PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas...

244
PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas Motif Shalat Berjamaah pada Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2015) SKRIPSI Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh: SITI ASIYAH 11111014 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas...

Page 1: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN

SALATIGA

(Studi atas Motif Shalat Berjamaah pada Mahasiswa

IAIN Salatiga Tahun 2015)

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:

SITI ASIYAH

11111014

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

Page 2: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN

SALATIGA

(Studi atas Motif Shalat Berjamaah pada Mahasiswa

IAIN Salatiga Tahun 2015)

SKRIPSI

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:

SITI ASIYAH

11111014

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

Siti Asiyah
Typewritten Text
i
Page 3: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.
Siti Asiyah
Typewritten Text
ii
Page 4: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.
Page 5: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.
Page 6: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.
Page 7: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

MOTTO

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al

Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya

shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan

mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat)

adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang

lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(Q.S. Al-‘Ankabut 29: 45).

Siti Asiyah
Typewritten Text
vi
Page 8: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

Pengukir akhlaq dan jiwa ragaku

Ayahanda dan Ibundaku

Tamam Mubirin dan Sholikhah

yang telah mencurahkan segala

pengorbanan untuk pendidikan anaknya.

Seluruh keluarga besarku

yang memberikan nasehat dan motivasi

hingga terselesaikannya skripsi ini

Terima kasih atas

cinta dan kasih sayang kalian.

Siti Asiyah
Typewritten Text
vii
Page 9: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis haturkan kehadirat Allah Swt yang telah

memberikan rahmat, hidayah beserta ridho-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN

Salatiga (Studi atas Motif Shalat Berjamaah pada Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun

2015). Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan besar Nabi

Muhammad Saw yang selalu kita nanti-nantikan syafa’atnya besok di hari kiamat.

Amin Ya Rabbal Alamin.

Dalam penyusunan skripsi ini, ditujukan sebagai syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Islam di IAIN Salatiga. Dengan kerendahan hati dan

kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan

tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya

kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara

khusus penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

3. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

4. Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya, dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya

Siti Asiyah
Typewritten Text
viii
Page 10: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dalam memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya

dalam menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

6. Karyawan dan Karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuannya.

7. Segenap keluarga, terutama Bapak, Ibu, Kakak dan Adik yang selalu

mencurahkan kasih sayang, perhatian, kesabaran, ketabahan serta untaian do’a

yang tulus sepanjang waktu demi keberhasilan penulis.

8. Sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini,

sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima di

sisi Allah Swt.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga hasil penelitian ini dapat

berguna bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya, terutama untuk

kemajuan dunia pendidikan.

Salatiga, 12 Januari 2016

Penulis,

SITI ASIYAH

NIM. 11111014

Siti Asiyah
Typewritten Text
ix
Page 11: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

ABSTRAK

Asiyah, Siti. 2016. Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif

Shalat Berjamaah pada Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2015). Skripsi.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Miftahuddin,

M.Ag.

Kata kunci: Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perilaku beragama

dalam pelaksanaan shalat berjamaah pada mahasiswa IAIN Salatiga dan untuk

mengetahui berbagai bentuk motif perilaku mahasiswa tersebut dalam melakukan

shalat berjamaah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab pada penelitian ini adalah,

(1) Bagaimana perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga? (2) Apa motif-

motif perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga? (3) Apa faktor-faktor

pendukung dan penghambat perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga?

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan pendekatan yang

digunakan penulis adalah kualitatif diskriptif. Dalam penelitian ini penulis

melalukan perencanaan, pelaksanan, pengumpulan data, analisis, penafsiran data

dan pada akhirnya penulis melaporkan hasil penelitiannya.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: 1) Perilaku shalat berjamaah

mahasiswa IAIN Salatiga sangatlah beragam. Perilaku tersebut, dapat dilihat dari

segi kesiapan mahasiswa masih banyak yang kurang mempersiapkan diri dalam

mengikuti shalat berjamaah. Dari segi mengajak, perilaku mahasiswa IAIN Salatiga

seimbang, sebagian ada yang mengajak dan sebagian ada yang tidak mengajak. Dan

dari segi kedisiplinan (ajeg/istiqomah), perilaku mahasiswa IAIN Salatiga juga

sangat kurang disiplin dalam mengikuti shalat berjamaah. 2) Motif-motif perilaku

shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga memiliki banyak motif yang dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: motif intrinsik dan ekstrinsik. Motif

intrinsik yang terdapat pada mahasiswa IAIN Salatiga yaitu: Motif ketenangan hati,

Motif karena Pahala yang Berlipat Ganda dan Motif terijabahnya semua doa dan

harapan, Motif akan adanya Rasa Takut dan Cemas, Motif Terijabahnya Semua

Doa dan Harapan (Pengalaman Religius), Motif Peningkatan Taqwa dan Perubahan

Sikap, Motif Kebutuhan untuk Beribadah, Rasa Solidaritas dan keingintahuan,

Motif Kesehatan Badan, Motif Rasa Ingin diperhatikan dan dihargai, Motif shalat

berfungsi sebagai ajaran atau yang membawa kebaikan dan Motif penyelamat.

Sedangkan motif-motif Ekstrinsik di antaranya yaitu: Motif Inspirasi dari orang

hebat, Motif Ajakan Keluarga, Motif Ajakan dari sahabat, Motif ingin diperhatikan

pacar dan Motif Keteladanan. 3) Perilaku mahasiswa IAIN Salatiga dalam

melakukan shalat berjamaah memiliki dua faktor yaitu: faktor pendukung yang

dapat memperlancar terlaksananya shalat berjamaah, dan faktor penghambat yang

dapat mempersulit terlaksananya proses shalat berjamaah. Faktor pendukung

tersebut adalah fasilitas dan sarana prasarana yang memadai yang berada di masjid

darul amal, faktor jarak atau letak masjid yang berada di lingkungan kampus,

Siti Asiyah
Typewritten Text
x
Page 12: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

kondisi kesehatan baik itu dari segi badan maupun pikiran dari individu mahasiswa

masing-masing dalam melakukan shalat berjamaah, dan faktor cuaca dan kondisi

yang terjadi pada masing-masing mahasiswa itu sendiri. Adapun faktor penghambat

tersebut adalah Lingkungan yang kurang mendukung seperti keluarga, masyarakat

atau teman yang membuat mahasiswa tidak melakukan shalat berjamaah, keamanan

yang kurang terjaga pada lingkungan masjid, letak tempat shalat yang berada

dilantai 3 (putri), saranan prasarana yang kurang memadai di kampus 2 dan belum

ada perbaikan sarana prasarana baik di kampus 1 maupun 2, proses pelaksanaan

shalat yang berlangsung lama dan membuat jamaah merasa jenuh, jam perkuliahan

yang belum disesuaikan dengan jadwal jamnya shalat, banyaknya dosen dan

karyawan yang juga tidak melakukan shalat berjamaah di masjid dan faktor

keterbatasan wanita pendapat tentang wanita terdahulu dengan wanita sekarang.

Siti Asiyah
Typewritten Text
xi
Page 13: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN BERLOGO ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

PENGESAHAN PENGUJI iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

ABSTRAK x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xvii

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Fokus Penelitian 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 6

1. Manfaat Teoritis 6

2. Manfaat Praktis 7

Siti Asiyah
Typewritten Text
xii
Page 14: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

E. Telaah Pustaka 7

F. Penegasan Istilah 12

G. Metode Penelitian 14

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian 14

2. Kehadiran Peneliti 15

3. Lokasi Penelitian 15

4. Sumber Data 15

5. Teknik Pengumpulan Data 18

6. Analisis Data 19

7. Pengecekan Keabsahan Data 21

8. Tahap-tahap Penelitian 22

H. Sistematika Penulisan 24

BAB II LANDASAN TEORI

A. Perilaku Beragama 26

1. Pengertian Perilaku Beragama 26

2. Konsep dan Teori Perilaku Beragama 28

a. Psikoanalisa (Sigmund Freud) 28

b. Behaviorisme (John Broadus dan B.F. Skinner) 30

c. Psikologi Humanistik (Abraham Maslow) 30

3. Bentuk-bentuk Perilaku Beragama 31

a. Ibadah Shalat 32

b. Kepedulian Sosial 34

c. Akhlak Sebagai Perilaku Keagamaan Mahasiswa 35

Siti Asiyah
Typewritten Text
xiii
Page 15: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Beragama 36

a. Faktor Internal 36

b. Faktor Eksternal 38

c. Konvergensi 41

d. Fanatisme dan Ketaatan 42

B. Motivasi Beragama 42

1. Definisi Motivasi 42

2. Motif Perilaku Beragama 44

C. Shalat Berjamaah 56

1. Definisi Shalat Berjamaah 56

2. Manfaat dan Keistimewaan Shalat Berjamaah 58

a. Ditinjau dari Segi Spiritual 58

b. Ditinjau dari Segi Sosial 61

c. Ditinjau dari Segi Politis 62

d. Ditinjau dari Segi Etis dan Edukatif 62

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum IAIN Salatiga 65

1. Letak Geografis IAIN Salatiga 65

2. Sejarah Singkat IAIN Salatiga 66

3. Visi dan Misi IAIN Salatiga 67

4. Asas, Fungsi dan Tujuan 67

5. Program Pendidikan IAIN Salatiga 70

6. Sarana dan Prasarana IAIN Salatiga 75

Siti Asiyah
Typewritten Text
Siti Asiyah
Typewritten Text
Siti Asiyah
Typewritten Text
xiv
Page 16: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

7. Keadaan Dosen, Karyawan dan Mahasiswa

IAIN Salatiga 76

8. Struktur Organisasi IAIN Salatiga 77

B. Temuan Data Penelitian 79

1. Perilaku Shalat Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga

Tahun 2015 79

a. Kesiapan (Kesungguhan) 79

b. Mengajak 81

c. Kedisiplinan (Ajeg/Istiqomah) 83

2. Motif-Motif Perilaku Shalat Berjamaah Mahasiswa

IAIN Salatiga Tahun 2015 86

a. Motif Intrinsik 87

b. Motif Ekstrinsik 95

3. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Perilaku

Shalat Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2015 98

a. Faktor Pendukung 98

b. Faktor Penghambat 101

BAB IV PEMBAHASAN

A. Perilaku Shalat Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga 107

1. Kesiapan (Kesungguhan) 107

2. Mengajak 109

3. Kedisiplinan (Ajeg/Istiqomah) 111

Siti Asiyah
Typewritten Text
Siti Asiyah
Typewritten Text
Siti Asiyah
Typewritten Text
Siti Asiyah
Typewritten Text
xv
Page 17: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

B. Motif-motif Perilaku Shalat Berjamaah Mahasiswa

IAIN Salatiga 114

1. Motif Intrinsik 114

2. Motif Ekstrinsik 125

C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Perilaku

Shalat Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga 127

1. Faktor Pendukung 128

2. Faktor Penghambat 129

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 132

B. Saran-saran 134

C. Penutup 135

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Siti Asiyah
Typewritten Text
xvi
Siti Asiyah
Typewritten Text
Siti Asiyah
Typewritten Text
Page 18: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

DAFTAR TABEL

1. Tabel. 1 Sumber Data Primer 16

2. Tabel. 2 Sumber Data Sekunder 17

3. Tabel. 3 Data Mahasiswa IAIN Salatiga pada Ajaran 2015/2016 76

4. Tabel. 4 Daftar Anggota Senat IAIN Salatiga 78

Siti Asiyah
Typewritten Text
xvii
Page 19: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar. 1 Komponen dalam Analisis Data 20

2. Gambar. 2 Teknik Pengumpulan Data (Triangulasi 22

Siti Asiyah
Typewritten Text
xviii
Page 20: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Pengajuan Judul Skripsi

2. Lembar Konsultasi Skripsi

3. Lembar Pedoman Wawancara

4. Lembar Catatan Transkip Wawancara

5. Surat Keterangan Kegiatan (SKK)

6. Surat Permohonan Ijin Penelitian

7. Surat Pernyataan Bukti Penelitian

8. Foto-foto

9. Riwayat Hidup Penulis

Siti Asiyah
Typewritten Text
xix
Page 21: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dilahirkan ke dunia dibekali oleh Tuhannya dengan akal yang

manakala akan membekali dirinya untuk menghadapi segala problematika

kehidupan. Di dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung banyak

aktifitas yang telah kita lakukan baik itu yang ada hubungannya antara makhluk

dengan pencipta, maupun hubungan antara makhluk dengan sesama makhluk.

Setiap manusia hidup di dunia pasti menginginkan kebahagiaan, baik itu

kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Namun, kebahagiaan yang dicari

setiap manusia bukan berarti bebas lepas seperti burung yang terbang kesana

kemari akan tetapi, manusia dalam mewujudkan kebahagiaannya pasti ada tata

aturan yang mendominasi kebahagiaan itu salah satunya yaitu agama.

Agamalah yang mengatur perjalanan hidup manusia hidup di dunia ini. Di sana

terkandung berbagai aturan yang mengatur pola hidup manusia. Manusia yang

segaris dengan aturannya merekalah manusia yang akan mengunduh

kebahagiaan baik didunia maupun di akhirat sedangkan manusia yang

melenceng dari aturannya merekalah manusia yang akan menyesal dan orang

yang akan merugi.

Langkah awal manusia untuk mencapai kebahagiaannya yaitu harus

mengetahui eksistensinya seorang manusia berada dimuka bumi ini. Allah telah

Siti Asiyah
Typewritten Text
1
Page 22: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

menunjukkan dalam kitab al Qur’an yang sebagai pedoman hidup setiap insan

yang ada di bumi tentang eksistensinya manusia berada di dunia ini

sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Swt:

Artinya: (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan

dari Allah dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah

memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai,

sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan

barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar

ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api

neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.

(Q.S. An-Nisa’ 4: 13-14).

Salah satu wujud dari ketaatan itu adalah shalat. Shalat merupakan suatu ibadah

yang sangat fundamental bagi umat muslim. shalat bukanlah sekedar kewajiban

namun, sebagai kebutuhan secara spiritualitas bagi manusia.

Secara Bahasa, shalat berarti doa atau berdoa memohon kebajikan (Usman,

2005: 81). Permohonan seorang hamba kepada tuhannya dalam suatu

pengharapan kebaikan bagi dirinya maupun orang yang terdekatnya. Wujud

permohonan tersebut merupakan suatu hubungan veritkal antara seorang hamba

kepada sang Kholik. Dimana manusia dapat mendekatkan diri kepada Allah,

bertaqorrub kepada- Nya dengan jiwa yang tenang dan pikiran yang lapang.

Hati yang tenang dan selalu ingat kepada Allah akan melahirkan kekuatan

rohaniah pada manusia, yang amat besar artinya dalam menghadapi masalah

hidup yang penuh dengan berbagai macam problema yang seringkali dirasakan

Siti Asiyah
Typewritten Text
2
Page 23: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

amat berat oleh manusia. Dengan kekuatan rohaniah itu, berbagai macam ujian

hidup akan dapat dihadapi dengan kesabaran. Pergolakan hidup akan dapat

ditanggapi dengan sikap tenang, rela dan hati yang tentram (Basyir, 2003: 51).

Shalat juga mengajarkan kita untuk hidup dengan kebersihan, kerapian dan

kerajinan. Shalat yang mensyaratkan harus suci badan, pakaian, dan tempat dari

najis, demikian pula dengan mensyaratkan bersuci dengan mandi atau

berwudlu, berfungsi mengajarkan kebersihan (Basyir, 2003: 55).

Islam menganjurkan agar shalat wajib lima waktu dilakukan secara

berjamaah. Semakin banyak anggota jamaahnya, semakin banyak faedah yang

kita terima saat ini dan faedah yang menunggu kita di akhirat kelak. Meskipun

sudah cukup hanya terdiri dari dua orang yaitu seorang makmum dan seorang

imam.

Shalat berjamaah mempunyai arti yang besar bagi kehidupan sosial,

memupuk rasa persaudaraan, persatuan, persamaan dan saling bertukar ide atau

pikiran dengan jamaah satu dengan jamaah yang lainnya. Ayat-ayat Allah telah

menjelaskan tentang berbagai keutamaan atau faedahnya orang yang

melakukan shalat berjamaah. Namun kebanyakan dari masyarakat tidak

mengetahui akan faedah-faedah yang terkandung dalam shalat berjamaah itu

sendiri. Fenomena yang ada saat ini jarang kita lihat anak-anak, remaja, bahkan

orang tua yang mengerjakan shalat berjamaah dimasjid. Mereka lebih memilih

shalat sendiri dengan berbagai alasan kesibukan yang sedang mereka kerjakan

dibanding memenuhi panggilan adzan guna melakukan shalat berjamaah di

masjid.

Siti Asiyah
Typewritten Text
3
Page 24: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Shalat berjamaah hanya dilakukan oleh sebagian kecil dari masyarakat yang

mengerti tentang agama, Itupun tidak dilakukan secara terus menerus. Sering

kali penulis melihat shalat berjamaah hanya dilakukan pada waktu shalat

Maghrib dan Isya karena waktu itu adalah waktu yang paling longgar untuk

mengerjakan shalat berjamaah. Kalaupun ada seorang remaja yang berangkat

menuju masjid mungkin adanya dorongan atau motif-motif yang menyebabkan

mereka berjamaah.

Seringkali penulis dapati dari berbagai faktor-faktor anak-anak, remaja

bahkan mahasiswa dalam shalat, mereka sering kali kurang disiplin, mengulur

waktu, rasa malas dan keegoisan dalam diri ketika diajak keluarga atau

temannya dan sebagainya. Mereka beranggapan bahwa yang penting itu

mengerjakan shalat karena merupakan sebuah kewajiban. Seperti halnya

dikalangan mahasiswa, ada mahasiswa yang malas shalat berjamaah, ada

mahasiswa yang lebih mementingkan urusan dunia ketika sudah waktunya

shalat, bahkan ada pula mahasiswa yang enggan melaksanakan shalat. Alasan

yang sering terdengar oleh mahasiswa IAIN Salatiga kaitannya dengan shalat

berjamaah adalah karena letak shalat untuk jamaah putri yang berada dilantai

tiga membuat mereka lelah, atau sering penulis lihat mahasiswa lebih memilih

shalat sendiri di kos ataupun kontrakkannya yang lebih nyaman dan tidak antri

baik wudlu maupun mukenanya adapula bacaan Imam yang katanya terlalu

panjang dan lama membuat mereka malas untuk melaksanakan shalat

berjamaah.

Siti Asiyah
Typewritten Text
4
Page 25: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

IAIN merupakan perguruan tinggi yang menanamkan nilai-nilai keagamaan

yang lebih mendalam untuk mengantarkan mahasiswanya menjadi mahasiswa

yang berilmu dan berkepribadian yang baik. Tidak hanya dalam kurikulum yang

menjadi faktor pembentukan karakter atau perilaku yang baik, namun juga

didalamnya terdapat orang-orang yang mempunyai karakter yang baik dan

solidaritas yang tinggi.

Shalat berjamaah merupakan sarana pembentukan karakter mahasiswa yang

baik, untuk itu mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan shalat berjamaah

baik di masjid maupun tempat ibadah yang lain. Maka dengan adanya

pembiasaan mengikuti shalat berjamaah diharapkan mahasiswa mempunyai

perilaku keagamaan, mulai dari kedisiplinan, istiqomah, ketaatan, kebersamaan,

saling menghargai, melatih mengatur waktu, menambah persaudaraan yang

nantinya dapat mencegah diri dari permusuhan, dan lain sebagainya.

Penelitian ini penting sekali mengingat banyak terjadi problematika

rendahnya mahasiswa dalam melaksanakan shalat berjamaah yang berdampak

pada perilaku beragama pada mahasiswa, sehingga penelitian ini bisa menjadi

bekal para pendidik dalam setiap proses pembelajaran serta mengembangkan

ilmu pendidikan Islam terutama dalam hal penanganan perilaku.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka penulis merasa tertarik dengan Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga untuk dijadikan sebagai obyek penelitian.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyusun penelitian ini

dengan judul: “Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif

Shalat Berjamaah pada Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2015).”

Siti Asiyah
Typewritten Text
5
Page 26: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

B. Fokus Penelitian

Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong,

tetapi dilakukan berdasarkan seseorang terhadap adanya suatu masalah, dan

masalah dalam penelitian kualitatif dinamakan Fokus. (Moleong, 2002: 92).

Berkaitan dengan konteks penelitian tersebut, maka yang menjadi fokus

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga?

2. Apa motif-motif perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga?

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat perilaku shalat berjamaah

mahasiswa IAIN Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga.

2. Untuk mengetahui motif-motif shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat mahasiswa

IAIN Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun

praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan agama Islam khususnya

pada tataran fiqh ubudiyah mengenai pentingnya perilaku beribadah

dalam melaksanakan shalat berjamaah.

Siti Asiyah
Typewritten Text
6
Page 27: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

b. Sebagai acuan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pendidikan

dan akidah khususnya perilaku beragama mahasiswa IAIN Salatiga

(studi atas motif shalat berjamaah).

c. Untuk lebih mendukung teori yang berhubungan dengan masalah yang

dibahas dalam penelitian, terutama psikologi agama.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh

IAIN Salatiga dalam pembimbingan perilaku beragama mahasiswa

(studi atas motif shalat berjamaah).

b. Bagi penulis lain yang sedang melakukan penelitian, dapat digunakan

sebagai bahan acuan dalam menyelesaikan penulisannya.

E. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian terdahulu tentang Perilaku Beragama (Studi atas Motif

Shalat Berjamaah), sepengetahuan penulis belum banyak dilakukan terutama

yang membahas tentang Motif-motif Perilaku Beragama. Beberapa hasil

penelitian yang terkait dengan Perilaku Beragama (Studi atas Motif Shalat

Berjamaah) antara lain:

1. Penelitian Nurhuda Sandi Utomo dengan judul “Hubungan Antara

Kedisiplinan dalam Keluarga Militer dengan Perilaku Keberagamaan pada

Remaja di Asrama Garnisun Kota Salatiga Tahun 2011,” adapun hasil

penelitiannya sebagai berikut:

a. Variasi kedisiplinan dalam keluarga militer pada remaja di Asrama

Garnisun Kota Salatiga tahun 2011 dengan sampel 44 responden dalam

Siti Asiyah
Typewritten Text
7
Page 28: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

kategori sangat rendah presentase 0% responden 0 orang, kategori

rendah presentase 0% responden 0 orang, kategori tinggi presentase

38,6% responden 17 orang, dan kategori sangat tinggi presentase 61,4%

responden 27 orang.

b. Variasi perilaku keberagamaan pada remaja di Asrama Garnisun Kota

Salatiga tahun 2011 dengan sampel 44 responden dalam kategori sangat

rendah presentase 0% responden 0 orang, kategori rendah presentase 0%

responden 0 orang, kategori tinggi presentase 86,4% responden 38

orang, dan kategori sangat tinggi presentase 13,6% responden 6 orang.

c. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kedisiplinan

dalam keluarga militer dengan perilaku keberagamaan pada remaja di

Asrama Garnisun Kota Salatiga tahun 2011, dibuktikan dengan

perolehan konsultasi rhitung dan rtabel pada taraf kesalahan 5% untuk

responden sejumlah 44 orang yaitu: rhitung < rtabel (0,012 < 0,297). Serta

perhitungan thitung lebih kecil dari ttabel pada taraf kesalahan 5% untuk

responden sejumlah 44 orang yaitu: 0.077 < 2,021. Kesimpulan

penelitian, dimungkinkan masih terdapat faktor atau penyebab hal lain

yang lebih dapat mendekati serta mempengaruhi perilaku keberagamaan

remaja di keluarga militer, selain dari faktor tingkat kedisiplinan.

2. Penelitian Masruri Saifurrohman dengan judul “Pengaruh Intensitas

Perilaku Keagamaan terhadap Sikap Sosial (Studi di MAN Salatiga Tahun

2010/2011),” adapun hasil penelitiannya sebagai berikut:

Siti Asiyah
Typewritten Text
Siti Asiyah
Typewritten Text
8
Page 29: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

a. Dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa perilaku keagamaan

siswa yang yang merupakan kategori tinggi (A) Sebanyak 47 Siswa atau

(33,0 ℅) Kategori sedang (B) Sebanyak 92 Siswa atau (65℅). Adapun

kategori rendah (C) Sebanyak 3 Siswa atau (2.1℅).

b. Hasil dari sikap sosial siswa bahwa kategori tinggi (A) Sebanyak 88

siswa atau (62℅). Kategori sedang (B) Sebanyak 49 Siswa atau (34,5℅)

Adapun kategori rendah (C) Sebanyak 5 Siswa atau (3.5℅).

c. Untuk membuktikan signifikan atau tidaknya antar intensitas perilaku

keagamaan terhadap sikap sosial siswa kelas XI MAN Salatiga, maka

hasil atau nilai rxy atau r hitung (0,293) dicocokan dengan r tabel

product moment dengan taraf signifikansi 5℅ yaitu (0.159) dan taraf

signifikansi 1℅ yaitu (0.210). Maka hasil yang diperoleh yaitu rxy

sebesar (0.293) lebih besar dari r tabel 1℅ yaitu (0.210) atau {rxy

(0.293) > (0.210)}. sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa

dari hasil uji dinyatakan ada pengaruh signifikan antara intensitas

perilaku keagamaan terhadap sikap sosial siswa kelas XI di MAN

Salatiga tahun 2010/2011.

3. Penelitian Fuji Sugeharti dengan judul “Pengaruh Keaktifan Mengikuti

Kegiatan Jam’iyyatul Qurra’ Wal Huffadz (JQH) terhadap Perilaku

Keberagamaan Mahasiswa PAI Angkatan Tahun 2010 dan 2011,” adapun

hasil penelitiannya sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, keaktifan mengikuti

kegiatan JQH yang menunjukkan kategori tinggi ada 19 responden atau

Siti Asiyah
Typewritten Text
9
Page 30: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

63,33%, yang menunjukkan kategori sedang ada 11 responden atau

36,67% dan yang berada kategori rendah ada 0%

b. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, perilaku

keberagamaan mahasiswa yang menunjukkan kategori tinggi ada 17

responden atau 56,67%, yang menunjukkan kategori sedang ada 13

responden atau 43,33% dan yang berada kategori rendah ada 0%.

c. Dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan JQH

terhadap perilaku keberagamaan mahasiswa PAI STAIN Salatiga

angkatan tahun 2010 dan 2011. Hal ini terbukti dengan koefisien

korelasi product moment dari hasil rxy hitung sebesar 0,398 sedangkan

rxy tabel 0,361 product moment pada taraf signifikansi 5% dengan N =

30. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima, bahwa

keaktifan mengikuti kegiatan JQH berpengaruh terhadap perilaku

keberagamaan mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan tahun 2010

dan 2011 disebabkan dari hasil perhitungan data yang diperoleh di

lapangan menunjukan rxy hitung > rxy tabel.

4. Penelitian Anwar Sodikin dengan judul “Studi Komparasi Perilaku

Keagamaan Remaja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua di Dusun

Karang Talun Desa Mlilir Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun 2014,”

adapun hasil penelitiannya sebagai berikut:

a. Tingkat pendidikan orang tua remaja di dusun Karang Talun desa Mlilir

Kecamatan Bandungan tingkat kelulusan MI/SD dengan prosentase

Siti Asiyah
Typewritten Text
10
Page 31: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

47%, MTS/SLTP dengan prosentase 22,5%, MA/SLTA dengan

prosentase 25%, dan PT/S1 dengan prosentase 5%.

b. Tingkat perilaku keagamaan remaja di dusun Karang Talun desa Mlilir

Kecamatan Bandungan tergolong sangat rendah dengan prosentase

32,5%, rendah dengan prosentase 30%, sedang dengan prosentase 25%,

dan tinggi dengan prosentase 12,5%.

c. Tidak ada perbedaan perilaku keagamaan remaja berdasarkan tingkat

pendidikan orang tua di dusun karang Talun ditunjukkan dengan x2hitung

= 10,651 dan harga x2tabel = 13,919 pada taraf signifikan 0,5%. Jadi x2

hitung

> x2

tabel maka ho diterima.

5. Penelitian Ahmad Zaidun dengan judul “Pengaruh Mengikuti Shalat

Berjama’ah terhadap Perilaku Keagamaan Santri di Pondok Pesantren

Roudlotus Sa’idiyyah Sukorejo Gunungpati Semarang Tahun 2010,”

adapun hasil penelitiannya sebagai berikut:

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara

mengikuti shalat berjama’ah terhadap perilaku keagamaan dengan

koefisien product moment r = 0,771, pada taraf signifikansi 5% maupun

1% dengan nilai thitung = 10,15, sedangkan nilai ttabel 0,05 = 1,671 dan

ttabel 0,01 = 2,390, berarti hasilnya adalah signifikan karena thitung lebih

besar dari ttabel.

Dari penelitian-penelitian terdahulu tersebut belum penulis jumpai yang

secara spesifik membahas tentang Perilaku Beragama (Studi atas Motif Shalat

Siti Asiyah
Typewritten Text
11
Page 32: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Berjamaah), sebagaimana yang penulis teliti yakni pada mahasiswa Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2015.

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami makna istilah

dalam skripsi ini, maka di bawah ini penulis akan membatasi pengertian

beberapa istilah yang dipakai dalam judul skripsi ini, yaitu:

1. Perilaku Beragama

Perilaku sering disebut juga dengan tingkah laku. Perilaku sering

disebut juga dengan tingkah laku. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi

individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Alwi, 2007: 859). Perilaku

atau tingkah laku adalah kegiatan yang tidak hanya mencakup hal-hal

motorik saja, seperti berbicara, berjalan, berlari-lari, berolahraga, bergerak

dan lain-lain. Akan tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti

melihat, mendengar, mengingat, berfikir, fantasi, pengenalan kembali

emosi-emosi dalam bentuk tangis atau senyum dan seterusnya.

Agama adalah sistem atas prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau juga

disebut dengan nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-

kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. (Sudarsono, 2004:

118). Beragama yaitu menganut (memeluk) agama (Sugono, 2008: 15).

Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa beragama adalah suatu

kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang yang diwujudkan dalam

peribadatan kepada Tuhan sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan.

Siti Asiyah
Typewritten Text
12
Page 33: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Berdasarkan pengertian tersebut, perilaku beragama merupakan segala

aspek tingkah laku mahasiswa yang salah satunya ditinjau dari perilaku

shalat berjamaah dengan berbagai motif-motif mahasiswa melakukan shalat

berjamaah serta faktor penunjang dan penghambat mahasiswa melakukan

shalat berjamaah.

2. Studi

Studi adalah penelitian ilmiah, kajian maupun telaah (Sugono, 2008:

1342). Studi dalam hal ini, usaha menelaah secara mendalam atas fenomena

yang sering terjadi atau yang teraktual pada individu, keluarga, kelompok,

lembaga atau unit sosial lain.

3. Motif

Motif adalah dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku

dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh

manusia. Motif juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan

di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai

suatu tujuan (Dister, 1982: 71). Motif merupakan penggerak, alasan, atau

dorongan dalam diri manusia dalam aktivitas-aktivitas tertentu untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Shalat Berjamaah

Secara Bahasa, shalat berarti doa atau berdoa memohon kebajikan.

Sedangkan menurut istilah fiqh, shalat adalah “ucapan-ucapan dan gerakan

gerakan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam”

(Usman, 2005: 81).

Siti Asiyah
Typewritten Text
13
Page 34: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa shalat berjama’ah adalah shalat

yang dilakukan sekelompok orang secara bersama-sama, yang diawali

dengan takbir dan diakhiri dengan salam, di mana satu orang menjadi imam

dan yang lainnya menjadi makmum yang dilakukan di tempat tertentu.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknis pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif berusaha berinteraksi

dengan subyek penelitiannya secara alamiah, dengan cara yang tidak

memaksa. Penelitian kualitatif tertarik untuk menyidik orang-orang

dalam latar alamiah tentang bagaimana mereka berfikir dan bertindak

menurut cara mereka (Moleong, 2009: 42). Dalam hal ini peneliti

mendapatkan sumber informasi secara langsung di IAIN Salatiga

melalui aktivitas mahasiswa yang berada di lokasi penelitian.

b. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan field research atau riset

lapangan. Riset lapangan merupakan penelitian di lapangan untuk

memperoleh data atau informasi secara langsung dengan mendatangi

responden yang berada di lokasi penelitian (Ruslan, 2004: 32).

Penelitian ini adalah penelitian lapangan, jadi untuk dapat memperoleh

data, peneliti dapat langsung terjun ke lapangan tersebut baik data itu

berupa dokumen, atau berbagai informasi yang dapat dipercaya.

Siti Asiyah
Typewritten Text
14
Page 35: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2. Kehadiran Peneliti

Penelitian ini menerapkan teknik participant observe artinya bahwa

peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya (Nasution, 2006:

107). Jadi, dalam hal ini kehadiran peneliti merupakan salah satu mahasiswa

yang berada di kampus IAIN Salatiga ini dan dalam kehidupan sehari-hari

peneliti bergaul dengan obyek penelitian sehingga tahu betul bagaimana

perilaku sehari-hari mahasiswa tersebut.

3. Lokasi Penelitian

Peneliti menetapkan lokasi penelitian di IAIN Salatiga, karena di

kampus tersebut merupakan kampus Islam yang mana seluruh

mahasiswanya muslim, sehingga mayoritas menunjukkan perilaku

beragama yang unik dan beraneka ragam. Sehingga dapat mendukung

proses penelitian yang dilakukan peneliti.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis memasuki situasi sosial tertentu yang

berupa lembaga pendidikan, melakukan observasi dan wawancara kepada

orang-orang yang tahu tentang situasi sosial tersebut. Dalam penelitian ini,

teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini misalnya orang tersebut

yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan atau mungkin

sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek

atau situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2006: 300). Melalui purposive

Siti Asiyah
Typewritten Text
15
Page 36: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

sampling ini, penentuan sampel sumber data atau instrumen yang dianggap

paling tahu untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau

diwawancarai merupakan sumber data utama (Sugiyono, 2006: 112). Di

sini data primer berasal dari nara sumber yaitu mahasiswa IAIN

Salatiga.

Tabel. 1

Sumber Data Primer

No Nama Jurusan/Angkatan

1 TM (S1) PBA/2011

2 UNM (D3) PS/2011

3 AN (S1) PGMI/2013

4 IT

(S1) PBA/2010

5 MMD (S2) PAI/2014

6 CR (S2) PAI/2015

7 LNH (S1) PBA/2011

8 SW (S1) PAI/2011

9 AR (S1) PAI/2011

10 RR (S1) PAI/2011

11 KN (S1) HES/2012

12 SU (S1) PAI/2011

13 ARG (S1) PAI/2011

14 MCU (S1) PAI/2013

15 TM (S1) PAI/2011

16 IA (D3) PS/2012

17 BP (S1) PGMI/2014

Siti Asiyah
Typewritten Text
16
Page 37: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

18 AAI (S1) HES/2011

19 IST (S1) PS/2013

20 HND (S1) PAI/2011

21 NR (S1) PAI/2011

22 JSA (S1) PAI/2013

23 ZL (S1) PAI/2011

24 SS (S1) PAI/2011

25 DN (D3) PS/2015

26 YL (S1) HES/2011

27 NP (S1) TBI/2015

28 MH (S1) TBI/2015

29 KM (S1) PAI/2013

30 SH (S1) PAI/2015

b. Data Sekunder

Data sekunder atau data tangan kedua merupakan data yang

diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subyek

penelitian (Subagyo, 1997: 92). Data sekunder diperoleh dari takmir

masjid, dosen, dan karyawan (Staff Kepegawaian). Untuk mengetahui

perilaku beragama dan motif shalat berjamaah mahasiswa IAIN

Salatiga.

Tabel. 2

Sumber Data Sekunder

No Nama Jabatan

1 BSR Petugas Perpustakaan

2 BYH Dosen FTIK PBA

3 MM Takmir Masjid MDA Salatiga

4 HH Karyawan Keuangan BMN

Siti Asiyah
Typewritten Text
17
Page 38: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah teknik yang dilakukan secara langsung dan

pencatatan secara otomatis terhadap fenomena yang diselidiki

(Singarimbun, 1989: 5). Observasi yang penulis lakukan disini adalah

observasi terus terang, artinya peneliti menyatakan terus terang kepada

sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Penulis juga

menggunakan observasi partisipasi pasif passive participation, yaitu

peneliti datang ditempat penelitian tetapi tidak ikut terlibat dalam

kegiatan di tempat penelitian.

b. Wawancara atau Interview

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2005: 72). Wawancara ini

dilakukan secara mendalam indepth interview untuk memperoleh

informasi atau data yang tepat dan obyektif, maka setiap interviewer

atau pewawancara harus mampu menciptakan hubungan yang baik

dengan interviewe atau mengadakan raport yaitu suatu situasi psikologis

yang menunjukkan bahwa interviewee bersedia bekerjasama dan

memberikan informasi sesuatu dengan keadaan yang sebenarnya

(Margono, 1007: 165).

Siti Asiyah
Typewritten Text
18
Page 39: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Interview alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri

utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara

pencari informasi dan sumber informasi (Margono, 1996: 165).

Wawancara atau interview dilakukan untuk memperoleh data secara

detail dan mendalam dari mahasiswa IAIN Salatiga.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai

hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prestasi, notulen rapat dan sebagainya (Arikunto, 1993: 2). Metode

dokumentasi ini untuk memperkuat dan mendukung informasi-

informasi yang didapatkan dari hasil observasi dan interview.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain (Muhadjir 2002: 104). Adapun analisis

datanya yaitu:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Dengan reduksi maka peneliti merangkum, mengambil data yang

pokok dan penting, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian

data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

Siti Asiyah
Typewritten Text
19
Page 40: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya (Sugiyono, 2006: 338).

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif ini, penyajian data

dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif (Sugiyono, 2006: 341).

c. Verifikasi (Conclusion Drawing)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan, dan kesimpulan ini mungkin dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal tetapi mungkin juga tidak. Karena

seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam

penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah penelitian di lapangan (Sugiyono, 2006: 345).

