PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR...

5
963 Penyakit parasitik pada ikan hias air tawar ... (Tuti Sumiati) ABSTRAK Inventarisasi penyakit pada beberapa jenis ikan hias air tawar telah dilakukan dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2009. Sampel diambil dari beberapa lokasi budidaya ikan hias di sekitar Bogor dan Depok. Sampel ikan hias antara lain dari golongan cyprinidae; mas koki, kapiat albino, red fin albino, cat fish; synodontis dan platydoras, chiclidae; sympilum dan characidae; neon tetra. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui jenis patogen yang menginfeksi. Ektoparasit yang menginfeksi ikan diamati dari organ kulit (lendir), sirip dan insang. Dari Sampel yang diperiksa 33,98% terinfeksi parasit. Ektoparasit yang teridentifikasi antara lain: Oodinium spp. (Dinoflagelata), Trichodina sp. dan Ichthyophthirius multifiliis (Ciliata), Gyrodatylus spp. dan Dactylogyrus spp. (Monogenea), Argulus sp. (Copepoda) dan Centrocestus sp. (Trematoda). KATA KUNCI: ikan hias air tawar, parasit, penyakit, prevalensi, infeksi PENDAHULUAN Ikan hias air tawar merupakan produk hiburan yang sejak krisis moneter mempunyai nilai ekonomis yang makin nyata. Bisnis ikan hias air tawar cukup baik perannya dalam memberi devisa pada negara, akan tetapi jika dibandingkan dengan kebutuhan ikan hias dunia nilainya masih relatif kecil. Kebutuhan pasar Uni Eropa dipasok oleh Singapura sebanyak 25%, sedangkan Indonesia hanya memasok 9%, padahal sebagian besar dari ikan yang dipasok oleh Singapura berasal dari Indonesia. Kondisi ini terjadi selain dari adanya dukungan pemerintah pada fasilitas transportasi, juga pada kualitas produk itu sendiri serta kurangnya perhatian terhadap pengembangan ikan hias menyebabkan ekspor ikan hias mengalami penurunan (Taufik, 2008). Salah satu yang mempengaruhi kualitas ikan hias adalah adanya infeksi penyakit. Seiring dengan perkembangan budidayanya, keberadaan penyakit pada ikan hias juga turut berkembang. Penyakit merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh pembudidaya ikan. Terlebih lagi apabila sistem budidaya ikan tersebut sudah mencapai tahapan budidaya intensif. Infeksi penyakit dengan intensitas serangan yang tinggi akan mengakibatkan kerugian yang signifikan. Selain mengakibatkan wabah yang mematikan infeksi penyakit juga akan menurunkan nilai jual ikan hidup. Agen penyebab penyakit infeksius dapat disebabkan oleh organisme patogen dari golongan bakteri, parasit, jamur, dan virus. Patogen parasitik jarang mengakibatkan wabah penyakit yang sporadis, namun pada intensitas penyerangan yang tinggi dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan karena dapat mengakibatkan kematian. Di samping itu, infeksi parasit juga dapat menurunkan bobot, performance serta menurunkan ketahanan tubuh ikan dan akan dimanfaatkan sebagai port of entry bagi penginfeksi sekunder oleh patogen lain seperti jamur dan bakteri. Beberapa jenis parasit yang umum ditemukan pada ikan hias adalah dari kelompok Digenea (Metacercaria dari Ascocotyle), Monogenoidea, Diniflagellida (Piscinoodinium pillulare), Chiliophora (Trichodina maculata, Ichtyophthirius multifiliis, Chilodonella sp.), Nematoda (Camallanus maculatus), dan Crustacea (Lernaea cyprinacea, Argulus). (Hawking et al., 2006; Piazza et al., 2006; Rehulka et al., 2006; Lewbart, 2008; Musa et al., 2008; Alvarez-Pellitero, 2009; Graham, 2009; Lewbart, 2009; Weaver, 2009). PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR TAWAR Tuti Sumiati *) dan Yani Aryati **) *) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Jl. Raya Sempur No. 1, Bogor E-mail: [email protected] **) Pusat Riset Perikanan Budidaya

Transcript of PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR...

Page 1: PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR TAWARsidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyId/... · 963 Penyakit parasitik pada ikan hias ... Ichthyophthirius multifiliis

963 Penyakit parasitik pada ikan hias air tawar ... (Tuti Sumiati)

ABSTRAK

Inventarisasi penyakit pada beberapa jenis ikan hias air tawar telah dilakukan dari bulan Oktober sampaibulan Desember 2009. Sampel diambil dari beberapa lokasi budidaya ikan hias di sekitar Bogor dan Depok.Sampel ikan hias antara lain dari golongan cyprinidae; mas koki, kapiat albino, red fin albino, cat fish;synodontis dan platydoras, chiclidae; sympilum dan characidae; neon tetra. Pengamatan dilakukan untukmengetahui jenis patogen yang menginfeksi. Ektoparasit yang menginfeksi ikan diamati dari organ kulit(lendir), sirip dan insang. Dari Sampel yang diperiksa 33,98% terinfeksi parasit. Ektoparasit yang teridentifikasiantara lain: Oodinium spp. (Dinoflagelata), Trichodina sp. dan Ichthyophthirius multifiliis (Ciliata), Gyrodatylusspp. dan Dactylogyrus spp. (Monogenea), Argulus sp. (Copepoda) dan Centrocestus sp. (Trematoda).

KATA KUNCI: ikan hias air tawar, parasit, penyakit, prevalensi, infeksi

PENDAHULUAN

Ikan hias air tawar merupakan produk hiburan yang sejak krisis moneter mempunyai nilai ekonomisyang makin nyata. Bisnis ikan hias air tawar cukup baik perannya dalam memberi devisa pada negara,akan tetapi jika dibandingkan dengan kebutuhan ikan hias dunia nilainya masih relatif kecil.Kebutuhan pasar Uni Eropa dipasok oleh Singapura sebanyak 25%, sedangkan Indonesia hanyamemasok 9%, padahal sebagian besar dari ikan yang dipasok oleh Singapura berasal dari Indonesia.Kondisi ini terjadi selain dari adanya dukungan pemerintah pada fasilitas transportasi, juga padakualitas produk itu sendiri serta kurangnya perhatian terhadap pengembangan ikan hias menyebabkanekspor ikan hias mengalami penurunan (Taufik, 2008). Salah satu yang mempengaruhi kualitas ikanhias adalah adanya infeksi penyakit.

Seiring dengan perkembangan budidayanya, keberadaan penyakit pada ikan hias juga turutberkembang. Penyakit merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh pembudidaya ikan.Terlebih lagi apabila sistem budidaya ikan tersebut sudah mencapai tahapan budidaya intensif. Infeksipenyakit dengan intensitas serangan yang tinggi akan mengakibatkan kerugian yang signifikan.Selain mengakibatkan wabah yang mematikan infeksi penyakit juga akan menurunkan nilai jual ikanhidup.

Agen penyebab penyakit infeksius dapat disebabkan oleh organisme patogen dari golongan bakteri,parasit, jamur, dan virus. Patogen parasitik jarang mengakibatkan wabah penyakit yang sporadis,namun pada intensitas penyerangan yang tinggi dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikankarena dapat mengakibatkan kematian. Di samping itu, infeksi parasit juga dapat menurunkan bobot,performance serta menurunkan ketahanan tubuh ikan dan akan dimanfaatkan sebagai port of entrybagi penginfeksi sekunder oleh patogen lain seperti jamur dan bakteri.

Beberapa jenis parasit yang umum ditemukan pada ikan hias adalah dari kelompok Digenea(Metacercaria dari Ascocotyle), Monogenoidea, Diniflagellida (Piscinoodinium pillulare), Chiliophora(Trichodina maculata, Ichtyophthirius multifiliis, Chilodonella sp.), Nematoda (Camallanus maculatus), danCrustacea (Lernaea cyprinacea, Argulus). (Hawking et al., 2006; Piazza et al., 2006; Rehulka et al., 2006;Lewbart, 2008; Musa et al., 2008; Alvarez-Pellitero, 2009; Graham, 2009; Lewbart, 2009; Weaver,2009).

PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR TAWAR

Tuti Sumiati*) dan Yani Aryati**)

*) Balai Riset Perikanan Budidaya Air TawarJl. Raya Sempur No. 1, Bogor

E-mail: [email protected]**) Pusat Riset Perikanan Budidaya

Page 2: PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR TAWARsidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyId/... · 963 Penyakit parasitik pada ikan hias ... Ichthyophthirius multifiliis

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 964

BAHAN DAN METODE

Survai untuk melihat agen patogen pada budidaya ikan hias dari golongan cyprinidae, cyclidae,catfish, dan characidae dilakukan dari lokasi budidaya ikan hias di sekitar daerah Bogor dan Depok.Sampel diambil dengan variasi umur. Prosedur pengambilan sampel untuk monitoring kesehatandilakukan secara random/acak, sedangkan ketika ada serangan penyakit dengan memilih hewan secaratidak random yang menunjukan gejala klinis.

Metode pengambilan sampel ke lapangan untuk surveilance kesehatan ikan dan diagnosa wabahpenyakit diperlukan peralatan sampling di antaranya; mikroskop dengan objective 10x, 20x, 40x, dan100x, dissecting kit, slide glass dan cover glass, Salin 0,845% steril, Davidson’s AFA dan10% bufferedformalin, pippet dan bulb, boks sampel, pensil marker, kamera foto, dan buku panduan identifikasiparasit. Pengamatan ektoparasit dilakukan dari kulit (lendir), sirip dan insang. Sampel diambil dengancara membuat sediaan wet-mount yang kemudian diamati dengan mikroskop. Argulus dapat dilihatsecara langsung (Untergasser, 1989).

HASIL DAN BAHASAN

Seiring dengan perkembangan budidayanya, keberadaan penyakit pada ikan hias juga turutberkembang. Berbagai jenis penyebab penyakit yang menginfeksi ikan antara lain bakteri, virus,jamur, dan parasit. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi dari beberapa jenis ikan hias airtawar (mas koki, kapiat albino, red fin albino, platydoras, synodontis, sympilum, dan neon tetra)(Gambar 1) ditemukan adanya beberapa patogen parasitik.

Ektoparasit ditemukan lebih banyak pada ikan mas koki golongan cyprinid (Tabel 1). Pada Carassiusauratus (mas koki) paling banyak ditemukan parasit dibandingkan dengan ikan dari golongan ciprinidlainnya dengan total prevalensi (93,3%), selanjutnya Paracherodon innesi (75%), Platydoras costatus(60%), Epalzeorhyncos frenatum (16,7%), Synodontis (14,5%), Sympilum (1,7%) (Tabel 1).

Gambar 1. Beberapa jenis ikan hias air tawar; a. synodontis, b. maskoki, c. simpilum, d. neon tetra, dan e. Red fin albino

Page 3: PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR TAWARsidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyId/... · 963 Penyakit parasitik pada ikan hias ... Ichthyophthirius multifiliis

965 Penyakit parasitik pada ikan hias air tawar ... (Tuti Sumiati)

Hasil dari sediaan wet-mount dari lendir, sirip, dan insang parasit yang teridentifikasi antara lainDactylogyrus, Gyrodactylus, Centrocestus, Trichodina, Oodinium, Ichtyophthirius, dan Argulus (Gambar 2).Parasit yang teridentifikasi tersebut merupakan jenis patogen yang berpotensi dapat menimbulkanmasalah pada budidaya ikan hias.

Parasit yang paling dominan adalah monogenea Dactylogyrus sekitar 20,08% sampel terinfeksioleh jenis ini (Tabel 2).

Protozoa

Parasit dari kelompok protozoa yang teridentfikasi di antaranya Oodinium spp. (Dinoflagelata),Trichodina sp. dan Ichthyophthirius multifiliis (Ciliata) dengan prevalensi paling tinggi pada infeksiOodinium yaitu 10,04%.

Oodinium lebih dikenal dengan penyakit velvet merupakan ektoparasit yang menginfeksi ikanpada kulit dan insang. Akibat yang ditimbulkan oleh parasit ini ikan mengalami anoreksia, danterjadi perdarahan pada insang. Tingginya kejadian penyakit velvet ini diduga karena adanyapergantian musim dari kemarau ke penghujan sehingga kualitas air cenderung tidak stabil dan ikanmengalami stres sehingga parasit dengan mudah menginfeksi ikan. Ikan yang terinfeksi Oodiniumdengan kondisi yang sudah parah pada kulitnya akan terlihat lapisan seperti bludru.

