Pengendali pintu gerbang

download Pengendali pintu gerbang

of 70

Transcript of Pengendali pintu gerbang

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    1/70

    i

    PENGENDALI PINTU GERBANG DAN GARASI

    SECARA OTOMATIS

    TUGAS AKHIR

    Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga

    Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya

    Oleh :

    Nama : Mohammad Thoif

    NIM : 5352301033

    Prodi : D3 Teknik Elektro

    Konsentrasi : Instrumentasi dan Kendali

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2006

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    2/70

    ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang penguji Tugas

    Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

    Pada hari : Kamis

    Tanggal : 9 Februari 2006

    Ketua, Sekretaris,

    Drs. Agus Suryanto, M.T Drs R. Kartono, M.Pd

    NIP.131993878 NIP. 131474229

    Dosen Pembimbing, Penguji I,

    Drs. Ngadirin, M.T Drs. Ngadirin, M.T

    NIP. 130422773 NIP. 130422773

    Penguji II,

    Drs. Sutarno, M.T

    NIP. 131404308

    Ketua Jurusan Ketua Program studi

    Drs. Djoko Adi Widodo, M.T Drs. Agus Murnomo,M.T

    NIP. 131570064 NIP. 131616610

    Dekan Fakultas Teknik,

    Prof. Dr. Soesanto

    NIP. 130875753

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    3/70

    iv

    ABSTRAK

    Mohammad Thoif. 2005. PENGENDALI PINTU GERBANG DAN GARASI

    SECARA OTOMATIS. Tugas Akhir. Teknik Elektro D3 Fakultas Teknik

    Universitas Negeri Semarang.

    Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakinbanyak memberikan kemudahan dalam kehidupan manusia. Dimana segala hal

    yang banyak diterapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mesin ataupunelektronika, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa

    harus membuang tenaga dan mempersingkat waktu. Berbagai alat rumah tanggahingga alat kerja kantor banyak yang sudah menggunakan alat elektronik tersebut,

    sehingga pekerjaan manusia jauh lebih ringan dan mudah. Sebagai salah satu

    contoh pemanfaatan frekuensi radio yang bukan hanya dimanfaatkan sebagai

    sarana komunikasi juga dapat sebagai pengendali jarak jauh. Pengendali pintu

    gerbang misalnya, dengan adanya pengendali sehingga memudahkan dalam

    membuka dan menutup tanpa bersusah payah mendorong yang banyak

    menghabiskan waktu dan tenaga.

    Salah satu sistem kemudahan yang dimiliki pintu gerbang ini adalah

    sistem kendali buka pintu gerbang dengan remote. Dengan menekan saklar padaremote control pintu gerbang dan garasi dapat dikendalikan membuka atau

    pintu gerbang atau garasi dapat kita kendalikan membuka atau menutup tanpa

    menarik atau mendorongnya. Oleh karena itu remote pembuka pintu gerbang ini

    diharapkan dapat melengkapi kebutuhan manusia akan fasilitas kenyamanan dankeamanan pada pintu gerbang.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    4/70

    iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    PERSEMBAHAN

    Dipersembahkan untuk:

    Kedua orangtuaku tercinta yang

    tiada pernah lelah menuntunku.

    Saudara-saudaraku, serta buat

    Cornelyna Pramudya Sari, terima

    kasih buat spiritnya.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    5/70

    v

    KATA PENGANTAR

    Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan berbagai macam nikmat sehingga pelaksanaan Tugas Akhir

    mahasiswa program Diploma III Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang

    dapat diselesaikan.

    Tugas Akhir ini dilaksanakan sebagai mata kuliah wajib yang ditempuh

    untuk menyelesaikan beban studi mahasiswa teknik Diploma III.

    Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar -

    besarnya atas bantuan dan motivasinya sehingga membantu terselesaikanya Tugas

    Akhir ini kepada:

    1. Drs. Joko Adi Widodo, M.Pd. Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas

    Negeri Semarang.

    2. Drs. Agus Murnomo, M.T. Selaku Ketua Program Studi D3 Teknik

    Elektro Universitas Negeri Semarang.

    3. Bp. Ngadirin, M.T. Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

    4. Kedua Orangtuaku dan Kakak - Adikku yang memberikan dukungan

    moral dan material.

    5. Para Sahabat di Teknik Elektro UNNES yang telah banyak membantu

    penulisan Tugas Akhir .

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    6/70

    vi

    jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

    membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak.

    Semoga dengan segala kelapangan hati dan keikhlasan, laporan ini dapat

    diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

    Semarang , Januari 2006

    Penulis

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    7/70

    vii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL

    HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................

    ABSTRAK .

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI . ..

    DAFTAR GAMBARDAFTAR TABEL ................................................

    BAB I PENDAHULUAN

    A.

    B. Pembatasan Masalah................ .................... .................... ...............

    C. Tujuan Dan Manfaat...................................... .................................

    D. Metoda Pembahasan Masalah .................... .................... ................

    E. Sistematika Laporan.......................................................................

    BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBUATAN ALAT

    A. Landasan Teori................................................................................

    a. Pemancar ..............................................................................

    b. Penerima ...........................................................................

    c. Power Suplay ................................................................

    d. Komponen Pasif ...............................................................

    e. Komponen Aktif ...........................................................

    B. Kerangka Berfikir ....................................................................

    C. Pembuatan Alat ...............................................................................

    a. Alat dan Bahan .........................................................................

    b. Perencanaan Rangkaian .............................. ..................... .........

    1. Pemancar ........... .............................. ....................................

    2. ......................................................................

    i

    ii

    iii

    iv

    v

    vii

    ixxi

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    13

    15

    15

    19

    28

    29

    29

    30

    30

    32

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    8/70

    viii

    D. Perencanaan Alat ..................................................................

    E. Pembuatan PCB

    BAB III HASIL UJI DAN PEMBAHASAN

    A. .....................................................................

    a.

    b.

    B. Analisis Rangkaian .................... .................... .................... .............

    C.

    D.

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan ................................................ .....................................

    B.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    35

    38

    41

    41

    47

    53

    55

    55

    57

    58

    59

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    9/70

    xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Kode warna pada resistor........................................................................ 16

    Tabel 2. Nilai toleransi pada resistor..................................................................... 16

    Tabel 3. Hasil pengujian jarak jangkauan pemancar dan penerima

    gelombang RF.........................................................................................48

    49

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    10/70

    ix

    ix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Blok rangkaian pemancar gelombang RF............................................ 8

    Gambar 2. Bentuk-bentuk gelombang radio kontrol 10

    Gambar 3. Diagram blok penerima gelombang RF............................................... 13

    Gambar 4. Simbol Resistor....................................................................................15

    Gambar 5. Cara membaca kode warna pada resistor............................................. 17

    Gambar 6. Simbol Dioda........................................................................................20

    Gambar 7. Bias maju dan bias mundur dioda........................................................ 20

    Gambar 8. Simbol Transistor NPN dan PNP......................................................... 21

    Gambar 9. Elektroda Basis Kolektor diberi tegangan......................................... 22

    Gambar 10. Elektroda Basis Emitor diberi tegangan.......................................... 22

    Gambar 11. Perbandingan arus basis, arus kolektor, dan arus emitor................... 23

    Gambar 12. IC TX 2........................................................................................... 24

    Gambar 13. IC RX 2........................................................................................... 24

    Gambar 14. Pemberian arah arus motor dc .......................................................... 25

    Gambar 15. Arah gerakan akibat pemberian arus................................................. 26

    Gambar 16. Bentuk motor dc.................................................................................27

    Gambar 17. Cara kerja pengendali pintu mobil..................................................... 28

    Gambar 18. Rangkaian pemancar gelombang RF................................................. 31

    Gambar 19. Bentuk sinyal yang dihasilkan IC TX 2 ......................................... 31

    Gambar 20. Rangkaian penerima.......................................................................... . 32

    Gambar 21. Rangkaian pembaik fase..................................................................... 34

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    11/70

    x

    x

    Gambar 22. Bok remote.........................................................................................36

    36

    Gambar 24. Pi 37

    Gambar 25. Bok penerima..................................................................................... 37

    Gambar 26. PCB Pemancar tampak atas............................................................... 38

    Gambar 27. PCB Pemancar tampak bawah.................... .................... ................... 39

    Gambar 28. PCB penerima pandangan atas................................ .................... ....... 39

    Gambar 29 PCB penerima pandanganbawah......................................................... 40

    Gambar 30.Pembagian blok pada pemancar.......................................................... 42

    Gambar 31. Hasil keluaran pembangkit pulsa....................................................... 42

    Gambar 32. Hasil keluaran dari osilator RF.......................................................... 43

    Gambar 33. Output pemancar................................................................................43

    Gambar 34. Blok rangkaian penerima................... ................................................ 44

    Gambar 35. Rangkaian pembalik fase................................................................... 44

    Gambar 36. Gelombang yang diterima oleh rangkaian penerima......................... 45

    Gambar 37. Pulsa yang dipisahkan dari gelombang RF......................................... 46

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    12/70

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pada abad-abad yang lalu, sistem komunikasi yang dilakukan atau

    proses pertukaran informasi masih bersifat sederhana sekali. Pengiriman

    informasi dari satu tempat ke tempat lain biasanya menggunakan berbagai

    macam media, seperti kibaran bendera, kumpulan asap, bunyi genderang dan

    lain sebagainya. Yang kesemuanya itu tidak lain memberikan suatu isyarat

    tertentu.