Gambar. 1

Komponen dalam Analisis Data

Collection Data /

pengumpulan data

Data reduction

Data display

Verifikasi data

Siti Asiyah
Typewritten Text
20
Page 41: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam uji keabsahan data ini penulis menggunakan uji kredibilitas (uji

derajat kepercayaan) dengan beberapa teknik pemeriksaan sebagai berikut:

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan

penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai (Moelong,

2009: 330). Dalam hal ini peneliti memang telah tinggal di lapangan

penelitian karena penulis sendiri terlibat langsung dalam segala kegiatan

yang ada di sana. Jadi penulis tahu benar bagaimana situasi di dalamnya

dan siapa saja sumber-sumber informasi yang benar-benar terpercaya.

b. Ketekunan Pengamatan

Dalam hal ini peneliti tentunya mengadakan pengamatan dengan

teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang

menonjol. Kemudian ia menelaahnya secara rinci sampai pada suatu

titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau

seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa

(Moelong, 2009: 330). Jadi dalam hal ini penulis harus benar-benar

tekun dalam mengamati situasi yang ada di kampus IAIN Salatiga.

c. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada. Triangulasi teknik berarti penelitian menggunakan

teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data

Siti Asiyah
Typewritten Text
21
Page 42: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dari sumber data yang sama. Penelitian menggunakan observasi

partisipatif wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data

yang sama secara serempak (Sugiyono, 2006: 330).

Gambar. 2

Teknik Pengumpulan Data (Triangulasi)

8. Tahap-tahap Penelitian

a. Penelitian Pendahuluan

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis mengkaji

referensi-referensi yang berkaitan tentang perilaku beragama, sekaligus

mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan motif sholat

berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga.

b. Pengembangan Desain

Setelah tahap pendahuluan, penulis menyediakan waktu guna

mengembangkan desain penelitian, menyusun petunjuk guna

memperoleh data yang dibutuhkan, seperti petunjuk wawancara dan

pengamatan.

Yaitu, tahap memasuki situasi sosial ada tempat (place), pelaku

(actor), kegiatan (activities). Peneliti dalam hal ini melakukan

penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap

semua yang didengar, dilihat dan dirasakan. Pada tahap ini sering

Observasi Partisipatif

Dokumentasi

Wawancara Mendalam

Sumber Data

Siti Asiyah
Typewritten Text
22
Page 43: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

disebut grand tour observation dan peneliti menghasilkan kesimpulan

pertama.

c. Pelaksanaan Penelitian

Penulis melaksanakan peneltian secara langsung dilokasi peneltian

sekaligus melhat secara seksama, agar lebih mengetahu secara detail

berbagai hal yang berhubungan dengan peneltian dan untuk

memperoleh data-data yang dibutuhkan.

Yaitu tahapan penentuan fokus penelitian: memilih yang telah

dideskripsikan peneliti dalam hal ini melakukan analisis taksonomi

sehingga dapat menemukan fokus dalam penelitan, maka kesimpulan

yang kedua didapatkan.

d. Penulisan laporan

Tahapan penulisan laporan adalah tahap penyususnan data-data hasl

temuan penelitan secara sistematis. Dalam penulisan peneltan in

tentunya mencakup semua kegiatan penelitan mulai dari tahap awal

penelitian sampai tahap awkhir yaitu penarikan kesimpulan.

Yaitu tahap mengurai fokus penelitan menjadi komponen yang lebih

rinci pada tahap ini peneliti telah menemukan karakteristik, kontras-

kontras atau perbedaan dan kesamaan antar kategori lain. Dalam tahap

ini diharapkan peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang

mendalam atau hipotesis.

Siti Asiyah
Typewritten Text
23
Page 44: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi atau penelitian ini dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran serta garis besar dari masing-masing bagian atau yang

saling berhubungan, sehingga nantinya akan diperoleh penelitian yang

sistematis dan ilmiah. Untuk itu perlu adanya sistematika penulisan yang baik

dan terarah yang terdiri dari lima pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang di dalamnya terdiri atas latar

belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab

pendahuluan ini dimaksudkan sebagai kerangka acuan dalam penulisan skripsi,

sehingga dapat dijelaskan secara sistematika sesuai dengan prosedur yang telah

ditentukan.

Bab kedua, membahas tentang sub bab yaitu: pertama membahas tentang

perilaku beragama yang meliputi pengertian perilaku beragama, konsep dan

teori perilaku beragama, bentuk-bentuk perilaku beragama, dan faktor yang

mempengaruhi perilaku beragama. Kedua motivasi beragama yang meliputi

definisi motivasi beragama dan motif perilaku beragama sedangkan yang ketiga

adalah shalat berjamaah yang meliputi definisi shalat berjamaah, serta manfaat

dan keistimewaan shalat berjamaah.

Bab ketiga, merupakan pembahasan tentang gambaran umum IAIN

Salatiga, sejarah IAIN Salatiga dan letak geografis IAIN Salatiga, visi misi

IAIN Salatiga, asas, fungsi dan tujuan IAIN Salatiga, program pendidikan IAIN

Salatiga, sarana dan prasarana IAIN Salatiga, keadaan dosen, mahasiswa dan

Siti Asiyah
Typewritten Text
24
Page 45: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

karyawan IAIN Salatiga, struktur organisasi kepengurusan IAIN Salatiga dan

temuan data penelitian.

Bab keempat, membahas tentang hasil penelitian dan memuat hasil

penelitian di lapangan sesuai dengan yang ada dalam fokus masalah. Perilaku

shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga, motif-motif perilaku shalat

berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga dan faktor-faktor pendukung dan

penghambat perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga.

Bab kelima, merupakan bab penutup yang didalamnya berisi kesimpulan,

saran-saran dan kata penutup. Pada bab ini, diharapkan dapat menarik intisari

dari seluruh pembahasan pada bab-bab sebelumnya, agar diperoleh suatu

jawaban yang relevan.

Siti Asiyah
Typewritten Text
25
Page 46: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perilaku Beragama

1. Pengertian Perilaku Beragama

Perilaku sering disebut juga dengan tingkah laku. Perilaku adalah

tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Alwi,

2007: 859). Menurut behaviorisme dalam Sriyanti (2002: 31), “Perilaku

merupakan kumpulan reflex dan merupakan hubungan antara stimulus dan

respon”.

Perilaku atau tingkah laku adalah kegiatan yang tidak hanya

mencakup hal-hal motorik saja, seperti berbicara, berjalan, berlari-lari,

berolahraga, bergerak dan lain-lain. Akan tetapi juga membahas macam-

macam fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat, berfikir, fantasi,

pengenalan kembali emosi-emosi dalam bentuk tangis atau senyum dan

seterusnya.

Keagamaan berasal dari kata agama yang berasal dari Bahasa

sansekerta yang tersusun dari a = tidak dan gam = tidak teratur. Agama

berarti tidak ocar-kacir atau jadi teratur. DR Franz Dahler dalam Sudarsono

(2004: 118) mengatakan “agama adalah hubungan manusia dengan suatu

kekuatan suci yang lebih tingg daripada dia, dari mana ia merasa tergantung

dan berusaha mendekatinya.” Sedangkan menurut Mulder sebagaimana

Siti Asiyah
Typewritten Text
26
Page 47: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dikutip Sudarsono (2004: 118) memberikan definisi “agama adalah

keyakinan tentang adanya kenyataan lain daripada adanya kenyataan ini”.

Nasution dalam Jalaludin (1996: 12), berpendapat bahwa agama

mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia.

Ikatan mengandung arti kekuatan gaib yang tak dapat dengan pancaindera,

namun mempunyai pengaruh besar sekali terhadap manusia sehari-hari.

Secara esensial agama merupakan peraturan-peraturan dari Tuhan

Yang Maha Esa berdimensi vertikal dan horizontal yang mampu memberi

dorongan terhadap jiwa manusia yang berakal agar berpedoman menurut

peraturan tuhan dengan kehendaknya sendiri, tanpa dipengaruhi untuk

mencapai kebahagiaan kelak di akhirat (Sudarsono, 2004: 119).

Agama berasal dari ketidak berdayaan manusia melawan ketentuan-

ketentuan alami luar dan kekuatan naluri yang terdapat dalam dirinya

sendiri. Agama pada tahap perkembangan awal manusia, timbul tatkala

manusia belum mampu mempergunakan rasionya untuk menjelaskan

keuatan-kekuatan alam, sehingga mereka harus mempersepsikan dan

mengelolanya dengan bantuan kekuatan emosinya (Baharuddin, 2005:

116).

Menurut Hartati (2005: 88), perilaku beragama berarti perilaku yang

mengaitkan dirinya untuk menghambakan diri atau meyakini kepada tuhan

yang mempunyai sifat-sifat serba sempurna. Kepercayaan tersebut akan

membawa seseorang berbuat baik.

Siti Asiyah
Typewritten Text
27
Page 48: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Menurut Elizabeth K. Nottingham dalam bukunya Jalaludin

(2009:179) yang berjudul: “Psikologi Agama”, Perilaku beragama adalah

usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan

diri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan

kebahagiaan batin yang sempurna. Meskipun perhatian melibatkan dirinya

dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

beragama dapat diartikan sebagai praktek seseorang terhadap keyakinan

dan perintah-perintah Allah, sebagai manifestasi (perwujudan) keyakinan

tersebut. Seseorang yang mempunyai keyakinan yang kuat senantiasa akan

selalu melaksanakan perintah Allah (Agama) tanpa merasa bahwa

perbuatan tersebut merupakan suatu beban yang memberatkan, akan tetapi

melaksanakan perintah Allah tersebut berdasarkan kesadaran yang timbul

dari diri sendiri tanpa paksaan.

2. Konsep dan Teori Perilaku Beragama

Seiring berkembangnya zaman psikologi modern memberikan

kajian-kajian khusus tentang perilaku-perilaku keagamaan. Dengan

beberapa faktor yang sangat menarik sehingga perilaku keagamaan dibahas

oleh para psikologi modern dan kajian-kajian ini dapat kita temui dalam

buku-buku psikologi agama.

a. Psikoanalisa (Sigmund Freud)

Freud mengkaji tentang perilaku beragama bahwa agama

merupakan reaksi manusia atas ketakutannya sendiri. Dalam bukunya

Siti Asiyah
Typewritten Text
28
Page 49: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Totem and Taboo (1913), Freud berpendapat bahwa Tuhan adalah

refleksi dari oedipus complex kebencian kepada ayah yang

dimanifestasikan sebagai ketakutan kepada Tuhan.

The future of an Illusion (1927) dalam Ancok dan Anshori (1994:

71) salah satu bukunya Freud mengatakan bahwa agama dalam ciri-ciri

psikologisnya adalah sebuah ilusi, yaitu kepercayaan yang dasar

utamanya adalah angan-angan (wishfull fillment). Manusia lari pada

agama karena ketidak berdayaannya mengahadapi bencana.

Tuhan dipandang sebagai sesuatu yang dapat memberikan

perlindungan, demikian juga sebaliknya dapat memberikan siksaan.

Agar Tuhan senantiasa memberikan perlindungan maka harus dicari

keinginan dan kehendak Tuhan dengan jalan melakukan ibadah atau

ritual. Juga dengan menjauhi larangan, sehingga Tuhan akan menjadi

senang dan akan memberi kenyamanan dan perlindungan bagi manusia

(Baharuddin, 2005: 118).

Perilaku beragama menurut Sigmund Freud dapat penulis simpulkan

bahwa perilaku beragama didorong oleh keinginan-keinginan

seseorang untuk menghindari bahaya yang akan menimpa dirinya,

maka manusia menciptakan Tuhan dari dalam pikirannya yang dapat

dinalar sehingga mereka meyakini akan hal itu. Sementara dalam

melaksanakan peribadatannya mereka melihat apa yang dilakukan oleh

leluhurnya.

Siti Asiyah
Typewritten Text
29
Page 50: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

b. Behaviorisme (John Broadus dan B.F. Skinner)

Skinner berpendapat tentang perilaku keagamaan bahwa manusia

belajar hidup di dunia ini dikuasai akan adanya hukuman (punishment)

dan hadiah (reward). Selain itu J.B. Watson mengatakan bahwa aksi

manusia terhadap suatu stimulus hanyalah dalam kaitannya dengan

prinsip reinforcement (reward and punishment). Manusia tidak

memiliki skill power, manusia hanyalah sebuah robot yang bereaksi

secara mekanistik atas pemberian hukuman dan hadiah, konsep tuhan

tidak masuk sama sekali dalam konteks Behaviorisme (Ancok dan

Anshori, 1994: 73).

Kesimpulan dari kedua tokoh behavorisme tersebut yaitu perilaku

keagamaan manusia dipengaruhi oleh adanya rangsangan dari

hukuman dan hadiah (punishment and reward) dari apa yang telah

diperbuat. Jika perbuatannya stimulusnya berupa hukuman

(punishment) maka perbuatannya tidak akan diulang atau bahkan tidak

dilakukan sama sekali, akan tetapi jika perbuatannya itu mendapatkan

hadiah (reward) maka perbuatan itu akan dilakukan berulang-ulang.

c. Psikologi Humanistik (Abraham Maslow)

Pandangan Maslow mengenai perilaku manusia dilihat dari

kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri.

Manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa

sejak lahir yang tersesusun dalam suatu tingkat, dari yang paling kuat

sampai yang paling lemah. Manusia mempunyai potensi untuk maju

Siti Asiyah
Typewritten Text
30
Page 51: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dan berkembang. Manusia akan mengalami pematangan melalui

lingkungannya yang menunjang dan usaha aktif dari diri sendiri untuk

merealisasikan potensinya.

Manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan yang senantiasa

menggerakkan seseorang untuk berusaha mencapai tujuan. Kebutuhan

tersebut dibedakan menjadi dua yaitu basic needs atau kebutuhan dasar

meliputi lapar, kasih sayang, rasa aman, dan harga diri dan meta needs

meliputi keadlian, kesatuan, kebaikan, keteraturan dan keindahan

(Sriyanti, 2002: 82-84).

Berdasarkan pengertian di atas, perilaku beragama menurut

humanistik ialah sejumlah kebutuhan yang mendorong manusia untuk

berkeinginan menyempurnakan kehidupannya sehingga menyebabkan

timbulnya perilaku-perilaku tertentu sehingga keinginannya dapat

tercapai dengan baik.

3. Bentuk-bentuk Perilaku Beragama

Perilaku keagamaan dapat diwujudkan dalam berbagai kehidupan

manusia, bukan hanya sekedar melakukan ritual, namun juga segala

aktifitas yang didorong oleh kekuatan supranatural. Bentuk daripada

perilaku keagamaan seseorang dapat diketahui dari pada praktek

agamanya, dimana ketaan dan hal-hal yang dilakukan sesuai dengan apa

yang diperoleh dari agamanya. Perilaku keagamaan adalah aktifitas

manusia dalam kehidupan berdasarkan atas nilai-nilai ajaran agama Islam

Siti Asiyah
Typewritten Text
31
Page 52: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

atau pelaksanaan dari seluruh ajaran agama Islam. Bentuk-bentuk perilaku

keagamaan seseorang diantaranya:

a. Ibadah Shalat

Manusia dari segi psikisnya tentu memerlukan adanya kebutuhan-

kebutuhan ruhaniyah atau spiritual yang dapat menentramkan jiwa dan

pikirannya menuju sang pencipta. Dengan kebutuhan spiritual yang

terpenuhi, maka akan membawa manusia pada perilaku yang baik

karena kenyamanan pada jiwa dengan segala aspek ketaatan dan sifat

penghambaan diri kepada Tuhannya membuat manusia merasa tidak

terbebani karena kebenaran yang sesuai dengan ketentuan dan tata

aturan yang ada pada agamanya.

Kebutuhan ruhaniyah yang bersifat spiritual dapat diwujudkan

dalam kebutuhan manusia beribadah. Kebutuhan beribadah ini

merupakan implementasi dari sifat quds (suci) yang bersumber dari

dimensi fitrah. Bentuk kebutuhan pada agama dalam hal ini diartikan

sebagai kebutuhan beribadah sebagai salah satu tugas manusia. Seperti

halnya dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa manusia dan jin

diciptakan bertugas untuk beribadah (Baharudin, 2007: 247).

Mustafa dalam Ahmad dkk (2002: 49) berpendapat bahwa dasar

ibadah adalah pengakuan akan kenyataan manusia sebagai mahluk

(Allah) yang memiliki kewajiban untuk menghadap wajahnya kepada

Dzat-Nya.

Siti Asiyah
Typewritten Text
32
Page 53: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Manusia perlu untuk menghadapkan wajahnya dengan Tuhannya

dengan pertemuan yang akrab dalam hasrat dan semangat berserah diri.

Pertemuan yang akrab dengan sang Pencipta yaitu dengan

melaksanakan Ibadah Shalat, Ibadah shalat adalah bentuk perwujudan

manusia untuk berkomunikasi dengan Allah pencipta alam semesta.

Ibadah shalat juga merupakan wujud penghambaan diri atau wujud

ketaatan manusia untuk bersyukur terhadap segala nikmat yang Allah

berikan kepada hambanya. Ibadah shalat tersebut berupa ibadah shalat

fardhu ataupun ibadah shalat sunah yang dapat memperkuat ibadah

fardhu.

Shalat adalah wujud penghambaan diri kepada Allah yang harus

dikerjakan oleh setiap Muslim kapanpun dan dimanapun berada.

Seperti halnya dalam firman Allah Swt dalam surat An-Nisa’ ayat 103

yang berbunyi:

Artinya: “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang

ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman.”

(Departemen Agama RI, 2007: 95).

Hadis Nabi riwayat At-Tabrani dari Abdullah bin Qarth menyatakan

bahwa amal seseorang yang mula-mula akan diperhitungkan (dihisab)

Allah pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik,

perbuatan-perbuatan lainnya akan menjadi baik, jika shalatnya tidak

baik, maka perbuatan-perbuatan lainnya pun menjadi tidak baik (Tono

dkk, 1998: 24).

Siti Asiyah
Typewritten Text
33
Page 54: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Seorang Muslim mukmin dengan begitu akan mengerjakan shalat

dengan rasa ikhlas penuh kerelaan hanya mengharap ridho Allah Swt.

Mengerjakan shalat lima waktu secara teratur dan dengan berjamaah

sesuai waktu yang ditentukan oleh Allah Swt, akan membawa manfaat

bagi seseorang dalam berperilaku sosial, menanamkan rasa

persaudaraan dan persamaan antara umat islam.

b. Kepedulian Sosial

Setiap orang haruslah berinteraksi dengan masyarakat yang

melingkupinya. Setiap manusia haruslah membina hubungan dengan

manusia yang lain. Hal ini didasarkan atas dua alasan yaitu: Pertama,

manusia adalah mahluk sosial, mahluk yang diciptakan oleh Allah

untuk senantiasa bermasyarakat dalam kehidupan komunal. Manusia

adalah madaniyah bi al-thab, manusia adalah selalu terkait dengan

lingkungan masyarakat, manusia dalah zoon politicion. Secara naluriah

manusia memangmempunyai kecenderungan untuk bergaul dan

berbaur dengan sesamanya. Kedua, manusia tidak mungkin bisa hidup

tanpa bantuan dan pertolongan orang lain. Keterbatasan fisik dan psikis

manusia merupakan bukti nyata bahwa manusia harus mendapatkan

bantuan dari manusia lain. Maka secara realistis manusia tidak akan

bertahan dalam kesendirian (Tono dkk, 1998: 121-122).

Kepedulian sosial dapat kita awali dengan sikap tolong menolong

dengan orang-orang yang berada disekitar kita misalnya dengan teman,

keluarga, guru, karyawan, dosen, masyarakat sekitar dan orang-orang

Siti Asiyah
Typewritten Text
34
Page 55: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

yang membutuhkan pertolongan juga bisa dengan kita mengajak orang

lain dalam hal kebajikan-kebajikan. Seperti dalam firman Allah Swt

dalam surat al-Maidah ayat 2 yang berbunyi:

Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan

dan taqwa dan jangan tolong menolong kamu dalam dosa dan

permusuhan.” (Departemen Agama RI, 2007: 106).

c. Akhlak Sebagai Perilaku Keagamaan Mahasiswa

Secara etimologis kata akhlak berasal Bahasa Arab ( خالقا ) dalam

bentuk jama’, sedangkan mufradnya adalah khuluq (خلق) yang berarti

budi pekerti atau perangai atau tingkah laku. Akhlak bersinonim

dengan etika dan moral. Etika dan moral berasal dari Bahasa Latin,

yakni etos dan mores yang memiliki arti sama dengan kebiasaan.

Sedang budi pekerti dalam Bahasa Indonesia merupakan kata majemuk

dari kata budi dan pekerti. Kata budi berasal dari bahasa Sansekerta

yang berarti sadar, pekerti yang berasal dari Bahasa Indonesia sendiri

yang berarti kelakuan (Djatnika, 1996: 26).

Secara terminologis, budi pekerti merupakan perilaku manusia yang

didasari oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati dan

selaras dengan pertimbangan akal (Tono dkk, 1998: 86). Al-Ghazali

mengatakan khuluk atau akhlak yakni sifat yang tertanam dalam jiwa

yang mendorong lahirnya perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa

pertimbangan dan pemikiran mendalam (Ahmadi, 2004: 13).

Siti Asiyah
Typewritten Text
35
Page 56: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Uraian-uraian di atas dapat dipahami bahwa perilaku beragama bisa

dilihat dari manusia yang dapat mengaplikasikan dari ajaran-ajaran

agama dalam hidupnya. Wujud dari aplikasi itu yaitu dengan beribadah

kepada Allah diimbangi dengan perilaku-perilaku manusia dalam

bersosial dengan sesama mahluk dengan penuh kerukunan.

4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Beragama

Tumbuh kembang manusia untuk menjadi seseorang yang semakin

baik atau hebat pasti ada faktor atau dorongan didalamnya. Faktor inilah

yang mempengaruhi manusia dapat berinteraksi dari sejak lahir sampai

akhir hayat. Dengan demikian faktor yang mempengaruhi perilaku

beragama adalah sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal ini adalah faktor yang ada pada dari seseorang baik

itu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir. Faktor ini biasanya juga

disebut dengan aliran nativisme yaitu faktor pembawaan dari dalam

yang bentuknya dapat berupa kecenderungan bakat, akal dan lain-lain

(Nata, 2002: 165).

1) Hereditas (Genetika)

Adalah faktor yang mempengaruhi kepribadian atau perilaku

seseorang dari bawaan sejak lahir atau gen yang diturunkan oleh

orang tua. Jiwa keagamaan memang bukan secara langsung sebagai

faktor bawaan yang diwariskan secara turun-temurun, melainkan

terbentuk dari berbagai unsur kejiwaan lainnya yang mencakup

Siti Asiyah
Typewritten Text
36
Page 57: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

kognitif, afektif dan konatif. Namun dalam sebuah penelitian

menyebutkan bahwa perasaan ibu berpengaruh pada kondisi janin

yang dikandungnya. Demikian pula, Margareth Mead menemukan

dalam penelitiannya terhadap suku Mundugumor dan Arapesh

bahwa terdapat hubungan antara cara menyusui dengan sikap bayi.

Bayi yang disusukan secara tergesa-gesa (Arapesh) menampilkan

sosok yang agresif dan yang disusukan secara wajar dan tenang

(Mundugumor) akan menampilkan sikap yang toleran di masa

remajanya.

Selain itu Rasulullah Saw juga menganjurkan memilih

pasangan hidup yang baik dalam membina rumah tangga, sebab

menurut beliau keturunan berpengaruh pada siapa bapak dan

ibunya. Jika benihnya baik maka keturunannya juga akan baik,

begitu sebaliknya jika benihnya buruk, maka keturunannya akan

buruk pula (Jalaluddin, 2009: 293).

2) Tingkat Usia

Faktor usia sangat mempengaruhi perkembangan kejiwaan

maupun pola pikir manusia. Anak yang menginjak remaja bahkan

dewasa mengalami perubahan dalam berfikir. Mereka lebih kritis

pula dalam memahami agama.

Tingkat perkembangan usia dan kondisi yang dialami para

remaja menimbulkan konflik kejiwaan yang cenderung

mempengaruhi terjadinya konversi agama. Mereka yang

Siti Asiyah
Typewritten Text
37
Page 58: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

melakukan konversi agama bagi para remaja dewasa terlebih para

mahasiswa biasanya terpengaruh karena sugesti dan pemikiran

kritis yang menurut pemahaman mereka lebih nyaman dan lebih

baik (Jalaluddin, 2009: 296).

3) Faktor Kejiwaan

Kondisi jiwa ini terkait dengan kepribadian sebagai faktor

intern. Menurut Sigmund Freud ada beberapa model pendekatan

yang menunjukkan gangguan kejiwaan. Pertama; model

psikodinamik gangguan kejiwaan disebabkan oleh konflik yang

tertekan di alam ketidak sadaran manusia, kedua; pendekatan

biomedis gangguan jiwa terjadi dikarenakan fungsi tubuh yang

dominan (penyakit, genetik, kondisi sistem syaraf) yang dapat

mempengaruhi kejiwaan seseorang dan ketiga eksistensial yaitu

dominasi pengalaman kekinian manusia. Dengan demikian sikap

manusia juga disebabkan oleh dorongan keadaan lingkungan saat

itu (Jalaluddin, 1996: 218).

b. Faktor Eksternal

Manusia yang sering disebut dengan homoreligius (mahluk

beragama) yaitu memiliki potensi dasar yang dapat dikembangkan

sebagai mahluk beragama. Potensi itu berupa kesiapan seseorang

menerima rangsangan dari luar yang dapat membentuk rasa dan

perilaku keagamaan. Faktor eksternal yang dinilai berpengaruh dalam

Siti Asiyah
Typewritten Text
38
Page 59: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

perkembangan jiwa keagamaan dapat dilihat dari lingkungan dimana

seseorang itu hidup.

Faktor ini juga disebut dengan aliran empirisme yaitu pembentukan

diri seseorang berpengaruh pada lingkungan sosial, termasuk

pembinaan dan pendidikan yang diberikan (Nata, 2002: 165).

Pendidikan tersebut dapat didapat dari lingkungan keluarga,

institusional dan masyarakat.

1) Lingkungan Keluarga

Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan

kepribadian anak. Karena keluarga dipandang lingkungan yang

dapat mengontrol kepribadian atau perilaku anak secara penuh.

Keluarga merupakan suatu lingkungan yang dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan anak seperti kebutuhan fisik-biologis

maupun sosio-psikologis. Perlakuan keluarga yang penuh kasih

sayang, pendidikan nilai-nilai kehidupan baik agama maupun sosial

budaya sangat berpengaruh pada kepribadian anak. Suasana yang

harmonis, agamis dan menyenangkan juga dapat berpengaruh baik

bagi diri anak (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 27).

2) Lingkungan Institusional

Lingkungan Institusional yang ikut mempengaruhi

perkembangan keagamaan dapat berupa instutitusi formal seperti

sekolah ataupun non formal seperti berbagai perkumpulan atau

keorganisasian.

Siti Asiyah
Typewritten Text
39
Page 60: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Sekolah atau institut memiliki pengaruh besar pada

pembentukan perilaku beragama seseorang. Menurut Sinngih D.

Gunarsa dalam Jalaluddin (2009: 300) pengaruh itu dapat dibagi

menjadi tiga kelompok. Pertama kurikulum dengan anak, kedua

hubungan guru dengan anak dan yang ketiga hubungan antar anak.

Dari ketiga kelompok tersebut dapat menopang pembentukan

seperti ketekunan, disiplin, kejujuran, simpati, sosiabilitas,

toleransi, keteladanan, kesabaran, dan keadilan.

Kurilukum yang berupa materi pengajaran, sikap pribadi

pendidik atau dosen serta pergaulan antar teman disekolah sangat

berperan penting dalam pembentukan karakter yang baik.

3) Masyarakat dan Kebudayaan

Kluckhohn berpendapat bahwa kebudayaan meregulasi

(mengatur) kehidupan kita dari mulai lahir sampai mati, baik

disadari maupun tidak disadari. Setiap kelompok masyarakat

memiliki tradisi, adat atau kebudayaan yang berbeda. Dan setiap

kebudayaan memiliki pola pikir, cara bersikap dan berperilaku yang

berbeda yang dapat berpengaruh pada perilaku seseorang (Yusuf

dan Nurihsan, 2008: 30).

Seperti halnya seorang mahasiswa yang hidup dilingkungan

masyarakat yang taat beragama dan sosial yang tinggi, maka

seorang mahasiswa akan mengikuti alur dalam lingkungannya.

Begitu pula seorang mahasiswa yang berkehidupan ditengah

Siti Asiyah
Typewritten Text
40
Page 61: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

masyarakat yang berbudaya tidak baik seperti lingkungan yang

banyak penjudi, perampok, pencuri dsb maka mahasiswa perilaku

beragamanya akan sangat minim sekali mereka cenderung

mengikuti apa yang dilihat dari masyarakat sekitarnya.

c. Konvergensi

Gabungan antara faktor internal dan faktor eksternal melahirkan

konvergensi yaitu aliran yang berpendapat pembentukan akhlak atau

perilaku oleh faktor internal yaitu pembawaan si anak dan faktor dari

luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus atau

melalui interaksi dalam lingkungan sosial (Nata, 2002: 165).

Pendidikan yang sempurna dapat kita lihat seperti dalam (Q.S.

Luqman ayat 31: 13-14). Ayat tersebut selain menggambarkan tentang

pelaksanaan pendidikan yang dilakukan luqman hakim juga berisi

materi tauhid (Tono dkk, 1998: 86).

Faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak pada anak ada dua

yaitu faktor internal dan eksternal. Dimana pembawaan dari diri

seseorang sejak lahir dan faktor dari luar seperti lingkungan sekitar baik

itu dari keluarga, sekolah (pendidik, dosen, dan teman) maupun

masyarakat (tokoh-tokoh masyarakat). Jika keduanya dapat

berkolaborasi secara baik maka aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik pada anak akan terbentuk dengan baik.

Siti Asiyah
Typewritten Text
41
Page 62: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

d. Fanatisme dan Ketaatan

Suatu tradisi keagamaan dapat menimbulkan dua sisi dalam

perkembangan jiwa keagamaan seseorang, yaitu fanatisme dan

ketaatan. Mengacu kepada pendapat Erich Fromm bahwa karakter

terbina melalui asimilasi dan sosialisasi, maka tradisi keagamaan

memenuhi kedua aspek tersebut.

Suatu tradisi keagamaan membuka peluang nagi warganya untuk

berhubungan dengan warga lainnya (sosialisasi). Selain itu juga, terjadi

hubungan dengan benda-benda yang mendukung berjalannya tradisi

keagamaan tersebut (asimilasi).

David Riesman melihat bahwa tradisi kultural sering dijadikan

penentu dimana seseorang harus melakukan apa yang telah dilakukan

nenek moyang. Kecenderungan mengikuti ajaran yang berebihan akan

menjurus kepada fanatisme. Sikap fanatisme merugikan bagi

kehidupan beragama. Sifat ini berbeda dengan ketaatan yang merpakan

upaya untuk menampilkan arahan dalam menghayati dan mengamalkan

ajaran agama (Jalaluddin, 2009: 302).

B. Motivasi Beragama

1. Definisi Motivasi

Kata motive memiliki arti the conscious reason which the individual

gives for his behavior artinya motif atau motivasi adalah alasan secara sadar

yang diberikan individu bagi perilakunya (Islamiyah, 2012: 15). Menurut

Mc Donald dalam Sadirman (1994: 73) motivasi adalah perubahan energy

Siti Asiyah
Typewritten Text
42
Page 63: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Senada dengan itu

Nico S. Dister (1982:71) mengartikan motivasi adalah penyebab psikologis

yang merupakan sumber serta tujuan dari tindakan dan perbuatan

seseorang.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulakan bahwa Motivasi

adalah dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku

dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh

manusia. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam

dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan.

Motivasi menurut perspektif Islam adalah sebuah niat, sedangkan

didalam niat terdapat sebuah dorongan perintah yang merupakan kewajiban

yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim. Disamping perintah dari agama

tentunya didalamnya juga terdapat janji-janji pahala, kenikmatan, serta

manfaat dari apa yang telah dikerjakan (Sopiatin dan Sohari, 2002: 173).

Dorongan-dorongan berupa keinginan mendapatkan petunjuk,

keselamatan, cinta, kekuasaan, balasan, pertolongan, keutuhan,

kebahagiaan, kemenangan dan keinginan mendalam untuk berjumpa

dengan Penciptanya merupakan dorongan-dorongan dasar dan luas dari

spiritualitas seseorang. Jika dalam pencapaian kebutuhan tertinggi benar-

benar sudah tercapai maka manusia akan menemukan kebaikannya di akhir

pencapaiannya.

Siti Asiyah
Typewritten Text
43
Page 64: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2. Motif Perilaku Beragama

Menurut para pikolog ada empat motif perilaku beragama yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Agama Sebagai Sarana untuk Mengatasi Frustasi

Seringkali manusia dalam mengarungi kehidupannya mengalami

berbagai masalah atau cobaan. Frustasi Seperti yang dikatakan oleh

Sigmund Freud bahwa agama merupakan jawaban dari manusia atas

frustasi yang dialaminya diberbagai bidang kehidupnya. Manusia

bertindak religius karena mengalami frustasi dan untuk mengatasi

frustasi itu. Berawal dari keinginan manusia dalam pemuasaan dirinya

(Libido) tanpa henti yang akhirnya ada agama yang mengatur dan

melarang manusia untuk mengendalikan nafsu yang ada pada dirinya.

Ancaman siksaan, dipenjarakan bahkan ancaman kematian membuat

manusia takut akan adanya ancaman tersebut, sehingga mereka lebih

mendekatkan diri kepada Tuhannya (Dister, 1982: 75).

Oleh sebab itu, manusia membutuhkan sesuatu yang dapat

menenangkan jiwa dan pikirannya. Ketika manusia lain tidak dapat

membantunya untuk memecahkan masalahnya, maka manusia

membutuhkan adanya Tuhan untuk membantu permasalahannya. Tidak

heran ketika seseorang yang tiba-tiba menjadi aktif dalam perilaku

beragama setelah mengalami cobaan. Kondisi semacam ini telah

disebut dalam firman Allah dalam Surat Yunus ayat 12 sebagai beriku:

Siti Asiyah
Typewritten Text
44
Page 65: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Artinya: Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa

kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi

setelah kami hilangkan bahaya itu dari padanya dia kembali melalui

(jalannya yang sesat) seolah-olah tidak dia tidak pernah berdoa

kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah

menimpanya. Demikianlah orang-orang yang melampaui batas itu

memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. (Departemen

Agama RI, 2007: 208).

Dister dalam Islamiyah (2013: 16) mencatat empat macam frustasi

yang menyebabkan seseorang mendadak aktif melakukan dalam

berperilaku religious yaitu frustasi karena alam, frustasi sosial, frustasi

moral dan frustasi karena maut.

1) Frustasi karena Alam

Frustasi karena alam disini adalah dunia jasmani yang

dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Sigmund Freud dalam

karangannya The Future of an Illusion di samping frustasi sosial

juga ada frustasi alam yang menimbulkan seseorang dalam agama.

Menurutnya agama merupakan regresi kepada fase kanak-kanak

yang meminta sesuatu kepada bapak atau wajah yang ramah,

kepada manusia kemudian kepada alam dia menyerahkan dan

kemahakuasaannya akan tetapi ternyata dia tidak memilikinya. Dan

akhirnya manusia memindahkan kekeluhannya kepada Tuhan YME

yang dipercaya dapat membantu dalam segala permasalahannya.

Siti Asiyah
Typewritten Text
45
Page 66: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2) Frustasi Sosial

Frustasi sosial yang dimaksudkan disini adalah konflik

antara individu dengan masyarakat yang mengakibatkan manusia

tidak merasa bahagia. Menurut Marx manusia merupakan suatu

mahluk yang dipebudak, diperas dan diasingkan dari dirinya

sendiri, manusia membayangkan martabatnya diakui oleh

Tuhannya, kemudian manusia berkhayal berkeyakinan bahwa

semua manusia dihadapan Tuhan adalah sama, namun pada

kenyataannya martabat didalam dunia nyata hanyalah sebuah ilusi.

Religi hanya dapat memberikan pengakuannya di surge bukan di

alam nyata seperti dunia. Manusia memerlukan pengakuan oleh

sesama manusia tanpa adanya kelas. Sedangkan menurut Sigmund

Freud masyarakat berarti frustasi bagi orang perseorangan dengan

mayarakat sedangkan agama diciptakan sebagai kompensasi

frustasi tersebut. Seseorang manusia hanyalah mengejar kepuasan

dan kebebasan meskipun harus melanggar hukum yang telah

mereka buat. Perseorangan memimpikan perdamaian dengan

masyarakat di akhirat yang memberikan keselarasan antara aspirasi

Individu dan hukum masyarakat.

3) Frustasi Moral

Frustasi moral adalah rasa bersalah menurut Sigmund Freud

praktek religius berfungsi sebagai obat penyembuhan orang dari

rasa bersalah. Seseorang yang bersalah akan mengalami rasa

Siti Asiyah
Typewritten Text
46
Page 67: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

tertekan, rasa gelisah, sesal, malu dan takut dan menyalahkan diri

akhirnya menimbulkan rasa kesepian yang berdampak dengan

depresi. Dengan rasa yang bercampur aduk seperti itu manusia

membutuhakan akan adanya sesuatu yang dapat menenangkan hati

dan pikirannya yaitu agama. Agama dapat membawa pemecahan

bagi kesulitan yang mereka alami. Sebab dengan magakui kesalan

dan menyatakan niatnya untuk bertobat di depan Tuhan, orang akan

diterima kembali oleh Tuhan. Maka dia kan merasa lega dan

terbebas dari beban yang menghantuinya selama ini.

4) Frustasi karena Maut

Manusia memang tidak dapat terlepas dari kematian atau

maut. Seseorang mendadak bertindak religius karena disebabkan

oleh maut. Sigmund Freud mengatakan untuk mnyelamatkan

manusia dari cengkrama maut, manusia menciptakan tokoh

mahakuasa yang dianggapnya Illahi. Kepada tokoh khayalan ini

dialihkan atau dipindakannya kemahakuasaannya oleh libido yang

ada pada diri manusia namun sayang tidak ada pada dirinya sebab

realitasnya memang lebih kuasa daripada manusia. Dari tokoh illahi

yang dipercayai itu dapat memberikan keselamatan dirinya dari

maut. Sama halnya dengan Carl Gustav Jung mengatakan bahwa

agama adalah sesuatu yang menyajikan jawaban yang jelas dan

tegas dari setiap permasalahan yang dialami oleh manusia, jika

seseorang yang mengalami penyakit dapat diobati dengan obat yang

Siti Asiyah
Typewritten Text
47
Page 68: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

paling mujarab yaitu agama, agama alah atu-satunya obat untuk

frustasi maut sebab iman akan Allah membawa serta iman akan

hidup kekal.

b. Agama Sebagai Sarana untuk Menjaga Kesusilaan dan Tata Tertib

Masyarakat

Motivasi kedua ini menggambarkan agama diabdikan kepada

tujuan-tujuan yang bukan religious melainkan bersifat moral dan sosial.

Max Weber menonjolkan pengaruh agama terhadap tata sosioekonomi

dan protestanime, lebih-lebih aliran protestanisme yang disebut

puritanisme. Aliran ini menganut predestinasi artinya setiap orang

ditakdirkan Allah untuk keadaan bahagia di surga atau keadaan

terkutuk di neraka. Weber mengasalkan system kapitalisme pada iman

kepercayaan puritanisme yang di duniakan atau yang dipandang dari

sudut konsekuensi yang ada di dunia, sehingga etikanya dititikberatkan.

Jadi, dalam pandangan ini nilai dan martabat manusia terletak pada

prestasi dalam teknik, yaitu manusia yang bekerja dan menghasilkan

kekayaan.

Yinger dalam Dister (1982: 103) berpendapat bahwa situasi

sosioekonomi dapat menentukan agama, dapat memberikan gaya dan

orientasi tertentu kepadanya. Menurutnya sosioekonomi seperti

konservatisme di dalam politik, nasionalisme, dan kepercayaan akan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknik merupakan suatu bentuk yang

dapat mempengaruhi seseorang berkelakuan agamis.

Siti Asiyah
Typewritten Text
48
Page 69: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Sering kali manusia memberikan pendidikan agama anaknya tidak

bermotivasikan religious agar anak menjadi orang yang beriman dan

beramal kebaikan akan tetapi bermotivasikan moral dan sosial agar

anak menjadi orang yang bermoral ditengah-tengah masyarakat. Salah

satu bahaya dari pendidikan dari ilustrasi tersebut dikemukakan oleh

Dister dalam Islamiyah (2013: 17), yaitu:

Bahwa agama dan etika digabungkan sedemikian erat sehingga

masing-masing kehilangan intensitas dan kekhasan sendiri-sendiri.

Intensitas agama adalah bergaul dengan Tuhan. Pergaulan dengan

Allah tidaklah sama dengan hidup berperikemanusiaan. Nilai-nilai

moral bersifat otonom, artinya nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran,

kesadaran, keteguhan hati, berlaku juga andaikan Allah tidak ada.

c. Agama Sebagai Sarana untuk Memuaskan Intelek yang Ingin

Tahu

Agama memang memberi jawaban atas kesukaran intelektual

kognitif sejauh ini kesukaran ini dilatar belakangi dan diresapi oleh

keinginan ekstensial dan psikologi yaitu keinginan dan kebutuhan

manusia akan orientasi dalam kehidupan untuk menempatkan diri

secara berarti dan bermakna di tengah-tengah kejadian alam semesta.

Seperti Seperti yang dikutip oleh H. Hamersma dengan pertanyaan aku

siapa? dari mana aku? apa tujuanku? Dan mengapa aku ada? Dari

pertanyaan-pertanyaan tersebut mengartikan bahwa manusia harus

berorientasi pada peta kehidupan agar hidupnya dapat bertujuan dan

mempunyai arti.

Jawaban dari mereka yang tidak mengenal agama lebih menganggap

manusia sebagai hak yang biasa, karena pengetahuan mereka masih

Siti Asiyah
Typewritten Text
49
Page 70: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat materi. Sigmund freud

menyimpulkan dari buku pelajaran agama Guidebook bahwa manusia

belum menyadari pengaruh psikologis yang dimilki agama padahal

banyak kebutuhan akan orientasi dalam kehidupan. Secara psikologis

manusia membutuhkan keterarahan dan susunan hierarkis untuk

hidupnya itu. Padahal agamalah yang dapat menjawab atas keinginan

dan kebutuhan manusia dan orientasinya dalam kehidupan. Agamalah

yang akan membawa manusia kepada tuhannya dan memberikan rasa

aman dan tentram dalam hidupnya (Dister, 1982: 103).

d. Agama Sebagai Sarana untuk Mengatasi Ketakutan

Soren Kierkegaard dan Martin Heidegger dalam Dister (1982: 110)

perasaaan takut yang mendalam merupakan sumber filsafat dimana

manusia mengalami jurang ketiadaan yang menganga bagi orang yang

menyadari kerapuhan serta kefanaannya sendiri.

Ketakutan ada dua macam yaitu ketakutan yang berobjek seperti

takut pada musuh, anjing, hantu dan sebagainya. Yang selanjutnya

ketakutan yang tak berobjek yaitu perasaan takut yang begitu saja tanpa

tahu apa yang ditakutkan. Sebenarnya ketakutan bukan merupakan

motivasi seseorang untuk melakukan perilaku Beragama akan tetapi,

jika ketakutan tersebut disertai dengan frustasi maka secara tidak

langsung ketakutan menjadi motivasi seseorang untuk melakukan

perilaku beragama (Islamiyah, 2013: 22).

Siti Asiyah
Typewritten Text
50
Page 71: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Ketakutan yang ada pada manusia justru menguatkan fungsi agama

bagi hidup manusia. Karena rasa takut yang dialami manusia

membuktikan bahwa dirinya lemah karena dia membutuhkan

perlindungan dari Allah Swt. Seperti halnya dalam firman Allah dalam

surat Al-Quraisy ayat 4 yang berbunyi:

Artinya: Dan Dialah yang telah memberi makanan kepada

mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari

ketakutan. (Departemen Agama RI, 2007: 602).

Menurut Jalaluddin Rahmat (2009: 314) dalam buku karangannya yang

berjudul “Psikologi Agama” berpendapat tentang motif seseorang yang

beragama dalam kehidupan bermasyarakat yaitu:

a. Agama Berfungsi Edukatif

Para penganut agama berpendapat bahwa agama yang mereka anut

memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Disana terdapat

larangan dan perintah, dimana kedua unsur ini dapat mengarahkan

bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa yang

baik dengan ajaran agama masing-masing.

b. Agama Berfungsi Penyelamat

Di manapun manusia berada pasti mengingikan keselamatan baik itu

di dunia maupun di akhirat. Untuk mencapai keselamatan itu agama

mengajarkan pengenalan pada masalah sakral berupa keimanan kepada

Allah Swt. Dengan keimanan yang baik dan kuat dapat tercapainya

komunikasi yang baik antara mahluk dengan Tuhannya. Hal itu dapat

Siti Asiyah
Typewritten Text
51
Page 72: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dilakukan dengan mempersatukan diri dengan Tuhan (Pantheisme),

oembebasan dan penyucian diri (penebusan dosa) dan kelahiran

kembali (reinkarnasi).

c. Agama Berfungsi Sebagai Perdamaian

Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat

mencapai kedamaian atin melalui tuntunan agama. Rasa berrdosa dan

rasa bersalah akan segera hilang dari batinnya apabila seeorang

pelanggar dapat menebus dosanyamealui tobat, penyucian diri, ataupun

penebusan dosa.

d. Agama Berfungsi Sebagai Social Control

Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma, sehingga

dapat berfungsi sebagai pengawasan sosial penganutnya dalam

bermasyarakat. Itu semua karena agama secara Instansi merupakan

norma bagi pengikutnya dan agama secara dogmatis (ajaran) berfungsi

kritis yang bersifat profetis (wahyu, kenabian).

e. Agama Berfungsi Sebagai Pemupuk Rasa Solidaritas

Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa

memiliki kesamaan dalam satu kesatuan (iman dan kepercayaan). Rasa

kesatuan ini dapat memupuk penganutnya dalam bersolidaritas dengan

kelompoknya dan bahkan dapat membina persaudaraan yang kokoh.

f. Agama Berfungsi Sebagai Transformatif

Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian seseorang

atau kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama

Siti Asiyah
Typewritten Text
52
Page 73: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

yang dianutnya. Kehidupan yang baru dapat mengubah kesetiannya

kepada adat atau norma kehidupan yang dianut sebelumnya.

g. Agama Berfungsi Kreatif

Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya untuk

bekerja produktif bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi

juga kepentingan orang lain. Selain itu juga dengan agama yang

dianutnya dapat menuntut seseorang untuk menemukan inovasi dan

penemuan baru.

h. Agama Berfungsi Sebagai Sublimatif

Ajaran agama mengkuduskan segala usaha manusia, bukan saja

yang bersifat agama ukhrawi, melainkan juga yang bersifat duniawi.

Segala usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma

agama, bila dilakukan atas niat yang tulus karena untuk mendapatkan

ridho Allah.

Dimensi atau bentuk religiusitas atau keberagamaan menurut Glock dan

Stark dalam Subandi (2013: 97) adalah:

a. Dimensi Keyakinan yaitu tingkatan sejauh mana seseorang

menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya. Misalnya

dalam agama Islam, dimensi Islam mencakup keyakinan yang

tercakup dalam rukun iman.

b. Dimensi Ritual yaitu sebagaimana tingkatan seseorang

mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya. Dalam

agama Islam dimensi ini dikenal dengan Rukun Islam.

c. Dimensi Pengalaman dan Pengahayatan Agama yaitu perasaan

atau pengalaman keagamaan yang pernah dialami atau dirasakan.

Misalnya merasa dekat dengan Allah, merasa takut berbuat dosa,

atau merasa doanya dikabulkan merasa dilindungi oleh Allah dan

sebagainya. Dimensi ini dikenal dalam ilmu Tasawuf dengam

aspek Ihsan.

Siti Asiyah
Typewritten Text
53
Page 74: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

d. Dimensi Pengetahuan yaitu seberapa jauh seseorang mengetahui

t4entang ajaran-ajaran agamanya terutama kaitannya di dalam

kitab suci maupun yang lainnya.

e. Religious Effect yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana

perilaku seseorang dimotivasi oleh ajaran agamanya di dalam

kehidupan sosial. Dimensi ini juga disebut dengan dimensi amal

yaitu dengan tolong-menolong terhadap sesama, menginfaqkan

sebagian hartanya dan lain sebagainya.

R.H Thouless faktor-faktor yang dapat menghasilkan perilaku beragama

sebagai berikut:

a. Faktor Sosial

Faktor yang yang mencakup semua pengaruh sosial dalam

perkembangan sikap keagamaan, seperti ajaran-ajaran, ornag tua,

tradisi dan opini lingkungan sekitar.

b. Faktor Pengalaman

Faktor pengalaman terbagi menjadi tiga macam menurut Thouless,

pengalaman tersebut ialah pengalaman natural, pengalaman moral dan

pengalaman afektif. Pengalaman natural ialah perasaan adanya

keindahan, keharmonisan, kebajikan-kebajikan dalam dunia eksternal.

Pengalaman moral merupakan sebuah pengalaman yang lebih bersifat

internal sebagai setiap individu seperti konflik kecenderungan, perilaku

dengan aturan yang bertentangan dsb. Pengalaman afektif yaitu

pengalam emosional secara batin yang erat hubungannya dengan Tuhan

atau objek-objek dari sikap keagamaan.

c. Faktor Kebutuhan

Kebutuhan yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan

perilaku beragama seperti kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa cinta,

Siti Asiyah
Typewritten Text
54
Page 75: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

rasa damai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan kematian yang tak bias

dielakkan.

d. Faktor Berpikir (Faktor Intelektual)

Manusia diberi kenikmatan oleh Allah berupa akal yang sempurna

dibandingkan dengan mahluk yang lainnya. Melalui akallah manusia

dapat berpikir mana yang baik dirinya maupun mana yang tidak baik

bagi dirinya. W.H Clark dalam Islamiyah (2013: 23-26)

mengemukakan Four wishes dalam membicarakan sumber-sumber dan

motivasi beragama.

Pertama security atau keinginan akan kesejahteraan dan perasaan

aman seperti makan, perlindungan atau hal-hal yang dapat memenuhi

kebutuhan. Keinginan ini menjadi hal yang esensial dalam pengalaman

beragama yang dapat mendorong manusia untuk mencoba

mengharmonisasikan kehidupannya dengan kehendak Tuhan. Kedua

Response atau keinginan untuk menanggapi mencakup kebutuhan

untuk berhubungan (dengan objek lain) yang dimiliki setiap orang

contoh kebutuhan menintai dan dicintai. Ketiga keinginan akan

pengakuan yaitu adanya sikap ingin dihargai dan dihormati dalam

bermasyarakat. Keempat new experience, keinginan dan pengalaman

baru Sebagaimana kepuasan yang dihasilkan oleh kebutuhan yang lain

peran agama juga memberikan kebutuhan atau keinginan terhadap

pengalaman baru intensitas yang khas dan lengkap.

Siti Asiyah
Typewritten Text
55
Page 76: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Menurut pendapat sevilla dalam Wahyuni (2009: 23) motivasi beragama

seseorang dapat dibagi atas dua jenis yaitu:

a. Motivasi intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif yang

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlundirangsang dari luar,

karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu.

Sedangkan Woolfolk dalam Wahyuni (2009: 23) faktor-faktor yang

berupa kebutuhan, dorongan, minat, nilai-nilai, kepercayaan adalah

factor-faktor internal yang ada dalam diri individu dan mempengaruhi

motivasi.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik, yaitu

motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari

luar. Sedangkan Woolfolk dalam Wahyuni (2009: 23) tekanan sosial,

hadiah, hukuman dsb dikategorikan sebagai faktor eksternal yang

berasal dari luar individu tetapi juga dapat mempengaruhi motivasi

disebut dengan motivasi ekstrinsik.

C. Shalat Berjamaah

1. Definisi Shalat Berjamaah

Secara bahasa, shalat berarti doa atau berdoa memohon kebajikan.

Sebagaimana tertera dalam firman Allah Swt:

Siti Asiyah
Typewritten Text
56
Page 77: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Artinya: … “Dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa

kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (At-Taubah 9: 103).

Sedangkan menurut istilah syara’ adalah ibadah dalam bentuk

perkataan dan perbuatan tertentu dengan menghadirkan hati secara ikhlas

dan khusyuk, imulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut

syarat dan rukun yang ditentukan Syara’ (Nuhuyanan dkk, 2012: 19).

Basyir (2003: 46) mengatakan:

Kata shalat mempunyai bermacam arti yaitu do'a, rahmat, dan

istighfar (meminta ampun). Shalat dengan arti doa terdapat dalam

Q.S. At-Taubah [9], sedangkan shalat yang berarti rahmat dan doa

terdapat dalam Q.S. Al-Ahzab [33]: 56.

Pengertian Shalat berjamaah menurut penulis adalah sholat yang

dilakukan sekelompok orang secara bersama-sama, yang diawali dengan

takbir dan diakhiri dengan Salam, dimana satu orang menjadi imam dan

yang lainnya menjadi makmum yang dilakukan di tempat tertentu.

Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan bersama-sama

dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang makmum. Hukum

shalat berjamaah adalah fardhu kifayah. Namun sebagian ulama ada yang

berpendapat hukumnya sunah muakkadah bagi orang laki-laki yang

berakal, merdeka, muqim (bertempat tinggal tetap), menutupi aurat dan

tidak mempunyai halangan (uzur). Hukum fardhu kifayah tersebut didalam

shalat berjamaah shalat ‘ada (tepat waktu) maktubah (Abdurrahman dan

Bakhri, 2006: 142).

Siti Asiyah
Typewritten Text
57
Page 78: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2. Manfaat dan Keistimewaan Shalat Berjamaah

Karunia Allah sangatlah besar tehadap hamba-Nya salah satunya

yaitu dengan memberi pahala yang besar bagi mereka yang melaksanakan

shalat berjamaah. Pahala diawali dari keterkaitannya dengan masjid,

perjalanan mereka meunuju masjid dan menunggu tibanya shalat jamaah

dilaksanakan sampai mereka beranjak meninggalkan masjid.

Karunia Allah tidak berhenti sampai disitu saja, Allah juga masih

memberikan pahala mereka sesampai mereka tiba di rumahnya masing-

masing. Lebih dari itu Allah juga mengkhususkan pahala bagi orang-orang

yang melakukan sholat berjamaah Ashar, Isya dan Subuh. Bukan hanya

sekedar pahala saja yang kita terima dari kita melakukan shalat berjamaah,

namun juga terdapat beberapa keuntungan-keuntungan, di antaranya:

a. Ditinjau dari Segi Spiritual

1) Keterkaitannya dengan masjid akan mendapatkan naungan dari

Allah pada hari kiamat.

Tujuh dari golongan orang yang mendapatkan naungan dari

Allah salah satunya orang yang hatinya selalu terikat dengan

masjid. Al-‘Aini menjelaskan “terdapat keutamaan bagi orang yang

selalu berada di masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah

karena masjid adalah rumah allah dan rumah orang-orang yang

bertakwa. Dan pantas bagi yang dikunjungi memuliakan orang yang

mengunjunginya, maka bagaimana dengan paling mulianya orang

yang termulia?” (Ilahi, 2010: 10).

Siti Asiyah
Typewritten Text
58
Page 79: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2) Keutamaan Berjalan menuju masjid guna melaksanakan shalat

berjamaah.

Perjalanan menuju masjid merupakan aktifitas yang dapat

menjamin seorang hamba untuk mendapat kehidupan yang layak,

serta kematian yang indah pula. Diantara hikmahnya yaitu: Pertama

Orang yang keluar masjid dicatat pahala sesuai jejak kaki menuju

masjid, kedua Allah mengangkat kedudukan jejak-jejak kai orang

yang menuju masjid sehingga para malaikat berselisih dalam

mencatat amal hingga mereka membawa masalahnya naik ke langit,

ketiga berjalan kaki menuju masjid sebagai penghapus dosa dan

menaikkan derajat, keempat orang yang keluar dari rumah untuk

melaksanakan sholat akan dijamin masuk surga, kelima orang yang

eluar rumah guna melaksanakan solat berjamaah sampai pulang

kembali pahalanya akan dihitung seperti pahala sholat, keenam

orang yang berjalan kemasjid akan mendapatkan cahaya yang

sempurna pada har kiamat, ketujuh akan disediakan hidangan

disurga bagi orang yang pagi dan sorenya pergi kemasjid (Ilahi,

2010: 12-24).

3) Semakin Banyak Jamaah Semakin Berlipat Pahala yang didapat

Jumlah yang menghadiri shalat jamaah mempengaruhi

banyaknya pahala bagi shalat tersebut. Rasulullah bersabda,

“semakin banyak peserta shalat berjamaah, semakin dicintai

Siti Asiyah
Typewritten Text
59
Page 80: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Allah”. Sebuah hadits yang menarik perhatian, menjelaskan

keutamaan shalat berjamaah. Terjemahannya demikian:

Jika makmum hanya satu orang, akan diberikan pahala

150 shalat. Jika dua orang, akan diberikan pahala 600 shalat.

Jika tiga orang pahala 1200 shalat. Jika empat orang pahala

2.400 shalat. Jika lima orang pahala 2.800 shalat. Jika enam

orang, pahala 9.600 shalat. Jika tujuh orang pahala 19.200

shalat. Jika delapan orang, pahala 36.400 shalat. Sementara

jika jumlah makmum samapai pada sepuluh orang, akan

diberikan pahala 72.800 shalat. Dan apabila jumlah

makmum melebihi atau meampaui sepuluh orang maka tidak

ada ang mengetahui hitungannya kecuali Allah Swt.

Rasulullah Saw bersabda, “Lebih menyenangkan bagiku berjamaah

shubuh dari pada beribadah sepanjang malam” (Qira’ati, 1996:

158).

4) Keutamaan Shaf Pada Bagian Pertama

Pertama shaf pertama (dalam sholat) seperti shafnya para

malaikat, kedua Allah Swt dan para malaikat bershalawat kepada

shaf pertama, ketiga nabi memberikan rahmat kepada shaf pertama

dan kedua (Ilahi, 2010: 28-31).

5) Keutamaan Shalat Isya, Subuh dan Ashar Berjamaah

Pertama shalat isya berjamaah seperti qiyam (shalat)

separuh malam, sedangkan shalat subuh dan isya berjamaah seperti

qiyamul lail (shalat malam) sepanjang malam, kedua malaikat

menyertai orang yang mula-mula (paling awal pergi ke masjid),

ketiga shalat subuh berjamaah dicatat dalam shalatnya kaum yang

berbakti, dan orang-orang yang mengerjakannya dicatat sebagai

utusan ar-Rahman, Keempat orang yang shalat subuh berjamaah

Siti Asiyah
Typewritten Text
60
Page 81: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

berada dalam jaminan Allah, kelima orang yang shalat subuh

berjamaah mendapatkan pahala haji dan umrah, jika ia duduk untuk

berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian shalat dua

rakaat dan yang keenam malaikat malam dan malaikat siang

berkumpul pada waktu subuh dan ashar serta mereka memohonkan

ampun untuk orang-orang yang melaksanakan keduanya dengan

berjamaah (Ilahi, 2010: 44-53)

6) Selain dari segi pahala secara psikis dari jiwa seseorang shalat dapat

menghadirkan pertama kesucian lahiriyah dan rohaniyah serta

ketentraman, kedua shalat menimbulkan keyakinan dan kekuatan

jiwa, ketiga menimbulkan keteguhan hati dan ketetapan pendirian,

dan keempat membina jiwa dinamis, bergairah dan bahagia

(Musbikin, 2007: 88).

b. Ditinjau dari Segi Sosial

Shalat Jamaah merupakan pendahuluan kesatuan barisan, kerapatan

hati dan pengokoh jiwa persaudaraan. Shalat jamaah merupakan sejenis

absensi non-formal, cara terbaik mengenali individu-individu. Shalat

jamaah adalah jenis perkumpulan terbaik, terbanyak, terbersih dan

terekonomis diseluruh dunia. Pertemuan tanpa modal. Menyadarkan

akan persoalan satu sama lain dan menyiapkan kerja sama sosial antar

pribadi muslim (Qira’ati, 1996: 160).

Siti Asiyah
Typewritten Text
61
Page 82: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

c. Ditinjau dari Segi Politis

Shalat jamaah menunjukkan kekuatan kaum muslimin, keterkaitan

dengan hati dan solidaritas barisan, menjauhkan perpecahan,

menanamkan rasa ketakutan dihati musuh. Menjadikan kaum munafik

putus asa. Menusuk mata mereka yang mengharapkan keburukan.

Shalat jamaah adalah maneuver kesiagaan dan ikatan imam dan umat

(Qira’ati, 1996: 160).

d. Ditinjau dari Segi Etis dan Edukatif

Pertama, dapat mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat

sombong, tinggi hati, dan sebagainya, serta mengarahkan kita agar

selalu tawakal dan berserah diri kepada Allah Swt. Shalat dapat

membina kejujuran, keikhlasan, kepatuhan kepada kebenaran dan

peraturan. Selain itu juga shalat dapat membangun karakter atau

Akhlak yang baik dan mempnyai tenaga, serta kedudukan yang baik

(Musbikin, 2007: 90).

Shalat erat kaitannya dengan pembentukan akhlak dan

pembangunan akhlak. Semakin baik shalatnya, semakin intens

(khusyu’) menjalaninya akan semakin baik perilakunya. Dengan kita

rajin melaksanakan shalat, menghadirkan seluruh jiwa dan sepenuh hati

tertuju hanya kepada sang Pencipta, maka tidak akan seseorang itu

berkepribadian buruk, sombong atau angkuh (Amin dan Zuhri, 1999:

104).

Siti Asiyah
Typewritten Text
62
Page 83: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Kedua, menjadi penghalang dari mengerjakan kemungkaran dan

keburukan (Tono dkk, 1998: 32). Firman Allah Swt:

Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu,

yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya

shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.

Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Ankabut 29: 45).

Ketiga, dapat memperteguh persatuan, membangun tali

persaudaraan antara umat Islam. Shalat berjamaah mengajarkan

kesatuan dalam arah, tujuan, dan imam dan didalamnya terdapat tali

persaudaraan antara umat Muslim.

Rasa persaudaraan amat jelas terlukis ketika masjid terbuka untuk

siapapun. Setiap Muslim akan bertemu dengan muslim yang lain.

Mereka bersaudara, shalat dibelakang seorang imam, satu gerak

mengikuti komando imam menghadap kiblat dan menyembah tuhan

satu yaitu Allah Swt (Basyir, 2003: 61).

Keempat, mengajarkan bahwa semua manusia itu Sama derajatnya.

Shalat jamaah didalamnya terdapat nilai persamaan dalam barisan Shaf.

Coba kita lihat dalam satu barisan shaf terdapat berbagai macam ras,

suku, bangsa, golongan, Bahasa dan ekonomi yang berbeda, ini

menunjukkan didalam shalat berjamaah mengandung persamaan

bahwa dimata Allah kita semuanya Sama kedudukannya.

Siti Asiyah
Typewritten Text
63
Page 84: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Kelima, melatih disiplin dan berpikir positif mengikuti imam dalam

semua takbir atau gerakan dalam shalat dan tidak mendahuluinya

memperlambat diri darinya, bersamaan dengannya atau berlomba-

lomba dengannya (Musbikin, 2007: 51).

Keenam, saling memberikan pertolongan dalam hal ibadah dan

kepentingan. Perasaan saling peduli, mengasihi dan tolongmenolong

akan hadir dalam shalat berjamaah, dapat kita lihat ketika seseorang

yang biasanya berjamaah namun suatu hari tidak mengikuti shalat

berjamaah pastinya menimbulkan rasa kepedulian bagi orang-orang

yang berjamaah lainnya. Kepedulian ini akan terpupuk dalam dirinya

dengan dia memperhatikan teman jamaahnya yang tidak berangkat,

apakah yang menyebabkan saudaranya tidak dapat mengikuti shalat

berjamaah. Pastinya akan timbul rasa saling mengasihi, peduli dan

tolong menolong.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa shalat di samping

merupakan ibadah yang wajib dan istimewa ternyata juga mengandung

manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup

umat manusia terutama dalam berperilaku dengan sesama manusia,

sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa yang mampu

bersosialisasi dengan masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang

harmonis dan hidup berdampingan.

Siti Asiyah
Typewritten Text
64
Page 85: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum IAIN Salatiga

1. Letak Geografis IAIN Salatiga

Institut Agama Islam merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri

yang ada di Salatiga. Perguruan ini terbagi menjadi tiga kampus. Meskipun

demikian, masing-masing tempat memiliki letak yang strategis. Mudah

dijangkau oleh siapapun. Kemudahan ini memberikan pointer sendiri

sehingga memberikan nilai tambahan bagi IAIN Salatiga.

Lokasi kampus 1 IAIN salatiga berada di jalan Tentara Pelajar Nomor

02 Salatiga. Sebelah barat SMK Kristen Salatiga. Selatan jalan Tentara

Pelajar. Sebelah Timur Polres Salatiga dan lapangan Pancasila yang

merupakan alun-alun Kota Salatiga atau tepat berada di sekitar masjid

Agung Darul Amal. Sedangkan sebelah utara jalan Kridanggo dan

pemukiman warga Kalicacing. Kampus 2 Terletak di Jl. Nakula Sadewa V

No. 9 Salatiga 50722. Tepatnya di sebelah timur Ma’had (asrama) putra

IAIN Salatiga yang dekat dengan lapangan Kembang Arum. Kampus 3

(Rencana Kampus Utama) Terletak di Pulutan, jalan Lingkar Selatan

Salatiga (Sumber: diambil dari buku OPAK IAIN Salatiga tahun 2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
65
Page 86: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2. Sejarah Singkat IAIN Salatiga

Institut Agama Islam negeri (IAIN) salatiga berlokasi di jalan Tentara

Pelajar Nomor 2 Salatiga, Jawa Tengah. Lembaga ini pada awalnya

merupakan lembaga swasta yang kemudian dinegerikan dan menjadi bagian

dari IAIN Walisongo Semarang. Penegerian Fakultas tarbiyah IAIN

Walisongo di Salatiga tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Agama Nomor 30 tahun 1970 tanggal 16 April 1970.

Pada tahun 1997, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Walisongo Semarang di Salatiga diubah menjadi Sekolah Tinggi Agama

Islam negeri (STAIN) Salatiga, yang berdiri sendiri langsung di bawah

Kementerian Agama RI. Peralihan status tersebut tertuang dalam keputusan

Presiden republic Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, tanggal 21 Maret 1997.

Peralihan status menjadi STAIN ini telah membawa berbagai

peningkatan, baik dari segi fisik maupun non fisik. Sampai saat ini STAIN

Salatiga telah memiliki dua lokasi kampus, yaitu Jl. Tenatara Pelajar No.2

dan Jl. Nakula Sadewa, kembang Arum Salatiga. Sejak tahun 2010 STAIN

Salatiga telah melakukan penyiapan lahan kampus terpadu, diharapkan

seluas minimal 20 hektar di daerah Pulutan (Jalan Lingkar Selatan),

Salatiga. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan status kelembagaan

STAIN menjadi IAIN dan pada tahun 2015 ini akhirnya IAIN Salatiga

sudah resmi memulai pembangunan kampus terpadunya di daerah Pulutan

tersebut. Diharapkan nantinya peningkatan status kelembagaan IAIN dapat

terus berlanjut dan pada akhirnya dapat menjadi Universitas Islam Negeri

Siti Asiyah
Typewritten Text
66
Page 87: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

(UIN) Salatiga (Sumber: diambil dari buku OPAK IAIN Salatiga tahun

2015).

3. Visi dan Misi IAIN Salatiga

a. Visi

Tahun 2030 Menjadi Rujukan Studi Islam-Indonesia bagi Terwujudnya

Masyarakat Damai Bermartabat

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu

keislaman berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan.

2) Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu

keislaman bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset

bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.

4) Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan

nilai-nilai Islam-Indonesia.

5) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional

dan akuntabel (Sumber: diambil dari buku OPAK IAIN Salatiga

tahun 2015).

4. Asas, Fungsi dan Tujuan

a. Asas IAIN Salatiga

Dalam menyusun dan mengembangkan program, IAIN Salatiga

berdasarkan pancasila dan dasar operasionalnya adalah: Undang-

undang Dasar 1945.

Siti Asiyah
Typewritten Text
67
Page 88: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan

Tinggi

4) Peraturan Presiden Nomor 143 Tahun 2014 tentang Perubahan

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga menjadi Institut

Agama Islam Negeri Salatiga

b. Fungsi Keberadaan IAIN Salatiga

1) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program.

2) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan

agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.

3) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan

Islam.

4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

5) Pelaksana pembinaan kemahasiswaan.

6) Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan

lingkungannya.

7) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-

lembaga lain.

8) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen.

Siti Asiyah
Typewritten Text
68
Page 89: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

9) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan.

10) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan

kegiatan serta penyusunan laporan.

c. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan IAIN Salatiga

1) Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten,

dan berbudaya untuk kepentingan bangsa;

2) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan

dan/atau Teknologi yang berbasis ilmu keislaman untuk memenuhi

kepentingan nasional dan peningkatan daya saing Bangsa;

3) Menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian

yang memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai keislaman agar

bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan

kesejahteraan umat manusia;

4) Mewujudkan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis ilmu

keislaman dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam

rangka mewujudkan masyarakat damai bermartabat (Sumber:

diambil dari buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Tahun

2014/2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
69
Page 90: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

5. Program Pendidikan IAIN Salatiga

Peralihan Konstitusional alih status dari STAIN Salatiga menjadi

IAIN Salatiga memberi peluang untuk mengembangkan lembaga sesuai

peraturan yang berlaku. Selain membuka program sarjana S2 dan S3, IAIN

Salatiga juga mengembangkan program pendidikan Fakultas dan

Jurusan/progam studi. Adapun Fakultas, jurusan dan program khusus yang

dikembangkan oleh IAIN Salatiga pada Tahun akademik 2015/2016

meliputi:

a. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan berfungsi untuk

menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya

adalah untuk membentuk sarjana pendidikan islam, yang memiliki

keahlian dalam pendidikan dan pengajaran Islam dengan keahlian

khusus dalam bidang studi Pendidikan Agma Islam, Bahasa Arab,

Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Guru Madrasah

Ibtidaiyyah, dan Guru Raudlatul athfal serta berkewenangan menjadi

guru atau mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar sarjana yang

diterimanya untuk alumni strata satu adalah S.Pd.I. atau sesuai peraturan

yang berlaku. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan memiliki Jurusan

yaitu:

1) Pendidikan Agama Islam (PAI)

2) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

3) Pendidikan Guru Raudhatul Atfal (PGRA)

Siti Asiyah
Typewritten Text
70
Page 91: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

4) Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

5) Pendidikan Bahasa Inggris (TBI)

6) Tadris IPA (T. IPA)

7) Tadris Matematika (T. Matematika)

b. Fakultas Syari’ah

Fakultas Syariah berfungsi untuk menyelenggarakan pendidikan

akademik dan professional yang bertujuan untuk membentuk Sarjana

Hukum Islam yang memiliki keahlian dalam bidang hukum islam

maupun hukum positif dengan keahlian khusus dalam bidang Ahwal al-

Syakhshiyyah (Peradilan Agama), Siyasah (Hukum Tata Negara), dan

Muamalah (Ekonomi Islam). Gelar kesarjanaan yang diperolehnya

adalah S.Sy.S.E.Sy. dan fakultas Syariah memiliki Jurusan yaitu:

1) Hukum Perdata Islam (Ahwal Al-Syakhsyiyyah) (AS)

2) Hukum Ekonomi Syariah (Mu’amalah) HES

3) Hukum Tata Negara (Siyasah) (HTN)

c. Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mempunyai tujuan sebagai

berikut:

1) Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan dalam bidang

ekonomi dan bisnis Islam

2) Membentuk sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang ekonomi

dan bisnis Islam

Siti Asiyah
Typewritten Text
71
Page 92: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

3) Menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik professional yang dapat diterapkan dan

mengembangkan bisnis ekonomi Islam

4) Menyiapkan lulusan untuk menjadi praktisi analisis di bidang

akonomi dan bisnis Islam, berkepribadian baik berpengetahuan luas

dan mutahir serta mampu menerapkan teori-teori ekonomi dan

bisnis Islam.

5) Menyiapkan calon inteprenur yang memiliki semangat

kewirausahaan Islami

6) Menghasilakan resert dibidang ekonomi dan bisnis Islam sehingga

menambah kemajuan dunia ekonomi dan bisnis

7) Menjadi salah satu fakultas termuka dalam bidang ekonomi dan

bisnis Islam dan menjadi rujukan bagi calon mahasiswa di Indonesia

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memiliki Jurusan yaitu:

1) Perbankan Syari’ah (S1) (PS S.1)

2) D.3 Perbankan Syari’ah (PS D.3)

3) Ekonomi Syari’ah (ES)

d. Fakultas Dakwah

1) Fakultas dakwah berfungsi mengahsilkan lulusan yang memiliki

keunggulan kompetentif dibidang dakwah profetik dalam

persaingan global

Siti Asiyah
Typewritten Text
72
Page 93: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2) Menghasilkan kualitas penelitian dan pengabddian masyarakat

dalam bidang ilmu dakwah profetik bagi kepentingan keilmuan dan

masyarakat

3) Menghasilkan kualitas pendidikan untuk mengembangkan dan

mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan kedalam

bingkai komunikasi dan informatika public relasion, penyiaran,

jurnalistik dan pengiklanan berkarakter Islami

4) Menghasilkan produk teknologi dalam menyebarluaskan nilai-nilai

keislaman dan keindonesiaan.

Fakultas Dakwah hanya memiliki satu jurusan yaitu: Komunikasi

dan Penyiaran Islam (KPI)

e. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUAH)

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUAH) merupakan

fakultas yang baru juga di IAIN Salatiga, yang mana bertujuan

menambah khasanah keilmuan yang nyata dan berguna untuk

mahasiswa yang ingin belajar tentang hadis, sejarah, ataupun tafsir Al-

Qur’an yang berguna untuk masyarakat nantinya. Tujuan yang lain

menyiapkan generasi yang siap berjuang dan melangkah dengan

ilmunya di era yang semakin modern. Fakultas Ushuluddin, Adab dan

Humaniora mempunyai jurusan yaitu:

1) Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI)

2) Bahasa dan Sastra Arab (BSA)

3) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT)

Siti Asiyah
Typewritten Text
73
Page 94: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

4) Ilmu Hadits (IH)

5) Filsafat Agama (FA)

f. Program khusus Kelas Internasional (PKKI)

Program Khusus Kelas Internasional (KKI) mulai dibuka pada tahun

akademik 2010/2011, diikuti oleh 20 orang mahasiswa (satu kelas) yang

berasal dari berbagai program studi. Program ini dirancang untuk

memberikan suasana pembelajaran yang beratmosfer internasional, dan

memberikan pengalaman internasional (opportunity to get experience

on living or studying abroad). Dalam jangka panjang, kelas

internasional juga dirancang untuk menarik mahasiswa asing belajar

untuk Indonesia, Islam di Indonesia, indigenous culture, maupun

courses lainnya. Pembukaan kelas Internasional pada IAIN Salatiga

bertujuan untuk:

1) Memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran yang lebih baik

kepada mahasiswa yang berpotensi, agar mereka terbiasa dengan

atmosfer internasional sehingga memiliki kesiapan untuk memasuki

era global.

2) Menyedaiakan kelas yang bias diikuti oleh mahasiswa dari Negara

lain.

3) Menjadi pemicu dan pemacu untuk melakukan kerja sama luar

negeri dan internasionalisasi IAIN Salatiga.

Siti Asiyah
Typewritten Text
74
Page 95: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

4) Khusus untuk Jurusan Tarbiyah, pembukaan kelas ini bertujuan

untuk menjadi pilot project Penyiapan Guru Sekolah/Madarasah

Bertaraf Internasional.

g. Program Pascasarjana

Selain program Sarjana, IAIN Salatiga mulai tahun akademik

2011/2012 juga menyelenggarakan Program Pascasarjana, Program

Studi Pendidikan Agama Islam. Saat ini PPs IAIN Salatiga telah

memiliki mahasiswa 4 angkatan, yaitu tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014

(Sumber: diambil dari buku OPAK IAIN Salatiga tahun 2015).

6. Sarana dan Prasarana IAIN Salatiga

a. Hospot Area

b. Native Speaker (Penutur Bahasa Asli Bahasa Arab dan Bahasa Inggris)

c. Ruang Kuliah Multimedia

d. Laboratorium (IPA, Peradilan, Ibadah, Komputer, Perbankan Syariah,

dan Pendidikan)

e. Studi Intensif Bahasa Asing (Arab dan Inggris)

f. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Asing: Amerika Serikat, India,

Singapura dan sebagainya.

g. Poliklinik IAIN Salatiga

h. Lembaga Konsultasi Psikologi TAZKIA

i. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Islam (LKBHI)

j. Asrama Mahasiswa

k. Kerjasama dengan Kedutaan (Malaysia, Thailand dan lain-lain)

Siti Asiyah
Typewritten Text
75
Page 96: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

l. Kampus III yang sedang dibangun (Sumber: diambil dari buku Brosur

IAIN Salatiga tahun 2015).

7. Keadaan Dosen, Karyawan dan Mahasiswa IAIN Salatiga

Dosen IAIN Salatiga pada tahun 2015/2016 berjumlah 250 dosen,

terdiri dari 129 PNS dan 121 non PNS. Sedangkan karyawan/pegawai IAIN

Salatiga terdiri dari 102 karyawan/pegawai terdiri dari 51 yang sudah PNS

dan 51 yang belum. Adapun keadaan mahasiswa IAIN Salatiga pada tahun

2015/2016 adalah sebagai berikut:

Tabel. 3 Data Mahasiswa IAIN Salatiga pada Ajaran 2015/2016

No Fakultas Jurusan Jumlah Total

L P N Jumlah

1. Program

Pascasarjana

S2 Magister PAI 0 0 44 44

2.

Fakultas

Tarbiyah

dan lmu

Keguruan

S1 Pendidikan Agama Islam 404 916 0 1320

S1 Pendidikan Bahasa Arab 76 143 0 219

S1 Tadris Bahasa Inggris 149 537 0 686

S1 Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyyah

101 465 0 566

S1 Pendidikan Raudlatul

Athfal

2 111 0 113

S1 Tadris Ilmu Pengetahuan

Alam

7 50 0 57

S1 Tadris Matematika 9 80 0 89

S1 PAI Ekstensi 39 38 0 77

3. Fakultas

Dakwah

S1 komunikasi dan

Penyiaran Islam

40 86 0 126

4. Fakultas

Syari’ah

S1 Ahwal Al-Syakhsiyyah 116 121 0 237

S1 Hukum Ekonomi

Syari’ah

78 154 0 232

S1 Hukum Tata Negara

(Siyasah)

8 25 0 33

5. Fakultas

Ekonomi

dan Bisnis

Islam

S1 Perbankan Syariah 184 678 0 862

S1 Ekonomi Syari’ah 10 84 0 94

D3 Perbankan Syari’ah 35 138 0 173

6.

Fakultas

Ushuludin,

Adab dan

Humaniora

S1 Ilmu Al-Qur’an dan

Tafsir

26 37 0 63

S1 Sejarah dan Kebudayaan 30 42 0 72

S1 Bahasa dan Sastra Arab 4 17 0 21

S1 Ilmu Hadits 1 15 0 16

S1 Filsafat Agama 2 8 0 10

Siti Asiyah
Typewritten Text
76
Page 97: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

7. Fakultas

Progaram

Khusus

S1 Progaram Khusus Kelas

Internasional

19 37 0 56

(Sumber: diambil dari dokumen kepegawaian akademik IAIN

Salatiga, hari jumat 18 September 2015, pukul: 13: 08 WIB).

8. Struktur Organisasi IAIN Salatiga

Organisasi IAIN Salatiga terdiri dari:

a. Senat IAIN Salatiga

b. Unsur pimpinan yaitu: ketua, wakil dan kabag. Administrasi umum,

akademik dan keuangan.

c. Unsur pelaksanaan akademik: pascasarjana, jurusan, program studi,

pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pusat penjaminan

mutu, unit pengembangan Bahasa, unit pengembangan kompetensi

dasar keislaman, unit pengembangan informasi dan kerjasama, unit

rekrutmen mahasiswa dan pengembangan alumni, unit pembinaan

kemahasiswaan, pusat ilmiah dan penerbitan, satuan pengawas internal

dan kelompok dosen.

d. Unsur pelaksana administratif: bagian administrasi, subbagian

administrasi umum meliputi, subbagian perencanaan, keuangan, dan

akuntansi, dan subbagian akademik, kemahasiswaan dan alumni.

e. Unsur penunjang: unit pelaksana teknis perpustakaan, unit teknologi

informasi dan pangkalan data dan laboratorium.

f. Unsur badan non struktural: jurnal, pusat studi, senat mahasiswa

(SEMA), dewan eksekusif mahasiswa (DEMA), himpunan mahasiswa

jurusan (HMJ), himpunan mahasiswa program studi (HMPS), unit

kegiatan mahasiswa (UKM) dan unit kegiatan khusus (UKK) (Sumber:

Siti Asiyah
Typewritten Text
Siti Asiyah
Typewritten Text
77
Page 98: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

diambil dari buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Tahun

2014/2015).

Tabel. 4

Daftar Anggota Senat IAIN Salatiga

No Jabatan Nama

1 Rektor Dr. Rahmat Hariyadi, M.pd

2 Wakil Rektor I Dr. Agus Waluyo, M.Ag

3 Wakil Rektor II Drs. Kastolani,

4 Wakil Rekor III Muh. Khusen, MA

5 Dekan FTIK Suwardi, M.Pd

6 Dekan Fak Syariah Siti Zumrotun, M.Ag

7 Dekan Fak Dakwah Dr. Mukti ali, M.Hum

8 Dekan FUAH Benny Ridwan, M.Hum

9 Dekan FEBI Dr. Anton Bawono, M.Si

10 Direktur Pascasarjana Dr. Zakiyuddin

11 Guru Besar FTIK Prof. Dr. Mansur, M.Ag

12 Guru Besar Syariah Prof. Muh Zuhri, M.Ag

13 Guru Besar FUAH Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag

14 Anggota Senat FTIK Dr. Muh Saerozi, M.Ag

15 Anggota Senat FTIK Dr. Miftahuddin, M.Ag

16 Anggota Senat Fak Syariah Drs. Badwan, M.Ag

17 Anggota Senat Dakwah Dr. M. Zulfa M, M.Ag

18 Anggota Senat FUAH Drs. Imam Baihaqi, M.Ag

19 Anggota Senat FEBI Abdul Aziz NP,MM

20 Ketua LP2M Dr. Adang Kuswaya

21 Ketua LPM Roviin, M.Ag

(Sumber: diambil dari dokumen kepegawaian akademik IAIN

Salatiga, hari jumat 18 September 2015, pukul: 13: 10 WIB).

Siti Asiyah
Typewritten Text
78
Page 99: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

B. Temuan Data Penelitian

1. Perilaku Shalat Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2015

Mahasiswa IAIN Salatiga dalam melakukan shalat berjamaah dapat

ditinjau dari aspek perilakunya, baik itu dari segi kesiapan (kesungguhan),

mengajak maupun disiplin (ajeg/istiqomah) dalam melakukan shalat

berjamaah.

a. Kesiapan (Kesungguhan)

Setiap Muslim ketika hendak melakukan shalat berjamaah pastinya

akan mempersiapkan dirinya dengan niat kesungguhan hati dan

jasmaninya dalam menghadap kepada Allah Swt. Namun, realitanya

sebagian besar mahasiswa IAIN Salatiga masih kurang kesiapan ketika

hendak melakukan shalat berjamaah. Berikut ini data yang penulis

himpun dari hasil wawancara dengan sejumlah mahasiswa, karyawan,

dosen dan takmir masjid Darul Amal IAIN Salatiga. Salah satu

mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PBA S1 angkatan 2011, yang

bernama TM juga mengatakan bahwa:

“Saya tidak selalu melakukan shalat berjamaah, karena berbagai

situasi dan kondisi yang saya alami, terkadang saya melakukan shalat

berjamaah karena tidak ada pekerjaan atau urusan yang lain. Ketika

saya sedang ada pekerjaan atau urusan lain saya lebih mementingkan

urusan saya terlebih dahulu dan lebih memilih untuk shalat munfarid

karena lebih simpel dan lebih efektif dalam penggunaan waktu sehingga

Siti Asiyah
Typewritten Text
79
Page 100: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

saya bisa kembali dengan pekerjaan yang harus saya selesaikan.”

(Wawancara, 18 September 2015).

Saudara MM selaku takmir masjid Darul Amal IAIN Salatiga

menuturkan:

“Ketika mendengar adzan, mahasiswa IAIN Salatiga kurang

bergegas untuk melaksanakan shalat secara berjamaah. Mahasiswa

juga kurang disiplin dalam menggunakan waktunya, mereka lebih

mementingkan urusan duniawinya seperti halnya; ketika saya

mengumandangkan adzan, banyak mahasiswa IAIN Salatiga yang

terlihat masih santai dan ngobrol dengan teman-temannya.”

(Wawancara, 21 September 2015).

BYH, selaku dosen FTIK Jurusan PBA juga sependapat dengan takmir

masjid, yaitu:

“Mahasiswa IAIN Salatiga belum memiliki kesadaran dalam

melakukan shalat berjamaah. Ini terbukti ketika masuk waktunya shalat,

mereka masih berkumpul di tempat-tempat seperti: kantin, area

perpustakaan bahkan di tempat ibadahpun mereka masih berkumpul

dan sibuk berbincang-bincang dengan temannya meskipun telah

terdengar iqomah.” (Wawancara, 21 September 2015).

Selain itu, mahasiswa IAIN Salatiga tidak semuanya memiliki

ketidak siapan dalam melakukan shalat berjamaah, namun juga terdapat

mahasiswa yang memiliki kesiapan dan kesungguhan ketika hendak

Siti Asiyah
Typewritten Text
80
Page 101: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

melakukan shalat berjamaah. Seperti yang dituturkan oleh BS selaku

petugas perpustakaan IAIN Salatiga bahwa:

“Mahasiswa IAIN Salatiga menurut pandangan saya dalam

melakukan shalat berjamaah, mereka sudah antusias atau sudah

banyak yang memiliki kesadaran, itu terbukti ketika sudah masuk

waktunya shalat berjamaah, tidak ada mahasiswa yang masih ada di

dalam perpustakaan, dan saya juga melihat banyak mahasiswa yang

langsung bergegas ke masjid berwudlu untuk melakukan shalat

berjamaah, kemudian juga dilihat dari segi kwantitasnya, mahasiswa

IAIN Salatiga sudah banyak yang melakukan shalat berjamaah itu

terbukti dari banyaknya shaf atau barisan.” (Wawancara, 21 September

2015).

b. Mengajak

Ketika hendak melakukan shalat berjamaah setiap umat muslim

pastinya akan mengajak kepada umat muslim yang lainnya untuk andil

di dalamnya. Karena dengan mengajak disamping dalam mewujudkan

hal kebaikan juga memiliki manfaat dan pahala yang sangat besar.

Seperti halnya yang dilakukan oleh mahasiswa IAIN Salatiga dalam

melakukan shalat berjamaah. Salah satu mahasiswi IAIN Salatiga yang

bernama UNM dari Jurusan D3 Perbankan Syari’ah mengatakan bahwa:

“Setiap saya melakukan shalat berjamaah saya selalu mengajak

teman-teman di kampus maupun di pondok pesantren. Selain itu, ketika

di rumah saya juga mengajak orang tua maupun saudara untuk

Siti Asiyah
Typewritten Text
81
Page 102: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

melakukan shalat berjamaah dimasjid ataupun di rumah bersama

keluarga. Karena menurut saya mengajak orang lain dalam melakukan

suatu ibadah akan menambah pahala baik dari segi ajakan itu sendiri

maupun di dalam mengerjakan shalat.” (Wawancara, 19 September

2015).

Tidak semua orang dalam melakukan suatu kebaikan selalu

mengajak orang lain. Seorang mahasiswa dalam melakukan shalat

berjamaah ada juga yang terkadang mengajak bahkan ada juga yang

tidak mengajak teman, saudara maupun orang lain dalam melakukan hal

kebaikan sepertti halnya dalam melakukan shalat berjamaah. Seperti

yang dikatakan mahasiswi yang bernama AN dari Jurusan PGMI

mengatakan:

“Dalam melakukan shalat berjamaah terkadang saya mengajak

teman jika situasi yang memungkinkan. Akan tetapi jika keadaan dan

situasi yang tidak memungkinkan saya tidak menagajak teman atau

saudara untuk melakukan shalat berjamaah, seperti halnya ketika

pikiran tidak fresh saya memilih untuk langsung bergegas melakukan

shalat di masjid guna mendekatkan diri kepada Allah, selain itu saya

juga tidak mau ambil resiko untuk mengajak teman-teman ketika pikiran

saya sedang tidak fresh (suntuk) karena menurut saya teman yang saya

ajak, belum tentu memperhatikan dan mau mengikuti ajakan yang saya

tawarkan.” (Wawancara, 19 September 2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
82
Page 103: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Seperti yang dituturkan BYH, selaku dosen FTIK Jurusan PBA:

“Saya sering melihat ketika waktu shalat jamaaah dzuhur, dosen

atau karyawan mengajak mahasiswa untuk melakukan shalat

berjamaah, akan tetapi mahasiswa seringkali menolaknya dengan

berbagai macam alasan, sehingga dosen atau karyawan sering

mengalami kejenuhan dalam mengajak mahasiswanya untuk shalat

berjamaah.”(Wawancara, 21 September 2015).

Sedangkan yang dituturkan oleh BS selaku petugas perpustakaan IAIN

Salatiga bahwa:

“Ketika waktu memasuki shalat, petugas perpustakaan sering

mengingatkan dan mengajak mahasiswa untuk membiasakan untuk

shalat berjamaah.” (Wawancara, 21 September 2015).

c. Kedisiplinan (Ajeg/Istiqomah)

Dalam melakukan shalat lima waktu secara berjamaah seringkali

seseorang lebih bisa tepat waktu dan disiplin dibandingkan shalat secara

munfarid. Selain itu, shalat yang dilakukan secara berjamaah dan tepat

waktu akan mendatangkan suatu keajegan/istiqomah. Sedangkan orang

yang sudah ajeg/istiqomah dalam melakukan shalat berjamaah itu lebih

baik dari seribu karomah. IT selaku mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan

PBA angkatan 2010 mengatakan:

“Saya dalam melakukan shalat berjamaah selalu tepat waktu dan

disiplin ketika di rumah, karena setiap kali masuk waktu shalat selalu

ada yang mengingatkan, baik itu orang tua maupun saudara untuk pergi

Siti Asiyah
Typewritten Text
83
Page 104: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

bersama-sama ke masjid melaksanakan shalat berjamaah.”

(Wawancara, 18 September 2015).

MMD selaku mahasiswa IAIN Salatiga Pasca Sarjana Jurusan PAI

angkatan 2014 juga mengatakan:

“Setiap kali shalat saya melakukannya secara berjamaah dan tepat

waktu, karena saya merasa tidak nyaman dan tidak pantas ketika

orangtua dan masyarakat lingkungan di sekitar saya banyak yang pergi

ke mushola untuk melakukan shalat berjamaah. Untuk itu saya

termotivasi untuk disiplin melakukan shalat berjamaah. Selain itu, saya

juga sering ditunjuk untuk menjadi muadzin di mushola tersebut, karena

jarak ang berdekatan dengan rumah.” (Wawancara, 18 September

2015).

Sedangkan CR selaku mahasiswa IAIN Salatiga Pasca Sarjana Jurusan

PAI angkatan 2015 mengatakan:

“Menurut saya, shalat berjamaah di awal waktu lebih afdzol

dibandingkan di akhir waktu. Seseorang yang tepat waktu dalam

mengerjakan shalat berjamaah tentunya akan menduduki pada bagian

shaf-shaf terdepan dan saya pernah mendengar bahwa orang yang

shalat berjamaah pada barisan depan dia akan mendapatkan manfaat

yang banyak, misalnya Allah Swt dan para malaikat bershalawat

kepada shaf pertama juga pada shaf yang pertama Allah

menyamakannya pada shafnya para malaikat” (Wawancara, 18

September 2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
84
Page 105: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Ada juga mahasiswa dalam melakukan shalat berjamaah kurang

disiplin bahkan malas dalam melakukan shalat berjamaah. LNH selaku

Mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan PBA angkatan 2011, mengatakan:

“Saya kurang begitu disiplin dalam melakukan shalat berjamaah,

itu disebabkan karena jam kuliah yang tidak memungkinkan untuk

melakukan shalat berjamaah. Maka dari itu, saya lebih memilih untuk

melakukan shalat di kos-kosan dengan alasan tempat yang bersih,

nyaman dan tidak begitu ribet.” (Wawancara, 18 September 2015).

Sama Halnya yang dikatakan oleh SW mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan

PAI S1 angkatan 2011 mengatakan:

“Saya tidak selalu mengerjakan shalat berjamaah karena kesibukan

saya terhadap aktifitas, namun saya lebih sering melakukan shalat

berjamaah pada shalat maghrib dan Isya, karena waktu yang longgar

dan kenyamanan shalat berjamaah adalah diwaktu shalat isya dan

maghrib, dan jujur saya lebih tenang dan khusyuk ketika melakukan

shalat dilakukan secara munfarid karena saya butuh waktu untuk

muhasabah diri saya.” (Wawancara, 18 September 2015).

HH selaku karyawan Kasubag Keuangan BMN menuturkan:

“Menurut saya, mahasiswa dalam melakukan shalat berjamaah

kurang disiplin, karena saya pribadi juga menyadari tidak semua

mahasiswa berasal dari kalangan keluarga yang agamis. Selain itu,

jadwal kuliah yang memungkinkan mahasiswa tidak bisa melakukan

shalat berjamaah.” (Wawancara, 21 September 2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
85
Page 106: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

MM salah satu takmir masjid Darul Amal IAIN Salatiga berpendapat

bahwa:

“Pendapat saya tentang kedisiplinan mahasiswa dalam melakukan

shalat berjamaah saya rasa kurang begitu disiplin, karena saya melihat

banyak mahasiswa yang menunda-nunda waktu. Mereka lebih

menggunakan waktunya untuk mengobrol dengan teman-temannya.

Selain itu, untuk yang mahasiswi disamping mengobrol mereka juga

lebih asyik menghabiskan makanannya dulu lebih mengakhirkan

jamaahnya. Ketidak disiplinan mahasiswa itu terbukti pada hari jum’at

yang lalu, ketika ada jamaah haji dari Kota Demak yang mampir di

masjid Darul Amal IAIN Salatiga untuk melakukan shalat jum’at.

Karena ketidak disiplinan mahasiswa dalam hal waktu, maka

pelaksanaan shalat jum’at terkendala disebabkan antrian di tempat

wudhu yang berdesakan.” (Wawancara, 21 September 2015).

2. Motif-Motif Perilaku Shalat Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga

Tahun 2015

Shalat berjamaah memiliki berbagai macam motif ditinjau dari segi

pelakunya. Seseorang yang melakukan shalat berjamaah pasti memiliki

alasan-alasan tertentu baik berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari

luar. Tidak beda halnya dengan mahasiswa IAIN Salatiga dalam melakukan

shalat berjamaah pasti juga memiliki berbagai macam motif baik itu dari

dalam dirinya maupun dari luar.

Siti Asiyah
Typewritten Text
86
Page 107: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

a. Motif Intrinsik

Setiap orang pasti memiliki motif atau alasan dari dalam dirinya

untuk melakukan sesuatu hal yang dia kerjakan. Dalam melakukan

shalat berjamaahpun, mahasiswa IAIN Salatiga juga memiliki berbagai

macam motif yang tumbuh dari dalam dirinya. Diantarnya yaitu:

1) Motif Ketenangan Hati

Shalat merupakan sarana untuk menenangkan hati dan

pikiran ketika masalah dan cobaan yang datang tak kunjung henti

dan terkadang manusia sulit untuk menyelesaikan atau memecahkan

masalah tersebut. Seperti halnya pendapat AR selaku mahasiswa

IAIN Salatiga Jurusan PAI angkatan 2011 mengatakan:

“Menurut pendapat saya, shalat berjamaah merupakan

wujud dari ketenangan hati. Ketika saya sedang menghadapi

berbagai masalah yang sulit untuk dipecahkan, maka saya

termotivasi untuk melakukan shalat berjamaah, karena itu

merupakan pendekatan atau curahan hati kepada Allah Swt. Selain

itu, shalat berjamaah merupakan wujud rasa syukur saya atas

nikmat dan karunia Allah Swt, sehingga saya lebih tergugah untuk

melakukan shalat berjamaah.” (Wawancara, 18 September 2015).

Sedangkan yang dituturkan oleh BS selaku petugas perpustakaan

IAIN Salatiga bahwa:

“Motif mahasiswa IAIN Salatiga itu karena kesadaran

pribadi dan rasa kedekatan diri mereka kepada Allah Swt. Pada

Siti Asiyah
Typewritten Text
87
Page 108: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

umumnya mahasiswa IAIN Salatiga menurut saya itu sering

melakukan shalat berjamaah karena suatu problem-problem

tertentu yang sedang dihadapinya sebagai suatu solusi dan

ketenangan hati” (Wawancara, 21 September 2015).

2) Pahala yang Berlipat Ganda dan terijabahnya semua doa dan

harapan

Pahala merupakan salah satu motif yang sering digunakan

alasan kebanyakan dari seseorang dalam melakukan shalat. Seperti

yang dikatakan oleh RR juga selaku mahasiswi IAIN Salatiga

Jurusan PAI angkatan 2011 mengatakan:

“Anjuran shalat berjamaah sangat luar biasa. Di samping

itu shalat berjamaah lebih utama daripada shalat munfarid, karena

shalat berjamaah pahala berlipat 27 derajat yang selisihnya sangat

besar dibandingkan shalat sendirian. Dalam shalat berjamaah hati

lebih tenang tidak terburu-buru juga menimbulkan kebersamaan

yang menjadikan persaudaraan lebih melekat. Itulah yang

mendorong saya lebih rajin dan memilih untuk shalat secara

berjamaah.” (Wawancara, 18 September 2015).

3) Rasa Takut dan Cemas

Rasa takut dan cemas juga menjadi salah satu motif

seseorang dalam pendekatan dirinya kepada sang Khalik, rasa takut

itu dapat berupa kecemasan seseorang terhadap suatu hal, rasa takut

akan adanya dosa, maupun rasa takut ketika mendekati kematian dan

Siti Asiyah
Typewritten Text
88
Page 109: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

lain sebagainya. KN selaku mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan HES

angkatan 2012 mengatakan:

“Rasa takut dan ketidak sempurnaan dalam melakukan

shalat. Saya merasa lebih mantap hatinya dalam melaksanakan

shalat secara berjamaah. Di samping saya mendapatkan pahala

yang berlipat ganda, saya juga mendapatkan ilmu tajwid dari ayat-

ayat Al-Qur’an yang dibaca oleh imam. Oleh karena itu, saya

termotivasi untuk melakukan shalat berjamaah.” (Wawancara, 19

September 2015).

IT mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan PBA S1 Angkatan 2010 juga

berpendapat bahwa:

“Rasa Takut akan dosa merupakan motif atau dorongan

yang membuat saya melakukan shalat berjamaah, mengingat bahwa

shalat merupakan amalan ibadah yang pertama kali dipertanyakan

besok di hari akhir, karena shalat yang saya lakukan sendiri belum

sempurna, maka saya lebih memilih shalat berjamaah meskipun

terkadang tidak ke masjid.” (Wawancara, 19 September 2015).

4) Motif Terijabahnya Semua Doa dan Harapan (Pengalaman Religius)

Sebuah harapan, permohonan atau doa seseorang terhadap

suatu hal, jika mendapatkan timbal balik yang terbaik sesuai yang

didinginkan atau harapannya juga merupakan fakto penyebab

seseorang sering dalam mengerjakan sesuatu. Begitu juga dengan

kita melakukan shalat yang didalamnya terdapat doa atau harapan

Siti Asiyah
Typewritten Text
89
Page 110: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

yang kita inginkan dan dengan keistiqomahan kita dalam berdoa dan

berikkhtiar doa kita terkabul pasti kita nantinya akan lebih giat

dalam melakukan shalat berjamaah agar permohonan dan keinginan

yang lain dapat tercapai. Hal itu telah terbukti dari mahasiswi IAIN

Salatiga, SW Jurusan PAI S1 Angkatan 2011 mengatakan:

“Sebuah pengalaman religius yang membuat saya lebih aktif

dalam melakukan ibadah shalat berjamaaah yaitu ketika keluarga

sedang mengalami permasalahan yang begitu berat salah satunya

ekonomi keluarga yang menurun membuat saya dan keluarga saya

bingung dan begitu gelisah, entah kenapa setiap kali saya selesai

melakukan shalat berjamaah, saya sering berdoa memohon agar

permasalahan ini segera terpecahkan, dan tidak lama kemudian

Allah mengabulkan doa saya, dan itulah alasan mengapa saya lebih

giat untuk melakukan shalat berjamaah.” (Wawancara, 18

September 2015).

JRW mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI S1 angkatan 2011

mengatakan:

“Kejadian atau pengalaman yang saya alami dan

memotivasi saya untuk shalat berjamaah disebabkan karena rasa

sakit yang pernah saya alami dan keikhlasan saya ketika melakukan

shalat berjamaah berdampak pada kesehatan saya, rasa sakit yang

sering saya alami semakin hari semakin berkurang dan shalat

berjamaah menurut saya therapy bagi rasa sakit yang saya alami

Siti Asiyah
Typewritten Text
90
Page 111: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

sehingga saya melakukan shalat berjamaah.” (Wawancara, 1

November 2015).

Sama halnya yang dialami oleh SU Mahasiswi IAIN Salatiga

Jurusan PAI S1 angkatan 2011, dia mengatkan:

“Pengalaman Religius yang masih saya ingat sampai

sekarang dan membuat saya selalu mendekatkan diri kepada Allah

ialah ketika saya hendak bepergian saya selalu melakukan

kebiasaan mengucapakan kalimah Ya Hafidz terus sampai tempat

yang saya tuju, saya selalu berharap keselamatan agar terhindar

dari bahaya apapun ketika melakukan perjalanan, hingga suatu

ketika saya sepulang sekolah saya mengalami kecelakaan dan saya

bersyukur kepada Allah karena saya masih selamat dari bencana

maut yang akan menimpa saya, sejak itulah saya mulai rutin

melakukan ibadah diantaranya yaitu dengan shalat berjamaah.”

(Wawancara, 18 September 2015).

5) Motif Peningkatan Taqwa dan Perubahan Sikap

CR selaku mahasiswa IAIN Salatiga Pasca Sarjana Jurusan

PAI angkatan 2015 mengatakan:

“Saya melakukan shalat berjamaah karena dengan alasan

untuk menguji seberapa tinggi rasa ketaqwaan saya kepada Allah,

saya merasa dengan shalat berjamaah perubahan sikap dan pola

pikir saya semakin baik dari hari kehari, untuk itu saya ingin dengan

shalat berjamaah kualitas taqwa saya kepada Allah semakin

Siti Asiyah
Typewritten Text
91
Page 112: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

meningkat dan lebih dekat dengan Allah Swt.” (Wawancara, 18

September 2015).

6) Motif Kesegeraan untuk Beribadah, Rasa Solidaritas dan keingin

tahuan.

ARG selaku mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan PAI S1

Angkatan 2011 mengatakan:

“Alasan saya kenapa saya melakukan shalat berjamaah

yaitu pertama karena ada rasa yang mendorong diri saya untuk

segera melakukan shalat berjamaah ketika mendengar adzan yang

kedua karena saya hidup dilingkungan perumahan shalat

berjamaah merupakan ajang bertemu dengan para tetangga yang

dapat memupuk rasa solidaritas antar sesama muslim dan yang

ketiga adalah dengan shalat berjamaah terkadang saya

mendapatkan ilmu-ilmu baru dari para jamaah mungkin tentang

keagamaan, berbisnis dan hal-hal yang saya tidak mengerti, karena

di dalam berjamaah terdapat banyak orang yang lebih

berpengalaman dan mempunyai intelektualitas yang bagus.”

(Wawancara, 18 September 2015).

7) Motif Kesehatan Badan, Rasa Ingin diperhatikan dan dihargai

MCU mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI S1 angkatan

2013 mengatakan:

“Shalat subuh merupakan sarana untuk kesehatan jantung

dan paru-paru dengan gerakan-gerakan shalat juga dapat

Siti Asiyah
Typewritten Text
92
Page 113: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

memperlancar peredaran darah manusia, itu merupakan motif saya

kenapa saya melakukan shalat berjamaah subuh dan shalat lainnya.

Selain dari segi kesehatan saya merasakan setelah saya sering

melakukan shalat berjamaah yang berkumpul dengan orang-orang

banyak, saya merasa lebih dperhatikan dan diistimewakan karena

terkadang saya lebih disegani dan dihargai oleh masyarakat apa

yang saya lakukan dan apa yang saya katakana.” (Wawancara, 18

September 2015).

8) Motif shalat berfungsi sebagai ajaran atau ritual yang membawa

kebaikan

NP mahasiswa IAIN Salatiga jurusan TBI S1 angkatan 2015

mengatakan:

“Motif kenapa saya melakukan shalat berjamaah

disebabkan karena menurut saya shalat adalah suatu ajaran dari

Allah yang disampaikan oleh Rasullah yang kemudian diajarkan

kepada umat muslim yang harus dijalankan baik itu berupa

larangan atau perintah, manusia hanya menjalankan apa yang telah

ditetapkan oleh syariat, yang akhirnya ajaran-ajaran tersebut

secara tidak langsung dapat membawa pada pribadi yang baik dan

terbiasa untuk menjadi hamba yang lebih baik.” (Wawancara, 1

November 2015).

KM mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI S1 angkatan 2013

mengatakan:

Siti Asiyah
Typewritten Text
93
Page 114: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

“Menurut saya shalat adalah suatu dimensi ritual setiap

muslim untuk berkewajiban mengerjakannya. Bagaimana seorang

muslim mengerjakan kewajiban-kewajiban tersebut secara rutin

yang kemudian tergantung seseorang tersebut apakah sudah

terbiasakah dalam mengerjakan shalat yang pada akhirnya seorang

muslim tersebut ingin menambah peningkatan ibadahnya dengan

shalat yang lebih khusyuk dan lebih baik yaitu dengan mendirikan

shalat berjamaah disetiap waktunya, jadi shalat berjamaah

merupakan dimensi ritual yang harus dikerjakan setiap muslim, dan

memberikan kesempatan dalam menigkatkan ritualnya tersebut

agar lebih dekat dengan Tuhannya.” (Wawancara, 1 November

2015).

9) Motif Keselamatan

MH mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan TBI S1 angkatan

2015 mengatakan:

“Shalat berjamaah merupakan penyelamat bagi saya untuk

menjalani kehidupan yang kekal yaitu akhirat, shalat merupakan

wujud pelampiasan dari dosa-dosa terdahulu, ini berarti bahwa

shalat merupakan penghapus dari dosa-dosa terdahulu yang

diawali dengan permintaan tobat seorang hamba kepada Tuhan-

Nya. Sehingga dapat mengembalikan manusia kembali menjadi

pribadi yang suci dan berbuat baik.” (Wawancara, 1 November

2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
94
Page 115: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

b. Motif Ekstrinsik

Selain motif atau alasan yang berasal dari dalam dirinya, mahasiswa

IAIN Salatiga juga memiliki motif-motif yang berasal dari luar untuk

melakukan shalat berjamaah.

1) Inspirasi dari Orang-Orang Hebat

TMH selaku mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI

angkatan 2011 mengatakan:

“Saya melakukan shalat berjamaah karena ketika saya

berjamaah, saya melihat banyak orang-orang hebat yang

berkecimpung di dalamnya dan ketika saya bersalaman dengan

orang-orang tersebut timbul suatu keberkahan di dalamnya yang

dapat menginspirasi saya untuk lebih giat dalam melakukan shalat

berjamaah. Mereka bisa menjadi hebat karena lantaran sering

melakukan shalat berjamaah.” (Wawancara, 18 September 2015).

2) Motif Ajakan Keluarga

IA selaku mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan Perbankan

Syari’ah D3 angkatan 2012 berpendapat:

“Dalam mengerjakan shalat berjamaah, saya selalu

terdorong dari orang-orang terdekat terutama dari ibu saya yang

sangat rajin dalam melakukan ibadah ibu saya merupakan sosok ibu

yang sangat hebat dan tegar dengan kondisi dan masalah yang

terjadi setelah bapak saya meninggal. Saya sering mendengarkan

nasehat dan doa yang beliau panjatkan untuk kebaikan saya, untuk

Siti Asiyah
Typewritten Text
95
Page 116: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

itu saya ingin mewujudkan apa yang beliau harapkan kepada saya,

salah satunya dengan rajin beribadah untuk menjadi anak yang

sholikhah.” (Wawancara, 19 September 2015).

3) Motif Ajakan dari Sahabat

NR selaku mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI angkatan

2011 mengatakan:

“karena mendapatkan pahala yang berlipat ganda mbak 27

derajat dibandingkan dengan shalat sendirian. Selain itu juga

karena ajakan dari sahabat-sahabat yang selalu memotivasi saya

baik dari segi ibadah dan lainnya.” (Wawancara, 19 September

2015).

4) Motif Ingin diperhatikan pacar

BP selaku mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PGMI angkatan

2014 mengatakan:

“Saya lebih bersemangat dan sering melakukan shalat

berjamaah karena disamping mendapatkan pahala yang besar, saya

juga mendapatkan teman banyak yang selalu mengingatkan dalam

hal kebaikan terutama saat menjalankan kewajiban shalat secara

berjamaah. Akan tetapi yang lebih membuat saya semangat lagi

adalah dorongan, motivasi maupun nasehat yang diberikan teman

dekat (pacar) saya, entah itu ketika bersamanya ataupun ketika

tidak bersama dia, selain karna saya ingin lebih diperhatikan juga

karena motif ingin belajar agama yang lebih mendalam dengan

Siti Asiyah
Typewritten Text
96
Page 117: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

pacar saya karena menurut saya pacar saya memang bagus dalam

bidang agama Islam dan saya sering belajar agama setelah

melakukan shalat berjamaah.” (Wawancara, 19 September 2015).

5) Motif Keteladanan

HH selaku karyawan Kasubag Keuangan BMN IAIN

Salatiga menuturkan:

“Menurut saya, motif seseorang di dalam melakukan shalat

berjamaah pada mahasiswa IAIN Salatiga itu salah satunya berasal

luar diri seseorang. Dan dalam lembaga pendidikan tentunya

seorang yang menjadi tauladan entah itu dari guru atau dosen

maupun tenaga kependidikan sangat berpengaruh pada perilaku

beragama mahasiswanya terutama dalam hal rutinitas shalat

berjamaah.” (Wawancara, 21 September 2015).

SH Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI S1 angkatan 2015

mengatakan:

“Saya dulu sering melakukan shalat berjamaah karena

dorongan dari Kyai saya dahulu ketika saya nyantri, beliau

berpesan bahwa dalam keadaan apapun dan bagaimanapun sebisa

mungkin shalatlah dengan berjamaah, jangan pernah dtinggalkan

sekalipun, karena dengan melakukannya pasti akan membawa

keberkahan, dan benar saya rasakan saat ini, dulunya hidup saya

lebih nyaman dan teratur, tapi sekarang saya merasa hidup saya

Siti Asiyah
Typewritten Text
97
Page 118: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

gelisah (kemprungsung) karena saya sering meninggalkan shalat

berjamaah.” (Wawancara, 1 November 2015).

3. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Perilaku Shalat

Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2015

Selain berbagai motif yang dimiliki oleh seseorang dalam

melakukan shalat berjamaah, ada juga beberapa faktor pendukung dan

penghambat seseorang ketika akan melaksanakan shalat berjamaah. Hal

tersebut tidak jauh berbeda yang dimiliki pada mahasiswa IAIN Salatiga.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor Pendukung

Ketika akan melakukan shalat berjamaah, mahasiswa IAIN Salatiga

selain memiliki berbagai motif atau alasan-alasan tertentu, pasti juga

memiliki berbagai faktor salah satunya yaitu faktor pendukung. Seperti

yang dikatakan oleh AAI selaku mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan HES

Non Reguler angkatan 2011 bahwa:

“Saya sering melakukan shalat berjamaah di masjid, karena

fasilitas yang memadai, misalnya: tempat wudzu dan kamar mandi yang

bersih, ruangan yang luas dan ada kipas angin, dan lain sebagainya.

Sehingga fasilitas tersebut menimbulkan kenyamanan dan ketenangan

dalam beribadah.” (Wawancara, 19 September 2015).

SU selaku mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan PAI angkatan 2011 juga

mengatakan bahwa:

Siti Asiyah
Typewritten Text
98
Page 119: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

“Menurut diri saya pribadi, saya sering melakukan shalat

berjamaah di masjid karena jarak antara rumah dengan masjid tidak

begiu jauh, sama halnya ketika saya di kampus, jarak antara kampus

dengan masjid sangat dekat. Hal tersebut merupakan salah satu faktor

pendukung seseorang untuk rutin melakukan shalat berjamaah.”

(Wawancara, 18 September 2015).

Sedangkan menurut IST mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan PS S1

angkatan 2013 mengatakan:

“Mengerjakan suatu hal pasti akan lebih bersemangat dan lebih

rajin jika ada dorongan dari dalam diri ataupun dari orang lain, seperti

halnya dalam sholat, saya lebih bersemangat atau faktor yang paling

mendukung saya untuk lebih rajin mengerjakan shalat berjamaah

adalah karena dorongann sahabat-sahabat saya yang sering mengajak

saya dan melakukan shalat bersama-sama, selain sahabat juga ada

orang tua maupun dari lingkungan disekitar saya yang mendukung saya

untuk lebih bersemangat dalam berjamaah.” (Wawancara, 19

September 2015).

Seperti halnya dengan apa yang dikatakan oleh MCU mahasiswa IAIN

Salatiga Jurusan PAI S1 angkatan 2013 bahwa faktor kesehatan sangat

berpengaruh dalam pelaksanaan shalat berjamaah.

“Menurut saya kesehatan diri seseorang baik itu secara psikis

(jiwa) maupun jasmani seseorang sangat mendukung seseorang dalam

melakukan shalat berjamaah, seperti halnya ketika saya sedang sakit

Siti Asiyah
Typewritten Text
99
Page 120: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

saya lebih memilih shalat sendiri di rumah dari pada shalat jamaah

dimasjid.” (Wawancara, 18 September 2015).

Selain itu cuaca juga berpengaruh pada pelaksanaan shalat

berjamaah seperti yang dikatakan oleh HND mahasiswa IAIN Salatiga

Jurusan PAI S1 Angkatan 2011 berpendapat:

“Cuaca yang sangat baik misalnya cerah, tidak hujan atau Guntur

juga berpengaruh pada seseorang dalam melakukan shalat berjamaah,

misalnya ketika saya menjalankan shalat subuh, saya lebih

melaksanakannya dengan berjamaah di masjid karena udara yang

sangat baik dan sejuk, membuat saya lebih bersemangat untuk

berjamaah selain itu saya juga lebih senang berjalan kaki ke masjid

untuk membiasakan diri hidup lebih sehat.” (Wawancara, 18 September

2015).

BS selaku petugas perpustakaan IAIN Salatiga menuturkan bahwa:

“Melihat dari kondisi kampus IAIN Salatiga khususnya kampus 1

jarak antara masjid dengan kampus sangat mendukung dalam

menjalankan shalat berjamaah, selain itu fasilitas dan sarana

prasarana di masjid menurut saya juga sudah sangat memadai. Karena

semua fasilitas, sarana prasarana dan jarak yang sudah memadai itu

sangat mendukung mahasiswa untuk menjalankan shalat berjamaah,

tetapi semua itu tergantung kesadaran ataupun niat dari masing-masing

mahasiswa IAIN Salatiga.” (Wawancara, 21 September 2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
100
Page 121: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

b. Faktor Penghambat

Selain faktor-faktor pendukung yang dimiliki, mahasiswa IAIN

Salatiga juga memiliki faktor-faktor penghambat ketika hendak

melakukan shalat berjamaah. Faktor-faktor tersebut antara lain seperti

yang dikatakan oleh NR selaku mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan PAI

S1 angkatan 2011 yaitu:

“Kendala bisa datang dari mana saja, dari teman misalnya, ada

teman yang diajak untuk untuk shalat berjamaah namun dia menolak.

Terkadang penolakan itulah yang menjadikan saya tidak ikut shalat

berjamaah di masjid kampus yang akhirnya saya memilih untuk shalat

sendiri.” (Wawancara, 18 September 2015).

JSA selaku mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI S1 angkatan 2013

juga mengatakan:

“Penyebab mengapa saya tidak melakukan shalat berjamaah

dimasjid saat dikampus karena ketidaknyamanan saya terhadap

keamanan yang terjadi di masjid. Pernah suatu ketika saya berjamaah

di masjid saat itu saya masih semester awal, ketika saya selesai

menjalankan shalat berjamaah saya kehilangan barang, dan setelah

kejadian itu teman dekat saya juga mengalami hal yang sama. Dengan

kejadian-kejadian itu, saya merasa enggan untuk kembali menjalankan

shalat berjamaah di kampus.” (Wawancara, 18 September 2015).

Seperti halnya ZL mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI S1 angkatan

2011 berpendapat:

Siti Asiyah
Typewritten Text
101
Page 122: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

“Kendala yang menyebabkan saya enggan melakukan shalat

berjamaah di kampus karena letak lantai 3 bagi jamaah putri yang

membuat saya malas dan capek, selain itu juga kamar mandi yang

kadang tersumbat dan antrian wudlu yang sangat panjang juga menjadi

kendala, ditambah lagi dengan kebersihan mukena dan antrian mukena

yang semakin membuat saya beralasan untuk tidak berjamaah dimasjid

kampus dan memilih shalat sendiri di rumah.” (Wawancara, 18

September 2015).

Begitu juga yang dikatakan oleh SS Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan

S1 angkatan 2011 mengatakan:

“Faktor yang menjadi kendala seseorang dalam melakukan shalat

berjamaah menurut saya kondisi fisik mungkin kalau dari diri saya

karena capek banyak kegiatan yang tidak memungkinkan untuk

berjamaah, kemudian faktor cuaca misalnya hujan yang sangat deras

dan kebersihan pada tempat ibadah atau masjid sedangkan yang saya

alami ketika saya berada dikampus yaitu proses pelaksanaan shalat

berjamaah yang begitu lama mungkin karena bacaan imam yang sangat

panjang membuat saya tidak ikhlas ketika menjalankan shalat

berjamaah, apalagi ditambah dengan keadaan saya yang saat itu

sedang capek karena aktifitas yang saya lakukan. Itulah yang menjadi

penyebab saya jarang melakukan shalat berjamaaah di kampus.”

(Wawancara, 18 September 2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
102
Page 123: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Selain kendala yang ada dikampus 1, juga terdapat kendala yang ada

di kampus 2 yang menjadikan mahasiswa IAIN Salatiga tidak

brsemangat dalam menjalankan shalat berjamaah. DN Mahasiwi IAIN

Salatiga Jurusan PS D3 angkatan 2015 berpendapat:

“Keluhan yang saya dengar dari teman-teman terutama juga yang

saya alami mengapa saya lebih sering tidak melakukan shalat

berjamaah karena fasilitas yang kurang memadai seperti air yang

sering macet, tempat yang sempit, mukena yang sering antri, tempat

wudlu yang kurang dan ketidaknyamanan pada orang-orang yang

berada dalam mushola yang tidak berkepentingan untuk berjamaah

membuat suasana semakin sumpek dan sempit menjadikan saya tidak

melakukan shalat berjamaah di kampus.” (Wawancara, 18 September

2015).

Dari kendala-kendala di atas juga dituturkan oleh MM selaku Ta’mir

Masjid Darul Amal IAIN Salatiga, belaiu berpendapat:

Sarana prasarana sebenarnya sudah memadai, namun dalam

penggunaannya saja yang kadang kurang maksimal seperti toilet yang

kadang rusak, banyak yang kehilangan seperti sandal, tas, ataupun

barang-barang yang lain, semua itu disebabkan yang pertama karena

kekurangan personil pada pengurus masjid MDA ini, kemudian juga

karena dari mahasiswanya sendiri yang kurang menjaga fasilitas yang

ada di masjid ini. Selain dari fasilitas dan sarana prasarana saya juga

melihat dari lembaga dakwah yang ada di kampus ini yang kurang

Siti Asiyah
Typewritten Text
103
Page 124: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

maksimal dalam berdakwah, kebanyakan mereka berkecimpung dengan

organisasinya sendiri sehingga dalam hal shalat berjamaah pada

mahasiswa IAIN Salatiga kurang antusias, untuk itu saya berharap agar

organisasi tersebut dapat bekerjasama dengan kami (Ta’mir) untuk

meningkatkan mahasiswa dalam shalat berjamaah.” (Wawancara, 21

September 2015).

Sepeti halnya yang dituturkan oleh HH selaku karyawan Kasubag

keuangan BMN yang berpendapat tentang kendala mahasiswa IAIN

Salatiga belum antusias dalam mejalankan shalat berjamaah:

“Menurut saya yang menjadi kendala dari mahasiswa belum

antusias dalam mejalankan shalat berjamaah pertama yaitu belum

adanya aturan tentang jam kuliah yang disesuaikan dengan

pelaksanaan shalat berjamaah, kedua dari tauladan atau dari dosen

atau karyawan yang juga belum antusias atau bahkan tidak melakukan

shalat berjamaah, kemudian yang ketiga dari WR 1 yang seharusnya

lebih dapat mengkoordinasi bawahannya untuk mengajak melakukan

shalat berjamaah, selain itu juga kurangnya kesadaran dari diri kita

semua akan penerapan ilmu yang kita dapat salah satunya dalam shalat

berjamaah.” (Wawancara, 21 September 2015).

Selain beberapa faktor diatas, ada juga suatu faktor penghambat

mahasiswa IAIN Salatiga dalam melakukan shalat berjamaah. Seperti

halnya seorang muslimah memiliki alasan tersendiri mengapa mereka

terkendala dalam melakukan shalat berjamaah. Sama halnya yang

Siti Asiyah
Typewritten Text
104
Page 125: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dikatakan mahasiswi IAIN Salatiga Jurusan AS Non Reguler YL

beranggapan bahwa seorang wanita tidak dianjurkan untuk melakukan

shalat berjamaah.

“Alasan yang menjadi kendala saya jarang melakukan shalat

berjamaah yaitu melihat kondisi saya seorang wanita yang setiap

bulannya mengalami menstruasi kemudian menurut saya seorang

wanita tidak dianjurkan untuk melakukan shalat berjamaah karena

mengingat bahayanya seorang wanita ketika keluar dari rumah tanpa

didampingi seorang suami atau keluarga, sedangkan seorang wanita

yang keluar dari rumahnya sendirian merupakan aurat bagi suaminya

juga dapat menimbulkan fitnah yang berdampak pada rumah tangganya

atau keluarganya.” (Wawancara, 19 September 2015).

Namun realitanya seiring perkembangan zaman, kondisi tersebut tidak

menjadikan seorang muslimah terkendala mengapa mereka tidak rutin

melakukan shalat berjamaah. Anggapan ini juga sependapat dengan

MM selaku Ta’mir Masjid Darul Amal IAIN Salatiga.

“Saya memaklumi wanita yang tidak melakukan shalat berjamaah

atas dasar sedang mengalami menstruasi, akan tetapi jika wanita tidak

melakukan berjamaah atas dasar alasan yang seperti orang terdahulu

yang yang mengatakan takut akan adanya fitnah, atau menyebabkan

syahwat bagi para lelaki, saya membantah akan anggapan itu

mengingat karena perkembangan zaman saat ini, yang menurut saya

nafsu seseorang pria dapat dikendalikan dan berbeda dengan orang-

Siti Asiyah
Typewritten Text
105
Page 126: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

orang terdahulu. Seorang wanita untuk saat ini sangat dianjurkan untuk

shalat berjamaah mengingat pada realitanya sekarang kebanyakan

wanita ketika masuk waktunya untuk beribadah shalat saya melihat

mereka sering keluar ke mal-mal untuk shopping atau sekedar berjalan-

jalan, daripada seperti itu lebih baik wanita-wanita tersebut pergi

kemasjid untuk melakukan shalat berjamaah dan hal itu lebih

bermanfaat.” (Wawancara, 21 September 2015).

Siti Asiyah
Typewritten Text
106
Page 127: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Perilaku Shalat Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga

Perilaku merupakan suatu perwujudan keyakinan manusia kepada Sang

Pencipta yang diterapkan dalam bentuk-bentuk tingkah laku sesuai dengan

perintah dan larangan. Setiap orang ketika hendak melakukan sesuatu hal pasti

tidak bisa terlepas dari berbagai bentuk sikap dan perilaku yang mendasarinya.

Sama halnya dengan mahasiswa IAIN Salatiga dalam melakukan shalat

berjamaah pasti juga melahirkan berbagai bentuk perilaku sebagai wujud

mahasiswa dalam beribadah kepada Allah Swt. Adapun bentuk-bentuk dari

perilaku tersebut antara lain:

1. Kesiapan (Kesungguhan)

Kesiapan untuk memulai berbagai aktifitas sangat diperlukan,

karena sangat membantu melancarkan aktifitas yang kita lakukan. Begitu

juga dengan shalat berjamaah memerlukan kesiapan ketika hendak

melaksanakannya. Kesiapan tersebut umumnya dapat dilihat dari sebelum

melaksanakan shalat berjamaah yaitu dengan menyucikan diri baik itu dari

niatan yang tulus dalam hati, situasi, kondisi yang akan membantu dalam

proses pelaksanaanya maupun seusai pelaksanaan. Dalam hal ini,

mahasiswa memiliki berbagai motif perilaku yang sangat unik dalam hal

kesiapan dalam melaksanakan shalat berjamaah. Berikut ini data yang

Siti Asiyah
Typewritten Text
107
Page 128: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

penulis himpun dari hasil wawancara dengan sejumlah mahasiswa,

karyawan, dosen dan takmir masjid Darul Amal IAIN Salatiga.

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada beberapa

mahasiswa IAIN Salatiga sebagian besar kurang mempersiapkan dan

minoritas yang mempersiapkan diri dalam melaksanakan shalat berjamaah.

Berikut ini alasan-alasan mahasiswa IAIN dalam kesiapan dalam

melaksanakan sahalat berjamaah.

Alasan dari mayoritas mahasiswa IAIN Salatiga yang kurang

mempersiapkan, mereka beralasan bahwa, mereka tidak selalu melakukan

shalat berjamaah, karena berbagai situasi dan kondisi yang sedang dialami,

terkadang mereka melakukan shalat berjamaah karena tidak ada pekerjaan

atau urusan yang lain. Ketika sedang ada pekerjaan atau urusan lain, mereka

lebih mementingkan urusannya terlebih dahulu dan lebih memilih untuk

shalat munfarid karena lebih simpel dan lebih efektif dalam penggunaan

waktu sehingga bisa kembali dengan pekerjaan yang harus mereka

selesaikan.

Mayoritas mahasiswa IAIN Salatiga memang dari segi kesiapan

sangat kurang namun, sebagian kecil dari mahasiswa ada yang

mempersiapkan dengan baik ketika hendak melakukan shalat berjamaah.

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan kepada salah satu petugas

perpustakaan IAIN Salatiga bahwa: Mahasiswa IAIN Salatiga dalam

melakukan shalat berjamaah, mereka sudah antusias atau sudah banyak

yang memiliki kesadaran, itu terbukti ketika sudah masuk waktunya shalat

Siti Asiyah
Typewritten Text
108
Page 129: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

berjamaah, tidak ada mahasiswa yang masih ada di dalam perpustakaan.

Mereka ada yang langsung bergegas ke masjid berwudlu untuk melakukan

shalat berjamaah, dan melakukan shalat-shalat sunah ataupun berdzikir

menunggu pelaksanaan shalat berjamaah dimulai.

Dari keterangan diatas dapat diambil suatu penjelasan bahwa

mayoritas mahasiswa IAIN Salatiga kurang mempersiapkan dirinya ketika

hendak melakukan shalat berjamaah, akan tetapi adapula sebagian dari

mahasiswa yang mempersiapkan dirinya dengan baik dalam melakukan

shalat berjamaah. Memang benar bahwa suatu kondisi dan situasi dapat

menyebabkan atau mempengaruhi seseorang dalam melakukan shalat

berjamaah, rasa malas dan kurangnya kesadaran pada diri mahasiswa perlu

dipupuk atau dibiasakan agar mahasiswa memiliki kesadaran dalam

mempersiapkan shalat berjamaah.

2. Mengajak

Perilaku mahasiswa IAIN Salatiga dalam melakukan shalat

berjamaah juga dapat dilihat dari segi mengajak, karena dengan mengajak

orang lain untuk melaksanakan shalat berjamaah merupakan suatu

kebajikan yang nantinya akan mendapatkan pahala di akhirat kelak.

Mengajak dalam hal kebaikan merupakan wujud kepedulian seorang

mahasiswa dengan saudara, teman maupun orang lain. Kepedulian

Mahasiswa IAIN Salatiga dalam segi ajakan melakukan shalat berjamaah

dapat penulis liput dari hasil wawancara dengan sebagian mahasiswa yang

antusias mengajak saudaranya untuk melakukan shalat berjamaah baik itu

Siti Asiyah
Typewritten Text
109
Page 130: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

di kampus, maupun di luar kampus. Karena menurut mereka terkandung

pahala yang berlipat di dalam mengajak sesama umat untuk melakukan

suatu kebajikan.

Namun ada juga sebagian mahasiswa IAIN Salatiga ada juga yang

kurang peduli untuk mengajak mahasiswa lainnya untuk melakukan shalat

berjamaah, karena menurut mereka belum tentu ajakannya itu diterima

dengan baik dan mereka lebih memilih untuk pergi sendiri menuju masjid.

Itulah salah satu alasan mahasiswa mengapa mereka belum bisa

membiasakan mengajak orang lain untuk melakukan shalat berjamaah.

Kepedulian dengan mengajak hal kebaikan terhadap sesama umat

islam didasarkan pada: Pertama, manusia adalah mahluk sosial, mahluk

yang diciptakan oleh Allah untuk senantiasa bermasyarakat dalam

kehidupan komunal. Manusia adalah madaniyah bi al-thab, manusia adalah

selalu terkait dengan lingkungan masyarakat, manusia dalah zoon

politicion. Secara naluriah manusia memang mempunyai kecenderungan

untuk bergaul dan berbaur dengan sesamanya.

Kedua, manusia tidak mungkin bisa hidup tanpa bantuan dan

pertolongan orang lain. Keterbatasan fisik dan psikis manusia merupakan

bukti nyata bahwa manusia harus mendapatkan bantuan dari manusia lain.

Maka secara realistis manusia tidak akan bertahan dalam kesendirian (Tono

dkk, 1998: 121-122).

Keterangan-keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

mahasiswa IAIN Salatiga dalam berperilaku mengajak ada sebagian yang

Siti Asiyah
Typewritten Text
110
Page 131: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

antusias namun ada juga sebagian yang kurang antusias kepeduliannya

terhadap sesama umatnya. Dalam hal ini, mengajak sama kaitannya dengan

manusia yang bersifat simbiosis mutualisme atau yang sering kita sebut

dengan makhluk sosial. Manusia sangat membutuhkan manusia yang lain

baik secara langsung maupun tidak. Mengajak untuk beribadah merupakan

suatu wujud kepedulian sosial manusia dengan sesamanya. Mereka peduli

dengan sesamanya agar mereka bersama-sama mewujudkan kehidupan

yang baik yaitu kehidupan yang kekal.

3. Kedisiplinan (Ajeg/Istiqomah)

Shalat berjamaah dapat memberikan dampak yang positif bagi

mahasiswa IAIN Salatiga untuk lebih menghargai waktu, kedisiplinan

mahasiswa dapat diketahui salah satunya ketika mahasiswa mengikuti

shalat berjamaah secara rutin lima waktu dalam sehari. Seperti yang penulis

wawancara di lapangan dengan beberapa mahasiswa, takmir, karyawan dan

dosen IAIN Salatiga beranggapan bahwa mahasiswa belum memiliki

kesadaran untuk melakukan shalat berjamaah sehingga kedisiplinan dalam

shalat berjamaahpun juga belum tertanam pada diri mahasiswa IAIN

Salatiga. Mereka masih menunda waktu shalat dengan urusan lain,

kebanyakan mereka lebih sering mengobrol dengan temannya dibandingkan

dengan memenuhi panggilan adzan. Jadwal kuliah di IAIN Salatiga yang

memang belum bisa menyesuaikan jadwal masuknya shalat fardhu secara

berjamaah membuat mahasiswa IAIN Salatiga belum dapat disiplin maupun

Istiqomah dalam mengerjakan shalat berjamaah. Selain jadwal kuliah,

Siti Asiyah
Typewritten Text
111
Page 132: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

faktor keluarga juga melatar belakangi mahasiswa dalam keajegan atau

keistiqomahan menjalankan shalat berjamaah, tidak semua mahasiswa

berada pada kalangan keluarga yang agamis dan memperhatikan ibadah dari

masing-masing mahasiswa tsb.

Mayoritas mahasiswa IAIN Salatiga memang belum begitu disiplin

dalam melaksanakan rutinitas shalat berjamaah, namun ada juga sebagian

dari mahasiswa yang disiplin mengikuti shalat fardhu berjamaah baik di

kampus maupun diluar kampus. Seperti yang penulis bahas dari keterangan

di atas bahwa faktor keluarga ataupun dari luar mahasiswa sangat berperan

dalam kedisiplinan mahasiswa IAIN Salatiga mengikuti shalat berjamaah.

Di samping faktor dari luar diri mahasiswa, faktor dalam diri mahasiswa

IAIN Salatiga juga sangat berpengaruh pada kedisiplinan mahasiswa dalam

menjalankan shalat berjamaah.

Faktor Internal adalah faktor yang ada pada dari seseorang, baik itu

segala sesuatu yang dibawa sejak lahir yang dapat membentuk seseorang

menjadi pribadi yang baik (Nata, 2002: 165). Salah satunya yaitu faktor

genetika yang diturunkan oleh orang tua yang memiliki jiwa keagamaan

yang dapat diwariskan secara turun temurun (Jalaluddin, 2009: 293).

Kemudian faktor eksternal juga dapat berpengaruh pada sikap

beragama manusia. Pendidikan tersebut dapat diperoleh dari lingkungan

keluarga, institusional dan masyarakat. Keluarga yang harmonis, agamis

dan menyenangkan dapat berpengaruh baik bagi diri anak (Yusuf dan

Nurihsan, 2008: 27).

Siti Asiyah
Typewritten Text
112
Page 133: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Menurut Sinngih D. Gunarsa yang dikutip Jalaluddin (2009: 300)

pengaruh itu dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama kurikulum

dengan anak, kedua hubungan guru dengan anak dan yang ketiga hubungan

antar anak. Dari ketiga kelompok tersebut dapat menopang pembentukan

seperti ketekunan, disiplin, kejujuran, simpati, sosiabilitas, toleransi,

keteladanan, kesabaran, dan keadilan.

Kluckhohn berpendapat bahwa kebudayaan meregulasi (mengatur)

kehidupan kita dari mulai lahir sampai mati, baik disadari maupun tidak

disadari. Sama yang dikatakan oleh Yusuf dan Nurihsan (2008: 30) Setiap

kelompok masyarakat memiliki tradisi, adat atau kebudayaan yang berbeda.

Dan setiap kebudayaan memiliki pola pikir, cara bersikap dan berperilaku

yang berbeda yang dapat berpengaruh pada perilaku seseorang R.H

Thouless juga mengatakan bahwa faktor yang yang mencakup semua

pengaruh sosial dalam perkembangan sikap keagamaan, seperti ajaran-

ajaran, oranag tua, tradisi dan opini lingkungan sekitar.

Kedisipinan seseorang begitu juga mahasiswa IAIN Salatiga

memang dapat tercipta atau terbentuk baik itu dalam diri seseorang yang

tergugah untuk disiplin melakukan shalat berjamaah. faktor luar dari diri

mahasiswa sangat membantu mempertebal atau memperkokoh agar

perilaku tersebut terbiasa dan menjadi suatu hal yang tertanam pada

mahasiswa IAIN Salatiga. Tentunya dengan keluarga yang harmonis

memperhatikan, menyayangi dan menuntun perilaku mahasiswa agar

bertindak disiplin, dari lingkungan yang mendukung dan yang juga tidak

Siti Asiyah
Typewritten Text
113
Page 134: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

kalah pentingnya faktor yang paling mendukung setelah rumah adalah

lingkungan sekolah atau kampus peraturan, organisasi keteladanan dari

dosen dan teman-temannya juga sangat membantu dalam mewujudkan

sikap disiplin pada setiap mahasiswa.

B. Motif-motif Perilaku Shalat Berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga

Mahasiswa IAIN Salatiga memiliki berbagai bentuk, motif atau alasan

bahkan niat yang berbeda-beda dalam melaksanakan shalat berjamaah.

Keunikan yang beragam tersebut dapat dilihat dari motif inrinsik dan motif

eksternal.

1. Motif Intrinsik

Motif intrinsik merupakan motif yang berada dalam diri mahasiswa

IAIN Salatiga, ini berarti alasan-alasan yang dikemukakan oleh mahasiswa

yang terjadi dan dialami pada diri mahasiswa dalam melaksanakan shalat

berjamaah.

a. Motif Ketenangan Hati

Shalat berjamaah merupakan sarana untuk menenangkan hati dalam

mencurahan hati diri seseorang terhadap masalah yang dihadapinya.

Seperti yang dialami oleh AR dan BS ketika mereka mengalami

permasalan yang sulit untuk dipecahkan, maka mereka datang kepada

Allah Swt. Sigmund Freud mengatakan agama sebagai sarana untuk

mengatasi frustasi, ketika manusia mengalami berbagai masalah

manusia membutuhkan suatu yang dapat menenangkan jiwa dan

Siti Asiyah
Typewritten Text
114
Page 135: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

pikiran, dengan adanya Tuhan manusia dapat bergantung dan membantu

segala permasalahan yang dihadapinya (Islamiyah, 2013: 16).

Shalat berjamaah merupakan wujud komunikasi mahluk terhadap

Sang Pencipta, yang mana didalam shalat terdapat doa-doa yang dapat

menenangkan hati dan pikiran ketika mahasiswa mengalami frustasi

terhadap masalah yang dihadapi, manusia lari dan mencurahkan kepada

Tuhannya dengan beribadah dan berharap, meminta agar

permasalahnnya terpecahkan.

b. Pahala yang Berlipat Ganda

Pahala yang berlipat ganda dan terijabahnya segala keinginan

merupakan alasan yang paling sering didengar dan dikatakan dari

kebanyakan mahasiswa IAIN Salatiga dalam menjalankan shalat

berjamaah. RR mengatakan pahala dalam melakukan shalat berjamaah

begitu besar membuat dia sering melakukan shalat berjamaah.

Pahala merupakan suatu iming-iming atau balasan yang terbaik dari

perbuatan umat islam dalam beribadah. Dalam sebuah ilmu psikologi

juga mengatakan bahwa sesuatu perbuatan yang baik jika mendapatkan

suatu balasan yang baik maka perbuatan itu sering kali diulang atau

dilakukan, dan jika perbuatan yang baik tidak mendapat balasan,

seringkali perbuatan baik tersebut tidak selalu dilakukan bahkan tidak

sama sekali dilakukan seperti yang dikatakan Skinner tentang perilaku

keagamaan bahwa manusia belajar hidup di dunia ini dikuasai akan

adanya hukuman (punishment) dan hadiah (reward) dan J.B. Watson

Siti Asiyah
Typewritten Text
115
Page 136: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

mengatakan bahwa aksi manusia terhadap suatu stimulus hanyalah

dalam kaitannya dengan prinsip reinforcement (reward and

punishment) (Ancok dan Anshori, 1994: 73).

Penjelasan-penjelasan diatas memang benar adanya, mahasiswa

atau bahkan semua manusia mengatakan bahwa segala ibadah yang

mereka lakukan untuk mendapatkan pahala di akhirat kelak, keyakinan

tersebut merupakan suatu hasil tebaik yang kelak akan dipetik,

meskipun pahala tersebut masih dalam angan-angan dan belum pernah

terlihat berapa hasilnya. Begitu halnya dengan terijabahnya suatu doa

merupakan pemacu seseorang untuk lebih giat dalam melakukan shalat

berjamaah. Kesempurnaan, kehidupan yang bahagia dan tercapainya

suatu tujuan merupakan suatu reward atau timbal balik dari Allah Swt,

karena mahasiswa yang taat kepada-Nya. Dan wujud rasa syukur yang

dilakukan mahasiswa terkadang melebihi yang hanya sekedar

menjalankan ibadah yang dilakukannya setiap hari.

c. Rasa Takut dan Cemas

Seringkali mahasiswa merasa dekat dengan Tuhannya dan bertindak

religius ketika mereka mengalami kecemasan dan rasa takut akan

adanya suatu cobaaan atau suatu hal yang buruk yang menimpanya

suatu saat pada diri mereka. Seperti yang dialami KN dan IT ketika

mereka melakukan perbuatan dosa ataupun rasa takut karena suatu

keadaan atau tiba-tiba membuat mereka ingin lebih dekat dengan Allah

Swt. Dalam teori Psikoanalisa (Sigmund Freud) mengatakan bahwa

Siti Asiyah
Typewritten Text
116
Page 137: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Tuhan dipandang sebagai sesuatu yang dapat memberikan

perlindungan, demikian juga sebaliknya dapat memberikan siksaan.

Maka manusia bertindak agar Tuhan memberikan kenyamanan dan

perlindungan bagi manusia (Baharuddin, 2005: 118).

Soren Kierkegaard dan Martin Heidegger perasaaan takut yang

mendalam merupakan sumber filsafat dimana manusia mengalami

jurang ketiadaan yang menganga bagi orang yang menyadari kerapuhan

serta kefanaannya sendiri (Dister, 1982: 110). Untuk itu perlu adanya

sesuatu yang dapat menenangkan jiwa dan pikirannya, Prof. Dr. H

Jalaluddin Rahmat Psikologi agama (2009: 314) Melalui agama

seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian atin

melalui tuntunan agama. Rasa berrdosa dan rasa bersalah akan segera

hilang dari batinnya apabila seeorang pelanggar dapat menebus dosanya

mealui tobat, penyucian diri, ataupun penebusan dosa.

Rasa takut dan cemas baik itu dengan sesuatu ataupun perasaan yang

tiba-tiba muncul merupakan penyebab keadaan seseorang atau

mahasiswa tiba-tiba bertindak religius. Mahasiswa merasa dirinya

sendiri, rapuh dan rasa bersalah yang mendalam sangat membutuhkan

akan adanya Tuhan. Ketika rasa bersalah dari perbuatannya yang

terdahulu dapat ditebus dengan perrbuatan yang lebih baik dengan

sesama atau Tuhannya, kerapuhan tersebut akan hilang dan akan

melahirkan jiwa yang berkepribadian baik.

Siti Asiyah
Typewritten Text
117
Page 138: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

d. Motif Terijabahnya Semua Doa dan Harapan (Pengalaman

Religius)

Pengalaman religius juga merupakan salah satu alasan mahasiswa

bertindak lebih religius, karena mahasiswa mengalami kejadian itu

sendiri yang begitu luar biasa dan mahasiswa juga mendapatkan hidayah

sehingga dapat dipetik hikmah dari kejadian yang telah terjadi.

Mahasiswa SW mengalami pengalaman yang luar biasa ketika

keluarganya mengalami permasalahan yang begitu rumit, JRW

mengalami permasalahan kesehatan yang kemudian dapat teratasi

dengan shalat berjamaah dan SU juga mengalami pengalaman religius

ketika Allah menunjukkan kasih sayangnya lewat SU dengan menjaga

dirinya dari setiap langkah kehidupannya. R.H Thouless Pengalaman

afektif yaitu pengalaman emosional secara batin yang erat hubungannya

dengan Tuhan atau objek-objek dari sikap keagamaan sama juga yang

dikatakan oleh Glock dan Stark dalam Subandi (2013: 97) Dimensi

Pengalaman dan Pengahayatan Agama yaitu perasaan atau pengalaman

keagamaan yang pernah dialami atau dirasakan. Misalnya merasa dekat

dengan Allah, merasa takut berbuat dosa, atau merasa doanya

dikabulkan merasa dilindungi oleh Allah dan sebagainya. Dimensi ini

dikenal dalam ilmu Tasawuf dengam aspek Ihsan.

Pengalaman Religius pada diri seseorang memang dapat

menimbulkan seseorang untuk dekat dengan Tuhannya. Hidayah yang

Allah berikan kepada mereka dengan mealui pengalaman atau kejadian

Siti Asiyah
Typewritten Text
118
Page 139: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

yang terjadi pada kehidupan mereka, merupakan cara Allah yang efesien

agar manusia selalu mengingat dan dekat dengan-Nya. Itu semua

dikarenakan, disamping mereka mengalaminya meraka pastinya juga

sulit untuk melupakan pengalaman tersebut.

e. Motif Peningkatan Taqwa dan Perubahan Sikap

Sebagian mahasiswa juga merasakan bahwa shalat merupakan salah

satu tolok ukur terhadap keimanan dan membawa perubahan pada

kehidupan mereka baik itu sikap, pola pikir dan rasa kedekatan dirinya

kepada Allah yang semakin bertambah. Begitu juga yang dikatakan CR

shalat berjamaah bagi dirinya merupakan sebuah alat yang dapat

meningkatan ketaqwaan kepada Allah dan dapat mengubah sikapnya

untuk lebih lagi.

Glock dan Stark dalam Subandi (2013: 97) mengatakan Religious

Effect yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang

dimotivasi oleh ajaran agamanya di dalam kehidupan sosial. Dimensi

ini juga disebut dengan dimensi amal yaitu dengan tolong-menolong

terhadap sesama, menginfaqkan sebagian hartanya dan lain sebagainya.

Shalat merupakan suatu dimensi yang mengukur seseorang atau

mahasiswa dalam hal perilaku. Seseorang yang shalatnya baik pasti

akan berdampak pada perilakunya yang akan menjadi baik, karena

didalam shalat selain terkandung doa-doa yang baik juga terkandung

manfaat dan hikmah yang ada kaitannya dengan perilaku yang positif.

Siti Asiyah
Typewritten Text
119
Page 140: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

f. Motif Kebutuhan untuk Beribadah, Rasa Solidaritas dan

Keingintahuan

Kebutuhan akan beribadah kepada sang pencipta merupakan

ungkapan rasa syukur terhadap nikmat yang telah diberikan selama ini,

selain itu shalat berjamaah merupakan sarana untuk mempererat tali

persaudaraan, menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan sesama

muslim. Mahasiswa AR memiliki alasan atau motif bahwa dia

melakukan shalat berjamaah atas dasar kesadaran pribadinya untuk

segera melakukan shalat berjamaah, selain itu juga dengan berjamaah

solidaritas antar muslim dapat terjalin dengan baik.

Sebagaimana W.H Clark (Islamiyah, 2013: 23-26) bahwa manusia

juga memerlukan adanya response atau keinginan untuk menanggapi

mencakup kebutuhan untuk berhubungan (dengan objek lain) yang

dimiliki setiap orang contoh kebutuhan menintai dan dicintai.

Seperti juga yang dikatakan oleh Prof. Dr. H. Jalaluddin Rahmat

Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa

memiliki kesamaan dalam satu kesatuan (iman dan kepercayaan). Rasa

kesatuan ini dapat memupuk penganutnya dalam bersolidaritas dengan

kelompoknya dan bahkan dapat membina persaudaraan yang kokoh.

Rasa solidaritas dari sesama muslim akan memunculkan rasa

keingintahuan satu sama lain, memahami dan menghormati sesama dan

yang paling terpenting didalam shalat berjamaah pengetahuan semakin

luas dengan orang-orang hebat dan memiliki ilmu yang luar biasa.

Siti Asiyah
Typewritten Text
120
Page 141: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Selain rasa solidaritas antar umat muslim shalat berjamaah juga

mengandung rasa keingintahuan, atau kebutuhan intelektualannya

terhadap ilmu-ilmu baru yang dibutuhkan dari setiap muslim. AR juga

merasakan bahwa shalat berjamaah disamping memupuk rasa

solidaritas juga menimbulkan bertambahnya ilmu pengetahuan.

Prof. Dr. H. Jalaluddin Rahmat Ajaran agama mendorong dan

mengajak para penganutnya untuk bekerja produktif bukan saja untuk

kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain. Selain

itu juga dengan agama yang dianutnya dapat menuntut seseorang untuk

menemukan inovasi dan penemuan baru begitu juga dengan Glock dan

Stark dalam Subandi (2013: 97) keberagamaan seseorang dapat dilihat

dari Pengetahuan yaitu seberapa jauh seseorang mengetahui tentang

ajaran-ajaran agamanya terutama kaitannya di dalam kitab suci maupun

yang lainnya.

Disadari atau tidak disadari shalat berjamaah dapat menimbulkan

rasa persaudaraan yang sangat baik antara Muslim dengan Muslim

lainnya. Terbukti ketika seorang Muslim yang berhalangan hadir

melaksanakan shalat berjamaah, pastinya menimbulkan kepedulian bagi

Muslim lainnya, selain terjalinnya hubungan yang baik antar muslim

shalat berjamaah juga memberikan tambahan ilmu pengetahuan baik itu

ketika tausiyah setelah shalat berjamaah atau pengetahuan yang tinggi

dari sebagian jamaah.

Siti Asiyah
Typewritten Text
121
Page 142: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

g. Motif Kesehatan Badan, Rasa Ingin Diperhatikan dan Dihargai

MCU shalat berjamaah diwaktu subuh dan diwaktu lainnya

memiliki manfaat yang sangat besar bagi tubuh kita, selain itu semakin

seseorang itu rajin menjalankan shalat berjamaah rasa perhatian dari

orang-orang sekitar yang ditunjukkan begitu menakjubkan, rasa

dihargai dan dihormati membuat nyaman dan tenang dalam indahnya

persaudaraan.

Abraham Maslow (Sriyanti, 2002: 82-84) manusia dimotivasi oleh

sejumlah kebutuhan yang senantiasa menggerakkan dirinya untuk

mencapai tujuan yang lebih baik seperti kebutuhan lapar, kasih sayang,

rasa aman, harga diri, rasa ingin dihormati dan hargai dsb. W.H Clark

(Islamiyah, 2013: 23-26) berpendapat bahwa manusia berkeinginan

akan pengakuan yaitu adanya sikap ingin dihargai dan dihormati dalam

bermasyarakat.

Shalat berjamaah memang memiliki manfaat dan hikmah yang

banyak bagi kehidupan kita, salah satunya yaitu manfaat bagi kesehatan

tubuh. Kesegaran udara di waktu subuh dapat menyehatkan pernafasan

karena belum banyaknya kendaraan yang aktif dan dapat menyebabkan

polusi udara.

h. Motif Shalat Berfungsi sebagai Ajaran yang Membawa Kebaikan

Shalat adalah suatu ajaran atau perintah dari Tuhannya sebagai

wujud penghambaan mahluk terhadap Sang pencipta. Sama juga yang

dikatakan NP dan KM menurut mereka shalat adalah ajaran atau ritual

Siti Asiyah
Typewritten Text
122
Page 143: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

ibadah yang perlu dipatuhi dan dilaksanakan karena kodrat manusia

sebagai seorang hamba yang lemah sehingga membutuhkan adanya

Tuhan. Ritual tersebut dalam Islam disebut dengan rukun Islam,

pengaplikasian dari keimanannya kepada Sang Khalik.

Mustafa dalam Ahmad dkk (2002: 49) berpendapat bahwa dasar

ibadah adalah pengakuan pada kenyataan manusia sebagai mahluk

(Allah) yang memiliki kewajiban untuk menghadap wajahnya kepada

Dzat-Nya. Kemudian Glock dan Stark dalam Subandi (2013: 97)

mengatakan Dimensi Ritual ibadah yaitu sebagaimana tingkatan

seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya.

Dalam agama Islam dimensi ini dikenal dengan Rukun Islam.

Memang pada dasarnya manusia adalah mahluk Allah yang

ditugaskan untuk menyembah dan menyerahkan dirinya kepada Allah

Swt. Salah satu bentuk tugas dari Allah yaitu dengan beribadah kepada

Allah melalui shalat berjamaah. Lewat ritualnya dalam ibadah shalat

manusia dapat menunjukkan kualitas pada dirinya sejauh mana mereka

menjadi hamba yang baik dan bertaqwa.

i. Motif Penyelamat

Agama Islam merupakan rahmatan lil alamin penyelamat bagi

seluruh alam dan seisinya termasuk manusia didalamnya. Agama Islam

terkandung ajaran-ajaran berupa ritual ibadah yang sering kita sebut

dengan rukun Islam. Shalat jamaah adalah rukun Islam yang kedua yang

Siti Asiyah
Typewritten Text
123
Page 144: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

dapat memberikan keselamatan bagi dirinya baik itu berupa perbuatan

maupun keselamatan didunia dan akhirat.

Seorang manusia pasti menginginkan akan adanya keselamatan baik

itu keselamatan di dunia dan di akhirat yang menimbulkan kebahagiaan.

Seperti yang dikatakan SH bahwa shalat merupakan penyelamat bagi

dirinya karena shalat merupakan sesuatu yang dapat menghapus dosa-

dosa terdahulu melalui permintaan tobat yang sungguh-sungguh dari

seorang hamba. Yang kemudian melahirkan kembali manusia yang

berkepribadian baik.

Jalaluddin Rahmat dalam buku karangannya yang berjudul

Psikologi Agama (2009: 314) Dimanapun manusia berada pasti

menginginkan keselamatan. Dengan keimanan yang baik dan kuat dapat

tercapainya komunikasi yang baik antara mahluk dengan Tuhannya. Hal

itu dapat dilakukan dengan mempersatukan diri dengan Tuhan

(Pantheisme), pembebasan dan penyucian diri (penebusan dosa) dan

kelahiran kembali (reinkarnasi).

Di dalam shalat berjamaah memang mengandung penyelamat bagi

orang-orang yang melaksanakannya. Al-Qur’an juga menyebutkan

bahwa shalat mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar. Selain

perbuatan, shalat jamaah juga dapat memberikan keselamatan bagi

mereka karena mengingat salah satu amal yang dipertanggung jawabkan

pertama kalinya setelah kita mati.

Siti Asiyah
Typewritten Text
124
Page 145: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2. Motif Ekstrinsik

Alasan atau niat mahasiswa IAIN dalam menjalankan shalat

berjamaah juga karena dorongan dari luar baik itu orang tua, sanak saudara,

lingkungan masyarakat, atau lingkungan teman yang sangat mendukung

perilaku mahasiswa menjadi lebih baik.

a. Inspirasi dari Orang-orang Hebat

`Suatu perkumpulan pasti terdapat orang-orang hebat yang hadir

ditengah-tengah mereka. Apalagi perkumpulannya orang-orang yang

sholih dalam shalat berjamaah tidak sulit untuk kita menemukan orang-

orang hebat yang dapat menginspirasi oleh para muslim awam untuk

membimbing kepada jalan yang lebih terang. Inilah salah satu motif

yang menjadikan mahasiswa TM menjalankan shalat berjamaah.

b. Ajakan Keluarga

beberapa mahasiswa mengerjakan shalat berjamaah juga dapat

terdorong dari orang-orang terdekat, misalnya adalah seorang ibu atau

bapak yang sangat dekat dengan anaknya yang memberikan petuah,

nasehat dan memiliki perilaku yang baik terhadap anaknya tentu seorang

anak akan terdorong dengan ucapan dari ibu atau bapak dan mencontoh

atau meniru perbuatan yang dia lihat dari sesosok ibu atau bapaknya.

Yusuf dan Nurihsan, (2008: 27) Keluarga sangat berpengaruh dengan

kelakuan anaknya dengan perlakuan keluarga yang penuh kasih sayang,

pendidikan nilai-nilai kehidupan baik agama maupun sosial budaya

Siti Asiyah
Typewritten Text
125
Page 146: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

sangat berpengaruh pada kepribadian anak. Suasana yang harmonis,

agamis dan menyenangkan juga dapat berpengaruh baik bagi diri anak

c. Ajakan dari Sahabat

Ajakan dari sahabat merupakan suatu motif yang memberikan

semangat yang berbeda dan lebih menggebu seperti yang dialami

mahasiswa NR motif ketika melakukan shalat berjamaah karena

dorongan dari sahabat yang hebat yang memberikan semangat baik itu

dari ibadah maupun pendidikannya.

d. Motif Ingin diperhatikan pacar

Motif ingin diperhatikan pacar juga merupakan salah satu motif

yang sangat mendukung mahasiswa untuk lebih bersemangat dalam

melakukan shalat berjamaah. Sama halnya yang dialami oleh BP, dia

lebih bersemangat dalam melakukan shalat berjamaah dan rutin

dikarenakan dorongan dari pacar, rasa ingin diperhatikan yang lebih

ketika melakukan shalat berjamaah dan belajar bersama tentang agama

Islam setelah melakukan shalat berjamaah.

e. Keteladanan

Keteladanan yang diberikan oleh seorang ustadz ataupun guru atau

didalam perkuliahan adalah seorang dosen beserta jajarannya

menjadikan salah satu dorongan tersendiri bagi para mahasiswa dalam

menjalankan shalat berjamaah begitu halnya yang sering penulis temui

dari sebagian mahasiswa diantaranya HH dan SH yang mengatakan hal

Siti Asiyah
Typewritten Text
126
Page 147: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

yang sama, bahwa keteladanan sangat berpengaruh pada perilaku diri

seseorang.

Menurut Singgih D. Gunarsa (Jalaluddin, 2009: 300) pengaruh itu

dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama kurikulum dengan anak,

kedua hubungan guru dengan anak dan yang ketiga hubungan antar

anak. Dari ketiga kelompok tersebut dapat menopang pembentukan

seperti ketekunan, disiplin, kejujuran, simpati, sosiabilitas, toleransi,

keteladanan, kesabaran, dan keadilan. W.H Calrk (Islamiyah, 2013: 23-

26) juga berpendapat bahwa faktor sosial merupakan faktor yang

mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap

keagamaan, seperti ajaran-ajaran, ornag tua, tradisi dan opini

lingkungan sekitar.

Perilaku seseorang dapat terbentuk dari dalam individu yang

kemudian dapat diperkuat oleh beberapa faktor dari luar individu seperti

keluarga yang mendukung dan selalu memperhatikan, masyarakat yang

peduli termasuk teman, dosen beserta karyawan yang memberikan

contoh-contoh yang baik. Jika lingkungan-lingkungan tersebut berjalan

dengan demikian maka akan sangat membantu mahasiswa untuk

menemukan jati dirinya menuju pribadi yang baik dan berkualitas.

C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Perilaku Shalat Berjamaah

Mahasiswa IAIN Salatiga

Berbagai bentuk sikap ataupun perilaku yang dimiliki mahasiswa IAIN

Salatiga dalam melaksanakan aktifitas shalat berjamaah tentunya ada hal-hal

Siti Asiyah
Typewritten Text
127
Page 148: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

yang mendukung dan ada hal-hal yang menghambat. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan di lingkungan kampus IAIN Salatiga Penulis

mendapatkan gambaran sebagai berikut:

1. Faktor Pendukung

a. Fasilitas dan Sarana Prasarana

Fasilitas dan sarana prasarana yang ada di masjid Darul Amal IAIN

Salatiga sudah memadai dan terpenuhi sehingga memungkinkan

mahasiswa nyaman dalam melaksanakan shalat berjamaah. Seperti yang

dikatakan oleh mahasiswa AAI mengatakan bahwa sarana dan prasarana

yang ada di masjid kampus 1 sudah memadai namun fasilitas yang

memadai harus digunakan dengan sebaik mungkin.

b. Faktor Jarak

Keberadaan masjid Darul Amal yang berada di satu wilayah dengan

kampus IAIN Salatiga sangat mendukung mahasiswa dalam

melaksanakan shalat berjamaah. SU mengatakan faktor jarak sangat

berpengaruh seseorang rutin atau tidaknya dalam melakukan shalat

berjamaah dan saya melihat jarak kampus antara masjid sangatlah dekat,

sehingga sangat mendukung mahasiswa untuk melakukan shalat

berjamaah.

c. Faktor Kesehatan

Kesehatan badan maupun kesehatan psikis sangat membantu

mahasiswa dalam aktifitasnya termasuk dalam pelaksanaan shalat

berjamaah. Seperti halnya dengan yang dikatakan oleh MCU faktor

Siti Asiyah
Typewritten Text
128
Page 149: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

kesehatan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan shalat shalat

berjamaah, jika jiwa atau badan tidak mengalami gangguan atau kurang

fit maka akan terhambat seseorang dalam melakukan shalat berjamaah.

d. Faktor Cuaca dan kondisi

Selain faktor kesehatan, faktor cauaca juga berpengaruh pada

pelaksanaan shalat berjamaah. HND berpendapat, cuaca yang sangat

baik (tidak Guntur ataupun hujan lebat) juga akan mendukung seseorang

dalam melaksanakan shalat berjamaah. Disamping itu, keadaan yang

ada pada diri mahasiswa IAIN juga berpengaruh dalam pelaksanaan

shalat berjamaah. Seseorang yang dalam keadaan tenang suasana juga

tenang akan menambah kekhusyukan dalam beribadah shalat.

2. Faktor Penghambat

a. Lingkungan yang Kurang Mendukung

Lingkungan seperti keluarga, masyarakat atau teman yang tidak

mendukung perilaku mahasiswa IAIN Salatiga akan menghambat

mahasiswa dalam melakukan shalat berjamaah. NR selaku mahasiswi

mengatakan penolakan perilaku mengajak dalam melaksanakan shalat

berjamaah membuat dia malas dalam melakukan shalat berjamaah.

b. Keamanan

Keamanan masjid juga menjadi alasan mengapa mahasiswa malas

dalam melaksanakan shalat berjamaah. Masjid yang berada di kampus

1 IAIN Salatiga memang sejauh ini belum terjaga keamanannya itu

terjadi pada mahasiswa JSA dan teman-temannya kehilangan barang-

Siti Asiyah
Typewritten Text
129
Page 150: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

barangnya. Hal ini disadari oleh pengurus takmir masjid bahwa memang

keamanan belum dapat terkendali dikarenakan oleh personil yang

kurang.

c. Letak Tempat Shalat dan Sarana Prasana yang Rusak

Bagi mahasiswa masalah letak pada tempat untuk shalat memang

tidak menjadi kendala, namun bagi mahasiswi tempat yang berada di

lantai 3 memang menjadi alasan mahasiswi salah satunya ZL kurang

bersemangat dalam melakukan shalat berjamaah. Selain itu,

penggunaan sarana dan prasarana yang kurang baik menyebabkan

kerusakan seperti toilet dan mukena juga sangat berpengaruh.

Sarana prasarana masjid kampus 1 memang sudah terpenuhi, namun

berbeda dengan kampus 2 yang belum lengkap sarana prasarananya.

Diantarnya Air yang terkadang macet, tempat yang sempit, terbatasnya

mukena dan tempat wudlu yang tidak begitu luas juga sangat

menghambat pelaksanaan shalat berjamaah. DN adalah salah satu

mahasiswi yang berpendapat demikian.

d. Pelaksanaan Shalat

Pelaksanaan shalat berjamaah yang ada di kampus memang

berlangsung lama. Mungkin disebabkan karena bacaan Imam sangat

panjang membuat mahasiswa di antaranya SS belum ikhlas dan malas

dalam melakukan shalat berjamaah. Maka dari itu, dalam shalat

berjamaah seorang imam memang harus melihat situasi dan kondisi

makmumnya agar makmumnya ikhlas dan pikirannya terfokus untuk

Siti Asiyah
Typewritten Text
130
Page 151: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

beribadah. Dengan demikian makmum akan merasa nyaman dan tidak

meninggalkan shalat berjamaah.

e. Faktor Jam Kuliah (Waktu) dan Keteladanan dari Dosen maupun

Karyawan

Jam perkuliahan di kampus IAIN Salatiga yang belum sesuai dengan

waktu pelaksanaan shalat berjamaah membuat mahasiswa tidak dapat

mengikuti shalat berjamaah. Selain itu juga dari sebagian dosen maupun

karyawan yang juga belum bisa melaksanakan shalat berjamaah

membuat mahasiswanya mencontoh untuk tidak melakukannya.

f. Faktor Keterbatasan Wanita (Mendapatkan ijin suami/orang tua)

Pada zaman dahulu memang seorang wanita dilarang beraktifitas di

luar rumah tanpa mendapatkan ijin dari suami bagi yang menikah dan

keluarganya (orang tua) bagi yang belum menikah, karena

dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah. Meskipun aktifitas tersebut

berniat untuk beribadah. Namun pada zaman sekarang, kesetaraan

gender mengubah seorang wanita untuk bisa melakukan apapun tanpa

suatu keterbatasan. Untuk itu tidak ada keterbatasan wanita untuk rutin

melakukan shalat berjamaah di masjid (luar rumah) pada zaman modern

ini.

Siti Asiyah
Typewritten Text
131
Page 152: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

BAB V

PENUTUP

Dari penelitian di atas yang berjudul Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN

Salatiga (Studi atas Motif Shalat Berjamaah pada Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun

2015), maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga sangatlah beragam.

Perilaku tersebut, dapat dilihat dari segi persiapan (kesungguhan), segi

mengajak dan segi kedisiplinan (keajegan/keistiqomahan). Dari segi

persiapan mahasiswa masih banyak yang kurang mempersiapkan diri dalam

mengikuti shalat berjamaah. Dari segi mengajak, perilaku mahasiswa IAIN

Salatiga seimbang, sebagian ada yang mengajak dan sebagian ada yang

tidak mengajak. Dari segi kedisiplinan (ajeg/istiqomah), perilaku

mahasiswa IAIN Salatiga juga sangat kurang disiplin dalam mengikuti

shalat berjamaah.

2. Motif-motif perilaku shalat berjamaah mahasiswa IAIN Salatiga memiliki

banyak motif yang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu motif

intrinsik dan ekstrinsik. Motif intrinsik yang terdapat pada mahasiswa IAIN

Salatiga yaitu: motif ketenangan hati, motif karena pahala yang berlipat

ganda dan motif terijabahnya semua doa dan harapan, motif akan adanya

rasa takut dan cemas, motif terijabahnya semua doa dan harapan

Siti Asiyah
Typewritten Text
132
Page 153: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

(pengalaman religius), motif peningkatan taqwa dan perubahan sikap, motif

kebutuhan untuk beribadah, rasa solidaritas dan keingintahuan, motif

kesehatan badan, motif rasa ingin diperhatikan dan dihargai, motif shalat

berfungsi sebagai ajaran atau yang membawa kebaikan dan motif

penyelamat.

Selain Motif Intrinsik, berikut ini terdapat motif-motif Ekstrinsik

mahasiswa dalam melakukan shalat berjamaah diantaranya yaitu: motif

inspirasi dari orang hebat, motif ajakan keluarga, motif ajakan dari sahabat,

motif ingin diperhatikan pacar dan motif keteladanan.

3. Faktor-faktor pendukung dan penghambat mahasiswa IAIN Salatiga

Faktor pendukung shalat berjamaah mahasiswa adalah fasilitas dan

sarana prasarana yang memadai yang berada di masjid darul amal, faktor

jarak atau letak masjid yang berada di lingkungan kampus, kondisi

kesehatan baik itu dari segi badan maupun pikiran dari individu mahasiswa

masing-masing dalam melakukan shalat berjamaah, dan faktor cuaca dan

kondisi yang terjadi pada masing-masing mahasiswa itu sendiri.

Adapun faktor penghambat shalat berjamaah mahasiswa adalah

lingkungan yang kurang mendukung seperti keluarga, masyarakat atau

teman yang membuat mahasiswa tidak melakukan shalat berjamaah,

keamanan yang kurang terjaga pada lingkungan masjid, letak tempat shalat

yang berada dilantai 3 (putri), saranan prasarana yang kurang memadai di

kampus 2 dan belum ada perbaikan sarana prasarana baik di kampus 1

maupun 2, proses pelaksanaan shalat yang berlangsung lama dan membuat

Siti Asiyah
Typewritten Text
133
Page 154: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

jamaah merasa jenuh, jam perkuliahan yang belum disesuaikan dengan

jadwal jamnya shalat, banyaknya dosen dan karyawan yang juga tidak

melakukan shalat berjamaah di masjid dan faktor keterbatasan wanita

(mendapatkan ijin dari suami atau orang tua).

B. Saran-saran

Dari penelitian yang telah penulis lakukan, sekiranya ada beberapa saran

yang perlu penulis sampaikan sebagai bahan pertimbangan bagi perbaikan

perilaku beragama dan peningkatan dalam hal pelaksanaan shalat berjamaah

yang lebih baik khususnya pada:

1. Mahasiswa, lebih mempersiapkan diri dalam melaksanakan shalat

berjamaah serta menjaga dan memaksimalkan fasilitas yang ada di Masjid

Darul Amal IAIN Salatiga.

2. Karyawan atau dosen, hendaknya dapat memberikan contoh baik secara

teoritis maupun praktis.

3. Takmir Masjid, seharusnya lebih memaksimalkan personilnya agar

keamanan terjaga, lebih memperhatikan sarana prasarana (kebersihan

mukena dan toilet) dan hendaknya para imam memperpendek bacaan

shalatnya agar jamaah tidak merasa jenuh dan terciptanya kenyamanan pada

jamaah.

4. Pihak IAIN seharusnya dapat melengkapi sarana prasarana yang ada di

kampus 2 sehingga mahasiswa dapat berjamaah dengan nyaman.

5. Keluarga mahasiswa seharusnya memberikan bimbingan dan arahan kepada

putra-putrinya dalam mengerjakan shalat berjamaah.

Siti Asiyah
Typewritten Text
134
Page 155: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

6. Bagi peneliti, berkenaan dengan kepentingan ilmiah, maka dapat

dilanjutkan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan

yang sama, dapat diusahakan untuk mengkaji masalah ini dengan jangkauan

yang lebih luas dan dengan menambah topik yang belum terungkap dalam

penelitian ini sehingga mampu memberikan sumbangan yang lebih besar

terhadap kajian perilaku beragama dan motif-motif perilaku shalat

berjamaah.

C. Penutup

Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah, dengan rahmat dan

hidayah Allah Swt, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Itu semua

atas berkat hidayah, rahmat, dan izin Allah Swt. Oleh karena itu tidak ada kata

yang pantas penulis ucapkan dengan ketulusan hati kecuali hanya memanjatkan

puji syukur ke hadirat Allah Swt. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam

penulisan dan pembahasan skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Dengan kerendahan hati penulis

sangat mengharap kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan siapa saja yang

berkesempatan membacanya serta dapat memberikan sumbangan yang positif

bagi kemajuan pendidikan. Amin.

Siti Asiyah
Typewritten Text
135
Page 156: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 3.1

Pedoman Wawancara

I. Pedoman Wawancara untuk Mahasiswa IAIN Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama : ……………………………………

2. Usia : ……………………………………

3. Jabatan / Progdi / Semester : ……………………………………

4. Wawancara hari / tanggal : ……………………………………

5. Tempat : ……………………………………

B. Sasaran Wawancara

1. Perilaku shalat berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga.

2. Motif-motif shalat berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga.

3. Faktor-faktor pendukung dan penghambat perilaku shalat berjamaah

Mahasiswa IAIN Salatiga.

C. Butir-butir Pertanyaan

1.1 Menurut anda apa yang dimaksud dengan shalat berjamaah?

1.2 Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu mulainya shalat,

pada waktu itu apa yang anda lakukan?

1.3 Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah anda juga

mengajak teman, saudara atau orang lain?

1.4 Jika tidak di kampus, apakah Anda juga melaksanakan shalat

berjamaah? Apa alasannya?

Page 157: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

2.1 Apa motif atau faktor dalam diri anda ataupun dari luar yang

menjadikan anda melakukan shalat berjamaah?

2.2 Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda alami

sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan Allah Swt?

3.1 Menurut anda apakah yang menyebabkan atau fpendukung dan

penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri dalam

melakukan shalat berjamaah?

3.2 Menurut saya faktor yang menyebabkan anda enggan untuk

melakukan shalat berjamaah?

Page 158: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 3.2

Pedoman Wawancara

II. Pedoman Wawancara untuk Dosen, Karyawan dan Ta’mir Masjid

A. Identitas Informan

1. Nama : ……………………………………

2. Usia : ……………………………………

3. Jabatan : ……………………………………

4. Wawancara hari / tanggal : ……………………………………

5. Tempat : ……………………………………

B. Sasaran Wawancara

1. Perilaku shalat berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga.

2. Motif-motif shalat berjamaah Mahasiswa IAIN Salatiga.

3. Faktor-faktor pendukung dan penghambat perilaku shalat berjamaah

Mahasiswa IAIN Salatiga.

C. Butir-butir Pertanyaan

1.1 Menurut bapak, apa yang bapak lihat dari mahasiswa IAIN Salatiga

ketika memasuki adzan atau shalat?

1.2 Dari segi kedisiplinan atau ketertiban dalam mengikuti shalat

berjamaah, menurut bapak apakah mahasiswa sudah disiplin baik itu

dari segi persiapan, proses dan setelah mengikuti shalat berjamaah?

1.3 Apakah bapak pernah melihat mahasiswa sudah membudidayakan

mengajak dalam hal mengerjakan shalat berjamaah antara mahasiswa

Page 159: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

satu dengan yang lain, atau bapak sering mengajak mahasiswa untuk

juga mengikuti shalat berjamaah?

2.1 Menurut pendapat bapak motif atau dorongan yang sering bapak lihat

dari mahasiswa IAIN Salatiga dalam melaksanakan shalat berjamaah

baik itu dari luar atau dari dalam mahasiswa itu apa saja ya?

3.1 Menurut Bapak apa sih penyebab mahasiswa IAIN Salatiga belum

memiliki kesadaran untuk melakukan shalat berjamaah?

3.2 Menurut bapak apakah faktor atau keadaan seorang wanita mengenai

pergi shalat berjamaah pada zaman dahulu dengan zaman sekarang,

apakah juga menjadi kendala seorang wanita untuk melakukan shalat

berjamaah?

3.3 Dalam hal kaitannya dengan prasarana kemudian faktor pendukung

dari masjid kampus ini, menurut bapak apakah sudah memadai?

Page 160: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.1

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Zulaikha Sri Wulandari

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga

ingin mendapatkan informasi dari anda seputar shalat

berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku

Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Ya tergantung, jika di masjid atau tempat shalat maka saya

langsung menuju masjid namun jika tidak saya lebih

memilih melanjutkan aktifitas saya.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Ya mengajak, agar teman sama-sama melakukan shalat

berjamaah.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Narasumber : “Kadang-kadang karena jarak antara rumah dan mushola

agak lumayan jauh.”

Page 161: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Pertama ya pahala, kemudian dengan berjamaah tu hati

lebih tenang dan senang karena dapat menjalin silaturrahmi

antara umat muslim.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Sampai saat ini belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Kendala yang menyebabkan saya enggan melakukan

shalat berjamaah di kampus karena letak lantai 3 bagi jamaah

putri yang membuat saya malas dan capek, selain itu juga

kamar mandi yang kadang tersumbat dan antrian wudlu yang

sangat panjang juga menjadi kendala, ditambah lagi dengan

kebersihan mukena dan antrian mukena yang semakin

membuat saya beralasan untuk tidak berjamaah dimasjid

kampus dan memilih shalat sendiri di rumah.”

Peneliti : “Mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang saya

dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak saama-sama Waalaikumsalam.”

Page 162: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.2

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Yuliani

Tanggal/Waktu : 19 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : HES-S1/2011

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya mbak silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama disana terdapat imam dan makmum yang

mengerjakannya secara bersama-sama dan didalamnya

saling melengkapi dikala makmum atau imam memiliki

kesalahan atau sering kita sebut saling menyempurnakan.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang ya saya sebagai umat muslim

mendengar dan menjawabnya mbak, dan setelah itu saya

melanjutkan pekerjaan saya karena saya sebagai seorang ibu

rumah tangga.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber :”karena saya seorang ibu rumah tangga saya tidak berani

untuk keluar tanpa sepengetahuan suami saya, ya untuk hal

mengajak saya jarang untuk melakukan hal tersebut.”

Page 163: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Narasumber : “ya kadang-kadang, kalau suami saya berada di rumah,

kalau suami saya sedang bekerja saya lebih melkukan shalat

dengan munfarid.”

Peneliti : “lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motif saya mengerjakan shalat berjamaah adalah

mendapatkan ridho allah, mendapatkan pahala yang berlipat

ganda dan yang paling penting rasa ketenangan hati yang

saya dapat tidak ternilai harganya.tapi bagaimana lagi

dengan keterbatasan saya”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber :”Alasan yang menjadi kendala saya jarang melakukan

shalat berjamaah yaitu melihat kondisi saya seorang wanita

yang setiap bulannya mengalami menstruasi kemudian

menurut saya seorang wanita tidak dianjurkan untuk

melakukan shalat berjamaah karena mengingat bahayanya

seorang wanita ketika keluar dari rumah tanpa didampingi

seorang suami atau keluarga, sedangkan seorang wanita

yang keluar dari rumahnya sendirian merupakan aurat bagi

suaminya juga dapat menimbulkan fitnah yang berdampak

pada rumah tangganya atau keluarganya.”

Peneliti : “Begitu ya mbak saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 164: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.3

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Ulya Ni’matul Maula

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PGMI S1/2015

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga

ingin mendapatkan informasi dari anda seputar shalat

berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku

Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda dan tersimpan beberapa hikmah bagi orang-orang

yang mau melaksanakannya.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saya mendengarkan adzan namun sya jarang ke maushala

karena antrian yang banyak membuat saya agak malas untuk

mengerjakan shalat di kampus.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Setiap saya melakukan shalat berjamaah saya selalu

mengajak teman-teman di kampus maupun di pondok

pesantren. Selain itu, ketika di rumah saya juga mengajak

orang tua maupun saudara untuk melakukan shalat

berjamaah dimasjid ataupun di rumah bersama keluarga.

Karena menurut saya mengajak orang lain dalam melakukan

Page 165: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

suatu ibadah akan menambah pahala baik dari segi ajakan itu

sendiri maupun di dalam mengerjakan shalat

Peneliti : “kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Narasumber : “Tidak karena terfokus pada kesibukan saya sehingga saya

hanya bisa melaksanakan secara munfarid, dan saya lebih

suka shalat di kos.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Hal yang mendorong saya karena pahala yang dilipat

gandakan, kemudian mempererat persaudaraan, dan banyak

teman, selain itu merupakan perintah Allah dan suatu

kewajiban yang harus dipenuhi.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Sepertinya tidak ada pengalaman yang melatar belakangi

saya shalat berjamaah sih.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya kalau di kampus airnya sulit, tempatnya

sempit dan tergantung situasi yang ada pada diri saya.”

Peneliti : “Ooo…begitu baiklah saya kira itu sudah cukup informasi

yang saya dapat dari anda, terimakasih banyak atas waktunya

dan selamat melanjutkan aktivitas kembali,

wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 166: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.4

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Sinta Widyaningrum

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga

ingin mendapatkan informasi dari anda seputar shalat

berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku

Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam, ya..ya mbak silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dua orang atau lebih dan jika dikerjakan akan

mendapatkan pahala yang lebih berlipat ganda dan tersimpan

beberapa hikmah bagi orang-orang yang mau

melaksanakannya.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saya mendengar adzan saya melihat sikon terlebih dahulu

yang ada pada diri saya, jika saya dekat dengan tempat

ibadah, pastinya saya bergegas untuk melaksanakan shalat

berjamaah.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Iya jika di kampus dan sedang bersama dengan teman

saya, namun kalau di rumah saya lebih sering diingatkan.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 167: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Saya tidak selalu mengerjakan shalat berjamaah karena

kesibukan saya terhadap aktifitas, namun saya lebih sering

melakukan shalat berjamaah pada shalat maghrib dan Isya,

karena waktu yang longgar dan kenyamanan shalat

berjamaah adalah diwaktu shalat isya dan maghrib, dan jujur

saya lebih tenang dan khusyuk ketika melakukan shalat

dilakukan secara munfarid karena saya butuh waktu untuk

muhasabah diri saya.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motifnya ya saya terdorong karena banyak sekali

keutamaan di dalam melakukan shalat berjamaah tersebut

mbak, seperti pahala, memiliki banyak teman dsb.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Sebuah pengalaman religius yang membuat saya lebih

aktif dalam melakukan ibadah shalat berjamaaah yaitu ketika

keluarga sedang mengalami permasalahan yang begitu berat

salah satunya ekonomi keluarga yang menurun membuat

saya dan keluarga saya bingung dan begitu gelisah, entah

kenapa setiap kali saya selesai melakukan shalat berjamaah,

saya sering berdoa memohon agar permasalahan ini segera

terpecahkan, dan tidak lama kemudian Allah mengabulkan

doa saya, dan itulah alasan mengapa saya lebih giat untuk

melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber :”Menurut saya mungkin karena kesibukan, kemudian

bertabrakan dengan kegiatan lain, sedang bepergian jauh,

sakit, kalau dikampus sini ya,,karena kamar mandi yang

tersumbat dan mukena yang kotor.”

Peneliti : “Begitu saya kira itu sudah cukup informasi yang saya

dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 168: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.5

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Suci Himawati

Tanggal/Waktu : 1 November 2015 (14.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2015

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini mbak saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN

Salatiga ingin mendapatkan informasi dari anda seputar

shalat berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, silahkan mbak.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya suatu ibadah yang harus

dikerjakan bersama-sama oleh setiap muslim untuk

mendapat pahala 27 derajat yang dipimpin oleh imam dan

diikuti oleh makmum.dan ibadahnya ditanggung oleh imam

dan disana terdapat kepatuhan makmum kepada imamnya.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Berhenti mendengarkan adzan kemudian melanjutkan

aktifitas yang sedang dilakukan, seperti kuliah, jika sedang

tidak ada aktifitas maka terkadang saya langsung bergegas

ke masjid.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Untuk saat ini saya belum berani mbak, karena saya masih

semester satu dan belum dapat beradaptasi, ya kalau yang

diajak itu mau dan tidak tersinggung kalau

tersinggung??..jadi saya belum berani untuk mengajak orang

lain untuk berjamaah.”

Page 169: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Narasumber : “Jarang mbak, dulu saya sering berjamaah tepat waktu,

karena sekarang kondisi yang jauh dari masjid jadi saya

jarang untuk melaksanakan shalat berjamaah.”

Peneliti : “O.begitu lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam

diri anda ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan

shalat berjamaah?

Narasumber : “Saya dulu sering melakukan shalat berjamaah karena

dorongan dari Kyai saya dahulu ketika saya nyantri, beliau

berpesan bahwa dalam keadaan apapun dan bagaimanapun

sebisa mungkin shalatlah dengan berjamaah, jangan pernah

dtinggalkan sekalipun, karena dengan melakukannya pasti

akan membawa keberkahan, dan benar saya rasakan saat ini,

dulunya hidup saya lebih nyaman dan teratur, tapi sekarang

saya merasa hidup saya gelisah (kemprungsung) karena saya

sering meninggalkan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya kira belum ada mbak sejauh ini.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya rasa malas, dan kurangnya motivasi diri dan

mudah tersinggung itu juga dapat menjadi kendala mbak.”

Peneliti : “Gitu ya mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda, terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 170: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.6

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Setya Utami

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2011

Tempat : Masjid Darul Amal IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang saya berhenti sejenak

mendengarkannya, kemudian jika saya sedang tidak ada

suatu kepentingan saya bergegas ke masjid, namun saat

dikampus sering ada jam mata kuliah yang menyebabkan

saya tidak dapat mengkuti shalat berjamaah secara tepat

waktu.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “o..ya tentu mbak, saya selalu mengajak keluarga jika

dirumah dan teman jika dikampus, karena menurut saya

dengan kita mengajak seseorang maka pahala yang akan kita

dapat akan berlipat ganda.”

Page 171: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Hmmmm..iya…kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Jadi malu mbak….jujur saja, selain dikampus saya jarang

untuk melakukan shalat berjamaahnamu, saya berusaha

memaksakan kemalasan yang ada pada diri saya.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motif kenapa saya melakukan shalat berjamaah

disebabkan karena menurut saya shalat adalah suatu ajaran

dari Allah yang disampaikan oleh Rasullah yang kemudian

diajarkan kepada umat muslim yang harus dijalankan kita

semua yang menyebabkan seseorang menjadi pribadi yang

baik.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Pengalaman Religius yang masih saya ingat sampai

sekarang dan membuat saya selalu mendekatkan diri kepada

Allah ialah ketika saya hendak bepergian saya selalu

melakukan kebiasaan mengucapakan kalimah Ya Hafidz

terus sampai tempat yang saya tuju, saya selalu berharap

keselamatan agar terhindar dari bahaya apapun ketika

melakukan perjalanan, hingga suatu ketika saya sepulang

sekolah saya mengalami kecelakaan dan saya bersyukur

kepada Allah karena saya masih selamat dari bencana maut

yang akan menimpa saya, sejak itulah saya mulai rutin

melakukan ibadah diantaranya yaitu dengan shalat

berjamaah.””

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya faktor mahasiswa enggan untuk melakukan

shalat berjamaah termasuk saya adalah faktor malas yang

ada pada setiap individu mahasiswa masing-masing,

sedangkan sarana prasarana yang ada dikampus ini

khususnya kampus satu sudah sangat memadai dan

mendukung dalam melakukan shalat berjamaah.”

Page 172: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali….wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 173: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.7

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Rini Riftiyani

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (14.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya mbak silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat berjamaah menurut saya adalah shalat yang

dikerjakan bersama-sama yang dipimpin oleh imam dan

diikuti oleh para makmum.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang saya dalam kondisi tidak dapat

langsung bergegas ke masjid untuk melakukan shalat

berjamaah, dikarenakan suatu hal yang menuntut saya harus

segera diseleaikan, kemudian juga karena faktor antri baik

itu wudlu, mukena membuat saya kurang bergegas untuk

melakukan shalat berjamaah, namun saya berusaha untuk

shalat berjamaah dengan teman-teman.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Iya karena dengan mengajak orang lain kitapun akan

semnagat bersemangat dalam shalat berjamaah, selain itu

juga menambah ukhuwah Islamiyah namun, kadang-kadang

karena setiap dirumah ada yang diajak shalat berjamaah

Page 174: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

apabila ibu dan saya dirumah, saya selalu berusaha

berjamaah dengan ibu meskipun bapak saya tidak selalu

dirumah.”

Peneliti : “Hmmmm..iya kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Iya dalam keadaan apapun, saya berusaha untuk

berjamaah.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Anjuran shalat berjamaah sangat luar biasa. Di samping

itu shalat berjamaah lebih utama daripada shalat munfarid,

karena shalat berjamaah pahala berlipat 27 derajat yang

selisihnya sangat besar dibandingkan shalat sendirian.

Dalam shalat berjamaah hati lebih tenang tidak terburu-buru

juga menimbulkan kebersamaan yang menjadikan

persaudaraan lebih melekat. Itulah yang mendorong saya

lebih rajin dan memilih untuk shalat secara berjamaah.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Hambatan dari shalat berjamaah menurut saya adalah ya

pertama kalau di waktu subuh dingin, malas, kalau dhuhur

panas, sering menunda-nunda waktu sholat itu juga

hambatan, sedangkan kalau di kampus antri baik itu wudlu,

mukena dan tempat dilantai 3 yang terkadang saya malas

untuk melaksanakannya”

Peneliti : “hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 175: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.8

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Achmad Rifai

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga

ingin mendapatkan informasi dari anda seputar shalat

berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku

Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam, ya mbak silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda yang di dalam shalat jamaah tersebut terdapat

pemimpin yang disebut dengan imam dan pengikutnya

adalah makmum”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Ya tergantung situasi yang saya hadapi saat itu, tapi saya

lebih mementingkan kepentingan saya terlebih dahulu agar

shalat saya nantinya khusyuk.

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Ya mengajak, agar teman sama-sama melakukan shalat

berjamaah agar saya juga mendapatkan pahala juga

tentunya.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 176: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Ya kadang-kadang mbak, masalahnya tadi tergantung

kesibukan yang ada pada diri saya, namun kalau di waktu

maghrib dan isya saya lebih menyempatkan untuk berjamaah

karena waktu itu merupakan waktu yang longgar.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Menurut pendapat saya, shalat berjamaah merupakan

wujud dari ketenangan hati. Ketika saya sedang menghadapi

berbagai masalah yang sulit untuk dipecahkan, maka saya

termotivasi untuk melakukan shalat berjamaah, karena itu

merupakan pendekatan atau curahan hati kepada Allah Swt.

