PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

112
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI KOSAKATA UNTUK ANAK SLOW LEARNER KELAS II SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Air Dingin Gulo NIM : 161134194 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI KOSAKATA

UNTUK ANAK SLOW LEARNER

KELAS II SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Air Dingin Gulo

NIM : 161134194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

1. Sujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih-Nya yang terus

menyertai kehidupanku.

2. Ibunda tercinta “Riati Gulo” (alm) dan ayah tercinta “Sokhiato Gulo” atas

segala curahan kasih sayang.

3. Adik dan kakak tercinta Abadi Gulo, Mesilina Gulo, Analisa Gulo, Sepianus

Gulo, dan Baharui Gulo yang selalu mendukung memotivasi hingga sampai

pada tahap ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

v

MOTTO

“Berbuat Sebelum Orang Lain Pikirkan “

Kegagalan merupakan permulaan

pengalaman berharga

~ Air Dingin Gulo ~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI KOSAKATA

UNTUK ANAK SLOW LEARNER

KELAS II SEKOLAH DASAR.

Air Dingin Gulo

Universitas Sanata Dharma

2020

Siswa dengan Slow learner tidak mampu mengikuti pembelajaran yang

disampaikan oleh guru, kurang bisa dalam mengeja huruf serta membaca. Hal ini

disebabkan oleh faktor kemampuan kognitifnya yang lamban dalam menerima

dan menyimak informasi, sehingga menimbulkan rasa minder dan kurangnya

percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk media

pembelajaran kartu huruf bergambar yang layak bagi anak slow learner kelas II

serta mengetahui kualitas media kartu huruf bergambar pada materi kosakata.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Research & Development (RnD).

Dari Borg and Gall (dalam Sugiyono 2011: 297) yang terdiri 10 tahapan. Dalam

penelitian ini hanya menggunakan 6 tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah

potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi

desain, dan uji coba terbatas. Untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk

yang dikembangkan, dilakukan validasi oleh 2 validator yaitu ahli media dari

Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan guru kelas II SD Jogja

Green School.

Produk yang dikembangkan berupa media kartu huruf bergambar yang layak

digunakan dengan revisi. Media kartu huruf bergambar tergolong dalam kriteria

“Sangat Baik” dengan perolehan rata-rata skor 4,28. Buku panduan tergolong

dalam kriteria “Sangat Baik” dengan perolehan rata-rata skor 4,45. Video tutorial

penggunaan media memiliki kriteria “Baik” dengan perolehan rata-rata skor

4,115. Hal ini menunjukkan bahwa produk media kartu huruf bergambar yang

dikembangkan memiliki kualitas yang baik dan layak digunakan sebagai media

pembelajaran pada materi kosakata untuk siswa slow learner.

Kata kunci: Media Kartu Huruf Bergambar, Bahasa Indonesia, materi Kosakata,

Slow Learner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF ILLUSTRATED LETTER CARD MEDIA IN

INDONESIA LANGUAGE LESSONS VOCABULARY MATERIALS

FOR CHILDREN SLOW LEARNER

CLASS II ELEMENTERY SCHOOL

Air Dingin Gulo

Sanata Dharma University

2020

Those students with slow learner are not able to trail the learning

delivered by the teacher. Some of specific reason are incapable to spell and read

the letters. This is due to the cognitive ability factor which is slow in receiving and

listening to the information, resulting in a feeling of inferiority and lack of self-

confidence. This study aims to develop learning media products for pictorial letter

cards that are feasible for those slow children of grade 2 Elementary students and

the quality of pictorial letter card media in vocabulary material. The type of

research used by researchers is Research & Development (RnD). From Borg and

Gall (in Sugiyono 2011: 297) which consists of 10 stages. In this study only used 6

stages. These stages are potential and problems, data, product design, product

validation, design revision, and limited trials. Understanding the quality and

feasibility of the product being developed, validation was carried out by 2

validators, namely media experts from the Elementary School Teacher Education

Study Program and grade 2 Elementary teachers of SD Jogja Green School.

The product developed is a pictorial letter card media that suitable for use

with revisions. Pictorial media cards categorized into the “Very Good” criteria

with an average score of 4.28. The guidebook is classified in the "Very Good"

criteria with an average score of 4.45. Video tutorials on the use of media have

"Good" criteria with an average score of 4,115. This reason shows that the

development of pictorial letter card media product has good quality and itself

suitable for use as a media of learning in vocabulary material for slow learner

students.

Keywords: Pictorial Card Media, Indonesian Language, Vocabulary material,

Slow Learner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3

E. Definisi Operasional............................................................................. 4

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan .................................................. 4

1. Kartu Huruf ................................................................................... 5

2. Kartu Gambar ................................................................................ 5

3. Papan Permainan Kartu Huruf ...................................................... 5

4. Buku Panduan ............................................................................... 6

5. LKPD (Lembar Perja Peserta Didik) ............................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 7

1. Media Pembelajaran ....................................................................... 7

a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................ 7

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran .................................................... 8

c. Fungsi Media Pembelajaran ...................................................... 8

d. Manfaat Media Pembelajaran .................................................... 10

e. Macam-Macam Media Pembelajaran ........................................ 11

2. Media Kartu Huruf ......................................................................... 12

a. Pengertian Media kartu huruf .................................................... 12

b. Karakteristik kartu huruf ............................................................ 13

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar/Foto ...................... 13

3. Lamban Belajar (Slow Learner) ..................................................... 14

a. Pengertian Slow Learner ............................................................ 15

b. Karakteristik slow learner ......................................................... 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

xiii

c. Masalah yang Dihadapi Anak Lamban Belajar (Slow Learner) . 16

d. Faktor Penyebab Anak Lamban Belajar .................................... 17

4. Kosakata ......................................................................................... 18

a. Pengertian Kosakata .................................................................. 18

b. Kategori Kata ............................................................................. 19

c. Jenis-jenis Kosakata ................................................................... 20

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Kosakata ........ 21

e. Cara Meningkatkan Kosakata .................................................... 21

B. Penelitian Relevan ............................................................................... 22

C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 26

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 27

B. Setting Penelitian ................................................................................. 27

1. Subjek Penelitian ............................................................................ 27

2. Lokasi Penelitian ............................................................................ 28

3. Waktu Penelitian ............................................................................ 28

C. Prosedur Pengembangan ..................................................................... 28

1. Potensi Masalah .............................................................................. 29

2. Pengumpulan Data .......................................................................... 29

3. Desain Produk ................................................................................ 29

4. Validasi Desain ............................................................................... 29

5. Revisi Desain .................................................................................. 29

6. Uji Coba Produk ............................................................................. 30

D. Pengumpulan Data .............................................................................. 30

1. Observasi ........................................................................................ 30

2. Wawancara ..................................................................................... 30

3. Kuesioner ........................................................................................ 31

E. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 31

1. Pedoman Observasi ........................................................................ 32

2. Pedoman Wawancara ..................................................................... 33

3. Pedoman Lembar Kuesioner .......................................................... 35

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 35

1. Data Kuantitatif .............................................................................. 36

2. Data Kualitatif ................................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 37

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 37

1. Potensi dan Masalah ....................................................................... 37

2. Pengumpulan Data .......................................................................... 41

B. Desain Produk ..................................................................................... 41

1. Desain Produk Awal Media Kartu Huruf Bergambar .................... 41

2. Deskripsi Buku Panduan ................................................................ 44

C. Validasi Desain Produk ....................................................................... 47

D. Revisi Desain ....................................................................................... 55

E. Uji Coba Produk .................................................................................. 56

F. Pembahasan ......................................................................................... 56

1. Proses Pengembangan Produk ........................................................ 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

xiv

2. Kualitas Produk .............................................................................. 58

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 61

A. Kesimpulan .......................................................................................... 61

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 62

C. Saran .................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64

LAMPIRAN .................................................................................................... 67

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah SD Jogja Green School 31

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Guru Kelas II ............................................ 32

Tabel 3.3 Kisi-kisi Daftar Pertanyaan .......................................................... 33

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Media ............................................. 34

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Validasi ........................................................ 34

Tabel 3.6 Skala Lima ................................................................................... 35

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah .................................. 37

Tabel 4.2 Hasil Observasi ............................................................................ 38

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Guru Kelas II .................................................. 39

Tabel 4.4 Hasil Validasi Media Kartu Huruf Bergambar ............................ 48

Tabel 4.5 Hasil Validasi Buku Panduan ...................................................... 48

Tabel 4.6 Hasil Validasi Video Tutorial ...................................................... 49

Tabel 4.7 Analisis Hasil Validasi Media Kartu Huruf Bergambar .............. 49

Tabel 4.8 Analisis Hasil Validasi Buku Panduan ........................................ 51

Tabel 4.9 Analisis Hasil Validasi Video Tutorial ........................................ 52

Tabel 4.10 Komentar Umum Untuk Saran Perbaikan ................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 24

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Borg

and Gall ........................................................................................................... 26

Gambar 3.2 Rancangan Prosedur Penelitian .................................................. 28

Gambar 4.1 Desain Awal Media Kartu Huruf Bergambar ............................ 45

Gambar 4.2 Desain Awal Kartu Huruf Menggunakan Microsoft Word ........ 45

Gambar 4.3 Desain Awal Kartu Gambar ....................................................... 46

Gambar 4.4 Desain Sampul Buku panduan ................................................... 46

Gambar 4.5 Papan Permainan Huruf ............................................................. 47

Gambar 4.6 Tempat Penyimpanan Kartu Huruf Dan Kartu Gambar ............. 48

Gambar 4.7 Kartu Huruf ................................................................................ 48

Gambar 4.8 Kartu Gambar ............................................................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Pengantar Observasi ....................................................... 66

Lampiran 2 Surat Pengantar Validasi ......................................................... 67

Lampiran 3 Surat Pengantar Validasi ........................................................ 68

Lampiran 4 TOR ........................................................................................ 69

Lampiran 5 Buku Panduan ......................................................................... 70

Lampiran 6a Penilaian Validasi Guru ........................................................... 81

Lampiran 6b Penilaian Validasi Dosen ......................................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan mereka yang memiliki

ciri khusus atau karakter yang berbeda dari anak pada umumnya, mereka

memiliki hambatan tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangan

kognitif. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki kelainan pada fisik,

mental, dan tingkah laku (behavioral). Dalam Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, pemerintah

menggunakan istilah disabilitas untuk merujuk pada anak-anak yang memiliki

keterbatasan khusus (Evanjeli dan Anggadewi,2019:2). Keterbatasan-

keterbatasan yang dimiliki penyandang disabilitas antara lain keterbelakangan

mental, keterlambatan perkembangan kognitif, kelainan emosi, dan sosial.

Idealnya dalam proses pembelajaran, setiap Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK), membutuhkan fasilitas seperti halnya guru pendamping khusus, juga

media pembelajaran yang dapat membantu dan mendukung mereka dalam

memahami materi yang disampaikan, guna mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan seperti Anak normal pada umumnya.

Salah satu kategori anak berkebutuhan khusus adalah slow learner.

Triani & Amir (2016:3) menjelaskan bahwa ABK dengan kategori slow

learner merupakan mereka yang memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit

di bawah rata-rata dari anak pada umumnya, pada salah satu atau seluruh area

akademik. Pandangan serupa dipaparkan oleh Yusuf, dkk (dalam Lisinus &

Sembiring 2020: 237), yang menyatakan bahwa Slow learner merupakan anak

yang memiliki skor IQ 70-90 serta prestasi yang rendah pada sebagian besar

atau seluruh mata pelajaran. Anak slow learner memiliki kelambanan dalam

proses belajar sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama dibandingkan

dengan peserta didik yang memiliki taraf intelektual yang relatif sama.

Dampak dari lamban belajar terhadap proses pembelajaran antara lain:

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam belajar dan memahami sesuatu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

2

kurangnya prestasi, kebingungan, motivasi rendah, timbul rasa anti sosial

(menghindari keramaian, dan lingkungan sosial), serta kurang percaya diri.

