PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB...

54
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, PUPUK ANORGANIK DAN KOMBINASINYA TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) PADA TANAH ULTISOL YANG DITANAMI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) (Skripsi) Oleh WENING TYAS APRILIA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, PUPUKANORGANIK DAN KOMBINASINYA TERHADAP BIOMASSA

KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) PADA TANAH ULTISOLYANG DITANAMI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

(Skripsi)

Oleh

WENING TYAS APRILIA

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

Wening Tyas Aprilia

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, PUPUKANORGANIK DAN KOMBINASINYA TERHADAP BIOMASSA

KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) PADA TANAH ULTISOLYANG DITANAMI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

Oleh

WENING TYAS APRILIA

Tanah ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang berpotensi untuk

lahan pertanian dan masih memiliki banyak kendala. Kendala tersebut dapat

diatasi dengan melakukan kegiatan pemupukan berimbang antara pupuk organik

dan pupuk anorganik, serta penambahan bahan pembenah tanah berupa dolomit

dan biochar (sekam padi). Biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) tanah dapat

digunakan sebagai indikator tingkat kesuburan tanah karena tingginya populasi

mikroorganisme menunjukkan peningkatan kondisi biologi, fisik, dan kimia yang

baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian

pupuk Organonitrofos, anorganik dan kombinasinya terhadap biomassa karbon

mikroorganisme (C-mik) tanah selama pertumbuhan tanaman jagung manis di

tanah ultisol di Kebun Percobaan Natar. Penelitian dilaksanakan di Kebun

Percobaan (BPTP) Natar di Desa Negara Ratu, Lampung Selatan pada bulan Mei

sampai dengan Agustus 2016. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak

kelompok (RAK) yang terdiri dari 11 perlakuan dan 3 ulangan. Homogenitas

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

Wening Tyas Aprilia

ragam diuji dengan Uji Bartlet dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey setelah

itu dilakukan Uji Ortogonal Kontras. Penelitian ini menggunakan dosis pupuk

100% Organonitrofos = 10.000 kg ha-1 dan 100% pupuk anorganik (Urea = 600

kg ha-1, SP-36 = 300 kg ha-1, KCl = 150 kg ha-1). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Pada pengamatan 0 dan 45 HST, aplikasi kombinasi pupuk tidak

meningkatkan kandungan C-mik tanah. Pada pengamatan 30 dan 90 HST, C-mik

tanah pada seluruh perlakuan kombinasi lebih tinggi dibandingkan perlakuan

Kontrol (P0) . Secara keseluruhan C-mik tanah perlakuan 100% pupuk

Organonitrofos + 100% anorganik (P6) lebih tinggi dibandingkan dengan

kombinasi dosis pupuk perlakuan 100% Organonitrofos + 25% anorganik (P3),

100% Organonitrofos + 50% anorganik (P4), 100% Organonitrofos + 75%

anorganik (P5), 25% Organonitrofos + 75% anorganik (P7), 50% Organonitrofos +

75% anorganik (P8), 75% Organonitrofos + 75% anorganik (P9), 50%

Organonitrofos + 50% anorganik (P10) pada pengamatan 30 HST, 60 HST, 75

HST, dan 90 HST.

Kata Kunci : C-mik, pupuk anorganik, pupuk Organonitrofos

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, PUPUKANORGANIK DAN KOMBINASINYA TERHADAP BIOMASSA KARBON

MIKROORGANISME (C-MIK) PADA TANAH ULTISOL YANGDITANAMI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

Oleh

Wening Tyas Aprilia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh GelarSARJANA PERTANIAN

Pada

Fakultas PertanianUniversitas Lampung

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos
Page 6: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos
Page 7: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos
Page 8: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Wening Tyas Aprilia, dilahirkan di Bandar Jaya pada

tanggal 17 April 1994 dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara, dari

pasangan Bapak Sutadwiyanto dan Ibu Weny Sumarsih.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Poncowati

yang diselesaikan pada tahun 2000, SD Negeri 1 Poncowati diselesaikan pada tahun

2006, SMP Negeri 1 Poncowati diselesaikan pada tahun 2009, dan SMA Negeri 1

Terusan Nunyai, Lampung Tengah diselesaikan pada tahun 2012. Selanjutnya pada

tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Agroteknologi, Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung melalui jalur ujian mandiri Perguruan Tinggi Negeri

(UMPTN).

Pada Januari sampai dengan Maret 2016 selama 60 hari penulis melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung di Pekon Penyandingan, Kecamatan

Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus. Pada Juli sampai dengan Agustus 2016 selama

30 hari penulis melaksanakan Praktik Umum di PTPN VII Unit Way Berulu, Gedong

Tataan, Pesawaran.

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada :Bapak dan ibu tercinta yang selalu menjadi sumber motivasi dan jembatan

perjalanan hidupku.

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

MOTTO

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi

kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui

sedangkan kamu tidak mengetahui”

(QS. Al-Baqarah [2] : 216)

Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan

walaupun sedikit.

(H.R. Al-Bukhari)

“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak mampu untuk

menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari

(nikmat Allah).”

(QS. Ibrahim [14] : 34)

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

segala kasih, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Organonitrofos Plus, Pupuk

Anorganik dan kombinasinya terhadap Biomassa Karbon Mikroorganisme (C-mik)

Pada Tanah Ultisol yang ditanami Kacang Tanah”. Dalam menyelesaikan skripsi

ini, penulis banyak mendapat masukan, bantuan, dorongan, saran, bimbingan dan

kritik dari berbagai pihak. Maka dengan segenap kerendahan hati penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung;

2. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi

sekaligus pembimbing kedua atas bimbingan, saran, nasihat-nasihat, serta

kesabaran dalam memberikan bimbingannya kepada penulis;

3. Ibu Prof. Dr. Ir. Dermiyati, M.Agr.Sc., selaku pembimbing pertama atas

bimbingan, saran, nasihat-nasihat, serta kesabaran dalam memberikan

bimbingannya kepada penulis;

4. Bapak Ir. M. A. Syamsul Arif, M.Sc., Ph.D. selaku pembahas pada ujian

skripsi atas kesediannya untuk meluangkan waktu, memberikan nasihat,

ilmu, saran-saran yang telah diberikan;

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

5. Ibu Ir. Tri Dewi Andalasari, M.Si., selaku Pembimbing Akademik atas

motivasi, nasihat serta dukungan kepada penulis sejak mahasiswa baru

hingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

6. Seluruh staf dosen dan civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas

Lampung atas ilmu, waktu, dan bimbingan yang telah diberikan dalam

proses perkuliahan;

7. Kedua Orangtuaku, Bapak Sutadwiyanto dan Ibuku Weny Sumarsih yang

sangat saya cintai dan sayangi atas cinta, kasih sayang, perhatian, dukungan

dan doa yang selalu mengalir setiap saat serta pendidikan terbaik yang

diberikan padaku, baik pendidikan akademis maupun nonakademis untuk

bekal dimasa depan, serta adikku tercinta Insan Wicaksana atas doa,

dukungan, semangat, motivasi, kasih sayang, dan bahkan kritikan yang

membangun dan selalu menjadi alasan saya untuk terus berjuang sampai saat

ini.

8. Teman-teman Organonitrofos plus seperjuangan skripsi Rizki Noviyani, Trio

Fajar Subekti, Riyandi Eka Putra, Ni’malia Estika Ratna, Nidya Triana Putri,

Robi Nasrullah, S. Bherliana Maharani, Kharla Kurniawati, Reni Novrianti,

Chintya Fransischa, Aftimar Safitri, Gaby Cintya, Irfan Putra, Eka Aprilia,

dan Dominicus atas perjuangan dan kerjasamanya hingga skripsi ini

terselesaikan.

9. Sahabat-sahabatku Dewi Delliana Nurdiati Al-Hamidy, Silvia Setiawati,

Nurul Annisa Ridwan, Mercia Devana Safitri, Riska Chairani Yuka, Eka

Diyah Puspita Dewi, Riyan Younkha, Dimas Santiaji, Hafis Baihaqi dan

Mentari Pertiwi yang telah berjuang bersama selama ini.

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

10. Serta semua yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan

manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya. Terima

kasih.

