PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v...

55
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS ANALYZER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif oleh Fajar Rian Muarif 5202413056 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v...

Page 1: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS ANALYZER UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

oleh Fajar Rian Muarif

5202413056

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

ii

Page 3: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

iii

Page 4: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

iv

Page 5: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

v

ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan

Gas Analyzer untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Skripsi Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Drs. Supraptono, M.Pd., Dr. Dwi

Widjanarko, S.Pd., S.T., M.T.

Kata kunci: emisi gas buang, gas analyser, multimedia interaktif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan, efektifitas

multimedia, sumbangan relativ dan efektif .

Model pengembangan pada penelitian ini menggunakan model

pengembangan dan penelitian (Research and Development/R&D). Subjek uji coba

dalam penelitian ini adalah 2 orang ahli media, 2 orang ahli materi, dan mahasiswa

Pendidikan Teknik Otomotif angkatan 2015 sebanyak 30 orang.

Hasil uji kelayakan ahli materi adalah 75 % dengan kriteria “layak” dan untuk rata-rata presentase hasil uji ahli media adalah 90,8 % dengan kriteria “sangat layak”. Hasil uji ketertarikan siswa menunjukkan bahwa multimedia yang telah dikembangkan memenuhi kriteria “sangat tertarik” dengan persentaase sebesar

76,22 %. Multimedia efektif dengan nilai pre test sebelum diberikan multimedia

pembelajaran adalah 60,08 dan setelah diberikan multimedia pembelajaran, rata-

rata nilai post tes hasilnya adalah 78. Berdasarkan uji t-berpasangan dapat ditarik

hasil dari = 59,81 dan = 2,45. Karena nilai > maka dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah

menggunakan multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan Hasil

uji gain didapatkan nilai 0,44 yang menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar

menggunakan multimedia pembelajaran interaktif alat ukur dalam kategori sedang.

Sumbangan relative yang dihasilkan sebesar 77% dan sumbangan efektif sebesar

43%.

Saran untuk penelitian ini adalah peserta didik diharapkan mampu

menggunakan secara mandiri sehingga peningkatan hasil pembelajaran dapat lebih

maksimal. Pengajar dapat mengembangakan materi seiring dengan perkembangan

teknologi. Pengajar diharapkan dapat menggunakan multimedia karena terbukti

efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

Page 6: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,

nikmat, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pengembangan Multimedia Interaktif Penggunaan Gas Analyzer Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar”. Skripsi ini ditulis dalam rangka menyelesaikan studi

Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan motivasi dari

berbagai pihak. Oleh karena itu dengan, penuh kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak

di antaranya:

1. Dr. Nur Qudus, M.T Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

2. Rusiyanto, S.Pd., M.T Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., ST., MT. Ketua Prodi Pendidikan Teknik

Otomotif Universitas Negeri Semarang dan Dosen Pembimbing II

4. Drs. Supraptono, M.Pd Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan untuk

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Bapak Dr. M. Burhan Rubai W, M.Pd. Dosen Penguji berkenan membantu,

memberikan waktu, dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

6. Keluargaku yang selalu mendukung dan mendoakan.

7. Seluruh keluarga besar mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif 2013.

Page 7: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

vii

8. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

bisa dituliskan satu persatu.

Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan imbalan dari Allah

SWT dan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik bagi akademisi,

pembaca, serta perkembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, Juli 2017

Page 8: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

PRAKATA ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN ........................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian.............................................................................. 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori........................................................................................ 8

1. Multimedia .................................................................................. 8

a. Definisi Media...................................................................... 8

b. Definisi Multimedia ............................................................. 9

c. Multimedia Interaktif ......................................................... 10

d. Pemanfaat Multimedia dalam Bidang Pendidikan ............. 11

e. Komponen Multimedia ...................................................... 12

f. Penilaian Multimedia ......................................................... 15

2. Pembelajaran ............................................................................. 16

3. Pembakaran dan Emisi Gas Buang ........................................... 18

Page 9: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

ix

a. CO (Carbon Monoxida) ..................................................... 21

b. HC (Hidro Carbon) ............................................................ 22

c. NOx .................................................................................... 22

d. CO2 ..................................................................................... 23

e. O2 ....................................................................................... 23

4. Gas Analyzer ............................................................................. 24

a. Pengertian .......................................................................... 24

b. Spesifikasi .......................................................................... 25

c. Cara penggunaan ................................................................ 25

B. Kajian Penelitian yang Relevan ....................................................... 30

C. Kerangka Pikir Penelitan .................................................................. 32

D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan ...................................................................... 35

B. Prosedur Pengembangan .................................................................. 35

1. Potensi dan Masalah .................................................................. 36

2. Pengumpulan Data .................................................................... 37

3. Desain Produk ........................................................................... 38

4. Uji coba Produk ........................................................................ 43

a. Uji Kelayakan .................................................................... 43

b. Teknik Analisis Data Uji Kelayakan ................................. 45

5. Revisi Produk ............................................................................ 46

6. Ujicoba Pemakaian.................................................................... 46

C. Uji Coba Pemakaian Produk ............................................................ 47

1. Desain Uji Coba ........................................................................ 47

2. Subyek Uji Coba ....................................................................... 48

3. Jenis Data .................................................................................. 48

4. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 48

a. Instrument tes ..................................................................... 49

b. Instrument Kuesioner (Angket) ......................................... 49

5. Persaratan data .......................................................................... 51

Page 10: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

x

a. Validitas ............................................................................ 51

b. Relibilitas .......................................................................... 52

c. Homogenitas ...................................................................... 53

d. Normalitas .......................................................................... 53

6. Teknik Analisis Data ................................................................. 54

a. Uji Perbedaan Hasil Pre Test dan Post Test ...................... 54

b. Uji Gain.............................................................................. 55

c. Sumbangan Relatif ............................................................. 56

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Data Uji Pengembangan ................................................................... 57

1. Potensi dan Masalah .................................................................. 57

2. Pengumpulan Data .................................................................... 58

3. Desain Produk ........................................................................... 58

4. Validasi Desain ......................................................................... 59

5. Revisi Desain ............................................................................ 61

6. Uji Coba Produk ........................................................................ 61

7. Revisi Produk ............................................................................ 62

B. Analisis Data .................................................................................... 64

1. Analisis Data Potensi dan Masalah ........................................... 64

2. Analisis Data Pengumpulan Data.............................................. 64

3. Analisis Data Desain Produk .................................................... 65

4. Analisis Data Validasi Desain ................................................... 66

a. Ahli Materi ......................................................................... 66

b. Ahli Media ........................................................................ 67

5. Analisis Data Revisi Desain ...................................................... 68

6. Analisis Data Uji Coba Produk ................................................. 75

a. Uji Butir Soal ...................................................................... 75

b. Homogenitas ....................................................................... 76

c. Normalitas ........................................................................... 77

d. Uji-t Berpasangan................................................................ 77

e. Uji Gain ............................................................................... 77

Page 11: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

xi

f. Sumbangan Relatif dan Efektif ........................................... 78

7. Analisis Data Revisi Produk ..................................................... 78

C. Kajian Produk Akhir ........................................................................ 80

BAB V PENUTUP

A. Simpulan........................................................................................... 86

B. Saran ................................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 91

Page 12: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

xii

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

Simbol Arti

∑ Jumlah

α Signifikasi

Ω Hambatan

F Homogenitas

g Gain

O1 Tes Awal (Pre Test)

O2 Tes Akhir (Post Test)

rxy Validitas (rhitung)

r11 Reliabilitas Instrumen

Standart Deviasi

t Uji T

2 Chi-kuadrat

X Perlakuan

Singkatan Arti

TMA Titik Mati Atas

Page 13: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Kategori M, N, dan O. 23

Tabel 2.2. Spesifikasi Gas Analyzer ................................................................... 25

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Observasi Penggumpulan Data .................................. 37

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Media .............................................. 44

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Materi .............................................. 44

Tabel 3.4. Tabel Skala Presentase Penilaian ....................................................... 46

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest .................................................... 49

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Kuesioner Respon Mahasiswa............................................ 50

Tabel 3.7. Skala Presentase Ketertarikan Mahasiswa ......................................... 51

Tabel 3.8. klasifikasi Gain .................................................................................. 56

Tabel 4.1. Hasil Observasi .................................................................................. 58

Tabel 4.2. Data Hasil Uji Validasi Ahli Materi .................................................. 59

Tabel 4.3. Data Hasil Uji Validasi Ahli Media ................................................... 60

Tabel 4.4. Data Hasil Pre Test dan Post Test ...................................................... 62

Tabel 4.5. Data Hasil Ketertarikan Mahasiswa ................................................... 63