    Untuk masa sekarang ini, yaitu Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan

    Teknologi (IPTEK) sudah banyak dilakukan dan dirasakan oleh masyarakat

    umum. Mereka menikmati fasilitas-fasilitas ataupun alat-alat yang dapat

    mempermudah serta mempercepat pekerjaan mereka. Contohnya televisi,

    zaman dahulu kita harus menekan tombol tombol yang menempel pada

    televisi tersebut, untuk memindah gelombang televisi, mengatur volume, serta

    menggunakan tombol tombol pengaturan yang lain. Namun sekarang tidak

    lagi, kita bisa mengendalikan atau mengatur fungsi fungsi yang ada pada

    televisi tersebut dari tempat kita duduk dengan menggunakan remote kontrol.

    Memang, di zaman modern seperti sekarang ini alat alat pengendali dari

    jarak jauh harus bisa diciptakan dan dikembangkan agar kita bisa

    mengendalikan sesuatu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan lebih

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    13/70

    cepat. Sebagai contoh dalam sistem buka tutup pintu gerbang dan garasi masih

    banyak menggunakan sistem buka tutup secara manual, yakni dengan

    mendorong dan menarik pintu. Alat-alat pengendali jarak jauh yang berbasis

    frekuensi dapat dikembangkan agar kita bisa mengendalikan sesuatu dengan

    mudah dan cepat yang mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Pada

    kaitannya dengan Tugas Akhir ini, sistem komunikasi yang akan dibahas

    adalah sistem perhubungan radio, yaitu sistem pemancar dan penerima yang

    nantinnya akan digunakan dalam mengendalikan pintu gerbang dan garasi.

    Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis

    maksudkan agar nantinya kita bisa mengendalikan pintu gerbang dengan

    mudah dan cepat.

    Dalam Tugas Akhir ini penulis menyertakan sebuah pemancar serta

    rangkaian penerima untuk pengendali pintu gerbang. Penulis berharap alat ini

    dapat digunakan sebagai bahan pengamatan dan penelitian dan nantinya bisa

    lebih dikembangkan menjadi alat yang lebih baik dan akhirnya bisa

    digunakanan oleh masyarakat umum di masa yang akan datang.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    14/70

    B. Pembatasan Masalah

    Masalah yang dibahas pada Tugas Akhir ini dibatasi pada simulasi

    pengendali pintu gerbang dan garasi dengan penggeraknya. Spesifikasi alat

    yang akan disimulasikan adalah :

    1. Prinsip kerja pengirim sinyal berfrekuensi 35 MHz, penerima sinyal

    berfrekuensi 35 MHz pula.

    2. Saklar sinyal (1-3) volt untuk mengendalikan pintu gerbang dan garasi.

    3. Jarak jangkauannya hanya berkisar 20 meter dan kemampuan motor dc

    12 V dengan beban pintu 120 gr.

    C. Tujuan dan Manfaat

    Tujuan dan manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam pembuatan

    Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

    a. Tujuan

    Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah :

    1. Memberikan suatu pilihan dalam pengendalian pintu gerbang dan

    garasi dengan menggunakan frekuensi tinggi.

    2. Agar dapat mengetahui serta meneliti sistem kerja sebuah pengendali

    jarak jauh dengan gelombang frekuensi tinggi.

    b. Manfaat

    Manfaat yang diharapkan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah :

    1. Dengan pengendali jarak jauh (remote control) pekerjaan akan

    menjadi lebih mudah dan ringan.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    15/70

    2. Pergantian dari proses manual buka tutup menjadi sistem otomatisasi.

    3. Menghemat waktu dan tenaga.

    D. Metoda Pembahasan Masalah

    Metoda yang dipakai untuk membahas permasalahan yang timbul

    dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :

    a. Metoda Studi Literatur, penulis mengambil data yang diperlukan, yang

    sumber datanya dari bahan pustaka. Data ini diperlukan untuk

    menerangkan secara teori.

    b. Metoda Praktek yaitu mencoba membangun simulasi pintu gerbang dan

    garasi dengan rangkaian pengendali jarak jauh dengan frekuensi sinyal

    35 MHz.

    E. Sistematika Laporan

    Sistematika pembahasan yang dipergunakan dalam penyusunan Tugas

    Akhir ini adalah sebagai berikut :

    a. BAB I, membahas mengenai pendahuluan yang berisikan tentang latar

    belakang permasalahan, tujuan dan manfaat pembuatan alat, pembatasan

    masalah, sumber pengumpulan data, serta sistematika laporan.

    b. BAB II, membahas mengenai teori sistem kendali remote control serta

    komponen pendukungnya serta perancangan dan realisasi rangkaian yang

    dibuat dengan dasar teori yang diterapkan.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    16/70

    c. BAB III, membahas mengenai hasil pengukuran dan pengujian perangkat

    yang dibuat serta pembahasannya.

    d. BAB IV, membahas mengenai kesimpulan dari hasil pengukuran dan

    pengujian serta saran.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    17/70

    6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Landasan Teori

    Sinyal-sinyal yang ada itu memiliki hubungan dengan berbagai

    frekuensi yang seringkali terjadi dalam sistem listrik maupun elektronika.

    Oleh sebab itu, diperlukan adanya rangkaian yang memiliki usaha

    pembangkitannya sinyal listrik sehingga mampu membuat adanya getaran

    listrik atau sinyal atau frekuensi listrik yang digunakan bagi kepentingan

    pesawat pemancar listrik untuk menghantarkan sinyal-sinyal yang diperlukan

    untuk keperluan remote kontrol pada umumnya.

    Sinyal-sinyal yang lazim dipergunakan boleh dikatakan hampir serupa

    dengan berbagai sinyal yang biasanya juga dipakai untuk keperluan frekuensi

    radio elektronika. Maka dari itu sistem yang digunakan dalam model radio

    kontrol adalah sistem gelombang ultrasonik yang lazim digunakan untuk

    keperluan remote control atau sistem kerja sakelar jarak jauh. Jenis gelombang

    yang ada lazim digunakan bagi keperluan pengendalian jarak jauh dari sekitar

    kurang lebih 5 meter atau bahkan lebih. Selain gelombang ultraonik yang

    digunakan, juga digunakan pula gelombang infra merah (Drs RM Francis D.

    Yuri, 1995).

    Sistem pengendalian jarak jauh memiliki dua bentuk gelombang, untuk

    masa sekarang ini lazim digunakan untuk pesawat televisi maupun pesawat

    recorder yang mempergunakan sistem pancaran infra merah sebagai tulang

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    18/70

    7

    punggungnya yang paling utama. Tapi masih ada juga yang masih

    mempergunakan sistem gelombang ultrasonik selain sistem infra merahnya.

    Dalam kaitannya dengan realisasi tugas akhir ini, simulasi pengendali

    pintu gerbang dari jarak jauh ini dibangun dari beberapa komponen yang

    sangat sederhana. Bentuk rangkaiannya pun cukup simpel sehingga mudah

    dibangun. Pada dasarnya alat ini terdiri dari sebuah pemancar dan sebuah

    penerima gelombang frekuensi tinggi/ RF (Radio frequency). Gelombang RF

    berfungsi untuk membawa sinyal-sinyal berupa pulsa yang nantinya akan

    dipisahkan kembali oleh rangkaian pemenerima agar dapat digunakan untuk

    menghidupkan dan mematikan relay sebagai saklar, sehingga pintu gerbang

    dapat digerakkan dan dihentikan dari jarak jauh. Untuk lebih jelasnya, berikut

    akan dibahas mengenai dasar-dasar rangkaian pemancar dan penerima serta

    power suplay sebagai rangkaian catu dayanya, dan komponen-komponen yang

    membangun rangkaian tersebut.

    a. Pemancar

    Pemancar adalah sebuah alat yang dapat memancarkan sinyal atau

    gelombang elektromagnit dengan frekuensi tertentu. Dalam suatu pemancar

    terdapat dua buah sinyal/ gelombang yang berbeda. Gelombang pertama

    adalah gelombang pembawa (carier), yang kedua adalah gelombang

    pemodulasi yang mempunyai frekuensi lebih rendah dari pada gelombang

    pembawa. Sinyal pemodulasi pada alat pengendali pintu gerbang dari jarak

    jauh dalam tugas akhir ini berupa pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaian

    pembangkit pulsa.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    19/70

    8

    A

    B

    C

    D

    5

    Pada rangkaian pemancar untuk mengendalikan pintu gerbang dan

    garasi dari jarak jauh terdiri dari beberapa bagian. Agar lebih jelas berikut

    akan dibahas mengenai bagian bagian yang menyusun sebuah pemancar

    untuk mengendalikan pintu gerbang dan garasi dari jarak jauh. Gambar 1

    menunjukkan blok rangkaian pemancar gelombang RF.

    Keterangan;

    1. Pembangkit pulsa ; A. Pulsa 1

    B. Pulsa 2

    C. Pulsa 3

    D. Pulsa 4

    2. Osilator RF.

    3. Modulator.

    4. Penguat RF.

    5. Antena Pemancar.

    Gambar 1. Blok rangkaian pemancar gelombang RF.

    1. Pembangkit pulsa

    Sinyal berupa pulsa di dalam pemancar dibangkitkan oleh

    pembangkit pulsa yang berupa sebuag IC yaitu IC TX-2. IC ini berfungsi

    sebagai pembangkit sinyal pemodulasi berupa pulsa. Sinyal pemodulasi

    yang dihasilkan dimodulasikan pada gelombang RF. Dengan gelombang

    RF, maka sinyal tersebut dapat dipancarkan ke udara lewat antena

    pemancar.

