Pengaruh Oprasional Dan Kelengkapan Perpustakaan Uad Terhadap Ritme Tubuh Mahasiswa

download Pengaruh Oprasional Dan Kelengkapan Perpustakaan Uad Terhadap Ritme Tubuh Mahasiswa

of 7

description

Bagaimana suatu kelengkapan perpustakaan bisa memengaruhi ritme tubuh pengunjung

Transcript of Pengaruh Oprasional Dan Kelengkapan Perpustakaan Uad Terhadap Ritme Tubuh Mahasiswa

PENGARUH OPRASIONAL DAN KELENGKAPAN PERPUSTAKAAN UAD TERHADAP RITME BIOLOGIS MAHASISWA BIOLOGI ANGKATAN 2015Oleh Wika G. Wulandari1500017123BiologiUniversitas Ahmad Dahlan2015

Abstrak Ritme biologis (biological rhytm) adalah naik turunnya fungsi biologis yang terjadi secara teratur. Ritme biologi pada manusia bisa disebabkan banyak hal, seperti faktor lingkungan sekitar. Makalah ini akan membicarakan tentang pengaruh operasional dan kelengkapan perpustakaan UAD terhadap ritme tubuh mahasiswa Biologi angkatan 2015. Tujuannya adalah membuktikan adanya pengaruh operasional dan kelengkapan perpustakaan UAD terhadap ritme tubuh mahasiswa. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah studi literatur. Hasil dari beberapa penelitian dalam literatur membuktikan bahwa ritme biologis dapat mempengaruhi segala hal, mulai dari efektivitas obat-obatan medis dan kinerja dalam pekerjaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini berupa pernyataan bahwa operasional dan kelengkapan perpustakaan UAD memberikan dampak baik dan buruk terhadap ritme tubuh mahasiswa.

Kata kunci: ritme biologis, perpustakaan, suprachiasmatic nucleus (SCN).

1. Pendahuluan Perpustakaan adalah pusat belajar mahasiswa. Sumber segala bentuk tugas yang diberikan dosen. Namun masih banyak perpustakaan yang mengalami kekurangan dalam koleksi buku-buku. Hal ini sedikit memberatkan pengguna perpusatakaan, terutama bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Kebutuhan sumber bacaan yang banyak mengharuskan para mahasiswa memilih perpustakaan sebagai tempat pencarian utama. Bukan hanya kekurangan koleksi buku, tetapi operasional perpustakaan juga membawa dampak pada mahasiswa. Dampak ini bisa mengarah pada ritme biologis tubuh mahasiswa. Kata sirkadian berasal dari bahasa Yunani yaitu circa (tentang) dan dian (hari). Irama sirkadian merupakan siklus yang terjadi dengan secara periodik dalam waktu 24 jam. Mengingat bahwa kita berada dalam lingkungan siklik diciptakan oleh rotasi bumi, maka tidak mengherankan bahwa adaptasi telah melibatkan siklus sirkadian dalam hal fisiologis dan perilaku. Irama ini menunjukkan proses adaptasi dari organisme terhadap banyak perubahan yang terjadi karena rotasi bumi pada porosnya, seperti perubahan cahaya, tekanan udara, dan temperatur. Jelas, hampir semua organisme telah berevolusi cara mengkoordinasikan fisiologi mereka sedemikian rupa sehingga fungsi yang berbeda terjadi pada waktu yang berbeda dalam setiap hari. Kita menyadari bahwa hampir tidak ada sebuah proses fisiologis yang tidak melibatkan beberapa komponen siklus tersebut. (Sehgal, 2004)Ritme biologis atau yang disebut sebagai ritme sirkadian (circadian rhytm), kira-kira terjadi setiap 24 jam[footnoteRef:1]. Dalam hal ini fluktuasi denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh, sekresi hormon, metabolisme, dan penampilan serta perasaan bergantung pada ritme sirkadiannya[footnoteRef:2]. [1: Wade dan Travis. 2008. Psikologi Edisi 9 Jilid 1 (Jakarta: Erlangga), hlm. 152.] [2: Nanda Cendekia, Irama Sirkadian (Yogyakarta: UNKRIDA, 2012), hlm. 2.]

Banyak kajian yang telah meguji kepentingan relatif dari petunjuk eksternal dan penjaga waktu internal dalam memelihara perilaku berirama. Kajian tersebut menunjukan bahwa irama sirkadian umumnya mempunyai komponen internal yang kuat, yang dirujuk sebagai jam biologis. Para peneliti tertantang untuk menemukan mekanisme internal yang mengatur irama perilaku. Hipotesis awal bahwa lokasi mekanisme kontrol bervariasi pada kelompok-kelompok taksonomik berbeda, telah terbukti benar. Contohnya, lalat buah kelihatannya mempunyai banyak jam biologis di seluruh tubuhnya dan pada ujung bagian luar sayapnya. Pada mamalia, sepasang struktur yang disebut nukleus suprakiasmatik (supracihiasmatic nuclei, SCN) dalam hipotalamus berfungsi sebagai jam biologis. Percobaan pada rodensia telah mengungkapkan bahwa sel-sel SCN menghasilkan protein spesifik sebagai respon terhadap perubahan siklus terang-gelap. Fungsi jam biologis kemungkinan merupakan pengaturan berbagai macam proses fisiologi, seperti pembebasan hormon, rasa lapar, dan peningkatan sensitivitas terhadap stimulus eksternal yang memotivasi perilaku spesifik.[footnoteRef:3] [3: Mitchell Reece C. Biologi. 5th ed jilid ke-3 (Jakarta: EGC, 2004), hal. 221-3.]

Ada dua faktor yang bisa mempengaruhi kinerja ritme sarkadian, yaitu faktor eksogen dan faktor endogen. Faktor endogen adalah faktor yang berasal dari tubuh kita sendiri. Sedangkan faktor eksogen berasal dari lingkungan sekitar.Faktor endogen mencakup nukleus suprakiasmatik (supraciasmatic nuclei SCN) yang berada di dalam hipotalamus. Nukleus suprakiasmatik ini berfungsi sebagai jam biologis atau penentu irama sirkadian pada faktor endogen[footnoteRef:4]. Ritme sirkadian dikontrol oleh hormon melatonin yang diproduksi di hipotalamus. Hormon ini biasa disekresi ketika malam tiba atau keadaan lingkungan sekitar cenderung gelap. Ketika malam tiba atau lingkungan cenderung gelap, hipotalamus akan memproduksi hormon melatonin sebagai efek dari ritme sarkadian. Selanjutnya hormon melatonin akan memerintahkan tubuh untuk beristirahat dengan memberi sinyal mengantuk. Itulah mengapa orang-orang pedesaan yang tidak memiliki listrik lebih cepat tidur dibanding orang-orang kota dengan penerangan cukup di malam hari. [4: Nanda Cendekia, op. cit., hal. 6-7]

Melatonin kerap digunakan untuk membantu orang-orang dengan gangguan insomnia pada mereka yang dapat melihat, dengan memberikan mereka melatonin, yang kini tersedia di toko-toko, harus digunakan dengan hati-hati. bagaimanapun juga, melatonin di Amerika Serikat lebih dianggap sebagai suplemen untuk diet dibandingkan sebagai obat, karenanya tidak ada standar nasional untuk membatasi kualitas dosisnya, dan efektivitasnya maupun dampak jangka panjang dari pengobatan semacam ini masih belum diketahui.[footnoteRef:5] [5: Wade C, dkk. Psikologi. 9th ed (Jakarta: Erlangga, 2002), hal. 153-4.]

Faktor eksogen mencakup banyak hal di luar tubuh kita yang mempengaruhi irama sirkadian diantaranya, rotasi bumi sebagai sinkronisasi (entraintment), iluminasi/cahaya (zeitgeber), musim, suhu, petunjuk waktu dan jadwal kegiatan, dan obat-obatan yang digunakan. Di antara yang lain, faktor iluminasi atau cahaya merupakan faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi irama sirkadian karena sebagai penentu irama pada faktor eksogen. Iluminasi atau cahaya adalah suatu petunjuk eksternal umum pada irama sirkadian; informal visual yang diterima oleh SCN melalui neuron sensoris pada mata memungkinkan jam mamalia agar tetap sinkron dengan siklus alamiah panjang siang hari dan malam hari.[footnoteRef:6] [6: Mitchell Reece C, op. cit.]

Bagaimanapun juga, benar bahwa tubuh manusia berubah terus-menerus sepanjang hari, minggu, dan juga tahun. Kita semua mengalami banyak periode dalam rentang waktu tersebut, naik turunnya fungsi fisiologis yang terjadi secara teratur, yang disebut oleh para ilmuwan sebagai ritme biologis (biological rhytm). Jam biologis dalam otak kita mengatur peningkatan dan penyusutan jumlah hormon, volume urin, tekanan darah, dan terkadang kecepatan otak dalam merespons sebuah stimulus. Ritme biologis biasanya berjalan sesuai dengan kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar, seperti perubahan waktu, suhu, dan cahaya mataharisebuah proses yang biasa disebut sebagai entrainment. Tapi banyak dari ritme ii terus terjadi tanpa hadirnya faktor-faktor waktu yang sifatnya eksternal.Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mencari tahu adanya pengaruh operasional dan kelengkapan perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan bagi ritme biologis mahasiswa Biologi angkatan 2015.Dugaan awal terhadap kasus yang diangkat dalam makalah ini adalah operasional dan kelengkapan perpustakaan memiliki peranan besar dalam ritme biologis mahasiswa Biologi angkatan 2015. Hal ini berdasarkan fakta bahwa ritme biologis bisa dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor eksogen meluputi lingkungan sekitar dan akan berpengaruh pada perilaku mahasiswa.Pada bab selanjutnya, makalah ini akan membicarakan hasil-hasil dari studi literatur. PENDAHULUANPada bab ini berisi tentang latar belakang, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, hipotesa atau dugaan awal penelitian, dan sistematika penulisan.RUMUSAN MASALAHPada bab ini berisi tentang hal-hal yang akan dibahas di bab selanjutnyaPEMBAHASANPada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, hasil dan pembahasan.SIMPULAN DAN SARANBab terakhir akan berisi kesimpulan dari semua penjelasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya.DAFTAR PUSTAKA

2. Rumusan Masalah 1. Ritme biologis2. Faktor eksogen3. Operasional perpustakaan4. Kelengkapan perpustakaan

3. Pembahasan Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan dirintis pada tahun 1957 bersamaan dengan berdirinya kursus B1 Muhammadiyah Yogyakarta. Hingga tahun 2008 perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan memiliki koleksi sebanyak 19.729 judul (43.185 eksemplar). Peprustakaan Universitas Ahmad Dahlan terbagi menjadi lima bagian, masing-masing berada di setiap kampus. Makalah kali ini akan berfokus pada perpustakaan di kampus III Universitas Ahmad Dahlan.Perpustakaan di kampus III mulai beroperasi pada pukul delapan pagi dan akan beristirahat pada pukul dua belas siang hingga satu siang. Bagi sebagian mahasiswa yang sudah lama melakukan kegiatan di lingkungan kampus III, jam kerja perpustakaan bukanlah sesuatu yang baru. Namun, bagi mahasiswa baru yang belum terbiasa, jam kerja seperti ini sedikit memberatkan. Hal ini akan mengarah pada ritme biologis. Mahasiswa lulusan tahun ini memiliki ritme biologis yang berbeda dibanding mahasiswa lulusan tahun lalu yang baru melanjutkan ke tingkat universitas. Perbedaan ini bisa dilihat pada poin-poin berikut:I. Jeda waktu. Setelah UN, para siswa akan dibebastugaskan dari kegiatan sekolah selama satu bulan sebelum mendengar pengumuman kelulusan. Dan tiga bulan setelah pengumuman kelulusan. Rentan waktu tiga bulan ini biasanya digunakan untuk mencari universitas idaman. Di sinilah ritme sarkadian mulai berubah. Tubuh yang biasanya terbangun pada pukul enam pagi untuk bersiap ke sekolah, mulai mengubah jam kerja mengikuti kondisi sekitar. Dari pukul enam berubah ke pukul delapan hingga sebelas. Masa-masa seperti ini tentunya sudah dilewati oleh mahasiswa tahun-tahun sebelumnya, hingga untuk beradaptasi dengan jam operasional perpustakaan bukanlah sesuatu yang sulit.Mahasiswa tahun 2015 rata-rata memiliki jadwal kuliah pagi mulai pukul tujuh dan selesai pada pukul dua belas siang. Hal ini bertentangan dengan jam operasional perpustakaan. Pertentangan ini akan melemahkan ritme sarkadian dan menurunkan minat mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Terutama bagi mahasiswa Biologi angkatan 2015 yang memiliki jadwal pagi dan berakhir di siang hari. Terkadang waktu istirahat perpustakaan bertabrakan dengan waktu istirahat mahasiswa. Karena rata-rata proses perkuliahan akan berakhir antara pukul dua belas hingga satu siang dan kembali dilangsungkan dari pukul dua siang hingga lima sore. Bisa dikatakan mahasiswa hanya memiliki waktu satu jam di perpustakaan. Ritme sarkadian yang dipengaruhi oleh operasional perpustakaan akan sedikit memengaruhi minat mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Misalnya, bila operasional perpustakaan memberikan dampak positif terhadap ritme sarkadian maka mahasiswa yang bersangkutan akan memiliki rutinitas teratur yang berhubungan dengan perpustakaan, seperti kunjungan sekali dalam sehari. Hal ini juga akan berdampak baik bagi mahasiswa dengan meningkatnya kemungkinan terpilih sebagai pengunjung perpustakaan terbanyak setiap tahun.

II. Kelengkapan perpustakaan.Kelengkapan suatu perpustakaan juga menjadi pertimbangan bagi para pengunjung untuk datang kembali berkunjung. Perpustakaan yang lengkap akan memberikan dampak positif terhadap ritme sarkadian mahasiswa, terutama mahasiswa biologi angkatan 2015. Proses perkuliahan di tahun pertama membutuhkan banyak buku atau referensi baru karena proses dan pengajaran yang berebda dengan tingkat sebelumnya. Oleh karena itu mahasiswa dituntut untuk memiliki pegangan selama mengikuti mata kuliah yang bersangkutan. Kebanyaka mahasiswa lebih memilih untuk memfotokopi buku pegangan dibanding membeli buku asli dikarenakan perbedaan nilai ekonomis yang tinggi. Satu-satunya tempat untuk mencari referensi dan meminjam buku asli tanpa mengeluarkan banyak uang adalah perpustakaan. Namun, terkadang ketidaklengkapan perpustakaan bisa menimbulkan efek tersendiri bagi ritme sarkadian mahasiswa. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa ritme sarkadian adalah irama yang terjadi secara periodik selama 24 jam atau lebih. Irama ini bisa memengaruhi perilaku dan fungsi fisiologis tubuh. Kelengkapan suatu perpustakaan harus berbanding lurus dengan jumlah pengunjungnya. Jika pengunjung perpustakaan berbanding terbalik dengan jumlah buku yang dmiliki perpustakaan, maka bisa dipastikan terdapat unsur persaingan di antara pengunjung.Unsur persaingan ini akan mengubah perilaku mahasiswa yang bersangkutan. Perilaku yang dimaksud bisa mengacu pada minat baca dan minat kunjung mahasiswa. Salah satu contoh kasus yang dapat diambil adalah persaingan antara mahasiswa Biologi angkatan 2015 dengan mahasiswa kesehatan masyarakat (FKM) angkatan 2015 yang memiliki mata kuliah fisika dasar. Dalam mata kuliah fisika dasar, mahasiswa diwajibkan memiliki pegangan buku berjudul Fisika Tubuh Manusia Jilid II (penulis John R. Cameron), bisa asli dan fotokopi. Jika dibandingkan, jumlah mahasiswa biologi angkatan 2015 lebih sedikit dari jumlah mahasiswa FKM angkatan 2015. Otomatis dengan sedikitnya stok buku Fisika Kesehatan di perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan kampus III, maka persaingan ini akan mengubah pola ritme sarkadian mahasiswa Biologi angkatan 2015.Pola ritme sarkadian yang berubah bisa dilihat lewat perilaku mahasiswa yang lebih sering mengunjungi perpustakaan dalam sehari untuk mencari buku referensi yang tersedia dalam jumlah sedikit. Yang awalnya ritme kunjungan ke perpustakaan hanya satu hari sekali dengan rentan waktu satu hingga dua jam, dengan adanya persaingan antara dua fakultas maka ritme ini akan sedikit bergeser menjadi dua kali sehari. Buku Fisika Tubuh Manusia Jilid II hanya bisa dipinjam dengan kurun waktu satu hari. Hal ini juga akan berdampak pada ritme sarkadian mahasiswa. Dampak ini mengacu pada perilaku mahasiswa terkait kunjungan ke perpustakaan. Dampak baik dari persaingan ini adalah mahasiswa akan mulai terbiasa dengan lingkungan perpustakaan yang nyaman dan bersih. Keterbiasaan ini akan memicu munculnya hormon oksitosin dan membuat mahasiwa lebih menyukai perpustakaan. Perputakaan yang disukai adalah bukti kesuksesan operator dan pelayanan yang diberikan.

4. Simpulan dan SaranKesimpulan yang dapat diambil dari makalan ini adalah operasional dan kelengkapan suatu perpustakaan, kecil maupun besar, akan memiliki dampak bagi ritme biologis pengunjungnya. Dampak yang ditimbulkan bisa buruk dan baik. Dampak baik dan buruk bisa mengacu pada minat mahasiswa atau pengunjung. Operasional yang bertabrakan dengan waktu istirahat mahasiswa akan mengubah ritme biologis dan berdampak pada penurunan minat mahasiswa. Dan kelengkapan buku di perpustakaan yang memadai akan meningkatkan ritme kunjungan dan minat mahasiswa.Untuk pengembangan perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan lebih lanjut maka disarankan:1. Pembaharuan buku.2. Penambahan jumlah buku

DAFTAR PUSTAKA

Cendekia, Nanda. 2012. Irama Sirkadian. Yogyakarta: UNKRIDA.Reece C, Mitchell. 2004. Biologi. 5th ed jilid ke-3. Jakarta: EGC.Sehgal, A., 2004. Molecular Biology of Circadian Rhytms. Canda: John Wiley & Sons, Inc.Wade, Carole dan Carol Travis. 2008. Psikologi Edisi 9 Jilid 1. Jakarta: Erlangga