Pengertian Erosi

21
EROSI Pengertian Erosi Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi. Ada empat jenis erosi bila dilihat dari zat pelarutnya, yaitu sebagai berikut. a) Ablasi Ablasi adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir. Air yang mengalir menimbulkan banyak gesekan terhadap tanah yang dilaluinya. Besarnya gesekan pada tanah dipengaruhi oleh besarnya air yang mengalir. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin besar. Kecepatan air juga akan semakin besar jika gradien (kemiringan) lahan juga besar. Gesekan antara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan antara benda benda padat yang terangkat air oleh tanah atau batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan terbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras, dan air terjun. Bagaimana terjadinya lembah? Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai cepat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai, atau sering disebut erosi vertikal. Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di tepi sungai maka akan menyebabkan terjadinya pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil erosi vertikal, sungai semakin lama semakin dalam, sedangkan erosi ke samping menyebabkan sungai semakin lebar. Erosi vertikal membentuk huruf v. Contohnya, lembah Aria, Ngarai Sihanok, dan Grand Canyon diAmerika Serikat.

description

Pengertian Erosi

Transcript of Pengertian Erosi

EROSI

Pengertian ErosiPengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massabatuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yangbergerak di atas permukaan bumi. Ada empat jenis erosi bila dilihat darizat pelarutnya, yaitu sebagai berikut.

a) AblasiAblasi adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir. Air yangmengalir menimbulkan banyak gesekan terhadap tanah yang dilaluinya. Besarnyagesekan pada tanah dipengaruhi oleh besarnya air yang mengalir. Gesekanakan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin besar. Kecepatanair juga akan semakin besar jika gradien (kemiringan) lahan juga besar. Gesekanantara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan antara bendabenda padat yang terangkat air oleh tanah atau batuan di bawahnya dapatmenyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadisecara terus menerus dapat mengakibatkan terbentuk v, jurang atau ngarai,aliran deras, dan air terjun.

Bagaimana terjadinya lembah? Apabila kecepatan aliran air di dasarsungai cepat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai, atau sering disebuterosi vertikal. Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di tepi sungai makaakan menyebabkan terjadinya pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping.Hasil erosi vertikal, sungai semakin lama semakin dalam, sedangkan erosike samping menyebabkan sungai semakin lebar.Erosi vertikal membentukhuruf v. Contohnya, lembah Aria, Ngarai Sihanok, dan Grand Canyon diAmerika Serikat.

Bagaimana terjadinya jurang? Bentang alam yang dalam dan sempit, termasukjurang. Jurang terbentuk jika pengikisan terjadi pada batuan yang resisten.Batuan resisten yang ada di kanan kiri sungai tidak mudah terkikis oleh air,sedangkan erosi vertikal terus berlangsung. Oleh karena itu, erosi vertikalberlangsung lebih cepat dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dindingsungai sangat miring atau cenderung vertikal, sedangkan dasar sungai merupakanbahan yang resisten, yaitu batuan yang keras dan tidak mudah terkikis air.

Bagaimana terjadi aliran deras pada bagian sungai? Kadang kala kitatemui sungai yang pada beberapa bagiannya sangat deras, sedangkan bagianyang lain tidak deras. Aliran air sungai yang deras terbentuk dari adanya jenis batuan yang selang-seling antara batuan yang resisten dan batuan yang tidak resisten pada dasar sungai. Saat air melewati batuan yang resisten, air akan sulit melakukan pengikisan, akibatnya dasar sungai menjadi tidak rata. Pada saat air melewati batuan yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan terbentuk seperti air terjun pendek yang alirannya deras. Bentang alam seperti ini disebut rapit atau aliran deras.

Erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir dibagi dalam beberapa tingkatan, sesuai dengan tingkatan kerusakannya, yaitu sebagai berikut,

(1) Erosi percik (Splash Erosion)Erosi percik yaitu proses pengikisan yang terjadi oleh percikan air. Percikan tersebut berupa partikel tanah dalam jumlah yang kecil dan diendapkan di tempat lain.

(2) Erosi lembar (Sheet Erosion)Erosi lembar yaitu proses pengikisan tanah yang tebalnya sama atau merata dalam suatu permukaan tanah.

