i

Page 3: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Agustin Ika Suryaningrum

NIM : K7108074

Jurusan/Program Studi : IP/PGSD

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGARUH MOTIVASI

BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN

KONSEP BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN SE-DABIN V

KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Agustin Ika Suryaningrum

ii

Page 4: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Oleh:

AGUSTIN IKA SURYANINGRUM

K7108074

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan

Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN

PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN SE-DABIN V

KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

iii

Page 5: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Samidi, M.Pd Joko Daryanto, S.Sn., M.Sn

NIP. 195111081988031001 NIP. 19750422 200812 1 001

iv

Page 6: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 12 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd

Anggota I : Drs. Samidi, M.Pd

Anggota II : Joko Daryanto, S.Sn., M.Sn

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

v

Page 7: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Agustin Ika Suryaningrum. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR

MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP

BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN SE-DABIN V KECAMATAN

KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapat atau tidaknya

pengaruh motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep

bangun datar siswa kelas V SDN Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, metode penelitian yang

digunakan adalah metode survai dalam bentuk korelasional. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Se-Dabin V Kecamatan

Karanganyar Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012, sedangkan

sampel penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 02 Lalung yang berjumlah 41

siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik angket dipakai untuk

mengumpulkan data motivasi belajar matematika. Teknik tes digunakan untuk

mengumpulkan data tes kemampuan penguasaan konsep bangun datar.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif motivasi belajar

matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V

SD Negeri Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar tahun

pelajaran 2011/2012 (t hitung > t tabel yaitu 2,17 > 2,02) dengan koefisien

determinasi sebesar 32,2%.

Implikasi dari hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif

motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun

datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada pihak yang terkait untuk mau

dan mampu lebih memperhatikan faktor motivasi belajar kepada siswa. Agar

kemampuan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V SDN Se-Dabin V

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar, khususnya akan meningkat.

vi

Page 8: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Agustin Ika Suryaningrum. THE EFFECT OF MATHEMATIC LEARNING

MOTIVATION ABILITY FOR HORIZONTAL SHAPE CONCEPT TO

THE FIFTH YEARS OF ELEMENTARY STUDENTS IN DABIN V

KARANGANYAR DISTRICT AND REGENT ON EDUCATION 2011/2012.

Thesis, Education and Teacher Training Faculty of Sebelas Maret University

Surakarta. July 2012.

The goal of research to know on effect of mathemathic learning

motivation ability for horizontal shape concept to the fifth years of elementary

students in Dabin V Karanganyar district and regent on education years

2011/2012.

This research is a kuantitative research, the research method which used in

it is a survey method in the corellational form. Population of the research is all of

the fifth years student in Dabin V Karanganyar district and regent on Education

years 2011/2012. And the sample of the research is the student of Lalung 02

Elementary School in fifth years that it has forty-one (41) students. The technic of

the collection data by questionnaires technic, it is used to collection learning

motivation data. The technic of the test to collection data ability horizontal

concept test.

There is a positif influence that showing in the result of the research. The

mathematic learning motivation ability for horizontal concept to the fifth years

elementary students in Dabin V Karanganyar district and regent on education year

2011/2012 (t calculation > t table is 2,17 > 2,02 ) by 32,2 % determination coefficient.

The implication from the result research had showed the positif effect of

the mathematic learning motivation ability for horizontal concept. So it gives

motivation for another students or the other side to learn about the ability for

horizontal concept to the fifth year student of elementary school in Dabin V

Karanganyar district and regent. It specially will be increase.

Keyword: Mathematic learning motivation, Ability for horizontal shape concept

vii

Page 9: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Hasil kesuksesan merupakan sebuah penghargaan tetapi proses menuju

kesuksesan merupakan sebuah pengalaman yang tidak mungkin dilupakan

( Agustin Ika Suryaningrum )

Kita tidak akan pernah tahu, sebelum kita melakukannya. Ingatlah satu hal, usaha

yang kita lakukan akan sebanding dengan hasilnya

( Kahlil Gibran )

Mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain karena kita tidak yakin untuk

melakukannya merupakan sebuah kegagalan. Berusaha dan belajar untuk

mencoba melakukannya merupakan kesuksesan yang berharga

( Agustin Ika Suryaningrum)

viii

Page 10: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Syukur alhamdulillah aku panjatkan rasa syukurku pada-Mu ya Allah SWT,

kupersembahkan karya ini untuk:

Bapak Eko Sri Hardjanto HS dan Ibu Suwarni

Doamu yang selalu teriring di setiap langkah ketika aku berjalan, setiap

jantungku berdetak, dan setiap nafas yang selalu aku hembuskan. Tiada pernah

henti kerja kerasmu untukku. Kasih sayang yang selalu kalian curahkan hanya

kepadaku. Semuanya aku selalu ingin untuk mempersembahkan yang terbaik

bagimu. Terima kasih bapak dan ibukku.

Yunita Artingtyas dan Puspasari Nur Hidayah

Terima kasih untuk kedua sahabatku karena dorongan kalian lah semua

ini dapat selesai. Semangat yang selalu kalian berikan untukku menjadikanku

motivasi untuk selalu berjalan ke depan tanpa menoleh ke belakang lagi. Kalian

selalu ada di sampingku, menjadi penyemangatku di saat aku jatuh dan terluka.

Rizqi Harisnawati, Herlina Kartika Sari, Nathalia Yuli Indah

Permatasari, dan Mutiara Ayu Hapsari

Terima kasih untuk saudara sepupuku yang selalu ada di saat aku

membutuhkan dorongan semangat, di kala aku membutuhkan teman untuk

menceritakan semua keluh kesahku. Kalian selalu berada di sisiku tanpa

meningggalkanku walaupun aku terjatuh dan terluka.

Semua Orang yang Terkasih dan Tersayang

Takkan bisa aku sebutkan semua nama, hanya kasih dan sayang dari

semua orang yang terkasih dan tersayang yang selalu memberikanku semangat

untuk terus melangkah maju dan menjadikanku manusia yang lebih baik.

ix

Page 11: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkat, rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP

KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR SISWA

KELAS V SDN SE-DABIN V KECAMATAN KARANGANYAR

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pengetahuan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Samidi, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Joko Daryanto, M.Sn selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini

6. Sri Suharyanti, S.Pd. SD selaku Kepala SD Negeri 01 Lalung Kecamatan

Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

7. E. Endang Susilowati, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 02 Lalung

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

8. Bapak/Ibu Guru SD Negeri 01 Lalung yang banyak memberikan bantuan

dan dorongan.

9. Bapak/Ibu Guru SD Negeri 02 Lalung yang banyak memberikan bantuan

dan dorongan.

x

Page 12: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10. Teman-teman PGSD Kelas A angkatan 2008 yang selalu memberikan

dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

xi

Page 13: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar

a) Pengertian Kemampuan ............................................... 8

b) Pengertian Penguasaan ................................................. 9

c) Pengertian Konsep ........................................................ 11

d) Pengertian Bangun Datar Menurut Sifat–Sifatnya ....... 12

e) Pengertian Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun 13

xii

Page 14: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Datar ..............................................................................

2. Motivasi Belajar

a) Pengertian Motivasi ...................................................... 14

b) Jenis–jenis Motivasi ...................................................... 16

c) Ciri–ciri Motivasi .......................................................... 19

d) Fungsi Motivasi ............................................................ 20

e) Pengertian Belajar ......................................................... 22

f) Jenis–jenis Belajar ........................................................ 23

g) Faktor–faktor yang Mempengaruhi Belajar .................. 25

h) Pengertian Motivasi Belajar .......................................... 27

i) Pengertian Motivasi Belajar Matematika ..................... 29

B. Tinjauan Materi Bangun Datar Kelas V SD ............................. 32

C. Penelitian yang Relevan............................................................ 36

D. Kerangka Berpikir .................................................................... 37

E. Hipotesis Penelitian .................................................................. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 39

B. Metode Penelitian ..................................................................... 40

C. Desain Penelitian ...................................................................... 36

D. Populasi dan Sampel.................................................................. 41

E. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 41

F. Pengumpulan Data .................................................................... 42

G. Validasi Instrumen Penelitian.................................................... 45

H. Teknik Analisis Data ................................................................ 53

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data .......................................................................... 56

B. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................... 58

C. Pengujian Hipotesis .................................................................. 59

D. Pembahasan Hasil Analisis Data .............................................. 61

xiii

Page 15: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 63

B. Implikasi ................................................................................... 63

C. Saran ......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA 66

LAMPIRAN

xiv

Page 16: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Bagan Motivasi Menurut Rochman Natawidjaja ................. 15

Gambar 2.2. Bagan desain penelitian kerangka berpikir ........................... 38

Gambar 3.1. Gambar desain penelitian ..................................................... 39

Gambar 4.1. Histogram Skor Motivasi Belajar ......................................... 57

Gambar 4.2. Histogram Skor Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun

Datar .....................................................................................

58

xv

Page 17: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Tabel jadwal penelitian 39

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar .............................. 56

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Penguasaan Konsep

Bangun Datar .............................................................................

58

xvi

Page 18: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Materi Bangun Datar ............................................................ 69

Lampiran 2. Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar .................................... 74

Lampiran 3. Angket Motivasi Belajar ....................................................... 75

Lampiran 4. Kisi – Kisi Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar 78

Lampiran 5. Soal Tes Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar... 79

Lampiran 6. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Penguasaan Konsep

Bangun Datar ........................................................................

84

Lampiran 7. Daftar Siswa Try Out SDN 01 Lalung ................................. 85

Lampiran 8. Daftar Siswa Sampel SDN 02 Lalung ................................. 86

Lampiran 9. Data Hasil Nilai Angket Motivasi Belajar Try Out SDN 01

Lalung ...................................................................................

88

Lampiran 10. Nilai Try Out Angket untuk Uji Validitas............................. 89

Lampiran 11. Tabel Kerja Try Out Angket untuk Uji Validitas ................. 90

Lampiran 12. Perhitungan Try Out Angket Uji Validitas ........................... 91

Lampiran 13. Nilai Try Out Angket untuk Uji Reliabilitas ....................... 92

Lampiran 14. Perhitungan Try Out Angket Uji Reliabilitas ....................... 93

Lampiran 15. Data Hasil Tes Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun

Datar Try Out SDN 01 Lalung .............................................

94

Lampiran 16. Nilai Try Out Tes untuk Uji Validitas .................................. 95

Lampiran 17. Tabel Kerja Try Out Tes untuk Uji Validitas ....................... 96

Lampiran 18. Perhitungan Try Out Tes untuk Uji Validitas ....................... 97

Lampiran 19. Nilai Try Out Tes untuk Uji Reliabilitas .............................. 99

Lampiran 20. Perhitungan Try Out Tes untuk Uji Reliabilitas ................... 100

Lampiran 21. Nilai Try Out Tes untuk Uji Daya Beda ............................... 101

Lampiran 22. Perhitungan Try Out Tes untuk Uji Daya Beda ................... 102

Lampiran 23. Nilai Try Out Tes untuk Uji Tingkat Kesukaran .................. 104

Lampiran 24. Perhitungan Try Out Tes untuk Uji Tingkat Kesukaran ...... 105

xvii

Page 19: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 25. Tabulasi Hasil Penyebaran Angket Motivasi Belajar (X) .... 106

Lampiran 26. Distribusi Frekuensi Data Variabel X .................................. 107

Lampiran 27. Tabulasi Hasil Penyebaran Tes Kemampuan Penguasaan

Konsep Bangun Datar (Y) ....................................................

109

Lampiran 28. Distribusi Frekuensi Data Variabel Y .................................. 110

Lampiran 29. Data Induk Penelitian ........................................................... 112

Lampiran 30. Tabel Kerja Analisis Data .................................................... 113

Lampiran 31. Uji Normalitas Variabel X .................................................... 114

Lampiran 32. Uji Normalitas Variabel Y .................................................... 116

Lampiran 33. Tabel Kerja Uji Linieritas ..................................................... 118

Lampiran 34. Perhitungan Uji Linieritas X terhadap Y .............................. 119

Lampiran 35. Tabel Perhitungan Analisis Regresi ..................................... 121

Lampiran 36. Koefisien Regresi Sederhana ................................................ 122

Lampiran 37. Pengujian Hipotesis .............................................................. 123

Lampiran 38. Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) .............................. 125

Lampiran 39. Foto siswa SDN 01 Lalung sebagai SD Try Out .................. 126

Lampiran 40. Foto siswa SDN 02 Lalung sebagai SD Sampel .................. 127

Lampiran 41. Tabel T .................................................................................. 128

Lampiran 42. Tabel F .................................................................................. 129

Lampiran 43. Tabel Chi-Kuadrat ................................................................ 130

Lampiran 44. Tabel Z .................................................................................. 131

Lampiran 45. Tabel Korelasi Product Moment ......................................... 132

xviii

Page 20: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang ini

semakin pesat, memungkinkan bagi semua pihak untuk dapat memperoleh

informasi yang semakin cepat. Perkembangan seperti ini menuntut siswa untuk

mampu berpikir secara kritis, kreatif, efektif serta selalu mengikuti perkembangan

yang selalu berkembang. Seperti yang tercantum dalam Kurikulum (2004) “Cara

berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar matematika karena

matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya

sehingga memungkinkan untuk dapat terampil berpikir rasional”. (hlm.79)

Belajar matematika, kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif, dan efektif

bisa terasah dengan baik. Karena dalam matematika ada berbagai permasalahan

yang ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Based oppinion of Bobby

Ojose (2011) “If we look at mathematics as a science that help us solve problem,

it makes sense to use a phenomenological approach to describe mathematical

consepts, structure, and ideas”. Berdasarkan pendapat dari Bobby Ojose (2011)

“jika kita melihat bahwa matematika sebagai sebuah yang dapat membantu kita

untuk memecahkan masalah, hal ini masuk akal untuk menggunakan pendekatan

fenomenologis untuk menggambarkan konsep matematika, struktur, dan ide-ide

(hlm.94)

Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskude atau ilmu pasti, yang

kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Definisi karakteristik matematika

menurut Aan (2009) adalah matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau

mathema yang belajar atau hal yang dipelajari. Ciri utama matematika adalah

penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh

sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau

pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Mata pelajaran matematika merupakan pelajaran dasar yang ada dalam

setiap jenjang pendidikan. Matematika selalu dikaitkan dalam kehidupan sehari –

1

Page 21: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

hari. Hal ini disebabkan manusia tidak terlepas dari menghitung, mengukur,

menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana melalui materi

bilangan, pengukuran, dan geometri.

