PENGARUH PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN...
Transcript of PENGARUH PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN...
PENGARUH PROMOSI LAYANAN PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK
KELILING (PUSTELING ) PNRI PADA KEBUTUHAN INFORMASI
PEMUSTAKA NARAPIDANA WANITA
(Studi Kasus: Rutan Kelas IIA Jakarta Timur, Pondok Bambu)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.Ip)
Oleh:
Astrid Brenda Maharani
NIM 1112025100035
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/2016 M
i
ABSTRAK
Astrid Brenda Maharani (1112025100035). Pengaruh Promosi Perpustakaan
Elektronik Keliling PNRI Pada Kebutuhan Informasi Pemustaka
Narapidana Wanita Rutan Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur.
Dibawah bimbingan Lili Sudria Wenny M.Hum Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2016.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Sejauh mana pengaruh promosi yang
dilakukan Perpustakaan Nasional RI terhadap pengetahuan narapidana wanita
tentang Perpustakaan Elektronik Kelilling. Dan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Perpustakaan elektronik Keliling pada Pemenuhan kebutuhan informasi
narapidana wanita. Metode yang digunakan adalah servey deskripsi. Berdasarkan
analisis dan interpretasi data, diperoleh hasil rxy = 0,47, kemudian angka tersebut
diinterpretasikan. Bila dilakukan interpretasi secara kasar atau sederhana, angka
tersebut berada pada kisaran 0,40 – 0,70 yang sifat hubungannya adalah sedang
atau cukup. Dengan demikian secara kasar dapat diinterpretasikan terhadap rxy
tersebut bahwa terdapat korelasi positif antara variabel X dan variabel Y.
Kemudian jika dilakukan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai
“r” product moment disimpulkan bahwa terdapat pengaruh promosi perpustakaan
elektronik PNRI terhadap Kebutuhan Informasi Pemustaka Narapidana Wanita
Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur, memiliki pengaruh positif yang
signifikan, karena jika dilihat pada taraf 5% ternyata rxy = 0,47 lebih kecil dari
pada “r” tabel (rt), sedangkan pada taraf 1% rxy lebih besar dari pada rt. Dari sini
dapat diketahui bahwa adanya pengaruh positif sedang antara Promosi
perpustakaan elektronik keliling PNRI terhadap kebutuhan Informasi pemustaka
Narapidana wanita kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur. Dari hasil tersebut
dapat diperoleh pengaruh variabel X terhadap variabel Y melalui koefesien
determinasi yang hasilnya 47%. Jadi, dapat dikatakan bahwa promosi dengan
kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita memberikan pengaruh sebesar
47% dalam meningkatkan kebutuhan informasi narapidana wanita kelas IIA
Pondok Bambu Jakarta Timur.
Kata Kunci: Pusling, Kebutuhan Informasi, Narapidana
ii
ABSTRAK
Astrid Brenda Maharani. NIM 1112025100035. Pengaruh Promosi
Perpustakaan Elektronik Keliling PNRI Pada Kebutuhan Informasi
Pemustaka Narapidana Wanita Rutan Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta
Timur
This research s: 1) To determine the extent to which the influence of the
campaign carried out against the knowledge of the National Library of the female
inmates Electronic Library, 2) To determine how much influence Elektronk
Library Roving on the information needs of women prisoners.
The approach used in this study is a quantitative approach with a
correlation method, the research aims to determine the relationship and influence
between promotion services to the needs of prison inmates get a bamboo hut. The
population in this study were female prison inmates bamboo hut which numbered
120 people and sample the authors take is 25% of the population that is 30 people.
The results of this study can be concluded that the correlation between the
promotion of electronic libraries around the information needs in the crease class
IIA jakarta correlate quite moderate and this can be seen from the count value of
0.47 r, where r count larger than r table 0 , 40 to 0.70, thus it can be concluded
there is moderate or sufficient relationship between the promotion of electronic
library circumference (variable X) with the information needs of inmates (variable
Y) shown besara value "r" product moment include the category quite where r
calculate the range 0.47> 0.463. And judging by the kofesien determination that
the promotion of electronic library circumference have a significant effect on the
information needs of women prisoners. It can be seen from the R2 value of 23%
which shows that the percentage of influence around the electronic library sale of
23% of the needs Opera- inmates.
Keywords: Promotion electronic library, information requirements
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada
Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan
sahabatnya.Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi
ini,baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa
bantuandan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1) Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Adab dan
Humaniora
2) Bapak Pungki Purnomo M.LIS, Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
3) Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4) Ibu Lili Sudria Weny M.Hum yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5) Bapak dan Ibu dosen Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah
SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian
hari.
6) Ayah dan Ibu saya yang telah mendoakan saya serta mengantarkan saya
bimbingan kekampus.
iv
7) Untuk Sahabat saya Oktareni, Ifah Latifah, Uluhiyah Mahmuda,
Nurfitriani Arfah, Rahmi Izati, Diva Agripina, Atikah, Pupu Ressy, dan
Reza Nawafella yang sudah memberikan saya semangat dan menemani
saya mencari bahan reverensi skripsi
8) Untuk Sahabat terdekat saya Darojatul Azka, Muhamad Irfan, Rahadiyan
Harris, Rahajeng, Miftah Dini, dan Derry Pratama yang telah membantu
saya dalam bertukar fikiran untuk skripsi ini, dan memberikan saya
semangat.
9) Kepada Ibu Merry, bapak Tio petugas pelaksana layanan perpustakaan
elektronik yang telah memberikan saya izin untuk memakai fasilitas bus
pusteling.
10) Tahanan pendamping Dian, Jessica, Dina, yang telah membantu saya
dalam menyebarkan kuisioner.
11) Ibu Sulastri yang sudah membantu dan memberikan izin untk meneliti di
rutan Pondok Bambu.
v
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
ABSTRAK ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................ 5
1. Pembatasan Masalah ............................................. 5
2. Rumusan Masalah ................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 6
1. Tujuan penelitian ................................................... 6
2. Manfaat Penelitian ................................................ 6
D. Definisi Istilah ............................................................. 6
E. Sistematika Penulisan ................................................. 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum ............................................................... 10
1. Pengertian Perpustakaan Umum ....................................... 10
2. Tujuan Pengertian Perpustakaan Umum ........................... 11
B. Perpustakaan Nasional ............................................................ 12
1. Pengertian Perpustakaan Nasional .................................... 12
2. Tujuan Pengertian Perpustakaan Nasional ........................ 13
C. Promosi
1. Pengertian Promosi ........................................................... 13
2. Strategi Promosi ................................................................ 14
3. Tujuan Promosi ................................................................. 16
vi
D. Perpustakaan Elektronik
1. Perkembangan Perpustakaan Elektronik ........................... 17
2. Perpustakaan Elektronik.................................................... 19
3. Kebutuhan Informasi ......................................................... 20
E. Pemustaka ............................................................................... 24
F. Rumah Tahanan ...................................................................... 24
G. Narapidana .............................................................................. 25
H. Penelitian yang Relevan .......................................................... 26
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan............................................................... 28
B. Metode Penelitian.................................................................... 28
1. Penelitian Lapangan ........................................................... 28
C. Sumber Data ............................................................................ 29
D. Populasi dan Sampel .............................................................. 29
1. Populasi ............................................................................. 29
2. Sampel ............................................................................... 30
E. Teknik Pengambilan Data ....................................................... 31
1. Seleksi Data ....................................................................... 31
2. Presentase Dara ................................................................. 31
F. Metode Pengambilan Persepsi ................................................ 33
G. Instrumen Penelitian................................................................ 36
H. Prosedur Penelitian.................................................................. 40
I. Hipotesis Penelitian ................................................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Elektronik Keliling PNRI ....................... 42
1. Sejarah singkat .................................................................. 42
2. Jenis Kendaraan ............................................................... 42
3. Fasilitas ............................................................................ 43
4. Waktu dan Layanan........................................................... 43
vii
B. Profil Rutan Kelas IIa Jakarta Timur ..................................... 43
1. Sejarah Singkat.................................................................. 43
2. Visi dan Misi .................................................................... 44
3. Struktur Organisasi Rutan Pondok Bambu ...................... 44
4. Keadaan Narapidana ......................................................... 45
C. Hasil Penelitian ....................................................................... 46
D. Analisis Korelasi ..................................................................... 57
E. Interpretasi dengan Kd ............................................................ 63
F. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 64
B. Saran ........................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 66
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Populasi ................................................................. 30
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r Produk Momen.................................... 33
Tabel 3.3 Intrument Penelitian .......................................................... 36
Tabel 3.4 Prosedur Penelitian ............................................................ 40
Tabel 4.1 Keadaan Narapidana Rutan Kelas 2A Pondok Bambu ..... 45
Tabel 4.2 Pengguna Perpustakaan Elektronik Keliling dalam 5 Bulan 46
Tabel 4.3 Promosi Perpustakaan Elektronik Keliling ...................... 47
Tabel 4.4 Perpustakaan Elektronik Keliling Milik Perpustakaan
Nasional ............................................................................. 47
Tabel 4.5 Promosi Melalui Kegiatan Langsung ................................ 48
Tabel 4.6 Tertarik dengan Promosi Perpustakaan Elektronik Keliling
dengan Media Elekronik.................................................... 48
Tabel 4.7 Petugas Pusteling Bersikap Sopan dan Baik ..................... 49
Tabel 4.8 Fasilitas Internet, AC yang dimiliki Pusteling Sudah Baik 49
Tabel 4.9 Informasi Pusteling Mempunyai Koleksi Non Buku ........ 50
Tabel 4.10 Pusteling untuk Mencari Kebutuhan Informasi melalui CD 50
Tabel 4.11 Menyukai Koleksi CD, DVD yang berisi Film Pendek .... 51
Tabel 4.12 Tertarik mencari Informasi Media Internet ....................... 51
Tabel 4.13 Mencari Kebutuhan Informasi e-resource......................... 52
Tabel 4.14 e-resource dapat Mengakses Jurnal Ilmiah dan Surat Kabar 52
Tabel 4.15 Mencari Informasi Sesuai Kebutuhan Informasi ............... 53
Tabel 4.16 Mendapatkan Kendala Jaringan Internet ........................... 53
Tabel 4.17 Menggunakan Internet, DVD, CD di Pusteling tertatarik
datang ke Perpustakaan Nasional ...................................... 54
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Angket X ............................................. 54
ix
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Angket Y ............................................. 56
Tabel 4.20 Hasil X dan Y .................................................................... 58
Tabel 4.21 Tingkat Hubungan Variabel X dan Y ................................ 60
Tabel 4.22 Nilai Koefisien Korelasi r Product Moment KarlPearson 61
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................ 44
Gambar 4.2 Frekuensi Distribusi Variabel X ........................................ 55
Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y ........................................ 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut hampir
seluruh disiplin ilmu untuk bersifat dinamis. Kemajuan teknologi banyak
diadopsi ke dalam dunia pengetahuan dan informasi. sehingga, teknologi
menjadi teman dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar masyarakat telah
memanfaatkan teknologi untuk menunjang kegiatan mereka. Misalnya,
mahasiswa memanfaatkan teknologi seperti laptop dan internet untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. hal ini tentu saja berdampak pada
lembaga pendidikan, pemerintahan, maupun lembaga informasi untuk
berkembang mengikuti perkembangan teknologi, termasuk perpustakaan.