(3) Erosi alur (Rill Erosion)Erosi alur terjadi karena air yang mengalir berkumpul dalam suatu cekungan, sehingga di cekungan tersebut terjadi erosi tanah yang lebih besar. Alur-alur akibat erosi dapat dihilangkan dengan cara pengolahan tanah biasa.

(4) Erosi parit (Gully Erosion)Proses terjadinya erosi parit sama halnya dengan erosi alur, tetapi saluran-saluran yang terbentuk telah dalam, sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.

b) AbrasiAbrasi yaitu erosi yang disebabkan oleh air laut sebagai hasil dari erosi marine. Tinggi rendahnya erosi akibat air laut dipengaruhi oleh besar kecilnya kekuatan gelombang. Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi secara terus-menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggungan yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya, gelombang meretakan batuan di pantai, kemudian retakan semakin membesar dan membentuk notch yang semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelombang secara terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut platform.

c) Eksarasi

Eksarasi yaitu erosi yang disebabkan oleh hasil pengerjaan es. Jenis erosi ini hanya terjadi pada daerah yang memiliki musim salju atau di daerah pegunungan tinggi. Proses terjadinya erosi, diawali oleh turunnya salju di suatu lembah pada lereng atau perbukitan. Lama kelamaan salju tersebut akan menumpuk pada lembah, sehingga menjadi padat dan terbentuklah massa es yang berat. Berkat gaya gravitasi, massa es tersebut akan merayap menuruni lereng pegunungan atau perbukitan.d) Deflasi

Deflasi yaitu erosi yang disebabkan oleh tenaga angin. Pada awalnya angin hanya menerbangkan pasir dan debu, tetapi kedua benda tersebut dijadikan senjata untuk menghantam batuan yang lebih besar, sehingga akan mengikis batuan tersebut.

Jenis, Penyebab, & Dampak Erosi Tanah

Erosi tanah adalah proses geologis dimana partikel tanah terpisah dan diangkut oleh berbagai agen-agen erosi. Agen-agen erosi ini meliputi air, angin, gletser, dan gravitasi.

Erosi tanah juga dapat terjadi karena dipicu oleh berbagai fenomena alam yang terjadi di planet bumi ini, contohnya seperti longsor yang disebabkan gempa bumi.Jenis-Jenis Erosi Tanah

Jenis erosi tanah dikategorikan berdasarkan agen yang memicu erosi. Berikut dibawah ini adalah 4 jenis utama erosi tanah: Erosi Air: Erosi air sering terlihat di banyak bagian dunia. Aliran air adalah penyebab erosi tanah yang paling umum. Ini meliputi sungai yang mengikis daerah aliran sungai, air hujan yang mengikis berbagai bentang alam, serta gelombang laut yang mengikis wilayah pesisir. Air mengikis dan mengangkut partikel tanah dari ketinggian yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Gambar Erosi Air

Erosi Angin: Erosi angin biasa terjadi di tempat kering dimana angin kencang melewati berbagai bentang alam, melonggarkan partikel tanah, yang kemudian terkikis dan terangkut oleh angin kencang tersebut. Contoh struktur yang terbentuk secara alami oleh erosi angin adalah batu jamur, yang biasa ditemukan di padang pasir.

Gambar Erosi Angin

Erosi Glasial: Erosi glasial adalah erosi yang disebabkan es. Erosi glasial ini biasa terjadi di daerah dingin yang tinggi. Ketika tanah bersentuhan dengan es yang bergerak, tanah menempel pada dasar gletser tersebut. Tanah yang menempel itu diangkut oleh gletser, dan ketika gletser mulai mencair tanah yang diangkut tersebut tertinggal di jalur bongkahan es bergerak tersebut.

Gambar Erosi Glasial

Erosi Gravitasi: Meskipun erosi gravitasi tidak umum seperti erosi air, erosi ini dapat menyebabkan kerusakan besar pada alam, serta struktur-struktur buatan manusia. Pada dasarnya erosi gravitasi adalah gerakan massa tanah yang diakibatkan oleh gaya gravitasi. Contoh terbaik untuk erosi gravitasi adalah tanah longsor.

Apa Penyebab Erosi Tanah?

Tidak ada penyebab utama erosi tanah, proses erosi tanah melibatkan banyak faktor, beberapa disebabkan oleh alam dan beberapa disebabkan oleh manusia

Erosi Tanah Disebabkan Ulah Manusia

Exploitasi alam yang dilakukan oleh manusia merupakan salah satu penyebab erosi tanah, yang terus meningkat selama satu dekade terakhir ini.

