PERIODISASI SEJARAH ISLAM

57
MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM PERIODISASI SEJARAH ISLAM” Dosen Mata Kuliah : Dra. Siti Nurjanah, M. Ag. DISUSUN OLEH : NAMA : ERIK PUJIANTO JURUSAN : SYARIAH PROGRAM STUDI : PERBANKAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO T.A 2012 / 2013

description

PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Transcript of PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Page 1: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

“PERIODISASI SEJARAH ISLAM”

Dosen Mata Kuliah : Dra. Siti Nurjanah, M. Ag.

DISUSUN OLEH :

NAMA : ERIK PUJIANTO

JURUSAN : SYARIAH

PROGRAM STUDI : PERBANKAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

JURAI SIWO METRO

T.A 2012 / 2013

Page 2: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

KATA PENGANTAR

Assalamualikum…Wr…Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT di mana atas anugerahnya, sehingga

kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Metodologi Studi Islam ini, dan tidak

lupa juga junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari alam kegelapan ke alam terang-benerang.

Penulisan makalah ini yang di dalamnya mencakup mengenai Materi

Periodisasi Sejarah Islam. Sebagai pembahasan materi ini kita dapat menambah

pengetahuan tentang bagaimana sejarah islam didunia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu

terselesainya makalah ini, sebagai manusia penulis juga tidak luput dari kesalahan

dan kekurangan. Oleh sebab itu, penulis menantikan kritik dan saran yang bersifat

konstruktif untuk penyempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum…Wr.Wb

Metro, 05 Oktober 2012

Penulis

Page 3: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sejarah Islam ............................................................................... 7

2.2 Sejarah Islam ................................................................................................. 8

2.2.1 Masa Pra Islam ....................................................................................... 8

1. Sistem Politik ........................................................................................... 8

A. Kondisi Politik .................................................................................... 8

B. Kondisi Masyarakat ............................................................................. 9

2. Sistem Kepercayaan Dan Kebudayaan .................................................... 10

Page 4: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

2.2.2 Sejarah Pra Islam Di Asia Tenggara ........................................................ 12

1. Pra Islam Di Indonesia ............................................................................ 14

2.2.3 Islam Masa Klasik..................................................................................... 20

1. Sebelum Masa Kerasulan ........................................................................ 20

2. Masa Kerasulan ....................................................................................... 21

3. Hijrah Ke Yatsrib .................................................................................... 22

4. Haji Wda‟ Dan Akhir Hayat Rosullullah ................................................ 23

5. Masa Al-Kulafa‟ Al-Rosyidin ................................................................. 24

6. Dinasti Umayyah Dan Dinasti Abbasiyah .............................................. 25

2.2.4 Islam Masa Pertengahan ........................................................................... 26

A. Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan ............................ 26

1. Dinasti Jengiskhan ................................................................................. 26

2. Dinasti Timur Lenk ................................................................................ 28

3. Kaum Mamluk Di Mesir ........................................................................ 30

4. Spanyol .................................................................................................. 31

B. Masa Tiga Kerajaan Besar ......................................................................... 32

1. Kerajaan Usmani .................................................................................... 32

2. Kerajaan Safawi Di Persia ................................................................... 34

3. Kerajaan Mughal Di India .................................................................... 36

Page 5: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

2.2.5 Islam Masa Modern ................................................................................. 37

1. Latar Belakang Pemikiran Islam Modern .............................................. 39

2. Pemikiran Islam Modern Di Indonesia .................................................. 43

3. Salafi, Islamisme Baru Dalam Dinamika Pemikiran Islam Indonesia ... 46

A. Hajr Mubtadi‟ ................................................................................... 47

B. Sikap Terhadap Politik .................................................................... 47

C. Sikap Terhadap Gerakan Islam Yang Lain ..................................... 48

D. Sikap Terhadap Pemerintah ............................................................. 50

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ...................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 52

Page 6: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bangsa Arab sebelum lahirnya Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

SAW dikenal sebagai bangsa yang sudah memiliki kemajuan ekonomi. Letak

geografis yang yang cukup strategis membuat Islam yang diturunkan di makkah

menjadi cepat disebarluaskan ke berbagai wilayah disamping juga didorong oleh

faktor cepatnya laju perluasan wilayah yang dilakukan umat Islam, dan bahkan

bangsa Arab dapat mendirikan kerajaan diantaranya Saba‟, Ma‟in dan Qutban

serta Himyar yang semuanya berasal di wilayah Yaman.

Di sisi lain, kenyataan bahwa al-Qur‟an diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW dan diturunkan dalam konteks geografis Arab,

mengimplikasikan sebuah asumsi bahwa suatu pemahaman yang komprehensif

terhadap al-Qur‟an hanya mungkin dilakukan dengan sekaligus melacak

pemaknaan dan pemahaman pribadi, masyarakat dan lingkungan mereka yang

menjadi audiens pertama al-Qur‟an, yaitu Muhammad dan masyarakat Arab saat

itu dengan segala kultur dan tradisinya. Dan untuk memiliki pengertian yang

sebenar-benarnya tentang asal mula Islam, maka satu hal yang perlu diketahui

adalah bagaimana keadaan Arab sebelum adanya Islam, Muhammad, dan sejarah

Islam terdahulu.

Bangsa Arab di zaman dahulu memiliki kebiasaan menjadikan kejadian

besar yang ada sebagai patokan penanggalan. Peristiwa penyerangan pasukan

Gajah pimpinan Abrahah yang berniat menghancurkan Kabah di kota Mekah,

dianggap sebagai sebuah peristiwa besar yang layak dijadikan patokan

penanggalan.

Page 7: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Di tahun pertama penanggalan Gajah ini, di kota Mekah dan di tengah

keluarga Abdul Mutthalib, lahir seorang bayi yang kelak akan mengubah

perjalanan sejalah manusia. Dialah Muhammad putra Abdullah bin Abdul

Mutthalib.

Kelahiran bayi ini disambut dengan suka cita oleh keluarga bani Hasyim.

Di negeri Persia, kelahiran Muhammad bin Abdillah memadamkan api keramat

yang selama seribu tahun tidak padam. Kelahiran Muhammad juga

menggoyahkan sendi-sendi istana kaisar Rumawi. Muhammad lahir dengan

membawa janji risalah terakhir dari Allah untuk umat manusia. Agama Islam

adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan merupakan

agama yang terakhir dan satu-satunya diakui oleh Allah swt.

Agama islam ini sebagai pengganti agama-agama pendahulunya seperti

Agama Nasrani yang dibawa olah Nabi Isa as. Agama terakhir ini pun sebagai

agama penyempurna dari agama-agama pendahulunya. Agama islam diturunkan

di Makkah karena pada saat itu Makkah merupakan tempat kaum Jahiliyah yang

hidup dalam kesesatan. Untuk menghilangkan kesesatan tersebut Islam datang

dengan ajaran-ajaran Ilahiyah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.

Ajaran islam tidak hanya tentang ketuhanan saja namun sampai kepada ajaran

tentang persamaan hak manusia. Tetapi ajaran Islam tersebut menuai penolakan

yang silih berganti dari kaum kafir Quraisy sebagai penduduk mayoritas Makkah

saat itu.

Mempelajari sejarah, khususnya sejarah pendidikan islam bukan semata-

mata kegiatan menghafal tanggal, tahun, abad dan peristiwa-peristiwa dalam

sejarah. Kepercayaan, budaya, dan perilaku apa yang ada sekarang ini merupakan

kumpulan inspirasi dan reaksi dari peristiwa-peristiwa masa lalu (sejarah).

Sejarah dipelajari dan diingat bukan hanya sebagai bentuk romantisme

kejayaan masa silam, atau bahkan meratapi keburukun leluhur masa silam. Tetapi

sejarah hadir dijadikan sebagai inspirasi. Kajian tentang sejarah pendidikan islam

telah banyak dilakukan, baik sejarah yang ditulis pada masa klasik sampai pada

masa kontemporer.

Page 8: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Namun masih minim sekali referensi yang menjabarkan secara kritis dan

mengakar ketika mendalami perbedaan dari masa klasik hingga masa

kontemporer. Terdapat perbedaan mendasar antar gaya, struktur, dan metode

penulisan „kitab‟ sejarah pada zaman klasik dan zaman kontemporer. Zaman

klasik lebih cenderung memaparkan fakta-fakta sejarah yang telah ada secara

saklek dan apa adanya tanpa ada tambahan „komentar‟ dari penulis. Dengan kata

lain, penulisan sejarah dilakukan dengan cara menceritkan kembali kejadian yang

sudah ada tanpa melakukan analisis „fenomena‟ sejarah.

Berbeda dengan masa klasik, masa kontemporer tidak hanya menceritakan

fakta sejarah tapi juga memberikan analisis atau komentar dan argumen dari

penulis. Pemberian analisis tambahan pada „kitab‟ sejarah dilakukan karena untuk

memenuhi kepentingan manusia yang semakin haus dengan „alasan‟ dan

penasaran untuk mengetehaui sesuatu dibalik dari peristiwa sejarah tersebut.

Maka analisislah cara yang paling tepat untuk memenuhi rasa ingin tahu manusia

zaman sekarang ini.

Interpretasi Islam terhadap sejarah berdasarkan keyakinan yang Islam

adalah benar dan apa saja yang bertentangan dengan Islam adalah salah. Setiap

yang disyariatkan Allah dalam Islam, sama ada yang berkaitan dengan ibadah,

jihad, muamalah adalah benar dan tidak memerlukan alasan dari mana pun.

Ciri khas sejarah Islam berbeda dengan sejarah lain kerana adanya

pengaruh wahyu Allah SWT. Pemahaman terhadap ciri khas ini dapat

menjelaskan, contohnya, mengapa dalam sejarah Islam, iman mendominasi setiap

perilaku orang Islam.

Interpretasi Islam terhadap sejarah bukanlah interpretasi yang berbentuk

kebendaan, yang hanya mengakui faktor-faktor kebendaan seperti alat-alat

pengeluaran adalah satu-satunya benda yang memberi pengaruh terhadap sejarah

umat manusia, sebagaimana ideologi Marxis. Ia juga bukan interpretasi material

yang mengganggap perubahan sejarah berasal dari faktor-faktor luaran, seperti

lingkungan fisik, iklim, geografi, ekonomi dan lain-lain, sebagaimana ideologi

Barat.

Page 9: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Interpretasi Islam secara jelas menunjukkan tanggungjawab dan peranan

manusia dalam mempengaruhi perubahan sejarah dalam rangka kehendak Allah

SWT. Oleh kerana itu, interpretasi Islam tidak bersifat perkauman yang memberi

lebih keutamaan kepada kaum tertentu, tetapi mengakui peranan-peranan seluruh

lapisan masyarakat, sesuai dengan sumbangan masing-masing secara bertepatan.

Satu fakta yang tidak dapat dibantah oleh siapapun ialah fakta yang

mengatakan peradaban Islam adalah peradaban besar yang berlangsung dalam

bilangan abad. Yang dimaksudkan dengan peradaban besar di sini bukanlah

peradaban yang difahami oleh Barat selama ini yang hanya diukur melalui

pencapaian material semata-mata. Peradaban menurut Islam mengambilkira

pencapaian tujuan asasi penciptaan makhluk yang telah ditentukan oleh Allah

SWT, yaitu mengabdi diri kepada-Nya. Perhatikan firman Allah yang berikut :

“Dan Aku tidak mencipta jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku,” (Surah Adz-Dzaariyat : 56).

Jadi, menurut Islam, peradaban besar adalah peradaban yang menciptakan

sekitaran yang sesuai secara politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kebendaan,

dan dapat membuat rakyatnya mengamalkan perintah-perintah Allah dalam semua

aktivitinya. Ataupun dalam ungkapan Dr Yusuf Al-Qardhawi, peradaban yang

memerhatikan aspek material dan spiritual; idealistik dan realistik; rabbani dan

insani; bermoral dan membina; yang memperlihatkan aspek individu dan sosial,

sekaligus peradaban yang seimbang dan sederhana.

Walau baagaimanapun majunya suatu peradaban dalam sains, teknologi,

pembinaan, ekonomi ataupun bagaimana jauhnya peradaban itu meraih kemajuan

material, dalam pandangan Islam, ia tetap ketinggalan dan “terbelakang” kalau ia

tidak menyediakan persekitaran yang sesuai untuk pengabdian diri kepada Allah

dan untuk mengamalkan ajaran-ajaran-Nya.

Page 10: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Peradaban Islam sendiri telah melalui beberapa tahap. Sebahagian besar

pencapaian materialnya tidak berlaku pada tempoh-tempoh awal.

Namun, perilaku tempoh awal jelas lebih bertepatan dengan ajaran-ajaran syariat.

Rasulullah SAW sendiri menegaskan hal ini dalam sabdanya, “Sebaik-baik

generasi adalah generasiku, lalu setelah mereka dan generasi setelah itu.”

Perlu ditegaskan yang seluruh perbincangan tentang tempoh masa dalam

sejarah Islam harus dinilai dari sudut pandang Islam itu sendiri. Berbagai kajian

yang dilakukan akhir-akhir ini mengungkap yang pemahaman kita tentang masa-

masa tertentu mungkin berubah secara ketara kalau tempoh masa itu dikaji

semula, sebagaimana yang terjadi pada kedaulah Utsmaniya ketika aliran sejarah

mereka dikaji semua oleh 400 ahli sejarah Islam.

Dengan mengkaji semula sejarah yang ada, kita dapat mengungkap fakta-

fakta yang salah dan menyesatkan tentang sejarah kita. Mungkin juga akan

berlaku perubahan pandangan dan pemahaman kita terhadap periode Umayyah an

Abbasiyah, serta periode berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari tulisan diatas kami menawarkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian sejarah islam?

2. Ada berapakah periodesasi sejarah islam?

3. Peristiwa apasaja yang terjadi dalam masing-masing sejarah islam?

Page 11: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

1.3 Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam.

2. Penulis ingin mengetahui perjalanan sejarah islam dari zaman terdahulu

hingga saat ini.

3. Penulis ingin mengetahui apa perbedaan sejarah terdahulu dengan sejarah

saat ini.

Page 12: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sejarah Islam

Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh dan sirah, atau dalam

bahasa Inggris disebut history. Dari segi bahasa, al-tarikh berarti ketentuan masa

atau waktu, sedang „Ilmu Tarikh‟ ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa atau

kejadian-kejadian, masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab

terjadinya peristiwa tersebut.

Sedangkan menurut pengertian istilah, al-tarikh berarti; ‟‟sejumlah

keadaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar

terjadi pada diri individu atau masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada

kenyataan-kenyataan alam dan manusia‟‟.

Dalam bahasa Indonesia sejarah berarti: silsilah; asal-usul (keturunan);

kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Sedangkan

Ilmu Sejarah adalah ‟‟pengetahuan atau uraian peristiwa-peristiwa dan kejadian-

kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau‟‟.

Menurut Ibnu Khaldun, sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman

peristiwa masa lampau, tetapi juga penalaran kritias untuk menemukan kebenaran

suatu peristiwa masa lampau. Dengan demikian unsur penting dalam sejarah

adalah adanya objek peristiwa (who), adanya batas waktu (when), yaitu masa

lampau, adanya pelaku (who), yaitu manusia, tempatnya (where), latar

belakangnya (whay), dan daya kritis dari peneliti sejarah.

Dari pengertian demikian kita dapat mengatakan bahwa yang dimaksud

sejarah Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-

sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan pertumbuhan dan

perkembangan agama Islam dalam berbagai aspek.

Page 13: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

2.2 Sejarah Islam

2.2.1 Masa Pra Islam

1. Sistem Politik Dan Kemasyarakatan

a. Kondisi Politik

Bangsa Arab sebelum islam, hidup bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan

berdiri sendiri-sendiri. Satu sama lain kadang-kadang saling bermusuhan. Mereka

tidak mengenal rasa ikatan nasional. Yang ada pada mereka hanyalah ikatan

kabilah. Dasar hubungan dalam kabilah itu ialah pertalian darah. Rasa asyabiyah

(kesukuan) amat kuat dan mendalam pada mereka, sehingga bila mana terjadi

salah seorang di antara mereka teraniaya maka seluruh anggota-anggota kabilah

itu akan bangkit membelanya. Semboyan mereka “ Tolong saudaramu, baik dia

menganiaya atau dianiaya “. Kabilah adalah sebuah pemerintahan kecil yang asas

eksistensi politiknya adalah kesatuan fanatisme, adanya manfaat secara timbal

balik untuk menjaga daerah dan menghadang musuh dari luar kabilah. Kedudukan

pemimpin kabilah ditengah kaumnya, seperti halnya seorang raja.

Kekuasaan yang berlaku saat itu adalah system dictator. Banyak hak yang

terabaikan. Rakyat bisa diumpamakan sebagai ladang yang harus mendatangkan

hasil dan memberikan pendapatan bagi pemerintah. Lalu para pemimpin

menggunakan kekayaan itu untuk foya-foya mengumbar syahwat, bersenang-

senang, memenuhi kesenangan dan kesewenangannya. Sedangkan rakyat dengan

kebutaan semakin terpuruk dan dilingkupi kezhaliman dari segala sisi. Rakyat

hanya bisa merintih dan mengeluh, ditekan dan mendapatkan penyiksaan dengan

sikap harus diam, tanpa mengadakan perlawanan sedikitpun.

Page 14: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

b. Kondisi Masyarakat

Pada waktu itu keadaan masyarakat sangat memprihatinkan. Para wanita

dan laki-laki begitu bebas bergaul, malah untuk berhubungan yang lebih dalam

pun tidak ada batasan. Yang lebih parah lagi, wanita bisa bercampur dengan lima

orang atau lebih laki-laki sekaligus. Hal itu dinamakan hubungan poliandri.

Perzinahan mewarnai setiap lapisan masyarakat. Semasa itu, perzinahan tidak

dianggap aib yang mengotori keturunan.

Banyak hubungan antara wanita dan laki-laki yang diluar kewajaran, di antaranya

seperti :

1. Pernikahan secara spontan, seorang laki-laki mengajukan lamaran kepada

laki-laki lain yang menjadi wali wanita, lalu dia bisa menikahinya setelah

menyerahkan mas kawin seketika itu pula.

2. Para laki-laki bisa mendatangi wanita sekehendak hatinya. Yang disebut

wanita pelacur.

3. Pernikahan Istibdha‟, seorang laki-laki menyuruh istrinya bercampur

kepada laki-laki lain hingga mendapat kejelasan bahwa istrinya hamil.

Lalu sang suami mengambil istrinya kembali bila menghendaki, karena

sang suami menghendaki kelahiran seorang anak yang pintar dan baik.

Banyak lagi hal-hal yang menyangkut hubungan wanita dengan laki-laki

yang diluar kewajaran. Ada pula kebiasaan diantara mereka yang mengubur

hidup-hidup anak perempuannya, karena takut aib dan karena kemunafikan. Atau

ada juga yang membunuh anak laki-lakinya, karena takut miskin dan lapar.

Secara garis besar, kondisi masyarakat mereka bisa dikatakan lemah dan

buta. Kebodohan mewarnai segala aspek kehidupan, khurafat tidak bisa

dilepaskan, manusia hidup layaknya binatang. Wanita diperjual-belikan dan

kadang-kadang diperlakukan layaknya benda mati.

Page 15: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Hubungan ditengah umat sangat rapuh dan gudang-gudang pemegang

kekuasaan dipenuhi kekayaan yang berasal dari rakyat, atau sesekali rakyat

dibutuhkan untuk menghadang serangan musuh. Dalam buku karangan Tim

penyusun Studi Islam IAIN SUPEL dijelaskan ”Bangsa Arab tidak menemukan

nilai-nilai kemanusiaan, menyembah berhala, membunuh anak dengan dalih

kemuliyaan dan kesucian, memusnahkan harta kekayaan dengan perjudian, dan

membangkitkan di antara mereka dengan alasan harga diri dan kepahlawanan ”.

2. Sistem Kepercayaan Dan Kebudayaan

Kepercayaan bangsa Arab sebelum lahirnya Islam, mayoritas mengikuti

dakwah Isma‟il Alaihis-Salam, yaitu menyeru kepada agama bapaknya Ibrahim

Alaihis-Salam yang intinya menyeru menyembah Allah, mengesakan-Nya, dan

memeluk agama-Nya.

Waktu terus bergulir sekian lama, hingga banyak diantara mereka yang

melalaikan ajaran yang pernah disampaikan kepada mereka. Sekalipun begitu

masih ada sisa-sisa tauhid dan beberapa syiar dari agama Ibrahim, hingga muncul

Amr Bin Luhay, (Pemimpin Bani Khuza‟ah). Dia tumbuh sebagai orang yang

dikenal baik, mengeluarkan shadaqah dan respek terhadap urusan-urusan agama,

sehingga semua orang mencintainya dan hampir-hampir mereka menganggapnya

sebagai ulama besar dan wali yang disegani, kemudian Amr Bin Luhay

mengadakan perjalanan ke Syam. Disana dia melihat penduduk Syam menyembah

berhala. Ia menganggap hal itu sebagai sesuatu yang baik dan benar. Sebab

menurutnya, Syam adalah tempat para Rasul dan kitab. Maka dia pulang sambil

membawa HUBAL dan meletakkannya di Ka‟bah. Setelah itu dia mengajak

penduduk Mekkah untuk membuat persekutuan terhadap Allah. Orang orang

Hijaz pun banyak yang mengikuti penduduk Mekkah, karena mereka dianggap

sebagai pengawas Ka‟bah dan penduduk tanah suci.

Page 16: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Setelah itu, kemusyrikan semakin merebak dan berhala-berhala yang lebih

kecil bertebaran disetiap tempat di Hijaz. Dr. Badri Yatim, dalam bukunya

dijelaskan “di masa Jahiliyah, sekitar Ka‟bah terdapat 360 berhala mengelilingi

berhala utama” . Yang menjadi fenomena terbesar dari kemusyrikan bangsa Arab

kala itu yakni mereka menganggap dirinya berada pada agama Ibrahim.

Ada beberapa contoh tradisi dan penyembahan berhala yang mereka lakukan,

seperti :

1. Mereka mengelilingi berhala dan mendatanginya, berkomat-kamit

dihadapannya, meminta pertolongan tatkala kesulitan, berdo‟a untuk

memenuhi kebutuhan, dengan penuh keyakinan bahwa berhala-berhala itu

bisa memberikan syafaat disisi Allah dan mewujudkan apa yang mereka

kehendaki.

2. Mereka menunaikan Haji dan Thawaf disekeliling berhala, merunduk dan

bersujud dihadapannya.

3. Mereka mengorbankan hewan sembelihan demi berhala dan menyebut

namanya.

Banyak lagi tradisi penyembahan yang mereka lakukan terhadap berhala-

berhalanya, berbagai macam yang mereka perbuat demi keyakinan mereka pada

saat itu.

Sekalipun masyarakat Arab jahiliyah seperti itu, toh masih ada sisa-sisa

dari agama Ibrahim dan mereka sama sekali tidak meninggalkannya, seperti

pengagungan terhadap ka‟bah, thawaf disekelilingnya, haji, umrah, Wufuq di

Arafah dan Muzdalifah. Memang ada hal-hal baru dalam pelaksanaannya.

Semua agama dan tradisi Bangsa Arab pada masa itu, keadaan para pemeluk dan

masyarakatnya sama dengan keadaan orang-orang Musyrik. Musyrik hati,

kepercayaan, tradisi dan kebiasaan mereka hampir serupa.

Page 17: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

2.2.2 Sejarah Pra Islam Di Asia Tenggara

Menurut Para Ahli Masyarakat orang Melayu datang ke wilayah Asia

Tenggara dapat digolongkan kepada :

1. Proto melayu (melayu pertama atau melayu tua) datang lebih awal sekitar

3000 – 2500 SM. Mereka umumnya generasi yang masih mempertahankan

paham animisme dan dinamisme.

2. Deutro melayu (melayu gelombang kedua atau melayu muda), mereka

datang dari dataran Asia menuju ke berbagai penjuru Asia Tenggara

dimulai kira-kira 300 - 250 SM.

Sehingga ketika datang dan berbaur dengan suku-suku lain di wilayah yang

baru dihuni suku terakhir ini mudah menyesuaikan diri dengan kebudayaan baru

yang berkembang saat itu, termasuk ketika kedatangan penyebar agama Hindu,

Buddha, dan Islam.

Perkembangan agama Buddha pesat ketika dimotori oleh lahirnya kerajaan

Melayu terbesar yaitu Sriwijaya di Sumatra sekitar abad ke-7 – 11M. Pengaruh

kebudayaan Hindu-Buddha lewat bahasa Sansekerta ke dalam bahasa dan budaya

masyarakat melayu begitu banyak, karena berlangsung selama 500 tahun.

Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa juga punya andil besar dalam

mengembangkan dua agama tersebut (lebih khusus Hindu), sehingga mampu

menyatukan wilayah Nusantra dalam satu kekuasaan. Tidak heran bila agama

Hindu-Buddha berkembang ke sebahagian besar penjuru Nusantara.

Memasuki abad ke-12 M, kerajaan Sriwijaya mulai surut, bila dilihat dari

sudut ekonomi dan politik. Hal ini diperburuk dengan lahirnya Kerajaan Singosari

(di Jawa) melakukan ekspedisi Pamalayu (1275 M).

Keadaan ini mendorong daerah-daerah di bawah kekuasaan Sriwijaya

melepaskan diri dari pusat kekuasaan, sehingga pusat perdagangan berpindah,

yaitu semakin berkembang di perairan Malaka.Van Leur menegaskan,

berdasarkan hasil perjalanan Sulaiman dan Marcopolo, diperkirakan sejak tahun

Page 18: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

674 M ada koloni Aran yang sudah berdagang ke Barat Laut Sumatera. Meskipun

jalinan dagang sudah terjadi jauh setelah Islam lahir, namun menurut Taufik

Abdullah belum ada bukti bahwa penduduk pribumi yang disinggahi pedagang

muslim itu telah memeluk agama Islam, dan kelompok yang beragama Islam

masih dari pedagang muslim pendatang yang menunggu musim pelayaran tiba.

Pembawa ajaran Islam ke Wilayah Nusantara adalah terdiri dari para

pedagang dan para sufi. Kemudian mereka berinteraksi dengan penduduk pribumi

dalam jangka pendek (sambil menunggu musim pelayaran) untuk berpindah ke

negara asal atau negara lain. Dalam jangka panjang saudagar yang pernah datang

ke nusantara atau yang belum mulai bermukim bahkan melangsungkan

perkahwinan dengan penduduk pribumi. Dari perkahwinan ini lahir komunitas

baru, terutama di pesisir-pesisir pantai.

Anthony Reid menyebutkan ada beberapa faktor penting yang menyebabkan

terjadinya konversi massal masyarakat melayu kepada Islam pada masa

perdagangan, yaitu :

1. Portabilitas sistem keimanan islam. Sebelum kedatangan Islam, sistem

kepercayaan lokal, yang berpusat pada penyembahan arwah nenek

moyang, tidaklah portable, tidak siap pakai dimana pun, tidak berlaku

dalam semua kondisi.

2. Asosiasi Islam dengan kekayaan. Bisa dipastikan, masyarakat lokal di

wilayah melayu pertama kali bertemu dan berinteraksi dengan orang

muslim pendatang di wilayah pesisir atau pelabuhan. Mereka adalah

pedagang-pedagang muslim yang kaya raya.

Al-attas merangkum beberapa teori yang diajukan oleh sarjana barat tentang

cepatnya Islam diterima di kawasan asia tenggara, teori-teori itu dapat dirumuskan

sebagai berikut:

a. Faktor perdagangan membawa Islam ke kepulauan ini.

b. Faktor pedagang-pedagang, pegawai-pegawai yang kawin dengan

penduduk lokal (bukan Islam), faktor ini dipandang lebih mudah

terjadinya proses pengislaman di kalangan masyarakat.

Page 19: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

c. Faktor permusuhan antara orang-orang Islam dengan Kristen yang

mempercepat penyebaran islam, terutama pada abad ke-15 dan ke-

17.

d. Faktor politik yang dianggap sebagai motif dan mudahnya

penyebaran islam.

e. Faktor penghargaan nilai ideologi Islam dianggap lebih rasional

bagi memeluknya.

"Islam datang" ke Asia Tenggara menurut S.M.N. Al-Attas, Fattimi,

Hasyimi, dan Hamka pada abad ke-7 dan 8 M. "Islam berkembang" abad ke 13 M

ke sebahagian wilayah nusantara. Sedangkan "Islam menjadi kekuatan politik"

memasuki pada abad ke-15 M setelah tumbangnya kerajaan Sriwijaya dan

Majapahit.

1. Pra-Islam di Indonesia

Ketika Funan jatuh di bawah Khmer aturan, perdagangan Indocina diambil

oleh negara lain. Yang di lokasi yang terbaik adalah Sriwijaya, di pantai tenggara

Sumatera dekat baik Malaka dan selat Sunda. Mungkin ada sebagai kerajaan

sebelum runtuhnya Funan, tetapi catatan pertama menyebutkan bahwa Sriwijaya

adalah buku harian perjalanan I-ching, seorang peziarah Budha Cina yang

dikunjungi di 671 dan memuji modal, Palembang, untuk 1.000 yang rahib dan

sebuah perpustakaan yang sangat baik dari teks-teks suci.

Seratus tahun kemudian Sriwijaya tidak hanya memerintah Sumatera tetapi

juga semenanjung Melayu dan Jawa Barat, memberikan kontrol hampir penuh

atas perdagangan Indocina. Dan dengan pertumbuhan negara-negara baru yang

kuat bersemangat untuk berdagang dengan satu sama lain (Dinasti Tang dari Cina

dan kekhalifahan Islam di Timur Tengah), Sriwijaya bisa berharap untuk masa

depan yang sejahtera.

Page 20: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Sriwijaya tidak pernah lupa bahwa kemakmurannya berasal dari luar negeri.

Para Srivijayans menyimpan ramah Cina dengan diplomasi, mengirimkan

pedagang ke pengadilan Cina dalam kedok pengikut menawarkan upeti. Untuk

menambah penghasilan mereka sebagai perantara, industri lokal dikembangkan di

lada, nipah tikar, kulit penyu, lilin lebah, kayu aromatik, dan kamper. Orang

Asli(Hutan Rakyat) dipekerjakan untuk mengumpulkan kayu dan menemukan

pohon-pohon sakit yang merupakan sumber dari kapur barus, dan para bajak laut

Malaka (Orang Laut atau Orang Laut) direkrut ke dalam angkatan laut Srivijayan,

untuk membela selat bukan menjarah mereka. Semua pengikut mereka dan

sekutu, di darat dan laut, diajarkan bahwa raja-raja Srivijayan adalah anak-anak

para dewa, dan bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menjatuhkan siapa pun

bersalah atas pengkhianatan. Ide ini segera menjadi begitu luas bahwa hamba raja

rutin melakukan bunuh diri saat kematiannya.

Meskipun semua ini, Sriwijaya memang harus menghadapi persaingan dan

pesaing paling agresif adalah kerajaan Mataram, di tengah dan timur Jawa. Raja

pertama Mataram penting adalah Sanjaya (732-750), yang berangkat dengan

armadanya untuk menyerang setiap orang dalam jangkauan, termasuk Sriwijaya,

Chenla, dan bahkan Cina. Pada awalnya Srivijayans tidak bisa menahan ancaman

ini, tapi beberapa tahun kemudian sebuah dinasti kedua, Sailendras, muncul di

Jawa.Karena Sailendras adalah umat Buddha, sementara Sanjaya dan

penggantinya adalah orang Hindu, Sriwijaya dan Sailendras dengan cepat menjadi

teman. Para Sailendras mungkin menerima bantuan dari Sriwijaya ketika mereka

menggulingkan saingan mereka di 775. Kemudian penguasa baru Sriwijaya dan

Mataram disemen hubungan baik dengan perjanjian dan pernikahan kerajaan.

Dengan 860 penguasa Sriwijaya juga sebuah Sailendra, boasting leluhur Jawa.

Sedangkan Sriwijaya bergantung pada perdagangan karena kekayaan,

Mataram adalah masyarakat yang berorientasi pertanian. Raja yang menunjukkan

pengabdian mereka kepada agama Buddha dengan membangun Candi Borobudur

di tengah Jawa. Besar dengan ukuran apa pun, Borobudur adalah lima-lapis

langkah piramida yang berisi dua juta kaki kubik batu, 73 berbentuk lonceng kuil

Page 21: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

("stupa"), dan 1460 bas-relief. Sriwijaya, sebaliknya, begitu sibuk dengan

perdagangan yang tidak dibangun monumen abadi apapun.

Borobudur tidak dimaksudkan untuk menjadi tempat ibadah, tetapi panduan

untuk pencerahan. Terjadi di sekitar tepi pada setiap tingkat adalah jalur cekung,

berjajar di kedua sisi dengan relief menampilkan adegan dari kehidupan Sang

Buddha. Setiap tahap lanjut, Sang Buddha menjadi kurang terlibat dengan hal-hal

dari dunia ini. Para peziarah yang mengikuti semua lima koridor (jalan kaki 3-mil)

muncul pada platform terbuka ke langit, meninggalkan bumi di belakang. Pada

platform ini tiga platform yang lebih kecil, lingkaran untuk mewakili

kesempurnaan. Ini adalah tempat stupa berdiri; tempat suci masing-masing berisi

gambar Buddha, sebagian tertutup oleh layar batu karena seorang manusia hanya

dapat setengah memahami Buddha. Kuil tertinggi dan terbesar memiliki dinding

yang solid, karena gambar bagian dalam berada di luar pemahaman manusia.

Meskipun semua upaya ini, pengabdian kepada Sang Buddha berada di jalan

keluar, sama seperti di Champa, Kamboja, dan pasca Gupta India. Dengan 850

penguasa Sailendra Mataram telah masuk sekte Saivite agama Hindu, yang

mengajarkan bahwa raja adalah sebuah avatar atau inkarnasi hidup dari dewa

Siwa, dan mereka mulai membangun kuil Hindu untuk mencocokkan Borobudur,

50 mil jauhnya. Karena Srivijayans masih Budha, aliansi didinginkan. Ketika

Mataram digulingkan oleh saingan, pangeran dari Kediri (sebuah kota dekat

Mataram), di 928, orang Jawa kembali ke kebiasaan lama mereka merampok.

Hubungan melakukannya bermusuhan menjadi duta Srivijayan yang pergi ke Cina

pada 992, memohon bantuan terhadap para bajak laut Jawa. Orang Cina menolak

untuk campur tangan.

Lebih banyak masalah yang akan terjadi. Pelanggan utama Sriwijaya, Cina

dan Khilafah Abbasiyah, pergi ke potongan pada abad kesepuluh awal,

menyebabkan kemerosotan ekonomi. Kemudian pada tahun 1030 datanglah

serangan yang menghancurkan dari Kekaisaran Chola dari India selatan; Sriwijaya

dipaksa untuk membayar upeti kepada Cholas sampai 1190. Ada beberapa

pemulihan dalam 12-awal abad 13, namun negara itu tidak pernah makmur cara

sebelumnya. The Laut Orangmenjadi bajak laut lagi, karena mereka tidak bisa lagi

Page 22: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

membuat hidup jujur. Akhirnya datang beberapa saat setelah 1230, ketika

Sriwijaya kehilangan kendali atas sangat penting saluran air. Tidak ada rincian

yang tersedia, tetapi ketika Marco Polo mengunjungi Sumatera pada tahun 1292,

ia menemukan pulau dibagi menjadi delapan negara bagian, tidak satupun dari

mereka yang mengaku sebagai kerajaan perdagangan kuno.

Sementara Jawa mengalami masalah sendiri. Pada 1016 Kediri hancur, tidak

ada rincian yang tersedia untuk menggambarkan apa yang terjadi, tetapi sebuah

prasasti yang ditulis dalam 1041 menyebutnya "penghancuran dunia." Kerajaan

ini dipulihkan oleh anak mertua raja mati Airlangga, tetapi kemudian ia membuka

kancing prestasinya dengan membagi kerajaannya di antara dua putranya agar

mereka bertengkar atas takhta tunggal. Hampir dua abad perselisihan diikuti.

Kondisi mulai membaik akhirnya ketika seorang petualang bernama Arok

menggulingkan Kediri pangeran terakhir di 1222, mendirikan sebuah kerajaan

baru bernama Singosari. Pada saat ini kekosongan politik dan ekonomi ada di

Indonesia, dan Jawa baru raja bersemangat mengisinya. Para Singosari paling kuat

raja, Kertanagara (1268-1292), dikenakan kekuasaannya di pulau-pulau terdekat:

Madura, Bali, Sunda kecil, dan bagian selatan Sumatera. Tapi ia pergi terlalu jauh

dalam 1289, ketika ia dianiaya utusan Kubilai Khan, yang datang dari China

untuk menuntut penyerahan ke Kekaisaran Mongol. Bangsa Mongol mengadakan

ekspedisi menghukum, tetapi Kertanagara tewas akibat pemberontak Kediri,

Jayakatwang, sebelum mereka tiba.

Jayakatwang pada gilirannya dengan cepat dilemparkan oleh Kertanagara

itu anak mertua, Kertarajasa, yang digunakan bangsa Mongol untuk mengalahkan

Jayakatwang dan kemudian berbalik melawan mereka dan membawa mereka

kembali ke laut. Sebuah ibu kota baru didirikan di Majapahit. Raja baru

menghabiskan sisa pemerintahannya meletakkan pemberontakan, dengan bantuan

seorang jenderal halus bernama Gajah Mada.

Pemerintahannya pun berakhir terlalu cepat, namun ketika ia mengambil

istri Gajah Mada dan memasukkannya ke dalam harem-nya, waktu berikutnya raja

membutuhkan sebuah Gajah Mada operasi memastikan para dokter memotong

terlalu dalam. Gajah Mada adalah perdana menteri pada masa pemerintahan putri

Page 23: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Kertarajasa itu (1329-1350), dan dalam tahun-tahun ini Majapahit menjadi pusat

kerajaan. Para sejarawan telah memperdebatkan sejauh mana sebenarnya dari

kerajaan Majapahit, beberapa mengatakan itu mencakup seluruh modern

Indonesia dan Malaysia, sementara yang lain mengatakan itu hanya memerintah

pulau penting yang secara langsung (Jawa, Madura, dan Bali?) Dan hanya

didominasi laut sekitar sisanya.

Masa pemerintahan Hayam Wuruk itu (1350-1389) adalah periode paling

mulia dalam sejarah Jawa, sebagian berkat kekuatan di balik tahta, Gajah Mada.

Sebagian besar pemerintahan Hayam Wuruk adalah masa damai dan

pengembangan budaya, tetapi dimulai dengan kejadian dramatis. Pada 1351

Hayam Wuruk tanya raja yang masih independen Sunda untuk anak perempuan

untuk menikah.Senang pada prospek untuk menjadi ayah mertuanya untuk raja

Indonesia yang paling kuat, raja setuju. Dia datang dengan sang putri dan

rombongan indah ke kota Jawa bernama Bubat, dimana kedua raja sepakat untuk

menikah. Tapi Gajah Mada tidak menyetujui pernikahan. Sebelum itu terjadi, ia

turun tangan dan mengatakan kepada raja Sunda bahwa pengantin wanita bukan

obyek dari sebuah aliansi politik, tapi sebuah objek dari penghormatan yang

diberikan oleh pengikut-Nya untuk tuan.Menyadari bahwa ia telah rapi

terperangkap, raja mencoba untuk mundur dari pernikahan dengan bantuan

penjaga, tapi penjaga Majapahit disiapkan untuk ini. Raja Sunda dan rombongan

telah dikalahkan dan dibunuh. Catatan ada yang memberitahu kita apakah

pengantin wanita hidup melalui pembantaian itu untuk mengambil bagian dalam

pernikahan.

The "pertumpahan darah Bubat" berakhir masa penaklukan. Hayam Wuruk

mengabdikan sisa pemerintahannya untuk membangun kuil baru, sebagai bukti

bahwa periode sejarah yang baru telah dimulai. Gajah Mada menyewa seorang

penyair bernama Prapanca untuk menulis sebuah puisi epik, yang

Nagarakertagama, dalam pujian dari "pembangun kerajaan-disalahpahami." Selain

itu, Gajah Mada terus sibuk dengan kegiatan lain begitu banyak bahwa ketika ia

meninggal pada 1364, sebuah dewan negara memutuskan bahwa tidak ada yang

bisa menggantikannya, dan dibagi di antara fungsi empat menteri. Jawa

Page 24: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

menikmati hubungan perdagangan dan baik dengan setiap bagian dari Timur Jauh

kecuali Sumatera, yang meluncurkan pemberontakan berumur pendek untuk

mengembalikan Sriwijaya tahun 1377.

Jawa segera dihancurkan pemberontakan itu, tetapi kemudian menurun

drastis. Hayam Wuruk meninggalkan anak tidak dengan ratu, jadi dia dibagi Jawa

antara kedua anak selir. Seperti bisa diduga, perang saudara pecah di antara

mereka, dan kesatuan tidak dikembalikan sampai 1406. Di Sumatera bajak laut

Cina bernama Liang Daoming mengambil Palembang dan membuat markasnya

operasi, merampok pengiriman lokal sampai armada China datang dan dihapus dia

di 1407. Orang Cina dikembalikan Palembang Majapahit, tetapi menurut catatan

mereka sendiri kekaisaran sekarang ada dalam nama saja. Hampir tidak ada

catatan ada untuk memberitahu kami tentang sejarah Indonesia di abad 15, tapi

apa yang kita miliki menunjukkan bahwa ada pertikaian sipil di pemerintahan

setiap. Tradisi Jawa menegaskan bahwa Muslim menguasai seluruh Jawa pada

tahun 1478, tapi ini tidak sepenuhnya benar; prasasti menyebutkan seorang Hindu

raja bernama Ranavijaya hingga akhir 1486. Ketika Portugis tiba di daerah

tersebut, mereka menulis bahwa pantai Jawa memiliki sejumlah kecil negara

Muslim, sementara kafir bernama Pateudra (Pati Udara?) Memutuskan interior.

Pemerintahan Pateudra berakhir pada 1518 ketika ia digulingkan oleh sultan dekat

(atau 1527?), Dan dengan hal pra-Islam sejarah Indonesia berakhir. Budaya

Majapahit, namun, masih hidup di Bali, sebuah pulau dari tradisi kuno dalam

lautan Islam.

Page 25: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

2.2.3 Islam Masa Klasik (650-1250 M)

Periode klasik bermula ketika Nabi Muhammad SAW. di utus Tuhan

menjadi Rasul. Namun adapula yang berpendapat bahwa periode ini ditandai oleh

peristiwa Hijrah Rasulallah SAW. ke Madinah (16 Juli, 622M) karena pada saat di

Madinah inilah Eksistensi pemerintahan Islam diakui .

1. Sebelum Masa Kerasulan

Nabi Muhammad SAW adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah yang

kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Nabi Muhammad lahir dari keluarga

terhormat yang relatif miskin. Ayahnya bernama Abdullah anak Abdul Muthallib,

seorang kepala suku Quraisy yang besar pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah

binti Wahab dari bani Zuhrah. Nabi lahir pada tanggal 12 Rabiul awal tahun

Gajah (20 april 571 M).

Muhammad lahir dalam keadan yatim karena ayahnya Abdullah,

meninggal dunia tiga bulan setelah dia menikahi Aminah. Muhammad kemudian

diserahkan kepada ibu pengasuh , Halimah Sa‟diyah, sampai umur empat tahun.

Setelah itu kurang lebih dua tahun dia berada dalam asuhan ibu kandungnya.

Ketika berusia enam tahun , dia menjadi yatim piatu. Seakan-akan Allah ingin

melaksanakan sendiri pendidikan Muhammad, orang yang dipersiapkan

membawa risalah-Nya yang terahir.

Setelah Aminah meninggal, Abdul Muthalib mengambil alih tanggung

jawab merawat Muhammad. Namun dua tahun kemudian Abdul Muthalib

meninggal dunia karena renta. Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada

pamannya, Abu Thalib. Seperti Abdul Muthalib dia sangat disegani dan dihormati

orang Quraisy dan penduduk Mekah secara keseluruhan.

Pada usia yang ke duapuluh lima, Muhammad berangkat ke Syiria

membawa barang dagangan saudagar wanita kaya raya yang telah lama menjanda,

Khadijah. Dalam perdagangan ini, Muhammad memperoleh laba besar. Khadijah

kemudian melamarnya. Lamaran itu diterima dan perkawinan segera

Page 26: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

dilaksanakan. Ketika itu Muhammad berusia 25 tahun dan Khadijah berusia 40

tahun. .

2. Masa Kerasulan

Ketika Nabi Muhammad SAW genap berusia empat puluh tahun,

datanglah malaikat Jibril dengan membawa nubuwwah (lisensi kenabian) ,

Berdasarkan kesepakatan ahli sejarah, peristiwa penting ini terjadi pada hari senin

tanggal 17 Ramadhan yang bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Pada asat

itu beliau sedang bertahannuts di gua Hira.

Pada saat itu , di dalam gua , beliau didatangi oleh seorang malaikat yang

berkata kepadanya, “Bacalah!” Beliau lalu menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”

Jibril memgang merangkul Nabi hingga nafasnya sesak. Kemudian Jibril

melepaskan rangkulannya seraya berkata lagi ”Bacalah!” Nabi masih menjawab

“Saya tidak bias membaca”. Lalu kejadian itu berulang. Jibril merangkul Nabi lagi

sekeras-kerasnya hingga yang ke tiga kalinya, kemudian melepaskannya. Lalu

berkata sebagaimana surat Al-Alaq 1-5. Dengan turunnya wahyu pertama itu,

berarti Muhammad telah dipilih Allah sebagai Nabi.

Rasulullah SAW melaksanakan tugas risalahnya selama 13 tahun di

Mekah dan 10 tahun di Madinah. Dalam periode Mekah ditempuh melalui tiga

tahap. Tahap pertama adalah dakwah secara diam-diam, tahap kedua adalah tahap

semi terbuka, tahap ketiga adalah dengan cara terang-terangan (secara terbuka)

sesuai dengan turunya Ayat 15 S. Al-Hijr. Ketika gerakan Rasulullah sudah mulai

meluas, orang-orang Quraisy terkejut dan marah. Mereka bangkit menentang

dakwah Raulullah dan dengan berbagai macam cara berusaha menghalang-

halanginya. Mnurut A.Syalabi ada beberapa faktor yang menyebabakan orang

Quraisy menentang da‟wah Rasulullah, di antaranya yaitu: Rasulullah

mengajarkan persamaan derajat diantara umat manusia. Hal ini berlawanan

dengan tradisi Arab Jahiliyah yang membeda-bedakan derajat manusia

berdasarkan kedudukan dan status social.

Page 27: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Kekejaman yang dilakukan oleh penduduk Mekah terhadap kaum

Muslimin, mendorong Nabi Muhammad untuk mengungsikan sahabat-sahabatnya

keluar Mekah. Nabi menetapkan Habsyah (Ethiopia) sebagai negri tempat

pengungsian,. Dipiihnya Habsyi kerena, penguasa negri itu, terkenal adil dan

bijaksana.

Menguatnya posisi umat Islam memperkeras reaksi kaum musyrik

Quraisy. Mereka menempuh cara baru dengan melumpuhkan kekuatan Nabi yang

bersandar pada perlindungan Bani Hasyim. Cara yang ditempuh adalah

pemboikotan. Mereka mamutusakan segala bentuk hubungan dengan suku ini.

Tidak seorang penduduk Mekah pun diperkenanlkan melakukan hubungan jual

beli dengan Bani Hasyim. Persetujuan dibuat dalam bentuk piagam dan ditanda

tangani bersama dan disimpan di dalam Ka‟bah. Akibat dari boikot itu Bani

Hasyim menderita kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan yang tak ada

bandingannya .

Pemboikotan itu baru berhenti setelah beberapa pemimpin Quraisy

menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sungguh tindakan yang keterlaluan.

Setelah boikot dihentikan, Bani Hasyim seakan dapat bernafas kembali dan

pulang kerumah masing-masing.

3. Hijrah ke Yatsrib

Baru saja Kaum Muslimin melewati penderitaan, ternyata kekerasan yang

dilakukan oleh kaum Quraisy terhadap kaum Muslimin makin meningkat.

Menghadapi kenyataan ini Rasulullah menganjurkan para sahabatnya pindah ke

Yatsrib. Sejak kedatangan Rasululah, Yatsrib berubah namanya menjadi Madinah

al-Rasul (Kota Nabi) atau al –Madinah al-Munawara (Kota yang bercahaya).

Dalam istilah sekarang , kota ini cukup disebut Madinah saja.

Perang pertama yang sangat menentukan masa depan negara Islam adalah

Perang Badar, perang antara kaum Muslimin dengan orang musyrik Quraisy,

terjadi pada tanggal 8 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Perang ini kaum Muslimin

keluar sebagai pemenang. Bagi kaim Quraisy Mekah, kekalan mereka dalam

perang Badar merupakan pukulan berat.

Page 28: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Pada tahun 3H, mereka berangkat menuju Madinah, membawa tidak

kurang dari 3000 pasukan berkendaraan unta, dan 200 pasukan berkuda.

Nabi Muhammad menyongsong kedatangan mereka dengan pasukan

sekitar seribu orang. Namun ditengah perjalanan sekitar 300 orang Munafik

membelot dan kembali ke Madinah. Tepatnya di bukit Uhud, bebrapa kilometer

dari kota Madinah, kedua pasukan bertemu. Perang dahsyat pun berkobar. Perang

ini akhirnaya dimenangkan oleh kafir Quraisy, karena kelengahan pasukan Islam ,

tidak mematuhi perintah Nabi.

Peperangan demi perangan telah terlewati dan akhirnya Islam mencapai

kemenangan, hanya kabilah-kabilah yang terpencar-pencar yang belum menganut

Islam. Ketika pemuka-pemuka kabilah iru mengetahui, bahwa Mekah sudah

dikuasai kaum Muskim, mereka menyadari tidak mungkin ada lagi kekuatan yang

mampu memerangi kaum Muslimin. Oleh karena itu, sejak tahun 9 H para utusan

kabilah-kabilah Arab datang berbondong-bondong menghadap Rasulullah

menyatakan masuk Islam. Demikianlah Islam telah merata diseluruh Jazirah Arab

setelah Rasulullah berjuang lebih dari 20 tahun. Bangsa Arab yang sebelumnya

terpecah belah dan selalu bermusuhan, kini telah bersatu di bawah seorang

pemimpin dan bernaung di bawah satu panji, panji Islam.

4. Haji Wda’ dan Akhir Hayat Rasulallah

Pada tanggal 8 Dzulhijah yang disebut harin Tarwiyah Rasulullah beserta

rombongannya berangkat menuju Mina dan pada fajar hari berikutnya mereka

berangkat menuju Arafah. Tepat tengah hari di Arafah, beliau menyampaikan

pidato yang amat penting, yang ternyata merupakan pidatonya yang terhair

didepan khalayak yang berjumlah amat banyak, sehingga pidato itu pun dikenal

dengan khutbah al-wada‟i (pidato perpisahan). Beliau menyampaikan amanat dari

atas panggung unta dan meminta Rabi‟ah ibn Umayyah ibn Kholaf untuk

mengulang dengan keras setiap kalimat yang beliau ucapkan.

Page 29: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Setelah itu, Nabi Muhammad segera kembali ke Madinah. Beliau

mengatur organisasi masyarakat kabilah yang telah masuk Islam.Kira-kira tiga

bulan setelah Haji Wada‟, Rasulullah manderita demam beberapa hari.

Pada hari Senin 12 Rabi‟ul awal 11 H bertepatan dengan 8 Juni 632 M,

Rosulullah menghembuskan nafasnya yang terahir,dalam usia 63 tahun. Tidak ada

harta benda yang berarti yang di tinggalkan beliau untuk keluarganya, selain

pesan-pesan amat berharga yang kelak tetap hidup sepanjang sejarah.

5. Masa Al-Kulafa’ Al-Rosyidin

Setelah wafatnya Rasul, kepemimpinan umat Islam di tangan Khalifah

Abu Bakar al-Shiddiq, “lahir pada tahun 573 M. nama aslinya adalah Abdullah

bin Abu Kuhafah, lalu Ia mendapat gelar Al-Ashidiq setelah masuk islam.

Semenjak anak-anak Beliau adalah sesosok pribadi yang terkenal jujur, tulus,

penyayang, dan suka beramal” . Beliau adalah salah satu kepercayaan Rasul, yang

semasa beliau menjabat Khalifah juga Berhasil memperluas kawasan Islam,

“Beliau juga mempunyai jasa besar dalam mengumpulkan naskah-Naskah catatan

setiap Ayat-ayat Al-Qir‟an yang asalnya di tulis di pelepah-pelepah kurma, tulang,

batu tipis, dan kain atau kulit binatang, beliau wafat pada usia 63, (634 M/11H)” .

Umar bin al-Khattab (w. 644 M/23H) melanjutkan kepemimpinan Islam

setelah wafatnya Abu Bakar, Ia khalifah pertama yang dijuluki Amirul Mu‟minin.

Pada masa pemerintahanya beliau melakukan ekspansi ke Negeri Persia, Iraq,

palestina, Syiria hingga mencapai Mesir, “Umar merupakan Organisator tangguh”

. Khalifah Umar dibunuh oleh salah seorang Parsi, yaitu Abu Lukluk. Ketika iti

Khalifah Umar sedang melaksanakan Sholat Subuh dan menjadi Imam, beliau

baru saja mengangkat takbir ketika mendadak Abu Lukluk menikam dengan

sebilah pisau yang sebelumnya dibubuhi racun. Barisan sholat terdepan pun lantas

berhamburan keluar dan menikam beberapa orang yang mendekatinya. Korban

seluruhnya 13 orang Termasuk Khalifah Umar dan 7 orang diantaranya tewas dan

yang lainya luka-luka .

Page 30: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Usman bin Affan (w. 656 M/35H) terpilih sebagai Khalifah setelah masuk

sebagai salah seorang Anggota Formatur (Ahl Ashura) yang ditetapkjan umar

menjelang wafatnya. Pada masa pemerintahanya beliau berhasil menyusun satu

bentuk Al-Qur‟an menjadi suatu bacaan, yang sebelumnya memiliki banyak versi.

Pemerintahan Ustman Berhenti karena diberontak oleh kelompok-kelompok yang

merasa tidak puas dengan pemerintahannya sehingga terbunuhlah Ustman. Beliau

ditikam sebilah pisau dari belakang ketika sedang membaca Al-Qur‟an. Karena

alasan inilah disebut dengan Al-Bab Al-Maftuh (terbukanya pintu perang saudara)

Ali bin Abi Thalib, peristiwa pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin

Affan mengakibatkan kegentingan di seluruh dunia Islam. Pemberontak yang

waktu itu menguasai Madinah tidak mempunyai pilihan lain selain Ali bin Abi

Thalib sebagai khalifah, waktu itu Ali berusaha menolak, tetapi Zubair bin

Awwam dan Talhah bin Ubaidillah memaksa beliau, akhirnya Ali menerima bai'at

mereka dan Ali merupakan satu-satunya Khalifah yang dibai'at secara missal. Ali

bin Abi Thalib, seseorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer dan

strategi perang. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi

saat masa pemerintahannya yaitu perang Jamal.

Masa pemerintahan Abu Bakar hingga Ali disebut oleh para sejerawan

Islam sebagai masa Al-Khulafa‟ Al-Rasyidin. Setelah itu pemerintah menjadi

monarchi hereditis (Kerajaan turun-temurun).

6. Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah

Bani Umayyah (Banu Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah

kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah

dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya; serta dari 756 sampai 1031 di

Kordoba, Spanyol. Nama dinasti ini diambil dari nama tokoh Umayyah bin „Abd

asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah I.

Tiga Khalifah besar dinasti Mu‟awiyah yaitu; Mu‟awiyah, Abdul malik, dan

Hisyam, masing-masing dalam memerintah termasuk Administrator kelas satu.

Page 31: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

“Dinasti bani Umayyah mencapai puncak kejayaanya pada masa Al-Walid. Dan

mengalami keruntuhan pada masa Marwan Bin Muhammad.

Bani Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan kedua

Islam yang berkuasa di Bagdad (sekarang ibu kota Irak). Kekhalifahan ini

berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan

menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia.

Kekhalifahan ini naik kekuasaan setelah mengalahkan Bani Umayyah dari semua

kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah dibentuk oleh keturunan dari paman Nabi

Muhammad yang termuda, Abbas. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan

ibukota dari Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama dua abad, tetapi pelan-

pelan meredup setelah naiknya bangsa tentara-tentara Turki yang mereka bentuk,

Mamluk. Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan

dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang

sering disebut amir atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan

Umayyah yang melarikan diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada Aghlabid dan

Fatimiyah. Kejatuhan totalnya pada tahun 1258 disebabkan serangan bangsa

Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang menghancurkan Bagdad dan tak

menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan Bagdad.

2.2.4 Islam Masa Pertengahan (1250-1800)

A. Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan.

1. Dinasti Jengiskhan

Disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam dalam proses

penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskan dan

keturunannya serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol.

Bangsa Mongol ini berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang

dari Asia tengah sampai ke Siberia utara, Tibet selatan dan Manchuria barat serta

Turkistan timur. Mereka mempunyai watak yang kasar, suka berperang dan berani

Page 32: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

menghadapi maut untuk mencapai keinginannya. Jengiskhan menganut agama

Syamaniah, menyembah bintang-bintang dan sujud kepada Matahari yang sedang

terbit. Raja-raja keturunannya yang masih menganut agama Syamaniyah ialah

Hulagukhan sampai raja yang ke VI. Sedangkan mulai dari raja yang VII

(Mahmud Ghazan) sampai raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam. Dinasti

Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti Ilkhan, yaitu gelar yang diberikan kepada

Hulagukhan.

Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara

Asia kecil di barat dan India di timur. Kedatangannya ke dunia Islam diawali

dengan ditaklukkannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm

1219 M; kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M, Azarbaizan pada tahun 1223 M.

dan Saljuk di Asia kecil pada tahun 1243 M.Serangan ke Baghdad dilakukan oleh

Hulagukhan pada tahun 1258 M. Saat itu Khalipah Al Mu‟tashim menolak untuk

menyerah. Akhirnya kota Baghdad dikepung. Tanggal 10 Pebruari 1258 benteng

benteng kota ini dapat ditembus dan Baghdad dihancurkan. Khalipah dan

keluarganya serta sebagian besar dari penduduk dibunuh dengan dipancung secara

bergiliran. Beberapa dari anggota keluarga Bani Abbas dapat melarikan diri, dan

diantaranya ada yang ke Mesir dan menetap di sana. Kota Bagdad sendiri

dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui tentara

Mongolia tersebut. Dari Bagdad pasukan Mongolia menyebrangi sungai Eufrat

menuju Syria, kemudian melintasi Sinai. Pada tahun 1260 M. mereka berhasil

menduduki Nablus dan Gaza. Begitu pula daerah-daerah lain yang dilaluinya

dapat ditaklukkan kecuali Mesir.

Tentara Kerajaan Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dapat

memukul mundur pasukan Mongolia dalam sebuah pertempuran di „Ain Jalut

tanggal 13 September 1260 M. Demikianlah kondisi dunia arab, terutama

Baghdad dan sebagian besar derah-daerah kerajan Islam lainnya dikuasi oleh

bangsa Mongolia selama kurang lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti Ilkhan,

yang tentunya kehadiran mereka lebih banyak membawa kehancuran dan

kemunduran dunia Islam. Dari sekian banyak penguasa dinasti Ilkhan ada yang

peduli terhadap pembangunan kembali peradaban yang telah diahncurkannya itu.

Page 33: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Diantaranya adalah Mahmud Ghazan (683-703 /1295-1304), raja Ilkhan pertama

yang beragama Islam. Dia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra. Ia

amat menggemari kesenian terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan alam,

seperti astronomi, kimia, mineralogy, Metalurogi dan botani. Ia membangun

semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi untuk mazhab Syafi‟i dan

Hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.

Mahmud Ghazan diganti oleh Muhammad Khudabanda Uljeitu (1304-1317 M)

seorang penganut syi‟ah yang ekstrim. Ia mendirikan kota raja Sulthaniyah dekat

Zanjan. Pada masa pemerintahan Abu Sa‟id (1317-1335 M) pengganti Muhamad

Khudabanda, terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan

dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan sepeninggal

Abu Sa‟id menjadi terpecah belah. Masing-masing pecahan saling memerangi .

Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.

2. Dinasti Timur Lenk

Kedatangan Timur Lenk ke dunia Islam tidak kurang membawa

kehancuran , bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskan atrau Hulagukhan.

Berbeda dengan Jengiskan atau Hulagukhan yang masih menganut kepercayaan

Syamaniah, Timur Lenk ini sudah menganut agama “Islam”. Pada tanggal 10

April 1370 M. Timur Lenk memproklamirkan diri sebagai penguasa tunggal di

Tranxosiana. Ia berencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah

dikuasai oleh Jengiskhan.

Ia berkata : “Sebagaiamana hanya ada satu Tuhan di alam ini , maka di bumi

seharusnya hanya ada seorang raja.”Pada tahun 1381 M. ia menaklukkan

Khurasan, terus ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan. Di setiap negeri yang

ditaklukkannya ia mengadakan pembantaian besar-besaran terhadap siapa saja

yang menghalangi rencananya, misalnya di Afganistan ia membangun menara

yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut dengan batu dan tanah liat; Di Iran ia

membangun menara dari 70000 kepala manusia yang sudah dipisahkan dari

badannya; Di India ia membantai lebih dari 80000 tawanan; Di Sivas, Anatolia

Page 34: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

sekitar 4000 tentara Armenia dikubur hidup-hidup.Pada tahun 1401 M. ia

memasuki daerah Syria bagian utara. Tiga hari lamanya Aleppo dihancurleburkan.

Kepala dari 20000 penduduk dibuat Pyramid setinggi 10 hasta dan kelilingnya 20

hasta dengan wajah mayat menghadap ke luar. Banyak bangunan, seperti sekolah

dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin Zanky dari Ayyubi dihancurkan.

Hamah, Hom‟s dan Ba‟labaka berturut-turut jatuh ke tangannya. Demikian pula

Damaskus dikuasainya, sehingga masjid Umayah yang bersejarah mengalami

kerusakan berat. Setelah itu serangan diteruskan ke Baghdad, dan membantai

20000 penduduknya. Dari mayat-mayat tersebut ia membuat 120 menara sebagai

tanda kemenangan. Timur lenk berambisi juga untuk menguasai kerajaan Usmani

di Turki, karena kerajaan ini banyak menguasai daerah-daerah bekas imperium

Jengiskan dan Hulagukhan. Pada tahun 1402 M. terjadi pertempuran yang sangat

hebat di Ankara. Tentara Usmani mengalami kekalahan. Sultan Usmani

(Bayazid I) sendiri tertawan dan mati dalam tawanan. Setelah itu Timur Lenk

kembali ke Samarkhand. Ia berencana mengadakan invasi ke Cina, Namun di

tengah perjalanan ia menderita sakit yang membawa kepada kematiannya pada

usia 71 tahun.

Tepatnya tahun 1404 M. dan mayatnya di bawa ke samarkhand.

Sekalipun Timur Lenk ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi ia sempat

memperhatikan pengembangan Islam. Konon ia penganut Syi‟ah yang ta‟at dan

menyukai tarekat Naqsyabandiyah. Dalam setiap perjalanannya ia selalu

mengikutsertakan para ulama, sastrawan dan seniman. Ia sangat menghormati

para ulama.

Ketika ia berusaha menaklukkan Syria utara, ia menerima dengan hormat

sejarawan terkenal, Ibnu Khaldun yang diutus Sulthan Faraj untuk membicarakan

perdamaian. Kota Samarkhand diperkaya dengan bangunan-bangunan dan

masdjid yang megah dan indah.

Page 35: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

3. Kaum Mamluk di Mesir

Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara

Mongolia (Hulagukhan) ialah tentara Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di

Mesir dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277) sebagai Sulthan yang

terbesar dan termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti

Mamalik di Mesir. Dinasti Mamalik berkuasa sejak tahun 1250 M. menggantikan

dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun 1517 M. Karena dapat menghalau tentara

Hulagukhan, Mesir terhindar dari penghancuran, sebagaimana dialami di dunia

Islam lain yang ditaklukkan oleh Hulagu. Dinasti Mamalik ini mengalami

kemajuan diberbagai bidang. Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi

modal dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya. Banyak penguasa-

penguasa kecil menyatakan setia kepada dinasti ini. Dinasti ini juga dapat

melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam bidang ekonomi, ia

membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia, terutama setelah

kejatuhan Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat Kairo menjadi kota yang

sangat penting yang menghubungkan jalur perdagangan antara Laut merah dan

laut tengah dengan Eropah. Hasil pertanian juga meningkat.

Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-

ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara Mongolia. Karena itu ilmu-ilmu

banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran, astronomi, matematika,

dan ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu

Khalikan, Ibnu Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Di bidang astronomi dikenal nama

Nasir al-Din al –Tusi. Di bidang matematika Abu al Faraj al –„Ibry. Dalam bidang

kedokteran: Abu Hasan „Ali al-Nafis penemu susunan dan peredaran darah dalam

paru-paru manusia, Abdul Mun‟im al-Dimyathi seorang dokter hewan, dan al-

Razi, perintis psykoterapi.

Dalam bidang Opthalmologi dikenal nama Salah al-Din Ibnu Yusuf.

Sedangkan dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor nama Ibnu Taimiyah, seorang

pemikir reformis dalam Islam, al Sayuthi yang menguasai banyak ilmu

keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu Hadits dan lain-lain.

Page 36: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Demikain pula dalam bidan arsitektur. Mereka membangun bangunan-bangunan

yang megah seperti sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum,

perpustakaan, villa-villa, kubah dan menara masjid. Kerajaan Mamalik ini

berakhir tahun 1517 disebabkan banyaknya panguasa yang bermoral rendah, suka

berfoya-foya dan ditambah dengan datangnya musim kemarau panjang dan

berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak munculnya kekuatan baru, yaitu

kerajaan Turki Usmani yang kemudia dapat memenangkan perang melawan

tentara Mamalik . Kemudian Mesir ini dijadikan salahsatu propinsi kerajaan

Usmani di Turki.

4. Spanyol

Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah

dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di

Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini.

Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M,

Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen

pada tahun 1492 M. Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara

umat Islam terutama orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan.

Dilain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai

khalipah terakhir tidak mampu lagi membendung serangan-serangan keristen yang

dipimpin oleh Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia

sendiri hijrah ke Afrika utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di

Spanyol. Umat Islam setelah itu, dihadapkan kepada dua pilihan, masuk keristen

atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M. boleh dikatakan tidak ada

lagi umat Islam di daerah ini.

Dunia Islam mengalami kehancuran setelah Khalipah Abbasiyah di Bghdad

runtuh, dan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga

kerajaan besar, yaitu: Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia.

Page 37: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

B. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)

1. Kerajaan Usmani

Pendiri kerajaan ini bernama Usmani, seorang bangsa Turki dari kabilah

Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga

Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M ia menyerang kota Broessa

di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa

tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropah seperti Azmir

(Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun 1338, Ankara

tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356. Pada masa Sultan Murad I (1359-1389)

Usmani dapat menguasai Adrianopel yang kemudian dijadikan ibukotanya yang

baru, kemudian ditaklukkan pula Macedonia, Sopia, Salonia dan seluruh wilayah

bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke

eropah, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu

Eropah disiapkan untuk memukul mundur pasukan Usmani. Pasukan ini dipimpin

oleh Sijisman, raja Hongaria. Namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), pengganti

Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropah tersebut. Hanya

sayang Sultan Bayazid I ini dapat dikalahkan oleh serangan tentara Timur Lenk

dalam pertempuran di Ankara tahun 1402 dan dia sendiri ditawan musuh.

Dengan ditawannya Bayazid I ini kerajaan Usmani mengalami kemunduran,

sampai diselematkan kembali oleh putranya Muhammad, dan dilanjutkan oleh

Murad II (1421-1451) lalu oleh Muhammad II (1451-1481) yang dikenal dengan

muhammad Al Fatih . Pada masa kekuasaan Muhammad al Fatih ini, Byzantium

dan Konstantinopel ditaklukkan (1453 M).

Kerajaan Usmani semakin memantapkan kedudukannya pada masa

Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M), sehingga pada masanya wilayah kekuasaan

Usmani mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia;

Mesir, Libia, Tunis dan Al Jazair di Afrika; Bulgaria, Yunani, Yugaslapia,

Page 38: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropah. Untuk mengatur pemerintahan

Negara disusunlah sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama

Multaqa al –Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai

datangnya reformasi pada abad ke 19.

Sebab itulah Sultan Sulaiman diberi gelar “al Qanuni.”Dalam pembangunan,

Turki Usmani ini lebih mempokuskan kepada bidang politik , kemiliteran dan

arsitektur. Bidang politik maksudnya adalah perluasan daerah seperti di atas.

Bidang Militer adalah terbentunhya kelompok militer baru yang disebut pasukan

Jenissari atau Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah Negara Usmani

menjadi mesin perang yang paling kuat. Bidang arsitek misanya banyak dibangun

bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit,villa, makam, jembatan

dan masjid-masjid. Masjid-masjid dihiasi dengan kaligrafi yang indah, misalnya

yang terkenal adalah masjid Jami sultan Muhammad Al Fatih, Masjid Agung

sulaiman, Masjid Abi ayub Al Anshari dan Masjid Aya Sopia yang awalnya

adalah bangunan gereja. Dalam bidang keagamaan, perhatian sultan cukup besar.

Patwa-patwa ulama sangat berperan dalam mengambil kebijakan Negara.

Mufti adalah sebagai pejabat urusan agama tertinggi yang memberikan fatwa

resmi terhadap problematika keagamaan dalam masyarakat. Tanpa legitimasi

Mufti, keputusan hukum kerajaan bisa jadi tidak berjalan.Selama kurang lebih 9

abad kerajan Usamani berdiri, tetapi kemudian hancur juga disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain:

a. Budaya pungli,Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus

“dibayar” dengansogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan

tersebut, sehinggamenyebabkan dekadensi moral dan kondisi para pejabat

semakin rapuh.

b. Pemberontakan tentara JenissariKemajuan ekspansi kerajan Usmani adalah juga

karena peranan yang besar dari tentara Jenissari. Maka dapat dibayangkan kalau

tentara Jenissari itu sendiri akhirnya memberontak kepada pemerintah.

Page 39: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

c. Kemorosotan ekonomiIni disebabkan perang yang berkepanjangan,

menghabiskan uang dan perekonomian Negara merosot, sementara belanja

Negara sangat besar, termasuk untuk biaya perang.

d. Wilayah kekuasaan yang sangat luasTerlalu luasnya wilayah kekuasaan Usmani

sangat sulit untuk dikontrol.Dipihak lain, para penguasa sangat berambisi

menguasai wilayah yang sangat luas, sehinga mereka terlibat perang terus

menerus dengan berbagai bangsa. Hal ini tentu menyedot banyak potensi yang

seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.

e. Kelemahan penguasaSepeninggal Sulaimanal al-Qanuni, kerajaan Usmani

diperintah oleh Sultan–sultan yang lemah terutama dalam bidang

kepemimpinan. Akhirnya pemerintahan menjadi kacau.

2. Kerajaan safawi di Persia

Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian

tasauf tarekat safawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama

Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, seorang keturunan imam

Syi‟ah yang ke enam, Musa al Kazhim. Kerajaan ini dapat dianggap sebagai

peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini. Gerakan tarekat ini

lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama‟ah atau murid-

muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan panatik dalam kepercayaan

serta menentang setiap orang yang bermazhab selain syi‟ah.

Kepemimpinan Sapawi silih berganti, dan semakin eksis sebagai gerakan

politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama Qizilbash

(baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M).

Dialah yang pertama kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama dinasti

Safawi di kota Tabriz. Dalam waktu sepuluh tahun ia sudah dapat menguasai

seluruh wilayah Persia dan bagian timur B ulan sabit subur (Fortile Crescent).

Kerajaan Safawi mencapai puncak kemajuannya pada masa pemerintahan Abbas I

Page 40: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Pada masa pemerintahannya dapat menguasai beberpa daerah yang dikuasi Turki

Usmani seperti Tabriz, Sirwan, dan Baghdad (1602 M). Kemudian tahun 1622 M

dapat menguasai kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi

pelabuhan Bandar Abbas, sehingga jalur perdagangan antara Timur dan Barat

yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis dapat dikusainya.

Kemajuan Sapawi bukan hanya bidang politik saja tetapi juga dalam bidang

ilmu pengetahuan, Pada masanya lahir beberapa ilmuwan antara lain Bahauddin al

Syaeraji, generalis ilmu pengetahuan, Sadaruddin al Syaeroji, seorang filosof, dan

Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damad, seorang filosop, ahli sejarah, teolog

dan seorang yang pernah mengadakan obesrvasi mengenai kehidupan lebah.

Bidang fisik dan seni, para penguasa Safawi telah berhasil membangun

Isfahan, Ibukota kerajaan menjadi kota yang sangat indah. Dibangun pula mesjid-

mesjid, rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas zende

Rud, dan istana Chihil Sutun. Unsur seni terlihat juga misalnya dalam bentuk

kerajinan tangan seperti keramik, karpet, pakaian dan tenun, mode, tembikar dan

lain-lain.Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam

raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694),

Husein (1694-1722), Tahmasp II (1722-1732), dan Abbas III (1733-1736).

Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin

menurun yang pada akhirnya membawa kepada kehancurannya. Safi Mirza adalah

seorang yang pencemburu dan kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan.

Abbas II adalah raja yang suka mabuk minuman keras. Sulaiman selain pecandu

narkotika juga menyenangi kehidupan malam beserta harem herem nya.

Sedangkan Husein adalah seorang raja yang sangat diskriminatif, terlalu

berpihak kepada kaum Syi‟ah dan Kejam terhadap penganut Sunni.Itulah antara

lain yang menjadi faktor keruntuhan Kerajaan safawi.

Faktor lain adalah konplik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani,

dekadensi moral dikalangan pembesar-pembesart kerajaan, dan juga konplik

interen di kalangan mereka dalam rangka memperebutkan kekuasaan.

Page 41: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

3. Kerajan Mughal di India

Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri

seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin

Babur (1482-1530 M), salahsatu dari cucu Timur Lenk. Ia bertekad ingin

menguasai Samarkhan yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu.

Maka pada tahun 1494 ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja Ismail I,

raja safawi. Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibukota

Afganistan. Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya.Babur

meningal pada tahun 1530 M. diagnti oleh anaknya Humayun. (1530-1556 M)

dapat menggabungkan Malwa dan Gujarat ke daerah-daerah yang telah

dikuasainya. Humayun meninggal karena terjatuh di tangga perpustakaannya

(1556 M) , diganti oleh anaknya, Akbar.

Akbar (1556-1606 M) dapat menaklukkan raja-raja India yang masih ada

pada waktu itu, dan juga Bengal. Dalam soal agama, Akbar mempunyai pendapat

yang libral dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru

yang diberi nama Din Ilahi. Akbar juga menerapkan politik Sulakhul (toleransi

Universal) , sehingg semua rakyat dipandangnya sama, tidak dibedakan karena

perbedaan etnis dan agama. Sultan-sultan yang besar setelah Akbar antara lain

Jehangir (1605-1627 M) dengan permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628-

1658 M) dan Aurangzeb (1659-1707 M). Sesudah Aurangzeb adalah Sultan-sultan

yang lemah yang tidak dapat mempertahankan kelanjutan kerajaan Mughal.

Beberapa kemajuan kerajaan Mughal antara lain dalam bidang pertanian,

yaitu berupa biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayuran, rempah-rempah, tembakau,

kapas, nila dan bahan-bahan celupan.

Hasil karya seni kerajaan Mughal yang masih dapat dinikmati sampai saat

ini adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan misalnya

bangunan Masjid berlapiskan mutiara, dan Tajmahal di Agra, Mesjid Raya Delhi

dan Istana indah di Lahore.Selain kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kerajaan

Page 42: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Mughal, ada beberapa faktor kelemahannya yang menyebabkan kehancurannya

pada tahun1858 antara lain:

a. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran sehingga tidak bisa

Memantau gerak langkah tentara Inggris di wilayah-wilayah pantai. Begitu

pula kekuatan pasukan daratnya semakin kurang handal, teruatama dalam

mengoperasikan persenjataan buatannya sendiri.

b. Dekadensi moral dan hidup mewah di kalangan pembesar kerajaan yang

mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang.

c. Terlampau kasarnya sikap Aurangzeb dalam melaksanakan ide-idenya yang

menyebabkan terjadinya konflik antara agama, misalnya aliran Syikh,

Syi‟ahdan sunni.

d. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir kekuasaan Mughal

Adalah orang-orang yang lemah dalam bidang kepemimpinan

2.2.5 Islam Masa Modern (1800-Sekarang)

Kata modern diwakili dengan makna terbaru atau mutakhir, atau sikap dan

cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Jika kata

modern disebut dengan modernisme, maka kata ini berarti gerakan yg bertujuan

menafsirkan kembali doktrin tradisional, menyesuaikannya dengan aliran-aliran

modern seperti filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan. Kemudian, istilah

modernis, bermakna orang atau pelaku yang ikut dalam proses modernisasi.

Islam Modern dalam hal pemikiran berarti corak pemikiran dalam Islam

yang berlaku sesuai dengan tuntutan zaman. Ia selalu akan menyesuaikan dengan

sesuatu model yang baru, berupaya dengan sungguh-sungguh untuk melakukan

re-interpretasi terhadap pemahaman, pemikiran dan pendapat tentang masalah ke-

Islaman yang dilakukan oleh pemikiran terdahulu untuk disesuaikan dengan

perkembangan zaman.

Page 43: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Kata modern erat kaitannya dengan modernisasi yang berarti pembaharuan

atau tajdid dalam bahasa Arab. Modernisasi dalam masyarakat barat adalah

pikiran, aliran, gerakan atau usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat,

institusi-institusi lama, dan sebagainya untuk disesuaikan dengan suasana baru

yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.Kata

Tajdid atau pembaharuan adalah proses menjadikan sesuatu yang terlihat usang

untuk dijadikan baru kembali. Tajdid berakar dari kata Jaddada, diartikan dengan

menjadikan baru lagi.Tajdid dalam pemikiran berarti aktifitas koreksi ulang atau

konseptualisasi ulang terhadap aktifitas keIslaman, dengan mengoreksi hal-hal

yang bersifat tidak sesuai dengan konteks baru.

Ada beberapa hal yang dapat ditelaah lebih dalam dari penjelasan makna

Islam Modern di atas, yaitu :

1. Apakah makna Modern sama dengan Tajdid (pembaharuan) karena dua

kata atau istilah tersebut sering disandingkan oleh beberapa peneliti

atau sejarawan.

2. Apakah ada perbedaan asasi antara kedua istilah di atas? Sehingga tidak

dapat disamakan.

3. Jika tidak dapat disamakan, apakah dampak atau implikasi dari

penyandingan dua istilah tersebut?

Istilah modern berasal dari tradisi barat (Kristen) yang ingin menjadikan

sebuah paham akan kesesuaian agama dengan dunia baru, meski awalnya istilah

modern adalah paham akan ilmu pengetahuan. Paham inilah yang mengarahkan

agama dan ajaran mereka kepada bentuk sekularisme.

Makna ini selintas mirip dengan arti Tajdid dalam Islam, hanya dalam

pemahaman pembaharuan Islam, paham ini tidak dapat mengubah ajaran-ajaran

yang bersifat mutlak (tak dapat dirubah). Tajdid hanya bertempat pada wilayah

penafsiran atau interpretasi dari ajaran Islam, seperti aspek teologi, hukum,

politik, ekonomi, dll.

Page 44: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Jika tidak dipahami secara mendasar tentang perbedaan Modern dan Tajdid,

maka implikasi yang timbul adalah pengarahan ajaran Islam kepada paham

sekulerisme. Hal ini telah terjadi saat ini dengan munculnya paham Liberalisme.

Penting untuk kembali menelisik asal-usul paham modern sehingga tidak terjebak

kedalam pemahaman yang keliru. Keharusan terhadap pemikiran modern,

mengharuskan sikap rasional yang kritis terhadap ajaran Islam, sangat mungkin

rasio akan melebihi kadarnya dibandingkan dengan sumber nash itu sendiri jika

tidak memahami perbedaan kedua istilah di atas.

1. Latar Belakang Pemikiran Islam Modern

Melihat periodisasi sejarah umat Islam, gerakan modern ini dimulai pada

abad ke 18, yaitu ketika peradaban barat mulai menemukan dan mengembangkan

paham rasionalismenya ke peradaban lain. Meskipun dalam sejarahnya, peradaban

Islamlah yang menginspirasi barat dalam menemukan kejayaannya.

Pemikiran Islam modern muncul atau respon dari keterbelakangan umat

Islam di berbagai bidang, ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan, politik dan

hal-hal lainnya. Paling tidak ada lima macam kemunduran dan keterbelakangan

umat Islam yang menyebabkan munculnya gerakan pemikiran Islam modern:

1. Kemunduran umat Islam karena telah meninggalkan ajaran Islam

yang sebenarnya dan mengikuti ajaran-ajaran yang datang dari luar.

Ini terlihat dari munculnya gerakan fatalisme dalam qada‟ dan qadar.