IFLA (Internasional Fendeation of Library Assosiation and
Institution) mendefinisikan bahwa perpustakaan adalah kumpulan bahan
tercetak maupun non cetak yang tersusun secara sistematis. Perpustakaan
berperan penting dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Oleh
sebab itu, untuk mewujudkan peran dan fungsi perpustakaan, perpustakaan
mengadopsi teknologi ke dalam lingkup pengelolaannya. Salah satu sistem
pengelolaan di perpustakaan yang mengadopsi teknologi adalah bidang
layanan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menyesuaikan layanan dengan
perkembangan kebutuhan informasi pemustaka. Teknologi berbasis
elektronik adalah teknologi yang cukup relevan untuk digunakan di dunia
2
perpustakaan. diperpustakaan elektronik, pemustaka bisa mengakses berbagai
media, Internet dan Dvd, yang bisa mengakses Video, jurnal elektronik,
mengirim email, sehingga pemustaka lebih gemar mengetahui informasi dari
berbagai bidang. selanjutnya, perpustakaan memperluas jaringan untuk
mempromosikan layanan perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi
berbasis elektronik yang kemudian dikenal dengan istilah perpustakaan
elektronik keliling. Di Indonesia, pusteling diterapkan oleh sebagian
perpustakaan yang mempunyai anggaran sumber daya manusia, dan teknologi
yang memadai. Pusteling sangat berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan
oleh masyarakat.
Mengingat pentingnya pusteling bagi para narapidana, diperlukan
langkah strategis menyikapi kemajuan dunia informasi. Salah satu cara yang
tepat agar perpustakaan dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh narapidana
adalah dengan mengadakan promosi layanan perpustakaan. Promosi layanan
perpustakaan adalah strategi agar jasa layanan pusteling dapat secara efektif
dimanfaatkan oleh para pemustaka khususnya narapidana melalui berbagai
kegiatan promosi yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan
kebtuhan informasi para narapidana.
Dengan adanya promosi diharapkan para narapidana mengetahui
layanan yang ada di perpustakaan elektronik keliling, sehingga membuat
mereka tertarik untuk mengunjungi perpustakaan elektronik keliling dan
memanfaatkan fasilitas layanan yang diberikan perpustakaan elektronik
keliling serta meningkatkan kebutuhan informasi. Sebuah perpustakaan
3
elektronik keliling akan mempunyai peran penting jika narapidana memakai
pusteling itu mau memanfaatkan pusteling tersebut secara profesional yaitu
apabila bahan informasi yang ada dipusteling tersebut sering diakses dan
dilihat.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) merupakan salah
satu perpustakaan yang menggunakan pusteling sebagai sarana promosi untuk
meningkatkan kebutuhan informasi pemustakanya. Oleh karena itu, dalam
mengoptimalkan perpustakaan elektronik khususnya dalam meningkatkan
kebutuhan informasi, pusteling melakukan kegitan penjualan jasa
perpustakaan kepada pemustaka.
Berdasarkan hasil wawancara singkat saat penulis observasi ke PNRI
yang dilakukan oleh ibu Merry Rosita selaku ketua pelaksana Pusteling di
PNRI, pada tanggal 17 februari 2016. Mengatakan bahwa promosi Pusteling
yang dilakukan oleh PNRI sangat baik. Yang digunakan adalah media cetak
dan non cetak, contoh promosi cetak adalah pembuatan brosur dan spanduk,
sedangkan contoh non cetak yaitu dengan membuat jadwal kunjungan ke
rutan, acara hari anak nasional, dan melalui website PNRI. Upaya yang
ditempuh oleh pusteling untuk meningkatkan kebutuhan informasi pada
pemustaka yaitu melalui koleksi jurnal online, e-book dan dvd, untuk diminati
dan mengakses informasi di Pusteling. Dengan pusteling diharapkan
pemustaka dapat tertarik dan memanfaatkan koleksi perpustakaan sesuai
dengan kebutuhannya.
4
Kunjungan pusteling di rutan merupakan kegiatan rutin untuk
mempromosikan perpustakaan nasional dan meningkatkan kebutuhan
informasi pemustaka di rutan. meskipun mereka adalah orang yang
melakukan tindakan kriminal, tetapi mereka juga berhak mendapatkan
informasi secara efektif. pusteling diharapkan dapat membantu para
narapidana dalam memenuhi kebutuhan informasinya di dalam Pusteling
tersedia jurnal elektronik, jaringan internet, DVD. Tetapi mereka lebih
memilih jaringan internet untuk membuka media sosial youtube setiap
pusteling diadakan. Padahal, pusteling merupakan program yang disusun
untuk menyebarluaskan informasi kepada setiap pemutaka secara lebih
konkrit. oleh karena itu, pusteling seharusnya berpengaruh dalam
meningkatkan kebutuhan informasi pemustakanya.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis terarik untuk melakukan
pembahasan lebih lanjut mengenai bagaimana pengaruh promosi
perpustakaan keliling terhadap kebutuhan informasi pemustakanya dengan
menganalisis pemanfaatan pusteling oleh pemustaka. dengan demikian,
skripsi ini diberi judul "Pengaruh Promosi Perpustakaan Elektronik
Keliling (Pusteling) PNRI pada Kebutuhan Informasi Narapidana
Wanita (Studi Kasus: Lapas Wanita Rutan Kelas IIA Jakarta Timur)"
5
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk medapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang penulis
ambil, maka penelitian ini hanya meneliti seputar kebutuan informasi
pemustaka terhadap pusteling, meliputi:
a. Pengaruh promosi yang dilakukan PNRI terhadap kebutuhan
informasi pemustaka narapidana wanita lapas rutan kelas IIa Jakarta
Timur tentang Perpustakaan Elektronik Keliling.
b. Pengaruh Perpustakaan Elektronik Keliling pada kebutuhan
informasi pemustaka narapidana wanita lapas rutan kelas IIa Jakarta
Timur.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Sejauh mana pengaruh promosi yang dilakukan Perpustakaan
Nasional RI terhadap kebutuhan informasi pemustaka narapidana
wanita lapas rutan kelas IIa Jakarta Timur Perpustakaan Elektronik
Kelilling?
b. Seberapa besar pengaruh Perpustakaan Elektronk Keliling pada
pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita rutan
kelas IIa Jakarta Timur ?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk :
a. Untuk mengetahui Sejauh mana pengaruh promosi yang dilakukan
Perpustakaan Nasional RI terhadap pengetahuan narapidana wanita
tentang Perpustakaan Elektronik Kelilling.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Perpustakaan elektronik
Keliling pada Pemenuhan kebutuhan informasi narapidana wanita.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
a. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan informasi baru yang
berguna, khususnya pada promosi layanan pusteling terhadap
kebutuhan informasi para narapidana wanita.
b. Penelitian ini dapat memberi masukan kepada pusteling dalam
mempromosikan layanan perpustakaan nasional.
D. Definisi Istilah
1. Perpustakaan Elektronik Keliling
Di Perpustakaan Nasional ada sebuah layanan perpustakaan
elektronik keliling, perpustakaan elektronik ini merupakan bagian dari
layanan untuk mempromosikan Perpustakaan Nasional. Yang dimaksud
Perpustakaan Elektronik adalah perpustakaan yang mengkoleksi media
elektronik analog yang masih memerlukan lokasi fisik, atau gedung
7
perpustakaan, ruang baca, meja referensi, meja sirkulasi,dan lain
sebagainya.1
2. Promosi
Dikarenakan pusteling sebagai alat promosi sebaiknya kita
mengetahui dulu pengertian promosi, promosi adalah suatu kegiatan
komunikasi yang mempunyai tujuan memperkenalkan produk kepada
masyarakat yang belum mengetahui adanya produk .
3. Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi setiap orang berbeda – beda, tidak ada
seorangpun yang tidak membutuhkan informasi. Setiap orang
membutuhkan informasi yang cepat, akurat, dan mudah didapat.
Kebutuhan informasi adalah terjadin adanya kesenjangan dalam
diri manusia antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang
dibuthkannya. Sehingga pemakai akan mencari informasi untuk
memenuhi kebutuhannya.2
4. Rumah Tahanan Negara
Rumah tahanan negara selanjutnya disebut RUTAN adalah
tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan,
penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan.3
1 Sri Ati Suwanto, Layanan Perpustakaan Elektronik dengan Konsep Library 2.0 (Article:
January 2011 2 Elin Rosalina, Pemanfaatan Perpustakaan dan sumber informasi, ( Bandung: Karsa Mandiri
Persada, 2008), hal.11 3 PP No 58 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983
Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana pasal 1 Angka 2
8
5. Narapidana
Narapidana berasal dari dua suku kata yaitu Nara artinya orang dan
Pidana artinya hukuman dan kejahatan (pembunuhan, perampokan,
pemerkosaan, narkoba, korupsi dan sebagainya). Jadi pengertian
narapidana menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai
orang yang menerima hukuman.4
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Berisi latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode penelitian, jenis dan sumber data,
informan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini merupakan penjelasan mengenai teoritis yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti, yaitu tentang perpustakaan umum,
Fungsi perpustakaan, pengertian promosi, tujuan promosi,
perkembangan perpustakaan elektronik keliling, pengertian
perpustakaan ekektronik keliling, pengertian kebutuhan informasi,
pengertian narapidana, pengertian rutan, penelitian terlebih dahulu.
4 Heru susetyo, Tim Pengkajian Hukum Tentang Sistem pembinaan narapidana
Berdasarkan Prinsip Restorative justice, (Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemntrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2012), h.9.
9
Bab III Metodelogi Penelitian
Pada bab ini dibahas berisi tentang metodelogi penelitian yang
menejaskan penelitian kuantitatif, sumber data, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil penelitian, pusteling sebagai alat promosi
untuk memperkenlkan layanan diPerpustakaan Nasional.
Bab V Penutup
Bab ini berisikan saran dan kesimpulan.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
1. Pengertian Perpustakaan Umum
Istilah perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku
atau kitab. Dalam bahasa Inggris perpustakaan lebih di kenal dengan kata
Library. Istilah ini berasal dari kata latin liber atau libri yang berarti
buku. Dari kata latin tersebut terbentuk kata libarius yang artinya tentang
buku. Selain dari bahasa inggris dan bahasa indonesia, kata perpustakaan
juga terdapat dalam bahasa asing lainnya, yaitu bibliotheek (Belanda),
bibliothek (Jerman), bibliotheque (Perancis), dan bibliotheca (Spanyol).
Semua istilah itu berasal dari kata biblia dari bahasa Yunani
artinya tentang buku, kitab.1 Perpustakaan Umum adalah perpustakaan
yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota/desa)
diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk
pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan
bahan bacaan.2
Menurut Undang-Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 pada
pasal 1, perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan
bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa
1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
1991), h.3 2 Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum , (Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI, 2000), h.4
11
membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial
lainnya.3
Selain diperuntukkan bagi masyarakat, perpustakaan umum
merupakan tempat penyimpanan berbagai jenis bahan bacaan. Selain
menjadi tempat penyimpanan bahan bacaan, masyarakat dapat
memanfaatkan perpustakaan umum sebagai tempat menambah
pengetahuan, mencari informasi atau sekedar mendapatkan hiburan.
Perpustakaan umum pun semakin lama semakin lengkap menjadi
suatu lembaga yang dikelola secara mantap untuk mencapai tujuan. Pada
hakikatnya perpustakaan umum menjadi suatu unit kerja yang
mengorganisasi kegiatan pengumpulan, pemilihan, pengolahan,
pelayanan, perawatan koleksi, dengan sistem tertentu untuk kepentingan
pendidikan, penelitian, informasi, rekreasi, dan kebudayaan. Salah satu
fungsi perpustakaan sebagai akuisi, pemeliharaan dan penyebar informasi
dalam bentuk tulisan yang merupakan bagian dari sistem pendidikan
masyarakat dan informasi selain itu perpustakaan umum juga membantu
mendidik masyarakat dan memberi pengaruh budaya di masyarakat.
2. Tujuan Perpustakaan Umum
a) Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola, dan
memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum.
b) Memfasilitasi pengembangan informasi dan kemampuan ilmu
komputer.
3 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, (Jakarta : DPR RI, 2007), h.2
12
c) Mempromosikan kesadaran akan warisan budaya, apresiasi seni,
pencapaian, dan inovasi sains.
B. Perpustakaan Nasional
1. Pengertian Perpustakaan Nasional
Dalam berbagai kamus dan ensiklopedia pembaca dapat
menemukan definisi perpustakaan nasional misalnya pada International
Encyclopedia of Information and Library Science (1997) dan Harrod’s
librarian glossary (2000) ataupun terbitan India seperti Encyclopedia of
information and library science (1993). Definisi yang diberikannya
bermacam-macam seperti “libraries which have a responsibility to
collect, maintani and preserve the national literature” (Encyclopedia,
1997). Harrod memberi batasan sebagai “a library maintained out of
government funds and serving the nationas as a whole. Usually books in
such libraries are for reference only.” Definisi yang diberikan pada
terbitan lain umumnya hampir sama.
Sungguhpun demikian ada definisi UNESCO yang lebih
komprehensif. Pada tahun 1970, UNESCO dalam Recommendations
Concerning the International Standardization of Library Statistics dalam
konferensi umumnya ke 16 memutuskan definisi Perpustakaan Nasional
sebagai berikut: Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang
bertanggung jawab atas akuisisi dan pelestarian kopi semua terbitan yang
signifikan yang diterbitkan di sebuah negara dan berfungsi sebagai
13
perpustakaan “deposit”, baik berdasarkan undang-undang maupun
kesepakatan lain, dengan tidak memandang nama perpustakaan.4
2. Tujuan Perpustakaan Nasional
a) Menyimpan setiap pustaka yang diterbitkan disuatu negara.
b) Mengumpulkan atau memilih bahan pustaka terbitan Negara lain
mengenai negara yang bersangkutan.
c) Menyusun bibliografi nasional artinya daftar buku yang diterbitkan
diseebuah negara.
d) Menjadi pusat informasi negara.5
C. Promosi Perpustakaan
1. Pengertian Promosi Perpustakaan
Promosi merupakan metode yang digunakan untuk
menginformasikan dan meningkatkan pemakai tentang institusi beserta
sumber-sumber yang ada di dalamnya dan juga layanan yang diberikan.6
Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan
konsumen dengan tujuan pertama untuk memberikan informasi berupa
barang atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk
konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.7
4 Sulistyo basuki, Asal usul dan fungsi perpustakaan nasional ( Depok: Departemen ilmu
perpustakaan dan informasi , 2000) h.1 5 Sulistyo basuki, Pengantar ilmu perpustakaan (Jakarta: gramedia pustaka utama,1991)
h.43 6 Pyle , publicity and promotion (Englan: British librarianship,1991). h.200
7 Departemen agama RI, Buku Pedoman Perpustakaan Dinas Departemen agama RI:
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka Depdikbud, 1993) h.709
14
Dalam hal promosi perpustakaan, pendapat berbeda di utarakan
bahwa promosi perpustakaan adalah kegiatan komunikasi pemakai
(users) maupun pemakai yang belum memanfaatkan perpustakaan (non
users). Dengan adanya promosi perpustakaan, pustakawan dapat
mengenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, dan jenis layanan
perpustakaan. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan jenis sumber
perpustakaannya dan kelompok pemakainya. Hal ini bertujuan untuk
tercapainya sasaran dari kegiatan promosi perpustakaan.8
2. Strategi Promosi Perpustakaan.
Strategi promosi adalah persiapan dan pertimbangan sebelum,
selama, dan sesudah melaksanakan promosi dalam bentuk pelayanan
yang disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan. Yang dimaksud dalam
perisapan dan pertimbangan adalah perlu diadakan berbagai persiapan
persiapan mengenai tempat, penyediaan bahan koleksi, kondisi dan
suasana.
Dengan adanya promosi diharapkan para narapidana wanita akan
lebih mengenal perpustakaan elektronik keliling dan akhirnya menjadi
pengguna yang kuat dalam mencari kebutuhan informasi. Ada dua
strategi promosi yang dapat dilakukan, yaitu : promosi langsung dan
promosi tidak langsung.
8Manajemen promosi perpustakaan di kantor arsip, perpustakaan dan dokumentasi kota
Padang, (Bekasi: http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=101302, senin,
14 September 2016)
15
a. Promosi langsung
Promosi langsung adalah kegiatan promosi yang dilakukan
dengan berkomunikasi secara langsung tanpa perantara.
Ada beberapa contoh promosi langsung, yaitu:
1) Kontak Perorangan
Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan
langsung.9
2) Pameran
Suatu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan perpustakaan untuk
menarik perhatian orang banyak.
3) Seminar
Suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa orang yang berbicara
didepan dan sejumlah peserta pada suatu waktu dan tempat
tertentu mengenai suatu topik atau tema tertentu.
b. Promosi Tidak Langsung.
Promosi tidak langsung adalah kegiatan promosi yang
dilakukan dengan cara tidak berhadapan atau tidak berkomunikasi
langsung secara tatap muka tetapi dengan menggunakan beberapa
media.
9 Badollahi mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta : Universitas terbuka, 1996) h.30
16
Ada beberapa contoh promosi tidak langsung, yaitu:
A. Media cetak.
1. Brosur
Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya
berupa kertas cetakan yang mengandng informasi tentang
suatu barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen.10
2. Poster.
Poster adalah suatu media promosi yang biasaya berupa
kertas berukuran A3 atau A2 yang berisikan tulisan atau
gambar.
Suatu penelitian yang dilakukan Hal di Inggris menunjukan
bahwa promosi yang efektif adalah promosi melalui kontak perorangan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa promosi perpustakaan
merupakan bentuk informasi dengan cara bertukar informasi kepada
konsumen atau pemakai perpustakaan dengan memperkenalkan,
mempengaruhi atau membujuk agar bereaksi untuk menggunakan produk
dan jasa yang ditawarkan.
3. Tujuan Promosi
Kegiatan promosi ini berkaitan dengan aktivitas yang digunakan
untuk menginformasikan kepada seseorang atau sekelompok orang
tentang sebuah organisasi serta produk - produk. Dengan kata lain
promosi digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
10
Badollahi mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta : Universitas terbuka, 1996) h.72
17
suatu organisasi atau suatu tentang produk baru atau suatu produk yang
sudah ada.
Promosi yang dilakukan perpustakaan bertujuan agar para
pengguna dapat mengetahui produk (bahan pustaka fasilitas serta
informasi) dibutuhkan kemampuan komunikasi pustakawan dalam
mempromosikan jasa dan laanan yang tersedia di perpustakaan, sehingga
pengguna maupun calon pengguna dapat mengetahuinya dan mau
menggunakannya. Promosi perpustakaan bermanfaat agar perpustakaan
dapat lebih aktif dalam melayani dan memberikan informasi kepada
masyarakat.
D. Perpustakaan Elektronik
1. Perkembangan Perpustakaan Elektronik
Gagasan yang muncul pertama kali sebagai dasar konsep
perpustakaan digital muncul pada bulan Juli tahun 1945 oleh Vannevar
Bush. Beliau mengeluhkan penyimpanan informasi manual yang
menghambat akses terhadap penelitian yang sudah dipublikasikan. Untuk
itu, Bush mengajukan ide untuk membuat catatan dan perpustakaan
pribadi (untuk buku, rekaman/dokumentasi, dan komunikasi) yang
termekanisasi.Selama dekade 1950-an dan 1960-an keterbukaan akses
terhadap koleksi perpustakaan terus diusahakan oleh peneliti,
pustakawan, dan pihak-pihak lain, tetapi teknologi yang ada belum cukup
menunjang. Pada awal 1980-an fungsi-fungsi perpustakaan telah
diotomasi melalui perangkat komputer, namun hanya pada lembaga-
18
lembaga besar mengingat biaya investasi yang tinggi. Misalnya pada
Library of Congress di Amerika yang telah mengimplementasikan sistem
tampilan dokumen elektronik (electronic document imaging systems)
untuk kepentingan penelitian dan operasional perpustakaan. Dari sudut
pandang pengguna, komputer bukanlah bagian dari fasilitas manajemen
perpustakaan melainkan hanya pelayanan untuk digunakan staf
perpustakaan.
Pada awal 1990-an hampir seluruh fungsi perpustakaan ditunjang
dengan otomasi dalam jumlah dan cara tertentu. Fungsi-fungsi tersebut
antara lain pembuatan katalog, sirkulasi, peminjaman antar perpustakaan,
pengelolaan jurnal, penambahan koleksi, kontrol keuangan, manajemen
koleksi yang sudah ada, dan data pengguna. Dalam periode ini
komunikasi data secara elektronik dari satu perpustakaan ke
perpustakaan lainnya semakin berkembang dengan cepat.
Pada tahun 1994, Library of Congress mengeluarkan rancangan
National Digital Library dengan menggunakan tampilan dokumen
elektronik, penyimpanan dan penelusuran teks secara elektronik, dan
teknologi lainnya terhadap koleksi cetak dan non-cetak tertentu.
Selanjutnya pada September 1995, enam universitas di Amerika diberi
dana untuk melakukan proyek penelitian perpustakaan digital. Penelitian
yang didanai NSF/ARPA/NASA ini melibatkan peneliti dari berbagai
bidang, organisasi penerbit dan percetakan, perpustakaan-perpustakaan,
19
dan pemerintah Amerika sendiri. Proyek ini cukup berhasil dan menjadi
dasar penelitian perpustakaan digital di dunia.11
2. Perpustakaan Elektronik
E–library atau perpustakaan elektronik adalah sebuah alat
penyimpanan informasi, dokumen, audiovisual, dan materi grafis yang
tersimpan dalam berbagai jenis media berkisar dari, misalnya buku cetak,
majalah, laporan dan poster hingga ke mikrofis,slid, film, video, compact
disc, audio tapes, optical disc, pita magnetis, disket atau floppy disc,
sertamedia lain yang tengah dikembangkan. Elibrary merupakan salah
satu bentuk kemajuan di bidang teknologi informasi. Definisi teknologi
informasi itu sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan,
menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. (Basuki, 87)
Di Indonesia memiliki salah satu perpustakaan elektronik yaitu
perpustakaan nasional , tujuan dari perpustakaan elektronik di PNRI
yaitu melaksanakan prosedur layanan perpustakaan elektronik keliling
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Serta prosedur kerja pusteling,
meliputi : pembuatan rencana kerja layanan dan menerima permintaan
masyarakat, survei lokasi, jika disetuui buat jadwal, jika tidak disetujui
beritahu pemohon , laksanakan kunjungan dan selesai.