Bandar Lampung, 06 September 2018

Wening Tyas Aprilia

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

i

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL................................................................................ ........... iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ........... vi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah.................................................... .......... 11.2 Tujuan Penelitian ..................................................................... .......... 51.3 Kerangka Pemikiran................................................................. .......... 51.4 Hipotesis................................................................................... .......... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah Ultisol............................................................................ .......... 92.2 Biochar ..................................................................................... .......... 102.3 Pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dan

kombinasinya terhadap Perubahan Sifat Tanah................................... 122.4 Peran dan Faktor-faktor yang mempengaruhi C-mik.......................... 14

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. .......... 163.2 Alat dan Bahan......................................................................... .......... 163.3 Metode Penelitian..................................................................... .......... 163.4 Pelaksanaan Penelitian ............................................................. .......... 18

3.4.1 Penyiapan Biochar........................................................ .......... 183.4.2 Pembuatan Petak Percobaan......................................... .......... 193.4.3 Aplikasi Pupuk Organonitrofos dan Biochar ............... .......... 203.4.4 Penanaman Kacang Tanah....................................................... 203.4.5 Aplikasi Pupuk Kimia .................................................. .......... 203.4.6 Pengambilan Contoh Tanah........................................ . .......... 213.4.7 Analisis Tanah .............................................................. .......... 21

3.5 Variabel Pengamatan..... .......................................................... .......... 213.5.1 Variabel Utama............................................................. .......... 213.5.2 Variabel Pendukung ..................................................... .......... 24

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

ii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ......................................................................................... ........... 254.1.1 Pengaruh Pupuk Organonitrofos plus, pupuk

Anorganik dan kombinasinya terhadap C-miktanah................................... .......................................... ........... 25

4.1.2 Analisis Sifat Kimia Awal Tanah Ultisol KebunPercobaan Natar ........................................................... ........... 28

4.1.3 Uji Korelasi C-Organik, N-total, P-tersedia, pH, danKadar Air terhadap C-mik tanah .................................. ........... 30

4.2 Pembahasan.............................................................................. ........... 30

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan.............................................................................................. 445.2 Saran..................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Tabel 8-56..................................................................... ....................... ........... 54Gambar 5-10..................................................................................................... 88

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman1. Perlakuan Aplikasi Pupuk Organonitrofos plus, Pupuk

Anorganik dan kombinasinya pada Tanah Ultisol yangditanami Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)..................... 17

2.

3.

4.

Perbandingan ortogonal kontras pengaruh pemberian pupukOrganonitrofos, anorganik dan kombinasinya terhadap C-mik Tanah...............................................................................

Analisis kandungan unsur hara yang terdapat di pupukOrganonitrofos........................................................................

Pengaruh pemberian pupuk Organonitrofos plus, pupukanorganik dan kombinasinya terhadap C-mik tanah yangditanami kacang tanah (Arachis hypogaea L.).......................

18

20

25

5. Analisis kimia awal tanah ultisol Kebun PercobaanNatar....................................................................................... 28

6. Analisis akhir sifat kimia tanah perlakuan kombinasi pupukOrganonitrofos dan pupuk anorganik pada tanah ultisol saatpanen (90 HST)..................................................................... 29

7. Ringkasan uji korelasi antara C-mik tanah dengan beberapasifat tanah................................................................................ 30

8. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik tanah pada 0 HST.................. 54

9. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik pada 0 HST setelahditransformasi (√√(x).............................................................. 54

10.

11.

Uji homogenitas C-mik tanah pada 0 HST setelahditransformasi (√√(x)).............................................................

Uji Ortogonal kontras pengaruh pupuk Organonitrofos danpupuk anorganik terhadap C-mik pada saat 0 HST (√√(x))...

55

56

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

iv

12.

13.

Analisis ragam C-mik tanah pada 0 HST setelahditransformasi (√√(x))....………....................................….....

Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik tanah pada 15 HST................

57

57

14. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik tanah pada 15 HST setelahditransformasi (√√(x))....................................................…..... 58

15. Uji homogenitas C-mik tanah pada 15 HST setalah ditransformasi (√√(x))..........................................................…. 58

16.

17.

18.

Uji Ortogonal kontras pengaruh pupuk Organonitrofos plus,pupuk anorganik dan kombinasinya terhadap C-mik padasaat 15 HST (√√(x))................................................................

Analisis ragam C-mik tanah pada 15 HST setelahditransformasi (√√(x))....……....................................…….....

Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik tanah pada 30 HST................

59

60

60

19. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik tanah pada 30 HST setelahditransformasi (√√(x)).........................................................… 61

20.

21.

Uji homogenitas C-mik tanah pada 30 HST setalah ditransformasi (√√(x)).......…....................................................

Uji Ortogonal kontras pengaruh pupuk Organonitrofos plus,pupuk anorganik dan kombinasinya terhadap C-mik padasaat 30 HST (√√(x))................................................................

61

62

22. Analisis ragam C-mik tanah pada 30 HST setelahditransformasi (√√(x))....……....................................……..... 63

23. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik tanah pada 45 HST setelahditransformasi.........................................…............................ 63

24. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik tanah pada 45 HST setelahditransformasi (√√(x))……..............................................…... 64

25. Uji homogenitas C-mik tanah pada 45 HST setelahditransformasi (√√(x)).......................................................….. 64

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

v

26.

27.

Uji Ortogonal kontras pengaruh pupuk Organonitrofos plus,pupuk anorganik dan kombinasinya terhadap C-mik padasaat 45 HST (√√(x))................................................................

Analisis ragam C-mik tanah pada 45 HST setelahditransformasi (√√(x))....…..........……..........................….....

65

66

28. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik pada 60 HST.......…...........… 66

29. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik pada 60 HST setelahditransformasi (√√(x))............................................................. 67

30.

31.

Uji homogenitas C-mik tanah pada 60 HST setelahditransformasi (√√(x)).............................................................

Uji Ortogonal kontras pengaruh pupuk Organonitrofos plus,pupuk anorganik dan kombinasinya terhadap C-mik padasaat 60 HST (√√(x))................................................................

67

68

32. Analisis ragam C-mik tanah pada 60 HST setelahditransformasi (√√(x)).............................................……….... 69

33. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik pada 75 HST....................….. 69

34. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik pada 75 HST setelah ditransformasi (√√(x))................................................................ 70

35. Uji homogenitas C-mik tanah pada 75 HST setelahditransformasi (√√(x))............................................................. 70

36.

37.

Uji Ortogonal kontras pengaruh pupuk Organonitrofos plus,pupuk anorganik dan kombinasinya terhadap C-mik padasaat 75 HST (√√(x))................................................................

Analisis ragam C-mik tanah pada 75 HST setelahditransformasi (√√(x)).............................................................

71

72

38. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik pada 90 HST (Panen)............ 72

39. Pengaruh pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik dankombinasinya terhadap C-mik pada 90 HST setelah ditransformasi (√√(x))...........................………..........……....... 73

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

vi

40.

41.

Uji homogenitas C-mik tanah pada 90 HST setelahditransformasi (√√(x)).............................................................

Uji Ortogonal kontras pengaruh pupuk Organonitrofosplus, pupuk anorganik dan kombinasinya terhadap C-mikpada saat 90 HST (√√(x)).......................................................

73

74

42. Analisis ragam C-mik tanah pada 90 HST setelahditransformasi (√√(x))....................................................…..... 75

43. Uji korelasi C-Organik tanah dengan C-mik tanah 90 HST... 76

44. Analisis ragam uji korelasi C-Organik dengan C-mik tanah90 HST.................................................…………................... 77

45. Uji korelasi N-total tanah dengan C-mik tanah 90 HST......... 78

46. Analisis ragam uji korelasi N-total dengan C-mik tanah 90HST..……………....…........................................................... 79

47.

48.

49.

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

Uji korelasi P-tersedia tanah dengan C-mik tanah 90 HST....

Analisis ragam uji korelasi P-tersedia dengan C-mik tanah90 HST....................................................................................

Uji korelasi pH tanah dengan C-mik tanah 90 HST...............

Analisis ragam uji korelasi pH dengan C-mik tanah 90HST.........................................................................................

Uji korelasi Kadar air tanah dengan C-mik tanah 90 HST.....

Analisis ragam uji korelasi Kadar air tanah dengan C-miktanah 90 HST..........................................................................

Data Suhu Tanah di Kebun Percobaan Natar........................

Data Curah Hujan di Kebun Percobaan Natar........................

Data Suhu Udara di Kebun Percobaan Natar..........................

Kriteria Penilaian Parameter Tanah........................................

80

81

82

83

84

85

86

86

86

87

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.

2.

Cerobong alumunium untuk pembuatan biochar.....................

Tata letak percobaan pengaruh pemberian pupukOrganonitrofos dan kimia dengan penambahan biocharterhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) dilapang.......................................................................…….......

19

19

3. Diagram Proses pengukuran C-mik tanah............................... 23

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Dinamika C-mik tanah dengan perlakuan pupukOrganonitrofos dan pupuk anorganik..............................…....

Penimbangan Sampel Tanah Keperluan Inkubasi...................

Pelaksanaan Fumigasi menggunakan kloroform (CHCl3) 30ml dalam desikator dengan tekanan 50 cm Hg (60 menit)......

Tanah inokulan (tanah segar) yang disimpan di dalam lemaripendingin untuk keperluan inkubasi........................................

Pelaksanaan inkubasi menggunakan tanah fumigasi denganpenambahan tanah inokulan beserta botol film berisi 10 ml0,5 N KOH dan 10 ml aquades...............................................

Pelaksanaan Titrasi dengan HCl 0,1 N yang ditambahkanindikator PP (phenophtalein) pada beaker berisi KOH............

Hasil Titrasi HCl 0,1 yang ditambahkan 2 tetes MO (metilorange)....................................................................................