Materi dalam mata pelajaran matematika yang ada hubungannya dengan

kehidupan sehari-hari adalah geometri. Geometri (dari bahasa Yunani yakni geo =

bumi, metria = pengukuran) secara harafiah berarti pengukuran tentang bumi,

adalah cabang dari matematika yang mempelajari hubungan di dalam ruang. Dari

pengalaman, atau mungkin secara intuitif, orang dapat mengetahui ruang dari ciri

dasarnya, yang diistilahkan sebagai aksioma dalam geometri. Pengertian lain

geometri menurut Wikipedia yaitu cabang matematika yang mempelajari titik,

garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat, ukuran dan hubungannya

dengan yang lain.

Geometri sangat erat kaitannya dengan bangun datar dan bangun ruang.

Bangun datar merupakan bagian dasar dalam mempelajari bangun ruang.

Misalnya saja pada bangun ruang balok, balok terdiri dari rangkaian bangun datar

persegi dan persegi panjang. Ada berbagai materi dari bangun datar yang

dipelajari. Salah satu materi yang dipelajari dalam bangun datar yakni sifat–sifat

bangun datar. Sifat-sifat bangun datar tersebut, merupakan ciri khas yang menjadi

tanda dari setiap bangun datar.

Sifat–sifat bangun datar dapat diketahui dari penguasaan konsep bangun

datar itu sendiri. Penguasaan konsep lebih menunjuk kepada menguasai

rancangan. Pada dasarnya penguasaan berasal dari kata dasar kuasa. Menurut

Kamisa (1997) pengertian kuasa yaitu mampu, sanggup berbuat sesuatu,

kekuatan. Penguasaan secara umum berarti mampu dalam berbuat segala sesuatu

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Penguasaan yang dimaksud yakni

penguasaan konsep bangun datar. Konsep yang berarti rancangan atau rencana

yang ada di dalam pikiran lalu dituangkan ke dalam bentuk lain tanpa mengubah

arti yang ada. Untuk menguasai konsep bangun datar diperlukan kesadaran untuk

dapat mempelajari konsep dari bangun datar itu. Kesadaran itu lebih menekankan

kepada niat atau tujuan untuk mempelajarinya. Apabila mempunyai tujuan untuk

mampu menguasai maka akan mudah untuk dipelajari. Berbeda halnya jika

Page 22: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

tujuannya hanya sebagai formalitas belajar karena kewajiban sebagai seorang

pelajar, maka akan sulit untuk benar-benar menguasai konsep bangun datar itu

sendiri. (hlm.321)

Salah satu faktor dalam menguasai konsep bangun datar yakni motivasi

belajar. Secara umum motivasi dapat diartikan sebagai penyemangat untuk dapat

memperoleh satu tujuan yang ingin dicapai. Menurut Robert E. Slavin (2009)

“Motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan anda berjalan, membuat anda

berjalan, dan menentukan ke mana anda berusaha berjalan”. (hlm.106)

Motivasi belajar merupakan faktor yang penting. Tanpa adanya motivasi,

kemauan untuk belajar sangat rendah serta akan mempengaruhi ketika menerima

materi pelajaran. Menurut Oemar Hamalik dalam Syaiful Bahri Djamarah

(2008:148) “Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang

yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai

tujuan. Menurut Wasty Soemanto (2003) menjelaskan bahwa ada dua prinsip

penting dalam motivasi yakni: (hlm.203)

1. Motivasi adalah suatu proses di dalam individu. Pengetahuan tentang

proses ini membantu kita untuk menerangkan tingkah laku yang kita

amati dan meramalkan tingkah laku–tingkah laku orang lain.

2. Kita menentukan diri dari proses ini dengan menyimpulkan dari

tingkah laku yang dapat diamati.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa prinsip motivasi itu ada dua. Kedua

prinsip tersebut menyatakan bahwa motivasi itu timbul karena adanya proses.

Dari proses ini akan timbul tingkah laku dari diri seseorang. Tingkah laku yang

dimaksud yakni karakter dari diri seseorang. Karakter yang muncul adalah

bagaimana peranan seseorang ketika akan bertindak maupun peranan seseorang

ketika menghadapi suatu masalah. Sama halnya seperti siswa di sekolah dasar.

Dari tingkah laku yang dapat diamati ketika berada di lingkungan sekolah, dapat

diketahui motivasi belajar dari pribadi siswa masing-masing.

Kenyataan yang terjadi sekarang ini, motivasi siswa dalam belajar sangat

rendah, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V di SDN

Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Ada berbagai

faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. Abin S. Makmun

Page 23: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

(2009) mengatakan bahwa “motivasi tersebut timbul dan tumbuh berkembang

dengan jalan datang dari dalam diri individu itu sendiri (intrinsik) dan datang dari

lingkungan (ekstrinsik)”. Faktor dari diri sendiri perlu dibangun dengan adanya

kepribadian dari diri siswa yang ingin maju untuk menjadikan dirinya menjadi

lebih baik dari sebelumnya. Membangun kesadaran atau memotivasi diri sendiri

untuk lebih maju itu tidak mudah. Semua hal yang dilakukan timbul dari niat.

Apabila mempunyai niat untuk terus berhasil, proses yang harus dijalani yaitu

belajar. Dengan belajar, semua hal dapat dipelajari dengan baik. Faktor lain selain

faktor dari diri sendiri adalah faktor lingkungan. (hlm.37)

Faktor lingkungan bisa dari dalam keluarga dan masyarakat. Faktor

dalam keluarga merupakan faktor yang paling utama dikarenakan siswa setiap

hari saling berinteraksi. Dukungan dari orang tua untuk memberikan motivasi

bagi siswa dalam belajar sangat besar. Tidak jarang, orang tua sama sekali tidak

memperhatikan anaknya ketika belajar. Padahal bagi siswa sekolah dasar

khususnya, perhatian orang tua ketika mendampingi anak belajar sangat

dibutuhkan. Siswa sekolah dasar masih belum bisa untuk berpikir secara mandiri.

Tidak jarang, siswa berpikir sangat kritis ketika bertanya. Orang tua merupakan

tempat bertanya yang paling tepat bagi anaknya. Sehingga siswa akan

memperoleh informasi yang jelas dan benar dari orang tua, yang nantinya akan

membentuk pola pikir siswa supaya tidak terkontaminasi dengan hal–hal yang

lain.

Selain faktor dari keluarga dan masyarakat, faktor dari lingkungan

sekolah juga mempengaruhi. Di lingkungan sekolah, guru dan teman-teman dapat

memberikan motivasi belajar. Guru dapat memotivasi siswa agar belajar lebih

rajin lagi. Tetapi pada kenyataannya tidak jarang guru kurang memberikan

motivasi kepada siswa untuk terus belajar dengan giat. Maka dari itu guru harus

merencanakan dari awal sebelum proses belajar mengajar itu berlangsung. Based

oppinion of Alison Castro Superfine (2008) “Planning commonly refers to the

time teachers spend preparing and designing activities for students from tasks and

activities to instructional practices employed during lessons”. Berdasarkan

pendapat dari Alison Castro Superfine (2008) “Perencanaan umumnya mengacu

Page 24: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pada waktu guru mempersiapkan dan merancang kegiatan untuk siswa dari tugas-

tugas dan kegiatan praktik pembelajaran yang digunakan selama pelajaran”.

Perencanaan mengajar tidak hanya merencanakan materi yang akan diajarkan.

Tetapi juga memberikan motivasi kepada siswa untuk giat belajar. (hlm. 11).

Sebagian besar masyarakat beranggapan, bahwa matematika merupakan

mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. Anggapan seperti ini mempengaruhi

siswa ketika mempelajari matematika. Fakta yang ditemui di lapangan, rendahnya

kemampuan siswa dalam menguasai konsep bangun datar dikarenakan faktor

motivasi belajar siswa yang rendah, baik itu motivasi intrinsik maupun motivasi

ekstrinsik.

Kemampuan siswa dalam menguasai konsep bangun datar sangat

dipengaruhi oleh motivasi belajar baik intrinsik maupun ekstrinsik. Apabila

motivasi belajar siswa tinggi, maka kemampuan siswa menguasai konsep materi

sifat–sifat bangun datar juga akan baik dan memuaskan. Sebaliknya, apabila

motivasi belajar siswa rendah, maka kemampuan siswa menguasai konsep materi

sifat–sifat bangun datar juga akan rendah. Sehingga motivasi belajar berpengaruh

terhadap kemampuan penguasaan siswa pada materi tersebut.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis akan melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Matematika terhadap

Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar Siswa Kelas V SDN Se-Dabin V

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari masalah di atas, dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

“Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar matematika terhadap

kemampuan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V SDN Se-Dabin

V Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

2011/2012?”

Page 25: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui ada atau tidaknya “Pengaruh motivasi belajar matematika terhadap

kemampuan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V SDN Se-Dabin V

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari segi manfaat teoritis, penelitian ini dapat memberikan masukan

dan informasi kepada pembaca maupun guru tentang adanya pengaruh positif

motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep

bangun datar. Selain itu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas yaitu motivasi belajar matematika terhadap variabel terikat yaitu

kemampuan penguasaan konsep bangun datar. Hal lain yakni untuk

menambah khazanah ilmu tentang penguasaan konsep bangun datar itu

sendiri.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Untuk memberikan pengertian bagi siswa bahwa motivasi belajar

merupakan salah satu faktor utama dalam belajar.

2) Untuk membantu siswa dalam menguasai konsep bangun datar

khususnya dalam sifat-sifat bangun datar.

3) Untuk menciptakan suasana belajar kepada siswa yang lebih

menyenangkan.

b. Bagi Guru

1) Untuk memberikan pengetahuan kepada guru bahwa motivasi belajar

kepada siswa itu sangat penting.

2) Guru dapat memberikan motivasi kepada siswa ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung.

Page 26: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Bagi Sekolah

Sebagai masukan bagi sekolah guna meningkatkan profesionalisme

guru dalam mengajar dengan memberikan motivasi belajar kepada siswa

khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 27: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

a. Kajian Teori

1. Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar

Pada subbab ini akan di definisikan tentang konsep-konsep atau teori-

teori yang berkaitan dengan variabel kemampuan penguasaan konsep bangun

datar. Untuk maksud tersebut akan di definisikan tentang: a. Pengertian

kemampuan b. Pengertian penguasaan c. Pengertian konsep d. Pengertian

bangun datar menurut sifat-sifatnya e. Kemampuan penguasaan konsep

bangun datar. Berikut uraian tentang definisi variabel kemampuan

penguasaan konsep bangun datar secara berturut-turut.

a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan bisa diartikan sebagai sikap untuk mampu dalam

melakukan sesuatu. Menurut Mohammda Zain dalam blog Milman Yusdi

kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha

dengan diri sendiri. Kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi

seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau

mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian

atas tindakan seseorang. Seperti halnya pendapat Robbin di dalam blog

Milman Yusdi pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor

yaitu:

(1) kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan

yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir,

menalar dan memecahkan masalah, (2) kemampuan fisik (physical

ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut

stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

Kemampuan dibagi menjadi tiga jenis (Guilford,2004):

1) Kemampuan perseptual

Kemampuan perseptual adalah melalui kemampuan dalam

mengadakan persepsi atau pengamatan antara lain mencakup faktor –

faktor kepekaan indera, perhatian, kecepatan persepsi dan sebagainya.

8

Page 28: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat indah. Misalnya saja

melihat pemandangan alam, siswa melihat indahnya pemandangan lalu

diungkapkan menjadi sebuah kata-kata atau lebih ke pendapat setelah

siswa melihat pemandangan tersebut.

2) Kemampuan psikomotor

Kemampuan psikomotor adalah mencakup beberapa faktor antara

lain: kekuatan, kecepatan gerak, ketelitian, keluwesan, dan lain – lain.

Lebih menekankan kepada gerak. Misalnya saja ketika di dalam kelas

guru memberikan tugas menghitung luas bangun datar. Siswa harus

lebih teliti untuk mengetahui rumus serta menghitung angka-angkanya.

3) Kemampuan intelektual

Kemampuan intelektual adalah kecenderungan yang menekankan

pada kemampuan akal dimana mencakup beberapa faktor antara lain:

ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir dan lain – lain. Misalnya saja

kemampuan dalam berpendapat atau mengutarakan jawaban ketika guru

mengadakan tanya jawab dengan siswa. Siswa mampu untuk

menyampaikan pendapatnya sendiri dengan kata-kata yang ia susun

sendiri. Selain itu misalnya mencongak, perlu adanya ingatan yang

tajam untuk mampu menjawab pertanyaan guru.

Ketiga jenis kemampuan itu merupakan satu kesatuan yang sulit

dipisahkan dari setiap individu. Antara kemampuan yang satu dengan

kemampuan yang lain saling berkaitan. Maka dari itu untuk meningkatkan

kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu perlu untuk mengasahnya

supaya menjadi lebih baik nantinya. Kemampuan itu sendiri artinya

kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Jadi kemampuan merupakan

kesanggupan dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu dalam mencapai

suatu pekerjaan tertentu.

b. Pengertian Penguasaan

Kata penguasaan mempunyai arti yang sama dengan kata

kemampuan. Keduanya sama-sama mempunyai arti sanggup dalam

Page 29: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

melakukan sesuatu. Penguasaan berasal dari kata dasar kuasa yang berarti

mampu atau sanggup dalam melakukan sesuatu. Penguasaan dalam arti

umum berarti suatu usaha untuk mempelajari dengan sungguh-sungguh

sesuatu hal agar dipahami. Seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1991), penguasaan mempunyai pengertian yaitu pemahaman atau

kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan atau kepandaian.

Penguasaan merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses

belajar. (hlm.534)

Perubahan tingkah laku yang dimaksud yakni, perubahan dari

tingkat pengetahuan individu yang bisa dikatakan rendah menjadi lebih

meningkat setelah mengalami proses belajar. Seperti halnya pendapat dari

Ngalim Purwanto (1990) tentang pengertian belajar yang berhubungan

dengan penguasaan adalah: (hlm:85)

Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan

atau pengalaman, dalam arti perubahan – perubahan yang

disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap

sebagai hasil belajar; seperti perubahan – perubahan yang terjadi

pada diri seorang bayi .

Tingkat penguasaan yang dimiliki oleh setiap individu berbeda-beda.

Hal ini dipengaruhi dari proses belajar pada masing-masing individu.

Apabila individu belajar dengan sungguh-sungguh, maka tidak sulit bagi

individu tersebut untuk menguasai suatu hal. Misalnya saja, siswa Sekolah

Dasar kelas lima sedang belajar mengenai materi sifat-sifat bangun datar.

Ketika siswa tersebut bersungguh-sungguh untuk mempelajari materi

tersebut maka tingkat penguasaan siswa akan meningkat. Sedangkan

apabila siswa hanya mempelajari dengan niat hanya belajar tanpa ingin

menguasai materi tersebut maka penguasaan siswa dalam materi tersebut

juga rendah.

Selain proses belajar, penguasaan juga ditentukan dengan tingkat

kecerdasan dari masing-masing individu. Tingkat kecerdasan ada yang

tinggi, sedang, dan rendah. Ketiga tingkatan itu mempunyai kapasitas

tersendiri. Apabila tingkat kecerdasan tinggi, penguasaan yang dimiliki

Page 30: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

oleh individu juga semakin baik. Begitu pula dengan kecerdasan sedang

dan rendah. Semua disesuaikan pada kecerdasan atau IQ (Intellegence

Quotient) dari setiap individu itu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penguasaan

mempunyai arti pemahaman. Pemahaman tidak hanya sekedar menghafal

atau mengingat saja. Tetapi penguasaan lebih bersifat ke mengingat dan

memahami serta mampu untuk mengungkapkan kembali apa yang telah di

pelajari atau di ketahui dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa

mengubah arti yang ada di dalamnya, yang juga dipengaruhi tingkat

kecerdasan dari masing-masing individu.

c. Pengertian Konsep

Konsep secara umum dapat di artikan sebagai rancangan yang telah

di susun sesuai dengan gagasan yang ada di dalam pikiran. Dari wikipedia

bahasa Indonesia dijelaskan bahwa konsep merupakan abstrak, entitas

mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu

entitas, kejadian atau hubungan. Sedangkan pendapat Soedjadi dalam blog

carapedia.com mendefinisikan konsep adalah ide abstrak yang digunakan

untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya

dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata.

Dalam penelitian ini, konsep yang di maksud adalah cara yang

disusun untuk mempermudah ketika mempelajari materi bangun datar

khususnya sifat-sifat bangun datar itu. Sifat-sifat bangun datar ada yang

menunjukkan sisi yang sejajar, sudut yang besarnya sama, dan lain-lain.

Sifat-sifat bangun datar jika hanya dipahami saja sangat sulit, serta apabila

nantinya dituangkan lagi dalam bentuk lain. Pemahaman menurut siswa

hanya bersifat mengerti untuk dipelajari atau di hafalkan. Tetapi ketika

siswa akan mengerjakan soal tentang sifat-sifat bangun datar maka akan

kesulitan.

Konsep yang dimaksud dalam penelitian ini lebih menekankan

pada cara mudah untuk mempelajari. Sebagai contoh saja, ketika guru

Page 31: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

menjelaskan tentang sifat-sifat bangun datar dengan metode ceramah maka

hasilnya akan bersifat verbal. Siswa hanya memahami sambil lalu saja.

Dengan kata lain hari ini dipelajari keesokan harinya lupa. Perlu

penanaman konsep yang tersencana dengan cara, ketika guru mengajar

menggunakan media yang dapat menarik siswa. Sehingga siswa lebih

mudah mengerti apa yang guru ajarkan.

Maka dari itu konsep yang dimaksud adalah rancangan yang dilihat

atau di ambil dari hal-hal yang bersifat konkret kemudian disusun agar

mudah dipahami yang nantinya dapat dituangkan ke dalam bentuk lain

tanpa mengubah arti yang terkandung di dalamnya. Untuk membuat

konsep yang mudah di pahami, haruslah membuat poin-poin penting yang

dapat mempermudah ketika dipelajari. Sehingga ketika menghadapi soal

akan lebih mudah untuk dikerjakan dengan baik karena sudah terkonsep

dari awal.

d. Pengertian Bangun Datar Menurut Sifat–Sifatnya

Bangun datar tidak dapat lepas dari bidang datar. Bidang datar

biasanya digambarkan sebagai sebuah hasil pengirisan permukaan setipis

mungkin sehingga tidak mempunyai ketebalan. Bidang datar selanjutnya

disebut sebagai sebuah bidang yang hanya memiliki dua sisi.

Bangun datar dapat didefinisikan sebagai hamparan yang rata yang

mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai

tinggi dan tebal (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmat,

1996:171). Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi

oleh garis–garis lurus atau lengkung ( Imam Roji, 1997).

Bangun datar memiliki ciri-ciri tersendiri, ciri-ciri inilah yang

disebut sifat dari bangun datar. Sifat dari masing-masing bangun datar ada

yang hampir sama dan ada yang berbeda. Misalnya besar sudut persegi

dan persegi panjang besarnya 90˚. Berbeda lagi dengan segitiga, segitiga

mempunyai beberapa bentuk yang berbeda. Walaupun sama-sama segitiga

tetapi memiliki sifat-sifat yang berbeda pada setiap bangunnya.

Page 32: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun

datar yaitu bangun yang mempunyai dua sisi, tidak mempunyai tinggi dan

tebal yang dibatasi oleh garis lurus dan lengkung. Setiap bangun datar

mempunyai ciri–ciri tersendiri. Untuk dapat mengetahui ciri–ciri dari

masing–masing bangun datar maka digambarkan sifat–sifatnya.

e. Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar

Kemampuan bisa diartikan sebagai sikap untuk mampu dalam

melakukan sesuatu. Menurut Mohammda Zain dalam blog Milman Yusdi

kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha

dengan diri sendiri. Sedangkan penguasaan merupakan pemahaman atau

kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan atau kepandaian. Konsep

yang secara umum diartikan sebagai sebuah rancangan yang telah disusun

yang masih bersifat abstrak. Sehingga kemampuan penguasaan konsep

adalah sikap untuk mampu memahami pengetahuan yang telah disusun

atau telah dihafal sehingga nantinya mampu untuk dituangkan ke dalam

kalimat lain tanpa mengubah arti yang terkandung di dalamnya.

Pendapat E.T.Ruseffendi (1992) menyatakan bahwa melalui alat

peraga siswa mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung

keteraturan yang terdapat pada benda atau objek yang dipelajari. Jadi

untuk memahami bangun datar terutama sifat–sifat dari bangun datar itu

tidak hanya dipelajari secara verbal. Tetapi dengan cara menghubungkan

dengan lingkungan sekitar agar anak didik mampu untuk mengingatnya

dengan mudah. Untuk mendapatkan alat peraga tersebut memang tidak

sulit. Karena setiap benda yang ada di sekitar anak didik, mengandung

unsur bangun datar yang di dalamnya terdapat sifat–sifat dari bangun datar

itu sendiri. (hlm.198)

Pendapat Brownel dalam E.T Ruseffendi (1992) menyatakan bahwa

belajar matematika merupakan belajar bermakna, dalam arti setiap konsep

yang dipelajari harus benar–benar dimengerti sebelum sampai pada latihan

atau hafalan. Hal ini dimaksudkan bahwa pemahaman siswa terhadap

Page 33: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

materi harus benar–benar dikuasai siswa dengan baik. Jika penguasaan

konsep bangun datar yang dikuasai siswa baik dan dapat diaplikasikan

ketika pelajaran berlangsung, maka hasil yang diperoleh siswa juga akan

baik. Sebaliknya jika penguasaan konsep bangun datar yang dikuasai siswa

terhadap materi rendah, maka hasil yang diperoleh siswa juga akan rendah.

(hlm.198)

2. Motivasi Belajar

Pada subbab ini akan di definisikan tentang konsep-konsep yang

mendasari tentang variabel motivasi belajar. Untuk maksud tersebut akan di

definisikan tentang: a. Pengertian motivasi b. Jenis-jenis motivasi c. Ciri-ciri

motivasi d. Fungsi motivasi e. Pengertian belajar f. Jenis-jenis belajar g.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar h. Motivasi belajar i. Motivasi

belajar matematika. Berikut uraian tentang konsep-konsep yang mendasari

tentang variabel motivasi belajar:

a. Pengertian Motivasi

Secara etimologis, motif atau dalam bahasa Inggrisnya motive,

berasal dari kata motion, yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang

bergerak”. Motif dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau

pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. “ Motif adalah suatu

pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan

tingkah laku/ perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang” menurut Sartain

dalam bukunya (Ngalim Purwanto, 1990:60). Selain motif, dalam

psikologi dikenal pula istilah motivasi.

Menurut Abin S. Makmun (2009) “Motivasi merupakan suatu

keadaan yang kompleks ( a complex state) dan kesiapsediaan (prepatory

set) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion,

motive) ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari”.

(hlm.37)

Menurut Rochman Natawidjaja (1993) “ motivasi adalah suatu

proses untuk menggiatkan motif atau motif–motif menjadi tindakan atau

Page 34: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

perilaku untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan atau untuk

mencapai tujuan”. (hlm.54)

Motivasi itu muncul karena membutuhkan sesuatu dari apa yang

dipelajarinya. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan

seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas

belajar. Untuk lebih jelasnya tentang pengertian motivasi dapat

digambarkan sesuai dengan gambar 2.1 di bawah ini:

Gambar 2.1. Bagan Motivasi menurut Rochman Natawidjaja (1993:55)

Maksud dari bagan di atas adalah motif itu terdiri dari dua unsur

yaitu dorongan dan kebutuhan. Motif akan menggerakkan motivasi

sehingga akan tejadi tindakan atau perbuatan atau perilaku yang

mengarahkan ke tujuan yang ingin dicapai. Motif itu dapat diartikan

sebagai gerak. Karena secara etimologis, motif berasal dari kata motion

yang berarti gerakan.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, motivasi adalah

kondisi–kondisi atau dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan

suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang

diharapkan. Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu

dorongan kepada diri siswa untuk terus belajar demi mencapai hasil

prestasi yang memuaskan untuk dirinya sendiri.

DORONGAN

KEBUTUHAN

MOTIF

MOTIVASI

TINDAKAN ATAU

PERBUATAN

ATAU PERILAKU

TUJUAN

Page 35: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b. Jenis–jenis Motivasi

Motivasi terdiri dari 2 jenis, yaitu motivasi yang berasal dari dalam

diri sendiri (intrinsik) dan motivasi yang berasal dari lingkungan sekitar

(ekstrinsik).

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari diri

sendiri. Motivasi intrinsik yaitu motif–motif yang dapat berfungsi tanpa

harus dirangsang dari luar (Alex Sobur, 2003:295). Motivasi dalam diri

sendiri sangat berperan karena memang tercipta dari kesadaran tanpa

adanya paksaan dari orang lain. Sesuatu yang tumbuh secara alami dari

diri sendiri akan menimbulkan pengalaman yang paling berkesan jika

dibandingkan dengan paksaan dari luar. Untuk menumbuhkan motivasi

ini tidak mudah, karena ada hal yang mempengaruhinya yaitu kemauan

dan perasaan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008) yang dimaksud

motivasi intrinsik adalah motif–motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam

setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu. (hlm.149)

Kemauan yaitu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, dan

merupakan kekuatan dari dalam. Menurut Abu Ahmad (2004) proses

kemauan sampai pada tindakan (perbuatan) itu melalui beberapa tingkat

yakni: (hlm.40)

(a) Motif (alasan, dasar, pendorong)

(b) Perjuangan motif, sebelum mengambil keputusan itu

sebenarnya dalam batin sudah ada motif yang bersifat luhur

dan rendah.

(c) Keputusan, kita mengadakan pemilihan antara motif

Perasaan dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil

bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu

hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam diri. Bila seseorang

telah memiliki motivasi intrinsik di dalam dirinya, maka ia secara sadar

Page 36: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari

luar dirinya.

Kedua hal tersebut yakni kemauan dan perasaan yang dapat

mempengaruhi motivasi dalam diri sendiri. Motivasi dalam diri sendiri

siswa mempengaruhi siswa dalam belajar. Dorongan secara

alami/psikis yang mempengaruhi siswa dalam melakukan suatu

kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi intrinsik kaitannya

dalam penelitian ini adalah kesadaran dari siswa untuk belajar sendiri

tanpa adanya bujukan dari orang lain.

Untuk mengukur angket motivasi belajar matematika

berdasarkan motivasi intrinsik, kisi-kisinya adalah sebagai berikut: a)

motivasi diri sendiri yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri

tanpa adanya paksaan dari orang lain, b) tujuan belajar yaitu tujuan

yang hendak dicapai siswa untuk mencapai hasil yang maksimal

melalui proses belajar, c) minat belajar yang artinya keinginan yang

mendorong diri sendiri untuk tertarik dalam mempelajari sesuatu hal

khususnya dalam matematika, d) rasa ingin tahu siswa yaitu rasa

penasaran dalam diri siswa yang ingin untuk mempelajari hal yang

memang belum diketahui siswa.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari

lingkungan sekitar, yakni dari orang tua, keluarga dekat, teman maupun

masyarakat sekitar yang memberikan dorongan kepada diri seseorang

untuk terus berusaha dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Apabila

siswa melakukan aktivitas belajar yang berasal dari dorongan orang lain

tanpa adanya kesadaran diri sendiri akan menimbulkan paksaan kepada

siswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:151), motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang

dari luar. Motivasi ekstrinsik ialah motif-motif yang berfungsi karena

ada perangsang dari luar (Alex Sobur, 2003:296).

Page 37: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Misalnya saja, siswa setiap hari diberikan pekerjaan rumah oleh

guru. Siswa akan mengerjakan pekerjaan rumah tersebut karena takut

apabila mendapat hukuman dari guru. Sehingga motivasi belajar siswa

timbul karena adanya paksaan dari guru bukan berasal dari diri siswa

sendiri. Motivasi ekstrinsik dari guru dapat diubah menjadi motivasi

intrinsik dari diri siswa sendiri. Misalnya saja, guru selalu memberikan

penghargaan kepada diri siswa jika siswa tersebut dapat melakukan

tugas dengan baik sesuai dengan perintah guru. Maka, tanpa adanya

paksaan siswa tersebut akan berlomba-lomba untuk mendapatkan

pujian. Karena pujian yang selalu guru berikan akan menciptakan

motivasi tersendiri dalam diri siswa untuk terus maju dalam mencapai

suatu tujuan.

Dari uraian di atas motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila

anak didik menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi

belajar (reside in some factors outside the learning situation). Anak

didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal

yang dipelajarinya. Misalnya saja untuk mencapai prestasi yang

tertinggi, mendapatkan gelar, mendapatkan jabatan, dan sebagainya.

Motivasi ekstrinsik dalam penelitian ini merupakan rangsangan

kepada diri siswa untuk terus belajar guna mencapai hasil prestasi siswa

yang memuaskan. Untuk mengukur angket motivasi belajar matematika

berdasarkan motivasi ekstrinsik, kisi-kisinya yakni sebagai berikut: a)

motivasi dari keluarga yakni semangat yang diberikan oleh orang tua

untuk memacu anak belajar dengan rajin yang dapat berupa perhatian

kepada anak, b) motivasi dari guru yakni semangat yang selalu guru

berikan tanpa membedakan satu siswa dengan siswa lain, c) lingkungan

tempat belajar yakni suasana yang nyaman, bersih, serta tidak bising

karena suasana seperti ini konsentrasi siswa dapat terarah dengan baik,

d) kelengkapan sarana belajar yakni sarana dan prasarana yang

dibutuhkan siswa ketika belajar harus lengkap, karena sebagai acuan

siswa untuk belajar, e) sikap mengikuti belajar yakni sikap yang

Page 38: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

ditunjukkan siswa ketika kegiatan belajar mengajar sedang

berlangsung.

c. Ciri–ciri Motivasi

Belajar membutuhkan motivasi yang kuat sebagai pendukung

dalam proses kegiatan tersebut. Seseorang yang mempunyai motivasi yang

kuat pastinya memiliki ciri–ciri yang ada di dalam motivasi belajar. Ada

beberapa pendapat tentang ciri–ciri motivasi belajar. Menurut Hidayat R

dalam blog pgribanjarsari.wordpress.com menyatakan bahwa ciri-ciri

motivasi belajar adalah:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam

waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak

cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah untuk

orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,

ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan

terhadap tindak kriminal amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan dengan tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau yakin akan

sesuatu).

7) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Sedangkan Brown mengemukakan bahwa terdapat ciri-ciri siswa

yang mempunyai motivasi belajar tinggi. Hal ini dapat dikenali melalui

proses belajar mengajar di kelas, antara lain :

1) Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap

acuh tak acuh.

2) Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.

3) Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan

perhatiannya terutama kepada guru.

4) Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas.

5) Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain.

6) Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.

7) Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan

8) Selalu terkontrol oleh lingkungan.

Page 39: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dari berbagai pendapat di atas motivasi yang ada pada diri sendiri

setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Ulet menghadapi kesulitan, atau tidak lekas putus asa.

2) Tidak cepat puas dari prestasi yang telah diperoleh.

3) Tekun dalam menghadapi tugas yang diterima, tidak pernah berhenti

jika tugas itu belum selesai.

4) Menunjukkan minat terhadap suatu hal untuk dapat meningkatkan

pengetahuan.

5) Lebih senang untuk bekerja sendiri.

6) Dapat mempertahankan pendapat apabila sudah yakin dengan

pendapat sendiri, namun tidak terkesan seperti memaksakan pendapat

7) Senang dalam mencari suatu hal yang baru, agar dapat dipelajari jika

nantinya menghadapi masalah akan lebih mudah dalam memecahkan

masalah tersebut.

d. Fungsi Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari diri sendiri maupun

dari lingkungan sekitar untuk melakukan tindakan atau perilaku atau

perbuatan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dari pengertian

motivasi tadi, motivasi merupakan hal yang mempunyai fungsi sebagai

pendorong dalam melakukan perbuatan. Untuk mengaktifkan fungsi dari

motivasi ini diperlukan peranan dari orang lain. Dalam penelitian ini yang

mampu mengaktifkan fungsi motivasi yakni guru.

Peranan guru dalam mengandalkan fungsi–fungsi motivasi

merupakan langkah yang akurat untuk dapat menciptakan iklim belajar

yang kondusif bagi anak didik. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, fungsi

motivasi dalam belajar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Keinginan anak didik untuk belajar pada awalnya masih sangat

kurang. Hal ini dapat diatasi oleh guru, misalnya saja guru

memunculkan suatu cerita atau hal–hal yang dapat menimbulkan rasa

Page 40: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

ingin tahu siswa. Rasa penasaran seperti ini akan akan menggerakkan

siswa untuk mencari tahu rasa penasarannya tersebut. Proses yang

dilakukan siswa ini bisa dikatakan sebagai proses belajar siswa. Hal ini

menjadi pendorong siswa ketika melakukan suatu perbuatan. Sikap

itulah yang mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan

dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini

mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam

rangka belajar.

2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik

merupakan suatu kekuatan yang tidak terbendung, yang kemudian

terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Dalam hal ini anak didik

sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal

pikiran berproses dan mendorong sikap raga yang cenderung tunduk

dengan kehendak perbuatan belajar.

3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Anak didik yang mempunyai motivasi dalam dirinya dapat

menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan

yang diabaikan. Misalnya saja seorang anak didik yang ingin

mempelajari tentang sifat–sifat bangun datar. Tentunya siswa akan

mempelajari matematika untuk mengetahui tentang sifat–sifat bangun

datar. Hal ini tidak mungkin jika siswa akan memaksakan dirinya

untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Karena anak didik

menganggap bahwa materi tentang sifat–sifat bangun datar memang

sulit sehingga perlu waktu khusus untuk mempelajarinya. Sesuatu

yang ingin dipelajari anak didik merupakan tujuan belajar. Tujuan

belajar itulah sebagai pengarah yang memberikkan motivasi kepada

anak didik dalam belajar. Anak didik akan tekun dalam

mempelajarinya. Anak akan terus berkonsentrasi agar tujuan yang

ingin dicapai dapat tercapai dengan baik. Segala hal yang dapat

mengganggu konsentrasi ketika belajar dibuang jauh–jauh dari

Page 41: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pikirannya. Hal ini merupakan peranan motivasi yang dapat

mengarahkan perbuatan peserta didik dalam belajar.

e. Pengertian Belajar

Belajar dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan suatu hal

yang ingin dicapai. Misalnya untuk dapat berprestasi dengan baik, maka

sebagai seorang pelajar harus belajar dengan baik. Menurut Ngalim

Purwanto (1990) pengertian belajar adalah: (hlm.85)

Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan

atau pengalaman, dalam arti perubahan–perubahan yang

disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap

sebagai hasil belajar; seperti perubahan–perubahan yang terjadi

pada diri seorang bayi

Menurut Rochman Natawidjaja (1992) “Belajar adalah proses

perubahan yang terus menerus terjadi dalam diri individu yang tidak

ditentukan oleh unsur keturunan, tetapi lebih banyak ditentukan oleh

faktor-faktor dari luar (eksternal)”. (hlm.72)

Pendapat lain menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Syaiful

Bahri Djamarah, 2008:13).

Dari berbagai uraian pendapat di atas belajar adalah suatu kegiatan

yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak

dari raga harus sesuai dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan.

Perubahan yang dimaksud bukan perubahan fisik tetapi lebih kepada

perubahan jiwa yang di dapat melalui proses.

Belajar selalu berkaitan dengan perubahan, baik meliputi

keseluruhan tingkah laku individu maupun yang hanya terjadi pada

beberapa aspek dari kepribadian individu. Banyak orang untuk mencapai

suatu kesuksesan tidak hanya sebentar dalam belajar. Membutuhkan waktu

yang cukup lama. Karena belajar mempunyai tahapan–tahapan. Sehingga

Page 42: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

seseorang mampu untuk mencerna setiap hal dalam belajar. Nantinya jika

seseorang mengalami kesulitan ketika akan mencapai suatu hal, seseorang

itu mampu untuk mengatasi hal tersebut. Belajar lebih di titik beratkan

kepada proses. Karena hasil merupakan hadiah dari proses belajar. Ketika

proses itu berlangsung, maka seseorang akan mengalami proses belajar itu

sendiri. Oleh karena itu, perubahan yang dimaksud yakni sebagai hasil dari

proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku

seseorang.

f. Jenis-jenis Belajar

Jenis–jenis belajar bisa dikelompokkan berdasarkan tujuan dan hasil

yang diperoleh dari kegiatan belajar, cara atau proses yang ditempuh

dalam belajar, teknik atau metode, dan sebagainya. Menurut Alex Sobur

(2011) jenis–jenis belajar ada delapan jenis, diantaranya: (hlm.240-242)

1) Belajar Abstrak

Belajar abstrak pada dasarnya adalah belajar dengan menggunakan

cara–cara berpikir abstrak. Belajar abstrak ini memiliki tujuan yaitu

memperoleh pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata. Dalam

belajar abstrak diperlukan peranan akal karena sangat penting. Serta

dalam penguasaan prinsip–prinsip dan konsep–konsep yang

mendasarinya. Termasuk dalam jenis ini yakni matematika, kimia, dan

lain-lain.

2) Belajar Keterampilan

Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang bertujuan

memperoleh keterampilan tertentu dengan menggunakan gerakan–

gerakan motorik. Dalam hal ini, diperlukan latihan berulang kali guna

melatih keterampilan supaya terasah dengan baik. Belajar dalam jenis

ini misalnya belajar tentang memperbaiki benda-benda elektronik,

melukis, menggambar, dan lain-lain.

Page 43: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Belajar sosial

Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan

dan pemahaman terhadap masalah–masalah sosial, penyesuaian

terhadap nilai–nilai sosial dan sebagainya. Termasuk dalam jenis ini

adalah memahami masalah yang berhubungan dengan kelompok,

memahami masalah yang berhubungan dengan keluarga.

4) Belajar pemecahan masalah

Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar untuk

memperoleh keterampilan atau kemampuan memecahkan berbagai

masalah secara logis dan rasional. Tujuannya adalah memperoleh

kemampuan atau kecakapan kognitif guna memecahkan masalah

secara tuntas.

5) Belajar rasional

Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan

berpikir logis atau sesuai dengan akal sehat. Tujuannya ialah

memperoleh beragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan

konsep-konsep. Belajar dalam jenis ini erat kaitannya dengan

pemecahan masalah, karena membutuhkan kemampuan berpikir

secara logis untuk memecahkan suatu permasalahan.

6) Belajar kebiasaan

Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan baru atau

memperbaiki kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain

menggunakan perintah, keteladanan, serta pengalaman khusus, juga

menggunakan hukum dan ganjaran.

7) Belajar apresiasi

Belajar apresiasi pada dasarnya adalah belajar mempertimbangkan

nilai atau arti penting suatu objek. Tujuannya adalah agar individu

memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa, dalam hal ini

kemampuan menghargai secara tepat, arti penting objek tertentu,

misalnya dalam apresiasi musik, apresiasi lukisan, dan lain-lain.

Page 44: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

8) Belajar pengetahuan

Belajar pengetahuan dimaksudkan sebagai belajar untuk memperoleh

sejumlah pemahaman, pengertian, informasi, dan sebagainya. Belajar

pengetahuan sama halnya seperti belajar untuk menguasai materi

pelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi atau penelitian dan

eksperimen.

g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menciptakan situasi belajar dan pembelajaran yang efisien, perlu

diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan pembelajaran itu.

Semua faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran itu

dapat digolongkan menjadi faktor-faktor yang berasal dari diri sendiri

(intern) maupun yang berasal dari luar (ekstern). Faktor-faktor tersebut

dapat di uraikan sebagai berikut:

1) Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri.

Ada berbagai faktor dalam diri yang menyebabkan anak/siswa malas

untuk belajar. Diantaranya karena sakit, kematangan dalam belajar,

kemampuan atau keterampilan dasar dalam belajar, dorongan untuk

berprestasi, dan sebagainya. Dari beberapa faktor, sakit menjadi

penyebab utama dalam diri seseorang yang menjadikannya malas untuk

belajar. Apabila fisik sedang tidak sehat, jika dipaksakan untuk belajar

nantinya semua materi yang dipelajari tidak dapat di pahami dengan

baik.

Kematangan anak untuk belajar ada kaitannya dengan

pertumbuhan biologis. Misalnya saja anak dalam masa pertumbuhannya

belum tiba pada tahap untuk belajar. Hal ini jangan dipaksakan kepada

anak karena nantinya akan mempengaruhi psikologis anak. Anak akan

merasa terbebani karena orang tua yang terus-menerus memaksa anak.

Jika hal ini dilakukan, ketika anak tumbuh dewasa anak akan

Page 45: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

merasakan hal tersebut sebagai hal yang kurang menyenangkan ketika

kecil.

Kemampuan atau keterampilan dasar untuk belajar siswa

merupakan prasyarat demi berhasilnya proses belajar. Siswa yang sudah

mempunyai kemampuan belajar yang tinggi akan lebih cepat berhasil

dalam belajar. Selanjutnya apabila siswa belajar dengan terlebih dahulu

memiliki kemampuan yang diprasyaratkan untuk mempelajari sesuatu,

maka dia cenderung akan lebih berhasil dalam belajar tentang hal itu.

Dorongan untuk berprestasi merupakan faktor selanjutnya.

Setiap diri siswa sejak dia lahir dorongan untuk berprestasi sudah ada.

Tinggi rendahnya dorongan tersebut tinggal individu masing-masing.

Jika individu ingin mendapatkan prestasi yang diinginkan, maka

melalui proses belajar, prestasi tersebut dapat diperoleh dengan baik.

2) Faktor Ekstern

Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar individu.

Misalnya dari keluarga, teman, atau masyarakat. Dalam faktor ekstern

terdapat faktor–faktor yang mempengaruhinya, yakni suasana tempat

belajar, pelatihan, dan juga penguatan (reinforcement).