11 Ida F. Priyanto, jurnal Perkembangan perpustakaan elektronik ( jogakarta: http://i-
lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=3962 diakses pada kamis pada pukul 22:00
20
3. Perpustakan Elektronik Keliling PNRI
a) Sejarah Perpustakaan Elektronik PNRI
Perpustakaan elektronik keliling atau yang lazim dikenal di
sebut dengan istilah pusteling merupakan pengembangan dari mobil
perpustakaan keliling konvensional yang pertama kali diluncurkan
oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2000. Pusteling merupakan
perpustakaan elektronik keliling pertama yang dimiliki oleh
indonesia dan digasgas serta dibiayai oleh Perpustakaan Nasional RI.
Perpustakaan elektronik keliling yang beroprasi menggunakan bus
ukuran metromini, diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di
Perpustakaan Nasional, Jl Medan Merdeka Selatan No 11, Jakarta
Pusat, Rabu (30-5-2007). Bus bertuliskan "Pusteling" berwarna putih
biru. Di dalam bus itulah masyarakat dapat memesan buku atau
meminjam buku apapun.Sedangkan Perpustakaan Nasional akan
melayani kebutuhan masyarakat luas.12
Tujuan utama didirikan
pusteling mengenalkan sekaligus merangsang penggunaan teknologi
komunikasi informasi di masyarakat. Selain itu alasan lain yang
diadakannya pusteling, yaitu :
1) Mengembangkan prototipe bagi layanan perpustakaan elektronik
2) Mengajak pemustaka untuk menggunakan dan memanfaatkan
koleksi elektronik dalam format multimedia.
12
http://news.detik.com/berita/787022/bus-pusteling-meluncur-di-jakarta ( diakses pada
tanggal 26 september, pukul 22:09
21
3) Membangun kerja sama mutualisme antara isntitusi
peprustakaan dan sekolah untuk mengembangkan komunitas
pendidikan
b) Jenis Kendaraan
Jenis kendaraan yang digunakan oleh pusteling untuk
operasional adalah jenis bus metromini. Jika awal peluncuran,
armada pusteling yang tersedia baru terdapat satu buah, maka saat ini
jumlah armada telah berjumlah 3 buah pusteling, yang masing-
masing berplat nomor B7537 IO, B 9930 OQ dan B 5584 PQ.
c) Desain dan Fasilitas
Pusteling didesain untuk dapat melewati kota kecil atau
daerah yang jalannya tidak terlalu lebar, khususnya jika berkunjung
ke sekolah dan memakirnya dilapangan. Salah satu alasan pemilihan
kendaraan berjenis mini bus awalnya pembuatnya semuanya dapat
memuat semua peralatan elektronik, sehingga dapat bergerak dengan
leluasa. Bagian eksterior bus di dominasi warna putih dan biru.
Didalam pusteling tersedia 10 fasilitas elektronik diantaranya
10 laptop dengan spesifikasi processor intel core duo dan kapasitas
hardisk sebesar 80 GB, modem internet 3G yang digunakan untuk
brosing internet, proyektor LCD, printer, berbagai koleksi CD/ DVD.
22
d) Koleksi
Selain menyediakan koneksi internet, pusteling juga
menyediakan bebagai koleksi audio visual yang dapat dinikmati oleh
penggunanya. Koleksi audio visual tersedia dalam bentuk DVD CD
yang tersimpan didalam rak yang terletak disebelah pojok kanan.
CD/ DVD yang terdapat didalam umumnya berisi musik, film
dokumenter, dan film yang bergenre populer.
e) Waktu Layanan
Pusteling beroprasi dua kali dalam seminggu dan sering
beroperasi hanya mengunjungi satu lokasi saja. waktu layanan satu
lokasi berkisar selama 2 jam.
4. Kebutuhan Informasi
Setiap manusia memerlukan informasi. Seorang akademisi,
ilmuan, peneliti dan masyarakat pada umumnya memerlukan informasi.
Informasi dibutuhkan manusia untuk membantu memecahkan masalah
yang dihadapinya. Demikian pula masyarakat pada umumnya
memerlukan informasi untuk keperluannya yang lain sesuai dengan
situasi dihadapinya. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
informasinya, seseorang biasanya mendatangi pusat - pusat informasi
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasinya, pusat
dokumentasi, lembaga arsip.13
13
Agus Rifai," Peran Pustakawan internmediary dalam memenuhi kebutuhan informasi
pemakai" / Al-Makhtabah,/ Vol. 4,No. 1, ( Juni 2016) : h. 15
23
Kebutuhan adalah keadaan di mana manusia merasakan suatu
kekurangan dan berupaya untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Mengingat bahwa perilaku manusia sangat ditentukan oleh dorongan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dalam psikologi banyak
dilakukan penelitian mendalam tentang kebutuhan.14
Informasi merupakan aset perpustakaan yang sangat diperlukan
dalam pembangunan nasional. Atas dasar itu perpustakaan perlu
merumuskan strategi dan rencana jangka pendek maupun jangka panjang
untuk mengembangkan jasa perpustakaan dan informasi dengan
demikian diharapkan kebutuhan informasi masyarakat yang selalu
berubah dapat terpenuhi.
Menurut Kuhltau yang dikutip dari Agus Rifai bahwa kebutuhan
informasi terjadinya kesenjangan dalam diri manusia, yaitu antara
pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang dibutuhkan.15
Kebutuhan informasi masyarakat dipengaruhi oleh kebijakan,
strategi, dan program pemerintah yang tujuannya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sebagai salah satu pelaku dalam pembangunan
nasional, perpustakaan seharusnya berperan sebagai katalisator
perubahan. Oleh karena itu, visi, misi, dan rencana strategis perpustakaan
harus pula sejalan dan mendukung program pembangunan nasional.
Perpustakaan perlu senantiasa mengadakan evaluasi, untuk secara
14
Hassan shadily, ensiklopedi indonesia, jil.3( jakarta: ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982),
h.1707 15
Agus Rifai, Peran Pustakawan Intermediary dalam memenuhi kebutuhan informasi
pemakai, Almakhtabah, Vol.4, No.1 ( April, 2002), h.15
24
berkesinambungan dapat menilai jasa-jasa yang diberikan kepada
perpustakaan.
E. Pemustaka
Pemustaka adalah istilah yang merujuk perorangan, kelompok atau
lembaga yang menggunakan pelayanan dan fasilitas perpustakaan.16
Menurut
undang -undang perpustakaan nomor 43 tahun 2007 Bab 1 pasal 1 ayat 9
disebutkan bahwa pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu
perseorangan, kelompok, orang, masyarakat, lembaga yang memanfaatkan
fasilitas perpustakaan.17
F. Rumah Tahanan
Dalam penegakan hukum, keadilan dan perlindungan terhadap harkat
dan martabat manusia di Indonesia, maka peranan Rumah Tahanan Negara
sangatlah penting.
Pengertian dari rumah tahanan negara dapat kita lihat dalam PP No 58
Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana pasal
1 Angka 2 yang berbunyi “Rumah tahanan negara selanjutnya disebut
RUTAN adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan”
Rumah Tahanan Negara dibentuk oleh Kementrian hukum dan hak
asasi manusia ditiap kabupaten dan Kotamadya yang juga berperan sebagai
16
Rosa Widiyawan, Pelayanan Referensi: Berawal dari Senyuman ( Bandung : Cv.Bahtera
Ilmu, 2010 ), h. 21 17
Graha Ilmu, Undang - Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007, h.4
25
pelaksana azas pengayomam yang merupakan tempat untuk mencapai tujuan
pemasyarakatan melalui pendidikan, rehabilitasi dan reintegrasi.
Rumah Tahanan Negara sekarang ini berkembang dari sistem
kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan yang berdasarkan Pancasila yang
dilaksanakan melalui program pembinaan, agar para narapidana menyadari
kesalahan, memperbaiki diri dan tidak lagi mengulangi tindak pidana
sehingga dapat diterima kembali oleh masyarakat dan dapat menjalankan
serta mengembangkan fungsi sosialnya dimasyarakat melalui peran aktif
mereka dalam pembangunan.
G. Narapidana
Narapidana berasal dari dua suku kata yaitu Nara artinya orang dan
Pidana artinya hukuman dan kejahatan (pembunuhan, perampokan,
pemerkosaan, narkoba, korupsi dan sebagainya). Jadi pengertian narapidana
menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai orang hukuman18
.
Narapidana yang diterima atau masuk kedalam Lembaga Pemasyarakatan
maupun Rumah Tahanan Negara wajib dilapor yang prosesnya meliputi:
Pencatatan yang terdiri atas:
1. Putusan pengadilan
2. Jati diri
3. Barang dan uang
4. Pemeriksaan kesehatan
18
Heru susetyo, Tim Pengkajian Hukum Tentang Sistem pembinaan narapidana
Berdasarkan Prinsip Restorative justice, (Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemntrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2012), h.9.
26
5. Pembuatan pasphoto
6. Pengambilan sidik jari
7. Pembuatan berita acara serah terima terpidana.19
H. Penelitian Yang Relevan
Sebelum mengadakan penelitian ini, terlebih dahulu peneliti
melakukan tinjauan pustaka untuk melihat dan mencari judul skripsi yang ada
di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menemukan
skripsi yang membahas tema serupa, yaitu:
Pertama, berjudul “Strategi Promosi Perpustakaan Umum Daerah
Kota Tanggerang Melalui Layanan Perpustakaan Keliling” di susun oleh,
Kahriryanarga, program studi Ilmu Perpustakaan dan informasi fakultas Adab
dan Humaniora, Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi promosi
perpustakaan daerah tanggerang selatan melalui perpustakaan keliling.
Penelitian di atas berkaitan dengan yang peneliti lakukan.
Perbedaannya, penelitian ini lebih membahas promosi melalui media user
education, bazar, dan storytelling. Lokasi penelitiannya juga berbeda peneliti
ini memilih lokasi di Perpustakaan Daerah Kota Tanggerang. Peneliti sendiri
meneliti di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Kedua, berjudul “Pengaruh promosi layanan Jasa perpustakaan
SMA Negri 3 Tanggerang Terhadap Minat Baca Siswa” disusun oleh,
Djehan Firda Safitri program studi Ilmu Perpustakaan dan informasi fakultas
Adab dan Humaniora, Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
19
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16140/4/Chapter%20II.pdf (7 November
2016, pukul 14:44)
27
pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan terhadap siswa SMA Negri 3
Tanggerang.
Penelitian di atas berkaitan dengan yang peneliti lakukan.
Perbedaannya, penelitian ini mengetahui hubungan dan pengaruh antara
promosi layanan jasa perpustakaan dengan minat baca siswa. Lokasi
penelitiannya juga berbeda peneliti ini diPerpustakaan SMA Negri 3
Tanggerang. Peneliti sendiri meneliti di Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia yang studi kasus di Rutan wanita kelas 2A Jakarta Timur.