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada bulan

Februari 2020 di Sekolah Dasar (SD) Jogja Green School, bersama guru wali

kelas II menunjukkan bahwa slow learner memiliki kesulitan dalam mengikuti

pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan oleh faktor kemampuan kognitifnya

yang lamban dalam menerima dan menyimak informasi, sehingga

menimbulkan rasa minder dan kurangnya percaya diri. Pengamatan peneliti

pada saat melakukan observasi di dalam kelas menunjukkan bahwa siswa

slow learner memiliki kesulitan dalam memahami materi. Anak dengan slow

learner cenderung diam, pemalu, sering menyendiri dan menghindari

keramaian, serta sulit berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya. Ketika

guru sedang menjelaskan materi di depan kelas, anak dengan slow learner

kurang memperhatikan, melainkan lebih sibuk melihat dan memperhatikam

gambar-gambar yang ada di dalam buku. Selain itu, permasalahan yang

dialami oleh siswa slow learner yakni kurang mampu dalam mengeja huruf,

dan membaca. Hal tersebut tentu berpengaruh pada kemampuannya dalam

mengidentifikasi informasi yang diterima. Kosakata sangat penting untuk

dikuasai. Penguasaan kosakata memiliki peran penting bagi seseorang dalam

membantu membentuk kemampuan berbahasa, khususnya dalam

mempermudah penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

Dari persoalan yang dihadapi siswa slow learner, peneliti

mengembangkan produk media pembelajaran, yaitu media kartu huruf

bergambar bagi anak slow learner. Pengembangan media ini, bertujuan untuk

membantu siswa slow learner mengatasi kesulitannya dalam mengeja huruf,

serta bisa membaca dengan lancar. Pengembangan media ini juga tentunya

dapat menumbuhkan motivasi serta minat belajar siswa lamban belajar (slow

learner). Peneliti mengharapkan bahwa pengembangan media pembelajaran

kartu huruf bergambar ini dapat membantu siswa ABK slow learner dalam

mengikuti proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

3

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Ispirmaningati (2015),

mengemukakan bahwa melalui penggunaan media kartu huruf dapat

meningkatkan kemampuan membaca pemula pada anak TK semester I (Jurnal

Konvergensi 2017). Hasil penelitian oleh Emy Budisayekti (2016)

mengemukakan bahwa melalui penggunaan media kartu bergambar dapat

meningkatkan keterampilan bercerita dan meningkatkan kemampuan

mengemukakan gagasan pada siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah

yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan media kartu huruf bergambar sebagai media

untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia bagi anak slow learner

kelas 2 Sekolah Dasar ?

2. Bagaimana kualitas media kartu huruf bergambar untuk penguasaan

kosakata bagi anak slow learner kelas 2 Sekolah Dasar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini

bertujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan media kartu huruf bergambar untuk penguasaan

kosakata bahasa Indonesia bagi anak slow learner kelas 2 Sekolah Dasar.

2. Mengetahui kualitas media kartu huruf bergambar dalam membantu

penguasaan kosakata bahasa bagi anak slow learner kelas 2 Sekolah

Dasar.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi guru

Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran yang dikembangkan untuk

mengajarkan kosakata pada siswa slow learner.

b. Bagi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

4

Siswa lebih mudah belajar tentang kosakata melalui media yang

dikembangkan oleh peneliti. Kartu huruf akan lebih menarik perhatian

siswa untuk aktif berpikir dan tertarik untuk belajar.

c. Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti yaitu memiliki pengalaman di bidang penelitian

pendidikan melalui pengembangan media kartu huruf bergambar.

E. Definisi Operasional

Defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Media

Media merupakan suatu perantara dalam menyampaikan materi yang

diajarkan meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan

isi materi pengajaran, antara lain buku, tape recorder, kaset, video,

camera, flim, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

2) Kartu Huruf Bergambar

Kartu huruf bergambar merupakan suatu permainan yang digunakan

dalam menyusun kata. Langkah pertama, siswa menebak nama gambar

yang diletakkan pada papan permainan dan memberi nama gambar

tersebut dengan menyusun kartu huruf yang tersedia mulai dari huruf A-Z.

Papan permainan berfungsi sebagai tempat menyusun huruf atau nama

gambar yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa.

3) Slow learner (lamban belajar)

Slow learner merupakan siswa yang memiliki IQ di bawah rata-

rata 70-90 dan memiliki keterlambatan dalam menerima dan memproses

informasi dibanding anak pada umumnya, serta sulit beradaptasi secara

sosial karena kurangnya rasa percaya diri. Anak slow learner

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk belajar dibandingkan dengan

siswa pada umumnya karena memiliki tingkat perkembangan kognitif

yang lambat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

5

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah media kartu huruf

bergambar. Media ini memiliki tujuan untuk memperkaya kosakata dan

bahasa anak slow learner serta dapat dimanfaatkan sebagai penunjang dalam

proses belajar siswa slow learner. Produk yang dikembangkan memiliki

spesifikasi sebagai berikut:

1. Kartu huruf

Kartu huruf dibuat menggunakan Microsoft Word dengan jenis huruf

Times New Roma dan dicetak menggunakan kertas HVS dan ditempel

pada kertas karton. Kartu huruf ini berwarna coklat memiliki fungsi

sebagai pengenalan huruf kepada siswa sekaligus sebagai melatihnya

dalam menyusun kata demi kata. Gambar dalam media ini merupakan

panduan dalam menyusun sebuah kata, memiliki ukuran 10x10 cm persegi

sedangkan kartu huruf berisi huruf mulai dari huruf A-Z guna untuk

menyusun kata atau nama sebuah benda. Prosedur dalam permainan kartu

huruf bergambar ini yaitu guru memperlihatkan sebuah gambar kepada

siswa, kemudian anak menebak nama gambar tersebut dan menyusun

nama gambar menggunakan kartu huruf yang sudah disediakan pada

papan permainan kartu huruf.

2. Kartu gambar

Kartu gambar ini disesuaikan dengan materi, yaitu materi kosakata

(benda, sifat) dan memiliki fungsi sebagai panduan dalam menyusun kata.

Sebagai contoh guru memperlihatkan gambar meja dan siswa disuruh

menempelkan atau menyusun nama benda tersebut di bawah gambar.

Kedua kartu ini memiliki ukuran yang berbeda sebagai berikut:

Ukuran kartu huruf memiliki panjang: 8x7 cm sedangkan lebar 7x6 cm.

Gambar memiliki ukuran dengan panjang: 12 cm sedangkan lebarnya

yakni lebar 10 cm.

3. Papan Permainan kartu huruf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

6

Papan permainan ini berfungsi untuk menempatkan kartu gambar dan

kartu huruf. Papan tersebut terbuat dari triplex dan kayu berbentuk persegi

dengan ukuran panjang 50 cm dan lebar 40 cm, papan akan diberi warna

perpaduan merah, hijau, dan kuning serta didempul. Fungsi dari dempul

untuk meretakan permukaan media agar tampak halus dan rata bertujuan

agar tidak membahayakan siswa.

4. Buku Panduan

Isi yang terdapat dalam buku panduan ini merupakan langkah dalam

penggunaan media yang akan dihasilkan yaitu media kartu huruf

bergambar. Buku panduan dibuat berisi tentang pendahuluan, tujuan,

manfaat, cara penggunaan media, dan lampiran LKPD (lembar kerja

peserta didik). Buku panduan diprint menggunakan kertas HVS 80 gram

untuk bagian isi, sedangkan sampul buku panduan bagian depan dan

belakang menggunakan kertas ivori260 gram.

5. LKPD (lembar kerja peserta didik)

LKPD dicetak menggunakan kertas HVS 60 gram. LKPD bertujuan

sebagai tahap evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa

terhadap penguasaan kosakata dan bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian pustaka

1. Media pembelajaran

a. Pengertian Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti ‘tengah’ perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima pesan (Azhar, 2010: 3). Gerlach & Ely (dalam Azhar,

2010: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian untuk membangun kondisi yang

membantu siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap.

Nunuk dkk. (2018: 4) memperjelas bahwa media pembelajaran

merupakan proses komunikasi dan interaksi sebagai bentuk usaha

pendidikan dengan mengondisikan terjadinya proses belajar dalam diri

peserta didik. Sanaky (2013: 3) mengatakan bahwa media pembelajaran

adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan pembelajaran. Bentuk komunikasi tidak akan

berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.

Gagne dan Biggs (dalam Azhar, 1997:4) secara implisit

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, antara lain buku,

tape recorder, kaset, video, camera, film, slide, foto, gambar, grafik,

televisi, dan komputer. Di lain pihak, National Education Association

memberikan defenisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik

tercetak maupun audio-visual dan peralatannya; dengan demikian,

media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.

Media pembelajaran merupakan alat yang secara fisik dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran, antara lain buku,

tape recorder, kaset, video, camera, film, slide, foto, gambar, grafik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

8

televisi, dan komputer. Media pembelajaran sebagai perantara

terjadinya proses komunikasi dan interaksi dalam pendidikan yang

membantu siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap.

b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 13),

mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa

media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media

yang mungkin guru tidak mampu melakukannya.

1) Ciri fiksatif (fixative property) merupakan ciri yang

menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa pada

penggunaan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket

komputer, compact disk dan film.

2) Ciri manipulatif (manipulative property) merupakan suatu

transformasi atau perubahan suatu objek karena media memiliki

ciri manipulatif tersendiri.

3) Ciri distributif (distirbutive property) merupakan ciri yang

memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui

ruang, dan secara bersamaan dengan kejadian tersebut.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Hamalik (dalam Kustandi dkk., 2011: 22) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Kedudukan media dalam

sistem pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Alat bantu

2) Alat penyalur pesan

3) Alat penguatan (reinforcemen)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

9

4) Wakil guru dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas

dan menarik.

Media pembelajaran sangat berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran antara pendidik dan peserta didik, yakni untuk

menyampaikan pesan dari inti pembelajaran. Dengan adanya media

pembelajaran yang menarik, siswa lebih mudah memahami dan

mengerti materi yang disampaikan oleh guru.

Pendapat lain dari Levie dan Lentz (dalam Karsidi, 2018: 9),

memperjelas empat fungsi media pembelajaran terutama pada media

visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi

kompensatoris. Keempat fungsi tersebut secara terperinci dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1) Fungsi atensi

Media visual berfungsi mengarahkan dan menarik perhatian siswa

untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau yang menyertai teks materi

pelajaran.

2) Fungsi afektif

Media visual menggugah emosi dan sikap siswa melalui gambar

atau lambang visual, fungsi ini dapat dilihat dari tingkat

kenyamanan siswa ketika membaca teks bergambar.

3) Fungsi kognitif

Media visual berfungsi memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar atau lambang visual.

4) Fungsi kompensatoris

Media visual berfungsi membantu siswa yang lemah dalam

membaca atau memahami teks dengan cara memberikan konteks

sehingga lebih mudah dalam mengorganisasikan dan mengingat

kembali informasi dalam teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

10

Berdasarkan uraian di atas, beberapa fungsi media pembelajaran

antara lain dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu,

fungsi media pembelajaran terutama pada media visual, yaitu fungsi

atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Sadiman (dalam Yani dkk. 2013: 35) mengemukakan bahwa secara

umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut.

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti

misalnya:

a) Obyek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realitas

gambar, film bingkai, film dan model.

b) Obyek yang kecil, dinbantu dengan proyektor, film bingkai,

film menggambar.

3) Media pembelajaran dapat menimbulkan kegairahan belajar peserta

didik, dan memberikan interaksi yang lebih langsung terjadi antara

peserta didik dengan lingkungan sekitar, memungkinkan peserta

didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya

sesuai dengan rasa ingin tahunya dan tahap perkembangan

kognitifnya.

4) Dalam interaksi guru dengan siswa, guru akan banyak mengalami

kesulitan bila mana latar belakang guru dan siswa berbeda.

Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran.

Selain itu, Encyclopedia of Education Research (dalam Hamalik

1994. 15) mengemukakan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:

a) Memberikan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir dan

mengurangi verbalisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

11

b) Media pembelajaran dapat menarik perhatian peserta didik.

c) Memberikan dasar-dasar yang penting pada proses perkembangan

belajar peserta didik.

d) Memberikan pengalaman nyata dan menumbuhkan kegiatan mandiri

pada siswa

e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan, terutama

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

f) Membantu perkembangan berbahasa.

g) Menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran.

Dari uraian di atas, manfaat media pembelajaran antara lain:

(1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistik; (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya

indera; (3) menimbulkan kegairahan belajar peserta didik; (4)

memberikan pengalaman nyata dan menumbuhkan kegiatan mandiri

pada siswa; (5) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan

berkelanjutan; (6) membantu perkembangan berbahasa; dan (7)

menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran

e. Macam-macam media pembelajaran

Cara siswa memperoleh pengalaman di dalam belajar memberikan

petunjuk kepada kita sebagai seorang guru bahwa di dalamnya terdapat

beragam media. Suryaman (2012 : 135), menjelaskan macam-macam

media pembelajaran dari segi sifatnya, dari segi jangkauannya, dan dari

segi pemakaian adalah sebagai berikut.

1) Media dilihat dari segi sifatnya

Media dapat digolongkan ke dalam media audio, visual, dan

audiovisual. Penggunaan media audio digunakan jika pembelajaran

bahasa hanya memerlukan perantara berupa suara. Kehadiaran

media audio berupa rekaman sangat menentukan keberhasilan

pembelajaran. kompetensi lain seperti membaca, tabel, garafik,

atau bagan, memerlukan media berupa film, slide, foto, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

12

transparasi. Kompetensi menulis slogan/poster diperlukan media

gambar yang lebih nyata dan atraktif.

2) Media dilihat dari segi jangkauannya

Dalam berbahasa dan bersastra, siswa memerlukan berita-

berita yang aktual, baik secara audio maupun audiovisual. Media

yang dimungkinkan untuk digunakan adalah radio atau televisi,

kedua jenis media ini menjangkauan yang lebih luas.