    3

    2

    4

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    20/70

    9

    2. Osilator RF

    Setiap pemancar harus mempunyai osilator, karena bagian ini

    nantinya akan berfungsi sebagai pembangkit frekuensi tinggi, dan

    frekuensi tinggi yang dibangkitkan oleh osilator itu akan berguna sebagai

    gelombang pembawa (carrier). Osilator adalah pesawat yang berfungsi

    sebagai pelempar gelombang elektromagnetik. Osilator merupakan

    sebuah blok yang ada pada satu konstruksi pemancar yang sanggup

    membangkitkan frekuensi tinggi yang tertentu besarnya yang sudah

    dipastikan sebelum pemancar itu dibuat, dan fungsi utamanya adalah

    untuk memikul getaran frekuensi rendah agar dapat disebarkan di udara

    sampai dapat melalui jarak yang jauh (Adimas Ari Irawan, Sunggono Asi,

    K. Amien S, 1994).

    Untuk dapat mengetahui secara jelas tentang osilator RF, maka kita

    harus mengetahui tentang prinsip dan cara kerja dari osilator pada

    umumnya. Osilator RF merupakan sebuah osilator yang mempunyai

    frekuensi tinggi. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu

    bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari

    luar. Osilator mengubah daya arus searah (dc) dari catu daya ke daya arus

    bolak-balik (ac) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator

    berlawanan dengan penyearah yang mengubah daya arus bolak-balik ke

    daya arus searah. Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang

    pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    21/70

    10

    beberapa ratus juta siklus tiap detik (D. Chattopadhyoy, PC. Rakshit, B.

    Saha, N.N. Purkait, 1989).

    Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara jika dilihat dari

    bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi menjadi dua

    kategori : Osilator sinusoidal atau Osilator harmonik dan Osilator

    relaksasi. Osilator sinusoidal menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal

    atau mendekati sinusoidal pada frekuensi tertentu. Osilator relaksasi

    menghasilkan bentuk gelombang bukan sinusoidal seperti gelombang segi

    empat dan gelombang gigi gergaji detik (D. Chattopadhyoy, PC. Rakshit,

    B. Saha, N.N. Purkait, 1989).

    Pada gambar berikut ini diperlihatkan bentuknya gelombang-

    gelombang yang dipakai untuk keperluan radio kontrol atau radio

    pengendalian jarak jauh yang ada dan lazim dipergunakan.

    Gambar 2. Bentuk-bentuk gelombang radio kontrol (Drs RM Francis

    D. Yuri, 1995).

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    22/70

    11

    3. Modulator

    Pekerjaan mempersatukan kedua frekuensi dinamakan sebagai

    frekuensi rendah, atau bisa juga dikatakan bahwa frekuensi rendah

    dimodulasikan pada frekuensi tinggi (Adimas Ari Irawan, Sunggono Asi,

    K. Amien S, 1994).

    Modulator adalah sebuah rangkaian pemodulasi. Sedangkan

    modulasi itu sendiri adalah proses penumpangan sinyal informasi dengan

    sinyal pembawa. Dalam bagian ini sinyal informasi dibangkitkan oleh

    pembangkit sinyal ditumpangkan pada sinyal pembawa yang dihasilkan

    oleh osilator RF. Dengan cara modulasi ini maka sinyal informasi dapat

    dibawa oleh gelombang RF untuk menuju rangkaian penerima.

    Bila setelah frekuensi tinggi dimodulir oleh frekuensi rendah itu

    terjadi perubahan-perubahan terhadap amplitudo-amplitudonya, maka hal

    tinggi setelah dimodulir oleh frekuensi rendah terjadi perubahan-

    perubahan terhadap jumlah frekuensinya, hal itu dinamakan sebagai

    Sunggono Asi, K. Amien S, 1994).

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    23/70

    12

    4. Antena pemancar

    Antena merupakan sebuah komponen yang sangat fital untuk setiap

    pesawat yang berfungsi sebagai sarana komunikasi. Begitu juga untuk

    jenis-jenis pesawat radio, baik berbentuk frekuensi, berbentuk modulasi

    maupun yang berbentuk sistem modulasinya. Dan sesuai dengan hukum

    Faraday, bahwa pada getaran radio yang ada di sekitar antena terdapat

    getaran listrik yang sesuai dengan getaran radio penyebabnya. Kemudian

    getaran-getaran yang diterima atau ditangkap oleh antena itu sifatnya

    masih begitu lemah, sehingga untuk bisa mendapatkan getaran yang

    memadai, masih perlu adanya penguat lebih lanjut (Adimas Ari Irawan,

    Sunggono Asi, K. Amien S, 1994).

    5. Penguat RF

    Fungsi utamanya adalah memperkuat getaran RF yang diterima

    oleh antena. Getaran-getaran yang diterima dan ditangkap oleh antena

    masih bersifat lemah dan perlu dikuatkan sampai pada batas yang

    mestinya. Pada umumnya, untuk setiap jenis pesawat penerima, pada

    baigian RF selalu saja dilengkapi dengan penyaring / filter yang fungsinya

    untuk memilah-milah atau memisahkan berbagai isyarat dari antena yang

    tidak diperlukan, sedangkan yang terpilih diperkuat sebagaimana

    mestinya. Jadi dengan kata lain, pesawat penerima hanya akan menangkap

    satu frekuensi tertentu saja kalau pesawat tersebut telah ditalakan. Dengan

    begitu bagian penguat RF ini berfungsi untuk meningkatkan intensitas

    getaran radio.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    24/70

    13

    b. Penerima

    Receiver atau penerima adalah sebuah rangkaian yang dapat

    menerima gelombang yang mempunyai frekuensi yang sama dengan frekuensi

    yang dimilikinya. Penerima ini digunakan untuk menerima gelombang yang

    dipancarkan oleh transmiter atau pemanacar. Didalam gelombang RF yang

    telah diterima oleh penerima terdapat sinyal asli/ sinyal pemodulasi dari

    pembawa termodulasi dan nantinya akan digunakan untuk mengendalikan

    relay. Bagan-bagan dari sebuah penerima gelombang RF akan dibahas berikut

    ini. Gambar diagram blok gelombang RF ditujukan oleh gambar 3

    1. Antena penerima

    2. Penala dan Osilator3. Pemisah sinyal

    4. pembalik fase

    Gambar 3. Diagram blok penerima gelombang RF.

    1. Antena penerima

    Seperti halnya pada pemancar, penerima juga menggunakan

    sebuah antena agar penerimaan bisa lebih efektif dan lebih sensitif.

    Perbedaannya terletak pada fungsinya, yaitu pada antena pemancar

    1

    4

    A

    B

    C

    D

    2 3

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    25/70

    14

    berfungsi untuk memancarkan gelombang sedangkan pada penerima

    berfungsi untuk menerima gelombang.

    2. Penala dan osilator

    Merupakan bagian yang berfungsi untuk membangkitkan getaran

    listrik frekuensi tinggi dengan frekuensi yang disesuaikan dengan getaran

    RF. Penala dan osilator ini menerima gelombang dari pemancar dengan

    baik beserta sinyal modulasinya dan selanjutnya dipisahkan kembali untuk

    diambil sinyal aslinya.

    3. Pemisah sinyal

    Sinyal yang telah diterima selanjutnya dipisahkan kembali dan

    diambil sinyal aslinya untuk dapat digunakan sesuai fungsinya.

    4. Saklar sinyal

    Saklar sinyal adalah sebuah saklar elektronik yang dikendalikan

    oleh sinyal yang mempunyai tegangan sebesar 1 3 volt. Saklar sinyal ini

    berfungsi untuk mengendalikan relay. Dengan memberikan triger berupa

    sebuah sinyal maka relay dapat dikendalikan. Jika sinyal diberikan pada

    triger saklar sinyal ini maka relay akan bekerja terus meskipun triger

    sinyalnya sudah lepas. Relay akan kembali normal (tidak bekerja) jika

    pada trigernya diberikan lagi masukan berupa sebuah sinyal seperti yang

    telah diberikan pertama klai. Meskipun masukan sinyal pada triger saklar

    sinyal ini dilepas relay akan tetap normal/ tidak bekerja. Relay akan

    bekerja lagi jika pada triger saklar sinyal kembali mendapatkan sinyal.

    Begitu seterusnya, sehingga saklar sinyal ini dapat digunakan untuk

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    26/70

    15

    mengendalikan pintu gerbang dengan menggunakan saklar kontak pada

    relay.

    c. Power Suplay

    Power suplay berfungsi memberikan tegangan pada setiap rangkaian.

    Pada rangkaian pemancar tidak diperlukan penyearah tegangan, karena pada

    pesawat pemancar tersebut sudah digunakan sumber tegangan searah (dc)

    yaitu dari batu baterai sebesar 1-3 V. sedangkan pada pesawat penerima perlu

    digunakan penyearah yaitu dengan menggunakan 4 buah dioda yang disusun

    dengan sistem jembatan/bridge.

    d. Komponen Pasif

    Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat bekerja

    tanpa harus diberikan tegangan atau catu daya terlebih dahulu. Komponen pasif

    ini ada 3 macam yaitu resistor / hambatan (R), induktor (L), dan kapasitor (C).

    Masing masing komponen pasif mempunyai fungsi dan karakter yang

    berbeda beda. Dalam bab ini penulis hanya akan mengulas secara singkat

    mengenai komponen komponen tersebut.

    1. Resistor / hambatan (R).

    Gambar 4. Simbol resistor

    Simbol resistor dapat dilihat pada gambar 4. Resistor berfungsi

    untuk menghambat arus yang akan melewati rangkaian. Satuan hambatan

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    27/70

    16

    adalah ohm (). Dalam kenyataanya untuk mengetahui nilai hambatan dari

    sebuah resistor kita bisa membaca kode warna yang ada pada resistor

    tersebut, atau bisa juga dengan mengukur nilai hambatanya dengan

    menggunakan alat ukur ohm meter. Resistor mempunyai kode warna, yang

    masing masing warna mempunyai nilai sendiri sendiri, seperti

    ditunjukkan pada tabel 1 & tabel 2.

