Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

download Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

of 10

Transcript of Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    1/10

    PENGUKURAN DEBIT DAN PENGAMBILAN SAMPEL

    JUNE 13, 20116 COMMENTS

    Pengukuran Debit dan Pengambilan Sampel

    Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung. Pengukuran debit secara

    langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan berupa alat pengukur

    arus (current meter), pelampung, zat warna, dll. Debit hasil pengukuran dapat dihitung segera setelah

    pengukuran selesai dilakukan.

    Pengukuran debit secara tidak langsung adalah pengukuran debit yang dilakukan dengan menggunakan rumus

    hidrolika misal rumus Manningatau Chezy. Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur parameter hidraulis

    sungai yaitu luas penampang melintang sungai, keliling basah, dan kemiringan garis energi. Garis energi

    diperoleh dari bekas banjir yang teramati di tebing sungai. Untuk pos duga air yang sudah dilengkapi dengan

    pelskal khusus garis energi dapat dibaca dari pelskal khusus tersebut.

    Pengambilan sampel sedimen terlarut dilakukan setelah pengukuran debit selesai. Penentuan bagianpenampang sungai tempat pengambilan sampel dapat digunakan dengan metode Equal Discharge Increment

    (EDI) dan Equal Width Increment (EWI). Metode Equal Discharge Incrementdilakukan dengan cara membagi

    debit pengukuran menjadi bagian yang sama sejumlah sampel yang akan diambil. Metode Equal Width

    Incrementdilakukan dengan cara membagi lebar penampang sungai menjadi beberapa bagian yang sama

    tergantung dari jumlah sampel yang akan diambil. Vertikal pengambilan sampel terletak pada tengah tengah

    dari bagian penampang tempat pengambilan sampel. Cara pengambilan sampel dapat dilakukan dengan

    metodepoint sample dan depth integrated. Lamanya waktu pengambilan ditentukan berdasarkan kecepatan

    aliran dan diameternozzle yang digunakan. Grafik hubungan antara lamanya pengambilan sampel, waktu

    pengambilan dan diameternozzle dapat dilihat pada lampiran 4 volume sampel berkisar antara 300 sampai

    dengan 500 ml. Pada umumnya pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 botol.1. Persyaratan Lokasi Pengukuran Debit

    Persyaratan lokasi pengukuran debit dengan mempertimbangkan factor-faktor, sebagai berikut:

    a) Berada tepat atau di sekitar lokasi pos duga air, dimana tidak ada perubahan bentuk penampang atau debit

    yang menyolok

    b) Alur sungai harus lurus sepanjang minimal 3 kali lebar sungai pada saat banjir/muka air tertinggi

    c) Distribusi aliran merata dan tidak ada aliran yang memutar

    a) Aliran tidak terganggu sampah maupun tanaman air dan tidak terganggu oleh adanya bangunan air lainnya

    (misalkan pilar jembatan), tidak terpengaruh peninggian muka air, pasang surut dan aliran lahar

    b) Penampang melintang pengukuran diupayakan tegak lurus terhadap alur sungai

    c) Kedalaman pengukuran minimal 3 sampai dengan 5 kali diameter baling baling alat ukur arus yang

    digunakan

    d) Apabila dilakukan di lokasi bending, harus dilakukan di sebelah hilir atau hulu bendingpada lokasi yang

    tidak ada pengaruh pengempangan (arus balik)

    Berikut adalah gambar penempatan stasiun pengamat pada berbagai macam aliran sungai:

    http://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-sampel/#commentshttp://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-sampel/#commentshttp://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-sampel/#commentshttp://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-sampel/#comments
  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    2/10

    Penempatan Stasiun Pengamat

    2. Pengukuran Debit Secara Langsung

    a. Dengan Menggunakan Current Meter

    Pengukuran debit dengan menggunakan current meter(alat ukur arus) dilakukan dengan cara merawas, dari

    jembatan, dengan menggunakan perahu, dengan menggunakan winch cable waydan dengan

    menggunakancable car.

    Apabila pengukuran dilakukan dengan kabel penggantung dan posisi kabel penduga tidak tegak lurus terhadap

    muka air, maka kedalaman air harus dikoreksi dengan besarnya sudut penyimpangan.

    Pengukuran debit dengan current meter

    Pengukuran dengan merawas dilakukan apabila kedalaman air tidak lebih dari 1,2 m dan kecepatan air lebih

    kecil dari 1 m/detik, apabila kedalaman dan kecepatan arus air lebih dari kriteria tersebut maka pengukuran

    dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pengukuran yang lain.

