Penyakit Mata 1
-
Upload
la-ode-rinaldi -
Category
Documents
-
view
385 -
download
21
Transcript of Penyakit Mata 1
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
1/116
dr. Mastutie , Sp.M.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
2/116
MerupakanMerupakan jaringanjaringan mukosamukosa
TerdiriTerdiri atasatas ::
KonjungtivaKonjungtiva palpebrapalpebra
KonjungtivaKonjungtiva fornikfornik
KonjungtivaKonjungtiva bulbibulbi
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
3/116
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
4/116
Konjungtiva diinnervasi oleh serabut-serabut sensibel
yang berasal dari n. trigeminus. Vaskularisasi konjungtiva :
* Berasal dari cabang a. oftalmika.
Arkus palpebrae superior mempercabangkan
-A. konjungtiva posterior
-A. siliaris anterior, berjalan ke depan bersamainsertio m.rectus lateralis, msk bola mata di
limbus kornea, membntk kapiler yang
beranastomose dengan A. konjungtivalis
posterior.-A. siliaris posterior longus yang memberi
juga vaskularisasi ke korpus siliaris.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
5/116
Konjungtiva palpebrae superior &
inferior
Melekat erat pada tarsus, cukuptebal. Pemukaanya licin.
Fungsinya supaya bola mata
dapat bergerak dengan bebas.
Makin kebelakang perlekatanmakin tak erat, diisi dengan
jaringan ikat longgar
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
6/116
Sekresinya seperti air mata ( akuos ) dan disebut gldlakrimalis asesoria. Bersama lapisan mukusmembentuk tear film
Gunanya tear film ini :
1.Enzym lysozym yang bersifat bakterisida yangmenghambat pertumbuhan bakteri-bakteri baik yangsaprofit maupun yang patogen.
2.Menyapu bersih semua kotoran dari bola mata.
3.Sebagai pelicin/lubrikasi.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
7/116
Konjungtiva bulbi :
Sangat tipis dan transparansehingga vasa pada episklera
nampak dari luar. Episklera adalah jaringan
pengikat longgar antarakonjungtiva bulbi dan kapsulaTenoni. Konjungtiva bulbimelekat erat pada tepi korneadan merupakan salah satufiksasi dari kornea.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
8/116
Konjungtiva Fornik:
Batas antara konj. palpebra dankonj. bulbi. Diisi oleh jaringan ikatlonggar dan lemak. Forniksuperior terdapat muara kecil-kecildari saluran gld. lakrimal.
Terdapat sel goblet yaitu kelenjarasinotubuler yang menghasilkanlapisan mukus ( tear film ).
Retrotarsal terdapat kelenjar-kelenjar :
-Kel Wolfring.-Kel Krause.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
9/116
Hyperaemie :
-Inflamasi : vasodilatasi aktif.
-Kongesti : vasodilatasi pasif
*Hyperaemie a. konjungtivalis posterior disebut conjunctivalinjection
*Hyperaemie a. siliaris anterior disebut pericorneal injection
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
10/116
Pelebaran a. konjungtivalis posterior.
Berkelok kelok, mudah digerakkan, berpangkal dr fornikkonjungtiva dan puncaknya berada pada limbus. Cara
mengecek :
Tekan pangkal arteri : anemis sebentar.
Gerak-gerakkan konjungtiva bulbi : ikut bergerak. Inimenandakan letaknya superfisial. Warna : merah muda
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
11/116
Mulai limbus menuju ke fornik (makin lama makin tipis). Ditekan : tdk berubah warna kr letaknya profunda.
Digerakkan: tak ikut bergerak. Warna merah, lebih gelap.Terdapat pada radang kornea ( profunda / superfisial ),iridoklitis dan skleritis.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
12/116
Kausa perdarahan:- Dari vasa yang pecah.
- Dari penyakit darah.
- Dari robekan konjungtiva
- Pada anak kecil biasanya krn
batuk rejan (pertusis)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
13/116
(Chemosis conjunctivae)
Causa :
-Penyakit konjungtiva sendiri(radang).
-Penyakit sistemik :
-Penyakit ren dan cor.-Neurovasculair oedeem.
Pada tarsus edema tak dapatbesar sekali.
Pada pembengkakan yang
hebat kadang-kadang sampaimenutupi rima palpebrae dankornea, menekuk keluarsehingga mata tak dapatditutup.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
14/116
Perlekatan konjungtiva bulbi dankonjungtiva palpebra
Penyebab :
Trauma kimia
Syndroma Stevens Johnson
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
15/116
P Proses degenerasi,
T Jaringan fibrovaskuler
konjungtiva melebar ke kornea
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
16/116
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
17/116
-Adalah radang pada konjungtiva.
- Kausa : infeksi, trauma, allergi.Infeksi :
-Bisa disebabkan oleh bermacam-macam kuman.
-Cara menentukan penyebab : a
-Ambil sekret konjungtiva, lihat dibawh mikroskop.
-Lebih akurat ambil epitelnya
Tempat mikroorganisme :
1.Diluar epitel misal toksin dari staphylococcusaureus.
2.Penetrasi ke epitel misalnya gonococcen.3.Disamping penetrasi juga berproliferasi.
Terdapat pada kuman-kuman yang membentuk
granuloma misalnya tuberculosa, lepra dll.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
18/116
Terdapat tanda-tanda radang umum yaitu dolor,tumor, rubor dan calor.
Calor panas , tak dapat diukur Rubor merah berupa injeksi konjungtiva
Dolor berupa ngganjel, gatal, perih
Tumor sebagai proses eksudasi dan infiltrasiberupa
Sekret Bangunan patologis
Khemosis konjungtiva
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
19/116
Gejala ( keluhan ) :
Merah
Ngeres / ngganjel
Keluar kotoran (nglodok)
Dempet waktu pagi hari
(O.K kotoran yang kering waktu tidur)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
20/116
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
21/116
Macam-macam sekret:
serous (cair bening)
mukus (kental bening elastis) purulen (cair keruh kuning)
membran (keruh lengket pada dasar,bila diangkat berdarah)
pseudomembran (keruh lengket padadasar, bila diangkat tak berdarah)
Sanguis (cair merah ada darah)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
22/116
Sekret serous
Encer seperti air
Penyebabnya virus.
Setelah dua / tiga hari dapat menjadi
mukopurulen, karena super infeksi dari
kuman komensal (daya tahan menurun
sehingga kuman komensal tumbuh tak
terkendali)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
23/116
Sekret mukous
kental, bening, elastis (bila ditarik dengan
ujung kapas),
penyebabnya biasanya karena proses
khronis/alergi Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh.
Klinis : bila ditutul kapas akan lentur
(elastis) sebab terdiri dari fibrin
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
24/116
S
ekret purulen Makin ganas kumannya makin purulen
(nanah) mis : onococcen
Banyak sel yang mati, terutama
leukosit, dan jaringan nekrose
Kuman-kumannya type ganas, fibrin
sudah hancur.
Bila ditutul kapas, ia akan terhisap,
sifatnya seperti air, berwarna kuning
Campuran : mukopurulen, kental
berwarna kuning, elastis.
Penyebabnya : biasanya
kuman coccen yang lain.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
25/116
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
26/116
Sekret Pseudomembran
Seolah-olah seperti melekat padakonjungtiva tetapi mudah diambildan tak mengakibatkan perdarahan.
Penyebabnya antara lainstreptococcus haemoliticus
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
27/116
Sekret Membranosa :
Misal : pada conjunctivitis diphtherica.
Terbentuk sekret, sel 2 lepas ,terbentuk jaringan nekrotik.
Terjadi defek konjungtiva.
Membran sukar dilepas dan bila dipaksa akan berdarahkarena ada ulkus dibawahnya.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
28/116
Sekret Sanguis
Sekret bercampur darah. Terdapat pada konjungtivitis karena virus
yang sangat virulent.
Sering disertai sekret purulent setelah dua/
tiga hari, karena ada super infeksi daribakteri komensal.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
29/116
Bahan untuk pembuatan preparat :
Sekret : didapat dg cara swap / diusap dengan lidi steril Epitel : didapat dengan cara scraping yaitu mengambil
sebagian dari epitel konjungtiva.
Pengecatan :
-Sekret : biasanya cukup dicat dengan cat Gram kecualibila diduga disebabkan jamur, diphtheri,dll
-Epitel dicat dengan cat darah misalnya Giemsa, Wright.
Hasilnya : dapat dilihat jenis kuman dan inclusion body
(tanda dari konjungtivitis akibat virus).
-Dapat dilihat macam-macam lekosit :
-PMN : biasanya pd infeksi coccen yang pyocyaneus.
-Eosinofil : misal pada allergi.
-Makrofag : misal pada trachoma.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
30/116
Sebagai akibat proses infiltrasi sel radang
Bentuknya macam-macam :
papula folikel
vesikel
excrecencies
concretio flikten
pinguikula
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
31/116
Papula :Ujud kelainan yang menonjoldari permukaan konjungtivadengan diameter kurang dari 5mm, terjadi akibat timbunan
infiltrasi produk radang, neutrofil,limfositt dan leukosit yang lain
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
32/116
Folikel:
Merupakan pembesaran
limfadenoid.
Besarnya rata - rata sama. Tersusun berderet-deret.
Lebih sering di konjungtiva
palpebrae inferior
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
33/116
Vesikel : Karena terkumpulnya cairan. Batasnya tegas.
Kausa : proses degenerasi, penyakit virus (herpes),combustio.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
34/116
Excrecensies :
Hipertrofi papiller (papula) di palpebra superior. permukaan datar, seperti bludru.
Kalau lebih besar dari biasa : seperti batu yangdisusun pada tembok = cobble stone pavement.
Warna : merah kasar. Terdapat pada konjungtivitis vernalis.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
35/116
Concretio :
Disini terdapat hipertrofi yang berlebihan danpemadatan sehingga berwarna putih sepertikapur.
Pemadatan ini dapat dicukil keluar.
Sering disebut lithiasis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
36/116
Flikten : Lokasi : konjungtiva bulbi, limbus kornea dan
kornea.
Tonjolan berwarna putih kekuningan, berisi
limfosit, dengan tanda radang di sekitarnya.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
37/116
Pinguikula :
Merupakan proses degenerasi Kausa : iritasi kronis misalnya debu, asap, angin.
Misalnya : tinggal dekat pabrik.
Letak : konjungtiva bulbi yg tdk tertutup palpebra.
Terjadi dari jaringan pengikat hyalin / elastis.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
38/116
KONJUNGTIVITIS
KLASIFIKASI
KONJUNGTIVITIS AKUTA:
y Konjungtivitis kataralis akut
y Konjungtivitis purulentay Konjungtivitis inklusi
y Konjungtivitis membranosa
y Konjungtivitis haemorhagik
KONJUNGTIVITIS KRONIK
y Konjungtivitis kataralis kronik
y Konjungtivitis flikten
y Konjungtivitis vernalis
y Konjungtivitis trakhomatosa
y Konjungtivitis allergi
RadangRadang padapada konjungtivakonjungtiva kausakausa :: infeksiinfeksi,, alergialergi atautraumaatautrauma
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
39/116
Konjungtivitis akut
Konjungtivitis yang paling sederhana sehinggadisebut konjungtivitis simplek.
Dibagi : Akut dan kronis.
Kausa : trauma, infeksi, allergi.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
40/116
Kausa : Virus (adenovirus)
Gejala-gejala :
Rubor, kalor, tumor, dolor ,
H haemorrhagi subkonjungtiva < sering terjadi
>
, permulaan sekret cair (serous), eksudat tidakmengandung fibrinpsekret kental ( purulent )bangun tidur mata menjadi dempet ( infeksisekunder kuman komensal ).
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
41/116
Kausa : staphylococcen, diplobacillus Morax-Axenfeld. dimargo palpebrae menyebabkan blefaritis ( terutama
pada kantus internus dan eksternus sehingga terjadiblefaritis angularis ).
konjungtivitis dapat menimbulkan blephritis /sebaliknyasehingga penyakit ini merupakan penyakit yang kronis,terutama bila daya tahan penderita rendah
Terapi : drug of choice penicilin dan preparat sulfa .
Pada bentuk kronis, konjungtiva mengalami hipertrofi
dan terbentuk follikel pada konjungtiva palpebra
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
42/116
awal serous / serosanguinis p purulent. Kausa : kuman yang virulent misalnya gonococc,
meningococ, inclusion virus (chlamidia spc).
Neiseria Gonorhoica :- Inokulasi melalui hubungan sex
- Kontaminasi:Tak langsung: melalui handuk, saputangan, jariLangsung dari sumber infeksi.
Meningococ : kurang ganas dari GO.Komplikasi : meningo-coccaemia p meningitis.
Karakteristik GO :- Hiperakut.- Masa inkubasi : 48 jam - 5 hari.- Dalam 2 hari palpebra dapat bengkak, disertai
khemosis.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
43/116
Kausa : Neiseria gonorrhoeca, inkubasi 3 - 5 hari. Cepat menjalar ke kornea, dimulai bagian atas karena
forniks atas lebih longgar sehingga pus lebih banyakterkumpul dan toksin dari kuman merusak kornea mulaidari lapisan epitel. ( enzim proteolitik merusak dindingsel)
Cepat terjadi ulkus yang dapat perforasi (tanda perforasi: iris prolaps, COA dangkal, TIO turun, bila sembuh akanmenyebabkan lekoma adherent),
Bila tak diobati dengan baik, kuman masuk kedalamsehingga terjadi endoftalmitis (bila sembuh sendirimenjadi phtisis bulbi)
Pada bayi-bayi yang baru lahir, konjungtivitis hiperakut inidisebut ophthalmia neonatorum (infantil purulentconjunctivitis)
Terapi untuk GO :Drug of choice = Penicillin 10.000 IU/cc ditetes tiap jam.Diencerkan dari PPA 3 juta/botol(vial)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
44/116
Kausa : Inclusion virus. (Chlamidia trachomatosa) Disebut juga konjungtivitis inklusi
Membedakan GO dan inclusion virus :
Dengan masa inkubasi : (melalui alloanamnesis )
Inclusion virus : 5-10/11 hari.Manifestasi lebih banyak di konjungtiva inferior, sembuh
dengan hipertrofi papilair.
Gonorrhoe : kurang dari 5 hari.
Bila ragu - ragu, obati saja untuk GO. Bayi yang baru lahir, diberi profilaktik dengan ditetesi nitras
argenti 1-2% (metode Crede). Sekarang banyak dipakaisolutio protargol 5-10%, atau chloramphenicol tetes mata
Pada GO, biasanya org tuanya menderita urethritis GO.
Karena itu jangan lupa periksa dan obati orang tuanya.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
45/116
Manifestasi :
-Pada anak : konjungtivitis purulenta
-Pada orang dewasa : swimming pool conjunctivitis.
Pada anak-anak :
- Bangunan patologis konjungtiva : papillair.
- Asal : dari urethritis/endocervicitis non spesifik org tua
- Penularan : inokulasi.
- Perjalanan penyakit : akut hiperakut ( 10 hari 3 mgg )
Kadang-kadang bisa kronis : 3 minggu - 1 tahun.
Folikel : 3 bulan tak ada folikel (blm terbtk).
" 3 bulan : ada folikel.
Mikroskopis : Inclusion body (intrasel mukosa)
Banyak PMN terutama yang akut
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
46/116
Pada orang dewasa :
- Terdapat folikel.
- Kausa ( berenang dalam swimming pool ) :
Kuman - Chlamydia trachomatosa
- Staphylococcus aureus- Pneumococcus
- Sekret kemudian menjadi mukopurulentdan
purulent.
- Dapat menjadi kronis.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
47/116
Membran : bila dikupas akan berdarah oleh karenakonjungtiva mengalami nekrosis.
Pseudomembran : dapat dilepas dengan mudah.
Dibedakan 3 bentuk :
1. Membran yang sangat tebal, sangat keruh.
Terdapat pada konjungtivitis karena coryne bacterium
diphtheriae atau dapat karena streptococcus haemolyticus.
Harus diDD dengan :
-Erythema multiforme.
-Pemphigus.2. Membran yang sedang, tak begitu tebal
3. Benar-benar pseudomembran: tipis, transparan, mudah
dilepas. Misal pada : konjungtivitis vernalis, sangat kronis
dan mengalami eksaserbasi pada musim kemarau.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
48/116
Konjungtivitis difteri :
Diduga berhubungan dengan diphtheri nasal / nasopharynx.
Mulai seperti konjungtivitis kataralis, 2-3 hari kemudian mulai
terlihat membran terutama pada konjungtiva palpebrae.
Pada konjungtiva bulbi : tak ada, kornea : jarang.
Diagnosa : mikroskopis.
Terapi : A.D.S.10-40.000 IU, tergantung keganasannya.
Konjungtivitis karena B streptococcus haemolyticus.
Kausa : -Eksogen : dari luar tubuh.
-Endogen : berasal dari fokus infeksi dalam tubuh.
Mencapai konjungtiva melalui jaringan pengikat. Karena itudiambil sedikit epitel konjungtiva untuk pemeriksaan mikroskopis
(scraping) Gejala-gejala :
-Eksogen : gambaran seperti difteri tetapi lebih hebat. Seringkornea ikut terkena.
-Endogen: kronis sehingga inflamasi tdk sehebat yang eksogen.
Terapi : Antibiotika dan preparat sulfa
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
49/116
Terdiri atas :Conjunctivitis follicularis akut
Conjunctivitis follicularis kronik
Folikel : hipertrofi adenoid. (Jar. lymfe)
Syarat : harus ada jaringan limfoid.
Bayi kurang dari 3 bulan belum ada jaringan ini.
Pada anak-anak kecil sering membesar sebagai bagian
dari pembesaran jaringan limfoid yang umum. Misal
pada tonsilitis kronik.
Adanya folikel tanpa diikuti peradangan disebut follikulosis. Terdapat pada konjungtiva inferior dan forniks.
Bila diikuti peradangan maka disebut konjungtivitisfollikularis.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
50/116
Banyak kasus
Menyebabkan epidemi.Terjadi radang pada konjungtiva dan timbul folikel
bisa meluas dan menimbulkan infiltrat di kornea
Disertai pembesaran kelenjar lymfe preaurikuler
Penjalaran terjadi setelah hari ke 3-4 dan
menyebabkan keratitis pungtata superfisialis yangmengelompok pada daerah sentral. Akibatnya visus
akan sangat menurun.
Mikroskopis :
-O.K penyebab virus maka terdapat inclusion body.
-Lekosit MN dan giant cell.
Terapi : Broad spectrum antibiotica, preparat sulfa
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
51/116
Sinonim : konjungtivitis eksematosa/ skrofulose (kulit babi).
Biasanya diderita oleh anak 15 tahun.
Terdapat flikten : penonjolan pd konjungtiva bulbi (nasal / temporal), J
5 mm, berisi infiltrasi limfosit berbatas tegas, dikelilingi injeksi
konjungtiva lokal disekitarnya.
Kausa: allergi terhadap basil TBC, Koch-Weeks bacil, Cacing perut
(dibuktikan dengan test lab) Lokasi flikten :
-Pada konjungtiva bulbi: konjungtivitis flikten.
-Pada limbus kornea : kerato-conjunctivitis phlyctaenularis.
-Pada kornea : keratitis flikten.
Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk flikten yang memberi
kesan seperti menjalar sehingga disebut Wonder phlyctaen
Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
52/116
Flikten dapat mengalami nekrosis sehingga terbentuk
ulkus, terutama pada kornea (jarang perforasi) Tergantung letaknya :
- Superfisial :dapat sembuh sempurna tanpa bekas.
- Lebih dalam : sembuh dengan sikatrik.
- Ulkus kornea yang berjalan disertai neovaskularisasidi atasnya disebut keratitis fasikulosa.
- Pembuluh darahnya disebut : pannus fliktenularis.
Mikroskopis : Banyak sekali eosinophyl dan limfosit
Pada flikten belum tentu bisa didapatkan kuman-kuman sebab mungkin kausanya allergi.
Terapi :
-Kausal.
-Simptomatis : antihistamin
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
53/116
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
54/116
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
55/116
Perjalanan penyakit : kronis.
Gejala inflamasi ringan, sekret hampir tak ada/sedikit(mukous).
Kausa : tak diketahui. Mungkin disebabkan karena virus.
Faktor risiko :
-Kebersihan kurang,rumah yang berjejal, banyakasap/debu.-Refraksi anomali yang tak dikoreksi.
-Memang pembawaan mudah diserang.
Gambaran klinis : sukar dibedakan dengan follikulosis.
-Bisa pd konjungtiva palpebrae superior / inferior.-Tak ada komplikasi pada kornea.
-Tak ada limfadenopati regional.
Terapi : anti radang dan/atau simptomatis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
56/116
Biasanya terdapat pada anak-anak.
Kadang-kadang terdapat pd dewasa muda ( 30 th). Merupakan penyakit allergi, timbul terutama pada musim
panas (kemarau).
Sebabnya : - Mungkin karena udara yang panas,
banyak debu / kuman
- Yang pasti belum diketahui.
Karakteristik :
- Hipertrofi papil berbentuk seperti coble stone
pavement ( susunan batu kali)
- Hipertrofi jaringan ikat pada stratum papillare pdegenerasi hyalin abu-abu/ biru keputihan.
- Kambuh pada musim panas, hilang pada musim
hujan
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
57/116
Ada 2 type:1.Typepalpebra/tarsal:gambarancoble stone.
2.Typebulbair/limbal:hipertrofipapilpdlimbus.Adayangmengatakanterjadigelatinousdegenerasi.Padalimbusmelingkarmenutupilimbuskornea.Jugadapatmenjalarke cornea,terjadikeratitispungtatalalumenjalarkesubepithelialsehingga
disebutkeratitis sub epithelialdariTuanTobgy. Kausa:allergi.Diduga terhadap serbuk-serbukbunga
yangadadimusimpanas. Terapi: - Antihistamin -Antiphlogistik. - Kauterisasi -Radiasi
- Operasisampaiditarsus(eksisi)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
58/116
Terutama pada anak-anak kecil karena peka
terhadap suatu toksin.
Kausa : - Toksin mikroorganisme (coccen/ morax-
axenfeld).- Obat-obatan : pilocarpin, eserin, miotikum
- Sulfas atropin: dermatitis allergi pada kulit
palpebra.
Dapat dicoba dengan patch test pada palpebra. Keluhan : ada rasa gatal.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
59/116
Type Palpebra
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
60/116
Penyebabnya adalah : Chlamydia Trachomatosa (Virus)
Penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia stl GO dandefisiensi vit A.
Terutama terdapat di dataran rendah dengan hawa
lembab misal di daerah pantai.
Pada keadaan kering, virus akan mati.
Banyak di Mesir dan Arab sehingga disebut Egyptian
conjunctivitis.
Karakteristik : kronis eksaserbasi, inflamasi ringan, gejalayang menyolok gatal dan ngeres (seperti klilipen).
Sekret : mukous p muko-purulen.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
61/116
-Dapat menyerang semua umur.
-Penularan :Melalui sekret pada std I.
Vektor : jari, handuk, tangan yang basah.
Predisposisi :
-Gizi yang kurang baik.
-Keadaan hygiene yang jelek. Terapi :
-Meningkatkan kebersihan.
-Memperbaiki gizi.
-Obat-obatan : preparat sulfa.
-Antibiotika broad spectrum
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
62/116
Perjalanan penyakit : ada 4 stadium
-Stadium I
-Stadium II-Stadium III
-Stadium IV
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
63/116
Stadium I Peradangan konjungtiva yang sukar
dibedakan dengan konjungtivitis yang lain.Kemudian timbul bangunan patologisbenjolan kecil konjungtiva tarsalis, puncakmendatar (granula).
Terdiri dari infiltrat limfosit dan makrofag.
Kadang-kadang terdapat pada forniks. Disini ia lebih bebas bergerak dan tekanandari sekitarnya tak besar sehinggabentuknya lebih besar, menonjol dan bulat.Ini disebut avisiones.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
64/116
Stadium II
Penyakit yang ditandai granula trakhoma : para trakchoma.Pada trakhoma atas harus ada granula pd konj fornik nasalatas dan folikel berbentuk polimorph.
Kronis, berbulan-bulan atau bertahun-tahun p irritasi kronispada konjungtiva p hipertrofi papiler, follikel berbagai ukuran(polimorph) p akhir std II mulai timbul keratitis trakhomatosa,
akibat gesekan kronis follikel polimorph pada kornea. Keratitis trakhomatosa: infiltrat (pungtata) pd marginal atas,
tersusun membentuk bulan sabit, konkaf ke bawah dansuperfisial. Akibat iritasi kronis folikel p neovaskularisasidisebut pannus trakhomatosa.
Kadang-kadang terjadi ulkus yang superfisial dan tidakmendalam.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
65/116
Stadium IIStadium II
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
66/116
Stadium III Folikel polimorph mulai masak (seperti bisul) ppecah.
Bila infiltrasi folikel melewati membrana basalis p sikatrik.Harus dibedakan sikatrik karena trakhoma dan karenasebab lain ( trauma mekanis, kimia, bekas operasi dll.).
Pada trakhoma di palpebra superior subtarsalis terdapatsikatrik berderet dan bersambung-sambung seperti pitaakibat banyaknya granula yang pecah p bersatu dankonjungtiva menebal.
Sikatrik yang telah lama dan tebal p retraksi sehingga
fornik konjungtiva dangkal, bulu mata tertarik mengarahkedalam timbul enteropion dan trikhiasis.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
67/116
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
68/116
Stadium IV
Disebut metatrakhoma. Entropion p waktu berkedip bulu mata menggosok kornea p
timbul keratitis p sikatrik kornea yang tebal dan menyeluruh(lekoma total p Visus 1/~).
Rangsang kronis bulu mata p pannus yg kasar (disebut pannuscrassus).
Selain itu retraksi pjalan air mata dari kelenjar lakrima di daerahforniks superior tersumbat p walau produksi air mata tetap,tetapi bola mata menjadi kering p keratinisasi dan deskuamasi(xerosis) p debu dan kotoran lain terkumpul sehinggamenghancurkan permukaan depan bola mata p keratomalasiadan kebutaan.