    Tabel 1. Kode warna pada resistor

    WARNA NILAI

    Hitam 0

    Coklat 1

    Merah 2

    Orange 3

    Kuning 4

    Hijau 5

    Biru 6

    Ungu 7

    Abu abu 8

    Putih 9

    Tabel 2. Nilai toleransi pada resistor

    WARNA NILAI

    Emas 5 %

    Perak 10 %

    Tanpa warna 20 %

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    28/70

    17

    Adapun cara cara membaca kode warna pada resistor adalah

    sebagai berikut;

    1. Warna yang pertama adalah angka yang pertama.

    2. Warna yang kedua adalah angka kedua.

    3. Warna yang ke tiga adalah jumlah nol (0) yang mengikuti angka kedua.

    4. Warna ke empat adalah nilai toleransinya.

    Contoh perhitungan ; Misalnya ada sebuah resistor dengan kode warna,

    hijau, biru, orange, dan emas. Cara mengetahui nilai hambatan pada resistor

    dengan warna tersebut adalah sebagai berikut :

    Warna pertama hijau = 2, maka kita tuliskan angka pertama adalah

    2. Warna kedua biru = 3, maka setelah angka pertama, kita tulis angka

    kedua yaitu angka 3, sehingga menjadi 23. Selanjutnya warna ketiga orange

    = 3 berarti jumlah nol (0) yang mengikuti angka kedua ada 3 (000),

    sehingga menjadi 23000 = 23000 = 23 K .Warna terakhir emas = 5%

    berarti nilai toleransi hambatan sebesar 5%.

    Dengan demikian kita mengetahui bahwa resistor tersebut

    mempunyai nilai hambatan sebesar 23 K, dengan toleransi hambatan

    sebesar 5%.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 berikut :

    2 3 000 () 5 %

    Gambar 5. Cara membaca kode warna pada resistor

    Merah orange Orange Emas

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    29/70

    18

    Dalam teori hambatan kita mengenal hukum ohm yang isinya

    menjelaskan bahwa :

    Keterangan : V = Tegangan (Volt).

    I = Arus (Ampere).

    R = Hambatan (Ohm).

    Yakni bahwa nilai tegangan berbanding lurus dengan nilai arus dan

    berbanding terbalik dengan nilai hambatan.

    2. Induktor (L)

    Induktor adalah komponen elektronika yang terbuat dari kawat

    email yang digulung sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai- nilai

    tertentu dan dapat digunakan untuk fungsi- fungsi tertentu. Dalam tugas

    akhir ini komponen induktor digunakan sebagai Osilator, yang berfungsi

    untuk menghasilkan sinyal frekuensi tinggi. Induktor digunakan sebagai

    umpan balik dari sebuah penguat sehingga terjangkit gelombang yang

    mempunyai frekuensi tinggi. Sedangkan frekuensinya dapat diatur dengan

    memutar inti verit karena induktor ini digulung pada inti verit yang bisa

    diatu, sehingga gelombang frekuensinya pun bisa diatur sesuai dengan

    batas- batas tertentu.

    3. Relay, adalah saklar elektro magnetik. Relay ini bisa memutus dan

    menghubungkan suatu rangkaian jika ia diberi arus atau tegangan sesuai

    dengan kemampuanya. Dalam kajian ini relay digunakan sebagai saklar

    V = I x R

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    30/70

    19

    untuk mengunci dan membuka pintu gerbang, dan juga untuk memutus dan

    menyambungkan pulsa ke saklar sinyal.

    4. Kapasitor (C), Kapasitor adalah salah satu komponen pasif dalam

    elektronika yang berfungsi sebagai :

    - Pelewat atau pelolos arus bolak balik (ac).

    - Penyimpan sementara arus searah (dc).

    Kapasitor mempunyai nilai nilai tertentu dan dapat melewatkan

    arus ac dengan frekuensi tertentu pula. Rumus untuk menentukan nilai

    reaktansi kapasitif (XC) sebuah kapasitor terhadap frekuensi tertentu

    adalah:

    Keterangan : XC = Reaktansi kapasitif ().

    f = frekuensi (Hz)

    C = Capasitif (farad / F)

    e. Komponen Aktif

    Komponen aktif adalah kebalikan dari komponen pasif. Jika komponen

    pasif dapat bekerja tanpa harus diberikan tegangan atau catu daya terlebih

    dahulu namun komponen aktif akan dapat bekerja jika ia diberikan tegangan

    atau catu daya terlebih dahulu. Seperti halnya komponen pasif, komponen

    aktif ini juga ada beberapa macam diantaranya ; dioda, transistor, dan IC.

    Berikut akan dibahas secara singkat mengenai komponen komponen

    tersebut.

    XC = 1 / 2 f C

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    31/70

    20

    1. Dioda

    Dioda termasuk dalam komponen aktif. Dioda mempunyai dua

    buah elektrode yaitu anoda dan katoda. Simbol dioda dapat dilihat pada

    gambar 6. Dioda mempunyai dua buah tegangan bias yaitu bias maju

    (forward) dan bias mundur (revers). Cara pemberian tegangan bias maju dan

    bias mundur dapat dilihat pada gambar 7a dan gambar 7b. Dioda

    mempunyai banyak fungsi di antaranya sebagai penyearah tegangan dan

    sebagai penahan tegangan. Dalam kajian ini dioda difungsikan sebagai

    penyearah dan juga sebagai pengaman rangkaian.

    A K

    Gambar 6. Simbol Dioda

    (a) Forward (b) Revers

    Gambar 7. Bias maju dan bias mundur dioda.

    Pada gambar di atas, gambar 7 (a) lampu led akan menyala karena

    dioda menghantarkan arus dari anoda ke katoda. Sedangkan gambar 7 (b)

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    32/70

    21

    lampu led akan padam karena dioda tidak akan menghantarkan arus justru

    kebalikanya yaitu dioda akan menghambat arus sehingga tidak ada arus yang

    akan mengalir. Dengan melihat contoh pada gambar 7 (a) maka dioda dapat

    difungsikan sebagai penyearah tegangan. Dan dengan melihat contoh 7 (b)

    maka dioda dapat difungsikan sebagai penghambat arus dan dapat

    mengamankan rangkaian dari arus yang tidak dibutuhkan.

    2. Transistor

    Transistor mempunyai banyak macam dan jenis, yang masing

    masing mempunyai penggunaan dan karakteristik tersendiri. Tipe

    transistor ada 2 macam yaitu NPN dan PNP. Dalam kajian ini penulis

    hanya akan membahas tentang transistor NPN, karena transisitor yang

    digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini semuanya adalah transistor

    dengan tipe NPN.. Simbol transistor dapat dilihat pada gambar 8.

    Transistor mempunyai tiga elektroda yaitu elektroda Basis (B), Kolektor

    (C), dan elektroda Emitor (E).

    Kolector (C) Emitor (E)

    Basis (B) Basis (B)

    Emitor (E) Kolector (C)

    (a) Simbol Transistor NPN (b) Simbol Transistor PNP

    Gambar 8. Simbol Transistor NPN dan PNP.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    33/70

    22

    Pada dasarnya transistor NPN mempunyai kontruksi sand wich

    (berlapis dua ada lapisan lain di dalamnya) yaitu terdiri dari dua buah

    hubungan PN dengan sisi disebut emitor dan kolektor, sedangkan di tengah

    disebut elektroda basis. Cara kerja transistor sebagai berikut : Bila tegangan

    DC diberikan pada terminal terminal transistor, dengan hubungan PN,

    kolektor basis diberi tegangan bias mundur, maka tidak akan ada arus yang

    mengalir, seperti terlihat pada gambar 9. Dan bila pada hubungan PN basis

    emitor diberi tegangan bias maju maka akan ada arus yang mengalir (lihat

    gambar 10) . Transistor mempunyai 3 macam arus, yaitu arus basis ( IB ),

    arus kolektor ( IC ), dan arus emitor ( IE ).

    C

    B

    E

    Gambar 9. Elektroda Basis Kolektor diberi bias mundur.

    Ic

    C

    B

    Ib E

    Ie

    Gambar 10. Elektroda Basis Emitor diberi bias maju.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    34/70

    23

    Besarnya arus emitor (Ie) adalah jumlah dari arus basis (Ib) dan arus

    kolektor (Ic), Ie = Ib + Ic. Ilustrasi perbandingan arus basis, arus kolektor dan

    arus emitor dapat dilihat pada gambar 11. Dari perbandingan tersebut dapat

    diketahui bahwa arus basis yang sangat kecil dapat mengontrol arus kolektor

    yang besar. Maka dikatakan bahwa transistor mempunyai fungsi penguatan

    arus, dan perbandingan perubahan arus kolektor dengan perubahan arus basis

    didefinisikan sebagai faktor penguatan arus (hfe) ; yaitu hfe = Ic / Ib. Pada

    umumnya hfe transistor berharga sekitar 50 500 kali.

    Ic

    Ib

    Ie

    Gambar 11. Perbandingan arus basis, arus kolektor, dan arus emitor.