Aktivitas manusia, seperti sistem pertanian yang buruk, deforestasi atau penggundulan hutan, pembukaan lahan untuk keperluan pertanian & konstruksi, konstruksi bendungan & pengalihan alur sungai, serta penambangan hanyalah sebagian dari berbagai aktivitas manusia yang secara langsung atau tidak langsung merusak alam, sehingga membuat alam lebih rentan terhadap erosi.

Penyebab-Penyebab Alami Erosi Tanah Kemiringan lerengKemiringan lereng adalah faktor penting dalam erosi tanah. Lebih curam kemiringannya, lebih tinggi kemungkinan terjadi erosi. Faktor ini memiliki peran penting dalam erosi air, erosi glasial, dan erosi gravitasi.

Karakteristik TanahKerentanan tanah terhadap erosi juga bergantung pada karakteristik fisik dan kimiawi tanah tersebut. Jenis tanah berbeda memiliki karakteristik yang berbeda juga. Tekstur, struktur, kemampuan retensi air, dll memiliki peran penting dalam menentukan apakah tanah rentan terhadap erosi. Faktor ini berpengaruh pada semua jenis erosi yang telah disebutkan diatas.

Aliran airSiklus hidrologi terutama aliran di permukaan dan aliran bawah tanah memainkan peran penting dalam erosi tanah. Variasi dalam kecepatan dan jenis aliran mempengaruhi gradien erosi tanah. Faktor ini mempengaruhi erosi air dan terkadang erosi glasial.

IklimIklim menentukan tingkat curah hujan dan kecepatan angin. Curah hujan yang lebih tinggi berarti meningkatnya aliran air di permukaan, meningkatnya aliran air berarti daerah lebih rawan terhadap erosi. Demikian pula kecepatan angin yang lebih tinggi menyebabkan daerah lebih rentan terhadap erosi. Faktor iklim mempengaruhi erosi angin dan erosi air.

Dampak Erosi Tanah

Erosi tanah menyebabkan terbentuknya struktur topologi baru karena perpindahan partikel tanah. Vegetasi daerah terpengaruh akibat terjadinya erosi tanah, karena tanah menjadi lebih lapuk sehingga produktivitas dan kesuburan lahan menjadi berkurang. Kadar air dan mineral juga berkurang sehingga sulit dilakukan aktivitas pertanian pada lahan.

Selain itu erosi tanah juga dapat memakan korban jiwa, seperti tanah longsor yang mungkin menimpa salah satu dari kita.

Semua proses geografis yang terjadi di bumi ini semuanya saling berkaitan, dan sedikit perubahan pada satu faktor akan menghasilkan efek domino pada puluhan proses lainnya, yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan satu sama lain.

Sudah saatnya kita semua perlu memahami konsep erosi tanah, dan memulai konservasi tanah & pengendalian erosi. Kita sudah memiliki masalah perubahan iklim dan pemanasan global, tentunya tidak ingin menambah masalah lain lagi.

Banjir dan Longsor di Purworejo Tewaskan 1 Orang

Liputan6.com, Purworejo -Hujan deras membuat Sungai Gebang Gede tak mampu menahan debit air hujan, hingga menyebabkan banjir disertai longsor melanda 4 desa di Kecamatan Pituruh, Purworejo, Jawa Tengah, kemarin malam. Longsor terjadi di Desa Purbayan, sedangkan banjir menggenangi rumah penduduk di Desa Pamriyan, Wonosido, Sawangan.

"Akibat hujan deras di kawasan tersebut dinding tanggul Sungai Gebang Gede jebol, mengakibatkan banjir dan longsor," kata Kepala BPBD Purworedjo Budi Hartono saat dihubungiLiputan6.com, Minggu (29/3/2015).

Longsor juga mengakibatkan 3 rumah hancur dan sebuah jembatan rusak. Selain menimbulkan kerusakan material, bencana banjir dan tanah longsor menelan 1 korban jiwa. Kiman, warga Kecamatan Pituruh, terjepit badan kendaraan di garasi rumahnya saat tanah yang terbawa air menimbun rumahnya.

"Korban tewas, Kiman 24 tahun yang terjepit di antara 2 mobil ketika ada longsor," tutur Budi.

Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau, masyarakat untuk tetap waspada pada musim peralihan. Sebab kerap terjadi perubahan cuaca yang cepat, sehingga menimbulkan berbagai bencana alam.

"Musim pancaroba selalu ditandai dengan hujan ekstrem. Waspadai banjir, longsor dan puting beliung," pungkas Sutopo melalui siaran persnya.Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor. 1. Hujan Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November seiring meningkatnya intensitas hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Muncul-lah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Pada saat hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak. Tanah pun dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah itulah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Apabila ada pepohonan di permukaan, pelongsoran dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga berfungsi sebagai pengikat tanah. 2. Lereng terjal Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar. 3. Tanah yang kurang padat dan tebal Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap. Faktor Penyebab Tanah Longsor Written by Administrator pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas. 4. Batuan yang kurang kuat Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal. 5. Jenis tata lahan Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama. 6. Getaran Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak. Faktor Penyebab Tanah Longsor Written by Administrator. 7. Susut muka air danau atau bendungan Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan. 8. Adanya beban tambahan Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah. 9. Pengikisan/erosi Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal. 10. Adanya material timbunan pada tebing. Faktor Penyebab Tanah Longsor Written by Administrator Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah. 11. Bekas longsoran lama Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri: - Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda. - Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur. - Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai. - Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah. - Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama. - Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil. - Longsoran lama ini cukup luas. 12. Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung) Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri: - Bidang perlapisan batuan. Faktor Penyebab Tanah Longsor Written by Administrator - Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar - Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat. - Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air). - Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat. - Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor. 13. Penggundulan hutan Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang. 14. Daerah pembuangan sampah Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal.