Jadi yang menentukan stadium-stadium trakhoma ialah bentukan-bentukan patologis pada konjungtiva superior
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
69/116
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
70/116
1.Leptotrikhosis2.Tuberkulosis
3.Sifilis4.Lmphogranulomae venereum5.Tularaemia6.Parinaud oculoglandular
follicularis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
71/116
Ada hipertrofi papiler
Banyak infiltrat berupa lesi fokal disertai nekrosis
warna abu-abu (titik-titik nekrosis) pd konjungtivapalpebrae konjungtiva dan bulbi yg tak pernah mencapaisuperfisial (jadi tak ada ulkus).
Mikroskopis :
Dengan pengecatan gram terlihat jamur berupa filamen
yang tak bercabang-cabang, biru dan dikelilingi oleh sel -sel
limfoid dan sel plasma
Anamnesis : sering tidur bersama kucing (di mulut kucingbanyak leptothrix).
Pembesaran gld preaurikularis yang besar sekali dan takpernah ada perforasi.
Sering disertai febris.
Terapi : Terhadap fungus : tak ada terapi lokal pada
mata untuk fungus sehingga terapinya sukar.
Dapat dicoba Amfoterisin B
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
72/116
Asal : mungkin eksogen/endogen.-Eksogen : misal jari yang kena basil tuberkel
-Endogen : fokal infeksi pada suatu tempat.
Klinis :
Terdapat nodula pada konjungtiva, warna abu-abu, p terbentuk ulkus.
Gejala-gejala hebat (bengkak pada konjungtiva).
Limfadenopati yang besar dan dapat pecah (
adapustulasi ).
Dapat menyebabkan kebutaan.
Terapi : Obat-obat anti tuberkulosis.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
73/116
Jarang didapatkan. Stadium I :
- Ulkus durum : sering tak terdiagnosa oleh dokter- Terdapat limfadenopati preaurikuler- Terapi : mudah dan cepat (bila diagnosis tepat)Bila tidak diobati, ulkus dapat hilang tetapi penyakitberjalan terus
Sifat ulkus : -Besar.-Tepi meninggi.-Dasar : abu-abu kotor, permukaan kasar.
Stadium II :-Lesi/bercak putih agak meninggi, basah(intertriginasi) dikelilingi daerah hyperaemie.
Stadium III : - Granuloma pada limbus kornea.-Pecah : menimbulkan ulkus yang indolen.-Limfadenopati regional sampai di servikal.
4 Limfogranuloma Venerum
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
74/116
4. Limfogranuloma Venerum-Kausa : Virus.
-Sifat : bendungan aliran limfe p elefantiasis konjungtiva.
5.Tularaemia Kausa : pasteurilla tularensis.
Vektor : rhodentia,kadang-kadang bisa oleh lalat.
Terberat dari semua lymhadenopathie.
MI sangat pendek ( 4 hr sp beberp minggu tergantung KU pasien ) Gejala-gejala :
- Hebat, palpebra bengkak
- Sekret hebat sampai sifatnya semi-membraneus.
- Terdapat limfogranuloma dimana-mana misal pada
konjungtiva, kornea dan terbentuk ulkus.- Penderita demam, menggigil, sakit kepala, muntah.
- Limfhadenopati disertai suppurasi yang kronis, sampai
berbulan-bulan tak sembuh.
- Dapat terjadi sepsis yang mengancam jiwa penderita.
- Penyebaran cepat.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
75/116
1989 Tn.Parinaudmenemukansuatupenyakitengangejala-gejala:
- Limfogranuloma.
- Nodularinfiltratlimfoid.
- Febris.
- Adenopathie.
Konjungtivitisunilateral.
Diduga terjadimelaluibinatang(kucing)
Kausa:hampirsemuakumanyangbisamenyebabkan
granulomadapatmenimbulkan sindroma ini
Misalnya:tuberkulosis, sifilis,limfogranulomavenereum,
tularaemie,jamur( terbanyakialahleptotrikhosis).
Gambaranklinis:MI : 3 - 7hari,terjadiperadangankonjungtivadenganlimfadenopatipreaurikuler
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
76/116
1. ACNE ROSACEA
- Biasa berupa tanda akne di pipi, merah.
- Kausa : kelainan hormonal/gangguan tr digestivus.
- Konjungtivitis yang berpapil dan dapat menjadi ulkus.
Kornea berupa infiltrat pungtata, numularis, dapat terjadi
ulkus. Kadang-kadang disertai pannus = pannus rosacea.
-Terapi : -Hormonal.
-Diet : kurangi lemak dan karbohydrat.
-Menghindari zat-zat yang menyebabkan vasodilatasi
(alkohol, kopi, teh dll.)
-Banyak vitamin dan sayur-sayuran.
-Prognosis : dubia
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
77/116
2. PEMFIGUS
Terjadi konjungtivitis kronis dengan banyak bulla, pecah, maserasi,terjadi sikatrik, retraksi, terjadi ektropion. Paling banyak di konjungtivapalpebra inferior.
-Darah : eosinofil.
-Tak berbentuk follikel seperti pada trakhoma, kalau timbul pannus :
bisa mulai dari mana saja.
-Prognosis jelek : Biasanya fatal. Kalau hidup : buta / visus1/ b
3. ERITEMA MULTIFORME
Menyebabkan konjungtivitis katarralis, purulenta dan ulkus kornea.Juga mungkin terjadi konjungtivitis semi membranosa sehinggakonjungtiva hancur sama sekali. Kadang-kadang terjadi simbklefaron /ankiloblefaron
- Kausa : idiosinkrasi terhadap obat. (Steven Johnson Syndrom)-Terapi : Antidotum obat tersebut, Antiflogistik, Antihistamin.
4. DERMATITIS HERPETIFORMIS
Dapat disebabkan oleh herpes simplek atau herpes zoster
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
78/116
B E N I G NA :
Granuloma, terbanyak karena pecahnya khalasion. Fibroma :
-Bisa pedunculated (bertangkai) dan disebut Polip.
-Letak : pada forniks konjungtiva.
-Terapi : ekstirpasi.
Angioma :
Naevus. Lipoma.
Liymfoma.
Kista, terbanyak : dermoid cyste.
MA L I G NA :
Carcinoma plano cornificans. (paling banyak ditemukan)
Letak : paling sering pada perbatasan epitel konjungtiva (transitional) kekornea (squameus complex). Bisa meluas ke kedua belah pihak.
Melanoma : - Dari luar (kulit)
- Dari dalam bola mata (Uvea).
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
79/116
Merupakan lanjutan dari sklera, ikut membentukbola mata
Merupakan bagian dari media refrakta
(diperiksa dgn fundus reflek)
Bersifat transparan dan avaskuler
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
80/116
Diinervasi oleh N V (Trigeminus),merupakan organ yang palingbanyak mempunyai serabut syarafsensibel terutama bagian sentralnya
sehingga sentuhan sedikit padakornea akan dirasakan sangat sakit. Kornea memiliki 5 lapisan yaitu :
Epitel Membrana Bowman Stroma Membrana Descemeth Endothel
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
81/116
Megalokornea
Keratokonus
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
82/116
Kekeruhan kornea dapat disebabkan oleh : Infiltrat (mis pada keratitis)
Sikatrik kornea
Nebula,makula,leukoma
Pembuluh darah baru di kornea disebutPannus. Disebabkan oleh radang kronis
di kornea dimana kornea berusaha
menyembuhkan sendiri dengan
membentuk pembuluh darah baru untuk
membawa nutrisi dan bhn pertahanantubuh.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
83/116
KeratitisDisciformisKeratitisDisciformis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
84/116
Keratitis Pungtata superfisialis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
85/116
Ker titis e r fi
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
86/116
Trakhoma stadium IVTrakhoma stadium IVLekoma total + Panus crasussLekoma total + Panus crasuss
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
87/116
LeukomaLeukoma
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
88/116
Edema korneaEdema kornea
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
89/116
Transplantasi korneaTransplantasi kornea
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
90/116
Dengan Keratoskop dari Placido.
Keratoskop Placido berupa kepingan dengangambaran lingkaran-lingkaran yang
konsentris dan lubang ditengahnya, untuk
memeriksa permukaan kornea.
Cara pemeriksaan : pemeriksa menghadap
jendela pasien membelakangi jendela.Pemeriksa akan melihat refleksi dari garis-
garis konsentris pada kornea melalui lubang.
Supaya lebih jelas, dimuka lubang ditambah
lensa positif misal + 20 D. Gambaran keratoskop yang normal :
Licin dan mengkilat.
Lingkaran-lingkaran bulat, konsentris dan
kontinyu.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
91/116
Kelainan-kelainan yang dapat dijumpai :
Lingkaran kontinyu tetapi ada bagian yang tidakmengkilat (kabur) ; mrintis (bergerigi). Ini tandaedema kornea.
Lingkaran tidak kontinyu : defek epitel kornea; misalpada ulkus kornea, erosio, vulnus, fistula kornea.
Lingkaran mengkilat, kontinyu, konsentris tetapiberkelok-kelok : ada sikatrik pada kornea
Lingkaran mengkilat, kontinyu, oval dan tidak
konsentris : astigmatisme.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
92/116
Dengan fluorescein test. Tujuan : untuk mengetahui
adanya defek pada kornea
Kornea ditetesi larutan fluorescein
2 %, lalu diencerkan dengan air(NaCl), maka bagian yang adadefek akan berwarna hijau =Fluorescein test + . Padapemeriksaan fistula kornea, takusah diencerkan dengan air sebab
larutan akan dicairkan oleh cairanyang keluar dari fistula sehinggaakan keluar seperti air terjun(mengalir kebawah danberfluorescein).
