Perbaikan Bab 4

download Perbaikan Bab 4

of 15

Transcript of Perbaikan Bab 4

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    1/37

    BAB IV

    HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTEK 

    Kerja Praktek (KP) yang telah dilakukan di Laboratorium Pengembangan,

    Penyamakan, dan Pengolahan Limbah Kulit (LPPPLK) Balai Besar Kulit, Karet

    dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta, bertujuan untuk mengetahui proses

     penyamakan kulit, mengetahui hasil pengujian effluent dan mengetahui proses

     pengolahan limbah cair penyamakan kulit secara fisika kimia dan biologi di

    LPPPLK – BBKKP !dapun kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan kerja

     praktek yaitu "

    4.1. Penjelasan dan Pelaksanaan Proses Penyamakan Kl!"

    Kegiatan pertama yang dilakukan ketika berada di tempat kerja praktek 

    yaitu menerima materi mengenai sejarah singkat Laboratorium Pengembangan,

    Penyamakan, dan Pengolahan Limbah Kulit (LPPPLK) Kemudian dilanjutkan

    dengan penjelasan alur proses penyamakan kulit, mulai dari proses penimbangan

    hingga dihasilkan kulit jadi #ntuk alur proses penyamakan kulit secara lengkap

    dapat dilihat pada gambar $%

     

    !!

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    2/37

    &ambar $% !lur Proses Penyamakan Kulit

    % Kulit mentah

    'asil sampingan dari penyembelihan ternak yang akan di olah menjadi

    kulit stabil dan dapat di gunakan untuk berbagai macam kebutuhan

    manusia,

    Pengaetan (reser*ation)+ujuan dari pengaetan adalah untuk mempertahankan mutu kulit mentah

    dalam jangka aktu yang lama etode pengaetan kulit yang sering di

    gunakan adalah pengeringan dan penggaraman !dapun limbah yang

    dihasilkan berupa limbah cair (B-., /-., Bactericide)

    0 Penimbangan

    +ujuan proses penimbangan adalah untuk mengetahui berat kulit segar 

    sebelum melalui proses penyamakan !dapun alat yang digunakan pada

     proses penimbang berupa alat pengukur berat

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    3/37

    $ Perendaman (soaking)

    Perendaman adalah untuk mengembalikan kadar air yang hilang selama

     proses pengaetan sedang berlangsung, khususnya untuk kulit1kulit yang

    diaetkan 2edangkan bahan yang digunakan pada proses perendaman

    yaitu air (334), deterjen 5 tepol (3,04) !dapun limbah yang dihasilkan

     barupa limbah cair (B-., /-., Bactericide)

    6 Pengapuran (liming)

    +ujuan proses pengapuran yaitu menghilangkan epidermis dan bulu,

    menghilangkan kelenjar1kelenjar keringat dan lemak, menghilangkan 7at1

    7at kulit yang tidak di perlukan, menghilangkan atau mempermudah

    melepaskan lapisan dari kulit tipisnyaBahan kimia yang digunakan adalah

    kapur atau kalsium hidroksida (/a(-') sebanyak 4 Bahan pembantu

    yang digunakan dalam pengapuran adalah bahan1bahan kimia yang

    mampu untuk menghancurkan bulu, yaitu natrium sulfida (8a s2) sebanyak 

    %,9 4 !dapun limbah yang dihasilkan berupa limbah padat (bulu, sludge)

    dan limbah cair (B-., /-., 2ulfida, !moniak)

    : Pembuangan daging 5 pembelahan (flashing 5 splitting)

     proses flashing adalah meghilangkan sisa daging yang masih melekat pada

    kulit, karena sisa daging yang terisa akan menghalangi masuknya 7at

     penyamak dalam kulit sehingga 7at penyamak sulit untuk sampai ke

     bagian tengah kulit !dapun limbah yang dihasilkan berupa limbah padat

    yaitu lime split

    9 Penimbangan

    Penimbangan ini di lakukan untuk mengetahui berat bersih kulit dan

    sebagai acuan untuk penggunaan bahan1bahan kimia

    ; Pengapuran ulang (reliming)Pengapuran ulang (reliming) dilakukan untuk menghilangkan bulu dan

    7at17at yang masih tertinggal di kulit pada proses pengapuran pertama

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    4/37

    muglan B>, 3,0 4 '-, 3,0 4 '2-$+ujuan dari proses batting adalah

    untuk mengikis atau melisis protein non kolagen dan melemaskan kulit

    !dapun bahan yang digunakan yaitu 3,6 4 /entrobate yang berfungsi

    untuk menghilangkan protein+ujuan dari proses degreasing adalah untuk 

    mengelmulsi atau melarutkan lemak !dapun bahan yang digunakan air,

    deterjen5tepol, dan muglan B> Limbah yang dihasilkan dari pembuangan

    kapur berupa limbah cair ( B-., /-., !moniak), sedangkan limbah yang

    dihasilkan dari proses bating berupa limbah padat ( sisa lemak) dan limbah

    cair (B-., /-., .2)

    %3 Pengasaman (pickling)+ujuan dari proses pickle adalah untuk mengasamkan kulit (menurunkan

     p' dari ;10 ) tetapi kulit dalam keadaan tidak bengkak, sebab proses

     penyamakan pada umumnya berlangsung pada p' yang rendah 2elain itu

     proses pengasaman bertujuan untuk menghilangkan flek1flek kulit dan

    menyesuaikan p' kulit terhadap p' bahan penyamak yang akan dihadapi

    !dapun bahan yang digunakan adalah garam, asam formiat ('/--'),

    '2-$ 2etelah penambahan garam melakukan ?uality control dengan

    mengukur konsentrasi garam menggunakan boule meter, konsentrasi yang

    diharapakan 91; 2etelah penambahan asam formiat dan asam sulfat (o*er 

    night) melakukan ?uality control dengan mengecek p', p' yang

    diharapakan $1$, Limbah yang dihasilkan dari proses pengasaman

     berupa limbah cair (B-.,/-.,22,garam)

    %% Penyamakan (tanning)

