PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR...

95
PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTARUMAT BERAGAMA DI KEPULAUAN KEI Oleh: Abd.Rauf NIM. 03.3.386-BR DISERTASI Dlajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk: Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor dalam Dmu Agama Islam YOGYAKARTA 2008

Transcript of PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR...

Page 1: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTARUMAT BERAGAMA

DI KEPULAUAN KEI

Oleh: Abd.Rauf

NIM. 03.3.386-BR

DISERTASI

Dlajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk: Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor

dalam Dmu Agama Islam

YOGYAKARTA 2008

Page 2: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Drs. Abd. Rauf, M.Ag. NIM : 03.3.386-BR Jenjang. : Doktor

menyatakan bahwa disertasi ini secara keseluruhan adalah basil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbemya.

Yogyakarta, 23 Juli 2008

. Abd. Rauf: MAg. NIM. 03.3.386-BR

u

Page 3: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

DEPARTEMEN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KAWAGA YOGYAKARTA

DEWAN PENGUJI UJIAN TERBUKA I PROMOSI

Ditulis oleh : Drs. Abd. ~uf, M.Ag.

NIM : 03.3.386-BR

Disertasi berjudul : PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI KEPULAUAN KEI

Ketua Sidang Dr. H. Sukamta, M.A.

Sekretaris Sidang Dr. Hamim Ilyas, M.A.

Anggota 1. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D. ( Promotor I Anggota Penguji )

2. Prof. Jawahir Thontowi, S.H., M.H., Ph.D. ( Promotor I Anggota Penguji )

3. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. ( Anggota Penguji )

4. Dr. Ratno Lukito, M.A. ( Anggota Penguji )

5. Prof. Dr. H. Djam'annuri, M.A. ( Anggota Penguji )

6. Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A. ( Anggota Penguji )

Diuji di Yogyakarta pada tanggal 2 Maret 2009

Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB

Hasil I Nilai ........................ .

Predikat : Memuaskan I Sangat memuaskan I Dengan Pujian *

*) Coret yang tidak sesuai

iv

k:=-:: >5 ~)

(

)

)

( )

( )

( )

( )

Page 4: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

Pro motor

Pro motor

C>

C\l>ata\SJ\nuta din:1s'.Tf\l.:.nf

DEPARTEMEN AGAMA

llNl\'ERSITAS ISLAJ\t NEGERI Sl'NA~ KAl.IJAGA

PROGRAM J>ASCASAIUANA

Prof Drs. Akh. Minhaj~ M.A, Ph.D,

Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D.

v

Page 5: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

NOTADINAS

Assa/amu 'a/aikum. wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan hormat, seteJah melakukan koreksi dan penilaian terbadap penulisan naskah disertasi berjudul:

PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI KEPULAUAN KEI

yang ditulis oleh:

Nam.a NIM. Program

: Drs. Abd. Rauf, MAg. : 03.3.386-BR : Doktor

sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 23 Juli 2008, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam U'jian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Agama Islam.

Wassa/amu 'a/aikum wr. wb.

Vl

f. Dr. HM Amin Abdullah NIP. 150216071

Page 6: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

NOTADINAS

Assa/amu 'a/aikum. wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sun.an Kalijaga Y ogyalcarta

Disainpaikan dengan hormat, setelah melakukan koreksi dan penilaian terhadap penulisan nasfcah disertasi berjudul:

PERAN HUKUM ADAT LA.R VUL NGABAL DALAM PE.NYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMA T BERAGAMA DI KEPULAUAN KEI

yang ditulis oleh:

Nama NIM. Program

: Drs. Abd. Rauf, M.Ag. : 03.3.386-BR : Doktor

sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan {Tertutup) pada tanggal 23 Juli 2008, saya berpendapat baliwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbtika Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam Ilnm Agama Islam.

Wasscilamu 'alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 12 Nopember 2008

vii

Page 7: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

NOTADINAS

Assalamu 'alaikum. wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga y ogya.Icarta

Disampaikan dengan hormat, setelah melakuk:an koreksi dan penilaian terhadap pemilisan naskah disertasi berjudul:

PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI KEPULAUAN KEI

yang ditulis oleh:

Nama NIM. Program

: Drs. Abd. Rauf, M.Ag. : 03.3.386-BR : Ooktor

sebagaimana yang clisarankan ~am Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 23 JUii 2008, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Agama Islam.

Wassalamu 'alatlcum wr. wb.

Yogyakarta, 12 Nopember 2008

Pro£ Jawahir Thontowi, SH., Ph.D.

Vlll

Page 8: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

NOTADINAS

Assalamu 'alaikum. wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Pro~_Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan honnat, setelah melakukan koreksi dan penilaian terhadap penulisan naskah disertasi berjudul:

PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMA T BERAGAMA DI KEPULAUAN KEI

yang ditulis oleh:

Nama NIM. Program

: Drs. Abd. Rauf, M.Ag. : 03.3.386-BR : Doktor

sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 23 Juli 2008, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Agama Islam.

W assalamu 'alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 12 Nopember 2008

Anggota Penilai,

Page 9: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

NOTADINAS

Assalamu 'alaikum. wr. wb.

KepadaYth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan koreksi clan penilaian terhadap penulisan naskah disertasi berjudul:

PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI KEPULAUAN KEI

yang ditulis oleh:

Nama NIM. Program

: Drs. Abd. Rau-4 M.Ag~ : 03.3.386-BR : Doktor

sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal . 23 Juli 2008, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (83) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Agama Islam.

W assalamu 'alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 12 Nopember 2008

x

Page 10: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

NOTADINAS

Assalamu 'alaikum. wr. wb.

Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UlN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Disampaikan dengan honnat, setelah melakukan koreksi clan penilaian terhadap penulisan naskah disertasi berjudul: •

PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI KEPULAUAN KEI

·yang ditulis oleh:

Nama NIM. Program·'·

: Drs. Abd. Rauf, M.Ag. : 03.3.386-BR : Doktor

sebagaimana yang disarankan dalam Ujian Pendahuluan (Tertutup) pada tanggal 23 Juli 2008, saya berpendapat bahwa disertasi tersebut sudah dapat diajukan ke Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor (S3) dalam rangka memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Agama Islam.

W assalamu 'alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 12 Nopember 2008

Anggota Penilai,

X1

Page 11: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

~l~-:,.,o

J a.A.b.J.1 04.)\rl cil~ ci~I ~ t_l..,..a.11 ~\J.1 J.r- JJX ~I lh J _r.$' _;JI ;; JJ!

Lar Vul J4W Jj J '}" ~ ~I J_;JI r~I J'.>\>. i:f ~ ~wu.11 { .Kei ~ .)fr

J ~I~ c..::,.;\S' ~I ~l..l> \ti ,:.r a.LL If' ;; }~&- ~.)fr J c! J ~.ill t.1~1 l..i_. • "Ngabal

J 4~1 t._;J ~.)W 0tS:...)'4 ,:h f .Maluku.f' }\.. ~~ ~\.&- Ambon 0y.f

.:.0~ J.&- ~wu.u ci'YJ~ ;;~ a.._,.s::J..1 ~ij t.1~11h J ·t.1~11h J J1_,...\r1 J c_1J.)\r1

~ (l~I r-iW .)I.) jl ..ill .~ ;; y.-}I ~b.11 c..::,.;\S' -1!.Li~ ~ J - ~ J J§' .ill t.1~1

-~.)fr JS'~ 0f .)LS"

Jl aiW:.)14 J4W Jj .)'} ~ ~)p J,r 0_,.ili ~..U ~ .Jfr J ci~I

~I ~1_.,..... ~I~ r! j>LtS" o~l.il { J_,-ll w_,.;WI l..i... ·<.?"')l....)'1 0_,.;W1 J ~ )1 w_,.;WI

jJ; J cili4..UI a.AWi ci~I oh ~ t.1~1 c! J ..ill l!Jj~ C: J . ~I ~I } r-1-11

;;t..:.- , ~ Jt..w J j "i . ~ -11 0 ·w1 1 -·~ a; _1 ~1 1h a.....Jbi • G ~ .. • lA:l1 1h • '",:' , T .) ~/'"' .J" V-- .r" , • <.,) (/ ~

,:.r a.A.b.J.1 04.)\rl cil~ ci~I ~ l.J t.1~1 ~\J.Y, ~l:LI aJUt.A.11 J aJ\11 ~i J ,~I

..l.i J4W Jj .)':} J_,-ll 0_,.;WI 0i r J ':Ji ojlJ.l ~ /j .!l~ ·J§'.ill J_;JI 0_,.;WI J'.>\>.

~J..U! ~) iJ ci4'}_,.ll ~ i:f W:t.T"4J.1 a;t>:.l 9llil1 ~I~ ~..UI J'L..i ~ 0~

Temate cjli _;:; Maluku Utara aJ~I §' }\.. l/ i.:r.rl+ll ~-~ .)fr 1_,a, _,:....I W:t.l.11

0_,.;W1 a.P~ J as'JL!.l.4 l_,..L.. i.:r..l.11 ~I l/ (""" Tidore r..SJJ~ -Jailolo _,J_,ll~

.Ullill J a.P~I J J"'_,J:.1 J l:k- A </')l....)11 0_,.;WI p"G J- ll ,J4t;u J.; .)'} J_;JI

·J.f'.ill J_;JI 0_,.;WI &~ i;·; J o_r.! ~ ~f ~j lh J ,~I 0_,.i~ ~L:l-1

r~ ~11..i... 0~ ,.)_,s-..u1 t.1~1 ~\J.Y. ~ L.J aJt.:.. ~l:;,; Jl ~.r-11 J>--i i:f 01..~.J ....,..; .)_,Lr 4.4..l.i ~.l.11 ~1 J'L..i J.&- J>..U.1 1h r _,it ·c.F" .,,.i Y.J.;:.\11 J>..U.1

r..l>..:...-o r_,+411 lh .Jlr)'l w_,.;Wl J ~J"'_,J:.1 0_,;WI i.f~ M.Lawrence Friedman

.~I J>-1.) ~ \.j_,.i\.i ~ J4W J_,.i .)'} J_;JI 0_,.;WI J ~Jl:,Ail ~I .Y.:.r! ~§' ~l,J.Bentham r~ ·r. U. Jli U. 4->). ~I utilities ~I ~P, J.f' .ill r _,..All ~.) ( J

~ .~I olilA.o ~ J o.)\Jt.... .)..l.,a..o 0 _,.;WI J- J c \>...JI W' J.&- -L..L..i - :? ;

~):i:JI o..i... §') <./" J Spuannill J:.-Jr.--" U. Jti ~I 9'.>\>. \ti ~_)2.:jl J o~ ~f ~~I

41...,a..i11 l/ ~..WI J ciw.11 J cil.&-~I J .)\_)~ a; J_,:.\.I ~WI Jr- j.:> )r.-J 9'.>\>. \II

.)$') o.JJ! 01~~1'y) I~ Jlr)'I 0_,.;WI J ~.)LI.\ 0_,;WI ~)a;~~ .~l..::>.':}I

xii

Page 12: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

J} J 'l .)_,,JI 0 fl.A.II J'.>\.>- ,;r ~ Jj>.' .,) 4*.1.11 ci~I ~ (l_,..a.31 ~tAl c.,/" ~I IJ..,.

J~IJU J} J 'l .,)_rJI 0 fl.A.II 0f c./' ~I ..:.;IS' '~J_,) .ill ~)2.JI J j>-J.il J'.>\.>- ,;r .J41JU

.4*.1.11 ci~I ~ t_l_,..a.31 ~Ul t_ l,b:....1

J; J'1 ¥ J>-b ~w1 .Jr!' 0_,;w1 rUu 45' fi ~' o.i.,. t'_,..aJ' ~u1 ~ r.,Z

,;r .u..,.,i ~I ) manut anmehe tilur, fuut anmehe ngifun ml.A.II ti....U.11 '-"'L...i Js- J4W

J.:iy -d\L..-;.\I) ain in ain a.A....J; J (o..l>IJ & ,;r ~i t}.b~I ~i J o..l>IJ h,-6,.,:,

JY ~~ .,) ~J} ~~ 0 Jl..r=-1 { J_,) .ill t_lpa.11 ~u1 ·t_lpa.11 ~u1 Js- 0 J.)U >/' J (~I

,;r t'_rall J.~1 J JLA:;\fl ~~ ~peace keeping(>l..JI Js- ~~ t_l_,..a.31 C:- :c./'

~Ul .peace building r'.>WI ~~ J'.>\.>- ,;r tWI ~~ J ~peace makingr'.>\....JI ~ J'.>\.>­

(hennaaf ~I J.:iy) ~L..::.11 ....Ai) ~} /'11 ~~1 J'.>\.>- ,;r oJ.r-1 ~i J_,) .ill t_l_,..a.31

J"Y .,:t..rJi 0yw1 ~;, y- t'_,..aJ' ~u1 0~ ,{ ,;r J ·r')l...,'il .,:t e:.1_,..a.31 ~u1 .,:t J\.J-1 r ~ .J J41JU J} J"Y .,)_rJI 0jl.A.ll 0\i ,JW4 .t_lpa.11 ~U!.,) ~')l...,)'1 ~_,,b.U Jt....... J41JU J}

U4.!I J J _,.JI ~ ai~I ~Jiu <.j~ .i.;f <.ji 'if')l...,)'1 U4.!I J.:il..,a... .,) j>--4 ~ JJ.1.11 ~

0jl.A.ll .y')l....'il atl.A!.ll ~Lo.:il e a,µ.1 ail.A!.!! Jib- ~~-<I.ii J~ 0i Js_ ~iJ 'if')l...,)'I

u resilience a;J)IJ ~)_,.::....'11 Js- oJ..li .J ~_,k J '-'fi t.:'I_; ~ J4W J} J'l "_;JI

reconciliation a.J.-1..,a...JJ _o _; ~ 0i J reconcile itself ~1.1.11/~1..UI 4.J-1.,all ,;r ~

,;r .riJ~l 0~ J J>-,.\j 0J~ ~ r'.>Wl/~1 0i o~/~ \j,,. ·~.r'll/pill o~ power

.~},,.:. ci'-+>./Jl_,,ki

xiii

Page 13: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

ABSTRACT

This research focuses on the resolution of religion conflict in Kepulauan Kei (Kei Islands). The conflict resolution is done through the tradition system ofLar Vul Ngabal. The conflict in Kei Islands is a series of happening in Ambon, the capitol city of Maluku Province. There are so many victims. Various ways have been done by the government to solve the conflict, however, the result has not been as expected or even the reverse. This, consequently, makes the conflict escalate and spread across the Kei Islands.

The Kei Islands society has a tradition law that is called Lar Vul Ngabal, beside the formal law and Islamic Law. The tradition law is accepted as a means to unify the society, both Moslems and Christians. However, the inter-religion conflict occurs despite the togetherness. Therefore, this research is important to understand the implementation of the tradition law ofLar Vul Ngabal in the society. It also aims to examine the mechanism and effectiveness of the tradition law in providing the conflict resolution among the inter-religious community. Lar Vul Ngabal law is formed based on the mixture of cultural values of migrant society from various regions in Indonesia including Kei Islands. The migrants from North Maluku-­Temate, Jailolo, and Tidore-are Moslems that help enrich the tradition law ofLar Vul Ngabal. As a consequence, the influences of Islamic law appear in the substance, structure and culture of the society law, and become the typical characteristics in implementing the tradition law.

To obtain an optimum result of the conflict resolution, an anthropology approach is applied. This approach is based on the analysis of M. Lawrence Friedman about substantive law theory and procedural theory. The concept is used as an instrument that leads to normative analysis in Lar Vul Ngabal as a living law in the society. In addition, this concept is combined with the utility theory of J. Bentham that emphasizes how the law can make the society pleased and thereby lessen their suffering. The same is also true for the theory of Spuarmill in which it focuses on the balanced treatment on individuals and groups in response to the society problems. The implementation of substantive law and procedural law is relevant due to this research focus on inter-religion conflict resolution in Kei Islands through the tradition law of Lar Vul Ngabal. From the approach and theory, it could be found that the tradition law of Lar Vul Ngabal is able to solve the inter-religion conflicts.

The process of conflict resolution is driven and done through tradition law structure that is based on Lar Vul Ngabal, Manut Anmehe Tilur philosophy, fuut Anmehe Ngifun (eggs come from a chicken and a fish), and ain in ain (having each other). The conflict resolution could be done simultaneously in three forms, namely: preventing conflicts to maintain peace (peace keeping), encouraging transition, transforming conflicts to create peace (peace making), and encouraging reconciliation through peace building. The conflict resolution could be achieved through apologizing (hermaaj) that is similar to that of Islamic law. Therefore,

XlV

Page 14: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

conflicts that are bandied through the tradition law of Lar Vul Ngabal plays similar role in Islamic law. As a result, it strengthens the tradition law and Islamic law, conserves local culture and accommodates Islamic culture. The old and enduring tradition law of Lar Vul N gabal is proven to have resilience that reconciles itself and thereby creating reconciliatory power for others. In other words, peace is built without any interference and external influence.

xv

Page 15: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

Transliterasi kata-kata Arab yang dipak:ai dalam penyusunan disertasi ini adalah sebagai berikut:

I. Koasoaan Tunggal y = b .l =

i:.i = t .) =

I.!. = ts j =

[ = j UM =

= b. .. = c UM

t = kh ~· =

~ = d ~ =

II. Konsonan ran o.)~

O.lP

ffi Ta Marbutah di akbir kata a. Bila dimatikan tulis h

zh ..b = th J

r .Jia = dz r z t = c)

s t = gh .J

zy u = f 0

sh J = q 9'

dh c;!J k " Muta 'addidah

'iddah

cr;: I · ditulis hi/anah ~fP l ditulis jizyah

= I

m

= n

= w

= h

= a

= y

(Karena ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke da1am bahasa Indonesia, seperti ~ sbalat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila diikuti dengan bta sandang "af' serta bacaan kedua itu terpi~ maka ditulis den an t

N. Vokal Pendek

I fatbah kasrah

dhammah

V. Vokal Pan·an fatbah + alif ~l:.,.

Fathah + ya' mati .-Kasrah + ya' mati

ah+ wawu mati

ditulis ditulis

ditulis ditulis ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

XVl

Karamat al-Auliya' Zakat al-Fitr

a i u

a ·ahi/' 'ah

a tansli

i karzm

ii

Page 16: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

V. VokalRan Fathah + ya' mati ditulis

ditulis

at bainakum

ditulis A 'antum

~~r ditulis U'iddat

ditulis La 'in syakartum

a. Bila diikuti huruf Qamariyah

I .:. I

ditulis a/-Qw-'iin

ditulis a/-Qiylis

b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyah yang m!; ditulis as-Samii'

ditulis asy-Syams

c. Penulisan kata-kata dalam ran iankalimat ditulis Zawi a/-jiriid

a.:.....11 f ditulis Ahl as-Sunnah

xvu

Page 17: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

KATA PENGANTAR

.. ,,c:P".,..! .... , %1 .. ~f /,, ~ ,, , ,

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam karena berkat limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan disertasi ini. Shalawat dan

salam terkirim buat junjungan Nabi besar Muhammad saw sebagai suri tauladan bagi

segenap umat manusia, yang akhlaknya adalah al-Qur' an.

Peneliti menyadari bahwa disertasi ini tidak akan dapat selesai tanpa

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak. Oleh

karena itu, melalui kesempatan ini, dengan hati yang tulus, peneliti menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, dan Prof. Dr. Musa Asy'ari selaku mantan Direktur Program

Pascasarjana, atas perkenannya mengizinkan peneliti ikut serta dalain Program

Doktor By Research kerjasama UIN Sunan Kalijaga dengan ST A.IN Ambon,

Maluku.

2. Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, sebagai Direktur dan seluruh staf Direktur

Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas segala bantuan dan

dorongan moril selama dalam proses penulisan disertasi ini.

3. Prof. Drs. H. Akhmad Minhaji, MA., Ph.D dan Jawahir Thontowi, SH., Ph.D.,

sebagai promoter I dan promoter Il atas bimbingan, saran, dan kritiknya selama

penulisan disertasi ini sehingga dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.

4. Prof. Dr. Dedy Djubaidi, M.Ag, selaku Rektor IAIN Ambon dan Drs. H.M.

Attamimy, M.Ag., mantan Pgs Rektor IAIN Ambon yang telah

memperkenankan peneliti Wltuk mengambil bagian dari program peningkatan

XVU1

Page 18: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

sumber daya IAIN Ambon melalui kerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta berupa program doktor (S3) by Research. Juga atas bantuan dana

dan moril selama mengikuti program ini.

5. Kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Ambon, IAIN

Alauddin Makassar, dan UNHAS Makassar yang telah memberikan fasilitas

referensi dan fasilitas Iainnya dalam penyelesaian disertasi ini.

6. Gubernur Maluku yang telah memberi bantuan dana dalam penulisan disertasi

1m.

7. Ayahanda dan ib~ keduanya telah meninggal dunia saat proses kuliah

masih berlangsung, serta Kanda H Rosdianah beserta keluarga yang telah

membantu dan memberikan dorongan moril dalam rangka penyelesaian tulisan

1m.

8. Nara sumber, utamanya Bapak N. Renuat (Raja Balduwahadat) dan Bapak

HM Tamher (Raja Tovle ). Demikian pula M. Saleh Putuhena yang telah

meluangkan waktunya untuk diwawancarai. Ucapan yang sama peneliti

sampaikan kepada Uskup Pieter Sole, Kepala Perpustakaan Rumpius Ambon

yang banyak membantu penulis utamanya dalam terjemahan bulru-buku

berbahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia.

9. Semua pihak yang telah turut membantu penyelesaian tulisan ini yang tidak

mungkin disebutkan namanya satu persatu.

Semoga Allah swt membalas budi baik mereka dan menjadikannya sebagai

amaI jariyah selama-lamanya.

Page 19: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

Akhirnya. kepada Allah-lab peneliti berserah diri dan memohon ampunan­

Nya. semoga tulisan ini dapat membawa manfaat. Amin.

Yogyakarta, 12 Januari 2008

Drs. Abd. Rauf. M.Ag

xx

Page 20: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

DAFTARISI

HALAMAN JUD UL .............................................................. . PERNYAT AAN KEASLIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............. .. . . n PENGESAHAN REKTOR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................ .... 111

DEWAN PENGUJI ···································································· IV PENGESAHAN PRO MOTOR................................................. v NOTA DIN AS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................. VI

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . ... Xll

PEDOMAN TRANSLITERASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............... .. . . . . . xvI KATAPENGANTAR ............................................................. XVUI

DAFTARISI ········································································ XXI DAFT ART ABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ....... .... xxiv DAFTAR GAMBAR...... .. . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . ......... ........ .. xxv

BAB I PENDAHULUAN ............................................... . A. La tar Belakang Masalah ................................ . B. Masalah Penelitian ...................................... . C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................ . D. Kajian Pustaka ............................................ . E. Kerangka Teori .......................................... . F. Metode Penelitian ........................................ . G. Sistematikan Pembahasan .............................. .

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DAN PENYELESAIANNYA ..... . A. Tinjauan Um um tentang Konflik ...................... .

1. Penyebab Konflik secara Um um .................... . 2. Penyebab Konflik Antarumat Beragama ........ .

B. Tinjauan Umum tentang Penyelesaian Konflik Antar-umat Beragama .................................... . 1. Sejarah Singkat Penyelesaian Konflik (Resolusi

Konflik) .................................................. . 2. Tinjauan Umum tentang Penyelesaian Konflik ... .

C. Penyelesaian Konflik Antammat Beragama dalam Berbagai Perspektif: ....................................... . 1. Perspektif Pemerintah ................................ . 2. Perspektif Agama ...................................... . 3. PerspektifHukum Nasional .......................... . 4. P~rspektifHukum Adat ................................ .

XX1

1 1

10 11 13 18 26 32

36 36

36 41

47

47 51

57 57 62 69 75

Page 21: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

BAB III DESKRIPSI WILAY AH PENELITIAN . . . . . . . . . ... . . . . . . . . 79 A. Sejarah Kepulauan Kei . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79

1. Nama Kepulauan Kei . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . 79 2. Sejarah Pembentukan Kabupaten di Kepulauan

Kei ....................................................... 82 3. Letak Geografis Kepulauan Kei . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . 86

B. Kondisi Sosial, Budaya, dan Ekonomi di Kepulauan Kei . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88 1. Penduduk: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 88 2. Mata Pencaharian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 92 3. Infra Struktur Modem . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 93 4. Transfonnasi Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 97

C. Struktur Masyarakat Kepulauan Kei . . . . . . . . ......... 104 1. Pengelompokan Masyarakat .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 104 2. Kekerabatan Tradisional . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 111

BAB IV : HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL . . . .. . ... .. . . . ... . . . . .... 122 A. Sejarah Kepulauan Kei .................................... 122

1. Pengertian Huk:um Adat . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 122 2. Pengertian Adat menurut Hukum Islam . . . . . . . . . .... 124

B. Sejarah Singkat Hokum Adat Lar Vu/ Ngabal . . . . . . 128 1. Kedatangan Kasdev . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 128 2. Stratifikasi Sosial Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 144

C. Hubungan Hokum Adat (Lar Vu/ Ngabal) dengan Hukum Islam .. .... ....... .. . . . ... . . . .. .. . . ..... ....... .. . . . . 159 1. Keduduk:an Hukum Adat (Lar Yul Ngabal) dalam

Huk:um Islam............................................ 159 2. Teori-Teori Hubungan antara Adat dengan

Hukum Islam .. . . .. ... ... . .. . .. .... .. ... .. ..... .. ... . . .. 171 3. Interaksi Hukum Adat (Lar Vu/ Ngabal)dengan

Hukum Islam . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. 179

BAB V PENGARUH HUKUM ISLAM TERHADAP SUBSTANSI, STRUKTUR, DAN BUDAYA HUKUM ADAT LAR VULNGABAL .................................... 190 A. Substansi Hukum Adat Lar Vu/ Ngabal . . . . . . . . . . . . .. 190

1. Gmnbaran Umum . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 190 2. Hukum Nevnev . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 197 3. Huk:um Hanlilit dan Hukum Hawear Balwirin . . . . 205

B. Struktur Hukum Adat Lar Vu/ Ngabal . . . . . . . . . ... . . . . 216 1. Gambaran Um um . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... 216 2. Kepemimpinan Bapak Raja . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . 218 3. Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Huk:um . . .... 223

XXll

Page 22: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

BAB VI

BAB VII

4. Kriteria Pemimpin (raja) dalam Masyarakat Kepulauan Kei . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . 22&

C. Budaya Hukum Adat Lar Vul Ngabal . . . ............ .. 231 I. Gambaran Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . ... . . . . . . 231 2. Pengetahuan Masyarakat tentang Hukum Adat . . . . 236 3. Hubungan BapakRaja dengan Masyarakat ......... 242

PENYELESAIAN KONFLIK ANTARUMAT BER­AGAMA MELALUI HUKUM LAR VUL NGABAL DI KEPULAUAN KEI . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . 245 A. Konftik Antar Umat Beragama di Kepulauan Kei . 245

I. Legitimasi Konflik menurut Islam . . . . . . . . . ... . . . . . . . 245 2. Konflik di Maluku ... . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 252 3. Konflik di Kepulauan Kei ................... : . . ....... 260

B. Penyelesaian KonDik di Kepulauan Kei . . .. . . . . .. .... 263 1. Petunjuk Islam tentang Penyelesaian Konflik . . . ... 263 2. Penyelesaian Konflik melalui Pemerintah dan

Tokoh Masyarakat ..................................... 269 3. Penyelesaian Konflik melalui Hukum Adat Lar

Vu/ Ngabal . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . ... . . . . ....... 274 C. Hukum Adat Lar Vul Ngabal dalam Penyelesaian

KonDik Politik dan Privat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . .... 294 1. Penyelesaian Konflik Politik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 294 2. Penyelesaian Konflik Privat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 300 3. Lar Vu/ Ngabal sebagai Alternative Dispute

Resolution (ADR) ... . . . . .. . .. .. . . ...... ... . . . . .. . . . . . . . 306

PENUTUP . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . 315 A. Kesimpulan . . . . . . . .. . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. 315 B. Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ... 319

DAFTAR PUSTAKA .. .... ... . .. . .. ... . . . . . . .. . ... .. . . .. ... .. . ......... ... ... . .... 320 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................... 333 DAFTARRIWAYATIDDUP

xxiii

Page 23: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keadaan Penduduk Kepulauan Kei (Kei Besar dan Kei Kecil) menurut Jenis Kelamin tahun 2003/2004, 91.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kepulauan Kei Berdasarkan Kelompok Agama Tahun 2003/2004, 92.

Tabel 3. Jumlah Murid/Siswa di Kepulauan Kei Berdasarkan Kelompok Sekolah Tahun 2003/2004, 94

Tabel 4. Jumlah Tempat Peribadatan di Kepulauan Kei Sebelum konflik clan Tahun 2001-2005, 97.

Tabel 5. Keadaan Korban di Kepulauan Kei Dirinci Menurut Agama thn. 1999, 263.

Tabel 6 Perbandingan Mediasi, Arbitrase, dan Litigasi dengan Lar Vu/ Ngaba/, 312.

XX1V

Page 24: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Segitiga Konflilc Model J. Galtung, 39.

Gambar 2. Model Penyelesaian konflik dalam bentuk segitiga oleh J. Galtung, 54.

Gambar 3. Lokasi Deklarasi Hukum Lar Vu! Ngabal di Elar Ngursoin, 131.

Gambar 4. Raja Danar bersama Peneliti di Lokasi Penyembelihan Kerbau Siuw Di Pantai Elar Ngursoin, 132.

Gambar 5. Lokasi Deklarasi Hukum Ngabal di Ler Ohoilim, 134.

Gambar 6. Sejarah Terbentuknya Hukum Adat Larvul Ngabal, 137.

Gambar- 7. Tingkat Masyarakat Kepulauan Kei Berdasarkan Golongan dan Asal Usul 154.

Gambar 8. Hukum Adat Lar Vu/ Ngabal, Sasa Sor Fit dan Sanksi-Sanksinya, 215.

Gambar 9. Raja Dulla (N. Renuat) dengan Peneliti ketika Wawancara di Dulla, 222.

Gambar 10. Raja Tovle ketilca Wawancara di kediamannya di Kota Tuai, 223.

Gambar 11. Woma Lodar El tempat Deklarasi sekaligus tempat Penanaman Sasi Penghentian Konflik di Kep. Kei Maluku Tenggara, 282.

Gambar 12. Raja Danar, Peneliti, dan Istri Raja Danar di depan Monumen Perdamaian di Danar, 285.

Gambar 13. Jembatan Watdek dari arah Kota Tuai setelah Pencabutan Sasi, 299.

Gambar 14. Sumber Mata Air di Evu, 303.

xxv

Page 25: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Provinsi Maluku, yang dikenal dengan sebutan "Provinsi Seribu Pulau",

memiliki beragam adat dan budaya. Keberadaan adat dan budaya tersebut melekat

dan mengikat masyaraka1nya dalam berbagai dimensi kehidu~ baik dimensi

sosial-budaya maupun agama. Salah satu kepulauan yang termasuk dalam gugusan

Provinsi Seribu pulau tersebut adalah Kepulauan Kei.

Kepulauan Kei yang terdiri atas 112 pulau terbagi menjadi dua kelompok,

yaitu kelompok pulau besar dan kelompok pulau-pulau kecil. Kelompok pulau besar

terdiri atas pulau Kei Besar (Nuhu Yut) dan pulau Kei Kecil (Nuhu Roa)1, sedangkan

~

kelompok pulau-pulau kecil, adalah pulau Kur, Tayando, dan Tanimbar.2 Kepulauan

Kei terletak di bagian tenggara Provinsi Maluku. Masyarakat Kepulauan Kei ditata

dengan sistem adat yang disebut dengan hukum adat Lar Vu/ Ngabal.3 Sebagai c:

1Kepulauan Kei Besar terdiri atas tiga pulau dengan 44 desa serta luas wilayah ± 581 Km.2,

clan 17 pulau lainnya berada dalam wilayah Kepulauan Kei Kecil yang terdiri atas 72 desa dengan luas wilayah ± 2.468 Km2

• Dengan demikian, luas wilayah Kepulauan Kei secara keseluruhan adalah ± 3049 Km2 yang terbagi ke dalarn 10 kecamatan. Kepadatan penduduk rata-rata 22 jiwa per-Km2 untuk kepulauan Kei Besar clan 68 jiwa per-km2 untuk Kepulauan Kei Kecil. Pulau-pulau yang termasuk Kepulauan Kei Kecil umumnya merupakan daratan yang rata, sedangkan Kepulauan Kei Besar dapat dikatakan daerah pegunungan. Di Kei Kecil terdapat Gunung Masbait (110 m), sedangkan di Kei Besar terdapat Gunung Dab (809 m).

2Kantor Bupati Maluku Tenggara, Malulcu Tenggara dalam Angka tahun 1999, him. 12. 3Secara morfologis, Lar Yul Ngabal terdiri dari empat kata, yaitu Lar=darab, Vul=merah

yang berarti darab merah, clan Nga=tombak, dan ba/=Bali berarti tombak dari Bali, Lar Yul Ngabal berarti tombak berdarah merah berasal dari Bali. Young Ohoitimur, Hu/cum .A.dat dan Sikap Hidup Orang Maluiu (Menado: Gadjah Mada, 1996). him. 6; Adat dimaksudkan sebagai kebiasaan yang tidak tertulis tetapi sudah diprakttldran di masyarakat yang bertujuan untuk menjamin tercapainya suatu pergaulan bidup yang tenang clan tenteram, yang tertib dan mnan, yang selamat sentosa yang bebas dari kekbawatiran. kecemasan, dan ketakutan. Libat Soekanto, Susunan dan Peran Hukum Adat di Indonesia (Jakarta: Kumia Esa, 1985), him. 92; R. Van Dijk, Pengantar Hu/cum .A.dot Indonesia, terj. Soebardi (Bandung: Sumur Bandung, 1979), him. 6 clan 8.

1

Page 26: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

2

sistem, hukum adat Lar Vu! Ngabal memiliki 7 (tujuh) pasal. Antara satu pasal

dengan pasal lainnya memiliki hubungan satu sama lainnya. Setiap pasal memiliki

sasa sor fit (kesalahan bertingkat tujuh), clan setiap sasa sor fit memiliki sanksi adat.4

Hukum adat Lar Vul Ngabal sebagai suatu sistem, juga mengatur tentang tata

pemerintahan adat yang dipimpin oleh raja. Di samping itu, hukum adat Lar Vul

Ngabal juga mengatur tata hubungan serta hierarki pengelompokan masyarakat

(segmentasi sosial) yang saling berkaitan (interdependensi), dan sebagai bagian dari

masyarakat Indonesia, mereka juga mengakui keberadaan tradisi hukum lain, yakni

hukum formal, serta sebagai masyarakat beragama-khususnya agama Islam-

hukum Islam menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Untuk itu,

masyarakat Kepulauan Kei memiliki tiga model tradisi hukum yang padu dalam

kehidupan mereka, sekaligus menjadikannya sebagai masyarakat yang menganut

pluralisme hukum. 5

Terkait dengan uraian di atas dapat dikatakan bahwa masyarakat Kepulauan

Kei sebagai masyarakat adat, merupakan bagian dari masyarakat Indonesia. Sebagai

masyarakat adat, mereka memiliki pemimpin informal: Pemimpin informal diakui

4Ketujuh pasal tersebut adalah: a. Uud entauk atvunad (K.epala kita bertumpuh pada tengkuk kita), b. Le/ad ain Jo mahiling (leher kita dihormati, diluhurkan). c. Ul nit envil atumud (kulit membungkus badan kita). d. Lar nakmut ivud (darah tinggal tenang dalain perut). e. RekJo mahiling (perbatasan [am.bang abu] dihormati). f. Moryain Jo lcelmutun (perkawinan/kemurnian harus dihormati). dan g. Hira ni ntub Jo i ni, it did ntub Jo it did (milik orang tetap milik orang, milik kita tetap menjadi milik kita). J.P. Rahail, Lar Yul Ngabal: Hukum Adat Kei Bertahan Menghadapi Arus Perubahan (Jakarta: Yayasan Sejati, 1993), him. 23; Boetjoe Ubro, Risa/ah (Zwolle, I Maret 1986), him. 4-6.

si>turalisme hukum adalah sesuatu yang ada di segala situasi, merupakan sesuatu yang berlaku umum dalam kehidupan masyarakat, di mana setiap hukum dan institusi hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat tidak tergabung dalam atau bersumber pada satu sistem tetapi bersumber pada tiap aktivitas pengaturan diri sendiri yang ada pada berbagai wilayah sosial yang beragam. Aktivitas tersebut dapat sating mendukung, melengkapi, mengabaikan atau mengacaukan satu dengan yang Jain, sehingga "hukum" yang efektif secara nyata dalam masyarakat adalah basil dari proses kompetisi, interaksi, negosiasi dan isolasi yang bersifat kompleks dan tidak dapat diprediksi. Lihat Bernadinus Steny, Transplantasi Hukum, Posisi Hukum Lokal dan Persoalan Agraria, "Maka/air, 14 Mei 2008, him. 6.

Page 27: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

3

sebagai faktor pendorong kelancaran berbagai proses serta untulc memperoleh

dukungan dari masyarakat Sedangkan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia,

masyarakat Kei juga memiliki pemimpin formal. Pemimpin formal diakui sebagai

faktor pendorong pembangunan di berbagai bidang kehidupan dalam tatanan

kehidupan berbangsa dan bemegara, dan sebagai masyarakat beragama-khususnya

agama Islam-mengakui adanya pemimpin spritual. Ketiga model kepemimpinan

tersebut berada dalam satu tangan, yakni pada bapak raja 6

Walaupun tiga model kepemimpinan berada dalam satu tangan, namun

kenyataannya masyarakat Kepulauan Kei lebih hormat dan taat kepada

kepemimpinan informal dan kepemimpin spritual.7 Menurut mereka, kepemimpinan

formal beserta sistem hukumnya boleh berganti kapan saja, tetapi kepemimpinan

informal dan kepemimpin spritual beserta sistem hukumnya tidak dapat berubah

karena merupakan warisan leluhur. 8 Untulc itu, hukum adat Lar Vul Ngabal bagi

masyarakat Kepulauan Kei merupakan alat pemersatu yang dapat menghilangkan

sekat-sekat agama di antara mereka. Paduan antara konsepsi yang disandarkan pada

agama dan kesetiaan yang diabadikan pada elemen-elemen lokal, selanjutnya

6Datam sistem hukum adat Lar Yul Ngabal, raja dan pemimpin pemerintahan (kepa)a desa dan Jingkungan) dan pemimpin keagamaan berada di satu tangan. Demikian pula dengan sistem pemerintahan yang dapat berja1an sesuai mekanismenya tanpa saling menghalangi. Hal tersebut berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia, di mana pemimpin adat dipegang oleh orang yang berbeda dengan pemimpin agama, demikian pula sistem pemerintah desa berada di tangan yang lain dan terkadang ada jarak di antara ketiganya, seperti di Makassar atau di Minangkabau. Lihat Jawahir Thontowi, "Law and Custom in Makassar Society: The Interaction of Local Custom and the Indonesia Legal System in Dispute Resolution .. , Disertasi (Sidney: University of Western Australia, 1997), him. 82.

7Kenyataan tersebut terlihat .ke1ika Pemilu (Pemilihan Umum) tahun 2004, di mana sebagian bapak raja di Kepulauan Kei mendaftar untuJc menjadi anggota Jegislaf:it: namun hanya beberapa yang terpilih, bahkan sebagian besar dari mereka kaJah suara di daerahnya sendiri.

1Z. Nuhuyanan, wawancara tanggal. 22 Juli 2006 di Ambon.

Page 28: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

4

membentuk suatu sikap hidup clan kepercayaan yang tercakup dalam sistem

kemasyarakatan yang khas. Ciri khas tersebut lahir dari proses dan integrasi9 antar

elemen-elemen agama dengan budaya setempat, clan ciri tersebut sekaligus

membedakan masyarakat Kepulauan Kei dengan masyarakat lainnya yang ada di

Maluku.10

Meskipun masyarakat Kepulauan Kei memiliki budaya yang sama, namun

mereka menganut agama yang berbeda--khususnya agama Islam dengan agama

Kristen. Perbedaan kedua agama justru dianggap rentan memicu terjadinya suatu

konflik (conflict) atau sengketa (dispute). 11 Hal itu disebabkan karena agama selalu

bersentuhan dengan masalah keyakinan yang terkaclang mengabaikan dimensi

rasionalitas. Terkait dengan hal tersebut, Brislin dalam Guykunst clan Kim (1979),

9rntegrasi berasal dari kata integration yang berarti menyatupadukan atau mempersatukan, sesuatu yang terbuka, atau masyarakat tanpa ada perbedaan. John M. Echol dan Hassan Shadily, Kamus lnggris-Indonesia, cet XVII (Jakarta: Oramedia, 1990), him. 326-327.

1°I>erbedaan masyarakat Kepulauan Kei dengan berbagai masyarakat adat di Maluku khususnya dan Indonesia pada umumnya, adalah bahwa masyarakat Kepulauan Kei memiliki satu adat dengan komunitas agama yang berbeda, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan masyarakat Minangkabau misalnya yang mempunyai adat dan agama yang sama dengan substansi hokum yang berbunyi "Adat bersandi Syara' dan Syara' bersandi Kitabullah". Untuk adat Minangkabau selengkapnya baca M. R.asyid Manggis Dt. Radjo Panghoeloe, Mlnangkabau: Sejarah Ringkas dan Adatnya (Jakarta: Mutiara, 1982).

11Kontlik adalah suatu perjuangan untuk memperebutkan nilai dan klaim terhadap status, sumber daya di mana kedua belah pihak yang sating bertentangan itu berupaya untuk menetralisir, mengalahkan, atau mengeliminasi (membatasi) lawannya. Lewis A. Coser, The Functions of Social Conflict (Glencoe: The Free Press, 1956), him. 23; A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi: Tirgauan Psilcologis (Bandung: Rosdakarya, 1995), him. 56; Sengketa adalah kondisi atau situasi kontlik yang melibatkan dua pelaku · atau lebih yang masing-masing berusaba membenarkan dan memperjuangkao kepentingannya. Faisal H. Fuad dan Siti Maskanah, Inovosi Penyelesaian Sengk.eta Pengelolaan S11111ber Daya Hutan (Bogor: Pustaka Latin, 1999), him. 54; Lebih lanjut Faisal mengemukalam, sebagian ahli menganggap bahwa konflik (conjlict) dan sengketa (dispute) mengandung pengertian yang sama, walaupun sebagian yang lain membedalam antara keduanya. Ibid. Konflik yang dimaksudkan dalam penelitian ini sama dengan sengketa. Hal itu disebablam karena konflik yang terjadi disertai oleh dua taktor, yaitu adanya perkara dan artiklllasl Kedua faktor ituJah yang menyebabkan pengertian antara kontlik dan sengketa menjadi sama. Untuk itu, perdebatan tentang perlu tidaknya konflik dan sengketa untuk dipisabkan dalam dua pengertian yang berbeda, tidaklah menjadi substansi pada penelitian ini. Pada pembabasan yang c.tisajikan dalam bab-bab yang akan datang, kedua pengertian tersebut dianggap menyatu meskipun yang sering disebutkan adalah kontlik ataupun saling berganti antara konflik dan sengketa atau kata kerusuhan, bahkan kata perang.

Page 29: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

5

mengatakan bahwa orang dalam satu agama bisa memberikan reaksi secara negatif

terbadap anggota agama lain disebabkan karena mereka melihat agamanya

merupakan satu-satunya agama yang paling benar, 12 meski sangat boleh jadi tingkat

pemahaman mereka terhadap agama yang dipegangnya sangatlah rendah. Merujuk

pemyataan Brislin dapat dikatakan bahwa masalah stereotypes, prasangka yang

negatif, dan menguatnya identitas keagamaan yang eksklusif merupakan salah satu

faktor pemicu terjadinya konfl.ik antarumat beragama di Maluku, khususnya di

Kepulauan Kei.

Konfl.ik antarumat beragama yang terjadi di Ambon berimbas pada terjadinya

eksodus masyarakat-Islam dan Kristen-dari Ambon ke Kepulauan Kei. Para

eksodus tersebut melampiaskan dendam dan emosinya, disertai penyebaran isu

agama melalui tulisan yang bersifat menghasut. Isu dan hasutan dengan memakai

simbol agama tersebut memunculkan stereotype dan prasangka dari masing-masing

kelompok. 13 Ditambah lagi dengan adanya kecenderungan masing-masing penganut

agama untuk mengagung-agungkan kebenaran, kemuliaan, dan mengklaim

kebenaran mutlak agamanya sendiri.14 Ala'batnya, agama disalahgunakan dan

disalaharahkan, baik dari sisi ekstemal maupun sisi intemal.15

12William Guykunst and Young Yun Kim, Communicating with Stranger: An Approach to Intercu/tural Communication (New York: McGraw Hill, 1992), him. 92.

13Lihat Rustam Kastor, Selamatlcan Maluku dari Ancaman Ideologi Separatis RMS, cet. I: (Jakarta: Komite Penyelamat Maluku, 2004), hhn. 40.

141.ibat Suaidi Marasabessy (ed.), Maluku Baru, Satu Wujud Ideal Masyara/cat Maluku Pasco Konflilc, cet. I (Jakarta: Pf. Abadi, 2002), him. 31-32.

tsDari sisi ekstemal, agama prophetis (Islam dan Kristen) cenderung melakukan kekerasan segera setelah identitas mereka terancam, dan di sisi internal, agama prophetis cenderung melakukan kekerasan karena yakin tindakannya berdasar pada kebendak Tuban. ThQJDaS Santoso, Kekerasan Agama tanpa Agama (Jakarta: Puslaka Utan Kayu, 2002), hlm. 1.

Page 30: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

6

Konflik antarumat beragama di Kepulauan Kei terjadi 3 (tiga) bulan setelah

pecahnya kontlik tanggal 19 Januari 1999 di Ambon, tepatnya tanggal 30 Maret

1999, yakni dua hari setelah hari raya Idul Adha. Konflik di Kepulauan Kei

berlangsung kurang dari tiga bulan. Dalam rentang waktu itu, konflik

memporakporandakan tatanan dan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Kerugian

harta benda, penghancuran sarana ibadah, serta jumlah korban jiwa tidak

terhindarkan muncul dari kedua belah pihak yang sedang terlibat konflik itu.

Penyelesaian kontlik antarumat beragama di Kepulauan Kei, telah

diupayakan oleh pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, maupun

Pemerintah Pusat. Di antara upaya itu adalah mendatangkan pasukan 1NI dan

POLRI dengan segala kesiapan tempumya. Kedatangan aparat 1NI dan POLRI

diikuti dengan pembentukan tim rekonsiliasi. Pembentukan tim rekonsiliasi dengan

melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Namun, yang terjadi di lapangan,

merek:a gagal menjalank:an tugasnya. Peran aparat kemanan dalam menangani

konflik dari waktu ke waktu semakin lemah dan tidak efektif. 16 Persepsi masyarak:at

bahwa adanya keberpihakan oknum aparat keamanan (1NI dan POLRI) dalam

menjalank:an tugas menjadikan upaya tidak dapat dipercaya. Lambang Trijono

mengemukak:an bahwa terseretnya oknum aparat keamanan dalam situasi konflik

menyebabkan konflik antarumat beragama semakin meluas. Hal itu disebabkan

karena kontlik tidak hanya terjadi antara warga sipil beda agama (Kristen dan Islam),

16I>ersepsi masyarakat Kristen (merah) bahwa oknum pasukan Angkatan Darat lebih memihak kepada masyarakat Muslim (putih), sebaliknya, persepsi masyarakat Muslim bahwa oknum POLRI memibak kepada pibak Kristen. Lambang Trijono, Keluar dari Kemelut Ma/uh, cet. I (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), him. 109.