Selain itu, shalat berjamaah merupakan wujud rasa syukur

saya atas nikmat dan karunia Allah Swt, sehingga saya lebih

tergugah untuk melakukan shalat berjamaah.

kemudian “Alasan saya kenapa saya melakukan shalat

berjamaah yaitu pertama karena ada rasa yang mendorong

diri saya untuk segera melakukan shalat berjamaah ketika

mendengar adzan yang kedua karena saya hidup

dilingkungan perumahan shalat berjamaah merupakan ajang

bertemu dengan para tetangga yang dapat memupuk rasa

solidaritas antar sesama muslim dan yang ketiga adalah

dengan shalat berjamaah terkadang saya mendapatkan ilmu-

ilmu baru dari para jamaah mungkin tentang keagamaan,

berbisnis dan hal-hal yang saya tidak mengerti, karena di

dalam berjamaah terdapat banyak orang yang lebih

berpengalaman dan mempunyai intelektualitas yang bagus.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Sampai saat ini belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Ya mungkin karena sibuk pekerjaan, mungkin juga karena

sdang bepergian, dan yang terpenting dalam diri saya

memang saya belum dapat memprioritaskan diri bahwa

shalat berjamaah sangat penting dan menjadikannya untuk

biasa.”

Page 177: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Saya kira itu sudah cukup informasi yang saya dapat dari

anda,terimakasih banyak atas waktunya dan selamat

melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak saama-sama Waalaikumsalam.”

Page 178: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.9

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Nur Rofiqoh

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2011

Tempat : Masjid Darul Amal IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Ya pertama yang pastinya saya mendengarkannya,

kemudian jika saya sedang bertemu teman atau seang

bersama teman saya mengajak bergegas ke masjid.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “O.ya tentu mbak, jka ada yang diajak dan jika ada yang

mau.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Narasumber : “jadi malu mbak.jujur saja, selain dikampus saya jarang

untuk melakukan shalat berjamaah..ya disebabkan rasa

Page 179: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

malas dan jarak antara masjid dan rumah agak jauh sehingga

saya agak malas untuk melaksanakan shalat berjamaah.”

Peneliti : “lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Ya karena mendapatkan pahala yang berlipat ganda mbak

27 derajat dibandingkan dengan shalat sendirian. Selain itu

juga karena ajakan dari sahabat-sahabat yang selalu

memotivasi saya baik dari segi ibadah dan lainnya.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “selama ini saya rasa saya belum pernah mengalami.”

Peneliti : “menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Kendala bisa datang dari mana saja, dari teman misalnya,

ada teman yang diajak untuk untuk shalat berjamaah namun

dia menolak. Terkadang penolakan itulah yang menjadikan

saya tidak ikut shalat berjamaah di masjid kampus yang

akhirnya saya memilih untuk shalat sendiri.”

Peneliti : “mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang saya

dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

kerjasamanya selamat melanjutkan aktivitas anda

kembali….wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 180: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.10

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Nugraha Panji

Tanggal/Waktu : 01 November 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : TBI-S1/2015

Tempat : Masjid Darul Amal IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang saya berhenti sejenak

mendengarkannya, kemudian jika saya sedang tidak ada

suatu kepentingan saya bergegas ke masjid, namun saat

dikampus sering ada jam mata kuliah yang menyebabkan

saya tidak dapat mengkuti shalat berjamaah secara tepat

waktu.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “O.ya tentu mbak, saya selalu mengajak keluarga jika

dirumah dan teman jika dikampus, karena menurut saya

dengan kita mengajak seseorang maka pahala yang akan kita

dapat akan berlipat ganda.”

Page 181: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “hmmmm..iya…kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “jadi malu mbak….jujur saja, selain dikampus saya jarang

untuk melakukan shalat berjamaah..ya disebabkan rasa

malas dan jarak antara masjid dan rumah agak jauh sehingga

saya agak malas untuk melaksanakan shalat berjamaah.”

Peneliti : “lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “motif kenapa saya melakukan shalat berjamaah

disebabkan karena menurut saya shalat adalah suatu ajaran

dari Allah yang disampaikan oleh Rasullah yang kemudian

diajarkan kepada umat muslim yang harus dijalankan kita

semua yang menyebabkan seseorang menjadi pribadi yang

baik.”

Peneliti : “apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “selama ini saya rasa saya belum pernah mengalami.”

Peneliti : “menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “menurut saya faktor mahasiswa enggan untuk melakukan

shalat berjamaah termasuk saya adalah faktor malas yang

ada pada setiap individu mahasiswa masing-masing,

sedangkan sarana prasarana yang ada dikampus ini

khususnya kampus satu sudah sangat memadai dan

mendukung dalam melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali….wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 182: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.11

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Muhammad Mufid

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (14.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S2/2014

Tempat : Masjid Darul Amal IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.dan di dalam shalat terdapat rasa saling

menyempurnakan antara sang imam dan sang makmum.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang saya berhenti sejenak

mendengarkannya, kemudian jika saya sedang tidak ada

suatu kepentingan saya bergegas ke masjid, namun saat

dikampus sering ada jam mata kuliah yang menyebabkan

saya tidak dapat mengkuti shalat berjamaah secara tepat

waktu.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Setiap kali shalat saya melakukannya secara berjamaah

dan tepat waktu, karena saya merasa tidak nyaman dan tidak

pantas ketika orangtua dan masyarakat lingkungan di sekitar

saya banyak yang pergi ke mushola untuk melakukan shalat

Page 183: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

berjamaah. Untuk itu saya termotivasi untuk disiplin

melakukan shalat berjamaah. Selain itu, saya juga sering

ditunjuk untuk menjadi muadzin di mushola tersebut, karena

jarak yang berdekatan dengan rumah.”.

Peneliti : “Hmmmm..iya…kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Selain di kampus saya juga selalu melaksanakan shaat

berjamaah, karena lingkungan, orang tua dan rumah saya

yang berada pada satu lokasi dengan mushala. Sehingga

memungkinkan saya selalu berjamaah.”

Peneliti : “lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “motif kenapa saya melakukan shalat berjamaah

disebabkan karena menurut saya disamping karena

keikhlasan hati juga drongan dari orang tua dari kecil

sehingga saya sudah terbiasa dalam melakukannya.”

Peneliti : “apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “selama ini saya rasa saya belum pernah mengalami.”

Peneliti : “menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “menurut saya faktor mahasiswa enggan untuk melakukan

shalat berjamaah termasuk saya adalah faktor malas yang

ada pada setiap individu mahasiswa masing-masing,

sedangkan sarana prasarana yang ada dikampus ini

khususnya kampus satu sudah sangat memadai dan

mendukung dalam melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali….wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 184: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.12

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Muhammad Hilmi

Tanggal/Waktu : 1 November 2015 (14.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : TBI-S1/2015

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini mbak saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN

Salatiga ingin mendapatkan informasi dari anda seputar

shalat berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, silahkan mbak.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya suatu ibadah yang harus

dikerjakan oleh setiap muslim untuk mendapat pahala yang

banyak.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Berhenti mendengarkan adzan kemudian melanjutkan

aktifitas yang sedang dilakukan, jika sedang tidak ada

aktifitas maka terkadang saya langsung bergegas ke masjid.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “kadang-kadang mbak, kalau ada waktu ya kadang ngajak

kalau tidak ada waktu ya kadang tidak.”

Peneliti : “kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 185: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Jarang mbak, karena kadang kondisi saya yang tidak

memngkinkan, kadang karena kesibukan kadang juga karena

malas juga, hehehe…”

Peneliti : “O..begitu lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam

diri anda ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan

shalat berjamaah?

Narasumber : “Shalat berjamaah merupakan penyelamat bagi saya untuk

menjalani kehidupan yang kekal yaitu akhirat, shalat

merupakan wujud pelampiasan dari dosa-dosa terdahulu, ini

berarti bahwa shalat merupakan penghapus dari dosa-dosa

terdahulu yang diawali dengan permintaan tobat seorang

hamba kepada Tuhan-Nya. Sehingga dapat mengembalikan

manusia kembali menjadi pribadi yang suci dan berbuat

baik.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya kira belum ada mbak sejauh ini.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Kurang kedisiplinan mbak, terkadang karena kendala sakit

juga bisa mbak.”

Peneliti : “Gitu ya mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda, terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 186: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.13

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Muhammad Chairul Umam

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (14.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2013

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini mbak saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN

Salatiga ingin mendapatkan informasi dari anda seputar

shalat berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, silahkan mbak.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya suatu ibadah yang harus

dikerjakan bersama-sama oleh setiap muslim untuk

mendapat pahala 27 derajat yang dipimpin oleh imam dan

diikuti oleh makmum.dan ibadahnya ditanggung oleh imam

dan disana terdapat kepatuhan makmum kepada imamnya.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Berhenti mendengarkan adzan kemudian melanjutkan

aktifitas yang sedang dilakukan, seperti kuliah, jika sedang

tidak ada aktifitas maka terkadang saya langsung bergegas

ke masjid, tapi saya berusaha untukmelakukan shalat

berjamaah mbak dalam kondisi apapun.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Tentu mbak saya mengajak teman saya untuk pergi

melaksanakan shalat berjamaah, disamping mendapat pahala

juga rasa persaudaraan yang semakin dekat.”

Page 187: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Narasumber : “Ya mbak saya juga melaksanakan shalat berjamaah

dimanapun dan kapanpun, karena kalau saya meninggalkan

shalat jamaah rasanya hati saya hampa mbak.”

Peneliti : “O..begitu lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam

diri anda ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan

shalat berjamaah?

Narasumber : “Shalat subuh merupakan sarana untuk kesehatan jantung

dan paru-paru dengan gerakan-gerakan shalat juga dapat

memperlancar peredaran darah manusia, itu merupakan

motif saya kenapa saya melakukan shalat berjamaah subuh

dan shalat lainnya. Selain dari segi kesehatan saya

merasakan setelah saya sering melakukan shalat berjamaah

yang berkumpul dengan orang-orang banyak, saya merasa

lebih dperhatikan dan diistimewakan karena terkadang saya

lebih disegani dan dihargai oleh masyarakat apa yang saya

lakukan dan apa yang saya katakan.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya kira belum ada mbak sejauh ini.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya kesehatan diri seseorang baik itu secara

psikis (jiwa) maupun jasmani seseorang sangat mendukung

seseorang dalam melakukan shalat berjamaah, seperti halnya

ketika saya sedang sakit saya lebih memilih shalat sendiri di

rumah dari pada shalat jamaah dimasjid.”

Peneliti : “Gitu ya mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda, terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 188: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.14

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Laili Nur Hikmah

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PBA S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga

ingin mendapatkan informasi dari anda seputar shalat

berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku

Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda yang di dalam shalat jamaah tersebut terdapat

pemimpin yang disebut dengan imam dan pengikutnya

adalah makmum”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Ya tergantung, jika di masjid atau tempat shalat maka saya

langsung menuju masjid namun jika tidak saya lebih

memilih melanjutkan aktifitas saya.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Ya mengajak, agar teman sama-sama melakukan shalat

berjamaah agar saya juga mendapatkan pahala juga

tentunya.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 189: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Kadang-kadang karena jarak antara rumah dan mushola

agak lumayan jauh.sehingga tidak memungkinkan saya

untuk shalat berjamaah di masjid maupun di mushala saya

akui memang saya kurang begitu disiplin dalam melakukan

shalat berjamaah, itu disebabkan karena jam kuliah yang

tidak memungkinkan untuk melakukan shalat berjamaah.

Maka dari itu, saya lebih memilih untuk melakukan shalat di

kos-kosan dengan alasan tempat yang bersih, nyaman dan

tidak begitu ribet.””

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Pertama ya pahala, kemudian dengan berjamaah tu hati

lebih tenang dan senang karena dapat menjalin silaturrahmi

antara umat muslim.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Sampai saat ini belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Kendala yang menyebabkan saya enggan melakukan

shalat berjamaah di kampus karena letak lantai 3 bagi jamaah

putri yang membuat saya malas dan capek, selain itu juga

kamar mandi yang kadang tersumbat dan antrian wudlu yang

sangat panjang juga menjadi kendala, ditambah lagi dengan

kebersihan mukena dan antrian mukena yang semakin

membuat saya beralasan untuk tidak berjamaah dimasjid

kampus dan memilih shalat sendiri di rumah.”

Peneliti : Saya kira itu sudah cukup informasi yang saya dapat dari

anda,terimakasih banyak atas waktunya dan selamat

melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak saama-sama Waalaikumsalam.”

Page 190: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.15

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Sri Sulastri

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya mbak silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama disana terdapat imam dan makmum yang

mengerjakannya secara bersama-sama dan didalamnya

saling melengkapi dikala makmum atau imam memiliki

kesalahan atau sering kita sebut saling menyempurnakan.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang saya langsung bergegas

mengambil air wudlu dan melaksanakan shalat berjamaah di

masjid

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Saya selalu mengajak teman-teman saya, karena saya

dikampus selalu dengan teman-teman saya jadi sekalian

saling memngingatkan dalam hal kebaikan.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 191: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Ya kadang-kadang, karena kalau selain di kampus tidak

ada yang diajak untuk berjamaah sedangkan jarak anatara

masjid dan kampus agak jauh sehingga memungkinkan saya

tidak dapat mengikuti shalat berjamaah.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motif saya mengerjakan shalat berjamaah adalah

mendapatkan ridho allah, mendapatkan pahala yang berlipat

ganda dan yang paling penting rasa ketenangan hati yang

saya dapat tidak ternilai harganya.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber :“Faktor yang menjadi kendala seseorang dalam melakukan

shalat berjamaah menurut saya kondisi fisik mungkin kalau

dari diri saya karena capek banyak kegiatan yang tidak

memungkinkan untuk berjamaah, kemudian faktor cuaca

misalnya hujan yang sangat deras dan kebersihan pada

tempat ibadah atau masjid sedangkan yang saya alami ketika

saya berada dikampus yaitu proses pelaksanaan shalat

berjamaah yang begitu lama mungkin karena bacaan imam

yang sangat panjang membuat saya tidak ikhlas ketika

menjalankan shalat berjamaah, apalagi ditambah dengan

keadaan saya yang saat itu sedang capek karena aktifitas

yang saya lakukan. Itulah yang menjadi penyebab saya

jarang melakukan shalat berjamaaah di kampus.”

Peneliti : “Begitu ya mbak saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 192: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.16

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Khairun Nisa

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : HES-S1/2012

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda dan pahala yang berlipat ganda tersebut akan

mnyelematkan diri kita dia khir kelak ketika semua amal

ibadah di pertanggung jawabkan”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Pertama saya pastinya mendengarkan, dan saya langsung

bergegas untuk melaksanakannya, karena shalat merupakan

amalan yang pertama yang harus dipertanggung jawabkan

selain itu juga dengan berjamaah mendapatkan pahalala 27

derajat dari shalat sendirian.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Iya karena dengan mengajak merupakan suatu kebaikan

dan tugas kita sebagai seprang muslim kepada muslim

lainnya.”

Page 193: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Hmmmm..iya kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Ya,,dalam keadaan apapun saya selalu menyempatkan diri

untuk selalu berjamaah.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Rasa takut dan ketidak sempurnaan dalam melakukan

shalat. Saya merasa lebih mantap hatinya dalam

melaksanakan shalat secara berjamaah. Di samping saya

mendapatkan pahala yang berlipat ganda, saya juga

mendapatkan ilmu tajwid dari ayat-ayat Al-Qur’an yang

dibaca oleh imam. Oleh karena itu, saya termotivasi untuk

melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya kira belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya itu tergantung pribadi dari masing-masing

individu, kalau menurut saya hal yang dapat menggugah

mendukung seseorang dalam melakukan shalat berjamaah

yaitu sarana prasarana, kondisi fisik, cuaca dan yang paling

penting adalah dorongan dari dalam takut akan dosa atau

mati, pasti dengan alasan tersebut pasti seseorang akan rajin

menjalankan ibadah shalat.”

Peneliti : “Hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 194: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.17

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Khairul Mujahidin

Tanggal/Waktu : 1 November 2015 (14.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2013

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini mbak saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN

Salatiga ingin mendapatkan informasi dari anda seputar

shalat berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, silahkan mbak.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya suatu ibadah yang harus

dikerjakan bersama-sama oleh setiap muslim untuk

mendapat pahala 27 derajat yang dipimpin oleh imam dan

diikuti oleh makmum.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Berhenti mendengarkan adzan kemudian melanjutkan

aktifitas yang sedang dilakukan, seperti kuliah, jika sedang

tidak ada aktifitas maka terkadang saya langsung bergegas

ke masjid.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Ya saya mengajak yang namanya shalat berjamaah

membutuhkan orang yang banyak, dan jika jamaahnya

semakin banyak maka pahala yang di dapat semakin banyak

juga.”

Page 195: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Narasumber : “Jarang mbak, karena kadang kondisi saya yang tidak

memngkinkan, kadang karena kesibukan kadang juga karena

malas juga dan jarak antara masjid dengan rumah juga

lumayan jauh.”

Peneliti : “Begitu lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri

anda ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan

shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya shalat adalah suatu dimensi ritual setiap

muslim untuk berkewajiban mengerjakannya. Bagaimana

seorang muslim mengerjakan kewajiban-kewajiban tersebut

secara rutin yang kemudian tergantung seseorang tersebut

apakah sudah terbiasakah dalam mengerjakan shalat yang

pada akhirnya seorang muslim tersebut ingin menambah

peningkatan ibadahnya dengan shalat yang lebih khusyuk

dan lebih baik yaitu dengan mendirikan shalat berjamaah

disetiap waktunya, jadi shalat berjamaah merupakan dimensi

ritual yang harus dikerjakan setiap muslim, dan memberikan

kesempatan dalam menigkatkan ritualnya tersebut agar lebih

dekat dengan Tuhannya.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya kira belum ada mbak sejauh ini.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya rasa mala situ mbak yang paling mendasari,

kemudian karena aktifitas, lelah juga karena aktifitas

tersebut dsb.

Peneliti : “Gitu ya mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda, terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 196: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.18

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Jumico Randi Wirana

Tanggal/Waktu : 1 November 2015 (14.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini mbak saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN

Salatiga ingin mendapatkan informasi dari anda seputar

shalat berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, silahkan mbak.”

Peneliti :“Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya suatu ibadah yang harus

dikerjakan bersama-sama oleh setiap muslim untuk

mendapat pahala 27 derajat yang dipimpin oleh imam dan

diikuti oleh makmum.dan ibadahnya ditanggung oleh imam

dan disana terdapat kepatuhan makmum kepada imamnya.”

Peneliti :“Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu mulainya

shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Berhenti mendengarkan adzan kemudian saya langsung

bergegas ke masjid, tapi saya berusaha untukmelakukan

shalat berjamaah mbak dalam kondisi apapun.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Tentu mbak saya mengajak teman saya untuk pergi

melaksanakan shalat berjamaah, disamping mendapat pahala

juga rasa persaudaraan yang semakin dekat.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 197: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Ya mbak saya juga melaksanakan shalat berjamaah

dimanapun dan kapanpun, karena orangnya suka berjalan-

jalan dari masjid kemasjid”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Ya…karena ingin mendapat ridho Allah dan ingin selalu

dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Kejadian atau pengalaman yang saya alami dan

memotivasi saya untuk shalat berjamaah disebabkan karena

rasa sakit yang pernah saya alami dan keikhlasan saya ketika

melakukan shalat berjamaah berdampak pada kesehatan

saya, rasa sakit yang sering saya alami semakin hari semakin

berkurang dan shalat berjamaah menurut saya therapy bagi

rasa sakit yang saya alami sehingga saya melakukan shalat

berjamaah.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : Menurut saya itu tergantung dari dalam diri sendiri,

kemauan diri sendiri bagaimana caranya atau memotivasi

diri agar dapat selalu melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Gitu ya mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda, terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 198: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.19

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Ja’far Sodiq Abdullah

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2013

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dua orang atau lebih yang satu untuk imam

dan yang satu menjadi makmum.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Pertama saya pastinya mendengarkan, dan saya langsung

bergegas untuk melaksanakannya, karena shalat merupakan

amalan yang pertama yang harus dipertanggung jawabkan

selain itu juga dengan berjamaah mendapatkan pahalala 27

derajat dari shalat sendirian.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Iya karena dengan mengajak merupakan suatu kebaikan

dan tugas kita sebagai seorang muslim kepada muslim

lainnya.”

Peneliti : “Hmmmm..iya kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Page 199: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Ya kadang-kadang saya melaksanakan sahalat berjamaah

jika kondisi badan saya tidak capek.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Rasa takut dan ketidak sempurnaan dalam melakukan

shalat. karena dengan shalat berjamaah saya dapat

mengetahui mana bacaan yang salah dan mana bacaan saya

yang benar.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya kira belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Penyebab mengapa saya tidak melakukan shalat

berjamaah dimasjid saat dikampus karena ketidaknyamanan

saya terhadap keamanan yang terjadi di masjid. Pernah suatu

ketika saya berjamaah di masjid saat itu saya masih semester

awal, ketika saya selesai menjalankan shalat berjamaah saya

kehilangan barang, dan setelah kejadian itu teman dekat saya

juga mengalami hal yang sama. Dengan kejadian-kejadian

itu, saya merasa enggan untuk kembali menjalankan shalat

berjamaah di kampus.”

Peneliti : “Ya sudah mungkin saya kira itu sudah cukup informasi

yang saya dapat dari anda, terimakasih banyak atas waktunya

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 200: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.20

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Ivana Agestin

Tanggal/Waktu : 19 September 2015 (14.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PS-D3/2012

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya mbak silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama-sama untuk mendapatkan pahala yang lebih

besar.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Isya biasanya masih sering dengan kesibukan saya

sehingga saya berat untuk meninggalkannya..yaa saya tidak

shalat berjamaah.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Saya tidak sering mengajak teman saya, palah saya yang

sering diajak teman atau ibu saya.”

Peneliti : “hmmmm..iya kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Page 201: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Tidak karena ya tadi disamping sesibukan saya, saya sring

malas-malasan dan lebih sering menunda waktu dalam

melakukan shalat, ya akhirnya saya shalat sendiri.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber :”Motif saya meakukan shalat berjamaah ya karena

mendapatkan pahala biyar masuk surge, mendekatkan diri

kepada Allah, mendapat ridho Allah, kemudian lebih

khusyuk, hati serasa sejuk kemudian dalam mengerjakan

shalat berjamaah, saya selalu terdorong dari orang-orang

terdekat terutama dari ibu saya yang sangat rajin dalam

melakukan ibadah ibu saya merupakan sosok ibu yang

sangat hebat dan tegar dengan kondisi dan masalah yang

terjadi setelah bapak saya meninggal. Saya sering

mendengarkan nasehat dan doa yang beliau panjatkan untuk

kebaikan saya, untuk itu saya ingin mewujudkan apa yang

beliau harapkan kepada saya, salah satunya dengan rajin

beribadah untuk menjadi anak yang sholikhah.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya rasa belum ada mbak.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Hambatan dari shalat berjamaah menurut saya adalah

subuh mengantuk, kalau di kampus airnya tidak mengalir,

kemudian kebanyakan orang-orang yang berada di sana

tidak menggunakan mushala sebagaimana mestinya palahan

mereka lebih asyik mengobrol,,ya akhrinya membuat saya

malas untuk shalat di mushala.”

Peneliti : “Hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 202: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.21

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Istriyani

Tanggal/Waktu : 19 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PS-S1/2015

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga

ingin mendapatkan informasi dari anda seputar shalat

berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku

Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda dan tersimpan beberapa hikmah bagi orang-orang

yang mau melaksanakannya.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saya mendengar adzan sya langsung bergegas karena

terburu oleh aktifitas selanjutnya.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Iya jika di kampus dan sedang bersama dengan teman

saya, namun kalau di pondok saya lebih sering diingatkan.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 203: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Ya arena selain di kampus saya berada di lingkungan

pondok pesantren, sehingga saya lebih rutin untuk

melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motifnya ya saya terdorong karena banyak sekali

keutamaan di dalam melakukan shlat berjamaah tersebut

mbak, seperti pahala, memiliki banyak teman dsb.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Sepertinya tidak ada pengalaman yang melatar belakangi

saya shalat berjamaah sih.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Mengerjakan suatu hal pasti akan lebih bersemangat dan

lebih rajin jika ada dorongan dari dalam diri ataupun dari

orang lain, seperti halnya dalam sholat, saya lebih

bersemangat atau faktor yang paling mendukung saya untuk

lebih rajin mengerjakan shalat berjamaah adalah karena

dorongann sahabat-sahabat saya yang sering mengajak saya

dan melakukan shalat bersama-sama, selain sahabat juga ada

orang tua maupun dari lingkungan disekitar saya yang

mendukung saya untuk lebih bersemangat dalam

berjamaah.”

Peneliti : “Begitu saya kira itu sudah cukup informasi yang saya

dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 204: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.22

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Isnaini Tursinia

Tanggal/Waktu : 19 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PBA-S1/2010

Tempat : Masjid Darul Amal IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang saya berhenti sejenak

mendengarkannya, kemudian jika saya sedang tidak ada

suatu kepentingan saya bergegas ke masjid karena keluarga

selalu mendukung saya.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “o..ya tentu mbak, saya selalu mengajak keluarga jika

dirumah dan teman jika dikampus, karena menurut saya

dengan kita mengajak seseorang maka pahala yang akan kita

dapat akan berlipat ganda.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 205: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Saya dalam melakukan shalat berjamaah selalu tepat

waktu dan disiplin ketika di rumah, karena setiap kali masuk

waktu shalat selalu ada yang mengingatkan, baik itu orang

tua maupun saudara untuk pergi bersama-sama ke masjid

melaksanakan shalat berjamaah.”

Peneliti : “lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Rasa Takut akan dosa merupakan motif atau dorongan

yang membuat saya melakukan shalat berjamaah, mengingat

bahwa shalat merupakan amalan ibadah yang pertama kali

dipertanyakan besok di hari akhir, karena shalat yang saya

lakukan sendiri belum sempurna, maka saya lebih memilih

shalat berjamaah meskipun terkadang tidak ke masjid.”

Peneliti : “apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “selama ini saya rasa saya belum pernah mengalami.”

Peneliti : “menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya faktor mahasiswa enggan untuk melakukan

shalat berjamaah termasuk saya adalah faktor malas yang

ada pada setiap individu mahasiswa masing-masing,kemdian

kesibukan duniawi yang membutakan mereka tentang

pentingnya shalat berjamaah padahal sarana prasarana yang

ada dikampus ini khususnya kampus satu sudah sangat

memadai dan mendukung dalam melakukan shalat

berjamaah.”

Peneliti : “Ya mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang saya

dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali….wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 206: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.23

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Tri Mashudi

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga

ingin mendapatkan informasi dari anda seputar shalat

berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku

Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda dan tersimpan beberapa hikmah bagi orang-orang

yang mau melaksanakannya.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Jarang sekali, karena saya ebih sering menghabiskan topic

pembicaraan dulu dengan teman-teman saya.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Ya karena bisa berjamaah bareng dan tentunya mendaat

pahala yang banyak.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Narasumber : “Jarang sekali, dan belum dapat menjadikan hal tersebut

menjadi hal yang biasa, ya..karena disamping kesibukan

Page 207: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

saya juga karena saya hanya bisa menyempatkan diri di

waktu maghrib dan isya saja.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motif shalat berjamaah merupakan suatu kebutuhan,

selain itu motifnya adalah untuk mendapat ridho Allah

kemudian ketenangan hati, sosial dan yang pastinya

menerapkan ilmu yang kita dapatkan dimata perkuliahan”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya melakukan shalat berjamaah karena ketika saya

berjamaah, saya melihat banyak orang-orang hebat yang

berkecimpung di dalamnya dan ketika saya bersalaman

dengan orang-orang tersebut timbul suatu keberkahan di

dalamnya yang dapat menginspirasi saya untuk lebih giat

dalam melakukan shalat berjamaah. Mereka bisa menjadi

hebat karena lantaran sering melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya belum menjadikan jamaah menjadi rutinitas

saja atau suatu kebutuhan dan kalau mengenai sarana

prasarana sudah cukup tinggal waktu situasi dan kondisi saja

dalam melaksanakannya.”

Peneliti : “Hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 208: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.24

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Handayani

Tanggal/Waktu : 01 November 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S1/2011

Tempat : Masjid Darul Amal IAIN Salatiga

Peneliti :“Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti :“Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber :“Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.”

Peneliti :“Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu mulainya

shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber :“Saat adzan berkumandang saya berhenti sejenak

mendengarkannya, kemudian jika saya sedang tidak ada

suatu kepentingan saya bergegas ke masjid, namun saat

dikampus sering ada jam mata kuliah yang menyebabkan

saya tidak dapat mengkuti shalat berjamaah secara tepat

waktu.”

Peneliti : Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber :“o..ya tentu mbak, saya selalu mengajak keluarga jika

dirumah dan teman jika dikampus, karena menurut saya

dengan kita mengajak seseorang maka pahala yang akan kita

dapat akan berlipat ganda.”

Page 209: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “hmmmm..iya…kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Jadi malu mbak….jujur saja, selain dikampus saya jarang

untuk melakukan shalat berjamaah..ya disebabkan rasa

malas dan jarak antara masjid dan rumah agak jauh sehingga

saya agak malas untuk melaksanakan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motif kenapa saya melakukan shalat berjamaah

disebabkan karena menurut saya shalat adalah suatu ajaran

dari Allah yang disampaikan oleh Rasullah yang kemudian

diajarkan kepada umat muslim yang harus dijalankan kita

semua yang menyebabkan seseorang menjadi pribadi yang

baik.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Selama ini saya rasa saya belum pernah mengalami.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Cuaca yang sangat baik misalnya cerah, tidak hujan atau

Guntur juga berpengaruh pada seseorang dalam melakukan

shalat berjamaah, misalnya ketika saya menjalankan shalat

subuh, saya lebih melaksanakannya dengan berjamaah di

masjid karena udara yang sangat baik dan sejuk, membuat

saya lebih bersemangat untuk berjamaah selain itu saya juga

lebih senang berjalan kaki ke masjid untuk membiasakan diri

hidup lebih sehat.”

Peneliti : “Hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali….wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 210: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.25

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Duratun Nasiroh

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PS-D3/2015

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang saya berhenti sejenak

mendengarkannya, kemudian jika saya sedang tidak ada

suatu kepentingan saya bergegas ke masjid, namun saat

dikampus sering ada jam mata kuliah yang menyebabkan

saya tidak dapat mengkuti shalat berjamaah secara tepat

waktu.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Terkadang saya mengajak teman saya, tapi terkadang saya

juga tidak mengajak karena saya juga terlambat dalam

meaksanakannya.”

Page 211: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Hmmmm..iya kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Shalat merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim

namun, untuk melakukannya dengan berjamaah saya belum

dapat melaksanakannya dengan tertib dikarenakan ada

kepentingan yang terkadang tidak dapat di tinggalkan.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motif shalat berjamaah karena menurut saya shalat adalah

suatu kewajiban yang semata-mata mendapatkan ridho Allah

dan untuk menyemmpurnakannya saya melakukannya

dengan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Selama saya hidup ini, pengalaman yang tak terlupakan

ketika saya mendapatkan musibah dan Allah mendengarkan

setiap doa saya, ya akhirnya saya selalu mendekatkan diri

dengan berusaha membiasakan diri untuk shalat secara

berjamaah.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya faktor mahasiswa enggan untuk melakukan

shalat berjamaah yaitu Keluhan yang saya dengar dari

teman-teman terutama juga yang saya alami mengapa saya

lebih sering tidak melakukan shalat berjamaah karena

fasilitas yang kurang memadai seperti air yang sering macet,

tempat yang sempit, mukena yang sering antri, tempat wudlu

yang kurang dan ketidaknyamanan pada orang-orang yang

berada dalam mushola yang tidak berkepentingan untuk

berjamaah membuat suasana semakin sumpek dan sempit

menjadikan saya tidak melakukan shalat berjamaah di

kampus.”

Peneliti : “Hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 212: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.26

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Cahyo Riswanto

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI-S2/2015

Tempat : Masjid Darul Amal IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

bersama paling sedikitnya dua orang, yang satu menjadi

imam dan yang lain menjadi makmum guna mendapatkan

pahala yang lebih berlipat ganda.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saat adzan berkumandang saya berhenti sejenak

mendengarkannya. Menurut saya, shalat berjamaah di awal

waktu lebih afdzol dibandingkan di akhir waktu. Seseorang

yang tepat waktu dalam mengerjakan shalat berjamaah

tentunya akan menduduki pada bagian shaf-shaf terdepan

dan saya pernah mendengar bahwa orang yang shalat

berjamaah pada barisan depan dia akan mendapatkan

manfaat yang banyak, misalnya Allah Swt dan para malaikat

bershalawat kepada shaf pertama juga pada shaf yang

pertama Allah menyamakannya pada shafnya para malaikat”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Page 213: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “O.ya tentu mbak, saya selalu mengajak keluarga jika

dirumah dan teman jika dikampus, karena menurut saya

dengan kita mengajak seseorang maka pahala yang akan kita

dapat akan berlipat ganda.”

Peneliti : “Hmmmm..iya…kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Dalam keadaan apapun maupun dirumah di jalan dsb saya

berusaha untuk menjalankan shalat secara berjamaah.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Saya melakukan shalat berjamaah karena dengan alasan

untuk menguji seberapa tinggi rasa ketaqwaan saya kepada

Allah, saya merasa dengan shalat berjamaah perubahan sikap

dan pola pikir saya semakin baik dari hari kehari, untuk itu

saya ingin dengan shalat berjamaah kualitas taqwa saya

kepada Allah semakin meningkat dan lebih dekat dengan

Allah Swt.

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “selama ini saya rasa saya belum pernah mengalami.”

Peneliti : “menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “menurut saya faktor mahasiswa enggan untuk melakukan

shalat berjamaah termasuk saya adalah faktor malas yang

ada pada setiap individu mahasiswa masing-masing,

sedangkan sarana prasarana yang ada dikampus ini

khususnya kampus satu sudah sangat memadai dan

mendukung dalam melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali….wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 214: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.27

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Bagus Prasetya

Tanggal/Waktu : 19 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PGMI/2014

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini mbak saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN

Salatiga ingin mendapatkan informasi dari anda seputar

shalat berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, silahkan mbak.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama, yang didalamnya terdapat makmum dan

imam dalam suatu kondisi, waktu yang sama guna untuk

beribadah kepada Allah swt.

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Berhenti mendengarkan adzan kemudian melanjutkan

aktifitas yang sedang dilakukan, jika sedang tidak ada

aktifitas maka saya langsung bergegas ke masjid.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Kadang-kadang mbak, kalau ada waktu ya kadang ngajak

kalau tidak ada waktu ya kadang tidak.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 215: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Ya mbak saya melakukan shalat berjamaah, karena ajakan

dari orang tua disamping itu juga jarak antara rumah dan

mushola yang berdekatan.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Saya lebih bersemangat dan sering melakukan shalat

berjamaah karena disamping mendapatkan pahala yang

besar, saya juga mendapatkan teman banyak yang selalu

mengingatkan dalam hal kebaikan terutama saat

menjalankan kewajiban shalat secara berjamaah. Akan tetapi

yang lebih membuat saya semangat lagi adalah dorongan,

motivasi maupun nasehat yang diberikan teman dekat

(pacar) saya, entah itu ketika bersamanya ataupun ketika

tidak bersama dia, selain karna saya ingin lebih diperhatikan

juga karena motif ingin belajar agama yang lebih mendalam

dengan pacar saya karena menurut saya pacar saya memang

bagus dalam bidang agama Islam dan saya sering belajar

agama setelah melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya kira belum ada mbak sejauh ini.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Kurang kedisiplinan mbak sehingga terkadang mushala

menjadi penuh, dan air tempat wudlu yang terbatas.

Peneliti : “Gitu ya mungkin saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda, terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 216: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.28

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Ani Rahmani

Tanggal/Waktu : 18 September 2015 (13.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PAI S1/2011

Tempat : Masjid kampus 1 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga

ingin mendapatkan informasi dari anda seputar shalat

berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku

Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda dan tersimpan beberapa hikmah bagi orang-orang

yang mau melaksanakannya.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Saya mendengar adzan ada perasaan ingin bergegas shalat

entah kenapa saya juga bgingung, tapi terkadang juga rasa

mala situ lebih mendominasi.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : Iya jika di kampus dan sedang bersama dengan teman saya,

namun kalau di rumah saya lebih sering diingatkan.”

Peneliti : “Kemudian selain anda melakukan shalat berjamaah

dikampus apakah anda juga melakukan shalat berjamaah

diluar kampus?

Page 217: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “Tidak karena terfokus pada kesibukan saya sehingga saya

hanya bisa melaksanakan secara munfarid, namun jika

kesibukan tersebut berhubungan dengan teman, maka saya

shalat berjamaah dengan teman tersebut.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Pertama, Menurut pendapat saya, shalat berjamaah

merupakan wujud dari ketenangan hati. Ketika saya sedang

menghadapi berbagai masalah yang sulit untuk dipecahkan,

maka saya termotivasi untuk melakukan shalat berjamaah,

karena itu merupakan pendekatan atau curahan hati kepada

Allah Swt. Selain itu, shalat berjamaah merupakan wujud

rasa syukur saya atas nikmat dan karunia Allah Swt,

sehingga saya lebih tergugah untuk melakukan shalat

berjamaah.

Kedua, “Alasan saya kenapa saya melakukan shalat

berjamaah yaitu pertama karena ada rasa yang mendorong

diri saya untuk segera melakukan shalat berjamaah ketika

mendengar adzan yang kedua karena saya hidup

dilingkungan perumahan shalat berjamaah merupakan ajang

bertemu dengan para tetangga yang dapat memupuk rasa

solidaritas antar sesama muslim dan yang ketiga adalah

dengan shalat berjamaah terkadang saya mendapatkan ilmu-

ilmu baru dari para jamaah mungkin tentang keagamaan,

berbisnis dan hal-hal yang saya tidak mengerti, karena di

dalam berjamaah terdapat banyak orang yang lebih

berpengalaman dan mempunyai intelektualitas yang bagus.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Sepertinya tidak ada pengalaman yang melatar belakangi

saya shalat berjamaah sih.”

Peneliti :“Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Menurut saya mungkin karena kesibukan, menunda-nunda

shalat, mungkin pengaruh acara televise yang sedang asyik,

dan mungkin juga pengaruh dari teman dan lingkungan.”

Page 218: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Hmmm…begitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 219: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.29

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Alvi Nirawati

Tanggal/Waktu : 19 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : PGMI/2012

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, begini mbak saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN

Salatiga ingin mendapatkan informasi dari anda seputar

shalat berjamaah untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : Waalaikumsalam mbak, ya mbak silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama, yang didalamnya terdapat makmum dan

imam dalam suatu kodisi, waktu yang sama guna untuk

beribadah kepada Allah swt.

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber : “Kadang-kadang mbak, karena terkadang saya malas untuk

antri mukena dan wudlu di kampus 2 kadang pula tidak ada

air.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Dalam melakukan shalat berjamaah terkadang saya

mengajak teman jika situasi yang memungkinkan. Akan

tetapi jika keadaan dan situasi yang tidak memungkinkan

saya tidak menagajak teman atau saudara untuk melakukan

shalat berjamaah, seperti halnya ketika pikiran tidak fresh

saya memilih untuk langsung bergegas melakukan shalat di

masjid guna mendekatkan diri kepada Allah, selain itu saya

Page 220: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

juga tidak mau ambil resiko untuk mengajak teman-teman

ketika pikiran saya sedang tidak fresh (suntuk) karena

menurut saya teman yang saya ajak, belum tentu

memperhatikan dan mau mengikuti ajakan yang saya

tawarkan.”

Peneliti : “Hmmmm..iya kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Ya kadang-kadang mbak kalau di kampus tapi kalau

dirumah saya sering melaksanakan karena mushola dekat

dengan rumah dan yang sering saya laksanakan pada waktu

isya dan maghrib, karena waktunya yang sangat longgar.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motif saya melakukan shalat berjamaah yaitu disamping

itu merupakan anjuran dari allah yang disampaikan

Rasulullah, karena ada banyak hikmah dari kita melakukan

shalat berjamaah, dan yang paling penting adalah

mendapatkan pahala 27 kali lipat.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Saya kira belum ada mbak sejauh ini.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Yang menghambat saya untuk melakukan shalat

berjamaah disamping fasilitas kampus 2 yang sedemikian

rupa, juga dari teman-teman yang sulit untuk diajak

melakukan shalat berjamaah, kebanyakan dari mereka

menolak dan memilih shalat di tempat lain.”

Peneliti : “Hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.”

Page 221: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.30

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Agung Ari Irawan

Tanggal/Waktu : 19 September 2015 (11.00 WIB)

Jurusan/Angkatan : HES-S1/2011

Tempat : Mushola kampus 2 IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari anda seputar shalat berjamaah

untuk penelitian skripsi yang berjudul Perilaku Beragama

Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas Motif shalat

Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, ya silahkan.”

Peneliti : “Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan shalat

berjamaah?”

Narasumber : “Shalat Berjamaah menurut saya shalat yang dikerjakan

secara bersama dan mendapatkan pahala yang lebih berlipat

ganda.”

Peneliti : “Kumandang adzan merupakan suatu tanda waktu

mulainya shalat, pada waktu itu apa yang anda lakukan?

Narasumber :”Saat adzan berkumandang saya berhenti sejenak

mendengarkannya, kemudian jika saya sedang tidak ada

suatu kepentingan saya bergegas ke masjid, namun saat

dikampus sering ada jam mata kuliah yang menyebabkan

saya tidak dapat mengkuti shalat berjamaah secara tepat

waktu.”

Peneliti : “Saat anda hendak melakukan shalat berjamaah, apakah

anda juga mengajak teman, saudara atau orang lain?

Narasumber : “Terkadang saya mengajak teman saya, karena rasa

kekeluargaan HES (NR) begitu baik, yaitu dengan

melakukan segala hal dengan bersama-sama.”

Page 222: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Hmmmm..iya kemudian selain anda melakukan shalat

berjamaah dikampus apakah anda juga melakukan shalat

berjamaah diluar kampus?

Narasumber : “Shalat merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim

namun, untuk melakukannya dengan berjamaah saya belum

dapat melaksanakannya dengan tertib namun walau begitu

saya berusaha agar bisa melakukan shalat berjamaah dengan

sebaik mngkin.”

Peneliti : “Lalu sebenarnya apa sih motif atau faktor dalam diri anda

ataupun dari luar yang menjadikan anda melakukan shalat

berjamaah?

Narasumber : “Motif shalat berjamaah karena menurut saya shalat adalah

suatu kewajiban yang semata-mata mendapatkan ridho

Allah, mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan untuk

menyemmpurnakannya saya melakukannya dengan shalat

berjamaah.”

Peneliti : “Apakah ada hal terpenting atau kejadian yang pernah anda

alami sehingga memungkinkan anda lebih dekat dengan

Allah Swt?”

Narasumber : “Selama hidup ini, saya belum pernah mengalami kejadian

atau pengalaman yang religius.”

Peneliti : “Menurut anda apakah yang menyebabkan atau pendukung

dan penghambat rendahnya mahasiswa atau anda sendiri

dalam melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Saya sering melakukan shalat berjamaah di masjid, karena

fasilitas yang memadai, misalnya: tempat wudzu dan kamar

mandi yang bersih, ruangan yang luas dan ada kipas angin,

dan lain sebagainya. Sehingga fasilitas tersebut

menimbulkan kenyamanan dan ketenangan dalam beribadah

dan yang menjadi kendala adalah mungkin karena faktor

malas dan fasilitas yang mungkin kurang memadai.”

Peneliti : “Hmmm…gitu saya kira itu sudah cukup informasi yang

saya dapat dari anda,terimakasih banyak atas waktunya dan

selamat melanjutkan aktivitas kembali, wassalamualaikum

Narasumber : “Iya mbak sama-sama Waalaikumsalam.

Page 223: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.31

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Henu Heriyanto

Tanggal/Waktu : 21 September 2015 (14.00 WIB)

Jabatan : Karyawan KASUBAG Keuangan BMN IAIN Salatiga

Tempat : Ruang KASUBAG Keuangan BMN IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum pak, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari bapak seputar shalat berjamaah

mahasiswa di sini, untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, o iya silahkan, insya Allah saya

bantu sebisa saya. Silahkan duduk mbak.”

Peneliti : “Terimakasih pak sebelumnya, maaf sebelumnya pak

Menurut bapak, apa yang bapak lihat dari mahasiswa IAIN

Salatiga ketika memasuki adzan atau waktu shalat?”

Narasumber : “Mahasiswa IAIN Salatiga menurut pandangan saya dalam

melakukan shalat berjamaah, mereka belum antusias atau

belum memiliki kesadaran, itu terbukti ketika sudah masuk

waktunya shalat berjamaah, ya sering saya lihat dari berbagai

mahasiswa bahkan karyawan ataupun dosennyapun yang

tidak melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Mmm…begitu, kemudian dari kedisiplinan atau

ketertiban dalam mengikuti shalat berjamaah, menurut

bapak apakah mahasiswa sudah disiplin baik itu dari segi

persiapan, proses dan setelah mengikuti shalat berjamaah?”

Narasumber : “Menurut saya, mahasiswa dalam melakukan shalat

berjamaah kurang disiplin, karena saya pribadi juga

menyadari tidak semua mahasiswa berasal dari kalangan

keluarga yang agamis. Selain itu, jadwal kuliah yang

memungkinkan mahasiswa tidak bisa melakukan shalat

berjamaah.”

Page 224: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Peneliti : “Menurut pendapat bapak motif atau dorongan yang sering

bapak lihat dari mahasiswa IAIN Salatiga dalam

melaksanakan shalat berjamaah baik itu dari luar atau dari

dalam mahasiswa itu apa saja ya?”

Narasumber : “Menurut saya, motif seseorang di dalam melakukan shalat

berjamaah pada mahasiswa IAIN Salatiga itu salah satunya

berasal luar diri seseorang. Dan dalam lembaga pendidikan

tentunya seorang yang menjadi tauladan entah itu dari guru

atau dosen maupun tenaga kependidikan sangat berpengaruh

pada perilaku beragama mahasiswanya terutama dalam hal

rutinitas shalat berjamaah.”

Peneliti : “Kemudian menurut anda apa sih penyebab mahasiswa

IAIN Salatiga belum memiliki kesadaran untuk melakukan

shalat berjamaah?”

Narasumber : “Menurut saya yang menjadi kendala dari mahasiswa

belum antusias dalam mejalankan shalat berjamaah pertama

yaitu belum adanya aturan tentang jam kuliah yang

disesuaikan dengan pelaksanaan shalat berjamaah, kedua

dari tauladan atau dari dosen atau karyawan yang juga belum

antusias atau bahkan tidak melakukan shalat berjamaah,

kemudian yang ketiga dari WR 1 yang seharusnya lebih

dapat mengkoordinasi bawahannya untuk mengajak

melakukan shalat berjamaah, selain itu juga kurangnya

kesadaran dari diri kita semua akan penerapan ilmu yang kita

dapat salah satunya dalam shalat berjamaah.”

Peneliti : “Menurut bapak apakah faktor atau keadaan seorang wanita

mengenai pergi shalat berjamaah pada zaman dahulu dengan

zaman sekarang, apakah juga menjadi kendala seorang

wanita untuk melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “kalau menurut saya seorang wanita tidak dianjurkan untuk

melakukan shalat berjamaah karena disalah satu sisi mereka

mengalami menstruasi dan disisi lain yang saya sering lihat

ya karena ribet dsb”

Peneliti : “Dalam hal kaitannya dengan prasarana kemudian faktor

pendukung dari masjid baik di kampus 1 ataupun 2 ini,

menurut bapak apakah sudah memadai?”

Narasumber : “Melihat dari kondisi kampus IAIN Salatiga khususnya

kampus 1 jarak antara masjid dengan kampus sangat

mendukung dalam menjalankan shalat berjamaah, selain itu

fasilitas dan sarana prasarana di masjid menurut saya juga

sudah sangat memadai. Karena semua fasilitas, sarana

Page 225: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

prasarana dan jarak yang sudah memadai itu sangat

mendukung mahasiswa untuk menjalankan shalat

berjamaah, tetapi semua itu tergantung kesadaran ataupun

niat dari masing-masing mahasiswa IAIN Salatiga.”

Peneliti : “Bapak terimakasih atas informasinya, saya rasa informasi

yang saya dapat dari bapak sudah cukup, terimakasih bapak

sudah mau memberikan waktu dan informasinya kepada

saya, ini semua sangat membantu penyelesaian tugas akhir

saya silahkan bapak melanjutkan aktifitas kembali

terimakasih saya mohon pamit, Assalamualaikum Wr Wb

Narasumber : “Ya mbak sama-sama silahkan kalau suatu saat ada yang

masih kurang, silahkan dianyakan lagi dilain waktu

Waalaikumsalam Wr Wb.

Page 226: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.32

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Burhan Yusuf Habibi

Tanggal/Waktu : 21 September 2015 (13.00 WIB)

Jabatan : Dosen FTIK Jurusan PBA

Tempat : Ruang Dosen FTIK Jurusan PBA

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf pak sebelumnya mengganggu

waktunya bapak,”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, mari silahkan duduk di sini, ada

yang bisa saya bantu”

Peneliti : “Begini saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari bapak seputar shalat berjamaah

mahasiswa di sini, untuk penelitian skripsi saya yang

berjudul Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga

(Studi atas Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN

Salatiga).”

Narasumber : “Baiklah,,,apa yang dapat saya bantu mbak?,

Peneliti : “Terimakasih pak sebelumnya, begini pak menurut bapak,

apa yang bapak lihat dari mahasiswa IAIN Salatiga ketika

memasuki adzan atau shalat?”

Narasumber : Mahasiswa IAIN Salatiga belum memiliki kesadaran dalam

melakukan shalat berjamaah. Ini terbukti ketika masuk

waktunya shalat, mereka masih berkumpul di tempat-tempat

seperti: kantin, area perpustakaan bahkan di tempat

ibadahpun mereka masih berkumpul dan sibuk berbincang-

bincang dengan temannya meskipun telah terdengar

iqomah.”

Peneliti : “Mmm…begitu, kemudian dari kedisiplinan atau

ketertiban dalam mengikuti shalat berjamaah, menurut

bapak apakah mahasiswa sudah disiplin baik itu dari segi

persiapan, proses dan setelah mengikuti shalat berjamaah?”

Narasumber : “Pendapat saya tentang kedisiplinan mahasiswa dalam

melakukan shalat berjamaah saya rasa kurang begitu

Page 227: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

disiplin, karena saya melihat banyak mahasiswa yang

menunda-nunda waktu. Seperti yang saya katakana tadi

bahwa memang disaat sudah waktunya adzan memang

mahasiswa saya lihat masih asyik dalam urusan dunia seperti

mengobrol dengan teman, bermain hp bahkan terkadang

masih ada yang tidur-tiduran diserambi masjid.

Peneliti : “Untuk bapak sendiri apakah bapak pernah melihat

mahasiswa sudah membudidayakan mengajak dalam hal

mnegerjakan shalat berjamaah antara mahasiswa satu

dengan yang lain, atau bapak sering mengajak mahasiswa

untuk juga mengikuti shalat berjamaah?

Narasumber : “Saya sering melihat ketika waktu shalat jamaaah dzuhur,

dosen atau karyawan mengajak mahasiswa untuk melakukan

shalat berjamaah, akan tetapi mahasiswa seringkali

menolaknya dengan berbagai macam alasan, sehingga dosen

atau karyawan sering mengalami kejenuhan dalam mengajak

mahasiswanya untuk shalat berjamaah.”

Peneliti : “Menurut pendapat bapak motif atau dorongan yang sering

bapak lihat dari mahasiswa IAIN Salatiga dalam

melaksanakan shalat berjamaah baik itu dari luar atau dari

dalam mahasiswa itu apa saja ya?”

Narasumber : “kalau masalah itu, saya rasa itu pribadi dari mahasiswa

masing-masing, yang jelas saya melihat mahasiswa IAIN

Salatiga dalam hal berjamaah kurang memiliki kesadaran

dan saya belum dapat menyimpulkan, karena dari

mahasiwanya sendiri yang sulit untuk diarahkan, sehingga

perlu adanya motivasi yang intsentif sehingga mahasiswa

bersemangat dalam melakukan shalat berjamaah.”

Peneliti : “Kemudian menurut anda apa sih penyebab mahasiswa

IAIN Salatiga belum memiliki kesadaran untuk melakukan

shalat berjamaah?”

Narasumber : “ya kalau menurut saya faktor malas terutama, terus rasa

ego yang terdapat pada mahasiswa yang belum dapat

terkontrol, sehingga mahasiswa ketika diajak untuk hal

kebaikan belum memiliki kesadaran”

Peneliti : “Menurut bapak apakah faktor atau keadaan seorang wanita

mengenai pergi shalat berjamaah pada zaman dahulu dengan

zaman sekarang, apakah juga menjadi kendala seorang

wanita untuk melakukan shalat berjamaah?

Page 228: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Narasumber : “saya memaklumi jika wanita tidak melakukan shalat

berjamaah dikarenakan datangnya bulanan atau menstruasi,

tapi jika wanita tersebut tidak sedang dalam hal tersebut saya

lebih setuju jika wanita-wanita tersebut berjamaah di masjid

daripada di rumah dan sedang ada waktu luang.”

Peneliti : “Dalam hal kaitannya dengan prasarana kemudian faktor

pendukung dari masjid kampus ini, menurut bapak apakah

sudah memadai?”

Narasumber : sarana prasarana yang ada di kampusn 1 saya rasa sudah

sangat bmemadai tingkal personilnya saja dalam artian

personalnya saya yang memanfaatkannya dengan maksimal

dan menjaganya dengan baik.”

Peneliti : “Bapak terimakasih atas informasinya, saya rasa informasi

yang saya dapat dari bapak sudah cukup, terimakasih bapak

sudah mau memberikan waktu dan informasinya kepada

saya, silahkan bapak melanjutkan aktifitas kembali

terimakasih saya mohon pamit, Assalamualaikum Wr Wb

Narasumber : “Ya mbak sama-sama silahkan kalau suatu saat ada yang

masih kurang, silahkan dianyakan lagi dilain waktu

Waalaikumsalam Wr Wb.

Page 229: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.33

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Basori, SE., MM`

Tanggal/Waktu : 21 September 2015 (14.00 WIB)

Jabatan : Karyawan Perpustakaan IAIN Salatiga

Tempat : Ruang Perpus IAIN Salatiga Kampus 1

Peneliti : “Assalamualaikum pak, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari bapak seputar shalat berjamaah

mahasiswa di sini, untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, o iya silahkan, insya Allah saya

bantu sebisa saya. Silahkan duduk mbak.”

Peneliti : “Terimakasih pak sebelumnya, maaf sebelumnya pak

Menurut bapak, apa yang bapak lihat dari mahasiswa IAIN

Salatiga ketika memasuki adzan atau shalat?”

Narasumber : “Mahasiswa IAIN Salatiga menurut pandangan saya dalam

melakukan shalat berjamaah, mereka sudah antusias atau

sudah banyak yang memiliki kesadaran, itu terbukti ketika

sudah masuk waktunya shalat berjamaah, tidak ada

mahasiswa yang masih ada di dalam perpustakaan, dan saya

juga melihat banyak mahasiswa yang langsung bergegas ke

masjid berwudlu untuk melakukan shalat berjamaah,

kemudian juga dilihat dari segi kwantitasnya, mahasiswa

IAIN Salatiga sudah banyak yang melakukan shalat

berjamaah itu terbukti dari banyaknya shaf atau barisan.”

Peneliti : “Mmm…begitu, kemudian dari kedisiplinan atau

ketertiban dalam mengikuti shalat berjamaah, menurut

bapak apakah mahasiswa sudah disiplin baik itu dari segi

persiapan, proses dan setelah mengikuti shalat berjamaah?”

Narasumber : “Ketika waktu memasuki shalat, petugas perpustakaan

sering mengingatkan dan mengajak mahasiswa untuk

membiasakan untuk shalat berjamaah. sehingga menurut

Page 230: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

saya mahasiswa sudah tergolong disiplin dalam melakukan

shalat berjamaah”

Peneliti : “Menurut pendapat bapak motif atau dorongan yang sering

bapak lihat dari mahasiswa IAIN Salatiga dalam

melaksanakan shalat berjamaah baik itu dari luar atau dari

dalam mahasiswa itu apa saja ya?”

Narasumber : “Motif mahasiswa IAIN Salatiga itu karena kesadaran

pribadi dan rasa kedekatan diri mereka kepada Allah Swt.

Pada umumnya mahasiswa IAIN Salatiga menurut saya itu

sering melakukan shalat berjamaah karena suatu problem-

problem tertentu yang sedang dihadapinya sebagai suatu

solusi dan ketenangan hati dan mereka seperti karena

keinginan atas dirinya untuk bertaqorrub kepada Allah Swt

untuk lebih dekat dengan-Nya”

Peneliti : “Kemudian menurut anda apa sih penyebab mahasiswa

IAIN Salatiga belum memiliki kesadaran untuk melakukan

shalat berjamaah?”

Narasumber : “Kalau menurut pendapat saya hal yang paling mendasari

mahasiswa enggan melakukan shalat berjamaah itu

disebabkan karena kemalasan yang ada dalam dirinya

kemudian lingkungan atau pengaruh dari teman-teman yang

juga tidak melakukan shalat jamaah bahkan tidak melakukan

shalat.”

Peneliti : “Menurut bapak apakah faktor atau keadaan seorang wanita

mengenai pergi shalat berjamaah pada zaman dahulu dengan

zaman sekarang, apakah juga menjadi kendala seorang

wanita untuk melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “kalau menurut saya seorang wanita tidak dianjurkan untuk

melakukan shalat berjamaah karena disalah satu sisi mereka

mengalami menstruasi dan disisi lain yang saya sering lihat

ya karena ribet dsb”

Peneliti : “Dalam hal kaitannya dengan prasarana kemudian faktor

pendukung dari masjid baik di kampus 1 ataupun 2 ini,

menurut bapak apakah sudah memadai?”

Narasumber : “Melihat dari kondisi kampus IAIN Salatiga khususnya

kampus 1 jarak antara masjid dengan kampus sangat

mendukung dalam menjalankan shalat berjamaah, selain itu

fasilitas dan sarana prasarana di masjid menurut saya juga

sudah sangat memadai. Karena semua fasilitas, sarana

prasarana dan jarak yang sudah memadai itu sangat

Page 231: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

mendukung mahasiswa untuk menjalankan shalat

berjamaah, tetapi semua itu tergantung kesadaran ataupun

niat dari masing-masing mahasiswa IAIN Salatiga.”

Peneliti : “Bapak terimakasih atas informasinya, saya rasa informasi

yang saya dapat dari bapak sudah cukup, terimakasih bapak

sudah mau memberikan waktu dan informasinya kepada

saya, silahkan bapak melanjutkan aktifitas kembali

terimakasih saya mohon pamit, Assalamualaikum Wr Wb

Narasumber : “Ya mbak sama-sama silahkan kalau suatu saat ada yang

masih kurang, silahkan dianyakan lagi dilain waktu

Waalaikumsalam Wr Wb.

Page 232: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

LAMPIRAN 4.34

CATATAN TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber : Muhammad Muhlisin

Tanggal/Waktu : 21 September 2015 (13.00 WIB)

Jabatan : Pengurus Takmir Masjid

Tempat : Ruang Transit Masjid Darul Amal IAIN Salatiga

Peneliti : “Assalamualaikum, maaf sebelumnya mengganggu

waktunya, saya Siti Asiyah mahasiswa IAIN Salatiga ingin

mendapatkan informasi dari bapak seputar shalat berjamaah

mahasiswa di sini, untuk penelitian skripsi yang berjudul

Perilaku Beragama Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi atas

Motif shalat Berjamaah Pada Mahasiswa IAIN Salatiga).”

Narasumber : “Waalaikumsalam mbak, o iya silahkan, insya Allah saya

bantu sebisa saya.”

Peneliti : “Terimakasih pak sebelumnya, langsung saja ya pak

Menurut bapak, apa yang bapak lihat dari mahasiswa IAIN

Salatiga ketika memasuki adzan atau shalat?”

Narasumber : “Ketika mendengar adzan, mahasiswa IAIN Salatiga

kurang bergegas untuk melaksanakan shalat secara

berjamaah. Mahasiswa juga kurang disiplin dalam

menggunakan waktunya, mereka lebih mementingkan

urusan duniawinya seperti halnya; ketika saya

mengumandangkan adzan, banyak mahasiswa IAIN Salatiga

yang terlihat masih santai dan ngobrol dengan teman-

temannya.”

Peneliti : “Mmm…begitu, kemudian dari kedisiplinan atau

ketertiban dalam mengikuti shalat berjamaah, menurut

bapak apakah mahasiswa sudah disiplin baik itu dari segi

persiapan, proses dan setelah mengikuti shalat berjamaah?”

Narasumber : “Pendapat saya tentang kedisiplinan mahasiswa dalam

melakukan shalat berjamaah saya rasa kurang begitu

disiplin, karena saya melihat banyak mahasiswa yang

menunda-nunda waktu. Mereka lebih menggunakan

waktunya untuk mengobrol dengan teman-temannya. Selain

itu, untuk yang mahasiswi disamping mengobrol mereka

Page 233: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

juga lebih asyik menghabiskan makanannya dulu lebih

mengakhirkan jamaahnya. Ketidak disiplinan mahasiswa itu

terbukti pada hari jum’at yang lalu, ketika ada jamaah haji

dari Kota Demak yang mampir di masjid Darul Amal IAIN

Salatiga untuk melakukan shalat jum’at. Karena ketidak

disiplinan mahasiswa dalam hal waktu, maka pelaksanaan

shalat jum’at terkendala disebabkan antrian di tempat wudhu

yang berdesakan.”

Peneliti : “Menurut pendapat bapak motif atau dorongan yang sering

bapak lihat dari mahasiswa IAIN Salatiga dalam

melaksanakan shalat berjamaah baik itu dari luar atau dari

dalam mahasiswa itu apa saja ya?”

Narasumber : “Menurut saya motif atau niatan dari dalam diri mahasiswa

saya rasa belum begitu terlihat itu dapat saya lihat ketika

mahasiswa kurang dalam mempersiapkan diri untuk

melakukan shalat berjamaah, nah kalau motif luarnya saya

rasa dari ajakan teman itu yang sering saya lihat.”

Peneliti : “Kemudian menurut anda apa sih penyebab mahasiswa

IAIN Salatiga belum memiliki kesadaran untuk melakukan

shalat berjamaah?”

Narasumber : “Kalau menurut pendapat saya hal yang paling mendasari

mahasiswa enggan melakukan shalat berjamaah itu

disebabkan karena kemalasan yang ada dalam dirinya

kemudian lingkungan atau pengaruh dari teman-teman yang

juga tidak melakukan shalat jamaah bahkan tidak melakukan

shalat.”

Peneliti : “Menurut bapak apakah faktor atau keadaan seorang wanita

mengenai pergi shalat berjamaah pada zaman dahulu dengan

zaman sekarang, apakah juga menjadi kendala seorang

wanita untuk melakukan shalat berjamaah?

Narasumber : “Saya memaklumi wanita yang tidak melakukan shalat

berjamaah atas dasar sedang mengalami menstruasi, akan

tetapi jika wanita tidak melakukan berjamaah atas dasar

alasan yang seperti orang terdahulu yang yang mengatakan

takut akan adanya fitnah, atau menyebabkan syahwat bagi

para lelaki, saya membantah akan anggapan itu mengingat

karena perkembangan zaman saat ini, yang menurut saya

nafsu seseorang pria dapat dikendalikan dan berbeda dengan

orang-orang terdahulu. Seorang wanita untuk saat ini sangat

dianjurkan untuk shalat berjamaah mengingat pada

realitanya sekarang kebanyakan wanita ketika masuk

waktunya untuk beribadah shalat saya melihat mereka sering

Page 234: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

keluar ke mal-mal untuk shopping atau sekedar berjalan-

jalan, daripada seperti itu lebih baik wanita-wanita tersebut

pergi kemasjid untuk melakukan shalat berjamaah dan hal itu

lebih bermanfaat.”

Peneliti : “Dalam hal kaitannya dengan prasarana kemudian faktor

pendukung dari masjid MDA ini, menurut bapak apakah

sudah memadai?”

Narasumber : Sarana prasarana sebenarnya sudah memadai, namun dalam

penggunaannya saja yang kadang kurang maksimal seperti

toilet yang kadang rusak, banyak yang kehilangan seperti

sandal, tas, ataupun barang-barang yang lain, semua itu

disebabkan yang pertama karena kekurangan personil pada

pengurus masjid MDA ini, kemudian juga karena dari

mahasiswanya sendiri yang kurang menjaga fasilitas yang

ada di masjid ini. Selain dari fasilitas dan sarana prasarana

saya juga melihat dari lembaga dakwah yang ada di kampus

ini yang kurang maksimal dalam berdakwah, kebanyakan

mereka berkecimpung dengan organisasinya sendiri

sehingga dalam hal shalat berjamaah pada mahasiswa IAIN

Salatiga kurang antusias, untuk itu saya berharap agar

organisasi tersebut dapat bekerjasama dengan kami (Ta’mir)

untuk meningkatkan mahasiswa dalam shalat berjamaah.”

Peneliti : “Bapak terimakasih atas informasinya, saya rasa informasi

yang saya dapat dari bapak sudah cukup, terimakasih bapak

sudah mau memberikan waktu dan informasinya kepada

saya, silahkan bapak melanjutkan aktifitas kembali

terimakasih saya mohon pamit, Assalamualaikum Wr Wb

Narasumber : “Ya mbak sama-sama silahkan kalau suatu saat ada yang

masih kurang, silahkan dianyakan lagi dilain waktu

Waalaikumsalam Wr Wb.

Page 235: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

SURAT KETERANGAN KEGIATAN

Nama : Siti Asiyah

NIM : 11111014

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Dosen PA : M. Farid Abdullah, S.PdI., M.Hum.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1 Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK) Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga

20-22 Agustus 2011 Peserta 3

2 Membangun Mahasiswa Cerdas

Emosi, Spiritual dan Intelektual

melalui Achievement Motivation

Training (AMT) Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

23 Agustus 2011 Peserta 2

3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK)

dengan tema “Menemukan Muara

Sebagai Mahasiswa Rahmatan Lil

Alamin” Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

4 Seminar Entrepeneurship dan Koperasi

oleh KOPMA dan KASEI Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga

25 Agustus 2011 Peserta 2

5 User Education (Pendidikan Pemakai)

UPT Perpustakaan Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

19 September 2011 Peserta 2

6 Surat Keputusan (SK) mengajar di KB

As-salam Yayasan Pendidikan As-

salam

21 September 2011 Pendidik 4

7 Seminar Regional, dengan tema

“Meningkatkan Nasionalisme di

Tengah Goncangan Disintegrasi dan

Pengikisan Ideologi Nasional” oleh

MENWA “KALIMOSODO” STAIN

Salatiga

15 Oktober 2011 Peserta 4

8 Seminar Keperempuanan Korps HMI-

WATI (KOHATI) Salatiga dengan

tema “Jilbab Perspektif Agama dan

Sosial” oleh HMI Cabang Salatiga

29 Oktober 2011 Peserta 2

Page 236: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

9 Kegiatan Penerimaan Anggota Baru

(PAB) JQH dengan tema “

Membangun Pribadi Islami dengan

Nilai Qur’ani” STAIN Salatiga

2 Desember 2011 Peserta 2

10 Seminar Pendidikan HMI dengan tema

“Mennuju Pendidikan Indonesia yang

Ideal” Cabang Salatiga

28 Desember 2011 Peserta 2

11 Workshop Ustadz PAUD TPQ II di

Asrama Haji Transit Islamic Centre

Manyaran Semarang oleh BADKO

TPQ Provinsi Jawa Tengah

14-15 Januari 2012 Peserta 2

12 Seminar Nasional Entrepreneurship

2012 dengan tema “Tren Bisnis

Berbasis Multimedia dan Teknologi

Informatika Sebagai Wujud Pasar

Modern” oleh KOPMA “FATAWA”

STAIN Salatiga

21 April 2012 Peserta 8

13 Seminar Regional dengan tema “ Peran

Mahasiswa dalam Mengawal BLSM

(BLT) Tepat Sasaran” oleh DEMA

STAIN Salatiga

3 Mei 2012 Peserta 4

14 Bedah Buku Himpunan Mahasiswa

Islam (HMI) dengan judul “Sang

Maha-Segalanya Mencintai Sang-

Mahasiswa” di Pendopo POLRES Kota

Salatiga

15 Mei 2012 Peserta 2

15 Surat Keputusan (SK) mengajar di KB

As-salam Yayasan Pendidikan As-

salam

21 Mei 2012 Pendidik 4

16 Mengajar Mata Pelajaran (MAPEL) di

Bimbingan Belajar Generasi Cerdas

Salatiga

1 November 2012

s/d 23 Mei 2014

Pengajar 4

17 Dialog Publik dan Silaturahim

Nasional dengan tema “Kemanakah

Arah Kebijakan BBM? Mendorong

Subsidi BBM untuk Rakyat” oleh

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

(PMII) di Auditorium Pemkot Salatiga

10 November 2012 Peserta 2

18 Syahadah (Penghargaan) Khatmil

Qur’an Bil nadzor Juz 30 Pondok

Pesantren Al-Azhar Tahfidz Qur’an

Sidoharjo Cebongan Argomulyo

Salatiga

24 November 2012 Peserta 2

19 Tabligh Akbar Bertajuk “Tafsir

Tematik dalam Upaya Menjawab

Persoalan Israel dan Palestina” oleh

Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH)

STAIN Salatiga

1 Desember 2012 Peserta 2

Page 237: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

20 Workshop Kiat Jitu Pengembangan dan

Pengelolaan Manajemen PAUD oleh

KKG PAUD TPQ Kota Salatiga

27 Januari 2013 Peserta 2

21 Seminar Nasional dalam rangka

Pelantikan Pengurus Himpunan

Mahasiswa Islam Cabang Salatiga

Periode 2013-2014 dengan tema “

Kepemimpinan dan Masa Depan

Bangsa” di Ruang Sidang 2 Pemerintah

Kota Salatiga

23 Februari 2013 Peserta 8

22 Seminar Nasional dengan tema

“Ahlussunnah Waljamaah dalam

Perspektif Islam Indonesia” oleh

Dewan Mahasiswa STAIN Salatiga

26 Maret 2013 Peserta 8

23 Seminar Nasional dan Dialog Publik

dengan tema “Minimnya Pasokan

Energi dalam Negeri; Pembatasan

Subsidi BBM dan Peran Masyarakat

dalam Penghematan Energi” oleh

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Tarbiyah dan Syari’ah STAIN Salatiga

20 April 2013 Peserta 8

24 Seminar Pencegahan Bahaya NAPZA

(Narkotika, Psikotropika, dan Zat

Adiktif), HIV/AIDS Mewaspadai

Pergaulan Bebas untuk Membentuk

Remaja yang Tangguh dan Launching

PIK SAHAJASA STAIN Salatiga

29 April 2013 Peserta 2

25 Seminar Nasional Entrepreneurship

“Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur

Generasi Muda” oleh KOPMA

“FATAWA” STAIN Salatiga

27 Mei 2013 Peserta 8

26 Seminar Ramadhan Bina Iman

Bersama oleh Ikatan Pemuda Remaja

Masjid Nurul Iman (Serambi

Ipramasni)

3 Agustus 2013 Peserta 2

27 Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dan

Seminar Nasional, dengan tema “4

Pilar Kebangsaan untuk Mempertegas

Karakter Ke-Indonesiaan” di Aula

PEMKOT Salatiga

24 Oktober 2013 Peserta 2

28 Workshop Mutu Pendidik PAUD Kota

Salatiga dengan tema “Kreasi Ragam

Sentra, Brain Gym, Tari Nusantara,

Gerak dan Lagu di Aula STAIN

Salatiga oleh HIMPAUDI dan BnD

Pejuang Hak Anak Indonesia

10 November 2013 Peserta 2

29 Seminar Nasional MPR RI dalam

Kegiatan Sosialisasi Pancasila,

Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 di

Pendopo Kabupaten Semarang

27 November 2013 Peserta 8

Page 238: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

30 Seminar Nasional Pendidikan “Sukses

Akademik dan Sukses Bakat (tanpa

stress dan nambah jam belajar) oleh

Talents Center Indonesia Cabang

Salatiga

8 Maret 2014 Peserta 8

31 Sarasehan Akbar Bersama Tokoh

Nasional, dengan tema “Komitmen

Politik Islam dalam Menata Arah Masa

Depan Bangsa Indonesia” di Aula

Pemerintah Kota Salatiga

15 Maret 2014 Peserta 2

32 Seminar Nasional Talk Show Spirit of

Global Entrepreneurship “How to be a

Successfull Creative Preneur to Face

ASEAN Economic Community 2015”

oleh KOPMA “FATAWA” STAIN

Salatiga

7 April 2014 Peserta 8

33 Seminar Nasional Entrepreneurship,

oleh Gerakan Pramuka Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gugus

Depan Kota Salatiga 02.237-02.238

Pangkalan STAIN Salatiga

16 November 2014 Peserta 8

34 Seminar Nasional Perlindungan

Hukum terhadap Usaha Mikro

Menghadapi Pasar Bebas ASEAN

8 Desember 2014 Peserta 8

35 Seminar Sehari “Bedah Kurikulum

PAUD” bagi Pendidik dan Tenaga

Kependidikan PAUD Tingkat Kota

Salatiga oleh HIMPAUDI

22 Desember 2014 Peserta 2

36 Sosialisasi Peningkatan Pelayanan

Kesehatan dengan Peserta Guru PAUD

(KB/TK/SPS/TPA) Tingkat Kota

Salatiga di Aula RSUD Kota Salatiga

7 Februari 2015 Peserta 2

Jumlah 143

Salatiga, 6 November 2015

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama

Achmad Maimun. M.Ag

NIP.19700510 199803 1 003

Page 239: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.
Page 240: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

FOTO-FOTO

Suasana Shalat Berjamaah di Mushola Kampus 2 IAIN Salatiga

Page 241: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Suasana Adzan Berkumandang di Kampus 1 Masjid Darul Amal IAIN

Salatiga

Page 242: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Wawancara Penulis dengan Narasumber (Beberapa Mahasiswa IAIN

Salatiga)

Page 243: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

Wawancara Penulis dengan Narasumber (Salah Satu Dosen IAIN Salatiga)

Wawancara Penulis dengan Narasumber (Salah Satu Takmir Masjid Darul

Amal IAIN Salatiga)

Page 244: PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/691/1/SKRIPSI SITI ASIYAH 11111014.pdf · : Perilaku Beragama, Motif-motif Shalat Berjamaah.

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Siti Asiyah

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 06 Agustus 1992

Alamat : Dsn. Randuacir RT. 004 RW. 002, Kel. Randuacir,

Kec. Argomulyo, Kota. Salatiga

Nama Ayah : Tamam Mubirin

Nama Ibu : Sholikhah

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : SD N 01 Randuacir Argomulyo Salatiga LulusTahun 2005

MTs N Salatiga Lulus Tahun 2008

MAN Salatiga Lulus Tahun 2011

IAIN Salatiga Program S1 Reguler Lulus Tahun 2015

Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 12 Januari 2016

Penulis,

SITI ASIYAH

NIM. 11111014