    +ujuan dari proses penyamakan (tanning) adalah merubah sifat kulit yang

    tidak stabil menjadi stabil terhadap perlakuan1perlakuan tertentu, sepertiadanya aksi bakteri, aksi 7at kimia, dan perlakuan fisik (pukulan, gesekan,

     panas, dingin, tepukan, dan lain1lain) !dapun bahan yang digunakan

    adalah air,garam, krom, minyak kulit (katalik &2),soda kue (8a'/-0),

    soda !2' (8a/-0) Krom berfungsi sebagai bahan penyamak kulit agar 

    aet dan lemas Katalik &2 berfungsi untuk membantu penetrasi krom

    serta menaikkan basisitas @uality /ontrol dilakukan setelah penambahan

    garam dengan melakukan pengukuran p' (p' yang diharapkan %,;1)

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    5/37

    karena krom dapat bekerja pada p' tersebut Pengecekan p' juga

    dilakukan setelah penambahan soda (p' yang diharapkan adalah $) karena

     bertujun agar krom tidak bermigrasi @uality control selanjutnya dilakukan

    setelah o*er night dengan cara melakukan boiling test Limbah yang

    dihasilkan berupa limbah cair (B-., /-., Krom)

    % Pengetaman (sha*ing)

    +ujuan dari proses pengetaman (sha*ing) adalah untuk mendapatkan tebal

    kulit tersamak sesuai dengan 2tandart Andustri Andonesia (2AA) yang ada

    !lat yang digunakan berupa mesin ketam atau sha*ing machine Limbah

    yang dihasilkan pada proses ini berupa limbah padat yaitu serutan kulit%0 Penetralan (neutrali7ing)

    2ebelum dilanjutkan pada proses netralisasi kulit tersebut dicuci dengan

    air biasa untuk menghilangkan asam bebas yang ada pada permukaan

    kulit Pencucian dilakukan dengan air mengalir selama %6 menit 2etelah

     proses penyamakan kulit bersifat asam (p' 0,;1$,), oleh karena itu

    dilakukan proses netralisasi yang bertujuan untuk menghilangkan asam

     bebas yang tidak terikat dan menurunkan p' sehingga pada proses

     peminyakan minyak dapat meresap pada penampang kulit dan

    menghindari tidak meratanya cat pada permukaan kulit ketika melakukan

     pengecatan dasar !dapun bahan kimia yang digunakan yaitu air,soda kue

    (8a'(/-0),2oda !sh (8a/-0) dan netral agent 5!PC @uality /ontrol

    dilakukan setelah o*er night dengan pengukuran p' (p' yang diharapkan

    616,6) Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair ( B-., /-., +22)

    %$ Penyamakan ulang (retanning)

    +ujuang dari proses Cetanning adalah untuk menyempurnakan

     penyamakan, memberi efek tertentu !dapun bahan kimia yang digunakan

    yaitu air, D28 acrylic, C210;, mimosa Limbah yang dihasilkan pada

     proses ini berupa B-., /-., +22,Krom)

    %6 Pengecatan dasar (dyeing)

    +ujuan dari proses dyeing adalah untuk memberi arna sampai pada

     penampang kulit yang sesuai denga tujuannya !dapun bahan kimia yang

    digunakan adalah air, amonia, .yestuff Limbah yang dihasilkan pada

     proses ini berupa B-., /-., +22,Krom)

    %: Peminyakan (fat li?uoring)

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    6/37

    tujuan dari Eatli?ouring adalah untuk pelicinan serat1serat kulit sehingga

    kulit lebih tahan terhadap gaya tarikan atau gaya mekanik lainnya,

    menjaga serat kulit agar tidak lengket satu dengan lainnya sehingga kulit

    lebih lunak dan lemas serta memperkecil daya serap kulit !dapun bahan

    kimia yang digunakan adalah 634 air, $4 cur, $4 der1C!, 3,%4 anti

     jamur, %,64 asam formiat @uality /ontrol dilakukan setalah penambahan

    asam formiat ('/--'), p' yang diharapkan berkisar 0,6 Limbah yang

    dihasilkan pada proses ini berupa B-., /-., +22 dan Krom

    %9 Pengeringan (setting out)

    Proses pengeringan ini bertujuan untuk mengeringkan sekaligus

    meregangkan kulit serta mengurangi kadar air bebas didalam kulit secara

     bertahap tanpa merusak kulit, 7at penyamak dan minyak yang ada di

    dalam kulit

    %; Pelemasan (stacking)

    +ujuan dari proses 2tacking adalah untuk mencapai kelemasan kulit yang

    diinginkan serta untuk mendapatkan pertambahan luas terutama untuk 

    kuit1kulit yang dijual berdasarkan luasnya

    %

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    7/37

    .ari berbagai macam proses yang terdapat pada gambar $% ada beberapa

     proses yang tidak dilaksanakan yaitu proses pelemasan, pengamplasan, dan

    embossing  Proses tersebut tidak dilaksanakan secara langsung dikarenakan alat

    tersebut ada yang mengalami kerusakan dan sebagian lagi alat hanya tersedia di

    kantor pusat

    2etelah menerima penjelasan megenai alur proses penyamakan kulit, kami

    mulai melaksanakan proses penyamakan Pada kegiatan ini, akan dilakukan

     penyamakan pada kulit kambing sebagai bahan untuk pembuatan tas dengan

    menggunakan krom

    Kulit kambing yang digunakan berjumlah 0 lembar, kemudian dilakukan

     penimbangan Penimbangan ini bertujuan untuk menentukan banyaknya bahan1

     bahan kimia penyamak dan air yang dibutuhkan selama proses penyamakan

    !dapun prosese penimbangan kulit dapat dilihat pada gambar $ Berat kulit

    mentah adalah 0,66kg 2elanjutnya dilakukan proses  soaking (perendaman) yang

     bertujuan untuk mengembalikan kadar air yang hilang selama proses pengaetan

    dan membersihkan kulit dari bahan1bahan pengaet dan kotoran serta

    mempersiapkan kulit untuk memerima perlakuan1perlakuan proses selanjutnya

    &ambar $ Proses penimbangan kulit kambing

    Pada proses soaking digunakan en7ol sebagai whitening agent dan bahan

     pembasah untuk mempercepat proses pembasahan (  8atrium Karbonat)

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    8/37

    Penggunaan 8atrium Karbonat atau soda ash disini berfungsi untuk menaikkan

     p' kulit antara

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    9/37

    2etelah kulit di flashing, kulit ditimbang kembali untuk penentuan bahan1bahan

     penyamak di proses selanjutnya #ntuk kulit kambing, berat setelah  flashing rata1rata

    mencapai G Pada proses ini dilakukan penambahan 'idrogen Peroksida

    yang berfungsi untuk mematikan bakteri biologi, dengan penggunaan harus I %4 Ketika

     proses ini selesai, dilakukan pengecekan p' sehingga diperoleh p' J ;

    2elanjutnya adalah proses batting (pengikisan protein) dengan menggunakan batting 

    agent berupa centrobate +ujuan dari batting ini sendiri adalah untuk menghilangkkan sisa1

    sisa akar bulu, pigmen, kapur dan lemak yang tidak tersabun, serta menghilangkan daya

     perasa kulit agar kulit tidak mudah mengadakan kontraksi terhadap apa saja 2ehingga dapat

    dikatakan baha proses ini merupakan penyempurnaan proses liming.

    Quality control dari proses batting ini dengan cara yaitu tumbtest dan  air 

     permeability test. Tumbtest  dilakukan dengan menekankan ibu jari pada kulit bagian leher

    !pabila bekas tekanan ibu jari membekas dan lama kembali, maka kulit dianggap cukup baik 

    dan dapat diteruskan untuk proses selanjutnya 2edangkan untuk air permeability test 

    dilakukan dengan membuat kantung udara pada kulit dan kantung tersebut ditekan kuat1kuat

    +imbulnya gelembung udara yang kecil1kecil pada permukaan kulit, dianggap proses batting 

    cukup 'al ini didasarkan pada pemikiran baha globular protein yang berada di sela1sela

    serat kulit yang merupakan fibrous protein sudah cukup banyak terlarut sehingga udara

    mudah melalui serta1serat kulit

    Proses selanjutnya adalah pickling (pengasaman) adalah untuk menurunkan p' dari

    ; menjadi 0, sebab proses penyamakan akan berlangsung pada p' yang rendah 2elain itu,

     proses  pickling  juga berfungsi untuk menghentikan kerja dari batting agent, mencegah

    tumbuh atau hidupnya bakteri pembusuk Bahan

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    10/37

    kimia yang digunakan dalam proses ini adalah asam sulfat, asam formiat dan juga garam

     8a/l (garam dapur) yang berfungsi sebagai buffer atau penahan terjadinya kebengkakan

    karena proses pengasaman

    Pengaruh penggunaan asam sulfat ini adalah agar kulit dapat tersamak secara penuh

    sedangkan penggunaan asam formiat adalah sebagai masker dengan masuknya gugusan asam

    ke dalam krom kompleks !sam yang digunakan dalam proses ini harus diencerkan terlebih

    dahulu, baik itu asam sulfat maupun asam formiat,gar tidak mengganggu terjadinya ikatan

    antara molekul1molekul bahan penyamak, dan untuk menghindari kulit menjadi tidak merata

    2etelah penambahan garam (8a/l), pada kulit dicek derajat kekentalannya dengan

    menggunakan Boumeter Proses pengukuran menggunakan boumeter dapat dilihat pada

    gambar $$ +ujuan dari dilakukannya pengukuran ini adalah untuk mengetahui kadar 

     pengaetan kulit dalam larutan 2emakin kental larutan maka akan semakin lama kulit dapatdisimpan tanpa perlakuan proses selanjutnya Biasanya dari hasil pengukuran didapatkan BD

    ;1%3 .ari hasil pengukuran didapatkan nilai BD adalah 9, ini cukup untuk kulit yang

    langsung dilakukan proses selanjutnya.

    &ambar $$ Pengukuran BD pada kulit pickle

    Proses berikutnya adalah tanning atau penyamakan +ujuan dari tanning ini adalah

    untuk merubah sifat kulit yang tidak stabil menjadi stabil terhadap perlakuan1perlakuan

    tertentu, baik itu aksi bakteri, 7at kimia ataupun perlakuan fisik Tanning agent ini bermacam1

    macam ada penyamak nabati, bisa menggunakan formalin dan juga krom .alam kegiatan

    ini, dipilih bahan penyamak krom karena merupakan bahan penyamak yang paling bagus dan

    tahan terhadap suhu tinggi Bahan penyamak krom dapat dilihat pada gambar $6 #ntuk 

    formalin sendiri tidak tahan terhadap suhu tinggi, suhu maksimal yang bisa diterima kulit

    dengan bahan penyamak formalin adalah 93F/ 2edangakan jika menggunakan penyamak 

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    11/37

    nabati, bahan yang dibutuhkan lebih banyak bisa mencapai lebih dari 34 karena jika

    menggunakan krom hanya membutuhkan ;4 saja

    &ambar $6 Bahan penyamak krom

    (/hromosal B)

    Penyamakan dengan garam krom ini pada prinsipnya adalah mengusahakan agar 

    /r -0 dapat masuk, dan menempatkan diri di dalam kulit pada tahap aal yang pada akhirnya

    mengadakan ikatan dengan protein kolagen kulit Kecepatan masuknya 7at penyamak dapat

     berlangsung dengan baik apabila reaktifitas 7at penyamak krom dengan protein kolagen ada

    kulit sangat rendah 'al ini dapat berlangsung dengan baik apabila 7at penyamak krom

    mempunyai basisitas yang cukup rendah Karena basisitas dari 7at penyamak krom yang

    terlalu rendah menyebabkan sulitnya 7at penyamak untuk tetap berada diantara serat1serat

    kulit atau reaktifitasnya sangat rendah

    #ntuk meningkatkan basisitas, maka diperlukan penambahan 8atrium Karbonat

    sekitar 4 dari berat blotton atau hingga p' larutan didapatkan sekitar $1$, Pemberian

     bahan tambahan seperti /atalic &2 berfungsi sebagai minyak, yang jika nanti kulit kering

    dapat dibasahi lagi 2etelah itu dilakukan quality control untuk mengetahui kulit yang

    disamak sudah masak atau belum dengan boiling test. .engan memotong persegi panjangkulit di bagian leher (paling tebal) dan digambarkan di atas kertas Kemudian direbus hingga

    mendidih, dan dilihat seberapa banyak penyusutan yang terjadi #kuran penyusutan ditolerir 

     bila I 64. Untuk hasil boiling test dapat dilihat pada gambar 4.6.