Page 31: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

7

tetapi telah meningkat dan diperkuat oleh konflik antara oknum aparat dengan massa

dan antara oknum aparat dengan oknum aparat itu sendiri.17 Kegagalan yang .sama

dialami juga oleh tim rekonsiliasi bentukan pemerintah. Kegagalan tim rekonsiliasi

bentukan pemerintah lebih disebabkan karena yang dilibatkan adalah orang-orang

yang tidak memiliki basis massa yang jelas, serta dipilih berdasarkan kemauan

pemerintah (hanya kalangan elit politik,).18

Konflik yang semakin meluas tersebut menyebabkan pemegang kedaulatan

tertinggi Orsiw dan pemegang kedaulatan Lor Lim turun tangan menanganinya

secara adat. Kedua pemegang kedaulatan yakin bahwa konflik dapat ditangani atas

nama adat tanpa harus ada korban jiwa maupun harta benda.

Dengan berpegang pada hukum adat Lar Vul Ngabal yang dilandasi falsafah

Manut Anmehe Tilur, fuut Anmehe Ngifun (telur berasal dari satu ayam dan telur

berasal dari satu ikan) dalam artian, semua orang Kei berasal dari satu keturunan, dan

Ain ni ain (kita adalah satu), semua struktur hukum secara berjenjang mulai dari

tingkat pemegang kedaulatan adat sampai ke ke tingkat ohoi (kampung)

diperintahkan untuk turut ambil bagian dalam penyelesaian konflik.19 Dalam waktu

yang relatif singkat, konflik dapat terselesaikan. Untuk menandai berakhirnya konflik

antarumat beragama di Kepulauan Kei, tanggal 15 Mei 1999, diadakan upacara adat

di Woma Lodar El bersama seluruh komponen masyarakat Kepulauan Kei. Pada

upacara itu, ditegaskan perlunya merajut kembali ikatan adat sebagaimana

11/bid., him 110. 18Z. Nuhuyanan, wawancara tanggal. 22 Juli 2006 di Ambon. 19Hukum adat yang diterapkan dalam menangani konflik adalah hukum Nevnev yang

menyangkut tentang kehidupan manusia, yakni pasal 1 sampai dengan pasal 4 hukum adat Lar Yul Ngabal. Lihat J.P. Rahail, Lar Yul Ngahal, him. 23; Boetjoe Ubro, Risa/ah, him. 4.

Page 32: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

8

sebelumnya. Puncak: acara adat di Woma Lodar El ditandai dengan penanaman sasi

sebagai tanda larangan memulai konflik.20 Norma lokal masyarakat Kepulauan Kei

berupa aturan adat, yakni hukum adat Lar Vul Ngabal yang melahirkan lembaga adat

yang selanjutnya huk.um adat tersebut menjadi pengayom bagi masyarakat untuk

ditaati dan dihormati.

Dalam Islam, keberadaan adat pada umumnya, khususnya hukum adat Lar

Vul Ngabal, 21 menempati posisi yang cukup kuat untuk dijadikan sebagai salah satu

sumber hukum Islam di bidang muamalah. 22 Posisi adat yang cukup kuat tersebut ·

didasarkan baik pada al-Qur'an,23 had.is, maupun berupa taqrir Nabi,24 dan kreasi

para sahabat Nabi,25 serta kreasi para imam mujtahid. Tentang kebolehan adat

ioaerdasarkan basil pengamatan peneliti diketahui bahwa konflik antarumat beragama di Kepulauan Kei kondisinya jauh lebih kondusif, dan lebih cepat teratas~ sementara daerah-daerah lain di Maluku yang dilanda bal serupa pada waktu yang sama, seperti Ambon dan Maluku Tengah serta Maluku Utara masih tetap berlangsung, dan masih menyisakan berbagai prasangka dan stereotypes di antara kedua komunitas hingga saat ini.

21Jika dihubungkan dengan hukum adat Lar Vu/ Ngabal berarti diktum hukum adat yang berisi tujuh pasa1. sedangkan 'ur/ adalah praktik yang dilakukan adat dalam masyarakat umum yang bersifat seremonial. baik da1am masyarakat Muslim maupun Kristiani yang rujukannya tetap pada hukum adat Lor Vu/ Ngabal.

22wa1aupun terjadi perbedaan pendapat di ka1angan uJama tentang kesamaan antara adat dengan 'urf Namun Subhi Mahmasani, misalnya menyatakan bahwa adat dan 'urf adalah dua istilah yang bermakna sama. Lihat Subhi Mahmasanr, Falsafat al-Tasyrii' ft al-Islam, terj. Ahmad Soejono (Bandung: Al-Ma'arif, 1981), him. ·190.

Doalam al-Qµr'an misalnya ditemukan ayat dalam Q.S. Al-A'raf (7): 199, yang artinya " ... Dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoli'.. Meskipun kata 'urf pada ayat tersebut mengarah pada pengertian secara bahasa, yakni perlwa yang biasa dikenal baik, namun dapat juga digunakan untuk menguatkan penggunaan dalam arti secara isti1ah. Lihat Ahmad Haoafi, Pengantar dan Sejarah Hu/cum Islam, cet. ill (Jakarta: Bulan Bintang, 1987). him 89.

~isalnya tentang bai' al- 'iiriyah, yang bukan merupakan praktik hukum yang baru pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Arab ketika Islam datang. Akan tetapi, aktivitas tersebut sudah lama menjadi praktik hukum yang hidup sejak masa sebelum Islam datang dan kemudian dimasukkan ke dalam hukum Islam dengan persetujuan Nabi. Abu Muhammad bin lsmiJl al-BukharI, Shah.ii! a/­Bukhari, Juz I (Bainrt: DAr al-Kutiib al-'Ilmiyab, 1992), him. 47.

~ya 'Umar bin Khat1Ab tetap mempertahankan diwan al-kharjjj dan diwan al-Nafoqah sesudah masuknya Irak meltjadi wilayah Islam. Ratno Lukito, Pergumulan antara Hulr:um Islam dan Adat di Indonesia (Jakarta: INIS, 1998)~ him. 11.

Page 33: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

9

menjadi sumber hukum Islam, para imam mujtahid sepakat menempatkannya pada

sumber hukum yang sekunder,26 dan adat yang dimaksud adalah adat shahih

bukannya adat fasid. 27

Islam, dalam hubungannya dengan konflik (perang fisik), tidak menganjurkan

namun juga tidak menolak sama sekali. Konflik yang diizinkan oleh Islam adalah

konflik yang merupakan reaksi dari suatu aksi, dalam artian Islam membolehkan

konflik untuk menjaga institusi-institusi keagamaan. 28 Karena itu, jihad dalam Islam

hanya merupakan metode bukan sebagai tujuan.29 Sedangkan upaya penyelesaian

total terhadap konflik dalam Islam, sesuai petunjuk al-Qur'an adalah dengan cara

''memaafkan"30 dalam berbagai situasi, tennasuk dalam keadaan situsi marah

sekalipun.31 Proses penyelesaian konflik antarumat beragama di Kepulauan Kei

dengan mengedepankan hukum adat Lar Vu/ Ngabal dapat diterima oleh Islam,

26para imam mujtahid sepakat menjadikan adat sebagai salah satu somber hokum Islam yang sekunder, dan bukan sebagai somber primer. Artinya, hokum adat baru dapat diaplikasikan hanya ketika sumber-sumber yang primer tidak memberikan jawaban terhadap masalah-masalah yang mwicul. Sementara 'urfyang dapat dijadikan sebagai dasar hokum Islam, hanya terbatas dalam·luil­hal yang berllubungan dengan muamalah seperti tata cara perkawinan, kewarisan, transaksi, atau kontrak. Dengan demikian, 'urftidak berlaku dalam bidang ibadah khusus (ibadah mab.</hah) seperti misalnya shalat, puasa, z.akat, dan haji. Untuk pembahasan tentang perbedaan antara muamalah dengan ibadah, baik dari segi sifat maupun ketentuan pelaksanacumya, lebih rinci dapat dilihat dalam. Hasbi Ash-Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1975). hlm. 406-430.

27 Abu Zahra, Ushiil al-Fiqh (M.esir: Dar al-Fila al-'ArabI, 1958), hlm. 220; Terkait dengan. adat lebih lanjut Al-Syattbi membedakan adat lokal kepada dua macam, yaitu (1) a/-awii 'id al­syar'iyah, yakni yang disetujui oleh nas atau dalil syara' lainnya, dan (2) al-awii'id al-jiiriyah yakni terdiri dari berbagai macam bentuk adat yang didiamkan oleh syariat (mubah). Abu Ishaq al-Syattbi, al-Muwiifaqiitfi Ushiil al-Syari'ah, Juz Il (Beirut Dar al-Ma'rifah, 1973), bhn. 209-210.

~urcholish Madjid, "Prinsip-prinsip al-Qur'an tentang Pluralisme dan Perdamaian" dalam Azbar Arsyad, dkk., (ed.). Islam & Perdamaian Global (Yogyakarta: Madyan Press, IAIN Alauddin, dan The Asia Foundation, 2002). hlm. 35.

~ lbn Sualim.an al-Nugaimasy, dalamlbid, hJm. 40. 30 Al-Qur'an memberikan legitimasi adanya reaksi atas aksi yang setimpal, namun

memaafkan lebih mulia dari pembalasan yang sama. Seperti dalam. Q.S. al-Asyiira (42): 40, yang artinya: Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan don berbuat bailc, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyulcai orang-orang yang dzalim.

31Q.S. Asy-Syilra (42): 37, yang artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan /cej~ dan apabila mere/ca marah mere/ca memberi maaj.

Page 34: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

10

setidak-tidaknya spirit hukum adat Lar Vul Ngabal yang sesuai dengan spirit al­

Qur'an, yaitu dengan menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan

masyarakat. Hal itu berarti bahwa hukum Islam memberikan model penyelesaian

konflik antarumat beragama melalui hukum adat Lar Vul Ngabal.

Untuk itu, studi mengenai agama dan hukum adat (hukum adat Lar Vu/

Ngabal) dapat di samakan dengan kajian tentang nilai-nilai agama dan nilai-nilai

hukum adat yang pada gilirannya berfungsi sebagai studi keagamaan atau studi

kebudayaan. Dengan demikian, hukum adat Lar Vul Ngabal dapat dinilai mampu

mempertegas fungsi identitas teologis kepercayaan keagamaan masyarakxtt

Kepulauan Kei.

B. Masalah Penelitian

. Sebelum terjadinya konflik, hubungan antarumat beragama di Kepulauan Kei

tampak rukun dan harmonis di bawah naungan dan orbit hukum adat Lar Vul

Ngabal. Keharmonisan itu didukung oleh perpaduan budaya yang dimiliki kedua

kelompok agama. Fenomena yang tampak rukun, damai, dan aman itu patut

dipertanyakan kembali setelah terjadinya konflik antarumat beragama, yaitu apakah

perpaduan adat yang dimiliki masyarakat Kepulauan Kei tetap dipertahankan

sebagaimana sebelumnya? Persoalan berikutnya adalah mengapa konflik antarumat

beragama di Kepulauan Kei lebih cepat berakhir dibandingkan dengan daerah-daerah

lain di Maluku? Bagaimana karakteristik hukum adat Lar Vul Ngabal yang tersedia

dalam penyelesaian kontlik antarumat beragama? Serta mengapa masyarakat lebih

patuh terbadap putusan pemimpin informalnya dibandingkan dengan putusan

pemimpin formal? Hal itu menjadi alasan mengapa peneliti terdorong untuk meneliti

Page 35: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

11

Peran hukwn adat Lar Vu! Ngabal dalam penyelesaian kon:flik antarumat beragama

di Kepulauan Kei.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, masalah pokok dapat dikemukakan yaitu:

Bagaimana peran hukum adat Lar Vu! Ngabal dalam penyelesaian kon:flik antarumat

beragama di Kepulauan Kei? Dari masalah utama tersebut di atas dapat dirumuskan

beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik hukwn adat Lar Vu! Ngabal dalam masyarakat

Kepulauan Kei, dan bagaimana pula pengaruh hukum Islam terhadap hukum

adat Lar Vu! Ngabal?

2. Bagaimana mekanisme penyelesaian konflik antarumat beragama melalui

hukum adat Lar Vul Ngabal di Kepulauan Kei?

3. Mengapa masyarakat Kepulauan Kei patuh terhadap hukwn adat Lar Vul

Ngabal?

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang menjadi fokus kajian dalam disertasi ini.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu upaya akademik yang bertujuan untuk

menggambarkan dan memformulasikan sistem hukum adat Lar Vul Ngabal

sebagaimana apa adanya berdasarkan pemahaman dan perilaku masyarakat

Kepulauan Kei. Selain itu, penulisan ini juga berupaya memberikan suatu gambaran

analisis dari suatu fenomena budaya yang berada pada dua sisi yang saling tarik­

menarik antara hubungan pemahaman tentang hukum adat Lar Vu! Ngabal dan

agama dengan praktik kehidupan masyarakat Kepulauan Kei, dan secara khusus

penelitian ini lebih terfokus untuk:

Page 36: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

12

1. Menguji kembali keberadaan hukum adat Lar Vul Ngabal di tengah

masyarakat Kepulauan Kei yang plmalistik. Di samping itu, unruk

mengetahui operasionalisasi hukum adat Lar Vul Ngabal clalam realitas

sehari-hari.

2. Menjelaskan konsep clan praktik yang dilakukan oleh struktur adat dalam

upaya penyelesaian konflik antarumat beragama di Kepulauan Kei.

3. Menjelaskan fungsi institusi Lar Vu/ Ngabal sebagai institusi non-formal

yang dapat disejajarkan dengan fungsi hukum sebagai pengendali clan

rekayasa masyarakat. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa Lar Vul

Ngabal berfungsi memberi petunjuk dalam penyelesaian konflik yang

dapat diterima oleh masyarakat. Demikian pula kontribusi hukum adat Lar

Vul Ngabal terhadap pembangunan di Kepulauan Kei pada khususnya.

4. Menjelaskan hubungan antara tingkat pemahaman clan kepatuhan

masyarakat terhadap sistem adat clan ajaran agama yang menjadi

keyakinannya Di samping itu, juga menjelaskan kedudukan hukum adat

Lar Vul Ngabal dalam hukum Islam serta korelasi antara hukum adat

dengan hukum Islam clalam penyelesaian konflik di Kepulauan Kei.

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran unruk

memperkaya khazanah kepustakaan, khususnya tentang upaya penyelesaian konflik

antarumat beragama Lebih khusus lagi pandangan hukum Islam terhadap

penyelesaian konflik m.elalui hukum adat Lar Vul Ngabal sebagai sistem budaya

yang sarat dengan nilai-nilai clan norma-norma dapat menjadi masukan atau

sumbangan bagi umat beragama, para tokoh agama, clan para pemegang kekuasaan di

Page 37: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

13

daerah ini. Hal itu climaksudkan untuk melihat realitas dan dinamika konflik

antarumat beragama di Indonesia, khususnya di Kepulauan Kei, yang pada gilirannya

menjadi bahan evaluasi dan refleksi untuk penentuan langkah-langkah kebijak:an

selanjutnya. Diharapkan pula bahwa hasil penelitian ini bermanfaat sebagai input

yang positif bagi para peneliti berikutnya untuk pengembangan ilmu, khususnya

dalam masalah-masalah yang sama.

D. Kajian Pustaka

Penelitian ini diorientasikan pada hukum adat Lar Vu/ Ngabal dalam upaya

penyelesaian konflik antara Islam dengan Kristen di Kepulauan Kei. Dari hasil

penelitian awal, ditemukan beberapa tulisan yang mengemukakan budaya Lar Vul

Ngabal, di antaranya:

Hasil penelitian van Wouden (1935)32 merupak:an salah satu kajian

antropologi yang banyak: memotivasi peneliti lainnya untuk mengadak:an penelitian

di kawasan Timur Indonesia, termasuk Kepulauan Kei. Dalam penelitiannya,

dikemnkakan adanya dualisme dalam struktur organisasi sosial masyara.kat

Kepulauan Kei, yak:ni asas keberadaan keturunan jalur ganda atau ganda sejajar,

sehingga tidak banyak dapat diketahui tentang saling hubungan antar desa kecuali

pada hubungan perkawinan, khususnya pad.a bentuk pemberian dan pertukaran serta

berbagai bentuk konflik. 33

32van Wouden adalah seorang peneliti asal Belanda yang mengadakan penelitian tentang sttuktur sosial di Kepulauan Kei yang menekankan tentang perlcawinan yang merupakan ajang perjmnpaan segala macam akitivitas sosial. Lihat P .M. Laksono, "Pertukaran dan Sisi Lainnya; Sebuah Retlleksi tentang Landasan Bersama Orang-orang Kei" dalam P.M. Laksnono dick. (ed)., KekayaanAgama, dan Kekuasaan. cet. I (Yogyakarta: Kanisius, 1998), him. 80.

33/bid.

Page 38: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

14

Hasil penelitian P.M. Laksono, berjudul The Common Ground in the Kei

Islands (2002) yang dianggap sebagai basil penelitian antropologi pertama yang

mengkhususkan kajiannya di Kepulauan Kei, di desa Ohoitel,34 menekankan pada

nilai-nilai kebersamaan masyarakat Kepulauan Kei,35 misalnya pada hal-hal yang

belum diungkapkan oleh van Wouden, yakni pemberian cakupan yang lebih luas

pada proses sejarah dan kelekangan proses pemberian pertukaran serta segmentasi

sosial (stratifikasi sosial) di Kepulauan Kei. Pada akhir kesimpulannya, P.M.

Laksono36 mengemukakan bahwa stratifikasi sosial yang terjadi masa lalu dalam

masyarakat Kepulauan Kei telah menciptakan unit-unit sosial yang ada saat ini.

Pembilahan sosial tersebut juga memudahkan pemeliharaan kontrak pertukaran

sehingga pertukaran pemberian adalah hal yang esensial bagi masyarakat Kepulauan

Kei, karena hal itu mencakup kebutuhan konstan mereka terhadap hutang.

Pada dasamya, hasil penelitian P .M. Laksono tersebut dapat diterima sebagai

kajian antropologi budaya, namun peneliti tidak sependapat dengan statemennya,

antara lain tentang segi lokasi penelitian, penguasa wilayah (desa), serta kondisi desa

saat ini, dengan alasan bahwa:

1. Lokasi penelitian di desa Ohoitel pada dasarnya bukan desa adat masyarakat

Kepulauan Kei. Desa Ohoitel tidak termasuk dalam struktur Desa Orsiw dan

Lor Lim di Kepulauan Kei Karena itu, desa tersebut tidak dapat dijadikan

sampel untuk mewakili desa adat di Kepulauan Kei.

34p .M. Laksono, The Common Ground in the Kei Islands, cet. I (Y ogyakarta, 2002), hJm. xi. 35NiJai kebersamaan masyarakat Kepulauan Kei berbeda dengan nilai kebersamaan pada

masyarakat lainnya di Ambon dan Maluku Tengah (Pela dan Gandong). Sebab nilai kebersamaan masyarakat Kepulauan Kei di samping karena perpaduan adat, juga karena hubungan darah antara satu marga dengan marga lainnya.

36 P .M. Laksono, The Common Ground, hJm. 119-200.

Page 39: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

15

2. Penyebutan penguasa desa di Ohoitel bukan raja sebagaimana halnya desa-

desa adat, melainkan. Orangkaya. Orangkaya di Desa Ohoitel diangkat oleh

Raja Ohoitahit yang berada di bawah petuanan Raja Dulla, kemudian Raja

Ohoitahit mengangkat lagi Orangkaya di Desa Ohoitel. Dengan demikian

Orangkaya Desa Ohoitel tidak berdaulat penuh atas desanya, tetapi mendapat

kontrol dari Raja Ohoitahit, sebagai raja yang mengangkatnya yang

selanjutnya Raja Ohoitahit bertanggungjawab kepada Raja Dulla. (>

3. Sejak terjadinya konflik antarumat beragama (Islam dan Kristen) di

Kepulauan Kei, penganut agama Kristen Protestan tidak lagi berada di desa

tersebut sampai saat ini.

Penelitian lain yang membahas hukum adat Lar Vul Ngabal adalah tulisan

Rusin A. Kabalmay yang berjudul Peran Hukum Adat Lar Vu/ Ngabal dalam

Penyelesaian Konflik Sara Kabupaten Maluku Tenggara (Tesis, 2002). Tulisan

tersebut tidak banyak informasi yang dapat diperoleh. Hal itu disebabkan karena

tulisan tersebut hanya berupa laporan basil penelitian setebal 43 halaman, dan pada

kesimpulannya dinyatakan bahwa hukum adat berperan dalam penyelesaian tersebut,

namun bagaimana mekanisme serta cara perolehan data tidak dikemukakan.

Sedangkan tulisan Moh. Yamin Rumra berjudul Komunikasi Antarumat Beragama

Pascah>riflik Sara di Tuai Maluku Tenggara (2002), lebih menekankan pada aspek

efektivitas komunikasi pascakonflik dan masalah tata laku sosial budaya masyarakat

Kepulauan Kei tanpa mengemukakan apa dan bagaimana hukum adat Lar Vu/

Ngabal di tengah masyarakat Kepulauan Kei.

Penelitian lain menyangkut masalah Lar Vu/ Ngabal yang dihubungkan

dengan konflik adalah penelitian Eka Dahlan Uar, berjudul Lar Vul Ngabal sebagai

Page 40: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

16

Sistem Adat dalam Penyelesaian Konjlik Sosial di Maluku Tenggara (Tesis, 2005).

Peneliti lebih memfokuskan kajiannya pada dampak sosial yang ditimbulkan oleh

konflik yang terjadi, serta upaya-upaya untuk mengatasi dampak sosial tersebut.

Dampak sosial yang harus diatasi adalah bagaimana penanganan masalah pengungsi

serta rekonstruksi pascakonflik. Sedangkan dalam kajiannya tentang Lar Vu/ Ngabal

terbatas pada pengungkapan lima pasal dari tujuh pasal yang ada, tanpa

mengemukakan proses munculnya hukum tersebut.

Tanpa bermaksud untuk melakukan kritik terhadap basil penelitian P .M.

Laksono, Rusin A. Kabalmay, dan Moh. Yamin Rumra, Eka°'Dahlan Uar, serta

peneliti lainnya, penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya di

bidang budaya masyarakat Kepulauan Kei. Sebab, di samping obyek yang akan

diteliti, lokasinya pun berbeda. Namun demikian, basil penelitian yang telah

dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, tampaknya dapat menjadi acuan dan

pelengkap dalam kajian sesuai dengan tema penelitian ini.

Tulisan lain tentang hukum adat Lar Vul Ngabal sebagai satu tatanan hukum

adat adalah sebuah risalah tanpa judul yang ditulis oleh Boetjoe Ubro (1989). Ia

mengemukakan garis-garis besar hukum adat sebagaimana yang telah dipahami

sebahagian masyarakat di Kepulauan Kei. Tulisan tersebut lebih menekankan pada

bagaimana seseorang bersikap di tengah-tengah masyarakat Kepulaun Kei. Demikian

juga tentang hukum Hanilit sebagai hukum perdata masyarakat Kepulauan Kei serta

beberapa sikap primordialnya. Tulisan tersebut terlihat diperuntukkan sebagai

pegangan bagi pemangku-pemangku adat. Tulisan itu masih memerlukan penjelasan

dan perincian lebih lanjut. Bahkan, tulisan tersebut belum/tidak mengaitkan dengan

penanganan masalah konflik yang terjadi di Kepulauan Kei.

Page 41: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

17

Tulisan Yohanis Ohoitimur, Beberapa Si/cap Hidup Orang Kei: Antara

Ketahanan Diri dan Proses Perubahan (1993), lebih merupakan studi antropologi

budaya pastoral yang peruntukannya sebagai materi perbandingan dalam studi

antropologi budaya pastoral khususnya tentang Kei. Tulisan itu juga sebagai materi

masukan untuk mengenal sikap hidup orang Kei sehingga pembinaan, pendidikan,

clan pembimbingan ke arah yang lebih mantap, serta ditujukan kepada petugas

pastoral yang melayani umat di Kepulauan Kei.

Buku Ken Sa Faak, Benih-benih Perdamaian dari Kepulauan Kei (2004),

merupakan kumpulan dari berbagai tulisan tentang masyarakat Kepulauan Kei,

terbitan INSIST bekerja sama dengan Nen Mas 11, dikemukakan antara lain:

a. Masalah konflik antarumat beragama serta kronologisnya yang terjadi

antara tahun 1999 sampai tahun 2002.

b. Masalah rekonsiliasi yang tidak banyak menarik perhatian orang

dibandingkan dengan daerah lain.

c. Berbagai cerita menyedihkan yang dialami oleh korban dari dua komunitas

(Islam dan Kristen) pada saat terjadinya konflik.

Dalam tulisan tersebut, belum ditemukan adanya model penyelesaian konflik

yang dapat dijadikan sebagai potokan, yang ditemukan lebih banyak mengarah pada

himbauan untuk mengakhiri konflik yang terjadi.

Sedangkan tulisan Rustam Kastor tentang masalah konflik antarumat

beragama, antara lain: Konspirasi Politik RMS dan Kristen Menghancurlcan Umat

Islam di Ambon Maluku (2002), Suara Maluku Membantah Rustam Kastor

Menjawab (2002), dan Selamatkan Malulcu dari Ancaman Ideologis RMS (2004),

Page 42: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

18

lebih banyak menekankan pada masalah pembelaannya terhadap umat Islam Maluku

dari ancaman pengikut Republik Mal~ Selatan (RMS).

Dari beberapa literatur yang dikemukakan, diketahui bahwa selama ini belum

ada penelitian yang membicarakan tentang masalah penyelesaian konflik antarumat

beragama yang dihubungkan dengan Lar Vul Ngabal, dan secara spesifik pada

masyarakat Kepulauan Kei, khususnya yang berhubungan dengan hukum Islam.

Hasil penelitian yang ditemukan adalah penelitian yang mengkaji masyarakat .. Kepulauan Kei dalam spesi:fikasi yang berbeda seperti beberapa tulisan yang telah

dikemukakan.

E. Kerangka Teori

Dalam wacana teoritis, hukum adat Lar Vul Ngabal merupakan simbol

budaya masyarakat Kepulauan Kei, sekaligus berfungsi sebagai aturan nonnatif yang

membimbing perilaku yang baik serta sebagai standar moral dalam bersosialisasi.

Bahkan lebih dari itu, Lar Vu/ Ngabal juga merupakan suatu kehormatan untuk

meningkatkan kedudukan dan martabat sosial.

Secara umum, sarjana Barat yang mengkaji fenomena hukum dalam suatu

kebudayaan mendekati subjek penelitiannya dari tiga aspek. Aspek pertama adalah

dimensi teoritis yang berusaha menciptakan aturan untuk menyalurkan dan

mengontrol perilaku. Aspek kedua bersifat deskriptif, yang fokus utumanya pada

dimensi prak:tis hukum dari fenomena dalam masyarakat karena ia mengeksplorasi

pola yang menjadi kerangka terjadinya sebuah perilaku. Aspek ketiga berhubungan

Page 43: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

19

dengan persengke~ keluhan, konflik dan lain-lain.37 Untuk itu, ketiga aspek

tersebut dihubllllgkan Wltuk melihat pola perjumpaan hukum yang timbul akibat

pluralitas normatif di Indonesia, khususnya di Kepulauan Kei. Karena hukum Islam

adalah salah satu tradisi utama yang terlibat di dalam perjumpaan itu, maka

penelitian ini berusaha mengemukakan beberapa aspek mengenai perjumpaan hukum

adat khususnya hukum adat Lar Vul Ngabal dengan hukum Islam. 38

Dalam perjumpaan ketiga aspek di atas, Ratno Lukito menyimpulkan

pendapat Chiba bahwa perjumpaan berbagai tradisi hukum terdiri atas tiga lapis,

yaitu hukum resmi, hukum tidak resmi, dan postulat hukum. 39 Untuk itu, gambaran

pluralisme hukum di negara multikultural seperti Indonesia tidak bisa dikatakan

hanya terdiri dari hukum negara dan tatanan hukum non-negara, karena di samping

itu terdapat banyak norma, gagasan, dan nilai-nilai yang hidup di tengah-tengah

masyarakat yang menciptakan postulat hukum yang efektif, dan lllltuk itu, postulat

37Para sarjana Barat, khususnya sarjana hukum dan antropologi seperti Llewellyn. Hoebel, Pospisil, dan Nader memberikan contoh bagaimana menggunalam aspek-aspek yang dikemukakan di atas dalam pendekatan mereka terhadap studi hukum. Ratno Lukito, Hukum Sakral dan Hu/cum Selcu/er, cet. I (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2008), him. 11.

38Di beberapa daerah, seperti halnya di Kepulauan Kei, hukum adat dan hukum Islam mencair dalam satu wilayah, karena itu sebagian wilayah hukwn adat juga dianggap sebagai bagian dari wilayah hukum Islam sehingga kompromi antara kedua tradisi itu sering menjadi pilihan penyelesaian masalah. Lihat Ibid

391.apisan pertaina ada1ah sistem hukum yang disahkan oleh otoritas negara yang sah, berbagai tipe hukum yang bersumber dari agama. adat kebiasaan, etIJis lokal dan lain-lain yang diterima secara resmi oleh negara dan berlaku sesuai dengan hukum negara. Lapisan kedua ada1ah hokum yang tidak resmi, yaitu hokum yang tidak disahkan oleh otoritas negara yang sah, tetapi di dalam praktiknya didukung oleh kelompok masyarakat tertentu, baik di dalam maupun di luar ilcatan negara. Istilah hokum tidak resmi tidak. bisa diterapkan kepada semua hukum yang tidak disahkan oleh negara. tetapi terba1as pada hokum yang memiliki pengaruh terhadap efektifitas hukum negara. baik dalam bentuk melawan, melengkapi, mengubah atau melemahkan bulcum negara itu. Lapisan ketiga adalah postulat hokum, yakni sistem nilai yang berhubungan dengan hukum resmi atau tidak resmi tertentu yang bertindak untuk menjustifikasi dan mengarahkan efektifitas hukum-hukum tersebut dengan cara tertentu sehingga menentukan corak: hubungan kedua hukum tersebut. Dalam bahasa ClnDa, postulat hukum terbentuk dari gagasan hukum yang sudah mapan. ajaran dan pemaluunan keagamaan, postu1at sosial dan budaya yang berhubungan dengan struktur sosial yang fundamental, atau ideologi poJitik yang seringkali dikaitkan dengan kebijakan ekonomi. Lihat Ibid

Page 44: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

20

hukum menegaskan realitas bahwa hukum itu tidak bebas nilai dan tidak pula

memiliki karakter yang seragam, tetapi beragam dan plural. Masih menurut Ratno

Lukito, selain mengembangkan teori postulat hukum, Chiba juga menciptakan istilah

yang disebut dengan ''postulat identitas", yakni postulat yang membuat orang bisa

mempertahankan identitas budayanya dalam hukum. Karena melalui postulat

identitas itulah yang membuat orang bisa memilih antara hukum resmi dan hukum

tidak resmi sehingga mereka bisa menyesuaikan diri dengan perubahan situasi dan

kondisi sembari tetap mempertahankan kepribadian dan identitas mereka40

sebagaimana halnya masyarakat Kepulauan Kei dengan identitas budayanya "Lar

Vul NgabaF. Masih terkait dengan perjumpaan tradisi hukum, Chiba selanjutnya

mengemuk:akan tiga dikotomi hukum, yaitu dikotomi hukum resmi vs hukum tidak:

resmi, dikotomi hukum positjf (aturan legal) dan postulat hukum, dan perbedaan

antara hukum asli dengan hukum cangkokan.41

Kepatuhan masyarakat di Kepulauan Kei terhadap hukum adat hingga kini

masih sangat kuat. Sensitivitas masyarakat terhadap adat cukup tinggi. Hal itu

tampak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, termasuk penyelesaian berbagai

kontlik, baik konflik vertikal, maupun konflik horizontal tidak terkecuali konflik

antarumat beragama di Kepulauan Kei yang terjadi pada tahun 2000, dan

berlangsung kurang dari tiga bulan lamanya Karena i~ hukum adat Lar Vu/ Ngabal

bersifat micro oriented, mengakui pluralitas, dan mempunyai tinjauan historis dan

<fO Ibid., h1m. 14

411bid Hukum cangkokan (legal transplantation) dimaksudkan adalah pencangkokan produk-produk hukum dari luar dijadikan bagian dari hukum yang ada, baik itu sifatnya diterima ataupun yang dipaksakan. sebingga pola kombinasi dari dikotomi itu menunjukkan adanya karakter yang berbeda dalaJn pluralisme hukum di Indonesia. Wignjosoebrata Soetandyo, "Hulcum: Pradigma, metode, dan dinamika masalahnya, " Maka/ah (Jakarta: Elsam dan HuMa, 2002), him. 1.

Page 45: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

21

komparatif sehingga pendekatan antropologi pa.da studi hukum tersebut

menggunakan sejumlah kategori yang her~ namun sating terkait. Kategori itu

berkisar pa.da struktur norm.a atau a~ proses hukum, dan budaya hukum. 42

Dari segi struktur norm.a, hukum dapat dimaknai dengan konsepsi perilaku

sebagai produk pemenuhan ketentuan normatif yang sudah baku, sebagaimana yang

tercantum dalam diktum hukum adat Lar Vul Ngabal, Dari segi konsepsi, hukum

dapat climaknai sebagai kontrol sosial yang dapat mempertahankan ketertiban secara

efektif, dari segi kesadaran, hukum dapat dimaknai dengan adanya ketaatan

masyarakat untuk menjalankan hukwn a.datnya. 43

Untuk mengemukakan peran Lar Vul Ngabal sebagai hukum a.dat dalam

penyelesaian konflik antarumat beragama di Kepulauan Kei, pendekatan internal dan

ekstemal44 menjadi sesuatu yang penting dalam penyelidikan antropologi. Kedua

pendekatan tersebut di atas dapat dilihat sebagai upaya perluasan dari orientasi ethic

dan emic45 dalam pendekatan antropologi terha.dap hukum. Dengan demikian, norma

lokal masyarakat Kepulauan K@i berupa aturan ~t yang melahirkan lembaga a.dat

akan menjadi pengayom bagi masyarakat untuk ditaati dan dihormati.

Di kalangan sarjana Barat, terdapat perbedaan pendapat tentang identifikasi

hukum substantif dengan hukwn pemerintah, dan hukum prosedura.l dengan hukum

42M. Lawrence Friedman, Law and Society: An Introduction (Englewood Cliff: Prentice Hall Inc., 1977), him. 71.

43Jawahir Thontowi, Law and Custom, hlm. xxi. 44Pendekatan internal dimaksudkan sebagai acuan penemuan klasifikasi masyarakat dalam

menerapkan pandangan normatif pada perilakunya, sementara pendekatan ekstemal dimaksudkan sebagai penerapan pada masyarakat di bawah penyelidikan teori hukum yang dirumuskan dalam konteks budaya yang ada.

4'pendeJcatan etik adalah peneliti mempelajari perilaku manusia dari luar kebudayaan objek penelitian. Peneliti menguji banyak kebudayaan dan membandingkan kebudayaan-kebudayaan tersebut di mana struktur diciptakan oleh peneliti. Kriteria-kriteria kebudayaan bersifat mutJak dan berlaku universal. Alo Liliweri, Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya (Y ogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), him. 33.

Page 46: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

22

adat Para sarjana seperti Bohannan (1969), van Benda Beckman (1984), dan Todd

(1978) sepakat dengan penggunaan istilah substantif dan prosedural daiarn

menganalisis dimensi-dimensi hukum lokal dalam masyarakat non-Barat.46 Hukum

substantif dan prosedural digunakan unruk memahami arti ide-ide, demikian juga

penerapan hukum adat, termasuk: penyelesaian konflik antarumat beragama47

sebagaimana halnya di Kepulauan Kei.

Meskipun terjadi perbedaan pandangan tentang pengidentifikasian hukum

sebagaimana dikemuk:akan di atas, secara umum mereka sepakat tentang tujuan

hukum (termasuk: huk:um adat) yakni unruk mewujudkan keadilan.48 Untuk: itu,

persoalan yang sangat mendasar sekaligus sebagai tujuan huk:um (termasuk hukum

adat) sebagaimana dikemnkakan oleh, J. Bentham. Sebagai pencetus teori utilitas,

Bentham berpandangan bahwa manusia mempunyai kecenderungan unruk hidup

secara pantas dan teratur. Namun, uk:uran kepantasan dan keteraturan sangat

subyektif. Unruk itu, diperlukan norm.a atau kaidah huk:um unruk mempertemukan

berbagai perbedaan tersebut. Norma atau kaidah hukum bertujuan unruk memberikan

manfaat dan kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya warga

~ukum Substantif adaJah seperangkat norma yang mengatur apa yang mesti dilakukan orang menurut adat istiadat, atau aturan etis, moral, dan perilak:u, sedangkan hukum. prosedural mengatur bagaimaoa cara menangani dan menyelesailam sengketa ketika terjadi. Lihat Jawahir Tontowi, Law and Custom, him. 8.

'"Ibid. 48Kata "adil" secara barfiah merupakan suatu golongan dari nilai-nilai moral dan sosial yang

menunjukkan kejujuran, keseimbangan, kesederhanaan, dan keterusterangan. M. Khudduri, Teo/Ogi Keadilan, Tinjauan Islam (Bandung: Tp. 1990), him. 11 Keadilan sangat terkait dengan aspek moral dan bcrsifat sangat subyektif. Balasan keadi1an akan didefinisikan oleh seseorang sesuai dengan perlakuan yang diterima, jika diperlakukan dengan baik, maka menurutnya itu adil dan sebaliknya jika diperlukan tidak baik, maka itu tidak adil. Metrokusumo, Mengenal Huhon (Yogyakarta: Liberty, 1999), him. 77.

Page 47: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

23

masyarakat. 49

Intinya adalah bagaimana suatu hukum dapat membahagiakan dan

mengurangi penderitaan masyarakat banyak. so

Sela!n teori utilitas dari J. Bentham di atas, Spuannil (1806-1873) sebagai

pencetus teori moral ( etis) berpandangan bahwa upaya penegakan hukum, termasuk

hukum adat harus didasarkan pada aspek moral, yaitu adanya perlakuan ·yang

seiinbang terhadap individu, kelompo~ maupun golongan dalam berbagai persoalan

kemasyarakatan. 51

Intinya adalah upaya penciptaan keseiinbangan hidup, yaitu

terjalinnya hubungan yang harmonis antara individu, kelompo~ maupun hubungan

antar berbagai kepentingan di dalam masyarakat dengan penekanan pada aspek

moral.52

Pandangan Spuannil tersebut mencenninkan adanya relevansi yang kuat

dengan upaya penyelesaian konflik antarumat beragama yang terjadi di Kepulauan

Kei.

Bertolak dari uraian yang telah di kemukakan di atas, landasan teori yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Konsep hukum substantif dan hukum prosedural. Konsep tersebut

dipergunakan sebagai instrumen yang mengarahkan pada analisis nonnatif

dalam hukum adat Lar Vu/ Ngabal sebagai hukum yang hidup dalam

masyarakat.

49 A. Ali, Mengualc Tahir Hulwm: Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis (Jakarta: Chandra

Pratama, 1996), him. 87.

~- Rasyidi, Dasar-dasar Filsafat Hu/wm (Bandung: Citra Aditia Bakti, 1990), him. 44.

s1Lihat Abdul Wahid dan Anang Sulistiyono, Etika Propessi Hulwm dan Nuansa Tantangan

Propessi Hu/wm di Indonesia (Bandung: Parsito, 1997), him. 15.

"Lihat R. Effendi (et. all), Teori Hub.an (Ujung Pan.dang: Hasanuddin University Press, 1991), him. 81; dan Soekanto, Sunman dan Peran, him. 91.

Page 48: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

24

2. Teori etis dan utilitas menjadi sangat relevan ketika dikaitkan dengan aspek i hukum proseduralnya dalain penyelesaian konflik. j Teori tersebut digunakan dalam penelitian ini dalam melihat penyelesaian

konflik antarumat beragama di Kepulauan Kei melalui pendekatan hukum adat Lar

Vu/ Ngabal, sehingga unsur-unsur yang mendukung penyelesaian konflik tersebut

meliputi:

1. Hulrum Adat Lar Vul Ngabal, sebagai salah satu bentuk institusi hukum yang

ada di Kepulauan Kei sekaligus merupakan gambaran dari pluralisme hukum

di Indonesia yang multikultural.

2. Subsantasi hukum adat sebagaimana yang dimaksud oleh Friedman, adalah

diktum hukum adat Lar Vul Ngabal yang terdiri atas 7 pasal. Ketujuh pasal

tersebut kemudian dibagi lagi menjadi tiga kelompok utama, yakni huk:um

Nevnev, hukum Hanlilit, dan hukum Hawear Balwirin. 53 Masing-masing

kelompok hukum tersebut mempunyai larangan clan sanksi tersendiri bagi

pelanggarnya. Penyelesaian secara adat tersebut diakui keberadaannya

menurut Undang-Undang No. 30 pasal 3 dan 4 tahun 1999 tentang Arbitrase

dan Alternatif Penyelesaian Konflik. 54 Demikian pula dalam Undang-Undang

s3Hukum Nevnev terdiri atas 4 pasal, membicarakan masalah tanggung jawab antara mereka yang dipercayai memegang kekuasaan dengan mereka yang memberikan kepercayaan kepadanya. Hukum Hanlilit terdiri 2 pasal yang merupakan aturan-aturan untuk menjaga dan menjamin kesusilaan, kehormatan. dan kemuliaan pergaulan antarumat manusia dengan menempadam kaum perempuan sebagai pihak yang sangat dibormati dan dibargai, Hawear Balwirin l pasal menyangkut kaidah dasar yang menjaga dan menjamin adanya pengakuan akan hak milik sesama manusia daJam kehidupaonya J.P Rahail, Lor Vu/ Ngabal, him. 14.

"'Pasal 3 berbunyi: Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili sengketa para pihak yang telah terikat da1am perjanjian arbitrase dan ADR. Pasal 4 berbunyi: bahwa sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbirase adalah sengketa di bidang perdagangan dan mengenai hak yang menurut hukum dan peraturan penmdang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa. Suyud Margono, ADR don Arbitrase: Proses Pe/embagaan don Aspek Hu/cum (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000), him. 16.

Page 49: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

25

No. 14 tahun 1970 jo. UU No. 43 tahun 1999 jo. UU No. 4 tahun 2004

tentang Kekuasaan Kehakiman. 55

3. Tokoh adat dan pemuka masyarakat setempat, yaitu kelompok yang

bertanggung jawab terhadap proses penyelenggaraan hukum di dalam

masyarakat yang oleh Friedman (1977) disebut dengan struktur hukum, 56

yang dalam babasa adat setempat disebut dengan dir u ham wang atau ten

yaan (mereka yang berada di depan dalam urusan-urusan adat). Kelompok

tersebut terdiri atas: para raja atau rat, sebagai kepala pemerintahan dan

saniri negeri sebagai lembaga legislatif dibantu oleh pati-pati sebagai badan

pelaksana peinerintahan harian.

4. Kesadaran hukum masyarakat, yang oleh Friedman disebut sebagai kultur •

hukum, yaitu budaya saling menghormati, menghargai, dan saling memiliki

atau dalam istilah adat ''fa 'ut ain mehe ngifun, manut ain me he tilur" (telur

berasal dari satu ayam dan telur berasal dari satu ikan) yang dimanifestasikan

dalam ungkapan pendek "ain in ain (saling memiliki) dan ang waring (adik

dan kakak.) antara kedua komunitas yang berbeda agama.

5. Sedangkan teori utilitas dan teori etis dimaknai sebagai suatu kaidah hukum

bertujuan untuk memberikan manfaat dan kebahagiaan yang sebesar-

besamya bagi sebanyak-banyaknya warga masyarakat, dalam arti bagaimana

suatu hukum dapat membahagiakan dan mengurangi penderitaan masyarakat.

''uu No. 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman pada penjeJasan pasaJ 3 bahwa: "Ketentuan ini tidak menutup kemungkinan penyelesaian perkara dilakukan di luar peradilan negara meJalui perdamaian atau arbitrase. Undang-Undang No. 4 dan 5 tentang Kekuasaan Kehakiman dao Mahkamah Agung (Bandung: Fokus Media, 2004), him. 22 - 23.

"s. Rabarjo, 011111 Huban (Bandung: Citla Aditya, 2000), him. 154.

Page 50: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

26

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini clilaksanakan di dua tempat, yakni Dulla clan Tuai. Pemilihan

Desa Dulla sebagai lokasi karena wilayah tersebut merupakan desa induk dari Orsiw,

sedangkan Tual merupakan desa induk dari Lor Lim. Kedua lokasi tersebut termasuk

wilayah yang terkena konflik. 57 Di samping itu, masyarakat Kepulauan Kei dari dua

komunitas tersebut masih mampu mempertahankan sistem budaya yang bersumber

dari adat yang mereka yakini kebenarannya. Namun demikian, lokasi lain seperti

Danar, Ibra, clan Wain, tetap dikwtjungi sebagai lokasi perbandingan.

2. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi. Sebab masalah yang

menjadi perhatian adalah bagaimana mempelajari manusia clan kebudayaannya,

termasuk kehidupan beragama. Para ahli antropologi menggunakan metode yang

dikenal dengan etnografi58 atau participant observation. Metode tersebut juga sering

disebut sebagai metode kualitatif dan naturalistik. Metode itu cligunakan untuk

meneliti proses yang berlangsung dalam sistem budaya (adat) clan sistem

keberagamaan pada masyarakat Kepulauan Kei. Tentang proses yang berlangsung,

dapat dimaknai dengan apa yang terjadi di masa lampau, masa sekarang, dan masa

57 Orsiw (kerbau. yang dibagi sembilan) yakni pada pembentukan awal dari raja-raja di Kepulauan Kei, seekor kerbau dipotong menjadi sembilan bagian yang menandakan bahwa desa yang mendapat bagian merupakan pusat adat dari Orsiw. Sedangbn Lor Lim adalah ilcan paus yang dibagi menjadi lima yang menandakan bahwa setiap desa yang mendapat bagian merupakan desa adat dari Lor Lim.

511Jmu yang memusatkan perbatiannya untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasibn budaya mereka daJain pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan. James P. Spradley, Metode Etnografi, terj. Misbah Zulfah Eliz.abeth, cet. I (Y ogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1997), him. xix.

Page 51: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

27

yang akan datang. Oleh karena itu, aspek kesejarahan merupakan hal yang tidak

dapat diabaikan.

Masyarakat Kepulauan Kei yang menjadi tujuan utama penelitian ini

diperlakukan sebagai subyek penelitian, bukan sebaliknya. Pemahaman (verstehen)

terhadap corak, perilaku, dan aktivitas dalam kehidupan masyarakat sangat

ditekankan. Karena itu, pengamatan secara rinci dengan wawancara mendalam

merupakan tugas yang mutlak dilakukan59

Dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial yang memiliki corak deskripsi, 60

eksplorasi, dan verifikasi, disertasi ini cenderung kepada penelitian kualitatif,

sekaligus juga penelitian deskriptif. Dalam kaitannya dengan penelitian kualitatif~

peneliti dalam hubungan ini berperan sebagai instrumen inti. Hal tersebut terjadi

sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif. Sementara itu, dalam hubungan

dengan corak penelitian deskriptif, penelitian ini tidak memerlukan hipotesa-

hipotesa.

3. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu sumber

primer dan sekunder.

Sumber primer adalah kata dan tindakan tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh

masyarakat yang banyak terlibat dalam berbagai upacara, baik upacara adat maupun

'9Sjafii Sairin, Perubahan Masyarakat Indonesia: Perspektif A.ntropologi (Y ogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), him. 28-29.

~ penelitian dengan corak deslriptif. bipotesis tidak diperlukan, sementara da1aJn penelitian dengan corak eksp/oratif hipotesa ada dan dibentuk pada akbir penelitian, sedangkan penelitian dengan corak vertfikati/, hipotesa justru dijadikan sebagai titik awal dari penelitian untuk selanjutnya diuji da1atn penelitian. Lihat H.A Mukti Ali, "Penelitian Agama di Indonesia", da1aJn Penelitian Agama, Maso/ah dan Pemikiran (Jakarta: PT. Sinar Agape Press, 1982), him. 27.

Page 52: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

28

upacara keagamaan. Sedangkan cara untuk menetapkan inform.an seperti di atas

digunakan metode purposive sampling (sampel bertujuan), yakni menetapkan

informan dengan cara memilih mereka yang memenuhi kriteria tokoh adat, tokoh

masyarakat, dan tokoh pemuda

Sumber data sekunder adalah tulisan-tulisan berupa buku-buku dan artikel-

artikel, baik yang sudah dipublikasikan atau belum. Karya-karya dimaksud adalah

data pustaka berupa buku, tesis, serta artikel-artikel atau makalah-makalah. Data

sekunder lainnya adalah foto61 dan dokumentasi dari berbagai peristiwa masa lalu

clan selama pelaksanaan penelitian di lapangan. Foto tersebut menghasilkan data

deskriptif yang dapat digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif untuk kemudian

dianalisis secara induktif. Foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif "

adalah foto yang dihasilkan sendiri oleh peneliti.

Data statistik merupakan data tambahan yang dipergunakan untuk mendukung

uraian tentang gambaran subyek pada latar belakang penelitian. Di antaranya adalah

tentang penganut agama, kependudukan dan tingkat pendidikan, sarana kehidupan

beragama, serta data korban konflik. Dengan statistik sebagai salah satu sumber data,

bukan berarti bahwa penelitian ini berlandaskan paradigma yang mengutamakan

adanya generalisasi, tetapi hanya sebagai cara untuk mengantar clan mengarahkan

pada suatu kejadian dan peristiwa yang ditemukan atau dicari sendiri sesuai dengan

tujuan penelitian.

61Moleon& Metodologi Penelitian Kualitiatif (Bandung: Remaja R~ 1982), him. 102.

Page 53: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

29

b. Pengumpulan Data

Sebagai penelitian dengan pendekatan antropologi yang bercorak deskriptif

kualitatif deskriptif, penelitian ini berusaha melihat upaya hukum adat Lar Vu/

Ngaba/ dalam penyelesaian konflik antarumat beragama di Kepulauan Kei. Hal itu

sangat memungkinkan karena komunitas Islam dan Kristen tetap mengakui

keberadaan hukum adat tersebut Dalam hal pengumpulan data, penelitian ini

. menggunakan pengamatan dan wawancara secara mendalam.

1) Pengamatan

Data primer dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan orang yang

diamati dan diwawancarai. Upacara adat dan upacara keagamaan yang diamati

langsung ke obyek sasaran adalah perkawinan, ritual penyembahan kepada nenek

moyang, dan tingkah laku masyarakat baik di pasar, di kantor, maupun di tempat

umum lainnya Pengamatan juga dilakukan terhadap benda-benda yang mempunyai

nilai historis, seperti tempat penanaman sasi di Woma Lodar El dan prasasti

perdamaian di Danar. Pengamatan juga dilakukan pada lokasi penelitian yang

meliputi situasi alam dan fisik, situasi sosial, situasi budaya dan situasi religius. Dari

pengamatan yang dilakukan, kemudian menghasilkan peta yang dapat mencerminkan

situasi yang sebenamya.

2) Wawancara

Pengumpulan data penelitian yang kedua adalah dengan wawancara dengan

informan yang telah direncanakan, yakni tokoh adat sebanyak tiga orang (Raja Tuai,

Raja Dulla, dan Raja Danar), tokoh masyarakat sebanyak tujuh orang, demikian pula

dengan pemuda sebanyak tujuh orang di kedua wilayah penelitian. Adapun informan

Page 54: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

30

lain yang berhubungan dengan materi penelitian ini sebenamya cukup banyak. Di

antara mereka adalah yang namanya tercantum dalam tabel sebagaimana pada daftar

terlampir.

Wawancara yang dilakukan lebih banyak secara informal, dan bersifat

sebagai wawancara baku terbuka. 62 Secara informal, wawancara dilakukan pada saat

melak:ukan pengamatan terlibat, yaitu pada waktu yang memungkinkan untuk

meminta pendapat, komentar, peitjelasan, dan penilaian ketika suatu upacara atau

peristiwa. Wawancara juga dilak:ukan pada saat informan sedang istirahat, atau pada

saat bersama dengan peneliti ketika berada di suatu ruangan. Wawancara informal

banyak dilakukan karena masyarakat Kepulauan Kei sangat menghormati orang yang

datang. Wawancara baku terbuka dilakukan kepada informan yang telah disaring dan

dianggap lebih banyak memahami dan terlibat dalam pelaksanaan adat dan agama.

Hal itu dilakukan untuk mendapatkan ketajaman pendapat dan penilaian terhadap

fokus penelitian. Pertanyaan yang dikemukakan kepada informan mempunyai

persamaan dan perbedaan,tergantung pada konteksnya 63

Pelaksanaan wawancara tidak terpisah secara formal dengan pengamatan,

namun dalam pencatatan data pengamatan tetap terpisah dengan data wawancara.

62Wawancara model tersebut di atas dikembangkan oleh Patton, seperti dikutip oleh Moleong. Llbat Moleong, Metodologi Penelitian Kualitiatif. him. 135-136. Menurut Guba dan Lincoln. wawancara ada empat, yaitu (1) wawancara oleh tim atau panel, (2) wawancara tertutop dan terbuka, (3) wawancara riwayat secara 1isan. dan (4) wawancara terstroktur dan tidak terstruktur. Kalau dipakai istilah wawancara kedua ini, maka penelitian ini memakai wawancara terbuka, terstruktur dan tidak terstruktur. Ibid, him. 137-139

63Hal-bal yang berkaitan dengan pengalaman informan diminta untuk mendeskripsikan pengalaman, pen1aku, tindakan, dan kegiatan yang dapat diamati pada waktu wawancara dilaksanakan Hal yang berbitan dengan pendapat dan nilai, mereka ditanyakan untuic dapat memabami proses kognitif dan interpretatif dari subyek Pertanyaan yang berkenaan dengan latar belakang atau demografi dan geografi dikemukakan untuk menemukan ciri-ciri pn"badi orang yang diwawancarai, menemukan hubungan informan dengan orang lain.

Page 55: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

31

Wawancara juga dilakukan berulangkali terhadap infonnan yang sama. Hal itu

dilakukan karena informasi awal belum menemukan harapan atau sesuai kebutuhan,

juga dimaksudkan untuk klarifikasi dari informasi lainnya. Wawancara dianggap

selesai setelah informasi clan keterangan dari infonnan telah muncul pengulangan

clan tidak lagi terdapat hal yang baru. W aktu penelitian di lapangan berlangsung

selama dua puluh minggu secara intensif, lebih lama dari rencana sebelumnya, yaitu

tujuh minggu.

c. Analisis Data

Sewaktu penelitian berlangsung, data pengamatan clan wawancara terus

diproses melalui aturan yang lazim dalam penelitian kualitatif. Model catatan

lapangan dibagi menjadi empat macam, yaitu: (1) catatan pengamatan (CP), (2)

catatan wawancara (CW) (3) catatan teori (en, clan (4) catatan metodologi (CM).

Catatan itu diorganisasikan dalam paket-paket sesuai dengan modelnya. Semua

catatan Iapangan dibagi menjadi dua. Pertama, bagian descriptive yang berisi

gambaran tentang latar belakang pengamatan orang, tindakan clan pembica.raan.

Kedua, bagian reflective berisi kerangka berpikir clan pendapat peneliti, gagasan clan

panclangan.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, clan satuan uraian

dasar sehingga dapat ditemukan tema sebagaimana yang diinginkan oleh data,

selanjutnya diangkat menjadi teori substantif. Sebab, prinsip pokok penelitian

kualitatif adalah penemuan teori dari data. Tahap analisis data merupakan satu

bagian yang tidak terpisahkan dari tahapan-tahapan lainnya, clan dimulai sejak

Page 56: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

32

pengumpulan data dan secara intensif dilakukan setelah meninggalkan lapangan.

Selain itu, bahan-hahan kepustakaan berguna untuk mengkonfirmasikan dengan teori

atau untuk menjustifikasi adanya teori baru yang mungkin bisa ditemukan.

Proses analisis data climulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber yang kemudian dilakukan redaksi data dengan jalan abstraksi.

Abstraksi adalah usaha untuk membuat rangkuman inti, proses, dan pemyataan­

pemyataan yang perlu dijaga dan tetap berada dalam konteksnya. Selanjutnya

disusun dalam satuan-satuan yang kemudian dik:ategorisasikan. Kategori-kategori

dilakukan sembari membuat coding. Tahap akhir analisis data adalah melakukan

pemeriksaan keabsahan data. Setelah analisis data adalah memulai penafsiran data

untuk mengolah basil sementara.

Penafsiran data dijabarkan ke dalam tuj~ prosedur umum, peran hubungan

kunci, peran interogasi data, dan langkah-langkah penafsiran data dengan

menggunakan metode comparative. Analisis penafsiran data·dilakukan dengan jalan

menemukan kategori-kategori. Deskripsi analitik ialah rancangan organisasional

yang dikemhangkan dari kategori-kategori yang ditemukan dan hubungan-hubungan

yang muncul dari data dengan pengembangan lehih lanjut menurut proses analitik

teori substantif. Dengan demikian, yang dikehendaki oleh penelitian kualitatif (tujuan

utama penafsiran data) aclalah mencapai teori substantif.

G. Sistematika Pembahasan

Pembahasan penelitian ini dituangkan dalam tujuh bah di mana satu bab

dengan bah lainnya memiliki keterkaitan logis dan organik.

Page 57: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

33

Bab pertama, memuat uraian latar belakang yang berisikan alasan pokok

tentang spesifikasi tern.a yang dijadikan pilihan untuk dikaji, clan selanjutnya

dikemukakan beberapa studi tentang masyarakat Kepulauan Kei.

Gambaran tersebut menjadikan proses clan prosedur penelitian yang

dipaparkan dalam penelitian ini dengan berbagai pendekatan yang dipakai. Dalam

hal ini, teknik analisis data diawali dengan pemaparan kerangka teori sebagai pijakan

dalam melihat fenomena yang menjadi objek penelitian. Akhir dari bab ini adalah

sistematika pembahasan sebagai gambaran yang aktual dari pemaparan bah demi

bah.

Bab kedua merupakan paparan umum tentang kon:flik serta cara

penyelesaiannya. Penulisan dimulai dari penyajian penyebab kon:flik secara umum,

kemudian disusul dengan penyebab kon:flik antarumat beragama Tulisan tentang

konflik antarumat beragama disajikan dengan mengemukakan fakta sejarah kon:flik

antarumat beragama sejak munculnya agama-agama besar dunia. Setelah itu,

dikemukakan teori penyelesaian kon:flik, baik penyelesaian kon:flik secara umum

maupun kon:flik antarumat beragama dari perspektif pemerintah, hukum nasional,

agama, dan tinjauan hukum adat. Pembahasan bah ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran cam penyelesaian kon:flik yang dimotori oleh Lar Vu/ Ngabal

yang akan dikemnkakan pada bah enam.

Bab ketiga merupakan pembahasan tentang deskripsi wilayah penelitian.

Pembahasan diawali dengan terlebih dahulu mengemukakan sejarah Kepulauan Kei,

dan sejarah singkat terbentuknya Kabupaten di Kepulauan Kei, termasuk keadaan

alam, kondisi geografis, dan demografis. Dikemukakan pula tentang kondisi sosial

budaya dan ekonomi penduduk. Demikian puta· sarana dan prasarana sosial serta

Page 58: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

34

keagamaan. Gambaran situasi masyarakat Kepulauan Kei saat ini tidak terlewatkan

untuk dikemukakan. Pada bagian akhir bab ini, dikemukakan tentang struktur sosial

masyarakat.

Pembahasan tentang hukum adat Lar Vul Ngabal alcan difokuskan pada dua

bab, yalcni pada bah empat dan bah lima Pada bah keempat dikemukakan institusi

Lar Vul Ngabal dalam masyarakat Kepulauan Kei yang pembahasannya meliputi

pengertian adat dan hukum adat dan sejarah singkat lahimya hukum adat tersebut

Pada bahasan berikutnya dari bab empat akan dikemukalcan tentang hubungan

hukum adat dengan hukum Islam yang pemhahasannya meliputi kedudukan hukum

adat dalam hukum Islam yang kemudian melahir beberapa teori, disusul dengan

pembahasan tentang interaksi hukum adat dengan hukum Islam.

Masih pada pembahasan tentang hukum adat, yakni pada bah lima akan

dikemukakan tentang pengaruh hukum Islam terhadap substansi, struktur, dan kultur

hukum masyarakat. Pembahasan pada bah ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana

hukum Islam meajadi fondasi pembentukan hukum lokal yang pada gilirannya

hukum lokal tersebut mampu menerjemahkan dan menafsirkan hukum Islam dalam

kehidupan masyarakat Kepulauan Kei.

Pada bab keenam, dikemukakan cara penyelesaian konflik melalui

pemerintah bersama tokoh-tokoh agama bentukan pemerintah yang tidak banyak

memberikan pengaruh terhadap konflik yang terjadi. Selanjutnya dikemukakan

langkah-Jangkah penyelesaian konflik menurut adat yang hidup di tengah

masyarakat. Hal tersebut diperlukan untuk melihat kekuatan adat Lar Vu/ Ngabal

dalam merencanakan penyelesaian konflik, yang diakhiri dengan pembahasan

Page 59: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

35

tentang pelaksanaan resolusi kontlik secara adat. Dengan pemaparan berbagai hal

tentang kontlik seperti dikemukakan di atas dapat diketahui strategi dan teknik

penyelesaiannya yang menjadi fokus kajian penelitian ini. Pembahasan bah ini juga

dikemukakan tentang efektivitas penyelesaian hukum adat Lar Vu/ Ngaba/ dengan

mengemukakan dua contoh kasus yang pernah terjadi, yaitu kasus tentang pemilihan

bupati, dan kasus sengketa antara masyarakat dengan pemerintah tentang sumber

daya air di Desa Evu, diakhiri dengan mengemukakan Lar Vu/ Ngaba/ sebagai

Alternative Dipu,te Resolution (ADR) dengan perbandingan antara mediasi, arbitrase,

dan litigasi dengan Lar Vu/ Ngabal.

Masih pada bab enam, dikemukakan tentang legitimasi konflik menurut

Islam. Pemaparan konflik menurut Islam dimaksudkan untuk menggambarkan

bagaimana dan kapan Islam melegitimasi konflik. Dengan diketahuinya gambaran

tentang konflik menurut Islam, maka mudah dicari solusi penyelesaiannya. Hasil dari

kajian konflik dan cara penyelesaiannya dalam Islam ini kemudian dihubungkan

dengan cara penyelesaian menurut hukum adat Lar Vu/ Ngabal. Pada akhirnya, dapat

diketahui bahwa cara yang ditempuh oleh struktur hukum adat dalam penyelesaian

konflik mencerminkan adanya spirit Islam-paling tidak-spirit hukum adat Lar Vu/

Ngabal mencerminkan spirit yang ada dalam al-Qur'an.

Pada bab ketujuh sebagai bab penutup berisi kesimpulan dari basil temuan

penelitian dan kontribusi penelitian, baik dari aspek teoritis, aspek kebijakan,

maupun dari aspek ilmiah. Pada akhimya, akan dikemukakan beberapa saran.

Page 60: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai basil dari penelitian yang dilakukan terhadap adat Peran Hukum

Adat Lar Vul Ngabal dalam Penyelesaian Konflilc Antarumat Beragama di

Kepulauan Kei, dapat dilcemukakan kesimpulan sebagai berikut: ()

Masyarakat Kepulauan Kei memiliki self regulating mechanism yang diatur

dalam hukum adat Lar Vu/ Ngaba/. Self regulating mechanism tersebut merupakan

aturan umum (common law) dalam masyarakat yang bekerja secara informal.

Sekalipun norma hukum adat Lar Vul Ngabal bersifat informal, namun cukup efektif

unruk memulihkan ketertiban masyarakat. Hukum adat Lar Vul Ngabal sebagai

nonna adat dalam masyarakat Kepulauan Kei dipandang sebagai pencegah,

pengelola, resolusi, serta pelaksana transformasi konflik. Hal tersebut bisa terjadi

karena terdapat interaksi antara nilai-nilai dan norma hukum adat Lar Vul Ngabal

dengan ajaran agama-khususnya Islam-yang bersifat universal. Adanya interaksi

antara nilai-nilai dan norma hukum adat Lar Vul Ngabal dengan ajaran agama, secara

institusional dapat mendorong pihak-pihak unruk menerima perdamaian sebagai

jalan keluar dari konflilc yang melanda Kepulauan Kei. Efektivitas norma hukum

adat Lar Vul Ngabal memiliki kesesuaian dengan Lembaga Peradilan Negara, atau

setidak-tidaknya dapat membantu penegakan hukum dalam masyarakat.

Penyelesaian konflik antarumat beragama di Kepulauan Kei dengan

menggunakan institusi pemerintah, terutama dengan melibatkan 1NI dan POLRI,

ternyata tidak efektif. Demikian pula halnya dengan tim rekonsiliasi bentukan

315

Page 61: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

316

pemerintah. Penanganan konflik yang ditangani oleh struktur hukum Lar Vu/ Ngabal

secara berjenjang sampai unit terkecil (ohoi) mampu melaksanakan tugasnya.

Penanganan penyelesaian konflik antarumat beragama oleh struktur hukum

didasarkan pada asas kerukunan, keselarasan, dan kepatutan bisa diterima semua

pihak. Karena itu, pilihan metode musyawarah dalam setiap proses sidang adat

menjadi bisa dipahami. Hanya dengan proses musyawarah, adat bisa sampai pada

keputusan yang bisa diterima oleh semua pihak.

Ketaatan masyarakat Kepulauan Kei terhadap hukum adat Lar Vul Ngaba/

disebabkan karena mereka menilai hukum adat lebih adil dan dipahami semua warga.

Hukum adat sejak nenek moyang mereka telah diterapkan di kalangan masyarakat

dan mereka memahami, menaati, dan menghargai hukum tersebut, serta mereka tahu

bagaimana cara mengambil keputusan di dalam musyawarah adat itu. Di samping itu,

ketaatan mereka terhadap hukum adat karena adanya keinginan untuk

mempertahankan keseimbangan antara dunia natural dan supranatural antara manusia

dan manusia lainnya serta terwujudnya keseimbangan kosmis. Karena itu, segala

tindakan yang menciderai keseimbangan tersebut dapat dianggap sebagai

pelanggaran hukum. Dengan cara seperti dikemukakan itu tercipta keadilan di tengah

masyarakat Kepulauan Kei, yakni keadilan yang menghasilkan keserasian antara

kepentingan masyarakat dengan kepentingan individu.

Kontribusi penelitian ini dapat dikemukakan dalam beberapa aspek yaitu:

1. Dari Aspek Teoritis

a. Keberadaan hukum adat Lar Vul Ngabal di Kepulauan Kei

mencerminkan bahwa Indonesia adalah negara multikultural dengan

sistem hukum yang bersifat plural. Hal itu disebabkan karena di samping

Page 62: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

317

hukum formal terdapat banyak norma, gagasan, clan nilai-nilai yang

hidup di tengah-tengah masyarakat yang menciptakan postulat hukum

atau postulat identitas. Postulat hukum tersebut membuat masyarakat

Kepulauan Kei bisa mempertahankan budayanya sembari tetap

mempertahankan kepribadian dan identitasnya.

b. Hukum adat Lar Vul Ngabal mengandung nilai-nilai clan norma-norma '·

hukum yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan hukum, baik

perdata maupun pidana. Konsep hukum adat Lar Vul Ngabal memir ·

kesamaan dengan teori yang dikembangan oleh M. Lawrence Friedman.

Kesamaan teoritis tersebut dapat dibuktikan melalui fungsi hukum secara

substantif clan institusional. Di samping itu, dari aspek prosedural, teori

utilities J. Bentham dipadu dengan teori etis Spuarmill sangat relevan

untulc memberikan perlindungan yang selanjutnya memberikan manfaat

kepada masyarakat Intinya, bagaimana suatu hukum yang dijalankan

dapat membahagiakan dan mengurangi penderitaan rakyat.

2. Dari Aspek Kebijakan

a. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan bagi instansi formal

maupun non-formal dalam penyelesaian konflik yang seharusnya

dilakukan secara simultan, sehingga nilai-nilai hukum adat Lar Vu/

Ngabal di Kepulauan Kei yang selama ini dapat terakomodir dalam

model penyelesaian mediasi dengan prinsip win-win solution.

b. Hasil studi ini bisa menjadi tambahan kontribusi kongkrit membangun

solusi kontlik antara sesama umat beragama dan bagi semua p~ ymtu

Page 63: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

318

ketika berinteraksi, bersosialisasi, dan mengaktualisasikan hidup

keberagamaan serta keberbudayaannya di tengah sesama umat manusia

Hal itu penting karena secara historis kultural dan yuridis, bangsa

Indonesia adalah manusia beragama dan harus beragama.

c. Berlakunya hukum-hukum lokal yang menyertai kebijakan-kebijakan

publik dalam kerangka teologi keagamaan merupakan kearifan mendasar

yang harus dijadikan basis kebijakan dalam setiap pengambilan

keputusan praktik keagamaan. Karena itu, norma lokal sebagaimana

hukum adat Lar Vul Ngabal di samping sebagai identitas sebuah

komunitas, ia juga akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik

antara individu dan kelompok dengan meletakkannya di atas common

ground (kebudayaan yang dimiliki). Termasuk dalam hal ini adalah

bagaimana konflik ataupun bentuk-bentuk kekerasan antarumat beragama

mampu dikelola menjadi suatu kreativitas baru yang bermanfaat bagi

sebuah masyarakat berkonflik.

3. Dari Aspek Ilmiyah

a Penelitian ini memberikan kontribusi ilmiah bahwa hukum adat Lar Vul

Ngabal memiliki kedudukan yang sama dengan 'urf atau adat dalam

hukum Islam. Hukum adat Lar Vul Ngabal mampu menerjemahkan

sekaligus menafsirkan hukum Islam, dalam artian bahwa hukum Islam

memberikan model penyelesaian konflik antarumat beragama melalui

hukum adat Lar Vul Ngabal di Kepulauan Kei.

b. Studi mengenai agama dan norma lokal (hukum adat Lar Vul Ngabaf)

sama artinya mengkaji bagaimana nilai-nilai agama dan norma lokal

Page 64: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

319

dapat berfungsi dalam studi keagamaan atau studi kebudayaan. Selain itu,

norma lokal juga dapat dinilai mampu mempertegas fungsi identitas

teologis suatu kepercayaan keagamaan.

B. Saran-saran

1. Resolusi konflik yang diterapkan oleh sistem adat Lar Vu/ Ngabal

merupakan salah satu contoh kemampuan budaya lokal dalam menangani

konflik bernuansa agama. Untuk itu kiranya budaya lokal perlu mendapatkan ... perhatian lebih serius lagi dalam rangka pembangun~ khususnya di bidang

budaya.

2. Perlu adanya pengawasan agar Lar Vu/ Ngabal sebagai suatu bangunan yang

kokoh bagi masyarakat di Kepulauan Kei tidak dijadikan sebagai alat politik,

sehingga kewibawaan adat tetap terjaga dan dihormati oleh masyarakatnya.

3. Untuk mendapatkan kontribusi yang lebih spesifik, perlu adanya studi

dengan fokus yang sama dengan studi ini, tetapi lebih berkonsentrasi pada

masing-masing substansi adat. Studi ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang lebih mendalam dari masing-masing substansi adat yang ada.

Page 65: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

DAFf AR PUSTAKA

Abdullah, M. Amin, Studi Agama: Normativitas atau Historisitas, Y ogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

Ali, A., Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis, Jakarta: Chandra Pratama, 1996.

Ali, H.A., Mukti, "Penelitian Agama di Indonesia" dalam Penelitian Agama, Masalah dan Pemikiran, Jakarta: PT. Sinar Agape Press, 1982.

Anand, Chaiwat Satha, Agama dan Budaya Perdamaian, terj. Taufik Ad.nan Amal, Yogyakarta: Forum Kajian Budaya dan Perdamaian (FkBA) UGM, 2001.

Arief, Armai, Reformulasi Pendidikan Islam, cet. I, Jakarta: CRSD Press, 2005.

Ari:fin, Bustanul, Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia, Akar Sejarah, Hambatan, dan Prosesnya, Jakarta: Gema Insani Press, 1996.

------, "Pemahaman Hukum Islam dalam Konteks Undang-undang" dalam Wahyu, nomor 108 tahun 1985.

Assegaf, Arifin, "Memahami Sumber Konflik Antar Iman" dalam Th Sumartana dkk. Pluralisme, Konjlik dan Pendidikan Agama di Indonesia, cet. II, Yogyakarta: Interfidei, 2005.

Bakri, Tamher M, Pola Penerapan dan Penanganan Pennasalahan Huk:um Nasional di Maluku Tenggara dalam Menghadapi Otonomi Daenm dan Globalisasi, dalam Erick Lobja, Membangun Maluku Tenggara di Era Otonomi dan Globalisasi, Yogyakarta: Kelompok Studi Media Maluku Tenggara Yogyakarta dan Kerukunan Masyarakat Kei Surabaya, 2002.

Ball, Nicole, and Halevy, Making Peace Work: The Role of the International Development Community, Baltimore: The Jhones Hopkins University Press, 1996.

Baqi al-, Fu'ad Abd, al-MuJam a/-Mufaflras Ii al-Alfiidz al-Qur'an al-Kanm, Beirut: lbya' al-Turats al-' Arabi, t.th.

Bashir, Ahmad Azhar, "Hukum Islam di Indonesia dari Masa ke Masa'', dalam Moh. Mahfud M.D (eds.), Peradilan Agama dan Kompi/asi Hukum Islam dalam Tata Hu/cum Indonesia, Yogyakarta: UII Press, 1993.

-------, HukumAdat, cet I, Yogyakarta: UII Press, 1983.

320

Page 66: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

321

Boelaars, J., Antropologi Budaya Pastoral Kursus I, Pineleng: tp., 1979.

Bramasti, Danang, "Dunia Tanpa Setan" dalam Majalah Rohani, No. 2 Tahun ke-52, Y ogyakarta: Basis, 2005.

Coser, Lewis A., The Functions of Social Conflict, Glencoe: The Free Press, 1956.

Chiba, Masaji, ed., Asian Indigenous Law in Interaction with Received Law, London & New York: Kegan Paul International, 1986.

------, Legal Pluralism: Forward A General Theory through Japaness Legal Culture, Tokyo: Tokai UP. 1989.

Chryshnanda, dick., Po/mas sehagai lmplementasi Com11tunity Policing, Jakarta: Marlcas Besar Kepolisian Negara, 2006.

-------, Memantapkan Profesionalisme Polri dalam Rangka Mewujudkan Keamanan & Kepastian Huklon, Marlcas Besar Kepolisian Negara, 2006.

Cottemell, Roger, The Sociology of Law: An Introduction, London: Butterwortb's: 1986.

Departemen Agama RI., Al-Qur 'an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Qur'an, 1983.

---, Kompilasi Peraturan Perundang-undangan dan Kehijakan dalam Pemhinaan Kerukunan Hidup Beragam, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama, 1993-1994.

Dewan Redaksi, Ensilclopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van Hove, 1993.

Dijk, R. van, Pengantar Hukum Adat Indonesia, terj. Soehardi, Bandung: Sumur Bandung, 1979.

Doyle, Paul Jhonson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, terj. Robert M.Z. Lawang, cet. II, Jakarta: PT. Gramedia, 1994.

Echol. John M., dan Hassan Shadily, Kamus lnggris-Jndonesia, cet. XVIl, Jakarta: Gramedia, 1990.

Effendi, R. (et. all), Teori Hukum, Ujung Pandang: Hasanuddin University Press, 1991.

Effendi, Ziwar, Hukum Adat Amhon-Lease, cet. I, Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1987.

Page 67: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

322

Emirzon, Joni, Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan (Negoisasi, Mediasi, Konsiliasi & Arbitrase), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Esposito, John L., Ed., The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, edisi I, New York: and Oxford: Oxford University Press, 1995.

Fisher, Simon, Mengelola Konjlik: Ketrampilan & Strategi untuk Bertindak, terj. S.N. Kartikasari, dkk., Indonesia: British Council, 2001.

Friedman, M. Lawrence., Law and Society: An Introduction, Englewood Cliff: Prentice Hall Inc., 1977.

Fuad, Faisal H., dan Siti Mas~ Inovasi Penye/esaian Sengketa Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Bogor: Pustaka Latin, 1999.

Ghafur, Abdul Anshori dan Yulkamain Harahab, Hukum Islam Dinamika dan Perkembangannya di Indonesia, cet. I, Jogjakarta: Kreasi Total Media, 2008.

Galtung, Johan, Studi Perdamaian: Perdamaian dan Konjlik, Pembangungan dan Peradaban, terj. Asnawi dan Safruddin, cet. I, Surabaya: Pustaka Eurika, 2003.

-----, "Cultural Violence" dalam Journal of Peace Research, 27 (3).

Al Ghazali, l!Jyii 'Uliim al-Din,jilid I, Lahore: Sind Sagar Academy, tth.

Gensichen, D.H.W., "Perang dan Damai dalam Agama" dalam Ali Noer Zaman, Ed (ed.), Agama untuk Manusia, cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.

Geurtjens, H., Uit Een Vreemde Wereld of Het Laven en Straven der In/anders op de Kei Eilanden, Teuling': Uitgevers Maatschapij's Heterogenbosch, 1921.

Glasse, Cyril, Ensildopedi Islam, terj. Ghufron A. Mas'adi, jilid I, cet. I, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002.

Gomang, R.S., "The People of Alor and Their Alliances in Eastern Indonesia, A Study in Political Sociology", Thesis, Sidney: Wollongong University, 1993.

Gurr, Ted Robert., Relative Deprivation and The Impetus to Violence, Princeton: Princeton University Press, 1970.

Guykunst, William, and Young Yun Kim, Communicating with Stranger, An Approach to Intercu/tural Communication, Amerika: McGraw Hill, 1992.

Page 68: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

323

Hamid al-, Nizamuddin Abd., Majhilm al-Fiqh al-Isliim wa Tathawwuruhu Asiilibatuhu wa Mashiidiruhu Aqliyah wa Nagliyah, Beirut: Muassasah Risal~ 1983.

Hanafi, Ahmad, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, cet. III, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.

Hanafi, Hassan, Agama Kekerasan & Islam Kontenporer, terj. Ahmad Najib, cet. I, Y ogyakarta: 2001.

Haq al-, Imam Jad al-Haq 'Ali Jad, Qadiiya Isliimiyyah Mua'assirah al-Fiqh al­Isliimi Murilnatuh wa Tathawwruh, ttp: Silsilah al-Buhfist al-Islamiyyah, 1989.

Harris, J.W., Legal Philosophies, London: Butterworth's, 1986.

Haz.airin, Hukum Kekeluargaan Nasional, Jakarta: Tintamas, 1986.

------, Tujuh Serangkai tentang Hukum, Jakarta: Tintamas, 1974.

Heeres, J.E., Docomenten Berefende de Ontdekkingsstochen van Adrian Dorstman, Beoosten en Bezuiden Banda, op Last van Antonio van Dieman en Corne/is van der Lijn Ondernomen in 1645 en 1646, t.tl. v. Vol. 6.

Heller, Agness, The Power of Shame: A Rational Perspective, London, Rutledge and Kegan Paul, 1985.

Hendricks, Willi~ Bagaimana Mengelola Konflik:. Petunjuk Prak/is untuk Manajemen Konjlik yang Efektif, terj. Arif Santoso, cet. V, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2004.

Hitti, Philip K., Dunia Arab, Sejarah Ringkas, terj. Ushuluddin Hutagalung dan O.D.P. Sihombing, Bandung: Sumur, t.th.

Houtart, Francois, "Kultus Kekerasan atas Agama: Suatu Panorama" dalam Thomas Santoso, Kekerasan Agama Tanpa Agama, Jakarta: PT Pustaka Utan Kayu, 2002.

Hugh, Miall., dkk., Resolusi Damai Konjlik Kontemporer, Menyelesaikan, Mencegah, dan Mengubah Konjlik Bersumber Politik, Sosial, Agama dan Ras. terj. Tri Budhi Sastrio, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000.

Hutapea LP., Anthony, (ed.), Studi Kebijaksanaan dan Hulaan tentang Kehutanan dan Pengaruhnya terhadap Degradasi Kualitas Kawasan Hutan di Indonesia, Jakarta: WALHI, 1999.

Page 69: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

324

IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jilid I, cet. II, Jakarta: Djambatan, 2002.

Ichsan, Malik, "Kita Tak Siap Hadapi Perbedaan" dalam Siwa Lima Ambon, edisi 16 Nopember 2001.

Idhami, Dahlan, Karakteristik Hukum Islam, cet. I, Surabaya: Al-Ikhlas, 1994.

Ihromi, TO. ed., Antropologi Hukum, Sebuah Bunga Rampai, Jakarta: Obor Indonesia, 1993.

Israr, MH., Maluku Tetap Berseteru atau Bersatu, cet. I, Jakarta: Grayuna, 2001.

Jauziyah al;., Ibn Qayyim, l'liim al-Muwaqqi 7n 'an Rabb al- 'Alamin, juz ID, Beirut: Dar al-Jail, 1973.

Kabalmay, H. Abdullah, Mengenal sisi Buclaya Islam di Maluku Tenggara (Analisis Perspektif dan Prospek), Makalah tanggal. 27 Januari 1994.

Kantor Bupati Maluku Tenggara, Maluku Tenggara dalam Angka, tahun 1999.

Kastor, Rustam, Konspirasi Politik RMS dan Kristen Menghancurkan Umat Islam di Ambon Maluku, cet. I, Yogyakarta: Wihdah Press, 2000.

--, Selamatkan Maluku dari Ancaman Ideologi Separatis RMS. cet. I, Jakarta: Komite Penyelamat Maluku, 2004.

Khallaf, Abd al-Wahhab, Mashiidir al-Tasyrii' fl mii Lii Nashshafih, Mesir: Dar al­Kitab al-' .Arabr, 1960.

--, 'Rm Ushiil al-Fiqh, cet. XII, Kuwait: Dar al-Qalam, 1978.

Khayyath al-, Abd al-' Aziz, Nadzariyat al 'Urj; Amman: Maktabah al-Aqs~ t.th.

Khuddori, M. Teologi Keadi/an, Perspektif Islam, Bandung: Tp. 1990.

Keontjraningrat, Pengantar Antropologi, cet. Il, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

----, Masjarakat Desa di Indonesia Masa ini, Jakarta: Jajasan Penerbit Fak. Ekonomi UI, 1964.

Kriesberg, I., Social Conflicts, Englewood Cliffs New York:, Prentice-Hall, 1982.

Kuntowidjoyo, Muslim Tanpa Masjid, Bandung: Mizan, 2001.

Page 70: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

325

Laksono, P .M., "Pertukaran clan Sisi Lainnya; Sebuah Reflleksi tentang Landasan Bersama Orang-orang Kei" dalam P .M. Lak:snono dkk. ( ed)., Kekayaan Agama dan Kekuasaan, cet. I, Yogyak:arta: Kanisius, 1998.

------, The Common Ground in the Kei Islands, cet. I, Yogyakarta, 2002.

Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Ummat Islam, Bagian Ketiga, terj. Ghufron A. Mas'adi, cet. II, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000.

Lederach, J.P., Building Peace Sustainable Reconciliation in Divided Societies, Tokyo: United Nations University Press, 1994.

----, The Liitle Book of Conflict Transformation (ttp., International Standard Book, t.th.

Lewis, Bernard, The Political Language of Islam, Chicago: The University of Chicago Press, 1991.

Liliweri, Alo, Gatra-gatra Komunikasi Antarbudaya. Y ogyakarta: Pustak:a Pelajar, 2001.

Lobja, F JC, "Menelusuri Sejarah Hilaai Kaneu" dalam Suara Damai, edisi IX Desember 2004.

Lukito, Ratno, Hu/cum Salera/ dan Hukum Sekuler, cet. I, Jakarta: Pustak:a Alvabet, 2008.

----, Pergumulan antara Hu/cum Islam dan Adat di Indonesia, Jakarta: INIS, 1998.

Madkur, Salam, al-Mad/cha/ fl Fiqh al-Isliim, Kairo: Dar al-Na!!dah al-' Arabiyah, 1960/1380.

Mahmasani, Sub!P, Falsahat al-Tasyrf' fl al-Islam, terj. Ahmad Soejono, Bandung: Al-Ma'arif, 1981.

Matdoan, Mahmud, Sejarah Kai, Tuai: tp., 2001.

Madjid, Nmcholish, uPrinsip-prinsip al-Quran tentang Pluralisme dan Perdamaian"

dalam Azhar Arsyad, Jawahir Thontowi, M. Habib Chirzin (ed.), Islam & Perdamaian Global, Y ogyak:arta: Madyan Press, IAIN Alauddin, dan The Asia Foundation, 2002.

--, Islam Doktrin dan Peradaban, cet. IT, Jakarta: Yayasan Paramadina, 1992.

Page 71: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

326

Marasabessy, Suaidi, (ed.), Maluku Baru, Satu Wujud Ideal Masyarakat Maluku Pasca Konjlik, cet. I, Jakarta: PT. Abadi, 2002.

Suyu.d Margono, ADR (Alternative Dispute Resolution) & Arbitrase: Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum, cet. Il, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

Mas'ud, M. Khalid, Filsafat Hukum Islam dan Perubahan Sosial, terj. Yudian W. Asmin, Surabaya: al-Ikhlas, 1995.

Meleong, Metodologi Penelitian Kualitiatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1982.

Metrokusumo, Mengenal Hukum, Yogyakarta: Liberty, 1999.

Miller, Susan, The Shame Experience, London: The Analytic Press, 1985.

Moore, Christopher W., The Mediation Process, Jossey-Bass A Wiley Company, 1995.

Mubarok, Jaih, Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam, cet. I, Jakarta: PT. Remaja Rosdak:arya, 2000.

Muhammad, Bushar, Asas-asas Hukum Adat, · cet. XII, Jakarta: Pradnya Paramita, 2003.

M~ Abd. S~ Beberapa Aspek Metodo/ogi Tafsir Al-Quran, Ujung Pandang: Lembaga Studi Kebudayaan Islam, 1991.

Mulyana, Deddy, dan Jalaluddin Rak:hmat, Komunikasi Antarbudaya, Panduan Ber/comunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya, Bandung: Rosdakarya, 2000.

Muljana, Slamet, Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara, cet. II, Y ogyak:arta: LKiS, 2005.

Nashir, Haedar, Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern, cet. II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.

Nasr, Sayyed Hossein, Ideals and Realities in Islam, London: Unwind Hyman, 1988.

Naisaburi al-, J\bii Husein Muslim bin al-Uajjaj al-Qusai, ShafJ.il! Muslim, Juz N, cet. Il, Beirut: Ibya' al-Turats al-' Arabi, 1972.

Nasution, H~ Ensik/opedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992.

Nawawi al-, Shaf!il! Muslim bi Syarh al-Nawiiwl, Juz XI, Kairo: Mathba'at al­Misbriyah, 1924.

Page 72: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

0

327

Nugaimasy al, Ibrahim Ibn Suleiman, "Perdamaian Dunia dan Jihad" dalam Azhar Arsyad, Jawahir Thontowi, M. Habib Chirzin (ed.), Islam & Perdamaian Global, Yogyakarta: Madyan Press, IAIN Alauddin, clan The Asia Foundation, 2002.

Ohoitimur, Young, Hukum Adat dan Si/cap Hidup Orang Maluku, Menado, Gadjah Mada, 1996.

---------, "Beberapa Sikap Hidup Orang Kei: Antara Ketahanan Diri dan Proses Perubahan", Thesis, Manado: Sekolah Tinggi Seminari Pineleng, 1983.

Panghoeloe, M. Rasyid Manggis Dt. Radjo, Minanglcabau: Sejarah Ringlcas dan Adatnya, Jakarta: Mutiara, 1982.

Pirie, Andrew J ., Alternative Dispute Resolution: Skill, Science, and the Law, Toronto, Irwin Law, 2000.

Pradja, Om.ho Sutya, "Hutan dan Masyarakat Adat" dalam Menggugat Posisi Masyaralcat Adat terhadap Negara, Jakarta: Panitia Sarasehan dan Kongres Adat Nusantara dengan Lembaga Pers dan Studi Pembangunan, 1999.

Qarafi al-, Syihabuddin Ahmad bin Idris, Anwar al-Buriiq ft Anwii' al-Furiiq, Juz III, Mesir: Dar al-Ihya' al-Kutiib al-'Arabiyyah, 1344 H.

Qardawi al-, Yusuf, ljtihad Kontemporer, terj. Abu Barzani, cet I, Surabaya: Risalah Gusti, 1995.

----, ljtihad dalam Syariat Islam, terj. Achmat Syatari, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.

Rahall, J.P., Lar Vu/ Ngabal: Hukum Adat Kei Bertahan Menghadapi Arus Perubahan, Jakarta: Yayasan Sejati, 1993.

Raharjo, S., Rmu Hukum, Bandung: Citra Aditya, 2000.

Subagya, Rahmat, Agama Asli Orang Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan, 1981.

Rahmat, A. Rosyadi clan M. Rais Ahmad, Formalisasi Syariat Islam dalam Perspektif Tata Hukum Indonesia, eel I, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006.

Ralahalu, Karel Al~ Otonomi Daerah di Tengah Ko'lflilc, cet. I, Ttp., tp., 2006.

Rasyidi, L., Dasar-dasar Filsafat Hu/cum, Bandung: Citra Aditia Bak:ti, 1990.

Renyaan, Ph., Rmu Pengetahuan Sosial Pulau-pulau Kei, Langgur: Tp., 1980.

Page 73: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

328

----, Kursus Adat Istiadat Evav, Langgur: tp., 1981.

----, Misil-Masiil Lihat-Dalil Sukat Sarang Evav, Tuai: Yayasan A. Willibrordus, 1974.

Renwarin, P.R., "Secuil Transformasi Budaya di Maluku Tenggara" dalam Erick Lobja dan Beno Mairuma, Membangun Maluku Tenggara Era Otonomi dan Globalisasi, Alternatif Pengelolaan dan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Wilayah di Maluku Tenggara, Y ogyakarta: Kelompok Studi Media Maluk:u Tenggara Yogyakarta dengan Kerukunan Masyarakat Kei Surabaya, 2002.

Republik Indodnesia, Undang-Undang No. 4 dan 5 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Mahkamah Agung, Bandung: Fokus Media, 2004.

Rosyadi, Rahmat dan Rais Ahmad, Forma/isasi Syariat Islam dalam PerspektifTata Hukum Indonesia, cet. I (Bogor: Ghalia Indonesia, 2006), hlm. 86.

Ryan, S., Ethnic Conflict and International Relations, Brook Field, VT. Dartmouth, 1990.

Sachedina, Abdulaziz, "Mencari Identias Islam pada Zaman Klasik dan Modern" dalam Ali Noer Zaman, Ed. (ed), Agama untuk manusia, cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.

Salam, 7-arkasji A., dan Oman Fathurrahman S.W., Pengantar Rmu Fiqih, cet. I, Yogyakarta: Bina Usaha, 1986.

Saleh, Abdurrahman, "Peradilan Adat dan Lembaga Adat dalam Sistem Peradilan Indonesia", makalah, Lombok, September 2003.

Sairin, Sjafri, Perubahan Masyarakat Indonesia: Perspe/ctif Antropologi, Y ogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Salindeho, John, Manusia, Tanah, Hak dan Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 1994.

Sarak:hsi as-, Muhammad Ibn Ahmad, al-Mabsiit, Juz IX, Kairo: Mathba'at al­Sa'ada.h, 133111912.

Santoso, Thomas, Kekerasan Agama Tanpa Agama, Jakarta: Pustaka Utan Kayu, 2002.

SayuthI as-, Jalaluddin Abd al-Rahman, al-Asybal! wa al-Nadziiir, Mesir: Musthafa Muhammad, 1936.

Schreurs, P.G.H., Kebangkitan Kemba/i Misi Katolik di Maluku, terj. Tim Keuskupan Amboina, Ambon: Keuskupan Amboina, 1994.

Page 74: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

329

Shiddieqy Ash-, TM. Hasbi, Falsafah Hu/cum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Shihab, Alwi, Membendung Arus, Respon Gerakan Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi Kristen di Indonesia, Bandung: Mizan, .1999.

---------,Islam lnklusif, cet. N, Bandung: Mizan, 1998.

Shihab, M. Quraish, Ensiklopedi Al-Qur 'an Jakarta: Yayasan Bimantara, 1996.

Schacht, Joseph, The Origins of Mohammedan Jurisprudence, Oxford: Clarendon Press, 1954.

Shan'am ash-, Subul al-Salam, Juz I, Mesir: Mushtha.fa al-Bah al-Halabi, 1950.

Al-Siba'i, Tipu Daya Orienta/is, terj. Abu Ridha, Jakarta: Media Da'wah, 1984.

Singh, Nagendra KR. Etika Kekerasan dalam Tradisi Islam, terj. Ali Afandi, cet I, Yogyakarta: Pustaka Alif, 2003.

Sinnah, Al!mad Fahrni Abu, al-Urfwa al-Adah ft Ray al-Fuqahii' Mesir: Mathba'at al-Azhar, 1974.

Sitompul, DPM., Beberapa Tugas dan Wewenang Polri, Jakarta: Divisi Pembinaan Hukum Polri, 2004.

Soekanto, Susunan dan Peranan Hu/cum Adat di Indonesia, Jakarta: Kumia Esa, 1985.

----, Meninjau Hu/cum Adat di Indonesia: Suatu Pengantar untuk Mempelajari Hukum Adat, Jakarta: Rajawali Press, 1981.

Soepomo dan Djokosotono, Sejarah Politik Hukum Adat, Jilid I, Djakarta: Djambatan, 1955.

Soendhoro, Sejarah Indonesia, cet. I, Jakarta: PT. Bahagia, 1973.

Soroush, Abdul Karim, Menggugat Otoritas dan Tradisi Agama, terj. Abullah Ali, cet. I, Bandung: Mizan, 2002.

Sou'yb, Y oesoef, Sejarah Dau/at Abbasiah, Jilid ID, cet. I, Jakarta: Bulan Bintang, 1978.

Spradley, James P., Metode Etnograji, terj. Misbah Zulfah Elizabeth, cet. I, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1997.

Subagya, Rahmat, Agama Asli Orang Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan, 1981.

Page 75: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

330

Sumarjo, Djoko, Arkeologi Budaya Indonesia: Pelacakan Hermeneutis-Historis terhadap Artefak-artefak Kebudayaan Indonesia, Yogyakarta: Qalam, 2002;

Sumannan, Anto, Hukum Adat: Perspektif Sekarang dan Mendatang, cet I, Yogyakarta: Adicita Kaya Nusa, 2003.

Sumartana, Th., "Pluralisme, Konflik dan Dialog: Refleksi tentang Hubungan Antaragama di Indonesia" dalam Th Sumartana dkk. Pluralisme, Konjlik dan Pendidikan Agama di Indonesia, cet II, Y ogyakarta: Interfidei, 2005.

Supratiknya, A., Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis, Bandung: Rosdakarya, 1995.

Steenbrink, Karel, "Interpretations of Christian-Muslim Violence in the Moluccas, Indonesia" dalam Analitica Islamica, Vol. 2 No. 2 Nopember 2000.

Suparlan, Parsudi, "Konflik Sosial dan Alternatif Pemecahannya" Jurnal Antropologi Indonesia, Tahun~ XXIII, No. 59, Jakarta: Universitas Indonesia, 1999.

Surjo, Djoko, dkk., Agama dan Perubahan Sosial, cet. I, Yogyakarta: LKPSM, 2001.

Susanto, Astrid S., Komunikasi dalam Teori dan Praktik 2, Bandung: Bina Cipta, 1977.

Suseno S.J., Franz Magnis. "Pluralisme Agama, Dialog, dan Konflik di Indonesia, dalam Mochasin dkk., Pluralisme, Konjlik, dan Pendidikan Agama di Indonesia, Yogyakarta: Institute DIAN/Interfidei, 2005.

Sutiyoso, Bambang, Hu/cum Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, cet. I, Yogyakarta: Gama Media, 2008.

Pulungan, Sayuti. Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah: Ditata dari PandanganAl-Qur'an, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994.

Syalabi, Abmad, Mausiiat al-Tiirikh al-Isliiml wa al-Hadhiirat al-Isliimyah, Jilid V, Mesir: Makkabat al-Na)!dat al-Misr, 1977.

Syalabi, Muhammad Mushthafa, Ushill al-Fiqh al-Isliimi, Beirut: Dar al-Nahdat al­Arabiyah, 1986.

Syarifuddin, Amir, Pembaharuan Pemikiran dalam Hulcum Islam, Padang: Angkasa Raya, 1990.

Syatibi asy-, Abu Ishaq, al-Muwiifaqiit fi Ushul al-Syarl'ah, Juz II, Beirut: Dar al­Ma'rifah, 1973.

Page 76: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

331

Thalib, Usman, "Perlawanan Rakyat Banda terhadap Kolonialisme" Skripsi, Ambon: UNP A TTI, 1984.

Ter Har, B.,Adat Law In Indonesia, Jakarta: Bharatara, 1962.

-----,Hu/cum Adat dalam Polemik llmiah, Jakarta: Bhratara, 1973.

Tilly, Charles, Conflict and Collective Action, London: Sage Publications, 1981.

Tim Satgas Gereja K.atholik, Laporan Kronologis Peristiwa Kerusuhan, Data Korban, Data Pengungsi serta Data Lainnya Akibat Perang Saudara di Wilayah Adat Lar Vu/ Ngabal, Ambon: Perpustakaan Rumpius, t.th.

Tim HuMa, "Seminar Peradilan Adat dan Lembaga Adat", Maka/ah, Sanggau K.alimantan Barat 10 Desember 2003.

Tim Sosiologi, Panduan Be/ajar Sosiologi, Jakarta: Yudhistira, 1995.

Tontowi, Jawahir, Law and Custom in Makassar Society: The Interaction of Local Custom and the Indonesia Legal System in Dispute Resolution, DesertasL Sidney: University of Western Australia, 1997.

----,Hu/cum, Kekerasan dan Kearifan Lokal, Yogyakarta: Ull Press, 2005.

----,"Reformasi dan Kompilasi Peraturan Hukum Kerukunan antar Umat Beragama" dalam G. Hanafi Sofyan (ed.), Indonesia dalam Transisi, Australia, Halmahera Foundation for Indonesia-Australia Society, 1995.

Trijono, Lambang, Keluar dari Kemelut Maluku, cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Turmtizi at-I, Abu 'Isa Muhammad bin Isa bin Saurah, al-Jiimi' al-Shah.i!J, Bairut: Dar al-Fikr 1408/1988.

Ubro, Boetjoe, Risa/ah, Zwolle, I Maret 1986.

Undang-undang RI., Nomor 5 Tahun 1979.

Widnyana, I Made, Kapita SelekJa Hu/cum Pidana Adat, cet. I, Bandung: PT. Eresco, 1993.

Wahid, Abdul dan Anang Sulistiyono, Etika Propessi Hu/cum dan Nuansa Tantangan Propessi Hukum di Indonesia, Bandung: Parsito, 1997.

Page 77: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

332

Wignjosoebroto, Soetandyo, Dari Hukum Kolonia/ ke Hukum Nasional: Dinamika Sosial Politik dalam Perkembangan Hukum di Indonesia, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 19995.

Winarcli, Manajemen Konjlik: Konflik Perubahan dan Pengembangan, cet. I, Bandung, Mandar Maj~ 1994.

Wouden, F.A.E van., Ties of Social Structure in Easten Indonesia, terj. Rodney Needham, The Hague-Merthinus Nijhoff, 1968.

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, cet. I, Jakarta: Raja Gra:findo Persada, 1993.

Ytisuf, Abu, Kitab al-Kharriij, Kairo: al-Mathba'at al-Salafiyah, 1352/1933.

Zahrah, Abii, Abii Hanifah Hayiituhu wa 'Ashruhu wa Fiqhuhu, K.airo: Dar al-Filer al-'Arabi, 1974.

------,Ushul al-Fiqh, Mesir: Dar al-Filer al-'Arabi, 1958.

-----,lbn Hambal H,ayiituhu wa 'Ashruhu, Arauhu wa Fiqhuhu, Mesir: Dar al-Fikr al-Arabi, 1947 hlm. 370-371.

Zarqa', Mushthafa Ahmad, al-Madkhal 'ala al-Fiqh al-Am, jilid II, Beirut: Dar al­Filcr, 1978.

Page 78: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

:;'::

.. ~ n--------------~ ~ ati· .

! .

. KEP. • •• : • ELONG

TALAUD

P.sAi.~~I· ••

I · ,r.SANG!HE •••• ••.

Y'"' '1~Wi:~~:-§ulawesi L "?Rt"'0

'.;• / ~Sj>PlEMBEH /~· '

PROP.7/1 SU LAWE UTARA

./'"'··---'·

L a u t

Ma l u

J

' ii . l

p P.KAL.EOUPl;J

nP.TOMEA

<:i P.BINONGKO

i ,.

·-.·:.r- ,,,,..---.,. '. ,,,,, ,,.

101-1!'.!!!!2.:!~~.,L,t--l-~~---I-,~--~--'_;.:__~~~~~~-.:.,,_,~~~,-,-::.,.~~-

\ ~ , 1.10'

333

(1

.......... _ ..

· . .......

.. , ..

Page 79: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

The Kei Islands

0

N

s

Ngayub

Q v Wetir

es Tanlmbar Kei isl

30km

f\ Mas isl. ()'9

() Dulah isl. (J., Tamadan

Fer

Adapted From Kaokano, Indonesia, NO 1301 -Sb53 U.S. Army Map Services, scale 1:1.1000000.

334

Mata ho lat

Page 80: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

335

Lampiran: 2

BEBERAPA ISTILAH BAHASA KEI YANG DIPAKAI DALAM DISERTASI INI

Ain ni ain Aivav Ai Vovan

Ang waring At Foing Fo Kut at Fao Fo Bang/u,

Baran yaan war

Belong Dadawad Dir u ham wang Dada wad

Dir u ham wang

Duad DitRangil DitSa/anas

Duad Lar Vuan Ena/abak

Evav fam

Fadan na-tetat vanga

Fit Fuun Han/i/it

Harta I Bu/ihir Ni Minan I Umat

Haung hebang

Hawear Balwirin Hawear = yafar Hukumdolo

= Kita adalah satu = Kayu dan Babi = Tempat yang dilindungi oleh pohon kayu yang

rindang = Adik dan kakak = Dalam hidup dan kehidupan masyarakat

Kepulauan Kei bersatu dalam suatu ikatan persatuan dan kesatuan yang kokoh

= kekerabatan tradisional antara dua rahanyam berdasarkan mitologi

= Perahu tradisional Kei = Gong

pemuka dan pembahagi = Gong pemberi rejeki, nama gong yang

diberikan oleh raja Vatlar kepada Fenfaan sebagai pembantu (marinyo)

= Pemuka, orang yang berdiri di muka perahu belang

= Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa) = Namaisteri dari Kasdev = Putri Raja Tabtut yang kawin dengan Arnuhu di

Danar = Tuhan matahari dan bulan = Meraih dan memeluk; Sasa sor fit hukum

Hanlilit = Kepulauan Kei = Gabungan dari beberapa Yante, mata rumah,

marga = Membunuh, memotong, Sasa sor fit hukum

Nevnev = Tujuh = Pertempuran = Bagian Hukum adat Lar Vu/ Ngaba/ tentang

kesusilaan = Harta hanya merupakan suatu perhiasan belaka

dan tidak abadi, sedangkan manusia (persaudaraan) adalah hal yang sangat suci dan

= Mengancam dengan rencana jahat; Sasa sor fit hukum Nevnev

= Hukum tentang keadilan sosial = Keranjang dari daun kelapa mudalsasi = Hukum yang identik dengan Jailolo dan Temate

Page 81: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

Hira ni ntub fo I ni, it did ntub fo it did

lri-iri Iri-iri mas enan

Iri-iri nuhu duan Itbor

It kulik af a borbor

It liik kan hira ni afa, tefeen it naai/

It lavur hira ni afa

!Vav Katorang KenSaFaalc Kevbangi/ Koi-maduan Ladawar

Lar Vu/ Enturak

Lar Nakmut ivud Lar Vu/ Ngabal

Leb Le/ad ain fo mahiling

Ler Let Antub Ne Dud An Dir,

Lim Itel atau Lor Lim

Lor Labay Ludluduk Maduan Ma mdok mur mam baing ran

336

= Mililc orang lain tetap menjadi milik orang lain, mililc kita tetap miliki kita. Pasal 7 huk:um adat Lar Vu/ Ngabal

= Kelas rendah = Hamba sahaya yang dibeli atau ditebus dengan

harta = Hamba sahaya penduduk asli = Kita mencuri; Sasa sor fit hukum Hawear

Balwirin = Menyimpan barang curian; Sasa sor fit hukum

Hawear Balwirin = memungut barang milik orang lain, tetapi tidak

mau mengembalikan; Sasa sor fit hukum Hawear Balwirin

= merusak/membinasakan barang milik orang lain; Sasa sor fit hukum Hawear Balwirin

= Dia ada di sebelah Utara = Kita orang = Sama-sama menang dan sama-sama kalah = Memukul; Sasa sor fir hukum Hawear Balwirin = Orang yang memberi dan yang diberi bantuan = Nama pohon yang biasatumbuh di pantai,

pohon berdaun lebar dan lebat. Hukum adat Lar Vu/ merupakan kaidah-kaidah hukum pidana

= Darah tinggal dalam peru~ jangan membunuh = Nama hukum adat Kepulauan Kei, darah merah

dan tombak ( dari) Bali = Imam = Leber kita dihormati; hidup manusia hams

diluhurkan. = Ilcanpaus = Perkawinan adalah suatu hal yang mulia dan

sakral. Oleh karena itu pemi1ihan jodoh harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan oleh adat

= Nama kelompok masyarakat yang pada mulanya terdiri dari lima (lim) yang menerima hukum Ngaba/

= Kelompok masyarakat yang netral = Hukum yang menenggelamkan pelaku di laut = Pihak yang memberi bantuan kepada koi

Pemimpin hams mampu bertindak mendahulukan kepentingan masyarakat dari kepentingan pribadinya dalam melindungi dan mengayomi rakyatnya dari bentuk ancaman dan

Page 82: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

Mangohoi Maren Marin = marinho (Portugis) Marvutun Marvutun Jo ivun Masahenan

Mas a yang vot

Mas tahil tel Mas Tom Ronmam Mel Yanan Ron Mat, Vo Nan Ve/ Wahan Soin Foflat Bo Uran

Mav Mayor = mayores (Portugis) Mel-me/

Mel Bali Sumba Mel Seran Wadan Mel TaiRoo

Mi tu Mituduan Moryain Jo ke/mutun

Moar atau Muar Muur nar - suban Jakla

Nevnev

Ngaba/Duan

Ngabal Enadung

Ngun Ngod Rat Ngod Vav

Nuhuroa

gangguan = orang kampung (penduduk kampung) = Mel-mel dan Ren-ren, bantu membantu = penjaga kampung = Orang asing, pendatang

337

= Hamil di luar nikah, Sasa sor fit hukum Hanlilit = Ernas penawar, narna emas yang dibawa

sebagai materai pengangkatan Balulab sebagai raja, tetapi ditolak sehingga diberikan kepada Baidu Wahadat di Namser

= Nama lain yang diberikan kepada emas a henan karena waktu emas itu tiba di Dullah Laut sementara bulan purnarna ( emas bulan purnama)

= Emas murni yang bertahil 3 = Di dalam mempertahankan hak dan kebenaran,

membela dan melindungi harkat dan martabat kaum wanita, masyarakat Kepulauan Kei sanggup mengorbankan nyawa dan merelakan harta bendanya

= Negeri asing = Penguasa = Nama tingkat masyarakat Kepulauan Kei,

Bangsawan = Bangsawan dari Jawa, Bali, dan Sumba = Bangasawan dari Seram dan Banda = Penyerahan secara mutlak kepada pendatang

untuk mengatur segala sesuatu = Berhala, Ilah = pemilik atau pelayan dari Mitu = Rumah tangga harus dihormati; hukum adat Lar

Vul Ngabal pasal 6 = Nama bukit di pulau Kur = Mengata-ngatai orang, menyumpah orang; Sasa

sor fit hukum Nevnev = Bagian hukum adat Lar Vul Ngabal

tentanglcehidupan sosial pada umumnya, clan khususnya tentang kehidupan manusia.

= Imam pada masyarakat Lorlim yang tugasnya membawa persembahan kepada hukum adat Ngaha/

= Hubnn adat Ngabal merupakan kaidah-kaidah hubnn perdata

= Pembicara yang berbicara atas nama pemerintah adat di dalam suatu sidang adat

= Nama lain pulau Kei Kecil

Page 83: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

Nuhutavun Nuhuyut Ohoi 0 naa faruan mvel sil (di tengah sebagai persembahan)

Oranglcaya Orsiw Patasiwal Orsiuw Patalima!Lor Lim Rahanyam Rahan Teiran

Raja Baidu Wahadat · Raja Tovle Rat Rek Jo mahiling

Ren-ren

Sasi Sasasor fit Sisaf

Sob lor Suruk afferak Taan rereang it ot afa waid

Tavur solor

Tajlor Nit it Sob Duad,

TavurSolor Teabel Teran Leh

Tertaw

Ti-midir u umfar horan (di depan membawa tombak)

= Na.BU! lain pulau Dullah = Nama lain pulau Kei Besar = Kampung

338

= Pengakuan atas kedudukan spiritual, yang menjadi perantara antara para leluhur dengan keinginan masyarakat dalam upacara-upacara adat, dan juga memberi fatwa keagamaan

= Kepala Dusun = Kelompok kerbau Sembilan = Sembilan Pemangku Adat = Lima Pemangku Adat = Rumah bapak = kekerabatan bersifat tolong menolong atas

kerelaan = Pemegang kedaulatan raja Orsiuw = Pemegang kedaulatan raja Lorlim = Ratu/raja = Batasan bros diluhurkan, dihormati; Hukum

adat Lar Vul Ngabal pasal 5 = Nama tingkat menengah dalam masyarakat

Kepulauan Kei = Larangan = Kesalahan bertingkat tujuh = Memanggil dengan mendesis atau melambaikan

tangan = Pennohonan ampun masal = Kelewang, pedang pemotong = Makan upah tanpa bekerja; Sasa sor fit hukum

Hawear Balwirin = Kulit siput yang diberi lubang lalu ditiup

sebagai tanda pengumpul orang Setiap akan memulai suatu pekerjaan, masyarakat Kepulauan Kei harus mendoakan agar orang yang telah meninggal mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan, memohon agar pekerjaan yang dilakukan mendapat restu dari Tuhan dan memperolah basil yang baik

= Terompet dari kerang laut = Perjanjian yang diikat oleh aliran darah = Orang yang membawa persembahan kepada

Duad (Tuhan Yang Maha Kuasa = Persahabatan antara kelompok Orsiuw dengan

kelompok Lor Lim = pemimpin harus selalu berada di depan dalam

memperjuangkan kepentingan dan nasib rakyatnya

0

Page 84: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

Ubyaan Ubmatwaan Ubwarin Ul nit en.vii atumud

Uud entauk atvunad

Uun matan (kepala dan mata)

Ulun Ohoiten

Unennean Uun enlai, welan nanorang (kepala merayap, ekor mengikutinya) Uun enlek(kepalajatuh)

U'un Turun F'en

Varyatad

Vi/in

Vut Vutfaak Vutwau Warin Wiska

Yqfar Yante Yanur

= Anak sulung = Anak tengah = Anak bungsu

339

= Kulit membungkus badan, jangan memfitnah; pasa1 3 hukurn adat Lor Vul Ngabal

= Kepala bertumpuh pada tengkuk, menghonnati atasan, orang tua, pasal 1 hukum adat Lar Vul Ngabal

= Tokoh-tokoh dalam masyarakat adalah pembawa suara rak.yat dan bawahannya; merekalah kepala dan mata masyarakat

= Imam pada masyarakat Kerbau Siuw yang tugasnya membawa persembahan kepada hukum adat Lar Vu/

= Enam orang pemangku adat Tingkah laku atasan cliikuti oleh bawahannya

= Karena insyaf akan kesalahannya dan merasa malu, orang menundukkan kepala. Kepala seakan-akan harus menanggung kesalahan (malu) demi seluruh anggota tubuh

= Penasihat kampung yang terdiri dari tua-tua adat dari dua kelompok ( Orsiuw dan Lor Lim)

= Menginginkan barang orang lain secara tidak sah

= Harta kawin menurut adat masyarakat Kepulauan Kei

= Sepuluh = Empat puluh = Delapan puluh = Aclik = Petugas yang menjaga agar tidak terjacli

pemberontakan = Keranjang dari daun kelapa muda = Keluarga = Anak-anaknya (ketunman)

Page 85: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

Lampiran3:

No. Foot Note 23

24

30

31

No. Foot Note 25

25

Nama surah/ Perawi

Q.S. al-A'raf(7):

199

Bukhari

Q.S.Asy­Asyiira (42):40

Q.S. Asy­Syiira (42):

37

Nama surah/Pera

wi

Q.S.Ali 'Imran (3):

19

Q.S.Al­M!'idah

(5): 3

340

AYAT-AYAT AL-QUR' AN DAN HADIS YANG TIDAK DITULIS DALAM TEKS

BAB I

Teks Ayat/Hadis dan Arti

,_;1l4 :,:312 'Yj ~~ JJ:i ~ ;._:JI &.!'Y ~ ,.. .. ~l\,, • f J' tt,,' a; :lj ... · ~~ .. a... ·J .. ~ - ~ . 0 ~--. ~ ... r-J r--' . J . .J' • -.r ~ "' cJ'2>.) • ~ i.J. -.J (./' ,, , ,, ,, ,. ,,,, ~-,. ,. ., ,,,, ,. ,

•• • 0 , .....

0 .r->- ~ ~.fl Janganlah engkau menjual buah-buahan kering (tamar) ... ~paf muncul kesempumaannya dan jangan pula menjual tamar dengan tamar, Dari Zid bin Tsabit berkata: hal itu telah dibolehkan dalam baii' al-iiriyah dengan buah­buaban mentah atau kerin sedan lainn a tidak di lehkan

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik. Maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.

dia tidak men · zalim.

0J~~ 1_,: .g.i ~ 1~11~>-il~r}jl.Jf.?;:,_,:l::~;)!.~lj Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan­

uatan k "i, dan abila mereka marah mereka memberi maaf.

BABil

Teks Ayat/Hadis dan Arti

~ ~ ! ~1 ... ,".?tfi ~ I ..-: .i.jjl01=t.I ~ ... _;.1 ~.~I SI.).;; ..-: ~~ 1 ... . ~ ; ~ 'YJ -... 'J J ... ... ......:...t..... u ... ,.... • ,,,.,, " .;i,1 , ,.. .a.· ·~ ... • •J • , -

ut..::J.t .. .. ;.Jst ~ u. ~I ~tit·:.<-: · ... ... • -;"' l.'.X " '-'I .. ; t;. ,, ... C:-.? ....::...>r .. .... .:~.:rJ ~ •• ~ ~ . Sesunggubnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah dll>eri Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. l>aranpiapa yang kafir terbadap ayat-ayat Allah maka sesunggubnya Allah

hisat>-:

I'.: . .) ~.1~- I • . ...... _.... • ~, .. ~<.;.:'; • .). • .. I .... _..., fi.. -' ... ~ .. ~, ,. ~...... , .,,,., , ~ ~-• • .. fi..

'°"II, r-. ~.)J ~ - IJ r--=, r~ ., • - ~-~i. :&r~.,i :~~~-=£ ~ ,:.;:;.£·'~ta ;..r. :i ~J.)_,.- ""f" ~j'T' • ~ ~ ~

pada bari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku­cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan teJah Ku-ridhai Islam itu jadi agama

. u.

Page 86: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

26

29

53

53

60

61

Q.S.Ali 'Imran

(3): 85

Ali 'Imran

(3): llO

Q.S. al­Baqarah (2): 125,

Q.S. al­Baqarah (2): 127

Q.S. asy­Asyilra (42):40

Q.S. YOsuf (12): 92

341

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaldah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang­orane yang rwri.

Kamu adalah urnat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ~a'rut: dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yangfasik.

-., .. , J:e " " , , .,, <# • ~ ~,.,. ;19 t ~ .,,, ,$,,,.. ., , ,,,. , , .. ,.,. ,. "",,,,. ,

6¥j ~ ~'.}.j~l.L ~ IJ#lj G...lj <./'G.1! ~~~I ~ ~Jj , .., ~ ... ·~ -~ , "' t .,,, ,

:?~'F_,,,,~,,,~UJ!;s;.Gikv'~JJ~9.1J1

Dan (ingat)ah), ketika kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan jadikanlah sebahagian maqam lbrahimtempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah nunah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, vane: ruku' dan yang suiud".