Banjir

Pengertian BanjirBanjiradalahperistiwaterbenamnyadaratanolehair.Peristiwabanjirtimbuljika airmenggenangidaratan yang biasanyakering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai yangmeluapke lingkungan sekitarnya sebagai akibatcurah hujanyang tinggi. Kekuatan banjir mampumerusakrumahdanmenyapufondasinya.Air banjir juga membawalumpurberbauyang dapatmenutupsegalanya setelah airsurut. Banjir merupakan hal yangrutin.Setiap tahun pasti datang.Banjirsebenarnya merupakanfenomenakejadian alam biasa yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasukIndonesia. Banjir sudah temasuk dalamurutanbencana besar karena memakankorbanbesar.Jenis-jenis BanjirBerdasarkan sumber air yang menjadipenampungdibumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitubanjir sungai,banjir danau, danbanjir laut pasang.A.Banjir SungaiTerjadi karena air sungaimeluap. Contoh ketika banjir sungai Citarum Karawang, Jawa Barat. Dibawah ini adalah data dari contoh banjir sungai.Banjir Sungai Citarum semakin meluas pada Rabu (24/3), merendam 10 kecamatan dengan 15.510 rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sehari sebelumnya, sembilan kecamatan dengan 9.561 rumah terendam air setinggi rata-rata tiga meter.Dampak banjir yang meluas di 10 kecamatan tersebut memicu tanggapan Bupati Karawang Dadang S.Muchtar yang menyayangkan upaya pengendalian banjir yang dinilai terlambat itu.Menurut Dadang, Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) II selaku pengelola Waduk Ir.Juanda Jatiluhur seharusnya sejak awal mengoptimalkan pelepasan/penggelontoran air waduk untuk mencegah banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Karawang dan di Bekasi.Dadang berharap instansi terkait segera menempuh langkah antisipasi untuk mencegah meluasnya banjir.PJT II, kemarin, mengoptimalkan penggelontoran air Bendung Curug dan Bendung Walahar ke tiga saluran induk, yakni Tarum Barat, Tarum Utara, dan Tarum Timur untuk mengurangi debit air yang mengalir ke hilir Sungai Citarum.Langkah itu dilakukan untuk mengurangi luas genangan air di sepanjang aliran sungai yang meliputi 10 kecamatan. Kesepuluh kecamatan tersebut adalah Karawang Barat (dengan 7.389 rumah terendam), Karawang Timur (412 rumah), Teluk Jambe Timur (3.576 rumah), Teluk Jambe Barat (494 rumah), Ciampel (81 rumah), Batujaya (250 rumah), Pakisjaya (1.533 rumah), Rengasdengklok (486 rumah), dan Klari (97 rumah). Kecamatan terakhir yang ikut terendam banjir, sejak Rabu dini hari adalah Kecamatan Jayakarta (1.192 rumah).Adapun luas sawah terendam banjir di Karawang mencapai 817 hektar dan tersebar di tujuh kecamatan, yakni Teluk Jambe Timur (180 ha), Karawang Barat (9 ha), Klari (5 ha), Ciampel (67 ha), Teluk Jambe Barat (130 ha), Batujaya (32 ha), dan Pakisjaya (342 ha). Usia padi 1-10 hari (persemaian) dan sekitar 50 ha usia 11-100 hari.Menurut Kepala Dinas Pertanian Karawang Nahrowi Muhamad Nur, luas sawah yang terendam pada Rabu siang bertambah menjadi 842 ha seiring meluasnya genangan. Penambahan terjadi di tujuh kecamatan tersebut.Kepala Biro Operasi dan Konservasi PJT II Sutisna Pikrasaleh menjelaskan, debit yang dialirkan ke tiga saluran dioptimalkan hingga kapasitas maksimal, yakni 27 meter kubik per detik ke Tarum Barat, 52,5 meter kubik per detik ke Tarum Timur, dan 80 meter kubik per detik ke Tarum Utara. Pemecahan air menuju Tarum Barat dan Tarum Timur dilakukan di Bendung Curug. Adapun untuk Tarum Utara dilakukan di Bendung Walahar.Dilaporkan pula, pelepasan air bendung berangsur-angsur membuat tinggi muka air (TMA) bendungan utama Waduk Jatiluhur menurun. TMA pada Rabu siang 108,27 meter di atas permukaan laut (dpl), menurun dibandingkan dengan pada Minggu malam yang mencapai 108,41 meter dpl atau Selasa pagi yang setinggi 108,39 meter dpl. Meski pelepasan air tiga bendung di Waduk Jatiluhur ke tiga saluran induk telah dioptimalkan, debit air yang mengalir ke hilir Citarum tetap tinggi.Debit air yang keluar dari Bendung Walahar, Rabu pagi mencapai 1.600 meter kubik per detik dan merupakan yang tertinggi dalam sebulan ini. Hujan di hulu dan sejumlah anak sungai membuat debit tetap tinggi.Naiknya muka air Citarum memperluas genangan banjir di Karawang. Persawahan di kanan dan kiri sungai yang sebelumnya kering, seperti Desa Curug, Kecamatan Klari; Desa Mulyasejati, Mulyasari, dan Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, mulai tergenang air pada Rabu pagi. Petani pun mempercepat panen untuk menyelamatkan padi.Sejumlah jalan antarkecamatan dan antardesa/kelurahan yang sebelumnya kering, seperti Jalan Raya Ranggagede, Jalan Raya TanjungMekar, dan Rawagempol (Kecamatan Karawang Barat), Jalan Kertabumi, serta jalanan di beberapa kawasan perumahan, seperti Perum Karaba Indah, Galuh Mas, Sukaharja, Bintang Alam (Kecamatan Teluk Jambe Timur) juga mulai tergenang. Banjir juga memicu kemacetan, terutama di akses menuju dan dari Pintu Tol Karawang Barat.B.Banjir DanauTerjadi karena air danau meluap ataubendungannyajebol. Contoh banjir danau adalah banjir ketika melanda situ gintung pada tahun 2009.Berita banjir bandang di Jakarta Jumat pagi (27/3/09) sangat mengejutkan. Dengan korban lebih dari 50 orang meninggal tentusaja ini sebuah bencana yang cukup serius terjadi di dekat Ibu Kota lagi.Melihat sepintas pada peta-peta yang dikoleksi kesimpulan sementara yang ada adalah keringkan saja danau ini, dan jangan dibendung lagi.Kesimpulan ini mungkin mengagetkan karena disana ada sebuah taman wisata yang sangat bagus. Namun alasan sederhana dibawah barangkali perlu dipikirkan secara saksama.C.Banjir Laut pasangTerjadi antara lain akibat adanyabadaidangempa bumi. Dibawah ini adalah data dari contoh banjir laut pasang.Air pasang kembali melanda kawasan Jakara Utara. Akibatnya beberapa ruas jalan mengalami kemacetan dan tak jarang motor yang melintas pun akhirnya mogok.Seperti dilansir situs TMC Polda Metro Jaya, Senin (12/1/2009) air pasang ini terdapat di enam titik ruas jalan di antaranya, Jalan Martadinata Pos I dengan ketinggian air mencapai 10 cm.Kemudian, depan Pospol Volker setinggi 30 cm, Jalan Baru Ancol dengan ketinggian air 20 cm, depan Alexis Pademangan setinggi 10 cm, dan Penjaringan tepatnya Muara Baru Ujung setinggi 40 cm serta Teluk Gong setingi 30 cm.Untuk di Penjaringan karena ketinggian air pasang cukup tinggi, akibatnya banyak motor yang mogok ketika melintas, ujar petugas Satwil Jakut Aiptu Guntur.Dia menambahkan saat ini walaupun terdapat air pasang, namun sejumlah arus lalu lintas tidak sampai dialihkan oleh petugas.Masih normal, hanya ketika melintas dititik -titik tersebut kendaraan berjalan harus pelan -pelan karena situasi benar-benar padat , jelasnya.(ram)Penyebab Terjadinya BanjirSering sekali terjadinya banjir dan hampir setiap kali hujan, maka pasti ada saja daerah yang terkena banjir. Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut:a)Penebangan hutansecaraliartanpa disertaireboisasiSalah satu sebab utama perusakan hutan hujan dan terjadinya banjir adalah penebangan hutan. Banyak tipe kayu yang digunakan untuk perabotan, lantai, dan konstruksi diambil dari hutan tropis di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Dengan membeli produk kayu tertentu, orang-orang di daerah seperti Amerika Serikat secara langsung membantu perusakan hutan hujan.Walau penebangan hutan dapat dilakukan dalam aturan tertentu yang mengurangi kerusakan lingkungan, kebanyakan penebangan hutan di hutan hujan sangat merusak. Pohon-pohon besar ditebangi dan diseret sepanjang hutan, sementara jalan akses yang terbuka membuat para petani miskin mengubah hutan menjadi lahan pertanian. Di Afrika para pekerja penebang hutan menggantungkan diri pada hewan-hewan sekitar untuk mendapatkan protein. Mereka memburu hewan-hewan liar seperti gorila, kijang, dan simpanse untuk dimakan.Penelitian telah menemukan bahwa jumlah spesies yang ditemukan di hutan hujan yang telah ditebang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah yang ditemukan di hutan hujan utama yang belum tersentuh. Banyak hewan di hutan hujan tidak dapat bertahan hidup dengan berubahnya lingkungan sekitar.Penduduk lokal biasanya bergantung pada penebangan hutan di hutan hujan untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Pada masa lalu, praktek-praktek semacam itu biasanya tidak terlalu merusak ekosistem. Bagaimanapun, saat ini wilayah dengan populasi manusia yang besar, curamnya peningkatan jumlah orang yang menebangi pohon di suatu wilayah hutan hujan bisa jadi sangat merusak. Sebagai contoh, beberapa wilayah di hutan-hutan di sekitar kamp-kamp pengungsian di Afrika Tengah (Rwanda dan Congo) benar-benar telah kehilangan seluruh pohonnya.b) Pendangkalan sungai;c)Pembuangan sampah yang sembarangan, baik kealiransungai mapupungotong royong;d)Pembuatansaluran airyang tidak memenuhisyarat;e)Pembuatantanggulyang kurang baik;f)Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.Dampak Negatif Dari BanjirBanjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:a.Rusaknyaarealpemukiman penduduk;b.Sulitnya mendapatkanair bersih;c.Rusaknyasaranadanprasaranapenduduk;d. Rusaknya arealpertanian;e.Timbulnya penyakit-penyakit;f. Menghambattransportasi darat.

