Perjalanan Spiritual

68
Perjalanan Spiritual Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani قOleh Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani قDari buku the Naqshbandi Sufi Way Bismillah hirRohman nirRohim Beliau dilahirkan di Larnaka, Siprus, pada hari Ahad, tanggal 21 April 1922 atau 26 Sya`ban 1340 H. Dari sisi ayah, beliau adalah keturunan Syaikh Abdul Qadir Jailani ق, pendiri Thariqat Qadiriah. Dari sisi ibunya, beliau adalah keturunan Jalaluddin Rumi ق, pendiri Thariqat Mawlawiyyah, yang juga merupakan keturunan Hassan ra dan Hussein ra, cucu Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam. Selama masa kanak-kanak di Siprus, beliau selalu duduk bersama kakeknya, salah seorang syaikh Thariqat Qadiriah untuk belajar spiritualitas dan disiplin. Tanda- tanda luar biasa telah tampak pada Syaikh Nazim قkecil, tingkah lakunya sempurna. Tidak pernah berselisih dengan siapa pun, beliau selalu tersenyum dan sabar. Kedua

Transcript of Perjalanan Spiritual

Page 1: Perjalanan Spiritual

Perjalanan SpiritualMawlana Syaikh Muhammad

Nazim Adil al-Haqqani قOleh Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ق

Dari buku the Naqshbandi Sufi Way  

Bismillah hirRohman nirRohim Beliau dilahirkan di Larnaka, Siprus, pada hari Ahad, tanggal 21 April 1922 atau 26 Sya`ban 1340 H.  Dari sisi ayah, beliau adalah keturunan Syaikh Abdul Qadir Jailani ,ق pendiri Thariqat Qadiriah.  Dari sisi ibunya, beliau adalah keturunan Jalaluddin Rumi ,ق pendiri Thariqat Mawlawiyyah, yang juga merupakan keturunan Hassan ra dan Hussein ra, cucu Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam.  Selama masa kanak-kanak di Siprus, beliau selalu duduk bersama kakeknya, salah seorang syaikh Thariqat Qadiriah untuk belajar spiritualitas dan disiplin. Tanda-tanda luar biasa telah tampak pada Syaikh Nazim ق  kecil, tingkah lakunya sempurna.  Tidak pernah berselisih dengan siapa pun, beliau selalu tersenyum dan sabar.  Kedua kakek dari pihak ayah dan ibunya melatih beliau pada jalan spiritual.  Ketika remaja, Syaikh Nazim sangat ق diperhitungkan karena tingkat spiritualnya yang tinggi.  Setiap orang di Larnaka mengenal beliau, karena dengan usia yang masih amat muda mampu menasihati orang-orang, meramal masa depan dan dengan spontan membukanya.  Sejak umur 5 tahun sering ibundanya mencarinya, dan didapati beliau sedang berada di dalam masjid atau di makam Ummu Hiram ra, salah satu sahabat Nabi Muhammad saw yang berada di sebelah masjid.  Banyak sekali

Page 2: Perjalanan Spiritual

turis mendatangi makam tersebut karena tertarik akan pemandangan sebuah batu yang tergantung di atas makam itu.  Ketika sang ibu mengajaknya pulang, beliau mengatakan, Biarkan aku di sini dengan Ummu Hiram ra, beliau adalah leluhur kita.  Biasanya terlihat Syaikh Nazim ,sedang berbicara ق mendengarkan dan menjawab seperti berdialog dengannya. Bila ada yang mengusiknya, beliau mengatakan, Biarkan aku berdialog dengan nenekku yang ada di makam ini.  Ayahnya mengirim beliau ke sekolah umum pada siang hari dan sorenya belajar ilmu-ilmu agama.  Beliau seorang yang jenius di antara teman-temannya.  Setelah tamat sekolah (setara SMU) Syaikh Nazim ق menghabiskan malam harinya untuk mempelajari Thariqat Mawlawiyyah dan Qadiriah.  Beliau mempelajari ilmu syariah, fiqih, ilmu hadits, ilmu logika dan tafsir Quran.  Beliau mampu memberikan penjelasan hukum tentang masalah-masalah Islam secara luas.  Beliau juga mampu berbicara bagi orang-orang dari segala tingkatan spiritual.  Beliau diberi kemampuan untuk menjelaskan masalah-masalah yang sulit dalam bahasa yang jelas dan mudah.  Setelah tamat SMU di Siprus, Syaikh Nazim ق pindah ke Istanbul pada tahun 1359 H/1940, di mana kedua saudara laki-laki dan seorang saudara perempuannya tinggal.  Beliau belajar teknik kimia di Universitas Istanbul , di daerah Bayazid.  Pada saat yang sama beliau memperdalam hukum Islam dan bahasa Arab pada guru beliau, Syaikh Jamaluddin al-Lasuni  .yang meninggal pada th 1375 H/1955 M ,ق

Page 3: Perjalanan Spiritual

Syaikh Nazim meraih ق gelar sarjana pada teknik kimia dengan hasil memuaskan dibanding teman-temannya.  Ketika Professor di universitasnya memberi saran agar melakukan penelitian, beliau mengatakan, Saya tidak tertarik dengan ilmu modern.  Hati saya selalu tertarik pada ilmu-ilmu spiritual. Selama tahun pertama di Istanbul , beliau bertemu dengan guru spiritual pertamanya, Syaikh Sulayman Arzurumi ق, seorang syaikh dari Thariqat Naqsybandi yang meninggal pada tahun 1368 H/1948 M.  Sambil kuliah Syaikh Nazim belajar pada beliau sebagai ق tambahan dari ilmu thariqat yang telah dimilikinya yaitu Mawlawiyyah dan Qadiriah. Biasanya beliau akan terlihat di masjid Sultan Ahmad, bertafakur sepanjang malam.   Syaikh Nazim ق menuturkan,  Di sana aku menerima barakah dan kedamaian hati yang luar biasa. Aku shalat subuh bersama kedua guruku, Syaikh Sulayman Arzurumi dan ق Syaikh Jamaluddin al-Lasuni Mereka mengajariku dan meletakkan ilmu  ق spiritual dalam hatiku.  Aku mendapat banyak pengelihatan spiritual agar pergi menuju Damaskus, tetapi hal itu belum diizinkan. Sering aku melihat Nabi Muhammad saw memanggilku menuju ke hadapannya.  Ada hasrat yang mendalam agar aku meninggalkan segalanya dan untuk pindah  menuju kota suci Nabi saw.  Suatu hari ketika hasrat hati ini semakin kuat, aku diberi pengelihatan itu.  Guruku, Syaikh Sulayman Arzurumi datang dan menepuk pundakku sambil ق mengatakan, Sekarang izin sudah turun.  Rahasia-

Page 4: Perjalanan Spiritual

rahasia, amanat, dan ajaran spiritualmu bukan ada padaku.  Aku menahanmu karena amanat sampai engkau siap bertemu dengan guru sejatimu yang juga guruku sendiri yaitu Syaikh Abdullah ad-Daghestani .ق Beliau adalah pemegang kunci-kuncimu.  Temui beliau di Damaskus.  Izin ini datang dariku dan berasal dari Nabi saw.  (Syaikh Sulayman Arzurumi adalah ق salah satu dari 313 Awliya Thariqat Naqsybandi yang mewakili  313 utusan).  Pengelihatan itu pun berakhir.  Aku mencari guruku untuk menceritakan pengalaman itu.  Dua jam kemudian aku melihat syaikh menuju masjid, aku berlari menghampirinya.  Beliau membuka kedua tangannya dan berkata, Anakku, bahagiakah engkau dengan pengelihatan itu?  Aku sadar bahwa beliau juga telah mengetahui segalanya.  Jangan tunggu lagi, segera berangkat ke Damaskus.  Beliau bahkan tidak memberiku alamat atau informasi lain, kecuali sebuah nama: Syaikh Abdullah ad-Daghestani di ق Damaskus.  Dari Istanbul ke Aleppo aku naik kereta.  Selama perjalanan aku masuk dari satu masjid ke masjid lain, shalat, duduk dengan para ulama dan menghabiskan waktu untuk ibadah dan tafakkur. Kemudian aku menuju Hama , kota kuno mirip Aleppo . Aku berusaha untuk langsung menuju Damaskus, namun mustahil.  Perancis yang saat itu menduduki Damaskus sedang mempersiapkan diri akan serangan pihak Inggris.  Jadi aku pergi ke Homs di mana ada makam Khalid bin Walid ra, sahabat Nabi saw.  Ketika aku memasuki masjid untuk shalat, seorang pelayan mendatangiku dan mengatakan, Aku bermimpi tadi malam, Nabi saw mendatangiku.  Beliau mengatakan, Salah satu cucuku akan datang esok hari.  Jagalah dia demi aku.  Beliau memberi petunjuk bagaimana ciri-ciri cucu beliau yang sekarang aku lihat semuanya ada pada dirimu. Dia memberiku sebuah kamar di dalam masjid itu di mana aku menetap selama setahun.  Aku tidak

Page 5: Perjalanan Spiritual

pernah keluar kecuali untuk shalat dan duduk ditemani oleh 2 ulama Homs yang mumpuni, mereka mengajar bacaan Al-Quran, tafsir, fiqih dan tradisi-tradisi Islam.  Mereka adalah Syaikh Muhammad Ali Uyun as-Sud dan Syaikh Abdul Aziz Uyun as-Sud ق Di sana , aku juga mengikuti pelajaran-pelajaran  .قdari dua Syaikh Naqsybandi, Syaikh  Abdul Jalil Murad dan ق Syaikh Said as-Subai Hatiku  .ق semakin menggebu untuk segera tiba di Damaskus, namun karena perang masih berkecamuk maka kuputuskan untuk menuju Tripoli di Lebanon, dari sana menuju Beirut lalu ke Damaskus lewat jalur yang lebih aman.   Pada tahun 1364 AH/1944 M, Syaikh Nazim pergi ق ke Tripoli dengan bis.  Bis ini membawa beliau sampai ke pelabuhan yang masih asing, dan tidak seorang pun  dikenalnya.  Ketika berjalan mengelilingi pelabuhan, beliau melihat seseorang dari arah berlawanan.  Orang itu adalah Mufti Tripoli yang bernama Syaikh Munir al-Malek ق.  Beliau juga merupakan Syaikh atas semua Thariqat Sufi di kota itu.   Apakah engkau Syaikh Nazim ,mengatakan  ?ق Salah satu cucuku tiba di Tripoli .Aku bermimpi di mana Nabi   Beliau tunjukkan gambaran sosokmu dan menyuruhku mencarimu di kawasan ini.  Nabi sallallahu alayhi wasalam menyuruhku agar menjagamu.  Syaikh Nazim memaparkan  ق hal ini, Aku tinggal dengan Syaikh Munir al-Malek selama ق sebulan.  Beliau mengatur perjalananku menuju Homs untuk kemudian dilanjutkan ke Damaskus.  Aku tiba di

Page 6: Perjalanan Spiritual

Damaskus pada hari Jumat tahun 1365 H /1945 awal tahun Hijriah.  Aku tahu bahwa Syaikh Abdullah ad-Daghestani tinggal ق di wilayah Hayy al-Maidan, dekat dengan makam Bilal al-Habashi ra dan banyak keturunan dari keluarga Nabi saw. Sebuah daerah kuno yang penuh dengan monumen-monumen  bersejarah. Aku pun tidak tahu yang mana rumah Syaikh Abdullah ق.  Sebuah pengelihatan datang ketika aku berdiri di pinggir jalan; syaikh keluar dari rumahnya dan memanggilku untuk masuk.  Pengelihatan itu segera lenyap, dan tetap tak kulihat siapa pun di jalanan.  Keadaan tampak senyap akibat invasi orang-orang Perancis dan Inggris.  Penduduk ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah masing-masing.  Aku sendirian dan mulai berkontemplasi di dalam hati untuk mengetahui yang mana rumah Syaikh Abdullah .ق Sekilas gambaran itu muncul, sebuah rumah dengan sebuah pintu yang spesifik.  Aku berusaha mencari sampai akhirnya ketemu.  Ketika akan kuketuk, Syaikh membuka pintu rumah menyambutku, Selamat datang anakku, Nazim Effendi ق. Penampilannya yang tidak biasa segera menarik hatiku. Tidak pernah aku bertemu dengan syaikh yang seperti itu sebelumnya.  Cahaya terpancar dari wajah dan keningnya.  Kehangatan yang berasal dari dalam hatinya dan dari senyuman di wajahnya.  Beliau mengajakku ke lantai atas dengan menaiki tangga di dalam kamar beliau, Kami sudah menunggumu.  Di dalam hati, aku sangat bahagia bersamanya, namun masih ada hasrat untuk mengunjungi kota Nabi sallallahu alayhi wasalam. Aku bertanya pada beliau, Apa yang harus kulakukan?  Beliau menjawab, Besok akan aku beri jawaban, sekarang waktumu untuk istirahat!  Beliau menawari makan malam lalu kami shalat Isya berjamaah, kemudian tidur.

Page 7: Perjalanan Spiritual

 Pagi-pagi sekali beliau membangunkan aku untuk melakukan shalat. Tidak pernah aku merasakan kekuatan luar biasa seperti cara beliau beribadah. Aku merasa sedang berada dihadapan Ilahi dan hatiku semakin tertarik akan beliau. Kembali sebuah pengelihatan terlintas. Aku melihat diriku sendiri menaiki sebuah tangga dari tempat kami shalat menuju ke Bayt al-Mamur, Kabah surgawi, setingkat demi setingkat. Setiap tingkat yang kulalui adalah maqam yang diberikan syaikh kepadaku. Di setiap maqam aku menerima pengetahuan didalam hatiku yang sebelumnya tidak pernah aku dengar ataupun aku pelajari. Kata-kata, frase, kalimat diletakkan sekaligus dalam cara yang indah,  di alirkan menuju ke dalam hatiku, dari maqam ke maqam sampai terangkat menuju Bayt al-Makmur. Di sana aku melihat 124.000 (seratus dua puluh empat ribu) sebagai imamnya.nabi berbaris melakukan shalat, dan Nabi Muhammad  Aku melihat 124.000 sahabat Nabi sallallahu alayhi wasalam yang berbaris di belakang beliau.  Aku melihat 7007 Awliya Thariqat Naqsybandi berdiri di belakang mereka sedang shalat. Aku juga melihat 124.000 Awliya thariqat lain berbaris melaksanakan shalat.  Sebuah tempat sengaja disisakan untuk dua orang  tepat di sebelah Abu Bakar ash-Shiddiq ra.  Grandsyaikh mengajakku menuju tempat itu dan kami pun melaksanakan shalat subuh.  Suatu pengalaman beribadah yang sangat indah.  Ketika Nabi sallallahu alayhi wasalam memimpin shalat itu, bacaan yang dikumandangkan beliau sungguh syahdu.  Tidak ada kata-kata yang mampu melukiskan pengalaman itu,  sesuatu yang Ilahiah.  Begitu shalat selesai, pengelihatan itu pun berakhir, tepat ketika syaikh menyuruhku untuk melakukan azan subuh. Beliau shalat di depan dan aku di belakangnya.  Dari arah luar aku mendengar suara peperangan antar 2 pihak pasukan tentara.  Grandsyaikh segera mem-bay`at-ku di dalam Thariqat Naqsybandi, beliau berkata, Anakku, kami mempunyai kekuatan untuk bisa membuat seorang murid mencapai maqamnya dalam waktu sedetik saja.  Sambil melihat ke arah hatiku, kedua mata beliau berubah dari kuning menjadi merah, lalu berubah putih, kemudian hijau dan akhirnya hitam.  Perubahan warna itu berhubungan dengan ilmu-ilmu yang dipancarkan ke dalam hatiku.  Pertama adalah warna kuning yang menunjukkan maqam hati/qalbu.  Beliau alirkan segala jenis pengetahuan eksternal  yang diperlukan untuk melaksanakan kehidupan manusia sehari-hari.  Yang kedua adalah maqam rahasia/sirr, pengetahuan dari seluruh 40 thariqat yang berasal dari Ali bin Abi Talib ra.  Aku rasakan diriku

Page 8: Perjalanan Spiritual

menjadi pakar dalam seluruh thariqat-thariqat ini.  Mata beliau berubah warna menjadi merah saat hal ini terjadi.  Tahap  yang ketiga adalah tingkatan sirr as-sirr yang hanya diizinkan bagi para Syaikh Naqsybandi dengan imamnya Abu Bakar ra.  Saat itu mata Grandsyaikh telah berubah menjadi putih. Maqam keempat yaitu pengetahuan spiritual tersembunyi/khafa di mana saat itu mata beliau berubah warna menjadi hijau. Terakhir adalah tahap akhfa, maqam yang paling rahasia di mana tak ada apa pun yang nampak di sana .  Mata beliau berubah menjadi hitam, dan di sinilah beliau mengantarku menuju Hadirat Allah swt.  Kemudian Grandsyaikh mengembalikan aku lagi pada eksistensiku semula.  Rasa cintaku pada Grandsyaikh begitu meluap, sehingga tidak terbayangkan bila harus berjauhan dengannya.  Aku tak menginginkan apa pun kecuali agar bisa berdekatan dan melayani beliau selamanya.  Namun perasaan damai itu terasa disambar oleh petir, badai dan tornado.  Ujian yang sungguh luar biasa dan membuatku putus asa ketika kemudian beliau mengatakan, Anakku, orang-orangmu membutuhkanmu.  Aku telah cukup memberimu untuk saat ini.  Pergilah ke Siprus hari ini juga.  Aku jalani  satu setengah tahun agar bisa bertemu dengan beliau.  Aku lewatkan satu malam bersama beliau.  Kini beliau memintaku untuk kembali ke Siprus, sebuah tempat yang telah kutinggalkan selama 5 tahun.  Perintah yang amat mengerikan bagiku, namun dalam Thariqat Sufi, seorang murid harus menyerah pada kehendak syaikh-nya.  Setelah mencium tangan dan kaki beliau sambil meminta izin, aku mencoba menemukan jalan menuju Siprus.  Perang Dunia II akan segera berakhir dan sama sekali tidak ada sarana transportasi.  Ketika aku sedang memikirkan jalan keluarnya, seseorang menghampiriku, Syaikh, anda butuh tumpangan? Ya!  Ke mana tujuan anda? Aku balik bertanya.  Ke  Tripoli, jawabnya.  Kemudian dengan truknya, setelah  2 hari perjalanan, kami pun sampai di Tripoli . Antarkan aku sampai pelabuhan, kataku.  Buat apa? Agar bisa naik kapal ke Siprus.  Bagaimana bisa? Tak ada yang bepergian lewat laut saat perang seperti ini.  Tidak apa-apa.  Antarkan aku ke sana .  Ketika dia menurunkanku di pelabuhan, aku kembali

Page 9: Perjalanan Spiritual

terkejut ketika Syaikh Munir al-Malek  ق menghampiriku.  Kata beliau, Cinta macam apakah yang dimiliki kakekmu padamu?  Nabi sallallahu alayhi wasalam datang lagi lewat mimpiku dan mengatakan, Cucuku, si Nazim ق  akan segera tiba, jagalah dia. Aku tinggal bersama syaikh Munir  .selama 3 hari ق Aku memintanya untuk mengatur perjalananku sampai ke Siprus.  Beliau telah berusaha, namun karena keadaan perang dan minimnya bahan bakar, maka hal itu sangat mustahil.  Akhirnya hanya ada sebuah perahu.  Kamu bisa pergi, tetapi amat berbahaya! kata Syaikh Munir .ق Tetapi aku harus pergi, ini adalah perintah Syaikh-ku.  Syaikh Munir ق membayar sejumlah besar uang pada pemilik perahu untuk membawaku.  Kami berlayar selama 7 hari agar sampai ke Siprus, yang normalnya hanya memakan waktu 2 hari saja dengan perahu motor.  Segera setelah sampai di daratan Siprus, pengelihatan spiritual terlintas dalam hatiku.  Aku merasa Grandsyaikh Abdullah ad-Daghestani ق mengatakan padaku, Oh anakku, tidak seorang pun mampu menahanmu membawa amanatku.  Engkau telah banyak mendengar dan menerima.  Mulai detik ini aku akan selalu dapat terlihat olehmu.  Setiap engkau arahkan hatimu padaku, aku akan selalu berada di sana .  Segala pertanyaan yang engkau ajukan akan dijawab langsung, berasal dari Hadirat Ilahi.  Segala tingkatan spiritual yang ingin engkau capai, akan dianugerahkan kepadamu karena penyerahan totalmu. Semua Awliya puas denganmu, Nabi sallallahu alayhi wasalam pun bahagia akan dirimu. Ketika hal itu terjadi, aku merasakan Syaikh

Page 10: Perjalanan Spiritual

ada di sisiku dan sejak saat itu beliau tidak pernah meninggalkanku.  Beliau selalu berada di sampingku.  Syaikh Nazim mulai ق menyebarkan bimbingan spiritual dan mengajar agama Islam di Siprus.  Banyak murid yang mendatangi beliau dan menerima Thariqat Naqsybandi.  Namun sayang, waktu itu semua agama dilarang di Turki dan karena beliau berada di dalam komunitas orang-orang Turki di Siprus, agama pun dilarang di sana .  Bahkan mengumandangkan azan pun tak diperbolehkan.  Langkah beliau yang pertama adalah menuju masjid di tempat kelahirannya dan mengumandangkan azan di sana , segera beliau dimasukkan penjara selama seminggu.  Begitu dibebaskan, Syaikh Nazim ق pergi menuju masjid besar di Nikosia dan melakukan azan di menaranya.  Hal itu membuat para pejabat marah dan beliau dituntut atas pelanggaran hukum.  Sambil menunggu sidang, Syaikh Nazim terus ق mengumandangkan azan di menara-menara masjid di seluruh Nikosia.  Sehingga tuntutannya pun terus bertambah, ada 114 kasus yang menunggu beliau.  Pengacara menasihati beliau agar berhenti melakukan azan, namun Syaikh Nazim  ق mengatakan, Tidak, aku tidak bisa.  Orang-orang harus mendengar panggilan untuk shalat.  Hari persidangan tiba.  Jika tuntutan 114 kasus itu terbukti, beliau bisa dihukum 100 tahun penjara.  Pada hari yang sama hasil pemilu diumumkan di Turki.  Seorang laki-laki bernama Adnan Menderes dicalonkan untuk berkuasa. Langkah pertamanya ketika terpilih menjadi Presiden adalah membuka seluruh masjid-masjid dan mengizinkan azan dikumandangkan dalam bahasa Arab.  Itulah keajaiban syaikh kita. 

Page 11: Perjalanan Spiritual

Selama bertahun-tahun di sana , beliau mengadakan perjalanan ke seluruh penjuru Siprus.  Beliau juga mengunjungi Lebanon , Mesir , Saudi Arabia dan tempat-tempat lain untuk mengajar Thariqat Sufi.  Syaikh Nazim kembali ق ke Damaskus pada tahun 1952, ketika beliau menikahi salah satu murid Grandsyaikh Abdullah yaitu Hajjah Amina Adil ق  .ق Sejak saat itu beliau tinggal di Damaskus dan mengunjungi Siprus setiap tahunnya, yaitu selama 3 bulan pada bulan Rajab, Syaban dan Ramadhan.  Syaikh Nazim dan ق keluarganya tinggal di Damaskus.  Keluarganya selalu menyertai bila Syaikh Nazim pergi ق ke Siprus.  Syaikh Nazim ق mempunyai dua anak perempuan dan dua anak laki-laki.  Perjalanan Syaikh Nazim ق Syaikh Nazim pergi ق haji setiap tahunnya untuk memimpin kelompok orang-orang Siprus.  Beliau melaksanakan ibadah haji sebanyak 27 kali.  Beliau menjaga murid-muridnya dan sebagai pengikut Grandsyaikh Abdullah ق.  Suatu saat Grandsyaikh mengatakan padanya agar pergi ke Aleppo dari Damaskus dengan berjalan kaki, dan berhenti di setiap desa untuk menyebarkan Thariqat Naqsybandi, ajaran sufisme dan ajaran Islam.  Jarak antara Damaskus menuju Aleppo sekitar 400 kilometer.  Butuh waktu lebih dari satu tahun untuk perjalanan pergi dan kembali.  Syaikh Nazim ق berjalan kaki selama satu atau dua hari.  Ketika sampai di sebuah desa, beliau tinggal di sana selama seminggu untuk menyebarkan Thariqat Naqsybandi, memimpin zikir, melatih penduduk dan melanjutkan

Page 12: Perjalanan Spiritual

perjalanan beliau sampai ke desa selanjutnya.  Nama beliau pun mulai terdengar di setiap lidah orang-orang, mulai dari perbatasan Yordania sampai perbatasan Turki dekat Aleppo .  Hal yang sama diperintahkan dan dijalankan oleh Syaikh Nazim agar berjalan kaki ke Siprus.  Dari ق desa satu menuju desa lainnya, menyeru orang agar kembali pada Tuhannya dan meninggalkan segala materialisme, sekularisme dan atheisme. Beliau amat dicintai di seluruh Siprus, dan masyhur dengan sebutan Syaikh Nazim berturban ق hijau/Syaikh Nazim  Yesilbas ق  karena turban dan jubahnya yang berwarna hijau.  Beliau sering mengunjungi Lebanon , di mana kami mengenal beliau.  Pada tahun 1955, saya berada di kantor paman saya, yang menjabat sebagai sekjen urusan agama di Lebanon , sebuah jabatan yang tinggi dalam pemerintahan. Ketika itu tiba waktunya Shalat Ashar dan paman saya, Syaikh Mukhtar Alayli sering  ق melakukan shalat di masjid al-Umari al-Kabir di Beirut .  Di sana ada juga gereja pada masa Umar bin al-Khattab ra, yang telah berubah menjadi masjid pada masa beliau.  Di bawah tanah masjid masih terdapat fondasi gereja.  Paman saya menjadi imam dan saya beserta dua saudara saya shalat di belakang beliau.  Seorang syaikh datang dan shalat di sebelah kami.  Kemudian orang itu melihat kedua kakak saya dan menyebut nama-nama mereka, selanjutnya menoleh ke arah saya dan menyebutkan nama saya.  Kami amat terkejut, karena kami tidak saling mengenal sebelumnya.  Paman saya juga tertarik pada beliau. 

Page 13: Perjalanan Spiritual

Itulah pertama kali kami bertemu Syaikh Nazim  .ق Kakak tertua saya bersikeras untuk mengajak Syaikh Nazim ق  dan paman untuk menginap di rumah kami.  Syaikh Nazim ,mengatakan ق Saya dikirim oleh Syaikh Abdullah Beliau yang mengatakan, Setelahق Shalat Ashar nanti, yang ada di sebelah kananmu bernama ini dan yang lain bernama ini.  Ajaklah mereka masuk Thariqat Naqsybandi. Mereka akan menjadi pengikut kita.  Kami masih amat muda dan kagum akan cara beliau mengetahui nama-nama kami. Sejak saat itu beliau mengunjungi Beirut secara rutin.  Kami pergi ke Damaskus setiap minggunya, dengan cara memohon pada ayah kami agar diizinkan mengunjungi Grandsyaikh.  Saya dan kakak saya menerima banyak pengetahuan spiritual dan menyaksikan kekuatan-kekuatan ajaib yang dialirkan pada hati kami, para  pencari.  Rumah Syaikh Nazim tidak ق pernah sepi dari pengunjung. Sedikitnya seratus orang silih berganti mengunjungi rumah beliau setiap harinya dan dilayani dengan baik.  Rumah beliau dekat dengan rumah Grandsyaikh di Jabal Qasiyun, sebuah pegunungan yang tampak dari kotanya, di sebelah tenggara Damaskus.  Rumah semen beliau yang sederhana dengan segala perabot dibuat dari tangan dengan bahan kayu atau bahan-bahan alami lain.  Mulai tahun 1974, beliau mengunjungi Eropa.  Dari Siprus menuju London dengan pesawat dan kembalinya mengendarai mobil lewat jalan darat.  Beliau melanjutkan pertemuan dengan setiap kalangan masyarakat dari berbagai daerah, bahasa, adat sampai keyakinan yang berbeda-beda.  Orang-orang mulai mengucap kalimat Tauhid dan bergabung dengan Thariqat Sufi dan belajar tentang rahasia-rahasia spiritual dari beliau.  Senyum dan wajahnya yang bersinar amat dikenal di seluruh benua Eropa dan disayangi karena membawa cita rasa spiritualitas yang sebenarnya dalam  kehidupan masyarakat.  

Page 14: Perjalanan Spiritual

Tahun-tahun selanjutnya, beliau melakukan perjalanan kaki di wilayah negara Turki.  Sejak tahun 1978, beliau habiskan  tiga sampai empat bulan di setiap daerah di Turki.  Dalam setahun beliau bepergian di daerah  Istanbul , Yalova, Bursa , Eskisehir dan Ankara .  Di lain kesempatan beliau mengunjungi Konya , Isparta dan Kirsehir.  Tahun berikutnya mengunjungi pesisir selatan dari Adana menuju Mersin , Alanya, Izmir dan Antalya .  Kemudian di tahun berikutnya beliau bepergian ke sisi timur, Diyarbakir , Erzurm sampai perbatasan Irak.  Kemudian kunjungan selanjutnya adalah di laut hitam, bergerak dari satu wilayah ke wilayah lainnya, dari kota menuju kota lain, dari masjid ke masjid mensyiarkan firman-firman Allah  swt dan spiritualitas di mana pun beliau berada.  Di mana pun Syaikh Nazim ق pergi, beliau disambut oleh kerumunan massa dari yang sederhana sampai pejabat pemerintahan.  Beliau masyhur dengan sebutan Al-Qubrusi di seluruh Turki.  Syaikh Nazim ق merupakan syaikh dari Presiden Turki terakhir, Turgut Ozal yang amat menghormati beliau.  Akhir-akhir ini Syaikh Nazim terkenal ق karena pemberitaan yang luas dari media dan pers.  Beliau diwawancarai hampir setiap minggu oleh berbagai stasiun TV dan reporter yang menanyakan tentang berbagai kejadian serta masa depan Turki.  Beliau mampu menjembatani antara pemerintahan yang sekuler dan kelompok Islam fundamental, seperti yang diajarkan oleh Nabi sallallahu alayhi wasalam sehingga tercipta kedamaian di setiap hati dan pikiran dari kedua belah pihak, baik kalangan awam maupun yang cerdas sekalipun.  Tahun 1986, beliau terpanggil untuk mengadakan perjalanan menuju Timur Jauh: Brunei , Malaysia , Singapura , India , Pakistan , dan Sri Lanka .  Beliau diterima baik oleh para Sultan, Presiden, anggota parlemen, pejabat pemerintah dan tentu saja rakyat pada umumnya.  Beliau di sebut sebagai orang suci zaman ini di Brunei .  Beliau disambut dengan kemurahan rakyat dan khususnya oleh Sultan Haji Hasan al-Bolkiah.  Beliau digolongkan sebagai salah satu syaikh terbesar Thariqat Naqsybandi di Malaysia.  Di Pakistan, beliau dikenal sebagai penyegar akan Thariqat Sufi dan beliau mempunyai ribuan

Page 15: Perjalanan Spiritual

murid.  Di Sri Lanka, di antara pemerintahan dan rakyat biasa, beliau mempunyai lebih dari 20.000 (dua puluh ribu) murid.  Di antara muslim Singapura, beliau juga amat dihormati.  Pada tahun 1991, untuk pertama kalinya beliau mengunjungi Amerika.  Lebih dari 15 negara bagian beliau kunjungi.  Beliau bertemu dengan banyak kalangan masyarakat dari berbagai aliran  dan agama-agama: Muslim, Kristen, Yahudi, Sikh, Buddha, Hindu, New age, dan lain-lain.  Hal ini membuahkan berdirinya lebih dari 13 pusat-pusat Thariqat Naqsybandi di Amerika Utara.  Kunjungan kedua pada tahun 1993, beliau mendatangi berbagai daerah dan kota-kota, masjid-masjid, gereja, sinagog, dan candi-candi.  Melalui beliau, lebih dari 10.000 rakyat Amerika Utara telah masuk Islam dan ber-bay`at dalam Thariqat Naqsybandi.  Pada bulan Oktober 1993, beliau menghadiri peresmian kembali masjid dan sekolah Imam Bukhari di Bukhara , Uzbekistan .  Beliau adalah orang pertama di antara banyak generasi Imam Bukhari yang mampu mengembalikan daerah pusat para Awliya di Asia Tengah yang sangat kuat mengabadikan nama dan ajarannya dalam thariqat ini.  Sebagaimana Syah Naqsyband ق sebagai pelopor di daerah Bukhara dan Asia Tengah, juga Ahmad as-Sirhindi al-Mujaddidi ق pelopor di milenium ke-2, dan Khalid al-Baghdadi pelopor ق kebangkitan Islam, syariat, dan thariqat di Timur Tengah;  maka Syaikh Nazim Adil al-Haqqani ق adalah pelopor, pembaharu dan penyeru umat agar kembali pada Tuhan-nya di abad ini, abad perkembangan teknologi dan materialisme.   Khalwat Syaikh Nazim ق    Khalwat pertama beliau atas perintah Syaikh Abdullah ad-Daghestani pada ق tahun 1955 di Sueileh, Yordania.  Beliau ber-khalwat selama 6 bulan.  Kekuatan  dan kemurnian dalam setiap kehadiran beliau mampu menarik ribuan murid di Sueileh dan desa-desa sekitarnya, Ramta dan Amman menjadi penuh oleh murid-muridnya. 

Page 16: Perjalanan Spiritual

Ulama, pejabat resmi dan banyak kalangan tertarik akan pencerahan dan kepribadian beliau. Ketika baru mempunyai 2 orang anak, satu perempuan dan satu laki-laki, Syaikh Nazim ق dipanggil oleh Grandsyaikh Abdullah Aku  .ق menerima perintah dari Nabi sallallahu alayhi wasalam untukmu agar melakukan khalwat di masjid Abdul Qadir Jailani di Baghdad .  Pergilah ke sana ق dan lakukan khalwat selama 6 bulan.  Syaikh Nazim ق bercerita mengenai peristiwa ini: Aku tidak bertanya apa pun pada Grandsyaikh.  Aku bahkan tidak pulang ke rumah.  Aku langsung melangkahkan kakiku menuju Marja, di dalam kotanya.  Tidak pernah terlintas dalam benakku aku butuh pakaian, uang atau makanan.  Ketika beliau berkata Pergilah!  maka aku segera pergi.  Aku memang ingin melakukan khalwat bersama Syaikh Abdul Qadir Jailani ق.  Ketika  sampai di kota , aku melihat seorang laki-laki yang sedang menatapku.  Dia mengenalku.  Syaikh Nazim ق, anda mau kemana?  Ke Baghdad, jawabku. Ternyata dia adalah murid Grandsyaikh.  Saya juga mau ke sana .  Kami pun berangkat dengan naik truk yang penuh dengan muatan barang untuk dikirim ke Baghdad . Ketika memasuki masjid Syaikh Abdul Qadir Jailani ق, ada seorang laki-laki tinggi besar yang berdiri di pintu. Dia memanggilku, Syaikh Nazim ,Ya  !ق jawabku.  Saya ditunjuk untuk melayani anda selama tinggal di sini.  Mari ikut saya.  Sebenarnya aku terkejut akan hal ini, namun dalam thariqat segala

Page 17: Perjalanan Spiritual

hal telah diatur dalam Kehendak Ilahi.  Aku mengikutinya sampai ke makam sang Ghawts. Aku mengucapkan salam pada kakek buyutku, Syaikh Abdul Qadir Jailani ق.  Sambil menunjukkan kamarku, orang itu mengatakan, Setiap hari aku akan memberimu semangkuk sup dan sepotong roti.  Aku keluar dari kamar hanya untuk menunaikan shalat 5 waktu saja.  Aku mencapai sebuah maqam di mana aku mampu khatam al-Quran dalam waktu 9 jam. Setiap harinya aku membaca La ilaha ill-Allah 124.000 kali dan shalawat 124.000 kali, ditambah membaca seluruh Dalail al-Khayrat, dan membaca 313.000 kali Allah, Allah, dan seluruh ibadah yang dibebankan padaku. Pengelihatan-pengelihatan spiritual mulai bermunculan mengantarku dari satu maqam ke maqam lain sampai akhirnya aku menjadi fana dalam Hadirat  Allah  swt.  Suatu hari aku mendapat pengelihatan bahwa Syaikh Abdul Qadir Jailani memanggilku ق menuju makamnya. Kata beliau, Wahai cucuku, aku sedang menunggumu di makamku, datanglah!  Aku bergegas mandi, shalat 2 rakaat dan berjalan menuju makam beliau yang hanya beberapa langkah dari kamarku.  Sesampainya disana, aku mulai bermuraqaba. As-salam alayka ya jaddi (semoga kedamaian tercurah padamu, wahai kakekku).  Segera aku melihat beliau keluar dari makam dan berdiri di sampingku.  Di belakang beliau ada sebuah singgasana indah yang dihiasi batu-batu mulia.  Kata beliau, Mendekat dan duduklah bersamaku di singgasana itu. Kami duduk layaknya seorang kakek dan cucunya. Beliau tersenyum dan mengatakan, Aku bahagia denganmu, Nazim Effendi Maqam  .ق syaikhmu, Abdullah al-Faiz ad-Daghestani ق  amat tinggi dalam Thariqat Naqsybandi.  Aku ini kakekmu. Sekarang aku turunkan padamu, langsung dariku, kekuatan

Page 18: Perjalanan Spiritual

yang dipegang oleh Ghawts.  Aku bayat kamu dalam Thariqat Qadiriah sekarang.  Kemudian Grandsyaikh nampak di hadapanku, Nabi sallallahu alayhi wasalam pun hadir,  juga Syah Naqsyband Syaikh Abdul  .ق Qadir Jailani berdiri ق memberi hormat pada Nabi saw beserta para syaikh yang hadir, aku pun melakukannya.  Beliau berkata,  Ya Nabi sallallahu alayhi wasalam, ya Rasulullah saw, aku adalah kakek dari cucuku ini.  Aku bahagia dengan kemajuannya dalam Thariqat Naqsybandi dan aku ingin menambahkan Thariqat Naqsybandi pada maqamku. Nabi sallallahu alayhi wasalam tersenyum dan melihat pada Syah Naqsyband selanjutnya Syah ,ق Naqsyband ق melihat pada Grandsyaikh Abdullah ق.  Inilah adab pimpinan yang baik, karena Syaikh Abdullah yang ق masih hidup pada saat itu.  Grandsyaikh menerima rahasia Thariqat Naqsybandi yang diterima beliau dari Syah Naqsyband ق melalui silsilah Nabi sallallahu alayhi wasalam, dari Abu Bakar ash-Shiddiq ra, agar ditambahkan pada maqam Syaikh Abdul Qadir Jailani ق.  Ketika Syaikh Nazim ق merampungkan khalwat-nya, dan akan segera meninggalkan makam kakeknya dan mengucapkan salam perpisahan.  Syaikh Abdul Qadir Jailani muncul ق dan memperbarui bayat Syaikh Nazim dalam ق Thariqat Qadiriah.  Kata Kakeknya, Cucuku, aku akan memberimu kenang-kenangan karena telah berkunjung ke sini.  Beliau memeluk Syaikh Nazim ق dan memberinya 10 buah koin yang merupakan mata uang pada zaman beliau hidup.  Koin itu masih disimpan Syaikh Nazim ق sampai hari ini.

Page 19: Perjalanan Spiritual

 Sebelum pergi, Syaikh Nazim memberi ق tanda kenangan jubah pada syaikh yang telah melayani beliau selama khalwat di sana .  Aku memakai jubah ini selama khalwat, sebagai alas tidurku, bahkan juga saat shalat dan zikir. Simpanlah, Allah  swt beserta Nabi sallallahu alayhi wasalam akan memberkahimu.  Syaikh itu mengambil jubah, menciumnya dan memakainya. Syaikh Nazim ق meninggalkan Baghdad dan kembali ke Damaskus , Syria .  Pada tahun 1992, ketika Syaikh Nazim ق mengunjungi Lahore , Pakistan ; beliau berziarah ke makam Syaikh Ali Hujwiri Lalu  .ق salah seorang syaikh dari Thariqat Qadiriah mengundang beliau ke rumahnya.  Syaikh Nazim menginap ق di sana .  Setelah Shalat Subuh, tuan rumah itu mengatakan:   Wahai Syaikh, aku memintamu menginap malam ini untuk menunjukkan padamu sebuah jubah berharga yang kami warisi sejak 27 tahun yang lalu.  Diwariskan dari seorang syaikh besar dari Thariqat Qadiriah dari Baqhdad sampai akhirnya berada di tangan kami.  Semua syaikh kami menyimpan dan menjaganya karena dulunya ini adalah jubah pribadi dari Ghawts pada masa itu. Seorang syaikh Turki dari Thariqat Naqsybandi ber-khalwat di masjid-makam Syaikh Abdul Qadir Jailani Setelah selesai, beliau berikan jubah ini sebagai  .قhadiah karena sudah melayaninya selama khalwat.  Syaikh Qadiriah pemegang jubah ini mengatakan pada penerusnya ketika akan meninggal agar menjaganya, karena siapa pun yang mengenakan jubah itu, segala penyakitnya akan sembuh.  Setiap murid yang mengenakan jubah ini dalam perjalanannya menuju Hadirat Ilahi akan mudah terangkat dalam tingkat kasyf.

Page 20: Perjalanan Spiritual

 Beliau membuka almari  dan memperlihatkan sebuah jubah yang disimpan di kotak kaca.  Dia keluarkan jubah itu.  Syaikh Nazim  .tersenyum melihatnya ق Syaikh Qadiriah itu bertanya pada Syaikh Nazim ,ق Apakah sebenarnya ini, Syaikh? Syaikh Nazim ,menjawab ق Hal ini membuatku bahagia. Jubah ini aku berikan pada Syaikh Thariqat Qadiriah saat aku selesai khalwat.  Ketika mendengar hal ini, syaikh tersebut mencium tangan Syaikh Nazim dan  ق meminta bayat di dalam Thariqat Naqsybandi.   Khalwat di Madinah Sering kali Syaikh Nazim diperintahkan ق untuk melakukan khalwat dengan kurun waktu antara 40 hari sampai setahun.  Tingkatan khalwat-nya juga berbeda-beda, mulai diisolasi dari kontak dunia luar, shalat, atau hanya diperkenankan adanya kontak saat melaksanakan zikir atau pertemuan karena memberi kajian.  Beliau sering melaksanakan khalwat di kota Nabi sallallahu alayhi wasalam.  Beliau mengatakan,  Tidak seorang pun diberi kehormatan melakukan khalwat bersama syaikh mereka.  Aku mendapatkan kesempatan ini berada dalam satu ruangan dengan Syaikh Abdullah di ق Madinah.  Sebuah ruangan kuno dekat masjid suci Nabi Muhammad sallallahu alayhi wasalam.  Di sana terdapat satu pintu dan sebuah jendela.  Segera setelah kami memasuki ruangan itu, syaikh menutup jendela rapat-rapat dan beliau mengizinkan aku keluar hanya pada saat menunaikan shalat 5 waktu di Masjid Nabi sallallahu alayhi wasalam.

Page 21: Perjalanan Spiritual

 Beliau mengingatkan aku agar mengawasi langkah/ nazar bar qadam ketika dalam perjalanan menuju tempat shalat.  Dengan disiplin dan mengontrol pengelihatan kita berarti memutuskan diri dari segala hal kecuali pada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Besar beserta Nabi-Nya .  Syaikh Abdullah ق tidak pernah tidur selama khalwat berlangsung.  Selama satu tahun aku tidak pernah melihat beliau tidur dan menyentuh makanan.  Hanya semangkuk sup dan sepotong roti disediakan untuk kami setiap harinya.  Beliau selalu memberikan bagiannya kepadaku.  Beliau hanya minum air dan tidak pernah meninggalkan ruangan itu.  Malam demi malam, hari demi hari, Grandsyaikh duduk membaca Quran hanya dengan penerangan lilin, berzikir dan mengangkat tangannya dalam doa. Kadang aku tidak mengerti apa yang beliau ucapkan  karena beliau menggunakan bahasa surgawi.  Aku hanya mampu memahaminya lewat ilham dan pengelihatan  yang datang pada hatiku.  Aku tidak tahu kapan saatnya malam atau pun siang kecuali saat shalat.  Grandsyaikh tidak pernah melihat sinar matahari selama setahun penuh, kecuali cahaya dari lilin. Dan aku melihat cahaya matahari hanya ketika pergi untuk shalat.  Melalui khalwat tersebut, spiritualitasku meningkat ke tingkatan yang berbeda-beda. Suatu hari aku mendengar beliau mengatakan, Ya Allah, berilah aku kekuatan Ghawts/perantara/penolong, dari kekuatan yang Engkau berikan pada Nabi-Mu sallallahu alayhi wasalam untuk meminta ampunan-Mu bagi seluruh umat manusia saat kiamat nanti dan mengangkat mereka menuju Hadirat-Mu.   Ketika beliau mengatakan hal ini, aku mengalami pengelihatan  keadaan di saat hari kiamat.  Allah turun dari `Arsy-Nya dan mengadili umat manusia. Nabi sallallahu alayhi wasalam berada di samping kanan-Nya.  Grandsyaikh berada di sebelah kanan Nabi saw, dan aku berada di sebelah kanan Grandsyaikh.  Setelah Allah mengadili umat manusia, Dia memberi wewenang Nabi sallallahu alayhi wasalam untuk

Page 22: Perjalanan Spiritual

menjadi perantara ampunan-Nya.  Ketika Nabi sallallahu alayhi wasalam selesai melakukannya, beliau meminta Grandsyaikh untuk memberi barakahnya dan mengangkat mereka dengan kekuatan spiritual yang telah diberikan.  Pengelihatan itu berakhir dan aku mendengar Grandsyaikh mengatakan,  Alhamdulillah, Alhamdulillah, Nazim Effendi ق, aku sudah mendapat jawabannya. Suatu hari setelah selesai Shalat Subuh Grandsyaikh mengatakan, Nazim Effendi ق, lihat!  Ke mana harus kulihat, atas, bawah, kanan atau kiri?  Ternyata ada di bagian hati beliau.  Sebuah pengelihatan muncul.  Aku melihat Syaikh Abdul Khaliq al-Ghujdawani  ق muncul dengan tubuh fisiknya dan mengatakan padaku, Oh anakku, Syaikh-mu memang unik.  Tidak ada yang seperti dia sebelumnya.  Kemudian kami diajak beliau ke tempat lain di bumi ini.  Allah memintaku untuk pergi ke batu itu dan memukulnya sambil menunjuk sebuah batu.  Ketika beliau memukulnya, sebuah semburan air memancar deras keluar dari batu itu.  Kata beliau, Air itu akan terus memancar seperti ini sampai kiamat nanti, dan Allah mengatakan padaku bahwa pada setiap tetes air ini Dia ciptakan satu malaikat bercahaya yang akan selalu memuji-Nya sampai kiamat nanti. Allah berfirman, Wahai hamba-Ku, Abdul Khaliq al-Ghujdawani ق, tugasmu adalah memberi nama para malaikat ini dengan nama yang berbeda dan tidak boleh ada pengulangan.  Hitung pula berapa kali pujian-pujian mereka, kemudian bagikan pada seluruh pengikut Thariqat Naqsybandi.  Itulah tanggung jawabmu.  Aku takjub akan beliau beserta tugas luar biasa yang diembannya.  

Page 23: Perjalanan Spiritual

Pengelihatan itu terus berlanjut serasa menghujaniku.  Pada hari terakhir khalwat kami setelah Shalat Subuh aku mendengar suara-suara dari arah luar ruangan kami.  Suara orang dewasa dan suara anak-anak menangis. Tangisan itu semakin menjadi-jadi dan berlangsung berjam-jam.  Aku tidak tahu siapa yang menangis karena tidak diizinkan untuk melihatnya. Grandsyaikh bertanya, Nazim Effendi tahukah kamu siapa yang sedang ,ق menangis?  Walaupun aku tahu bahwa itu bukan tangisan manusia, namun aku menjawab, Oh Syaikh, engkaulah yang lebih mengetahuinya.  Setan mengumumkan pada komunitasnya bahwa 2 manusia di bumi ini telah lolos dari kendalinya. Kemudian aku melihat setan dan bala tentaranya telah dirantai dengan rantai surgawi untuk mencegah mereka mendekati syaikh dan aku. Pengelihatan itu berakhir. Grandsyaikh meletakkan tangannya di dadaku sambil mengatakan, Alhamdulillah, Nabi sallallahu alayhi wasalam bahagia terhadap kau dan aku.  Lalu aku melihat Nabi Muhammad sallallahu alayhi wasalam beserta 124.000 nabi-nabi lain, 124.000 sahabat-sahabatnya, 7007 Awliya-Awliya Naqsybandi, 313 Awliya agung, 5 Qutub dan Ghawts. Semuanya memberi selamat kepadaku.  Mereka mengalirkan dalam hatiku ilmu spiritual mereka.  Aku mewarisi dari mereka rahasia-rahasia Thariqat Naqsybandi dan 40 thariqat-thariqat lainnya. Karamah Syaikh Nazim ق Pada tahun 1971, Syaikh Nazim seperti ق biasa berada di Siprus selama 3 bulan; Rajab, Sya`ban, dan Ramadhan.  Suatu hari di bulan Sya`ban, kami mendapat telepon dari bandara di Beirut .  Ternyata dari Syaikh Nazim yang ق meminta kami untuk menjemputnya.  Kami terkejut karena tidak mengira beliau akan datang. 

Page 24: Perjalanan Spiritual

Aku diminta Nabi sallallahu alayhi wasalam untuk menemuimu hari ini karena ayahmu akan wafat.  Aku yang akan memandikan jenazahnya, mengkafani dan menguburkannya lalu kembali ke Siprus.  Oh Syaikh, Ayah kami dalam keadaan sehat.  Tidak ada sesuatu terjadi pada beliau.  Itulah yang dikatakan padaku, jawab beliau dengan amat yakin.  Kami pun menyerah saja karena apa pun yang dikatakan Syaikh, kami harus menerimanya.  Beliau meminta kami mengumpulkan seluruh keluarga untuk melihat ayah kami terakhir kalinya.  Kami mempercayainya dan melaksanakannya walaupun ada yang terkejut dan ada yang tidak mempercayainya saat kami memanggilnya.  Ada yang hadir dan ada yang tidak. Ayah saya tidak mengetahui masalah ini, hanya melihat kunjungan keluarga sebagai hal yang biasa.  Jam tujuh kurang seperempat.  Kata Syaikh Nazim Aku harus naik ,ق ke apartemen ayahmu untuk membaca Surat Ya Sin tepat ketika beliau wafat.  Lalu beliau naik dari flat kami di bawah.   Ayah saya memberi salam pada Syaikh Nazim ق, lalu mengatakan, Wahai Syaikh Nazim ,ق sudah lama kami tak mendengar engkau membaca Quran.  Maukah engkau melakukannya untuk kami?  Syaikh Nazim pun mulai membaca Surat Ya Sin.  Ketika ق beliau selesai membacanya, jarum jam menunjukkan tepat pukul tujuh.  Persis ketika ayahku berteriak, Jantungku, jantungku...!! Kami merebahkan beliau, kedua saudaraku yang sama-sama dokter memeriksa ayah.  Jantungnya berdebar keras tak terkontrol dan dalam hitungan menit, beliau menghembuskan nafas terakhirnya.  Semua orang melihat pada Syaikh Nazim dengan ق takjub dan keheranan.  Bagaimana beliau mengetahuinya?  Wali macam apakah beliau? 

Page 25: Perjalanan Spiritual

Bagaimana bisa dari Siprus, beliau datang hanya untuk hal ini?  Rahasia seperti apakah yang ada di hatinya? Rahasia yang disimpan beliau adalah berkat kasih-sayang Allah pada beliau.  Allah memberi wewenang akan kekuatan dan ramalan karena beliau memelihara keikhlasan, ketaatan, dan kesetiaan pada agama Allah swt.  Beliau menjaga kewajiban dan ibadahnya. Beliau menghormati al-Quran. Beliau sama dengan seluruh Awliya Naqsybandi sebelumnya, seperti halnya  seluruh Awliya thariqat lain dan para leluhurnya, Syaikh Abdul Qadir Jailani ق dan Jalaluddin Rumi dan ق Muhyiddin Ibn Arabi ق yang menaati tradisi-tradisi Islam selama 1400 tahun.  Dengan cinta Ilahi itu beliau akan dianugerahi pengetahuan Ilahiah, kebijaksanaan, spiritualitas dan segala hal.  Beliau akan menjadi orang yang mengetahui akan masa lalu, saat ini dan masa depan.  Kami merasa terperangkap di antara dua emosi.  Satu, karena tangis kesedihan kami akan wafatnya ayah dan yang kedua kebahagiaan atas apa yang diperbuat oleh guru kami pada almarhum ayah.  Kedatangan beliau demi ayah kami pada akhir hayatnya tidak akan pernah kami lupakan. Beliau memandikan jasad dengan tangan beliau yang suci. Setelah semua tugas dijalankan, beliau kembali lagi ke Siprus tanpa diundur.  Suatu ketika Syaikh Nazim mengunjungi Lebanon ق selama 2 bulan pada musim haji.  Gubernur kota Tripoli , Lebanon yang bernama Ashar ad-Danya merupakan pemimpin resmi suatu kelompok haji.  Beliau menawari Syaikh Nazim untuk ق pergi bersama menunaikan ibadah haji.  Kata syaikh, Saya tidak bisa pergi dengan anda, tetapi insya Allah, kita akan bertemu di sana .

Page 26: Perjalanan Spiritual

 Gubernur tetap memaksa.  Jika anda pergi, pergilah dengan saya.  Jangan dengan orang lain.  Syaikh Nazim ,menjawab ق Saya tidak tahu apakah saya akan pergi atau tidak. Ketika musim haji telah usai dan gubernur telah kembali, beliau segera menuju ke rumah Syaikh Nazim Di  .ق hadapan sekitar 100 orang, kami mendengar beliau mengatakan, Oh Syaikh Nazim ق, mengapa anda pergi dengan orang lain dan tidak bersama kami?  Kami pun menjawab, Syaikh tidak pergi haji.  Beliau bersama kami di sini selama 2 bulan berkeliling Lebanon . Gubernur berkata, Tidak!  Beliau pergi haji, kami punya saksi-saksi. Waktu itu saya sedang thawaf dan Syaikh Nazim ق mendatangiku lalu mengatakan, Oh Ashur, anda di sini?  Saya mengiyakan dan kami melakukan thawaf bersama-sama.  Beliau menginap di hotel kami di Mekah.  Dan menghabiskan siang hari bersama di tenda kami di Arafat.  Beliau juga menginap bersama saya di Mina selama 3 hari.  Lalu beliau mengatakan, Aku harus ke Madinah mengunjungi Nabi sallallahu alayhi wasalam. Kemudian kami menatap Syaikh Nazim yang ق menampakkan senyum khasnya dan seakan-akan mengatakan, Itulah kekuatan yang dianugerahkan Allah pada para Awliya-Nya.  Bila mereka berada di jalan-Nya, meraih cinta-Nya dan Hadirat-Nya, Allah sallallahu alayhi wasalam akan menganugerahi segala hal. Oh Syaikhku, karamah yang engkau tunjukkan pada kami adalah sangat luar biasa.  Tidak pernah aku melihatnya selama hidupku.  Aku

Page 27: Perjalanan Spiritual

ini seorang politikus.  Aku percaya pada akal dan logika.  Kini aku harus mengakui bahwa anda bukanlah orang biasa.  Anda mempunyai kekuatan supranatural. Sesuatu yang Allah sallallahu alayhi wasalam sendiri anugerahkan pada anda!   Gubernur itu mencium tangan Syaikh Nazim dan ق meminta bayat di dalam Thariqat Naqsybandi.  Kapan pun Syaikh Nazim , mengunjungi Lebanon ق gubernur dan perdana mentri Lebanon akan duduk dalam komunitas Syaikh Nazim ,Sampai saat ini  .ق keluarga-keluarga beliau dan masyarakat Lebanon menjadi pengikut Syaikh Nazim ق. Kata-Kata Syaikh Nazhim ق Tentang Ke Esaan Tuhan Yang Khas, Syaikh Nazhim mengatakan ق bahwa mustahil adanya kemajemukan: Ke Esaan yang unik dari Dzat-Nya; Dzat-Nya tidak berlipat atau tidak merupakan gabungan dari dua bagian atau lebih, dan tidak ada yang mirip dengan Dzat Ilahiah-Nya. Ke Esaan akan Sifat-Sifat-Nya, artinya Allah tidak memiliki dua sifat yang mewakili sesuatu yang sama.  Sebagai contoh, Dia tidak mempunyai dua Kehendak.  Dia Satu dalam segala sifat-Nya. Ke Esaan dalam segala Tindakan-Nya; berarti Dia-lah Sang Pencipta dari Kehendak-Nya sendiri dan dari Takdir-Nya sendiri atas segala yang nampak di jagad raya ini.  Seluruh ciptaan-Nya baik itu dari substansi, alasan ataupun perbuatan, adalah hasil kerja-Nya yang diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya. Jika cinta itu benar, maka si pecinta harus menjaga kehormatan dan bertingkah laku yang seharusnya, bagi Dia, Yang dicintainya.  Keyakinan tertinggi dari kebenaran adalah ketika syaikh memuji hadirat-Nya di dalam mata kalian dan membatasi hal-hal lain selain Allah swt. Ada 3 naga besar yang dapat merusak manusia: tidak toleransi dan tidak sabar dengan orang-orang di sekitar kalian, menjadi terbiasa

Page 28: Perjalanan Spiritual

dengan sesuatu yang tidak bisa kalian tinggalkan, dan dikontrol oleh ego kalian.  Meraih kehormatan di dunia ini adalah tindakan memalukan. Kehormatan adalah meraih kehidupan akhirat.  Saya heran pada mereka yang memilih memalukan diri sendiri demi kehormatan.  Bila Allah swt membuka esensi Cinta Ilahiah-Nya, semua orang di bumi ini akan mati karena cinta itu.Kita harus selalu melakukan hal-hal sebagai berikut: merenungkan ayat-ayat Allah dalam kitab suci al-Quran dan tanda-tanda kebesaran-Nya yang dapat menjadikan cinta berkembang dalam hati kita.  Memikirkan segala janji dan pahala-Nya yang bisa membuat kita makin merindukan-Nya. Memikirkan ancaman dan hukuman-Nya akan membuat kita makin malu pada-Nya. Allah  swt berfirman, Siapapun yang sabar dengan kami maka akan berhasil mendekati Kami. Jika takut akan Allah swt tertanam dalam hati, lidah tak akan mampu berkata-kata yang tidak ada manfaatnya.  Sufisme adalah penyucian terus-menerus menuju Hadirat Allah.  Esensinya adalah meninggalkan kehidupan materialistik ini.  Suatu saat Junayd melihat ق iblis dalam penglihatannya.  Setan itu telanjang.  Junayd ق berkata, Wahai setan yang terkutuk, tidakkah kamu malu terlihat telanjang oleh manusia?  Jawab setan, Mengapa aku harus malu, sedang manusia pun tidak malu pada dirinya sendiri. Jika kalian bertemu dengan seorang pencari di jalan Allah, dekati dia dengan ketulusan, kesetiaan dan kasih sayang.  Jangan mendekatinya dengan ilmu.  Ilmu akan membuat mereka liar pada awalnya namun kasih sayang akan membuat mereka cepat mendekatimu.  Seorang pencari seharusnya adalah mereka yang telah meninggalkan dirinya sendiri dan menghubungkan hatinya dengan Allah swt.  Mereka berdiri di hadapan-Nya ketika melaksanakan kewajiban-kewajiban sambil membayangkan Dia dalam hatinya.  Nur Ilahi telah membakar hatinya yang membuat dia kehausan akan minuman ilahiah, membuka tirai matanya dan membuat dirinya melihat Tuhannya.  Jika dia membuka bibirnya, berbuat sesuatu atau menjadi damai itu atas

Page 29: Perjalanan Spiritual

perintah-Nya dan manifestasi dari sifat-sifat-Nya.  Dia sedang berada dalam Hadirat-Nya dan bersama-Nya.  Seorang sufi adalah orang yang melaksanakan kewajiban-kewajiban dari Allah yang disampaikan oleh Nabi sallallahu alayhi wasalam dan berusaha keras meningkatkan dirinya pada tingkat kesempurnaan yaitu Pengetahuan Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Agung. Sufisme adalah sebuah pengetahuan dari mereka yang mempelajari tahapan umat manusia baik dari pujian maupun hinaan.  Jika berupa hinaan, dia belajar untuk menyucikannya sehingga menjadi pujian dalam perjalanan-Nya menuju Hadirat Allah swt.  Buah dari itu semua adalah berkembangnya qalbu akan: Pengetahuan tentang Allah, melalui pengalaman langsung, keselamatan di akhirat kelak, tercapainya kenikmatan Ilahiah dan kebahagiaan abadi, pencerahan dan penyucian sehingga hal-hal luhur itu tersingkap dengan sendirinya, maqam-maqam terkuak dan dia memahami apa yang tidak terlihat bagi orang lain.  Sufisme bukanlah semacam penghambaaan tertentu, namun lebih pada melekatnya hati pada Tuhan.  Penyatuan semacam itu tetap mengutamakan standard syariah, maka dia harus melaksanakannya.  Itulah sebabnya kita temui para sufi melayani Islam dalam kapasitas yang luas dan beraneka ragam. Ulama Islam harus mendapat pendidikan lebih tinggi lagi akan sufisme.  Prediksi Grandsyaikh `Abdullah ad-Daghestani tentang  قSyaikh Nazhim ق Sebelum Grandsyaikh `Abdullah ,wafat ق beliau menulis dalam wasiatnya:  Atas perintah Nabi Muhammad sallallahu alayhi wasalam, aku telah melatih dan meningkatkan ilmu penerusku, yaitu Nazhim Effendi dan ق memerintahkan dia dalam berbagai khalwat dan latihan, maka aku menunjuk dia sebagai penerusku.  Di masa depan aku melihat dia akan menyebarkan thariqat ini lewat Timur dan Barat.  Tuhan akan membuat berbagai lapisan masyarakat, dari kaya, miskin, ulama  dan politikus mendatanginya, belajar darinya dan masuk dalam

Page 30: Perjalanan Spiritual

Thariqat Naqsybandi, yaitu dari akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.  Dan hal ini akan menyebar ke seluruh dunia, tak ada satu kepulauan pun yang terlewat akan manis dan harumnya.  Aku melihatnya  mengokohkan dan mendirikan markas-markas besar di London di mana dari situ akan menyebarkan thariqat ini di Eropa, Timur Jauh dan Amerika.  Dia akan menebarkan ketulusan, cinta, kepatuhan, harmoni dan kebahagiaan di tengah masyarakat. Mereka akan meninggalkan keburukan, terorisme dan politik. Dia akan menebar pengetahuan akan perdamaian di dalam hati, komunitas-komunitas, dan negara-negara agar peperangan dan persaingan diangkat dari muka bumi dan perdamaian menjadi faktor yang mendominasi.  Aku melihat generasi muda mendatanginya dari berbagai penjuru meminta barakahnya.  Dia akan mengajari mereka agar melaksanakan kewajiban agama Islam, hidup sederhana dan hidup damai dengan penganut agama apa pun, dan agar meninggalkan kebencian serta permusuhan.  Agama adalah bagi Allah swt, dan Dia yang mengadili hamba-hamba-Nya.  Ramalan itu telah terjadi sebagaimana yang diterangkan Grandsyaikh `Abdullah Ketika  .ق Grandsyaikh meninggal pada tahun 1973, Mawlana Syaikh Nazhim ق mengadakan perjalanan pulangnya yang pertama ke Turki, mengunjungi Bursa lalu ke London .  Banyak generasi muda terutama pengikut John Bennet datang menemui beliau.  Ketika mulai banyak orang berdatangan ingin mendengarkan nasihat beliau, maka didirikanlah pusat dakwah pertamanya pada tahun 1974.  Beliau melanjutkan kunjungan pertamanya di Inggris dan kepulauannya selama dan setelah masa Ramadhan.  Thariqat ini menyebar luas, menembus seluruh Eropa,  Amerika, Kanada dan Amerika Selatan.  Beliau membuka 3 pusat dakwah di London untuk melatih spiritualitas bagi orang-orang, melenyapkan depresi dan menolong mereka menuju kedamaian di hati masing-masing.  Dakwah beliau berlanjut ke seluruh bagian Eropa, Afrika Utara dan Selatan, negara-negara Teluk, Amerika Utara dan Selatan serta kepulauan India, Asia tenggara, Rusia dan beberapa bagian di China, Australia serta Selandia Baru.

Page 31: Perjalanan Spiritual

 Kalian mungkin tidak menemukan negara-negara yang kami sebutkan atau yang belum kami sebutkan di mana sentuhan Syaikh Nazhim  .belum terasa ق Inilah perbedaan antara beliau dengan Awliya-Awliya lain yang masih hidup dan yang sebelumnya.  Kalian akan menemui segala bahasa diucapkan di hadapan beliau. Setiap tahun di bulan Ramadhan, pertemuan besar para pengikut beliau diadakan di London yang dihadiri lebih dari 5.000 orang dari seluruh dunia.  Seperti firman Allah, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. [49:13] Pengikut beliau berasal dari berbagai lapisan masyarakat.  Miskin, menengah, kaya, pengusaha, dokter, pengacara, psikiater, astronom, tukang pipa, tukang kayu, menteri, politikus, senator, anggota parlemen, perdana mentri, presiden, raja, dan dari berbagai kesultanan.  Semua tertarik akan kesederhanaan, senyum, aura dan spiritualitas beliau.  Syaikh Nazhim terkenal ق sebagai Syaikh multibudaya dan universal.  Perkataan-perkataan dan ceramahnya dikumpulkan dan diterbitkan dalam berbagai buku termasuk serial Mercy Oceans dan lebih dari 35 judul lainnya. Ribuan rekaman video dan ribuan jam ceramahnya juga telah didokumentasikan.  Hidup beliau selalu terlihat aktif.  Beliau seorang musafir di jalan Tuhan, tidak pernah menetap di rumah, selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.  Suatu hari beliau berada di Timur, besoknya berada di Barat.  Kalian tidak akan tahu beliau akan berada di mana hari ini dan selanjutnya.  Beliau selalu menemui berbagai instansi untuk rekonsiliasi dan pemeliharaan lingkungan alam.  Beliau selalu menanamkan benih-benih cinta, kedamaian dan keharmonisan di hati-hati umat manusia.  Kami berharap dengan semangat

Page 32: Perjalanan Spiritual

ajarannya, seluruh agama akan berada dalam harmoni dan kedamaian.  Prediksi Syaikh Nazhim tentang masa yang akan ق datang adalah melanjutkan apa yang diramalkan oleh Grandsyaikh `Abdullah .ق Dengan membeberkan kejadian sebelum terjadi, mengingatkan masyarakat dan membawa perhatian mereka akan hal yang akan datang.  Sering beliau mengatakan, Komunisme akan berakhir, Uni Soviet akan terpecah menjadi negara-negara kecil.  Beliau  juga meramalkan bahwa Tembok Berlin akan runtuh.  Rahasia Silsilah Emas Thariqat Naqsybandi berada di dalam tangannya. Beliau menggenggamnya dengan kekuatan yang sangat tinggi. Berkilau di semua tempat.  merahmati beliau, menguatkan beliau dalam pekerjaan sucinya.Semoga Allah   Semoga mengirimkan lebih banyak kedamaian, barakah, keselamatan danAllah sinar atas Nabi Muhammad sallallahu alayhi wasalam, keluarga dan para sahabat.  Juga pada semua Nabi, Awliya khususnya hamba-hamba-Nya  yang taat di dalam Thariqat Naqsyabandi dan semua Thariqat Sufi khususnya sahabat Allah pada era kita, Syaikh Nazhim al-Haqqani ق.  Wa min At Tawfiq      

 

Sekilas tentang Kehidupan dan Ajaran Mawlana Syaikh Muhammad

Page 33: Perjalanan Spiritual

Nazim Adil  al-HaqqaniOleh Dr. G.F. Haddad

Damaskus, 12 Rabiul Awwal 1425 H 1 Mei 2004  

Bismillah hirRohman nirRohim 

Segala puji dan syukur bagi-Mu, wahai Tuhan kami, yang telah membimbing kami pada samudera Rahmat dari Kebenaran-Mu dan Cahaya-Mu. Allaahumma! Kirimkan barakah dan salam kedamaian bagi junjungan kami Muhammad salallahu alayhi wasalam, Penutup para Nabi dan Utusan-Mu, yang membawa Perjanjian Terakhir Quran al-Karim, juga bagi keluarga Beliau dan seluruh Sahabat-Sahabat Beliau, dan pewaris-pewaris Beliau, baik yang hidup di masa lalu, maupun di masa kini, terutama pewaris dan wakil utama Beliau di zaman ini. Hamba yang lemah ini, Gibril ibn Fouad diminta untuk menulis biografi dan artikel tentang kekasih kita Mawlana Syaikh Nazim dalam beberapa kata-kata anda sendiri tentang kehidupan dan ajaran-ajaran Beliau dan pengalaman anda bersama Beliau.  Bulan ini adalah bulan Rabiul Awwal 1425H (Mei 2004) adalah saat paling tepat untuk melakukan hal ini. Semoga Allah mengilhami baik penulis maupun pembaca tentang Mawlana Syaikh Nazim qs agar memiliki gambaran yang adil dan tepat terhadap subjek yang mulia ini. Tak ada daya maupun kekuatan melainkan dengan-Nya. Sebagaimana Dia melingkupi kebodohan kita dengan Ilmu-Nya, semoga pula Dia melingkupinya dengan Rahmat-Nya, Amin! (Al-Hamdulillah, izin telah diperoleh dari Mawlana untuk merilis tulisan ini pada hari ini.) Nama lengkap Mawlana adalah Muhammad Nazim Adil ibn al-Sayyid Ahmad ibn Hasan Yashil Bash al-Haqqani al-Qubrusi al-Salihi al-Hanafi, semoga Allah  swt mensucikan ruhnya dan merahmati kakek moyangnya. Kunya (nama panggilan) beliau adalah Abu Muhammad dari nama anak laki-laki tertua beliau selain itu beliau pula adalah ayah dari Bahauddin, Naziha, dan Ruqayya. 

Page 34: Perjalanan Spiritual

Beliau dilahirkan pada tahun 1341 H (1922 M) di kota Larnaka, Siprus (Qubrus) dari suatu keluarga Arab dengan akar-akar budaya Tatar. Beliau mengatakan pada saya bahwa ayah beliau adalah keturunan dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani qs. Diceritakan pula pada saya bahwa ibu beliau adalah keturunan dari Mawlana Jalaluddin ar-Ruumi qs. Ini menjadikan beliau sebagai keturunan dari Nabi suci Muhammad sallallahu alayhi wasalam, dari sisi ayahnya, dan keturunan dari Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq ra, dari sisi ibundanya. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Siprus, Mawlana melanjutkan ke perguruan tinggi di Istanbul dan lulus sebagai sarjana Teknik Kimia.  Di sana, beliau juga belajar bahasa Arab dan Fiqh, di bawah bimbingan Syaikh Jamal al-Din al-Alsuni (wafat 1375H/1955M) dan menerima ijazah dari beliau. Mawlana juga belajar tasawwuf dan Thariqat Naqsybandi dari Syaikh Sulayman Arzarumi qs (wafat 1368H/1948M) yang akhirnya mengirim beliau ke Syams ( Syria ).Mawlana melanjutkan studi Syariah-nya ke Halab ( Aleppo ) Hama , dan terutama di Homs . Beliau belajar di zawiyyah dan madrasah masjid sahabat besar Khalid ibn Al-Walid ra di Hims/Homs di bawah bimbingan Ulama besarnya dan memperoleh ijazah dalam Fiqh Hanafi dari Syaikh Muhammad Ali Uyun al-Sud dan Syaikh Abd al-Jalil Murad, dan ijazah dalam ilmu Hadits dari Muhaddits Syaikh Abd al-Aziz ibn Muhammad Ali Uyun al-Sud al-Hanafi. Perlu dicatat bahwa yang terakhir adalah salah satu dari sepuluh guru hadits dari Rifai Hafizh di Aleppo, Syaikhul Islam Abd Allah Siraj al-Din (1924-2002 M), yang duduk berlutut selama dua jam di bawah kaki Mawlana Syaikh Abdullah Faiz Daghestani  qs ketika yang terakhir ini mengunjungi Aleppo di tahun 1959 dan yang memberikan bayat dalam Thariqat Naqsybandi pada Mawlana Syaikh Nazim, ketika Mawlana Syaikh Nazim qs mengunjunginya terakhir kali di Aleppo di tahun 2001, sebagaimana diriwayatkan pada saya oleh Ustadz Muhammad Ali ibn Mawlana al-Syaikh Husayn Ali dari Syaikh Muhammad Faruq Itqi al-Halabi  yang juga hadir pada peristiwa terakhir itu.  Mawlana Syaikh Nazim juga belajar di bawah bimbingan Syaikh Said al-Sibai yang kemudian mengirim beliau ke Damaskus setelah menerima suatu pertanda berkaitan dengan kedatangan Mawlana Syaikh Abdullah Faiz Ad-Daghestani ke Syria . Setelah kedatangan awal beliau

Page 35: Perjalanan Spiritual

ke Syria dari Daghestan di akhir tahun 30-an, Mawlana Syaikh Abdullah qs tinggal di Damaskus, tetapi sering pula mengunjungi Aleppo dan Homs .  Di kota yang terakhir inilah, beliau mengenal Syaikh Said al-Sibai yang adalah pimpinan dari Madrasah Khalid bin Walid.  Syaikh Said menulis pada beliau (Mawlana Syaikh Abdullah), Kami mempunyai seorang murid dari Turki yang luar biasa, yang tengah belajar pada kami. Mawlana Syaikh Abdullah  menjawab padanya, Murid itu milik kami; kirimkan dia kepada kami! Sang murid itu adalah guru kita, Mawlana Syaikh Nazim, yang kemudian datang ke Damaskus dan memberikan bayat beliau pada Grandsyaikh kita pada kurun waktu antara tahun 1941 dan 1943. Pada tahun berikutnya, Mawlana Syaikh Abdullah pindah ke rumah baru beliau yang dibeli oleh murid Syria pertamanya, dan khalifahnya yang masih hidup saat ini, Mawlana Syaikh Husayn ibn Ali ibn Muhammad Ifrini al-Kurkani ar-Rabbani al-Kurdi as-Syaikhani al-Husayni (lahir 1336H/1917M) semoga Allah  mensucikan ruhnya dan merahmati kakek moyangnya di Qasyoun, suatu gunung yang menghadap Damaskus, yang Allah berfirman tentangnya; Demi Tiin dan buah Zaitun! Demi Bukit Sinai! (QS. 95:1-2). Qatadah dan al-Hasan Al-Basri berkata, At-Tiin adalah Gunung di mana Damaskus terletak [Jabal Qasyoun] dan Zaitun adalah Gunung di mana Jerusalem terletak. Diriwayatkan oleh Abd al-Razzaq, al-Tabari, al-Wahidi, al-Bayzawi, Ibn al-Jawzi, Ibn Katsiir, al-Suyuti, as-Syaukani, dll., semua dalam tafsir-tafsir mereka.  Mawlana Syaikh Nazim juga membeli sebuah rumah dekat rumah Grandsyaikh dan bersama Mawlana Syaikh Husayn, membantu membangun Masjid al-Mahdi, Masjid Grandsyaikh, yang akhir-akhir ini diperbesar menjadi sebuah Jami, di mana di belakangnya terletak maqam dan zawiyyah Grandsyaikh, di tempat mana, hingga saat ini, makanan dan sup ayam yang lezat disiapkan dalam kendi-kendi yang besar dan dibagi-bagikan bagi kaum fuqara dan miskin dua kali dalam seminggu. Kemudian Mawlana Syaikh Nazim qs tinggal di Damaskus sejak pertengahan tahun 40-an hingga awal 80-an, sambil sesekali melakukan perjalanan untuk belajar atau sebagai wakil dari Grandsyaikh, hingga Grandsyaikh wafat di tahun 1973. Setelah tahun itu, Mawlana tinggal di Damaskus beberapa tahun sebelum kemudian pindah ke Siprus. Jadi, Mawlana, yang aslinya Cypriot, dan Grandsyaikh, yang asalnya Daghistani, keduanya telah menjadi penduduk Damaskus Syamiyyun dan tinggal di distrik orang-orang salih (as-saalihiin) yang disebut

Page 36: Perjalanan Spiritual

Salihiyya! Tak ada keraguan lagi, bahwa pentingnya Damaskus bagi Mawlana dan Grandsyaikh adalah karena Syam adalah negeri yang penuh barakah dan terlindungi melalui para Nabi dan Awliya. Imam Ahmad dan murid beliau, Abu Dawud meriwayatkan dengan isnad (rantai) yang sahih bahwa Nabi suci sallallahu alayhi wasalam bersabda, Kalian harus pergi ke Syam.  Tempat itu telah terpilih secara Ilahiah oleh Allah di antara seluruh tempat di bumi-Nya ini. Di dalamnya Dia melindungi hamba-hamba pilihan-Nya; dan Allah telah memberikan jaminan padaku berkenaan dengan Syam dan penduduknya! Imam al-Nawawi berkata dalam kitab beliau Irsyad Tullab al-Haqaiq ila Marifati Sunan Khayr al-Khalaiq : Hadits ini berkenaan dengan fadhillah (keistimewaan) yang besar dari Syams dan merupakan suatu fakta yang dapat teramati! Direktur pimpinan Dar al-Ifta (secara literal bermakna Rumah Fatwa, maksudnya Majelis Fatwa seperti MUI di Indonesia, penerj.) di Beirut , Lebanon , Syaikh Salahud Diin Fakhri mengatakan pada saya di rumah beliau di Beirut dan menulis dengan tangan beliau kepada diri saya, Pada suatu pagi di hari Ahad, 20 Rabiul Akhir 1386 H, bertepatan dengan hari Minggu 7 Agustus 1966 M, kami mendapat kehormatan untuk mengunjungi Syaikh Abd Allah al-Daghistani rahimahullah (semoga Allah merahmatinya) di Jabal Qasyoun di Damaskus atas inisiatif serta disertai pula oleh Mawlana al-Syaikh Mukhtar al-Alayli rahimahullah Mufti Republik Lebanon saat itu; [yang adalah pula paman dari Syaikh Hisyam Kabbani, penulis], Syaikh Husayn Khalid, imam dari Masjid Nawqara; Hajj Khalid Basyir rahimahumallah (semoga Allah merahmati

Page 37: Perjalanan Spiritual

keduanya); Syaikh Husayn Sabiyya [saat ini direktur dari Dar al-Hadits al-Asyrafiyya di Damaskus]; Syaikh Mahmud Sad; Syaikh Zakariyya Syar; dan Hajj Mahmud Syar.  Syaikh Abdullah menerima kami dengan amat baik dan penyambutan yang ramah serta penuh kebahagiaan dan kegembiraan. Syaikh Nazim al-Qubrusi semoga Allah merahmati dan menjaga beliau juga berada di situ saat itu! Kami duduk dari pukul sembilan di pagi hari hingga tiba panggilan adzan Dzuhur, sementara Syaikh (Grandsyaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani, penerj.) rahimahullah menjelaskan tentang Syams ( Syria ), keutamaannya, kelebihan-kelebihannya yang luar biasa, dan bahwa tempat itu merupakan tempat Kebangkitan dan bahwa Allah. akan mengumpulkan seluruh manusia di dalamnya untuk penghakiman dan hisab.  Beliau menyebutkan pula hal-hal yang membuat hati dan pikiran kami tersentuh dan tergerak, dikuatkan pula oleh pengaruh suasana distrik Salihiyya yang suci, dan beliau berbicara pula tentang hubungan yang tak terpisahkan dalam praktik maupun dalam teori antara tasawwuf dengan Syariah… Semoga Allah membimbing dan menunjukkan pada kita petunjuk-Nya dalam perkumpulan dan suhbat dengan Awliya-Nya yang shiddiq. Aamiin, yaa Rabbal Aalamiin! Masih ada banyak lagi nama-nama Ulama dan Awliya Syams yang prestisius yang mencintai dan bersahabat dengan Syuyukh kita dalam periode keemasan tersebut, seperti Syaikh Muhammad Bahjat al-Baytar (1311-1396), Syaikh Sulayman Ghawji al-Albani  (wafat 1378 H), ayah dari guru kami, Syaikh Wahbi, Syaikh Tawfiq al-Hibri, Syaikh Muhammad al-Arabi al-Azzuzi (1308-1382H) Mufti dari Lebanon, dan Syaikh utama dari guru kami Syaikh Husayn Usayran, al-Arif Syaikh Syahid al-Halabi, al-Arif Syaikh Rajab at-Tai, Syaikh al-Qurra (ahli qiraat Quran, penerj.) Syaikh Najib Khayyata al-Farazi al-Halabi, al-Arif Syaikh

Page 38: Perjalanan Spiritual

Muhammad an-Nabhan, Syaikh Ahmad Izz ad-Din al-Bayanuni, al-Arif Syaikh Ahmad al-Harun (1315-1382H), Syaikh Muhammad Zayn al-Abidin al-Jadzba, dan lain-lain semoga Allah merahmati mereka semuanya! Dari tiga puluh tahun suhbat (asosiasi) yang barakah antara Mawlana dan Grandsyaikh tersebut, muncullah Mercy Oceans (secara literal berarti Samudera Kasih Sayang, merujuk pada buku-buku lama kumpulan suhbat Mawlana Syaikh Nazim al-Haqqani , penerj.) yang tak tertandingi, yang hingga kini masih tersebar pada setiap salik/pencari dengan judul-judulnya: Endless Horizons (Cakrawala tanpa Batas, penerj.), Pink Pearls (Mutiara-Mutiara Merah Muda, penerj.), Rising Suns (Matahari-Matahari yang tengah terbit, penerj.). Tak ada keraguan lagi, kumpulan-kumpulan suhbat awal tersebut adalah tonggak-tonggak utama dari seruan dawah Islam seorang diri Mawlana Syaikh Nazim di Amerika Serikat dan Eropa, dengan karunia Allah! Semoga Allah melimpahkan lebih banyak barakah-Nya pada Mawlana Syaikh Nazim dan mengaruniakan pada beliau maqam-maqam tertinggi yang pernah Dia karuniakan bagi kekasih-kekasih-Nya, berdekatan dengan junjungan kita, Sayyidina Muhammad sallallahu alayhi wasalam, yang bersabda, Jika seseorang melakukan perjalanan untuk mencari ilmu, Allah  akan membuatnya berjalan di salah satu dari jalan-jalan Surga, dan para Malaikat akan merendahkan sayap mereka karena bahagia dan gembira pada ia yang mencari ilmu, dan para penduduk langit dan bumi serta ikan-ikan di kedalaman lautan akan memohonkan ampunan bagi seorang pencari ilmu! Keutamaan dari seorang yang berilmu atas orang beriman kebanyakan adalah bagaikan terangnya bulan purnama di kegelapan malam atas segenap bintang-gemintang! Ulama adalah pewaris-pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah memiliki dinar maupun dirham, mereka hanya meninggalkan ilmu dan pengetahuan;

Page 39: Perjalanan Spiritual

dan ia yang mengambilnya sungguh telah mengambil bagian yang banyak!Tempat pertama yang kudatangi untuk mencari pengetahuan Nabawi (pengetahuan kenabian) ini adalah London di bulan Ramadan 1411 H, setelah aku bersyahadat laa ilaaha illa Allah (bahwa tiada tuhan selain Allah), Muhammadun Rasulullah  (Muhammad sallallahu alayhi wasalam adalah utusan Allah). Di sanalah, aku meraih tangan suci Mawlana untuk pertama kali dan melakukan bayat (sumpah setia) setelah diperkenalkan pada Thariqat ini oleh menantu beliau, dan khalifah beliau di Amerika Serikat, Syaikh Hisyam Kabbani qs semoga Allah membimbingnya dan membimbing seluruh sahabat-sahabat Mawlana! Aku mengunjungi Mawlana beberapa kali di rumah beliau di Siprus dan melihat pula beliau di Damaskus. Di antara hadiah Suhba yang diberikan Mawlana adalah pada dua minggu terakhir di bulan Rajab di tahun 1422H Oktober 2001 di rumah dan zawiyah beliau di kota Cypriot Turki, Lefke. Catatan akan pengalaman ini telah ditulis dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris, serta diterbitkan dengan judul Qubrus al-Tarab fi Suhbati Rajab atau Kebahagiaan Siprus dalam Suhbat. Pada saat itulah, dan juga saat-saat kemudian, selama dua kunjungan terakhirnya ke Amerika Serikat, ke Inggris, di Siprus, dan Damaskus, aku mendapatkan dari Mawlana, petunjuk agung yang sama bagi setiap pencari kebenaran: Tujuan kita adalah untuk melindungi serta melukiskan Nabi Muhammad sallallahu alayhi wasalam dan sifat-sifat beliau yang luhur dan agung, baginya shalawat dan salam serta bagi ahli-bait dan sahabat-sahabat beliau; yang untuk ini Allah mendukung kita! Dari sini, aku mengerti bahwa Murid yang sesungguhnya dalam Thariqat Naqsybandi-Haqqani

Page 40: Perjalanan Spiritual

adalah sahabat, penolong dan pendukung dari setiap pembela Sayyidina Muhammad sallallahu alayhi wasalam , dan adalah tugasnya untuk bersahabat dan berasosiasi dengan para pembela seperti itu karena mereka berada pada jalan Mawlana, tak peduli apakah mereka adalah Naqsybandi atau bukan. Ketika seorang Waliyyu-llah yang telah berumur delapan puluh tahun-an di Johor, Malaysia, al-Habib Ali ibn Jafar ibn Abd Allah al-Aydarus menerima kami di rumahnya di bulan Mei 2003, mengenakan pakaian yang tak pernah berubah sejak tahun 1940-an, beliau terlihat seperti Mawlana dalam segenap aspeknya, dan bahkan terlihat menyerupainya ketika beliau meminta maaf atas bahasa Arab-nya yang tak fasih.  Ketika kami memohon dua beliau bagi negeri-negeri kita yang terluka dan bagi penduduk-penduduknya, beliau menjawab, Ummah ini terlindungi dan berada pada tangan-tangan yang baik, dan pada Syaikh Nazim  telah kau dapati kebercukupan! Dus, dengan setiap perjumpaan dari murid yang sederhana dan rendah hati dari Mawlana dengan Awliya dari Ummat ini; Mereka (para Awliya tersebut,  penerj.) semuanya menunjukkan rasa hormat tertinggi serta kerendahan hati yang amat dalam bagi Mawlana dan silsilah beliau, sekalipun mereka secara harfiah (penampakan luar) berada pada jalan (thariqat) yang berbeda, seperti al-Habib Ali al-Aydarus di Malaysia, Sayyid Muhammad ibn Alawi al-Maliki di Makkah, al-Habib Umar ibn Hafiz di Tarim, Sayyid Yusuf ar-Rifai di Kuwait, Syaikh Isa al-Himyari di Dubai, Sayyid Afif ad-Din al-Jailani dan Syaikh Bakr as-Samarrai di Baghdad, as-Syarif Mustafa ibn as-Sayyid Ibrahim al-Basir di Maroko tengah, Grandmufti Syria (alm.) Syaikh Ahmad Kuftaro ibn Mawlana al-Syaikh Amin  dan sahabat-sahabatnya Syaikh Bashir al-Bani, Syaikh Rajab Dib, dan Syaikh Ramazan Dib; Syuyukh Kattani dari

Page 41: Perjalanan Spiritual

Damaskus; Syaikh (alm.) Abd Allah Siraj ud-Din dan keponakan beliau Dr. Nur ud-Din Itr; Mawlana as-Syaikh Abd ur-Rahman as-Shaghuri; Dr. Samer al-Nass; dan guru-guru serta saudara-saudara kita lainnya di Damaskus semoga Allah selalu melindungi Damaskus dan melimpahkan rahmat-Nya bagi mereka dan diri kita! Aku telah bertemu dengan setiap nama yang kusebut di atas kecuali Syaikh Sirajud-Din dan mereka semua mengungkapkan tarazzi atas Mawlana as-Syaikh Nazim, mengungkapkan keyakinan atas ketinggian wilayah-nya (derajat kewalian, penerj.) dan memohon doa beliau atau doa pengikut-pengikut beliau; …Dan cukuplah Allah sebagai saksi. Muhammad itu adalah utusan Allah …  (QS. 48:28-29) Sudah menjadi suatu aturan yang disepakati di antara Rijal-Allah (maksudnya para Kekasih Allah, penerj.) bahwa keragaman jalan ini adalah tema (dandana, maksudnya kira-kira diperuntukkan bagi, penerj.) mereka yang belum terhubungkan (mereka yang belum mencapai akhir perjalanan, mereka yang belum mendapatkan amanat-nya, penerj.), sementara mereka yang telah mawsul (sampai, penerj.) semua berada pada satu jalan dan dalam satu lingkaran dan mereka saling mengetahui dan mencintai satu sama lain. Mereka akan berada di mimbar-mimbar cahaya di Hari Kebangkitan. Karena itu, kita, para Murid dari jalan-jalan (Thuruq, jamak dari Thariqat) itu mestilah pula saling mengetahui, mengenal dan mencintai satu sama lain demi keridhaan Allah dan Nabi-Nya serta para Kekasih-Nya agar diri kita mampu memasuki cahaya penuh barakah tersebut dan masuk dalam lingkaran

Page 42: Perjalanan Spiritual

tertinggi dari suhba (persahabatan) dan jamaah, jauh dari furqa (perpecahan) dan keangkuhan.  Sebagaimana Allah berfriman: Yaa Ayyuha l-ladziina aamanu t-taqu ul-laaha wa kuunuu maas shadiqiin Wahai orang-orang beriman takutlah kalian akan Allah dan tetaplah berada [dalam persahabatan dan kesetiaan] dengan orang-orang yang Benar (Shiddiqiin)!; dan Nabi Suci kita  sallallahu alayhi wasalam bersabda, Aku memerintahkan pada kalian untuk memgikuti sahabat-sahabatku dan mereka yang mengikutinya (tabiin, penerj.), kemudian mereka yang mengikutinya (tabiit tabiin, penerj.); setelah itu, kebohongan akan merajalela…Tapi kalian mestilah tetap berada pada Jamaah dan berhati-hatilah dari perpecahan!Jamaah inilah yang dilukiskan dalam suatu hadits mutawatir (diriwayatkan banyak orang, penerj.): Ia yang dikehendaki Allah untuk beroleh kebajikan besar, akan Dia karuniakan padanya pemahaman yang benar (haqq) dalam Agama. Aku mengacu pada Nabi sallallahu alayhi wasalam hanyalah membagikan dan adalah Allah yang mengkaruniakan! Kelompok itu akan tetap menjaga Perintah dan Aturan Allah swt, tak akan terlukai oleh kelompok yang menentang mereka, hingga datangnya Ketetapan Allah .  Ya Allah, jadikanlah kami selalu bersyukur atas apa yang telah Kau karuniakan dan yang telah Rasul-Mu dan Habib-Mu bagikan! Aku mendengar Mawlana Syaikh Nazim berkata beberapa kali atas nama guru beliau, Sultan al-Awliya Mawlana as-Syaikh Abd Allah ibn Muhammad Ali ibn Husayn al-Faiz ad-Daghestani tsumma asy-Syami as-Salihi (ca. 1294-1393 H) [1] dari Syaikh Syaraf ud-Din Zayn al-Abidin ad-Daghestani ar-Rasyadi (wafat 1354 H) dari paman maternal (dari sisi ibu) beliau, Syaikh Abu Muhammad al-Madani ad-Daghistani al-

Page 43: Perjalanan Spiritual

Rasyadi [2], dari Syaikh Abu  Muhammad Abu Ahmad Hajj Abd ar-Rahman Effendi Ad-Daghistani ats-Tsughuri (wafat 1299 H) [3], dari Syaikh Jamal ud-Din Effendi al-Ghazi al-Ghumuqi al-Husayni  (wafat 1292 H) [4],juga (keduanya baik ats-Tsughuri maupun al-Ghumuqi) dari Muhammad Effendi ibn Ishaq al-Yaraghi al-Kawrali (wafat 1260 H) [5], dari Khass Muhammad Effendi asy-Syirwani ad-Daghestani  (wafat 1254 H) [6], dari Syaikh Diyauddin Ismail Effendi Dzabih Allah al-Qafqazi asy-Syirwani al-Kurdamiri ad-Daghestani dari Syaikh Ismail al-Anarani (wafat 1242 H), dari Mawlana Diyauddin Khalid Dzul-Janahayn ibn Ahmad ibn Husayn as-Shahrazuri al-Sulaymani al-Baghdadi al-Dimashqi an-Naqsybandi al-Utsmani ibn Utsman ibn Affan Dzun-Nurayn (1190-1242 H) dengan rantai isnad-nya yang masyhur hingga Syah Naqsyband Muhammad ibn Muhammad al-Uwaysi al-Bukhari yang berkata, Thariqat kami adalah SUHBAT (persahabatan) dan kebaikannya adalah dalam JAMAAH (kelompok)Semoga Allah meridhai diri mereka semuanya, merahmati mereka, dan mengaruniakan pahala-Nya bagi mereka, dan memberikan manfaat bagi kita lewat mereka melalui telinga kita, kalbu-kalbu kita, dan keseluruhan wujud diri kita, Amin! Beberapa kritik dari Calon Sufi atas Tariqat Haqqani mengatakan atas thariqat kita dengan apa yang mereka sebut sebagai kurang dalam sisi ilmu. Seorang Sufi yang teliti akan menjadi orang terakhir yang mengatakan kritik yang menyesatkan seperti itu! Semestinya mereka menjadi orang-orang pertama yang mengetahui bahwa ilmu, sebagai ilmu saja, tidak hanya tanpa manfaat, tapi juga dapat menjadi perangkap mematikan yang mengarah kepada kebanggaan syaithaniyyah.  Tak ada maaf baik bagi ia yang sombong (yaitu dengan ilmunya, penerj.) maupun ia yang bodoh; hanya Sufi yang penuh cinta, ketulusan, serta bertaubat-lah, walau memiliki kekurangan dalam ilmu dan adabnya, yang lebih dekat pada Allah dan pada marifatullah (pengenalan akan Allah) daripada seorang Sufi berilmu yang menyimpan dalam kalbunya kebanggaan sekalipun hanya setitik debu.  Semoga Allah melindungi diri kalian dan diri kami! Ibrahim al-Khawwass berkata bahwa ilmu (pengetahuan) bukanlah untuk mengetahui banyak hal, tapi untuk menaati Sunnah dan mengamalkan apa yang diketahui sekalipun itu hanya sedikit.  Imam Malik berkata bahwa ilmu bukanlah untuk mengetahui banyak hal, tapi ia adalah cahaya Allah yang Dia timpakan pada hati. Imam as-Syafii berkata bahwa ilmu bukanlah untuk mengetahui bukti dan dalil, melainkan untuk mengetahui apa yang bermanfaat. 

Page 44: Perjalanan Spiritual

Dan ketika seseorang berkata tentang Maruf al-Karkhi (murid dari Dawud at-Tai, yang merupakan murid dari Habib Ajami, murid dari Hasan al-Bashri; guru dari Sari as-Saqati, guru dari Sayyid Taifa Junayd al-Baghdadi, penerj.), Dia bukanlah seseorang yang amat alim (berilmu), Imam Ahmad pun berkata, Mah! Semoga Allah mengampunimu! Adakah hal lain yang dimaksudkan oleh Ilmu selain dari apa yang telah dicapai oleh Maruf?! Kritik lain berisi keberatan atas Rabitah atau Ikatan, suatu karakteristik khusus dari Thariqat Naqsybandi. Lebih jelasnya, mereka yang mengkritik rabitah ini berkeberatan atas unsur tasawwur atau Penggambaran dalam rabitah yang meminta Murid untuk menggambarkan citra sang Syaikh dalam hatinya di permulaan maupun selama dzikir. Tetapi Allah telah berfirman, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah sallallahu alayhi wasalam itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. [33:21] dan Dia berfirman pula, Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; [2:189] dan karena itulah kita datang kepada Nabi sallallahu alayhi wasalam melalui ash-Shiddiq ra, dan datang kepada yang terakhir ini melalui Salman ra, dan masuk kepada yang terakhir ini melalui Qasim ra, dan kepada yang terakhir ini melalui Sayyid Jafar, dan seterusnya.  Karena Ulama adalah pewaris para Nabi", dapat dipahami bahwa sang Mursyid adalah teladan kita akan teladan dari Nabi tersebut (di ayat 33:21 di atas, penerj.) dan ia (sang Mursyid) mestilah seseorang di antara mereka yang atas mereka, Nabi sallallahu alayhi wasalam bersabda, Jika kalian melihat mereka, kalian ingat akan Allah ! Hadits ini diriwayatkan dari Ibn Abbas , Asma bint Zayd, dan Anas (semoga Allah ridha atas diri mereka semua),

Page 45: Perjalanan Spiritual

juga dari Tabiin Said ibn Jubayr, Abd al-Rahman ibn Ghanam, dan Muslim ibn Subayh.  Beberapa orang memprotes terhadap konsep fana sang Murid dalam diri Syaikh, atau fana fis-Syaikh. Mereka berkata, Syaikhmu hanyalah seorang manusia; jadikanlah fana-mu pada diri Rasulullah sallallahu alayhi wasalam! Tetapi, adalah salah untuk menyamakan sang Syaikh pembimbing sama seperti yang lain.  Syaikh Ahmad Sirhindiqaddas-Allahu sirrahu - berkata: Ketahuilah bahwa melakukan perjalanan (suluk) pada Thariqat yang paling Mulia ini adalah dengan ikatan (rabitah) dan cinta pada Syaikh yang kita ikuti. Syaikh seperti itulah yang berjalan di Jalan ini dengan keteguhan (istiqamah), dan ia tercelupi (insabagha) dengan segenap macam kesempurnaan melalui kekuatan daya tarik Ilahiah (jadzbah).  Pandangannya menyembuhkan penyakit-penyakit hati dan konsentrasinya atau pemusatan pikirannya (tawajjuh) mengangkat habis cacat-cacat ruhani. Pemilik dari kesempurnaan-kesempurnaan ini adalah Imam dari zaman ini dan Khalifah pada waktu itu. Ikatan kita (padanya) adalah (melalui) cinta, dan hubungan (nisba) kita dengannya adalah pencerminan dan pencelupan diri, tak peduli apakah diri kita dekat atau jauh (secara fisik darinya, penerj.). Hingga kemudian sang murid akan tercelupkan dalam Jalan ini melalui ikatan cintanya pada sang Syaikh, jam demi jam, dan tercerahkan oleh pantulan cahaya-cahayanya. Dalam pola seperti ini, pengetahuan akan proses bukanlah suatu prasyarat untuk memberi atau menerima manfaat.  Buah semangka matang oleh panas Sang Surya jam demi jam dan menghangat dengan berlalunya hari…  Sang Semangka semakin matang, namun pengetahuan macam apakah yang dimiliki sang semangka akan proses ini? Apakah sang Surya bahkan mengetahui bahwa dirinya tengah mematangkan dan menghangatkan sang Semangka?  Sebagaimana disebutkan di atas, berkeberatan atas konsep fana fis-Syaikh adalah berarti pula berkeberatan akan cinta pada sang Syaikh. Kita semua memiliki keinginan dan tujuan untuk mencintai Syaikh kita dan mengetahui

Page 46: Perjalanan Spiritual

bahwa ia-lah objek yang paling patut menerima cinta dan hormat kita di dunia ini. Sebagaimana sang penyair berpuisi: Atas kesetiaan padamu yang suci dan tuluslah, aku mengatakan: Cinta atasmu terpahat dalam kalbu dari kalbu-kalbuku, Sebagai suatu ukiran yang dalam [NAQSY], suatu prasasti kuno. Tak kumiliki lagi kehendak [IRADA] apa pun, selain cintamu, Tak pula dapat kuucapkan apa pun padamu, selain "aku cinta padamu". Tentang hal ini, Mawlana berkata pada suatu kesempatan baru-baru ini, Kita telah diperintahkan untuk mencintai orang-orang suci.  Mereka adalah para Nabi, dan setelah para Nabi, adalah para pewaris mereka, Awliya. Kita telah diperintahkan untuk beriman pada para Nabi, dan iman memberikan pada diri kita Cinta. Cinta membuat manusia untuk mengikuti ia yang dicintai. ITTIBA bermakna untuk mencintai dan mengikuti, sementara ITAAT bermakna [hanya] untuk mengikuti.  Seseorang yang taat mungkin taat karena paksaan atau karena cinta, tetapi tidaklah selalu karena cinta. Nah, Allah menginginkan hamba-hamba-Nya untuk mencintai-Nya. Dan para hamba tidaklah mampu menggapai secara langsung cinta atas Tuhan mereka. Karena itulah, Allah mengutus, sebagai utusan dari Diri-Nya, para Nabi yang mewakili-Nya di antara para hamba-Nya.  Dan setiap orang yang mencintai Awliya dan Anbiya, melalui Awliya akan menggapai cinta para Nabi. Dan melalui cinta para Nabi, kalian akan menggapai cinta Allah . Karena itu, tanpa cinta, seseorang tak mungkin dapat menjadi orang yang dicintai dalam Hadirat Ilahi.  Jika kalian tak memberikan cinta kalian, bagaimana Allah akan mencintai kalian? Namun manusia kini sudah seperti kayu, yang kering, kayu kering, mereka menyangkal cinta.  Mereka adalah orang-orang yang kering tak ada kehidupan! Suatu pohon, dengan cinta, terbuka, bersemi dan berbunga di kala musim semi.  Tetapi kayu yang telah kering, bahkan seandainya tujuh puluh kali musim semi mendatanginya, tak akan pernah terbuka. Cinta membuat alam ini terbuka dan memberikan buah-buahannya, memberikan keindahannya bagi manusia. Tanpa cinta, ia tak akan pernah terbuka, tak akan pernah berbunga, tak akan pernah memberikan buahnya. Jadi Cinta adalah pilar utama paling penting dari iman.  Tanpa cinta, tak akan ada iman. Saya dapat berbicara tentang hal ini hingga tahun depan, tapi kalian harus mengerti, dari setetes, sebuah samudera! (akhir suhbat Mawlana).

Page 47: Perjalanan Spiritual

 Dengan dan melalui Mawlana, Allah telah membuat segala macam hal yang sulit menjadi mudah. Kita amat bersyukur mengetahui beliau karena beliaulah jalan pintas bagi kita menuju nuur/cahaya dalam Agama ini.  Nur ini adalah tujuan dan sasaran dari setiap orang yang sehat.  Nur dan cahaya inilah yang dilukiskan dalam ayat yang Agung, Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakal-lah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). [2:269]  Semoga Allah mengaruniakan bagi diri kita hikmah ini dan menjaga diri kita pada Jalan yang telah Dia perintahkan dan Dia sukai bagi diri kita! Semoga Allah mengaruniakan pada Mawlana umur panjang dalam kesehatan dan mengaruniakan pada diri kita tingkatan (maqam) Murid yang Sejati demi kehormatan dari Ia yang paling terhormat, Nabi Muhammad sallallahu alayhi wasalam!  Catatan: [1] Ada beberapa variasi pendapat tentang tahun lahir Mawlana as-Syaikh Abd Allah qs, berkisar dari 1284 H (dalam kitab at-Thariqat an-Naqsybandiyya, karangan Muhammad Darniqa) hingga 1294 H menurut murid tertua Syaikh Abdullah, Mawlana as-Syaikh Husayn (dalam kitab at-Thariqat an-Naqsybandiyya al-Khalidiyya ad-Daghistaniyya, karangan Ustadz Muhammad Ali ibn as-Syaikh Husayn) hinga 1303 H dalam kitab al-Futuhat al-Haqqaniyya, karangan Syaikh Adnan Kabbani qs hingga 1309 H dalam buku The Naqshbandi Sufi Way, karangan Syaikh Hisyam Kabbani qs. [2]  Beliau menerima pula Thariqat Qadiri dari Syaikh Ibrahim al-Qadiri qs (demikian pula Syaikh Jamaluddin qs) yang dengan bimbingannya, beliau memulai suluknya hingga Syaikh Ibrahim menyuruhnya ke Syaikh ats-Tsughuri qs, lihat Ali, Thariqat Naqsybandiyya (halaman 229). [3]  lihat Hadaya al-Zaman fi Tabaqat al-Khawajagan an-Naqsybandiyya (halaman 375) karangan Syuayb ibn Idris al-Bakini. 

Page 48: Perjalanan Spiritual

Beliau mengambil pula dari al-Yaraghi, lihat Sullam al-Wusul karangan Ilyas al-Zadqari, sebagaimana dikuti di Hadaya (halaman 378). [4]  lihat Hadaya, al-Bakini (halaman 396). Beliau menerima Tariqat Qadiri dari Syaikh Ibrahim al-Qadiri qs dan memperkenalkan dzikir jahr dalam cabang Daghistani dari Naqshbandiyya melalui ijazah tersebut, lihat al-Bakini, Hadaya (halaman 396); Ali, Tariqa Naqsybandiyya (halaman 229). [5] dan bukannya 1254 H, sebagaimana secara salah disebutkan di beberapa sumber. Koreksi ini dari Ali, Thariqat Naqsybandiyya (halaman 214). Muhammad al-Yaraghi juga mengambil secara langsung  dari Syaikh Ismail asy-Syirwani, lihat al-Bakini, Hadaya (hal. 350-351). [6] dari Syirwan di masa sekarang di Azerbaijan .  Beliau wafat di Damaskus dan dimakamkan di Jabal Qasyoun, di samping Mawlana Khalid qs dan Mawlana Ismail al-Anarani qs yang merupakan penerus pertama Mawlana Khalid qs, yang wafat tujuh belas hari setelah wafatnya Mawlana Khalid qs, keduanya karena wabah semoga Allah merahmati mereka semua dan seluruh Syuhada-Nya. 

Mata Rantai Emas Naqshbandi Haqqani

1. Rasulullah Muhammad, shalla-Allahu `alayhi wa `alihi wa sallam

2. Abu Bakar ash-Shiddiq, radiya-l-Lahu `anh 3. Salman al-Farsi, radiya-l-Lahu `anh

4. Qassim bin Muhammad bin Abu Bakar, qaddasa-l-Lahu sirrah

5. Jafar ash-Shadiq, alayhi-s-salam 6. Abu Yazid Tayfur al-Bistami, radiya-l-Lahu `anh

7. Abul Hassan Ali al-Kharqani, qaddasa-l-Lahu sirrah 8. Abu Ali al-Farmadi, qaddasa-l-Lahu sirrah

9. Abu Yaqub Yusuf al-Hamadani, qaddasa-l-Lahu sirrah 10. Abul Abbas, al-Khidir, alayhi-s-salam

11. Abdul Khaliq al-Ghujdawani, qaddasa-l-Lahu sirrah 12. Arif ar-Riwakri, qaddasa-l-Lahu sirrah

13. Khwaja Mahmoud al-Injir al-Faghnawi, qaddasa-l-Lahu sirrah

14. Ali al-Ramitani, qaddasa-l-Lahu sirrah 15. Muhammad Baba as-Samasi, qaddasa-l-Lahu sirrah

16. as-Sayyid Amir Kulal, qaddasa-l-Lahu sirrah

Page 49: Perjalanan Spiritual

17. Muhammad Bahauddin Syah Naqsyband, qaddasa-l-Lahu sirrah

18. Alauddin al-Bukhari al-`Attar, qaddasa-l-Lahu sirrah 19. Yaqub al-Charkhi, qaddasa-l-Lahu sirrah

20. Ubaydullah al-Ahrar, qaddasa-l-Lahu sirrah21. Muhammad az-Zahid, qaddasa-l-Lahu sirrah22. Darwisy Muhammad, qaddasa-l-Lahu sirrah

23. Muhammad Khwaja al-Amkanaki, qaddasa-l-Lahu sirrah 24. Muhammad al-Baqi bi-l-Lah, qaddasa-l-Lahu sirrah

25. Ahmad al-Faruqi asy-Syirhindi, qaddasa-l-Lahu sirrah26. Muhammad al-Masum, qaddasa-l-Lahu sirrah

27. Muhammad Sayfuddin al-Faruqi al-Mujaddidi, qaddasa-l-Lahu sirrah

28. as-Sayyid Nur Muhammad al-Badawani, qaddasa-l-Lahu sirrah

29. Syamsuddin Habib Allah, qaddasa-l-Lahu sirrah 30. Abdullah ad-Dahlawi, qaddasa-l-Lahu sirrah 31. Khalid al-Baghdadi, qaddasa-l-Lahu sirrah

32. Ismail Muhammad asy-Syirwani, qaddasa-l-Lahu sirrah 33. Khas Muhammad asy-Syirwani, qaddasa-l-Lahu sirrah 34. Muhammad Effendi al-Yaraghi, qaddasa-l-Lahu sirrah

35. Jamaluddin al-Ghumuqi al-Husayni, qaddasa-l-Lahu sirrah 36. Abu Ahmad as-Sughuri, qaddasa-l-Lahu sirrah

37. Abu Muhammad al-Madani, qaddasa-l-Lahu sirrah38. Syarafuddin ad-Daghestani, qaddasa-l-Lahu sirrah

39. Abdullah al-Faiz ad-Daghestani, qaddasa-l-Lahu sirrah 40. Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani, qaddasa-l-Lahu sirrah

Wasalam, arif hamdaniPlease go to www.mevlanasufi.blogspot.comwww.rumisuficafe.blogspot.com