Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

32
PENYALAHGUNAAN KOSMETIK PEMUTIH Disusun oleh : Rr. Arienta Yusitasari 112010101004 Ariska Nur Aida 112010101009 Chikita Rizqi Hanifati 112010101017 Ardiansyah Putra P. 112010101030 Fauziah Damayanti 112010101040 Afiyati Rakhmatika M. 112010101048 Budiono 112010101053 I Gede Prima Julianto 112010101070 Galuh Dharanindya Ica 112010101087 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2014

description

estetik

Transcript of Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

Page 1: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

PENYALAHGUNAAN KOSMETIK PEMUTIH

Disusun oleh :

Rr. Arienta Yusitasari112010101004

Ariska Nur Aida 112010101009

Chikita Rizqi Hanifati112010101017

Ardiansyah Putra P. 112010101030

Fauziah Damayanti 112010101040

Afiyati Rakhmatika M. 112010101048

Budiono 112010101053

I Gede Prima Julianto112010101070

Galuh Dharanindya Ica 112010101087

 

 

 

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

PENDAHULUAN

Perempuan dan kecantikan adalah dua hal yang tidak dapat

dipisahkan

Kecantikan sendiri merupakan suatu hal

yang bersifat subjektif, ras kulit putih masih dianggap sebagai ras tertinggi dan terbaik.

Wanita Indonesia ingin kulit putih, wanita eropa

ingin kulit seperti wanita indonesia.

Banyak iklan kecantikan menawarkan produk

pemutihkan kulit, semakin membuat masyarakat merasa bahwa kecantikan

identik dengan kulit putih

Page 3: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

Kulit wajah yang lebih putih dan hilangnya bintik-bintik hitam, bisa diperlihatkan dalam waktu 6 bulan setelah penggunaan produk pemutih

Dianggap terlalu lamadimanfaatkan oleh produsen-produsen nakal untuk menjual kosmetik pemutih yang berbahan dasar zat kimia berbahayaex : Hidroquinon, Merkuri, Asam Retinoat dan Rhodamin B

Konsumen rela

mengesampingkan efek

samping yg

berbahaya

Konsumen tidak menget

ahui adanya

efek sampin

g

Page 4: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

CONTOH CREAM ILLEGAL

Page 5: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

CONTOH CREAM YANG DIJUAL ONLINE TANPA IZIN

Page 6: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

PEMUTIH KULIT

• Bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentukkulit tampak putih.

Kandungan

• Perpenetrasi ke dalam kulit dan mengganggu produksi pigmen oleh sel kulit

Kerja

• Di beberapa negara: digolongkan sebagai obat, bukan sebagai kosmetik yang digunakan bebas.

• Di Asia: kosmetik yang berfungsi sebagai pemutih/pencerah kulit masih beredar sebagai kosmetik yang digemari.

Penggunaan

Page 7: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

MEKANISME KERJA KOSMETIK PEMUTIH KULITDibentuk di

ribososm

Granul melanin ditransfer ke sel dalam Stratum Germinativum dan Spinosum dari

epidermis

berakumulasi di dalam sitoplasma (supranuklear)

melindungi nukleus dari efek merusak radiasi matahari.

Diinjeksikan ke keratinosit

Page 8: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

6 MEKANISME KERJA KOSMETIK PEMUTIH KULIT

•Terpapar radiasi matahari akan menyebabkan merangsangnya secara cepat untuk masuk ke keratinosit&kecepatan sintesis melanin dalam melanosit mengalami akselerasi

•MEKASNISME: memberikan tabir sehingga radiasi matahari dengan panjang gelomang 290-320 nm tidak langsung atau mengurangi pemapaparannya terhadap kulit.

Proteksi sinar matahari

(Tabir surya)•Menghindari

cahaya matahari dan obat-obat fototoksik.Menghambat

aktivitas melanosit

•Melanin yang sudah disintesis akan menumpuk dan berkumpul di keratinosit

•Obat ini bekerja untuk memindahkan melanin tersebut untuk segera di metabolisme

•Misal: asam kloroasetik, solutio jessner, asam glikolat.

Memindahkan melanin

Page 9: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

•Dilakukan dengan penghambatan enzim tirosinase.

•Misal: Hidrokuinon, asam kojik, asam azelaik, ekstrak bengkuang, arbutin.

Menghambat sintesis melanin

•Misal: asam askorbat dan glutation

Menghambat produksi melanin

•Misal: Merkuri, isopropil katekol, dan N-asetil sistein yang menyebabkan kerusakan melanosit.

•Akibatnya melanin tidak dapat disintesis

Toksisitas melanosit selektif

•Misal: Kortikosteroid dan indometasin.

•Obat tersebut bekerja dengan menekan proses melanogenesis .

Efek supresan pada

melanogenesis non selektif

Page 10: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

JENIS – JENIS BAHAN PEMUTIH KULIT

1. Hidrokuinon

• (+) penghambat yang paling efektif terhadap melanogenesis invitro dan invivo.

• (-) okrosinosis, iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal (Nephropaty), kanker darah (Leukimia) dan kanker sel hati (Hepaoceluller adenoma)

2. Monobenzyl Ether HQ

• (+) untuk menghilangkan daerah yang tersisa selain kulit normal pada pasien untuk vitiligo umum dan sukar disembuhkan

• Mekanisme yang diduga terjadi pada pigmentasi oleh MBEH adalah dengan penghancuran melanosit selektif melalui pembentukan radikal bebas dan penghambatan kompetitif sistem enzim tirosinase

Page 11: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

3. Merkuri

• (-) bintik- bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanent pada susunan saraf otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal, serta merupakan zat karsinogenik

4. Arbutin

• (+) pemutih kulit wajah (skin lightening) yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan melanin dalam kulit yaitu dengan menghambat aktivitas tirosin. Dan mengelupas kulit epidermis (eksfoliasi).

Page 12: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

5. Asam Alezaik

• (+) punya efek antiproliferatif dan sitotoksik terhadap melanosit. untuk pengobatan akne, lentiginosis, rosasea dan hiperpigmentasi paska inflamasi. Selain berfungsi sebagai antibakteri, keratolitik, komedogenik dan anti inflamasi, juga mampu mengurangi pigmentasi pada kulit terutama bagi mereka yang berkulit gelap dan bekas jerawat warna coklat atau untuk kasus melasma.

• (-) Efek samping berupa iritasi kulit, rasa gatal, dan terbakar hingga pengelupasan kulit (James, 2009).

6. Asam kojik

• (+) menghambat aktivitas katekolase tirosin, yang dibatasi enzim esensial dalam biosintesis pigmen kulit melanin dan sifatnya lebig stabil

• (-) lebih mengiritasi dan dalam dosis tinggi bersifat karsinogenik

Page 13: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

7. Licorice ekstrak

• (+) menghambat melanogenesis (pembentukan pigmen kulit) dan juga mencegah terjadinya proses inflamasi di kulit. Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan glabiridin 0,5% secara topical dapat menghambat sinar UV-B yang dapat memicu terbentuknya pigmentasi dan kemerahan pada kulit

8. Vitamin E

• (+) penghambat pembentukan melanin yang lebih kuat jika dibandingkan dengan arbutin dan asam kojik, memeperbaiki dan mencegah terbentuknya pigmentasi wajah yang dipicu oleh radiasi sinar UV

Page 14: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

9. Vitamin C

• (+) antioksidan sama seperti vitamin E. Banyak ditemukan pada jeruk dan sayuran berwarna hijau. Bentuk vitamin C yang stabil adalah derivat vitamin C yang disebut sebagai magnesium-L- ascorbyl-2-phospate yang bila digunakan secara topikal pada pasien melasma dan lentigo senilis menunjukkan efek mencerahkan yang cukup signifikan.

10. Asam Ellagik

• (+) Asam Ellagik ditemukan pada rapsberry, strawberry, dan pomegranate. Berfungsi sebagai pemutih kulit, mampu mencegah terbentuknya spots dan freckles setelah luka bakar karena paparan sinar matahari dan diduga menghambat pertumbuhan tumor.

Page 15: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

11. Tretionin

• (+) efektif dalam mengobati perubahan kulit.

• (-) Saat memakai tretinoin harus menghindari sinar langsung matahari, sebab penggunaan tretinoin membuat kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari.

12. Asam Retinoat

• (+) asam vitamin A yang digunakan untuk pengobatan akne secara topical, untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan dan mempercepat penyembuhan lesi akne.

Page 16: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

BAHAN YANG TIDAK DIIZINKAN UNTUK DIGUNAKAN PADA KOSMETIKA

1. Arsen dan senyawanya

2. Barium dan senyawanya

3. Hidrokuinon mono benzil eter

4. Perak dan senyawanya

5. Air raksa (merkuri) dan senyawanya, kecuali Fenil raksa nitrat dan tiomersal yang digunakan sebagai pengawet dalam sediaan tata rias.

6. Selenium dan senyawanya, kecuali selenium disulfida maksimum 2% dalam sampo.

7. Salisil anilida berhalogen.

8. Timbal dan senyawanya, kecuali timbal asetat maksimum 2% dalam cat rambut.

Page 17: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)
Page 18: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

CONTOH KASUS

Page 19: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

Nn.X, seorang gadis SMA, mengeluh berjerawat dan kulitnya kusam. Ia mendatangi salon kecantikan dekat rumahnya untuk mendapatkan perawatan wajah sehingga wajahnya dapat terlihat putih dan bersinar. Pekerja di salon kecantikan tersebut menawarkan Nn.X mencoba krim Syahrini agar wajahnya terlihat putih seperti artis Syahrini. Nn.X pun tertarik untuk mencoba. Pada satu minggu pertama pemakaina krim Syahrini, Nn.X sudah merasakan perubahan pada wajahnya. Wajahnya jadi lebih putih, halus, dan terasa lebih kenyal. Akan tetapi wajahnya menjadi tidak tahan sengatan sinar matahari. Setelah pemakaian berbulan-bulan, Nn.X menghentikan pemakaian krim Syahrini tersebut karena mukanya semakin merah jika terkena sengatan sinar matahari. Satu hari setelah penghentian pemakaian, terdapat bintik-bintik berisi air disekitar mulut dan hidung Nn.X, jerawatnya pun mulai bermunculan lagi, bahkan ukurannya cukup besar.

Page 20: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

KEBUTUHAN VITAMIN C

Kebutuhan Vitamin C sehari-hari adalah 60 mg - 100 mg per hari, dan tubuh hanya bisa menyimpan 100 mg / kg BB atau rata -rata 6 gr.

Apabila berlebihan berbahaya bagi penderita gastritis : vitamin c bersifat asam perih di lambung

Page 21: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

MEKANISME KERJA VIT. C SEBAGAI WHITENING AGENT

Vitamin C memiliki peranan dalam proses sintesis pigmen kulit (melanin) melalui mekanisme aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh vitamin C.

Vitamin C mempengaruhi kinerja enzim tyrosinase yang memfasilitasi pembentukan melanin melalui interaksinya denga ion tembaga yang ada dalam struktur enzim tyrosinase

Page 22: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

VITAMIN C INJECTION

• 2 - 5 gr IV. Minimal interval pemberian 2 minggu sekali.

Dosis

• dalam ampule kombinasi dengan vitamin E, vitamin A, dan kolagen

Sediaan

• Sebagai agen pencerahan saja/sebagai maintainance, bukan untuk memutihkan

Fungsi

• Dosis tinggi dalam darah tidak semuanya diserap oleh tubuh, namun diekskresikan lewat urine

Distribusi

Page 23: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)
Page 24: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

EFEK SAMPING TERHADAP GINJALInj. Vit. C dosisnya sampai 4000mg. ( oral 100mg cukup) Kelebihan vitamin c, dalam jangka waktu lama menimbun endapan berpotensi membentuk kristal batu ginjal

Batu Ginjal

Inj. vit. C dosis yang berlebihan, difiltrasi ginjal. Ginjal bekerja keras mengurai vitamin C kelamaan menyebabkan gagal ginjal.

Gagal Ginjal

Page 25: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

Glutation

Didapatkan dari konsumsi makanan

sehari - hari

Page 26: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

Sediaan

Injeksi

Caps

Pemberian

IV/IM

Oral

Dosis

Max 4,8g/hari (dibagi dalam 4 do Inj.

Tiap 6 jam 1,2g)

L-Glutathion

e 600mg/hari (setelah

makan pagi)

Efek samping

mual muntah

reaksi alergi sesak nafas

kerusakan hati

Page 27: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)
Page 28: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)
Page 29: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

CARA KERJA GLUTATHION

Sebagai pemutih Kulit untuk menghambat sintesis melanin.Efek anti-melanogenik melalui inaktifasi enzim tirosinase serta kemampuan depigmentasi agen-agen melanositotoksis yang akhirnya menghambat pembentukan pigmen melanin

Sebagai antioksidan pelindung sel kulit. Glutathione berfungsi sebagai antioksidan membantu mencegah kerusakan radikal bebas pada sel kulit.

Page 30: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)
Page 31: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

DAFTAR PUSTAKA Fitrie, Alya Amila. 20. Histologi Dari Melanosit.

http://library.usu.ac.id/download/fk/histologi-alya2.pdf

Junquiera, L.C., Carneiro, J., Kelley, R.O. 2007. Basic Histology 10th edition. Washington: Lange

Puspa, Ratih. 2010. Isu Ras dan Warna Kulit dalam Konstruksi Kecantikan Ideal Perempuan. Surabaya : Departemen Komunikasi FISIP Universitas Airlangga,

Rohman, Apriana. 2011. Mekanisme Kerja Whitening Agent. http://putrajogjakarta.files.wordpress.com/2011/08/formulasi-sediaan-whitening-agent.pdf

USU. 2011. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25426/4/Chapter%20II.pdf

Page 32: Penyalahgunaan Kosmetik Pemutih (1)

TERIMA KASIH