Cara Mencegah Banjir

Lubang Resapan BioporiHujan turun banjirpun datang, begitulah fenomena yang kini terjadi di beberapa daerah di negeri kita ini. Setiap musim hujan tiba, banyak orang selalu khawatir akan datangnya banjir. Banjir di musim hujan dan kekeringan air di musim kemarau menjadi masalah yang serius dari tahun ke tahun.Banjir menjadi agenda tahunan bagi warga yang tinggal didaerah pinggiran sungai. Namun jangan heran, dataran yang jauh dari sungai pun kini sudah tidak luput dari banjir. Akhir-akhir ini, banjir tidak lagi terjadi di daerah pinggiran sungai saja, namun banjir terjadi juga di daerah dataran tinggi. Hal ini terjadi karena tanah sudah kehilangan fungsinya dalam menyerap air, akibat dari maraknya penebangan hutan dan pembangungan gedung dan perumahan yang tidak ramah lingkungan.Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar dapat mengurangi banjir tahunan, yaitu dengan menanam banyak pepohonan agar air hujan tidak langsung mengalir ke sungai, tetapi tertahan pada akar pepohonan. Kandungan air pada akar pepohonan akan berfungsi sebagai reservoir di musim kemarau.Mengolah sampah dengan benar. Tidak membuang sampah ke sungai atau ke jalanan juga dapat mengurangi bahaya banjir. Jika sampah dibuang sembarangan, sampah dapat menyumbat saluran-saluran air yang ada dan mengakibatkan banjir saat hujan datang.Mencegah banjir dengan membuat sumur resapan adalah cara yang terbaik untuk daerah perkotaan. DKI Jakarta sudah menerapkan kewajiban bagi warganya untuk membuat sumur resapan melalui SK Gubernur DKI nomor 17 Tahun 1992, yang telah dijadikan Perda no. 17/1996, isinya mewajibkan warga Jakarta mebuat sumur resapan. Namun karena biaya pembuatan yang cukup mahal, maka kebanyakan warga DKI tidak melaksanakan aturan perda tersebut. Itu salah satu sebab mengapa banjir selalu terjadi dan semakin parah saja setiap tahunnya.Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam menanggulangi banjir sangat memegang peranan penting. Kurangnya kepedulian warga dan lemahnya peran pemerintahan menjalankan peraturan yang ada, memicu masalah banjir semakin buruk dari tahun ke tahun.Pembangunan banjir kanal didaerah Timur dan Barat DKI Jakarta diharapkan akan mengurangi terjadinya banjir dimasa mendatang. Namun pembangunan kanal tersebut tidak menjamin bahwa banjir tidak akan terjadi. Kepedulian warga tetap memegang peranan penting dalam mencegah banjir. Tanpa ada partisipasi masyarakat secara luas, banjir sudah dipastikan akan datang kembali.Salah satu cara terbaru dengan biaya cukup murah untuk mengatasi banjir ini adalah dengan mebuat lubang resapanbiopori didalam tanah. Biopori sendiri merupakan pori-pori berbentuk lubang (terowongan ) yang terbentuk oleh aktivitas organisme tanah dan pengakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah, dimana rongga-rongga tersebut akan terisi udara yang menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah.Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam jumlah yang banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah. Dengan kata lain akan mengurangi banjir yang mungkin akan terjadi. Karena air dapat diserap langsung ke dalam tanah.Peningkatan jumlah biopori tersebut dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput dan vegetasi lainnya.Bahan organik ini melalui proses pengomposan, menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah. Dengan adanya bahan organik yang cukup, aktivitas mereka didalam tanah akan meningkat. Dengan meningkatnya aktivitas organisme dalam tanah maka akan semakin banyak rongga-rongga biopori yang terbentuk.Cara ini boleh dibilang murah dan mudah dibuat dibandingkan dengan membuat sumur resapan yang memerlukan lahan luas dan biaya bahan yang cukup besar. Lubangbiopori bisa dibuat dimana sajasepertigedung perkantoran, taman dan kebun, pelataran parkir, halaman rumah terutama disekitar rumah yang berlahan sempit sekalipun, dan juga bisa dibuat di dasar parit. Dengan alat yang sederhana, pembuatan lubang biopori ini dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga juga.Metode Biopori ditemukan oleh Ir. Kamir Raziudin Brata MSc, peneliti dan dosen Department Limu Tanah dan Sumber Daya Alam IPB tahun 1976. Sebelum disosialisasikan ke masyarakat, ia sudah memakainya selama 20 tahun lebih di lingkungan rumahnya.RincianCara Menanggulangi Banjir1. Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Karena sungai dan selokan merupakan tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.2. Larangan membuat rumah didekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat sungai adalah para pendatang yang datang ke kota besar hanya dengan modal nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian, akan tetapi malah sebaliknya merusak lingkungan. Itu sebabnya pemerintah harus tegas, melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa tujuan tidak jelas datang ke kota dalam jangka waktu lama atau untuk menetap.3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Karena pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Banyangkan, bila sebuah kota tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di saat hujan melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba.