Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

33
MODUL IX PROPOSAL PENELITIAN (METODE PENELITIAN) SKENARIO-3 KARYA TULIS ILMIAH D I S U S U N OLEH : SGD 9 Ketua : Berrlan Saputra Orlando (7111080180) Sekretaris : Mima Nasution (7111080210) Anggota : Al-azwar Fachrul Rezy (7111080293) Ayu Andira (7111080160) Ima Arum Lestarini (7111080134) Mawaddah Rahma (7111080162) Mhd. Muchsan Siregar (7111080101) Putri Ayu Lestari (7111080184) Siti Aninditha (7111080064) Sofyan Petrus Simbolon (7111080246) Susilawaty (7111080086) Widi Astari (7111080238) Tutor : dr. Alfi Dewi Sholaht

description

 

Transcript of Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

Page 1: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

MODUL IX PROPOSAL PENELITIAN (METODE PENELITIAN)

SKENARIO-3

KARYA TULIS ILMIAH

D

I

S

U

S

U

N

OLEH : SGD 9

Ketua : Berrlan Saputra Orlando (7111080180)

Sekretaris : Mima Nasution (7111080210)

Anggota : Al-azwar Fachrul Rezy (7111080293)

Ayu Andira (7111080160)

Ima Arum Lestarini (7111080134)

Mawaddah Rahma (7111080162)

Mhd. Muchsan Siregar (7111080101)

Putri Ayu Lestari (7111080184)

Siti Aninditha (7111080064)

Sofyan Petrus Simbolon (7111080246)

Susilawaty (7111080086)

Widi Astari (7111080238)

Tutor : dr. Alfi Dewi Sholaht

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2012/2013

Page 2: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

LEMBAR PENILAIAN

PARAF NILAI

Page 3: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan segenap rahmat

dan hidayahnya kepada kita semua. Dan tak lupa pula shalawat beriring salam kita panjatkan

keharibaan nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk membantu mahasiswa dalam menghadapi

proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran UISU dan membantu proses pemahaman

tentang Penulisan Proposal dan Penulisan Daftar Pustaka serta berbagai hubungan yang

terkandung didalamnya.

Dalam penyusunan tugas ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan

baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha

sebisa mungkin menyelesaikan tugas ini meskipun tersusun sangat sederhana.

Demikian, semoga tulisan makalah Penulisan Proposal dan Penulisan Daftar Pustaka

dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan para pembaca pada umumnya. Kami

mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Medan, 29 September 2012

Tim Penyusun

SGD 9

i

Page 4: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

Daftar isi

Kata pengantar.................................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.........................................................................................................................1

1. Latar Belakang………………………………………………………………………….1

1.1 Rancangan Penelitian ………………………………………………………………....1

1.2 Daftar Pustaka…………………………………………………………………………2

Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………..3

Skenario...............................................................................................................................3

Klarifikasi Data……………………………………………………………………………3

Problem List……………………………………………………………………………….3

Problem Solution………………………………………………………………………….4

Skema……………………………………………………………………………………...6

Learning Objective………………………………………………………………………...6

Bab III Kesimpulan………………………………………………………………………………17

Daftar pustaka……………………………………………………………………………………19

ii

Page 5: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

1.1 Rancangan Penelitian (Proposal)

Bila peneliti telah menetapkan untuk melakukan penelitian, maka sebelum

melaksanakannya ia harus membuat rancangan penelitian. Rancangan penelitian tertulis yang

bersifat formal dinamakan sebagai usulan penelitian (research proposal, study protocol). Usulan

penelitian mungkin dapat diperlukan oleh (calon) peneliti untuk memenuhi persyaratan

pendidikan, untuk memperoleh persetujuan penelitian dari institut tempat penelitian akan

dilakukn, atau untuk permintaan dana. Namun secara esensial usulan penelitian dimaksudkan

sebagai penuntun bagi peneliti yang baik akan mempermudah peneliti dalam melaksanankan

seluruh proses penelitian.

Sistematika usulan penelitian sangat bervariasi dari lembaga yang satu ke lembaga yang

lain, meski substansinya sama. Calon peneliti, khususnya yang akan mengajukan permintaan

dana pemnelitian kepada penyandang dana, harus menuliskan usulan dengan format seperti yang

dikehendaki oleh lembaga tersebut. Suatu usulan penelitian dengan materi sistematika yang baik

menurut suatu lembaga, belum tentu di anggap baik oleh lembaga yang lain. Oleh krena itulah

tidak jarang suatu usulan untuk mengajukan permintaan dana penelitian tidak disetujui oleh

penyandang dana hanya karena format usulan yang diajukan tidak sesuai dengan format yang

dikehndaki oleh lembaga tersebut. Sesuatu yang nampaknya bersifat teknis dan tidak substantif

ini harus diperhatikan benar-benar oleh setiap peneliti apabila ia ingin memperoleh dukungan

dari penyandang dana. Usulan penelitian biasanya dibedakan menjadi dua versi, yaitu :

1. Usulan penelitian dimana hasil penelitian nanti fokusnya diarahkan kepada pemecahan

masalah atau mencari informasi yang akan digunakan untuk memcahkan suatu

masalah atau keperluan program. Dengan kata lain, usulan penelitian untuk

kepentingan program, yang biasanya dalam bentuk proyek.

2. Usulan penelitian dimana hasilnya difokuskan kepada kepentingan ilmu pengetahuan

atau karya ilmiah, misalnya untuk membuat skripsi, tesis, atau disertasi, dan

Page 6: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

sebagainya. Usulan ini lebih terinci dan lebih rumit dibandingkan dengan versi yang

pertama.

Dalam merumuskan permasalahan penelitian (biasanya dituliskan dalam Pendahuluan)

dan mendiskusikan hasil penemuan (di dalam Pembahasan) harus disertakan dasar yang

mengacu pada kepustakaan. Karena apa yang diuraikan dalam makalah tersebut bukan

merupakan pendapat pribadi, melainkan hasil penelitian orang lain, maka pernyataan-pernyataan

dalam makalah tersebut harus mencantumkan rujukan dengan akurat. Rujukan ini kemudian

harus dituliskan di dalam Daftar Pustaka, yang merupakan bagian terakhir suatu karya ilmiah.

1.2 Daftar Pustaka

Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,

artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah

karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat

kembali pada sumber aslinya. Pencantuman sebuah buku dalam daftar pustaka pada sebuah

karya tulis ilmiah erat kaitannya dengan pengutipan buku. Buku yang kita kutip informasinya

haruslah kita cantumkan dalam daftar pustaka. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau

pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan orang-orang yang terkenal. Walaupun kutipan atas

pendapat seorang itu dibolehkan bukan berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya berupa kutipan-

kutipan. Penulis karya tulis ilmiah harus dapat menahan diri untuk tidak terlalu banyak

mempergunakan kutipan, agar orisinalitas tulisannya terjaga. Garis besar kerangka karangan,

serta kesimpulan-kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri. Kutipan-kutipan

hanya berfungsi sebagai bukti untuk menunjang pendapatnya itu. Dalam menulis Proposal dan

Daftar Pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yang nanti akan di bahas lebih mendalam

dalam BAB II.

BAB IIi

Page 7: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

PEMBAHASAN

SKENARIO-3

KARYA TULIS ILMIAH

Seorang mahasiswa tingkat akhir saat ini sedang disibukkan dengan pembuatan proposal

untuk pembuatan karya tulis ilmiah (skripsi) yang menjadi syarat untuk penyelesaian studinya.

Dibawah arahan dosen pembimbing, mahasiswa tersebut telah menyelesaikan beberapa bab

proposal penelitiannya yang siap dikoreksi oleh pembimbing dengan berpedoman pada buku

penuntun panduan penulisan karya tulis ilmiah yang diterbitkan universitas, ia berusaha

menuangkan masalah yang akan ditelitinya ke dalam proposal penelitian. Pada saat bimbingan,

dosen pembimbing mengingatkan agar tata cara penulisan diperhatikan dengan benar sesuai

dengan aturan yang ada, termasuk melampirkan kepustakaan yang digunakan.

1. Klarifikasi Data

Skripsi : Suatu karya ilmiah yang dilakukan pada studi akhir dengan

lampiran hasil penelitian

Kepustakaan : Sumber referensi

Karya tulis ilmiah : Suatu tulisan yang ditulis berdasarkan fakta dan dilakukan

dengan percobaan

Proposal : - Rancangan Penelitian

- Suatu rancangan yang diajukan untuk mendapatkan persetujuan

dalam melakukan kegiatan tertentu

2. Problem List

1. Mahasiswa tingkat akhir yang disibukkan dengan pembuatan skripsi sebagai syarat

penyelesaian studinya.

2. Menyelesaikan beberapa bab proposal dengan berpedoman pada buku penuntun karya

tulis ilmiah.

3. Tata cara penulisan diperhatikan sesuai dengan aturan yang ada, termasuk kepustakaan.

Page 8: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

3. Problem Solution

1. Apa sajakah macam-macam dari karya tulis ilmiah?

2. Bagaimana tata cara penulisan karya tulis ilmiah?

3. Bagaimana tata cara penulisan proposal?

4. Apakah tujuan dan manfaat dari pembuatan proposal?

5. Bagaimana cara penulisan kepustakaan?

6. Apakah dalam penulisan proposal harus dan hanya berpedoman pada buku terbitan

universitas saja?

7. Ada berapa bab/sub bab kah proposal itu?

Jawab :

1. - Jurnal

- Tesis

- Skripsi

- Disertasi

2. Cover (Nama, Judul, …)

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I

Pendahuluan

- Latar belakang

- Rumusan masalah

- Hipotesis

- Tujuan penelitian

- Manfaat penelitian

BAB II

Tinjauan kepustakaan

BAB III

Metodologi penelitian

- Jenis penelitian

- Instrumen penelitiani

Page 9: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

- Sampel & Populasi : Teknik sampling, jumlah sampel

BAB IV

Hasil/Lampiran

- Kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

3. BAB I sampai dengan BAB III

4. Tujuan : - Untuk pembuatan karya tulis ilmiah

- Untuk mendpatkan persetujuan dalam melakukan kegiatan

Manfaat : - Sebagai penuntun bagi peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah

5. Nama pengarang

- Satu orang pengarang : nama belakang ( , ) nama depan

- Dua orang pengarang : nama pengarang ke-1 ( , ) nama pengarang ke-2

- Dua pengarang lebih : nama pengarang ke-1 ( , ) nama pengarang ke-2 ( , ) dkk

Setelah nama pengarang titik ( . ) Tahun terbit titik ( . ) Judul buku (huruf cetak

miring/garis bawah) titik ( . ) tempat penerbitan buku titik dua ( : ) penerbit titik ( . )

6. Tidak harus

7. BAB I sampai dengan BAB III (sama seperti jawaban No.3)

4. Skema

Karya Tulis Ilmiah

(KTI)

Page 10: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

5. Learning Objective

1. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat karya tulis ilmiah

a) Menyajikan fakta objektif secara sistematis

Tulisan ilmiah harus menyajikan apa adanya atau seobjektif mungkin. Hal ini

berarti tidak terlalu banyak diintervensi dengan pemikiran atau ide-ide dari penulisnya. Hal

ini tidak berarti ide-ide atau pemikiran-pemikiran krtitis dari penulisnya tidak ada dalam

tulisan ilmiah. Ide atau pemikiran penulis perlu ada sepanjang itu didukung oleh fakta

empiris, entah ditemukan oleh penulis sendiri ataupun ditemukan oleh orang lain.

b) Ditulis secara cermat, tepat, dan benar

Tulisan atau karangan ilmiah harus mencerminkan kecermatan dan ketepatan

substansial atau isi yang akan disajikan. Banyak tulisan ilmiah terutama yang karena

kekurangcermatan penulisannya disajikan tidak tepat dan tidak benar.

c) Tidak cenderung mengajak pembaca untuk berpihak kepada penulisnya

Tulisan ilmiah bukanlah alat untuk propaganda atau promosi suatu produk atau

pemikiran agar orang lain membeli produk atau berpihak kepada penulis. Tujuan utama

tulisan ilmiah adalah agar orang lain atau pembaca memahami konsep, pemikiran, atau

temuan-temuan dari penulis tersebut. Bahwa akhirnya para pembaca tulisan tersebut

cenderung menyetujui terhadap pemaparan ide-ide atau temuan-temuan penulis itu soal

i

Tesis Skripsi Disertasi

Proposal

Tujuan Manfaat Cara penulisan kepustakaan

Page 11: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

yang kedua. Oleh sebab itu, tulisan ilmiah yang paling utama adalah menyampaikan

tentang ide, pemikiran, atau fakta-fakta yang ditemukan, agar orang lain paham dan

menyadarinya.

d) Tidak emosi atau menonjolkan perasaaan

Tulisan atau karangan ilmiah tidak dibenarkan untuk menonjolkan emosi atau

perasaan dari penulisnya. Tetapi yang lebih dikedepankan adalah ide-ide, pemikiran-

pemikiran, atau fakta-fakta empiris.

e) Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung

Karangan atau tulisan ilmiah, semua pendapat atau pandangan penulis harus

senantiasa didukung oleh pendapat orang lain, atau pendukung fakta empiris dari hasil

pengamatannya sendiri atau temuan atau pengamatan orang lain, terutama yang sebidang

dengan itu. Hal ini juga membuktikan bahwa tulisan ilmiah itu tidak bersifat subjektif.

f) Ditulis secara tulus, hanya berisi kebenaran empiris

Tulisan ilmiah, termasuk hasil penelitian disajikan demi ilmu itu sendiri, bukan

didasarkan tendensi atau kepentingan tertentu, tetapi memang dengan jujur, tulus, berpijak

pda fakta empiris. Banyak tulisan-tulisan terutama hasil suatu kajian yang ditulis atau

dikeluarkan semata-mata untuk kepentingan sponsor. Sehingga dalam pemaparan hasil

disusun sedemikian rupa sehingga bertendensi untuk mencapai tujuan tertentu, yang

kadang-kadang bertentangan dengan kebenaran empiris.

g) Menggunakan gaya bahasa yang formal, menghindari gaya bahasa lisan

Gaya bahasa penulisan ilmiah harus berbeda dengan gaya bahasa penulisan atau

karangan populer. Tulisan ilmiah harus menggunakan bahasa tulis, dan harus dihindari

bahasa lisan yang sering digunakan dalam tulisan populer.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan manfaat proposal penelitian

Tujuan

Untuk memenuhi persyaratan pendidikan, untuk memperoleh persetujuan

penelitian dari institute tempat penelitian akan dilakukan, dan untuk permohonan

dana.

Manfaat

Sebagai penuntun bagi peneliti dalam sebuah rangkaian proses penelitian.

Page 12: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

3. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan sistematika dalam penulisan proposal

Judul

I. Pendahuluan

Latar belakang

Rumusan masalah

Hipotesis

Tujuan

Manfaat

II. Tinjauan Pustaka

Kerangka konsep

III. Metodologi

Desain

Tempat dan waktu

Populasi dan sampel

Kriteria inklusi dan eksklusi

Besar sampel

Cara kerja

Identifikasi variabel

Rencana manajemen dan analisis data

Definisi operasional

Masalah etika

IV. Daftar Pustaka

JUDUL USULAN PENELITIAN

Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian. Oleh karena tujuan

penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian, atau dengan kata lain, tujuan penelitian itu

merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka judul penelitian juga

mencerminkan masalah penelitian.

Membuat judul usulan penelitian bukan hal yang mudah. Judul penelitian memerlukan

beberapa persyaratan yakni:

i

Page 13: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

a. Harus menggambarkan keseluruhan isi rencana penelitian

b. Ditulis dalam kalimat atau frase yang sederhana dan tidak terlalu panjang, meski

tidak dapat ditentukan batas jumlah katanya. Mungkin sifat atau isi penelitian

memerlukan judul panjang; apbila perlu disertakan sub judul

c. Tidak menggunakan singkatan, kecuali yang baku

d. Judul seringkali bukan berupa kalimat lengkap, namun hanya merupakan label

saja

e. Terkadang ada judul dalam bentuk interogatife, hal tersebut tidak mutlak salah

namun lebih disarankan untuk tidak menulis dalam kalimat tanya atau interogatif.

Judul usulan dalam kalimat positif yang netral dan ringkas lebih berterima

(acceptable)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah merupakan bagian yang paling penting dari setiap usulan

penelitian. Dalam penilaian suatu usulan untuk memperoleh dana, banyak penyandang dana

memberikan bobot tertinggi untuk latar belakang masalah ini. Ini dapat di mengerti, karena latar

belakang masalah merupakan inti usulan, sedangkan isi usulan selebihnya hanya menguraikan

lebih lanjut apa yang dikemukakan di latar belakang tersebut.

Agar mudah dipahami dan diikuti pembaca, uraian dalam latar belakang masalah

hendaknya mencakup 4 hal yang lebih mudah diikuti bila disusun dalam urutan sebagai berikut:

1. Pernyataan tentang masalah penelitian serta besaran masalah

Masalah dalam bidang kedokteran dan kesehatan amat banyak, namun apakah semua

masalah tersebut layak untuk diangkat menjadi masalah penelitian? Jawabnya “Tidak”; tidak

setiap masalah kesehatan layak dikembangkan menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian

harus dapat dipecahkan sebagian atau seluruhnya dengan penelitian, dan kemungkinan

jawabannnya harus lebih dari satu.

Selain jenis masalah, besaran masalah (magnitude of the problem) juga harus diuraikan.

Pengetahuan tentang epidemiologi penyakit atau masalah kesehatan diperlukan pembaca agar

pembaca dapat diyakinkan bahwa masalah tersebut memang penting untuk dicari pemecahannya

melalui penelitian.

Page 14: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

Agar suatu masalah kesehatan layak untuk diangkat menjadi masalah penelitian

diperlukan beberapa syarat. Di antara syarat yang diajukan para ahli, rumusan Hulley dan

Cummings cukup komprehensif, informatif, dan mudah untuk diingat yakni: mampu laksana,

menarik, memberikan sesuatu yang baru, selaras dengan etika, serta relevan. Ini dirumuskan

dengan baik sebagai FINER (Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant)

2. Apa yang sudah diketahui (what is known)

Setiap masalah kedokteran atau kesehatan hamper pasti sudah ada upaya pemecahan,

baik dengan dasar bukti yang sahih melalui penelitian (evidence-based) maupun langsung

dilaksanakan oleh para praktisi. Dengan studi literature yang komprehensif dapat dijelaskan hal-

hal apa saja yang telah dilakukan orang, khususnya penelitian yang bermaksud mengatasi

masalah tersebut. Pemilihan literatur yang relevan dan cukup mutakhir diperlukan agar batas-

batas yang sudah diketahui menjadi jelas.

Uraian tentang apa yang sudah diketahui ini harus ringkas, namun lengkap dan kritis.

Semua sumber pustaka yang dirujuk harus telah ditelaah dengan kritis, sehingga dapat

diidentifikasi sumber mana yang sahih, mana yang kurang sahih, dan mana yang tidak sahih.

3. Apa yang belum diketahui (what is not known – knowledge gap)

Hal yang belum diketahui dalam pemecahan masalah merupakan kesenjangan

pengetahuan (knowledge gap) yang seyogianya ditutup dengan penelitian. Kita tahu bahwa hasil

penelitian yang berupaya menjawab masalah dapat menimbulkan masalah baru yang harus pula

dijawab dengan penelitian. Identifikasi apa yang sudah diketahui dalam juga sekaligus dapat

mengidentifikasi yang belum diketahui. Mungkin terdapat laporan penelitian yang sudah

dipublikasi, namun hasilnya controversial atau tidak konsisten; ini menandakan bahwa penelitian

sejenis layak dan harus dilakukan kembali, dengan catatan kualitasnya harus lebih baik daripada

yang sudah dipublikasi.

4. Apa yang dapat diharap dari penelitian yang direncanakan untuk menutup knowledge gap

tersebut

Ketiga uraian diatas (masalah dan besarnya masalah, apa yang sudah diketahui, dan apa

yang belum diketahui) kemudian diakhiri dengan pernyataan pentingnya penelitian dilakukan,

bagaimana penelitian akan dilakukan, serta hasil apa yang dapat diharapkan dari penelitian yang

direncanakan. Apabila disusun dengan baik maka latar belakang masalah akan mengawali

i

Page 15: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

“benang merah” yang kemudian dilanjutkan dengan rumusan masalah, pertanyaan penelitian,

hipotesis, tujuan serta manfaat penelitian. Jadi untuk mengidentifikasi masalah penelitian yang

layak diteliti diperlukan penguasaan substansi.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah pada umumnya merupakan ringkasan uraian dalam latar belakang

yang dibuat secara padat, tajam, spesifik. Dengan ringkasan ini maka masalah penelitian menjadi

jelas dan terlokalisasi, yang sekaligus menjadi dasar bagi rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian. Rumusan masalah penelitian ini mempunyai syarat sebagai berikut

1. Rumusan masalah hendaknya disusun dalam kalimat tanya (interogatif)

2. Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat khas, tidak bermakna ganda

3. Bila terdapat banyak pertanyaan penelitian, maka masing-masing pertanyaan harus

diformulasikan terpisah, agar tiap pertanyaan dapat dijawab secara terpisah pula.

C. Hipotesis

Setelah masalah penelitian dirumuskan, langkah berikut adalah merumuskan hipotesis

penelitian. Hipotesis adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian,

yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi hipotesis tidak dinilai benar atau salah,

melainkan diuji dengan data empiris apakah sahih (valid) atau tidak.

Formulasi hipotesis yang baik harus memenuhi persyaratan berikut:

1. Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana, tidak bermakna ganda

2. Mempunyai landasan teori yang kuat

3. Menyatakan hubungan antara satu variabel tergantung dengan satu variabel bebas

4. Hipotesis memungkinkan diuji secara empiris

5. Rumusan hipotesis harus bersifat khas dan menggambarkan variabel-variabel yang

diukur

6. Dikemukakan a priori. Hipotesis harus dikemukakan sebelum penelitian dimulai,

sebelum data terkumpul.

D. Tujuan Penelitian

Page 16: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

Satu materi penelitian yang sama mungkin dapat digunakan untuk menjawab sekaligus

pertanyaan penelitian yang berbeda, karenanya dalam usulan perlu disebutkan tujuan penelitian

tersebut secara jelas dan eksplisit. Biasanya uraian tentang tujuan penelitian ini mencakup tujuan

umum dan tujuan khusus.

E. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini perlu diuraikan manfaat apa yang diharapkan dari penelitian yang akan

dilakukan. Biasanya disebutkan manfaat dalam bidang akademik atau ilmiah, bidang pelayanan

masyarakat, serta pengembangan penelitian itu sendiri. Penelitian dapat bersifat quick yielding

dan non-quick yielding. Pada penelitian yang quick yielding hasil penelitian dapat segera

diterapkan dalam praktik atau kebijakan seperti kebanyakan penelitian klinis, pada penelitian

non-quick yielding hasilnya tidak segera diterapkan seperti kebanyakan penelitian ilmu-ilmu

kedokteran dasar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab tinjauan pustaka harus diuraikan dengan mendalam pelbagai aspek teoritis

yang mendasari penelitian. Hal yang telah ditulis dalam latar belakang perlu dirinci, dan

hubungan antar-variabel dibahas. Perlu dikemukakan bahwa pembuatan tinjauan pustaka secara

terpisah biasanya diperlukan pada usulan penelitian untuk keperluan pendidikan (pembuatan

skripsi, tesis, dan disertasi). Untuk usulan permintaan dana dari penyandang dana, tinjauan

pustaka yang terpisah tidak diperlukan. Dalam hal ini, maka semua informasi yang diperlukan

harus telah dikemukakan di latar belakang.

Kerangka Konseptual

Lazimnya kerangka konseptual ini dibuat dalam bentuk diagram yang menunjukkan jenis

serta hubungan antar-variabel yang diteliti dan variabel lainnya yang terkait. Karena tidak semua

variabel akan diukur dalam penelitian yang direncanakan, pada diagram perlu digambarkan pula

batas-batas lingkup penelitian. Diagram kerangka konseptual harus menunjukkan keterkaitan

antar-variabel. Kerangka konseptual yang disusun dengan baik dapat memberikan informasi

yang jelas dan akan mempermudah pemilihan desain penelitian.

III. METODOLOGI

i

Page 17: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

A. Desain Penelitian

Menjelaskan penelitian yang diusulkan tersebut termasuk ke dalam jenis atau metode

yang mana tentang penelitian yang diusulkan tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Menjelaskan tempat dan waktu dilakukannya penelitian. Lokasi penelitian sekaligus

membatasi ruang lingkup penelitian tersebut.

C. Populasi Penelitian

Yang dimaksudkan populasi dalam penilitian adalah sekelompok subyek dengan

karakteristik tertentu. Populasi dapat dibagi menjadi:

a. Populasi target (target population) ditandai oleh karakteristik klinis dan demografis

b. Populasi terjangkau (accessible population, source population) bagian dari populasi

target yang dibatasi oleh tempat dan waktu

D. Sampel dan Cara Pemilihan Sampel

Sampel adalah subset (bagian) populasi yang diteliti. Cara pemilihan sampel bermacam-

macam, misalnya pemilihan secara random, sistematik, berurutan (consecutive sampling),

cluster, convenience, dst. Dalam usulan penelitian cara pemilihan subyek harus ditegaskan secara

eksplisit dan rinci.

E. Estimasi Besar Sampel

Usulan penelitin yang baik harus memuat perkiraan besar sampel (bukan jumlah sampel)

yang diperlukan. Rumus besar sampel sebaiknya disertakan, namun bila rumus yang sama

dipakai untuk menetapkan dua atau lebih besar sampel tidak perlu diulang.

F. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan

pada populasi terjangkau. Peneliti harus berhati-hati agar kriteria tersebut relevan dengan

masalah penelitian. Kriteria ekslusi adalah sebab dimana sebagian subyek yang memenuhi

kriteria inklusi harus dikeluarkan.

G. Cara Kerja

Page 18: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

Dijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data.

H. Identifikasi Variabel

Semua variabel yang diteliti harus diidentifikasi, variabel apa saja yang termasuk variabel

bebas, variabel tergantung, dan perancu (confounding).

I. Rencana Pengolahan dan Analisis Data

Pada bagian ini disebutkan secara ringkas bagaimana data yang terkumpul akan diolah,

dianalisis, dan disajikan. Sebutkan jenis analisis statistika yang akan dipergunakan. Bila terdapat

beberapa set variabel yang akan dianalisis, dirinci cara analisis yang akan dipakai untuk tiap set

variabel.

J. Definisi Operasional

Semua konsep yang ada dalam penelitian harus dibuat batasan dalam istilah yang

operasional. Maksudnya adalah agar tidak ada makna ganda dari istilah yang digunakan dalam

penelitian tersebut, karena pelbagai pengertian dalam ilmu kedokteran sangat bervariasi.

K. Masalah Penelitian

Dalam penulisan ilmiah yang perlu diperhatikan bagi setiap penulis karya ilmiah adalah

etika penulisan. Masalah yang sering timbul dalam etika penulisan ilmiah adalah masalah

plagiatisme atau plagiat.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Dalam karya atau tulisan ilmiah baik dalam bentuk buku, makalah, atau dalam bentuk

yang lain, selalu merujuk atau mengutip dari sumber yang lain, baik itu buku, jurnal, atau

makalah dan sebagainya. Agar para pembaca dimungkinkan untuk menelusuri sumber-sumber

yang dirujuk oleh penulis tersebut dengan mudah, maka dalam setiap akhir dari karya ilmiah

tersebut mencamtumkan daftar rujukan atau daftar pustaka.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pembuatan, pengutipan, dan pencantuman

kepustakaan

Cara penulisan rujukan ada beberapa macam, yakni :

i

Page 19: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

a) Sistem nomor

Pada sistem nomor ini setiap rujukan diberi nomor sesuai dengan urutan penunjukannya

di dalam makalah, yang diletakkan diantara tanda kurung, baik dibelakang nama penulis, akhir

pernyataan atau akhir kalimat. Untuk penunjukan lebih dari satu gunakan nomor-nomor yang

bersangkutan, yang dipisahkan dengan koma. Contoh:

Virus penyebab ensefalitis yang dikenal di Indonesia di antaranya adalah poliomyelitis

(1), influenza (2)

Kemudian pada daftar rujukan dituliskan nama-nama penulis berdasar pada nomor urut

penunjukannya di dalam naskah

(1) Lie KT. Diagnosa poliomyelitis dengan biakan jaringan. Maj Kedok Indones. 1959 …

dst

(2) Gan KH, Warsa R. Antibacterial activity of allantoic fluid of embrionated egg

infected with influenza virus. Maj Kedok Indones. 1958 … dst

b) Sistem nama-dan-tahun (Harvard)

Pada sistem ini daftar rujukan disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis (dengan

nama keluarga di depan). Penunjukkannya dalam makalah dengan mencantumkan tahun dalam

tanda kurung di belakang nama penulis atau mencantumkan nama keluarga penulis dan tahun di

dalam tanda kurung dengan tanda koma di antaranya. Bila nama penulis lebih dari satu orang,

dibelakang tahun dibubuhkan tanda titik koma sebelum penulis berikutnya. Contoh:

Abnormalities of the male tract have only recently been defined in autopsy material

(Kapten et al., 1968; Oppen-heimer and Esterly, 1969)

c) Sistem kombinasi alphabet dan nomor

Pada cara ini penunjukan di dalam makalah diberi bernomor dan penulisan daftar

publikasi dalam daftar rujukan disusun menurut alphabet nama penulis. Diantara nama keluarga

dan nama diri diberikan tanda koma, antara nama-nama penulis diberi tanda titik koma, dan pada

akhir nama penulis diberikan tanda titik dua, kemudian diikuti dengan judul makalah

lengkapnya. Di belakang judul makalah ditulis nama majalah yang disingkat menurut aturan

Page 20: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

yang baku, kemudian diberi tanda titik. Di belakang nama majalah ditulis volume majalah

kemudian titik dua, halaman pertama sampai terakhir, akhirnya ditulis tahun penerbitan yang

ditulis dalam tanda kurung. Contoh:

Allan, J.D., Mason, A., Moss, A.D.L: Nutritional supplementation in the treatment of

cystic filbrosis. Am. J. dis. Child. 126:22-26 (1973)

d) Sistem Vancouver

Cara ini disepakati oleh para editor majalah ilmiah berbahasa Inggris yang terkenal dalam

pertemuan di Vancouver, British Columbia, USA, Januari 1978. Tujuannya menyeragamkan atau

membakukan tata cara penulisan makalah ilmiah di seluruh dunia. Cara ini telah mengalami

revisi beberapa kali, dan yang terakhir adalah revisi bulan oktober 2010, yang diterbitkan oleh

International Committee of Medical Journal Editors dengan judul “Uniform requirements for

manuscript submitted to biomedical journal”. Contoh:

Heyman MH, Storch S, Anent ME. The fat overload syndrome. Am J Dis Child. 1981;

135:628-30.

BAB 3

KESIMPULAN

Usulan penelitian (proposal) merupakan rencana penelitian tertulis yang disusun secara

sistematis, yang terutama berfungsi sebagai penuntun bagi peneliti selama proses penelitian.

Format usulan penelitian sangat bervariasi, calon peneliti harus memperhatikan format yang

digunakan pada institusi atau organisasi penyandang dana.

Secara umum usulan penelitian terdiri atas pendahuluan (mencakup Latar Belakang,

Perumusan Masalah, Hipotesis, Tujuan dan Manfaat Penelitian), Tinjauan Pustaka dan Kerangka

Konsep, Metodologi dan Daftar Pustaka.

Semua bagian usulan penelitian adalah penting, namun yang terpenting adalah Latar

Belakang Masalah penelitian, karena merupakan dasar bagi bagian-bagian lainnya. Masalah

penelitian yang baik memiliki sifat FINER (Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant).

i

Page 21: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

Pembuatan usulan penelitian merupakan suatu proses rangkuman aktivitas intelektual

yang mencakup kemampuan untuk menciptakan ide, kreativitas, inovasi, kemampuan

metodologi, penguasaan substansi, pemahaman aplikasi statistika, kemampuan berbahasa, serta

konsistensi berpikir logis. Diperlukan latihan terus menerus secara berkesinambungan sebelum

seseorang dapat membuat usulan penelitian yang berkualitas.

Agar para pembaca dimungkinkan untuk menelusuri sumber-sumber yang dirujuk oleh

penulis dengan mudah, maka dalam setiap akhir dari karya ilmiah harus mencantumkan daftar

rujukan atau daftar pustaka. Dalam penulisan daftar pustaka, para penulis biasanya sering

menggunakan dua sistem penulisan rujukan, yakni sistem Harvard atau sistem Vancouver.

a. Sistem Harvard

Daftar rujukan disusun secara alfabetis berdasarkan nama penulis, dengan urutan sebagai

berikut:

1. Nama penulis dimulai dengan nama keluarga (family name) jika memang

menggunakan nama keluarga

2. Tahun penerbitan

3. Judul buku atau judul artikel

4. Nama penerbit

5. Kota tempat penerbit

Contoh:

Green, Lawrence (1996), Health Education and Promotion, Mayfield Inc., Baltimore.

b. Sistem Vancouver

Daftar rujukan dengan penomoran, dengan urutan penulisan:

1. Nomor urut

2. Nama penulis

Page 22: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

3. Judul buku atau artikel

4. Nama kota penerbit

5. Nama penerbit

6. Tahun penerbitan

Contoh:

Green, Lawrence, Health Education and Promotion, Baltimore, Mayfield, 1996.

Sistem penulisan kutipan dan daftar pustaka yang sekarang banyak dianut dan sudah

ditetapkan adalah “Sistem Vancouver” yang pada dasarnya merupakan sistem angka. Kesalahan

penulisan tanda baca (koma, titik, titik koma dan ssebagainya) harus dihindarkan. Kesalahan

yang lebih fatal seperti ketidaksesuaian antara kutipan dan datar pustaka sama sekali tidak dapat

diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. 1985. Penelitian Kependudukan, Prosedur, dan Strategis. Bandung: Angkasa.

Altman, D.G. 1995. Practical Statistics for Medical Research. London: Chapman and Hall.

Arjatmo, Tjokronegoro. 1979. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran. Jakarta: Komisi

Pengembangan, Riset, dan Perpustakaan UI.

Hedge, M.N. 1987. Clinical Research in Communicative Disorders. Boston: Little Brown.

Hulley, S.B. 2007. Designing Clinical Research. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

O’connor, M. 1976. Writing Scientific Papers in English. New York: Elsevier.

Sastroasmoro, Ismael. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-4. Jakarta:

Sagung Seto.

i

Page 23: Penulisan Proposal & Tinjauan Pustaka

Sastroasmoro, S. 2008. Panduan Penulisan Makalah Ilmiah Kedokteran Edisi ke-2. Jakarta:

Sagung Seto.

Hartati, Dwi. 2012. Menulis Daftar Pustaka Available from:

http://oke.or.id/wp-content/plugins/downloads-manager/upload/BI-daftar%20pustaka.pdf

[Accessed 29 September 2012]

International Committee of Medical Journal Editors. Uniform Requirements for Manuscript

Submitted to Biomedical Journals. Available from: www.ICMJE.org [Accessed 29

September 2012]

Wahyudi, Johan. 2011. Bagaimanakah Menulis Daftar Pustaka yang Benar? Available from:

http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/22/bagaimanakah-menulis-daftar-pustaka-

yang-benar/ [Accessed 29 September 2012]