    Tahapan pengukuran dengan menggunakan current meteradalah sebagai berikut:

    1) Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran yaitu:

    1 (satu) set alat ukur arus atau current meterlengkap

    2 (dua) buah alat penduga kedalaman (stang/stick) panjang masing-masing 1 m

    Kartu Pengukuran

    Alat Tulis

    Alat pengambilan sample air

    Botol tempat sample air

    http://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/pengukuran-debit.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/lokasi.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/pengukuran-debit.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/lokasi.png
  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    3/10

  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    4/10

    5. apabila posisi current meter(arah aliran) tidak tegak lurus terhadap penampang melintang sungai, maka

    besarnya sudut penyimpangan perlu dicatat untuk menghitung koreksi kecepatan di vertikalnya.

    Metode merawas

    b. Perahu

    Pengukuran debit menggunakan perahu adalah petugas pengukur menggunakan sarana perahu sebagai alat

    bantu pengukuran. Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 1 orang petugas memegang dan menggeser

    perahu, 1 orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.

    Petugas pelaksanaan pengukuran dengan menggunakan perahu perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    1. dilakukan apabila tidak memungkinkan pengukuran dengan cara merawas

    2. alat ukur arus dilengkapi dengan alat penggulung kabel (sounding reel) dan pemberat yang disesuaikan

    dengan kondisi aliran (kedalaman dan kecepatan)3. posisi alat ukur harus berada di depan perahu

    4. kabel yang digunakan untuk mengukur lebar sungai (tagline) harus terpisah dari kabel yang digunakan untuk

    menggantungkan perahu

    5. apabila lebar sungai lebih dari 100 m, atau sungai digunakan untuk transportasi air maka kabel penggantung

    perahu tidak dapat digunakan. Pengaturan posisi perahu diatur dengan menggunakan sextantmeter agar

    lintasan pengukuran tetap berada pada satu jalur sehingga lebar sungai sesuai dengan lebar sungai

    sesungguhnya. Metode ini disebut metode sudut (angular method). Selain metode ini dapat juga digunakan

    metode perahu bergerak.

    Metode perahu

    c. Sisi jembatan

    1. Pengukuran debit dari sisi jembatan adalah pengukuran dilakukan dari sisi jembatan bagian hilir aliran dan

    sebaiknya jembatan yang digunakan tidak terdapat pilar. Peralatan yang digunakan adalah bridge crane,sounding reel, tagline, dan 1 set current meter+ pemberat yang beratnya tergantung dari kecepatan aliran.

    http://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/perahu.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/merawas.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/perahu.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/merawas.png
  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    5/10

    Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 2 orang petugasmengoperasikan bridge crane dan peralatan

    pengukur dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.

    2. Pengukuran dari sisi jembatan dilakukan apabila pada lokasi pos terdapat fasilitas jembatan, dengan kondisi

    kedalaman air lebih dari 2 m dan kecepatan airnya cukup deras sehingga tidak memungkinkan dilakukan

    pengukuran dengan menggunakan perahu.

    Metode Jembatan

    d. Cable Car(Kereta Gantung)

    Cable caradalah alat bantu pengukuran berupa kereta gantung yang digantungkan pada kabel utama yang juga

    berfungsi sebagai alat ukur lebar sungai, dilengkapi dengan tempat duduk petugas pengukur dan

    dudukansounding reel. Peralatan yang digunakan adalah current meterlengkap dengan ekor panjang dan

    pemberat yang disesuaikan dengan kondisi kecepatan dan kedalaman aliran. Petugas pengukur terdiri dari 2orang, 1 orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.

    Metode Kereta Gantung

    e. Winch Cable Way

    Pengukuran debit dengan menggunakan winch cable waydilakukan dari pinggir sungai dengan menggunakan

    peralatan winch cable way. Petugas pengukur minimal terdiri dari 2 orang, 1 orang petugasmengoperasikan

    peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.

    http://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/cablre-car.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/jembatan.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/cablre-car.pnghttp://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/jembatan.png
  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    6/10

    Lokasi penempatan winch cable wayharus memenuhi persyaratan teknis seperti halnya tempat pengukuran

    dengan metode lainnya. Persyaratan tersebut antara lain pada bagian alur sungai yang lurus, aliran laminar dan

    merata, dll.