3) Media dilihat dari segi pemakaian

Semua jenis media pembelajaran berbahasa dan bersastra

harus dipahami oleh guru serta guru dapat mengoperasikannya.

Media-media seperti televisi, radio, tape recorde, video, gambar,

grafik, bagan, foto, dan lukisan, mudah untuk dioperasikan oleh

guru.

2. Media Kartu Huruf

a. Pengertian Media Kartu Huruf

Kustiawan (2016, 29) berpendapat bahwa kartu adalah potongan

kertas tebal yang berisi tulisan, gambar, angka. Sedangkan gambar

merupakan bahasa bentuk/rupa yang melukiskan obyek tertentu yang

dapat dimengerti secara visual, atau sebuah ilustrasi dalam media

pembelajaran yang merupakan obyek nyata. Sedangkan Arsyad (dalam

Jurnal Konvergensi 2017, 31), mengungkapkan bahwa media kartu

huruf adalah abjad yang berisi gambar, huruf, tanda simbol, yang

mengingatkan atau menuntun anak untuk mengenal bentuk huruf.

Hasan (dalam jurnal Konvergensi 2017, 31) menjelaskan media kartu

huruf adalah alat bantu untuk belajar membaca dengan cara melihat dan

mengingat bentuk huruf dan gambar yang disertai tulisan pada kartu.

Media kartu huruf bergambar merupakan alat bantu untuk belajar

membaca yang berisi gambar, huruf, dan tanda simbol, yang menuntun

siswa mengenal dan mengingat bentuk huruf serta gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

13

b. Karakteristik Kartu Bergambar

Yani (2011: 43) mengemukakan karakteristik media pembelajaran

kartu bergambar yakni:

1) Berisi gambar dan kata-kata

Pesan dituangkan dalam bentuk tulisan dan gambar yang

mengandung makna tertentu.

2) Media visual diam

Gambar yang ditampilkan bukan gambar yang bisa bergerak

melainkan gambar yang diam tanpa animasi.

3) Bahan ajar cetak

Kartu bergambar ini merupakan bahan ajar cetak yang pembuatanya

melalui proses pencetakan atau printing.

4) Menekankan pada persepsi indera penglihatan

Kartu bergambar ini lebih ditekankan pada indera penglihatan, media

kartu huruf bergambar ini termasuk media grafis.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar/Foto

Kelebihan media gambar menurut Sadiman (2008. 29) sebagai

berikut.

1) Sifatnya konkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah

dibandingkan dengan verbal semata.

2) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda,

objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu dapat

siswa dibawa ke objek atau peristiwa tersebut.

3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk

tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah

kesalahapahaman.

5) Harganya murah, mudah diperoleh dan digunakan tanpa

memerlukan peralatan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

14

Adapun beberapa kelemahan pada media gambar/foto menurut

Sadima dkk (2008. 31) sebagai berikut:

1) Hanya menekankan persepsi indera mata.

2) Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan

pembelajaran

3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

3. Lamban Belajar (Slow Learner)

a. Pengertian Slow Learner

Anak lamban belajar (slow learner) mempunyai penampilan fisik

seperti anak pada umumnya. Namun, mempunyai kemampuan

intelektual yang berbeda dari anak normal. Hal ini disebabkan oleh

perkembangan fungsi kognitif lebih lambat dari anak pada umumnya.

Evanjeli dan Anggadewi (2018: 41), menjelaskan slow learner atau

lamban belajar merupakan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan peserta didik yang memiliki kemampuan untuk

mempelajari keterampilan akademis namun dengan kecepatan dan

kedalaman yang berada di bawah rata-rata anak seusianya. Spesial Need

Center (dalam Evanjeli dkk., 2019: 41) mendeskripsikan bahwa slow

learner adalah anak yang kurang mampu menguasai pengetahuan

dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Anak lamban belajar atau slow learner adalah mereka yang

memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata dari

anak pada umumnya, pada salah satu atau seluruh area akademik.

Yusuf (dalam Triani dkk., 2016: 2), mengemukakan bahwa anak yang

prestasi belajarnya rendah tetapi IQ sedikit di bawah rata-rata disebut

anak yang lambat belajar atau slow learner. Sedangkan Rochyadi dan

Alimin (dalam Lisinus dan Sembiring, 2020, 237), menyebutkan bahwa

anak lamban belajar disebut border line atau slow learner. Slow learner

memiliki intelektual yang berada di bawah rata-rata ukuran normal,

akan tetapi tidak dikatakan tunagrahita. Siswa dengan slow learner

merupakan kondisi dimana anak mengalami kelambanan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

15

kemampuan kognitifnya dan memiliki kecerdasan di bawah rata-rata,

sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan instensitas belajar

yang lebih banyak untuk menguasai materi pelajaran.

Anak slow learner yang memiliki kecerdasan dan tingkat

pengetahuan di bawah rata-rata bukan berarti mereka tidak mampu

dalam bidang akademik, hanya saja mereka membutuhkan waktu yang

cukup lama dalam belajar atau mempelajari sesuatu. Baik dalam bidang

akademik maupun nonakademik. Dalam hal ini, anak yang memiliki

kebutuhan khusus slow learner atau lamban belajar membutuhkan

sesuatu untuk menghantar mereka untuk lebih cepat memahami materi

di sekolah, seperti halnya media pembelajaran yang dapat membantu

mereka untuk cepat memahami suatu konsep pembelajaran.

b. Karakteristik Anak Slow Learner

Triani dan Amir (2016: 10), mengemukakan karakteristik anak

dengan slow learner sebagai berikut (1) intelegensi; (2) bahasa; (3)

emosi (4) sosial; (5) moral. Berikut penjelasannya:

1) Intelegensi

Intelegensi anak-anak slow learner berada pada kisaran di

bawah rata-rata 70-90 berdasarkan skala WISC (Wechsler

Intelligence Scale For Children). Anak dengan IQ 70-90 biasanya

mengalami masalah hampir pada semua mata pelajaran terutama

pada mata pelajaran yang bersifat menghafal, pemahaman dan sulit

memahami hal-hal abstrak.

2) Bahasa

Anak dengan slow learner mengalami masalah dalam

komunikasi. Bahasa ekspresif atau menyampaikan ide, gagasan

maupun dalam memahami percakapan orang lain atau bahasa

reseptif.

3) Emosi

Anak-anak slow learner memiliki emosi yang tidak stabil.

Mereka cepat marah dan meledak-ledak serta sensitif. Jika ada hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

16

yang membuatnya tertekan atau melakukan kesalahan, biasanya

anak-anak slow learner cepat patah semangat.

4) Sosial

Anak-anak slow learner dalam bersosialisasi biasanya kurang

baik. Mereka sering memilih menjadi pemain pasif atau penonton

saat bermain atau bahkan menarik diri. Walau pada beberapa anak

ada menunjukkan sifat humor. Saat bermain, anak-anak slow learner

lebih senang bermain dengan bermain dengan anak-anak di bawah

usianya. Mereka lebih merasa aman, karena saat berkomunikasi

dapat menggunakan bahsa yang sederhana.

5) Moral

Moral seseorang akan berkembang seiring dengan kematangan

kognitifnya. Anak-anak slow learner tahu aturan yang berlaku tetapi

mereka tidak paham untuk apa tata tertib tersebut dibuat. Terkadang

mereka nampak tidak patuh atau melanggar aturan. Hal tersebut

disebabkan oleh kemampuan memori mereka yang terbatas sehingga

sering lupa. Oleh karena itu sebaiknya anak-anak slow learner sering

diingatkan.

c. Masalah yang dihadapi anak lamban belajar (Slow Learner)

Triani dkk (2016: 13), menjelaskan permasalahan yang sering

dihadapi anak slow learner sebagai berikut:

1) Anak mengalami perasaan minder dengan teman-temannya karena

kemampuan belajarnya lamban jika dibandingkan dengan teman-

teman sebayanya.

2) Anak cenderung bersikap pemalu, menarik diri dari lingkungan

sosialnya.

3) Lamban menerima informasi karena keterbatasan dalam berbahasa

reseptif (menerima) dan ekspresif (mengungkapkan).

4) Hasil prestasi belajar yang kurang optimal sehingga dapat membuat

anak menjadi stress karena ketikmampuannya mencapai apa yang

diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

17

5) Karena ketidakmampuannya mengikuti pelajaran di kelas, hal

tersebut membuat anak tinggal kelas.

6) Mendapatkan label yang kurang baik dari teman-temannya.

Berdasarkan penjelasan permasalahan di atas, anak dengan slow

learner memiliki berbagai masalah, baik di lingkungan sosial maupun

di dalam kelas. Masalah ini timbul diakibatkan tingkat perkembangan

kognitif yang lambat sehingga membutuhkan waktu yang lama bagi

anak slow learner dalam mempelajari sesuatu. Dalam segi perilaku

slow learner cenderung pemalu dan sulit bergaul dengan teman-

temanya, selain kurangnya percaya diri, slow learner juga lambat dalam

menerima informasi yang disertai dengan keterbatasan dalam menerima

dan mengungkapkan.

d. Faktor penyebab anak lamban belajar (Slow Learner)

Dalam buku Evangeli dan Anggadewi (2019: 41), para ahli

menyatakan bahwa anak slow learner bisa terjadi dikarenakan:

1) Faktor biokimia yang merusak otak, misalnya: zat pewarna pada

makanan, pencemaran lingkungan, gizi yang tidak memadai, dan

pengaruh-pengaruh psikologi dan sosial yang mempengaruhi

perkembangan anak.

2) Faktor eksternal seperti strategi pembelajaran yang salah atau kurang

tepat dimana penguatan tidak memotivasi anak.

3) Faktor lingkungan seperti nutrisi, kesehatan, kualitas stimulus, iklim

emosional dalam keluarga.

4) Status ekonomi keluarga tidak dapat menjadi penyebab utama

namun turut dalam perkembangan kognitif anak.

5) Faktor genetik tetap memiliki pengaruh namun tidak sekuat faktor

lingkungan dan eksternal.

Pendapat lain dari Hopkins (dalam Marheni. 2016. 155)

menyebutkan beberapa faktor anak slow learner, antara lain: 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

18

perkembangan otak terbatas karena kurangnya rangsangan; 2) motivasi

yang rendah; 3) masalah perhatian; 4) perbedaan latar belakang

kebudayaan anak dengan sekolah; 5) kekacauan masalah pribadi.

Beberapa faktor yang berasal dari dalam (internal) dan dari luar

(eksternal) yang dialami anak slow learner. Faktor-faktor ini yang

memicu terjadinya slow learner pada seorang anak.

4. Kosakata

a. Pengertian Kosakata

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia karena

berbagai macam informasi dapat disalurkan atau diterima melalui

proses komunikasi. Salah satu komponen penting dalam berkomunikasi

adalah bahasa. Salah satu bagian dari suatu bahasa adalah kosakata.

Kridalaksana (2001: 17) menyatakan bahwa kosakata merupakan

pembendaharaan kata atau leksikon yang dimiliki oleh suatu bahasa dan

di dalamnya termasuk pembendahaharaan kata yang dimiliki seorang

pembicara atau seorang penulis, juga merupakan daftar kata yang

disusun seperti kamus tetapi dengan penjelasan yang praktis, kosakata

merupakan komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang

makna dan pemakaian kata dalam suatu bahasa.

Pendapat lain dikemukakan oleh Keraf (2009:80) menyatakan

bahwa kosakata adalah keseluruhan kata yang berada dalam ingatan

seseorang, yang segera akan menimbulkan reaksi bila didengar dan

dibaca. Dalam kamus bahasa Indonesia (2002: 597) disebutkan bahwa

kosakata berarti pembendaharaan kata, pembendaharaan kata adalah

banyaknya kata yang dimiliki seseorang.

Berdasarkan pengertian di atas, kosakata merupakan jumlah

pembendaharaan kata yang dimiliki oleh seseorang yang berisi

sejumlah informasi bahasa untuk memudahkan seseorang dalam

berkomunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

19

b. Kategori Kata

Penguasaan kosakata seseorang diidentifikasi berdasarkan

kategorisasi kata. Alwi (dalam Hidayat, 2009:198) membagi

kategorisasi kata sebagai berikut.

a. Verbal adalah fungsi utama dalam predikat yang mengandung

makna perbuatan, proses, keadaan, dan tidak dapat bergabung

dengan kata yang bermakna kesangatan.

b. Adjectiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih

khusus mengenai suatu yang dinyatakan oleh nomina di dalam

kalimat.

c. Adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjective, dan

adverbial lain yang posisinya dapat dipindah-pindahkan dan sebagai

penjelas kalimat.

d. Nominal adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, dan

benda.

e. Pronominal adalah kata yang mengacu pada nominal lain dan

acuannya dapat berpindah-pindah.

f. Numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya

wujud (orang, binatang, atau barang)

g. Kata tugas adalah kata yang tidak dapat menjadi dasar untuk

membentuk kata lain seperti preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula,

dan partikel.