Suasana tempat belajar dapat dibagi menjadi suasana fisik dan

psikologis. Yang dimaksud dengan suasana fisik yakni lingkungan

tempat belajar siswa. Apabila lingkungan tempat belajar siswa bersih,

rapi, dan menyenangkan, siswa akan merasa senang ketika proses

belajar berlangsung. Sedangkan yang dimaksud dengan suasana

psikologis yakni siswa akan lebih berhasil dalam belajar ketika guru

atau orang tua selalu membimbing anak dalam belajar. Perhatian yang

diberikan guru atau orang tua kepada anak, akan memberikan dampak

positif kepada anak. Sebaliknya ketika guru mengajar menciptakan

suasana yang menegangkan, maka apa yang guru ajarkan kepada anak

tidak dapat dipahami dengan baik.

Page 46: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Proses pelatihan dalam arti psikologis berarti pengulangan

respons sewaktu terjadinya rangsangan atau stimulus. Mengulangi

hubungan antara stimulis dan respon dapat memperkuat hubungan itu.

Yang artinya jika stimulus dan respon dilakukan secara berulang-ulang

maka akan memperkuat hubungan keduanya. Namun, sering kali

pelatihan yang dilakukan secara berulang-ulang akan mengakibatkan

penurunan mutu perilaku. Untuk itu diperlukan jeda waktu supaya tidak

terjadi penurunan mutu tersebut.

Penguatan (reinforcement) terhadap respon yang diberikan

siswa pada stimulus yang guru berikan merupakan cara yang paling

efektif untuk dapat mencapai keberhasilan dalam kegiatan belajar

mengajar. Penguatan ini dapat diberikan berupa penghargaan kepada

siswa. Ketika guru memberikan penguatan kepada siswa, siswa akan

semakin semangat untuk dapat meningkatkan kegiatan belajar.

Sehingga penguatan dapat menjadikan motivasi kepada siswa untuk

dapat terus menerus belajar supaya siswa bisa mendapatkan

penghargaan dari guru. Penguatan yang siswa terima akan selalu

dijadikan sebagai kebanggaan. Karena siswa menganggap bahwa jika

mendapatkan pujian dari guru, berarti ia adalah siswa yang berprestasi.

h. Motivasi Belajar

Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat–saat

tertentu. Motif itu merupakan suatu kondisi internal atau kesiapsiagaan.

Menurut Rochman Natawidjaja (1993) “ motivasi adalah suatu proses

untuk menggiatkan motif atau motif–motif menjadi tindakan atau perilaku

untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai

tujuan”. (hlm.54). Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor

(Syaiful Bahri Djamarah, 2008:13).

Page 47: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pengertian motivasi belajar yang paling sederhana adalah sesuatu

yang menggerakkan orang baik secara fisik atau mental untuk belajar.

Manusia adalah makhluk yang aktif, aktifitas tersebut ditujukan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kegiatan yang dilakukan akan

terjadi apabila ada yang mendorongnya dan faktor pendorong itu adalah

motif.

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sekarang ini memang

tidak mudah. Motivasi belajar itu secara sederhana dapat timbul dari dalam

diri sendiri. Seperti halnya yang sudah dijelaskan di atas, untuk

menciptakan motivasi belajar dari dalam diri sendiri memang tidak mudah.

Karena memang perlu kesadaran dari diri sendiri untuk menciptakan

motivasi.

Motivasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, jika misalnya siswa

sedang sakit maka ketika belajar juga akan berpengaruh. Karena kondisi

fisik yang sedang sakit tidak mudah dalam mempelajari materi. Selain itu,

hal lain yang juga berpengaruh seperti lingkungan sekitar yang tidak

mendukung siswa ketika belajar. Misalnya ketika siswa sedang belajar,

lingkungan di sekitar siswa bising, atau kotor. Maka siswa akan merasa

risih atau jenuh ketika belajar. Karena terganggu dengan keadaan di sekitar

anak berada.

”Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu demi

mencapai tujuan” Winkel (1996:150). Sejalan dengan pendapat Nasution

(1982:28) bahwa “Motivasi belajar adalah suatu usaha menyediakan

kondisi–kondisi sehingga siswa itu mau, ingin belajar dan mau

melaksanakannya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan bahwa motivasi

belajar siswa adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi belajar

Page 48: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat

dalam belajar, sehingga siswa yang termotivasi kuat memiliki energi

banyak untuk melakukan kegiatan belajar atau aktifitas belajar.

i. Motivasi Belajar Matematika

Pengertian dari motivasi belajar yakni keseluruhan daya penggerak

yang menyebabkan seseorang ingin melakukan sesuatu atas kesadaran diri

sendiri dengan faktor lain yaitu dengan adanya bujukan dari lingkungan

untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam belajar diperlukan

motivasi yang kuat untuk mencapai hasil yang maksimal. Motivasi belajar

yang tinggi akan meningkatkan kemampuan sehingga nanti hasilnya akan

memuaskan. Sedangkan jika motivasi belajar yang rendah, kemampuan

pun akan rendah sehingga hasil yang telah diperoleh nantinya akan rendah.

Siswa Sekolah Dasar pada umumnya, dalam meningkatkan

motivasi belajar memang masih sulit. Diperlukan adanya bujukan dan

rayuan terlebih dahulu supaya mau untuk belajar. Dibandingkan dengan

siswa yang telah mencapai tahap menengah, keinginan untuk belajar

merupakan suatu kebutuhan. Saingan untuk mencapai hasil yang maksimal

dianggap sebagai sebuah kebanggaan tersendiri. Hal ini jauh berbeda

dengan siswa yang ada di Sekolah Dasar.

Mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar ada berbagai

macam, diantaranya adalah Matematika, Pendidikan Kewarganegaraan,

Bahasa Indonesia, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS ( Ilmu Pengetahuan

Sosial), dan lain-lain. Dari berbagai mata pelajaran tadi, yang dianggap

siswa paling sulit yakni mata pelajaran Matematika. Sebelum siswa belajar

mengenai matematika, siswa sudah merasa ketakutan. Ketakutan ini

disebabkan karena mereka mengganggap bahwa matematika merupakan

mata pelajaran yang menakutkan, sangat sulit untuk dipelajari karena

banyak rumus–rumus yang mesti dihafalkan, memerlukan banyak

pemikiran karena harus berhitung, dan lain sebagainya. Berbagai alasan

Page 49: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yang timbul seperti ini menyebabkan motivasi belajar siswa untuk

mempelajari matematika menjadi sangat rendah.

Salah satu materi dalam pelajaran matematika yang sulit untuk

siswa pelajari adalah tentang bangun datar. Bangun datar khususnya pada

materi kelas lima mempelajari tentang sifat-sifat bangun datar. Seperti

uraian permasalahan di atas, sebelum siswa mempelajari matematika,

siswa merasa takut terlebih dahulu. Materi sifat-sifat bangun datar ini lebih

menekankan pada penguasaan konsepnya. Penguasaan konsep lebih

merujuk kepada cara menghafal. Padahal menghafal bukan teknik yang

baik dalam menguasai konsep bangun datar khususnya. Teknik yang baik

dengan cara dibaca terlebih dahulu kemudian dipahami. Namun cara

tersebut juga belum efektif tanpa diimbangi guru yang juga mendukung

supaya tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai. Ada permasalahan,

pastinya juga ada cara untuk dapat mengantisipasi permasalahan tersebut.

Cara untuk dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang

sering muncul di kelas. Misalnya saja sebagai berikut:

1) Ketika guru sedang mengajar matematika guru tidak boleh

menimbulkan sifat garang kepada siswa.

Maksud dari pengertian ini adalah ketika guru mengajar, tampilkan

kepada siswa guru yang selalu memberikan kesan ramah kepada siswa.

Kesan yang guru ciptakan akan menarik perhatian siswa untuk belajar

jika dibandingkan dengan guru yang selalu menciptakan muka masam

atau muka yang garang kepada siswa. Pelajaran yang nanti akan

diterima siswa akan jauh lebih mudah saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Guru selalu berinteraksi kepada siswa dengan suasana

yang santai namun tetap serius. Terutama ketika guru mengajar tentang

materi bangun datar. Dalam materi ini lebih banyak hafalan, sehingga

guru jangan menimbulkan sifat garang. Nantinya akan membuat siswa

semakin sulit menghafal materi tersebut.

Page 50: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Menciptakan sesuatu hal yang bisa menyebabkan siswa tertarik

kepada guru terlebih dahulu sehingga siswa merasa nyaman untuk

belajar.

Penampilan adalah modal utama ketika guru bertatap muka dengan

siswa. Ketika guru menampilkan pakaian yang rapi, sopan, dan

menarik. Siswa akan merasa segan kepada guru. Jika penampilan sudah

mendukung, maka proses belajar mengajar akan lebih menyenangkan.

3) Menciptakan situasi belajar yang nyaman, yang membuat siswa

berani bertanya ketika siswa mengalami kesulitan.

Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang siswa masih kurang paham. Ketika guru

memberikan kesempatan itu, guru berusaha menciptakan suasana yang

nyaman. Sehingga siswa tidak merasa takut. Atau bisa dengan cara guru

memberikan penghargaan atau penguatan kepada siswa sehingga siswa

akan merasa bahwa apa yang telah dia lakukan dihargai dengan baik

oleh guru.

4) Memberikan variasi–variasi mengajar yang membuat siswa tidak

merasa bosan ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Guru sebisa mungkin dituntut untuk selalu kreatif ketika mengajar.

Kreatif yang dimaksud yakni guru tidak hanya mengajar dengan

menggunakan metode ceramah saja. Tetapi bisa dengan metode-metode

lain serta dengan media-media yang bisa menarik perhatian siswa.

Sehingga siswa akan merasa aktif untuk terus belajar. Tidak hanya itu,

media jangan hanya dibuat oleh guru. Tetapi siswa secara individu ikut

untuk membuat sehingga siswa juga akan merasakan penggunaan

media sebagai alat bantu ketika belajar. Variasi-variasi yang demikian

ini, nantinya akan mempermudah siswa juga ketika menghafal atau

mempelajari materi bangun datar yang sulit. Guru bisa memberikan

cara yang lebih mudah untuk menghafal materi bangun datar, yang

nantinya tidak menyulitkan siswa.

Page 51: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

5) Memberikan penghargaan kepada siswa yang belum berhasil,

tidak hanya bagi siswa yang berhasil saja.

Berikan penguatan kepada siswa yang lain agar mereka tetap

semangat untuk bisa mendapatkan penghargaan seperti siswa lain yang

telah berhasil. Penguatan kepada siswa yang dirasa masih belum

berhasil dirasa sangat perlu. Supaya tidak terjadi kesenjangan dan siswa

menganggap bahwa guru hanya memberikan perhatian kepada siswa

yang pandai atau berhasil saja. Sehingga siswa merasakan kasih sayang

yang sama dari seorang guru.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa

kepada matematika memang perlu diciptakan dari suasana yang menarik

terlebih dahulu. Sehingga siswa akan merasa menyukai mata pelajaran

tersebut terlebih dahulu. Jika siswa sudah merasa nyaman, maka siswa

akan semakin termotivasi untuk belajar. Siswa akan merasa tertantang

ketika menghadapi soal–soal yang sulit untuk dapat dipecahkan dengan

baik.

b. Tinjauan Materi Bangun Datar Kelas V Sekolah Dasar

Bangun datar merupakan bangun yang terdiri dari dua sisi, tidak

mempunyai tebal dan dibatasi oleh garis lurus dan lengkung. Materi bangun datar

selalu ada dalam setiap tingkatan dalam sekolah dasar. Berikut merupakan uraian

mengenai materi bangun datar kelas V:

1) Persegi Panjang

Persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang

sisi yang berhadapan sama panjang dan keempat sudutnya berbentuk siku-siku.

Sisi AB = sisi DC, dan sisi AD = sisi BC

∠ A = ∠ B = ∠ C = ∠ D = 90 ˚

Luas persegi panjang = p x l

Keliling persegi panjang = 2 x ( p + l)

Page 52: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Persegi

Persegi adalah bangun datar segiempat yang keempat sisinya sama serta

keempat sudutnya berbentuk siku-siku.

Sisi AB = BC = CD = DA

∠ A = ∠ B = ∠ C = ∠ D = 90 ˚

Luas pesegi = sisi x sisi = S2

Keliling persegi = 4 x sisi

3) Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari tiga buah ruas garis yang

saling berpotongan dan membentuk sudut yang ketiga sudut besarnya 180˚.

Jika sebuah persegi panjang ABCD digunting menurut diagonal BD atau AC

maka akan terbentuk dua segitiga siku-siku.

D C

A B A B

Ada beberapa jenis segitiga yakni sebagai berikut:

a. Segitiga siku-siku

C

Segitiga siku-siku merupakan bangun datar segitiga

yang mempunyai sisi datar (AB), sisi tegak (AC)

dan sisi miring (BC).

A B luas segitiga = ½ ( alas x tinggi)

Keliling segitiga = jumlah semua sisi.

b. Segitiga sama kaki

Segitiga sama kaki merupakan segitiga yang kedua sisinya sama panjang

serta mempunyai dua sudut yang sama besar.

Dua sisi sama panjang, yaitu AC = BC

Dua sudut yang sama besar, yaitu ∠ A = ∠ B

Page 53: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Luas segitiga = ½ ( alas x tinggi)

Keliling segitiga = jumlah semua sisi

c. Segitiga sama sisi

Segitiga sama sisi merupakan segitiga yang ketiga sisinya sama dan ketiga

sudutya sama besar.

Ketiga sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CA

Ketiga sudutnya sama besar, yaitu ∠A = ∠B = ∠C

Luas segitiga = ½ ( alas x tinggi)

Keliling segitiga = jumlah semua sisi

d. Segitiga sembarang

Segitiga sembarang merupakan segitiga yang ketiga sisinya tidak sama

panjang dan ketiga sudutnya tidak sama besar.

Ketiga sisinya tidak sama panjang yaitu AB ≠ BC ≠

CA

Ketiga sudutnya tidak sama besar yaitu ∠ A ≠ ∠ B ≠

∠ C

Luas segitiga = ½ ( alas x tinggi)

Keliling segitiga = jumlah semua sisi

4) Jajargenjang

Jajargenjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi – sisinya yang

berhadapan sejajar dan sama panjang.

Sisi : AB sejajar DC, AB = DC

AD sejajar BC, AD = BC

Sudut : A = C dan B = D

Luas jajar genjang = alas x tinggi

Keliling jajar genjang = jumlah semua sisi

5) Trapesium

Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang

berhadapan sejajar. Trapesium dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu

sebagai berikut:

Page 54: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

a. Trapesium sembarang

Trapesium sembarang merupakan bangun datar trapesium yang

keempat sisinya tidak sama panjang.

Sisi : AB sejajar dengan DC

AB ≠ BC ≠ CD ≠ DA

Sudut : ∠ A ≠ ∠ B ≠ ∠ C ≠ ∠ D

Luas trapesium = ½ (jumlah 2 sisi sejajar x

tinggi)

keliling trapesium = jumlah semua sisi

b. Trapesium sama kaki

Trapesium sama kaki merupakan bangun datar trapesium yang

mempunyai dua sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar serta

dua sisi yang sama panjang.

Sisi : AB sejajar DC

AD = BC, dan AB ≠ DC

Sudut : ∠ A = ∠ B, ∠ D = ∠ C

Luas trapesium = ½ (jumlah 2 sisi sejajar x

tinggi)

keliling trapesium = jumlah semua sisi

c. Trapesium siku – siku

Trapesium siku-siku merupakan bangun datar trapesium yang

mempunyai dua sisi yang berhadapan sama panjang serta mempunyai

dua buah sudut siku-siku.

Sisi : AB sejajar DC

AB ≠ BC ≠ CD ≠ DA

Sudut : ∠ A = ∠ D = 90 ˚

Luas trapesium = ½ (jumlah 2 sisi sejajar x

tinggi)

keliling trapesium = jumlah semua sisi.

Page 55: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

6) Belah Ketupat

Belah ketupat merupakan bangun datar segiempat, yang keempat sisinya

sama, dan sudut – sudut yang berhadapan sama besar.

Sisi AB = BC = CD = DA

Sudut : ∠ A = ∠ B, ∠ C = ∠ D

Luas = ½ ( diagonal 1 x diagonal 2)

Keliling = jumlah semua sisi

7) Layang – layang

Sifat – sifat layang sebagai berikut:

a. Memiliki dua pasang sisi yang berdekatan,

masing – masing sama panjang.

b. Salah satu diagonalnya merupakan sumbu

simetri.

c. Memiliki sepasang sudut yang sama besar.

d. Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.

Luas = ½ ( diagonal 1 x diagonal 2)

Keliling = jumlah semua sisi

8) Lingkaran

Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran dengan

titik pusat (P) sama panjang.

P : titik pusat lingkaran

BA : garis tengah lingkaran / diameter

PA=PB: radius (r) / jari – jari lingkaran

Luas = π r2

Keliling = π d

C. Penelitian yang Relevan

Berkaitan dengan teori motivasi belajar, telah dikemukakan penelitian

yang terlebih dahulu. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan

oleh:

Page 56: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1) Joko Sutopo dengan judul penelitian “ Hubungan Antara Motivasi dan

Sikap Demokratis Guru dalam Mengajar dengan Prestasi Belajar IPS

Siswa Kelas V Se-Gugus IV Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun

Pelajaran 2003/2004”. Jika dilihat dari fokus penelitian Joko Sutopo

sama–sama tertarik membahas tentang motivasi. Dilihat dari

persamaannya dengan penelitian ini sama–sama menggunakan variabel

bebas motivasi, sedangkan dua variabel lain berbeda. Hasil penelitian yang

telah dilakukan, ada hubungan antara variabel bebas yaitu motivasi dengan

variabel terikat yaitu prestasi belajar IPS. Penelitian yang dilakukan oleh

Joko Sutopo dapat menjadi acuan dari penelitian ini, karena memiliki satu

tujuan yang tidak jauh berbeda.

2) Ayuk Kristina dengan penelitian yang berjudul “ Korelasi Sikap Siswa

terhadap Guru dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar PPKn Siswa

Kelas 2 SMU N 1 Karangdowo Klaten Tahun Ajaran 2004/2005”. Fokus

penelitian dari Ayuk Kristina sama-sama membahas tentang motivasi

belajar pada variabel bebasnya. Sedangkan dua variabel lain berbeda.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, ada hubungan antara variabel bebas

yaitu motivasi belajar dengan prestasi belajar PPKn yang signifikan.

Penelitian ini dapat dijadikan acuan karena memiliki tujuan yang sama.

D. Kerangka Berpikir

Dari kajian teori yang telah dipaparkan di atas maka dapat dirumuskan

kerangka berpikir sebagai berikut:

Pengaruh Motivasi Belajar Matematika terhadap Kemampuan Penguasaan

Konsep Bangun Datar

Motivasi belajar merupakan sesuatu yang menggerakkan seseorang untuk

baik secara fisik atau mental untuk belajar. Motivasi belajar memegang peranan

yang sangat penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar,

sehingga siswa yang termotivasi kuat akan memiliki energi yang banyak untuk

melakukan aktifitas belajar atau kegiatan belajar. Motivasi belajar berasal dari diri

sendiri maupun dari orang lain.

Page 57: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Sementara itu, kemampuan penguasaan konsep bangun datar didasarkan

atas belajar yang bermakna, dalam artian setiap konsep yang dipelajari harus

benar-benar dimengerti sebelum sampai pada pada latihan dan hafalan. Hal ini

dimaksudkan agar siswa memahami materi dengan cara belajar yang sungguh-

sungguh tanpa ada paksaan.

Siswa yang mempunyai motivasi belajar matematika yang tinggi diduga

akan menguasai konsep bangun datar dengan baik. begitu pula sebaliknya, apabila

siswa mempunyai motivasi belajar yang rendah, kemampuan siswa dalam

mengusai konsep bangun datar juga akan rendah.

Kerangka berpikir di atas supaya lebih jelas dapat digambarkan dengan

bagan gambar 2.2. berikut ini:

Gambar 2.2. Gambar Desain Penelitian

Keterangan:

X : Motivasi Belajar Matematika

Y : Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori–teori dan konsep–konsep yang berhubungan

dengan motivasi belajar dengan kemampuan penguasaan konsep bangun datar

serta kerangka berpikir yang telah disusun, maka hipotesis penelitian adalah

sebagai berikut:

Terdapat pengaruh positif motivasi belajar matematika terhadap

kemampuan penguasaan konsep bangun datar

Motivasi Belajar Matematika (X)

Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar (Y)

Page 58: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Se-Dabin V

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Sekolah Dasar Negeri Se-

Dabin V ini merupakan gabungan dari tujuh Sekolah Dasar Negeri yang

menjadi satu daerah binaan di Kecamatan Karanganyar yang terdiri dari SDN

01 Cangakan, SDN 02 Cangakan, SDN 01 Lalung, SDN 02 Lalung, SDN 03

Lalung, SDN 01 Bolong, dan SDN 02 Bolong.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan untuk mengadakan penelitian dilaksanakan

pada semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 terhitung mulai bulan Februari

sampai dengan Juni tahun 2012 yang digambarkan dengan skema sebagai

berikut:

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Penyusunan

proposal

penelitian

2.

Pengkajian dan

penyusunan

proposal

3. Penyusunan

instrumen

4. Uji coba dan

analisis hasil uji

5. Pengumpulan

data penelitian

6. Pengolahan dan

analisis data

7.

Penyusunan

laporan dan

penelitian

8. Ujian skripsi

39

Page 59: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

9. Revisi skripsi

10. Pengumpulan

laporan

B. Metode Penelitian

Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah

penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu dalam menggunakan metode penelitian

disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah penelitian.

Metode adalah cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan

suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Menurut Suharsimi

Arikunto (2006) metode merupakan cara yang digunakan untuk dapat diperoleh

data mengenai variabel–variabel. Cara untuk memperoleh data ini dikenal sebagai

metode pengumpulan data. (hlm.149)

Penelitian ini menggunakan metode survai dalam bentuk korelasional.

Oleh St. Y. Slamet dan Suwarto (2007) dijelaskan bahwa penelitian korelasional

dapat dipakai untuk mendeteksi sejauh mana variasi–variasi pada suatu faktor

berkaitan dengan variasi–variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada

koefisien korelasi. (hlm.33)

C. Rancangan/Desain Penelitian

Berikut ini merupakan desain penelitian Pengaruh Motivasi Belajar

Matematika terhadap Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar Siswa

Kelas V SDN Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar

Tahun Pelajaran 2011/2012.

Gambar 3.1. Gambar Desain Penelitian

Motivasi Belajar Matematika (X)

Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar

(Y)

Page 60: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah motivasi belajar matematika.

Sedangkan variabel terikat adalah kemampuan penguasaan konsep bangun datar.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dapat diartikan sekelompok orang, benda atau hal yang

menjadi sumber pengambilan sampel, suatu kumpulan yang memenuhi syarat

tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Suharsimi Arikunto

menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang dapat

terdiri dari manusia, benda–benda sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam penelitian (2006:130). Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:61).

Berdasarkan pendapat di atas, populasi penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas V SDN Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten

Karanganyar yang berjumlah 201 siswa baik siswa laki – laki maupun

perempuan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 2006:131). Menurut pendapat Sugiyono (2010:62) pengertian

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Berdasarkan pengertian di atas peneliti berpendapat bahwa, sampel

adalah sebagian dari populasi yang sebagai wakil dari seluruh populasi untuk

diselidiki. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel kelas V Sekolah

Dasar Negeri 02 Lalung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar,

semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 41 siswa.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik dalam pengambilan sampel. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling

Page 61: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dengan cara di undi. Jadi setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan

yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Populasi dari penelitian ini

merupakan siswa kelas V SDN Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten

Karanganyar yang berjumlah 201 siswa. Peneliti menentukan sampel penelitian

dengan tahap sebagai berikut:

1. Populasi dari SDN Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten

Karanganyar terdiri dari 7 SD Negeri dan berjumlah 201 siswa.

2. Membuat gulungan kertas yang terdiri dari 7 SD Negeri yang terdapat di

Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

3. Dari tujuh gulungan diundi untuk menentukan SD Negeri untuk dijadikan

sampel penelitian.

4. Setelah di acak maka SDN 01 Lalung merupakan SD yang digunakan sebagai

SD uji coba instrumen yang terdiri dari 32 siswa, sedangkan yang menjadi

SD sampel adalah SDN 02 Lalung yang berjumlah 41 siswa.

F. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya bisa dengan tes maupun

dengan non tes. Ada 2 jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini.

Kedua jenis data tersebut adalah: 1. Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun

Datar, 2. Motivasi Belajar.

1. Teknik Tes

a. Pengertian Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2006) “Tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok”. Jadi tes adalah suatu alat untuk

mengukur sesuatu yang berupa pertanyaan atau tugas yang harus

diselesaikan oleh seorang individu yang akan diukur kemampuannya itu

dengan standar penilaian tertentu pula. (hlm.150)

Page 62: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

b. Bentuk–Bentuk Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (1999), “Bentuk tes ada dua yaitu tes

subyektif dan tes obyektif”. Penjelasan dari kedua bentuk tes tersebut

adalah sebagai berikut: (hlm.162)

1) Tes Subyektif yang pada umumnya berbentuk essay (uraian).

2) Tes Obyektif adalah tes yang di dalam pemeriksaanya dapat dilakukan

secara obyektif. Tes ini macamnya adalah tes benar salah, tes pilihan

ganda (multiple choice), tes menjodohkan dan tes isian.

c. Syarat–syarat Tes

Agar tes dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sebagai alat

ukur, maka tes harus memenuhi syarat. Menurut Suharsimi Arikunto

(1999), “Persyaratan tes yang baik adalah harus memiliki validitas,

reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis”. Pendapat tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut: (hlm.57)

1) Validitas

Suatu tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa

yang hendak diukur. Istilah valid dapat disamakan dengan istilah sahih.

2) Reliabilitas

Suatu tes dikatakan reliabel jika hasil tes tersebut menunjukkan

ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada siswa diberikan tes yang sama

pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam

urutan yang sama dalam kelompoknya.

3) Objektivitas

Suatu tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam

melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif atau unsur pribadi yang

mempengaruhi, terutama dalam pemberian skornya.

4) Praktikabilitas

Suatu tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes

tersebut bersifat praktis, mudah dan waktu yang lama.

Page 63: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

5) Ekonomis

Suatu tes dikatakan ekonomis, jika tes tersebut dalam

pembuatannya, pelaksanaanya dan pemeriksaannya tidak memerlukan

biaya banyak.

d. Bentuk Tes yang Digunakan dalam Penelitian

Untuk mengetahui data tentang kemampuan siswa dalam memahami

bangun datar khususnya tentang sifat – sifat bangun datar maka bentuk tes

yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah tes objektif. Tes objektif

adalah tes yang jawabannya sudah pasti. Maka dalam menilai tidak akan

terpengaruh oleh subjek penyusun tes atau tester. Penulis menggunakan

bentuk pilihan ganda (multiple choice) terhadap penguasaan konsep

bangun datar siswa.

2. Angket

“ Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal – hal yang ia ketahui”. Angket yang digunakan dalam penelitian ini

bersifat angket tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih. Dalam pelaksanaanya, penyebaran angket ini

dilakukan secara langsung karena berhubungan dengan diri dari responden itu

sendiri. Sedangkan bentuk dari tes yang akan digunakan adalah berbentuk

Check list, yakni sebuah daftar di mana responden tinggal membubuhkan

tanda check (√) pada kolom yang sesuai. Skala ukuran dalam angket ini

adalah skala Guttman yang telah disusun oleh Borgadus di mana telah

tersedia dua jawaban yang menggambarkan tentang ya dan tidak tentang

motivasi belajar. Dari setiap pertanyaan yang diajukan dalam angket tersebut,

ada dua pertanyaan yang bersifat negatif dan positif.

a. Norma penilaian dari masing – masing jawaban untuk setiap pertanyaan

yang bersifat positif adalah sebagai berikut:

a. Ya = 1

b. Tidak = 0

Page 64: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Norma penilaian dari masing – masing jawaban untuk setiap pertanyaan

yang bersifat negatif adalah sebagai berikut:

1. Ya = 0

2. Tidak = 1

G. Validasi Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen secara resmi digunakan untuk penelitian, terlebih

dahulu instrumen tersebut diujicobakan. Uji coba tersebut dilakukan dengan

maksud guna memperoleh dan mengetahui butir–butir pertanyaan pada lembar

angket dan butir–butir soal pada lembar tes siswa. Menurut Suharsimi Arikunto

(2006) benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian,

sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen

pengumpulan data. Dalam uji coba instrumen dibedakan menjadi dua yakni tes

dan non tes yang berupa angket. Pada penelitian ini, Sekolah Dasar yang dijadikan

tempat sebagai try out atau uji coba instrumen adalah Sekolah Dasar Negeri 01

Lalung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar semester II Tahun

Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 32 siswa. (hlm.168)

1. Uji Coba Instrumen Angket

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat–tingkat

kevalidan atau kesasihan sesuatu instrumen. Untuk mengetahui validitas

angket dalam try out ini digunakan nilai hasil angket yang disusun oleh

peneliti. Dalam penelitian ini setiap butir item diuji validitasnya dengan

menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar dari Suharsimi

Arikunto (2006:17) sebagai berikut:

𝒓𝒙𝒚 = 𝑵𝜮𝑿𝒀− 𝜮𝑿 𝜮𝒀

𝑵𝜮𝑿𝟐− 𝜮 𝑿𝟐 𝑵 𝜮 𝒀𝟐− 𝜮 𝒀𝟐

Keterangan:

r xy = koefisien korelasi antara X dan Y

Page 65: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

X = nilai masing – masing item

Y = nilai total

𝝨XY = jumlah perkalian antara X dan Y

𝝨X2 = jumlah kuadrat X

𝝨Y2 = jumlah kuadrat Y

N = jumlah subjek

Berdasarkan hasil uji validitas angket motivasi belajar dengan

menggunakan rumus Korelasi Product Moment dapat diperoleh hasil

sebagai berikut:

Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Matematika (X)

Dari contoh hasil perhitungan uji validitas item nomor 1 angket

motivasi belajar (lampiran 12 halaman 91) dapat diketahui hasilnya =

0,439. Pada taraf signifikan 5% dengan N=32 diperoleh rtabel = 0,349;

sedangkan harga robservasi = 0,439. Maka perbandingan ro dengan rt adalah

0,439 dihadapkan dengan 0,349. Jadi ro (0,439) > rt (0,349). Berdasarkan

taraf signifikansi 5% ro > rt, ini berarti hasil uji coba item nomor 1 angket

motivasi belajar tersebut valid.

Dari 20 soal uji coba angket motivasi belajar semuanya valid.

Untuk mengetahui hasil keseluruhan item angket motivasi belajar yang di

ujicobakan pada penelitian ini dapat diperiksa dalam lampiran 10 halaman

89.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut

memberikan hasil yang tetap. Maka reliabilitas tes berhubungan dengan

ketetapan hasil. Untuk mengetahui reliabilitas angket pada try out ini

dengan menggunakan rumus K–R20 dari Suharsimi Arikunto (2006)

sebagai berikut: (hlm.188)

Page 66: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

𝒓𝟏𝟏 = 𝒌

𝒌−𝟏

𝑽𝒕− 𝜮𝒑𝒒

𝑽𝒕

Di mana:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

Vt = varians total

ρ = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir

q = proporsi subjek yang menjawab salah pada sesuatu butir

Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar dengan

menggunakan rumus K-R20 dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Matematika (X)

Uji reliabilitas angket motivasi belajar (Lampiran 14 Halaman 93).

Harga r11 dengan rumus K-R20 =0,773. Pada taraf signifikansi 5% dengan

N=32 diperoleh harga rtabel = 0, 349. Maka perbandingan ro (0,771) > rt

(0,349). Pada taraf signifikansi 1% dengan N=32 diperolah harga rtabel =

0,349, sedangkan harga robservasi = 0,773. Maka perbandingan ro (0,773) > rt

(0,349). Berdasarkan taraf signifikansi 5% maupun tarat signifikansi 1%

ro > rt ini berarti dapat disimpulkan bahwa angket motivasi tersebut

reliabel dan penelitian dapat dilanjutkan.

2. Uji Coba Instumen Tes

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat–tingkat

kevalidan atau kesasihan sesuatu instrumen. Untuk mengetahui validitas

tes dalam try out ini digunakan nilai hasil tes yang disusun oleh peneliti.

Dalam penelitian ini setiap butir item diuji validitasnya dengan

menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar dari Suharsimi

Arikunto (2006) sebagai berikut: (hlm.17)

Page 67: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

𝒓𝒙𝒚 = 𝑵𝜮𝑿𝒀− 𝜮𝑿 𝜮𝒀

𝑵𝜮𝑿𝟐− 𝜮 𝑿𝟐 𝑵 𝜮 𝒀𝟐− 𝜮 𝒀𝟐

Keterangan:

r xy = koefisien korelasi antara X dan Y

X = nilai masing – masing item

Y = nilai total

𝝨XY = jumlah perkalian antara X dan Y

𝝨X2 = jumlah kuadrat X

𝝨Y2 = jumlah kuadrat Y

N = jumlah subjek

Berdasarkan hasil uji validitas tes kemampuan penguasaan konsep

bangun datar dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dapat

diperoleh hasil sebagai berikut:

Uji Validitas Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar (Y)

Dari contoh hasil perhitungan uji validitas item nomor 1 tes

penguasaan konsep bangun datar (lampiran18 halaman 97) dapat diketahui

hasilnya = 0,384. Pada taraf signifikan 5% dengan N=32 diperoleh rtabel =

0,349; sedangkan harga robservasi = 0,384. Maka perbandingan ro dengan rt

adalah 0,384 dihadapkan dengan 0,349. Jadi ro (0,384) > rt (0,349).

Berdasarkan taraf signifikansi 5% ro > rt, ini berarti hasil uji coba item

nomor 1 soal tes kemampuan penguasaan konsep bangun datar tersebut

dinyatakan valid.

Dari 20 soal uji coba tes kemampuan penguasaan konsep bangun

datar semuanya valid. Untuk mengetahui hasil keseluruhan item tes

kemampuan penguasaan konsep bangun datar yang di ujicobakan pada

penelitian ini dapat diperiksa dalam lampiran 16 halaman 95.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut

Page 68: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

memberikan hasil yang tetap. Maka reliabilitas tes berhubungan dengan

ketetapan hasil. Untuk mengetahui reliabilitas tes pada try out ini dengan

menggunakan rumus K–R20 dari Suharsimi Arikunto (2006) sebagai

berikut: (hlm.188)

𝒓𝟏𝟏 = 𝒌

𝒌−𝟏

𝑽𝒕− 𝜮𝒑𝒒

𝑽𝒕

Di mana:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

Vt = varians total

ρ = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir

q = proporsi subjek yang menjawab salah pada sesuatu butir

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tes kemampuan penguasaan konsep

bangun datar dengan menggunakan rumus K-R20 dapat diperoleh hasil

sebagai berikut:

Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar (Y)

Uji reliabilitas tes kemampuan penguasaan konsep bangun datar

(Lampiran 20 Halaman 100). Harga r11 dengan rumus K-R20 =0,827. Pada

taraf signifikansi 5% dengan N=32 diperoleh harga rtabel = 0, 349. Maka

perbandingan ro (0,827) > rt (0,349). Pada taraf signifikansi 1% dengan

N=32 diperolah harga rtabel = 0,449, sedangkan harga robservasi = 0,827.

Maka perbandingan ro (0,827) > rt (0,449). Berdasarkan taraf signifikansi

5% maupun tarat signifikansi 1% ro > rt ini berarti dapat disimpulkan

bahwa tes kemampuan penguasaan konsep bangun datar tersebut reliabel

dan penelitian dapat dilanjutkan.

c. Tingkat Kesukaran

Sebuah soal yang dianggap baik adalah soal yang memiliki

keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal

yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proporsional. Tingkat

Page 69: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam

menjawab soal tersebut, bukan dari sudut pandang guru yang membuat.

Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari soal tes kemampuan penguasaan

konsep bangun datar ini dengan rumus dalam buku Suharsimi Arikunto

(2009) sebagai berikut: (hlm.208)

P =B

JS

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang

diperoleh, semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks

yang diperoleh, semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan

soal itu adalah sebagai berikut:

0 – 0,30 = soal kategori sukar

0,31 – 0,70 = soal kategori sedang

0,71 – 1,00 = soal kategori mudah.

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran tes kemampuan

penguasaan konsep bangun datar dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Contoh uji tingkat kesukaran tes kemampuan penguasaan konsep

bangun datar pada soal nomor 1 pada (lampiran 24 halaman 105) dapat

diperoleh hasil bahwa siswa yang menjawab benar sebanyak 30 siswa dan

jumlah siswa pada kelas itu sebanyak 32 siswa. Untuk memperoleh hasil

uji tingkat kesukaran pada soal nomor 1 maka siswa yang menjawab benar

(B) dibagi dengan jumlah siswa pada kelas tersebut (JS) maka hasilnya

adalah 0,9375. Berdasarkan kriteria indeks kesulitan soal, maka soal

nomor 1 digolongkan menjadi soal yang mudah. Karena indeks kesukaran

Page 70: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

soal nomor 1 adalah 0,9375 termasuk di dalam kriteria indeks kesulitan

soal antara 0,71-1,00.

Dari 20 soal tes yang termasuk soal mudah adalah soal nomor

1,2,3,4,5,8,10,12,13,14,15 dan 19. Soal tes yang termasuk soal sedang

adalah nomor 6,7,9,11,17,18,20. Sedangkan soal yang termasuk sulit

adalah soal nomor 16. Untuk melihat soal perhitungan tingkat kesukaran

dapat di lihat dalam lampiran 23 halaman 104.

d. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan

untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang

tergolong kurang atau lemah prestasinya. Tes yang tidak memiliki daya

pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan

kemampuan siswa yang sebenarnya. Menurut pendapat Suharsimi

Arikunto (2009) cara yang biasa digunakan dalam analisis daya pembeda

adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (hlm.213)

D =BA

JA−

BB

JB= PA − PB

Keterangan:

D = Daya beda

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

PA = BA

JA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = BB

JB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Page 71: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto:

D = 0,00 – 0,20 = Jelek (poor)

D = 0,20 – 0,40 = Cukup (satisfactory)

D = 0,40 – 0,70 = Baik (good)

D = 0,70 – 1,00 = Baik sekali (excellent)

D = Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja

Berdasarkan uji hasil daya beda soal tes kemampuan penguasaan

konsep bangun datar dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Sebelum mencari daya beda pada soal, siswa harus dipisahkan

berdasarkan kelompok atas dan kelompok bawah. Dari contoh hasil

perhitungan daya beda soal nomor 1 dapat dilihat pada (lampiran 22

halaman 102). Jumlah seluruh peserta tes adalah 32 siswa. Siswa yang

termasuk dalam kelompok bawah berjumlah 16 siswa (JB) dan siswa yang

termasuk dalam kelompok atas berjumlah 16 siswa (JA). Pada soal nomor

1 untuk mengetahui daya beda soal maka siswa yang menjawab benar

pada kelompok atas berjumlah 16 siswa (BA) dan siswa yang menjawab

benar pada kelompok bawah berjumlah 14 siswa (BB). Maka hasil daya

beda pada soal nomor 1 dinyatakan jelek karena mempunyai daya beda

0,125. Karena berdasarkan klasifikasi daya beda soal nomor 1 menurut

Suharsimi Arikunto terletak pada klasifikasi antara 0,00 – 0,20.

Soal yang dinyatakan jelek adalah soal nomor 1,2,4,6,12, dan 19.

Soal yang dinyatatakan cukup adalah soal nomor 3,5,8,10,14,15,16,17,dan

20. Sedangkan soal yang dinyatakan baik adalah soal nomor 7,9,11,13,

dan 18. Soal yang dinyatakan jelek maka soal tersebut sebelum di tes

untuk SD sampel harus diganti. Untuk mengetahui hasil perhitungan daya

beda keseluruhan soal dapat dilihat dalam lampiran 21 halaman 101.

Page 72: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

H. Teknik Analisis Data

Sebelum data itu dianalisis untuk menjawab masalah, lebih dahulu diadakan

uji prasyarat untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data empirik.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya

sebaran data yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas data dari

satu variabel bebas yaitu motivasi belajar ( x ) dan kemampuan

penguasaan konsep bangun datar ( y ). Ating Soemantri (2006:292)

mengemukakan bahwa rumus Chi-Kuadrat tersebut adalah sebagai

berikut:

λ𝟐 = 𝚺 𝒇𝒐−𝒇𝒉

𝒇𝒉

Dimana:

λ2 = harga Chi – Kuadrat yang diperoleh

fo = Frekuensi yang diobservasi di dalam sampel penelitian

fh = Frekuensi yang diharapkan di dalam sampel penelitian

b. Uji Linieritas

Uji linieritas untuk menguji hubungan antara variabel X dan

variabel Y digunakan rumus sebagai berikut:

𝑭 = 𝑹𝑱𝑲 𝑻𝑪

𝑹𝑱𝑲 𝑬

Dimana:

F = Bilangan untuk linieritas

RJK (TC) = rerata jumlah kuadrat tuna cocok

RJK (E) = Rerata jumlah kuadrat kekeliruan

Page 73: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi belajar dengan

kemampuan penguasaan konsep bangun datar dengan menggunakan

model Regresi Linier Sederhana yakni sebagai berikut:

ŷ = a + bx

di mana:

Ŷ = variabel tak bebas (nilai duga)

X = variabel bebas

A = penduga bagi intersap (α)

B = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β = parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga

menggunakan statsistik sampel

𝐚 =𝜮𝒀−𝒃 𝜮𝑿

𝑵

𝐛 =𝑵.(𝜮𝑿𝒀)−𝜮𝑿𝜮𝒀

𝑵.𝜮𝑿𝟐− 𝜮.𝑿 𝟐

a. Rumusan hipotesis statistik

- H0 : ρ = 0 = tidak ada pengaruh antara motivasi belajar dengan

kemampuan penguasaan konsep

- H1 : ρ ≠ 0 = ada pengaruh antara motivasi belajar dengan

kemampuan penguasaan konsep bangun datar.

b. Menentukan uji statistika dengan uji t menurut Wijaya (2010) yakni

sebagai berikut: (hlm.14)

𝒕 =𝒃𝟏

𝒔𝒃𝟏

Page 74: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Koefisien Determinasi (R2) untuk mengukur sejauh mana atau seberapa

besar sumbangan variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). Rumus

koefisien determinasi (R2) menurut Dwi Sulastyawati (2012) adalah sebagai

berikut: (hlm. 69)

R2 = n XY− X Y

n X2− X 2 n Y

2− Y 2

Page 75: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini menyajikan data terdiri dari dua variabel yaitu (1) motivasi

belajar, (2) kemampuan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V SD

Negeri Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun

Pelajaran 2011/2012.

1. Motivasi Belajar Matematika

Seperti yang telah dikemukakan di depan bahwa dalam mencari data

tentang motivasi belajar matematika, dilakukan penyebaran sejumlah

pertanyaan sebanyak 20 soal dan disusun dalam bentuk angket yang

dimintakan jawaban kepada siswa kelas V SD Negeri 02 Lalung Kecamatan

Karanganyar, untuk 41 siswa yang menjadi sampel.

Dari hasil pengumpulan data tentang motivasi belajar matematika

(lampiran 25 halaman 106) kemudian dijadikan deskripsi data (lampiran 26

halaman 107) diperoleh hasil sebagai berikut: (1) skor tertinggi 90; (2) skor

terendah 50; (3) rerata 72,12; (4) median 72,37; (5) modus 66,72; dan (6)

standar deviasi 10,61. Adapun sebaran frekuensi skor motivasi belajar

matematika pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Angket Motivasi Belajar Matematika

Kelas Interval Xi Fi FiXi

50 – 56 53 3 159

57 – 63 60 5 300

64 – 70 67 13 871

71 – 77 74 6 444

78 – 84 81 7 567

85 – 91 88 7 616

Jumlah 423 41 2957

56

Page 76: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 4.1 jika disajikan dalam bentuk grafik histogram seperti terlihat

pada grafik 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1. Grafik Histogram Skor Angket Motivasi Belajar Matematika

Siswa Kelas V SD Negeri 02 Lalung Tahun Pelajaran 2011/2012

2. Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar

Data kemampuan penguasaan konsep bangun datar diperoleh dari

penyebaran pertanyaan sebanyak 20 soal dalam bentuk soal tes yang

dimintakan jawaban kepada siswa kelas V SD Negeri 02 Lalung Kecamatan

Karanganyar untuk 41 siswa yang menjadi sampel.

Dari hasil pengumpulan data tentang tes kemampuan penguasaan

konsep bangun datar (lampiran 27 halaman 109) kemudian dijadikan

deskripsi data (lampiran 28 halaman 110) diperoleh hasil sebagai berikut: (1)

skor tertinggi 95; (2) skor terendah 50; (3) rerata 74,96; (4) median 76,7; (5)

modus 70,06; dan (6) standar deviasi 12,05. Adapun sebaran frekuensi skor

kemampuan penguasaan konsep bangun datar pada tabel 4.2 berikut ini:

0

2

4

6

8

10

12

14

50 - 56 57 - 63 64 - 70 71 - 77 78 - 84 85 - 91

Fre

kuen

si

Interval

Page 77: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Tes Kemampuan Penguasaan Konsep

Bangun Datar

Kelas Interval Xi Fi FiXi

50 - 57 53,5 2 107

58 - 65 61,5 8 492

66 - 73 69,5 11 764,5

74 - 81 77,5 7 542,5

82 - 89 85,5 6 513

90 - 97 93,5 7 654,5

Jumlah 441 41 3073,5

Tabel 4.2 jika disajikan dalam bentuk grafik histogram seperti terlihat

pada grafik 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2. Grafik Histogram Skor Tes Kemampuan Penguasaan Konsep

Bangun Datar Siswa Kelas V SD Negeri 02 Lalung Tahun

Pelajaran 2011/2012

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Dalam uji prasyarat analisis statistik parametrik, diuji persyaratan analisis

normalitas dan uji persyaratan linieritas. Adapun uji persyaratan tersebut adalah

sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

50 - 57 58 - 65 66 - 73 74 - 81 82 - 89 90 - 97

Fre

kuen

si

Interval

Page 78: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1. Pengujian Prasyarat Normalitas

a. Uji Persyaratan Normalitas Skor Motivasi Belajar Matematika

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan uji

Chi Kuadrat terhadap data motivasi belajar matematika diperoleh λ2

hitung sebesar 4,9485. Sedangkan tabel nilai Chi Kuadrat dengan db = 3

pada taraf signifikansi 5% diperoleh harga sebesar 7,8147. Karena λ2

hitung < λ2 tabel atau 4,9485 < 7,8174 disimpulkan bahwa penyebaran data

normal. (lampiran 31 halaman 114).

b. Uji Persyaratan Normalitas Data Tes Kemampuan Penguasaan

Konsep Bangun Datar

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan uji

Chi Kuadrat terhadap data tes kemampuan penguasaan konsep bangun

datar diperoleh λ2 hitung sebesar 6,0152. Sedangkan tabel nilai Chi

Kuadrat dengan db = 3 pada taraf signifikansi 5% diperoleh harga

sebesar 7,8147. Karena λ2 hitung < λ2

tabel atau 6,0152 < 7,8174

disimpulkan bahwa penyebaran data normal. (lampiran 32 halaman 116).

2. Pengujian Prasyarat Linieritas

Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas regresi variabel X

terhadap variabel Y diperoleh Fhitung = 1,78 (lampiran 34 halaman 119). Hasil

tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel dengan taraf signifikansi 5%

sebesar 2,42. Karena Fhitung < Ftabel atau 1,78 <2,42 maka data di atas

berbentuk atau berpola regresi linier.

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Regresi Sederhana

Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi sederhana. Uji ini

dimaksudkan untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi.

Koefisien regresi sederhana digunakan untuk mempelajari hubungan antara

dua variabel. Model regresi sederhana adalah 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥, dimana ŷ adalah

variabel terikat, sedangkan x adalah variabel bebas. a adalah penduga bagi

Page 79: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

intersap (α), b adalah penduga bagi koefisen regresi (β), dan α, β adalah

parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan

statistik sampel.

Bentuk analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a = Y − bX = 75 − 0,37 72,68 = 75 − 26,89 = 48,11

sedangkan bentuk persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a +

bX = 48,11 + 0,37 x. Berdasarkan persamaan regresi di atas, dapat

diinterpretasikan bahwa jika motivasi belajar dengan kemampuan penguasaan

konsep bangun datar diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam

penelitian ini, maka setiap perubahan skor motivasi belajar matematika

sebesar 1 satuan dapat diestimasikan skor kemampuan penguasaan konsep

bangun datar berubah sebesar 0,37 satuan pada arah yang sama. Untuk

mengetahui perhitungan secara keseluruhan dapat dilihat dalam lampiran 36

halaman 122.

2. Pengujian Hasil Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar matematika

terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V SDN

Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran

2011/2012. Adapun hasil perhitungan analisis data adalah sebagai berikut:

Uji regresi sederhana dengan menggunakan rumus uji T karena

dalam penelitian ini mencari pengaruh antara variabel bebas yaitu motivasi

belajar matematika terhadap variabel terikat yaitu kemampuan penguasaan

konsep bangun datar. Hasil perhitungan regresi sederhana dapat dilihat dalam

lampiran 36 halaman 122 diperoleh hasil t hitung sebesar 2,17. Hasil

perhitungan kemudian di konsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf

signifikansi 5% dengan ketentuan t tabel adalah t(α/2, n-2) atau t (0,025, 39) yakni

sebesar 2,02. Menurut R.A.Fisher taraf signifikansi uji T adalah t hitung > t tabel.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil t hitung sebesar 2,17 dan t tabel

sebesar 2,02. Sehingga t hitung > t tabel yaitu 2,17 > 2,02. Sehingga hal ini

Page 80: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

berarti terdapat pengaruh positif variabel bebas yaitu motivasi belajar

matematika terhadap variabel terikat yaitu kemampuan penguasaan konsep

bangun datar.

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Dari hasil analisis regresi sederhana di atas, dapat dirumuskan

kesimpulan pengujian hipotesis sebagai berikut:

Terdapat pengaruh positif motivasi belajar matematika terhadap

kemampuan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V SDN Se-Dabin

V Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

2011/2012 (t hitung > t tabel yaitu 2,17 > 2,02).

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa

terdapat pengaruh motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan

konsep bangun datar siswa kelas IV SDN Se-Dabin V Kecamatan Karanganyar

Kabupaten Karanganyar. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh motivasi belajar

matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar termasuk

sedang. Dapat dilihat dari koefisien determinasi motivasi belajar matematika

terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar sebesar 0,322 atau 32,2 %.

(Lampiran 38 Halaman 125)

Hasil dari uji linieritas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung < Ftabel yaitu 1,78

< 2,72 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel Motivasi Belajar (X) dan

Kemampuan Penguasaan Konsep Bangun Datar (Y) terdapat hubungan yang

linier.

Hasil analisis regresi sederhana diperoleh nilai konstanta (a) adalah 48,11,

artinya jika motivasi belajar bernilai 0 (nol), maka Kemampuan Penguasaan

Konsep Bangun Datar sebesar 48,11. Nilai koefisien regresi variabel motivasi

belajar matematika (b) bernilai positif, yaitu 0,37, ini berarti setiap peningkatan

motivasi belajar matematika sebesar 1 satuan, maka kemampuan penguasaan

konsep bangun datar juga akan meningkat sebesar 0,37. Hasil analisis uji t

menyebutkan bahwa thitung > ttabel yaitu 2,17 > 2,02. Maka Ho ditolak, berarti ada

Page 81: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

pengaruh positif Motivasi Belajar (X) terhadap Kemampuan Penguasaan Konsep

Bangun Datar (Y).

Page 82: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab IV dapat

disimpulkan yakni sebagai berikut:

Ada pengaruh yang signifikan yaitu motivasi belajar matematika terhadap

kemampuan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V SDN Se-Dabin V

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 (t

hitung > t tabel yaitu 2,17 > 2,02) dengan koefisien determinasi (R2) yakni sebesar

32,2 %, maka semakin tinggi motivasi belajar matematika yang diberikan oleh

guru maka semakin meningkat pula kemampuan penguasaan konsep bangun

datar.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan implikasi hasil

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dengan adanya pengaruh positif motivasi belajar matematika terhadap

kemampuan penguasaan konsep bangun datar maka dapat memberikan

petunjuk kepada pihak yang terkait untuk mau dan mampu lebih

memperhatikan faktor motivasi belajar kepada siswa. Agar kemampuan

penguasaan konsep bangun datar siswa kelas V SDN Se-Dabin V Kecamatan

Karanganyar Kabupaten Karanganyar, khususnya akan meningkat dan jauh

lebih baik dari sebelumnya.

2. Implikasi Praktis

Dengan telah terbuktinya hipotesis penelitian ini, maka hasil

penelitian ini dapat berguna sebagai berikut:

a. Petunjuk perlunya motivasi belajar dalam kaitannya terhadap

kemampuan penguasaan konsep bangun datar khususnya dalam pelajaran

Matematika. Dengan demikian guru perlu meningkatkan atau

63

Page 83: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

memberikan motivasi belajar kepada siswa sehingga kegiatan belajar

dapat lebih terarah dan akhirnya dapat meningkatkan kemampuan

penguasaan konsep bangun datar siswa.

b. Guru dengan memberikan motivasi belajar kepada siswa secara baik

dalam setiap kegiatan belajar mengajar akan memberikan kesan

tersendiri kepada siswa. Kesan itu nantinya akan selalu teringat kepada

siswa sehingga siswa akan menanamkan itu pada dirinya untuk selalu

giat dalam belajar. Sehingga nantinya kegiatan belajar siswa akan

menjadi lebih baik.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian tersebut, maka

penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk Guru di Sekolah Dasar

Mengingat adanya sumbangan yang positif motivasi belajar

matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, untuk

membuat siswa lebih cermat lagi dalam memahami konsep bangun datar

diperlukan adanya dorongan atau motivasi belajar dari guru. Untuk itu,

perlu sekali guru selalu memberikan semangat atau motivasi kepada siswa

agar selalu belajar dengan baik. Pemberian motivasi kepada siswa tidak

membutuhkan waktu khusus. Ketika kegiatan belajar mengajar

berlangsung pun guru dapat memberikan motivasi kepada siswa. Sehingga

tanpa disadari oleh siswa, bahwa guru selalu memberikan perhatian yang

lebih kepada mereka.

2. Untuk Orang Tua Siswa

Para orang tua siswa hendaknya mengupayakan untuk memberikan

waktu khusus mereka dalam menemani anaknya ketika belajar. Perhatian

yang orang tua berikan di dalam lingkungan rumah akan memberikan

kesan kepada anak, bahwa orang tua tidak hanya bersikap acuh kepada

siswa tetapi memperhatikan anak ketika belajar. Ketika anak sedang

belajar alangkah baiknya jika orang tua tidak menonton TV. Karena

Page 84: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP …/Pengaruh... · motivasi belajar matematika terhadap kemampuan penguasaan konsep bangun datar, maka dapat memberikan petunjuk kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

konsentrasi anak akan terpecah antara belajar dengan menonton TV.

Selain itu, orang tua harus memberikan pengertian kepada anak bahwa

ketika guru di sekolah sedang memberikan nasihat atau saran, anak harus

memperhatikan apa yang guru sampaikan. Hal ini akan jauh lebih

membantu guru dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar

dengan baik.

3. Untuk Kepala Sekolah

Para kepala sekolah hendaknya lebih meningkatkan pengawasan

kepada guru-guru kelas dalam memberikan motivasi belajar kepada para

siswanya. Khususnya ketepatan dalam memilih metode belajar yang baik

dan meningkatkan dorongan kepada siswa. Agar siswa akan jauh lebih

rajin belajar untuk lebih mudah memahami berbagai mata pelajaran

terutama dalam mata pelajaran Matematika.

4. Untuk Para Peneliti

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penelitian ini perlu diupayakan

adanya penelitian yang berkaitan dengan motivasi belajar. Para peneliti

dapat mengadakan penyelidikan yang lebih cermat terhadap faktor-faktor

yang dapat meningkatkan kemampuan penguasaan konsep bangun datar

terlepas dari faktor motivasi belajar.