27

88

88

89

89

90

90

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

1

I

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Ultisol adalah tanah yang berkembang dari bahan induk tua. Di Indonesia banyak

ditemukan di daerah dengan bahan induk batuan liat. Ultisol merupakan salah satu

jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha

atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia (Subagyo dkk., 2004). Tanah ini

dapat dijumpai pada berbagai relief, mulai dari datar hingga bergunung. Tanah ini

merupakan bagian terluar dari lahan kering yang masih berpotensi untuk pertanian

dan mempunyai lapisan permukaan yang sangat tercuci berwarna kelabu cerah

sampai kekuningan di atas horizon akumulasi yang bertekstur relatif berat,

berwarna merah atau kuning dengan struktur gumpal agregat kurang stabil dan

permeabilitas rendah dengan kandungan bahan organik rendah (Kemala, 2010).

Beberapa kendala yang umum pada tanah Ultisol adalah kemasaman tanah tinggi,

pH rata-rata < 4,50, kejenuhan Al tinggi, Unsur hara mikro Zn, Ma, Cu, dan B

miskin kandungan hara makro terutama P, K, Ca, dan Mg, serta kandungan bahan

organik. Untuk mengatasi kendala tersebut dapat diterapkan teknologi pengapuran,

pemupukan P dan K, dan pemberian bahan organik (Prasetyo dan Suriadikarta,

2006). Pemanfaatan tanah Ultisol untuk pengembangan tanaman pangan lebih

banyak menghadapi kendala dibandingkan dengan untuk tanaman perkebunan.

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

2

Oleh karena itu, tanah ini banyak dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan kelapa

sawit, karet, dan hutan tanaman industri, terutama di Sumatera dan Kalimantan

(Prasetyo dan Suriadikarta, 2006).

Pemupukan pada tanah ultisol mutlak diperlukan untuk memperbaiki kesuburan

tanah Ultisol. Nugroho dkk. (2012) telah memformulasi pupuk organik baru yang

dipopulerkan dengan nama Organonitrofos. Pupuk Organonitrofos adalah salah

satu jenis pupuk organik yang mampu menyediakan unsur hara N dan P yang

cukup tinggi. Pupuk Organonitrofos merupakan pupuk organik formula baru dari

bahan-bahan 70-80 % kotoran sapi dan 20-30 % limbah padat dari industri MSG

(Monosodium glutamat) yang diinokulasi dengan mikroorganisme pelarut P

(Aspergillus niger dan Pseudomonas fluorescens) dan mikroorganisme penambat N

(Azotobacter sp. dan Azospirillum sp.) yang diinkubasikan lalu limbah tersebut

dijadikan pupuk berbentuk remah. Pupuk Organonitrofos dapat meningkatkan

kualitas bahan organik didalam tanah sehingga dapat memperbaiki sifat fisik,

kimia, dan biologi tanah selain itu pupuk tersebut diharapkan dapat mengurangi

kebutuhan pupuk kimia sehingga dapat menciptakan kegiatan pertanian yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Pemberian pupuk Organonitrofos yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik

dengan penambahan biochar diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanah

Ultisol. Selain pemberian pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah

Ultisol, perlu ditambahkan bahan pembenah tanah lainnya untuk memberikan hasil

yang lebih baik lagi. Salah satunya yaitu dengan pemberian biochar (arang hayati).

Biochar merupakan butiran halus substansi arang kayu yang porous, bila digunakan

sebagai suatu pembenah tanah dapat mengurangi CO2 dari udara dengan cara

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

3

mengikatnya ke dalam tanah. Dalam tanah, biochar menyediakan habitat bagi

mikroorganisme tanah, tapi tidak dikonsumsi dan umumnya biochar yang

diaplikasikan bisa tinggal dalam tanah selama ratusan atau ribuan tahun.

Mikroorganisme tanah merupakan faktor penting dalam ekosistem tanah, karena

berpengaruh terhadap siklus dan ketersediaan hara tanaman serta stabilitas struktur

tanah (Paul dan Clark, 1989). Dalam jangka panjang biochar tidak mengganggu

keseimbangan karbon-nitrogen, tapi bisa menahan dan menjadikan air dan nutrisi

lebih tersedia bagi tanaman. Jika pembakaran berlangsung sempurna, biochar

berubah menjadi abu dan melepaskan karbon yang nilainya lebih rendah ditinjau

dari pertimbangan masalah lingkungan (Gani, 2010).

Produktivitas tanah Ultisol mencakup produktivitas secara fisik, kimia dan biologi,

dari segi biologi tanah pengaruh Organonitrofos terhadap tanah Ultisol mampu

menyediakan unsur hara N dan P yang cukup tinggi dan dapat meningkatkan

biomassa karbon mikroorganisme didalam tanah. Biomassa karbon

mikroorganisme (C-mik) tanah sendiri dapat digunakan sebagai indikator

kesuburan tanah, karena tingginya populasi mikroorganisme tanah hanya mungkin

terjadi jika tanah tersebut memiliki sifat yang mampu mendukung aktivitas dan

perkembangan mikroorganisme tanah. Biomassa Mikroorganisme merupakan

bagian yang hidup dari bahan organik tanah yaitu bakteri, fungi, algae, dan

protozoa, tidak termasuk akar tanaman dan fauna tanah yang lebih besar dari

amuba terbesar (yang kurang lebih 5 x 103 µm3) (Jenkison dan Powlson, 1976).

Menurut Lavahun (1995) biomassa mikroorganisme tanah merupakan sumber

bervariasi hara-hara tanaman dan juga sebagai agen pembentukan hara-hara

tersebut. Selain itu mikroorganisme merupakan agen perombak dari semua bahan

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

4

organik yang masuk kedalam tanah, mengubahnya kedalam bentuk senyawa

anorganik sederhana, sehingga dapat digunakan oleh tanaman.

Biomassa mikroorganisme ini memegang peranan penting dalam memelihara

kesuburan tanah dan dalam siklus karbon, nitrogen, fosfor,dan sulfur. Seperti yang

kita ketahui pupuk Organonitrofos adalah salah satu jenis pupuk organik yang

mampu menyediakan unsur hara N (nitrogen) dan P (fosfor) yang cukup tinggi.

Sumber utama N didalam tanah yaitu bahan organik, sedangkan unsur hara P lebih

berfungsi untuk penyerapan akar tanaman dan lebih banyak dalam bentuk

anorganik dibandingkan organik. Didalam tanah kandungan P bisa tinggi tetapi

hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman. Karbon dalam bahan organik merupakan

sumber energi utama bagi aktivitas mikroorganisme tanah. Penambahan C/N rasio

yang tinggi pada tanah dapat merangsang perkembangbiakan mikroorganisme

tanah.

Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat secara komersial dengan

kandungan unsur-unsur yang terukur. Pupuk anorganik ada yang mengandung N

(ion ammonium, ion nitrat, atau urea), P (ion phosphat) dan K (ion kalium).

Dengan tersedianya N, P, dan K dalam tanah maka dapat meningkatkan aktivitas

mikroorganisme atau C-mik dalam tanah. Kombinasi pupuk organonitrofos dengan

pupuk anorganik dapat memperbaiki siat-sifat tanah dan dapat meningkatkan

pertumbuhan dan produksi. Selain itu terdapat penambahan biochar yang akan

semakin memberikan manfaat. Dari kombinasi tersebut karena biochar memiliki

manfaat memperbaiki kondisi tanah (struktur, tekstur, dan pH tanah) sehingga

memacu petumbuhan akar tanaman, meningkatkan nilai biomassa mikroorganisme

yang ada dalam tanah.

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

5

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perlakuan pupuk

Organonitrofos, anorganik dan kombinasinya terhadap biomassa karbon

mikroorganisme (C-mik) di tanah Ultisol yang ditanami kacang tanah.

1.3 Kerangka Pemikiran

Menurut Septiana (2012), salah satu faktor penentu biomassa karbon

mikroorganisme (C-mik) ialah kandungan bahan organik. Bila jumlah bahan

organik dalam tanah dapat diketahui jumlahnya maka kandungan bahan organik

merupakan salah satu indikator tingkat kesuburan tanah dan kandungan bahan

organik juga merupakan salah satu sumber energi dan sumber hara atau nutrisi bagi

mikroorganisme tanah. Besar kecilnya kandungan bahan organik tanah

mempengaruhi populasi mikroorganisme tanah yang dapat di produksi dengan

kandungan C-mik tanah. Tolak ukur untuk mendeteksi penurunan kadar bahan

organik tanah umumnya dilakukan dengan mengukur kandungan C-organik total

tanah.

Biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik) dapat dijadikan sebagai indikator

tingkat kesuburan tanah. Tingginya populasi mikroorganisme tanah menunjukan

peningkatan kondisi biologi, fisik dan kimia tanah yang baik. Dengan perlakuan

kombinasi pemberian pupuk Organonitrofos dan pupuk anorganik diharapakan

dapat meningkatkan populasi mikroorganisme tanah dan kandungan hara di dalam

tanah serta dapat berkorelasi secara positif dengan kesuburan tanah.

Mikroorganisme memegang berbagai peranan yang sangat penting dalam berbagai

proses yang terjadi di dalam tanah. Oleh karena itu untuk memahami dan

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

6

menjelaskan proses-proses tersebut, pengukuran biomassa mikroorganisme sangat

penting untuk dilakukan. Kompleksnya komunitas mikroorganisme yang ada di

dalam tanah menyebabkan perlunya prosedur standar untuk mengukur kandungan

biomassa mikroorganisme dengan tepat dan akurat. Metode yang digunakan yaitu

fumigasi-inkubasi sebagai penetapan biomassa karbon mikroorganisme tanah

(Bangun dan Wahono, 2002).

Pupuk Organonitrofos yang sudah direformulasi berasal dari bahan organik berupa

kotoran sapi segar dan limbah padat industri MSG (monosodium glutamat) yang

telah terdekomposisi dan diperkaya dengan mikroba penambat N dan mikroba

pelarut P. Pemberian pupuk Organonitrofos diharapkan dapat meningkatkan

populasi mikroorganisme tanah serta kandungan N, P dan C-organik tanah ultisol

sehingga kesuburan tanah secara kimia, C-mik juga dapat meningkat (Lumbanraja

dkk., 2013).

Pada penelitian ini tanah Ultisol yang ditanami kacang tanah diberikan

penambahan biochar sekam padi dan dolomit pada setiap perlakuan yang akan

memberikan manfaat cukup besar antara lain dapat memperbaiki struktur tanah,

menahan air dan tanah dari erosi karena luas permukaannya lebih besar,

memperkaya karbon organik dalam tanah, meningkatkan pH tanah sehingga secara

tidak langsung meningkatkan produksi tanaman (Ismail dan Basri, 2011). Hal ini

didukung dari hasil penelitian Chan dkk. (2008) bahwa aplikasi biochar dapat

meningkatkan C-organik tanah, pH tanah, struktur tanah, KTK tanah, dan kapasitas

penyimpanan air tanah. Penambahan dolomit membantu mengubah pH tanah

Ultisol Natar agar terkontrol sehingga tanah dapat bereaksi masam dan proses

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

7

penyerapan unsur hara dalam tanah seperti fosfor dan kalium oleh tanaman menjadi

optimal.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :

1. C-mik tanah pada perlakuan pupuk tunggal Organonitrofos atau anorganik, serta

kombinasinya lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang tidak diberi pupuk.

2. Pupuk tunggal Organonitrofos lebih baik daripada pupuk tunggal anorganik.

3. C-mik tanah pada perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos dan anorganik

lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk tunggal Organonitrofos atau

anorganik saja.

4. C-mik tanah pada perlakuan kombinasi dosis 100% pupuk Organonitrofos +

100% anorganik lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 100% pupuk

Organonitrofos + 25%, 50% dan 75% anorganik.

5. C-mik tanah pada perlakuan kombinasi dosis 100% pupuk Organonitrofos +

25% anorganik lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 100% pupuk

Organonitrofos + 50%, 75% anorganik,

6. C-mik tanah pada perlakuan kombinasi dosis 100% pupuk Organonitrofos +

75% anorganik lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 100% pupuk

Organonitrofos + 50% dosis anorganik.

7. C-mik tanah pada perlakuan kombinasi dosis 100% pupuk Organonitrofos +

100% anorganik lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 25%, 50%, 75%

pupuk Organonitrofos + 50%, 75% anorganik.

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

8

8. C-mik tanah pada perlakuan kombinasi dosis 50% pupuk Organonitrofos + 50%

anorganik lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 25%, 50%, 75% pupuk

Organonitrofos + 75% anorganik.

9. C-mik tanah pada perlakuan kombinasi dosis 25% pupuk Organonitrofos + 75%

anorganik lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 50%, 75% pupuk

Organonitrofos + 75% anorganik.

10. C-mik tanah pada perlakuan kombinasi dosis 75% pupuk Organonitrofos +

75% anorganik lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 50% pupuk

Organonitrofos + 75% anorganik.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah Ultisol

Tanah Ultisol, umumnya berkembang dari bahan induk tua. Di Indonesia banyak

ditemukan di daerah, dengan bahan induk batuan liat. Tanah Ultisol merupakan

bagian terluas dari lahan kering di Indonesia yang belum dipergunakan untuk

pertanian, tersebar di daerah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian jaya.

Daerah-daerah ini direncanakan sebagai daerah perluasan arel pertanian dan

pembinaan transmigrasi. Sebagian besar merupakan hutan tropika dan padang

alang-alang. Problema tanah ini adalah reaksi masam, kadar Al tingggi sehingga

menjadi racun tanaman dan menyebabkan fiksasi P, unsur hara rendah, diperlukan

tindakan pengapuran dan pemupukan (Hardjowigeno, 2003).

Di indonesia, Ultisol umumnya belum tertangani dengan baik. Dalam skala besar,

tanah ini telah dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit, karet dan hutan

tanaman industri, tetapi pada skala petani kendala ekonomi merupakan salah satu

penyebab tidak terkelolanya tanah ini dengan baik (Prasetyo dan Suriadikarta,

2006).

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

10

Ultisol merupakan tanah tua yang masam, dan umumnya berada di bawah

vegetasi hutan. Selama proses pembentukan tanah bahan induknya mengalami

pelindian

sehingga lapisan atas menjadi begitu masam. Ultisol memiliki kemasaman tanah

kurang dari 5.5, bahan organik rendah, kejenuhan basa kurang dari 35%,

sedangkan kapasitas tukar kation (KTK) kurang dari 4/100 g-1 liat. Sehingga

Ultisol merupakan tanah yang miskin akan hara dan dengan adanya horizon

argilik dapat membatasi pertumbuhan dan penetrasi akar tanaman. Sedangkan

secara fısik tanah ini memiliki kandungan liat yang maksimal pada horizon Bt,

permeabilitas Iambat sampai baik sedangkan konsistensi tanahnva teguh (Munir,

1996).

Masalah pada tanah Ultisol adalah reaksi tanah yang masam, kandungan Al yang

tinggi, unsur hara yang rendah sehingga diperlukan pemupukan dan pengelolaan

yang baik agar tanah menjadi produktif dan tidak rusak. Jenis tanah ini

diperkirakan meliputi 48 juta hektar terutama di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi

dan Irian jaya (Hardjowigeno, 1992).

2.2 Biochar

Biochar merupakan bahan pembenah tanah yang telah lama dikenal dalam bidang

pertanian yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tanah. Bahan utama

untuk pembuatan biochar adalah limbah-limbah pertanian dan perkebunan seperti

sekam padi, tempurung kelapa, kulit buah kakao, serta kayu-kayu yang berasal

dari tanaman hutan industri. Teknik penggunaan biochar berasal dari basin

Amazon sejak 2500 tahun yang lalu. Penduduk asli Indian memasukkan limbah-

limbah pertanian dan perkebunan tersebut ke dalam suatu lubang di dalam tanah.

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

11

Sebagai contoh yaitu “Terra Preta” yang sudah cukup dikenal di Brazil. Tanah

ini terbentuk akibat proses perladangan berpindah dan kaya residu organik yang

berasal dari sisa-sisa pembakaran kayu hutan (Glaser dkk., 2002).

Menurut Lehmann dan Joseph (2009), biochar diproduksi dari bahan-bahan

organik yang sulit terdekomposisi, yang dibakar secara tidak sempurna (pyrolisis)

atau tanpa oksigen pada suhu yang tinggi. Arang hayati yang terbentuk dari

pembakaran ini akan menghasilkan karbon aktif, yang mengandung mineral

seperti kalsium (Ca) atau magnesium (Mg) dan karbon anorganik. Kualitas

senyawa organik yang terkandung dalam biochar tergantung pada asal bahan

organik dan metode karbonisasi. Dengan kandungan senyawa organik dan

inorganik yang terdapat di dalamya, biochar banyak digunakan sebagai bahan

amelioran untuk meningkatkan kualitas tanah, khususnya tanah marginal (Rondon

dkk., 2007; Hunt dkk., 2010).

Pemberian biochar dapat memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah

(Steinbeisis dkk., 2009). Pemberian biochar ke tanah berpotensi meningkatkan

kadar C-tanah, retensi air dan unsur hara di dalam tanah. Gani (2009) menyatakan

bahwa keuntungan lain dari biochar adalah bahwa karbon pada biochar bersifat

stabil dan dapat tersimpan selama ribuan tahun di dalam tanah. Biochar yang

diberikan ke dalam tanah dapat meningkatkan fiksasi N di dalam tanah (Rondon

dkk., 2007). Pencucian N dapat dikurangi secara signifikan dengan pemberian

biochar ke dalam media tanam (Steiner, 2007), sehingga N tersedia baik bagi

tanaman dan tidak mengalami kekurangan. Biochar juga dapat meningkatkan

KTK tanah, sehingga dapat mengurangi resiko pencucian hara khususnya K dan

NH4-N. Biochar juga dapat menahan P yang tidak bisa diretensi oleh bahan

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

12

organik biasa (Lehmann, 2007). Biochar dapat berfungsi sebagai pembenah tanah,

meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan memasok sejumlah nutrisi yang

berguna serta meningkatkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Mawardiana

dkk., 2013). Hasil penelitian lainnya, menunjukkan bahwa biochar dapat

menambah kelembaban dan kesuburan tanah pertanian. Di samping itu, dalam

konteks pengurangan emisi CO2, biochar persisten dalam tanah bahkan dilaporkan

sampai ribuan tahun. Potensi biochar sebagai pembenah tanah selain dapat

memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dapat pula sebagai sumber

utama bahan untuk konservasi karbon organik di dalam tanah. Penambahan

biochar ke tanah meningkatkan ketersediaan kation utama dan fosfor, total N dan

kapasitas tukar kation tanah (KTK) yang pada akhirya meningkatkan hasil

produksi (Gani, 2010).