Berdasarkan teori tersebut, kategori kata terdiri dari verba,

adjectiva, nomina, pronominal, numeralia, dan adverbial. Kata-kata ini

digunakan sebagai dasar untuk menganalisis data untuk menelusuri

penguasaan kosakata pada anak.

c. Jenis-jenis kosakata

Tarigan (1985:149) membedakan dua tipe kosakata sebagai berikut.

a. Kosakata aktif, yaitu kosakata yang sering digunakan dalam

berbicara atau menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

20

b. Kosakata pasif, yaitu kosakata yang jarang atau tidak pernah dipakai

Pendapat lain mengatakan jenis kosakata yaitu kosakata dasar

(basic vocabulary), adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau

sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain dan yang

termasuk dalam kosakata ini sebagai berikut Sarjono (2001, 61-62).

1. Istilah kekerabatan, misalnya ayah, ibu, adik, nenek, kakek, paman,

bibi, menantu, mertua, dan sebagainya.

2. Nama-nama organ tubuh, misalnya: kepala, rambut, telinga, hidung,

mulut, bibir, gigi, lidah, pipi, leher, dagu, bahu, tangan, jari, dada,

perut, pinggang, kaki, betis, telapak, punggung, darah, nafas, dan

sebagainya .

3. Kata ganti (diri, petunjuk), misalnya saya, kamu, dia, kami, kita,

mereka, ini, itu, sana, dan sebagainya.

4. Kata bilangan pokok, misalnya satu, dua, tiga, empat, lima, enam,

tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, dua puluh, dua belas, seratus,

duaratus, seribu, sejuta, dan sebagainya.

5. Kata kerja pokok, misalnya makan, minum, tidur, bangun, berbicara,

melihat, mendengar, mengingat, berjalan, bekerja, mengambil,

menangkap, lari, dan sebagainya.

6. Kata keadaan pokok, misalnya suka, duka, senang, gembira, marah,

susah, lapar, kenyang, haus, sakit, sehat, bersih, kotor, jauh, dekat

cepat, lembut, besar, kecil, banyak, sedikit, gelap, terang, siang,

malam, rajin, malas, kaya, miskin, tua, muda, hidup, mati, dan

sebagainya.

7. Benda-benda universal, misalnya tanah, air, api, udara, langit, bulan,

bintang, matahari tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penguasaan Kosakata

Pada hakikatnya kemampuan berbahasa seseorang ditentukan oleh

penguasaan kosakata yang dimiliki. Chaer dan Agustina (1995: 271)

juga mengemukakan faktor yang menentukan keberhasilan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

21

bahasa seseorang ditentukan oleh motivasi, pengalaman diri sendiri,

keingintahuan, analisis sintesi, dan perbedaan individu. Pendapat lain

dikemukakan oleh Hastuti (1992: 5) juga menjelaskan bahwa

penguasaan kosakata dapat ditempuh dengan banyak cara salah satunya

adalah dengan banyak membaca, karena dengan makin banyak

membaca semakin luas wawasan yang dimiliki dan kegiatan ini secara

tidak langsung menambah pembendaharan kata.

Berdasarkan uraian di atas, faktor-faktor tersebut mempengaruhi

penguasaan kosakata baik anak normal maupun anak slow learner,

namun karena anak lamban belajar (slow learner) memiliki hambatan

dalam fungsi perkembangan kognitif yang lambat maka faktor yang

dapat mempengaruhi penguasaan kosakata anak lamban belajar (slow

learner) keadaan intelektual dan fungsi kognitif yang sangat lambat.

e. Cara Meningkatkan Kosakata

Hastuti (1992:50) menjelaskan teknik pengajaran kosakata meliputi

hal-hal di bawah ini.

a. Menciptakan suasana yang sesuai dengan situasi untuk dapat

mengenal semakin banyak kosakata

b. Latihan menguasai teka-teki silang

c. Menambah kalimat berdasarkan arah gerak kedepan atau kebelakang.

d. Menyusun kata-kata kacau atau kalimat kacau agar dapat tersusun

atau kalimat yang teratur dan bermakna

e. Mencari lawan kata, sinonim atau akronim.

Pendapat lain dikemukakan oleh Lado (dalam Anggriani

2011:26) yang mengatakan bahwa ada empat langkah untuk menguasai

kosakata yaitu:

a. Mengenali, yaitu proses pemahaman atau mengetahui tentang sesuatu

hal yang dikatakan oleh orang lain agar teringat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

22

b. Mendengarkan, yaitu suatu proses menangkap, memahami dan

mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu

yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.

c. Melafalkan, yaitu suatu kata atau perkataan yang diucapkan dengan

baik agar dapat dipahami oleh orang lain.

d. Memaknai atau mengartikan, yaitu pemahaman seseorang tentang

suatu kata.

Berdasarkan pernyataan di atas, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi dalam menguasai kosakata antara lain: menciptakan

suasana yang sesuai, latihan teka-teki silang, latihan menyusun kata-

kata kacau, serta mencari kata-kata anonim, sinonim, dan akronim.

Sementara 4 langkah untuk menguasai kosakata yakni mengenali,

mendengarkan, melafalkan, dan memaknai.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan penelitian terdahulu yang berfungsi

sebagai acuan untuk mendukung penelitian ini. Penelitian ini dilakukan oleh

Delfi Citra Utami (2017), dengan judul "Pengaruh Penggunaan Media Kartu

Huruf terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 SD Negeri

1 Rajabasa Raya Bandar Lampung", metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Quasi Experiment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan

menerapkan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca

permulaan siswa kelas 1. Hal ini terbukti bahwa adanya perbedaan pada

kemampuan membaca siswa sebelum dan sesudah digunakan media kartu

huruf. Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan media kartu huruf lebih tinggi dai nilai rata-rata hasil belajar

siswa yang tidak menggunakan kartu huruf. Hasil analisis thitung lebih besar

dari ttabel.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Asih Mardati (2015) dan

Muhammad Nur Wangid dengan menggunakan prosedur penelitian dan

pengembangan model Dick and Carey yang berjudul "Pengembangan Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

23

Permainan Kartu Gambar dengan Teknik Make A Match untuk Kelas 1 SD".

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk berupa media permaian kartu

gambar dinyatakan layak digunakan pada pembelajaran tematik-integratif

untuk kelas 1 SD N Percobaan 3 Pakem. Hal ini ditunjukkan pada hasil

penilaian ahli media yang diperoleh rerata nilai 4,37 dengan kriteria nilai

"Sangat Baik". Sedangkan hasil dari penilaian ahli materi, praktisi dan teman

sejawat diperoleh rerata nilai 4,25 dengan kriteria "Sangat Baik". Hasil

belajar peserta didik sebelum menggunakan media diperoleh rata-rata nilai

81,41 dan setelah menggunakan media diperoleh 85, 12.

Penelitian yang ketiga dialakukan oleh Wahyu Rajasa (2015) yang

mengembangkan media kartu bergambar pengenalan sinyal wasit dalam

permainan bola basket untuk siswa sekolah menengah atas. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D) dengan 8 tahap yaitu:

1) analisis potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)

validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) produk akhir, 8) uji

coba produk. Hasil penelitian dalam pengembangan ini adalah tingkat

kelayakan sebesar 90% dan kelayakan dari ahli media sebesar 88%

berdasarkan ujicoba kelompok kecil, kelayakan darikartu bergambar

pengenalan sinyal wasit sebesar 95% dan uji coba pada kelompok besar

sebesar 87% jadi media kartu bergambar pengenalanan wasit dalam

permainan bola basket layak digunakan pada kelas X. Sedangkan penelitian

ini, peneliti mengembangkan media kartu huruf bergambar pada

pembelajaran bahasa Indonesia materi kosakata untuk penguasaan kosakata

anak slow learner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

24

Gambar 2.1: Kerangka Pikir

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan berbahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam

perkembangan anak. Kemampuan berbahasa mencakup aspek pengembangan

bahasa yang meliputi tiga hal yakni aspek kemampuan mengungkapkan

bahasa, aspek menerima bahasa, dan keaksaraan merupakan sebagai

komponen dasar dalam berkomunikasi. Kosakata sangat penting untuk

dikuasai oleh peserta didik sebagai modal utama dalam mengembangkan

kemampuan berbahasa dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, baik

di lingkungan persekolahan maupun di lingkungan masyarakat. Bahasa

merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Penguasaan kosakata sangat penting bagi siswa sebagai modal utama dalam

berbahasa dan berkomunikasi di lingkungan sekitar, mengutarakan isi pikiran,

dan melisankan suatu ide atau gagasan. Komunikasi sangat penting dalam

suatu pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, karena dalam suatu

Wawancara

dan observasi Wawancara dan observasi dilakukan

terhadap siswa slow learner dan guru di

kelas

1. Masalah yang dihadapi anak slow

learner antara lain: perasaan minder,

pemalu, keterbatasan bahasa, kurang

bersosial (menyendiri), prestasi belajar

rendah, dan kurang mampu mengikuti

pembelajaran.

2. Penguasaan kosakata anak slow learner

yang rendah

3. Penggunaan media yang kurang variatif

Pengembangan

media kartu huruf

bergambar

1. Menguasai

kosakata

2. Timbulnya

motivasi dalam

belajar

3. Percaya diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

25

pembelajaran ada banyak terjadi interaksi seperti halnya berdiskusi dalam

kelompok, dan memberi tanggapan pada sebuah permasalahan.

Slow learner memiliki kecerdasan dibawah rata-rata sehingga lamban

dalam memproses informasi serta pemahaman abstraksi. Subyek memiliki

permasalahan dalam membaca serta kurang percaya diri. Peneliti

menawarkan solusi dengan mengembangkan media kartu huruf bergambar.

Media kartu huruf bergambar yang dikembangkan oleh peneliti guna

membantu memperkaya kosakata pada anak slow learner.

Media kartu huruf bergambar merupakan potongan kertas tebal yang

berisi tulisan, gambar, angka. Sedangkan gambar merupakan bahasa

bentuk/rupa yang melukiskan obyek tertentu yang dapat dimengerti secara

visual, atau sebuah ilustrasi dalam media pembelajaran yang merupakan

obyek nyata.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pengembangan media kartu huruf untuk mengatasi kurangnya

penguasaan kosakata bagi anak slow learner?

2. Bagaimana kualitas pengembangan media kartu huruf bergambar untuk

penguasaan kosakata anak slow learner?

Berdasarkan hasil penilaian validasi produk media pembelajaran yang

dilakukan terhadap kedua validator ahli media. Berikut merupakan hasil penilaian

produk media pembelajaran menurut kedua validator yaitu ahli media dan guru

kelas II.

Hasil penilaian produk media pembelajaran mendapat rerata skor gabungan

yaitu 4,28 tergolong dalam kriteria “Sangat Baik”, hasil penilaian buku panduan

mendapat skor gabungan dari kedua ahli yaitu 4,45 tergolong dalam kriteria

“Sangat Baik”, dan hasil penilian video tutorial cara penggunaan media mendapat

rerata skor gabungan 4,115 tergolong dalam kriteria “Baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

26

Hasil yang telah dipaparkan di atas merupakan data yang didapat dari kedua

validator ahli media yaitu Bapak Hariyanto, S,Sn., M.Hum yang merupakan dosen

Pendidikan Guru Sekolah Dasar di USD dan Milatun Amaliyah S.Pd yang

merupakan guru kelas 2 di Sekolah Dasar Jogja Green School.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Borg and Gall

(dalam Sugiyono, 2010: 297) mengemukakan “metode penelitian dan

pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dengan menguji

keefektifan produk tersebut. Adapun 10 tahap yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain

produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi

produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk final, (10) produk masal.

Gambar 3.1 : Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Borg

and Gall

Tahap pertama peneliti mencari tahu adanya potensi atau masalah yang

ada di lapangan. Ketika sudah mendapatkan potensi dan masalah selanjutnya

peneliti mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

28

tersebut. Selanjutnya desain produk dengan membuat rancangan produk yang

ingin dicapai yang hasil akhirnya dilengkapi dengan spesifikasinya. Desain

produk ini harus diwujudkan dalam gambar atau bagan sehingga dapat

digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Setelah

membuat desain produk kemudian akan divalidasi dengan menghadirkan

beberapa validator untuk menilai produk yang baru dirancang tersebut.

Sesudah divalidasi oleh para validator maka dapat diketahui kelemahannya

sehingga kelemahan itu perlu dikurangi dengan cara memperbaiki desain.

Desain produk yang sudah diperbaiki kemudian diwujudkan terlebih

dahulu menjadi barang. Setelah uji coba tahap awal dilakukan dengan

simulasi penggunaan metode mengajar tersebut pada subjek yang terbatas.

Sugiyono (2015: 414-415) mengatakan bahwa pengujian dilakukan dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut

lebih efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar yang lama atau yang

lain. Jika dalam uji coba tersebut masih ada kelemahan yang ditemukan maka

langkah selanjutnya adalah merevisi produk tersebut. Produk kemudian

diujicobakan dalam lingkup yang lebih luas. Uji coba ini tetap dilakukan

penilaian kekurangan atau hambatan yang dialami sehingga perlu dilakukan

revisi produk sehingga produk dapat diproduksi secara masal dan digunakan

pada lingkup yang lebih luas.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian membahas berkaitan dengan subjek, penelitian, objek

penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian.