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    12/37

    &ambar $: Boiling test pada kulit yang tersamak 

    Kulit yang telah masak akan mempunyai jumlah ikatan silang yang lebih banyak 

    daripada kulit yang belum masak, sehingga lebih mampu dan tahan terhadap adanya gaya

    fisika yang mengenainya !tau dapat dikatakan, ikatan silang yang terbentuk pada proses

     penyamakan dapat menstabilkan protein kolagen kulit yang labil dari perlakuan fisik,

    termasuk air yang mendidih

    Kemudian kulit dilakukan ageing (pemeraman) Proses pemeraman dapat dilihat

     pada gambar $9 +ahap ini merupakan proses lanjutan dari penyamakan dengan krom Kulit

    hanya ditumpuk diatas kayu atau papan yang membentuk sudut %6F dengan lantai

    &ambar $9 Proses Pemeraman (Ageing) pada kulit

    +ujuan dari proses pemeraman ini adalah untuk menyempurnakan terjadinya reaksi

    antara molekul1molekul 7at penyamak krom dengan kulit, sehingga dapat memberikan hasil

    yang lebih baik lagi terutama pada sifat1sifat kulit tersamaknya 2etelah proses pemeraman,

    kulit selanjutnya diukur ketebalannya dengan menggunakan alat ukur thickness. #ntuk kulit

    yang terlalu tebal, maka dilakukan  shaing (pengetaman kulit) Ani bertujuan untuk 

    mendapatkan tebal kulit tersamak sesuai dengan fungsi kulit Ketebalan yang diharapkan

    adalah % mm, karena kulit ini akan difungsikan untuk pembuatan tas Proses sha*ing dapat

    dilihat pada gambar $;

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    13/37

    &ambar $; (a) Pengukuran ketebalan kulit dengan tickness, (b) Proses shaing pada kulit

    dengan shaing machine

    +ahap selanjutnya adalah netralisasi (penetralan) Kulit yang disamak dengan krom

    akan mrempunyai sifat asam !sam tersebut berasal dari asam pada aktu proses  pickling 

    dan aam hasil hidrolisa 7at penyamak krom itu sendiri !sam1asam yang dinetralisir adalah

    asam yang terdapat diantara serat1serat kulit atau asam bebas lain yang belum hilang pada

    aktu proses pencucian

    !pabila asam tidak dinetralisir maka akan mempengaruhi proses dyeing (pengecatan

    dasar) sehingga cat yang terikat pada kulit tidak merata !sam yang tidak dinetralisir, pada

     fatliquoring  (peminyakan) akan mengakibatkan emulsi minyak sehingga tidak dapat meresap

    ke dalam kulit Kemikalia yang digunakan dalam proses netralisasi ini adalah 8atrium

    Karbonat dan 8atrium Eormiat p' dari hasil netralisasi ini adalah 6 atau diatur pada kisaran

    616,6

    2etelah dineralisir, maka proses selanjutnya adalah retanning (penyamakan ulang)

    +ujuan dari retanning ini adalah untuk menyempurnakan penyamakan dan untuk memberikan

    efek tertentu Pada proses retanning ini bahan tanning yang digunakan bisa sama atau

    kombinasi dengan bahan tanning yang lain, dan bisa juga menggunakan bahan tanning lain

    .alam proses ini digunakan syntan (synthetic tanning agent)  berupa D28 aryclic dan C210;

    yang dikombinasikan dengan penyamak nabati yaitu mimosa

    2etelah itu adalah proses dyeing (pengecatan dasar) +ujuan dari dyeing ini adalah

    untuk memberikan arna dasar pada kulit tersamak Pada proses ini bahan yang digunakanadalah dyestuf   dan amoniak !moniak ini berfungsi untuk membantu dyestuff masuk ke

    dalam kulit yang tersamak !ir yang digunakan adalah air dengan suhu :3F/ Karena

    semakin tinggi temperatur maka molekul dyestuff (cat dasar) akan semakin kecil sehingga

    menyebabkan penetrasi dan distribusi cat pada kulit semakin baik Quality control   dari

    dyeing ini adalah dengan memotong kulit dibagian leher untuk melihat apakah cat telah

    menembus kulit

    Proses selanjutnya adalah  fatliquoring (peminyakan) +ujuannya adalah sebagai

     pelicin serat1serat kulit sehingga kulit lebih tahan terhadap gaya tarikan atau gaya mekanik 

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    14/37

    lainnya, menjaga serat kulit agar tidak lengket satu sama lain dan memperkecil daya serap

    kulit Kemikalia yang digunakan adalah minyak yang dapat teremulsi (dalam kegiatan ini

    adalah cur dan de1C!) dan asam formiat !ir yang digunakan adalah air panas dengan

    temperatur 93F/ 'al ini disebabkan, temperatur yang tinggi membantu minyak untuk 

    terdispersi lebih baik, sehingga minyak dapat tersebar lebih merata dan mempunyai penetrasi

    yang baik

    2etelah proses  fatliquoring usai, maka dilakukan pencucian dan selanjutnya

    dilakukan pengeringan (drying). Pengeringan dilakukan didalam suhu kamar dengan

    mementangkan kulit diatas papan atau kaca Pengeringan iini memakan aktu 10 hari

    Proses pengeringan dapat dilihat pada gambar $

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    15/37

    &ambar $%3 Kulit setelah dilakukan pengecatan tutup

    4.#. Pen$o%eras!an dan &on!"or!n$ IPAL

    4.#.1. Pen$o%eras!an IPAl

    2istem operasi pengolahan air limbah di LPPPLK beroperasi secara otomatis dan

    manual !dapun cara mengoperasikannya sebagai berikut "

    % Pengoperasian 2aringan (2creen)

    Putar tombol ke arah on pada panel control, maka screen akan beroperasi

    Pengoperasian Bak D?ualisasi

    'idupkan bloer, putar kran untuk menyalakan difuser aka difuser akan

     beroperasi

    0 Pengoperasian Bak Koagulasi .an Elokulasi

    Putar tombol pompa ke arah on maka limbah akan mengalir secara otomatis ke bak 

    koagulasi, putar tombol mier taas dan PD Kemudian putar tombol dosing pump

    taas dan PD sehingga koagulan akan mengalir ke bak koagulasi

    $ Pengoperasian Bak !erasi

    Pada bak aerasi difuser diatur untuk on selama jam dan off selama $3 menit

    6 Pengoperasian pada Bak Pengendap AA52irkulasi

    Pada bak sirkulasi, pompa sirkulasi diatur untuk on selama $3 menit dan off selama

    $3 menit

    4.#.#.Proses Pemel!'araan IPAL LPPPLK 

    Peraatan instalasi perlu dilakukan guna memperpanjang usia instalasi dan guna

    mencegah penurunan efektifitas pengolahan +ata cara peraatan instalasi berbeda1beda

    tergantung teknologi yang digunakan #ntuk AP!L LPPPLK berikut tata cara peraatan yang

    dilakukan "

    % 2edapat mungkin tidak ada sampah padat (bulu, kulit, plastik, dan lain1lain) yang

    masuk ke dalam sistem AP!L

    .iusahakan sedapat mungkin tidak ada limbah dari alat (oli) masuk ke dalam sistem

    AP!L

    0 2creen dibersihkan untuk mengoptimalkan proses penyaringan sampah padat

    $ Perlu dilakukan pengurasan 7at anorganik maupun lumpur pada grid chamber dan

     bak pengendapan aal, dan bak pengendap akhir secara periodik untuk menguras

    lumpur sesuai dengan kebutuhan

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    16/37

    6 Perlu dilakukan peraatan rutin terhadap pompa pengumpul, pompa air limbah,

     pompa sirkulasi serta bloer yang dilakukan 10 bulan sekali

    4.#.(.&on!"or!n$ IPAL

    Proses penyamakan kulit yang berada di Laboratorium Pengembangan Penyamakan

    Kulit dan Pengolahan Limbah Kulit BBKKP Yogyakarta ini tentunya menghasilkan limbah

    yang tergolong ke dalam limbah B0 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Karena hampir setiap

    tahapan penyamakan menggunakan bahan kimia berbahaya mulai dari  pre!tanning hingga

    tanning  Bahan1bahan kimia ini hanya 934 yang terikat pada kulit dan sisanya terbuang

    sebagai limbah cair Komponen kulit yang berupa limbah  flashing, shaing, buffing, splitting 

    ini akan dengan segera membusuk dan menimbulkan bau jika tidak segera ditangani

    .i Laboratorium Pengembangan Penyamakan Kulit dan Pengolahan Limbah Kulit

    BBKKP Yogyakarta terdapat Anstalasi Pengolahan !ir Limbah (AP!L) Pengolahan limbah

     penyamakan kulit di Laboratorium Pengembangan Penyamakan Kulit dan Pengolahan

    Limbah Kulit (LPPPLK) BBKKP Yogyakarta menggunakan proses lumpur aktif secara

    kon*ensional secara umum dapat dilihat pada &ambar $%% proses pengolahan limbah cair 

    yang diterapkan di AP!L LPPPLK meliputi "

    % 2aringan Kasar dan halus(screen)

    Bak pemisah pasir 5 grid chamber 

    0 Bak e?ualisasi (homogenisasi)

    $ Bak koagulasi dan flokulasi

    6 Bak pengendap pertama

    : Bak aerasi

    9 Bak pengendap akhir 

    ; +hickner 

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    17/37

    $%% !lur proses Pengolahan Limbah /air 

    %) 2aringan Kasar dan 'alus ("creen)

    2aringan atau screen biasanya dipasang pada bagian aal unit pengolahan limbah

    cair 2creen berguna untuk menangkap5menyaring limbah padat yang berukuran besar yang

    terikut dalam aliran air limbah Limbah padat tersaring berupa bulu, kulit, dan lain1lain yang

     berasal dari proses pengolahan kulit di Beam 'ouse 2aringan yang di gunakan pada Anstalasi

    Pengolahan !ir Limbah (AP!L) LPPPLK berupa saringan kasar dan saringan halus 2aringan

    kasar memiliki diameter lubang saringan lebih dari $3 mm dan kecepatan putaran sebesar %3

    rpm, sedangkan saringan halus memiliki diameter kurang dari : mm dan kecepatan putaran

    sebesar $ rpm !dapun proses penyaringan kasar dan halus dapat dilihat pada gambar $%

    2istem saringan yang digunakan berupa sistem pembersihan secara mekanik dengan

    menggunakan Brushed "creen (saringan dengan sikat) 2aringan kasar ditempatkan pada aal

     proses dibandingankan dengan saringan halus 'al ini dimaksudkan agar limbah padat yang

    lolos dari saringan kasar dapat tersaring pada saringan halus, sehingga dapat meminimalisir 

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    18/37

     penyumbatan pipa, pompa, dan peralatan mekanik lainnya serta tidak mengganggu proses

    treatment selanjutnya

    &ambar $% 2aringan kasar dan halus

    ) Bak Pemisah Pasir (#rid $hamber)

    Pada air limbah yang dihasilkan dari proses penyamakan kulit, umumnya pada proses

    soaking, ashing, dan pengapuran terdapat partikel anorganik seperti pasir Pada AP!L

    dengan menggunakan pompa atau peralatan mekanik , jika terdapat air limbah mengandung

     partikel inorganik akan merusak peralatan mekanik tersebut Kerusakan tersebut akan

    disebabkan padatan inorganik dalam air limbah menggerus peralatan mekanik 2elain

    merusak peralatan mekanik, padatan inorganik akan mengakibatkan penyumbatan pipa dan

    menambah lumpur pada bak pengendap ataupun bak yang lain -leh karena itu, dengan

    adanya bak pemisah pasir (grid chamber) dapat mengendapkan partikel inorganik #mumnya

     partikel inorganik yang terendapkan berukuran G33Mm !dapun *olume dari grit chamber 

    sebesar $ m0 Proses pemisahan pasir dapat dilihat pada gambar $%$

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    19/37

    &ambar $%0&rid /hamber 

    0) Bak D?ualisasi ( %omogenisasi)

    !ir limbah yang berasal dari proses produksi di Beam %ouse memiliki karakteristik 

    yang berbeda1beda dan debit yang berbeda1beda dari setiap proses Pada pengolahan air 

    limbah, biasanya dari aktu ke aktu terjadi floktuasi baik debit maupun kandung polutan,

     p', temperatur, dsb Eluktuasi tersebut akan mempengaruhi efisiensi proses pengolahan

    aka untuk mencegah penurunan efisiensi dan efek tersebut, sebaiknya di buat bak 

    e?ualisasi5homogenisasi untuk meratakan parameter1parameter air limbah sebelum

    dimasukkan ke proses utama AP!L 2tabilisasi parameter air limbah bertujuan untuk 

    mengoptimalkan pengoprasian AP!L, sehingga dapat menghemat aerasi atau bahan kimia

    tambahan seperti nutrien, koagulan, dan sebagainya dalam proses pengolahan selanjutnya

    Bak e?ualisasi di AP!L LPPPLK memiliki *olume %3; m0 Kapasitas bak e?ualisasi di

    desain dengan memperhatikan ada atau tidak pemisahan air limbah pengapuran buang bulu

    Nolume bak e?ualisasi minimal harus sama dengan kapasitas air limbah dalam satu hari

    #ntuk menghomogenkankan air limbah digunakan difuser 2elain itu difuser berfungsi untuk 

    menyuplai oksigen sehingga dapat mengosksidasi sulfida .ifuser yang digunakan berjumlah

    ; buah Pada bagian atas bak e?ualisasi diberikan atap untuk menghindari masuknya daunkering !dapun proses yang terjadi pada bak e?ualisasi dapat dilihat pada gambar $%0

    &ambar $%$Bak D?ualisasi

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    20/37

    $) Bak Koaguliasi .an Elokulasi

    Nolume dari bak koagulasi adalah % m0  dan bak fokulasi sebesar $ m0 Proses

    koagulasi adalah proses penggabungan partikel koloid (partikel dengan range %3 nm1%3Mm)

    menjadi flok dengan cara menambahkan koagulan Permukaan partikel koloid biasanya

    mempunyai muatan listrik negatif -leh karena itu, ketika penambahan koagulan yang

    memiliki muatan listrik positif yang akan mengurangi gaya tolak partikel Pengurangan gaya

    tolak partikel dapat bergabung membentuk flok

    Proses flokulasi berarti penggabungan flok dari proses koagulasi tersebut menjadi flok 

    yang lebih besar akibat adanya flokulan Elokulasi merupakan bagian dari proses koagulasi

    dan pengendapan Koagulasi dan flokulasi dilaksanakan untuk membantu mempermudah

     pengambilan bahan terlarut dan juga B-. sebelum pengendapan Proses flokulasi ada hanya

    dilakukan dengan pengadukan saja, tetapi pada umumnya hasilnya akan lebih baik bila ada

     pemberian bahan koagulan dan flokulan dan diikuti dengan pengadukan #ntuk mendapatkan

    hasil yang baik dan efektif dan efisien, maka disarankan agar dilakukan percobaan  &ar Test 

    terlebih dahulu !dapun proses yang terjadi pada bak flokulasi dan koagulasi dapat dilihat

     pada gambar $%6

    !dapun bahan flokulan dan koagulan yang digunakan di AP!L LPPPLK yaitu

    % !lum atau +aas merupakan nama yang populer bagi !luminium 2ulfat (!l(2-$)0 =

    %$ '-) !lum atau taas kering yang biasa digunakan untuk pengolahan air limbah

    2ebelum digunakan taas atau alum harus dilarutkan terlebih dahulu !pabila pada

    saat pemakaian taas ada alkali dalam air limbah, maka terjadi reaksi sebagai

     berikut "

    !pabila alkalinitas dalam air limbah tidak sesuai untuk pemakaian alum, maka harus

    dilakukan penambahan alkali terlebih dahulu untuk menaikkan ph !lkali yangdimaksud bisa berupa kapur, natrium karbonat, kalsium karbonat !lum juga bereaksi

    fosfat an memebentuk aluminium fosfat +ergantung kondisi air limbah, maka

     pengendapan yang baik dengan alum ialah pada ph 6,61; 2edangkan pemakaian alum

     berkisar %6 ml5l

    Proses pembuatan larutan taas

    a) +ambahkan air ke dalam drum (tampungan) sebanyak 633 L

     b) +ambahkan taas sebanyak $4 dari total *olume drum (tampungan)

    c) 'idupkan mier taas dengan cara memutar tombol -8 yang ada pada panel

    control

    d) iing hingga taas larut $3 menit

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    21/37

    Polyelectrolyte

    Polyelectrolyte dibedakan menjadi dua macam" natural5alami dan sintesis5buatan

    Polyelectrolyte alami berasal dari makhluk hidup seperti " pati dan selulosa

    2edangkan yang sintetis berasal dari monomer1monomer yang dipolemerisasi menjadi

    substansi yang molukelnya panjang dan berat +ergantung muatan pada saat

    dimasukkan ke air, maka polyelectrolyte menjadi anionik, kationik dan non ionik PD

    yang digunakan pada pengolahan limbah di LPPPLK sebesar 3, ml5l

    Proses pembuatan larutan PD

    a) +ambahkan air ke dalam drum (tampungan) sebanyak 633 L

     b) +ambahkan taas sebanyak 3,4 dari total *olume drum (tampungan)

    c) 'idupkan mier PD dengan cara memutar tombol -8 yang ada pada panel

    control

    d) iing hingga taas larut $3 menit.

    &ambar $%6Bak Koagulasi .an Elokulasi

    6) Bak Pengendap Pertama ( 'rimary $larifier Tank)

    !ir limbah dari proses koagulasi flokulasi akan dialirkan ke bak pengendap pertama

    Bak pengendap pertama berfungsi untuk mengurangi partikel padat dalam air buangan

    dengan cara mengendapkan pada suatu tangki selama aktu tertentu sehingga terendapkan

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    22/37

    sekaligus mengurangi kekeruhan dan beban orgnik Lumpur yang dihasilkan dari bak 

     pengendap pertama akan diolah lebih lanjut pada proses penanganan lumpur, sehingga

    *olume lumpur dapat diperkecil 2edang fluida atau supernatannya keluar melalui sistem

     pelimpah menuju unit pengolah biologi (lumpur aktif) .esain dari bak pengendap pertama

    dibuat berbentuk silinder dengan bagian baah berbentuk kerucut untuk mempercepat

     pengendapan Nolume bak pengendap pertama sebesar %3 m0 dengan aktu tinggal $1: menit

    Proses yang terjadi pada bak pengendap pertama dapat dilihat pada gambar $%:

    Pengendapan merupakan proses untuk "

    1 engurangi semua padatan terlarut yang tidak diinginkan hingga ;31

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    23/37

    dengan menggunakan bloer !erasi ini juga berfungsi untuk mencampur limbah cair dengan

    lumpur aktif, hingga terjadi kontak yang intensif

    Nolume bak aerasi adalah %$$ m0 dengan jumlah difuser %3 buah, aktu hidup difuser 

    selama jam dan aktu mati sebanyak $3 menit Pada bak aerasi aktu tinggalnya sebanyak 

    10 hari dengan harapan mikroorganisme dapat mengurai polutan seefesien mungkin .alam

     proses pengoperasian pada lumpur aktif harus memperhatikan beban B-., .-, L22,

    nutrient, 2N03, dan lain1lain Proses yang terjadi pada bak aerasi dapat dilihat pada gambar 

    $%9

    Batasan nilai kontrol bak aerasi adalah"

    • L22 " 633 – 6333 ppm• 2N03 " 0331$334

    •  p' " :1;

    • 2uhu "

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    24/37

    Nolume bak pengendap akhir sebesar %0:,; m0  dan dilengkapi dengan pompa

    sirkulasi Pompa sirkulasi digunakan untuk mengembalikan endapan lumpur ke bak aerasi

    Pompa sirkulasi hidup selama $3 menit dan mati selama $3 menit Lumpur pada bak 

     pengendap harus tersirkulasi dengan baik agar menghindari kondisi anaerob pada bak 

     pengendap yang ditandai dengan mengambangnya lumpur akibat terlepasnya 8 dan gas 8

    akan menempel di lumpur yang ada di dasar kolam pengendapan !dapun proses yang terjadi

     pada bak pengendap akhir dapat dilihat pada gambar $%;

    &ambar $%;Bak pengendap akhir 

    ;) +hickner 

    Bak ini berfungsi untuk menampung padatan inorganik dan lumpur yang berasal dari

    grit chamber Ketika *olume dari bak thickner besar maka akan dialirkan ke pegolahan

     penanganan lumpur, yaitu rying Bed  Nolume bak thickner adalah % m0, dapat dilihat pada

    gambar $%

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    25/37

    &ambar $%

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    26/37

     ikan 2ebelum effluent dibuang ke sungai harus melalui bak biokontrol 'idup atau

    tidaknya ikan menjadi indikator masih adanya bahan yang berbahaya yang ikut dalam

    efluent, dapat dilihat pada gambar $%

    &ambar $%Bak biokontrol

    4.(. Pen$am)!lan *an Pen$j!an Sam%el A!rL!m)a' LPPPLK + BBKKP

    Pengambilan sampel di lakukan pada titik outlet, dimana air limbah yang mengalir 

    sebelum masuk ke badan air LPPPLK1BBKKP biasanya melakukan pengambilan sampel

    sebanyak % kali dalam sebulan /ara pengambilan sampel sesuai dengan 28A :

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    27/37

    BBKKP sangat menyadari untuk memberikan pengolahan lanjutan agar effluent yang

    dihasilkan memenuhi standar baku mutu 2aat ini, pihak LPPPLK sedang melaksanakan

     penelitian dengan cara filtrasi menggunakan adsorban (7eolith, arang batok kelapa dan abu

     bagas) untuk mengetahui efisiensi dari pengolahan lanjutan yang akan diterapkan #ntuk 

     pengolahan filtrasi secara berurutan dapat dilihat pada gambar $, $0, $$

    &ambar $Bak penampung effluent

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    28/37

    &ambar $0Ceaktor 

    &ambar $$ Bioindikator 

    Proses pengolahan lanjutan dengan cara filtrasi menggunakan adsorban berupa

    7eolith, arang batok, dan abu bagas Heolith yang digunakan sebanyak

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    29/37

    9 Eeb 3%6 3:0% 03

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    30/37

     pada bak pengendap (jumlahnya sedang), penambahan nutrient (limbah domestik)

    096 0333 9 03

    3

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    31/37

    ketika range berada pada kisaran 03331$333 ppm arna lumpur cenderung normal (kuning

    keemasan), akan tetapi ketika lebih dari $333 ppm maka akan mengakibatkan arna lumpur 

    menjadi coklat tua

    4.. Pen$ar' Penam)a'an Koa$lan Taas0 *en$an Var!as! Konsen"ras! Ter'ada%

    Enda%an 5an$ Ter)en"k *an P' Pada L!m)a' 3a!r Penyamakan Kl!"