2.3 Pupuk Organonitrofos, pupuk anorganik dan kombinasinya terhadapperubahan sifat tanah

Pupuk Organonitrofos merupakan pupuk organik alternatif dengan bahan baku

kotoran sapi (fresh manure) yang dikombinasikan dengan limbah padat industri

dari industri MSG ( Monosodium Glutamat). Bahan ini dikomposkan dengan

menggunakan teknik pengomposan yang terkendali dan melibatkan mikroba.

Selain itu, campuran bahan baku tersebut diinokulasi dengan mikroba N2-fixer

dan pelarut P. Hal ini berfungsi dalam meningkatkan kandungan hara N dan P dari

kompos yang dihasilkan. Produk kompos diformulasikan sebagai pupuk NP

organomineral dengan kandungan N yang relatif cukup serta P-terlarut yang

cukup tinggi. Kedua bahan baku bersumber dari sumberdaya lokal yang cukup

melimpah di Provinsi Lampung, sehingga harga pupuk alternatif ini akan lebih

murah dan lebih kompetitif (Nugroho dkk., 2012).

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

13

Syarat tanah sebagai media tumbuh dibutuhkan kondisi fisik dan kimia yang baik.

Apabila keadaan fisik tanah baik maka dapat menjamin pertumbuhan akar

tanaman sehingga dapat menaikkan aerasi dan ruang pori tanah. Dengan adanya

pemberian pupuk Organonitrofos, maka dapat menaikkan sifat fisik tanah (aerasi

dan ruang pori tanah) sehingga dapat menjamin pertumbuhan akar tanaman.

Peran bahan organik yang paling besar terhadap sifat fisik tanah meliputi struktur,

konsistensi, porositas, daya mengikat air, dan yang tidak kalah penting adalah

peningkatan ketahanan terhadap erosi (Stevenson, 1982).

Selain berperan terhadap peningkatan sifat fisik dan kimia tanah, pupuk organik

juga dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah. Pupuk organik

merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna tanah. Penambahan pupuk

organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi

dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi

dan mineralisasi bahan organik serta respirasi tanah. Beberapa mikroorganisme

yang beperan dalam dekomposisi bahan organik adalah fungi, bakteri dan

aktinomisetes. Di samping mikroorganisme tanah, fauna tanah juga berperan

dalam dekomposi bahan organik antara lain yang tergolong dalam protozoa,

nematoda, Collembola, dan cacing tanah. Fauna tanah ini berperan dalam proses

humifikasi dan mineralisasi atau pelepasan hara, bahkan ikut bertanggung jawab

terhadap pemeliharaan struktur tanah (Tian dkk., 1997).

Bahan organik merupakan substrat alami untuk mikroorganisme dan secara

tidak langsung memberikan nutrisi bagi tanaman melalui kegiatan

mikroorganisme tanah. Bahan organik itu penting untuk pembentukan agregat

tanah dan karenanya juga untuk pembentukan struktur tanah yang pada akhirnya

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

14

menentukan sampai sejauh mana aerasi tanah dan kebiasaan perakaran tanaman.

Bahan organik membantu dalam konservasi nutrisi tanah dengan mencegah erosi

dan peluruhan nutrisi dan permukaan tanah (Rao, 1994).

2.4 Peran dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi C-mik

Jenkinson dan Powlson (1976) menambahkan dalam mengukur kandungan

biomassa mikroorganisme tanah metode yang digunakan adalah metode yang

dikenal dengan metode Kloroform fumigasi-inkubasi (CFI) dan biomassa

mikroorganisme tanah (C-mik) yang merupakan indikator tingkat kesuburan

tanah. Tanah yang mengandung berbagai macam mikrobiota tanah secara umum

dikatakan bahwa tanah tersebut adalah tanah yang sifat fisik dan kimianya baik.

Banyaknya mikroorganisme tanah hanya ditemukan pada tanah yang mempunyai

sifat bagi mikrobiota tanah tersebut untuk berkembang dan aktif. Menurut Smith

dkk. (1995), metode CFI ini dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwa

mikroorganisme tanah yang mati, akan dimineralisasi dengan cepat dan CO2 yang

dihasilkan merupakan sebuah ukuran dari populasi awal keberadaan mikrobiota

tanah.

C-mik tanah mampu dijadikan indikator dalam penentu kesuburan tanah, karena

C-mik tanah mewakili sebagian kecil fraksi total karbon dan nitrogen tanah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas C-mik antara lain kandungan unsur

hara dalam tanah, struktur tanah, tekstur tanah, kelembaban tanah dan suhu tanah

Berdasarkan hasil penelitian Mustoyo dkk. (2013), C-mik tanah menentukan

tingkat kesuburan tanah, sementara itu tingkat C-mik tanah di Plateau Dieng

ditentukan oleh bahan organik tanah dan nilai konduktivitas listrik.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

15

Mikroorganisme juga membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya

didalam tanah. Nutrisi tersebutlah yang berguna untuk memberikan energy dan

membantu mikroba untuk melaksanakan aktivitasnya. Dengan nutrisi yang

terpenuhi maka mikroba akan bereproduksi agar generasi mereka tidak punah.

Seperti yang kira ketahui pupuk Organonitrofos merupakan pupuk organik baru

yang dirakit dari pencampuran kotoran sapi dengan batuan fosfat alam yang

diperkaya mikroorganisme penambat N dan pelarut P. Dengan adanya

penambahan pupuk Organonitrofos serta kombinasinya diharapkan dapat

memperbanyak biomassa mikroorganisme tanah dan terbantu aktivitasnya untuk

mempercepat penyediaan hara dan juga sebagai sumber bahan organik tanah

untuk tanaman karena mikroorganisme sangat nyata peranannya dalam hal

mendekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat tinggi.

Hassink (1994) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara tekstur

tanah dan biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik). Biomassa

mikroorganisme tanah lebih tinggi dua kali lipat pada tanah-tanah bertekstur pasir

atau debu dari pada tanah- tanah bertekstur liat. Hal ini terjadi karena rendahnya

aktivitas mikroorganisme dan kecepatan mineralisasi pada tanah-tanah bertekstur

liat, berhubungan dengan rendahnya rasio C : N tanah.

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

16

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Natar di Desa Negara Ratu dari

bulan Mei sampai dengan Agustus 2016. Analisis biomassa karbon

mikroorganisme tanah (C-mik) dan analisis contoh tanah dilakukan di

Laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung, Bandar Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan adalah benih kacang tanah Varietas Jerapah, biochar,

pupuk urea, SP-36, KCl, pupuk Organonitrofos, serta bahan-bahan kimia untuk

analisis sampel tanah dan biomassa karbon mikroorganisme tanah.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pirolisator, bor tanah, cangkul,

sekop, tabung gas, terpal, karung, tali, ayakan 2 mm, kulkas, oven, desikator, pH

meter, toples plastik ukuran 1 liter, botol film, dan alat laboratorium lainnya untuk

analisis tanah.

3.3 Metode Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Kelompok (RAK) yang terdiri atas 11 perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

17

diperoleh 33 unit percobaan. Pada setiap plot percobaan diambil 5 sampel tanah

yang dipilih secara acak dan selanjutnya digunakan sebagai sampel pengamatan.

Adapun kombinasi perlakuan pupuk Organonitrofos dan pupuk anorganik sebagai

berikut :

Tabel 1. Kombinasi perlakuan aplikasi pupuk Organonitrofos dan pupukanorganik pada tanah Ultisol yang di tanami kacang tanah (Arachishypogaea L.).

Perlakuan Dosis Pupuk (kg/petak)Organonitrofos Urea SP-36 KCL

P0 = Kontrol - - - -

P1 = Pupuk anorganik 100% - 0,1 0,3 0,2

P2 = Pupuk Organonitrofos 100 % 20 - - -

P3 = Pupuk Organonitrofos 100% +anorganik 25%

20 0,025 0,075 0,05

P4 = Pupuk Organonitrofos 100% +Pupuk anorganik 50%

20 0,05 0,1 0,1

P5 = Pupuk Organonitrofos 100% +Pupuk anorganik 75%

20 0,075 0,2 0,1

P6 = Pupuk Organonitrofos 100% +Pupuk anorganik 100%

20 0,1 0,3 0,2

P7 = Pupuk Organonitrofos 25% +Pupuk anorganik 75%

5 0,075 0,2 0,1

P8 = Pupuk Organonitrofos 50% +Pupuk anorganik 75%

10 0,075 0,2 0,1

P9 = Pupuk Organonitrofos 75% +Pupuk anorganik 75%

15 0,075 0,2 0,1

P10 = Pupuk Organonitrofos 50% +Pupuk anorganik 50%

10 0,05 0,1 0,1

Keterangan : Pupuk Organonitrofos 100% (10.000 kg ha-1), pupuk anorganik100% (50 kg urea ha-1, 150 kg SP-36 ha-1,dan 100 kg KCl ha-1)

Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlet dan aditivitas data diuji dengan Uji

Tukey. Data yang diperoleh diolah dengan analisis ragam setelah itu dilakukan uji

ortogonal kontras. Analisis Korelasi dilakukan pada C-organik, N-total, P-

tersedia, pH dan kadar air terhadap C-mik tanah.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

18

Tabel 2. Perbandingan ortogonal kontras pengaruh pemberian pupukOrganonitrofos plus, anorganik dan kombinasinya terhadap C-mikTanah.

