PENYAKIT DISEBABKAN ARTROPODA

49
PENYAKIT DISEBABKAN ARTROPODA SKABIES, DEMODISIOSIS, PEDIKULOSIS, FTIRIASIS, MIASIS

description

a

Transcript of PENYAKIT DISEBABKAN ARTROPODA

  • PENYAKIT DISEBABKAN ARTROPODASKABIES, DEMODISIOSIS, PEDIKULOSIS, FTIRIASIS, MIASIS

  • 1. SKABIES= penyakit kulit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis

    Sinonim

    Skabies disebut juga the itch, pamaan itch, seven year itch. Di Indonesia: gudik, kudis, buduk, kerak, penyakit ampera, dan gatal agogo.

  • Morfologi & daur hidup S.scabieiFamili: Sarcoptidae, ordo: Acari, Kelas: ArachnidaBentuk badan: oval dan gepengUkuran: betina: 300 x 350 , jantan: 150-200T.d kapitulum dan abdomen berupa kantung4 psg kaki

  • Morfologi & daur hidup S.scabiei : 2 pasang kaki kedua berakhir dengan rambut : sepasang kaki ketiga berakhir dengan rambut dan kaki keempat dengan ambulakra (alat untuk melekatkan diri).Tungau dapat berjalan pada permukaan kulit dengan kecepatan 2,5 cm per menit. Alat genital tungau betina berbentuk celah yang terletak pada bagian ventral alat genital jantan berbentuk huruf Y dan terletak di antara pasangan kaki keempat

  • Morfologi & daur hidup S.scabieiJantan mati setelah kopulasiBetina gravid mencari tempat meletakkan telur di lapisan kulit dengan membuat terowongan sambil bertelur (2-3 butir/hari)

    larva (berukuran 110 x 140 mikron, mempunyai 3 pasang kaki yang segera keluar dari terowongan induknya dan membuat terowongan baru atau hidup di permukaan kulit)

    nimfa (punya 4 pasang kaki)

    tungau dewasa

    3-5 hari3-4 hari

    3-5 hari.

  • Morfologi & daur hidup S.scabieiWaktu yang dibutuhkan sejak telur menetas sampai dewasa sekitar 16-17 hari. Dari seluruh telur yang dihasilkan tungau betina, kira-kira hanya 10% yang menjadi tungau dewasa. Tungau dapat hidup di luar kulit selama 2-3 hari dan masih dapat menginfestasi manusia

  • Patologi dan gejala klinis skabiesPruritus nokturnaDidahului dengan bintik-bintik merah (rash)Tempat predileksi: jari tangan, pergelangan tangan bagian ventral, siku bagian luar , lipatan ketiak depan, umbilikus, gluteus, ekstremitas, genital eksterna pada laki dan areola mammae pada wanitaPada bayi: bisa telapak tangan dan kaki

  • Patologi dan gejala klinis skabiesPada tempat predileksi terowongan putih abu-abu, rata-rata 1mm, lurus atau berkelok-kelok ditemukan bila belum ada infeksi sekunderDi ujung terowongan vesikel atau papula kecilTerowongan umumnya ditemukan pada penderita kulit putih

  • SKABIES

  • Diagnosis SkabiesD/ pasti: menemukan S.scabiei:Kerokan kulitUsap (swab) kulitMengambil tungau dengan jarumKuretasi terowongan (kuret dermal)Burrow ink testUji tetrasiklinEpidermal shave biopsyPemeriksaan histopatologik

  • Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan pemeriksaan laboratorium

    Jangan melalukan tindakan antisepsis dengan alkohol sebelum melakukan kerokan kulit, karena dapat menyebabkan sisik-sisik kulit menjadi lebih sulit dilepaskan. Tindakan antisepsis dilakukan sesudah selesai mengerok kulit.Skalpel yang digunakan untuk mengerok bukan skalpel tajam.Kerokan kulit jangan dilakukan pada daerah yang terkena infeksi sekunder karena pada daerah tersebut terdapat pus yang bersifat akarisidal sehingga tungau tidak ditemukan pada lokasi tersebut. Selain itu kerokan kulit pada daerah infeksi akan memperberat infeksinya.Cara mengerok harus perlahan dan superfisial karena tungau berada dalam stratum korneum. Jadi kerokan tidak boleh berdarah karena bila berdarah berarti kerokan terlalu dalam.Jangan mengerok hanya dari satu tempat, tetapi keroklah dari seluruh lesi. Lokasi yang paling sering terinfeksi tungau adalah sela jari tangan, karena itu perhatian terutama ditujukan pada daerah tersebut.Lakukan lebih dari satu macam cara pemeriksaan, misalnya kerokan kulit dilanjutkan dengan swab kulit.

  • Pengobatan SkabiesSulfur presipitatum 5-10% efektif untuk larva, nimfa dan dewasaMinimal 3 hari agar larva yang menetas dari telurnya ikut matiGama benzen heksakloridaEfektif untuk semua stadiumTidak boleh untuk anak
  • Epidemiologi SkabiesDapat terjadi pada satu keluarga, tetangga yang berdekatan, atau seluruh kampung

  • 2. Demodisiosis= infestasi oleh Demodex folliculorumMorfologi D.follicularum:Famili: DemodicidaeTungau folikelPanjang seperti cacingUkuran: 0,1-0,3 mmKaki 4 pasang berdekatanPunya abdomen dengan garis-garis transversal

  • Patologi & gejala klinis DemodisiosisHidup di folikel rambut dan kelenjar keringat sekitar hidung, kelopak mata, kdg2 di kulit kepalaKelainan berupa blefaritis, akne rosasea dan impetigo kontagiosa GatalInfeksi sekunderMengganggu penglihatan

  • Diagnosis demodisiosisMenemukan D.folliculorum dari folikel rambut dan kelenjar keringat

  • Pengobatan & EpidemiologiPengobatan demodisiosis:Salep linden/ salep yang mengandung sulfur

    Epidemiologi demodisiosis:KosmopolitTidak bahaya

  • 3. Pedikulosis= gangguan yang disebabkan infestasi tumaGangguan pada rambut kepala disebabkan tuma kepala Pediculus humanus var.capitis Famili: PediculidaeDikenal sejak zaman dulukosmopolit

  • Morfologi & daur hidup P.humanus var.capitisLonjong, pipih dorso-ventralUkuran: 1,0-1,5 mmWarna kelabu, Badan t.d : kepala, toraks dan abdomen. Kepala: bentuk segitiga, punya sepasang antena dan mulut yang berbentuk tusuk isap Dari toraks keluar 3 pasang kaki yang dilengkapi kuku untuk memegang rambut pada waktu berjalan.

  • Morfologi & daur hidup P.humanus var.capitismetamorfosis tidak sempurna yaitu telur-nimfa-dewasa. Dalam 24 jam setelah kopulasi, tuma betina dewasa meletakkan 7-10 butir telur per hari

    nimfa

    tungau dewasa

    7-10 hari

    9-12 hari.

  • Morfologi & daur hidup P.humanus var.capitisTelur berbentuk lonjong, berwarna putihberukuran 0,6-0,8 mmTelur dilekatkan pada rambut dengan perekat kitin. Pada salah satu kutubnya terdapat operkulum berbentuk mahkota yang berfungsi mengalirkan udara dan jalan keluar embrio pada waktu menetas

  • Morfologi & daur hidup P.humanus var.capitisPediculus dewasa lebih suka rambut di belakang kepalaMengisap darah sedikit demi sedikitWaktu pertumbuhan telur sampai dewasa rata-rata 18 hariTuma dewasa dapat hidup selama 1 bulan, dan hanya dapat bertahan hidup selama 15-20 jam di luar hospes.

  • Patologi dan gejala klinis pedikulosisLesi pada kulit kepala akibat tusukan tuma pada waktu mengisap darahLesi sering di belakang kepala atau leherAir liur tuma yang merangsang papula merah dan gatalInfestasi berat: helaian rambut melekat dan mengeras, ditemukan banyak tuma dewasa, telur dan eksudat nanah (berasal dari luka gigitan yang meradang) plica palonica yang mungkin ditumbuhi jamur

  • Diagnosis pedikulosisMenemukan P.humanus capitis dewasa, nimfa, atau telur dari rambut kepala

  • Epidemiologi PedikulosisInfestasi dengan kontak langsungPencegahan: menjaga kebersihan rambut kepala

  • Pemberantasan pedikulosisSecara mekanik: menggunakan tangan, sisir serit, Pedikulosida (insektisida):krem/lotio permetrin 1% (Nix), lindane 1%, benzil benzoat 12%, krotamiton 10%, dan malation 1%. bentuk shampo yaitu lindane 1% dan Pyrethrin/Piperonyl butoxide (0,3% pyrethrin + 3% piperonyl butoxide) (RID). oral : Ivermectin (Stromectol), dengan dosis 200 mcg/kg

    efektif membunuh nimfa dan tuma dewasa, tapi tidak telur diulang 7-10 hari kemudian

  • 4. Ftiriasis (pedikulosis pubis)= gangguan pada daerah pubis disebabkan infestasi tuma Phtirus pubis

  • Morfologi & daur hidup P.pubisBentuk pipih dorso-ventralBulat menyerupai ketam crab louseKuku pada ketiga pasang kakiDewasa berukuran 1,5-2 mmWarna abu-abu

  • Morfologi & daur hidup P.pubisHidup pada rambut kemaluan, dapat juga pada rambut ketiak, jenggot, kumis, alis dan bulu mataTuma memasukkan mulutnya ke dalam kulit untuk jangka waktu beberapa hari sambil mengisap darahWaktu pertumbuhan telur sampai dewasa lebih kurang 3-4 minggu

  • Patologi& gejala klinis ftiriasisRasa gatal pada tempat tusukanKadang-kadang kulit disekitar tusukan tampak pucatGangguan utama: gatal pada kulit daerah pubisorang yang sangat sensitif terhadap gigitan, dapat timbul edem makula dan gatal yang sangat hebat Telur pada bulu mata dapat mengganggu penglihatan

  • Ftiriasis

  • Diagnosis ftiriasisMenemukan P.pubis dewasa, nimfa atau telur dari rambut pubis atau lainnya

  • Pengobatan dan EpidemiologiPengobatan ftiriasis:Mencukur rambut yang dihinggapipedikulosida topikal: permetrin, piretrin atau benzenheksaklorida.

    Epidemiologi ftiriasis:Penularan terjadi dengan kontak langsung hubungan seksual

  • 5. Miasis= infestasi larva lalat ke dalam jaringan atau alat tubuh manusia atau binatang vertebrataLarva hidup dari jaringan mati dan/atau jaringan hidup, cairan badan atau makanan dalam usus hospesMiasis: penyakit yang dianggap sebagai kontaminasi larva lalat ke dalam luka.

  • MiasisMenurut sifat larva lalat sebagai parasit, miasis dibagi menjadi:

    Miasis spesifik (obligat)Miasis semispesifik (fakultatif)Miasis aksidental

  • MiasisMiasis spesifik (obligat)Larva hanya hidup di jaringan tubuh manusia dan binatangTelur diletakkan pada kulit utuh, luka, jaringan sakit, rambut hospesContoh: larva Callitroga macellaria

  • Miasis2. Miasis semispesifik (fakultatif)Larva hidup di daging busuk, sayuran busuk, juga jaringan tubuh manusiaContoh: larva Wolfahrtia magnifica

  • MiasisMiasis aksidentalTelur pada makanan/minuman tertelan, lalu di usus tumbuh menjadi larvaContoh: larva Musca domestica dan Piophila casei

  • MiasisSecara klinis,miasis dibagi menjadi:

    Miasis kulit/subkutis contoh: larva Wohlfahrtia vigil (famili Sarcophagidae, lalat daging), Chrysomyia bezziana (famili Calliphoridae, lalat hijau)Miasis nasofaring contoh: larva Chrysomyia bezziana dan Hypoderma lineatum (famili Hypodermatidae)

  • Miasis3. Miasis intestinalcontoh: larva Musca domestica dan Piophila casei4. Miasis urogenitalcontoh: larva M.domestica dan C.bezziana5. Miasis mata (oftalmomiasis)contoh: larva C.bezziana

  • Diagnosis miasisMenemukan larva lalat yang dikeluarkan dari jaringan tubuh, lubang tubuh atau tinjaD/ spesies: melakukan identifikasi spirakel posterior larvaMemelihara larva hingga dewasa lalu diidentifikasi

  • Pengobatan miasisLarva dikeluarkan dari luka atau jaringan secara bedah dengan anestesi lokalMiasis usus: obat cacing diikuti dengan cuci perutInsektisida tidak dipakai karena merusak sel jaringan

  • Epidemiologi miasisPencegahan: menghindarkan kontak dengan lalatMemusnahkan tempat perindukan lalatMenutup makanan dengan baik

  • Miasis pada mayatInfestasi lalat pada mayat dapat digunakan untuk memprakirakan saat kematian

    Telur dan larva diambil dari beberapa bagian tubuh mayatSebagian larva diawetkan dalam asetil alkoholSebagian dipelihara hingga dewasa

  • Miasis pada mayatIdentifikasi spesies lalat:Membuat sediaan spirakel posterior larvaMengidentifikasi lalat dewasa berdasarkan kunci identifikasi

  • Miasis pada mayatContoh prakiraan saat kematian:Pada mayat ditemukan larva Chrysomyia megacephala stadium III larva lalat telah berumur 6 hari mayat minimal telah mati selama 6 hari

  • Chrysomyia bezzianaSarcophaga sppLalat dewasa & spirakel posterior larvaMusca domestica