Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

40
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran besar bagi perkonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana ( investor ) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer ). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan ( return ) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Darmadji, 2011). Perkembangan pasar modal di indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat pesat. Kondisi perkembangan tersebut dapat dipantau melalui

description

abcd

Transcript of Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

Page 1: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar modal memiliki peran besar bagi perkonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan

fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang

memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan

kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,

sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Darmadji, 2011).

Perkembangan pasar modal di indonesia dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan yang sangat pesat. Kondisi perkembangan tersebut dapat dipantau

melalui besarnya volume perdagangan dan perkembangan Index Harga Saham

Gabungan (IHSG) di bursa saham.

Saham merupakan surat berharga sebagai bukti kepemilikan dalam suatu

perusahaan. Tujuan para investor dalam melakukan transaksi saham adalah

keuntungan (return) yang optimal. Return tersebut dapat berasal dari dividen yang

dibagikan oleh perusahaan yang menerbitkan saham tersebut (emiten) atau dapat

juga berupa selisih positif harga saham antara harga saham pada saat saham itu

dibeli dan harga pada saat saham tersebut dijual (capital gain). Akan tetapi dalam

Page 2: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

2

menghitung return saja tidaklah cukup. Risiko dalam suatu investasi juga perlu

dipertimbangkan. Jogiyanto (2003) mengemukakan bahwa return dan risiko

merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi

merupakan trade-off dari kedua faktor ini.

Menurut Meyer (1998), Analisis teknikal didefinisikan sebagai studi

terhadap suatu sekuritas atau pasar secara keseluruhan berdasarkan permintaan

dan penawaran. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang

dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan saham, indeks harga

saham gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis.

Pendekatan analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap

saham memiliki nilai intrinsik yang diestimasikan oleh investor.

Volume Perdagangan Saham diartikan sebagai jumlah lembar saham yang

diperdagangkan pada hari tertentu (Abdul dan Nasuhi,2000). Perdagangan suatu

saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar, menunjukkan

bahwa saham tersebut.

Untuk menilai saham baik atau buruk dapat dilihat dari aktivitas

perdagangannya melalui trading day. Trading day adalah kurun waktu saham

diperdagangkan di lantai bursa.

Penelitian yang dilakukan oleh Rr. Iramani dan Ansyori Mahdi (2006)

menyatakan bahwa trading day berpengaruh signifikan terhadap return saham

harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005, sedangkan menurut Luhgiatno (2011)

menyatakan bahwa trading day tidak berpengaruh signifikan terhadap return

saham.

Page 3: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

3

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang masih beragam, maka

dari itu perlu dilakukan penelitian kembali mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi return saham, dengan periode penelitian yang belum pernah diteliti

sebelumnya. Maka penelitian ini mengambil judul: PENGARUH VOLUME

PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN TRADING

DAY SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dari penelitian ini adalah perlunya pembuktian kembali

secara empiris karena adanya research gap dari hasil-hasil penelitian terdahulu.

Maka masalah penelitiannya yaitu masih terdapat perbedaan hasil penelitian

mengenai variabel yang berpengaruh terhadap return saham.

Berdasarkan permasalahan dan masalah penelitian yang disebutkan diatas,

maka pertanyaan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.1 Apakah volume perdagangan saham berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

1.2 Apakah trading day memoderasi hubungan antara volume

perdagangan saham terhadap return saham?

1.3 Tujuan Penilitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan saham terhadap

return saham.

Page 4: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

4

2. Untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan saham terhadap

return saham dengan trading day sebagai variabel moderating.

1.4 Kegunaan Hasil Penilitian

1.4.1 Kegunaan Praktis (operasional)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang

berguna untuk investor sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam

mengambil keputusan investasi.

1.4.2 Kegunaan Akademis (teoritis)

Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pasar

modal serta menjadi tambahan referensi dan mampu memberikan

konstribusi dalam menyusun penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 5: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Investasi

Menurut Abdul Halim (2003), investasi pada hakikatnya merupakan

penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

keuntungan di masa mendatang. Tentunya proses pencarian keuntungan dengan

melakukan investasi adalah sesuatu yang membutuhkan analisis dan perhitungan

mendalam dengan tidak mengesampingkan prinsip kehati-hatian (prudent

principle).

Menurut Irham Fahmi (2012), aktivitasnya investasi pada umumnya

dikenal ada dua bentuk, yaitu real investment dan financial investment. Investasi

Nyata (real investment) secara umum melibatkan kontrak tertulis, seperti saham

biasa (common stock) dan obligasi (bond). Sedangkan investasi keuangan

(financial investment) secara umum melibatkan asset berwujud, seperti tanah,

mesin-mesin, atau pabrik.

Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan maka

diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapkan. Begitu pula halnya dalam

bidang investasi, kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Menurut

Irham Fahmi (2012), terdapat empat tujuan yang perlu ditetapkan dalam bidang

Page 6: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

6

investasi yaitu terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi, terciptanya

profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan (profil actual),

terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham dan turut memberikan andil

bagi pembangunan bangsa.

Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang

cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki. Sebagai

investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Selain itu,

investor harus mempunyai ketajaman perkiraan masa depan perusahaan yang

sahamnya akan dibeli atau dijual (Halim, 2003).

2.1.2 Return Saham

Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan

institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Adapun menurut R.J.

Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga ataupun deviden.

Return saham merupakan hasil yang diperoleh investor dalam berinvestasi yang

berupa Capital Gain / Loss.

Jogiyanto (2007), membagi konsep return kedalam dua kelompok yaitu

return tunggal dan return portofolio. Return tunggal merupakan hasil yang

diperoleh dari investasi yang berupa realisasi dan return ekspektasi. Dimana

return realisasi merupakan return yang dihitung berdasarkan data historis dan

berfungsi sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan.

Return saham dapat dirumuskan:

Page 7: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

7

Return=Pt−Pt –1Pt – 1

Dimana:

Pt = harga saham pada periode t

Pt – 1 = harga saham pada periode sebelumnya (t - 1)

Komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu current income

(pendapatan lancar) dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current income

adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik

seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan sebagainya.

Disebut sebagai pendapatan lancar maksudnya adalah keuntungan yang diterima

biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara

cepat.

Capital gain merupakan keuntungan yang diterima karena adanya selisih

antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi. Capital gain ini sangat

tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang bersangkutan, yang berarti

bahwa instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan di pasar. Karena dengan

adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi.

Return dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi

(realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan

data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu

pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar

penentuan return ekspektasi dan risiko di masa datang. Sedangkan return

ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh

Page 8: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

8

investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah

terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.

2.1.3 Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan adalah banyaknya lembar saham suatu emiten yang

diperjualbelikan di pasar modal setiap hari bursa dengan tingkat harga yang

disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara (broker)

perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan hal yang penting

bagi seorang investor, karena volume perdagangan saham menggambarkan

kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar modal.

Untuk melihat besarnya volume perdagangan yaitu jumlah saham yang

diperdagangkan dalam periode tertentu dibagi dengan jumlah saham yang beredar

(listing) (Jogiyanto, 2007). Volume perdagangan mencerminkan kekuatan antara

supply dan demand yang merupakan manifestasi dari tingkah laku investor.

Dengan naiknya volume perdagangan maka keadaan pasar dapat dikatakan

menguat, demikian pula sebaliknya.

Saham yang aktif perdagangannya sudah pasti memiliki volume

perdagangan yang besar dan saham dengan volume yang besar akan menghasilkan

return saham yang tinggi. Tinggi rendahnya volume perdagangan suatu saham

didasarkan penilaian yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja

perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi kebijakan

pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan

kemampuan analisis efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-

Page 9: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

9

hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi

faktor yang mempengaruhinya.

Volume perdagangan merupakan salah satu yang menentukan pergerakan

harga saham. Volume perdagangan juga mencerminkan kekuatan antara supply

dan demand yang merupakan manifestasi dari tingkah laku investor. Dengan

naiknya volume perdagangan maka keadaan pasar dikatakan menguat demikian

pula sebaliknya.

Jadi dapat dikatakan bahwa keputusan investasi mendasarkan diri pada

data-data pasar di masa lalu (seperti data harga saham, volume penjualan saham),

sebagai dasar untuk mengestimasi harga saham di masa mendatang (Tandelilin,

2001).

Sementara penelitian yang dilakukan oleh Yunita Ningsih (2012)

menunjukkan bahwa volume perdagangan positif terhadap harga saham. Adapun

penelitian yang dilakukan oleh Lely Fera Triani (2013) menunjukkan hasil bahwa

volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2.1.4 Trading Day

Trading day merupakan kurun waktu saham diperdagangkan di lantai

bursa. Trading day hanya dicatat bila saham tersebut melakukan aktivitas

perdagangan. Agar dapat diperoleh return yang diharapkan, salah satu

pertimbangan yang dapat digunakan adalah pengetahuan tentang pola return

saham pada setiap hari perdagangan. Dengan diketahuinya pola return saham

setiap hari perdagangan, maka investor akan dapat mengambil keputusan kapan

sebaiknya membeli dan kapan sebaiknya menjual.