Tabel 4.6. Hasil Uji Kelayakan Ahli Materi ....................................................... 66

Tabel 4.7. Hasil Uji Kelayakan Ahli Media ........................................................ 67

Table 4.8. Saran Oleh Ahli Materi ...................................................................... 68

Tabel 4.9. Saran Oleh Ahli Media ...................................................................... 69

Tabel 4.10 Hasil Validitas Butir Soal Uji Coba .................................................. 76

Tabel 4.11. Homogenitas .................................................................................... 76

Tabel 4.12. Uji-t Berpasangan ............................................................................ 77

Table 4.13. Ketertarikan ...................................................................................... 78

Page 14: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram Pembakaran Motor Bensin .............................................. 19

Gambar 2.2. Kerangka Berfikir ........................................................................... 32

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ........................................ 36

Gambar 3.2. Desain Produk ................................................................................ 42

Gambar 4.1. Penambahan Tampilan Belakang Setelah Revisi ........................... 69

Gambar 4.2. Keterangan Pengunaan NOx Setelah Revisi .................................. 70

Gambar 4.3. Penambahan Gambar Sebelum Revisi ........................................... 70

Gambar 4.4. Penambahan Gambar Setelah Revisi.............................................. 70

Gambar 4.5. Materi Pembakaran Teoritis Sebelum Revisi ................................. 71

Gambar 4.6. Materi Pembakaran Teoritis Setelah Revisi ................................... 71

Gambar 4.7. Isi Evaluasi Sebelum Revisi ........................................................... 71

Gambar 4.8. Isi Evaluasi Setelah Revisi ............................................................. 72

Gambar 4.9. Tampilan Menu Sebelum Revisi .................................................... 72

Gambar 4.10. Tampilan Menu Setelah Revisi .................................................... 72

Gambar 4.11. Materi Cara Kerja Sebelum Revisi............................................... 73

Gambar 4.12. Materi Cara Kerja Setelah Revisi ................................................. 73

Gambar 4.13. Tampilan Menu Materi Sebelum Revisi ...................................... 73

Gambar 4.14. Tampilan Menu Materi Sesudah Revisi ....................................... 74

Gambar 4.15. Tampilan Awal Sebelum Revisi ................................................... 74

Gambar 4.16. Tampilan Awal Setelah Revisi ..................................................... 74

Gambar 4.17. Tampilan Evaluasi Sebelum Revisi.............................................. 75

Gambar 4.18. Tampilan Evaluasi Sesudah Revisi .............................................. 75

Gambar 4.19. Tampilan Penambahan Petunjuk .................................................. 79

Page 15: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Tugas Pembimbing................................................................ 92

Lampiran 2. Surat Tugas Penguji ........................................................................ 93

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian........................................................................ 94

Lampiran 4. Surat Permohonan Validator Materi 1 ............................................ 95

Lampiran 5. Surat Permohonan Validator Materi 2 ............................................ 96

Lampiran 6. Surat Permohonan Validator Media 1 ............................................ 97

Lampiran 7. Surat Permohonan Validator Media 2 ............................................ 98

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Soal Uji coba .............................................. 99

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji coba ......................................... 102

Lampiran 10. Perhitungan Observasi ................................................................ 104

Lampiran 11. Perhitungan Hasil Uji Kelayakan Ahli Materi ........................... 105

Lampiran 12. Perhitungan Hasil Uji Kelayakan Ahli Media ............................ 115

Lampiran 13. Perhitungan Uji Homogenitas Pre Test dan Post test ................. 122

Lampiran 14. Perhitungan Uji Normalitas Pre Test dan Post Test ................... 125

Lampiran 15. Uji t-berpasangan ........................................................................ 127

Lampiran 16. Hasil Uji gain .............................................................................. 128

Lampiran 17. Perhitungan Hasil Uji Ketertarikan Mahasiswa ......................... 129

Lampiran 18. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif .............................. 132

Lampiran 19. Daftar Hadir Peserta Pre Test dan Post Test .............................. 134

Lampiran 20. Soal Uji Coba Dan Kunci Jawaban ............................................ 136

Lampiran 21. Sampel Data UJi Coba Validitas Relibilitas ............................... 142

Lampiran 22. Sampel Data UJi Soal Pre Test................................................... 144

Lampiran 23. Sampel Data UJi Soal Post Test ................................................. 146

Lampiran 24. Peta Konsep ................................................................................ 148

Lampiran 25. Peta Kompetensi ......................................................................... 149

Lampiran 26. Peta Materi .................................................................................. 150

Lampiran 27. Garis Besar Isi Media ................................................................. 157

Lampiran 28. Story Board ................................................................................. 152

Lampiran 29. Flow Chart .................................................................................. 163

Page 16: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

xvi

Lampiran 30. Tampilan Produk Akhir .............................................................. 165

Lampiran 31. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 169

Page 17: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

yaitu untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Proses pendidikan

menuntut adanya perubahan kualitas manusia yang lebih maju, meningkatnya

pengetahuan, ketrampilan serta sikap sebagai cerminan dari moral. Pengetahuan

yang diberikan akan merubah pola pikir peserta didik sehingga dalam menghadapi

permasalahan dapat menyelesaikan dengan sistematis. Keterampilan dibutuhkan

sebagai kelebihan dalam mempersiapkan persainga dalam mencapai impian

seseorang.

Meningkatnya sumber daya manusia akan memajukan bangsa Indonesia.

Pendidikan salah satu dari cita-cita bangsa sangat perlunya dukungan dari

pemerintah, masyarakat dan lingkungan. Agar tercapainya hal tersebut pemerintah

merumuskan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar

mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

Banyak upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk dapat tercapainya

mutu pendidikan yang lebih baik yaitu meningkatkan kurikulum lebih baik sesuai

Page 18: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

2

dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, meningkatkan kualitas seorang

pendidik, meningkatkan saranan dan prasarana. Meningkatkan kurikulum dengan

merubahnya masih menimbulkan permasalahan dilapangan sehingga belum

maksimalnya progres dari penerapan kurikulum. Meningkatkan kualitas pendidik

memuntuk pendidik lebih kreatif dalam melakukan proses pembelajaran, karena

cara peserta didik dapat menerima apa yang disampaikan berbeda tiap individunya

sehingga menuntut pendidik untuk berkreasi dalam pelakukan belajar mengajar

seperti melakukan modifikasi model pembelajaran atau dengan variasi pada media

pembelajaran.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat membantu pendidik untuk

berkreasi sehingga menimbulkan motivasi pada peserta didik untuk lebih semangat

mengikuti pembelajaran. Sisaat mahasiswa lebih semangat dalam belajar maka

akan lebih tekun, ulet dan bekerja keras. Salah satu teknologi yang berkembang

seperti komputer, kamera dan proyektor. Terdapat beberapa media pembelajaran

yang dapat diciptakan dengan berkembangnya teknologi yaitu media visual, audio

dan multimedia. Pemilihan media sangat penting sehingga dapat menjadikan situasi

pembelajaran efektif dan efisien. “Pemilihan media yang tepat yaitu yang sesuai

dengan materi yang disampaikfan dengan tujuan yang akan dicapai, itu merupakan

salah satu kunci keberhasilan proses belajar mengajar, maka disini diperlukan suatu

alat bantu mengajar dengan menggunakan media” (Cahyono dan Yudiono 2011:

11). Banyaknya media untuk proses pembelajaran menuntut pendidik pintar dalam

memilih media yang akan digunakan.

Page 19: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

3

Pemilihan media harus diperhatikan dalam prosen pembelajaran mengukur

kandungan emisi gas buang dalam kendaraan dilakukan tidak hanya denga teori

namun harus dilakukan praktik sehingga mahasiwa dapat melakukan dan

mengetahui cara pengukuran kandungan emisi gas buang dengan baik dan benar

karena alat yang digunakan sngat riskan dan mudah terjadi kerusakan apa bila

terjadi kesalahan dalam pemakaian. Namun dalam penyampaiannya hanya

disampaikan dengan joobsheet dan media yang berisi teks dan sedikit gambar serta

dalam kegiatan prakik yang kurang maksimal dikarenakan keterbatasan alat yang

digunakan.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di Jurusan Teknik Mesin

UNNES diperoleh informasi bahwa masih kurang pemahaman dibuktikan oleh

hasil obsrvasi 15 responden mahasiswa dengan memberikan soal dihasilkan nilai

rata-rata mahasiswa 64,3 dan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan alat

gas analyzer untuk mengukur kadar emisi gas buang, dikarenakan dalam proses

pembelajaran masih kurangnya alat gas analyzer sebagai media praktik. Gas

analyzer yang dimiliki hanya satu unit dan pada tahun 2015 terjadi kerusakan

sehingga terdapat mahasiswa yang pada waktu itu tidak dapat melakukan praktik

menggunakan gas analyzer. Selain minimnya peralatan, masih kurangnya

keberanian mahasiswa untuk menggunakan alat secara langsung dalam

berlangsungnya praktik. Cara penggunaan alat yang masih kurang dimengerti,

menjadi salah satu alasan mahasiswa kurang berani menggunakan alat tersebut

karena dikhawatirkan alat tersebut terjadi kerusakan.

Page 20: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

4

Hasil observasi dan pengalaman tersebut dapat disimpulkan bahwa yang

mempengaruhi kurangnya pemahaman dan ketrampilan mahasiswa dalam

melakukan pengukuran kadar emisik gas buang yaitu kurang antusiasnya

mahasiswa saat pembelajaran teori, keterbatasan alat praktik dan jumlah mahasiswa

yang banyak mengakibatkan alat sebagai media prakti tidak dapat menjangku

mahasiswa dengan menyeluruh membuat mahasiswa kurang dapat memahami cara

penggunaannya.

Pengembangan multimedia interaktif dapat diterapkan dalam pembelajaran

dengan harapan dapat membuat proses pembelajaran lebih efektif dan efisien

sehingga memberikan motivasi pada mahasiswa untuk dapat mengikuti proses

pembelajaran dan mempercepat penyerapan materi serta meningkatkan hasil belajar

peserta didik selain itu dengan adanya multimedia diharapkan mahasiswa dapat

belajar mandiri dengan multimedia interaktif. Instrument – instrument tambahan

dalam multimedia (seperti: music, gambar, animasi, dan efek suara) dapat menarik

perhatian siswa dan menghilangkan kebosanan dalam belajar, justru multimedia

dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajar dan siswa ingin belajar terus

menerus (Ramansyah 2014: 10). Berdasar pernyataan tersebut dapat disimpulkan

bahwa dengan menggabungkan berbagai media menjadi satu multimedia dapat

meningkatkan keinginan siswa untuk belajar, jadi penerapan multimedia juga dapat

diterapkan dalam proses pemblajaran cara penggunaan gas analyzer.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan pengembangan

multimedia dalam proses pembelajaran pengujian emisi gas buang menggunaan gas

analyzer yang berisi media alat sebenarnya.

Page 21: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diketahui bahwa proses pembelajaran

masih mengalami permasalahan. Permasalahan tersebut disebabkan diantaranya

yaitu :

1. Keterbatasan alat yang dimiliki masih kurang sehingga tidak menjangkau

menyeluruh setiap mahasiswa dalam proses pembelajaran berdasarkan hasil

observasi dengan rata-rata nilai 64,3.

2. Media pembelajaran yang digunakan belum efektif untuk proses pembelajaran

praktik pengujian emisi gas buang.

3. Antusias yang kurang karena pembelajaran mengggunakan joobsheet dan

power point yang berisi teks, gambar, dan video.

4. Kecendrungan mahasiswa kurang berani dalam menggunakan dikarenakan alat

yang riskan mengalami kerusakan.

5. Kurangnya pemanfaatan fasilitas saranan dan prasaran

C. Pembatasan Masalah

Dilihat dari keterbatasan alat yang dimiliki masih kurang sehingga tidak

menjangkau menyeluruh setiap mahasiswa dalam proses pembelajaran berdasarkan

hasil observasi dengan rata-rata nilai 64,3, maka masalah dalam penelitian ini

dibatasi pada:

1. Penelitian ini membahas tentang cara penggujian emisi gas buang

2. Alat yang digunakan dalam pengujian emisi gas buang menggunakan gas

analyzer dengan tipe stargas 898.

3. Emisi gas buang yang diukur CO, CO2, NOx, HC, dan O2.

Page 22: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

6

4. Kegiatan di dalam penelitan terdiri dari materi proses pembakaran dalam ruang

bakar, emisi gas buang, prosedur pemakaian dan pembacaan hasil dari

pengecekan kandungan gas buang

5. Upaya peningkatan hasil belajar cara menggunakan gas analyzer dengan

menggunakan media berupa multimedia interaktif

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka diperoleh rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kelayakan multimedia interaktif penggunaan gas analyzer yang

telah dikembangkan?

2. Bagaimanakah keefektifan pemanfaatan multimedia interaktif penggunaan gas

analyzer yang dikembangkan?

3. Berapa besar sumbanga keefektifan dan sumbangan relatife pemanfaatan

multimedia interaktif penggunaan gas analyzer yang dikembangkan?

E. Tujuan penelitin

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Menguji kelayakan multimedia interaktif penggunaan gas analyzer yang telah

dikembangkan terhadap hasil belajar

2. Menguji keefektifan dan pemanfaatan multimedia interaktif penggunaan gas

analyzer yang dikembangkan

3. Menguji sumbangan keefektifan dan sumbangan relatife pemanfaatan

multimedia interaktif penggunaan gas analyzer yang dikembangkan

Page 23: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

7

F. Manfaat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat baik

secara teoritis maupun praktik

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan media

pembelajaran dalam pembelajaran pengujian emisi gas buang sehingga mampu

meningkatkan hasil belajar yang sebelumnya masih kurang sesuai dengan data

observasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa

1) Dapat digunakan sebagai media belajar dalam materi pengujian emisi gas

buang kendaraan menggunakan gas analyzer

2) Dapat mengetahui prosedur penggunaan gas analyzer

3) Dapat belajar secara mandiri menggunakan multimedia interaktif

4) Dapat mengevaluasi secara mandiri untuk mengukur sejauh mana

pemahaman tentang materi

b. Bagi dosen, sebagai tambahan media pembelajaran yang dapat digunakan

pada mata kuliah praktik motor bensin dan diesel khusus pada materi

pengujian emisi gas buang

c. Bagi peneliti, sebagai tambahan wawasan bagi seorang calon pendidik

tentang pemilihan media yang tepat dan berkreatif membuat media

pembelajaran guna meningkatkan pembelajaran yang berkualitas

Page 24: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Multimedia

a. Definisi Media

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang artinya tengah, perantara,

atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan

dari pengirim kepada penerima. Arti media dari pengerian tersebut bahwa media

adalah alat sebagai penyamai dari satu orang keorang lain. Hal ini sesuai dengan

pendapat Lestari (2013: 86) media dalam proses belajar mengajar cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap

memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Arsyad (2013 : 4) menyatakan bahwa “media adalah komponen sumber

belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk belajar”. Sadiman, dkk (2007: 7) menyatakan

bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang, pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar

terjadi”. Dengan kata lain media adalah komponen berisi materi yang digunakan

untuk menyalurkan pesan sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar.

Fungsi media menurut Hartiti (2013: 49) Media sebagai alat komunikasi

guna daapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, 2) Media

dapat mengatasi batas ruang kelas, 3) Media dapat memungkinkan terjadinya

Page 25: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

9

interaksi langsung antar peserta dan lingkungan, 4) Media dapat menghasilkan

kesragaman pengamatan, 5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,

nyata dan tepat, 6) Media dapat membangkitkan motivasi dan merancang peserta

untuk belajar dengan baik, 7) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat

baru, 8) Media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa, dan 9) Media dapat

memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang kongkret sampai yang

abstrak

Kegunaan media pendidikan menurut Sadiman. dkk (2007: 17) sebagai

berikut 1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau isan belaka), 2) Mengatasi keterbatasan ruang,

waktu dan daya indra, 3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik, dan 4) Dengan sifat yang unik pada siswa

ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan

kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru

banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus di atasi sendiri. hal ini

akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.

Masalah ini dapat di atasi dengan media pendidikan.

b. Definisi Multimedia

Rusman, dkk (2011: 71) mengemukakan bahwa “Multimedia dapat

diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan

dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis, animasi dan video”.

Arsyad (2013: 162) mengungkapkan bahwa multimedia yang umumnya dikenal

dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi

Page 26: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

10

yang menjadi suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi,

pesan, atau isi pelajaran.

Konsep lain dari Naseer dan Harsemadi (2013: 1) menyatakan bahwa

“multimedia dapat diartikan sebagai kombinasi dari teks, gambar atau foto, animasi

video, maupun audio yang disampaikan melalui komputer atau peralatan

manipulasi elektronik dan digital lainnya. Menurut Gayeski dalam (Munir, 2013:

2) mendefinisikan multimedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan

sistem kombinasi yang memiliki peran untuk membangun, meyimpan,

menghantarkan dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio video dan

sebagainya. Munir (2013: 4) dalam bentuk yang paling sederhana, multimedia

kadang-kadang didefinisikan sebagai presentasi kontn yang menggunakan

kombinasi media [teks, suara, gambar (statis, bergerak, animasi, video)].

Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa

multimedia merupakan gabungan antara berbagai media yang berisi teks, gambar,

audio, animasi, dan video yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau

pesan dan disampaikan melalui computer.

c. Multimedia Interaktif

Rusman, dkk (2011: 70) menyatakan bahwa multimedia interaktif diartikan

sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai media yang

menampilkan teks, suara, grafik, video, animasi dalam sebuah tampilan yang

terintegrasi dan interaktif. Menurut Naseer dan Harsemadi (2013: 16) “multimedia

interaktif adalah media yang terdiri dari banyak komponen /media yang saling

terintegrasi yang mampu berinteraksi dengan pengguna”. Menurut Munir (2013:

Page 27: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

11

110) “multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh

desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki

interaktifitas kepada penggunanya (user)”. Putra (2013: 20) “Definisi multimedia

interaktif yaitu sistem yang menggunakan lebih dari satu media presentasi (Teks,

Suara, Citra, Animasi dan Video) secara bersamaan dan melibatkan keikutsertaan

pemakai untuk memberi perintah, mengendalikan, dan memanipulasi”

Berdasarkan beberapa definisi yang telah dinyatakan di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa multimedia interaktif adalah gabungan dari berbagai media yang

didalamnya terdapat komponen untuk memberikan perintah atau pengendali

sehingga pemakai dapat berinteraksi langsung dengan media.

Menurut Munir (2013: 113) kelebihan menggunakan multimedia interaktif

dalam pembelajaran diantaranya: 1) Sistem pembelajaran lebih inovatif dan

interaktif, 2) Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari

terobosan pembelajaran, 3) Mampu menggabungakan antara teks, gambar, audio,

music, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung

guna tercapainya tujuan pembelajaran, 4) Menambah motivasi peserta didik selama

proses belajar mengajar hingga didapat tujuan pembelajaran yang diinginkan, 5)

Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya

sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional, dan 6) Melatih

peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

d. Pemanfaat Multimedia dalam Bidang Pendidikan

Multimedia didalam bidang pendidikan lebih sering digunakan dalam

proses pembelajaran sebagai media penyampaian materi. Putra (2013: 21)

Page 28: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

12

menyatakan ada 3 tipe pemanfaatan multimedia, (1) multimedia digunakan sebagai

salah satu unsur pembelajaran dikelas, (2) multimedia digunakan sebagai materi

pembelajaran mandiri, dan (3) multimedia digunakan sebagai media satu-satunya

didalam pembelajaran.

Menurut Naseer dan Harsemadi (2013: 4) multimedia pembelajran yaitu

aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajran, untuk menyalurkan

pesan (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap) serta merangsang pilihan, perasaan,

perhatian, dan kemauan untuk belajar. Menurut Munir (2013: 9) bidang pendidikan

dalam penyampaian bahan ajar secara interaktif dan dapat mempermudah

pembelajaran karena didukung oleh berbagai aspek seperti suara/audio, video,

animasi, teks, dan grafik

Berdasarkan beberapa manfaat yang telah dikemukakan dapat diambil

kesimpulan bahwa manfaat multimedia dalam bidng pendidikan digunakan dalam

membantu proses pembelajaran agar pembelajarn lebih menarik karena multimedia

bersifat komunikatif dan interaktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

e. Komponen Multimedia

Berdasarkan pengertian multimedia, didalam multimedia terdiri dari

berbagai maca media yaitu teks, audio, video, animasi dan gambar. Komponen-

komponen tersebut mempunyai fungsi dan kegunaan yang berbeda-eda, sehingga

multimedia menjadi media yang utuh dan menarik. Berikut komponen-komponen

dalam multimedia

Page 29: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

13

1) Teks

“Teks adalah suatu kombinasi huruf yang membentuk suatu kata atau

kalimat yang menjelaskan suatu maksud atau materi pembelajaran yang dapat

dipahami oleh orang yang membaca (Munir 2013: 17). “Teks merupakan

bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikenali, serta file

teks mempunyai struktur yang sederhana. “Teks biasanya mengacu pada kata,

kalimat, alinea, segala sesuatu yang tertulis atau ditayangkan.” (Rahayu, 2013:

8). “teks adalah simbol berupa medium visual yang digunakan untuk

menjelaskan bahasa lisan (Naseer dan Harsemadi, 2013: 6).

Berdasarkan pernyataan di atas disimpulkan bahwa teks adalah

kombinasi huruf yang berasal dari bahasa lisan yang tertulis berupa kaliamat

atau alimea. Teks merupakan komponen utama dari sebuah media, karena dari

teks dapat tersampaiakn informasi dari materi. Penggunaan teks harus

memperhatikan beberapa hal yaitu ukuran, jenis dan warna teks.

2) Grafik

“Grafik berarti juga gambar (image, picture, atau drawing). Gambar

merupakan sarana yang tepat untuk penyampaian informasi, apalagi

penggunaan sangat berorientasi pada gambar yang bentuknya visual (visual

oriented)” (Munir 2013: 17). “grafik atau gambar merupakan sarana

pembentukan informasi yang lebih mudah untuk dipahami. Gambar merupakan

salah satu komponen penting dalam multimedia karena dapat meringkas dan

menyajikan data kompleks serta mampu menyampaikan banyak kata.”

Page 30: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

14

(Rahayu, 2013: 8). “grafik adalah suatu medium berbasis visual. Seluruh

gambar dua dimensi adalah grafik.” (Naseer dan Harsemadi, 2013: 7).

3) Video

“Video pada dasarnya adalah alat atau media yang dapat menunjukan

siulasi benda nyata (Munir 2013: 18). “Video adalah gambar-gambar yang

saling berurutan sehingga menimbulkan efek gerak. Pembuatan video dalam

multimedia bertujuan untuk membuat tampilan yang dihasilkan lebih

menarik.” (Rahayu, 2013: 9). Adanya video akan memberikan gambaran

sebenarnya terhadap bendanya secara jelas sesuai dengan benda aslinya.

4) Animasi

“Animasi adalah suatu tampilan yang menggabungkan antara media teks,

grafik, dan suara dalam suatu aktivitas pergerakan.” (Munir, 2013: 18).

“animasi merupakan kumpulan gambar yang ditampilkan secara bergantian

dan berurutan sehingga terlihat bergerak dan hidup (Rahayu, 2013: 9).

Hadirnya animasi memiliki fungsi membuat multimedia lebih menarik

perhatian.

5) Audio

“Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital

seperti suara, music, narasi, dan sebagainya yang bias didengar untuk

keperluan latar, penyampaian pesan duka, sedih, semangat dan macam-macam

disesuaikan dengan situasi dan kondisi (Munir, 2013: 18). “audio atau medium

berbasis suara adalah segala sesuatu yang bisa didengar dengan menggunakan

indra pendengaran.” (Naseer dan Harsemadi, 2013: 11)

Page 31: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

15

Komponen-komponen multimedia dapat dihasilkan dengan meggunakan

beberapa peralatan dengan fungsiya masing-masing sehingga multimedia dapat

diciptakan dengan lengkap dan dapat dioprasikan. Menurut Arsyad (2013: 162)

“jenis peralatan itu adalah komputer, video kamera, video cassette recorder (VCR),

overhead projector, multivision (atau sejeninya), CD player, compact disc”.

Dengan perkembangnya teknologi saat ini peralatan yang dibutuhkan lebih singkat,

dikarenakan beberapa peralatan yang multi fungsi. Peralatan yang dibutuhkan salah

satunya kamera digunakan sebagai pengambil gambar baik gambar dalam betuk

vidio maupun foto. Perekan suara digunakan untuk membuat audio yang

dibutuhkan dalam isi multimedia.

Dari penyataan di atas dapat disimpulakan bahwa komponen multimedia

terdiri dari teks, grafik (gambar), video, animasi, dan audio. Komponen tersebut

dapat diciptakan dengan beberapa peralatan seperti kamera, perekam suara, dan

computer.

f. Penilaian Multimedia

Menurut Thorn (2006) dalam Lestari (2013: 95-96) mengajukan enam

kriteria untuk menilai multimedia interaktif, yaitu: 1) Kriteria penilaian pertama

adalah kemudahan navigasi. Sebuah CD interaktif harus dirancang sesederhana

mungkin sehingga mahasiswa dapat memperlajarinya tanpa harus dengan

pengetahuan yang kompleks tentang media, 2) Kriteria kedua adalah kandungan

kognisi. Dalam arti adanya kandungan pengetahuan yang jelas, 3) Kriteria ketiga

adalah presentasi informasi, yang digunakan untuk menilai isi dan program CD

interaktif itu sendiri, 4) Kriteria keempat adalah integrasi media, dimana media

Page 32: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

16

harus mengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan, 5) Kriteria kelima

adalah artistik dan estetika. Untuk menarik minat belajar, maka program harus

mempunyai tampilan yang menarik dan estetika yang baik, dan 6) Kriteria penilaian

yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan, dengan kata lain program yang

dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta

belajar.

2. Pembelajaran

Sadiman dkk (2007: 2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses

yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak

di masih bayi hingga keliang lahat nanti. Menurut Slameto (2003: 2) belajar ialah

suatu poses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagian hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. (Sardiman 2007: 20) dalam pengertian luas,

belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju keperkembangan

pribadi seutuhnya. Dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha

penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku meliputi, pengetahuan

kemampuan berpikir, skill/keterampilan, penghargaan terhadap sesuatu sikap,

minat, dan semacamnya (Salam, 2004: 3). Menurut pandangan Skinner dalam

Dimyati dan Mudjiono (2006: 9), belajar adalah suatu perilaku dimana saat orang

belajar maka responsnya menjadi baik, sebaliknya bila tidak belajar maka

Page 33: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

17

responsnya menurun. Rifa’i dan Anni (2012: 66) menyatakan konsep tentang

belajar sebagai berikut:

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan

belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh

seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan,

kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi

seseorang. Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar,

seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang

peranan penting dalam proses psikologis.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bawa belajar ialah suatu

kegiatan menuju mencari ilmu untuk pengembangan diri yang dilakukan seumur

hidup. Seseorang yang melakukan belajar akan mendapatkan ilmu dimanapun dia

berada, ilmu dari lingkungan ataupun yang lain. Dalam pencarian ilmu tersebut

seseorang akan belajar dalam lingkungan seumur hidupnya. Seperti halnya bayi

yang belajar pada lingkungannya untuk berjalan dan berain, dari belajar seperti

itulah diri seseorang akan tarus berkembang kedalam hal suatu hal yang baru.

Belajar pada dasarnya untuk dapat tercapainya sesuatu yang diharapkan.

Menurut Sardiman (2007: 26) menyatakan bahwa tujuan belajar ada tiga jenis yaitu

1) untuk mendapatkan pengetahuan, 2) penanaman konsep dan keterampilan, dan

3) pembentukan sikap. Tujuan tersebut menjadikan seseorang akan berusaha dalam

belajar, dengan belajar seseorang akan mendapat pengetahuan dari yang orang laian

berikan ataupun pengetahuan lingkungan sekitar yang berkaitan langsung dari

pemikiran seseorang. Belajar akan menambah ketrampilan sesorang dengan

meningkatnya kreatifitasnya. Sikap yang berkembang dengan pemikiran yang lebih

luas akan membembuat lebih tenang dalam menyelesaikan permasalahan.

Proses pembelajaran memiliki beberapa faktor yang harus diperhatikan

sehingga proses belajar dapat terlakasana dengan mendapatkan hasil dari apa yang

Page 34: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

18

dipelajari. Menurut Slameto (2003: 54) faktor yang mempengaruhi belajar sebagai

berikut: faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor

yang didalam indivudu sangat tergantung pada masing-masing individu untuk

membuat suasana dalam proses belajar. Didalam individu terdapat sikap dan

kemauan seseoang yang sangat mempengaruhi proses belajar. Maksud dari luar

individu sangat berkaitan dengan lingkungan individu itu sendiri, seperti

lingkungan belajar, keluarga, teman, guru dan sarana.

3. Pembakaran dan Emisi Gas Buang

Pembakaran adalah reaksi kimia dimana elemen tertentu dari bahan bakar

bergantung pada oksigen (dari atmosfir) dan melepas sejumlah besar energi yang

menyebabkan peningkatkan suhu (Kristanto, 2015: 61). Karena setiap mol oksigen

yang dibutuhkan untuk mengoksidasi hidroharbon perlu ditambah dengan 3,76

mole nitrogen (Kristanto, 2015: 62)

CxHy + z(O2 + 3,76 N2) → aCO2 + bH2O + cN2 +dO2 (Kristanto, 2015: 62)

Bahan bakar yang akan digunanakan dalam proses pembakaran adalah

hidrokarbon dengan rumus kimia C8H18. maka jika ditulis dengan rumus menjadi:

C8H18 + O2 + N2 → CO2 + H2O + N2

Agar pembakaran menjadi sempurna maka jumlah semua bagian kiri sama

dengan jumlah bagian di kanan. maka persamaan kimianya dari pembakaran yang

sempurna ini menjadi:

C8H18 + 12 O2 + 47N2 → 8CO2 + 9H2O + 47N2 (Suyanto, 1989: 250)

Page 35: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

19

Proses pembakaran didalam mesin terjadi karena adanya percikan bunga api

yang membakar campuran bahan bakar dengan udara. Proses pembakaran didalam

silinder mengakibatkan prubahan tekan, proses tersebut dapat dilihat digambar

bawah ini:

Gambar 2.1 diagram Pembakaran Motor Bensin

(Kristanto, 2015: 167)

Dilihat dari diagram di atas proses pembakaran terjadi menjadi 3 tahap,

proses tersebut yaitu (Kristanto, 2015: 166-167):

1) Periode penundaan disebut juga periode pengapian dan pengembangan nyala

api lebih awal (θ1). Periode ini merupakan fase pertama yang meliputi periode

mulai dari saat percikan bunga api teganggan tinggi lewat diantara electrode

busi (yang kemudian menyalakan uap udara-bahan bakar disekitar electrode)

sampai saat mulai terbentuknya nyala api untuk melepaskan energy kalor

kraksi uap bahan bakar yang terbakar.

Durasi periode ini bergantung pada temperature nyala api yang lewat diantara

electrode busi, sifat alami bahan bakar, temperatur dan tekanan muatan yang

Page 36: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

20

disisipkan, percampuran muatan udara-bahan bakar yang seksama dan tekanan

campuran muatan (Kristanto, 2015: 166).

2) Perode kenaikan tekanan dengan cepat. Periode ini dikenal sebagai periode

perambatannyala api (Ѳ2), merupakan fase kedua, yaitu waktu antara

permulaan medan nyala api dan dimulainya kenaikan tekanan (di atas tekanan

kompresi normal) ke satu titik pada saat medan nyala api yang tidak rata telah

menyebar ke dinding silinder dan tekanan silinder telah mencapai nilai

puncaknya (Kristanto, 2015: 167).

Pada saat energi yang dibebaskan dari pengembangan nyala api cukup, maka

akan terjadi peningkatan tekanan silinder dengan laju yang jauh lebih besar

dibanding tekanan kompresi normal ketitik torak mendekati TMA. Waktu yang

dibutuhkan untuk fase ini terutama tergantung pada intensitas turbulensi dari

campuran (Kristanto, 2015: 167).

3) Periode setelah pembakaran/penghentian pembakaran (Ѳ3). Setelah medan api

mencapai dinding silinder, masih terdapat sekitar 25% muatan yang belum

dengan sepenuhnya terbakar. Pada tahapan ini, sisa oksigen di dalam muatan

menjadi lebih sulit untuk bereaksi dengan uap bensin sedemikian hingga laju

pembakaran melambat. Kondisi ini dikenal sebagai periode setelah

pembakaran. Pada saat yang sama, terdapat kalor yang dilepaskan berkaitan

dengan interaksi kimia yang disebabkan penggabungan kembali produk

pembakaran dalam keseluruhan langkah ekspansi (Kristanto, 2015: 167).

Selama fase terakhir ini proporsi dari kalor (yang dilepaskan) yang hilang

melalui dinding silinder, kepala silinder dan mahkota torak akan menjadi lebih

Page 37: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

21

besar dan secara bersamaan, torak yang turun meningkatkan volume clearance

dengan konsekuensi mulai berkurangnya tekanan silinder dengan cepat

(Kristanto, 2015: 167).

Emisi gas buang adalah merupakan polutan yang mengotori udara yang

dihasilkan oleh gas buang kendaraan bermotor (Suyanto, 1989: 345). Kandungan

yang terdapat pada gas buang kendaraan yang lazim di temui terdiri dari 72% N2,

18.1% CO2, 8.2% H2O, 1.2% gas Argon (gas mulia), 1.1% O2, dam 1.1% gas

beracun yang terdiri dari 0.13%NOX, 0.09% HC dan 0.9% CO. (Arifin dan

Sukoco, 2009: 34). Berikut emisi gas buang yang dihasilkan dari proses

pembakaran:

a. CO (Carbon Monoxida)

Akibat yang ditimbulkan diantaranya adalah akan bercampur dengan

hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadai carbon oxide hemologen (CO Hb).

Dengan bertambahnya COHb, fungsi pengaliran oxygen dalam darah akan

terhalang. Didalam darah apabila terdapat COHb 5% (dalam udara CO 40 ppm)

akan menimbulkan keracunan dalam darah (Arifin dan Sukoco, 2009: 38).

Emisi karbon monoksida (CO) pada motor pembakaran dalam dikendalikan

terutama oleh rasio udara/bahan bakar (Kristanto, 2015: 201). Adapun karbon

monoksida atau CO dapat disebabkan karena bahan bakar yang terbakar sebagian.

Hal ini karena disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna (Suyanto, 1989:

345).

Page 38: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

22

b. HC (Hidro Carbon)

Akibat yang ditimbulkan bila kepekatan HC-nya bertambah tinggi akan

merusak system pernapasan manusia (tenggorokan) terutama yang beracun adalah

benzene dan toruene. Hidro Carbon aktif seperti susunan (Olefine dan sebagainya)

akan menyebabkan Photo chemical smoke (smoke yang dimaksud disini adalah

suatu kumpulan gugusan antara CO, HC, dan N2 yang bila terkena sinar matahari

akan menimbulkan mata pedas). Dari jenis aromatic ada juga yang menyebabkan

timbulnya kanker (Arifin dan Sukoco, 2009: 38).

Emisi hidrokarbon ini dapat disebabkan oleh karena pembakaran yang

kurang sempurna sehingga ada bahan bakar yang belum terbakar dan keluar masih

dalam bentuk hidrokarbon, atau dapat juga disebabkan karena penguapan dari

bahan bakar

c. NOX

Gas ini terutama terbentuk dari NO, NO2, dan N2O. akibat yang ditimbulkan

NO2 akan membuat sakit (merangsang) hidung dan tenggorokan. (konsentrasi 3-5

ppm) dan sifat beracunnya akan menimbulkan sukar tdur, batuk-batuk dan

sebagainya. (konsentrasi 30-50 ppm) iritasi mata dan hidung (konsentrasi 10-30

ppm) sebagai gabungan dan zat nitrogen menyebabkan problem utama timbulnya

photo chemical smoke (Arifin dan Sukoco, 2009: 39).

NOX diakibatkan oleh oksigen yang berlebihan didalam ruang bakar

(campuran miskin). Oksida nitrogen juga dihasilkan dari tingginya temperature

pembakaran (Kristanto, 2015: 123).

Page 39: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

23

d. CO2

Umumnya semakin tinggi pembacaan CO2 yang diperoleh, semakin tiggi

oprasi motor. Oleh karena itu ketidak seimbangan udara/bahan bakar, kegagalan

penyalaan atau permasalahan mekanik motor, akan menghasilkan pembacaan CO2

yang lebih rendah (Kristanto, 2015: 204). Semakin tinggi CO2 semakin baik proses

pembakaran dalam ruang bakar. Pembakaran yang baik mempunyai perbandingan

udara dan bahan bakar yang ideal.

e. O2

Secara umum oksigen (O2) berlawanan dengan karbondioksida (CO2).

Semakin tinggi keluaran O2 pada buang. Semakin rendah keluaran CO2 dan

semakin miskin campuran udara/bahan bakar. Kondisi ini menyebabkan kegagalan

penyalaan atau temperatur pembakaran yang tinggi (Kristanto, 2015: 204)

Adapun ambang batas yang diterapkan oleh menteri lingkungan hidup

terkait ambang batas emisi kendaraan bermotor antara lain:

Table 2.1 Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Kategori M, N, dan O

Kategori Tahun

pembuatan

Parameter Metode

Uji CO % HC

(ppm)

Opasitas

(%HSU)*

Berpenggerak

motor bakar cetus

api (bensin)

< 2007

≥2007

4,5

1.5

1200

200

Idle

Berpenggerak

motor bakar

penyalaan

kompresi (diesel)

- GVW ≤ 3.5 ton

- GVW > 3.5 ton

< 2010

≥2010

<2010

≥2010

70

40

70

50

Percepatan

bebas

(Sumber : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006)

Page 40: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

24

Ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama adalah batas

maksimum zat atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan langsung dari pipa gas

buang kendaraan bermotor lama (PPLH No.5-2006).

4. Gas analyzer

a. Pengertian

Gas analyzer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kadar gas buang

kendaraan bermotor yang dibuang melalui saluaran buang (exhaust manifold). Hasil

penggunaan gas analyzer dapat diketahui CO, HC, CO2, O2. Seperti yang

dikemukakan dari spesifikasi alat Tecnotest “stargas can carry out the following

measurement: CO, CO2, HC, O2, NOX (optimal), Lambda, RPM, Engine

Temperature, Integrated RPM, Measuring from the battery: Environmental

condition measurement: temperatur atmospheric pressure, relative humidity,

lambda test” (Tecnotes, n.d: 5). Dapat diartikan stargas dapat melakukan

pengukuran: CO, CO2, HC, O2, NOX, lambda, RPM, temperature mesin.

Pengukuran emisi gas buang kendaraan digunakan untuk mengetahui kadar

polusi yang diciptakan. Terdapat berapa hasil emisi gas buang yang dapat

menyebabkan polusi seperti CO, HC, dan NOx. Setelah diketahui polusi yang

terkandung didalam emisi gas buang dapat mengindikasi kelayakan kendaraan yang

diuji dan diperbaiki sesuai dengan hasi uji.

Page 41: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

25

b. Spesifikasi

Exhaust gas analyzer dengan merk dagang Stargas 898 memiliki spesifikasi

sebagai berikut:

Tabel 2.2 Spesifikasi Gas Analyzer

Technical specifications 898 Main power supply Mains 90-270 V, Battery 10-16 V Measuring range CO 0-15,000% Vol (res. 0,001)

CO2 0-20,00% Vol (res. 0,01) HC 0-30000 ppm Vol (res. 1) O2 0-25,00 % Vol (res. 0,01) NOx 0-5000 % Vol (res. 1-optimal) Lambda 0,5-2,000 (res. 0,001)

Induction RPM counter 0-10000rpm (res. 10)-battery conn 0-20000rpm (res. 10) – induction clamp 0-15000rpm (res. 10) – antenna system

Electronic lambda test Yes Operating temperature +5o - +40oC Measuring gas induction 10 l/m (approx) Response time <10 sec (probe length 3 mt) Zero setting Electronic and automatic Condensate drain Continuous and automatic Warm up time 60 sec. maximum Serial output COM1-COM2 for autodiag interface

SMOKEMETER RS232/PC-RS485 USB Printer 24 column Dimension 400x180x450 mm Weight 8,6 kg

(Sumber : Tecnotes n.d: 10)

c. Cara Pengunaan

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes (n.d: 5-9) menyebutkan tentang

prosedur penggunaan dari gas analyzer sebagai berikut:

1) Memasang instalasi alat emisi

a) Sambungkan kabel power listrik pada alat dengan posisi tombol off

Page 42: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

26

b) Pasang selang saluran gas emisi pada alat emisi (probe pengukur jaringan

dipasang dulu pada kenalpot engine). Letakan probe emisi pada tempat

yang bersih.

c) Pasang kabel pengkur temperature oli

i. Sesuaikan panjang probe pengukur oli dengan stick oli mesin (perhatikan:

bila terlalu panjang kabel probe bisa terputar poros engkol ketika mesin

hidp)

ii. Luruskan kabel probe dan masukan pada pipa stick oli (pastikan ujung

probe tercelup oli mesin)

iii. Pastikan kabel probe aman dari kipas engine atau panas kenalpot ketika

nantnya mesin hidup.

iv. Hidupkan mesin beberapa saat, pastkan kabel probe oli aman (segera off

kan engine bila kabel probe tertarik)

d) Pasang kabel RPM → kabel merah = positif battery, dan kabel hitam =

egatif battery

2) Setting alat emisi

a) Hidupkan alat emisi dengan menekan tombol power

Perhatian: jangan meletakan ujung probe alat emisi pada tempat yang

berdebu / kotor karena bisa terhisap alat, sehingga alat emisi bisa rusak,

letakan probe tester pada tempat yang aman dan bersih

b) Tekan ENTER

c) Masuk menu pilihan emisi. Pilih (emisi bensin) GAS ANALYZER →

tekan ENTER

Page 43: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

27

d) Masuk menu pilihan tampilan hasil pengukuran. Pilih MEASUREMENT

→ tekan ENTER

e) Masuk menu pilihan model pengkuran. Pilih STANDART TEST → tekan

ENTER

Catatan: terkadang alat emisi melakukan kalibrasi secara berkala yaitu

proses AUTO SERO. Tunggu proses tersebut sampai selesai baru teruskan

pekerjaan saudara.

f) Masuk tampilan pengukuran (RPM, CO, CO2, TEMP, HC O2, dan λ)

g) Setting alat emisi sesuai jenis engine yang dipakai (4 silinder, bensin)

i. Tekan tombol MENU

ii. Pilih SETTING → tekan ENTER

iii. Setting RPM : RPM Probe sil →BATTERY, Nr.of cyl → 4

iv. Untuk keluar pilih → √

v. Set fuel selection. Pilih → GASOLINE

vi. Untuk keluar tekan → ESC

vii. Masuk tampilan pengukuran, tekan → ESC

h) Prosedur pengukuran emisi siap dilakukan

3) Prosedur pengukuran emisi

Engine Toyota 5K (tipe karburator)

a) Pastikan engine yang dipakai telah ditune up dengan benar

i. Saringan udara terpasang

ii. Cuk terbuka penuh

iii. Semua saluran vakum terpasang

Page 44: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

28

iv. Saat pengakian idle tepat (5º sebelum TMA keadaan vakum advance off)

v. Telah dilakukan pengaturan campuran idle dan putaran idle (750 rpm)

b) Lepas selang HIC (hot idle compensation) / thermostatic valve kemudian

sumbat ujungnya

c) Hidupkan mesin kondisi idle sampai temperature kerja tercapai selama ±

5 menit atau lebih

d) Naikkan putaran mesin hingga 2000 rpm selama 30-60 detik

e) Setalah itu tunggu 1 menit dalam kondisi idle (agar konsentrasi gas buang

setabil)

f) Masukkan testing probe emisi ke dalam ujung knalpot (± 40 cm) diamkan

didalam sekitar 15 detik (perhatikan kadar CO)

g) Kadar CO Toyota 5K: 0,5-2,0% dengan kondisi idle 750 ±50 rpm

h) Bila tidak masuk spesifikasi maka seting CO dengan memutar sekrup

campuran idle, dan pastikan RPM engine pada 800 rpm dengan memutar

sekrup putar idle (proses ini dilakukan tidak boleh lebih dari 3 menit dari

mulai probe dimasukan)

i) Bila spesfikasi telah masuk, tekan tombol menu (mencetak hasil

pengukuran)

j) Lepas probe pengukur gas dari kenalpot engine (letakan probe pada tempt

yang bersih)

k) Matikan engine. Pastikan kk off

Engine Toyota avanza velos (EFI dengan sesor oksigen)

a) Pastikan engine avanza yang dipakai telah ditune up dengan kondisi

Page 45: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

29

i. Saringan udara terpasang

ii. Semua pipa dan slang dari sistem induksi udara terpasang

iii. Semua aksesoris dimatikan

iv. Semua saluran vakum terpasang

v. Konektor rangkaian kabel EFI terpasang sempurna

vi. Transmisi pada posisi netral & hand ram posisi lock

b) Hidupkan mesin pada putaran idle sampai temperatur kerja engine tercapai

selama ± 5 menit atau lebih.

c) Naikan putaran mesin pada 2500 rpm selama kira-kira 2 menit

d) Setalah rpm mesin idle masukkan testing probe alat emisi ke dalam knalpot

(sedalam ± 40 cm) diamkan didalam sekitar 15 detik (perhatikan kadar CO

sampai angkanya stabil)

e) Setalah itu tekan tombol MENU (proses mencetak hasil pengukuan)

f) Lepas probe tester dari kenalpot ngine (letakkan probe tester pada tempat

yang bersih)

g) Matikan engine. Pastikan kk off

4) Mencetak hasil pengukuran

a) Sebelumnya telah menekan tombol MENU. Pilih PRINT → tekan ENTER

b) Untuk masuk tampilan pengisian data engine. Tekan → ENTER

c) Isi kolom keterangan : BRAND, MODE, LIC.PLATE, CHASIS, KM,

OPERATOR

Cara pengisian data:

Page 46: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

30

i. Masuk pilihan huruf / angka → tekan tombol MENU dan ↑ (tombol pilih

atas) secara bersamaan

ii. Memilih huruf / angka → geser sesuai pilihan kemudian tekan ENTER

iii. Menghapus angka/huruf → tekan F3

iv. Selesai pemasukan data pada kolom → F5

v. Berpindah kekolom dibawahnya yang belum di isi → tekan ENTER

vi. Kembali kekolom diatasnya → tekan tombol MENU dan ← (tombol pilih

kiri) secara bersamaan

d) Bila pengisian data sudah selesai cetak hasil. Plih PRINT→ENTER

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan (Sa’dullah dan Widjanarko, 2014)

menyimpulkan bahwa hasil pengembangan multimedia ini valid (layak) digunakan

untuk pembelajaran dan terdapat peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam

penggunaan injektor tester untuk pengujian injektor pada kendaraan EFI. Hasil

belajar masiswa terjadi peningkatan karena didalam multimedia penggunaan

injector tester memberikan gambaran dan informasi penggunaan injector tester.

Penelitian yang dilakukan (Widayat, dkk, 2014) menyimpulkan bahwa

multimedia interaktif yang dikembangkan dinilai layak digunakan sebagai media

pembelajaran dan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa merasa

senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

multimedia interaktif sehingga pengetahuan yang akan diterima dapat ditangkap

dengan baik karena multimedia interaktif tersebut mebuat konsep-konsep abstrak

dapat disajikan secara lebih nyata dalam proses pembelajaran.

Page 47: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

31

Penelitian yang dilakukan (Novana dkk, 2012) menyimpulkan bahwa

multimedia interaktif berbahasa inggris pada materi vertebrata yang dikembangkan

layak diterapkan dan berpengaruh signifikan terhadap hasil beljr siswa sehingga

efektif digunakan sebagai suplemen pembelajaran. Didalam proses pembelajarn

menggunakan multimedia tersebut terdapat proses sains seperti observasi

(pengamatan), analisis dan interprestasi. Pembelajarna menggunakan multimedia

tersebut menciptakan pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, menantang dan

memotivasi siswa dalam pembelajaran, karena siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran, mengamati fenomena dan gejala yang terjadi pada obyek biologi,

mendiskusikan dan menyimpulkan sehingga akan terbentuk konsep dalam setruktur

kognisi siswa

Penelitian yang dilakukan (Khan dan Masood, 2014) menyimpulkan bahwa

sebagian besar responden mendukung penggunaan multimedia interaktif pada

pembelajaran biologi.

Penelitian yang dilakukan (Aloraini, 2012) menyimpulkan bahwa ada

perbedaan signifikan antara tes sebelum dan sesudah dengan hasil 0,05, hal ini

menunjukan bahwa perkembangan prestasi akademik untuk kelompok eksperimen

lebih besar daripada kelompok kontrol

Pnelitian yang dilakukan (Ahmad, dkk 2010) menyimpulkan bahwa

mengajar siswa menggunakan multimedia dapat merangsang siswa memahami

lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan metode tradisional.

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunkan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar

Page 48: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

32

peserta didik. Penggunaan multimedia dalam penelitian ini diharapkan dapat

memenuhi kriteria layak dan efektif sehingga dapat meningkatkan hasi belajar

peserta didik.

C. Kerangka Pikir Peneliti

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Pembelajaran praktik pengujian emisi gas buang

a. Pembelajaran dilakukan materi dan praktik

b. Pembelajaran dengan menggunakan media alat sebenarnya yang

jumlahnya terbatas

c. Jumlah mahasiswa yang banyak

d. Perhatian dan konsentrasi mahasiswa dalam pembelajaran masih

kurang.

e. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam pengujian emisi gas buang

dengan menggunakan gas analyzer

Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif penggunaan gas analyzer

a. Proses pembelajaran dengan multimedia interaktif menjadi lebih

menarik

b. Multimedia interaktif dapat meningkatkan hasil belajar (kemampuan

mahasiswa)

c. Multimedia interaktif dapat mempersingkat jumlah waktu mengajar

d. Multimedia interaktif dapat merangsang pikiran, perasaan,

kemampuan, dan perhatian mahasiswa dalam proses pembelajaran

e. Multimedia interaktif dapat menjadi bahan evaluasi setiap mahasiswa

dalam mengukur penguasaan materi.

a. Hasil belajar mahasiswa lebih baik

b. Mahasiswa lebih kompeten dalam menguji emisi gas buang dengan

menggunakan gas analyzer

Page 49: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

33

Media secara umum memiliki manfaat dapat meningkatkan minat beajar

peserta didik karena rasa tertarik pada media tersebut. Salah satu dari bentuk media

adalah multimedia interaktif yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Multimedia interaktif mampu menyajiakan materi dengan menarik karena dalam

penggunaan media lebih interaktif dengan peserta didik.

Perlunya penerapan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran

pengujian emisi gas buang dengan menggunakan gas analyzer untuk meningkatkan

hasil belajar, karena tingkat pemahaman mahasiswa dalam penggunaan gas

analyzer untuk melakukan pengujian emisi gas buang masih rendah. Proses

pembelajaran dengan keterbatasan alat dan jumlah mahasiswa yang banyak

membuat mahasiswa kurang maksimal dalam praktik sebagai pemahaman aplikatif

dari teori yang sudah didapatkan.

Dibutuhkanya multimedia dalam pembelajaran sebelum mahasiswa

menggunakan gas analyzer secara langsung. Materi yang bersifat aplikatif yang

menuntut mahasiswa mengaplikasikan pada kondisi sebenarnya, maka mahasiswa

harus paham terlebih dahulu tentang prosedur dan cara penggunaanya. Materi

didalamnya berupa simulasi dan materi tentang gas analyzer, sehingga pada saat

mengaplikasikan dengan melakukan praktik secara langsung mahasiswa tidak lagi

takut dan ragu dalam menggunakan gas analyzer.

Multimedia interaktif gas analyzer bersisi beberapa media seperti teks,

gambar, animasi, vidio dan audio. Multimedia yang dikembangkan nantinya akan

diuji kelayakannya dan pengaruh multimedia terhadap pemahaman mahasiswa

terkait gas analyzer. Dengan adanya hasil penelitian tersebut diharapakan dapat

Page 50: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

34

meyakinkan bahwa multimedia iteraktif gas analyzer dapat diterapkan dalam

proses belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan kopentensi mahasiswa

dalam menguji emisisi gas buang menggunakan gas analyzer.

D. Pertanyaan Peneliti

Berkaitan dengan penelitian ini dapat dirumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah multimedia interaktif penggunaan gas analyzer yang telah

dikembangkan memenuhi kriteria layak?

2. Apakah pemanfaatan multimedia interaktif penggunaan gas analyzer yang

telah dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa?

3. Apakah pemanfaatan multimedia interaktif penggunaan gas analyzer yang

telah dikembangkan mempunyai sumbangan efektif dan sumbangan relatife

dalam meningkatkan hasil belajar?

Page 51: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

86

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang multimedia yang telah

dikembangkan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Multimedia layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Terbukti pada

rata-rata presentase hasil uji ahli materi adalah 75 % dengan kriteria “layak”

dan untuk rata-rata presentase hasil uji ahli media adalah 90,8 % dengan

kriteria “sangat layak”. Hasil uji ketertarikan siswa menunjukkan bahwa

multimedia yang telah dikembangkan memenuhi kriteria “sangat tertarik”

dengan persentaase sebesar 76,22 %.

2. Multimedia yang dikembangkan efektif digunakan karena ada peningkatan

hasil belajar yang signifikan antara siswa sebelum diberikan multimedia dan

sesudah diberikan multimedia saat pembelajaran. Terbukti dari rata-rata hasil

nilai pre-test sebelum diberikan multimedia pembelajaran adalah 60,08 dan

setelah diberikan multimedia pembelajaran, rata-rata nilai post-test hasilnya

adalah 78. Berdasarkan uji t-berpasangan dapat ditarik hasil dari =

59,81 dan = 2,45. Karena nilai > maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah menggunakan

multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan Hasil uji gain

didapatkan nilai 0,44 yang menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar

menggunakan multimedia pembelajaran interaktif alat ukur dalam kategori

sedang.

Page 52: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

87

3. Berdasarkan penelitian sumbangan relatif yang dihasilkan sebesar 77% dan

sumbangan efektif sebesar 43%, hal ini membuktikan bahwa adanya

kefektifitas pembelajaran dengan menggunakan multimedia yang

dikembangkan

B. Saran Pemanfaatan Hasil Pengembangan

Adapun saran – saran yang dapat disampaikan berdasarkan manfaat yang

berkaitan dengan pengembangan penelitian diantaranya yaitu:

1. Pengajar dapat mengembangakan materi seiring dengan perkembangan

teknologi.

2. Peserta didik diharapkan mampu menggunakan secara mandiri sehingga

peningkatan hasil pembelajaran dapat lebih maksimal.

3. Pengajar diharapkan dapat menggunakan multimedia karena terbukti efektif

digunakan dalam proses pembelajaran

Page 53: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

88

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A dkk. 2010. Incorporating Multimedia as a Tool into Mathematics Education: A Case Study on Diploma Students in Multimedia University. Procedia Social and Behavioral Sciences. 8: 594–599

Aloraini, S. 2012. The impact of using multimedia on students’ academic achievement in the College of Education at King Saud University. Journal of King Saud University – Languages and Translation. 24:75–82

Arifin, Z dan Sukoco. 2009. Pengendalian Polusi Kendaraan. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi

Aksara.

Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Cahyono, D.N dan Yudiono H. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sistem

Pengapian Transistor Menggunakan Multimedia Berbasis Ulead Video

Studio. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin.11/1: 10-14.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hartiti, R. 2013. Penerapan Media Animasi Flash dalam Pembelajaran Motif

Batik Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Menganti. Jurnal Pendidikan Seni Rupa. 1/1: 47-55.

Khan, F.M.A dan Masood A. (2014). Potential of Interactive Multimedia Learning Courseware using three different strategies in the learning of biology for Matriculation students in Malaysia. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 116: 2521 – 2525

Khanafiyah, S. dan Rusilowati, A. Penerapan Pendekatan Modifie Free Inquiry Sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru

Dalam Mengembangkan Jenis Eksperimen dan Pemahaman Terhadap

Materi Fisika. Jurnal Berkala Fisika Unnes, Vol 13.,No.2, Edisi khusus April 2010, hal E7-E1.

Kristanto, P. 2015. Motor Bakar Torak (teori dan Aplikasinya). Yogyakarta: CV.

Andi Offset Laloan, R.A. 2013. Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Contextual

Teaching Learning Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Kerja Bangku Di SMK Muhamadiah 1 Salam. Artikel UNY

Lestari, A.S. 2013. Pembelajaran Multimedia. Jurnal Al-Ta’dib. 6/2: 84-98.

Page 54: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

89

Listiyani, I.M. dan Widayati, A. 2012. Pengembangan Komik sebagai Media

Pembelajaran Akutansi pada Kompetensi Dasar Persamaan Dasar

Akutansi untuk Siswa SMA Kelas IX. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 10/2: 80-94.

Naseer, M dan Harsemedi, G. 2013. Sistem Multimedia. Yogyakarta: CV Andi

Offset.

Novana, T. dkk. 2012. Pengembangan Multimedia Interaktif Berbahasa Inggris

Materi Vertebrata sebagai Suplemen Pembelajaran di SMA. Unnes Journal of Biology Education. 1/1: 96-99.

Munir. 2013. Multimedia. Bandung: Alfabeta.

Putra, I.E. 2013. Teknologi Media Pembelajaran Sejarah melalui Pemanfaatan

Multimedia Animasi Interaktif. Jurnal Teknoif. 1/2: 20-25.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama. 2006. Jakarta

Ramansyah, W. 2014. Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash CS3 pada Kelas 1 SDN Bancaran 3 Bangkalan. Jurnal Ilmiah Edutic. 1/1: 1-11.

Rahayu, N.S. 2013. Desain Multimedia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Rifa’i RC, A dan Tri A, Catharina. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT

UNNES Press.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Sa’dullah, M. dan Widjanarko, D. 2014. Pengembangan Multimedia Penggunaan Injector Tester untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengujian Injektor

pada Kendaraan EFI. Automotive Science and Education Jurnal. 3/1: 20-

45

Sadiman, A. S. dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Salam, B. (2004). Cara Belajar Yang Sukses di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rineka

Cipta

Page 55: PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGGUNAAN GAS …lib.unnes.ac.id/30987/1/5202413056.pdf · v ABSTRAK Muarif, Fajar Rian. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif Pengembagan Gas

90

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suyanto, W. 1989. Teori Motor Bensin. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Tecnotes. Star Gas Family. Italy: PT Tecnotest

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003.

Widayat, W. dkk. 2014. Pengembangan Multimedia Interaktif Sebagai Media

Pembelajaran IPA Terpadu pada Tema Sistem Gerak pada Manusia.

Unnes Science Education Jurnal. 3/2: 535-541.

Workshop Otomotif Teknik Mesin UNNES. n.d. Praktik Motor Bensin (EFI). Semarang: Teknik Mesin UNNES