Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

19
PENGENALAN BAHAN DAN PERALATAN PRAKTIKUM Nurhalimah, 230110140097 Kelompok 14, Kelas Perikanan B ABSTRAK Pengenalan alat dan bahan praktikum di laboratorium sangat diperlukan dengan tujuan praktikan mampu mengenali bahan dan peralatan yang digunakan sehingga diperoleh data yang cukup valid untuk dianalisa. Ketersediaan bahan dan peralatan praktikum juga memegang peranan penting dalam keberhasilan praktikum biokimia karena dalam prakteknya selalu dihadapakan pada hal hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan merugikan kehidupan manusia terutama bagi orang tersebut. Dengan adanya pengenalan alat dana bahan praktikum di laboratorium, praktikan dapat mengetahui bagaimana deskripsi peralatan dari laboratorium yang meliputi, spektrofotometer, inkubator, lemari pendingin, hot plate, dan peralatan laboratorium lainnya yaitu tabung reaksi, buret, bunsen, pH meter, batang pengaduk, corong, statif, klem, plat tetes, kawat kasa, tabung sentrifugat, kaca arloji, gelas ukur, labu erlenmeyer, tang krus, cawan uap, cawan petri, thermometer, pipet tetes, pipet volumetri, beaker glass dan labu ukur. Dengan begitu praktikan dapat mengetahui bagaimana fungsi alat, prinsip keja dan prosedur kerja dari setiap alat yang terdapat dilaboratorium, sehingga dengan pengetahuan dasar tersebut, praktikan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dan kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum. Key words: Alat, Fungsi, Prinsip, Prosedur Kerja. ABSTRACT The introduction of tools and materials lab work in the laboratory is needed with the aim of practician able to recognize the materials and equipment used so obtained the data pretty valid for analysis .The availability of materials and equipment lab work also holds an important role in the success of the lab work biochemistry because in practice always dihadapakan in terms of things connected with chemicals harmful and injurious human life especially for the person .With the introduction of material instrument funds lab work in the laboratory, practician can know how description of laboratory equipment which includes, the spectrophotometer, an incubator, refrigerator, hot plate, and other equipment namely laboratory test tube, buret, bunsen, ph meters, stems stirrer, funnel, statif, clamp, plate drops, of wire netting, tube sentrifugat, glass timepiece, a measuring glass, squash erlenmeyer, tang krus, the cup of steam, a petri dish, thermometer, pipet drops, pipet volumetric, a beaker glass and Squash measuring. With so practician can find out how the function of an instrument, the principle of year and procedures work out of any instrument dilaboratorium there are, and so recognizing the basic knowledge, practician can also minimize error flags and accident rate in the implementation of the lab work. Key words: Tools, Functions, Principles, Working Procedures. PENDAHULUAN Pengenalan alat dan bahan praktikum sangat diperlukan dengan tujuan praktikan mampu mengenali bahan dan peralatan yang diperoleh sehingga diperoleh data yang cukup

description

pengenalan alat-alat praktikum ini akan menjadi dasar praktikum-praktikum selanjutnya

Transcript of Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Page 1: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

PENGENALAN BAHAN DAN PERALATAN PRAKTIKUM

Nurhalimah, 230110140097

Kelompok 14, Kelas Perikanan B

ABSTRAK

Pengenalan alat dan bahan praktikum di laboratorium sangat diperlukan dengan tujuan

praktikan mampu mengenali bahan dan peralatan yang digunakan sehingga diperoleh data

yang cukup valid untuk dianalisa. Ketersediaan bahan dan peralatan praktikum juga

memegang peranan penting dalam keberhasilan praktikum biokimia karena dalam prakteknya

selalu dihadapakan pada hal hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang

berbahaya dan merugikan kehidupan manusia terutama bagi orang tersebut. Dengan adanya

pengenalan alat dana bahan praktikum di laboratorium, praktikan dapat mengetahui

bagaimana deskripsi peralatan dari laboratorium yang meliputi, spektrofotometer, inkubator,

lemari pendingin, hot plate, dan peralatan laboratorium lainnya yaitu tabung reaksi, buret,

bunsen, pH meter, batang pengaduk, corong, statif, klem, plat tetes, kawat kasa, tabung

sentrifugat, kaca arloji, gelas ukur, labu erlenmeyer, tang krus, cawan uap, cawan petri,

thermometer, pipet tetes, pipet volumetri, beaker glass dan labu ukur. Dengan begitu

praktikan dapat mengetahui bagaimana fungsi alat, prinsip keja dan prosedur kerja dari setiap

alat yang terdapat dilaboratorium, sehingga dengan pengetahuan dasar tersebut, praktikan

dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dan kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum.

Key words: Alat, Fungsi, Prinsip, Prosedur Kerja.

ABSTRACT

The introduction of tools and materials lab work in the laboratory is needed with the aim of

practician able to recognize the materials and equipment used so obtained the data pretty valid for analysis .The availability of materials and equipment lab work also holds an important role in the success of the lab work biochemistry because in practice always dihadapakan in terms of things connected with chemicals harmful and injurious human life especially for the person .With the

introduction of material instrument funds lab work in the laboratory, practician can know how description of laboratory equipment which includes, the spectrophotometer, an incubator, refrigerator, hot plate, and other equipment namely laboratory test tube, buret, bunsen, ph meters, stems stirrer, funnel, statif, clamp, plate drops, of wire netting, tube sentrifugat, glass timepiece, a measuring glass, squash erlenmeyer, tang krus, the cup of steam, a petri dish, thermometer, pipet

drops, pipet volumetric, a beaker glass and Squash measuring. With so practician can find out how the function of an instrument, the principle of year and procedures work out of any instrument

dilaboratorium there are, and so recognizing the basic knowledge, practician can also minimize error flags and accident rate in the implementation of the lab work.

Key words: Tools, Functions, Principles, Working Procedures.

PENDAHULUAN

Pengenalan alat dan bahan praktikum sangat diperlukan dengan tujuan praktikan

mampu mengenali bahan dan peralatan yang diperoleh sehingga diperoleh data yang cukup

Page 2: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

valid untuk dianalisia. Ketersediaan bahan dan peralatan praktikum juga memegang peranan

penting dalam keberhasilan praktikum biokimia karena dalam prakteknya selalu dihadapakan

pada hal hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan

merugikan kehidupan manusia terutama bagi orang tersebut. Dengan adanya hal tersebut,

pengetahuan mengenai penggunaan perlatan juga penting dalam praktikum di laboratorium

kimia agar percobaan dapat dilakukan dengan baik, lancara dan aman.

Menurut Arisworo, et al. (2006) Peralatan sangat di perlukan dalam pngumpulan data

atau informasi., terutama data kuantitatif. Dalam menggunakan peralatan laboratorium

paraktikan harus memiliki keterampilan, kecermatan dan ketelitian agar data yang yang

diperoleh akurat.

Menurut Kadaryanto, et al. (2006) Pecobaan dilaboratorium tidak terlepas dari

penggunaan alat dan bahan tertentu yang dapat menimbulkan suatu kecelakaan. Oleh akrena

itu dalam melakukan percobaan perlu memperhatikan aspek keselamatan percobaan. Aspek

keselamatan percobaan tersebut meliputi disiplin dalam percobaan, memahami fungsi dan

jenis yang digunakan, memahami prosedur kerja, serta mengetahui hal-hal yang dapat

menimbulkan kecelakaan dan cara penanggulangannya.

Tahap awal praktikum ini, praktikan baru dikenalkan dengan peralatan yang akan

digunkan dalam peraktikum biokimia perairan. Jenis peralatan utama yang bisa digunakannya

diantaranya: spektrofotometer, inkubator, hot plate, lemari pendingin. Adapun alat

laboratorium lainnya yaitu tabung reaksi, buret, bunsen, pH meter, batang pengaduk, corong,

statif, klem, plat tetes, kawat kasa, tabung sentrifugat, kaca arloji, gelas ukur, labu

erlenmeyer, tang krus, cawan uap, cawan petri, thermometer, pipet tetes, pipet volumetri,

beaker glass dan labu ukur.

METODOLOGI

Paktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Oktober 2015 pukul 08:00 WIB sampai

denga selesai. Bertempat di Laboratorium FHA, Lantai 1 Gedung Dekanat Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

Adapun alat-alat yang diperkenalkan yaitu spektofotometer, inkubator, hot plate, lemari

pendingin. Selain peralatan tersebut ada juga alat-alat yang tedapat di laboratorium, antara

lain tabung reaksi, buret, bunsen, pH meter, batang pengaduk, corong, statif, klem, plat tetes,

kawat kasa, tabung sentrifugat, kaca arloji, gelas ukur, labu erlenmeyer, tang krus, cawan uap,

cawan petri, thermometer, pipet tetes, pipet volumetri, beaker glass dan labu ukur.

Page 3: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Spektrofotometer

Spektrofotometer yaitu salah satu peralatan penelitian yan paling banyak digunakan

dalam bidang biologi. Fungsi alat spekofotometer dalam laboratorium adalah mengukur

transmitans atau absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang

tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari caha tersebut

akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan

sebanding dengan konsentrasi laruan didalam kuvet.

Gambar 1. Spektrofotometer

(sumber : https://www.google.co.id/)

Prinsip kerja spekrofotometer yaitu mengukur jumlah relatif cahaya dari panjang

gelombang berbeda yang diserap dan diteruskan oleh lartan pigmen (Michell 2000). Suatu

sumber cahaya dipancarkan melalui monokromator (B). Monokromator menguraikan sinar

yang masuk dari sumber cahaya tersebut menjadi pita-pita panjang gelombang yang

diinginkan untuk pengukuran suatu zat tertentu, dimana gugus kromofor mempunyai panjang

gelombang maksimum yang berbeda. Dari monokromator, cahaya/energi radiasi diteruskan

dan diserap oleh suatu larutan yang akan diperiksa di dalam kuvet. Kemudian jumlah cahaya

yang diserap oleh larutan akan menghasilkan signal elektrik ini sebanding dengan cahaya

yang diserap oleh larutan tersebut. Besarnya signal elektrik ini yang dialirkan ke pencatat

yang tervisualisasi dalam bentuk angka (Etty 1985).

Prosedur kerja spektrofotometer adalah adalah sampel dilarutkan dalam pelarut

kemudian sampel dimasukan kedlam kuvet, dalam keadaan tertutup, dimulai dengan

dihasilkannya cahaya monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke

kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh

larutan akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca. Larutan

yang akan dilarutkan melalui spektofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal ini

dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang diberikan.

Page 4: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Inkubator

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu

terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan waktu. Kisaran suhu untuk

inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Fungsi inkubator yaitu untuk

menjaga suhu ruagan agar suhu tetap konstan/stabil. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi

listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir

sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat.

Gambar 2. Inkubator

(sumber : https://www.google.co.id/)

Prosedur penggunaannya adalah menghubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.

Lalu, menyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’. Lalu mengatur set waktu dan suhu

sesuai kebutuhan inkubasi (untuk pertumbuhan bakteri suhu optimal 37°C). Lalu, Masukkan

media yang berisi bakteri. Inkubasi sampai waktu yang ditentukan. Matikan alat dengan

menekan tombol ‘OFF’ hingga tombol tertekan masuk untuk proteksi terhadap kerusakan.

Hot plate

Hot plate berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat

(plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses

homogenisasi. Prinsip kerja alat ini adalah pengadukan dan pemanasan, dimana pengadukan

dilakukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer yang mampu

menghomogenkan dengan kecepatan tertentu dan pemanasan. Pemanasan yang dilakukan

oleh pelat untuk membantu mempercepat proses pemanasan, menggunakan medan magnet

berputar yang menyebabkan batang pengaduk terrendam dalam cairan berputar sangat cepat

sehingga teraduk.

Page 5: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Gambar 3. Hot Plate

(sumber : http://www.inductionhotplate.net)

Prosedur kerja dari hot plate adalah menggunakan bidang magnetik berputar untuk

membuat stir bar atau batang pengaduk yang tercelup didalam cairan menjadi berputar

dengan sangat cepat sehingga mengaduk cairan tersebut hingga merata. Bidang beputar

tersebut dapat dibuat baik dengan magnet berputar atau dengan satu set eletktromanet statis

yang diletakkan dibawah bejana dengan cairan. Magnetic stirrer seringkali dilengkapi dengan

lempengan pemanas untuk memanaskan cairan dalam bejana.

Lemari pendingin

Lemari pendingin adalah alat yang yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu

atau temperatur dingin. Alat ini berfungsi adalah untuk menjaga media uji coba agar tidak

rusak ataupun mengendalikan aktivitas pertumbuhan mikroba pada media uji coba. Prinsip

kerja dari lemari pendingin adalah mengawetkan media uji coba dengan mengubah energi

listrik menjadi energi dingin. Suhu dalam lemari pendingin bisa di atur sesuai yang kita

inginkan.

Gambar 4. Lemari Pendingin

(sumber : https://www.google.co.id/)

Page 6: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Prosedur kerjanya yakni, kompresor memompakan gas freon dengan tekanan dan

suhu tinggi, lalu dialirkan ke kondensor untuk dibuang kalornya agar freon dapat berubah

untuk bentuk menjadi cair, akan tetapi tekanannya masih tinggi. Freon cair ini terus masuk ke

pipa kapiler dengan terlebih dahulu disaring dari kemungkinan kotoran yang ikut terbawa.

Dari pipa kapiler ini freon cair diuapkan oleh evaporator yang mana sebelumnya melewati

katup ekspansi. Didalam evaporator tekanan dan temperatur freon rendah sekali sehingga

freon kembali ke dalam bentuk gas. Freon yang telah berbentuk gas ini akan masuk ke

saluran hisap untuk disirkulasikan ulang oleh kompresor.

Tabung reaksi

Tabung reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang

dapat menahan perubahan temperatur dan tahn terhadap reaksi kimia. Tabung reaksi ada yang

dilengkapi denga tutup dan ada juga yang tanpa tutup. Seperti degan namanya fungsi tabung

reaksi yaitu sebagai tempat mereaksikan bahan kimia, untuk melakukan reaksi kimia dalam

skala kecil dan sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair. Alat ini terbuat

dari kaca yang bening sehigga proses reaksi kimia didalam tabung ini dapat dilihat dan

dianalisis. Selain itu, tabung reaksi ini memiliki sifat tahan terhadap panas atau api, karena

seperi yang kita ketahui beberapa proses reaksi kimia berjalan dengan membutuhkan panas.

Gambar 5. Tabung Reaksi

(sumber : dokumentasi pribadi)

Prinsip tabung reaksi yaitu memasukan zat yang akan di reaksikan ke dalam tabung.

Apabila pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus

berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali

menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf

harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil. Prosedur kerjanya dengan memasukan

sampel yang akan diuji yang dapat dapat diisi dengan media padat maupun cair. Media padat

Page 7: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu

media agar tegak dan agar miring.

Buret

Buret adalah pipa ukur panjang yang dilengkapi denga kran untuk mengukur volume

ciran yang akan dipindahkan. Buret berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan larutan

dengan volume tertentu. Biasanya digunakan untuk praktikum titrasi. Pengukuran buret

sangatlah akurat, buret kela A memilik ketelitian 0,05 cmᵌ lebih akurat dibanding gelas ukur

maupun pipet tetes. Oleh karena itu ketelitian buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran

volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari kesalahan sistematik.

Gambar 6. Buret

(sumber :www.visualphotos.com)

Prinsip kerja buret berdasarkan pada bentuknya yang merupakan tabung berskala pada

dindingnya dan berdasarkan pada putaran krannya. Prosedur kerjanya adalah dekatkan mulut

erlenmeyer yang telah diisi larutan tepat dibawah buret, tangan kiri memegang erlenmeyer

sedangkan tangan kanan mengontrol kran buret agar aliran cairan yang keluar dari dalam

buret keluar setetes demi setetes, setelah indikator analisa menampakkan warnanya biasanya

titrasi dianggap selesai, selanjutnya hitung berapa banyak reagen kimia yang digunakan untuk

titrasi dengan cara membaca skala yang ada pada buret.

Bunsen

Bunsen adalah pipa logam yang dilengkapi dengan pengatur gas udara yang

digunakan untuk pembakaran denga nyala api bunsen. Bunsen berfungsi sebagai pembakar

dengan menggunakan bahan bakar spirtus atau alkohol pada saat pemanasan untuk

memanaskan media yang akan digunakan. Alat ini digunakan untuk memanaskan larutan atau

Page 8: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

pada mikrobiologi lat ini berguna dalam membantu mengkondisikan steril pada proses

inkubasi.

Gambar 7. Bunsen

(sumber : https://www.google.co.id/)

Prinsip kerjanya adalah pemanasan dengan api. Prosedur penggunaan bunsen yaitu

bunsen diisi biasanya dengan spirtus, kemudian nyalakan dengan korek api dan bunsen siap

digunakan untuk sterilisasi bahan, setelah itu setelah selesai menggunaknnya api dapat

dimatikan dengan cara menutupkan penutup bunsen pada apinya maka api langsung dapat

mati.

pH meter

pH meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar asam dan basa

dalam suatu larutan atau bahan. pH meter berfungsi untuk mengecek derajat keasaman/pH

media. Prinsip kerja alat ini didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara

larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan

larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Semakain banyak elektro

ada sampel maka akan semakin bernilai asam maupun sebaliknya, karena batang pada pH

meter berisi larutan elektrolit lemah. Lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi

dengan ion hydrogen yang ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan

mengukur potensial elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of

hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding.

Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.

Page 9: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Gambar 8. pH meter

(sumber : https://www.google.co.id/)

Prosedur kerja ph meter yaitu dengan cara menyelupkan elektroda kedalam cairan

yang sudah dikalibrasi untuk diukur, kemudian di putar-putar elektroda larut menjadi

homogen, lalu tekan tombol yang bertuliskan MEAS.

Batang Pengaduk

Batang pengaduk adalah batang gelas tahan panas dengan ujung bulat dan ujung yang

lainnya ppih, panjangnya 15 cm, digunakan untuk membantu dalam proses pengadukan

larutan kimia terutama dari bahan-bahan kimia yang tergolong bersifat berbahaya. Alat ini

berfungsi mengaduk atau menghomogenkan larutan. Prinsip alat ini yaitu pengadukan larutan

secara sederhana.

Gambar 9. Batang Pengaduk

(sumber : dokumentasi pribadi)

Prosedur kerjanya adalah membersihkan terlebih dahulu batang pengaduk yang akan

digunakan dan mengeringkannya. Kemudian dua atau lebih larutan dalam wadah diaduk

secara merata dengan menggunkaan batang pengaduk.

Page 10: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Corong

Corong adalah alat glass yang terbuat dari plasik atau kaca tahan panas dan memiliki

bentuk seperti gelas bertangkai. Corong terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan

pendek. Corong berfungsi untuk mamasukan atau memindahkan larutan dari suatu tempat

ketempat yang lain dan menyaring campuan kimia dengan kertas saring.

Gambar 10. Corong

(sumber : dokumentasi pribadi)

Prinsip kerja alat ini yaitu memindahkan suatu larutan dari tempat yang ukurannya

besar ke tempat yang ukurannya lebih kecil. Prosedur kerjanya yaitu dengan meletakan

corong pada bagian atas wadah yang akan dimasukan lautan dan untuk menyaring dengan

meletakan kertas saring kedalam corong tersebut.

Statif dan Klem

Statif adalah tiang besi yang digunakan untuk memegang buret atau alat gelas lainnya.

Statif dilengkapi dengan manice dan klem. Statif dan klem berfungsi sebagai penjepit soklet

pada proses ekstraksi dan sebagia penjepit buret dalam proses titrasi, menjepit soxhlate untuk

penentuan kadar lemak, menjepit destilator untuk penentuan kadar air secara destilasi,

sekaligus untuk menjepit kondesor pada proses pemanasan dengan pendinginan balik.

Gambar 11. Statif dan Klem

(sumber : https://www.google.co.id/)

Page 11: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Prinsif kerja alat ini yaitu statif sebagai penyangga buret sedangkan klem seperti

penjepit sehingga digunakan untuk menahan buret agar tidak jatuh. Prosedur kerjanya yaitu

letakan buret pada penjepit buret yang sudah terpasang pada statif.

Plat Tetes

Plat tetes adalah lempeng keramik terbuat dari porselin yang berlekuk tempat

menyimpan sampel atau tempat mereaksikan zat-zat dalam jumlah yang kecil. Plat tetes

tersedia dengan 6 lubang atau 12 lubang, tergantung kebutuhan. Plat tetes berfungsi untuk

menyimpan sampel dan tempat mereaksikan suatu larutan dalam jumlah yang kecil untuk

menguji keasaman suatu larutan.

Gambar 12. Plat Tetes

(sumber : https://www.google.co.id/)

Prinsip keja lat ini sebagai tempat penyimpanan atau mereaksikan sampel dalam skala

yang kecil. Prosedur kerjanya yaitu bahan yang akan diuji diletakan pada plat tetes.

Kawat Kasa

Kawat kasa adalah kawat yang dilapisi asbes. Alat ini berbentuk persegi empat. Alat

ini berfungsi sebagai alat untuk menahan/alas wadah seperti beaker glass atau labu pada

waktu pemnasan, atau ketika pembakar bunsen dinyalakan dibawah kawat kasa, kawat kasa

ini berguna dalam penyebaran api dan panas secara merata.

Gambar 13. Kawat Kasa

(sumber : https://www.google.co.id/)

Page 12: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Prinsip kerja alat ini yaitu sebagai alas untuk menahan labu atau beaker pada waktu

pemanasan menggunakan pemanas spirtus atau pemanas bunsen. Prosedur kejanya yaitu

dengan menaruh wadah di atas kawat kasa untuk melakukan pemansan larutan.

Tabung Sentrifugal

Tabung sentrifugal berfungsi untuk memisahkan antara larutan dengan endapan

contohnya koloid. Prinsif kerja alat ini yaitu sebagai pemisah larutan dengan endapan dengan

prinsif perbedaan massa jenisnya. Prosedur kerjanya yaitu dengan memasukan larutan koloid

dalam tabung lalu tunggu beberapa saat, endapan akan tampak diujung bawah tabung.

Gambar 14. Tabung sentrifugal

(sumber : https://www.google.co.id/)

Kaca Arloji

Kaca arloji adalah alat yang terbuat dari kaca bening yang terdiri dari berbagai ukuran

diameter. Alat ini berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, wadah

untuk menimbang bahan-bahan kimia yang berupa padat, serbuk serta kristal dan tempat

untuk mengeringkan padatan dalam desikator.

Gambar 15. Kaca arloji

(sumber : https://www.google.co.id/)

Page 13: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Prinsip kerja alat ini yaitu berbentuk seperti piring sehingga dapat digunakan sebagai

penimbang. Prosedur kerjanya yaitu letakan zat diatas kaca arloji kemudian timbang dengan

menggunakan neraca.

Gelas Ukur

Gelas Ukur adalah silinder gelas bersekala untuk mengukur volume larutan atau zat

cair dengan tepat. Standar deviasinya kira-kira 1% dari volume yang diukur sebenarnya.

Gelas ukur bermulut lebar dan bercucuk, lebar mulut sama dengan laebar alasnya dengan

ukuran 1 mL sampai denga 1 liter atau lebih. Alat ini berfungsi sebagai tempat untuk

mengukur volume larutan seperti labu Erlenmeyer. Gelas ukur memiliki beberapa pilihan

berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume

tersebut ditentukan berdasarkan menuskus cekung larutan.

Gambar 16. Gelas Ukur

(sumber : www.indonetwork.co.id)

Prinsip kerjanya adalah mengukur volume larutan berdasarkan skala volume

meniskus cekung larutan. Saat mengamati mata harus sejajar dengan miniskus cekungan.

Prosedur percobaannya adalah sterilkan terlebih dahulu gelas ukur yang akan digunakan,

selanjutnya tuangkan larutan yang akan digunakan sesuai volume yang diinginkan dengan

melihat skala volumenya.

Labu Erlemenyer

Labu Erlemenyer adalah labu gelas atau tempat menampung larutan. Labu erlenmeyer

ada yang bersekala ada juga yang tidak bersekala , ada yang bertutup dan ada juga yang tidak

bertutup. Alat ini berfungsi untuk menampung larutan, bahan, atau cairan. Labu Erlenmeyer

dapat digunakan juga untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan, komposisimedia,

Page 14: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

menampung aquadest, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Dalam volumetri,

labu erlenmeyer digunakan untuk mentitrasi larutan yang akan ditetapkan normalitasnya.

Gambar 17. Labu erlenmeyer

(sumber : dokumentasi pribadi)

Prinsip kerja alat ini yaitu menghomogenkan larutan atau menyimpan larutan yang

digunakan sesuai dengan skala. Prosedur kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau zat

kimia secara langsung ata menggunakan corong dengan hati-hati. Labu ini memiliki bagian

yang lebar di bawah dan bagian yang agak sempit pada bagian atas.

Tang Krus

Tang krus adalah sejenis tang terbuat dari besi. Tang krus berfungsi untuk

mengangkat alat yang sedang dipanaskan. Alat ini biasanya digunakan untuk menjept botol

timbang dan gelas arloji dari oven ke eksikator atau sebaliknya.

Gambar 18. Tang krus

(sumber : https://www.google.co.id/)

Prinsip kerja alat ini yaitu menjepit alat panas. Prosedur kerjanya yaitu dengan

menekan kedua ujung tang krus jepit alat yang sedang digunakan.

Page 15: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Cawan Uap

Cawan Uap adalah cawan yang bercucuk dan terbuat dari porselin. Alat ini berfungsi

sebagai tempat untuk penguapan larutan atau pengeringan padatan dalam bentuk tepung dan

mereaksikan zat dalam suhu tinggi. Alat ini terbuat dari porselen yang tahan akan panas.

Prinsip kerja alat ini yaitu digunakan untuk penguapan larutan yang biasa dipanaskan.

Prosedur kerjanya yaitu dengan meletakan air laut dalam cawan lalu panaskan, tunggu

beberapa saat sehingga akan terjadi kristal-kristal yan terdapat pada cawan.

Gambar 19. Cawan uap

(sumber : https://www.google.co.id/)

Cawan Petri

Cawan Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bulat dangkal yang terbuat dari

plastik atau kaca yang memiliki tutup, dan menjadi kelengkapan vital di laboratorium. Alat

ini berfungsi untuk meletakkan suatu objek tertentu dan juga digunakan sebagai wadah untuk

mengkultur sel bakteri, khamir, spora serta virus yang hendak diteliti. Tutup pada cawan

petridinilai efektif mencegah kontaminasi. Ketika digunakan untuk kultur sel, cawan perti

biasanya diisi dengan medium pertumbuhan dari agar-agar atau gel yang dibuat dari

ganggang merah dan berbagai nutrisi.

Gambar 20. Cawan Petri

(sumber : dokumentasi pribadi)

Page 16: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Prinsip kerjanya yaitu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan

yang lebih besar merupakan tutupnya. Prosedur kerjanya yaitu medium diletakkan di dalam

cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan.

Thermometer

Thermometer adalah batang kaca yang panjangnya 3000 mm, diameter 6-7 mm berisi

aiar raksa dan gas, serta dilengkapi dengan skala derajat celcius. Termometer berfungsi untuk

mengukur suhu suatu larutan atau ruang inkubator. Prinsip kerja alat ini yaitu mengukur suhu

sesuai jalur air raksa di dalam thermometer. Prosedur kerjanya yaitu dengan meletkan

termometer pada media yang akan dilihat perubahan volume yang relatif terhadap suhu.

Gambar 21. Thermometer

(sumber : https://www.google.co.id/)

Pipet Tetes

Pipet Tetes adalah pipet gelas yang dilegkapi dengan penyedot karet untuk

memindahkan larutan yang volumenya tidak perlu diperhatikan. Alat ini berfungsi untuk

mengambil larutan atau cairan. Prinsip kerja alat ini yaitu pengambilan larutan berdasarkan

pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas. Pipet ini digunakan untuk mengambil dan

memindahkan larutan yang akan digunakan dan dikeluarkan tetes per tetes.

Gambar 21. Pipet tetes

(sumber : dokumentasi pribadi/)

Page 17: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Prosedur kerjanya yaitu dengan menekan bagian karet yang berada pada pangkal pipet,

kemudian bagian ujungnya dimasukan kedalam cairan atau larutan yang akan diambildan

dilepaskan tekanan pada karet tersebut. Pipet ini hampir sama dengan pipet ukur hanya saja

volume pada pipet ini tidak dapat diketahui (karena tidak ada sekala pada pipet ini).

Pipet Volumetri

Pipet Volumetri berfungsi sebagai alat untuk mengambil larutan dengan volume yang

duketahui. Prinsip kerja alat ini yaitu berdasarkan perpindahan larutan dengan volume

tertentu. Prosedur kerjanya yaitu cairan disedot dengan piet ukur dengan bantuan filler

sampai volume yang diinginkan. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala

yang tersedia dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

Gambar 22. Pipet volumetri

(sumber : https://www.google.co.id/)

Beaker Glass

Beaker Glass adalah bejana dari gelas yang berbentuk silinder yang bercucuk. Beaker

glass ada yang memilii skala dan ada yang tidak bersekala. Alat ini berfungsi sebagai tempat

untuk menampung zat kimia, sebagai pengukur volume larutan, dan untuk media pemanasan

cairan.

Gambar 23. Beaker Glass

(sumber : dokumentasi pribadi)

Page 18: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Prinsip kerjanya berdasarkan pada bentuknya yang seperti gelas, mempunyai skala di

dindingnya sehingga mampu menyimpan dan mengukur zat. Prosedur kerja alat ini yaitu

dengan menuangkan larutan atau cairan kedalam beaker glass.

Labu Ukur

Labu ukur berupa labu leher dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari

kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Labu ukur berfungsi untuk

membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan volume yang

tepat. Prinsip kerja alat ini yaitu melarutkan dengan pengocokan yang kemudin di tutup

dengan penutupnya.

Gambar 24. Labu ukur

(sumber : dokumentasi pribadi)

Prosedur kerjanya yaitu dengan mengisikan larutan yang akan diencerkan atau

padatan yang akan dilarutkan. Kemudian menambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut

sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu,

pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-bali labu sampai larutan

homogen.

KESIMPULAN

Dengan adanya pengenalan alat dana bahan praktikum di laboratorium ini, kita dapat

mengetahui bagaimana deskripsi peralatan dari laboratorium yang meliputi, spektofotometer,

inkubator, lemari pendangin, hot plate, dan peralatan laboratorium lainnya. Dengan begitu

praktikan juga dapat mengetahui bagaimana fungsi alatnya, prinsip keja dan prosedur

kerjanya, sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dan kecelakaan dalam pelaksanaan

praktikum.

Page 19: Pengenalan Alat Dan Bahan Nurhaliamah

Praktikum Pengenalan Alat dan Bahan praktikun ini menjadi dasar dari pelaksanaan

praktikum biokimia perairan selanjutnya. Dengan mengenal nama masing-masing alat, fungsi

alat, prinsip kerja alat, dan prosedur kerja alat, serta penggunaa alat yang baik dan benar yang

dapat menunjang keberhasilan praktikum selanjutnya, sehingga praktikan tidak akan

melakukan kesalahan dan dapat memperoleh data yang valid untuk dianalisa.

DAFTAR PUSTAKA

Arisworo, Djoko., Yusa dan Sutresna, Nana. 2006. Ilmu pengetahuan alam(fisika, biologi,

kimia). Grafindo. Melalui

Kadaryanto., jati, Wijaya dkk. 2006. Biologi 1 (Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan).

Yudistira

Mitchell. 2000. Biologi. Erlangga: Jakarta

Triyati, Etty. 1985. Spektrofotometer ultra-violet dan sinar tampak serta aplikasinya dalam

oseanologi. Jurnal Oseana Volume X, Nomor 1 : 39-47