Page 10: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

10

Penelitian yang dilakukan oleh Rr. Iramani dan Ansyori Mahdi (2006)

menyatakan bahwa trading day berpengaruh signifikan terhadap return saham

harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005. Penelitian yang dilakukan Maria Rio

Rita (2009) juga mengemukakan pendapat yang sama dimana menunjukkan

bahwa hari perdagangan memiliki pengaruh terhadap return saham harian tahun

2008. Sedangkan Penelitian yang dilakukan Luhgiatno (2011) menyatakan

pendapat yang berbeda, bahwa trading day tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

2.2 Kerangka Pemikiran

Variabel Moderating

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.1 Kerangaka Permikiran

Kerangka pemikiran diatas diambil berdasarkan penelitian-penelitian

terdahulu yang telah dilakukan:

1. Rr. Iramani dan Ansyori Mahdi (2006), meneliti mengenai Studi Tentang

Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ dengan

menggunakan Analisis Regresi Berganda. Saham yang digunakan sebagai

sampel adalah 38 saham dari perusahaan sampel yang masuk dalam LQ 45

Return Saham (Y)Volume Perdagangan (X1)

Trading Day (X2)

Page 11: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

11

selama periode Januari-Desember 2005. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa hari perdagangan berpengaruh positif signifikan terhadap return

saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005.

2. Lely Fera Triani (2013), meneliti mengenai Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Perubahan Indeks Harga Saham Di Jakarta Islamic Index

Selama Tahun 2011 dengan menggunakan Analisis Regresi Linier. Saham

yang digunakan sebagai sampel perusahaan sampel yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

volume perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadap harga saham

harian pada Jakarta Islamic Index tahun 2011.

3. Luhgiatno (2011), meneliti mengenai Analisis Weekend Effect Terhadap

Return Saham Di Bursa Effek Indonesia dengan menggunakan Analisis

Regresi Berganda. Saham yang digunakan sebagai sampel adalah IHSG

dan LQ 45 di BEI periode pengamatan dari Januari 2009 sampai

Desember 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hari perdagangan

tidak berpengaruh terhadap return saham pada Bursa Efek Indonesia tahun

2009-2010.

4. Maria Rio Rita (2009), meneliti mengenai Pengaruh Hari Perdagangan

Terhadap Return Saham. Saham yang digunakan sebagai sampel adalah

perusahaan yang termasuk LQ-45 tahun 2008 sebanyak 56 saham. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa hari perdagangan memiliki pengaruh

terhadap return saham harian tahun 2008.

Page 12: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

12

5. Yunita Ningsih (2012), meneliti mengenai Analysis Of Stock Trading

Volume, Stock Trading Of Frequency, EPS, ROA and ROE Impact

Toward Price Stock In The Sector Of Property, Real Estate And Building

Construction Which Listed In Indonesia Stock Exchange dengan

menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Saham yang digunakan

sebagai sampel adalah 28 saham dari perusahaan sampel yang masuk

dalam Bursa Efek Idonesia selama periode 2009-2011. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa volume perdagangan saham berpengaruh terhadap

harga saham ada Bursa Efek Jakarta tahun 2005.

2.3 Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H1 : Volume perdagangan saham berpengaruh positif terhadap return

saham

H2 : Volume perdagangan saham berpengaruh positif terhadap return

saham dengan trading day sebagai variabel moderating

Page 13: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat survey data sekunder, yaitu laporan yang

dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian

pengujian hipotesis yang mana dilakukan untuk menelaah varians dalam variable

terikat atau untuk memperkirakan keluaran organisasi (Sekaran, 2011). Dimensi

waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian panel data atau

pooled data. Penelitian panel data merupakan gabungan dari penelitian cross-

sectional dan time series. Cross-sectional dilakukan dengan data yang hanya

sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan,

dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, sedangkan penelitian time series

melibatkan urutan waktu (Jogiyanto, 2007). Dalam penelitian ini, data yang

diperoleh merupakan perusahaan property & realestate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2011-2013.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang

ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2011). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebanyak 56 perusahaan property & realestate yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013.

Page 14: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

14

Sampel adalah subset atau subkelompok populasi. Sampel merupakan

sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diselidiki dan dianggap dapat

mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel yang

tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.

Metode purposive sampling adalah mengambil sampel yang telah ditentukan

sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian.

Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan property & realestate periode

tahun 2011-2013 berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan property & realestate yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama periode 2011-2013.

2. Perusahaan tersebut memenuhi kelengkapan data selama periode penelitian.

3. Saham yang diperdagangkan di bursa yaitu yang memiliki trading day

sebanyak 120 atau lebih pada setiap tahunnya selama periode tahun 2011-2013

Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada table 3.1.

Tabel 3.1

Penentuan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan

Jumlah perusahaan property & realestate yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2013

56

Page 15: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

15

Tabel 3.1 - Lanjutan

Perusahaan memiliki kelengkapan data selama periode 2011-2013

(14)

Perusahaan yang memiliki trading day lebih dari 120 hari pada setiap tahunnya selama periode tahun 2011-2013

(12)

Jumlah Sasaran Sampel (n) 30

Periode Penelitian 2011-2013 (t) 3 Tahun

Jumlah (n x t) 90

Sumber: Data diolah penulis 2015

Berdasarkan kriteria tersebut seperti yang tertera pada tabel 3.1. Sampel

yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 30 perusahaan dengan jumlah

observasi dalam penelitian ini sebanyak 90.

Daftar sampel perusahaan poperty & realestate yang terdaftar di BEI yang

memenuhi kriteria dapat dilihat di lampiran 1.

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data

sekunder, data mengenai perusahaan property & realestate yang telah listing di

Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2011-2013. Data tersebut meliputi

harga saham, volume perdagangan, dan trading day. Data diperoleh dari IDX.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:

1. Metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti

jurnal, makalah, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

Page 16: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

16

2. Dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen atau data yang

diperlukan dilanjutkan dengan pencatatan dan perhitungan mengenai volume

perdagangan saham, trading day, dan return saham.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional variabel yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Return Saham

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

return saham yang merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh

pemodal atas investasi yang dilakukan. Return saham merupakan hasil

yang diperoleh investor dalam berinvestasi yang berupa Capital Gain /

Loss.

Return saham dapat dirumuskan:

Return=Pt−Pt –1Pt – 1

Dimana:

Pt = harga saham pada periode t

Pt – 1= harga saham pada periode sebelumnya (t - 1)

2. Volume Perdagangan

Volume perdagangan saham adalah jumlah saham perusahaan yang

diperdagangkan dibagi dengan jumlah saham yang beredar (listing)

(Jogiyanto, 2007). Volume perdagangan saham digunakan untuk

mengukur apakah para pemodal individu mengetahui informasi yang

Page 17: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

17

dikeluarkan perusahaan dan menggunakannya dalam pembelian atau

penjualan saham, sehingga akan mendapatkan keuntungan di atas normal

(abnormal return).

3. Trading Day

Trading day merupakan jumlah kurun waktu saham

diperdagangkan di lantai bursa. Trading day hanya dicatat bila saham

tersebut melakukan aktivitas perdagangan.

Dari pembahasan tersebut maka variabel-variabel yang akan diteliti dapat

dioperasionalisasikan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

No Variabel Indikator Skala SatuanPengukuran Definisi

Operasional

1. Return

Saham

Selisih antara

harga saham

periode sekarang

dengan harga

saham periode

sebelumnya lalu

dibagi dengan

harga saham

periode

sebelumnya

Rasio Persen

(%) Return=Pt−Pt –1Pt – 1

Alat ukur perusahaan

untuk mengukur kinerja

suatu perusahaan

Page 18: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

18

Tabel 3.2 - Lanjutan

2. Volume

Perdagangan

Jumlah saham

perusahaan yang

diperdagangkan

dibagi dengan

jumlah saham

yang beredar

Rasio Lebar

(Share)

Volume=∑Saham diperdagangkanListed Shares

Alat ukur perusahaan

untuk mengukur apakah

para investor

mengetahui informasi

yang dikeluarkan

perusahaan dan

menggunakannya dalam

penbelian

3. Trading Day Jumlah kurun

waktu saham

diperdagangkan

Rasio Hari Alat ukur perusahaan

untuk mengetahui

apakah saham tersebut

melakukan aktivitas

perdagangan.

Page 19: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

19

3.5 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis

3.5.1 Metode Analisis

Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan maka tindakan

selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganalisis data tersebut, yaitu melalui

analisis kuantitatif yang dilakukan dengan cara mengolah data dalam bentuk

angka menggunakan metode statistik.

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer, maka peneliti

melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya yaitu:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Uji normalitas data juga dapat menggunakan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk mengetahui signifikansi

Page 20: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

20

data yang terdistribusi normal. Dengan pedoman pengambilan

keputusan:

1. Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05,

distribusi adalah tidak normal.

2. Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05,

distribusi adalah normal (Ghozali, 2000).

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap

variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Hasil pengujian ini dapat dilihat dari nilai VIF,

dimana VIF = 1/Tolerance. Jika nilai tolerance < 0.10 atau sama

dengan nilai VIF > 10, hal itu menunjukkan adanya multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

Page 21: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

21

pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya. Cara mendeteksi ada atau tidaknya attokorelasi

yaitu dengan uji Durbin – Watson (DW test). Hipotesis yang akan diuji

adalah H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Jika du < d < 4 –du maka tidak terdapat autokorelasi.

3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 variabel yaitu variabel

independen, variabel dependen dan variabel moderating. Metode analisis

yang digunakan adalah metode regresi berganda (multiple regression),

yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Page 22: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

22

variabel independen terhadap variabel dependen dan seberapa besar

pengaruh variabel pemoderasi tehadap hubungan variabel indepen dan

dependen yang digunakan untuk menguji H1, H2. Untuk menguji hipotesis

tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Y=a+b1 x1+b2 x2+b3 x1 x2+e

Keterangan:

Y = Return Saham

A = Konstanta

b1−b3 = Koefesien regresi

x1 = Volume Perdagangan Saham

x2 = Trading Day

x1 x2 = Perkalian volume perdagangan saham dengan trading day

e = Error

Dalam uji Hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Koefesien Determinasi

Koefesien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel sangat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2009: 83).

Page 23: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

23

b. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji

pada tingkat signifikansi 0,005 (Imam Ghozali, 2009: 84). Dasar

pengambilan keputusannya sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,005 maka H 0 diterima atau

H a ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,005, maka H 0 ditolak atau

H a diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen

atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

Page 24: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

24

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjiptono & Hendy M.Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia. 3rd.

Ed. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irfan. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. 2th Ed.

Yogyakarta: BPFE-UGM .

_________________. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. 5th Ed.

Yogyakarta: BPFE-UGM.

Iramani, Rr. & Ansyori Mahdi. 2006. Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

Terhadap Return Saham pada BEJ. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol.

8. No. 2: 63-70.

Luhgiatno. 2011. Analisis Weekend Effect Terhadap Return Saham Di Bursa

Effek Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol. 2.

No. 2/TH. 2011 Nopember.

Maknun, Lu’luil. 2010. Analisis Pengaruh Frekuensi Perdagangan, Volume

Perdagangan, Kapitalisasi Pasar dan Trading day Terhadap Return

Saham di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro.

Page 25: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

25

Rita, Maria Rio. 2009. Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 15. No. 2/TH. 2009 September.

Ningsih, Yunita. 2012. Analysis Of Stock Trading Volume, Stock Trading Of

Frequency, EPS, ROA and ROE Impact Toward Price Stock In The Sector

Of Property, Real Estate And Building Construction Which Listed In

Indonesia Stock Exchange.

Sekaran, Uma. 2011. Researcch Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Kanisius. Hal. 393.

Triani, Lela Fera. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Indeks

Harga Saham Di Jakarta Islamic Index Selama Tahun 2011. Jurnal

Organisasi dan Manajemen. Vol. 9. No. 2: 162-178.

Page 26: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

26

LAMPIRAN

Sampel Perusahaan Property & Realestate Yang Terdaftar di BEI

Yang Memenuhi Kriteria

No Kode Perusahaan

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk

2 ASRI Alam Sutera Reality Tbk

3 BKDP Bukit Darmo Property Tbk

4 BKSL Sentul City Tbk

5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

6 COWL Cowell Development Tbk

7 CTRA Ciputra Development Tbk

8 CTRP Ciputra Property Tbk

9 CTRS Ciputra Surya Tbk

10 DART Duta Anggada Realty Tbk

11 DILD Intiland Development Tbk

12 ELTY Bakrieland Development Tbk

13 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

14 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

15 KPIG Global Land and Development Tbk

Page 27: Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Return Saham Dengan Trading Day Sebagai Variabel Moderating

27

16 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk

17 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk

18 LPCK Lippo Cikarang Tbk

19 LPKR Lippo Karawaci Tbk

20 MDLN Modernland Realty Tbk

21 PWON Pakuwon Jati Tbk

22 RBMS Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk

23 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk

24 SMRA Summarecon Agung Tbk

25 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

26 DGIK Duta Graha Indah Tbk

27 PTPP Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

28 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

29 TOTL Total Bangun Persada Tbk

30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk