Penulisan Resep

download Penulisan Resep

of 52

Transcript of Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    1/52

    i

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Panduan Belajar & Penuntun Praktek

    KETERAMPILAN MEDIK :Farmasi Kedokteran II

    PENULISAN RESEP

    Penyusun

    dr. Nurhidayati, M.Kes

    Siti Rahmatul Aini, SF. AptDrs. Agus Supriyanto, Apt

    Andang Sari, Ssi. Apt

    dr. Triana Dyah C

    dr. Ilsa Hunaifidr. Emmy Amalia

    Editor

    dr. Dian Puspita Sari

    Desain & Layout

    Syarief Rosmayadi

    hanya untuk kalangan sendiriDilarang mengkopi/menggandakan tanpa seijin laboratorium keterampilan medik

    fakultas kedokteran universitas mataram

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    2/52

    ii

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    TIM LABORATORIUM KETERAMPILAN MEDIK

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Penanggung J awab

    Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

    Prof. Dr. dr. Mulyanto

    Pembina

    Pembantu Dekan I

    dr. Doddy Ario Kumboyo, SpOG(K)

    Koordinator

    dr. Philip Habib

    Bendahara

    Martina, AMK

    Sekretaris

    Priyanti, AMAK

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    3/52

    iii

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Bagian Pengembangan Kurikulum dan Modul

    dr. Devi Rahmadhona

    dr. Ardiana Ekawanti, M.Kes

    dr. Dian Puspita Sari

    Bagian Evaluasi Pembelajaran

    dr. Dyah Purnaning

    dr. Novrita Padauleng

    dr. Dinie Ramdhanidr. Tetrawindu AH

    dr. Umu Istikharoh

    dr. Eva Triani

    Bagian Pengembangan SDM

    dr. Emmy Amalia

    dr. Agustine Mahardika

    dr. Yanna Indrayana

    dr. Nurhidayati, M.Kes

    Bagian Sarana Prasarana

    dr. Rika Hastuti Setyorini

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    4/52

    iv

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya

    atas terselesaikannya buku panduan belajar keterampilan medik blok uropoetika.

    Buku ini disusun dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan buku pengetahuan dalam

    bidang keterampilan medis. Maksud dan tujuan diterbitkannya buku ini tidak lain guna

    menciptakan para lulusan dokter yang berkompeten dalam berbagai bidang terutama

    kompetensi dalam keterampilan klinis. Dalam buku ini termuat teori dan aplikasi dari keterampilanBantuan Hidup Dasar.

    Seperti diketahui bersama, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) pada bulan November 2006

    telah mensyahkan standar kompetensi dokter Indonesia. Dalam 7 area kompetensi yang harus

    dimiliki oleh para lulusan dokter di Indonesia salah satu kompetensi yang wajib dimiliki adalah

    kompetensi keterampilan klinis. Untuk itu Fakultas Kedokteran Universitas Mataram mempunyai

    kewajiban dalam mencetak dokter yang sesuai standar sehingga nantinya dapat menjadi dokter

    yang tidak hanya cerdas dalam teori semata namun juga trampil dan bertanggung jawab dalam

    melaksanakan tugas sehari-hari.

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    5/52

    v

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua penulis, konsultan, dan rekan-rekan

    dosen yang telah bersedia meluangkan waktunya guna menyelesaikan buku ini. Kami menyadari

    bahwa buku ini masih jauh dari sempurna karena itu kritik dan saran untuk perbaikan buku ini

    sangat kami harapkan

    Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan perlindungan kepada kita semua

    didalam melaksanakan tugas serta menerima amal ibadah kita, amin

    Wassalamualaikum Wr. Wb

    Mataram, J uni 2010Koordinator Keterampilan Medik

    dr. Philip Habib

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    6/52

    vi

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Tim Laboratorium Keterampilan Medik ... ii

    Kata Pengantar .. iv

    Daftar Isi .... vi

    Tata Tertib Keterampilan Medik .... vii

    Tata Tertib Evaluasi Keterampilan Medik ... ix

    Panduan Belajar Penulisan Resep .... 1

    Panduan Belajar Dosis Obat 32

    Penuntun Praktek Menulis Resep, Menghitung Dosis dan Menyusun Formula... ..41

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    7/52

    vii

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    TATA TERTIB KETERAMPILAN MEDIK

    1. Peserta wajib hadir tepat waktu dalam setiap kegiatan keterampilan medik bila terlambat 10 menitpeserta dilarang masuk

    2. Peserta dilarang memakai jeans, kaos oblong dan sandal

    3. Peserta wajib memakai jas laboratorium dan tanda pengenal sewaktu mengikuti kegiatan keterampilanmedik

    4. Peserta dilarang corat-coret di manekin, tembok dan meja

    5. Peserta dilarang membuat gaduh sewaktu kegiatan keterampilan medik berlangsung

    6. Peserta dilarang makan dan minum dalam kegiatan keterampilan medik

    7. Peserta wajib merapikan kembali alat-alat dan bahan-bahan yang telah digunakan

    8. Apabila peserta meminjam alat diharapkan dilakukan pengecekan terlebih dahulu dan alat kembalidalam keadaan seperti semula

    9. Apabila terdapat kerusakan dalam pemakaian alat dan bahan, peserta wajib menggantinya

    10. Peserta dilarang memperbanyak buku dan ceklist keterampilan medik tanpa sepengetahuan

    laboratorium keterampilan medik

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    8/52

    viii

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    11. Syarat mengikuti ujian tertulis dan evaluasi praktek keterampilan medik

    Absensi kehadiran minimal 75%, dibuktikan dengan lembar kehadiran mahasiswa. Lembarkehadiran mahasiswa harus ditandatangani oleh dosen/instruktur yang bersangkutan

    Nilai Review minimal 70%, dibuktikan dengan rekapitulasi nilai review yang telah ditandatanganiinstruktur bersangkutan.

    Tidak ada tanggungan peminjaman alat

    Tidak terdapat pelanggaran tata tertib keterampilan medik

    Dinyatakan layak untuk mengikuti ujian/evaluasi oleh koordinator keterampilan medik

    12 Bila terdapat hal-hal yang tidak tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian13 Bila peserta melanggar tata tertib ini akan dikenai sanksi

    Mataram, J uni 2010

    Koordinator Keterampilan Medik

    Dr. Philip Habib

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    9/52

    ix

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    TATA TERTIB EVALUASI KETERAMPILAN MEDIK

    1. Peserta datang 30 menit sebelum ujian dimulai

    2. Peserta dilarang memakai jeans, kaos oblong dan sandal

    3. Peserta wajib memakai jas laboratorium dan tanda pengenal yang resmi

    4. Peserta wajib membawa alat tulis menulis

    5. Peserta dilarang membawa catatan, buku, dan cheklist ke dalam ruang ujian

    6. Peserta dilarang membuat gaduh atau ramai pada saat ujian

    7. Apabila bel evaluasi berakhir peserta diwajibkan segera keluar dari ruang ujian

    8. Nilai standar kelulusan 80%9. Laboratorium keterampilan medik tidak mengadakan evaluasi ulangan

    Mataram, J uni 2010

    Koordinator Keterampilan Medik

    Dr. Philip Habib

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    10/52

    x

    KETERAMPI LAN MEDIK BENTUK SEDIAAN OBAT

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    11/52

    1

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    PANDUAN BELAJ AR KETERAMPILAN MEDIK

    Farmasi Kedokteran II:PENULISAN RESEP

    Siti Rahmatul Aini, Triana Dyah C, Ilsa Hunaifi, Andang Sari, Agus Supriyanto,Nurhidayati, Emmy Amalia

    PENDAHULUANKata resep berasal dari bahasa latin Recipe (R/) yang berarti ambilah. Berdasarkan Peraturan Menteri

    Kesehatan RI No. 922/1993, resep merupakan suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan

    kepada APA ( Apoteker Pengelola Apotek) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan

    perundangan-undangan yang berlaku.

    Resep memiliki beberapa fungsi antara lain; (1) sebagai perwujudan cara terapi dengan menggunakan obat, (2)

    sebagai dokumen legal yang digunakan agar dalam pelayanan oleh apotek, tidak dijumpai hal-hal yang merugikan

    penderita, (3) sebagai catatan terapi, untuk kepentingan ini resep sebaiknya dibuat rangkap 2, satu lembar untuk pasien

    dan lembar lainnya sebagai catatan dokter apabila pasien kembali untuk kontrol, (4) sebagai media komunikasi antara

    dokter dengan apoteker atau dengan petugas kesehatan lain.

    PENULISAN RESEPResep obat hanya boleh ditulis oleh orang yang berhak, yaitu dokter (umum maupun spesialis), dokter gigi

    (terbatas untuk penyakit gigi) dan dokter hewan (terbatas untuk hewan). Resep berhak diketahui oleh dokter penulis

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    12/52

    2

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    resep atau yang merawat pasien, pasien sendiri, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut UU,

    misalnya instansi yang membiayai pasien. Penukaran resep dengan obat yang diresepkan dilayani oleh apotek (umumatau apotek RS). Resep harus didokumentasikan selama 3 tahun dan dilaporkan ke instansi yang berwenang, misalnya

    Dinas Kesehatan atau Balai POM.

    Resep umumnya ditulis dalam suatu blangko resep berukuran panjang 15-18 cm dan lebar 10-12 cm,

    menggunakan tinta dan ditulis dalam bahasa latin. Bahasa latin dalam resep digunakan untuk penulisan nama obat,

    bentuk obat dan petunjuk penggunaan obat yang biasanya disingkat. Singkatan dalam resep adalah singkatan yang

    baku (disepakati internasional). Penggunaan singkatan dalam bahasa Indonesia harus dihindarkan. Bila terdapat istilah

    yang tidak ada padanannya dalam bahasa latin, istilah/kata tersebut ditulis utuh, tidak boleh disingkat. Misalnya sendok

    plastik, harus ditulis C plastik. Bahasa Indonesia boleh digunakan dalam keadaan khusus, tetapi tidak boleh disingkat.Misalnya, obat diberikan sampai 3 hari (maksudnya bila setelah 3 hari tidak terlihat perkembangan positif, pasien

    kembali pada dokternya). Bahasa latin merupakan bahasa internasional dalam dunia kedokteran dan kefarmasian,

    bahasa ini digunakan dalam resep antara lain karena bahasa ini sudah tidak berkembang lagi dan untuk menghindari

    dualisme/arti ganda. Akan tetapi, penggunaan bahasa latin juga memiliki kerugian/kekurangan. Munculnya istilah-istilah

    baru seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan kefarmasian tidak dapat diakomodasi oleh bahasa latin,

    sehingga istilah tersebut harus ditulis lengkap. Dalam penulisan resep tidak diperbolehkan membuat singkatan versi

    sendiri, seperti singkatan bahasa Indonesia. Beberapa singkatan penting dalam bahasa latin antara lain:

    Iterx = iteratur = diulangxN.I = ne iteratur = tidak boleh diulang

    Cito = segera

    Statim = penting

    P.I.M = periculum in mora= berbahaya bila ditunda!

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    13/52

    3

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat, resep harus ditulis dengan cara yang benar sesuaiaturan/kaidah penulisan yang berlaku, lengkap, dan harus dapat dibaca dengan jelas. Dalam penulisan resep obat, perlu

    diperhatikan nama obat, satuan jumlah/kekuatan obat, dan alat penakar.

    Nama obat dapat ditulis dalam beberapa format; (1) bahan baku/bentuk aslinya, baik berupa nama generik atau

    nama sinonim, contoh: Asetosal, Theophyllin, (2) format obat jadi dengan nama standar atau sesuai DOEN, contoh : tab.

    Asetosal 500mg, tab. Aminophyllin 200 mg, Potio Nigra Contratussim, (3) obat dengan nama dagang, contoh: Allerin

    expectorant, Pamol, Lipitor, dll.

    Satuan jumlah/kekuatan obat dapat dinyatakan dalam satuan berat seperti gram dan mikrogram, satuan

    volume (L,mL), satuan persentase (b/b, b/v, v/v. b=berat, v=volume), maupun satuan bentuk sediaan/kemasan sepertitablet, capsul, caplet, tube. Pada satuan terakhir, jumlah obat dituliskan dalam angka romawi. Contoh: Amoxicillin tab.

    500 mg No. XV.

    Alat penakar obat, terutama untuk obat-obat berbentuk cair, harus dituliskan dengan jelas. Sendok makan

    (15ml), dituliskan sebagai C, sendok the (8ml) dituliskan sebagai Cth, sendok obat (5ml) dituliskan sebagai cplastik

    atau cth, tetesan/drops (0.05 ml) dituliskan sebagai gtt.

    Formula ResepDalam menuliskan resep, seorang dokter bisa memilih 3 penulisan formula resep, yaitu:

    1. Resep Formula MagistralisDalam formula magistralis, sediaan disusun oleh dokter sendiri. Obat yang dipilih dapat berupa bahan baku

    (racikan) atau sediaan Non Generik / obat dengan nama dagang, dengan menggunakan bahan tambahan yang

    dapat berupa corrigen saporis, odoris, coloris dan atau vehikulum/constituen.

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    14/52

    4

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Bila memakai formula ini, dokter harus memahami spesifikasi/kekhususan bahan sediaan obat (BSO).

    2.

    Resep Formula OfficinalisDalam resep ini, obat berupa sediaan jadi atau sediaan yang diracik apotek, antara lain; obat standar/baku

    menurut formula standard, Farmakope Indonesia, Extra Farmakope dan Formularium Indonesia; obat / sediaan

    generik berlogo. Dokter harus memahami isi / komposisi obat dan indikasinya.

    3. Resep Formula SpesialistisDalam resep ini, obat yang dipilih berupa obat dengan nama dagang. Satu obat bisa saja memiliki banyak

    sediaan, sehingga dokter harus memahami spesifikasi, sifat dan tujuan produk obat yang akan diberikan.

    Struktur Resep LengkapDalam Keputusan Menkes No. 280/ thn 1981 tentang resepyang terdapat dalam BAB II Pasal II resep harus memuat:

    1. Nama, alamat, dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi, dokter hewan

    2. Tanggal penulisan resep, nama setiap obat dan komposisi obat

    3. Tanda resep pada bagian kiri setiap penulisan resep

    4. Tanda tangan /paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

    5. Jenis hewan, nama, serta alamat pemilik untuk resep dokter hewan

    6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal.

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    15/52

    5

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Resep lengkap terdiri atas beberapa bagian, antara lain :

    1. SuperscriptioTerdiri dari :

    - Nama, alamat, dan nomor izin praktek dokter

    - Tempat dan tanggal penulisan resep

    - Simbol R/ (= invocatio)

    - Nama, umur (khususnya untuk pasien anak), alamat pasien

    2. InscriptioTerdiri dari :

    - Jenis bahan obat dalam resep, meliputi: Remidium cardinale : nama dan jumlah bahan-bahan pokok obat, bisa tunggal atau beberapa

    bahan.

    Remidium adjuvant/korektor : nama dan jumlah obat tambahan

    Remidium corrigens (hanya bila diperlukan), meliputi: Corringens saporis (perasa). Misal :

    saccharum lactis ( sacch. Lact); Corringens coloris ( warna). Misal : carmine; Corringens odoris

    (bau). Misal : ol. Rossarum ( minyak permen) ; Corringens constituen : ditambahkan untuk bahan

    yang sedikit agar dapat dibuat sediaan obat.

    - Vehikulum (pembawa) : perlu dituliskan apabila resep merupakan racikan dokter sendiri, bukan obatjadi.

    - Jumlah bahan obat dinyatakan dalam satuan berat untuk bahan padat (mcg,mg,g) atau satuan isi

    untuk cairan (tetes, mL, L)

    3. Subscriptio

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    16/52

    6

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Memuat cara pembuatan (nama dan jumlah bentuk sediaan)

    4. Signatura/transcriptioBerisi petunjuk penggunaan obat.

    Beberapa hal harus diperhatikan agar sebuah resep dikatakan sah, antara lain:

    - Untuk dokter praktek swasta, harus mencantumkan nama dokter, izin kerja, alamat praktek dan

    rumah, paraf dokter

    - Untuk dokter yang berpraktek di RS/Klinik/Poliklinik, harus mencantumkan nama dan alamat

    RS/Klinik/Poliklinik, bagian/unit di RS, serta nama, alamat, paraf dokter penulis resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    17/52

    7

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Contoh blanko resep dokter praktek swasta : Contoh blanko resep dokter Klinik:

    dr. Enni Yuliani

    Alamat Praktek: Jalan Ahmad YaniNo. 9 Gerung - Lombok Barat

    SIP. DU-2000/III/1999

    Gerung,

    R /

    Pro :Alamat :

    Umur :

    Klinik Bersalin

    EXONEROJalan Pemuda No. 9 Mataram

    Mataram,

    Dokter :R /

    Pro :Alamat :Umur :

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    18/52

    8

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Catatan :

    Untuk resep-resep intern misalnya Rumah Sakit, bagian nama sampai dengan alamat dapat diganti oleh kop

    Rumah Sakit, dokter, dan SMF.

    Untuk tanda-tanda khusus seperti Cito atau PIM harus ditulis di sebelah kanan pada bagian atas kertas

    resep. Pada setiap R/ yang memerlukan pengulangan maka harus ditulis pada sebelah kiri atas dari resep.

    Pada lembar resep yang digunakan oleh dokter hewan, khusus untuk nama pasien perlu dicantumkan jenis

    spesies (jenis binatang seperti kucing, anjing, dll), nama binatang, berat badan, nama dan alamat pemilik.

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    19/52

    9

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Contoh Macam-macam Penulisan Formula Resep

    1. Resep formula magistralis

    Contoh resep sediaan padat 1.a

    Resep 1.a

    Arti singkatan :

    * Saccaharum lactum quantum sactis = Saccaharum lactum secukupnya.

    ** misce fac lege artis pulveres da tales dosis nomero quindecem= campur dan buatlah sesuai aturan

    puyer sebanyak dosis tersebut diatas sebanyak 15 bungkus.

    *** signa pro re nata ter de die pulveres una= tandai: bila perlu 3x sehari 1 bungkus puyer

    R / Paracetamol mg 100

    Phenobarbital mg 10

    Sacch. Lact. q.s*

    m.f.l.a pulv. d.t.d no. XV**

    s. p.r.n t.d.d pulv.I ***

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    20/52

    10

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Makna resep :

    setiap bungkus puyer mengandung bahan obat: Parasetamol 100 mg, Phenobarbital 10 Mg, dan

    Saccaharum laktum ( sebagai pemanis dan pembawa) secukupnya. Komposisi tersebut dibuat puyer

    sesuai dengan dosis obat yang digunakan. Buatlah puyer sejumlah 15 bungkus.

    Aturan pakai 3x sehari masing-masing 1 bungkus. Obat diperlukan untuk 5 hari.

    Catatan :

    Penulisan signa harus jelas, dengan mencantumkan penjelasan lain yang diperlukan.

    Contoh resep sediaan padat 1.b

    Resep 1.b

    R / Paracetamol g 1,5

    Phenobarbital mg 150

    Sacch. Lact.q.s

    m.f.l.a pulv. no. XV

    s.p.r.n t.d.d pulv.I

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    21/52

    11

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Arti singkatan

    sama dengan resep 1.a

    Makna resep

    dari bahan obat : Parasetamol 1,5 g, Phenobarnital 150 mg dan saccharum laktum secukupnya

    dicampur dan dibuat untuk menajdi 15 bungkus puyer. Aturan pakai 3x sehari masing-masing 1

    bungkus. Obat diperlukan untuk 5 hari.

    Perbedaan resep 1.a dan 1.b:

    Pada resep 1.a ditulis jumlah banyaknya obat untuk tiap bungkus puyer, sedangkan resep 1.b ditulis

    jumlah banyaknya obat untuk 15 bungkus puyer.

    Contoh resep sediaan padat 1.c (tidak dianjurkan menulis resep seperti ini):

    Resep 1.c

    R / Tab.Paracetamol No. III

    Tab. Luminal 50 mg no.III

    Sacch. Lact.q.s

    m.f.l.a pulv.d.t.a no. XV

    s.p.r.n t.d.d pulv.I

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    22/52

    12

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Arti singkatan

    sama dengan di atas

    Makna resep

    tablet parasetamol ( 1 tablet =500 mg) sebanyak 3 tablet ( jadi 3x500 mg= 1500 mg= 1,5 gr); tablet

    Luminal ( 1 tablet = 50 mg ) sebanyak 3 tablet ( jadi 3x50 = 150 mg); dan Saccharum laktum

    secukupnya. Dicampur dan dibuat untuk menjadi 15 bungkus puyer. Jadi tiap bungkus mengandung

    100 mg dan Phenobarbital 10 mg. Aturan pakai : s.d.s

    Mengapa resep seperti ini tidak dianjurkan?

    Sediaan tablet Parasetamol dan Luminal mengandung sejumlah obat yang tertentu per tablet,

    sehingga bila diperlukan dosis lain yang tidak sama dengan kandungan obat dalam sediaan tersebut,

    akan memberikan masalah.

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    23/52

    13

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Contoh resep sediaan padat 1.d

    Resep 1.d

    Arti singkatan

    * misce fac lege artis pulveres da tales dosis nomero trigenta= campur dan buatlah sesuai aturanpuyer sesuai dosis tersebut sebanyak 30 bungkus.

    **da in capsula= berikan dalam bentuk kapsul.

    *** signa pro re nata ter de die capsula una post coenam = tandai : bila perlu 3x sehari masing-

    masing 1 kapsul, berikan sesudah makan.

    R /Aminophylin mg 150

    Prednison mg 5

    m.f.l.a pulv.d.t.a no. XXX*

    da.in caps.**

    s.p.r.n t.d.d caps.1 p.c***

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    24/52

    14

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Contoh resep sediaan cair

    Saat ini sudah tidak ada lagi sediaan cair yang disusun formula oleh dokter melalui resep, karena

    untuk membuat sediaan cair diperlukan teknologi. Selain itu, sediaan cair sudah tersedia dalam bentuk sediaan

    jadi siap pakai yang dibuat oleh pabrik farmasi. Bentuk sediaan obat cair (sirup, suspensi, emulsi) harus dibuat

    segera dan memerlukan tambahan pengawet. Stabilitas tidak dapat dijamin apabila dibuat di apotek.

    Pencampuran sediaan obat padat ke dalam sebuah sediaan jadi cair tidak dibenarkan karena sangat tidak

    rasional, menggangggu homogenitas, dan akan mempengaruhi kadar obat dalam darah yang akhirnya akan

    mempengaruhi tujuan terapi.

    Contoh resep sediaan setengah padat 1.e

    Resep 1.e

    R / Tetrasiklin 3 %

    Hidrokortison 2,5 %

    Ad.Lan.2*

    Vas.alb.ad 20 **

    m.f.l.a. ungt***

    s.b.d.d.u.e.m.et. v ****

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    25/52

    15

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Arti singkatan

    * Adeps lanae 2= Adeps lanae sebanyak 2 gram

    ** vaselin album ad 20 = Vaselin album sampai 20 gram.

    ***misce fac lege artis unguenta = campur dan buatlah sesuai aturan salep.

    **** signa bi de die usus externus mane et vespere = tandai: 2x sehari untuk pemakaian luar pagi

    dan sore hari.

    Makna resep

    Campur dan buatlah salep sebanyak 20 gram yang mengandung : Tetrasiklin 3 %, Hidrokortison 2,5

    %, dan bahan Adeps lanae 2 gram dan vaseline album( ditambahkan hingga mencapai 20 g). aturan

    pakai: untuk pemakaian luar 2x sehari pagi dan sore.

    Contoh resep sediaan setengah padat 1.f

    Resep 1.f

    R / Tetracyclin 0,6

    Hidrokortison 0,5

    Ad.Lan.2

    Vas.alb.ad 20

    m.f.l.a. ungt*

    s.b.d.d.u.e.m.et. v **

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    26/52

    16

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Arti singkatan:

    Ambilkan Tetrasiklin 0,6 gram, Hidrokortison 0,5 gram. Adeps lanae 2 gram dan Vaseline album

    sampai jumlah salep sebanyak 20 gram.

    * campur dan buatlah menurut aturan salep.

    ** tandailah dua kali sehari untuk pemakaian luar pagi dan sore hari.

    Makna resep :

    Salep resep diatas mengandung Tetrasiklin 3 %, Hidrokortison 2,5 %, dengan basis salep: Adeps

    lanae (10 %) dan Vaseline album. Dibuat salep . Aturan pakai : s.d.a

    Perbedaan resep 1.d dan 1.f:

    Resep ini memakai jumlah obat dalam gram,yaitu : Tetrasiklin 0,6 gram, di dapat dari : 3 % x20 gram =

    0,6 gram; demikian pula Hidrokortison: 2,5 %x20 gram = 0,5 gram.

    2. Resep formula officinalis

    Contoh resep sediaan padat 2.a

    Resep 2.a

    R / Amoxycilin 500 mg no.XV

    s.t.d.d. caps.I *

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    27/52

    17

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Arti singkatan:

    * signa ter de die capsula una= tandailah 3x sehari 1 kapsul.Makna resep:

    berikan kapsul amoksisilin 500 mg sebanyak 15 butir. Aturan pakai; 3xsehari masing-masing 1

    kapsul.

    Contoh resep sediaan cair 2.b

    Resep 2.b

    Arti singkatan:

    * potio album contra tussim = obat batuk putih (OBP).

    ** signa ter de die cochlear theae= tandailah 3x sehari masing-masing 2 sendok teh

    R / Pot. Alb.c.tuss.ml. 100 *

    s.t.d.d. Cth. II* *

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    28/52

    18

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Makna resep:

    Berikan obat batuk putih100 ml. Aturan pakai 3x sehari masing-masing 2 sendok teh.

    Formula Potio Album Contra Tusim ( OBP)

    R/ sol. Amm.spirt. Anis.2

    Ol.Mint.Pip.Gtt.I

    Syr. Simpl.10

    Aq.dest.Ad 100

    m.f.l.a mixt

    Contoh resep sediaan setengah padat 2.c

    Resep 2.c

    R / Ungt.Sulf.Salicyl. 20*

    s.b.d.d.u.e.m.et.v**

    ( setelah Mandi)

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    29/52

    19

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Arti singkatan :

    * Ungentum Sulfuric Salicylitum= salep Belerang-Salsilat

    ** signa bi de die usus externus mane et vespere = tandailah 2 x sehari, pagi dan sore, untuk

    pemakaian luar,setelah mandi.

    Makna resep :

    Berikan salep Sulfuris Salisilitum sebanyak 20 gram. Aturan pakai 2x sehari untuk pemakaian luar,

    pagi, dan sore hari sesudah mandi.

    Formula Ungt. Sulfuris Salicylitum( 2-4 Zalf)

    R/ acidum salicylicum 2

    Sulfur praesipitatum 4

    Vaselin alb. Ad.100

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    30/52

    20

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan Medik

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    3. Resep formula spesialistis

    Contoh resep sediaan padat 3.a

    Resep 3.a

    Makna resep :

    Berikan kapsul Amoxan 500 mg 15 butir. Aturan pakai: 3x sehari, masing-masing 1 kapsul.

    Formula dan sediaan Amoxan: Bisa dilihat di buku IIMS/ISO

    Contoh resep sediaan cair 3.b

    Resep 3.b

    R / Caps Amoxan 500 mg no.XV

    s.t.d.d. caps I

    Paraf

    R / Cohistan expt.60 ml lag.I*

    s.t.d.d. Cth.I

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    31/52

    21

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Arti singkatan :

    Cohistan expectoran 60 ml lag una= Cohistan Expectoran 60 ml 1 btl.

    Makna resep:

    Berikan Cohistan expectoran 60 ml 1 botol. Aturan pakai : diminum 3x sehari masing-masing 1

    sendok teh.

    Formula dan sediaan Cohistan Expectoran: bisa dilihat di ISO/IIMS

    Contoh resep sediaan setengah padat 3.b

    Resep 3.b

    Arti singkatan :

    *Scabicid cream tube una = krim Scabicid 1 tube

    ** signa usus cognitus = Tandailah : aturan pakai sudah tahu.Makna resep :

    Berikan Scabicid cream 1 tube. Aturan pakai ; telah diketahui.

    Formula dan sediaan Scabicid Cream : Lihat ISO/IIMS

    R /Scabicid cr.Tub.I*

    s.u.c.**

    Paraf

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    32/52

    22

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Catatan:

    Dalam penulisan formula spesialistis dokter hanya perlu menuliskan nama Non Generik / Obat dengan

    nama dagang yang diberikan oleh pabriknya, kekuatan, dan jumlahnya. Karena itu,komposisi/ formulaharus diketahui secara baik oleh dokter penulis resep.

    Penulisan nama obat Non Generik / obat dengan nama dagang harus secara lengkap dan jelas.

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    33/52

    23

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan resep:

    1. Pada peresepan obat-obat yang termasuk golongan narkotika, dokter harus memberi tanda tangan bukan paraf.

    Contoh: Pethidin.

    .

    Resep 4

    Arti singkatan:

    * injeksi Pethidin ampula duo = Injeksi Pethudin dua ampul

    ** signa in manum medici = Serahkan pada dokter

    Makna resep:

    serahkan pada dokter, injeksi Pethidin sebanyak 2 ampul.

    Masih untuk keamanan peresepan obat-obat golongan narkotika, penulisan numero dengan menggunakan

    angka romawi, misalnyaX, dapat ditulis-X-. Tujuannya agar angka tersebut tidak ditambahi, baik oleh pasien

    maupun apotek untuk kepentingan tertentu.

    R / Inj. Pethidin amp. II ( duo) *

    s.i.m.m**

    Tanda tangan

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    34/52

    24

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    2. Untuk obat tetes, harus jelas peruntukannya; tetes mata, hidung atau telinga, dan harus jelas pula sisi mana yang

    akan diobati; sebelah kiri, kanan atau kedua sisi.

    .

    Resep 5Arti singkatan:

    *signa bi de die guttae duo auriculae dextra=Tandailah 2x sehari 2 tetes pada telinga kanan.

    Makna Resep

    Berikan Otopain Ear drop (satu) botol. Aturan pakai 2x sehari 2 tetes pada telinga kanan .

    Pemakaian kata ear drop ( bahasa inggris) diperbolehkan.

    R /Otopain ear drop lag I

    s.b.d.d gtt.II a.d.*

    Paraf

    KETERAMPILAN MEDIK F i II P li R

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    35/52

    25

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Resep 6

    Arti singkatan:

    *signa bi de die unguentum opthalmicum ocular dexter et ocular sinister= tandailah 2x sehari salep

    mata, mata kanan dan mata kiri.

    Makna resep:

    Berikan salep mata Kloramfenikol 1 % 1 tube. Aturan pakai : 2x sehari mata kanan dan kiri.

    Perhatian:

    Seperti halnya obat tetes, salep mata jelas untuk mata kanan, kiri atau keduanya.

    3. Bila pemberian hanya waktu tertentu, bisa diberi keterangan. Misalnya: selain p.r.n (pro re nata bila perlu),dapat diberi keterangan febris/demam/panas. Keterangan ini dapat digunakan untuk obat-obatan simptomatis

    yang diminum bila demam.

    R / Chloramphenicol Ungt.Opth. 1 % tub.I

    s.b.d.d. ungt. Opth. Od & Os.*

    Paraf

    KETERAMPILAN MEDIK F i II P li R

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    36/52

    26

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Resep 7Makna Resep:

    Berikan Tempra oral drop satu flacon/botol. Aturan pakai : bila demam/panas berikan 0,4 ml (dengan pipet

    yang tersedia), dapat diberikan 3x sehari.

    4. Perbedaan cara peresepan obat-obatan aeorosol dan inhalasi

    R / Bricasma Aerosol fl I

    s.b.d.d puff.II

    Paraf

    R / Tempra oral drop fl.I

    s.p.r.n.t.d.d. 0,4 ml

    Paraf

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    37/52

    27

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Resep 8

    Makna resep :

    Berikan Bricasma aerosol 1 flacon/botol. Aturan pakai 2x sehari, 2 semprotan.

    Resep 9

    Makna resep: Berikan Bricasama Turbohaler 1 botol. Aturan pakai 2x sehari, 2 hirupan (inhalan).

    Perhatikan perbedaan kedua resep (resep 8 dan 9):

    Perhatikan perbedaan aturan pakai dan sediaan/alat yang digunakan. Yang satu adalah aerosol sementara yang

    lain adalah inhalasi.

    R /Bricasma Turbohaler fl I

    s.b.d.d inh.II

    Paraf

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    38/52

    28

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Hal-hal yang harus dipertimbangkan saat meresepkan obat: Penggunaan obat, dipilih jenis obat dan bentuk sediaan apa yang paling efektif dan cocok untuk

    penderita.

    Penggunaan kombinasi obat harus dipertimbangkan adanya kemungkinan interaksi.

    Dosis diperhitungkan dengan tepat sesuai kondisi penderita.

    Jumlah obat/sediaan seperlunya.

    Sertakan info tentang cara penggunaan, efek samping, dan peringatan lain, misalnya perubahan urin

    menjadi merah bila mengkonsumsi Rifampisin.

    Adanya catatan (kartu obat) untuk evaluasi jika pasien kembali lagi.

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    39/52

    29

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    ISTILAH BAHASA LATIN DALAM RESEPAa

    a.c

    ad

    ad lib

    aDM

    aq.bidest

    aq.dest

    aq.pro.inj

    aq.steril

    b.d.d/b.i.d

    b.h

    cC

    Cp

    C.th

    Caps

    Cylsm

    Collyr

    Collut

    Conc

    Cr

    d/da

    d.cd.c.f

    d.d

    d.i.d

    d.in.2 plo

    dil.

    Ana

    Ante coenam

    Ad

    Ad libitium

    Adbe

    Aqua bidestilata

    Aqua destilata

    Aqua pro injectio

    Aqua sterilisata

    Bis de die/bis in die

    Bis hora

    CumCochlear

    Cochlear pultis

    Cochlear theae

    Capsulae

    Clysma

    Collyrium

    Collutio

    Concentratus

    Cream

    Da

    Dorante coenamDa cum formula

    De die

    Da in demidio

    Da in duplo

    Dilitus

    Masing-masing sama banyak

    Sebelum makan

    Sampai

    Sampai yang diinginkan

    Tambahkan

    Air suling 2 kali

    Air suling

    Air untuk larutan suntik

    Air steril

    2 kali sehari

    2 jam

    DenganSendok makan 9 15 ml)

    Sendok bubur 9 8 ml)

    Sendok the(5 ml)

    Kapsul

    Lavement (cairan utk bubur)

    Cuci mata

    Cuci muluit

    Pekat

    Krim

    Berilah

    Selama makanBerilah dengan

    resep/formulanya sehari

    Berilah setengahnya

    Berilah 2 kalinya

    Encer

    l.a

    lag

    lin

    liq

    Liq.Carb.det

    Liq

    Paraf.liq

    Lit.oris

    Lot

    Loz

    m/man

    m.m.d.s

    m.et v.

    m.f.

    m.f.pulv

    mg

    mixt

    merid.

    N

    ne iter/ N.I

    o. .h./o.d.h

    o.h.o.b.h.

    o.t.h

    o.m.

    o.n.

    p.aeq

    Lege artis

    Legena

    Linimentum

    Liquor

    Liquor Carbonas detergent

    Liquidium

    Parafin liquidium

    Litus oris

    Lotio

    Lozonges

    Mane

    MisceMisce da signa

    Mane et vespere

    Misce fac

    Misce fac pulveres

    Miligramata

    Mixtura

    Meridium

    Noctum

    Ne iteretur

    Omni dimidia hora

    Omni horaOmni bi horio

    Omni tri horio

    Omni mane

    Omni noctum

    Partes aequales

    Menurut semestinya (= aturan)

    Botol

    Linimen

    Cairan

    Cairan varbonas pencuci

    Cair

    Parpum cair

    Tutul mulut

    Air pembersih

    Tablet hisap

    Pagi hari

    CampurlahCampur dan berilah tanda

    Pagi dan sore hari

    Campur dan buatlah

    Campur dan buatlah serbuk

    Miligram

    Larutan campuran

    Siang/tengah hari

    Malam hari

    Tidak diulang

    Tiap jam

    Tiap jamTiap 2 jam

    Tiap 3 jam

    Tiap pagi hari

    Tiap malam

    Tiap bagian yang sama

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    40/52

    30

    p

    Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    div.in p.aeq

    d.t.d

    dext

    empl

    enem

    extr

    extr.liq

    extr.spiss

    extr.sicc

    f

    f.l.a

    filtr

    g.,Ggarg

    gtt

    gtt.opth

    gtt.auric

    gtt.nasal

    h

    h.m

    haust

    h.s

    i.m.m

    infinf.iv

    iter

    iter 2x

    Lc

    Devide in dartes/equales

    Da tasles dosis

    Dexter

    Emplastrum

    Enema

    Extractum

    Extractum liquidium

    Extractum spisssum

    Extractum siccum

    Fac/fiat

    Fac lege artis

    Filtra

    GramaGargarisma

    Guttae

    Guttae opthalimiceae

    Guttae auriculares

    Guttae nasales

    Hora

    Hora matutina

    Haustus

    Hora somni

    In manum medici

    InfusumInfus intavenus

    Iteretur /iteratie

    Iteretur 2x

    Loco

    Bagilah dalam bagian yg sama

    Berikan sebanyak takaran

    tersebut

    Kanan

    Plester

    Lavement

    Ekstrak/sari

    Sari cair

    Sari kental

    Sari kering

    Buat/ dibuat

    Buat menurut seni( aturan)

    Saring

    GaramObat kumur

    Tetes

    Tetes mata

    Tetes relinga

    Tetes hidung

    Jam

    Pagi-pagi

    Sekali minum sebelum tidur

    Serahkan ke dokter

    Rebusan

    Sediaan steril untukintravenous

    Diulang

    Diulang 2 kali

    Penggantinya

    p.c.

    P.I.M

    Pot.

    p.p.

    p.r.n

    pulv

    pulv.adsp.

    q.d.d/q.i.d/4.d.

    d

    q.s.

    R.

    rec.

    r.p.S

    scat.

    s.n.e

    s.n.s

    sol./solut

    spir

    s.s.n

    s.u.e

    s.u.i

    s.u.n

    s.u.csum.

    t.d.d/t.i.d

    Ungt.,ung

    Vesp

    Post coenam

    Periculum in mora

    Potio

    Pro paupere

    Pro re nata

    Pulvis

    Pulveres

    Pulvis adspersorius

    Quarter de die/ quarter in

    die

    Quantum satis/quanrum

    suficit

    Recipe

    RecensRecenter paratus

    Signa

    Scatula

    Si necesse est.

    Si necesse sit

    Solutio

    Spiritus

    Signa suo nomine

    Signa usus externus

    Signa usus internus

    Signa usus notusSgna usus cognitus

    Sumendum

    Ter de die/ ter in die

    Unguentum

    vespere

    Sesudah makan

    Berbahaya bila ditunda

    Cairan utk diminum

    Utk si miskin

    Bila perlu

    Serbuk (tunggal)

    Serbuk( jamak)

    Serbuk tabur

    Empat kali sehari

    Secukupnya

    Ambillah

    Segar

    Dibuat baru

    TandaDos

    Bila perlu

    Bila perlu

    Larutan

    Alkohol= etanol

    Tandai dengan namanya

    Tanda untuk obat luar

    Tanda untuk obat dalam

    Tanda aturan pakai sudah tahu

    Tanda aturan pakai sdh tahu

    utkDiminum

    Tiga kali sehari

    Salep

    Senja(=sore)hari

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    41/52

    31Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    ANGKA LATIN1= I = Unus, unae, unum, una

    2=II= duo, ae

    3=III=tres

    4=IV=quatuor

    5=V=quinguae

    6=VI=sex

    7=VII=Septem

    8=VIII= octo

    9=IX=novem10=X= decem

    12=XII=duodecem

    15=XV=quidacem

    20=XX=viginti

    21=XXI=unus et viginti

    25=XXV=quinguae et viginti

    30=XXX=trigenta

    40=XL=quadragenta

    50=L=Quingenta

    51=LI=unus quingenta

    90=XC=nona genta

    100=C=Centum

    500=D=quncenti1000=M=mille

    2000=MM=duo mille

    121=CXXI=centum unus et viginti

    131=CXXXI= centum unus trigenta.

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    42/52

    32Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    DOSIS OBAT

    Dosis lazim, dosis terapeutik adalah sejumlah obat ( dalam satuan berat / volume unit) yang memberikan efekterapeutik pada penderita (dewasa). Selain dosis terapeutik dikenal pula istilah dosis awal, dosis pemeliharaan, dosis

    maksimum, dosis toksis, dan dosis letal.

    Dosis Maksimum (DM)kecuali dinyatakan lain, adalah dosis maksimum untuk dewasa untuk pemakaian melalui

    mulut, injeksi subkutan dan rektal. Penyerahan obat dengan melebihi DM dapat dilakukan, jika di belakang jumlah obat

    bersangkutan pada resep dibubuhi tanda seru dan paraf dokter penulis resep. Dosis Lazim untuk dewasa, anak dan bayi

    hanya merupakan petunjuk dan tidak mengikat.

    Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dosis antara lain adalah faktor obat, faktor pemberian, faktor

    penderita dan indikasi dan patologi penyakit. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing-masing faktor:

    1. Faktor obatDipengaruhi oleh sifat fisika, daya larut (air / lemak), bentuk (kristal / amorf), sifat kimia (asam, basa, garam,

    ester), derajat keasaman (pH dan pKa), toksisitas.

    2. Faktor rute pemberian obatDosis obat yang diberikan melalui rute / cara pemberian apapun, harus mencapai dosis terapi pada target

    organ. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, misalnya faktor yang membatasi kemampuan absorbsiobat pada pemberian per oral, maka dosis oral berbeda dengan dosis obat yang diberikan secara parenteral.

    Dosis obat pada pemberian per oral lebih tinggi dari pada parenteral.

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    43/52

    33Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    3. Faktor penderitaDipengaruhi oleh umur (anak, dewasa, geriatri), berat badan (normal, obesitas, malnutrisi), luas permukaan

    tubuh, ras dan sensitivitas individual.

    4. Indikasi dan patologi penyakit- Penyebab penyakit

    - Keadaan patofisiologis, misalnya pada gangguan fungsi hepar dan/atau gangguan fungsi ginjal, beberapa

    jenis obat dikontraindikasikan, atau perlu diturunkan dosisnya, atau diperpanjang interval pemberiannya.

    Perhitungan Dosis Obat Untuk AnakAnak bukanlah miniatur dewasa, karena organ tubuhnya (hepar, ginjal, saluran pencernaan, dan SSP) belumberfungsi secara sempurna, luas permukaan tubuh, kecepatan metabolisme basal, serta volume dan distribusi cairantubuh berbeda dengan orang dewasa, maka besar dosis pada anak ditentukan berdasarkan pada keadan fisiologi anak.Dalam menghitung dosis obat untuk anak, perlu dibedakan antara :

    - Prematur

    - Neonatus ( 1bln)

    - Infant ( s.d 1 thn)

    - Balita (>1-5 thn)- Anak ( 6-12 tahun)

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    44/52

    34Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Faktor farmakokinetik obat perlu diperhatikan dalam menentukan dosis anak, yaitu:

    Absorpsi (kemampuan absorpsi), dipengaruhi oleh

    - PH lambung dan usus- Waktu pengosongan lambung

    - Waktu transit

    - Enzim pencernaan

    Distribusi ( jumlah obat yang sampai di jaringan), dipengaruhi oleh:

    - Masa jaringan

    - Kandungan lemak

    - Aliran darah

    - Permeabilitas membran

    - Kadar protein plasma

    - Volume cairan ekstraseluler

    Metabolisme (kecepatan metabolisme), dipengaruhi oleh:

    - Ukuran hepar

    - Kemampuan enzim mikrosomal

    Eksresi (proses eksresi obat), terutama melalui ginjal dan dipengaruhi oleh:

    - Kecepatan filtrasi glomeruler- Proses sekresi dan reabsopsi tubuler

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    45/52

    35Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Cara menghitung dosis anak

    1. Didasarkan perbandingan dengan dosis dewasa

    Berdasar perbandingan umur:Rumus young ( Anak umur 1 8 tahun)

    Da =

    Angka 12 menunjukkan berlaku untuk umur anak 20-24 tahun.

    x DM (mg)

    n20 DM (mg)

    n

    n +12

    Dosis A

    DM A+

    Dosis B

    DM Bdan seterusnya+ 1

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    46/52

    36Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Keterangan rumus Diling:

    Da= dosis anakDM= dosis Maksimum

    n= umur

    2. Berdasar perbandingan berat badan

    dianggap berat badan orang dewasa 70 kg

    Rumus Clark =

    3. Berdasar perbandingan luas permukaan tubuh (LPT)Dianggap bahwa luas permukaan tubuh orang dewasa : 1,73 m2

    Rumus Crawford- Terry Rouke = LPT a

    1,73

    4. Berdasarkan ukuran fisik anak secara individual

    Sesuai dengan BB anak ( dalam kg)

    Sesuai dengan LPT anak ( dalam m2)

    BBa

    70DM (mg)

    DM (mg)

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    47/52

    37Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Catatan:

    Kelemahan perhitungan anak dengan perbandingan dengan dosis dewasa: Umur : tidak tepat oleh karena ada variasi BB dan LPT

    Berat Badan : tidak tepat untuk semua obat

    LPT : tidak praktis terutama kasus gawat

    Karena kelemahan-kelemahan tersebut maka diciptakan rumus baru untuk menghitung dosis anak yang lebih akurat

    oleh bagian farmasi kedokteran Universitas Airlangga.

    Untuk bayi 0-11 bulan

    Da=

    Da = dosis anak

    DM = Dosis Makanan

    m = umur dalam bulan

    atau

    Da =

    W= berat badan dalam kg

    13 + M

    89 DM

    1+ W28,8+0,9 W DM

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    48/52

    38Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    Untuk balita 1 4 tahun

    Da =

    n = umur dalam tahun

    atau

    Da =

    W= berat badan dalam kg

    Catatan :

    rumus ini diturunkan dari Rumus Clark( yang telah disesuaikan untuk anak Indonesia).

    Perhitungan Dosis Obat pada Obesitas

    Dikatakan obesitas jika BB > 20%, BB ideal dan komposisi komponen tubuh berbeda dengan BB normal

    Untuk perhitungan dosisnya harus memperhatikan kelarutan obat dalam lemak (lipofisitas) :

    Berdasar berat badan tanpa lemak (BBTL) untuk obat non-lipofilik.

    Contoh: digitoksin, gentamisin

    Berdasar berat badan normal ( BBN) untuk obat lipofilik

    Contoh: thiopental

    4,5 + n

    19,8DM

    2,5 + W

    41DM

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    49/52

    39Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    DOSIS LAZIM / TERAPEUTIK

    Dosis sekali (tunggal)

    Contoh : Bisacodyl 5-10 mg/ dosis tunggal

    Dosis sehari

    Contoh :Dexamethasone 0,2-2mg/ hari, Diazepam 5-30 mg dalam dosis terbagi

    Dosis/kgBB/hari

    Contoh :

    - Ampicilin 50-100 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam.

    - Griseofulvin 0,5-1 g/ hari ( dosis tunggal atau terbagi) ; anak : 10 mg/kg BB/ hari

    DOSIS UNTUK EFEK BERBEDA

    Obat yang sama dapat memiliki dosis yang berbeda tergantung efek yang ingin didapatkan:

    Sebagai contoh; Phenobarbital sebagai obat sedatif-hipnotik dan obat antikonvulsan.

    - sedative hipnotik : 30 mg/ 3-4 d.d

    - antikonvulsan: dosisnya 30-60 mg/2-3 DM

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    50/52

    40Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    KURVA BENTUK BEL

    Menunjukkan efek obat dalam populasi

    Kecil Rata-rata Besar

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    51/52

    41Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    PENUNTUN PRAKTEK KETERAMPILAN MEDIK

    Farmasi Kedokteran II :

    MENULIS RESEP, MENGHITUNG DOSIS DAN MENYUSUN FORMULASiti Rahmatul Aini, Triana Dyah C, Ilsa Hunaifi, Andang Sari, Agus Supriyanto,

    Nurhidayati, Emmy Amalia

    Kompetensi :Mahasiswa mampu menghitung dan menentukan dosis, menentukan bentuk sediaan obat,cara dan waktu pemberian

    obat yang tepat dan menuliskan dalam preskripsi (resep) secara legeartis dan rasional.

    Kegiatan:1. Mahasiswa mendapat soal dalam bentuk kasus

    2. Mahasiswa menghitung dan menentukan dosis suatu obat, bentuk sediaan, cara dan waktu pemberian, dan

    menuliskan dalam preskripsi (resep)

    3. Mahasiswa mendiskusikan tugas.

    Contoh Kasus ISeorang anak berumur 7 tahun, BB 20 kg, datang ke praktek dokter swasta dengan keluhan sesak , batuk berdahak

    dan demam. Dari anamnesa, diketahui keluhan ini batuk dan deman dialami sejak kemarin dan sesak mulai dialami

    sejak tadi pagi. Penderita ini mempunyai riwayat asma bronkial. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pernapasan cuping

    KETERAMPILAN MEDIK : Farmasi II: Penulisan Resep

  • 5/25/2018 Penulisan Resep

    52/52

    42Laboratorium Keterampilan MedikFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    hidung, peran dengan otot bantu pernapasan, ronkhi dan wheezing. Oleh dokter yang memeriksanya, pasien ini

    didiagnosa mengalami serangan asma yang dicetuskan oleh infeksi saluran pernapasan dan diberi terapi dengan

    amoksisilin, bronkodilator, mukolitik dan ekspektoran dan parasetamol. Susunlah obat, dosis, cara pemberian danwaktu pemberian dalam suatu lembar resep untuk pasien ini.

    Pertanyaan:

    1. Jelaskan tujuan pemberian masing-msing obat yang diresepkan !

    2. Hitunglah dosis obat yang sesuai untuk pasien tersebut di atas, tentukan jadwal pemberian (interval, waktu

    dan durasi pemberian), dan tentukan bentuk sediaan obatnya!

    3. Tulislah resep yang legeartis dan rasional!

    Contoh Kasus IINy. Ani datang berobat ke praktek dokter swasta, dengan keluhan demam tinggi sejak kemarin dan muncul bintik berair

    di badan. Bintik tersebut terasa gatal dan panas. Pasien mempunyai riwayat kontak dengan penderita cacar air. Dokter

    mendiagnosa Ny. Ani menderita infeksi varicella zoster (cacar air) dan oleh dokter diberikan asiklovir sistemik dan lokal,

    dan parasetamol. Susunlah obat, dosis, cara pemberian dan waktu pemberian dalam suatu lembar resep untuk pasien

    ini.

    Pertanyaan:

    1. Jelaskan tujuan pemberian masing-masing obat yang diresepkan !

    2. Hitunglah dosis obat yang sesuai untuk pasien tersebut di atas, tentukan jadwal pemberian (interval, saat

    dan durasi pemberian), dan tentukan bentuk sediaan obatnya!

    3. Tulislah resep yang lege artis dan rasional!