M ,

~r~f~1 "fu .. "";~I.!! ..... ,-·~· lJi,;...:jr ~ ~1-:;•rA ...... 1 !i· ... ~·-:; c::-- ... ... ~ u~ ...... -· ~ ... 'Y"' ... J. ... c'.>' v

_;_~;ii

Dan (ingatlah), lretika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kannj. sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Meruzetahui".

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Maka barang siapa memaatlcan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. ,., · _ dia tidak menvukai oran2-01'81l2 van2 z.alim.

,.,. ' , ... ' ,.,. , .- •.I , "' ,,,, ,,, ,,, ""': •"'ti ..... ·t' ... ·c-i~t ........... _ ... ,, "c?I::. ... •· ~ 'tl.i ~ .J' ~J .JAJ r ~ rJ#' ~~ u

Dia (Yusuf) berkata: "Pada bari Ini talc ada cercaan terbadap kamu, mudah­mudahan Allah mengampuni (kamu), dan dia adalah Maha Penyayang di antara para ".

Page 87: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

No. Foot Note 77

78

78

78

87

Nama surab/Pera

wi Q.S.Al­Hujurat (49): 13

Q.S.Al­Mujidalah (58): II

Q.S. Az­Zukhruf (43): 32

Q.S.Az­Zumar (39): 9

Q.S.An­Nisii' (4):

92

342

BAB IV

Teks Ayat/Hadis dan Arti

.. I ""1·-~,. "'".! t.T"'~ ... IS',~ "..<:.~!:~ ... I;.', ... . <-. • <.:~I! .~,I , ... , ... , ,_,,_ ... V.t ~JI.A:.! ~l.:J'J U,,..... r..!.:...-:--'J ($''J 1~ ~ ~ UJ U"'L:.J '1:,~

• ... ~· ...... , ,II _. I ... ~, ..... ,1 a.11 ... ~, ... ... • '1 • 41) • • , •• 41) .J.U;. ,- G-.ft;"' -... u, ... ... ~

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku­suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di\antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesun22Uhnva Allah Maha mengetahui lagi Maha Me112enal.

• ,. ,. , ,.. "' ,. ,,,,., E. , ,, • •J. , ',. ""' ":. < ...... ,,,,. ,,,. 1(., ,,,,# ,, ,. ~ v~ ~ 4U!J ~.J~~l ljiJI l)!.~lj j-~ l_,.:...-1; D!~l 4UI r:j/.

•.. niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui ana vane: kamu keriakan.

,, ,,, .. ,,t!.:."" v~ ... .?-

. . . Kami telah menentukan antara mereka pengbidupan mereka dalarn kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sel;>agian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.

yY~il)_;f 1~ ~j A~_,.:1::; ~ ~;"~~~Ii tS/ •?j.A Ji ... Kattkanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang­orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang daoat menerima oelajaran. -'~,, ,::-1~l,_;..~~ .. l:i.,.,.~,~~I~~ .. l~;:.f. ~~t ~ tf~--}:J J .ft.~ ... :JA '-"""' i:,r-J , ... Y ~ u ~.,-:,, .....:,_) 'J

... -, , .. , ... ... ... t.1 , - '-:::~ ' ..... ' ' ~ ' ,._, ~ i~ ~~~...:::,tr v}t ~~vi ')J ~t JJ ~ ll~j ~j.. "'"" ":JI , ""' ~,,,,., • J _,.,,, • :: ,,,.,,,., ,,,,. , _, , ' ...... :: .... J • ,,,-: JI ,, J

4:!~ J'r:.: ~" r 4='· !!...-y ~ .....:,_)~ vj, ~;.. }:JJ .r..~ ~;.. '" ""' ... , ... , .... , ,. -fl, • ,, .... f .... -,

~·- .'"' ~ • ''• ~ ~:1 "'• -~~a ........ • i_ ... 4 Ttt~ lY ~ ~-*"' r -... :- -i-~ ~,.. ~J.r..;-J ...... u,

"' A ~ , "' , n""" ,,...,,,. ,;;. -S""" "" '•-?• ~ 4UI .....:,_)C j ~I &

Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (bendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) · bersedekah. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damat) antara mereka dengan kamu, maka (bendaldah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan bertmut-turut untuk penerimaan Taubat dari pada Allah. dan adaJah Allah Maha Mengetahui Jagi Maha BPft....,_ft

Page 88: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

Ill

112

113

No. Foot Note

19

24

25

28

Q.S.Al­Mujadalah.

(58): 3

Q.S. Al­Baqarab (2): 226

BukharI

Nama surah/Pera

wi Q.S.An-Nisa' (4):

36

Q.S.an-Wtsa' (4):

13

Muslim

343

l!T;::: · f t·i. - ~'i, ",P 1 -'ti t,;J-: ~ ,, .:t • W .. -: ~6'~:-: ~ 1i' • u ~ ~ p.J J .fl. '.Y , uJ ~ ~ tr~ , ~ uJ , • i:t-~ !J .... J# ,,,. ,,, >,,,.,,,,. .,,. H""' .r:.. - ,,,,. .,~_, II'.·£...·

. c,:,-1::-:~4\ll' ....u • _ti';;._-· ·~' ft;> .,,..._.., .: !j - .: .......:...> ,,.,-,, ,

Orang-orang yang menzbihar isteri mereka. Kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa

kamu ·a1can. , , ..tl!J '$ , _,, , ' ' • ' , - "' , , .:-,, "-":.AC.J:ill .1:. "1.9 .u. ,t1~·1' '•• w -:._t'i ~ .llJ

~ J J.r- ur J'- ur r , u 1...14'..J' ~ , ~ ()y" i:,r.., ,

Kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya dt"beri tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), maka sesun Allah Maha Pen un la · Maha Pen a an .

<-: 1~-- J ... ~ .. --- ci 1-:1-..L .. · ·r~1\ t9-~J\ .r J I..]"" J J ~ ~ . IJ4' .r' .re-" tJfJ ,,,,,. ; ~ ,,, ,,,,. ,,,,.

Berikanlahfardid (bagian yang telah ditentukan dalam Alquran) kepada yang berhak menerimanya dan selebihnya berikanlah kepada keluarga laki-laki

terdekat.

BAB V

Teks Ayat/Hadis dan Arti

I~~. ~ lj p ~j ~ i_,~,~ C.tj

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun .•.. , , .. , ~, ,.- .. , ,.,:,, , ,._,,,, , , ...... ,..- ,. ,. , -~ ~ .....J _r.cj ~ ~~ ~,-.Jj di &- ......:f J ~I .lJ..l> -1""1~

, ~r-e._ ~i ~n·1' ~ :: • ~ 4J.. ..... ~~i ., Jyw , ~ ~ -:.,..>!.,, JiJ (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnva: dan itulah kemenan280 yang besar.

Barang siapa yang menutup aib seseorang di dunia, niscaya Allah akan menutuo aibnya di bari kemudian

Q.S. at- J _id jf ~~I ~i:; j:i ~ ~f J~~j ;:it J&. 1-:i;L '11!•1 j;.f ~ · Mi'idah "' , , ,

(S)·.32 If:~ , ~i·'~ f~~ t.A~f ;,, .~ : , l!Ji l::i ~~ • ·~i ., • (..}" ~ - (JAJ ~(..}" v- ~J ( :- ,,,. , • -"' , .. ~ , ~ 'I' ,,,'"' , , ,. - • ,,, ,,,

S'°j~I J -1""1!·~ ~ ~ ~ uj ~ i;: •\.'~ W.:..j ~;t.;.. .ilJj ,,,.,., ' . ,,,

......:...>,ir-1

Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu

··(membunuh) orang Iain, atau bukan Karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia Telah membunuh manusia seluruhnya dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah

Page 89: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

34 Q.S.al-

37

68

·. Ntir(24): 31

Q.S.An­Ntir(24):

27

Q.S. an­Nisa' (4):

59

344

memelihara kehidupan manusia semuanya. dan sesungguhnya telah datang J · kepada mereka rasul-rasul kami dengan (membawa) keterangan-keterangan .j yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sunggtih-sungguh .. melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.

-~ '<~~' - ~ ~~i--, ......:...) , ~.....:...J~.,.-

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah. Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

-~~":'~,~/.~,<l,11,. ~, ,.E,.,t . ..u· • • .• •.) 1:1-... , ......:...) ft> ,. ~

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. van2 demikian itu lebih baik ba2imu, aear kamu (selalu) iru!at.

.II t' ,. ,. E -:..-..... • .. , .. ,. , ·'_,I ,., .. , .. ,. I Ir. , ft> '1!!•;, f: ~I ~~lj '11~ uB.9 (£ uj <J,...;t~ '11' Jj o~~Ji 'i?

- , ... ,,., ~ ... fi i;r>-lj

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan bari kemudian. yang demikian itu lebih utama <ba2imu) dan lebih baik ala"batnya.

Page 90: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

No. Foot Note ll

13

13

13

17

Nama surab/ Perawi

Q.S. at-Taubah (9): 5

Q.S.At­Taubah (9):6

Q.S.At­Taubah (9): 12,

Q.S.At­Taubah (9): 29

Q.S.Al­Baqarah (2): 190-

191

345

BAB VI

Teks Ayat/Hadis dan Arti

~ 1,illr_, r:-~t ~,il-_, ~,.~.t.t~j ~ ;:,;Fi 1_,iilli f '1 .AL ~i ~11~J.i-kj j_# Zi~J ~ ~.;' l.,kJa~_}lll~l;js;'i!aJIJ;uf_,l_;.t .;,}iE~;: J.'=.

Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mend.irikan sholat dan menunaikan 7.akat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan[631]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

, ... ' '· ,. f , .Aoi# .,, .,, ..,, ' fi , ... '.,,. .. ' -::u· "•'-:: ... -· ·1:-.I<''•'•"' ... i-i':::-1 --<-~:11-·--1·1-~·,) ,.u..u ~ ...w ~ r ~i.$>" o;e- .bJ~ ......:.JJl,.,r- ~ ..._ Op

--: ~ ~1:: ~J#.·..i. 4, --.:..) - r .r """ ; Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firm.an Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.

":l ~J }bJi ~f i:;l:·ii ~? J i,~;1,3 ~* ~ o; ~ f:· ~f i~ op - ''·' r ti;f • ~I, --'1 .........:....>~ .>fo'~

Jika mereka merusak: sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat •· ' ianiinva. rurar sunava mereka berhenti.

.,,,,,,,,... ~. ,.

.........:....>-'~ Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada bari kemudian, dan mereka tidak mengbaramkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang dt'berikan At-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

,.,.,., -"'•>l""I ,<t,,f."'*' .,,,,.,,-J .h,,,,,, -~tf"" " •'"" ~~I~ .i.Wl.......:..,.>J !j..laj .ij.>N_AAc:t,Ul~l~Jl_,l;aj

l. 1:-;, i.., I ... I~ ... !• t"" r. ~(' , - t f • " •"' , , • 1 1 ,,. ,, , • " , f!;"" ~I~ .J.!.I ~lj r-~ _r~ ~ ~ !'°"'~ .f'"IJ r--~ ~ ~~IJ

!1?.- ~·.:6 ... ~)ili ~ ,,M v}i ~ ~ ):·~ ~ .,,-1).1 ~ ~ ~ ):·'5 ~j O!~

Dan perangiJah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang~rang yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar babayanya dari pembunuhan. dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Harani, kecuali jika mereka memerangi kamu di temj>at itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunub1ah mereka. Demikanlah balasan basd kafir.

Page 91: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

19

21

21

42

42

46

46

346

• iii . . ~ •I;.. ;&l~.1-:; I , .r. • ~t < ~1=.i~-= ~ '; 1-l Q.S. Al- JI., ..>!'.r41 u-- up ~ r-f' .: ~ -it-, , v::-Ha •• (22)• . ,. .., • , , -L ,. }. , ' ~f f ·.r.. W . 'i1JI Jil "·~ ~.._,, l1lt,·1 1.:1: • I ~I::· .~ .'.). j, ~ ~ .lll

39-40 4.)" - e: ,,,._, u r= .......:_) J rr ~ ~~- ~. ir. .r i:t,

Q.S at­Taubah (9)

: 38-39

Q.S. at­Taubah (9): 41,

Muslim

Q.S.AJ-Ahz.ab

(33): 21

Q.S. Maryam (19): 36

Q.S.AJ-An'lm(6):

108

~~ ,,,,. ,J ,.# ,,, .. • , ...

~ 'l,'lt,Jfa" .,, ,,_ ~~----, -- ·---'I ., ,., ~ 411 _,. ~· ..:.i·- 'J /#-'• ~· . ..::...e.l.A '~ , • , , ~ ., - ~ .,, .._-,v I...:""'° , T ·.: ~ j , I, l' -;1-~"1 • ,L .. n, , , ,_..,, • _,_, _ _,,, Jl..f ~ r 411 ......:..J, ~~ ,:,ro 411 ~.J

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan sesungguhnya AJlah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang Jain, tentulab telab dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, nunah-rumab ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat la2i Maha Perlcasa.

... , # ,

j ..ti ... ~ _JI., ~__,....,

Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia Ini (c:hl>andingkan dengan kehidupan) diakbirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang. niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha K.uasa atas se2ala sesuatu.

'-"' • , , - ,,,, ""' , , t , •I 1 , # ,,,. "' ... 1 , .. ·I ~.Ct .~ ~<··~ 4111 I - -• ~< .A·.1- ~4..lr' Lt ...ui;..- ' 1W' Ulb- . 1·.1 u, r-- ..?" r---=- , ir-r" ~ r-~ 'J ~_,...: 'J--y-· 'J .J ~ , 'J.;::-

- 'J :1:~ ·~-~ ~ ~

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik • · iika kamu M • ui.

' ' 0 T _;JI 0ts"' r.L. J ~ 4'111 ~ 4'111 J _,..., J ~ 0µ Sesun • _ akblak Rasulullah saw adalah al-Our' an.

.;~~= • ~ i~ 1-LA ~_,~ti~:; "'=':&I oJJ Sesungguhnya AJJah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah dia oleh kamu sekalian. lni adalah jalan van2 lurus.

Page 92: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

347

Danjanganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa -_ pengetahuan. Demikianlah kami- jadikan setiap wnat menganggap -baik -pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali k Jalu dia memberitakan keoada mereka apa yang dahulu mereka keriakan.

46 Q.S.AJ- jj-~- ~.) jj e_:,r,-.;~i J~P. ~ ~~b ~ t~.: 1:!;; ~f $! Haj (22):

' ">-~.._J.u 67 , -Bagi tiap-tiap umat telah kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) Ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesunggubnya kamu benar-benar berada nada ialan yang lurus.

47 Q.S.AI- -; , ... ~I blj Ji bj l;it.i ~- ' ,:,, -f GI : .ll~ Baqarah

O~J,., , ,, ~~ ,()!.,

(2): 256 (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, _ mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".

48 Q.S.AJ- , :.1-. i)ti-.::::.,_,~r ~ tL'- 11.!J b:,J.~j~i ~ ~_,: ::; J~I ~'' ~~_, Furqao Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang (25): 63 berjalan di atas bumi dengan rendah hati clan apabila orang-orang jahil

menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

50 Turmudzi s-t....:.JI c} ~ r.c~ ~~~I i.j_ ~ l~~I '~~I~~ ~~l)t Orang-orang yang pengasih akan dikasihi oleh Yang Maha Pengasih, maka kasihilah makluk yang ada di bumi, nisscaya akan dikasihi oleh yang ada di langit

51 Q.S. Yiisuf "', ' , ;..S::J ,, ... , • ..... , , ·- ·- ,. ,

---: '' -., , - • 4111~ -~,~ - ~~Ju ~ ~ J -"" _, - • r . . "-"'"'..J'"' (12): 92 Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari Ini tak ada cercaan terhadap kamu. mudah-

mudahan Allah mengampuni (kamu), dan dia adalah Maha Penyayang diantara oara "

51 Q.S.Asy- ~r~~ ,~,lt"I~ ,,,.~~f-~~i:e:~--- ____ i, ___ , . , ...u. ~ ,o.r. J · , ~~ 11~.J Syora (42):

,,,. , , ,

40 Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaatkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.

52 Q.S.Asy- o~ ~ 1_,~ ,:-£ ~ 11.!J ~>iilj r-?~' :;# o.,~/·~ ~~~j Syora(42):

37 Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- -perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.

Page 93: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

348

Lampiran: 4

DAFTAR NAMA-NAMA INFORMAN

No Nam a Jabatan Waktu Wawancara Tempat I ff; M. Tamher SJp RajaTual 12,14, 15 -10-2005 Tuai

5- 4-2006, 7-8-2006 2 H. N. Renua.t RajaDulla 11, 17, 19-10-2005 Dullah

7-4-2006, I 0-8-2006 H. Hanubun RajaDanar 3-3-2006 Danar

3 H.Husen Tamher Tokoh 18, 20-6-2007,9-7- Tuai Adat/Masyarakat 2007, 15, 21, 23-10-

2007 3 Dra. Z. Iin Rery Mantan Caretaker 25 Nopember 2005 Ambon

Buaoati Maira 5 F. Arifin Toatubun Tokoh Masyarakat 12-7-2006 Ambon 6 Romualdus Tokoh masyarakat, 27-10-2006 Ngadi

Renwarin Angg. Dewan Greja N2adi

8 H.Hamz.ah Ngangun Tokoh 7-3-2006, 6-7-2007 Dull ah m- ' "A23Dla

11 Abdullah, S.Sos Tokoh Masyarakat/ 30Juli2006 Dull ah Camat Dulla Utara 21-6-2007

12 Kaspar Renyaan Tokoh Masyarakat 19Juni 2008 Dull ah Tokoh Pemuda Katolik

13 Silvester Sirken Tokoh Masyarakat/ 25 dan 26-9-2007 Evu An22ota Dewan Gereja

10 Ors.Adam Tokoh Politik 20-10-2007 Tuai Rahayaan

9 Khalid Rada, S.Ag Tokoh Pemuda 4 Juli 2007, 3 Juli 2007 Tuai 7 Drs. Hilal Ngangun Tokoh Pemuda 23, 28-6-2006. 2-7- KeiKecil

2007 15 EdenYahu Pemuda Protestan 5 Juli2007 Unn 16 Afi Feret Pemuda Protestan 5 Juli 2007 Unn 17 Lukas Pemuda Kaatholik 5 Juli2007 Tuai 18 Ri7.al Rada Pemuda Katholik 5 Juli2007 Tuai 19 Z. Nuhuyanan, MsJ Dmuantrokoh Pemuda 22-7-2006, 27-10- Ambon

2007 20 Abu Bakar K, Ms.I Ilmuantrokoh Pemuda 20 Juni 2007, 28-11- Ambon

2007 21 R.Ady Rusmin Wiraswasta- 28-9-2006 Tuai 22 H. Arafah Husen Wiraswasta 28-9-2007 Tuai 23 AliMardana Wiraswasta 3-7-2007 Tuai 24 Sudirman, SE Wiraswasta 4-7-2007 Tuai 25 Saleh Putuhena Budayawao/Sejarahwan 4-12-2007 Ambon

Maluku 26 G.Tahir PNS 27-1-2007 Ambon 27 Saifu1 Swasta 28-1-2007 Ambon

Page 94: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

DAFfARRIWAYAT HIDUP

A. ldentitas Diri Nam a :Abd. Rauf

: Soni, 04-Mei-58 : 150245483 : Lektor Kepala/lva

Tempat Tgl. Lahir NIP. Pangkat/Golongan Jabatan Alamat Rumah

: Kepala.UPMA IAIN Ambon : BlN Kanawa Indah Blok 3/2

Alamat Kantor Jin Batu Merah Atas Ambon, 971128

: IAIN Ambon

NamaAyah Namalbu

Jin. H. Tarmidzi Taber : H. Basry (aim)

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal a. SD Negeri, b.KMI c. St d.S2

2. Pendidikan Non Formal

: H. ST. Hawa(alm)

a. Penataran P4 A Pola 45 Angkatan I b. Latiban Praktis Protokoler c. Penataran Bahasa Arab Tkt. Nasional d. Latihan Pembina Mahir Pramuka

Penggalang e. Latihan Protokoler KTT Non Blok X f. Latihan Penelitian Agama Tkt Nasional g. Workshop Penelitian PARDepag

C. Riwayat Pekerjaan 1. Penata Muda/IIIa Capeg 2. Penata Muda/IIla Ass. Ahli Madya 3. Penata Muda Tkt. I/III/b Ass Ahli 4. Penata IIl/c 5. Penata Tkt. I IWd 6. Pembina N/a Lektor Madya 7. Kepala P3M STAIN Ambon 8. Pembantu Ketua I STAIN Ambon 9. Anggota Tim Penilai Karya Ilmiah Dosen 10. Sekretaris Tim Penilai Angka Kredit Dosen

10. Kepala UPMA IAIN Ambon

tahun 1971 tahun 1978 tahun 1987 tahun 1996

tahun 1979 tahun 1982 tahun 1984

tahun 1987 tahun 1992 tahun 1997 tahun2007

Soni Gontor Makassar Makassar

Makassar Makassar Jakarta

Makassar Jakarta Sawangan Makassar

tahun 1990 tahun 1993 tahun 1995 tahun 1997 tahun 1999 tahun2002 tahun1997-2000 tahun 2000-2004 tahun 2004-2006 tahun 2008-sekarang tahun 2006-sekarang

Page 95: PERAN HUKUM ADAT LAR VUL NGABAL DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/15247/1/BAB I, VII, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. v . NOTADINAS Assa/amu 'a/aikum. wr.

D. Pengalaman Organisasi l. Pramuka 2. Pembina Mahir Penggalang 3. Anggota BPKM IAIN Alauddin 4. Anggota LPKUB Caban_g Maluku 5. Pjs Ketua KKSS Prop. Maluku 6. Wk1 Ketua KKSS Prop. Maluku 7. Anggota Kajian antar Umat Beragama Maluku 8. Anggota Majlis Fatwa MUI Provinsi Maluku

E. Karya Ilmiah 1. Artikel Ilmiah

a. Peranan Muhamrnadiyah Sul-Sel dalam

tahun 1973 tahun 1987 tahun 1987 tahun 1996 tahun2005 tahun2007 tahun2007 tahun2008

Pembinaan Umat tahun 1984 b. Interaksi Hukum Syara' dalam Adat Bugis tahun 1987

Gontor Makassar Makassar Ambon Ambon Ambon Ambon

Risalah Skripsi

c. Kedudukan Qiyas dalam Pandangan al-Syafi'iy tahun 2006 Tesis

d. Konsep al-Mulk dalam Alquran e. Hijrah Sebagai Pembinaan Iman dan Al<lda

(Analisis sosiologis tentang Pembangunan masa Depan Generasi Musa Islam)

f. Kepribadian Nabi Muhammad sebagai Acuan Pe­ngembangan Wawasan Ilmiah

g. Rekonstruksi Pemikiran di Bidang Fikih

Artikel

Artikel

Artikel

(Suatu Upaya Perumusan Ulang Metodologi Fikih) Artikel

2. Penelitian a. Tarekat Halwatiah Sanana

(Model Pemberdayaan Umat) b. Pola Distribusi Zakat di Liang Kee. Salahutu c. Perbandingan Ushul Fikh Sunni dan Syiah d. Pemetaan Pendidikan Agama di Prop. Maluku

tahun 1997 tahun 1998 tahun 1999 tahun2005

Yogyakarta, Nopember 2008

Abd.Rauf