Perbedaan dari kedua skripsi tersebut, penulis lebih membahas
kebutuhan informasi narapidana wanita terhadap pusteling.
28
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan memaparkan dan menjelaskan tentang Metode dan
pendekatan dalam penelitian ini untuk mengetahui data-data yang didapat dan
diolah sesuai dengan metode yang digunakan pada penelitian ini.
A. Jenis dan Pendekatan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan korelasi, yaitu teknik analisis yang termasuk dalam salah satu
teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association).1 Korelasi
bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang
lebih dari dua variabel) dengan skala- skala tertentu.
B. Metode Pengambilan Data
1. Penelitian Lapangan
Dalam penelitian ini ada beberapa cara teknik pengumpulan data
yang penulis tempuh. Antara lain :
a. Kuesioner
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada reponden dengan
harapan memberi respon atas daftar pertanyaan tersebut.2
2
Teori analisis korelasi( https://asisbuton.files.wordpress.com/2009/03/id33-teori-analisis-
korelasi.pdf ), h.1 2 Juliansyah Noor, Metode penelitian : Skripsi, Tesis,Disertasi dan karya ilmiah ( Jakarta :
Prenadamedia Grup,2011), h.139
29
b. Observasi
Observasi yaitu suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan pisikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan.3
c. Interview (wawancara)
Teknik pengumpulan data dengan wawancara adalah usaha
untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan dengan secara lisan untuk dijawab serta secara lisan
pula.4
C. Sumber Data
1. Data Primer, adalah data lapangan yang didapat dari sumber pertama,
seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Dalam data
primer, peneliti atau observervasi melakukan sendiri observasi di
lapangan.
2. Data Sekunder, adalah data primer yang diperoleh melalui hasil dari
pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup, dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi
berhubungan dengan data bukan manusianya. Kalau setiap manusia
3 Sugiyono, Metode Peneletian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta
Bandung, 2009 ), h.145.
4 Sonny sumarnsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha ilmu,
2004), h.71
30
memberikan suatu data maka banyaknya populasi akan sama dengan
banyaknya manusia.5
Jadi populasi dalam penelitian ini adalah Narapidana Wanita
Rutan Pondok Bambu kelas II A Jakarta Timur yang berjumlah 120
orang dalam angka waktu 5 bulan yang menggunakan perpustakaan
elektronik keliling sebagai kebutuhan informasi.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti 6. Untuk
menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. jika subjeknya
lebih besar dapat diambil antara 20-25% 7.
rumus yang digunakan pengambilan sample adalah :
n= 25% x N
keterangan:
n= besar sampel
N= besar populasi
Tabel 3.1
Jumlah populasi
Bulan Besar populasi
April 42
Mei 22
5 Margono, op, cit, h. 118
6 Suharsimi Arikunto,Metodologi Penelitian. ( Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2002)
7 ibid.hal.35
31
Juni 15
Juli 21
Agustus 20
Jumlah besar pupulasi 120
n= 25% x 10
n= 30
Berdasarkan karakteristik yang telah dijelaskan maka pemilihan
sampel digunakan dengan teknik simple random sampling. Simple
random sampling adalah adalah pengambilan sampel yang dilakukan
secara acak.8
E. Teknik Pengambilan Data
Dalam teknik ini,data diolah pada sumber kuesioner yang tekah disebar
dan telah di isi oleh pengunjung perpustakaan yang disebut responden.
Langkah dalam mengolah data adalah sebagai berikut :
1. Seleksi data
Kuesioner yang telah diisi dan dikumpulkan kemudian di cek/diperiksa
kembali kelengkapan data dan jawaban kuesioner.
2. Prosentase data
dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan untuk
melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang
diberikan responden,karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda.
8 Suharsimi Arikunto,Metodologi Penelitian. ( Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2002)
32
Rumusan untuk Presentase data adalah :
P = x 100%
Keterangan :
P = Presentasi
f = Jumlah jawaban yang diperoleh
N = Jumlah responden
Menggunakan rumus korelasi karena adanya dua Variabel yang saling
mempengaruhi, maka mencari angka indeks korelasi “r” dengan
menggunakan rumus product moment sebagai berikut9:
Mencari angka korelasi dengan rumus:
Keterangan:
rxy = Angka indeksi korelasi “r”product moment
N = Number of cases
= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
= Jumlah skor X
= Jumlah skor Y
9 Ibid., h. 193
})(}{)({
))((
2222 YYNXxN
YXXYNrxy
33
Tabel 3.2
Interpretasi nilai “r” Product Moment
Besarnya “r” poduct moment
(Rxy)
Interpretasi
0,00-0,20 Antara variable X dengan variable Y
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi
itu sangat lemah atau sangat rendah
sehingga korelasi itu diabaikan atau
dianggap tidak ada korelasi antara
variable X dengan variable Y
0,20-0,40 Antara variable X dengan variable Y
terdapat korelasi lemah atau rendah
0,40-0,70 Antara variable X dengan variable Y
terdapat korelasi sedang atau cukup
0,70-0,90 Antara variable X dengan variable Y
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90-1,00 Antara variable X dengan variable Y
terdapat korelasi yang sangat kuat
atau sangat tinggi
F. Metode Pengambilan Persepsi
Pengukuran persepsi pada penelitian ini menggunakan dengan skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seorang atau
sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Dengan Skala Likert, maka
Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. 10
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif ,Kualitatid Dan R&D. (Bandung:Alfabeta,2006)
34
Penggabungan skala likert akan menjadi penilaian sebagai berikut :
- Sangat Setuju : 4
- Setuju : 3
- Tidak Setuju : 2
- Sangat Tidak Setuju : 1
Pada penilaian diatas tidak ada pilihan yang netral tujuannya adalah
untuk mendorong responden memilih pilihannya sendiri apakah layanan
pusteling dalam memenuhi kebutuhan informasi apakah positif atau negatif.11
Agar mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek,maka skor-
skor dijumlahkan dan dicari skor rata-rata. Skor rata-rata tersebut yang akan
menjadi hasil penjumlahan dari skor pada setiap skala yang akan dikalikan
dengan frekuensi masing-masing. Kemudian hasil penjumlahan dibagi
dengan penjumlahan sampel atau total frekuensi, penghitungan skor rata-rata
dapat dirumuskan dalam model matematika sebagai berikut:
Untuk menentukan skala penilaian persepsi adalah dengan
menggunakan Skala interval yang merupakan klasifikasi secara kuantitatif
dari objek yang merupakan skala ordinal.12
Skala ordinal dapat diuraikan
menjadi skala interval yang menentukan angka. Hal ini dapat digunakan
untuk menggambarkan keadaan yang lebih real dan memberikan prediksi dan
pengontrolan yang lebih akurat.
Skala interval diperlukan untuk mendapatkan posisi responden dalam
suatu objek penelitian apakah termasuk dalam kriteria sangat Baik, Baik,
11
Sevila,Consuelo G. Pengantar Metedologi Penelitian. (Jakarta:UI Press,1993) 12
Mustafa Edwin Nasution,Proses Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia,) h.94
35
Kurang baik, Tidak Baik. Cara menentukan skala interval adalah dengan cara
membagi selisih antara skor tertinggi skor tertinggi dengan skor terendah.
Dengan banyaknya skala cara tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.13
Keterangan:
a : Jumlah Atribut
m : Skor Tertinggi
n : Skor Terendah
b : Jumlah skala penelitian yang ingin dibentuk.
Jika skala penelitian yang ingin dibentuk berjumlah 4(empat), di mana
skor terendah adalah 1 (satu) dan skor tertinggi adalah 4 (empat) maka skala
interval skor dapat dihitung dengan contoh:{1(4-1)} : 4 = 0.75. jadi jarak
yang mendekati setiap titik adalah 0,75. Sehingga di peroleh kiteria penelitian
sebagai berikut :
- Sangat Setuju = 3,28-4,00
- Setuju = 2,52-3,27
- Tidak Setuju = 1,76-2,51
- Sangat Tidak Setuju = 1,00-1,7
13
Simamora Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia,2004),h.202.
Skala Interval = {a(m-n) :b}
36
G. Instrument Penelitian
1. Instrument Test
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita. Tes adalah suatu alat
atau prosedur yang sistematis, objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara
yang boleh dikatakan tepat dan cepat.14
Bentuk tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes objektif yaitu kuisioner. Masing-masing item
pada soal pilihan ganda terdiri dari 4 alternatif jawaban. Soal yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 soal.
Tabel 3.3
Instrument Penelitian
Promosi Perpustakaan Opsi Jawaban
No Pernyataan SS S TS STS
1
Saya tertarik dengan
promosi perpustakaan
elektronik keliling melalui
seminar yang didalamnya
terdapat kegiatan menonton
film.
2
Saya mengetahui bahwa
perpustakaan elektronik
keliling milik perpustakaan
nasional
3
Promosi melalui kegiatan
langsung, lebih optimal
dibandingkan dengan
media eletronik (iklan)
4
Saya tertarik dengan
promosi perpustakaan
elektronik, dengan
menggunakan media
elektronik (DVD dan CD)
5
Staf pusteling bersikap
sopan dan baik terhadap
saya
14 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pedidikan, (Jakarta: Bina Aksara,1975), h.25.
37
Kebutuhan Informasi
1
Sesudah menggunaka
internet , DVD, CD di
perpustakaan elektronik
keliling, saya tertarik
datang ke perpustakaan
nasional, pada saa saya
bebas nanti
2
saya mengetahui informasi
bahwa perpustakaan
elektronik keliling PNRI
mempunyai koleksi non
buku ( CD, DVD, jurnal
elektronik, buku
elektronik)
3
Saya menyukai koleksi non
buku CD, DVD berisi film
pendek, dan lagu - lagu.
4
Saya mencari kebutuhan
informasi melalui media
internet ( video tutorial
menjahit, tutoria memasak)
5
Saya mengetahui bahwa e-
resourch dapat mengakses
jurnal, video sejarah, dan
surat kabar elektronik
6
Saya mencari kebutuhan
informasi melalui e-
resourch ( jurnal, surat
kabar elektronik)
7
Saya mencari informasi
yang sesuai dengan
kebutuhan informasi yang
saya miliki untuk
menambah ilmu
pengetahuan
8
Informasi yang saya
butuhkan selalu berubah
9
Saya menyukai koleksi non
buku CD, DVD berisi film
pendek, dan lagu - lagu
karena koleksinya selalu
update.
38
10
Saya mendapatkan
informasi video tutorial
memasak dan menjahit
yang ada di perpustakaan
elektronik keliling yang
berhubungan dengan
keterampilan saya
2. Uji coba instrument
Pada instrumen yang digunakan pada penelitian ini, instrumen yang
paling dominan dan paling berpengaruh adalah test. Bentuk test yang
digunakan yaitu berbentuk test objektif, untuk mengetahui apakah soal-
soal yang berupa test objektif tersebut memenuhi syarat soal yang baik,
maka dilakukan pengujian validitas dan reliabiltas.
a. Uji validitas
Valid, menurut Gronlund dapat diartikan sebagai ketetapan
interpretasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrument evaluasi.
Suatu instrumen evaluasi dikatakan valid, seperti yang diterangkan
oleh Gay dan Johnson, apabila instrument yang digunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur.15
Validitas, artinya penilaian
berbasis kelas harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan
menggunakan alat yang dapat dipercaya, tepat dan sahih.16
Untuk
mengukur validitas tes objektif dengan pilihan ganda, yaitu dengan
menggunakan rumus korelasi poin biseral.17
Keterangan :
= Angka indeks korelasi poin biseral
15 Sugiono, Op.cit .h.30-31
16
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi
Guru. ( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada:2007).h. 391.
17Anas Sudijono, Pengantar Statistic Pendidikan,(Jakarta:PT Grafindo Persada.2012),
cet.24.h.258.
39
Mp = Mean (nilai rata-rata hitung) skor yang dicapai oleh
peserta tes (testee) yang menjawab betul, yang sedang
dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
Mt = Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh
peserta tes (testee)
SDt = Deviasi standar total ( Deviasi standar dari skor total )
p = Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab salah
Adapun kriteria pengujiannya ialah:
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah18
b. Uji reabilitas
Untuk memperoleh data yang dipercaya, instrumen yang
digunakan harus reabilitas. Realiabilitas adalah karakter lain dari hasil
evaluasi. Reliabilitas juga diartikan sama dengan konsistensi atau
keajegan.19
Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah rumus
Spearman-Brown sebagai berikut: 20
rtotal tes
Contoh penggunaan rumus tersebut misalnya dari hasil tes diketahui
koefisien reliabilitas yang terdiri atas 60 item adalah 0,80. Harga ini
menjadi dasar korelasi antara 30 item genap dan 30 item ganjil. Jika
formula Spearman-Brown digunakan maka:
rtotal tes
=
= 0,89
Jadi, r tabel tes setelah dikoreksi adalah 0,89
18Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara 2012) h,75
19
Sukardi,Op. Cit. .h.29.
20
Ibid, h. 48
40
H. Prosedur Penelitian
Dalam Melakukan Penelitian di Rutan Pondok Bambu yang beralamat
Jl. Pahlawan Revolusi, Jakarta Timur . penelitian ini menggunakan 2 cara
yaitu : wawancara dengan staf pusteling dan menyebarkan kuisioner kepada
responden ( narapidana wanita), berikut jadwal penelitian di Rutan Kelas IIA
Pondok Bambu , Jakarta timur .
Tabel 3.4
Prosedur penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Observasi awal
Magang di Perpustakaan Nasional
Rutan Kelas IIA Pondok Bambu
02 Maret - 02 April
2015
12 juli 2016
2 Memberikan surat izin penelitian ke
Kantor Wilayah Kementrian Hukum
Dan Ham RI
12 Agustus 2016
3 Wawancara dengan staf
perpustakaan rutan pondok bambu
30 agustus 2016
4 Menyebarkan kuisioner I 6 agustus 2016
5 Menyebarkan kuisioner II 27 september 2016
6 Menyebarkan kuisioner III 28 September 2016
7 Pengolahan data 1 Oktober 2016
8 Penulisan laporan
41
I. Hipotesis Penelitian
Ho = Tidak terdapat pengaruh promosi yang dilakukan Perpustakaan
Nasional RI terhadap kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita
lapas rutan kelas IIa Jakarta Timur Perpustakaan Elektronik Kelilling.
Ha = terdapat pengaruh promosi yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI
terhadap kebutuhan informasi pemustaka narapidana wanita lapas rutan kelas
IIa Jakarta Timur Perpustakaan Elektronik Kelilling.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Perpustakaan Elektronik Keliling PNRI
1. Sejarah Singkat
Perpustakaan elektronik keliling atau yang lazim dikenal di sebut
dengan istilah pusteling merupakan pengembangan dari mobil
perpustakaan keliling konvensional yang pertama kali diluncurkan oleh
Perpustakaan Nasional pada tahun 2000. Pusteling merupakan
perpustakaan elektronik keliling pertama yang dimiliki oleh indonesia
dan digasgas serta dibiayai oleh Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan
elektronik keliling yang beroprasi menggunakan bus ukuran metromini,
diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Perpustakaan Nasional, Jl
Medan Merdeka Selatan No 11, Jakarta Pusat, Rabu (30-5-2007).1
2. Jenis Kendaraan
Jenis kendaraan yang digunakan oleh pusteling untuk operasional
adalah jenis bus metromini. Jika awal peluncuran, armada pusteling yang
tersedia baru terdapat satu buah, maka saat ini jumlah armada telah
berjumlah 3 buah pusteling, yang masing - masing berplat nomor B7537
IO, B 9930 OQ dan B 5584 PQ.
1 http://news.detik.com/berita/787022/bus-pusteling-meluncur-di-jakarta ( diakses pada
tanggal 26 september, pukul 22:09
43
3. Fasilitas
Didalam pusteling tersedia 10 fasilitas elektronik diantaranya 10
laptop dengan spesifikasi processor intel core duo dan kapasitas hardisk
sebesar 80 GB, modem internet 3G yang digunakan untuk brosing
internet, proyektor LCD, printer , berbagai koleksi CD/ DVD.
4. Waktu Layanan
Pusteling beroprasi dua kali dalam seminggu dan sering
beroperasi hanya mengunjungi satu lokasi saja. waktu layanan satu lokasi
berkisar selama 2 jam.
B. Profil Rutan Kelas IIa Jakarta Timur
1. Sejarah Singkat
Rumah Tahanan ini didirikan pada tahun 1974 oleh Pemerintah
Daerah (PEMDA) DKI Jakarta. Pada awal didirikannya Rumah Tahanan
ini ditujukan bagi para pelanggar Peraturan Daerah (PERDA) seperti tuna
susila, tuna wisma, gelandangan, dan pengemis, dengan kondisi
bangunannya masih merupakan tembok tinggi yang kokoh.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor :
M.04.PR.07.03 tahun 1985 tanggal 20 September 1985 bangunan
tersebut dialih fungsikan sebagai Rumah Tahanan Negara Klas IIA yang
fungsinya adalah Rumah Tahanan Negara yang diperuntukkan untuk
tahanan yang diduga melakukan pelanggaran hukum..2
2 http://rutanpb.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-singkat.html diakses pada hari jumat tanggal
16 september 2016 pukul 22:15
44
2. Visi dan Misi
Visi dan misi Rutan kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur
a. Visi kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur
“Profesionalisme Pelayanan dan Perawatan Warga Binaan
Dalam Upaya Penegakan Hukum Serta Perlindungan Hak Asasi
Manusia”
b. Misi kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur
“Melakukan Pelayanan dan Perawatan Warga Binaan Dalam
Rangka Pelaksanaan Supremasi Hukum dan Melakukan
Perlindungan Hak Asasi Manusia Bagi Warga Binaan Rumah
Tahanan Negara Kelas IIA Jakarta Timur”
3. Struktur Organisasi Rutan Pondok Bambu
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Sumber data : http://rutanpb.blogspot.co.id
45
4. Keadaan Narapidana
Tabel 4.1
Keadaan Narapidana Rutan kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur
JENIS REGRISTRASI JUMLAH
MATI 0
SEUMUR HIDUP 0
BI 515
BIIA 15
BIIB 0
BIII 0
TOTAL 530
Sumber Data : Rutan Pondok Bambu
Keterangan :
BI : pidana penjara diatas satu tahun
BIIA : pidana penjara 3 bulan sampai dengan 1 tahun
BIIB : pidana penjara 0 bulan sampai dengan 3 bulan
BIII : pidana pengganti
46
C. Hasil Penelitian
1. Penggunaan Perpustakaan Keliling
Tabel 4.2
Pengguna Perpustakaan Elektronik Keliling dalam 5 Bulan
di Rutan Kelas IIA Jakarta Timur
Bulan Besar populasi
April 42
Mei 22
Juni 15
Juli 21
Agustus 20
Jumlah besar pupulasi 120
Sumber Data : Perpustakaan Rutan Pondok bambu
2. Hasil Penelitian
Media Promosi yang sering digunakan untuk promosi perpustakaan
elektronik keliling yang diketahui oleh narapidana pemakai, maka
penulis membuat limabelas item pertanyaan kuisioner untuk di isi oleh
responden dan berikut ini adalah item item yang diisi oleh responden
mengenai media promosi dan kebutuhan informasi
47
a. Promosi Perpustakaan
Tabel 4.3
Tertarik dengan promosi perpustakaan elektronik keliling melalui
seminar perpustakaan elektronik Keliling yang didalamnya
ada kegiatan menonton film.
Jawaban Bobot Nilai Jumlah Responden Skor Presentase
Sangat setuju 4 1 4 3,40%
Setuju 3 28 84 93,30%
Tidak Setuju 2 1 2 3,30%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 90 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab
96.7% kegiatan promosi pusteling dengan kegiatan seminar perpustakaan
yang didalam ada kegiatan menonton film bersama ternyata lebih
menarik minat para penghuni rutan.
Tabel 4.4
Mengetahui bahwa perpustakaan elektronik milik
Perpustaakan Nasional
Jawaban Bobot Nilai Jumlah Responden Skor Presentase
Sangat setuju 4 3 12 10,00%
Setuju 3 26 78 86,60%
Tidak Setuju 2 1 2 3,40%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0%
Jumlah 30 92 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab
sejumlah 96.6% sangat setuju mereka mengetahui perpustakaan
elektronik keliling milik perpustakaan nasional .
48
Tabel 4.5
promosi melalui kegiatan langsung ini lebih optimal dibandingkan media
elektronik, karena langsung berinteraksi dengan para narapidana
Pernyataan bobot niai Jumlah Responden Skor Presentase
sangat setuju 4 4 16 13,30%
setuju 3 24 72 80%
tidak setuju 2 2 4 6,70%
sangat tidak setuju 1 0 0 0
Jumlah 30 92 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab
93,3% bahwa promosi melalui kegiatan langsung ini lebih optimal
dibandingkan media elektronik, karena langsung berinteraksi dengan
para narapidana.
Tabel 4.6
Tertarik dengan promosi perpustakaan elektronik dengan media
elektronik ( internet , DVD , dan CD)
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden Skor Presentase
Sangat Setuju 4 8 32 26,70%
Setuju 3 20 60 66,70%
Tidak setuju 2 2 4 6,60%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 30 96 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab
93.4% Tertarik dengan promosi peprustakaan elektronik dengan media
elektronik ( internet , DVD , dan CD).
49
Tabel 4.7
Staf pusteling bersikap sopan dan baik terhadap saya
Pernyataan
Bobot
Nilai
Jumlah
Responden skor Presentase
Sangat Setuju 4 10 40 33.30%
Setuju 3 20 60 66.70%
Tidak setuju 2 0 0 0.00%
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0.00%
Jumlah 30 100 100%
Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 100%, staf
pusteling berprilaku ramah, sopan dan baik, karena itu pengunjung napi
meningkat .
Tabel 4.8
Fasilitas Seperti Internet, Ac Ruangan Yang Dimiliki
Pusteling Sudah Baik
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden skor Presentase
Sangat Setuju 4 7 28 23.30%
Setuju 3 18 54 60.00%
Tidak setuju 2 2 4 6.70%
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 10.00%
Jumlah 30 89 100%
Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa sejumlah responden menjawab
83.3%, fasilitas Seperti internet ,ac ruangan ,yang dimiliki pusteling
sudah baik.