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang siswa dengan Slow Learner

kelas 2 SD Jogja Green School. Pertimbangan dalam pemilihan subjek

penelitian ini yaitu berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan peneliti.

2. Lokasi Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

29

Pengumpulan data terkait dengan permasalahan siswa dengan slow learner

dilakukan di SD Jogja Green School.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2020.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini langkah –

langkah R&D menurut Brog dan Gall (dalam Sugiyono, 2011: 298). Dari

sepuluh langkah yang ada, peneliti menggunakan enam langkah prosedur yang

digunakan dalam pengembangan media kartu huruf bergambar untuk siswa

slow learner. Enam langkah yang digunakan yaitu 1) potensi dan masalah, 2)

pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) perbaikan desain,

6) uji coba produk,. Peneliti hanya sampai pada langkah keenam dikarenakan

keterbatasan subjek peneliti dan biaya. Langkah – langkah tersebut disajikan

dalam bagan 3.2 berikut.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian menurut Sugiyono

adalah sebagai berikut.

Gambar 3.2: Prosedur Penelitian

1. Potensi Masalah

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah potensi dan masalah.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti

dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SD Green School.

Observasi dan wawancara bertujuan untuk mengenali kesulitan anak slow

learner dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

30

observasi dan wawancara, peneliti dapat mengumpulkan data-data yang

kemudian digunakan untuk menentukan pembuatan produk yang akan

dikembangkan yaitu, media kartu huruf bergambar.

2. Pengumpulan Data

Langkah kedua dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data. Peneliti

melakukan pengumpulan data dengan melakukan browaing digoogle dan

referensi dari skripsi terdahulu. Dari berbagai sumber tersebut, peneliti

memiliki ide untuk mendesain produk media kartu huruf bergambar.

3. Desain Produk

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap sebelumnya, peneliti

merancang desain produk yang disesuaikan dengan kebutuhan. Peneliti

juga melakukan analisis isi yaitu materi yang disesuaikan dengan produk

yang akan dikembangkan. Hasil analisis digunakan sebagai acuan untuk

menentukan produk yang dibuat. Proses pembuatan desain produk ini,

meliputi warna kartu huruf, background gambar, ukuran, jenis dan warna

tulisan.

4. Validasi Desain

Langkah keempat dalam penelitian ini yaitu validasi desain. Validasi

produk ini berupa kritik maupun saran dari ahli media dan guru guna

untuk menyempurnakan produk yang dihasilkan.

a) Validasi Ahli media I (dosen)

Validasi materi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian materi dengan

media pembelajaran yang dihasilkan, menilai aspek berupa kelayakan

isi dari kartu huruf, bergambar, dan untuk mengetahui kualitas materi

dan kesesuaian.

b) Validasi Ahli media ke II (guru)

Validasi ahli media menilai beberapa aspek di antaranya desain cover,

desain isi, ukuran kartu, gambar, font, dan warna kartu.

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan berdasarkan kritik dan saran dari ahli.

Masukan dari para ahli ini untuk meminimalisir kekurangan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

31

pembelajaran yang dikembangkan. Setelah mendapat kritik dan saran,

peneliti melakukan perbaikan terhadap kekurangan media dan dilanjutkan

dengan konsultasi akhir untuk menyempurnakan media pembelajaran yang

dikembangkan.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk ini merupakan tahap untuk mengetahui kekurangan

dari produk yang dibuat oleh peneliti.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui observasi,

wawancara, angket.

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk

menemukan akar permasalahan dalam penelitian. Hadi (dalam Sugiyono

2011: 145), mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses

yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis

dan psikologis. Dua hal yang terpenting dalam prosesnya yakni

pengamatan dan ingatan seorang peneliti. Observasi meliputi, melakukan

pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek

yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian

yang sedang dilakukan.

Observasi ini dilakukan di Sekolah Dasar Green School, observasi

berlangsung dengan mencatat permasalahan yang timbul di dalam kelas

seperti cara guru mengajar dan perilaku anak slow learner dalam

mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas guna mendapatkan

informasi untuk mendukukung penelitian.

2. Wawancara

Sugiyono (2011: 137) menjelaskan bahwa wawancara merupakan

teknik suatu pengumpulan data untuk menemukan suatu permasalahan

yang diteliti untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Wawancara berlangsung dengan mengajukan pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

32

kepada informan. Suparno (2014: 61) menjelaskan jenis wawancara yang

digunakan peneliti dalam melakukan wawancara adalah wawancara bebas

– bebas menanyakan apa saja informasi yang diperlukan oleh peneliti.

3. Kuesioner

Sugiyono (2011: 142) menjelaskan bahawa kuesioner (angket)

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab. Penyusunan dan pelaksanaan angket merupakan pedoman bagi

peneliti, untuk mendapat kritik dan saran dari ahli media dan guru

terhadap media pembelajaran yang akan dibuat oleh peneliti.

Sekaran (dalam Sugiyono 2011: 142) mengemukakan prinsip dalam

penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu. 1), Isi dan tujuan

pertanyaan, 2) Bahasa yang digunakan, 3) Tipe dan bentuk pertanyaan, 4)

Pertanyaan yang tidak mendua, 5) Tidak menanyakan yang sudah lupa, 6)

Pertanyaan tidak menggiring, 7) Panjang pertanyaan, 8) Urutan

pertanyaan, 9) Prinsip pengukuran, 10) Penampilan fisik angket.

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Pedoman Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan dua kali observasi yaitu

observasi ketika pembelajaran di kelas dan ketika pelaksanaan uji coba

produk. Pedoman observasi disusun berdasarkan aspek-aspek pada tabel

3.1 di bawah ini yang akan diamati oleh peneliti.

Tabel 3.1 Pedoman wawancara kepala sekolah SD Jogja Green School

No Aspek yang ingin diketahui Kisi-kisi observasi

1 Apakah di SD ini menerima siswa

dengan kebutuhan khusus slow

learner?

Penerimaan siswa ABK

2 Apakah siswa dengan slow learner

sudah diasesment?

Kebijakan sekolah

3 Bagaimana hasil diagnosa yang

dilakukan terhadap anak slow learner

Perilaku dan penanganan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

33

2. Pedoman Wanwancara

Pedoman wawancara dibuat oleh peneliti sendiri dan pertanyaan

menyesuaikan dengan topik pertanyaan. Wawancara dilakukan kepada

beberapa narasumber antara lain, kepala sekolah, guru kelas, dan siswa

kelas V SD Jogja Green School. Penyusunan pertanyaan dalam wawancara

ini, berdasarkan implementasi media pembelajaran di kelas. Kesulitan

siswa, pengadaan media disekolah, dan penerimaan siswa disekolah SD.

a) Wawancara dengan guru kelas II

Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas 2 SD Jogja

Green School. Hal ini dilakukan untuk mengetahui cara guru mengajar

di kelas, penggunaan media, kesulitan siswa di dalam kelas. Berikut

pedoman wawancara dengan guru kelas II.

Tabel 3.2 pedoman wawancara dengan guru kelas 2

No Topik pertanyaan

1 Sikap atau perilaku yang ditunjukkan siswa ketika di dalam

kelas

2 Penggunaan media dalam pembelajaran

3 Variasi media yang digunakan guru dalam pembelajaran

4 Kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran di

kelas

Di bawah ini merupakan beberapa pertanyaan yang digunakan dalam

melakukan wawancara kepada narasumber yaitu wali kelas II. Pertanyaan

ini berdasarkan pedoman wawancara yang ada pada tabel 3.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

34

Tabel 3.3 kisi-kisi daftar pertanyaan

3. Pedoman Lembar Kuesioner

Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data terkait

analisis kebutuhan terhadap keefektifan media pembelajaran yang dibuat

oleh peneliti. Berikut kisi-kisi kuesioner dalam penelitian ini:

No Daftar Pertanyaan

1 Bagaimana perilaku anak slow learner pada saat proses belajar

mengajar di dalam kelas?

2 Apakah siswa dengan slow learner dapat mengikuti pembelajaran

dengan baik di dalam kelas?

3 Apakah siswa dengan slow learner memiliki hubungan yang baik

dengan teman-teman lainnya?

4 Apakah siswa slow learner berpartisipasi di dalam kelompok?

5 Bagaimana cara ibu menghadapi siswa slow learner dan siswa lain

yang memiliki berbagai karakteristik di kelas?

6 Bagaimana cara ibu menyelaraskan materi yang disampaikan antara

siswa slow learner dengan siswa lainnya?

7 Apakah dalam proses pembelajaran terdapat media pendukung

untuk menarik perhatian belajar siswa?

8 Apakah media yang digunakan dapat membantu anak slow learner?

9 Menurut ibu media atau permainan apa yang dapat diterpakan

dalam proses pembelajaran di kelas?

10 Apakah media atau permainan kartu huruf bergambar pernah

diterapkan untuk membantu siswa slow learner di dalam kelas ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

35

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Media

Validasi Aspek yang Ingin

Diketahui

No Item

Kartu Huruf

Bergambar

Desain Produk 1, 2, 3, 4, 5

Modul Desain Modul 1, 2, 3, 4, 5

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen validasi

Validasi Aspek Yang Ingin

Diketahui

Pernyataan

Kartu

Huruf

Bergambar

Desain Produk 1. Media kartu huruf bergambar

menggunakan bahan triplek dan

kertas ivory dengan ukuran 12x10 cm

2. Media kartu huruf bergambar

menggunakan warna yang menarik

3. Media kartu huruf bergambar dapat

digunakan pada mata pelajaran lain

4. Media kartu huruf bergambar mudah

dibuat oleh guru

5. Media kartu huruf bergambar mudah

digunakan

Modul Desain Modul 1. Desain modul menggunakan bahasa

yang baku

2. Isi dalam modul menggunakan

bahasa yang singkat, dan jelas

3. Desain modul menggunakan jenis

huru Times New Roamn

4. Modul menggunakan kertas Ivory

5. Desain modul menggunakan warna

yang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

36

F. Teknik Analisis Data

Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan validasi produk yang

dianalisis secara statistik kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif

merupakan penilaian berdasarkan mutu dan kualitas suatu produk yang

dikembangkan oleh peneliti. Sedangkan analisis kuantitatif merupakan

penilaian berdasarkan jumlah skor dari suatu produk yang diperoleh melalui

kuesioner/angket.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang bebentuk angka atau bilangan. Sesuai

dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis. Kuantitatif

merupakan penilaian berdasarkan jumlah skor dari suatu produk yang

diperoleh melalui kuesioner. Penilaian Acuan Patokan (PAP) merupakan

Penilaian yang berdasarkan hasil dari kuesioner. PAP adalah pembanding

nilai antara kuesioner dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Dalam penilaian ini, peneliti menggunakan skala likert dalam

memperoleh skor penilaian. Skor penilaian yang diguanakan yaitu 1-5.

Maka untuk membuat kriteria penilaian, berikut ini merupakan cara

mengubah skor aktual menjadi nilai dengan pendekatan PAP dalam

konversi skor menjadi nilai dengan skala.

Tabel 3.6: Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Skor Rumus Rerata Skor Kategori

5 x > Xi + 1,80 Sbi >4,2 Sangat Baik

4 Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi +

1,80 Sbi

>3,4 – 4,2 Baik

3 Xi – 0,60 < x ≤ Xi +

0,60 Sbi

>2,6 – 3,4 Cukup Baik

2 Xi – 1,80 Sbi < x ≤ Xi –

0,60 Sbi

>1,8 – 2,6 Kurang Baik

1 X ≤ Xi -1,80 Sbi ≤ 1,8 Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

37

Keterangan:

Skor maksimal = 5

Skor minimal = 1

Skor minimal ideal = Jumlah indikator X tertinggi

Skor maksimal ideal = Jumlah indikator X terendah

X = Skor yang diperoleh

Rerata ideal = 1

2 (skor maks. ideal + skor min.

ideal)

Simpangan baku skor ideal = 1

6 (skor maks. ideal + skor min.

ideal)

2. Data kualitatif

Kualitatif merupakan penilaian berdasarkan mutu dan kualitas suatu

produk yang dikembangkan. Analisis dilakukan secara diskriptif dengan

memaparkan hal-hal yang relevan dengan topik yang dikaji,

membandingkan informasi yang diperoleh termasuk komentar dan saran

yang disampaikan secara tertulis oleh para ahli maupun praktisi (guru)

yang ada dalam kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti memaparkan mengenai hasil penelitian dan

pembahasan dan diuraikan sebagai berikut:

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini menguraikan mengenai potensi masalah, pengumpulan data,

desain produk, validasi desain produk, revisi, dan uji coba produk, akan tetapi

uji coba produk pada siswa tidak dapat terlaksana dikarenakan Covid-19.

1. Potensi dan Masalah

Langkah awal peneliti dalam mengembangkan media kartu huruf

bergambar ini adalah peneliti menggali informasi terkait potensi dan

masalah terhadap subyek penelitian. Langkah awal peneliti yaitu

melakukan observasi dan wawancara di SD Jogja Green School. Peneliti

melakukan wawancara pertama kali dengan kepala sekolah SD Jogja

Green School untuk mengetahui siswa dengan kebutuhan slow learner

pada bulan Februari 2020. Hasil wawancara diuraikan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

SD Jogja Green School

No. Garis Besar Pertanyaan Hasil Wawancara

1 Apakah di SD ini

menerima siswa dengan

kebutuhan khusus slow

learner?

Di SD ini memiliki siswa dengan

kebutuhan khusus slow learner masih

kelas 2

2 Apakah siswa dengan

slow learner sudah

diasesment?

Sebelum masuk di sekolah ini siswa

diasesment terlebih dahulu oleh

sekolah, hal itu dilakukan agar

mengetahui kesulitan yang dialami

anak.

3 Bagaimana hasil

diagnosa yang dilakukan

Kesimpulan data yang diperoleh dari

hasil tes tersebut anak menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

39

terhadap anak slow

learner tersebut?

tingkat kecerdasan di bawah rata-rata

Setelah usai melakukan wawancara dengan kepala sekolah peneliti

berkesempatan untuk melakukan observasi di dalam kelas. Pada saat

peneliti melakukan observasi di kelas, lembaran observasi yang dibuat

berisi garis besar tentang hal yang diamati peneliti. Berikut hasil observasi

diasjikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil observasi di kelas

No. Hal yang Diamati Hasil Pengamatan

1 Cara mengajar guru di

kelas

Pada saat peneliti melakukan observasi

di dalam kelas, peneliti melihat bahwa

guru tidak menggunakan media

pembelajaran.

2 Perilaku dan interaksi

sosial siswa slow

learner

Siswa dengan slow learner dalam kelas

bersifat pendiam, pemalu, memojokkan

diri atau duduk paling belakang, sering

melamun, serta kurang respek terhadap

teman-teman kelasnya baik di dalam

maupun di luar kelas.

3 Penggunaan media Guru kurang menggunakan media yang

variatif

Selain wawancara yang dilakukan peneliti terhadap kepala sekolah

dan observasi di dalam kelas. Peneliti juga melakukan wawancara dengan

guru wali kelas 2 SD Jogja Green School. Jenis wawancara yang

digunakan peneliti dalam melakukan wawancara adalah wawancara bebas

– bebas menanyakan apa saja informasi yang diperlukan oleh peneliti

Suparno (2014: 61). Peneliti menggunaan pedoman wawancara secara

garis besar sehingga peneliti lebih bebas dalam mencari informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

40

Berikut disajikan hasil wawancara dengan guru yang dapat dilihat

pada halaman selanjutnya.

Tabel 4.3 Hasil wawancara dengan guru kelas II

No. Garis Besar

pertanyaan

Hasil wawancara dengan guru wali

kelas II

1 Apakah pada saat

pembelajaran di kelas

siswa aktif dalam

bertanya atau

memberi ide pada

suatu permasalahan?

Sangat kurang aktif, sering melamun, dan

dia lebih suka melihat-lihat dan

memperhatikan gambar yang ada dalam

buku.

2 Dalam mata pelajaran

apa siswa slow

learner mengalami

kesulitan?

Hampir dalam semua mata pelajaran,

hanya saja sampai sekarang lebih

difokuskan untuk bisa lancar membaca

dulu tapi sampai sekarang masih belum

bisa mengeja huruf dan tidak bisa

membaca hanya bisa mengenal huruf saja

itupun kadang-kadang lupa.

3 Apakah siswa dengan

slow learner memiliki

hubungan yang baik

dengan teman-teman

lainnya?

Tidak, bahkan kadang dibully sama

teman-temannya. Hanya saja saya sering

memberi pemahaman kepada teman-

temannya.

4 Apakah siswa slow

learner berpartisipasi

di dalam kelompok?

Sangat kurang, terkadang saya memberi

perhatian khusus terhadapnya

5 Bagaimana respon

siswa slow learner

ketika diberikan

pertanyaan?

Siswa kebingungan ketika ditanya

sesuatu dan pada akhirnya tidak bisa

menjawab pertanyaan tersebut.

6 Bagaimana cara ibu

menyelaraskan materi

yang disampaikan

Setelah selesai pembelajaran anak dengan

slow learner akan diajarin lagi, akan

tetapi kalau di kelas pembelajaran tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

41

No. Garis Besar

pertanyaan

Hasil wawancara dengan guru wali

kelas II

antara siswa slow

learner dengan siswa

lainnya?

berlanjut.

7 Kesulitan apa yang

dialami anak slow

learner

Anak dengan slow learner mengalami

kesulitan hampir di semua mata

pelajaran, akan tetapi saya lebih

memfokuskan untuk belajar membaca,

karena menurut saya ketika dia sudah

bisa membaca. Anak ini akan lebih luwes

dalam mencari referensi dan lebih

gampang belajar yang lain.

8 Apakah media yang

digunakan dapat

membantu siswa slow

learner?

Pizza dan sering membawa anak-anak ke

luar contohnya kalau anak belajar

mengenai tumbuh-tumbuhan semuanya

saya akan bawa mereka keluar kelas

9 Bagaimana cara ibu

menyelaraskan materi

pelajaran terhadap

anak siswa slow

learner dengan siswa

yang lain?

Saya melakukan pengulangan materi

terhadap anak slow learner karna anak

dengan slow learner tidak bisa mengikuti

seperti teman-temannya yang lain.

10 Menurut ibu media

seperti apa yang

dibutuhkan siswa slow

learner?

Media yang berupa permainan, bermain

sambil belajar.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa kesulitan siswa slow learner antara lain keterlambatan dalam

memahami materi pembelajaran, tidak aktif, kurang dalam mengeja huruf,

serta kurang lancar dalam membaca. Selain itu, permasalahan lain yang

timbul kurangnya inovasi guru dalam mencipta media pembelajaran dan

penyesuaian media dengan kebutuhan siswa. Pada saat proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

42

mengajar berlangsung, siswa dengan slow learner bersifat pendiam,

pemalu, sering menyendiri, tidak percaya diri dan menghindari keramaian,

serta sulit berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya.

Masalah yang peneliti temukan di lapangan menunjukkan bahwa

hampir semua mata pelajaran tidak dikuasainya. Salah satunya adalah

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peneliti memfokuskan pada kesulitan

belajar membaca dan penguasaan kosakata bahasa.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data bermaksud untuk memperoleh informasi dari

berbagai sumber, google, youtube, dan skripsi terdahulu terkait produk

yang akan dikembangkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil observasi dan

wawancara yang didapat oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa siswa

dengan slow learner mengalami kesulitan dalam mengeja huruf, membaca,

dan penguasaan kosakata dan data lapangan yang didapat peneliti

kurangnya penerapan media dalam proses pembelajaran. Siswa dengan

slow learner sangat sulit dalam menangkap inti dari informasi

pembelajaran yang disampaikan.

B. Desain Produk

1. Desain Produk Awal media Kartu Huruf Bergambar

Peneliti merancang media pembelajaran kartu huruf bergambar

dengan membuat rancangan awal menggunakan microsoft word.

Desain awal yaitu papan kartu huruf, selanjutnya mendesain kartu

huruf. Kartu huruf didesain menggunakan microsoft word, sedangkan

gambar pada media ini menyesuaikan dengan materi pelajaran yang

diajarkan kepada siswa yaitu materi kosakata.

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah kartu

huruf bergambar sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran

bahasa Indonesia. Media kartu huruf bergambar terbuat dari kayu, dan

kartu huruf dibuat menggunakan microsoft word memiliki ukuran 8x7

cm, kemudian ditempel pada kertas karton 150 gram, sedangkan kartu

gambar dibuat menggunakan microsoft word memiliki ukuran 15x12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

43

diprint menggunakan kertas HVS 80 gram. Produk ini juga memiliki

papan berbentuk papan catur berfungsi sebagai tempat penyusunan

atau sebagai tempat permainan dalam menyusun kata, serta

bermanfaat sebagai tempat penyimpanan kartu huruf dan kartu

gambar. Setelah merancang dan mendesain papan kartu huruf dan

kartu huruf, peneliti juga membuat buku panduan sebagai petunjuk

penggunaan media yang dihasilkan.

Media kartu huruf ini dimainkan secara berkelompok satu

kelompok terdiri dari 2- 4 anak. Pemilihan warna pada papan media

ini disesuaikan dengan warna kesukaan siswa slow learner, akan

tetapi ada penambahan warna oleh peneliti untuk membuat desain

yang menarik. Kartu huruf menggunakan warna coklat, hal ini

bertujuan untuk menyesuaikan dengan warna pada papan permainan

kartu huruf dan kartu gambar.

Prosedur dalam media pembelajaran kartu huruf bergambar ini

adalah guru atau siswa mengambil gambar dan meletakkan pada

papan media kartu huruf bergambar selanjutnya siswa menebak

gambar dan menyusun nama gambar tersebut menggunakan kartu

huruf. Berikut adalah desain awal pada media kartu huruf bergambar

yang didesain menggunakan microsoft word disajikan pada Gambar

4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

44

Gambar 4.1: Desain Awal Media

Kartu Huruf Bergambar

Gambar 4.2: Desain Awal Kartu Huruf

menggunakan microsoft word

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

45

Gambar 4.3: Desain Awal Kartu Gambar

2. Deskripsi Desain Buku Panduan

Buku panduan media kartu huruf bergambar ini memuat tentang

langkah-langkah penggunaan media kartu huruf. Peneliti merancang

dan mendesain buku panduan ini menggunakan microsoft ward, buku

panduan akan dicetak menggunakan kertas ivory sesuai saran dari

guru kelas II. Berikut desain cover buku panduan pada gambar 4.4.

Gambar 4.4: Desain Sampul Buku panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

46

Setelah selesai mendesain produk dan buku panduan tahap

selanjutnya adalah pembuatan media. Berhubung keterbatasan peneliti

karena akibat Pandemi Covid-19, peneliti membeli bahan dan

peralatan media seperti: kayu, tripleks, kertas karton, lem kayu, cat

kayu, pernis dengan meminta tolong kepada salah satu teman di luar

untuk membeli bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan. Media ini

dibuat sendiri oleh peneliti. Tahap pertama pembuatan produk adalah

mengukur, memotong, menghaluskan kayu dan tripleks. Setelah itu

pembuatan kartu huruf dan kartu gambar.

Gambar 4.5: papan permainan huruf

Gambar 5, di atas adalah merupakan tempat bermain kartu

gambar dan kartu huruf sekaligus sebagai tempat penyusunan kartu

huruf. Papan ini bisa dilipat seperti papan catur bertujuan sebagai

tempat penyimpanan kartu gambar dan kartu huruf disajikan pada

gambar 4.6 selain itu tempat penyimpanan juga bertujuan agar lebih

simpel dan mudah dibawa-bawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

47

Gambar 4.6: Tempat penyimpanan kartu huruf

dan kartu gambar

Gambar 4.7: Kartu Huruf

Gambar 4.7 di atas merupakan bagian dari media yaitu kartu

huruf yang memiliki peran sebagi penyusunan nama benda yang akan

ditebak atau diberi nama oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

48

Gambar 4.8: Kartu Gambar

Gambar 4.8 di atas merupakan kartu gambar yang juga

merupakan bagian dari media kartu huruf bergambar, gambar ini

berfungsi sebagai patokan dari penyusunan huruf.

C. Validasi Desain Produk

Validasi desain produk ditujukan kepada dua orang ahli media yakni

Dosen dari pendidikan guru sekolah dasar sebagai ahli media I dan guru

kelas 2 SD Jogja Green School sebagai ahli media II. Pada awalnya

peneliti berencana untuk bertemu langsung dengan ahli media, akan tetapi

karena adanya pandemi corona virus atau Covid-19 sehingga menjadi

penghalang bagi peneliti untuk melakukan validasi produk secara langsung

dengan kedua ahli media. Peneliti mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada

kedua validator melalui Whatshapp dengan tujuan meminta persetujua

kepada ahli media I dan ahli media II untuk mengirimkan instrumen

validasi produk, term of reference (TOR) foto-foto media, dan buku

panduan. Untuk mendukung buku panduan, peneliti mengirimkan video

tutorial media dan langkah-langkah penggunaan media melalui via Gmail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

49

Validasi desain produk dilakukan kepada guru kelas II SD Jogja

Green School (ahli media II) pada tanggal 16 Juni 2020. Validasi desain

produk kedua oleh ahli media I dilakukan pada tanggal 17 Juni 2020.