2. Sebab politis, yaitu pertentangan dan persaingan serta perpecahan

dalam sistem kepemimpinan yang absolut.

3. Lemahnya persaudaraan dalam umat Islam.

4. Pemahaman yang jumud (statis, membeku) yang tetap

mempertahankan tradisi.

5. Masuknya berbagai macam bid‟ah, paham animistis yang dibawa oleh

orang non-Arab ke dalam Islam.

Page 45: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Persoalan kepemimpinan (khilafah) dalam Islam, tercatat dalam sejarah

merupakan hal yang selalu membawa kepada perpecahan dan pertumpahan darah.

Pergantian khilafah dari beberapa khilafah Islam, selalu diwarnai dengan

peerangan yang disebabkan keteguhan masing-masing pihak tentang makna

khilafah dan keabsolutannya.

Pada abad ke 18, secara politis, kondisi umat Islam sedang berada dalam

penjajahan Negara-negara Eropa (kolonial) yang berupaya mengambil dan

mengeruk keuntungan dari negeri yang dijajahnya. Peradaban Barat sedang

mengalami puncak keemasannya. Sebelumnya, bagi masyarakat Eropa, abad ke

15 Masehi adalah titik kulminasi yang menghantarkan mereka kepada kemajuan

serta berlepas diri dari abad kegelapan (the dark age). Sebelum memasuki abad

15, masyarakat Eropa mengalami berbagai guncangan sejarah, dimana peradaban

mereka sangat tertinggal dari anak benua lain, terutama jika dibandingkan dengan

peradaban Islam yang saat itu sedang berada di titik kejayaannya.

Kemajuan di Eropa tersebut diiringi dengan semakin maraknya gerakan anti-

agama. Setidaknya ada dua faktor yang telah menyebabkan masyarakat Eropa

menjauhi agama: pertama, akibat trauma kemunduran yang sebelumnya dialami

masyarakat Eropa, dimana gereja sangat mendominasi seluruh sisi kehidupan

masyarakat. Kedua, perkembangan ilmu-ilmu empiris yang sangat pesat, telah

banyak mementahkan doktrin-doktrin gereja yang banyak mengandung unsur

irasionalitas.

Satu hal yang harus diingat, bahwa masa peralihan yang dialami masyarakat

Eropa dari the dark age menuju kepada peradaban modern, ditopang oleh

berbagai pemikiran yang berkembang saat itu, terutama filsafat dan ilmu-ilmu

eksakta, seperti terjadinya Aufklarung di Jerman. Minimal ada empat faktor yang

telah mengantarkan Eropa mencapai renaissance:

1. Penerjemahan buku-buku hasil karya kaum Muslimin ke dalam bahasa

Latin. Hal ini berlangsung antara abad 13 dan 14 Masehi. Pengaruh

pemikiran Arab inilah yang telah memberi amunisi besar bagi masyarakat

Page 46: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Barat untuk melanjutkan berbagai inovasi dan penemuan ilmiah ilmuwan

Arab-Muslim.

2. Ketika Turki berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1452 M,

banyak ilmuwan Yunani yang hijrah ke Italia dan bekerjasama dengan

komunitas yang sudah lama berusaha menghidupkan tradisi filsafat Platonis.

3. Mulai banyak berdirinya lembaga-lembaga pendidikan yang mempelajari

ilmu pengetahuan secara independen dan jauh dari tekanan gereja.

Tekanan politik Barat terhadap peradaban dan umat Islam, membuat

persatuan umat Islam terpecah, dan hal ini dimanfaatkan oleh barat untuk

menggiring pemahaman yang mendorong umat Islam melupakan ajarannya

sendiri. Kita ingat, berdirinya kerajaan Sa‟ud di Arab Saudi adalah atas jasa

politik Barat (Inggris dan Amerika), sehingga sampai saat ini kedua negara

adikuasa tersebut masih kuat pengaruhnya terhadap kerajaan Arab Saudi.

Menyadari kondisi umat Islam yang semakin terbelakang, muncullah

beberapa ulama yang mengeluarkan dan mengajarkan tentang paham modern.

Didasari atas ketidakmampuan umat Islam untuk tetap bertahan pada pemahaman

„tradisi‟nya akan ajaran, tokoh-tokoh ini mengajak umat Islam untuk

mengedepankan rasionalitas dalam memahami inti ajaran.

Ada klasifikasi generasi Islam modern dalam sejarah Islam, seperti yang

digambarkan dengan penjelasan di bawah ini :

1. Generasi pertama Islam modernis diwakili Jamaluddin Al-Afghani dan

Muhammad Abduh. Kedua tokoh itu hidup dalam konteks sejarah kolonial,

dimana banyak bangsa Muslim menjadi korban penindasan politik dan

eksploitasi ekonomi oleh bangsa-bangsa Barat. Karena itu, semangat

generasi pertama Islam modernis adalah melawan para penjajah Barat

dengan ilmu dan teknologi modern yang notabene dikembangkan oleh

orang-orang Barat. Salah satu fokus dari usaha umat Islam waktu itu adalah

mengembangkan sistem pendidikan modern, yang tidak hanya mengajarkan

agama dan tradisi namun juga penguasaan ilmu dan teknologi.

Page 47: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

2. Generasi kedua Islam modernis dicirikan oleh berkurangnya, atau

hilangnya, semangat permusuhan antara Islam dan Barat, dan berganti

dengan dialog dan kerjasama. Generasi kedua hidup di era pasca-kolonial,

sehingga atmosfir politik yang ada sudah bukan lagi permusuhan, melainkan

kebutuhan akan kerjasama. Salah satu tokoh utama generasi ini adalah

almarhum Fazlur Rahman intelektual kelahiran Pakistan yang menjadi

professor di The University of Chicago, Amerika. Menurut Rahman, umat

Islam harus bisa melihat bahwa etika Islam bersifat universal dan memiliki

banyak kesamaan dengan peradaban Barat. Permusuhan dan pertentangan

antara Islam dan Barat adalah sejarah masa lalu. Sekarang, umat Islam dan

bangsa-bangsa Barat memiliki agenda yang sama untuk bangkit dari sejarah

permusuhan, dan bersama membangun peradaban umat manusia yang lebih

baik.

3. Generasi ketiga Islam modernis yang lahir dari perjumpaan dengan

modernitas yang dibawa oleh bangsa penjajah dari Eropa yang menduduki

sebagian besar dunia Islam. Fakta itu melahirkan pertanyaan: mengapa umat

Islam bisa dikalahkan oleh umat lain? Penggagas Islam modernis

menemukan jawaban bahwa umat Islam telah terjebak pada tradisi-tradisi

Islam yang partikular, yang tidak kompatibel dengan perkembangan ilmu

dan teknologi. Padahal, Islam sama sekali tidak bertentangan dengan nilai-

nilai kemajuan dan perkembangan peradaban. Oleh karena itu, mereka

menyerukan supaya umat Islam kembali kepada Islam yang universal, yaitu

Al-Qur‟an dan Sunnah, supaya bisa mengejar ketertinggalan dan

membebaskan diri dari penindasan bangsa lain.

Page 48: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

2. Pemikiran Islam Modern di Indonesia

Ciri utama pemikiran Islam modern adalah selalu dan pasti cenderung atau

membawa pemikiran dan kehidupan umat Islam kepada harmoni kehidupan saat

ini. Tentunya disebabkan beberapa faktor yang telah diterangkan di atas.

Mark Woodward mengelompokkan umat Islam di Indonesia atas perubahan

zaman ke dalam lima kelompok. Pengelompokan Woodward ini tampaknya

melihat dari sudut doktrin dan akar-akar sosial di dalam masyarakat Islam

Indonesia yang lama maupun yang baru.

Pertama, Indigenized Islam. Indigenized Islam adalah sebuah ekspresi Islam

yang bersifat lokal; secara formal mereka mengaku beragama Islam, tetapi

biasanya mereka lebih mengikuti aturan-aturan ritual lokalitas ketimbang

ortodoksi Islam. Karakteristik ini paralel dengan apa yang disebut Clifford Geertz

sebagai Islam Abangan untuk konteks Jawa. Dalam hubungan politik dan agama,

secara given mereka mengikuti cara berpikir sekuler dan enggan membawa

masalah agama ke ranah negara dan sebaliknya.

Kedua, kelompok tradisional Nahdlatul Ulama (NU). NU adalah penganut

aliran Sunni terbesar di Indonesia yang dianggap memiliki ekspresinya sendiri,

karena di samping ia memiliki kekhasan yang tidak dimiliki kelompok lain seperti

basis yang kuat di pesantren dan di pedesaan, hubungan guru murid yang khas,

mereka juga dicirikan oleh akomodasi yang kuat atas ekspresi Islam lokal sejauh

tidak bertentangan dengan Islam sebagai keyakinan. Ia tampaknya tidak berusaha

untuk memaksakan “Arabisme” ke dalam kehidupan keislaman sehari-hari.

Ketiga, Islam modernis. Mereka terutama berbasis pada Muhammadiyah,

organisasi terbesar kedua setelah Nahdlatul Ulama. Ia berbasis pada pelayanan

sosial seperti pendidikan dan kesehatan. Ia memperkenalkan ide-ide modernisasi

dalam pengertian klasik. Ia misalnya, dalam arus utamanya, menolak ekspresi

lokal dan lebih mengukuhkan ekspresi puritanisme yang lebih menonjolkan “ke-

Arab-an”.

Page 49: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Keempat, Islamisme atau Islamis. Gerakan yang disebut terakhir ini tidak

hanya mengusung Arabisme dan konservatisme, tetapi juga di dalam dirinya

terdapat paradigma ideologi Islam Arab. Tidak heran kalau Jihad dan penerapan

Syari‟ah Islam menjadi karakter utama dari kelompok ini. Kelompok ini juga

tidak segan-segan membentuk barisan Islam paramiliter untuk melawan siapa saja

yang diidentifikasi sebagai musuh Islam yang mereka definisikan.

Kelima, neo-modernisme Islam. Ia lebih dicirikan dengan gerakan

intelektual dan kritiknya terhadap doktrin Islam yang mapan. Ia berasal dari

berbagai kelompok, termasuk kalangan tradisional maupun dari kalangan

modernis. Mereka biasanya tergabung dalam berbagai NGO dan institusi-institusi

riset, perguruan tinggi Islam dan pemimpin Islam tradisional tertentu. Mereka

juga melakukan pencarian tafsir baru terhadap berbagai doktrin Islam

berlandaskan pada realitas masyarakat dan penggunaan filsafat dan metode-

metode baru seperti hermeneutika.

Pemikiran modern di Indonesia telah terlihat pada akhir abad ke-19, ketika

generasi ulama Indonesia yang belajar di Haramain (Mekkah dan Madinah) yang

dikenal dengan Ashhab Al-Jawiyyin, menyadari bahwa metode dan tatanan

berfikir (mindset) tradisional dalam Islam tidak akan sanggup menghadapi

tantangan kolonialisme dan peradaban modern. Dari pengaruh Arab ini kemudian

menjadikan beberapa perubahan aktifitas keIslaman di Indonesia terutama dalam

bidang pendidikan. Genealogi intelektual di Indonesia terbagi menjadi tiga,

pertama, mereka yang berorientasi Barat yang saat itu biasa disebut sebagai kaum

terpelajar atau kemadjoean. Kedua, adalah mereka yang masih berpegang teguh

pada khazanah agung. “Mereka ini diwakili oleh kaum tradisionalis-konservatif”.

Ketiga, mereka yang berhaluan pembaharuan atau modernisme Islam.

Jika dikatakan bahwa Islam modern di Indonesia direpresentasikan oleh

Muhammadiyah, sebagai reaksi dari kelompok Indigenized Islam dan kelompok

tradisonal, ternyata tidak berhenti pada tiga kelompok ini saja.

Page 50: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Masih ada kelompok Islamisme, yang mengusung konsep „Arabisme‟ dalam

pemikirannya dan kelompok Neo-Modernisme yang mengusung ide-ide

liberalisme dalam isu-isu pemikirannya. Fenomena ini membagi kelompok Islam

modern di Indonesia kepada dua tipe :

1. Modernis yang mengakomodir ide modernisasi Barat dengan mengadopsi

metode berfikirnya.

2. Modernis yang menolak metode berfikir Barat, meskipun tidak menolak

produknya.

Lantas, dimana posisi Muhammadiyah yang digolongkan sebagai kaum

modernis? Tentunya tidak masuk ke dalam dua tipe di atas. Disatu sisi

Muhammadiyah terlahir dari ide-ide puritanisme Wahhabi dan tajdid Abduh,

namun di sisi lain, Muhammadiyah tidak menerima seutuhnya metode berfikir

yang dipakai oleh kelompok neo-modernisme. Sebagai organisasi pembaharu,

tentunya Muhammadiyah selalu menyesuaikan diri dengan kondisi yang selalu

baru (modern) dan tidak terjebak dalam konsep kemapanan modern.

Jika dahulu, gerakan modern selalu „berkonflik‟ dengan kelompok

tradisional, saat ini peta dinamika pemikiran modern mulai berubah. Konflik

pemikiran yang diusung kelompok modern dahulu tentang puritanisme, menjadi

ide besar yang diusung oleh kelompok Islamisme baru yang berkiblat kepada

„Arabisme‟.

Di lain panggung, kelompok modern berhadapan dengan berbagai generasi

ketiga pemikiran modern yaitu neo-modernisme yang mengusung istilah

„liberating‟ atau pembebasan dari kejumudan pemikiran ajaran Islam. Dan

uniknya, kelompok „liberating‟ ini adalah kader-kader utama dari kelompok

modern.

Page 51: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

3. Salafi, Islamisme Baru dalam Dinamika Pemikiran Islam Indonesia

Indonesia merupakan lahan subur untuk lahir dan tumbuhnya berbagai

gerakan Islam dengan berbagai ragamnya; baik yang “hanya sekedar”

perpanjangan tangan dari gerakan yang sebelumnya telah ada, ataupun yang dapat

dikategorikan sebagai gerakan yang benar-benar baru. Dan sejarah pergerakan

Islam Indonesia benar-benar telah menjadi saksi mata terhadap kenyataan itu

selama beberapa kurun waktu lamanya.

Dan kini, di era modern ini, mata sejarah semakin “dimanjakan” oleh

kenyataan itu dengan tumbuhnya aneka gerakan Islam modern yang masing-

masing menyimpan keunikannya tersendiri. Jagat pergerakan Islam Indonesia

modern tidak hanya diramaikan oleh organisasi semacam Muhammadiyah dan

NU, tapi disana ada pemain-pemain baru yang juga secara perlahan namun pasti

mulai menanamkan pengaruhnya. Mulai dari yang mengandalkan perjuangan

politis hingga yang lebih memilih jalur gerakan sosial-kemasyarakatan. Salah satu

gerakan Islam tersebut adalah yang menyebut diri mereka sebagai Salafi atau

Salafiyah. Salah satu peristiwa fenomenal gerakan ini yang sempat

“menghebohkan” adalah kelahiran Laskar Jihad yang dimotori oleh Ja‟far Umar

Thalib pada 6 April 2000 pasca meletusnya konflik bernuansa SARA di Ambon

dan Poso.

Tidak dapat dipungkiri bahwa gerakan Salafi di Indonesia banyak

dipengaruhi oleh ide dan gerakan pembaruan yang dilancarkan oleh Muhammad

ibn „Abd al-Wahhab di kawasan Jazirah Arabia. Menurut Abu Abdirrahman al-

Thalibi, ide pembaruan Ibn „Abd al-Wahhab diduga pertama kali dibawa masuk

ke kawasan Nusantara oleh beberapa ulama asal Sumatera Barat pada awal abad

ke-19. Inilah gerakan Salafiyah pertama di tanah air yang kemudian lebih dikenal

dengan gerakan kaum Padri, yang salah satu tokoh utamanya adalah Tuanku

Imam Bonjol. Gerakan ini sendiri berlangsung dalam kurun waktu 1803 hingga

sekitar 1832. Tapi, Ja‟far Umar Thalib mengklaim dalam salah satu tulisannya

bahwa gerakan ini sebenarnya telah mulai muncul bibitnya pada masa Sultan

Aceh Iskandar Muda (1603-1637).

Page 52: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Disamping itu, ide pembaruan ini secara relatif juga kemudian memberikan

pengaruh pada gerakan-gerakan Islam modern yang lahir kemudian, seperti

Muhammadiyah, PERSIS, dan Al-Irsyad. “Kembali kepada al-Quran dan al-

Sunnah” serta pemberantasan takhayul, bid‟ah dan khurafat kemudian menjadi

semacam isu mendasar yang diusung oleh gerakan-gerakan ini. Meskipun satu hal

yang patut dicatat bahwa nampaknya gerakan-gerakan ini tidak sepenuhnya

mengambil apalagi menjalankan ide-ide yang dibawa oleh gerakan purifikasi

Muhammad ibn „Abd al-Wahhab. Apalagi dengan munculnya ide pembaruan lain

yang datang belakangan, seperti ide liberalisasi Islam yang nyaris dapat dikatakan

telah menempati posisinya di setiap gerakan tersebut.

Di tahun 80-an, -seiring dengan maraknya gerakan kembali kepada Islam di

berbagai kampus di Tanah air- mungkin dapat dikatakan sebagai tonggak awal

kemunculan gerakan Salafiyah modern di Indonesia. Adalah Ja‟far Umar Thalib

salah satu tokoh utama yang berperan dalam hal ini.

Ada beberapa ide penting dan khas gerakan Salafi Modern dengan gerakan-

gerakan tersebut, yaitu:

1. Hajr Mubtadi’ (Pengisoliran terhadap pelaku bid’ah)

Sebagai sebuah gerakan purifikasi Islam, isu bid‟ah tentu menjadi hal yang

mendapatkan perhatian gerakan ini secara khusus. Upaya-upaya yang mereka

kerahkan salah satunya terpusat pada usaha keras untuk mengkritisi dan

membersihkan ragam bid‟ah yang selama ini diyakini dan diamalkan oleh

berbagai lapisan masyarakat Islam.

2. Sikap terhadap politik (parlemen dan pemilu).

Hal lain yang menjadi ide utama gerakan ini adalah bahwa gerakan Salafi

bukanlah gerakan politik dalam arti yang bersifat praktis. Bahkan mereka

memandang keterlibatan dalam semua proses politik praktis seperti pemilihan

Page 53: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

umum sebagai sebuah bid‟ah dan penyimpangan. Ide ini terutama dipegangi dan

disebarkan dengan gencar oleh pendukung Salafi Yamani. Muhammad As-Sewed

mislanya yang saat itu masih menjabat sebagai ketua FKAWJ mengulas

kerusakan-kerusakan pemilu sebagai berikut:

a. Pemilu adalah sebuah upaya menyekutukan Allah (syirik) karena

menetapkan aturan berdasarkan suara terbanyak (rakyat), padahal yang

berhak untuk itu hanya Allah.

b. Apa yang disepakati suara terbanyak itulah yang dianggap sah, meskipun

bertentangan dengan agama atau aturan Allah dan Rasul-Nya.

c. Pemilu adalah tuduhan tidak langsung kepada islam bahwa ia tidak mampu

menciptakan masyarakat yang adil sehingga membutuhkan sistem lain.

d. Partai-partai Islam tidak punya pilihan selain mengikuti aturan yang ada,

meskipun aturan itu bertentangan dengan Islam.

e. Dalam pemilu terdapat prinsip jahannamiyah, yaitu menghalalkan segala

cara demi tercapainya tujuan-tujuan politis, dan sangat sedikit yang selamat

dari itu.

f. Pemilu berpotensi besar menanamkan fanatisme jahiliah terhadap partai-

partai yang ada.

3. Sikap terhadap gerakan Islam yang lain.

Pandangan pendukung gerakan Salafi modern di Indonesia terhadap

berbagai gerakan lain yang ada sepenuhnya merupakan imbas aksiomatis dari

penerapan prinsip hajr al-mubtadi‟ yang telah dijelaskan terdahulu.

Baik Salafi Yamani maupun Haraki, sikap keduanya terhadap gerakan Islam lain

sangat dipengaruhi oleh pandangan mereka dalam penerapan hajr al-mubtadi‟.

Sehingga tidak mengherankan dalam poin inipun mereka berbeda pandangan.

Jika Salafi Haraki cenderung „moderat‟ dalam menyikapi gerakan lain, maka

Salafi Yamani dikenal sangat ekstrim bahkan seringkali tanpa kompromi sama

sekali.

Page 54: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

Fenomena sikap keras Salafi Yamani terhadap gerakan Islam lainnya dapat

dilihat dalam beberapa contoh berikut:

a. Sikap terhadap Ikhwanul Muslimin

Barangkali tidak berlebihan jika dikatakan Ikhwanul Muslimin nampaknya

menjadi musuh utama di kalangan Salafi Yamani. Mereka bahkan seringkali

memelesetkannya menjadi “Ikhwanul Muflisin”. Tokoh-tokoh utama gerakan ini

tidak pelak lagi menjadi sasaran utama kritik tajam yang bertubi-tubi dari

kelompok ini. Di Saudi sendiri –yang menjadi asal gerakan ini-, fenomena

„kebencian‟ pada Ikhwanul Muslimin dapat dikatakan mencuat seiring

bermulanya kisah Perang Teluk bagian pertama. Adalah DR. Rabi‟ ibn Hadi al-

Madkhali yang pertama kali menyusun berbagai buku yang secara spesifik

menyerang Sayyid Quthb dan karya-karyanya. Salah satunya dalam buku yang

diberi judul “Matha‟in Sayyid Quthb fi Ashab al-Rasul” (Tikaman-tikaman

Sayyid Quthub terhadap Para Sahabat Rasul).

Secara umum, ada beberapa hal yang dianggap sebagai penyimpangan oleh

kalangan Salafi Yamani dalam tubuh Ikhwanul Muslimin, diantaranya:

- Bai‟at yang dianggap seperti bai‟at sufiyah dan kemiliteran.

- Adanya marhalah (fase-fase) dalam dakwah yang menyerupai prinsip

aliran Bathiniyah.

- Organisasi kepartaian (tanzhim hizb).

Berbeda dengan yang disebut Salafi Haraki, mereka cenderung kooperatif

dalam melihat gerakan-gerakan Islam yang ada dalam bingkai “nata‟awan fima

ittafaqna „alaih, wa natanashahu fima ikhtalafna fihi.” Karena itu, faksi ini

cenderung lebih mudah memahami bahkan berinteraksi dengan kelompok lain,

termasuk misalnya Ikhwanul Muslimin. Meskipun untuk itu kelompok inipun

harus rela diberi cap “Sururi” oleh kelompok Salafi Yamani. Yayasan Al-Sofwa,

misalnya, masih mengakomodir kaset-kaset ceramah beberapa tokoh PKS seperti

DR. Ahzami Sami‟un Jazuli.

Page 55: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

b. Sikap terhadap Sururiyah

Secara umum, Sururi atau Sururiyah adalah label yang disematkan kalangan

Salafi Yamani terhadap Salafi Haraki yang dianggap „mencampur-adukkan‟

berbagai manhaj gerakan Islam dengan manhaj salaf. Kata Sururiyah sendiri

adalah penisbatan kepada Muhammad Surur bin Zainal Abidin. Tokoh ini

dianggap sebagai pelopor paham yang mengadopsi dan menggabungkan ajaran

Salafi dengan Ikhwanul Muslimin. Disamping Muhammad Surur, nama-nama lain

yang sering dimasukkan dalam kelompok ini adalah DR. Safar ibn „Abdirrahman

al-Hawali, DR. Salman ibn Fahd Al-„Audah –keduanya di Saudi- dan

Abdurrahman Abdul Khaliq dari Jam‟iyyah Ihya‟ al-Turats di Kuwait.

4. Sikap terhadap pemerintah

Secara umum, sebagaimana pemerintah yang umum diyakini Ahl al-Sunnah

–yaitu ketidakbolehan khuruj atau melakukan gerakan separatisme dalam sebuah

pemerintahan Islam yang sah-, Gerakan Salafi juga meyakini hal ini. Itulah

sebabnya, setiap tindakan atau upaya yang dianggap ingin menggoyang

pemerintahan yang sah dengan mudah diberi cap Khawarij, bughat atau yang

semacamnya.

Page 56: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

BAB III

SIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat kita ketahui, bahwa kondisi Bangsa Arab

sebelum kedatangan Islam sangat memprihatikan, hukum di dalam masyarakat

tergantung pada keinginan masing-masing Individu. Mengubur hidup-hidup anak

perempuannya, karena takut aib dan karena kemunafikan. Atau ada juga yang

membunuh anak laki-lakinya, karena takut miskin dan lapar.

Meskipun demikian, bukan berarti mereka tidak mempunyai peradaban.

Mereka sebenarnya berada dalam kondisi Fitrah, dalam arti tidak terkontaminasi

oleh kebudayaan yang memerosokan manusia seperti yang terjadi di Persia dan

Romawi. Yang paling fenomenal dari kehidupan Bangsa Arab Jahiliyah adalah

Tradisi kesusastraan yang sangat tinggi, dalam Bukunya The word of Islamic

Civilization Moh. Nurhakim menjelaskan ”tidak ada yang tahu pasti kapan bahasa

yang sekarang kita kenal sebagai bahasa arab itu, terbentuk tetapi dari para

pencipta puisi pada masa sebelum Muhammad. Kita tahu bahwa itu telah

mencapai kesempurnaan sebelum nabi lahir”. Dari cuplikan yang di ungkapkan

oleh Nurhakim di atas bahwa, sebelum Islam masuk ke Arab, di sana sudah

mencapai kesempurnaan dalam hal bahasa, oleh sebab itu salah satu Tujuan

daripada di turunkanya Al-Qur‟qn di Arab adalah untuk menandingi Sastra yang

telah di banggakan oleh Bangsa Arab. Dan pada kenyataannya tak satupun Orang

yang bisa menandingi Ayat-ayat Al-Qur‟an.

Masa Pra islam adalah masa sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai

Rasul, sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa pada waktu itu

kehidupan masyarakat sangat memprihatinkan.

Kemudian Masa Klasik, dihitung mulai dari diutusnya Nabi Muhammad

SAW. Sebagai Rasul, masa Khulafa‟urrasyidin, hingga dinasti Muawiyah dan

dinasti Abbasiyah.

Page 57: PERIODISASI SEJARAH ISLAM

DAFTAR PUSTAKA

Ahm, Asy‟ari. (Ed). 2005. Pengantar Studi islam, Surabaya: IAIN SUNAN

AMPEL PRESS.

Armstrong, Karen. 2002. Islam Sejarah Singkat, Yogyakarta: Jendela.

Arsyad, Natsir. 1993. Seputar Sejarah & Muamalah, Bandung: Al-Bayan.

Badri, Yatim. 1993. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Bosworth, C.E. 1980. Dinasti-Dinasti Islam, Bandung: Penerbit Mizan.

Nurdin, Muhamad. 2005. Tokoh-Tokoh Besar Islam, Jogjakarta: ad-Dawa‟.

Nurhakim, Moh. 2003. The Word Of Islamic Civilization, Jakarta: Publishing

Company.

Sou‟yb, Joesoef. 1979. Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Jakarta: Bulan

Bintang.

Sunanto. Musyrifah, 2004, Sejarah Islam Klasik, Jakarta Timur: Prenada Media

Nasution. Harun, 1979, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press

Murodi, 1997, Sejarah Kebudayaan Islam Semarang: Toha Putra