    3. Integratid Circuit (IC)

    Integrated Circuit( IC ) adalah komponen elektronika yang

    merupakan gabungan dari komponen aktif dan komponen pasif. IC

    mempunyai berbagai jenis dan fungsinya pun berbeda beda antara jenis

    satu dengan jenis yang lain. Fungsi IC biasanya dapat diketahui dari nomor

    seri yang dibuat oleh pabrik pembuat IC tersebut. Dalam rangkaian kali ini

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    35/70

    24

    akan dibahas mengenai karakter serta fungsi dari IC transmiter (TX - 2) dan

    receiver (RX 2).

    a. IC TX 2

    IC TX 2 adalah IC transmiter yang berfungsi membangkitkan

    sinyal berbentuk pulsa pulsa yang nantinya akan dikirimkan ke

    pesawat penerima dengan menggunakan glombang berfrekuensi tinggi

    (35 MHz).

    Gambar 12. IC TX - 2b. IC RX 2

    IC RX 2 ini adalah IC receiver yang berfungsi menerima sinyal

    yang telah dikirimkan oleh pesawat pemancar. IC ini memisahkan dan

    membedakan masing masing pulsa yang telah diterimanya.

    Gambar 13. IC RX 2

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    36/70

    25

    4. Motor Listrik

    Motor listrik adalah peralatan listrik yang mengubah dari

    besaran listrik kebesaran mekanik. Kopling diantara sistem listrik dan

    sistem mekanis adalah melalui medium dari medan arus listrik. Prinsip

    dasar dari sebuah motor listrik adalah adanya dua buah gaya magnet yang

    dihasilkan dari sebuah medan magnet permanen dengan medan magnet

    buatan listrik. Prinsip ini sesuai dengn kaidah tangan kiri fleming yang

    menyebutkan bahwa jika ada garis gaya magnet yang menembus telapak

    tangan, arah arus searah dengan jari jari tangan makan akan timbul

    gaya yang arahnya searah dengan ibu jari.

    Pada motor dc arah arus tetap, yang akan diberikan melalui

    penghanta komuntatornya, sehingga arah arus gaya F yang akan

    berinteraksi dengn garis-garis gaya magnet akan menghasilkan arah

    gerakan. Sehingga untu dapat menentukan arah gerakan motor dc

    pengubahan terjadi pada pembalikan arah arusnya saja.

    Gb 14. Pemberian arah arus pada motor dc

    N S

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    37/70

    26

    N B F F S

    Gb 15.Arah gerakan akibat pemberian arus

    Berdasarkan karakteristiknya, motor arus searah mempunyai

    daerah pengaturan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus

    bolak-balik. Prinsip kerja motor arus searah berdasarkan pada penghantar

    yang membawa arus ditempatkan dalam suatu medan, gaya yang

    menimbulkan torsi akan menghasilkan rotasi mekanik, sehingga motor

    akan berputar. Jadi motor arus searah ini menerima energi mekanik

    berupa perputaran, yang dapat diaplikasikan dengan peralatan yang lain.

    Prinsip kerja dari motor dc membutuhkan :

    1. Adanya garis-garis medan magnet pada jangkar yang berada distator.

    2. Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada jangkar yang berada

    dalam medan magnet.

    3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi.

    Torsi yang dibangkitkan oleh motor arus searah yang cenderung

    memutar jangkarnya tergantung pada:

    1. Fluks yang dihasilkan oleh kutub utama ().

    2. Arus yang mengalir pada belitan jangkar (Ia).

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    38/70

    27

    Sehingga dapat ditulis secara umum torsi tersebut :

    T = K..Ia lb-ft

    Keterangan:

    T = Torsi dalam lb-ft

    = Fluks perkutub dalam dalam Maxwell

    K = Konstanta

    Fluks yang dihasilkan kutub utama dalam arus yang mengalir

    pada belitan jangkar akan menghasilkan gaya. Jika diandaikan

    penampangan jangkar dengan jari-jari r meter dan gaya yang cenderung

    memutar jangkar tersebut adalah F dalam Newton serta kecepatan

    jangkar dalam N dalam rps maka persamaan torsi jangkar (Ta) akan

    mempunyai persamaan:

    Ta = F x r Newton-meter (N-m)

    Salah satu gambar bentuk dari motor dc yaitu:

    Gambar 16. Bentuk motor dc (H.M. Rusli Harahap, 1996)

    Sumbu antara kutub/sumbu lintang

    Tonjolan kedalamdari bagian diam

    Gendang/tabung

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    39/70

    28

    Putar Kanan 2

    A

    B

    C

    D

    Gelombag

    RF

    4,5 VPutar kanan 1

    Putar Kiri 2

    Putar Kiri 1

    B. Kerangka Berfikir

    Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa pengendali pintu

    gerbang dan garasi dari jarak jauh ini bekerja dengan bantuan gelombang

    frekuensi tinggi / RF yang dipancarkan lewat udara oleh sebuah rangkaian

    pemancar dan selanjutnya diterima dan diolah oleh sebuah rangkaian

    penerima. Cara kerja rangkaian dapat dilihat pada gambar 17.

    Gambar 17. Cara kerja pengendali pintu gerbang dan garasi jarak jauh.

    Mula mula pulsa dibangkitkan oleh pembangkit pulsa yaitu dengan

    menekan tombol 1, 2, 3 dan 4. Kemudian pulsa pulsa tersebut dibawa oleh

    pemancar untuk dikirimkan ke rangkaian penerima lewat udara. Gelombang

    RF akan diterima oleh rangkaian penerima karena di dalam rangkaian

    penerima terdapat penala gelombang dengan frekuensi yang sama seperti pada

    pemancar. Selanjutnya oleh rangkaian penerima, gelombang RF dan sinyal

    asli yang berupa pulsa akan dipisahkan. Gelombang RF dibuang dan sinyal

    asli diambil. Sinyal asli yang berupa pulsa tersebut selanjutnya digunakan

    untuk mengendalikan saklar sinyal yang ada pada pesawat penerima. Pada

    saklar sinyal ini untuk mengendalikan motor dc, maka moor akan

    Pemancar

    Gel. RFPenerima

    Pintu

    gerbang

    Pintu

    Garasi

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    40/70

    29

    mengendalikan pintu gerbang atau garasi membuka ataupun menutup (open /

    close).

    C. Pembuatan Alat

    Simulasi pengendali pintu gerbang dan garasi secara otomatis adalah

    aplikasi dari sebuah rangkaian pemancar RF dan penerimanya yang dipadukan

    dengan sebuah pembalik fase. Pembalik fase yaitu sebuah rangkaian yang

    dapat mengubah terminal posif menjadi negatif dan sebaliknya sesuai dengan

    perintah masukannya.

    a. Alat dan Bahan

    Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk penyusunan rangkaian

    adalah sebagai berikut :

    1. Alat

    a. Multi meter

    b. Solder

    c. Bor PCB

    d. Tang potong

    e. Tang cucut

    f. Obeng

    g. Osiloscope

    2. Bahan

    a. PCB

    b. Larutan PCB (ferry clorit)

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    41/70

    30

    c. Resistor.. ................ 100, 1K, 220K (2), 10K (7), 150K,100, 560 (2),

    330K, 680, 3K9, 2K2 (3), 2M2 (2), 1K2, 1K5,

    8K2, 22K.

    d. Kapasitor..............100nf, 5pf, 15pf (2), 2.2nf, 27pf, 47pf, 6pf, 18pf,

    33nf, 1nf, 471pf, 470f/16 v, 4.7f/50v.

    e. 0.3 mm, 0.1mm.

    f. Transistor .............. C 1815 (4), D228(4).

    g. IC .......................... TX 2, RX 2.

    h. Dioda..................... IN 4001

    i. Kristal (Y)............. 35 MHz

    j. Motor DC 12 Volt 2 buah

    k. Koker 8 mm

    l. Kabel rangkaian.

    b. Perencanaan Rangkaian

    1. Pemancar

    Alat yang digunakan sebagai remote control untuk mengendalikan

    pintu gebang dan garasi adalah sebuah rangkaian pemancar yang

    cukup sederhana. Pemancar ini terdiri dari beberapa bagian yang

    digabungkan sehingga sistem rangkaian dapat bekerja dengan baik.

    Bagian - bagian tersebut adalah pembangkit sinyal, Osilator,

    Modulator, dan penguat gelombang RF, serta sebuah antena.

    Rangkaian pemancar gelombang RF dapat dilihat pada gambar 18.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    42/70

    31

    Y

    4

    Gambar 18. Rangkaian Pemancar gelombang RF.

    Cara kerja rangkaian pemancar gelombang RF dapat dijelaskan

    sebagai berikut. Sebagai pembangkit sinyal adalah sebuah IC yaitu IC

    TX-2. IC ini membangkitkan sinyal berupa pulsa. Karena sinyal yang

    dihasilkan berupa pulsa maka bentuk sinyalnya adalah kotak. Bentuk

    sinyal yang dihasilkan oleh IC TX - 2 dapat dilihat pada gambar 19.

    Gambar 19. Bentuk sinyal yang dihasilkan oleh IC TX 2.

    Pulsa atau sinyal ini digunakan untuk mengaktifkan Osilator yang

    dibentuk oleh Q2 bersama sama dengan C1, C2, dan Y. R4 berfungsi

    untuk memberikan bias basis atau tegangan bias Q2. Q1 adalah sebagai

    t

    Vout

    4

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    43/70

    32

    modulator atau penggabung sinyal antara sinyal berupa pulsa dan

    sinyal pembawa dari osilator RF. Jika input Q1 mendapatkan sinyal

    berupa pulsa dari IC TX- 2, maka Q1 akan menghantar dan

    memberikan pulsa kepada Q2. Dengan demikian Q2 juga akan bekerja

    dan osilator pun akan aktif / bekerja. Karena proses yang demikian

    maka terjadilah penumpangan atau pemodulasian sinyal dari sinyal

    pulsa kepada gelombang pembawa. Selanjutnya gelombang pembawa

    yang telah dimodulasi dikuatkan oleh Q3 lewat C3. Setelah gelombang

    RF ini dikuatkan selanjutnmya dipancarkan oleh antena pemancar

    melalui C4.

    2. Penerima.

    Seperti halnya pada pemancar, penerima juga disusun dari

    beberapa bagian. Dengan demikian akan bekerja dengan baik sebagai

    pengendali pintu gerbang dan garasi dari jarak jauh. Rangkaian

    penerima gelombang RF dapat dilihat pada gambar 20.

    Gambar 20. Rangkaian Penerima.

    Ke pembalik

    fase

    4,5Vdc

    IC RX-2

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    44/70

    33

    Fungsi dari rangkaian penerima adalah kebalikan dari fungsi

    rangkaian pemancar. Rangkaian pemancar menggabungkan sinyal

    berupa pulsa dengan gelombang pembawa, sedangkan rangkaian

    penerima memisahkan sinyal berupa pulsa tersebut dari gelombang

    pembawa. Pada rangkaian penerima ditambahkan dengan sebuah

    saklar pembalik fase yang berfungsi untuk mengendalikan arah putaran

    motor dc.

    Mula - mula gelombang RF dari pemancar diterima oleh antena

    penerima, selanjutnya ditala oleh Q1 dengan bantuan C2 dan L1, serta

    C3. Kemudian sinyal pulsa dipisahkan dari gelombang RF atau

    gelombang pembawa. Lalu sinyal pulsa ini diseleksi oleh IC RX - 2

    sesuai dengan pulsa yang diberikan oleh pemancar. Pulsa dari

    pemancar ada tiga buah pulsa yang mempunyai jeda waktu yang

    berbeda beda. Kemudian sinyal yang bertegangan 3 volt ini

    dilewatkan. Jika pada pemancar yang ditekan adalah tombol 1 atau

    kaki no 5 yang di groundkan, maka pada rangkaian penerima pembalik

    fase akan keluar melalui output 1. Jika tombol 2 ditekan atau kaki no 4

    yang di groundkan maka pada rangkaian penerima sinyal pembalik

    fase akan keluar melalui output 2. Jika tombol 3 ditekan atau kaki no 1

    yang di groundkan maka pada rangkaian penerima sinyal akan keluar

    melalui output 3. Jika tombol 4 ditekan atau kaki no 14 yang di

    groundkan maka pada rangkaian penerima sinyal akan keluar melalui

    output 4. Selanjutnya sinyal ini digunakan untuk mengendalikan

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    45/70

    34

    rangkaian pembalik fase motor dc. Rangkaian pembalik fase dapat

    dilihat pada gambar 21. Cara kerja dari rangkaian pembalik fase adalah

    sebagai berikut;

    Gambar 21. Rangkaian pembalik fase.

    Prinsip kerja dari gambar pembalik fase yaitu jika tombol 1 dari

    pemancar ditekan maka kaki IC RX 2 no 6 pada penerima akan

    menghasilkan output tegangan sebesar 3 V. Tegangan tersebut akan

    Q1 on maka Q2 juga aka aktif dan pada kaki kolektor Q2 dan Q3 akan

    lebih positif dari pada kaki kolektor Q4 dan Q5 yang tidak

    mendapatkan tegangan input dari kaki IC RX no 7. setelah

    mendapatkan tegangan maka motor akan berputar sesuai dengan

    perintah masukan dari kaki IC dan motor akan berputar.

    Sebaliknya jika tombol 2 dari pemancar ditekan maka kaki IC RX

    2 no 7 pada penerima akan menghasilkan output tegangan sebesar

    M

    M

    +

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    46/70

    35

    3 V. Tegangan tersebut akan melewati R4 dan akan mengaktifkan atau

    kaki kolektor Q4 dan Q5akan lebih positif dari pada kaki kolektor Q2

    dan Q3 yang tidak mendapatkan tegangan input dari kaki IC RX no 6.

    setelah mendapatkan tegangan maka motor dc akan berputar sesuai

    dengan perintah masukan dari kaki IC dan motor dc akan berputar.

    D. Perencanaan Alat

    Sebelum membuat simulasi rangkaian pembuka pintu gerbang dan

    garasi ini, harus dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat dan

    bahan yang harus digunakan telah dituliskan pada bab sebelumnya. Disamping

    alat dan bahan yang harus dipersiapkan, kita juga harus mempersiapkan

    bentuk bok dari alat yang akan dibuat. Berikut adalah bentuk bok dari

    pemancar dan penerimanya.

    Karena pemancar pada alat ini adalah sebuah pengendali yang bisa

    dibawa atau dipindah dengan mudah, maka pemancar harus dibuat seringan

    dan sesederhana mungkin. Dalam pembuatan alat ini bok pemancar dibuat

    seperti remote control pada televisi. Bentuk bok pemancar gelombang RF

    (remote kontrol) tampak dari depan dapat dilihat pada gambar 22. Bentuk

    bok pemancar gelombang RF (remote kontrol) tampak dari belakang dapat

    dilihat pada gambar 23. Gambar bentuk pintu gerbang yang dilengkapi

    mekanik untuk bergerak maju dan mundur. 24 Sedangkan bentuk bok

    penerima dapat dilihat pada gambar 25.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    47/70

    36

    Gambar 22. Bok remote kontrol tampak dari depan

    Gambar 23. Bok remote kontrol tampak dari belakang.

    antena

    Lampu

    indikator

    Tombol tekan

    antena

    Box baterai

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    48/70

    37

    Gambar 24. Pintu gerbang mekanik

    Gambar 25. Pintu garasi mekanik

    Motor dc

    gerigi

    Motor dc

    gerigi

    rel gerigi

    Pintu garasi

    Pintu

    rel gerigi

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    49/70

    38

    E. Pembuatan PCB

    Untuk pembuatan alat terlebih dahulu kita membuat PCB dari

    masing masing rangkaian, kemudian memasangkan komponen komponen

    yang telah disiapkan pada PCB sesuai dengan tempatnya. Dengan demikian

    maka rangkaian akan dapat bekerja dengan baik. PCB pemancar tampak dari

    atas dan tampak dari bawah dapat dilihat pada gambar 26 dan 27. Sedangkan

    PCB penerima tampak dari atas dan tampak dari bawah dapat dilihat pada

    gambar 28 dan 29.

    Gambar 26. PCB pemancar tampak atas.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    50/70

    39

    Gambar 27. PCB pemancar tampak bawah

    Gambar 28. PCB penerima pandangan atas

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    51/70

    40

    Gambar 29. PCB penerima tampak bawah

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    52/70

    41

    BAB III

    HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Uji

    a. Pengujian Pengukuran Dengan Osiloscope

    Dari rangkaian pemancar dan penerima yang telah dibuat,

    dilakukan pengujian dengan mengukur tegangan, dan bentuk sinyal yang

    dikeluarkan oleh rangkaian. Dengan menggunakan osiloskop kita bisa

    mengetahui tegangan, dan bentuk sinyal yang dikeluarkan oleh masing

    masing rangkaian tersebut.

    1. Pengujian rangkaian pemancar

    Dalam pengujian pemancar ini kita akan mengukur besar

    tegangan dan bentuk sinyal output pemancar. Rangkaian pemancar

    dalam pengujian dapat di bagi menjadi tiga bagian atau blok yaitu ;

    pembangkit pulsa, osilator RF, dan penguat akhir, yang mana pada

    output masing masing blok tersebut mempunyai bentuk sinyal yang

    berbeda beda. Bagian dari blok blok tersebut dapat dilihat pada

    gambar 30.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    53/70

    42

    Pembangkit pulsa Osilator

    Penguat akhir

    Gambar 30. Pembagian blok pada pemancar

    a). Pembangkit pulsa

    Sinyal berupa pulsa dibangkitkan oleh IC TX-2. Hasil keluaran

    dari IC tersebut adalah pada kaki IC nomor 8. Dari hasil pengujian

    pembangkit pulsa, didapatkan data sebagai berikut;

    Vo : 3 V pp

    Bentuk sinyal :

    Gambar 31. Hasil keluaran pembangkit pulsa.

    b). Osilator RF

    Osilator RF ini membangkitkan gelombang RF dengan

    frekuansi 35 MHz. Gelombang RF diperlukan untuk mengirim

    Y

    t

    Vout

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    54/70

    43

    pulsa dari pemacar menuju ke penerima. Dari hasil pengujian

    osilator RF didapatkan data sebagai berikut;

    Vo : 3 V pp

    Bentuk sinyal :

    Gambar 32. Hasil keluaran dari osilator RF.

    c). Penguat akhir

    Penguat akhir merupakan rangkaian paling akhir dari

    pemancar. Pada output penguat akhir ini, pulsa yang

    dibangkitkan telah dimodulasikan pada gelombang RF dan telah

    dikuatkan. Hasil pengujian penguat akhir adalah sebagai berikut;

    Vo : 3 V pp

    Bentuk sinyal :

    Gambar 33. Output pemancar.

    t

    t

    Vout

    Vout

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    55/70

    44

    2. Pengujian rangkaian penerima

    Seperti yang telah dilakukan pada rangkaian pemancar, pengujian

    rangkaian penerima juga akan mengukur tegangan dan bentuk sinyalnya

    kecuali untuk saklar sinyal. Blok rangkaian penerima dapat dilihat pada

    gambar 34 dan 35.

    Gambar 34. Blok rangkaian Penerima.