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
93/116
Dengan focal illumination Untuk memeriksa kejernihan kornea, menggunakan sinar
lampu yang difokuskan dengan lensa 20 Dioptri
Kornea diamati dengan kaca pembesar
Radang kornea disebut keratitis
Apabila disertai dengan jaringan nekrosis disebut
ulkus kornea
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
94/116
Perlu pemeriksaan :
Subjektif : anamnesa
Objektif : dengan Focal ilumination
Keratoskop placido
Tes flouresin
Keratitis denritikaKeratitis denritika
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
95/116
Pemeriksaan subjektif (anamnesis),mengidentifikasi keluhan penderita :
Mata merah
Penglihatan kabur Nrocos (keluar air)
Silau (photophobia)
Ganjel / sensasi benda asing
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
96/116
Pemeriksaan objektif :
Injeksi silier
Infiltrat kornea
Tentukan letak dan bentuknya
1. Bidang sagital : superfisial,
profunda
2. Bidang frontal :
1. perifer (marginal)
2. parasentral
3. sentral
3. Sesuai jarum jam
Tentukan ukuran, jumlah
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
97/116
Bentuk infiltrat :
Pungtata
Numularis
Vesikulosa Laminaris
GeografikaGeografika
DisciformisDisciformis
DendritikaDendritika
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
98/116
Keratitis superfisialis
Keratitis pungtatasuperfisialis
Kerato conjunctivitisepidemica
Keratitis sicca
Keratitis neuroparalitika
Keratitis et lagoftalmus Keratitis fliktenularis
Keratitis trakhomatosa
Keratitisherpetiformis
Keratitis rosacea
Keratitis bullosa
Keratitis ProfundaKeratitis Profunda
Keratitis parenkimatosaKeratitis parenkimatosa
Keratitis disciformisKeratitis disciformis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
99/116
Penyebab adenovirus
Bentuk infiltrat pungtata,flourescein positif
Letak superfisial, biasanya sentralatau parasentral
Biasanya dimulai dari periferkarena merupakan lanjutan darikonjungtivitis kataralis
Injeksi silier positif
Tanda-tanda umum keratitis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
100/116
Disertai pembesaran kel. limfepreaurikuler
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
101/116
Disebabkan produksi air mata yang kurang, dapatkarena :
Trakhoma
Simblefaron karena:
Steven Johnson Syndrom Trauma kimia
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
102/116
Karena paralisis N.V
Akibatnya sensibilitas kornea menurun, dayatahan terhadap penyakit menurun karena bilaada kerusakan kornea tidak terasa.
Pemeriksaan dengan tes reflek kornea /
sensibilitas kornea (kornea disentuh denganujung kapas, normal akan berkedip. Bila takberkedipsensibilitas .)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
103/116
Karena lagoftalmus shg kornea bag. bawahwaktu tidur tidak tertutup palpebra.Akibatnya kornea menjadi kering dan epitelmudah terkelupas, shg kuman akanmenempel dan berkembang biak
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
104/116
Lokasi flikten :
- limbus : keratokonjungtivitis
fliktenularis.
- Kornea : keratitis fliktenularis.
Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk fliktenyang memberi kesan seperti menjalar sehinggadisebut Wonder phlyctaen
Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
105/116
Ditemukan pada trakhoma stadium II Ciri :
Letak infiltrat kornea diatas, berbentukbulan sabit
Bentuk infiltrat pungtata Proses terjadinya :
Karena gesekan dari folikel yang kasar(folikel polimorph), pada konjungtiva
tarsus palpebra superior
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
106/116
Trakhoma stadium II Letak infiltrat cornea diatas,berbentuk bulan sabit
Bentuk infiltrat punctata
Trakhoma stadium III(Cicatrix palpebra)
Trachoma stadium IV(lekoma total+pannus crassus)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
107/116
Bentuk infiltrat Herpes simpleks : Vesikulosa
Bentuk paling awal (vesikelkecil)Sering sulit ditemukan
LaminarisBentuk seperti benang, gabunganvesikel yang berderet.
DenritikaBentuk laminaris bercabang
GeografikaBentuk vesikel bergerombol
Disiformis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
108/116
Ada hubungandengan akne rosasea
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
109/116
Radang pada kornea disertai denganjaringan nekrosis
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
110/116
Radang pada kornea disertai dengan jaringannekrosis
Bisa disertai dengan terkumpulnya nanah di COA,karena toksin dari kuman menembus ke COAdengan cara difusi, kemudian mengiritasi iris
sehingga terjadi iritis, eksudasi ke COAmengendap sebagai hipopion.
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
111/116
Penyembuhan luka pada kornea, baik akibatradang , maupun trauma.Ada 3 jenis sikatrikkornea :
1. Nebula2. Makula
3. Lekoma
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
112/116
Nebula Penyembuhan akibat keratitis superfisialis. Kerusakan
kornea pada membrana Bowman sampai 1/3 stroma
Pada pemeriksaan terlihat seperti kabut di kornea,hanya dapat dilihat di kamar gelap dengan focalilumination dan bantuan kaca pembesar
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
113/116
Makula Penyembuhan akibat ulkus kornea. Kerusakan kornea
pada 1/3 stroma sampai 2/3 ketebalan stroma
Pada pemeriksaan terlihat putih di kornea, dapat dilihatdi kamar dengan focal ilumination / batere tanpa
bantuan kaca pembesar
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
114/116
Leukoma
Penyembuhan akibat ulkus kornea
Kerusakan kornea lebih dari 2/3 ketebalan stroma. Kornea tampak putih, dari jauh sudah kelihatan.
Apabila ulkus kornea sampai tembus ke endotel,akan terjadi perforasi, dengan tanda
Iris prolaps, COA dangkal, TIO menurun.
Sembuh menjadi lekoma adheren (lekoma disertaisinekhia anterior)
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
115/116
LEKOMAADHEREN
-
8/8/2019 Penyakit Mata 1
116/116
1. ACNE ROSACEA- Biasa berupa tanda akne di pipi, merah.
- Kausa : kelainan hormonal/gangguan tr digestivus.
- Konjungtivitis yang berpapil dan dapat menjadi ulkus.
Kornea berupa infiltrat pungtata, numularis, dapat terjadi
ulkus. Kadang-kadang disertai pannus = pannus rosacea.
-Terapi : -Hormonal.
-Diet : kurangi lemak dan karbohydrat.
-Menghindari zat-zat yang menyebabkan vasodilatasi
(alkohol, kopi, teh dll.)
-Banyak vitamin dan sayur-sayuran.