A B

Mas koki 28/30 10,81 93,3Neon tetra 3/4 1,16 75Platydoras 45/75 17,37 60Red fin albino 1/6 0,39 16,7Synodontis 10/69 3,86 14,5Sympilum 1/60 0,39 1,7Kapiat albino 0/15 0 0

Total 88/259 33,98 --

Prevalensi (%)Jumlah ikan terinfeksi/jenis sampel

Jenis ikan

Tabel 1. Sampel ikan hias dan tingkat prevalensinya

Keterangan: a = prevalensi parasit dari total sampel yang diperiksa; b =prevalensi parasit dari total ikan dalam spesies

G

A B C D

E F G

A B C D

E F

Gambar 2. Parasit yang teridentifikasi a. Centrocestus, b. Trichodina, c. Dactylogyrus,d. Oodinium, e. Gyrodactylus, f. argulus, dan g. Ichtyophthirius multifilis

Page 4: PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR TAWARsidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyId/... · 963 Penyakit parasitik pada ikan hias ... Ichthyophthirius multifiliis

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 966

Trichodina merupakan protozoa berciliata yang menyebabkan iritasi pada organ yang terinfeksinya.Pada kejadian yang sangat serius infeksi Trichodina akan mengakibatkan luka borok (Smith & Schwart,2009).

Seperti halnya Trichodina, Ichthyophthirius multifiliis merupakan parasit protozoa bercilia merupakanpenyebab penyakit yang lebih dikenal dengan sebutan “Ich” atau “white spot disease”. Penyakit inimerupakan penyakit yang sering terjadi baik pada ikan hias maupun pada ikan konsumsi (Floyd &Peggy, 1991).

Monogenea Trematoda

Parasit monogenea yang teridentifikasi adalah Gyrodatylus spp. dan Dactylogyrus spp. Dactylogyruslebih dikenal juga dengan istilah parasit insang, karena parasit ini hanya akan teramati pada insang.Sedangkan Gyrodactylus terdapat pada kulit dan sirip. Morbiditas dan mortalitas bisa terjadi disebabkanoleh parasit ini. Hal ini dipicu dengan adanya sanitasi yang kurang terjaga dan kualitas air yangtidak baik untuk ikan. Penyebaran bisa terjadi dengan adanya kontak langsung antar ikan (Reed etal., 1996).

Digenea Trematoda

Centrocestus merupakan trematoda yang menginfeksi ikan sebagai inang pertama, untuk inangkeduanya parasit ini ditemukan juga pada burung pemangsa ikan (Aguilar-Aguilar et al., 2009; Hanet al., 2008; Kimura & Uga, 2005). Metacercaria dari Centrocestus teridentifikasi pada golongan ikancyprinid (Han et al., 2008; Kimura & Uga, 2005; Yuasa et al., 2002).

Copepoda

Argulus atau sering disebut juga kutu ikan karena bentuk dari parasit ini seperti kutu yang menempelpada kulit ikan. Selain menginfeksi kulit parasit ini terdapat juga pada insang (Yildiz & Kumantas,2002).

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari Sampel yang diperiksa 33,98% terinfeksi parasit. Infestasi parasit yang paling dominan yangmemiliki tingkat prevalensi tinggi antara lain: Oodinium spp. (Dinoflagelata), Trichodina sp., danIchthyophthirius multifiliis (Ciliata), Gyrodatylus spp. dan Dactylogyrus spp. (Monogenea), Argulus sp.(Copepoda), dan Centrocestus sp. (Trematoda).

Kunci untuk meminimalkan adanya infeksi penyakit pada budidaya ikan hias adalah denganmenerapkan cara berbudidaya ikan yang baik antara lain: (1) pengelolaan induk dan benih, (2)pengelolaan pakan, (3) pengelolaan lingkungan, (4) pengelolaan kesehatan, dan (5) pengelolaanproduk.

DAFTAR ACUAN

Aguilar-Aguilar, R., Aquino, A.M., Rodriguez, R.P., & de-Leon, G.P.P. 2009. Notes on geographic distri-bution, digenea, heterophyidae, Centrocestus formosanus (Nishigori, 1924) metacercariae: distribu-

Tabel 2. Prevalensi Parasit pada beberapa jenis ikan hias

ParasitJumlah ikan terinfeksi/

total sampelP (%)

Dactylogyrus 52/259 20,08Oodinium 26/259 10,04Trichodina 22/259 8,49Gyrodactylus 16/259 6,18Ichthyophthirius 9/259 3,47Centrocestus 9/259 3,47Argulus 1/259 0,39

Page 5: PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN HIAS AIR TAWARsidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyId/... · 963 Penyakit parasitik pada ikan hias ... Ichthyophthirius multifiliis

967 Penyakit parasitik pada ikan hias air tawar ... (Tuti Sumiati)

tion extension for Mexico, new state record, and geographic distribution map. Check List, 5(2):357–359

Alvarez-Pellitero, P. 2009. Report about fish parasitic diseases. http://ressources.ciheam.org/om/pdf/.November 2009

Amos, K.H. 1985. Procedures for detection and identification of certain fish pathogen. F.H.S. Americanfish, Soc.Carvelis-Oregon, 114 pp.

Floyd, R.F. & Peggy, R. 1991. Ichthyophthirius multifiliis (white spot) infection in fish. http://edis.ifas.ufl.edu/FA033. November 2009.

Frerich, G.H. & Millar, S.D. 1993. Manual for the isolation and identification of fish bacterial patho-gens. Pisces Press. Stirling, 60 pp.

Graham, D. 2009. Ulcer disease of ornamental fish. http://www.afbini.gov.uk/adds-fishulcerdiseasedec05.pdf. November 2009.

Han, E.T., Shin, E.H., Phommakorn, S., Sengvilaykham, B., Kim, J.L., Rim H.J., & Chai, J.Y. 2008.Centrocestus formosanus (digenea:heterophyidae) encysted in freshwater fish, Puntius brevis, fromLao PDR. Korean J. Parasitol., 1: 49–53.

Hawking, J.H., Smith, L.M., & Le Busque, K. 2006. Identification and Ecology of Australian FreshwaterInvertebrates. www.mdfrc.org.au/bugguide. November 2009.

Kimura, D. & Uga, S. 2005. Epidemiological study on Centrocestus armatus metacercaria in the ChikusaRiver, Hyogo Prefecture, Japan. Tropical Med and Health, 33(1): 7–11.

Lewbart, G.A. 2008. Important fungal and parasitic disease of ornamental fish. http://www.michvma.org/documents/MVCProceeding2008/Lewbart4.pdf. November 2009.

Lewbart, G. 2009. Important infectious diseases of ornamental fish. http://www.vin.com/VINDBPub/SearchPB/Proceedings/PR05000/PR00336.htm. November 2009 .

Musa, N., Wei, L.S., Shaharom, F., & Wee, W. 2008. Surveillance of bacteria species in diseasedfreshwater ornamental fish from aquarium shop. World Appl. Sci. J., 3(6): 903–908.

Piazza, R.S., Martins, M.L., Guiraldelli L., & Yamashita, M.M. 2006. Parasitic diseases of freshwaterornamental fishes commercialized in Florianopolis, Santa Catarina, Brazil. B.Inst.Pesca, Sao Paulo,32(1): 51–57.

Raidal, S., Cross, G., Fenwick, S., Nicholls, P., Nowak, B., Ellard, K., & Stephens, F. 2004. AquaticAnimal Health: Exotic Disease Training Manual. Fisheries Research and Developmant Corporationand Murdoch University, 164 pp.

Reed, P., Floyd, R.F., & Klinger, R.E. 1996. Monogenean Parasites of Fish. http://edis.ifas.ufl.edu/FA033.November 2009.

Smith, S. & Schwart, M. 2009. Commercial fish & shellfish technology fact sheet, dealing with Trichodinaand Trichodinella-like species. www. Ext.vt.edu. November 2009

Taufik, T. 2008. Ekspor ikan hias Indonesia turun http://www.export-import-indonesia.com/blog/ekspor-ikan-hias-indonesia-turun.html. November 2009.

Untergasser, D. 1989. Handbook of Fish Disease. T.F.H. Publ. Inc., 160 pp.Weaver, D.E. 2009. Importation of diseases with ornamental fish: problem and risk analysis. http://

www.scientifichatcheries.com/Importation.HTML. November 2009.Yildiz, K and A. Kumantas. 2002. Argulus foliaceus infection in a goldfish (Carassius auratus). Veterinary

Med. Jour., 57(2): 1–5.Yuasa, K, Panigoro, N., Bahnan, M., & Barkat, E. 2002. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan. BBAT Jambi.

DKP, 76 pp.