Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

14
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR I NAMA ANGGOTA : 1. Aprililianti (08111006016) 2. Cherry Chrisanty (08111006020) 3. Gita Zamandora (08111006030) 4. Jaka Julian Kusuma (08111006010) JURUSAN / KELOMPOK : FARMASI / II PERCOBAAN : RUMUS EMPIRIS SENYAWA LABORATORIUM KIMIA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011

Transcript of Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

Page 1: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI DASAR I

NAMA ANGGOTA : 1. Aprililianti (08111006016)

2. Cherry Chrisanty (08111006020)

3. Gita Zamandora (08111006030)

4. Jaka Julian Kusuma (08111006010)

JURUSAN / KELOMPOK : FARMASI / II

PERCOBAAN : RUMUS EMPIRIS SENYAWA

LABORATORIUM KIMIA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

Page 2: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

I. Nomor Percobaan : II (Dua)

II. Nama Percobaan : Rumus Empiris Senyawa

III. Tujuan Percobaan :

1. Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus

molekul senyawa tersebut.

2. Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data

untuk menghitung rumus empiris.

IV. Dasar Teori

Untuk menyatakan komposisi zat-zat dan menggambarkan perubahan-

perubahan kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara kimia dengan cepat, tepat dan

langsung, kita menggunakan lambang-lambang kimia dan rumus-rumus kimia. Secara

umum dikenal rumus empiris dan rumus molekul.

Rumus empiris adalah suatu senyawa menyatakan nisbah (jumlah)

terkecil jumlah atom yang terdapat pada senyawa tersebut, sedangkan rumus molekul

merupakan rumus untuk semua unsure dalam senyawa. Sebagai contoh karbon

hidroksida terdiri dari satu atom C dan dua atom O memiliki rumus empiris .

Hidrogen peroksida yang mempunyai dua atom H dan dua atom O memiliki rumus

molekul dan rumus empirisnya HO.

Untuk penulisan rumus empiris walau tak ada aturan yang ketat tetapi

umumnya untuk zat anorganik, unsure logam atau hydrogen ditulis terlebih dahulu,

diikuti dengan non logam atau metalloid dan akhirnya oksigen, sedangkan untuk zat-

zat organic aturan yang umumnya berlaku adalah C, H, O, N, S, P.

Berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan rumus empiris

ditentukan lewat penggabungan nisbah bobot dari unsure-unsurnya. Ini merupakan

langkah yang penting untuk memperlihatkan sifat berkala dan unsur-unsur. Secara

sederhana penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat dilakukan dengan cara

Page 3: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

eksperimen. Dengan menentukan persentase jumlah unsur-unsur yang terdapat dalam

zat tersebut, memakai metoda analisis kimia kuantitatif. Disamping itu ditentukan

pula massa molekul relatif senyawa tersebut. Untuk menyatakan rumus empiris

dilakukan dengan perhitungan senyawa. Jika rumus empiris senyawa telah diketahui

dapat disimpulkan sifat-sifat fisik dan kimia dari zat tersebut, yaitu : dari rumus

empiris ini dfapat dilihat unsure apa yang terkandung dalam senyawa tersebut dan

berapa banyak atom dari masing-masing unsure untuk membentuk molekul senyawa

tersebut, dan massa molekul relative dapat ditentukan massa atom relative dari

unsure-unsur yang membentuk senyawa.Berdasarkan rumus empiris dapat dihitung

jumlah relativeunsure-unsur yang terdapat dalam senyawa atau komposisi persentase

zat tersebut. (Drs.H.I.A. Rivai Bakti,dkk..,Penuntun Praktikum Kimia Dasar,

(Palembang : Universitas Sriwijaya) hal. 14-15)

Dalam kimia, rumus empiris atau komposisi kimia dari suatu senyawa

kimia adalah ekspresi sederhana jumlah relatif setiap jenis atom (unsur kimia) yang

dikandungnya. Suatu formula empiris tidak memberikan gambaran mengenai isomer,

struktur, atau jumlah absolut atom. Formula empiris adalah standar bagi senyawa ion,

seperti CaCl2, dan makromolekul, seperti SiO2. Istilah "empiris" merujuk pada proses

analisis elemental, suatu teknik kimia analitik yang digunakan untuk menentukan

persentasi komposisi relatif per unsur dari suatu zat kimia. Kontras dengan formula

empiris, formula kimia mengidentikasi jumlah absolut atom unsur-unsur yang

ditemukan pada setiap molekul di senyawa tersebut. (Anonim, “Rumus Empiris

Senyawa”, id.wikipedia.org, 5 Juli 2011)

Rumus kimia dapat dibagi menjadi dua yaitu rumus molekul dan rumus

empiris. Pembagian ini terkait dengan informasi yang dikandungnya. Rumus molekul

adalah rumus kimia yang memberikan informasi secara tepat tentang jenis unsur

pembentuk satu molekul senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur. Misalnya

satu molekul senyawa glukosa dengan rumus molekul C6H12O6, tersusun atas unsur

karbon, hidrogen, dan oksigen. Banyaknya atom penyusun satu molekul glukosa

Page 4: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

adalah 6 atom karbon (C), 12 atom Hidrogen (H) dan 6 atom Oksigen (O). (Zulfikar,

“Rumus Empiris”, www.chem-is-try.org, 23 September 2010)

Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suatu senyawa.

Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam

molekul. Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan apabila diketahui salah satu:

- massa dan Ar masing-masing unsurnya

- % massa dan Ar masing-masing unsurnya

- perbandingan massa dan Ar masing-masing unsurnya

Rumus molekul: bila rumus empirisnya sudah diketahui dan Mr juga diketahui maka

rumus molekulnya dapat ditentukan.

Contoh: Suatu senyawa C den H mengandung 6 gram C dan 1 gram H.

Tentukanlah rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut bila

diketahui Mr nya = 28 !

Jawab: mol C : mol H

6/12 : 1/1

1/2 : 1

1 : 2

Jadi rumus empirisnya: (CH2)n

Bila Mr senyawa tersebut = 28

maka:

12n + 2n = 28

14n = 28

n = 2

Jadi rumus molekulnya : (CH2)2 = C2H4

(Anonim, “Rumus Empiris”, bebas.ui.ac.id, 22 Oktober 2009)

Untuk lebih mudah membedakan antara rumus molekul dan rumus empiris,

kita bahas contoh untuk senyawa glukosa dan asam cuka. Glukosa memiliki rumus

molekul C6H12O6 yang mengindikasikan bahwa rasio C : H : O adalah 6 : 12 : 6.

Page 5: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

Rasio ini dapat kita sederhanakan kembali misalnya kita bagi dengan angka 6, maka

rasionya menjadi 1 : 2 : 1, Rasio ini adalah rasi terkecil. Jika kita tuliskan rasio ini,

maka rumus kimia yang kita dapat adalah CH2O, rumus ini disebut dengan rumus

empiris.

Kita ambil contoh kedua, yaitu asam cuka dengan rumus molekul C2H4O2,

dengan mudah kita katakan bahwa rasio terkecilnya 1 : 2 : 1, sehingga rumus

empirsnya adalah CH2O. bahwa glukosa dan asam cuka memiliki rumus empiris yang

sama.

Ingat, bahwa rumus empiris bukan menyatakan sebuah senyawa atau zat.

Rumus empiris hanya memberikan informasi rasio paling sederhana dari sebuah

molekul.

Kasus menarik untuk Vanili C8H8O3, komposisi atom penyusunnya adalah C,

H dan O, dengan rasio 8 : 8 : 3, rasio ini tidak dapat kita sederhanakan lagi sehingga

untuk kasus vanili rumus molekulnya sama dengan rumus empirisnya. Kasus ini juga

terjadi pada senyawa air H2O, dimana perbandingan antara atom H dan O nya sudah

merupakan rasio terkecil. Demikian pula dengan karbon dioksida CO2, juga sudah

memiliki rasio rasio terkecil. Untuk kedua zat ini rumus molekul sama dengan rumus

empirisnya. (Zulfikar, “Rumus Empiris”, www.chem-is-try.org, 23 September 2009)

Page 6: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

V. Alat dan Bahan

Alat : - Cawan krus

- Gelas arloji

- Timbangan

- Gelas ukur

- Bunsen

- Pipet tetes

Bahan : - Logam tembaga

- Asam nitrat

Page 7: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

VI. Prosedur Percobaan

Cawan krus dan tutupnya

Rumus Empiris dari Oksida Tembaga

Ditutup dengan gelas arloji

Dipanaskan hingga terbentuk

kristal kekuningan

Didinginkan pada suhu kamar

Ditimbang hingga bobot tetap

10 ml HNO3 4M

Dicampur

0,5 gram logam tembaga

Dibersihkan dan dikeringkan

Ditimbang dan dicatat bobotnya

Ditambahkan

Page 8: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

VII. Pertanyaan Prapraktek

1. Berilah 5 contoh senyawa yang memiliki rumus molekul dan rumus empiris yang

sama dan 5 buah senyawa yang memiliki rumus molekul dan rumus empiris yang

berbeda !

Jawab : Senyawa yang memiliki rumus empiris yang sama dengan rumus

molekul antara lain : H2O, CH4, NaCl, CO2,dan NaOH.

Senyawa yang memiliki rumus empiris dan molekul yang berbeda

antara lain :

Rumus Molekul Rumus Empiris

C6H12O6 CH2O

C2H4 CH2

C2H8 CH4

H2O2 HO

C2H6 CH3

2. Pembakaran senyawa hidrokarbon dalam oksigen berlebih menghasilkan 11 g

dan 9 g O, jika O=16, C=12, dan H=1. Bagaimana rumus empiris senyawa

tersebut?

Jawab : Mol CO2 = 11/44 = 0,25 mol

Mol C dalam CO2 = 0,025 mol

Mol H2O = 9/18 = 0,5 mol

Mol H dalam H2O = 2 x 0,5 = 1 mol

maka ,

Mol C : Mol H

0,25 : 1

1 : 4

Jadi, rumus empiris senyawanya CH4

Page 9: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

VIII. Data Hasil Pengamatan

Berat cawan krus dan tutupnya : 60,8 g

Berat cawan krus dan tutupnya setelah pemanasan : 61,6 g

Berat Cu = 0,25 g

IX. Reaksi dan Perhitungan

- Reaksi

Cu + ½ O2 CuxOy

2HNO3 2NO3 + H2O + ½ O2

Cu + 2NO3 CuxOy + 2NO2 + H2O

- Perhitungan

Mol Cu dan Mol O = ?

Berat oksida = Wcawankrus setelah pemanasan – Wcawankrus

= 61,6 g – 60, 8 g

= 0,8 g

W Cu : W oksida

Mol Cu : Mol oksida

Gr Cu/ArCu : Gr/Ar oksida

0,25/63,5 : 0,8/16

0,004 : 0,05

1 : 13

Jadi perbandingan mol Cu : mol O = 1 : 13

Rumus empirisnya CuO13

Page 10: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

X. Pembahasan

Pada praktikum kedelapan, kita melakukan percobaan tentang “Rumus

Empiris”. Dalam percobaan ini, kita memerlukan padatan Cu dan larutan asam nitrat

4M. Kedua bahan ini dipilih untuk membentuksuatu produk tembaga oksida yang

akan dicari rumus empirisnya. Rumus empiris sendiri merupakan perbandingan

bilangan bulat terkecil dari atom – atom penyusun suatu senyawa, dalam hal ini atom

– atom penyusun senyawa tembaga oksida (Cu dan O).

Rumus empiris memiliki dua kemungkinan dalam perhitungannya, yaitu

rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa sama, dan rumus empiris dan

rumus molekul suatu senyawa berbeda. Kemungkinan pertama dalam perhitungan

rumus empiris dapat dilihat dari 5 contoh senyawa, yaitu H2O (air), H2SO4 (asam

sulfat), KOH (kalium hidroksida), CH4 (metana), dan NaBr (natrium bromide).

Kemungkinan kedua dapat dilihat dari senyawa glukosa (C6H12O6) yang memiliki

rumus empiris CH2O.

Dalam praktik laboratorium, rumus empiris berfungsi terhadap sifat kimia

dan sifat fisik suatu zat. Dengan mengetahui rumus empiris suatu zat, maka kita dapat

mengetahui unsur apa saja yang terkandung dalam senyawa tersebut, dan berapa

banyak atom dari masing – masing unsur pembentuk molekul senyawa tersebut. Hal

lainnya yang merupakan fungsi dari rumus empiris antara lain kita dapat mengetahui

massa molekul relative dari suatu senyawa dengan menjumlahkan massa atom

relative dari unsure – unsure pembentuk senyawa tersebut. Selain itu, rumus empiris

juga berfungsi untuk mengetahui komposisi atau persentase dari atom – atom

penyusun suaatu molekul senyawa.

Dalam praktikum ini, kita mencampurkan padatan Cu dengan larutan

asam nitrat 4M. Saat melakukan perlakuan ini, kita sebaiknya menggunakan masker

karbon aktif yang telah disiapkan sebelumnya karena saat kita mencampurkan kedua

zat tersebut, akan timbul bau yang sangat menyengat, bau tersebut merupakan aroma

dari zat beracun dari larutan asam nitrat. Setelah itu, kita akan melakukan pemanasan.

Perlakuan pemanasan pada praktikum ini adalah agar kita mendapatkan produk

Page 11: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

berupa padatan kering. Jadi, pemanasan dilakukan hanya untuk menguapkan cairan

yang ada dalam produk.

Hasil dari sampel tembaga oksida yang didapat ialah berwarna biru tosca.

Warna biru merupakan warna dari cahaya tampak. Seperti yang kita ketahui, Cu

merupakan logam transisi. Suatu logam transisi memiliki keistimewaan dapat

memancarkan cahaya tampak karena elektronnya bersifat tidak stabil dan mudah

tereksitasi ke tingkat energy tinggi. HNO3 sendiri (asam nitrat) merupakan senyawa

kompleks, dengan NO3- sebagai ion kompleksnya. Ion komplek NO3

- memiliki ion

pusat N. Apabila terjadi eksitasi electron, maka ligan NO3- akan mengisi orbital

kosong dari atom Cu yang menyebabkan terjadinya eksitasi electron ke tingkat

energy yang lebih tinggi. Akibatnya, electron menjadi bersifat tidak stabil dan akan

kembali ke tingkat energy asal. Saat perpindahan electron tersebut, electron akan

menghasilkan energy yang sesuai dengan frekuensi cahaya tampak, yaitu biru.

Page 12: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

XI. Kesimpulan

1. Rumus empiris adalah rumus sederhana yang menunjukkan jumlah suatu

atau perbandinganatom yang terkecil

2. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah atom unsur

dalam senyawa yang sebenarnya

3. Ion – ion transisi memiliki sifat khas yaitu memiiki atau menunjukan

warna yang khas

4. Adanya warna disebabkan oleh elektron pada sub kulit dari ion – ion,

dimana ion tersebut mampu menyerap cahaya yang terletak pada sinar

tampak

5. Adanya warna tersebut digunakan untuk analisa kuantitatif yaitu

menentukan jenis ion dari satu larutan

Page 13: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Rumus Empiris. kambing.ui.ac.id. Diakses pada 10 November 2011.

Anonim. 2011. Rumus Empiris Senyawa. id.wikipedia.org. Diakeses pada 9

November 2011.

Bakti, Rivai, dkk.. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Inderalaya:Universitas

Sriwijaya.

Zulfikar. 2010. Rumus Empiris. www.chem-is-try.org. Diakses pada 8 November

2011.

Page 14: Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa

GAMBAR ALAT