    Gambar 35. Rangkaian pembalik fase

    M

    M

    +

    Ke pembalik

    fase

    4,5Vdc

    IC RX-2

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    56/70

    45

    a) Penerima gelombang RF

    Sinyal berupa gelombang RF yang dipancarkan oleh

    pemancar selanjutnya akan ditangkap oleh rangkaian penerima

    dengan menggunakan penerima gelombang RF ini. Bentuk

    gelombang yang ditangkap sama persis separti gelombang yang

    dipancarkan oleh pemancar yaitu yang dikeluarkan oleh penguat

    akhir. Gambar 36.

    Vo : 3 V pp

    Gambar 36. Gelombang yang diterima oleh rangkaian penerima.

    b) Pemisah sinyal

    Gelombang RF yang diterima kemudian dipisahkan oleh

    pemisah sinyal dan selanjutnya pulsa pulsa yang ada didalamnya

    akan dipisahkan oleh IC RX - 2 sesuai dengan jumlah pulsa. Bentuk

    gelombang setelah dipisahkan akan menjadi seperti bentuk

    gelombang yang dibangkitkan pembangkit pulsa pada rangkaian

    pemancar.

    t

    Vout

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    57/70

    46

    Vo : 3 V pp

    Gambar 37. Pulsa yang telah dipisahkan dari gel RF

    c) Pembalik fase

    Cara pengujian rangkaian pembalik fase ini tidak melihat

    bentuk gelombang yang dihasilkan, namun dengan cara memasukkan

    tegangan berbentuk pulsa ataupun sinus sebesar 3 5 V kedalam

    input rangkaian. Lebih jelasnya sebagai berikut :

    ~ Pertama masukkan tegangan kedalam input pembalik fase

    sebesar 3 5 V. Jika rangkaian berfungsi dengan baik maka

    motor dc yang dihubungkan pada saklar sinyal akan berputar, dan

    motor dc akan berputar sesuai dengan tegangan yang

    dimasukkan.

    ~ Setelah motor dc berputar kemudian masukkan kembali tegangan

    sebesar 3 5 V kedalam input rangkaian untuk tombol kedua,

    maka motor akan berputar berlawanan arah dengan arah putaran

    motor dc yang dihasilkan masukan dari tombol pertama.

    t

    Vout

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    58/70

    47

    b. Pengujian Fungsi Alat

    Setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur

    Osiloscope, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap

    fungsi dan kemampuan alat secara keseluruhan. Pada bagian pemancar atau

    remote control terdapat empat buah tombol saklar push botton yang

    masing masing berfungsi untuk mengendalikan arah putaran motor dc

    pada bagian penerima.

    Pada remote control saklar tombol 1 berfungsi untuk

    mengendalikan arah putaran motor dc kekanan, saklar tombol 2 berfungsi

    untuk mengendalikan arah putaran motor kekiri, saklar tombol 3 berfungsi

    untuk mengendalikan arah putaran motor kekanan, dan saklar tombol 4

    berfungsi untuk mengendalikan arah putaran motor kekiri.

    Dalam kaitan hal ini, simulasi beban yang dimaksud adalah pintu

    gerbang dan garasi. Berat beban 80 gr sampai 130 gr at

    tegangan out put yang dihasilkan bagian penerima adalah 9 - 12 V maka

    motor bergerak agak lambat akan tetapi konstan.

    Kemampuan jarak yang dapat dijangkau alat ini kurang lebih

    adalah 20 meter dengan beban pintu 120 gr. Hal ini dapat dilihat dari hasil

    pengujian jarak jangkauan. Hasil pengujian jarak jangkauan dapat dilihat

    pada tabel 3.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    59/70

    48

    Tabel 3. Hasil pengujian jarak jangkauan pemancar dan penerima

    gelombang RF.

    Jarak Jangkauan alat

    Pemancar & penerima

    (meter)Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4

    1 Buka Tutup Buka Tutup

    3 Buka Tutup Buka Tutup

    5 Buka Tutup Buka Tutup

    7 Buka Tutup Buka Tutup

    9 Buka Tutup Buka Tutup

    10 Buka Tutup Buka Tutup

    12 Buka Tutup Buka Tutup15 Buka Tutup Buka Tutup

    18 Buka Tutup Buka Tutup

    20 Buka Tutup Buka Tutup

    23 Buka Tutup Buka Tutup

    25 Buka Tutup Buka Tutup

    28 Buka Tutup Buka Tutup

    30 Buka Tutup Buka Tutup

    > 30Tidak

    buka

    Tidak

    tutup

    Tidak

    buka

    Tidak

    tutup

    Pengujian dilakukan pada kondisi antena pemancar dan antena

    penerima ditarik pada posisi maksimal.

    Dengan melihat Tabel 3 maka dapat diketahui bahwa jarak

    maksimal yang dapat dijangkau oleh pemancar / remote control untuk

    mengendalikan pintu gerbang dan garasi yang ada pada rangkaian penerima

    adalah 20 meter.

    Kemampuan berat beban pintu yang dapat ditarik alat ini dengan

    kemampuan motor dc (9 12) Volt dengan beban pintu 120 gr. Hal ini

    dapat dilihat dari hasil pengujian berat beban pintu. Hasil pengujian berat

    beban pintu dapat dilihat pada tabel 4.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    60/70

    49

    Tabel 4. Hasil pengujian kemampuan motor dc terhadap berat

    beban pintu.

    Berat Beban Alat

    Pemancar &penerima

    (gr)

    Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4

    10 70Bergerak

    sangat cepat

    Bergerak

    sangat cepat

    Bergerak

    sangat cepat

    Bergerak

    sangat cepat

    85Bergerak

    sangat cepatBergerak

    sangat cepatBergerak

    sangat cepatBergerak

    sangat cepat

    90

    Bergerak

    sangat cepat

    Bergerak

    sangat cepat

    Bergerak

    sangat cepat

    Bergerak

    sangat cepat

    95Bergerak

    cepat

    Bergerak

    cepat

    Bergerak

    cepat

    Bergerak

    cepat

    110Bergerak

    cepat

    Bergerak

    cepat

    Bergerak

    cepat

    Bergerak

    cepat

    115Bergerak

    cepatBergerak

    cepatBergerak

    cepatBergerak

    cepat

    120Bergerak

    agak lambatBergerak

    agak lambatBergerak

    agak lambatBergerak

    agak lambat

    125Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat130

    Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat

    135Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat

    Bergerak

    agak lambat

    140Bergerak

    lambat

    Bergerak

    lambat

    Bergerak

    lambat

    Bergerak

    lambat

    145Bergerak

    lambat

    Bergerak

    lambat

    Bergerak

    lambat

    Bergerak

    lambat

    150Tidak

    bergerak

    Tidak

    bergerak

    Tidak

    bergerak

    Tidak

    bergerak

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    61/70

    50

    Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini

    dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak

    terhadap penghalang.

    Tabel 5. Hasil pengujian kemampuan pengendali terhadap

    penghalang.

    Jarak Jangkauan alat

    pengendali terhadap

    penghalang

    (meter)

    Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4

    1 Merespon Merespon Merespon Merespon3 Merespon Merespon Merespon Merespon

    5 Merespon Merespon Merespon Merespon

    7 Merespon Merespon Merespon Merespon

    9 Merespon Merespon Merespon Merespon

    10 Merespon Merespon Merespon Merespon

    12 Merespon Merespon Merespon Merespon

    15 Merespon Merespon Merespon Merespon

    18Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    20 Tidakmerespon

    Tidakmerespon

    Tidakmerespon

    Tidakmerespon

    23Tidak

    meresponTidak

    meresponTidak

    meresponTidak

    merespon

    25Tidak

    meresponTidak

    meresponTidak

    meresponTidak

    merespon

    28Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    30Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini

    dengan Posisi Vertikal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak

    terhadap posisi uji secara vertikal.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    62/70

    51

    Tabel 6. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali

    terhadap posisi uji secara vertikal.

    Jarak Jangkauan alatpengendali posisi uji

    secara vertikal(meter)

    Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4

    1 Merespon Merespon Merespon Merespon

    3 Merespon Merespon Merespon Merespon

    5 Merespon Merespon Merespon Merespon

    7 Merespon Merespon Merespon Merespon

    9 Merespon Merespon Merespon Merespon

    10 Merespon Merespon Merespon Merespon

    12 Merespon Merespon Merespon Merespon

    15 Merespon Merespon Merespon Merespon

    18 Merespon Merespon Merespon Merespon

    20 Merespon Merespon Merespon Merespon

    23 Merespon Merespon Merespon Merespon

    25 Merespon Merespon Merespon Merespon

    28 Merespon Merespon Merespon Merespon

    30 Merespon Merespon Merespon Merespon

    > 30Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini

    dengan posisi vertikal dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat dari

    hasil pengujian jarak terhadap posisi uji secara vertikal dengan adanya

    penghalang.

    Tabel 7. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali

    terhadap posisi uji secara vertikal dengan adanya penghalang

    Jarak Jangkauan alat

    pengendali posisi ujisecara vertikal dengan

    penghalang

    (meter)

    Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4

    1 Merespon Merespon Merespon Merespon

    3 Merespon Merespon Merespon Merespon

    5 Merespon Merespon Merespon Merespon

    7 Merespon Merespon Merespon Merespon

    9 Merespon Merespon Merespon Merespon

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    63/70

    52

    10 Merespon Merespon Merespon Merespon

    12 Merespon Merespon Merespon Merespon

    15 Merespon Merespon Merespon Merespon

    >15Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini

    dengan Posisi horisontal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian jarak

    terhadap posisi uji secara horisontal.