    Peralatan winch cable wayyang terdiri dari:

    1. Kabel pengukur lebar sungai

    2. Kabel pengukur kedalaman air juga berfungsi sebagai kabel penghantar listrik untuk menghitung jumlah

    putaran dan juga berfungsi sebagai penggantung current meter+ pemberat yang disesuaikan dengan kondisi

    aliran (kedalaman dan kecepatan)

    3. Kabel utama (main cable) yang berfungsi sebagai penggantung semua peralatan yang digunakan. Kabel

    utama diikatkan pada dua buah tiang yang dipasang pada kedua tebing sungai, dan salah satu tiangnya

    digunakan untuk menempatkan pengerek (winch)

    4. Pengerek (winch) yang berfungsi untuk menggulung kabel pengukur lebar sungai dan kabel pengukur

    kedalaman air. Winch dapat terdiri dari 2 (double drum winch) atau hanya terdiri dari 1 winch (single drum

    winch)

    Metode Winch cable

    b. Dengan Menggunakan Pelampung

    Pengukuran debit menggunakan alat pelampung pada prinsipnya sama dengan metode konvensional, hanya

    saja kecepatan aliran diukur dengan menggunakan pelampung.

    Metode pengukuran debit dengan menggunakan pelampung biasa digunakan pada saat banjir dimana

    pengukuran dengan cara konvensional tidak mungkin dilaksanakan karena faktor peralatan dan keselamatan tim

    pengukur.

    Lokasi PengukuranPengukuran debit dengan pelampung perlu memperhatikan syarat-syarat lokasi sebagai berikut :

    1. Syarat lokasi pengukuran seperti pada metode konvensional

    2. Kondisi aliran sedang banjir dan tidak melimpah

    3. Geometri alur dan badan sungai stabil

    4. Jarak antara penampang hulu dan hilir minimal 3 kali lebar sungai pada kondisi banjir

    Peralatan Pengukuran

    1. alat pengukur jarak

    2. alat pelampung

    3. alat pengukur waktu (stop watch)

    4. alat penyipat ruang (theodolith) Pengukuran Penampang Melintang

    http://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/winc-cable.png
  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    7/10

    Pengukuran penampang basah dapat dilakukan pada saat sungai tidak sedang banjir yaitu sesudah atau

    sebelum banjir. Pengukuran paling sedikit 2 penampang melintang yaitu di hulu dan di hilir yang merupakan titik

    awal dan titik akhir lintasan penampang. Luas penampang basah sungai didapat dengan cara merata-rata luas

    kedua penampang basah yang telah diukur.

    Tahapan Pengukuran

    a. Persiapan

    1. Pilih lokasi pengukuran

    2. Siapkan pelampung

    3. Siapkan peralatan untuk mengukur jarak antara dua penampang

    4. Siapkan peralatan untuk menentukan posisi lintasan pelampung

    5. Siapkan peralatan untuk memberi aba-aba

    6. Siapkan alat pencatat waktu

    7. Siapkan alat tulis

    b. Pelaksanaan Pengukuran

    1. Lakukan pembacaaan tinggi muka air pada pos duga air di awal pengukuran

    2. Letakan alat penyipat ruang di tengah-tengah antara penampang hulu & hilir

    3. Ukur jarak antara penampang hulu dan penampang hilir

    4. Lepaskan pelampung kira-kira 10 meter di hulu penampang hulu

    5. Ukur sudut azimuth posisi pelampung pada saat pelampung melalui penampang hulu dan penampang hilir.

    Pada saat itu juga catat waktunya

    6. Ulangi pekerjaan (d) dan (e) sampai pelampung terakhir

    7. Catat tinggi muka air pada akhir pengukuran

    c. Perhitungan Debit

    1. Gambar penampang basah di hulu dan hilir

    2. Gambar lintasan pelampung3. Hitung panjang tiap lintasan pelampung

    4. Hitung kecepatan aliran permukaan tiap pelampung, untuk mendapatkan kecepatan aliran sebenarnya maka

    kecepatan aliran permukaan tiap pelampung harus dikalikan dengan koreksi yang besarnya berkisar antara 0.7

    dan 0.8 tergantung dari panjang pelampung dan proses lintasan pelampung

    5. Gambar grafik kecepatan aliran

    6. Tentukan bagian penampang basah

    7. Tentukan nilai kecepatan aliran pada setiap batas bagian penampang

    8. Hitung kecepatan rata-rata pada setiap bagian penampang basah

    9. Hitung luas bagian penampang basah

    10. Hitung debit untuk setiap bagian penampang basah11. Hitung debit total

    12. Hitung tinggi muka air rata-rata

  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    8/10

  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    9/10

    tampang aliran dapat diketahui. Profil kecepatan arus digunakan untuk mengintegrasikan arah aliran vertikal dan

    susunan keepatan arus terhadap tampang horizontal sungai dan digunakan untuk menghitung debit aliran

    Keuntungan dan kerugian menggunakan peralaran ADCP ini :

    Pengukuran kecepatan dapat dilakukan secara cepat

    Distribusi kecepatan arus secara 3 dimensi dapat teramati

    Kondisi kecepatan aliran, dan debit dapat langsung diketahui

    Pada kondisi dimana banyak kayu besar yang terbawa dapat menghantam alat ADCP

    Pengukuran sulit untuk dilakukan pada malam hari dan sungai yang berkelok-kelok

    Komunikasi antara perahu radio kontrol dan kontrol transmisi radio maksimum berjarak 1000 meter

    e. Dengan Menggunakan Bangunan Hidraulik

    Debit aliran dihitung dengan menggunakan rumus hidrolika dimana koefisiennya dapat ditentukan dari hasil

    kalibrasi di laboratorium dengan model tes atau dapat dilakukan pengukuran debit dengan current meter pada

    berbagai elevasi muka air untuk mencari koefisiennya.

    3. Pengukuran Debit Secara Langsung

    a. Metode Kemiringan Luas (Slope Are Method )

    Metode ini meliputi perhitungan debit banjir pada saluran terbuka atau sungai dengan menggunakan karakteristik

    penampang yang representatif, kemiringan muka air, dan koefisien kekasaran.

    Ringkasan Metode

    Metode Kemiringan Luas digunakan untuk menentukan debit secara tidak langsung dari suatu ruas saluran,

    biasanya setelah banjir terjadi dengan menggunakan tanda bekas banjir dan karakteristik fisik penampang

    melintang ruas saluran tersebut.

    Survei lapangan dilakukan untuk menentukan jarak antara dan elevasi tanda bekas banjir dan menetapkanpenampang sungai.Data itu selanjutnya digunakan menghitung beda tinggi muka air diantara dua penampang

    melintang yang berdekatan dan untuk menetapkan sifat-sifat tertentu dari penampang tersebut. Informasi

    tersebut digunakan bersama dengan nilai n Manninguntuk menghitung debit.

    b. Metode Darcy-Weisbach

    Metode ini meliputi perhitungan debit banjir pada saluran terbuka atau sungai yang dasarnya berbatu-batu

    dengan menggunakan karakteristik penampang yang representatif, kemiringan muka air, dan koefisien

    resistensi Darcy-Weisbach.

    Ringkasan Metode

    Metode Darcy-Weisbach digunakan untuk menentukan debit banjir cara tidak langsung dari suatu ruas sungai,

    biasanya setelah banjir terjadi dengan menggunakan tanda bekas banjir dan karakteristik fisik penampang

    melintang ruas sungai tersebut. Persamaan Darcy-Weisbach yang digunakan untuk menghitung debit (Q).

    http://raharjabayu.files.wordpress.com/2011/06/bgnn.png
  • 7/27/2019 Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sample Sungai

    10/10

    4. Pengambilan Sampel Sedimen Terlarut

    Besarnya debit sedimen terlarut/suspensi dapat dihitung melalui pengukuran debit dan pengambilan sampel

    sedimen. Sampel sedimen suspensi yang diambil dari suatu lokasi pos duga air dilakukan setelah pengukuran

    debit. Lokasi pengambilan sampel harus memenuhi syarat sebagaimana yang berlaku pada pengukuran debit.

    Peralatan yang digunakan adalah : Alat pengambil sampel sedimen jenis USDH 48 yang digunakan pada saat pengukuran debit dengan

    merawas

    Alat pengambil sampel sedimen jenis USD 59 untuk pengukuran debit menggunakan perahu, sisi

    jembatan,cable cardan winch cable way.

    Botol sampel isi 500 ml lengkap dengan etiketnya

    Seperangkat peralatan pengukuran debit lengkap

    Jika maksud pengambilan sampel untuk mendapatkan data distribusi konsentrasi sedimen suspensi terhadap

    kedalaman, maka digunakan metode integrasi titik. Metode integrasi kedalaman diperlukan bila diinginkan

    analisa hidrologi yang terkait dengan sedimen suspensi dari suatu SWS atau DPS.