Penyakit Diabetes Mellitus

7
 Penyakit Diabetes Mellitus (DM) Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai pe nyakit kencing manis atau  penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah da n insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan prot ein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin  berfungsi menurunkan kadar gu la dalam darah. y Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut. Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita : 1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria) 2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia) 3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia) 4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria) 5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya 6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki 7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu 8. Mengalami rabun penglihatan secara t iba-tiba 9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya 10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit. Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri  bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita  penyakit diabetes mellitus tipe 1. Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis. y Tipe Penyakit Diabetes Mellitus 1. Diabetes mellitus tipe 1 Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1  banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.

Transcript of Penyakit Diabetes Mellitus

5/12/2018 Penyakit Diabetes Mellitus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-diabetes-mellitus-55a4d1090754a 1/7

Penyakit Diabetes Mellitus (DM)

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau

 penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana

organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk 

mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses)karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin

 berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

y Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus

Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitudilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam

darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang

mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak 

semua dialami oleh penderita :

1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)

3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)

5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki

7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba

9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri

 bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktuke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita

 penyakit diabetes mellitus tipe 1.

Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai

gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.

y Tipe Penyakit Diabetes Mellitus1. Diabetes mellitus tipe 1Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon

insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkanhilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1

 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.

5/12/2018 Penyakit Diabetes Mellitus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-diabetes-mellitus-55a4d1090754a 2/7

 Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin

yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes

tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya

menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana merekasangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.

2. Diabetes mellitus tipe 2Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan

semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal inidikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap

insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yangditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.

Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya

faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapatdilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet

diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalamdarah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.

y Kadar Gula Dalam Darah Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit

United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1mmol/l = 18 mg/dl.

 Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami

 penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemiaapabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu

kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.

Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam)

mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random(sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara

140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.

Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch

UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.

y Pengobatan dan Penanganan Penyakit DiabetesPenderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir,Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga

secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).

5/12/2018 Penyakit Diabetes Mellitus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-diabetes-mellitus-55a4d1090754a 3/7

Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi

kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika halini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan

 pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula

darah.

Diabetes Articles : diabetes-mellitus-dm.blogspot.com 

5/12/2018 Penyakit Diabetes Mellitus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-diabetes-mellitus-55a4d1090754a 4/7

bahan makalah Diabetes melitus

Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit yang sering diderita dan dapatmenyebabkan kelainan yang cukup serius pada mata yaitu Retinopati Diabetik (RD). Di Negara

maju Retinopati Diabetik (RD) merupakan salah satu penyebab kebutaan utama pada usia produktif. Resiko kebutaan akan semakin meningkat sejalan dengan lamanya menderita DM.oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mengenal lebih baik komplikasi DM pada mata

dan mengetahui usaha-usaha apa saja ynga dapat dilakukan sehingga dapat mengurangi resikokebutaan karena Retinopati Diabetik 

Penelitian menemukan bahwa lamanya menderita DM adalah faktor penting untuk resikoterjadinya RD. DM selama 17-25 tahun punya resiko 90% untuk terjadinya Retinopati Diabetik.

Faktor-faktor yang merupakan faktor resiko adalah hipertensi, merokok, penyakit ginjal dananemia. Dan diabetes sendiri dapat menyebabkan beberapa penyakit mata lainnya seperti katarak 

dan galukoma.Kontrol ketat kadar gula darah mengurangi progresitifitas RD. Tekanan darah yang terkontrol

dengan baik dan fungsi ginjal yang baik dapat juga turut memperbaiki keadaan retinopati. Selainitu pengobatan laser sangat penting. Tujuannya adalah untuk menstabilkan dan mencegah

 progresitifitas penyakit menjadi lebih buruk. Maka pengobatan laser dan operasi dapat sangatefektif pada RD.

Diabetes Melitus dan Komplikasinya pada Mata

Diabetes dapat disebabkan oleh dua kemungkinan yaitu ketidakmampuan tubuh dalammenghasilkan insulin atau insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Di dalam tubuh, insulin sangat berperan dalam penyerapan gula sederhana (hasil pencernaan)oleh sel otot untuk disimpan sebagai cadangan energi.

Penyakit ini jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan timbulnya penyakit lain, seperti :

kebutaan, jantung, penyakit pada pembuluh darah, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan syaraf.Diabetes pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko kelahiran bayi cacat. Komplikasi DiabetesMelitus (DM) pada mata dapat terjadi pada kornea, lensa, retina, dan Nervus Optikus.

Komplikasi retina (Retinopati Diabetik) merupakan penyebab kebutaan sekitar 12 ± 21% dariseluruh kasus kebutaan di Amerika Serikat.

Diabetik Retinopati digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :Retinopati Diabetik Non Poliferatif dengan gejala klinik sebagai berikut :

1. Kelainan bentuk kantong pada kapiler pembuluh retina (Mikroaneurisma)2. Pecahnya pembuluh kapiler yang menyebabkan pendarahan retina

3. Edema Retina. Edema pada makula menyebabkan penurunan penglihatan hingga kebutaan4. Eksudat keras merupakan pengumpulan lemak ekstrasel akibat bocornya pembuluh yang

abnormal5. Eksudat lunak atau bercak kapas yang merupakan infark mikro dari lapisan serabut retina

6. Pelebaran dan pelekukkan pembuluh vena7. Penyumbatan kapiler 

8. Kapiler yang melebar dengan dinding yang rapuh (Intra Retinal Microvascular Abnormlities)Retinopati Diabetik Poliferatif dengan gejala klinik sebagai berikut :

1. Kapiler yang melebar dengan dinding yang rapuh (Intra Retinal Microvascular Abnormlities)2. Neovaskularisasi pada Papil Nervus Optikus

5/12/2018 Penyakit Diabetes Mellitus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-diabetes-mellitus-55a4d1090754a 5/7

3. Pecahnya neovaskularisasi yang rapuh dan mengakibatkan pendarahan vitreous4. Proliferasi vitreo retinal

5. Pelepasan retina akibat penarikan oleh jaringan proliferasiKebutaan oleh Retinopati Diabetik terjadi akibat keterlambatan penanganan pada penderita

diabetes melitus. Usaha yang dilakukan untuk mencegah kebutaan oleh retinopati diabetik 

diantaranya :Fotokoagulasi merupakan usaha pengobatan menggunakan sinar laser. Sinar laser yang biasadigunakan adalah Argon biru, argon hijau, krypton kuning, dan dye laser. Fotokoagulasi

ditujukan untuk pembuluh darah yang bocor pada Retinopati Diabetik Non Poliferatif danmemperbaiki kondisi aliran dan pertukaran oksigen di daerah pusat retina pada Retinopati

Diabetik Poliferatif. Fotokoagulasi dapat mempertahankan dan memperbaiki ketajaman penglihatan penderita serta mencegah kebutaan.

Vitrektomi dilakukan pada penderita Retinopati Diabetik Poliferatif yang tidak dapat diatasidengan fotokoagulasi. Pada operasi vitrektomi, jaringan serat dan darah dalam vitreous dipotong

dan diganti dengan cairan tertentu.Vitrektomi dengan endolaser merupakan vitrektomi yang dibantu dengan penyinaran laser 

sehingga mempermudah pada saat operasi vitreous.Pengobatan Retinopati Diabetik dengan Laser 

Pada mata penderita RD terdapat Macula yang menghalangi chaya jatuh pada retina. Macula ini berisi darah dengan kadar gula berlebih. Untuk kembali menstabilkan fungsi mata pada

 penglihatan normal Macula ini dipotong dengan Cutting Laser. Cutting Laser yang digunakanuntuk proses pemotongan ini adalah Nd-Yag. Setelah Macula langkah selanjutnya adalah

 pembakaran darah dengan kadar gula berlebih yang terdapat pada retina mata. Tujuan dari proses pembakaran dengan laser ini tentunya untuk menstabilkan kembali kondisi retina mata

(menghilangkan RD) dan tentunya mencegah terjadinya kebutaan. Untuk proses pembakaran inilaser yang digunakan adalah sinar laser argon hijau. Tetapi pada makalah kali ini pemakalah

tidak memaparkan proses pembakaran diabetes pada mata dengan laser tetapi hanya terbatas

unuk mencoba memaparkan sedikit laser Nd-Yag yang digunakan untuk pemotongan Macula pada retina mata.

Prinsip Kerja Sinar Laser Nd-Yag

Material proses merupakan hal terpenting dalam pembentukan sinar laser. Material yang dipakaidalam pembuatan laser akan menentukan fungsi dan prinsip kerja laser tersebut. Laser Nd-Yag

memiliki panjang gelombang 1064 dengan daya mencapai 2 . Karena interaksi laser dengan zatlain tergantung pada panjang gelombang maka penggunaan Nd-Yag akan lebih efektif bila

digabung dengan laser . Dan laser sendiri memiliki panjang gelombang 10.6 dengan dayamencapai 25 . Resonator Nd-Yag dilengkapi dengan Q-switch yang dapat menaikkan daya

hingga mencapai 250 daya puncak per pulsa. Kadar pengulangan berkisar 0-1Karakteristik Laser Nd:YAG :

Daya keluaran : 80 W

Rentang daya : 0 ± 80 WFrekuensi pulsa : 0 ± 1 kHz

Daya efektik puncak : 250 kW pada 1 kHzDurasi pulsa : 60 ns pada 1 kHz

5/12/2018 Penyakit Diabetes Mellitus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-diabetes-mellitus-55a4d1090754a 6/7

Diameter sinar : 3,0 mm

Delivery SystemSistem pengantaran laser dari mulai terbentuknya laser hingga laser sampai pada titik yang

diinginkan ada mata terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Slit Lamp2. Indirect opthacmoscopy3. Endolaser 

Slit Lamp

1. Difusi:

Iluminasi difusi atau penyebaran sinar (wide beam) bertujuan unutk menerangi mata agar kitadapat melihat struktur mata sebanayak mungkin.

Sinar lebar diteruskan ke kornea pada sudut aproksimasi 45 derajat. Mikroskop diletakkan didepan mata dan difokuskan tepat di hadapan kornea Dengan begitu struktur mata hingga luka

yang terdapat di dalamnya dapat terlihat.Dengan bantuan filter kobalt biru kita dapat melihat posisi dari lensa kontak untuk kemudian

laser ditembakkan melalui lensa kontak tepat ke bagian retina yang hendak dipotong gumpalandarah dan membakar jaringan diabetesnya.

2. Direct Focal

a. Optic SectionLangkah pertama untuk menentukan letak kornea, konjuktiva atau lokasi dari lensa mata.

 b. Conical BeamGrading Cells and Flare

Grade Aqueous Cells Grade Flare

0 None 0 Optically Empty Compared Bilaterally1 2-5 Cells Seen in 45 Seconds or One Minute 1 Faint: Haze or Not Equal Bilaterally2 5-10 Cell Seen at Once 2 Moderate: But Iris Detail Still Clear 

3 Cells Scattered Through Out Beam 20 or More 3 Marked: Iris Details Becoming Hazy4 Dense Cells in Beam, More Than You Can Count 4 Dense Haze: With Obvious Fibrin

Collecting on IrisREAD VOL. 4 - CHAPTER 32 IN "DUANES' CLINICAL OPHTHALMOLOGY

Grading the Consensual Pain ReflexGrade Patient Response

1 To 1+ Definite Pain Without Acute Distress2 To 2+ Causes Wincing or Complaint of Pain

3 To 3+ Causes Withdrawal From the Light4 To 4+ Severe Allows No Light in the Eye

c. Parallelelepiped

3. Retro-Illumination4. Sclerotic Scatter 

5. Indirect-Lateral-Proximal

5/12/2018 Penyakit Diabetes Mellitus - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-diabetes-mellitus-55a4d1090754a 7/7

6. Specular Refection

Indirect OphtalmoscopyAdalah sebuah prosedur OPD untuk memeriksa retina menggunakan alat yang dipakai di kepala

(head mounted instrument). Metode ini adalah cara terbaik untuk melihat daerah tepi mata unutk 

lubangm air mata, dan pemisahan retina. Digunakan untuk operasi pemisahan. Keuntungan darimetode ini adalah memperbesat pandangan sehingga bagian terbesar dari retina dapat terlihat.Hal ini penting untuk memperbesar pupil untuk tes ini. Karena perbesaran ini, tingkat kesilauan

meningkat, terutama pada matahari. Objek terdekat terlihat kabur selama 4-6 jam.

Endolaser Venous TherapyEndoLAser Venous Therapy (ELVT), adalah laser yang bersifat menyerang penutupan oleh

 pembuluh darah vena yang lebih besar.Prinsip kerjanya ialah, laser dilewati melalui kateter kecil yang dimasukkan kedalam pembuluh

darah vena yang lebih besar. Pada saat laser diaktifkan, dihasilkan panas yang menyebabkanadanya reaksi pada dinding vena yang membuat keduanya menyatu. Pembuluh nadi yang

terhubung dengan vena kemudian menghilang.

REFERENSI

Dr. Jonggi Panggabean Sp.MSiegman, Anthony E. (1986). Lasers. University Science Books. ISBN 0-935702-11-3.

Yariv, Amnon (1989). Quantum Electronics, 3rd Edition, Wiley. ISBN 0-471-60997-8.http://www.google.co.id

http://www.wikipedia.comhttp://www.howstuffworks.com