Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR...

37
i Perbandingan Konseling Islam dan Buddha (Studi pada Majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo dan Vihara Mendut Mungkid Magelang) Oleh Moh Syaid Sya’roni 1320412267 TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam YOGYAKARTA 2015

Transcript of Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR...

Page 1: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

i

Perbandingan Konseling Islam dan Buddha

(Studi pada Majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo

dan Vihara Mendut Mungkid Magelang)

Oleh

Moh Syaid Sya’roni

1320412267

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam

Program Studi Pendidikan Islam

Konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Moh. Syaid Sya’roni

NIM : 1320412267

Jenjang : Magister

Program Studi : Pendidikan Islam (PI)

Konsentrasi : Bimbingan dan Konseling Islam

menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya

saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Yogyakarta, 21 September 2015

Saya yang menyatakan,

Materai 6000

Moh. Syaid Sya’roni

NIM: 1320412267

Page 3: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Moh. Syaid Sya’roni

NIM : 1320412267

Jenjang : Magister

Program Studi : Pendidikan Islam (PI)

Konsentrasi : Bimbingan dan Konseling Islam

menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan benar-benar bebas dari

plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi, maka saya siap ditindak

sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Yogyakarta, 21 September 2015

Saya yang menyatakan,

Materai 6000

Moh. Syaid Sya’roni

NIM: 1320412267

Page 4: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,
Page 5: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

v

PERSETUJUAN TIM PENGUJI

UJIAN TESIS

Tesis berjudul: PERBANDINGAN KONSELING ISLAM DAN BUDDHA (Studi

pada Majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan

Purworejo dan Vihara Mendut Mungkid Magelang)

Nama : Drs. Moh Syaid Sya’roni

NIM : 1320412267

Prodi : Pendidikan Islam

Konsentrasi : Bimbingan dan Konseling Islam

telah disetujui tim penguji ujian munaqosah

Ketua : Ro’fah, BSW., M.A., Ph.D ( )

Sekretaris : Ahmad Rafiq, M.A., Ph.D ( )

Pembimbing/ Penguji : Dr. Nurussa’adah, S.Psi., M.Si, Psi ( )

Penguji : Prof. Dr. Alwan Khoiri, M.A ( )

Diujikan di Yogyakarta, pada hari Senin, 28 – 9 – 2015

Waktu : 11.00 – 12.00 WIB

Nilai Tesis : 90,5 / A

IPK : 3,70

Predikat Kelulusan : Dengan Pujian (Cum Laude)

Page 6: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

vi

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth.

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr. Wb

Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis

yang berjudul :

Perbandingan Konseling Islam dan Buddha

(Studi pada Majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo

dan Vihara Mendut Mungkid Magelang)

yang ditulis oleh:

Nama : Moh. Syaid Sya’roni

NIM : 1320412267

Jenjang : Magister

Program Studi : Pendidikan Islam

Konsentrasi : Bimbingan dan Konseling Islam

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat di ajukan kepada Program

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk diujikan dalam rangka

memperoleh gelar Magister Studi Pendidikan Islam

Wassalamu’alaikum wr. wb

Yogyakarta, Agustus 2015

Pembimbing

Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si., Psi

Page 7: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

vii

ABSTRAK

Moh. Syaid Sya’roni, Perbandingan Konseling Islam dan Buddha (Studi pada

Majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo dan Vihara Mendut

Mungkid Magelang), Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Pembimbing: Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si.,Psi .

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan dan persamaan

pendekatan/metode konseling dalam konseling Islami dan konseling Samatha

Bhavana Buddha. (2) mengetahui sejauh manakah keberhasilan layanan konseling

berbasis agama pada konseli, baik dalam Islam maupun dalam agama Buddha,

dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1) bagaimana proses konseling terapi

Islam di majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo, (2)

bagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

Mungkid, Magelang, (3) bagaimana perbedaan pada konseling terapi Islam di Berjan

Purworejo dan konseling Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut, Mungkid,

Magelang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam

penelitian ini dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi.

Wawancara dengan Mursyid Thariqah dan Bikkhu. Dokumentasi sebagai pelengkap

dari data yang diperoleh untuk kemudian di analisis. Analisis data dilakukan secara

deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses konseling terapi Islam di

majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo, yaitu melalui

pembaiatan, zikir, muraqabah, wasilah dan rabithah serta tawajuh. Sedangkan proses

konseling Samatha Bavana Buddha di Vihara Mendut, Mungkid, Magelang, yaitu

melalui ceramah dan meditasi Samatha Bhavana. Perbedaan dari kedua konseling

tersebut adalah semua kegiatan dalam tariqah adalah untuk bersama dan karena

Tuhan. Tuhan selalu hadir dalam setiap proses kegiatan. Sedang dalam Samatha

Bhavana kehadiran Tuhan tidak ada, Tuhan tidak berpartisipasi dalam proses, Tuhan

tidak dibutuhkan, yang dibutuhkan adalah proses menyatunya pikiran dengan objek.

Persamaan proses terletak pada tujuan utamanya yaitu ketenteraman hati dari para

penganutnya.