    Limbah yang digunakan dalam penelitian ini adalah air limbah penyamakan kulit yang

    telah dihomogenisasikan, atau dengan kata lain air limbah yang p'1nya sudah dibuat netral

    (p' 9) !ir limbah penyamakan kulit yang telah dihomogenisasikan berarna coklat keruh

    dan berbau menyengat .imana air limbah penyamakan kulit dari berbagai proses tidak dapat

    langsung digunakan namun harus dipisahkan dahulu dari limbah padat seperti bulu, lumpur,

    daging, dan material lainnya, barulah limbah dihomogenisasikan Pemisahan antara limbah

     padat dan cair dilakukan dengan cara disaring, dengan menggunakan penyaring kasar dan

    halus 2elanjutnya air limbah penyamakan kulit yang telah dihomogenisasikan dapat

    digunakan untk pengujian pengaruh penambahan taas sebagi koagulan dengan *ariasi

    konsentrasi 4, $4, dan :4 dengan *ariasi *olume penambahan larutan 6 ml, %3 ml, %6ml,

    3 ml, dan 6 ml dalam proses pengendapan

    Koagulan yang digunakan dalam percobaan ini adalah taas +aas dengan rumus

    molekul !l(2-$)0 merupakan bahan koagulan yang banyak digunakan, karena ekonomis,

    mudah diperoleh di pasaran serta mudah penyimpanannya Qumlah pemakaian taas

    tergantung kepada turbidity  (kekeruhan) air baku 2emakin tinggi turbidity air baku maka

    semakin besar jumlah yang dibutuhkan pemakaian taas juga tidak terlepas dari sifat1sifat

    kimia yang dikandung oleh banyu

    .engan demikian, semakin banyak dosis taas yang ditabahkan maka p' akan

    semakin turun (semakin asam) 'al ini dikarenakan reaksi ini menghasilkan produk ' 2-$

    (asam sulfat) sehingga perlu dicari dosis taas yang efekti antara p' 6,;19,$ maka flok yang

    terbentuk akan tidak sempurna dan akan larut kembali 8amun demikian dosis bahan

    koagulan optimum yang ditambahkan harus ditentukan berdasarkan percobaan laboratorium

     jar tes Qar test merupakan suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan dosis optimal

    dari koagulan (biasanya taas5alumunium sulfat) yang digunakan pada proses pengolahan air 

     bersih .alam penelitian ini jar tes dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan

     pengadukan menggunakan mier dan didiamkan dalam corong inho* Pengadukan merupakan

    operasi yang mutlak diperlukan pada proses koagulasi1flokulasi Pengadukan cepat berperan

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    32/37

     penting dalam pencampuran koagulan dan destabilisasi partikel Pengadukan lambat berperan

    dalam upaya penggabungan flok

    2elain pembubuhan flokulan diperlukan pengadukan agar terbentuk flok1flok Elok – 

    flok ini mengumpulkan partikel1partikel kecil dan koloid tersebut (bertumbukan) dan

    akhirnya bersama1sama mengendap 2esuatu larutan koloidal yang mengandung partikel1

     partikel kecil dan koloid dianggap stabil apabila (Dfriandi, 33;)"

    • Partikel1partikel kecil ini terlalu ringan untuk mengendap dalam aktu yang pendek 

    (beberapa jam)

    • Partikel1partikel tersebut tidak dapat menyatu, bergabung, dan menjadi partikel yang lebih

     besar dan berat, karena muatan elektris pada permukaan partikel1partikel adalah setanda

    (biasanya negatif) 2ehingga ada repulasi elektrostatis antara partikel satu dengan yang

    lainnya

    Proses pengolahan limbah cair secara kimiai terjadi pada proses koagulasi5flokulasi,

    dimana keduanya merupakan proses yang terangkai menjadi kesatuan proses yang tak 

    terpisahkan Proses koagulasi bertujuan untuk membentuk flok atau partikel padat dari

    limbah cair yang telah di netralisasi !danya penambahan taas sebagai koagulan dengan

    *ariasi konsentrasi 1:4 akan membentuk flok dengan ukuran besar sehingga lebih mudah

    dipisahkan Dfisiensi penggumpalan diperoleh dengan adanya penambahan larutan

     pengendap berupa larutan polielektrolit (PD) anionik rantai panjang dengan *ariasi

    konsentrasi 3,%13,04

    Eaktor yang mempengaruhi koagulasi5flokulasi adalah kekeruhan, padatan tersuspensi,

    temperatur, p', komposisi dan konsentrasi anion, durasi dan tingkat agitasi selama proses

    koagulasi5flokulasi, dan adanya penambahan koagulan pembantu lainnya Ceaksi

     pembentukan flok yaitu"

    Pada air yang mempunyai alkalinitas tidak cukup untuk bereaksi dengan alumunium

    sulfat, maka perlu ditambahkan alkalinitas dengan menambah kalsium hidroksida!dapun

    hasil yang diperoleh dari percobaan penambahan taas ini dapat dilihat pada gambar $6 – 

    $03

    1. Konsen"ras! "aas #6

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    33/37

    $am)ar 4.#.$ra7!k ')n$an an"ara 8olme %en$enda%an den$an 8olme

    %enam)a'an "aas

    Gam)ar 4.#9. $ra7!k ')n$an an"ara %H den$an 8olme %enam)a'an "aas

    1. Konsen"ras! "aas 46

    Gam)ar 4.#:. $ra7!k ')n$an an"ara 8olme %en$enda%an den$an 8olme

    %enam)a'an "aas

    Gam)ar 4.#;. $ra7!k ')n$an an"ara %H den$an 8olme %enam)a'an "aas

    #. Konsen"ras! "aas 96

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    34/37

    Gam)ar 4.#

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    35/37

    &ambar $0% grafik hubungan antara *olume pengendapan dengan *olume penambahan PD

    &ambar $0 grafik hubungan antara p' dengan *olume penambahan PD

    #. Konsen"ras! PE 2=#6

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    36/37

    &ambar $00 grafik hubungan antara *olume pengendapan dengan *olume penambahan PD

    &ambar $0$ grafik hubungan antara p' dengan *olume penambahan PD

    (. Konsen"ras! PE 2=(6

  • 8/19/2019 Perbaikan Bab 4

    37/37

    &ambar $06 grafik hubungan antara *olume pengendapan dengan *olume penambahan

    PD

    &ambar $0: grafik hubungan antara p' dengan *olume penambahan PD

    .ari data di atas dapat diketahui baha penambahan polielektrolit (PD) yang terbaik 

    adalah apada konsentrasi 3, 4 dengan menghasilkan *olume endapan sebanyak %