    Tabel 8. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali

    terhadap posisi uji secara horizontal.

    Jarak Jangkauan alat

    pengendali posisi uji

    secara horisontal

    (meter)

    Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4

    1 Merespon Merespon Merespon Merespon

    3 Merespon Merespon Merespon Merespon

    5 Merespon Merespon Merespon Merespon

    7 Merespon Merespon Merespon Merespon

    9 Merespon Merespon Merespon Merespon10 Merespon Merespon Merespon Merespon

    12 Merespon Merespon Merespon Merespon

    15 Merespon Merespon Merespon Merespon

    18 Merespon Merespon Merespon Merespon

    20 Merespon Merespon Merespon Merespon

    23 Merespon Merespon Merespon Merespon

    25 Merespon Merespon Merespon Merespon

    28 Merespon Merespon Merespon Merespon

    30 Merespon Merespon Merespon Merespon

    > 30Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Kemampuan pengendali pintu yang dapat merespon alat ini

    dengan posisi horizontal dengan adanya penghalang. Hal ini dapat dilihat

    dari hasil pengujian jarak terhadap posisi uji secara horizontal dengan

    adanya penghalang.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    64/70

    53

    Tabel 9. Hasil pengujian kemampuan merespon pengendali

    terhadap posisi uji secara horizontal dengan adanya penghalang.

    Jarak Jangkauan alatpengendali posisi uji

    secara horizontaldengan penghalang

    (meter)

    Tombol 1 Tombol 2 Tombol 3 Tombol 4

    1 Merespon Merespon Merespon Merespon

    3 Merespon Merespon Merespon Merespon

    5 Merespon Merespon Merespon Merespon

    7 Merespon Merespon Merespon Merespon

    9 Merespon Merespon Merespon Merespon

    10 Merespon Merespon Merespon Merespon

    12 Merespon Merespon Merespon Merespon

    15 Merespon Merespon Merespon Merespon

    >15Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Tidak

    merespon

    Jadi kemampuan pengendali dapat merespon dengan baik tanpa

    adanya penghalang, meskipun pada posisi uji secara vertical maupun

    horizontal selama masih dalam jarak jangkauan alat pengendali tersebut.

    B. Analisis Rangkaian

    Pengendali untuk pintu gerbang dan garasi ini dibuat untuk dapat

    memudahkan kita dalam membuka dan menutup pintu gerbang atau garasi

    dengan jarak jauh. Misalnya kita sedang berada di depan rumah seberang jalan

    atau sedang menuju kerumah dengan jarak kira-kira 20 meter. Bilamana ingin

    membuka pintu gerbang tidak perlu turun dari mobil maka kita tinggal

    menekan tombol remote control untuk membuka dan menutup pintu gerbang.

    Dengan demikian kita tidak perlu datang dan membukakan pintu gerbang

    yang jaraknya cukup jauh dari jangkauan kita.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    65/70

    54

    Mula mula pulsa yang akan dikirimkan dari pemancar ke

    penerima ditumpangkan pada gelombang sinyal yang berfrekuensi tinggi.

    Gelombang sinyal yang berfrekuensi tinggi tersebut dipancarkan melalui

    antena pemancar, kemudian diterima oleh antena penerima selanjutnya

    diproses oleh rangkaian penerima agar dapat digunakan untuk mengendalikan

    putaran motor dc.

    Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa pengendali pintu

    gerbang dan garasi dari jarak jauh ini bekerja dengan bantuan gelombang

    frekuensi tinggi / RF yang dipancarkan lewat udara oleh sebuah rangkaian

    pemancar dan selanjutnya diterima dan diolah oleh sebuah rangkaian penerima

    Mula mula pulsa dibangkitkan oleh pembangkit pulsa yaitu

    dengan menekan saklar tombol pada remote control. Kemudian pulsa pulsa

    tersebut dibawa oleh pemancar untuk dikirimkan ke rangkaian penerima

    lewat udara. Gelombang RF akan diterima oleh rangkaian penerima karena di

    dalam rangkaian penerima terdapat penala gelombang dengan frekuensi yang

    sama seperti pada pemancar. Selanjutnya oleh rangkaian penerima, gelombang

    RF dan sinyal asli yang berupa pulsa akan dipisahkan. Gelombang RF dibuang

    dan sinyal asli diambil. Sinyal asli yang berupa pulsa tersebut selanjutnya

    digunakan untuk mengendalikan saklar sinyal yang ada pada pesawat

    penerima. Pada saklar sinyal ini untuk mengendalikan motor, maka moor akan

    mengendalikan pintu gerbang atau garasi membuka ataupun menutup (open /

    close). Motor yang digunakan dalam kaitannya hal ini adalah jenis motor dc

    1

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    66/70

    55

    C. Pembahasan

    Setelah melakukan pengujian dan pengamatan , maka telah terbukti

    bahwa remote control pembuka pintu gerbang dan garasi ini dapat digunakan

    untuk mengontrol pintu gerbang dan garasi. Dengan menggunakan kode

    berupa pulsa yang ditumpangkan pada gelombang frekuensi tinggi, maka

    pintu gerbang dan garansi dapat diopersikan dari jauh. Tiap saklar tombol

    pada remote control digunakan untuk mengendalikan satu arah putaran motor.

    Dalam praktek ini disediakan empat saklar tombol push botton untuk

    mengendalikan dua motor dc dengan empat arah putaran.

    D. Kelebihan dan kelemahan Rangkaian

    Jarak jangkauan pengendalian pintu gerbang dan garasi ini hanya

    alang, kemampuan

    untuk menggerakkan pintu gerbang dan garasi juga mempengaruhi kinerja laju

    pintu gerbang atau garasi, apabila gerigi pada pintu gerbang dan garasi

    mengalami kemacetan maka pintu gerbang atau garasi tidak dapat

    dikendalikan. Oleh karena itu, mekanik pada pintu gerbang atau garasi harus

    benar-benar dapat bekerja dengan baik.

    Keadaan lingkungan juga mempengaruhi kinerja pengendali pintu

    gerbang dan garasi. Struktur bentuk penghalang, seperti tembok bangunan,

    pohon dan lain sebagainya juga mempengaruhi kinerja rangkaian pengendali,

    jika jarak yang dipancarkan terlalu jauh maka sensitifitas penerima lemah atau

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    67/70

    56

    bahkan tidak merespon. Intensitas getaran RF yang masih lemah, sedangkan

    untuk menambah tingkat penguat dapat menyebabkan terjadinya kebocoran.

    Apabila rangkaian kendali dekat dengan station radio yang

    frekuensinya mendekati 35 MHz, rangkaian kendali akan mengalami

    gangguan yang menyebabkan sensitifitas rangkaian pengendali menjadi

    terganggu.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    68/70

    52

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil

    beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

    1. Dengan menggunakan gelombang frekuensi tinggi sebagai pembawa

    sinyal, dapat dibuat sebuah remote control untuk mengendalikan pintu

    gerbang dan garasi dari jarak jauh.

    2. Pengendali pintu gerbang dan garasi mampu mengendalikan pintu gerbang

    dan garasi dengan jarak jangkauan

    penghalang, seperti struktur bangunan, pohon, dan lain sebagainya.

    3. Pembalik fase pada rangkaian penerima, dapat dikendalikan hanya dengan

    pemberian satu sinyal / pulsa.

    B. Saran

    1. Sebaiknya kita juga tidak mengabaikan handle dan pengunci pintu

    gerbang dan garasi hal ini untuk mengantisipasi apabila remote control

    sewaktu - waktu rusak karena jatuh atau karena sebab yang lain.

    Penggunaan handel penarik dan pengunci pintu gerbang dan garasi untuk

    mengantisipasi jika arus baterai pada remote control sudah habis dan kita

    belum mempunyai persediaan baterai yang baru.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    69/70

    53

    2. Perlu adanya pengunci otomatis yang dapat dikendalikan dengan frekuensi

    bertingkat/ berlapis dan tidak sama dengan frekuensi remote pengendali

    pintu gerbang dan garasi agar pintu gerbang dan garasi tidak mudah

    dikendalikan oleh orang asing.

    3. Perlunya rangkaian pendingin untuk mengantisipasi kejenuhan pada

    rangkaian penerima agar kinerja rangkaian benar-benar dalam kondisi

    baik.

  • 8/9/2019 Pengendali pintu gerbang

    70/70

    59

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Adimas Ari Irawan dan Sunggono Asi, K. Amien S, 1994. Teknik

    Komunikasi Elektronika, Solo : CV. ANEKA.

    2. D Chattopadhyay , 1989. Dasar Eektronika , Jakarta : Universitas

    Indonesia (UI - Press).

    3. Drs RM Francis D. Yuri, 1995. Teknik Merakit dan Service RadioRemote Control.

    4. Hamzah Berahim.Ir, 1991. Pengantar Teknik Tenaga Listrik,.

    Yogyakarta: Suara Aksaramas.5. H.M. Rusli Harahap, 1996. Mesin Listrik: Mesin Arus Searah, Jakarta:

    PT. Gramedia Pustaka Utama.

    6. http://www.hlec.com.cn

    7. Michael Tooley, 2002. Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi /

    Edisi kedua, Jakarta : Erlangga.

    8. Syam Hardy, 1983. Teknik Dasar - Dasar Elektronika, Jakarta : Bina

    Aksara.

    9. Sutrisno , 1986. Eektronika Teori dan penerapannya jilid 1, Bandung :

    ITB.

    10. _______________ , 1978. Berbagai Proyek Untuk Hobi, Jakarta :

    Karya Utama.

    http://www.hlec/http://www.hlec/