Kata kunci: Konseling terapi Islami, thariqah, samatha bhavana

Page 8: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22

Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif ………. tidak ا

dilambangkan

bā' B Be ب

tā' T Te ت

sā' ṡ es titik atas ث

Jim J Je ج

hā' ḥ ha titik bawah ح

khā' Kh ka dan ha خ

dal D De د

al Ż zet titik atas ذ

rā' R Er ر

Zai Z Zet ز

Sīn S Es س

Syīn Sy es dan ye ش

s{ād ṣ es titik bawah ص

d{ād ḍ de titik bawah ض

t{ā' ṭ te titik bawah ط

z{ā' ẓ zet titik bawah ظ

ayn … … koma terbalik (di' ع

atas)

Gayn G Ge غ

fā' F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em م

Nūn N En ن

Waw W We و

ha' H Ha ه

Hamzah …’… apostrof ء

Page 9: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

ix

Yā Y Ye ي

Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap

ۃعد Ditulis 'iddah

Tā' Marbūtah

1. Bila dimatikan, ditulis h

Ditulis Hibah هبة

Ditulis Jizyah جزية

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali dikehendaki

lafal aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang ''al'' serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis dengan h.

اآلولياء كرامة Ditulis Karāmah al-auliyā'

2. Bila ta' marbutah hidup atau dengan harakat (fathah kasrah dhammah) ditulis t.

Ditulis Zakātul-fiṭri زكاۃالفطر

Vokal Pendek

…………..

…………..

…………..

Kasrah

Fathah

Dhammah

Ditulis

Ditulis

Ditulis

I

a

u

Page 10: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

x

Vokal Panjang

Fathah + alif

جاهلية

Fathah + alif maqşūr

يسعي

Kasrah + ya mati

مجيد

Dhammah+ wawu mati

فروض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Ā

jāhiliyah

ā

yas' ā

ī

majīd

ū

fūrūd{

Page 11: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan bagi Allah SWT atas segala karunia,

inayah dan hidayah-Nya sehingga penulisan tesis yang berjudul “Perbandingan

Konseling Islam dan Buddha (Studi pada Majlis Thariqah Qadiriyah Wa

Naqsabandiyah Berjan Purworejo dan Vihara Mendut Mungkid Magelang)” ini dapat

selesai sesuai waktunya. Penulis menyadari tidak akan dapat menyelesaikan

penulisan tesis ini tanpa bantuan dari berbagai pihak yang sangat berjasa kepada

penulis. Tiada kata yang pantas penulis sampaikan kecuali ucapan terima kasih yang

setulus-tulusnya serta permohonan doa semoga Allah SWT menganugerahkan

balasan yang lebih baik dan berlimpah atas semua bantuan yang telah diberikan

kepada penulis.

Ucapan terima kasih setulus-tulusnya penulis haturkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Machasin, M.A., selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta;

2. Bapak Prof. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D, selaku Direktur Program

Pascasarjana (PPs) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si., Psi, selaku pembimbing tesis atas waktu,

bimbingan, nasehat dan ilmu serta doa yang diberikan sehingga penulisan tesis

ini dapat selesai dengan baik;

4. Bapak K.H Achmad Chalwani, selaku pengasuh P.P An Nawawi Berjan

Purworejo yang telah memberikan izin dan informasi demi terselesainya

tesis ini;

Page 12: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

xii

5. Bante Bikkhu Jotidhammo Mahathera, selaku wakil ketua Yayasan Mendut

Indonesia yang telah memberikan izin dan informasi kepada peneliti demi

terselesainya tesis ini.

6. Seluruh Dosen PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas pencerahan, bimbingan

dan ilmu yang diberikan selama perkuliahan, semoga dapat penulis kembangkan

dan aplikasikan bagi kemajuan pendidikan Islam, amin;

7. Rekan-rekan mahasiswa PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas kerja sama,

motivasi dan bantuan selama ini. Semoga pertemanan dan keakraban kita

menjadi amal tali silaturahmi. Amin.

Kebumen, Agustus 2015

Penulis

Moh. Syaid Sya’roni

Page 13: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

xiii

DAFTAR ISI

1. HALAMAN JUDUL . ...................................................................................... i

2. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN . .................................................. ii

3. HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI . ..................................... iii

4. HALAMAN PENGESAHAN . ...................................................................... iv

5. HALAMAN PERSETUJUAN . ...................................................................... v

6. NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................... vi

7. ABSTRAK . ................................................................................................... vii

8. PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... viii

9. KATA PENGANTAR ................................................................................... xi

10. DAFTAR ISI . ............................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................... 5

D. Kajian Pustaka ….. ................................................................. 6

E. Kerangka Teoritik . ................................................................... 7

F. Metode Penelitian .................................................................. 10

G. Sistematika Pembahasan ....................................................... 12

BAB II KONSELING AGAMA

A. Pengertian Konseling dan Psikoterapi ……………………... 14

B. Konseling Agama .................................................................. 55

C. Konseling Islam ..................................................................... 61

D. Konseling Samatha Bhavana ……………………………… 76

BAB III GAMBARAN UMUM MAJLIS THARIQAH QADIRIYYAH WA

NAQSYABANDIYYAH BERJAN PURWOREJO DAN

SAMATHA BHAVANA BUDDHA DI VIHARA MENDUT

MUNGKID MAGELANG

A. Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah Berjan .............. 96

B. Vihara Mendut Mungkid Magelang .................................... 116

Page 14: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

xiv

BAB IV KONSELING ISLAM MAJLIS THARIQAH QADIRIYYAH WA

NAQSYABANDIYYAH BERJAN PURWOREJO DAN

SAMATHA BHAVANA BUDDHA DI VIHARA MENDUT

MUNGKID MAGELANG

A. Pola Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Berjan ......... 122

B. Pola Konseling di Vihara Mendut, Mungkid, Magelang .... 157

C. Perbandingan Konseling ...................................................... 184

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 198

B. Saran-Saran ........................................................................ 199

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi serangkaian kegiatan atau

tindakan yang semuanya diharapkan merupakan tindakan yang bijaksana.1

Dalam pengembangan konseling, perlu diperhatikan komponen-komponen

perbedaan budaya dan agama2.

Di Amerika Serikat kepada konselor dipesankan agar tidak memasukkan

unsur-unsur agama dalam konseling, maka di Indonesia pesan itu harus dibuang

jauh-jauh. Unsur-unsur agama harus dimanfaatkan dalam konseling, tidak boleh

diabaikan guna mencapai kesuksesan upaya bimbingan dan konseling yaitu

kebahagiaan konseli.3 Jika konselor mengabaikan faktor budaya dan agama

konseli, maka muncul bahaya bagi konseling, karena konseling tidak peka pada

budaya maupun agama, kurang empatik, bahkan bisa terjebak pada pemaksaan

nilai-nilai budayanya pada konseli yang berada di bawahnya.4

Konselor tidak boleh menonjolkan warna agama dan menjadikan unsur

agama tujuan yang hendak dicapai dalam konseling. Apabila hal itu terjadi maka

konseling sudah berubah arah dan konselor tidak lagi melayani konseli sesuai

1 Prayitno & Erman Amty, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, cet. 2 (Jakarta: Rineka

Cipta, 2009), hlm. 138. 2 Mamat Supriatna, BK Lintas Budaya, dalam pdf&ei=mUYZU6neFYWMrQfkvICoBQ&usg

=AFQjCNE4ggIpmxR3vdoG5LVaOVrj44wrew, diakses 24 Maret 2014 3 Prayitno & Erman Amty, Dasar-Dasar ..., hlm. 153.

4 Heru Mugiharso, Konseling dalam Analisis Lintas Budaya dalam http://bk-fkip.umk.ac.id,

diakses 24 Maret 2014.

1

Page 16: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

2

dengan permasalahan yang ingin dipecahkannya ataupun tujuan yang ingin

dicapai.5

Konsep konseling mencakup budaya moral, etik dan religi yang kuat.

Konseling tumbuh pada kelompok sosial yang menjalani hidup di dunia yang

sulit untuk mengetahui jalan yang benar. Dalam masyarakat semacam ini,

manusia dituntut untuk membuat pilihan berkenaan dengan isu moral atau kode

etik religius yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Nilai-nilai agama

(religion value) penting untuk dipertimbangkan oleh konselor dalam proses

konseling, agar proses konseling terlaksana secara efektif.6

Manusia yang berkodrat dengan berbagai kebutuhan adalah sumber

lahirnya problem, karena tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi. Ada yang

mudah, sulit dan bahkan gagal untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam Islam,

kegagalan adalah salah satu cobaan, ujian bagi keimanan manusia. Ujian ada

kalanya tidak menyenangkan, seperti: kehilangan harta benda dan mata

pencaharian, jatuh miskin, menderita penyakit berat dan lama, ditimpa musibah

berat, kecelakaan, bencana alam bahkan kematian. Di sinilah kompleksitas

problema itu timbul dan manusia tidak selamanya mampu menghindarinya.

Dalam realita banyak diperlihatkan fenomena aneka akibat seperti: sakit hati,

frustasi, putus asa, stress, konflik jiwa, merasa berdosa, merasa tidak bahagia

dan lain sebagainya. Kemudian dapat menggiring manusia pada persoalan

kejiwaan, seperti kecemasan yang tidak menentu, menjauhkan diri dari

5 Prayitno & Erman Amty, Dasar-Dasar ..., hlm. 153-154.

6 Partono, Konseling Berbasis Nilai-Nilai Samatha Bhavana, dalam Jurnal Bimbingan dan

Konseling, http://journal.unnes.ac.idlsju/index.php/jubk 2012, hlm. 56. diakses tanggal 10 Maret

2014.

Page 17: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

3

masyarakat, lari dari Tuhan, tenggelam dalam hayalan, menderita gangguan

jiwa, bahkan mungkin penyakit atau kelainan jiwa. Problem ini menuntut

konseling sebagai layanan bantuan yang sangat akrab bagi penyelesaian

permasalahan kehidupan manusia.7

Dalam Buddhisme, eksistensi manusia dalam hidupnya selalu mengalami

berbagai macam penderitaan seperti: kelahiran, usia tua, kesakitan, kematian,

ratap tangis, keluh kesah, cemas, takut, gelisah dan lain-lain. Kebebasan dari

penderitaanlah yang selalu dicari oleh manusia dalam setiap langkah hidupnya

dengan bekal pengetahuan yang ada apa dirinya. Hanya saja sering kali manusia

tidak memiliki cukup banyak pengetahuan untuk mengatasi penderitaannya.

Hanya mereka yang banyak memiliki pengetahuan dan secara simultan tahu

persis perilaku yang tepat itulah yang dapat memperoleh kebebasan

penderitaan.8 Menyadari kekosongan dari segala sesuatu, merupakan puncak

kebijaksanaan yang membawa ke kesadaran akan kenisbian radikal dari segala

sesuatu.9

Konselor harus mempertimbangkan bagaimana keyakinan, pandangan,

sikap dan perilaku konseli, agar dalam pemberian bantuan efektif. 10

Konselor

hendaknya mampu dan sanggup mendemonstrasikan pemahaman dan

apresiasinya terhadap perbedaan agama dan budaya, yang diformulasikan ke

dalam: (1) sebagai pernyataan tujuan yang akan dicapai melalui program

7 Saiful Akhyar Lubis, Konseling Islam: Kyai dan Pesantren ( Yogyakarta: elSAQ Press,

2007) hlm. 105-107. 8 Bikkhu Jotidhammo, Pancasila Buddhis dalam Etika, dalam Elga Sarapung, Sejarah,

Teologi dan Etika Agama – Agama (Yogyakarta: Dian/Interfidai, 2003), hlm. 287. 9 A. Sudiarja, Dialog Intra Religius (Yogyakarta: Kanisius, 1994), hlm. 132.

10 Partono, Konseling ..., hlm. 56.

Page 18: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

4

bimbingan dan konseling yang dirancang dan (2) keterampilam-keterampilan

yang bersifat responsif untuk kepentingan layanan konseling terhadap konseli.11

Dengan kemampuan dan kesanggupan konselor mendemonstrasikan

terhadap perbedaan agama dan budaya maka diharapkan: (1) seorang konselor

mampu memberikan layanan bimbingan dan konseling terhadap konseli yang

latar belakang agama dan budaya berbeda. Konselor dapat menggunakan

konseling dzikir dalam Islam bagi konseli yang beragama Islam dan konseling

Samatha Bhavana dalam agama Buddha pada konseli yang beragama Buddha.

(2) diharapkan proses konseling berhasil mendapatkan hasil yang baik pada

konseli yang beragama Islam dengan konseling zikirnya dan pada konseli yang

beragama Buddha dengan konseling Samatha Bhavana.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses konseling terapi Islam di majlis Thariqah Qadiriyah Wa

Naqsabandiyah Berjan Purworejo?

2. Bagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara

Mendut, Mungkid, Magelang?

3. Bagaimana perbedaan dan persamaan proses konseling terapi Islam di Berjan

Purworejo dan konseling Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut,

Mungkid, Magelang?

11

Mamat Supriyatna, Bimbingan ..., hlm. 13.

Page 19: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui proses konseling terapi Islam di majlis Thariqah

Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo.

b. Untuk mengetahui proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di

Vihara Mendut, Mungkid, Magelang.

c. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan proses konseling terapi Islam

di Berjan Purworejo dan konseling Samatha Bhavana Buddha di Vihara

Mendut, Mungkid, Magelang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1) Untuk mengurangi kerawanan-kerawanan dalam proses konseling

karena terjadinya bias-bias agama konselor agar konseling dapat

berjalan efektif.

2) Untuk pengembangan konsep utuh bimbingan di Indonesia dengan

Bhinneka Tunggal Ika yang menjadikan semboyan bangsa Indonesia

dalam perspektif konseling lintas budaya dan agama.

3) Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan pendekatan/ metode

konseling dalam konseling Islami dan konseling Samatha Bhavana

Buddha.

Page 20: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

6

b. Manfaat Praktis

1) Menunjukkan pada kita bahwa nilai-nilai agama harus

dipertimbangkan oleh konselor dalam proses konseling agar konseling

terlaksana secara efektif.

2) Konselor diharapkan agar berkemampuan memberikan layanan

bimbingan dan konseling terhadap konseli yang latar belakang agama

dan budaya berbeda.

3) Munculnya kesadaran bahwa manusia pada hakekatnya tidak bisa

lepas dari kegagalan dan penderitaan yang harus dihadapi dengan

penuh ketabahan, keikhlasan dan kejernihan pikiran serta tawakal.

D. Kajian Pustaka

Sebagai pembanding maka ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang

membedakan dengan kajian yang sedang diteliti yaitu antara lain:

1. Sri Astutik (2012) dalam Tesisnya yang berjudul Penanganan Psikopatologi

dengan Psikoterapi Islami. Penelitian tersebut mengungkap bahwa

penyembuhan, perawatan atau pengobatan dalam psikoterapi Islam adalah

manusia secara utuh, yakni yang berkaitan dengan gangguan pada mental,

spiritual, moral dan akhlak serta fisik (jasmaniah) sekaligus.

2. Partono (2012) dalam Tesisnya Konseling Berbasis Nilai-Nilai Satipathana

(Penelitian pada Kasus Depresi dan Kecemasan). Hasil dalam penelitian

tersebut dipaparkan bahwa nilai-nilai ajaran Buddha banyak mengandung

Page 21: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

7

nilai konseling, di antaranya adalah Nilai-Nilai Satipathana (Empat Dasar

Perhatian Benar).

3. Pa Auk Tawya Saya daw dan Mehn Tin Won (2009) Terobosan dalam

Meditasi Ketenangan (Samatha Bhavana). Penelitian tersebut terungkap

bahwa tujuan latihan Samadhi untuk memurnikan batin dari rintangan dan

kotoran lainnya sehingga mencapai kemurnian batin dan mendigdayakan

batin agar dapat melaksanakan vipassana dengan efektif. Selain itu

Kesadaran/ Perhatian Sejati adalah merupakan dasar dari hidup yang baik

yang tidak boleh ditinggalkan, kapan saja dan dimana saja, yang sangat

berguna sekali untuk mengatasi duka cita dan keluh kesah, serta

menghilangkan atau membebaskan penderitaan dan kesedihan.

E. Kerangka Teoritik

Ajaran agama Islam telah nyata berhasil memberikan tuntunan pokok

bagi pembinaan kesehatan mental manusia dalam mengendalikan dirinya dan

membimbingnya dalam segala tindakan. Kesehatan jiwa dapat dipulihkan

dengan cepat apabila keyakinan kepada Allah dan ajaran-Nya dapat

dilaksanakan.12

Islam dengan ketentuan dan hukum-hukumnya telah membendung

terjadinya gangguan kejiwaan, pelaksanaan agama dapat membentengi orang

dari kejatuhan kepada gangguan jiwa, dan dapat mengembalikan kesehatan jiwa

bagi orang yang gelisah. Kerena kegelisahan dan kecemasan yang tidak berujung

12

Saeful Akhyar Lubis ..., hlm. 10.

Page 22: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

8

pangkal umumnya datang dari ketidakpuasan dan kekecewaan, sedangkan

agama dapat menolong orang untuk menerima kekecewaan sementara dengan

jalan memohon ridha Allah, terbayanglah kebahagiaan yang akan dirasakannya

di kemudian hari.13

Cara mendapatkan kebahagiaan telah ditunjukkan langsung oleh Allah

s.w.t melalui para Rasul-Nya. Al Quran mengajarkan bahwa jalan ke arah

keselamatan atau kebahagiaan adalah keimanan dan amal perbuatan.

Keselamatan dan keimanan tak dapat dicapai tanpa melalui jalan iman dan amal.

Amal-amal mana malah diperlukan adalah shalat, zakat, haji (ibadah haji) serta:

zikir, membaca Al Quran, do’a (ibadah sunnah).14

Dengan kebesaran dan kemurahan Allah, konseli diharapkan tulus dan

pasrah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah

penuh khusyu’, baik ibadah wajib seperti shalat, zakat, puasa, haji maupun

ibadah sunnah seperti zikir, membaca al Quran, berdo’a.15

Bimbingan dan konseling Islami adalah upaya membantu individu

belajar mengembangkan fitrah iman atau kembali kepada fitrah iman dengan

cara memperdayakan (empowering) fitrah-fitrah (jasmani, rohani, nafsi dan

iman) mempelajari dan melaksanakan tuntunan Allah dan Rasulnya, agar fitrah-

fitrah berkembang dan berfungsi dengan baik dan benar dan akhirnya

13

Zakiyah Drajat, Peranan Agama ... (Jakarta: CV Haji Masagung, 1998), hlm. 74., Saeful

Akhyar Lubis, ..., hlm. 181. 14

Hasan Langgulung, Teori-teori ..., dalam Saeful Akhyar Lubis, Konseling Islam ..., hal.

101-102. 15

Ibid., hlm. 104.

Page 23: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

9

diharapkan individu selamat dan memperoleh kebahagiaan yang terjadi di dunia

dan akhirat.16

Dalam agama Buddha, tujuan utamanya adalah membebaskan umat

manusia dari penderitaan, baik penderitaan lahir maupun bathin. Penderitaan

adalah masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia. Setiap tetes keringat

yang dicucurkan oleh umat manusia dalam karyanya adalah bertujuan untuk

melenyapkan penderitaan. Di antara penderitaan yang dialami oleh umat

manusia seperti sakit, kematian, umur tua, tidak tercapai apa yang diinginkan,

berkumpul dengan orang yang dibenci, kehilangan yang dicintai atau yang

disayangi.

Sebab utama terjadinya penderitaan adalah disebabkan karena adanya

keinginan nafsu yang tidak terkendalikan dalam segala seginya, adanya

keserakahan yang terlalu mementingkan diri sendiri, dan adanya kebodohan

(moha) dan kegelapan (avidya).17

Buddha Gautama memberikan nasehat pada para Bikkhu dalam salah

satu pertemuan dan berkata: “O Bikkhu, Aku katakan kepadamu, bahwa ajaran

yang telah aku ketahui secara langsung dan telah mengajarkannya kepadamu,

ajaran ini harus engkau pelajari dengan cermat, pelihara, kembangkan dan latih

dengan baik, sehingga Penghidupan Suci dapat berjalan dengan baik dan dapat

bertahan lama, demi kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia, karena

kasihan kepada dunia ini, demi keuntungan, kebaikan dan kebahagiaan para

16

Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.

207. 17

Oka Diputera, Pengantar dalam Sutta Pittaka, cet. ke 2 (Jakarta, Danau Batur, 1992), hlm.

11.

Page 24: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

10

dewa dan manusia.” “Dan apakah ajaran itu Bikkhu? Ajaran itu adalah: ... di

antaranya ... Samma Samadhi-konsentrasi benar dalam Delapan Jalan Utama

(Ariya Atthangika Mangga) yaitu:

1. Samma Ditthi - Pengertian Benar.

2. Samma Sankappa - Pikiran Benar.

3. Samma Vica - Ucapan Benar

4. Samma Kammanta - Perbuatan Benar

5. Samma Ajjiwa - Penghidupan Benar

6. Samma Vayama - Daya Upaya Benar

7. Samma Sati - Perhatian Benar

8. Samma Samadhi - Konsentrasi Benar.18

Ariya atthangika mangga merupakan ajaran utama agama Buddha yang

menjelaskan "Jalan" menuju lenyapnya Penderitaan (Dukkha) dan mencapai

pencerahan. Jalan Utama Berunsur Delapan merupakan bagian keempat dari

Empat Kebenaran Mulia. Bagian pertama dari Jalan Utama Berunsur Delapan

adalah Pengertian Benar akan Empat Kebenaran Mulia yang juga dikenal

sebagai "Jalan Tengah".19

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang akan

mendiskripsikan hasil observasi di lapangan kemudian mengkaji dan

18

Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gaotama, (Jakarta: Yayasan dan Pendidikan

Buddha Nelanda, 1979), hlm. 168. 19

Ibid., hlm. 169.

Page 25: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

11

menganalisis fakta secara sistematis serta menginterpretasikan data dari

obyek penelitian secara ilmiah.20

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian diadakan di Majlis Tahariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah

Berjan Purworejo dengan Vihara Mendut Mungkid Kabupaten Magelang.

Waktu penelitian antara bulan Februari hingga Juli 2015.

3. Sumber Data

Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa sumber di

antaranya Mursyid, badal dan sebagian anggota jamaah dari Tahariqah

Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo. Konseling dalam agama

Buddha informannya adalah Bikkhu serta para Samanera di Vihara Mendut

Mungkid Kabupaten Magelang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah observasi participant, wawancara

dan dokumentasi. Teknik observasi digunakan untuk mengamati proses

konseling baik dalam konseling Samatha Bhavana maupun konseling terapi

Islam.

Teknik wawancara digunakan untuk mengadakan wawancara dengan

Mursyid dan Badal dalam Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah serta pada

Upasaka, Samanera dan Bikkhu.

20

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.(Jakarta: Rieneka

Cipta, 2000), hlm. 30.

Page 26: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

12

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dimaksud adalah mengelola dan

menganalisis data yang terkumpul baik melalui wawancara maupun

dokumentasi. Peneliti dalam hal ini melakukan seleksi, klasifikasi dan

interpretasi.

Seleksi merupakan proses untuk memilih dan memilah data yang

relevan dengan penelitian ini sesuai dengan sistematika pembahasan.

Klasifikasi merupakan proses analisis dari data-data yang sudah terpilih untuk

di kelompokkan menjadi tema-tema sesuai rincian dalam rumusan masalah.

Interpretasi sebagaimana penelitian kualitatif yang mengandalkan pada

interpretasi maka data yang sudah diolah kemudian diinterpretasikan

sehingga membentuk kesatuan makna tentang perbandingan konseling antara

Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah dengan Samatha Bhavana agama

Buddha.

G. Sistematika Pembahasan

1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan yang di dalamnya latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teoritik, metode

penelitian dan sistematika pembahasan. Bab ini mendasari dan mengarahkan

penulis dalam pelaksanaan penelitian.

2. Bab II Konseling Agama

Page 27: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

13

Konseling agama dengan sub bab: a. Pengertian konseling agama, b.

Pengertian konseling terapi Islam di majlis Thariqah Qadiriyah Wa

Naqsabandiyah Berjan Purworejo, c. Pengertian konseling Samatha Bhavana

Buddha di Vihara Mendut, Mungkid Magelang.

3. Bab III Gambaran Umum Majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah

Berjan Purworejo dan Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut Mungkid

Magelang. a.Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo, b.

Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut Mungkid Magelang.

4. Bab IV Konseling Islami di majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah

Berjan Purworejo dan Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut Mungkid

Magelang. Sub-bab tema tersebut antara lain sebagai berikut: a. Proses

konseling Islami di majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan

Purworejo, b. Proses konseling Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut

Mungkid Magelang, c. Persamaan dan perbedaan konseling di majlis

Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Berjan Purworejo dan Samatha

Bhavana Buddha di Vihara Mendut Mungkid Magelang.

5. Bab V Penutup

Kesimpulan dan Saran

Page 28: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

198

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian bisa disimpulkan sebagai berikut:

1. Pola proses konseling dalam majlis Thariqah Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

Berjan Purworejo, yaitu:

a. Pembai’atan.

b. Żikir

c. Murāqabah.

d. Wasilah dan Rabithah

e. Tawajjuh

2. Pola proses konseling Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut Mungkid

Magelang, yaitu:

a. Ceramah

b. Meditasi Samatha Bhavana

3. Perbandingan Konseling Islam dan Buddha

a. Persamaan

Pada majlis Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Berjan Purworejo,

tujuan konseling salah satunya adalah mencari ketenangan batin.

Konseling Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut Mungkid

Magelang, kegiatan konseling bertujuan untuk mencapai dan atau mencari

ketenangan batin.