50
b. Kebutuhan informasi
Tabel 4.9
Mengetahui informasi bahwa perpustakaan Elektronik Keliling PNRI
mempunyai koleksi non buku ( CD, DVD, jurnal elektronik, buku
elektronik )
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden Skor Presentase
Sangat Setuju 4 20 16 13,30%
Setuju 3 4 60 66,70%
Tidak setuju 2 6 12 20,00%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 30 88 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 80%
mengetahui informasi bahwa perpustakaan Elektronik Keliling PNRI
mempunyai koleksi non buku (CD, DVD, jurnal elektronik, buku
elektronik).
Tabel 4.10
Datang ke Perpustakaan Elektronik Keliling untuk mencari kebutuhan
informasi Melalui CD, DVD , Internet
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden Skor Presentase
Sangat Setuju 4 3 12 10,00%
Setuju 3 19 57 63,30%
Tidak setuju 2 8 16 26,70%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 30 85 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab
73.3% datang ke Perpustakaan Elektronik Keliling untuk mencari
kebutuhan informasi Melalui CD, DVD , Internet, dan e-resource.
51
Tabel 4.11
Menyukai Koleksi non buku CD ,DVD yang berisi film pendek,
film dokumenter, lagu - lagu.
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden skor Presentase
Sangat Setuju 4 5 20 16.70%
Setuju 3 24 72 80.00%
Tidak setuju 2 1 2 3.30%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 30 94 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab
sejumlah 96.7 % Menyukai Koleksi non buku CD, DVD yang berisinya
film pendek, film dokumenter,lagu - lagu.
Tabel 4.12
Tertarik mencari informasi media internet youtube ,
video tutorial menjahit, memasak.
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden skor Presentase
Sangat Setuju 4 3 12 10.00%
Setuju 3 24 72 80.00%
Tidak setuju 2 3 6 10.00%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 30 90 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab 90% ,
tertarik mencari informasi media internet youtube , video tutorial
menjahit, memasak.
52
Tabel 4.13
Mencari kebutuhan informasi melalui e-resource untuk mencari
jurnal ilmiah, video sejarah dan surat kabar elektronik.
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden Skor Presentase
Sangat Setuju 4 2 8 6.70%
Setuju 3 10 30 33.30%
Tidak setuju 2 4 8 10.00%
Sangat Tidak Setuju 1 14 14 46.70%
Jumlah 30 60 100%
Sumber data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa sejumlah penghuni rutan
menjawab 56.7% tidak setuju ,mencari kebutuhan informasi melalui e-
resource untuk mencari jurnal ilmiah, video sejarah.
Tabel 4.14
Mengetahui bahwa e-resource dapat mengakses jurnal ilmiah,
surat kabar online, dan video sejarah
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden skor Presentase
Sangat Setuju 4 9 36 30,00%
Setuju 3 19 57 63,30%
Tidak setuju 2 2 4 6,70%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0,00%
Jumlah 30 97 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa penghuni rutan menjawab
93.3%, mengetahui bahwa e-resource dapat mengakses jurnal ilmiah,
surat kabar online, dan video sejarah.
53
Tabel 4.15
Mencari Informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi
yang saya miliki untuk memperdalam pengetahuan.
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden Skor Presentase
Sangat Setuju 4 1 4 3,30%
Setuju 3 22 66 73,30%
Tidak setuju 2 4 24 13,30%
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 10,00%
Jumlah 30 81 100%Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa sejumlah penghuni rutan
menjawab 76.3% mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan
informasi ,untuk memperdalam pengetahuan.
Tabel 4.16
Mendapatkan kendala Jaringan internet mati atau lambat
ketika ingin mencari informasi
Pernyataan Bobot Nilai Jumlah Responden skor Presentase
Sangat Setuju 4 1 4 3.30%
Setuju 3 4 42 46.70%
Tidak setuju 2 12 24 40.00%
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 10.00%
Jumlah 30 73 100% Sumber Data : Kuisioner
Tabel di atas dapat terlihat bahwa sejumlah responden menjawab
50 %, mendapatkan kendala Jaringan internet mati atau lambat ketika
ingin mencari informasi,karena untuk mengakses kurang maksimal
54
Tabel 4.17
Menggunakan internet , DVD, CD di perpustakaan elektronik keliling,
saya tertarik datang ke perpustakaan nasional, pada saa saya bebas nanti
Pernyataan
Bobot
Nilai
Jumlah
Responden Skor Presentase
Sangat Setuju 4 4 16 13.30%
Setuju 3 12 36 40%
Tidak Setuju 2 13 26 43.30%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 3.40%
Jumlah 30 79 100%
Sumber Data : Kuisioner
Tabel diatas dapat terlihat bahwa sejumlah responden menjawab
46,70% tidak setuju bahwa setelah menggunakan internet , DVD, CD di
perpustakaan elektronik keliling, tidak tertarik datang ke perpustakaan
nasional, pada saa saya bebas nanti
Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil Angket X
Nilai Frekuensi N.f
14 15 210
15 4 60
16 8 128
17 3 51
Jumlah 30 449
Rata-rata 14,9
1. Nilai rata – rata terkecil 14, nilai rata – rata terbesar 17.
2. Modus
Mode merupakan nilai yang paling sering muncul dalam suatu
pengukuran.3 Modus hasil angket x adalah 14.
3 Furqon, Statistika Terapan Untuk Penelitian,(Alfabeta, 2013): Bandung.hal.35
55
3. Median
Sebagai titik atau nilai yang membagi seperangkat data menjadi
dua bagian sama banyak. 4 Median hasil angket adalah 14,5.
4. Mean
Mean atau rata-rata adalah jumlah total nilai dibagi sampel. Rata-
ratanya adalah 15
Gambar 4.2
Frekuensi Distribusi variabel X
4 Ibid, hal 39.
13 15 16 17
56
Tabel 4.19
Rekapitulasi Hasil Angket Y
Nilai Frekuensi N.f
23-24 2 47
25-26 4 102
27-28 8 220
29-30 10 295
31-32 6 189
Jumlah 30 857
Rata-rata 28,4
1. Nilai rata – rata terkecil 23, nilai rata – rata terbesar 32
2. Modus
Mode merupakan nilai yang paling sering muncul dalam suatu
pengukuran.5 Modus hasil angket x adalah 29-30 .
3. Median
Sebagai titik atau nilai yang membagi seperangkat data menjadi dua
bagian sama banyak. 6 Median hasil angket adalah 27-28.
4. Mean
Mean atau rata-rata adalah jumlah total nilai dibagi sampel. Rata-
ratanya adalah 28,4.
5 Furqon, Statistika Terapan Untuk Penelitian,(Alfabeta, 2013): Bandung.hal.35
6 Ibid, hail 39.
57
23-24 25-26 27-28 29-30 31-32
Gambar 4.3
Distribusi frekuensi variabel y
D. Analisis Korelasi
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara promosi
perpustakaan elektronik (variabel X) dengan kebutuhan informasi
pemustaka narapidana wanita (variabel Y) kelas IIA rutan pondok bambu,
sebelum melakukan perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi
(rxy) terlebih dahulu merumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis
Nol (Ho) sebagai berikut:
58
Tabel 4.20
Hasil X dan Y
N X Y X2 Y2 X.Y
1 16 31 256 961 496
2 16 26 256 676 416
3 15 30 225 900 450
4 16 28 256 784 448
5 14 28 196 784 392
6 14 29 196 841 406
7 14 29 196 841 406
8 14 28 196 784 392
9 14 30 196 900 420
10 17 31 289 961 527
11 16 32 256 1024 512
12 15 30 225 900 450
13 16 31 256 961 496
14 14 24 196 576 336
15 14 29 196 841 406
16 14 25 196 625 350
17 17 30 289 900 510
18 14 27 196 729 378
19 15 30 225 900 450
20 16 32 256 1024 512
21 14 30 196 900 420
22 16 32 256 1024 512
23 14 25 196 625 350
24 17 28 289 784 476
25 16 28 256 784 448
26 15 27 225 729 405
27 14 23 196 529 322
28 14 26 196 676 364
29 14 30 196 900 420
30 14 28 196 784 392
Jumlah 449 857 6755 24647 12862
Ha = Terdapat hubungan antara promosi perpustakaan elektronik yang
diterapkan di Rutan pondok Bambu kelas IIA Jakarta Timur.
59
Ho = Tidak terdapat hubungan antara promosi perpustakaan elektronik
yang diterapkan di Rutan pondok Bambu kelas IIA Jakarta Timur.
Selanjutnya melakukan perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks
Korelasi (rxy) dengan terlebih dahulu menyiapkan tabel sebagai berikut:
Hasil Angket Variabel x dan y
Dan dapat diketahui:
N = 30 ∑X2 = 449 x 449 = 6755
∑X = 449 ∑Y2
= 857 x 857 = 24647
∑Y = 857 ∑XY = 449 x 857 = 12862
Kemudian mencari Angka Indeks Korelasi (rxy) dengan rumus
sebagai berikut:
xy ( ) ( )( )
√( ( ) ( ) )( ( ) ( ) )
xy =
( ) ( )( )
√( ( ) ( ) )( ( ) ( ) )
xy =
√( )( )
xy =
√( )( )
xy =
xy =
xy = 0.4665500 atau dibulatkan menjadi 0.47
60
Cara memberikan interpretasi angka indeks korelasi „r‟ product
moment, yaitu:
1. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product
moment secara sederhana yang berpedoman pada tabel berikut:
Tabel 4.21
Tingkat Hubungan Variabel X dan Y7
No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi ini
sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi ini diabaikan
2 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah atau rendah
3 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukup
4 0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat atau tinggi
5 0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Dilihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa antara variabel X
(promosi perpustakaan) dengan variabel Y (kebutuhan informasi )memiliki
7 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
h. 193
61
nilai indeks korelasi (rxy) sebesar 0,47 yang berada pada interval koefisien
0,40 – 0,70 yang berarti bahwa, terdapat korelasi atau hubungan yang
sedang atau cukup antara promosi perpustakaan dengan kebutuhan
informasi pemustaka narapidana wanita rutan Pondok Bambu Jakarta
Timur.
2. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi „r‟ product
moment yang berpedoman pada tabel nilai „r‟ produt moment:
Tabel 4.22
Tabel Nilai Koefisien Korelasi ‘r’ Product Moment KarlPearson untuk
Berbagai df:8
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1%
1 0,997 0,999 25 0,381 0,487
2 0,950 0,990 26 0,374 0,478
3 0,878 0,959 27 0,367 0,470
4 0,811 0,917 28 0,361 0,463
5 0,754 0,874 29 0,355 0,456
6 0,707 0,834 30 0,349 0,449
7 0,666 0,789 31 0,355 0,456
8 0,632 0,765 32 0,349 0,449
9 0,602 0,735 33 0,344 0,442
10 0,576 0,708 34 0,339 0,436
11 0,553 0,684 35 0,334 0,430
12 0,532 0,661 36 0,329 0,424
13 0,514 0,641 37 0,334 0,418
14 0,497 0,623 38 0,320 0,413
8 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta
62
15 0,482 0,606 39 0,316 0,408
16 0,468 0,590 40 0,312 0,403
17 0,456 0,575 41 0,308 0,396
18 0,444 0,561 42 0,304 0,393
19 0,433 0,549 43 0,301 0,389
20 0,423 0,537 44 0,297 0,384
21 0,413 0,526 45 0,294 0,380
22 0,404 0,515 46 0,291 0,276
23 0,396 0,505 47 0,288 0,372
24 0,388 0,496 48 0,284 0,368
Selanjutnya untuk mengetahui apakah korelasi itu signifikan atau
tidak, maka „r‟ hitung dibandingkan dengan „r‟ tabel. Langkah yang harus
ditempuh yaitu dengan mencari nilai df (degrees of freedom) sebagai
berikut:
df = N – nr
df = 30 – 2
df = 28
Keterangan:
df = Degrees of freedom
N = Number of cases (sampel)
nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan
Dalam penelitian ini, nilai „r‟ product moment dengan df sebesar 28
dan menggunakan taraf signifikasi 1% diperoleh hasil sebesar 0,463.
Sementara itu, nilai „r‟ hitung yaitu 0,47. Dan nilai „r‟ hitung > „r‟ tabel
(0,47 > 0,463) maka pada taraf signifikasi 1% , Ha diterima. sedangkan Ho
ditolak Yang berarti terdapat hubungan yang cukup antara promosi
63
perpustkaan elektronik dengan Keebutuhan Informasi Narapidana Wanita
Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur.
E. Interpretasi Dengan Kd
Interpresi dengan konfesien determinasi ini mengukur besarnya
pengaruh dari variabel Bebas (X) terhadap Variabel (Y). Konfesien ini
merupakan hasil kuadrat dari koefisien sederhana. Adapun perhitungan
kofisien determinasi ini dapat diliat dibaah ini.
KD = r2
x 100
= (0,47)2
x 100 %
= 23%
Keterangan :
KD = Kontribusi Variabel X Terhadap variabel Y
r2
= Konfisien Korelasi antara variabel X terhadap
Variabel Y
Dari hasil Perhitungan diatas, Mengandung Pengertian bahawa
kebutuhan informasi memberikan pengaruh sebesar 23% terhadap
narapidana wanita rutan kelas IIA Pondok Bambu.
F. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian belum sempurna dikarenakan
penelitian memiliki keterbatasan , diantaranya :
1) Penulis sangat sulit untuk mendatangi tempat peneliti dikarnakan
peraturan rutan pondok bambu sangat ketat.
2) Petugas Rutan yang sangat tertutup
3) Waktu yang dibatasi saat melakukan penelitian di lapangan
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Rutan Kelas II A Pondok Bambu
Jakarta Timur mengenai Pengaruh Promosi Perpustakaan Elektronik
Keliling PNRI Pada Kebutuhan Informasi Pemustaka Narapidana
Wanita Rutan Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis dan interpretasi data, diperoleh hasil rxy = 0,47,
kemudian angka tersebut diinterpretasikan. Bila dilakukan interpretasi
secara kasar atau sederhana, angka tersebut berada pada kisaran 0,40 –
0,70 yang sifat hubungannya adalah sedang atau cukup. Dengan
demikian secara kasar dapat diinterpretasikan terhadap rxy tersebut
bahwa terdapat korelasi positif antara variabel X dan variabel Y.
Kemudian jika dilakukan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada
tabel nilai “r” product moment disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
promosi perpustakaan elektronik PNRI terhadap Kebutuhan Informasi
Pemustaka Narapidana Wanita Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta
Timur, memiliki pengaruh positif yang signifikan, karena jika dilihat
pada taraf 5% ternyata rxy = 0,47 lebih kecil dari pada “r” tabel (rt),
sedangkan pada taraf 1% rxy lebih besar dari pada rt. Dari sini dapat
diketahui bahwa adanya pengaruh positif sedang antara Promosi
65
perpustakaan elektronik keliling PNRI terhadap kebutuhan Informasi
pemustaka Narapidana wanita kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur.
2. Dari hasil tersebut dapat diperoleh pengaruh variabel X terhadap
variabel Y melalui koefesien determinasi yang hasilnya 47%. Jadi,
dapat dikatakan bahwa promosi dengan kebutuhan informasi
pemustaka narapidana wanita memberikan pengaruh sebesar 47%
dalam meningkatkan kebutuhan informasi narapidana wanita kelas IIA
Pondok Bambu Jakarta Timur.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman dalam proses
selama penelitian, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Perlu ditingkatkanya promosi pusteling, supaya para pemustaka dapat
mengetahui adanya informasi dari perpustakaan elektronik keliling dan
para pemustaka narapidana dapat memenuhi kebutuhan informasi.
2. Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana kebutuhan informasi
supaya para narapidana dapat memenuhi kebutuhan informasi yang
mereka inginkan secara cepat dan efesien.
WAWANCARA PUSTAKAWAN PNRI BAGIAN PERPUSTAKAAN
ELEKTRONIK KELILING
1. Bagaimana proses kegiatan Perpustakaan Keliling di Rutan
berlangsung?
Kami, pihak Perpustakaan Keliling datang ke Rutan. Sebelum
masuk, kami mendata/ mengabsen terlebih dahulu. Setelah itu, para
tahanan wanita bisa masuk untuk mengakses layanan perpustakaan online
berupa YouTube dan informasi lain dari search engine Google.
2. Siapa saja pihak yang terlibat dalam proses kegiatan Perpustakaan
Keliling?
Selain dua penjaga Rutan yang mengawasi, ada juga Tamping atau
Tahanan Pendamping. Tamping dipilih dari para narapidana yang telah
dipercaya untuk membantu dalam proses kegiatan Perpustakaan Keliling.
3. Siapa saja penghuni Rutan?
Penghuni Rutan adalah para narapidana yang hukumannya belum
ditetapkan atau divonis. Rutan hanyalah tempat transisi saja. Angelina
Sondakh merupakan penghuni Rutan yang tidak dipindahkan ke Lembaga
Pemasyarakatan karena masih memiliki anak dibawah umur. Rata-rata
penghuni Rutan merupakan pengusaha atau orang yang memiliki
perusahaan, bahkan mereka merupakan lulusan S1 atau S2.
4. Apa bedanya Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan?
Rumah Tahanan adalah tempat tersangka/terdakwa ditahan
sementara sebelum keluarnya putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap guna menghindari tersangka/ terdakwa tersebut melarikan diri
atau mengulangi perbuatannya. Tahanan ditahan di Rutan selama proses
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di Pengadilan Negeri,
Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung.
Sementara itu, Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk
melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.
Narapidana dibina di Lapas setelah dijatuhi putusan hakim yang telah
berkekuatan hukum tetap.
5. Akses internet/ media sosial apa saja yang boleh digunakan pada saat
kegiatan Perpustakaan Keliling berlangsung?
Media sosial yang boleh diakses hanya hiburan berupa YouTube
saja. Sedangkan untuk memperoleh informasi, para tahanan hanya
diperbolehkan mengakses search engine Google. Sedangkan untuk
mengakses jurnal dan e-book, para narapidana meminta bantuan dari
pustakawan, karena mereka tidak memiliki akun jurnal pribadi.
Dokumentasi penelitian
1. Bus pusteling
gambar 2.1
gambar 1.1
Bus pusteling
gambar 1.2
tampak dalam bus pusteling
2. Layanan pusteling
Gambar 2.1
narapidana wanita sedang mencari kebutuhan informasi
gambar 2.2
pustakawan pnri sedang mengawasi narapidana yang sedang
mencari informasi
3. tampak depan rutan kelas Iia Jakarta tImur
gambar 3.1
gerbang depan rutan kelas Iia Jakarta Timur
REKAPTULASI DATA KUISIONER
Responden X1 X2 X3 X4 X5 Total X Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
Total
Y
1 3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
2 3 4 3 2 4 16 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 26
3 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 30
4 3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 4 2 1 2 4 3 28
5 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 28
6 3 3 3 2 3 14 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 29
7 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
8 3 3 2 4 2 14 3 3 3 3 4 2 3 1 3 3 28
9 3 3 2 4 2 14 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30
10 3 3 4 4 3 17 4 3 4 4 3 3 2 1 4 3 31
11 3 3 4 3 3 16 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 32
12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 30
13 3 3 3 4 3 16 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 31
14 3 3 3 3 2 14 2 2 3 3 3 2 3 1 3 2 24
15 3 3 3 3 2 14 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 29
16 3 3 3 3 2 14 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 25
17 3 4 4 4 2 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
18 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 27
19 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 2 3 1 4 4 30
20 3 3 3 4 3 16 3 4 4 3 3 3 3 1 4 4 32
21 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 30
22 3 3 3 4 3 16 4 4 3 3 3 4 3 1 4 3 32
23 3 4 3 3 1 14 2 2 4 2 2 3 1 1 4 4 25
24 3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 4 2 3 3 3 1 28
25 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 4 2 2 1 4 3 28
26 3 2 3 4 3 15 3 2 2 3 3 2 3 4 4 1 27
27 3 3 3 3 2 14 3 2 3 3 3 1 3 1 3 1 23
28 3 3 3 3 2 14 2 2 3 2 3 1 3 3 3 4 26
29 2 3 3 3 3 14 4 4 4 4 2 2 2 1 4 3 30
30 3 3 3 3 2 14 3 3 3 2 4 1 3 3 3 3 28
jumlah 90 92 92 96 79 449 88 85 94 90 97 73 81 60 100 89 857
Nama :. . . . . . . . . . . . . . . . .
Pekerjaan : . . . . . . . . . . . . . . . . .
Petunjuk pengisian :
1. Pilihlah pernyataan dibawah ini dengan keadaan saudara/saudari yang dirasakan
terhadap kebutuhan informasi yang diberikan oleh perpustakaan elektronik keliling
PNRI.
2. Berilah tanda centang (V) pada salah satu kolom dengan kriteria.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat tidak setuju
Pernyataan SS S TS STS
1 Fasilitas yang dimilliki pusteling sudah baik
2 Informasi tentang promosi pusteling sudah baik
3 Jenis bahan/Literatur perpustakaan yang tersedia pada
pusteling dapat memberikan informasi.
4 Perilaku staf pusteling memberikan kenyamanan bagi
pengguna.
5 Jumlah bahan yang ada di pusteling yang tersedia sudah
sesuai dengan kebutuhan informasi.
6 Staf pusteling berprilaku ramah, sopan dan baik
7 Saya mendapatkan informasi yang saya butuhkan di
pusteling.
8 Saya mendapatkan kendala jaringan internet mati atau
lambat ketika ingin mencari informasi.
9 Staf pusteling melayani pengguna sesuai dengan prosedur
yang ada.
10 Staf pusteling memahami kebutuhan pengguna.
11 Informasi yang tersedia dipusteling sesuai dengan kebutuhan
pengguna
12 Saya memperoleh informasi yang saya butuhkan untuk
menambah wawasan pengetahuan umum pada pustelng
13 Saya dapat menemukan informasi yang saya butuhkan
dengan mudah.
14 Informasi yangsaa dapatkan dipusteling selalu uptodate
15 Pusteling mudah diakses , dimanfaatkan oleh pengguna