Berdasarkan hasil komunikasi peneliti dengan persetujuan kedua ahli

maka peneliti mengirimkan instrumen validasi, buku panduan, dan video

tutorial melalui via gmail. Berikut disajikan hasil penilaian hasil validasi

produk kartu huruf bergambar pada tabel 4.4, buku pandua pada tabel 4.5,

dan hasil penilaian validasi video tutorial disajikan pada tabel 4.6.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Media Kartu Huruf Bergambar

No Validator Total Rerata Kriteria

1 Ahli Media 111 4,44 Sangat Baik

2 Guru Kelas II 103 4,12 Baik

Rerata 4,28 Sangat Baik

Hasil rerata validasi media dari ahli media I adalah 4.44. Hasil

termasuk pada rentang > 4,2 tergolong dalam kriteria “Sangat Baik” dan

layak digunakan dengan revisi sesuai saran perbaikan. Hasil validasi ahli

media II adalah 4,12. Hasil termasuk pada rentang >3,4-4,2 tergolong

dalam kriteria “Baik” dan layak digunakan dengan revisi saran perbaikan.

Hasil rerata validasi media dari kedua validator adalah 4,28. Hasil

penilaian validasi ini termasuk dalam rentang > 4,2 dengan kriteria

“Sangat Baik”.

Tabel 4.5 Hasil Validasi Buku Panduan

No Validator Total Rerata Kriteria

1 Ahli Media 46 4,6 Sangat Baik

2 Guru Kelas II 43 4,3 Sangat Baik

Rerata 4,45 Sangat Baik

Hasil rerata buku panduan dari ahli media I adalah 4,6. Hasil validasi

ini termasuk dalam rentang >4,2 tergolong dalam kriteria “Sangat Baik”

dan layak digunakan dengan revisi saran perbaikan. Hasil penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

50

validasi oleh ahli media II adalah 4,3. Hasil termasuk pada rentang > 4,2

tergolong dalam kriteria “Sangat Baik” dan layak digunakan dengan revisi

saran perbaikan. Hasil rerata oleh kedua validator adalah 4,45. Hasil

penilaian ini termasuk dalam rentang >4,2 menunjukkan kriteria “Sangat

Baik”.

Tabel 4.6 Hasil Validasi Video Tutorial

No Validator Total Rerata Kriteria

1 Ahli Media 55 4,23 Sangat Baik

2 Guru Kelas II 52 4 Baik

Rerata 4,115 Baik

Hasil rerata video tutorial dari ahli media I adalah 4,23. Hasil

penilaian ini termasuk pada rentang >4,2 tergolong dalam kriteria “Sangat

Baik”. Hasil penilaian validasi media oleh ahli media II adalah 4. Hasil ini

termasuk dalam rentang < 4,2 tergolong dalam kriteria “Baik”. Hasil rerata

keseluruhan penilaian oleh kedua validator 4,115. Hasil penilaian ini

termasuk dalam rentang <4,2 tergolong dalam kriteria “Baik” dan layak

digunakan dengan revisi saran perbaikan produk dari kedua ahli.

Peneliti juga melakukan analisis pengembangan media kartu huruf

bergambar, buku panduan, dan video tutorial setelah divalidasi oleh kedua

validator. Berikut adalah analisis dari kedua validator media kartu huruf

bergambar disajikan pada tabel 4.7, hasil penilaian validasi buku panduan

disajikan pada tabel 4.8, hasil penilaian video tutorial disajikan pada tabel

4.9.

Tabel 4.7 Analisis hasil validasi media kartu huruf bergambar

No. Aspek yang dinilai Validator

Rerata Kriteria 1 2

1 Perpaduan warna papan

permainan kartu huruf

bergambar menarik

4 3 3,5 Baik

2 Warna kartu huruf dan

kartu gambar dengan

background papan

4 3 3,5 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

51

permainan sesuai.

3 Media kartu huruf

bergambar tidak mudah

rusak.

4 4 4 Baik

4 Desain huruf dan

gambar memberi kesan

positif

4 4 4 Baik

5 Warna dan jenis

huruf yang digunakan

sesuai dengan

karakteristik SD

4 4 4 Baik

6 Isi materi disampaikan

dengan jelas

5 5 5 Sangat Baik

7 Materi yang disajikan

sesuai dengan

kebutuhan siswa.

5 5 5 Sangat Baik

8 Ilustrasi kartu gambar

memiliki makna

mendalam.

4 4 4 Baik

9 Kartu huruf bergambar

dapat merangsang

imajinasi peserta didik

5 5 5 Sangat Baik

10 Kartu huruf bergambar

dikatan efektif dalam

menyampaikan

informasi pembelajaran

secara visual

5 5 5 Sangat Baik

11 Penyampaian materi

dalam media kartu

huruf bergambar

disajikan secara jelas

4 4 4 Baik

12 Bentuk dari media ini

dapat menumbuhkan

rasa ingin tahu siswa

untuk belajar

4 4 4 Baik

13 Ukuran papan

permainan kartu huruf

bergambar sudah sesuai

4 3 3,5 Baik

14 Kartu huruf memiliki

ukuran yang sesuai

4 3 3,5 Baik

15 Kartu gambar memiliki

ukuran yang sesuai

4 3 3,5 Baik

16

Kartu huruf bergambar

memiliki

bentuk dan ukuran yang

simpel

5

3

4

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

52

17 (mudah dibawa, mudah

digunakan)

Desain kartu huruf dan

kartu bergambar

memikat

4 4 Baik

18 Jenis kartu huruf yang

digunakan terlihat jelas

dan dapat terbaca

5 5 5 Sangat Baik

19 Media tidak

menimbulkan bahaya

terhadap pemakaian

4 4 4 Baik

20 Media yang digunakan

mendukung siswa untuk

proaktif dalam

pembelajaran

5 4 4,5 Sangat Baik

21 Media yang digunakan

dapat membangkitkan

motivasi siswa

4 4 4 Baik

22 Media papan permainan

kartu huruf bergambar

melibatkan lebih dari

dua indera

5 5 5 Sangat Baik

23 Media dapat digunakan

di kelas 1 atau kelas 3,

4, dan 5

5 5 5 Sangat Baik

24 Media ini dapat

digunakan siswa secara

mandiri tanpa bantuan

guru

5 5 5 Sangat Baik

25 Media ini dapat

digunakan siswa baik

secara individu maupun

kelompok

5 5 5 Sangat Baik

Jumlah 111 103 107 Sangat Baik

Rerata 4,44 4,12 4,28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

53

Tabel 4.8 Analisis Hasil Validasi Buku Panduan

No Aspek yang dinilai Validator

Rerata Kriteria 1 2

1 Sampul modul memiliki

desain yang menarik

5 4 4,5 Sangat Baik

2 Desain background

memiliki kesesuaian

dengan jenis tulisan

yang digunakan

4 4 4 Baik

3 Jenis huruf yang

digunakan mudah

dibaca

4 5 4,5 Sangat Baik

4 Desain gambar yang

digunakan sesuai denga

karakteristik SD

5 4 4,5 Sangat Baik

5 Bahasa yang digunakan

dalam modul sesuai

EYD

5 5 5 Sangat Baik

6 Modul memiliki desain

yang menarik

4 3 3,5 Baik

7 langkah-langkah media

kartu huruf bergambar

dijabarkan secara jelas.

5 5 5 Sangat Baik

8 Kertas yang digunakan

tidak mudah rusak

4 4 4 Baik

9 Isi modul dijabarkan

dengan singkat dan

mudah dipahami

5 5 5 Sangat Baik

10 Modul dapat membantu

guru dalam menyajikan

materi melalui media

kartu huruf bergambar

5 4 4,5 Sangat Baik

Jumlah 46 43 44,5 Sangat Baik

Rerata 4,6 4,3 4,45

Tabel 4.9 Analisis Hasil Validasi Video Tutorial

No Aspek yang dinilai Validator

Rerata Kriteria 1 2

1 Video memiliki

tampilan yang menarik

4 3 3,5 Baik

2 Video tutorial

menggunakan efek

suara yang jelas dan

musik yang sesuai

4 3 3,5 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

54

3 Video tutorial memiliki

kualitas yang bagus

dalam pengambilan

gambar

3 3 3 Cukup

4 Video tutorial

menggunakan bahasa

yang mudah dipahami

4 4 4 Baik

5 Bahasa yang digunakan

dalam viedo singkat

dan jelas

4 4 4 Baik

6 Video tutorial memiliki

tata letak yang bagus

dalam pengambilan

gambar

3 4 3,5 Baik

7 Bahasa yang digunakan

tidak memiliki makna

ganda

4 4 4 Baik

8 Video tutorial

membantu guru dalam

menggunakan dan

menerapkan media

pembelajaran

5 5 5 Sangat Baik

9 Video tutorial menarik

perhatian dan minat

penonton

4 3 3,5 Baik

10 Video memuat langkah-

langkah penggunaan

media

5 5 5 Sangat Baik

11 Penggunaan media

dalam video memuat

penjelasan secara rinci

5 5 5 Sangat Baik

12 Tutorial video

penggunaan media

membantu guru untuk

mengenal cara

penggunaan media yang

variatif

5 5 5 Sangat Baik

13 Guru memiliki inspirasi

baru untuk membuat

media yang variatif

5 4 4,5 Sangat Baik

Jumlah Skor 55 52 53,5 Baik

Rerata Skor 4,23 4 4,115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

55

Analisis hasil penilaian validasi produk media kartu huruf

bergambar dapat diketahui dari 25 aspek yang dinilai memperoleh rerata

4.44. Hasil termasuk pada rentang > 4,2 tergolong dalam kriteria “Sangat

Baik”. Analisis penilaian validasi buku panduan dapat diketahui dari 10

aspek yang dinilai memperoleh rerata 4,6. Hasil validasi ini termasuk

dalam rentang >4,2 tergolong dalam kriteria “Sangat Baik”. Analisis

penilaian validasi video tutorial dapat diketahui dari 13 aspek yang dinilai

memperoleh skor rerata 4,23. Hasil penilaian ini termasuk pada rentang

>4,2 tergolong, buku panduan, dan video tutorial yang dikembangkan oleh

peneliti memiliki kualitas “Sangat Baik” dan layak digunakan dengan

revisi.

Berikut merupakan beberapa kritik dan saran perbaikan produk

media kartu huruf bergambar dari kedua ahli disajikan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Komentar Umum Untuk Saran Perbaikan

No. Bagian

Yang

Salah

Saran Perbaikan

Validasi I

1. Media

kartu huruf

bergambar

Media dapat di perkecil kembali supaya anak anak

dapat membawanya secara mandiri selain itu

penggunakan bahan harus cukup diperhatikan

apabila menggunakan kayu pastikan sudah layak

untuk pembelajaran dan tidak beresiko untuk

digunakan anak-anak.

2 Buku

panduan

-

3 Video

tutorial

penggunaan

media

Dalam pembuatan video cukup baik hanya saja

perlu diperbaiki lagi, seperti dalam pengambilan

gambar, penyajian latar pada video dan juga

pengeditan menggunakan aplikasi yang memadai

sehingga bisa menghasilkan hasil yang lebih baik

lagi.

Validasi II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

56

1 Media Lebih berani mengeksplorasi bentuk atau font huruf

disertai dengan warna-warna yang variatif, sehingga

memungkinkan daya tarik untuk anak dengan

kesulitan atau lamban belajar semakin meningkat,

bahkan dapat pula membantu anak berkebutuhan

khusus lain dengan keluhan dan permasalahan

kesulitan belajar yang berbeda.

2 Buku

panduan

Desain sudah relatif baik dan menarik untuk anak.

Pemilihan huruf, bahasa, dan isi juga mudah untuk

dimengerti, sehingga sepertinya sudah layak untuk

digunakan dan tidak memerlukan perbaikan.

3 Video

tutorial

Kualitas video sepertinya dapat ditingkatkan lagi,

mempertimbangkan keseimbangan aspek audio dan

visual agar menarik dan asyik dinikmatin, serta

diikuti langkah panduannya.

Dari beberapa kritik dan saran perbaikan pada tabel 4.13, peneliti

melakukan beberapa revisi pada media kartu huruf yaitu desain warna

kartu huruf yang lebih menarik dengan warna-warni guna menarik

perhatian dan minat siswa dengan slow learner. Sedangkan pada video

tutorial penggunaan media terdapat perbaikan pada background yang

kurang menarik.

D. Revisi Desain

Berdasarkan hasil penilaian validasi dari ahli media dan guru kelas II,

ada beberapa saran perbaikan pada produk yakni buku panduan dan video

tutorial. Revisi pada pada papan permainan media lebih diperkecil,

selanjutnya ahli media dan guru meminta agar kartu huruf didesain dengan

warna-warni supaya lebih menarik perhatian siswa, sedangkan revisi pada

buku panduan media pembelajaran oleh guru kelas II yaitu desain isi yang

kurang menarik. Revisi pada video tutorial media pembelajaran yaitu

kualitas pengambilan gambar dan background kurang menarik. Perbaikan

produk di atas sesuai dengan komentar dan saran dari ahli media dan guru

kelas II untuk perbaikan media pembelajaran yang dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

57

E. Uji Coba Produk

Produk media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti, akan

diujicobakan kepada siswa dengan slow learner. Namun, keterbatasan

peneliti mengalami hambatan dalam melakukan uji coba terhadap siswa

dihambat oleh virus corona atau dikenal dengan Covid-19 untuk

melakukan social distancing sesuai anjuran dari Pemerintah RI. Dampak

dari covid-19 ini mengakibatkan peneliti tidak bisa melakukan uji coba

terhadap siswa dengan slow learner. Peneliti membuat video tutorial

sebagai salah satu pendukung dalam menerapkan produk media

pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti.