198

Page 29: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

199

b. Perbedaan

(1) Tujuan konseling Islam pada majlis Thariqah Qadiriyah wa

Naqsyabandiyyah Berjan Purworejo di samping mencapai dan atau

mencari ketenangan batin, juga bertujuan (a) membersihkan hati agar

berperilaku konstruktif dan agamis. (b) mencari kebahagiaan dunia

dan akhirat. (c) mencapai makrifat Tuhan.

(2) Proses kegiatan konseling dalam Majlis Thariqah Qadiriyah wa

Naqsyabandiyah, pengendalian dan penyelesaian masalah

dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan Żikir, taqarrub kepada Allah

s.w.t, Tuhan dihadirkan/ dilibatkan dalam proses kegiatan konseling.

Proses kegiatan konseling Samatha Bhavana Buddha, pengendalian

dan penyelesaian masalah dilaksanakan dengan kegiatan samadhi atau

meditasi Samatha Bhavana, Tuhan tidak dihadirkan, Tuhan tidak

terlibat, dan Tuhan tidak ada, yang ada adalah proses menyatunya

pikiran dengan obyek, keheningan yang berkesadaran, tetapi tidak

mensadarkan diri.

B. Saran-saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, bersama ini kami sarankan kepada:

1. Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Berjan Purworejo

Dalam sebuah perkumpulan yang bersifat keagamaan maka ajaran yang

menyangkut masalah perilaku dan sifat kesufian yang lain, seperti zuhud,

wara’, ikhlas dan sebagainya merupakan ajaran umum kaum sufi tentang

maqāmat yang diperoleh dari buahnya (tsamrah)-nya riyaḍat al-

Page 30: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

200

nafs dan mujāhadah seseorang. Walaupun demikian secara kognitif ajaran ini

senantiasa disampaikan dalam pengajian-pengajian, di samping keteladanan

yang diberikan oleh para mursyid.

2. Samatha Bhavana Buddha di Vihara Mendut, Mungkid, Magelang

Jika hendak melaksanakan meditasi hendaklah minta nasihat terlebih

dahulu kepada guru meditasi, namun harus diketahui bahwa guru itu hanyalah

petunjuk jalan. Apabila orang yang bermeditasi sudah memiliki objek

meditasi sesuai dengan sifatnya, namun dia belum mendapatkan hasil dari

praktek meditasi yang dilakukannya, sebaiknya diganti objeknya, karena hal

itu tidak ada gunanya.

Page 31: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muslih, ‘Umdatu as-Salik, Purworejo: Berjan, t.t.

Akhyar, Saeful, Lubis, Konseling Islami, Kyai dan Pesantren, cet. ke I, Yogyakarta:eLSAQ Press, 2007.

Ancok, Jamaluddin & Fuad Nashari Suroso, Psikologi Islami, cet. ke 2, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rieneka Cipta, 2000.

A’la, Abd., Dari Modernisme ke Islam Liberal, Jakarta: Paramedina, 2003.

Brahm, Ajahn, Superpower Mindfulness, terj. Chuang, cet. ke-9, ttp.: t.p., 2013.

Bakran, M. Hamdan Ad Dzaky, Psikoterapi dan Konseling Islam, Yogyakarta: FajarPustaka Baru, 2001.

Corey, Gerald, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, terj. E. Koswara,Bandung: Reflika Aditama, cet. ke VII, 2013.

Danaichanchaochai, Damma Moments, terj. Syelli, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer,2003.

Diputera, Oka, Pengantar dalam Sutta Pittaka, cet. ke 2, Jakarta, Danau Batur, 1992.

Drajat, Zakiyah, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: CV HajiMasagung, 1998.

Gibson, Robert L. & Marianna H. Mitchell, Bimbingan dan Konseling, terj. YudiSantosa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Gladding, Samuel T., Konseling Profesi yang Menyeluruh, terj. P.M. Winarno &Lilian Yuwono, cet. I, Jakarta: Indeks, 2012.

Gumaratna, V.F., The Satipatthana and Its Aplication to Modern Life, terj. AsokaAng Tiang Swan, Pengetrapan Pengheningan Cipta ke Dalam KehidupanModern, Surabaya: M.V. Pannasiri, t.t.

Hasyim, Farid & Mulyono, Bimbingan dan Konseling Religius, Yogyakarta: Ar RuzMedia, 2010.

Hawari, Dadang, Psikiater, Al-Qur’an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996.

Page 32: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

Hutchinson, Ann, Meyers, Counseling and Spirituality: Integrating Wellness intoPractice dalam Pamela K.S. Patrick, Contemporary Issues in Counseling, cet.ke 2, Boston: Pearson Education Inc, 2007.

Ikhwan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Buku Pedoman Thariqat Qadiriyahwa Naqsyabandiyah, Purworejo: Berjan, 2000.

Jotidhammo, Bikkhu, Pancasila Buddhis dalam Etika, dalam Elga Sarapung,Sejarah, Teologi dan Etika Agama – Agama, Yogyakarta: Dian/Interfidai,2003.

Khalik, Abdul, Dahlan, Bimbingan dan Konseling Islam, Yogyakarta: Pura Pustaka,2009.

Khalwani, Abu, Shiddiq Zarkasyi, Fuyudhat al Rabbani, Purworejo: Ikhwan Tarekat,t.t.

Komalasari, Gantina, dkk., Teori dan Praktek Konseling, Jakarta: Indeks, 2011.

Maksum, Ali, Tasawuf sebagai Pembebasan Manusia Modern cet. ke 1, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2003.

Matthews, Warrent, World Religion, Belmont: Wadsworth Publishing Company,1999.

Mettadewi W, Bhavana, dalam Oka Diputhera, Meditasi I untuk Pendidikan TinggiAgama Buddha, Jakarta: Vajra Dharma Nusantara, 2004.

______, Bhavana (Pengembangan Batin), dalam Oka Diputhera, Meditasi II, Jakarta:Vajra Dharma Nusantara, 2004.

Mingun, Tripitaka, Sayadaw, The Great Cronicle of Buddha, terj. Indra Anggara,Riwayat Agung Para Buddha, cet. I, Tanpa tempat: Ehipassiko Foundation &Giri Manggala publications, 2008.

Musnamar, Tohari, et. al., Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan KonselingIslami, Yogyakarta: UII Press, 1992.

Nawawi, KH, Sabil al Hidayah fi Asas at Thariqah, Purworejo: Berjan, 1965.

______, Tuntunan Khalwat, Purworejo: Pondok Pesantren Islami Salafi an-Nawawi,t.t.

Nelson, Richard, Jones, Teori dan Praktek Konseling, terj. Helly Prayitno Soetjipto& Srimulyantini Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Pandita, Upasika, Abhayahema K, Vijja Dhamma, Jakarta: Yayasan Sekta JayaAbadi, cet. II, 1991.

Page 33: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

Purwa, Latif, Atmaja, Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah di PondokPesantren Nawawi Kabupaten Purworejo, Depok., Skripsi Program StudiBahasa Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,2013.

Prayitno & Erman Amty, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, cet. 2, Jakarta:Rineka Cipta, 2009.

Sarapung, Elga, Sejarah, Teologi dan Etika Pokok Dasar Ajaran Agama Buddha,Yogyakarta: Dian/ Interfidei, 2003.

Sayadaw, Mahasi, et al, Buddhist Meditation and Its Forty Subjects, terj. SelamatRojali, Meditasi Umat Buddha dan 40 subyek/ Pokok Meditasi, ttp.: t.p, 2004.

Schimidt, Roger et.al., Patterns of Religion, Belmont: Words Worth PublisingCompany, 1999.

Sciarra, Daniel T., School Counseling, Foundations and Contemporary Issues,Belmont: Brooks Cole- Thomson Learning, 2004.

Simpkins, Alexander dan Annellen Simpkins, Simple Buddhisan, terj. LennyHidayat, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2000.

Sudiarja, A., Dialog Intra Religius, Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Sutoyo, Anwar, Bimbingan dan Konseling Islam, cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2013.

______, Bimbingan dan Konseling Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Tim PP An Nawawi, Mengenal K.H. Nawawi Berjan Purworejo, Surabaya: Khalista,2008.

Tri, Iin, Rahayu, Psikoterapi Perspektif Islam dan Psikologi Kontemporer, cet. I,Malang UIN Malang Press, 2009.

Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gaotama, Jakarta: Yayasan dan PendidikanBuddha Nelanda, 1979.

Yusuf, Samsul & A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, cet. VII,Bandung: Program Pasca Sarjana UPI dan Remaja Rosydakarya, 2012.

Hawari, Dadang, Al Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa dalam SriAstutik, Penanganan Pasikopatologi dengan Psikoterapi Islami, JurnalBimbingan dan konseling Islam Fakultas Da’wah IAIN Sunan AmpelSurabaya, vol. 02, No. 01, 2012

Page 34: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

Lahmuddin, Psikoterapi dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islam, MIQOT:Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Fak. Da’wah IAIN Sumatera Utara, vo. XXXVI,No: 2 –Juli-Desember 2013.

Partono, Konseling Berbasis Nilai-Nilai Samatha Bhavana, dalam Jurnal Bimbingandan Konseling, http://journal.unnes.ac.idlsju/index.php/jubk 2012, hlm. 56.diakses tanggal 10 Maret 2014.

Stanard, Singh, dan Piantar (2000) dalam Abdul Hayat, Konsep KonselingBerdasarkan Ayat-Ayat Alquran Tentang Hakekat Manusia, Prbadi Sehat danPribadi Tidak Sehat, 5 September 2007 dalam file: //jurnal/item/35. Tanggal4 April 2015.

Anggaz, Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dalamhttps:anggaz.wordpress.com//2012/12/06/tarekat-qadiriyah-wa-naqsyabandiyah/, diakses 4 April 2015.

Mugiharso, Heru, Konseling dalam Analisis Lintas Budaya dalam http://bk-fkip.umk.ac.id, diakses 24 Maret 2014.

Supriatna, Mamat, BK Lintas Budaya, dalampdf&ei=mUYZU6neFYWMrQfkvICoBQ&usg=AFQjCNE4ggIpmxR3vdoG5LVaOVrj44wrew, diakses 24 Maret 2014.

Page 35: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,

LAMPIRAN

Page 36: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,
Page 37: Perbandingan Konseling Islam dan Buddha Majlis …digilib.uin-suka.ac.id/18857/2/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfbagaimana proses konseling Samatha Bhavana agama Buddha di Vihara Mendut,