Perbandingan P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

P0 vs sisa -10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1P1 vs P2 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0P1, P2 vs sisa 0 -4 -4 1 1 1 1 1 1 1 1P3, P4, P5 vs P6 0 0 0 -1 -1 -1 3 0 0 0 0P4,P5 vs P3 0 0 0 2 -1 -1 0 0 0 0 0P4 vs P5 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0P7, P8, P9, P10 vs P6 0 0 0 0 0 0 4 -1 -1 -1 -1P7, P8, P9 vs P10 0 0 0 0 0 0 0 -1 -1 -1 3P8, P9 vs P7 0 0 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0P8 vs P9 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Penyiapan Biochar

Biochar yang digunakan berbahan dasar sekam padi, sekam padi tersebut

diletakkan disekeliling dandang yang ditambah cerobong alumunium yang

dimodifikasi bagian sekeliling cerobong terdapat lubang yang berfungsi sebagai

tempat bahan pemicu timbulnya api dan keluarnya angin. Bahan pemicu dapat

berupa kayu kering, batok kelapa kering ataupun bonggol jagung kering.

Di dalam dandang dan cerobong tersebut dimasukkan kayu kering bila perlu

bensin untuk pemicu nyalanya api, kemudian bahan pemicu tersebut dibakar di

dalam dandang dan di tunggu sampai asap mulai mengepul, sekam padi

ditaburkan di sekeliling dandang, setiap beberapa menit sekam padi dibalik untuk

meratakan sekam yang telah menjadi arang.

Setelah 2-3,5 jam dan sekam yang telah menjadi arang tersebut sudah rata, arang

sekam padi tersebut (biochar) dipindahkan untuk langsung disiram air agar tidak

menjadi abu atau terjadi pembakaran sempurna (Nurida dkk., 2012). Biochar

dijemur, dihaluskan dan diayak dengan ayakan berdiameter 2 mm.

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

19

Gambar 1. Cerobong alumunium untuk pembuatan biochar dengan bahan dasarsekam padi yang digunakan dalam penelitian.

3.4.2 Pembuatan Petak Percobaan

Pembuatan petak percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Natar Desa Negara

Ratu. Tanah pada petak percobaan diolah dengan menggunakan mesin traktor,

kemudian dibalik sampai kedalaman 15-20 cm agar akar sisa gulma yang berada

dipermukaan tanah terambil utuh. Setelah itu tanah di garu untuk menggemburkan

strukturnya dan dibuat petak percobaan sebanyak 33 petak dengan ukuran petak

yaitu 4m x 5m (Gambar 2).

Gambar 2. Tata letak percobaan pengaruh pemberian pupuk Organonitrofos plus,anorganik dan kombinasinya terhadap biomassa karbonmikroorganisme (C-mik) di lapang.

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

20

3.4.3 Aplikasi Pupuk Organonitrofos dan Biochar

Pupuk Organonitrofos dicampurkan ke dalam tanah sesuai dosis perlakuan pada

masing-masing petakan. Selain pupuk Organonitrofos, biochar dan dolomit juga

ditambahkan kedalam tanah. Bahan-bahan tersebut diaplikasikan satu minggu

sebelum tanam.

Tabel 3. Analisis kandungan unsur hara yang terdapat di pupuk Organonitrofos.

Jenis Analisis Nilai

pH pupuk OrganonitrofosC-organik (%) pupuk OrganonitrofosN-total (%) pupuk OrganonitrofosP-total (%) pupuk OrganonitrofosK-total (%) pupuk Organonitrofos

5,959,521,135,580,68

3.4.4 Penanaman Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah ditanam dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm. Penanaman

benih kacang tanah dilakukan dengan memasukkan 2 benih kacang tanah ke

dalam setiap lubang tanam. Penyulaman dilakukan apabila terdapat benih yang

tidak tumbuh atau mati. Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada umur

tanaman 1 dan 6 minggu. Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan,

bertujuan untuk menutup bagian perakaran. Pada saat tanaman berumur 2 minggu

dilakukan pemotongan terhadap tanaman yang tumbuh dua tanaman perlubang,

sehingga hanya di sisakan satu tanaman perlubang tanam.

3.4.5 Aplikasi Pupuk Kimia

Pupuk kimia (150 kg SP-36 ha-1,dan 100 kg KCl ha-1) diberikan secara bersamaan

1 minggu setelah benih kacang tanah ditanam. Sedangkan untuk Pupuk urea

diberikan sebanyak dua kali yaitu aplikasi urea pertama dilakukan saat 1 minggu

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

21

setelah tanam (½ dosis) dan aplikasi urea kedua dilakukan pada masa vegetatif

akhir (sisa ½ dosis).

3.4.6 Pengambilan Contoh Tanah

Sampel tanah diambil dengan menggunakan bor tanah. Contoh tanah diambil

sebanyak tiga titik setiap ulangan, sampai kedalaman 20 cm. Kemudian contoh

tanah yang diambil pada setiap titik dikompositkan. Pengambilan sampel awal

dilakukan sebelum aplikasi perlakuan, pengambilan sampel tanah berikutnya yaitu

pada 15 HST, 30 HST, 45 HST, 60 HST (vegetatif akhir tanaman), 75 HST dan

90 HST (saat panen).

3.4.7 Analisis Tanah

Analisis C-organik, N-total, P-tersedia, K-dd, KTK, pH tanah, dan kadar air tanah

dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung pada saat pengambilan sampel tanah saat panen, sedangkan suhu tanah

dilakukan di lokasi percobaan dengan menggunakan alat soil temperature tester.

3.5 Variabel Pengamatan

3.5.1 Variabel Utama

Variabel utama pada penelitian adalah pengukuran Biomassa karbon

mikroorganisme tanah (C-mik) tanah yang dilakukan pada sebelum aplikasi

perlakuan, 15 HST, 30 HST, 45 HST, 60 HST (vegetatif akhir tanaman), 75 HST

dan 90 HST (saat panen). Penetapan C-mik dilakukan dengan menggunakan

metode fumigasi-inkubasi (Jenkinson dan Powlson, 1976) yang telah

disempurnakan oleh Franzluebbers dkk. (1995). Proses pelaksanaan analisis yaitu

100g tanah lembab ditempatkan dalam gelas beaker 50 ml. Tanah tersebut

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

22

indikator

kemudian difumigasi menggunakan kloroform (CHCl3) sebanyak 30 ml dalam

desikator yang telah diberi tekanan 50 cm Hg selama 60 menit kemudian diamkan

selama 48 jam. Sebanyak 10 gram tanah inokulan diikat rapat dalam plastik

kemudian dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

Setelah tanah di fumigasi selama 48 jam, tanah dibebaskan dibawah

tekanan 30 cm Hg. Setelah itu setiap contoh tanah dimasukkan ke dalam toples

berukuran 1 liter bersama dua botol film, satu botol berisi 10 ml KOH 0,5 N dan

satu botol selanjutnya berisi 10 ml aquades (Gambar 3). Kemudian ditambahkan

10g tanah inokulan (tanah segar) yang telah dikeluarkan dari lemari pendingin

pada saat pertama fumigasi. Setelah dikeluarkan dari lemari pendingin, tanah

tersebut didiamkan selama kurang lebih 30 menit (proses aklimatisasi). Toples

tersebut kemudian ditutup sampai kedap udara dengan menggunakan lakban dan

diinkubasi pada suhu 25oC ditempat gelap selama 10 hari. Kuantitas C-CO2 yang

diserap

dalam KOH 0,5 N ditentukan dengan titrasi (Anderson, 1982). Pada akhir

inkubasi, ditambahkan indicator phenophtalein sebanyak 2 tetes pada beaker

berisi KOH dan dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga warna merah hilang. Jumlah

HCl yang ditambahkan dicatat, selanjutnya ditambahkan 2 tetes metil orange dan

dititrasi dengan HCl hingga warna kuning berubah menjadi merah muda.

Adapun reaksi kimia pengikatan CO2 untuk proses titrasi:

1. Reaksi pengikatan CO2 (inkubasi selama 10 hari)

2KOH + CO2 K2CO3 + H2O

2. Perubahan warna menjadi tidak berwarnaindikator

K2CO3 + HCl KHCO3 + KCl

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

23

Phenolphtalein

3. Perubahan warna kuning menjadi pinkindikator

KHCO3 + HCl KCl + H2O + CO2metil orange

Gambar 3. Diagram Proses pengukuran C-mik tanah.

100 g tanah lembab digelas beaker 50 ml di

masukkan ke desikator

Fumigasimenggunakan

kloroform (CHCl3) 30ml

10 g tanah inokulan(tanah segar)

Tanah fumigasidibebaskan dibawahtekanan/ 30 cm Hg

Tanah fumigasi daninokulan di masukkanke toples (1 l) dengan10 ml KOH 0,5 N dan

10 ml aquades

Toples ditutup rapatmenggunakan lakbankemudian di inkubasi

(10 hari)

2 tetes indikatorphenophtlein ke dalam

KOH

Titrasi KOH denganHCl 0,1 N hingga

warna merah hilang

2 tetes metil orangedan di titrasi denganHCl hingga warna

menjadi merah muda

Jumlah HCl yangditambahkan dicatat

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

24

Sedangkan untuk tanah non-fumigasi menggunakan 110 g tanah berat kering

oven. Tanah tersebut dimasukkan ke dalam toples berukuran 1 liter beserta 10 ml

0,5 N KOH dan satu botol film berisi 10 ml aquades tanpa penambahan tanah

inokulan. Kemudian toples tersebut ditutup dengan menggunakan lakban dan

diinkubasi pada suhu 25oC selama 10 hari. Pada akhir masa inkubasi kuantitas C-

CO2 yang diserap dalam KOH ditentukan dengan cara titrasi (sama dengan contoh

tanah fumigasi).

Biomassa karbon mikroorganisme tanah dihitung dengan rumus akhir:

( mg CO2 – C kg-1 10 hari ) = ( a – b ) x t x 120n

C-mik = (mg CO2 – C kg-1 10 hari)fumigasi – (mg CO2 – C kg-1 10 hari)non-fumigasi

Kc

Keterangan :

a = ml HCl untuk tanah fumigasi + inokulan

b = ml HCl blanko (inkubasi tanpa tanah)

t = normalitas HCl (0,1)

n = waktu inkubasi

kc = 0,41

3.5.2 Variabel Pendukung

Sedangkan variabel pendukung yang diamati yaitu :

a. Kadar C-organik (%) (metode Walkley & Black)

b. N-total (%) (metode Kjeldahl)

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

25

c. P-tersedia (ppm) (metode Bray 1)

d. pH tanah (H2O) (metode elektrometrik)

e. Kadar air tanah (%) (metode Gravimetrik)

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

44

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. C-mik tanah pada perlakuan berbagai kombinasi pupuk Organonitrofos dan

anorganik lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol.

2. C-mik tanah pada perlakuan pupuk tunggal 100 % Organononitrofos lebih

tinggi dibandingkan dengan perlakuan tunggal 100% anorganik.

3. C-mik tanah perlakuan 100% pupuk Organonitrofos + 100% anorganik (P6)

lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi dosis pupuk perlakuan 100%

Organonitrofos + 25% anorganik (P3), 100% Organonitrofos + 50% anorganik

(P4), 100% Organonitrofos + 75% anorganik (P5).

4. C-mik tanah pada perlakuan 100% pupuk Organonitrofos + 75% anorganik (P5)

lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk 100% Organonitrofos +

50% anorganik (P4).

5. C-mik tanah pada perlakuan 100% pupuk Organonitrofos + 100% anorganik

(P6) lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi dosis pupuk perlakuan 25%

Organonitrofos + 75% anorganik (P7), 50% Organonitrofos + 75% anorganik

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

45

(P8), 75% Organonitrofos + 75% anorganik (P9), 50% Organonitrofos + 50%

anorganik (P10).

6. C-mik tanah pada perlakuan 50% pupuk Organonitrofos + 50% anorganik (P10)

lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan berbagai kombinasi dosis pupuk

perlakuan 25% Organonitrofos + 75% anorganik (P7), 50% Organonitrofos +

75% anorganik (P8), 75% Organonitrofos + 75% anorganik (P9).

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka di perlukan kombinasi pupuk

Organonitrofos dan pupuk anorganik yang seimbang untuk memperbaiki

kesuburan biologi tanah Ultisol yang terkait dengan biomassa karbon

mikroorganisme tanah.

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

46

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, R.A. 1982 Water absorption and solubility and amylographcharacteristics of roll-cooked small grain products. Cereal Chem 59: 265–269.

Anjani, D. J. 2013. Uji Efektivitas Pupuk Organonitrofos dan Kombinasinyadengan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanTomat (Lycopersicum esculantum Nill.) di Tanah Ultisol Gedung Meneng.Skripsi. Universitas Lampung. Lampung. 83 hlm.

Bangun, M.S. dan Wahono. 2002. Pemanfaatan Teknologi Pengindraan Jauhuntuk Pemetakan Kandungan Bahan Organik Tanah. Jurnal Teknologi 5 :23-36.

Belay, A., Classens A. S., Wehner F. C and. De Beer J. M. 2001. Influence ofresidual manure on selected nutient elements and microbial composition ofsoil under longterm crop rotation. 18: 1-6.

Chan, K.Y., Van Zwieten B.L., Meszaros I., Downie D., and Joseph S. 2008.Using Poultry Litter Biochars as Soil Amendment. Australian Journal ofSoil Research 46: 437-444.

Dwijoseputro, D. 1998. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta. 232hlm.

Effendi, S. 1995. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa.Jakarta.

Gani, A., 2009. Biochar penyelamat lingkungan. Warta Penelitian danPengembangan Pertanian 31(6) :15-16

Gani, A., 2010. Multiguna Arang – Hayati Biochar. Sinar Tani Edisi 13-19 hlm.

Glaser, B., Lehmann J., and Zech W. 2002. Ameliorating physical and chemicalproperties of highly weathered soils in the tropics with charcoal: Areview. Biol. Fertil. Soils 35:219-230.

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

47

Glick, B.R., Todorovic B., Czarny J., Cheng Z., and Duan J. 2007. Promotionof plant growth by bacterial ACC deaminase. Crit. Rev. Plant Sci.26:227242.

Gunalan. 1996. Penggunaan Mikroba Bermanfaat Pada Bioteknologi TanahBerwawasan Lingkungan. Majalah Sriwijaya Vol.32. No. 2. UniversitasSriwijaya.

Gusmailina. 2009. Arang kompos bioaktif; inovasi teknologi pemanfaatan limbahdalam rangka menunjang pembangunan kehutanan yangberkesinambungan. Makalah Gelar Teknologi Palembang, 4 Mei 2009.Kerjasama Puslitbang Hutan Tanaman dan Balai Penelitian KehutananPalembang. Muara Enim, Palembang.

Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Agromedia Pustaka. Jakarta.138 hlm.

Hairiah, K. Van Noorwidjk M., dan Palm C. 1999. Methods for Sampling Aboveand Below Ground Organic Pools In Mudiyarso, M. V. Noorwidjk, andD.A. Suyanto. (Eds) Modelling Global Change Impacts on The SoilEnvironment GCTE Working Document no. 28 Bogor Indonesia, pp 65-66.

Hakim, N., Nyakpa Y.M., Lubis M.A., Nugroho S.G., Saul R.M., Diha A.M.,Hong B.G., dan Bailey H.H., 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UniversitasLampung. Lampung

Hanafiah, K.A. 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta. 360 hlm.

Handayanto, E., dan Hairiah, K. 2007. Biologi Tanah Landasan PengelolahanTanah Sehat. Penerbit Pustaka Adipura. Yogyakarta. 198 hlm.

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama SaranaPerkasa. Jakarta. 233 hlm.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta. 286 hlm.

Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan danPerencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. 351 hlm.

Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. 288 hlm.

Hassink, l. 1994. Effects of Soil Texture on The Size of The Microbial Biomassand on The Amount of C And N Mineralized per Unit Of MicrobialBiomass in Dutch Grassland Soils. Soil Biol. Biochemistry 26: 1573-1581.

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

48

Hunt, J., Duponte M., Sato D., and Kawabata A. 2010. The Basics of Biochar: ANatural Soil Amandment. Soil and Crop Management. Colengge ofTropical Agriculture and Human Resources. University of Hawai’I atManao. pp.1-6.

Hutagalung, H.P., Deddi S., Riyana H. 1997. Metode Analisis Air Laut Sedimendan Biota. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Indranada. K.H. 1994. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Indriani. 1999. Membuat kompos secara kilat. Penebar Swadaya. Jakarta 62 hlm.

Ismail, M., dan Basri A.B.. 2011. Pemanfaatan Biochar untuk Perbaikan KualitasTanah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh.

Jenkinson, D.S., and Powlson D.S. 1976. The Effect of Biocidal treatments onMetabolism in soil-V. Fumigation with chloroform. Soil.. Biochem 8 :209 – 213.

Kemala, V. 2010. Uji Efektivitas Pupuk NPK Plus Humik terhadap Pertumbuhandan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.), dan Sifat Kimia Tanahpada Tanah Ultisol, Cijayanti Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 65hlm.

Kusuma, M. A. 2012. Pengaruh Variasi Kadar Air Terhadap Laju DekomposisiKompos Sampah Organik di Kota Depok. (Tesis). Depok: FakultasTeknik Program Studi Teknik Lingkungan. Universitas Indonesia. 32hlm.

Lauber CL, Hamady M, Knight R, Fierer N. (2009). Pyrosequencing-basedassessment of soil pH as a predictor of soil bacterial communitycomposition at the continental scale. Appl Environ Microbiol. 75: 5111–5120.

Lavahun, E.M.F. 1995. Depth and Time Function of Microbial Biomass inPloughed and Grassland Typudalfs of Lower Saxon, Germany. Thesis.The Faculty of Agriculture George-August-University Geottingen.

Lehmann, J. 2007. Bioenergy in The Black. Frontiers in Ecology and theEnvironment 5: 381-387.

Lehmann, J. and Joseph S. 2009. Biochar for Environmental Management:Science and Technology. Earthscan-UK. pp. 71-78.

Liang, B., Lehmann J., Solomon D., Sohi S., Thies J.E., Skjemstad J.O., LuizaoF.J., Engelhard M.H., Neves E.G., and Wirick S. 2008. Stability ofBiomassderived Black Carbon in Soils. Geochimica et CosmochimicaActa 72: 6078-6096.

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

49

Liebhart, W.C. 1988. Effect of potassium in photosynthesis on carbohydratemetabolism and translocation. Soil Science. Amer: 109-145.

Lumbanraja, J., Dermiyati, Triyono S., dan Ismono H. 2013. PemasyarakatanAplikasi Pupuk Organik Rakitan Baru Organonitrofos di Kelompok Tanidan Pemberdayaan Kewirausahaan Kelompok Tani di KabupatenLampung Selatan. Proposal Hi-Link. Universitas Lampung. BandarLampung.

Lombin, G., Adepetu J. A and. Ayotade K. A, 1991. Complementary use oforganic manures and inorganic fertilizers in arable crop production.Paper Presented at the Organic Fertilizer Seminar, Kaduna. March 6-8th,1991.

Makinde, E. A., Agboola A. A., and Oluwatoyinbo F. I. 2001. The effect oforganic and inorganic fertilizers on the growth and yield of maize in amaize/melon intecrop. Moor Journal of Agricultural Research 2:15-20

Mawardiana. 2013. Pengaruh Residu Biochar dan Pemupukan NPK terhadap SifatKimia Tanah dan Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Padi Musim TanamKetiga. Jurnal Konserxasi Sumber Daya Lahan 1 (1): 16-23.

Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Di Indonesia, Karateristik, Klasifikasi danPemanfaatannya. Pustaka Jaya. Jakarta. Hlm. 216-238.

Mustoyo, S., Anggono, dan Simanjutak. 2013. Analisis Kesuburan Tanah denganIndikator Mikroorganisme Tanah pada Berbagai Sistem PenggunaanLahan di Plateau Dieng. Agri 25(1): 3-8.

Moat AG, Foster JW, Spector MP. 2002. Microbial Physiology. Fourth ed. NewYork: Wiley-Liss, Inc. 715 hlm.

Nasikah. 2007. Pengaruh Inokulasi Rhizobium dan Waktu Pemberian PupukN (Urea) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai di Lahan Sawahsetelah Kedelai (Glycine Max (L) Merril.). Skripsi pada Jurusan Biologi.Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Malang.Malang.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta;Hlm: 23-24

Nugroho, S.G., Dermiyati, Lumbanraja J., Triyono S., Ismono H., Triolanda Y. S.,and Ayuandari E. 2012. Optimum Ratio of Fresh Manure and GrainSize of Phosphate Rock Mixture in a Formulated Compost forOrganomineral NP Fertilizer. Journal of Tropical Soils 17 (2): 121 – 128.

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

50

Nurida, N. L., Dariah A., dan A. Rachman. 2012. Kualitas Limbah Pertaniansebagai Bahan Baku Pembenah Tanah berupa Biochar untukRehabilitasi Lahan. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Hlm. 211-218.

Nursyamsi, D, Nanan S.M., Sutisni dan IPG. Widjaja-Adhi. 1996. "Serapan P danKebutuhan Pupuk P Untuk Tanaman Pangan pada Tanah-tanah Asam".dalam Jurnal Tanah Tropika. Tahun II No.2. Pusat Penelitian Tanah danAgroklimat. Bogor.

Nyakpa, Y. M., Lubis A. M., Pulung M. A., Amrah A. G., Munawar A., Hong G.B., dan Hakim N. 1998. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung.Lampung.

Prasetyo, B.H. dan Suriadikarta D.A. 2006. Karakteristik, Potensi, dan TeknologiPengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Keringdi Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 25: 1-9

Purwoko. T. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara. Jakarta. 358 hlm.

Rao, S. 1994. Mikroba Tanah dan Pertumbuhan Tanaman, Universitas IndonesiaPress, Jakarta. 352 hlm.

Rondon, M.A., Lehmann J., Ramirez J., dan Hurtado M. 2007. BiologicalNitrogen Fixation by Common Beans (Phaseolus vulgaris L.) Increaseswith Bio-char additions. Biology and Fertility Soils 43: 699-708.

Sakinata, U.2014. Uji Efektivitas Pupuk Organonitrofos dan Kombinasinyadengan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan, Serapan Hara, danProduksi Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Pada TanahUltisol Natar. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 71 hlm.

Santoso, D., I P.G. Wigena, Z. Eusof, and C. Xuhui. 1995. The Asian landmanagement of sloping lands network: Nutrient balance study on slopingland. pp. 103−108. In A. Maglinao and A. Sajjapongse (Eds.).Internasional Workshop on Conservation Farming for Sloping Upland inSouth East Asia: Challenge, Opportunities, and Prospects. IBSRAM Proc.No. 14. Bangkok. Thailand.

Santoso, D. dan A. Sofyan. 2005. Pengelolaan hara tanaman pada lahan kering.hlm. 73−100. Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: Menujupertanian produktif dan ramah lingkungan. Pusat Penelitian danPengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Sarief, E. S. 1989. Fisika-Kimia Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung.220 hlm.

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

51

Septiana, L. M. 2012. Pengaruh Ekstraksi Campuran Kompos Bahan Organikdengan Dua Jenis Pengekstrak Terhadap Biomassa KarbonMikroorganisme (C-mik) pada Tanah Ultisol. Skripsi. UniversitasLampung. Bandar Lampung. 55 hlm.

Sibuea, S. M., Kardhinata, dan Harso E. 2014. Identifikasi dan Investasrisasi JenisTanaman Umbi-umbian yang Berpotensi Sebagai Sumber KarbohidratAlternatif di Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal OnlineAgroekotoknologi, 2(4):1408-1418.

Smith, J. L., Halvorson J. I. and Bolton, Jr. H. 1995. Determination and use of acorrected control factor in the chloroform fumigation method ofestimating soil microbial biomass. Biology and Fertility of Soil 19: 287-291.

Soegiman. 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan dari “The Natural And Properties OfSoil’’ oleh Buckman And Brady. Bhatara karya aksara. Jakarta. 788 hlm.

Steinbess, S., G. Gleixner, and M. Antonietti. 2009. Effect of BiocharAmendment on Soil Carbon Balance and Soil Microbial Activity. SoilBiology and Biochemistry 41: 1301-1310.

Steiner, C. Teixeira W., Lehmann J., Nehls T., de Macêdo J., Blum W., and ZechW. 2007. Long Term Effects of Manure, Charcoal and MineralFertilization on Crop Production and Fertility on a Highly WeatheredCentral Amazonian Upland Soil. Journal Plant and Soil 291: 275–290.

Stevenson, F.J. 1982. Humus Chemistry. Genesis, Composition, Reaction. JohnWiley and Sons. New York. pp. 512.

Sudarkoco. 1992. Penggunaan Bahan Organik pada Usaha Budidaya TanamanLahan Kering serta Pengelolaannya. Skripsi Jurusan Tanah. FakultasPertanian. IPB. Bogor. 50 hlm.

Subagyo, H., N. Suharta dan A. B. Siswanto. 2004. Tanah – Tanah PertanianIndonesia dalam Sumberdaya Lahan di Indonesia dan Pengelolaannya.Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 58 hlm.

Sugito, Y., Yulia N, dan Ellis N. 1995. Sistem Pertanian Organik. FakultasPertanian Universitas Brawijaya. Malang. 83p.

Suriawiria, U. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa. Bandung. 224hlm.

Suwahyono, U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik SecaraEfektif Dan Efisien. Jakarta: Penebar Swadaya. 185 hlm.

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, …digilib.unila.ac.id/40314/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · wening tyas aprilia abstrak pengaruh pemberian pupuk organonitrofos

52

Syarief, E.S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana.Bandung. 197 hlm.

Tian, G., Brussard L., Kang B.T. and Swift M.J. 1997. Soil fauna-mediateddecomposition of plant residues under contreined environmental andresidue quality condition. In Driven by Nature Plant Litter Quality andDecomposition, Department of Biological Sciences.(EdsCadisch, G. andK.E. Giller. pp. 125-134. Wey College, University of London, UK.

Witsell, L.E and Hobbs, J.A. 1965. Soil Compaction Effects on Field. PlantGrowth. J. 57: 534-537.