F. Pembahasan

Berikut disajikan proses penelitian dan pengembangan produk,

kualitas produk media kartu huruf bergambar berdasarkan prosedural

penelitian dan pengembangan Borg and Gall (2011).

1. Proses Pengembangan Media kartu huruf bergambar

Pengembangan media pembelajaran kartu huruf bergambar ini,

peneliti menggunakan model pengembangan dan penelitian Borg and

Gall (dalam Sugiyono, 2011. 298). Model penelitian Borg and Gall

memiliki 10 langkah, akan tetapi peneliti hanya menggunakan sampai

langkah keenam yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data,

(3) desian produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, dan (6) uji

coba produk.

Langkah pertama dalam pengembangan produk media kartu huruf

bergambar ini adalah, berdasarkan dari potensi dan identifikasi

masalah melalui observasi dan wawancara yang dilakukan oleh

peneliti di SD Jogja Green School. Hasil observasi dan wawancara

menunjukkan bahwa siswa slow learner mengalami kesulitan dalam

mengeja huruf dan membaca sehingga timbulnya rasa minder terhadap

siswa slow learner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

58

Langkah kedua yaitu pengumpulan data diperoleh dari hasil

observasi dan wawancara. Hasil wawancara yaitu siswa dengan slow

learner kesulitan dalam mengeja huruf dan membaca sehingga

berdampak pada rasa percaya dirinya, keterbatasan media

pembelajaran serta kurangnya penyesuaian media terhadap kebutuhan

dan kesulitan siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka guru

membutuhkan media dalam proses belajar mengajar.

Langkah ketiga yaitu desain produk, dalam penelitian ini peneliti

menghasilkan media kartu huruf bergambar, buku panduan, dan video

tutorial cara penggunaan media. Pada tahap awal peneliti mendesai

papan permainan, kartu huruf, dan kartu gambar menggunakan

microsoft word. Setelah selesai mendesain produk, peneliti langsung

membeli bahan dan peralatan seperti kayu, triplek, kertas karton, lem

kayu, paku, cat, dan lem Fox untuk membuat produk. Dalam proses

pembuatan produk media kartu huruf bergambar pada pengerjaannya,

peneliti mengalami beberapa hambatan yaitu covid-19, sehingga

mempersempit gerak-gerik peneliti untuk membuat media serta

peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan produk.

Langkah keempat yaitu validasi produk, validasi produk

dilakukan kepada dua orang validator yaitu Dosen dari Pendidikan

Guru Sekolah Dasar dan guru kelas II SD Jogja Green School. Validasi

produk bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran perbaikan dari

kedua validator, guna menyempurnakan produk yang dikembangkan

oleh peneliti. Akan tetapi karena adanya Pandemi Covid-19 yang

menghambat peneliti untuk bertemu langsung dengan kedua validator,

peneliti melakukan validasi produk dengan mengirimkan surat

pengantar validasi, kuesioner, buku panduan, dan video tutorial cara

penggunaan media kartu huruf bergambar melalui email.

Langkah kelima yaitu revisi desain produk, peneliti melakukan

revisi perbaikan pada produk sesuai kritik dan saran dari kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

59

validator, agar produk yang dikembangkan oleh peneliti menarik minat

belajar siswa.

Langkah keenam yaitu uji coba produk, peneliti mengujicobakan

produk media kartu huruf bergambar pada siswa slow learner. Akan

tetapi, adanya corona virus menghambat langkah peneliti untuk

melakukan uji coba lapangan.

2. Kualitas Produk

Media kartu huruf bergambar pada materi kosakata telah melalui

beberapa tahap pengujian berdasarkan pengembangan dan penelitian

model prosedural Borg and Gall (R&D) seperti yang telah dijelaskan

di atas. Setelah peneliti berhasil menyelesaikan pengerjaan produk

media pembelajaran kartu huruf bergambar, maka peneliti

menyerahkan kepada ahli media dan guru kelas II untuk divalidasi,

dengan maksud untuk mendapatkan kritik dan saran perbaikan produk

dari ahli media dan guru kelas II.

Hasil validasi I oleh ahli media pada produk media pembelajaran

menunjukkan bahwa produk media kartu huruf bergambar tergolong

dalam kriteria “Sangat Baik” dengan perolehan skor 4,44. Hasil

validasi buku panduan terogolong dalam kriteria “Sangat Baik” dengan

perolehan skor 4,6. Hasil validasi video tutorial penggunaan media

pembelajaran juga tergolong dalam kriteria “Sangat Baik” dengan

perolehan skor 4,23.

Hasil validasi II oleh guru pada produk kartu huruf bergambar

menunjukkan bahwa produk media kartu huruf bergambar tergolong

dalam kriteria “Baik” dengan perolehan skor 4,12. Hasil validasi buku

panduan tergolong dalam kriteria “Sangat Baik” dengan perolehan

skor 4,3. Hasil validasi video tutorial media pembelajaran termasuk

dalam kriteria “Baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,0.

Hasil akhir pengembangan dan penelitian ini yaitu media kartu

huruf bergambar yang dijadikan sebagai penyampai pesan

pembelajaran kepada peserta didik. Media kartu huruf bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

60

tergolong dalam media visual yang membantu guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa slow learner.

Anak lamban belajar atau slow learner adalah mereka yang

memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata dari

anak pada umumnya, pada salah satu atau seluruh area akademik.

Yusuf (dalam Triani dkk., 2016: 2).

Dalam proses belajar sebenarnya terdiri atas tiga tahapan yaitu: a)

asimilasi merupakan proses pengintegrasian informasi baru ke struktur

kognitif yang sudah ada, b) akomodasi merupakan proses penyesuaian

struktur kognitif ke dalam situasi baru, dan c) equilibrasi yang

merupakan penyesuaian yang berkesinambungan antar asimilasi dan

akomodasi Piage (dalam Riyanti 2020. 10) mengemukakan bahwa.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan belajar, bahkan membawa pengaruh-

pengaruh psikologis terhadap siswa Hamalik (dalam Kustandi dkk.,

2011: 22).

Gagne dan Biggs (dalam Azhar, 1997:4) secara implisit

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, antara lain

buku, tape recorder, kaset, video, camera, film, slide, foto, gambar,

grafik, televisi, dan komputer.

Setelah melalui beberapa tahapan penilaian validasi oleh

validator, peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan dari produk

media kartu huruf bergambar ini. Kelebihan media kartu huruf

bergambar yaitu produk media kartu huruf bergambar bersifat

kongkret dan realistis, media kartu huruf bergambar juga bisa

digunakan untuk kelas 1 dan 3, media kartu huruf bergambar dapat

merangsang imajinasi peserta didik, produk media kartu huruf

bergambar bisa digunakan dalam mata pelajaran lain seperti mata

pelajaran matematika. Produk media kartu huruf bergambar memuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

61

gambar-gambar yang kongkret. Selain kelebihan peneliti juga

menemukan kekurangan media kartu huruf bergambar yaitu, gambar

yang disajikan dalam media kartu huruf terlalu abstrak, penggunaan

media kartu huruf bergambar terbatas dalam kelompok yang besar,

gambar hanya menekankan persepsi indera penglihatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

62

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan peneliti, dan

saran untuk penelitian sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasli penelitian dan pembahasan pada bab sebelumya,

peneliti menyimpulkan sebagai berikut.

1. Pengembangan media kartu huruf bergambar untuk siswa dengan slow

learner dikembangkan berdasarkan prosedur pengembangan menurut

Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2011). Terdapat 10 langkah prosedur

pengembangan menurut Borg and Gall, peneliti hanya sampai pada

langkah keenam antara lain, (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan

data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6)

ujicoba produk. Peneliti tidak sampai pada langkah keenam dan hanya

melakukan uji kelayakan pada ahli media dan guru kelas II, karena covid-

19 yang menghambat dan sangat berbahaya. Hal ini mengakibatkan

semua aktivitas manusia dihentikan untuk sementara, sesuai anjuran dan

peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, ada juga

pemberhentian pada proses pembelajaran sekolah-sekolah dan seluruh

Indonesi diliburkan oleh pihak pemerintah untuk mencegah penyebaran

penularan covid-19.

2. Kualitas media kartu huruf bergambar, buku panduan, dan video tutorial

cara penggunaan media dari hasil validasi skala 5 adalah “Sangat Baik”.

Berdasarakan hasil penilaian dari kedua ahli media dan guru kelas 2,

media kartu huruf bergambar 4,28, buku panduan 4,45, dan video tutorial

penggunaan media 4,11.

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil skor yang didapat dari kedua

ahli media I dan ahli media II melalui penilaian validasi. Produk media kartu

huruf bergambar yaitu layak digunakan sebagai media pembelajaran pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

63

pelajaran Bahasa Indonesia khusunya pada materi kosakata untuk anak slow

learner kelas II.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti tidak bisa melakukan uji coba lapangan kepada siswa dikarenakan

pandemi covid-19.

2. Penelitian ini hanya menghasilkan produk untuk 1 anak slow learner

tertentu, tidak dapat digunakan untuk ABK yang lain.

C. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya bisa mendesain ulang media kartu huruf

bergambar yang lebih menarik sesuai kebutuhan siswa.

2. Untuk peneliti selanjutnya bisa mengujicobakan pada ABK yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

64

Daftar Pustaka

Anggadewi, Brigitta Erlita Tri dan Laurensia Aptik Evanjeli. 2018. Pendidikan

Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Arsyad Azhar. 2010. Media pembelajaran. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO

PERSADA.

Abdul Chaer dan Leonie Agustina. (1995). Sosiplinguistik Perkenalan Awal.

Jakarta: Rineka Cipata.

Eko Putro Widoyoko. 2009 Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis

bagi Pendidikan dan Calon Pendidika., Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hujair Ah Sanaky. 2013. Media pembelajaran interaktif-Inovatif, novatif.

Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Henry Guntur Tarigan. (1985). Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.

Hastuti, S. (1992). Konsep-konsep dasar pengajaran bahasa indonesia.

Yogyakarta. Mitra Gama Widya.

Hidayat, Kosandi. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung: Tim Ahli

Bahasa

Herman Yosep Sunu, dkk. 2014. Penilaian Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

PT. Kanisius. hlm. 250.

Ispirmaningati. 2017. Peningkatan kemampuan mengenal huruf melalui media

kartu huruf bagi anak kelompok B semester I TK Wiyata Praja Desa Grogol

Sukoharjo. Tahun 2015/2016 Konvergensi, 5 (20), 31.

Kustiawan, Usep. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini.

Gunung Samudera.

Kustandi Cecep, Bambang Sutjipto. 2011. Media pembelajaran manual dan

digital. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

65

Keraf, Gorys. (1982). Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT

Grasindo.

Lisinus,Rafael dan Sembiring, Pastiria. 2020. Sebuah Perspektif Bimbingan

Konseling Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus. Yayasan kita menulis.

Lisinus Rafael & Sembiring Pastiria. 2020. Pembinaan Anak Berkebutuhan

Khusus (Sebuah Perspektif Bimbingan Dan Konseling). Yayasan kita

menulis.

Sarjono, Agus R. 2001. Bahasa dan Bonafiditas Hantu. Magelang: Yayasan

Indonesia Tera.

Sadiman S, Arief dkk. 1996. Media pendidikan pengertian, pengembangan, dan

pemanfaatannya. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Riyanti Asih. (2020). Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Tidar Media.

Tarigan, H. (1991). Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa Bandung.

Triani, Nani dan Amir. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban

belajar Slow learner. Jakarta Timur: PT. LUXIMA METRO MEDIA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

67

Lampiran 1. Surat Pengantar Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

68

Lampiran 2: Surat Pengantar Validasi ahli media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

69

Lampiran 3: Surat Pengantar Validasi Ahli media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

70

Lampiran 4: TOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

71

Lampiran 5: Buku Panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

82

Lampiran 6a: Validasi Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

91

lampiran 6b: Validasi Dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA KARTU HURUF BERGAMBAR PADA …

101

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Air Dingin Gulo lahir di Iraonogambo II, Nias

Barat, pada tanggal 13 Maret 1996. Anak ke 5 dari

pasangan Riati Gulo (alm) dan Sokhiato Gulo. Peneliti

menyelesaikan jenjang studi di SDN Fondrato, SMP di

Swasta Citar Kaya 1 Dangagari, dan melanjutkan studi

SMK N 1 Moro’o, mengambil Jurusan Administrasi

Perkantoran. Setelah itu peneliti melanjutkan jenjang

perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma pada tahun 2016, mengambil

jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pendidikan tinggi di Universitas

Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “ Pengembangan

Media Kartu Huruf Bergambar pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Kosakata

untuk Anak Slow Learner Kelas II Sekolah Dasar”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI