PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : NUR THORIQ AZIZ K4406031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

Page 1: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA

TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Oleh :

NUR THORIQ AZIZ

K4406031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA

TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh :

NUR THORIQ AZIZ

K4406031

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, April 2011

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I

Drs. Saiful Bachri, M, PdNIP.19520603 198503 1 001

Pembimbing II

Isawati, S, PdNIP. 19830401 200604 2 001

Page 4: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan telah

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Djono, M. Pd ………….

Sekretaris : Drs. Herimanto, M. Pd, M. Si .................

Anggota I : Drs. Saiful Bachri, M. Pd .................

Anggota II : Isawati, S. Pd .................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19621126 198103 1 001

Page 5: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Nur Thoriq Aziz. K4406031. PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, April 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Deskripsi wilayah Desa Trangsan, (2) Asal-usul dan perkembangan industri rotan di Desa Trangsan, (3) Proses produksi dan pemasaran hasil industri rotan dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Trangsan.

Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus terpancang tunggal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan analisis dokumen. Sedangkan tehnik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Adapun validitas data diperoleh dengan trianggulasi data dan trianggulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Secara demografis; penduduk desa Trangsan tahun 2010 berjumlah 6610 jiwa dan sebagian besar penduduknya telah mengenyam pendidikan formal. Tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap perkembangan pengusaha rotan pada masa sekarang ini dan masa yang akan datang. (2) Sebelum dilakukan proses produksi, persiapan yang harus dilakukan cukup banyak, yaitu permodalan yang berupa keuangan, kemudian manajemen yang berupa perlengkapan kerja, dan bahan baku. Kegiatan industri rotan yang dulunya hanya melibatkan beberapa tenaga kerja dari keluarga sendiri, berkembang menjadi kegiatan yang melibatkan jumlah tenaga kerja di luar keluarganya bahkan ada yang mendatangkan dari luar daerah. (3) Dengan adanya pengusaha rotan di desa Trangsan menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat pengusaha rotan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan adalah dapat menambah penghasilan atau pendapatan, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga laju urbanisasi dapat ditekan, dan dapat membuka kesadaran akan arti pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Akibat lain yang ditimbulkan yaitu terciptanya struktur masyarakat pengusaha yang baru yaitu adanya hubungan patron klien, dimana majikan sebagai patron dan buruh sebagai klien.

Page 6: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Nur Thoriq Aziz. K4406031. RATTAN INDUSTRIAL DEVELEPMENT AND THE EFFECT ON THE ECONOMIC AND SOSIAL LIFE COMMUNITY TRANGSAN VILLAGE SUB DISTRICT GATAK SUKOHARJO. Thesis, Surakarta: Faculty of Theacer Training and Education. Sebelas Maret University, April 2011.

The aims of the study was to find out: (1) The Description of Trangsan Villlage Area, (2) The origin and the development of the rattan industry in Trangsan, (3) The producting and marketing processs of rattan Industry and its influences social and economic life of Trangsan’s society.

In line with the aims of the study, this study was used qualitative and descriptive methods by using strategi of single spikes case study research. The data collecting thechniques used interviews, observation and document analysis. While the sampling technique used “purpose sampling”. Validized the data, obtained by triangulation of data and theory. The data analysze used and interactive model.

Based on the result of this study can concluded that: (1) demographicly: Trangsan’s population in 2010 was amounted to 6610 people, and most of its population has a formal education. The level of education can affect the development of rattan entrepreneurs at the present time and future. (2) Before the producing process, there was a lot of preparation neds to been done, hamely a form of financial capital, and work equipment management, and raw materials. Formerly, The rattan Industry was tust involved the member of family, but later it involved some labor outside of family, even brought from outside the Trangsan area. (3) The existence of rattan entrepreneur in Trangsan village impacted the social and economic life and its society. Another impact are add the income, and also created new job vacancy so the rate of urbanization can be pressed, and to open awareness toward children’s education another consequence is created new structure of entrepreneur society that is patron client. Where the master become patron and the employer become client.

Page 7: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

”Sesungguhnya Allah SWT tidak akan pernah merubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka mau berusaha merubah keadaanya yang ada pada diri mereka

sendiri”.

(Q. S. Ar Ra’ad ayat 11)

Page 8: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini dipersembahkan kepada:

Ibu dan Ayah Tercinta

Kakak tersayang

Teman-teman Rekishi ( Brian, Budi, Mukhlis)PERPUSTAKAAN, KUADRAN PRIVAT

Dian Fitriana tersayang

Teman-teman Pendidikan Sejarah 2006

Almamater

Page 9: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan berkat-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian

dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi

ini. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat

teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, penulis mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Ketua Jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui

permohonan penyusunan Skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Ibu Isawati, S,Pd, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

6. Ibu dan Ayah yang setiap malam mendoakan dan setiap butir tetes air

mata dan keringatnya yang terurai untuk memberikan semangat hidup.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang secara tulus memberikan ilmu kepada penulis

selama ini.

8. Sahabat-sahabat Rekhisi (Bryan, Mukhlis, Budi Hanggono), Pengurus

Perpustakaan Prodi Sejarah (Rika inggit, Tina, Shinta, Dian, Yusuf,

Cahyo, Eko, Tri, Fitria, Lele, Aulia, Renda, Wulan,Kikis, Lila, Anis),

Pengurus Kuadran Privat (Mas Dodik, Yani, Bryan, Wenda). Sahabat-

sahabat Pendidikan Sejarah 2006 yang telah banyak memberikan

canda tawa, semoga kekeluargaan dan persahabatan kita akan tetap

Page 10: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terjalin selamanya. Semoga amal baik semua pihak tersebut

mendapatkan imbalan dari Tuhan YME.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

penulis menyadari masih ada banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk

menyempurnakannya. Penulis berharap semoga semoga skripsi ini bermanfaat

bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan sejarah.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 11: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Page 12: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN JUDUL .................................................................................

................................................................................................

HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................

HALAMAN ABSTRAK ...........................................................................

HALAMAN ABSTRACT..........................................................................

HALAMAN MOTTO ................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

DAFTAR TABEL ......................................................................................

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

C. Tujuan Penelitian ............................................................................

D. Manfaat Penelitian ..........................................................................

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Tinjauan Pustaka ...............................................................................................................................................................................

1. Industri Kecil .......................................................................

2. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................. ..............................................................................................

B. Kerangka Berpikir .............................................................................................................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................................................................................................

B. Metode Penelitian ....................................................................................................................................................................................

C. Sumber Data .............................................................................................................................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………..

E. Validitas Data...................................................................................

F. Teknik Analisis Data .......................................................................

G. Prosedur Penelitian .........................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiv

xv

xvi

1

5

6

6

8

8

16

26

29

29

31

34

35

36

38

40

40

42

46

47

47

49

Page 13: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

TABELhalaman

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Penggolongan penduduk menurut usia dan jenis kelamin….

Penggolongan penduduk menurut mata pencaharian ............

Penggolongan penduduk menurut tingkat pendidikan .........

Penggolongan industri rotan trangsan ..................................

43

44

45

50

Page 14: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR halaman

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

.

Papan nama industri kecil rotan Desa Trangsan ........

Wawancara dengan informan ....................................

Seorang pengrajin sedang membuat barang kerajinan....

Seorang pengrajin sedang membuat barang kerajinan......

80

80

81

81

Page 15: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN halaman

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiaran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Daftar responden ………………………………..

Daftar pertanyaan wawancara ...............................

Photo.......................................................................

Jurnal Bamboo and Rattan......................................

Jurnal The Bamboo sector in Colombia and Equador: a

state of the art analysis of opportunities and contraints..

Peta Desa Trangsan………………………………..

Data Usaha Industri Desa Trangsan Kecamatan Gatak

Laporan Bulanan Desa Trangsan Kecamatan

Gatak November 2010…………………….

Laporan Bank Data Triwulan III September 2010

Daftar ketenagakerjaan 2010semester II Desa Trangsan

Surat keterangan kelurahan .....................................

Surat Ijin Penyusunan Skripsi ……………………

Surat Permohonan Menyusun Skripsi …….………

71

73

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

Page 16: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian Indonesia saat ini agaknya belum dapat dipisahkan dari

sektor pertanian. Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan dan hidup sebagai

petani diperkirakan lebih dari 82%. Kehidupan yang agraris ini menimbulkan

berbagai permasalahan, khususnya di Jawa yang penduduknya sangat padat dan

lahan pertanian yang semakin menyempit. Sepertiga dari petani yang ada di Jawa

tidak memiliki sawah. Mereka yang memiliki sawah rata-rata memiliki tidak lebih

dari setengah hektar dan hanya beberapa orang petani menggarap satu atau dua

hektar. Bertambahnya usia produktif atau tenaga kerja akan menimbulkan

permasalahan pada lapangan pekerjaan. Sawah selalu dapat menampung tenaga

kerja berapapun banyaknya, tetapi tentu saja hasilnya akan berkurang karena

harus dibagi sejumlah orang tertentu sehingga pendapatan keluarga petani

berkurang.

Sejak awal dasawarsa tujuh puluhan secara tajam mulai disadari, bahwa

meskipun mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun

kebanyakan negara berkembang belum berhasil menyediakan lapangan pekerjaan

yang layak bagi angkatan kerja pada umumnya, maupun dari segi tingkat

pendapatan. Harapan bahwa pertumbuhan yang pesat dari sektor industri akan

dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran secara tuntas

ternyata masih pada rentang perjalanan yang panjang. Bertolak dari kenyataan

inilah maka eksistensi industri kecil telah mengambil tempat yang penting dalam

masalah kesempatan kerja dan ketenagakerjaan di negara-negara berkembang.

Pengembangan industri di pedesan menjadi semakin penting, sesuai dengan salah

satu tujuan yang ingin dicapai melalui usaha pembangunan nasional.

Pengembangan sektor industri di pedesaan ditujukan untuk mengurangi

pengangguran, mengingat sampai sejauh ini pengangguran masih menjadi

Page 17: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masalah pokok pembangunan di Indonesia atau negara berkembang umumnya

( Irsan Azhari Saleh 1986 : 1 ).

Kehadiran industri di pedesaan akan menjadi alternatif yang penting dalam

penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan dan peningkatan pendapatan

masyarakat desa setelah sektor pertanian, sehingga target pemerataan

pembangunan di Indonesia akan tercapai sesuai dengan sasaran pembangunan.

Gambaran umum yang ada selama ini menujukan sebagian besar penduduk

Indonesia bermukim, bekerja, dan menggantungkan sumber kehidupan dari

daerah pedesaan. Tanah yang merupakan basis utama kehidupan masyarakat desa,

karena perkembangan penduduk yang pesat mengakibatkan lahan pertanian

semakin sempit dan kesempatan kerja di bidang pertanian semakin kecil.

Masyarakat desa mulai berfikir tentang penyaluran kelebihan tenaga kerja di luar

sektor pertanian, misalnya industri.

Industri kecil dan industri rumah tangga mempunyai peran yang sangat

penting. Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di desa mempunyai

mata pencaharian di sektor pertanian. Sedangkan luas tanah garapan pertanian

semakin berkurang dan adanya ketidakpastian dalam usaha tani, misalnya gagal

panen, kekeringan, sehingga diperlukan suatu sumber penghasilan cadangan,

walaupun kecil tetapi terjamin. Pengembangan industri kecil dan menengah perlu

diberi kemudahan baik dalam permodalan, perizinan maupun pemasaran. Dalam

pengembangan industri dijaga kelangsungan dan keberadaan industri kerajinan

dan industri rumah tangga serta industri rakyat tradisional lainnya.

Keperluan orang akan barang-barang dan jasa itu tiap hari berubah jenis

dan jumlahnya sehingga perasaan kekurangan dan kemakmuran itu tetap ada pada

manusia. Perasaan kekurangan inilah yang sebenarnya menyebabkan manusia

hidup mengejar kemakmuran. Dalam usahanya mencari kamakmuran itu manusia

diantaranya berhadapan dengan alam yang kikir dan yang tidak memberikan

begitu saja segala sesuatu. Hanya sebagian kecil daripada yang diperlukan dapat

diperoleh sebagai anugerah alam. Sebagian besar barang harus diperoleh dengan

usaha dan pengorbanan.

Page 18: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mengingat kondisi ekonomi suatu penduduk yang berbeda-beda, maka

kegiatan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu

pendapatan dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya juga berlainan. Masyarakat

di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo juga mempunyai mata

pencaharian yang berbeda-beda. Suatu kawasan yang areanya terdapat banyak

persawahan dan masih banyak lahan kebun yang luas cocok digunakan untuk

lahan industri. Usaha ini muncul pertama kali pada tahun 1940, masyarakat Desa

Trangsan pada umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian. Hasil

pertanian dijual ke Solo tepatnya di daerah Solo bagian barat (Jongke) yang

dilakukan dengan berjalan kaki. Kemudian warga setempat bekerja kepada

seorang pengusaha Cina yang memiliki home industry rotan di daerah Solo.

Pengalaman yang diperoleh selama bekerja menimbulkan ide untuk membuat

produk sendiri dengan menggunakan bahan baku limbah yang diperoleh dari

tempat bekerjanya.

Usaha yang dirintis ini mendorong masyarakat luas di Desa Trangsan

untuk mengikuti jejak menjadi pengrajin rotan. Banyak dari mereka mendirikan

usaha industri rotan sebagai mata pencaharian penduduk Desa Trangsan. Produk

yang dihasilkan beraneka ragam antara lain rak pakaian bayi, kursi malas,

bandulan bayi, boncengan sepeda dan sebagainya. Pemasaran produk rotan ini

semula hanya pada wilayah Solo seperti kota Ngawi, Madiun, Ponorogo dan

Tuban. Seorang pengrajin yang memasarkan produk ke kota Tuban bertemu

dengan Bupati Tuban dan akhirnya terjadi dialog antara pengrajin Desa Trangsan

dengan Bupati. Hal ini yang menjadi titik awal Desa Trangsan terkenal menjadi

sentra industri rotan. Hasil dialog ini kemudian ditindak lanjuti oleh Bupati Tuban

dengan membuat surat kepada Raja Surakarta Hadiningrat Pakubuwono ke VI

agar berkenan meninjau sentra industri rotan di Desa Trangsan. Sinuwun raja

Surakarta Hadiningrat akhirnya mengirimkan surat kepada demang/lurah Desa

Trangsan bernama Wongso Laksono agar mengumpulkan para pengrajin untuk

diberi penghargaan tetapi bapak Demang Wongso Laksono ini gugur pada tahun

1949 ditembak kompeni Belanda.

Page 19: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kerajinan rotan tidak hanya dikerjakan di pabrik saja, sebagian besar

bahan setengah jadi disalurkan dari rumah ke rumah untuk dikerjakan masyarakat

sekitar. Misalnya dalam pembuatan kursi, bahan setengah jadi disalurkan ke

rumah-rumah yang selanjutnya akan dianyam dan dijadikan kursi rotan jadi yang

nantinya akan di finisshing di pabrik. Dalam konteks ini masyarakat hanya

berperan sebagai pekerja saja, sedangkan yang mengelola ialah pabrik dan

modalnya sebagian besar didapatkan dari investor asing. Selain sebagai pekerja

pabrik, masyarakat juga berperan sebagai penyedia kebutuhan para karyawan.

Sebagian masyarakat memanfaatkannya dengan menyediakan kebutuhan primer

dan berbagai jenis keperluan karyawan. Dengan demikian, masyarakat mampu

mendirikan lapangan kerja sendiri dengan keberadaan pabrik rotan ini.

Dalam proses produksi industri rotan ini bahan bakunya di datangkan dari

luar daerah Trangsan yang mayoritas berasal dari Kalimantan. Penduduk setempat

mengadakan kerja sama dengan pihak luar daerah Jawa dalam hal penyediaan

bahan baku.Kemudian rotan ini diolah menjadi bahan setengah jadi yang

selajutnya diolah dan dibentuk menjadi sebuah kerajinan misalnya kursi, meja dan

almari. Dalam proses produksi ini bahan baku disalurkan kepada masyarakat

sekitar untuk dikerjakan dirumah dan pabrik hanya digunakan untuk proses

finishing, seperti pengamplasan kerajinan, pengecatan dan pengepakan yang

selanjutnya dikirim kepada pemesan.

Kegiatan keterampilan menganyam rotan ini sampai sekarang masih aktif

dan terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun secara kuantitasnya. Desain

yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan menaikan harga

pemasaran,serta lebih menarik perhatian masyarakat atau pembeli. Industri rotan

di desa Trangsan, kecamatan Gatak, kabupaten Sukoharjo merupakan proses

kegiatan perekonomian yang positif yang berarti penduduk yang berperan dan

terlibat telah memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam hal menciptakan

lapangan kerja serta partisipasi mereka dalam membangun perekonomian negara.

Industri memproduksi beberapa jenis kerajinan dari rotan, yang

diantaranya meja, kursi, almari, yang bahan bakunya dari rotan yang didatangkan

dari luar daerah. Pekerjaan sebagai pengusaha rotan yang dilakukan oleh

Page 20: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

umumnya masyarakat Trangsan bertujuan untuk mencukupi kehidupan serta

peningkatan taraf hidup perekonomiannya. Seiring tumbuh dan berkembangnya

industri rotan yang cukup baik, maka mulai ada peningkatan ekonomi yang terjadi

dalam kehidupan masyarakat pengusaha rotan tersebut. Dengan telah terjadinya

peningkatan taraf hidup dapat kita lihat semakin majunya usaha rotan ini. Mulai

banyak perusahaan yang menjadi besar, dan memiliki tenaga kerja yang cukup

banyak serta daerah pasaran yang telah meluas. Para pengusaha memperoleh

pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun untuk

pengembangan usaha agar menjadi lebih besar.

Sejak berdirinya industri rotan ini, masyarakat Desa Trangsan mengalami

perubahan sosial ekonomi. Dahulu yang tingkat ekonominya rendah, seiring

dengan adanya industri rotan ini, masyarakat Desa Trangsan mengalami

peningkatan kesejahteraan. Tidak ada lagi masyarakat yang mengalami

pengangguran. Industri rotan di Desa Trangsan ini mempunyai keunikan yaitu

Trangsan bukan penghasil bahan baku tetapi bisa berdiri industri rotan. Dalam

perkembangannya nanti, industri rotan mampu meningkatkan kesejateraan

kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis akan

mengadakan penelitian dengan judul “PERKEMBANGAN INDUSTRI

ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TRANGSAN KECAMATAN

GATAK KABUPATEN SUKOHARJO”.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang msalah di atas, maka peneliti

mencoba merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana diskripsi wilayah desa Trangsan dan asal-usul perkembangan

industri rotan di desa Trangsan?

Page 21: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Bagaimana proses produksi dan pemasaran hasil industri rotan ?

3. Bagaimana pengaruh industri rotan terhadap kehidupan sosial ekonomi

masyarakat di desa Trangsan ?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui diskripsi wilayah Trangsan. Dan asal usul

perkembangan industri rotan di Desa Trangsan.

2. Untuk mengetahui proses produksi, dan pemasaran industri rotan.

3. Untuk mengetahui pengaruh industri rotan terhadap kehidupan sosial

ekonomi masyarakat di Desa Trangsan kecamatan Gatak Kabupaten

sukoharjo.

D. Manfaat penelitian

Dengan adanya penelitian tentang perkembangan industri rotan dan

pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di desa jamur

kecamatan Gatak kabupaten Sukoharjo, diharapkan manfaat yang diperoleh adalh

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat :

a. Untuk memberikan sumbangan pengetahuan ilmiah yang berguna dalam

rangka pengembangan ilmu sejarah, terutama sejarah perekonomian.

b. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para

pembaca tentang perkembangan industri rotan di Desa Trangsan.

2. Manfaat Praktis

Page 22: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat:

a. Untuk memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana

Kependidikan Program Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. Dapat memberikan acuan penelitian selanjutnya yang sejenis.

Page 23: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Industri Kecil

Istilah industri diartikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit industri

merupakan gabungan atau kumpulan perusahaan yang memiliki kesejenisan

dalam produksi yang dihasilkan atau bahan baku yang digunakan dalam proses

produksi yang digunakan dan proses produksi yang dilaksanakan. Pengertian

industri dalam arti luas diartikan sebagai kumpulan atau gabungan perusahaan

yang memproduksi dengan aktifitas permintaan silang yang positif dan tinggi.

Industri Rumah Tangga adalah pekerjaan yang dilaksanakan di rumah-

rumah, industri rumah, pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja di rumahnya

sendiri dalam hal mana biasanya digunakan alat-alat sederhana. (Nurimansjah

Hasibuan, 1993:12).

a. Pengertian industri kecil

Menurut Mubyarto (1995 : 206 ) industri kecil adalah industri yang di

usahakan termasuk untuk menambah pendapatan keluarga. Definisi usaha kecil

atau industri kecil menurut UU No. 9/ 1995 tentang usaha kecil adalah sebagai

berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk

tanah, bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar

3. Milik warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai

5. Berbentuk badan usaha perseorangan, tidak bebadan hukum, termasuk

koperasi

Page 24: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan uraian tersebut tampak bahwa industri kecil skala usahanya

tergolong begitu besar dan masih memerlukan bantuan serta pembinaan yang

berkelanjutan.

b. Klasifikasi Industri Kecil

b. 1 Klasifikasi industri kecil berdasarkan jumlah tenaga kerja

Badan pusat statistik membedakan skala industri menjadi empat lapisan

berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha ( Dumairy, 1997 : 232 )

1. Perusahaan /industri besar, jika mempekerjakan 100 orang atau lebih.

2. Perusahaan /industri sedang, jika mempekerjakan 20 sampai 99 orang

3. Perusahaan / industri kecil, jika mempekerjakan 5 sampai 19 orang

4. Perusahaan /industri kerajinan rumah tangga, jika mempekerjakan kurang

dari lima orang

Menurut pembagian ini, yang dimaksud industri kecil adalah perusahaan

atau industri yang dapat mempekerjakan antara 5 sampai 19 orang.

b. 2 Klasifikasi industri kecil berdasarkan eksistensi dinamikanyaBerdasarkan eksistensi dinamikanya industri kecil dan kerajinan rumah

tangga Indonesia dapat dibagi dalam tiga kategori pemasaran yaitu :

1. Industri lokal

Industri lokal merupakan jenis industri yang menggantungkan

kelangsungan hidup kepada pasar setempat yang terbatas serta relative

terbesar dari segi lokasinya. Skala usaha kategori ini umumnya sangat

kecil dan mencerminkan suatu pola pengusahaan yang bersifat subsitem

dengan ciri pemasaran produksinya di tangani sendiri, jasa pedagang

perantara boleh dikata kurang menonjol.

2. Industri Sentral

Industri sentral merupakan kategori industri yang segi satuan usaha

mempunyai skala kecil tetapi membentuk pengelompokan atau kawasan

produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang

sejenis. Ditinjau dari target pemasarannya umumnya menjangkau pasar

Page 25: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang lebih luas dari pada yang pertama, sehingga jasa pedagang perantara

menjadi lebih menonjol.

3. Industri Mandiri

Industri mandiri merupakan kategori industri yang mempunyai

sifat-sifat industri kecil namun telah berkemampuan beradaptasi teknologi

yang cukup canggih. Pemasaran hasil produksi relatife tidak tergantung

pada peranan pedagang.

b. 3 Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku

Setiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada

apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku

yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari

alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri

hasil kehutanan.

b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil

industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri

kain.

c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah

dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya:

perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata (http://geografi

bumi,blogspot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010).

b. 4 Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan

Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak

perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut

dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman,

industri konveksi, industri makanan dan minuman.

b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang

membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan.

Page 26: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri

tekstil.

c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda

yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak

langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau

membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri

perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.(http://geografi-

bumi,blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010).

b. 5 Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi

Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi

barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku

untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri

alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.

b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi

barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau

dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri

konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler ( http : //geografi-bumi,

blog spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

b. 6 Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan

Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang

memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam

negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri

makanan dan minuman.

b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya

berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri

perminyakan, dan industri pertambangan.

Page 27: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya

berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri

otomotif, industri transportasi, dan industri kertas ( http : //geografi-bumi, blog

spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

b. 7 Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola

Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,

misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.

b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang

dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk,

industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri

transportasi.(http : //geografi-bumi, blog spot.com//2009/10/ klasifikasi

industri.html. 8 November 2010 )

b. 8 Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian

Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor,

seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya.

Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil,

teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan

keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih

terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan

ringan.

b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar,

teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang,

tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala

regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-

anak.

c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar,

teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah

Page 28: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional.

Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri

transportasi, dan industri persenjataan. ( http : //geografi-bumi, blog

spot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8 November 2010 ).

c. Ciri-ciri Industri Kecil

Sebagaimana bervariasinya pengertian dari usaha kecil, demikian halnya

dengan ciri-ciri yang dikemukakan oleh para ahli menyebutkan bahwa ciri-ciri

usaha kecil adalah :

1. Usaha dimiliki secara bebas, terkadang tidak berbadan hukum.

2. Operasinya tidak memperlihatkan keunggulan yang mencolok.

3. Usaha tidak memiliki karyawan.

4. Modalnya dikumpulkan dari tabungan pemilik pribadi.

5. Wilayah pasarnya bersifat lokal dan tidak terlalu jauh dari pusat usahanya.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa cirri-ciri industri kecil yaitu :

1. Jenis barang atau komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak

gampang berubah

2. Lokasi atau tempat usaha umunya sudah menetap tidak berpindah-pindah

3. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan

keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha

4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP

5. Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira

usaha

6. Sebagian usaha akses keperbankan dalam hal keperluan modal

7. Sebagian besar belum dapat membuat menajemen usaha dengan baik

seperti business planning.

Mubyarto ( 1987 : 206 ) berpendapat bahwa industri kecil adalah industri

yang diusahakan terutama untuk menambah pendapatan keluarga. Sedangkan

menurut kamus istilah ekonomi, pengertian industri kecil adalah pekerjaan yang

Page 29: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilaksanakan di rumah-rumah, pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dirumahnya

sendiri dalam hal mana biasanya di gunakan alat-alat sederhana.

Departemen perindustrian, seperti yang dikutip oleh Thee Kian Wie yang

diterjemahkan oleh Mari Pangestu (1987: 96) membedakan kategori industri kecil

sebagai berikut :

1. Industri kecil modern, dengan ciri-ciri :

a. Menggunakan teknologi proses madya

b. Mempunyai skala produksi yang terbatas

c. Tergantung pada dukungan litbang dan industri besar

d. dilibatkan dengan system produksi industri besar dan menengah

dengan system pemasaran domestic dan ekspor

e. Menggunakan mesin khusus dan alat-alat perlengkapan modal lainnya

2. Industri kecil tradisional, dengan ciri-ciri :

a) Teknologi proses yang digunakan secara sederhana

b) Teknologi pada bantuan unit pelayanan teknis (UPT) yang

disediakanoleh departemen perindustrian sebagai bagian dari program

teknisnya kepada industri kecil

c) Mesin yang digunakan dan alat perlengkapan modal lainnya relative

sederhana

d) Lokasinya di daerah pedesaan

e) Akses untuk menjangkau pasar diluar lingkungan langsungnya yang

berdekatan terbatas

d. Peranan Industri Kecil

Industri kecil mempunyai peranan yang benar dalam pembangunan ekonomi.

Manfaat industri kecil sesuai yang dikemukakan oleh Irsan Azhari ( 1986: 56),

adalah sebagai berikut :

1. Dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang

relatif murah. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa tingkat keahlian

dan daya dukung permodalan dari pengusaha-pengusaha di Indonesia pada

umumnya masih sangat rendah.

Page 30: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan mobilisasi

tabubungan domestik, dimungkinkan bahwa industri kecil cenderung

memperoleh modal dari tabungan si pengusaha sendiri, atau dari keluarga

dan kerabatnya.

3. Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri

besar dan sedang, karena industri menghasilkan produk yang relatif murah

dan sederhana. Lokasinya yang tersebar sehingga biaya transportasi lebih

minim sehingga barang produksi dapat sampai ketangan konsumen secara

cepat, mudah, dan murah.

Industri berperan besar dalam pembangunan ekonomi. Sedangkan di

daerah pedesaan, industri kecil mempunyai peran sebagai berikut:

a. Letaknya di daerah pedesaan sehingga tidak akan menambah migrasi ke

kota atau dengan kata lain mengurangi atau menghentikan laju urbanisasi.

b. Sifatnya yang padat tenaga kerja akan memberikan kemampuan serap

lebih besar per unit yang diinvestasikan.

c. Masih dimungkinkanya bagi tenaga kerja yang terserap, dengan letak yang

berdekatan untuk kembali memburuh tani dalam usah tanu khususnya

menjelang saat-saat sibuk.

d. Penggunaan teknologi yang sederhana mudah dipelajari dan dilaksanakan.

Dengan demikian sifat industri kecil yang mampu menyerap tenaga kerja,

memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan perluasan lapangan kerja

dan kesempatan berusaha, serta mengatasi kemiskinan maka tidak disangkal lagi

bahwa imdustri kecil mendapat prioritas dari pemerintah untuk dibina dan

dikembangkan agar menjadi salah satu pendukung sektor ekonomi.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

industri kecil adalah usaha yang produktif di luar sektor pertanian yang

dilaksanakan dirumah-rumah terutama untuk menambah pendapatan keluarga.

Industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan, perluasan

lapangan kerja dan kempatan berusaha, serta mengatasi kemiskinan, maka industri

kecil mendapat prioritas dari Dirjen Industri Kecil untuk dibina dan

dikembangkan agar menjadi slah satu pendukung sektor ekonomi.

Page 31: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Industri kecil dan menengah termasuk industri pedesaan yang telah

berperan penting dalam perekonomiaan nasional. Kemampuan industri kecil dan

menengah pada umumnya masih terbatas., namun pada dasarnya industri kecil

dan menengah mempunyai potensi sangaat besar dalam memperkokoh struktur

industri, disamping perananya sebagai sumber pemerataan dan pertumbuhan

ekonomi, peningkatan efesiensi industri secara keseluruhan, penyerapan tenaga

kerja, pengentasan masyarakat dari kemiskinan.

Alasan pemerintah mendorong industri kecil dan menengah sesuai dengan

UU RI No. 5 Tahun 1995 tentang industri kecil. Pemberdayaan Usaha Kecil

bertujuan:

1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Usaha Kecil

menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang

menjadi Usaha Menengah.

2. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional,

perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan

ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk

mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh

struktur perekonomian nasional.

Setelah melihat beberapa teori mengenai pengklasifikasian industri kecil,

yang diantaranya industri kecil berdasarkan tenaga kerja dan industri kecil

berdasarkan pengorganisasian, dan industri kecil berdasarkan modal maka industri

rotan di Desa Trangsan termasuk industri kecil, yang mempunyai ciri jumlah

pekerjanya 5-9 orang dan masih mempunyai modal yang relatif kecil dan

teknologinya masih sederhana.

2. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

Industri rotan di Desa Trangsan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

sosial ekonomi suatu masyarkat pengusaha rotan. Pengaruh yang dimaksud

meliputi tingkat kehidupan ekonomi penduduk dan para pengusaha atau para

pengrajin (pendidikan, pekerjaan, pendapatan) struktur masyarakat, pola interaksi,

Page 32: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masalah urbanisasi dan pengangguran sehubungan dengan keberadaan industri

kecil rotan di Desa Trangsan.

Desa Trangsan merupakan daerah industri rotan yang mempunyai ciri-ciri

sosial ekonomi yang tidak jauh berbeda dengan desa-desa pada umumnya dipulau

Jawa yang kehidupanya tidak pernah lepas dari pertanian. Sebelum menjadi desa

kerajinan atau pengusaha rotan yang perkembangannya hingga sekarang,

keberadaan industri rotan telah banyak berpengaruh terhadap kehidupan

masyarakat di desa Trangsan pada umumnya dan para pengusaha pada khususnya,

Keberadaan industri kecil rotan di Desa Trangsan membuat daerah ini

menjadi lebih terbuka terhadap masuknya pengaruh dari luar. Keadaan ini mudah

dipahami, karena para pengusaha banyak berhubungan dengan luar daerah dalam

rangka perjalanan pemasaran barang produksinya. Maka dengan dibekali

pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan adanya pelatihan serta ketrampilan-

ketrampilan manusia dapat menciptakan lapangan kerja melaui industri kecil.

Industri kecil yang sebagian besar didaerah pedesaan mempunyai keuntungan

antara lain dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan

yang relatife murah, menghentikan laju mengurangi, teknologinya mudah

dipelajari dan dilaksanakan, dan menghasilkan produk yang murah.

Perkembangan industri dapat dilihat dari kehidupan sosial ekonomi. Dibawah ini

akan di uraikan satu persatu mengenai pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.

a. Pendidikan

Melalui pendidikan manusia berfikir sistematis, lebih luas cakrawala

dalam menghadapi segala persoalan. Pendidikan adalah sarana bagi pencapaian

cita-cita. Pendidikan juga merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh

perkembangan manusia dan usaha-usaha lembaga tersebut dalam mencapai

tujuan. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan

kebudayaan sebagai suatu kesatuan. Pendidikan juga berarti lembaga yang

bertanggung jawab menetapkan cita-cita pendidikan, isi, sistem dan organisasi.

Lembaga-lembaga pendidikan ini meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

UU RI No. 2 Tahun 1989, tentang sistem pendidikan nasional, bab I pasal

I ayat I telah menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk

Page 33: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah proses dimana

pengalaman atau informasi diperoleh sebagai bagian dari proses belajar, lebih

lanjut dikatan bahwa pendidikan itu :

1) Proses dimana seorang mengembangkan kemampuan dan sikap serta

bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana dia hidup.

2) Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang

terpilih dan terkontrol sehingga mereka dapat memperoleh atau mengalami

perkembangan kemampuaan dan kemampuan individu yang optimum.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan pendidikan adalah

proses belajar yang dilakukan secara sadar, baik formal maupun informal dengan

tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang, dalam usaha

mendewasakan manusia melalui pengajaran dan peningkatan pengetahuan,

pembentukan kepribadian. Pendidikan tidak dibatasi oleh waktu, sehingga dapat

dikatakn pendidikan berlangsung seumur hidup.

Seiring dengan perkembangan industri rotan di Desa Trangsan maka

masyarakat setempat juga turut memperhatikan pendidikan anaknya untuk

memperoleh pendidikan yang layak, baik dalam pendidikan keluarga, masyarakat

maupun sekolah. Dengan demikian adanya pendidikan dapat digunakan untuk

mencapai pekerjaan. Dimana pekerjaan dapat diperoleh dari pendidikan, tanpa

pendidikan mustahil manusia dapat hidup dengan baik. Maka pendidikan

diperlukan untuk kehidupan kita sehari-hari.

b. Pekerjaan

Masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat, progresif dan kerap

kali memperlihatkan gejala disintegratif. Perubahan yang cepat itu meliputi

berbagai bidang kehidupan dan merupakan masalah dan institusi sosial, krisis

yang dialami kini antara lain krisis dalam hubungan antara manusia dan tata

sosial. Akhirnya terjadi persaingan diantara anggota masyarakat dalam upaya

mempertahankan hidup. Salah satu dari bentuk persaingan tersebut munculnya

berbagai jenis pekerjaan di lingkungan masyarakat.

Page 34: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menurut W.J.S Purwodaminto yang dikutip oleh Nur Wiyati (2000 : 23)

pekerjaan adalah suatu yang dilakukan oleh satuan ekonomi untuk menghasilkan

barang dan jasa, sedangkan pengertian pekerjaan menurut pusat pembinaan dan

pengembangan bahasa yaitu pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk

mendapatkan nafkah. Secara garis besar jenis pekerjaan tersebut dikelompokan

menjadi dua yaitu pekerjaan yang bersifat profesi dan pekerjaan yang bukan

profesi, atau dengan kata lain profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang

mempunyai cirri-ciri tertentu. Dimana pekerjaan atau profesi adalah suatu

predikat yang tidak dapat dipisahkan, namun diantara keduanya terdapat

perbedaan. Untuk menggolongkan pekerjaan tersebut adalah profesi atau

pekerjaan bukan profesi harus dilihat dari cirri-ciri yang terkandung dalam

pekerjaan tersebut. Berdasrkan pendapat tersebut dapat digunakan untuk

memasukan apakah pekerjaan tersebut bersifat profesi atau termasuk bukan

profesi maka banyak tuntutannya yaitu pelayanan kepada masyarakat,

berdasarkan ilmu pengetahuan, organisasi yang mengaturnya, serta kode etik yang

mengaturnya.

Pekerjaan yang besifat profesi yaitu suatu pekerjaan yang didasarkan atas

ilmu pengetahuan yang diperoleh dan diterapkan berdasarkan pengetahuan

tersebut. Jenis pekerjaan yang bersifat profesi diantaranya adalah hakim,guru,

dokter, jaksa, dan sebagainya.

c. Pendapatan

Seorang individu dapat memperoleh pendapatan dengan bekerja. Ia pun

dapat mencapai pendapatan dari harta benda yang dimilikinya, misalnya: tanah,

mesin-mesin, rumah atau uang. Dengan demikian pendapatan adalah identik

dengan menjual jasa-jasa atau benda-benda yang tercakup dengan jasa-jasa

(Winardi, 1975 : 209). Penghasilan juga disebut pendapatan, menurut R.M.

Sadilin (1975 : 156) penghasilan dibedakan menjadi dua macam, yakni

penghasilan tetap yang merupakan penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan

jasa pekerjaan tetap seseorang, dan penghasilan tidak tetap yang merupakan

sesuatu yang diperoleh seseorang sebagai hasil tambahan yang dilakukan, dengan

demikian penghasilan tambahan merupakan tambahan penghasilan tetap. Menurut

Page 35: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pusat pembinaan dann pengembangan bahasa. Penghasilan adalah balas jasa untuk

tenaga kerja dalam bentuk upah hasil suatu usaha.

Biro pusat statistik oleh Mulyanto S. dan Hans Dieter. E. (1982:105)

mengkategorikan pendapatan sebagai berikut :

1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan yang berupa uang yang

doterima sebagai balas jasa. Adapun sumber-sumbernya adalah dari :

a) Gaji upah, kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur.

b) Usaha sendiri yang meliputi : hasil bersih dari usaha sendiri, komisi,

penjualan dari kerajinan rumah.

c) Dari investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah.

d) Keuntungan sosial : pendapatan yang diperoleh dari kerja .

2) Pendapatan berupa barang yaitu segala penghasilan yang berbentuk barang

atau jasa. Biasanya berupa :

a) Bagian membayar uapah dan gaji yang ditentukan dalam beras,

pengobatan, transportasi, perumahan.

b) Barang yang bukan produksi dan konsumsi di rumah, antara lain

pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang seharusnya

dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

Faktor-faktor yang menentukan pendapatan diantaranya :

a. Perubahan-perubahan dalam permintaan dari dalam dan luar daerah

yang belum berkembang yang akan memperbesar permintaan tenaga

kerja yang berlebihan.

b. Perbaikan dan perubahan teknologi dan pendapatan baru, kecuali itu

juga dipengaruhi faktor sosial dan politik Negara

c. Dengan demikian melalui pendidikan manusia dapat berfikir sistimatis,

dan juga lebih luas cakrawalanya dan lebih dalam menghadapi

persoalan yang dihadapi. Dimana dengan pendidikan, manusia dapat

bekerja, dengan bekerja dapat memperoleh pendapatan berupa uang

untuk balas jasa. Yang mana ini dapat menaikan status ekonomi

masyarakat di desa Jamur, pekerjaan sebagai penguisaha rotan itu bias

dirasakan hasinya untuk pemenuhan kebutuhan hidup.

Page 36: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Manusia mempunyai kodrat sebagai mahkluk sosial ini berarti manusia

tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk melangsungkan hidupnya

manusia yang satu dengan yang lainnya saling membantu atau saling

membutuhkan, sehingga terjalin kerjasama antara individu-individu atau

kelompok dengan kelompok. Kelompok-kelompok manusia yang saling

berhubungan membentuk kelompok-kelompok yang lebih besar yang disebut

masyarakat. Untuk dapat mengartikan masyarakat desa maka harus terlebih

dahulu mengerti pengertian antara masyarakat dan desa.

Banyak ahli sosiologi yang mendefinisikan tentang pengertian masyarakat.

Hasan Shadily (1984 : 47) berpendapat bahwa masyarakat adalah golongan besar

atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia, yang mempunyai perantara satu

dengan lainnya dan terjadi hubungan saling mempengaruhi. Sedangkan

Koentjaraningrat (1985 : 144) berpendapat bahwa masyarakat adalah kesatuan

hidup manusia yang selalu berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu

yang sifatnya kontinyu dan yang terikat oleh rasa identitas bersama.

Selo Sumardjan dalam Soerjono Soekanto (1990 : 26 ) berpendapat bahwa

masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama. Untuk dapat disebut sebagai

masyarakat harus ada dua orang atau lebih yang hidup bersama.sebagai akibat dari

hidup bersama tersebut timbullah system komonikasi dan peraturan-peraturan

yang mengatur hubungan antara manusia dengan kelompok tersebut. Selanjutnya

secara lebih lengkap Ralph Linton dalam Soerjono Soekanto (1990:27)

menyatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup

dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama sehingga mereka dapat mengatur

diri dan mengagap diri mereka sebagai satu kesatuan dengan batas-batas yang

dirumuskan dengan jelas. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa yang disebut

sebagai masyarakat bukan hanya orang-orang yang hidup bersama, tetapi harus

ada kerja sama diantara para anggotanya dan tercipta suatu rasa kesatuan untuik

hidup bersama.

Menurut Selo Soemarjan (1980 : 140) masyarakat adalah orang-orang

yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Masyarakat di definisikan

menjadi tiga, yaitu :

Page 37: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling

berkaitan dalam kesatuan yang lebih besar, bedasarkan kebudayaan yang

sama.

2. Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling

berkaitan dalam kesatuan yang lebih besar

3. Masyarakat adalah kesatuan yang tetap dari orang-orang yang hidup

didaerah tertentu dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok

berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai kepentingan yang

sama

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai masyarakat di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud masyarakat adalah sekelompok manusia

atau indivu yang mempunyai pertalian antara yang satu dengan yang lainnya

berdasarkan adat istiadat dan rasa identitas bersama.

Sedangkan Pengertian desa menurut UU No. 5 tahun 1979 dapat diartikan

sebagai :

Suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai satu kesatuan

masyarakat, termasuk kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi

pemerintahan terendah dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa adalah

satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa

mengadakan pemerintahan sendiri.

Desa atau pedesaan dapat diartikan berdasarkan sudut pandang ilmu

kemasyarakatan (sosiologi):

1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara beberapa

ribu jiwa.

2. Ada pertalian perasaan yagn sama tentang kesukuan-istiadat dan lain-lain

3. Faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan ditentukan oleh macamnya

pekerjaan.cara berusaha agraris, yang paling umum di desa itu sangat

dipengaruhi oleh alam seperti kekayaan alam, iklim, bencana alam dan

lain-lain. Jumlah penduduk ditentukan oleh kemungkinan-kemungkinan

Page 38: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penggalian kekayaan alam juga dipengaruhi cara hidup dan watak-watak

orang-orangnya.

Pengertian pedesaan dapat kita padukan dengan kata rural dalam bahasa

Inggris yang merujuk pada suatu daerah desa dan sekitarnya yaitu daerah-daerah

dimana pergaulan yang ditandai oleh derajat intimitas yang tinggi. Pengertian

desa adalah suatu kesatuan hidup yang mempunyai pergaulan hidup saling

mengenal dan mengikat satu dengan yang lainnya dalam ikatan kekeluargaan

yang penuh dengan keakraban yang terjalin dalam lokalitas tempat tinggal

tertentu. Pergaukan hidup dalam suatu desa ditandai dengan adanya perasaan yang

sama tentang kerukunan dan adat istiadat yang tercermin dalam kegiatan gotong

royong dan sikap kesetiakawanan.

Dari beberapa pengertian diatas, cukup memberikan pemahaman kepada

kita bahwa pedesaan merupakan suatu daerah yang didalamnya terdapat

kehidupan dalam sistem tolong menolong, gotong royong dan kerjasama serta

adanya solidaritas diantara para warganya dengan jalan musyawarah mufakat.

Kesan kehidupan yang masih tradisional dan bersahaja turut mewarnai kehidupan

dipedesaan, walaupun sudah terlihat adanya kesatuan masyarakat hukum yang

terintegrasi dalam ikatan suku dan adat istiadat.

Dari pengertian diatas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa masyarakat

dan desa merupakan satu kesatuan hidup manusia yang sama dalam batas waktu

tertentu dan bersifat kontinyu dengan menempati suatu wilayah tertentu sebagai

tempat tinggal yaitu pedesaan. Masyarakat pedesaan terjadi dari sekumpulan

pedukuhan yang telah mengikat diri dalam suatu pemerintahan desa. Masyarakat

desa memiliki norma-norma, peraturan maupun hukum dari pemerintahan yang

digunakan untuk mengatur hubungan sosial antara warga masyarakat desa.

Kehidupan desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Mereka memiliki sifat yang homogen dalam hal (mata pencaharian nilai-

nilai dalam kebudayaan serta dalam sikap dan tingkah laku )

2. Kehidupan di desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit

ekonomi. Artinya semua anggota turut bersama-sama terlibat dalam

kegiatan pertaniaan atau mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan

Page 39: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ekonomi rumah tangga. Dan juga sangat ditentukan oleh kelompok primer,

yakni dalam memecahkan suatu masalah, keluarga cukup memainkan

peranan dalam pengambilan keputusan final

3. Faktor geografis sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada, misalnya

berkaitan antara anggota keluarga dengan tanah atau desa kelahirannya

4. Hubungan dengan sesama anggota masyarakat lebih intim dan awet dari

pada di kota, serta jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih besar

atau lebih banyak.

Walaupun beberapa tokoh mengemukakan definisi masyarakat secara

berbeda-beda, namun masing-masing pendapat itu saling melengkapi.

Terbentuknya suatu masyarakat atau lebih lazimnya disebut sebagai ciri-ciri

masyarakat yaitu :

1. Memiliki batas dan Wilayah yang jelas

suatu masyarakat umumnya memiliki wilayah yang sama dengan batas-

batas geografis yang jelas, batas-batas tertentu itu dapat digunakan untuk

mengetahui jenis suku bangsa wilayah tertentu.

2. Merupakan satu kesatuan penduduk

semua orang yang ada dalam masyarkat merupakan satu kesatuan yang

disebut kesatuan demokrasi

3. Terdiri dari kelompok-kelompok fungsional yang heterogen

suatu masyarkat terdiri atas kelompok-kelompok fungsional yang

heterogen yang saling bekerja sama guna mencapai kepentingan bersama

4. Mengemban fungsi umum

suatu masyarakat merupakan kesatuan organisasi yang mengemban fungsi

yang paling umum atas tugas yang tertinggi dalam lingkungannya sendiri

guna mengusahakan kepentingan bersama

5. Memiliki kebudayaan yang sama

unsur penting yang memungkinkan suatu masyarakat menjadi suatu

organisme yang terpadu adalah kebudayaan yang sama

Pada hakikatnya manusia itu selain sebagai mahkluk individu juga sebagai

mahkluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk melangsungkan

Page 40: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hidupnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Aristoteles seperti yang dikutip

oleh Supriyadi (1984 : 76), bahwa manusia itu pada hakikatnya adalah mahkluk

Zoon Politicon, artinya mempunyai sifat selalu mencari kumpulan dan pergaulan

hidup sesamanya. Hasan Shadily (1984 : 60), juga mengemukakan mengenai

keterkaitan manusia untuk selalu hidup bermasyarakat karena beberapa hal yaitu :

1. Adanya hasrat berdasarkan naluri

manusia mempunyai kehendak biologis diluar penguasaan akal untuk

mencari teman hidup, terutama untuk memenuhi kebutuhan biologisnya

2. Kelemahan manusia selalu mendesak untuk mencari kekerabatan bersama

yang terdapat dalam hidup berserikat dengan orang lain, sehingga dapat

berlindung bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

3. Manusia adalah mahkluk Zoon Politicon yaitu mahkluk sosial yang hanya

menyukai hidup secara berkelompok atau paling sdikit mencari teman

untuk hidup bersama

4. Manusia hidup bersama bukan karna persamaan tetapi karena mempunyai

perbedaan sifat, kedudukan dan lainnya

Setiap tindakan manusia dalam hidup bersama selalu menyebabkan

terjalinnya kebutuhan baru yang bersifat kekal maupu sementara, sedangkan

masyarakat tersusun dari golongan-golongan yang mempunyai keinginan untuk

mencapai kehidupan yang bahagia dan sempurna. Oleh karena itu manusia harus

berusaha untuk memenuhi segala kewajiban didalam kelompoknya sebagai tugas

pokok

Di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo adalah sebuah

wilayah yang masih mempunyai lahan kosong atau pesawahan yang digunakan

untuk pertanian. Kegotong royongan di desa itu masih kuat dan mempunyai

banyak tradisi. Selain itu mereka juga mempunyai kehidupan yang mengelompok

dan masih saling bekerja sama untuk mengerjakan sesuatu hal demi kepentingan

bersama. Walaupun mereka orang desa tapi masih mempunyai harapan untuk

sebuah penghidupan yang layak dan sejaterah. Mereka mempunyai sifat yang

homogen dilihat dari diversivikasi pekerjaan, yang sebagian besar bekerja sebagai

petani tetapi mempunyai pekerjaan sampingan sebagai pengrajin.

Page 41: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan adanya beberapa ciri tersebut diatas, maka mayarakat yang

menjadi obyek penelitian ini yaitu masyarakat Desa Trangsan, Kecamatan Gatak,

Kabupaten Sukoharjo termasuk msyarakat pedesaan, sehingga hal tersebut

memungkinkan bagi perkembangan industri rotan di daerah tersebut.

B. Kerangka Berfikir

Gambar I : Kerangka Berfikir

Kecil

Industri

Menengah Besar

Industri Rotan Desa Trangsan

Proses Produksi

Modernisasi

Pembinaan

Pemasaran

Pengelolaan

Pengaruh industri rotan terhadap masyarakat

Trangsan

Kehidupan Sosial

Ekonomi

Page 42: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterangan :

Indonesia sebagai negara berkembang, menggunakan sektor industri dalam

rangka meningkatkan kesejateraan nasional. Industri yang dikembangkan di

Indonesia meliputi tiga jenis yaitu industri kecil, industri menengah,dan industri

besar. Industri besar menggunakan jumlah pekerjanya sebanyak lebih dari seratus

orang, industri kecil mengunakan jumlah pekerjanya sebanyak lima sampai

sembilan belas orang, dan industri menengah mengunakan pekerjanya sebanyak

dua puluh sampai sembilan puluh sembilan orang. Industri yang sekarang ini

diprioritaskan pemerintah adalah industri kecil, karena industri ini lebih

menguntungkan kehidupan sosial masyarakat ekonomi lemah dan tetap dapat

bertahan meskipun terjadi krisis ekonomi sebab kebanyakan industri kecil

menggunakan bahan baku dari dalam negeri, sehingga tidak memerlukan devisa.

Industri rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo

merupakan industri kecil yag cukup banyak menyerap tenaga kerja. Untuk lebih

meningkatkan produktivitas industri rotan ini diperlukan adanya pembinaan dari

dinas perindustrian dan dari Pemerintah berupa penyuluhan peningkatan

pembuatan kerajinan rotan. Selain itu diperlukan pula modernisasi di dalam

industri rotan itu sendiri, modernisasi yang dimaksud disini adalah salah satu

proses dan perubahan yang didalamnya terkandung transformasi menuju pola-pola

politik, ekonomi sosial yang moderen. Agar manusia dapat mengikuti dan masuk

dalam proses modernisasi maka diperlukan manusia yang bermental moderen

(kesediannya untuk menerima pengalaman-pengalaman yang baru dan

keterbukaan dalam pembaharuan, mempunyai pendapat mengenai persoalan-

persoalan dan bersifat demokratis, mempunyai perencanaan, meyakini

kemampuan manusia dan menguasai ilmu serta teknologi ).

Dalam industri rotan ini juga diperlukan proses produksi yang baik.

Dengan proses produksi yang baik maka akan menghasilkan barang yang bagus

dan berkualitas. Dengan menggunakan peralatan yang moderen maka akan

menghasilkan barang yang berkualitas. Selain memperhatikan dalam proses

produksi ada hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan yaitu pengelolaan atau

Page 43: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manajemen produksi itu. Dengan pengelolaan yang baik dan memenuhi standar

maka kesejateraan bagi pengrajin akan terjamin.

Pemasaran yang baik sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan omset

penjualan, dengan berhasilnya pemasaran berarti lebih banyak pula akan

meningkatkan pendapatan. Keberhasilannya dalam penjualan akan berakibat pada

peningkatan kesejateraan pengusaha pada khususnya dan masyarakat sekitar pada

umumnya yang telah menjadi pekerja dari industri rotan tersebut.

Page 44: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini berjudul “Perkembangan Industri Rotan Dan Pengaruhnya

Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Trangsan Kecamatan

Gatak Kabupaten Sukoharjo”, sehingga lokasi penelitian adalah Desa Trangsan

Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo karena desa tersebut merupakan daerah

sentral industri rotan. Disamping itu, karena peneliti juga menggunakan kajian

teori, maka peneliti memanfaatkan juga perpustakaan yang berada di kampus

Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan kampus Universitas Muhammaddiyah

Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah mulai dari disetujuinya

judul skripsi yaitu pada bulan Juli 2010, sampai dengan selesainya penulisan

skripsi ini yaitu pada bulan April 2011.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ilmiah peranan metode penelitian sangat penting,

karena keberhasilan yang akan dicapai tergantung dari metode yang tepat. Kata

metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Metodos yang berarti cara atau jalan.

Karena berhubungan dengan hal ilmiah, maka yang dimaksud metode yaitu cara

kerja yang sistematis yang mengacu pada aturan baku yang sesuai dengan

permasalahan ilmiah yang bersangkutan dan hasilnya dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah (Koentjaraningrat, 1977: 12).

Dalam usaha mendapatkan data yang diperlukan pada suatu penelitian,

maka harus menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan dan sifat penelitian

Page 45: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif sehingga substansinya

sebagai berikut:

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Deskriptif Kualitatif, karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat,

pencatatan dokumen, maupun arsip yang memiliki arti yang sangat lebih dari

sekedar angka atau frekuensi. Penelitian Kualitatif adalah bentuk penelitian yang

menghasilkan karya ilmiah yang menggunakan data deskriptif yang berupa kata-

kata tertulis atau lisan dengan orang-orang atau perilaku yang dapat diamati

terhadap status kelompok orang, suatu obyek, dan suatu kelompok kebudayaan.

(Lexy J. Moleong, 1990: 3)

Ciri-ciri pokok metode Deskriptif adalah :

a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat

penelitian dilakukan atau masalah yang aktual.

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki

sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional

Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian

deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti peristiwa yang

terjadi sekarang atau masih aktual, dengan cara interpretasi rasional dengan fakta-

fakta sebagaimana adanya, data yang didapatkan berupa data deskriptif berupa

kata-kata atau lisan terhadap suatu obyek tertentu.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian deskriptif

sebagai berikut :

1. Memilih masalah yang diteliti.

2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah. Berdasarkan

masalah tersebut diadakan studi pendahuluan yang menghimpun data

dasar menyusun teori.

3. Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan

hipotesis.

4. Merumuskan hipotesis.

Page 46: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.

6. Mengumpulkan dan mengkategorikan data untuk mengklasifikasi data.

7. Menetapkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan.

8. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji

hipotesis.

9. Mengadakan analisis data (menguji hipotesis).

10. Menarik kesimpulan atau generalisasi.

11. Menyusun dan mempublikasikan Laporan Penelitian

2. Strategi Penelitian

Ditinjau dari masalah yang diangkat di dalam penelitian ini, teknik serta

alat yang digunakan maka dapat digunakan strategi penelitan Studi Kasus. Studi

kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial, studi kasus adalah

inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata

bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan

di mana multi sumber di manfaatkan. Secara umum, studi kasus merupakan

strategi yang lebih cocok apabila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan

dengan how atau why, apabila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk

mengontrol peristiwa yang akan diselidiki dan fokus penelitiannya terletak pada

fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. Strategi

yang digunakan peneliti adalah penelitian terpancang yaitu penelitian kualitatif

yang sudah menentukan fokus penelitianya berupa variabel utamanya yang akan

dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat penelitinya sebelum peneliti masuk ke

lapangan studinya. Penelitian ini hanya memusatkan pada fenomena

perkembangan industri kerajinan rotan yang terjadi di Desa Trangsan, khususnya

mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat Trangsan. Oleh sebab itu

kasusnya bersifat tunggal terpancang (H.B. Sutopo, 2006:39).

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa

atau aktivitas, tempat atau lokasi, benda, beragam gambar dan rekaman, dokumen

Page 47: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atau arsip. Sedangkan menurut Lofland dalam Lexi J. Moleong, (1990: 47),

sedangkan sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Dalam penelitian ini

sumber data diperoleh melalui :

1) Informan .

Menurut Lexi J. Moleong (2001: 45) informan adalah Orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

belakang penelitian. Manusia sebagai sumber data perlu dipahami, bahwa mereka

terdiri dari siapa yang akan menjadi informan, peneliti wajib memahami posisi

dengan beragam peran serta yang ada sehingga dapat diperoleh informasi

pernyataan maupun kata- kata yang diperoleh dari informan kunci (Key

Informan). Agar informasi sesuai dengan objek yang diteliti maka diperlukan

syarat-syarat untuk mencari informan yang dianggap jujur dan dipercaya dalam

memberikan keterangan pada peneliti. Adapun ciri-ciri dari informan tersebut

adalah : 1) penduduk setempat yang mengetahui tentang perkembangan industri

rotan di Desa Trangsan, 2) terlibat secara langsung dalam industri yaitu para

pengrajin dan para pengusaha, 3) pejabat desa, dan 4) pegawai dinas atau

pengurus koperasi.

2) Tempat dan Peristiwa

Tempat penelitian ini berada di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak,

Kabupaten Sukoharjo, sedangkan hal yang diteliti yaitu proses produksi dan

pemasaran hasil industri rotan di Desa Trangsan serta keadaan sosial ekonomi

masyarakat desa Trangsan.

3) Dokumen

Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang dapat digunakan

sebagai sumber data yang dijadikan sumber informasi, dokumen-dokumen yang

digunakan tentu saja yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipelajari saat

ini. Sutopo (2002: 54) mengemukakan bahwa dokumen dan arsip merupakan

sumber data yang sering sangat penting artinya dalam penelitian kualitatif

Page 48: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

khususnya jika terarah pada latar belakang dengan kondisi peristiwa yang terkini

yang sedang dipelajari. Data yang berhubungan dengan masalah penelitian

diperoleh dari dokumen yang berupa catatan –catatan dan arsip-arsip yang ada di

kelurahan. Selain itu juga data arsip yang ada di pabrik yang diteliti.

C. Teknik Sampling

Teknik cuplikan menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif

dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan,

keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empiris dan lain-lain. Oleh karena itu

cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat Purposive Sampling

atau sampel bertujuan, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informasi

dan masalahnya secara labih mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi

sumber data yang baik. Hal tersebut dipertimbangkan untuk mendapatkan data

yang memilliki kebenaran dan pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan

secara empiris. Oleh karena itu orang-orang yang dipilih sebagai informan harus

orang-orang yang benar-benar mengetahui tentang masalah yang akan diteliti,

selanjutnya informan yang dipilih dapat menunjuk informan lain yang lebih

mengetahui tentang masalah yang akan diteliti. Pemilihan informan dapat

berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kematangan sehingga memperoleh

data.

Selain Purposive Sampling juga digunakan Snowball Sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya sedikit, kemudian

kelamaan jumlahnya bisa bertambah jumlahnya. Sebagai informan awal dipilih

secara purposive, obyek penelitian yang menguasai permasalahan yang diteliti

( key informan ). Informasi selanjutnya diminta kepada informan awal untuk

menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi, dan kemudian

informan tersebut diminta pula untuk menunjukan orang lain yang dapat

memberikan informasi begitu seterusnya (Sugiyono, 2005: 54).

Dalam hal ini peneliti mencari informasi ke kantor Desa untuk mendapatkan

key informan, yaitu sesepuh Desa Trangsan pak Sarjito yang digunakan sebagai

key informan untuk mengetahui sumber yang lain.

Page 49: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Terdapat hubungan antara metode

pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan, yaitu

memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Berdasarkan sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Wawancara Mendalam

Teknik wawancara mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk

tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari

seorang responden. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan keterangan dan

meminta pendapat dari pihak yang dijadikan sebagai informan, serta untuk lebih

memahami obyek penelitian secara cermat dan akurat, sehingga diperoleh

kesempurnaan data dan hasil penelitian yang bersifat obyektif (Koentjaraningrat,

1983: 128).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

mendalam atau in depth interviewing. Wawancara ini bersifat lentur dan terbuka,

serta tidak terstrukur ketat dalam suasana formal dan biasa dilakukan berulang

pada informan yang sama. Wawancara adalah teknik yang harus digunakan dalam

penelitian kualitatif. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara mendalam

dan informal. Wawancara secara mendalam yaitu wawancara yang dilakukan

secara rinci untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah penelitian,

sedangkan wawancara informal yaitu wawancara yang dilakukan secara tidak

resmi dalam arti dilakukan dimanapun, oleh siapapun dan dalam keadaan

bagaimanapun. Wawancara informal dapat dilakukan pada waktu yang tepat guna

mendapatkan data yang diingnkan. Disamping itu wawancara, dalam penelitian

ini juga dilakukan secara terbuka, maksudnya responden mengetahui mereka

diwawancarai serta tahu maksud dan tujuan diwawancarai.

Page 50: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Observasi Langsung

Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Observasi ini dapat

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi langsung dilakukan

terhadap obyek di tempat berlangsungnya kegiatan, sehingga observer berada

bersama obyek yang diteliti (Hadari Nawawi, 1993: 99). Alasan metodologis

penggunaan observasi/ pengamatan langung adalah untuk mengoptimalkan

kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian pelaku tak sadar dan

sebagiannya. Pengamatan lebih memungkinkan peneliti lebih merasakan apa yang

dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti sebagai

sumber data.

Observasi yang di gunakan disebut observasi berperan pasif. Observasi

ini akan dilakukan dengan cara formal dan informal untuk mengamati kegiatan

pokok dengan observasi peneliti akan mendapatkan data dari sumber berupa

tempat atau lokasi serta gambar dan juga peristiwa. Dengan observasi dapat

memudahkan bagi peneliti untuk mendapatkan data secara mendalam, sebab

peneliti sudah melihat sendiri bagaimana keadaan obyek tersebut.

3. Kajian Isi

Untuk memanfaatkan dokumen yang padat isi biasanya digunakan

teknik tertentu. Teknik yang paling umum digunakan adalah kajian isi. Guba dan

Lincoln dalam Maleong (1990: 163) memberikan definisi bahwa kajian isi adalah

teknik apa pun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha

sistematis. Dalam penelitian ini analisis dokumen dilakukan dengan menganalisa

lingkungan, buku-buku, media-media dan dinas-dinas dan pihak yang terkait

dengan masalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

E. Validitas Data.

Validitas data dilakukan dengan Trianggulasi data atau sumber. Validitas

data adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur dengan tepat mengenai

Page 51: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

gejala-gejala yang hendak diukur. Dengan begitu dapat ditentukan data tersebut

valid atau tidak untuk digunakan dalam sumber penelitian.

Trianggulasi, menurut H.B. Sutopo (2002: 78), ada empat macam

Trianggulasi yaitu: (1)trianggulasi data yaitu peneliti menggunkan beberapa

sumber untuk mengumpulkan data, (2) trianggulasi peneliti, yaitu megumpulkan

data semacam dilakukan beberapa peneliti, (3) trianggulasi metodologis,

penelitian dilakukan dengan beberapa metode, (4) tringgulasi teori, yaitu

melakukan penelitian tentang topik yang sama dengan menggunakan beberapa

persepektif teori yang berbeda.

Dalam penelitian ini trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi

data, dimana peneliti menggunakan beberapa sumber lapangan yaitu tempat dan

pristiwa, serta menggunakan sumber arsip dan dokumen, dan informan untuk

mengumpulkan data. Peneliti juga menggunakan tringgulasi metode, yaitu

melakukan penelitian tentang topik yang sama dengan menggunakan teknik atau

metode pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah

penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas

untuk diusahakan mengarah pada sumber yang sama untuk menguji kemantapan

informasinya.untuk mendapatkan validitas data bisa menggunakan metode

pengumpulan data yang berupa kuesioner, kemudian dilakuakan wawancara

mendalam pada informan yang sama, dan hasilnya diuji dengan pengumpulan

data sejenis dengan menggunakan teknik observasi pada saat orang tersebut

melakukan kegiatannya atau perilakunya. Dari tiga data yang diperoleh lewat

beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda pada sumber yang sama tersebut

hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik simpulan data yang lebih kuat

validitasnya.

F. Teknik Analisa Data

Menurut Patton pengertian analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam suatu bentuk pola kategori

dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan rumusan hipotesa

kerja seperti yang disarankan oleh data (Lexy. J. Moleong, 1990 :103)

Page 52: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengmpulan dalam periode

tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap

jawaban yang diwawancarai. Jika jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis

belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai

diperoleh data yang dianggap kredibel.

Ada dua model pokok dalam melaksanakan analisis data dalam

penelitian kualitatif yaitu model analisis jalinan mengalir dan analisis interaktif.

Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan dalam penelitian dianalisa

secara kualitatif menggunakan model analisis interaktif. Model analisis interaktif

penelitian kualitatif mempunyai empat komponen sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Kegiatan ini digunakan untuk memperoleh informasi yang

berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi,

wawancara, dan dokumen. Data yang diperoleh masih berupa data yang

mentah yang tidak teratur, sehingga diperlukan analisis agar data

menjadi teratur.

b. Reduksi Data

Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Reduksi berlangsung terus-menerus selama

proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi merupakan

bagian dari analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik

dan diversifikasi.

c. Sajian Data

Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-

penyajian akan berbentuk matriks, gambar, grafik, jaringan, bagan atau

Page 53: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

skema. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang

tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih.

d. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi data

Kesimpulan terakhir akan diperoleh bukan hanya pada akhir

pengumpulan data, melainkan dibutuhkan verifikasi yang berupa

pengulangan dengan melihat kembali semua informasi yang tertulis

lengkap dalam lapangan agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan

bisa dipertanggung jawabkan (Miles dan Huberman, 1992: 15-21).

Keterkaitan komponen itu dilakukan secara interaktif dan berkelanjutan

dengan proses pengumpulan data sehingga sehingga proses analisis merupakan

rangkaian interaktif yang bersifat siklus.

Gambar Skema Model Analisis Interaktif (Miles dan Huberman, 1992: 20 ).

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu :

1. Menyusun proposal

Dalam rencana penelitian ini dituliskan semua yang akan dilakukan dalam

penelitian yang meliputi pendahuluan, kajian teori, dan metodelogi penelitian

2. Menyusun Instrumen Penelitian

Pengumpulan Data

Penarikan/Verifikasi Kesimpulan

Reduksi Data

Penyajian Data

Page 54: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada tahap ini membuat semua instrument yang akan digunakan dalam

penelitian. Instrument ini akan digunakan sebagai alat untuk mengupulkan

data langsubg dari informan dalam bentuk pertanyaan

3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini pengumpulan semua data yang berhubungan dengan

penelitian yaitu data karakteristik industri kecil rotan , jumlah tenaga kerja,

proses produksi,jumlah penduduk dan lain sebagainya

4. Analisis Data

Analisis data yang dimaksud mengorganisasikan data yang telah diperoleh

analisis data dalam hal ini ialah mengatur data, mengelompokan data agar

dapat menjelaskan apa yang ingin dicapai dalam penelitian ini

5. Penyusunan Laporan Penelitian

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam proses penelitian. Semua data

yang telah diolah dan dianalisis dan dilaporkan dalam bentuk skripsi

Prosedur penelitian dapat dilihat pada bagan berikut :

Page 55: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Wilayah Desa Trangsan dan Asal Usul Perkembangan Industri

Rotan Di Desa Trangsan

1. Deskripsi Daerah Penelitian

PenulisanProposal

PersiapanPelaksanaan

Pengumpulan data

AnalisisAwal

AnalisisAkhir

PenyusunanLaporan

PerbanyakLaporan

PenarikanKesimpulan

Page 56: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Didalam membicarakan letak geografis ini akan dibahas tentang letak

astronomis, geografis dan letak adsminitrasi.

1 ) Letak Astronomis

Letak astronomis suatu daerah adalah suatu letak yang didasarkan atas garis

lintang dan garis bujur. Desa Trangsan berda dalam wilayah Gatak, Kabupaten

Sukoharjo. Desa Trangsan terletak pada ketinggian 131 meter di atas permukaan

air laut, maka berdasarkan letak lintang 70,32” – 70,49” Lintang Selatan 110,42”

– 110, 57” Bujur Timur dapat diketahui bahwa desa Trangsan berada pada daerah

beriklim tropis. Secara keseluruhan desa Trangsan mempunyai luas wilayah

kurang lebih 212,9055 hektar, yang terdiri dari tanah sawah, tanah kering, tanah

pekarangan dan lain-lain seperti jalan, pemakaman, dan sungai (Sumber : Data

Monografi Statistik Desa Trangsan, peta kelurahan Desa Trangsan, Kecamatan

Gatak, Kabupaten Sukoharjo).

2 ) Letak Geografis

Gambaran yang lebih teliti tentang keadaan iklim di wilayah kecamatan Gatak

dapat dilihat dari banyak dan sedikitnya curah hujan yang ada. Desa Trangsan

memiliki curah hujan 2000mm/tahun. Desa Trangsan kecamatan Gatak yang

terletak pada ketinggian 131 meter diatas permukaan air laut memiliki suhu rata-

rata 25,5 derajat celcius, maka daerah Trangsan cocok ditanami padi, palawija,

seperti jagung, kacang-kacangan, kedelai, ubi-ubian yang panasnya merata

sepanjang tahun disertai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau,

sehingga menyebabkan tanah pertaniannya dapat ditanami secara bergiliran. Desa

Trangsan Kecamatan Gatak beriklim tropis, sehingga memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

1. Intensitas penyinaran matahari merata sepanjang tahun.

2. Curah hujan tahunannya tinggi 2000 mm/tahun

3. Suhu rata-rata 25.5 derajat celcius

Diketahui bahwa Desa Trangsan Kecamatan Gatak tanahnya termasuk tanah

regosol yang berwarna coklat kelabu, dan sebagian ada yang berwarna merah

kehitaman-hitaman. Didukung dengan kondisi topografi yang relatif datar,

Page 57: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sehingga daerah Trangsan , kecamatan Gatak potensial untuk pertanian. Hal ini

dibuktikan dengan adanya tanaman pertanian di desa Trangsan Kecamatan Gatak

yang dapat tumbuh dengan baik (Sumber : Data Monografi Statistik Desa

Trangsan 2010).

3 ) Letak Administrasi

Letak administrasi adalah letak suatu tempat yang dilihat berdasarkan

posisi tempat. Secara administrasi desa Trangsan termasuk wilayah kecamatan

Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.

Batas-batas desa Trangsan adalah :

a. Sebelah Utara : desa Ngemplak dan desa Mayang kecamatan Baki

b. Sebelah Selatan : desa Luwang kecamatan Gatak

c. Sebelah Timur : desa Trosemi kecamatan Gatak

d. Sebelah Barat : desa Wironanggan kecamatan Gatak

Dengan melihat batas-batas wilayah desa Trangsan tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa desa Trangsan mempunyai batas wilayah dengan Desa lain

yaitu Desa Ngemplak dan Mayang yang terletak di Utara Desa Trangsan. Desa

Ngemplak ini dekat dengan Kecamatan Kartasura, yang mana Kartasura ini

terkenal sebagai tempat perbelanjaan yaitu pasar kartasura. Desa lain yang

berbatasan dengan Desa Trangsan adalah Desa Luwang yang terletak disebelah

Selatan Desa Trangsan, dan desa yang tidak begitu luas dibandingkan dengan

Desa Trangsan. Sebelah timur terdapat Desa Trosemi dan Desa Waru.

Desa Trangsan mempunyai jarak ke kota Kabupaten lebih kurang 18 km

sehingga kegiatan ekonomi dan sosial penduduk mudah dan lancar karena jarak

dari desa ke kota tidak terlalu jauh. Disamping jarak yang tidak terlalu jauh sarana

transportasi juga memadai. Bus dan angkot ada yang masuk ke wilayah Trangsan.

Sarana jalan juga sudah ada dan masih bagus. Dengan jarak ke kota dan

kabupaten dekat maka untuk penjualan rotan lokal dapat berlangsung dengan

mudah (Sumber : Data Monografi Statistik Desa Trangsan 2010, peta kelurahan

Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo).

Page 58: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Deskripsi Demografis

Penduduk desa Trangsan berdasarkan data Monografi Desa Trangsan

tahun 2010 sebanyak 6610 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 3.337 orang

penduduk perempuan dan 3.273 orang penduduk laki-laki dengan jumlah 2.087

kepala keluarga, sedangkan luas Desa Trangsan Kecamatan Gatak 212,9055

hektar, sehingga angka kepadatan penduduk desa ini adalah sekitar 2.129 orang

per kilometer persegi.

a. Penggolongan penduduk menurut usia dan jenis kelamin

Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dapat digunakan untuk

mengetahui perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja dimasa yang

akan datang. Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut usia dan kelamin

dapat diketahui :

1. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah

2. Perbandingan jenis kelamin laki-laki dan perempuan

3. Perbandingan jumlah anak laki-laki dan perempuan pada kelompok

usia 0-4 tahun.

Komposisi penduduk menurut usia di Desa Trangsan adalah kelompok 0-

15 tahun di anggap sebagai kelompok penduduk yang belum produktif secara

ekonomis, terdiri dari 762 orang laki-laki, 779 orang perempuan. Jumlah

penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun sebagai kelompok usia produktif

adalah 2505 orang laki-laki dan 2564 orang perempuan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat tabel sebagai berikut :

Tabel 1 : Penggolongan penduduk menurut usia dan jenis kelamin

Penggolongan usia Jenis kelamin JumlahLaki-laki perempuan

0-5 Tahun 327 297 6245-14 Tahun 435 779 91715-ke atas 2505 2564 5069Jumlah 3267 3640 6610(Sumber : Data Monografi statistik Desa Trangsan, bank data triwulan III bulan

September 2010)

Page 59: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari jumlah penduduk yang ada dapat digolongkan berapa jumlah laki-laki

dan perempuan serta golongan umurnya. Dari perbandingan laki-laki dan

perempuan tersebut dapat diberikan gambaran mengenai jumlah penduduk Desa

Trangsan.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa kelompok umur muda yaitu 0-14

tahun merupakan kelompok umur yang belum produktif, artinya masih menjadi

tanggungan kelompok umur dewasa yang produktif yaitu umur 15 tahun keatas,

tepatnya sampai umur 60 tahun untuk batas kelompok umur produktif.

b. Penggolongan penduduk menurut jenis mata pencaharian

Mata pencaharian atau kegiatan ekonomi merupakan aktivitas manusia

yang berfungsi untuk mempertahankan kehidupannya dan guna memperoleh taraf

hidup keluarga yang layak. Corak aktivitas ekonomi yang dilaksanakan manusia

berbeda –beda sesuai dengan kemapuan penduduk dan tata geografi wilayah. Hal

ini menimbulkan berbagai kebiasaan hidup yang sesuai dengan topografi dan

iklim serta tanah sebagai tempat hidup manusia.

Mata pencahariaan penduduk Desa Trangsan kecamatan Gatak bermacam-

macam. Hal tersebut dipengaruhi oleh letak desa, potensi daerah, dan tingkat

pendidikan yang telah dimiliki oleh penduduk Desa Trangsan. Mengenai mata

pencaharian penduduk Desa Trangsan Kecamatan Gatak lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 : Penggolongan penduduk menurut jenis mata pencaharian

Jenis Mata Pencaharian Frekuensi (orang)Petani 365

Buruh Tani 564Pedagang 325

PNS 120TNI 20

Wiraswasta 250Pensiunan 37pengrajin 300

Karyawan perusahaan

swasta

315

Jumlah 2296

Page 60: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Sumber : Data Monografi Statistik Desa Trangsan,data ketenagakerjaan 2010)

Tabel tersebut menunjukkan susunan penduduk menurut mata pencaharian

yang akan memberikan gambaran angkatan kerja dan lapangan pekerjaan di

daerah penelitian yang paling dominan adalah jenis mata pencaharian buruh tani

dan yang paling sedikit adalah TNI. Kebanyakan penduduk setempat bekerja

sebagai buruh tani dengan menggarap sawah milik orang lain. Dari tabel bisa

dilihat jumlah pekerja sebagai pengrajin hanya 300 orang, tetapi masih ditambah

petani dan buruh tani yang dalam waktu luangnya mempunyai pekarjaan

sampingan sebagai pengrajin, tepatnya sebagai penganyam yang pekerjaannya itu

bisa dibawa pulang.

c. Penggolongan penduduk Desa Trangsan menurut tingkat

pendidikan

Pendidikan nasional berdasarkan pancasila bertujuan untuk meningkatkan

kualitas manusia yaitu, manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berbudi luhur, tangguh, bekerja keras yang mampu menumbuhkan dan

memperdalam rasa cinta pada tanah air.

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta pemerintah. Pendidikan yang

dilaksanakan di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah perlu

disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat

memberikan ketrampilan bagi penduduknya, sehingga akan mendorong

kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dalam rangka memenuhi

kebutuhan tenaga kerja yang cukup memiliki kualitas yang mendorong majunya

industri ataupun bidang pertanian. Dari uraian diatas, maka mengenai pendidikan

Desa Trangsan Kecamatan Gatak secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 3 : Penggolongan penduduk Desa Trangsan menurut tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan JumlahBelum Sekolah 893

Page 61: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TK 239SD 1857SLTP 1857SLTA 579Perguruan Tinggi 489Pesantren 250Jumlah 4307(Sumber : Data Monografi Statistik Desa Trangsan bank data triwulan III bulan

September 2010)

Tabel tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terbanyak

penduduk Desa Trangsan, SD yaitu 1857 orang. Tingkat pendidikan SLTA yaitu

579 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Desa Trangsan

sudah cukup tinggi. Tingkat pendidikan perguruan tinggi selisihnya tidak terlalu

jauh dengan SLTA, sehingga data tersebut dapat menunjukkan tingkat ekonomi

penduduk Desa Trangsan memang sudah cukup tinggi. Banyak warga Desa

Trangsan dapat sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

3.Kondisi Sosial dan Ekonomi

a. Kondisi Sosial

Penduduk Desa Trangsan dilihat dari mata pencaharian dapat

dikategorikan sebagai penduduk yang heterogen, karena terdapat bermacam-

macam jenis mata pencaharian. Penduduk Desa Trangsan tidak hanya bermata

pencaharian sebagai pengrajin, tetapi ada yang bekerja sebagai petani, buruh tani,

PNS, dokter, guru dan karyawan swasta. Dengan berbagai macam mata

pencaharian setiap penduduk mempunyai sifat-siafat individu yang berbeda. Hal

tersebut dipengaruhi oleh letak Desa Trangsan. Selain itu juga dikarenakan desa

Trangsan memang terletak agak jauh dari pusat kota sehingga pengaruh kota

masih sedikit. Bisa dilihat di Desa Trangsan pengaruh kota masih sedikit dengan

bukti disana masih banyak paguyuban yang merupakan ciri sebuah masyarakat

desa. Contoh dari paguyuban adalah paguyuban tani, paguyuban pengrajin dan

ada paguyuban muda-mudi. Kehidupan di desa Trangsan tidak membeda-bedakan

agama, dengan contoh dalam upacara kematian semua warga akan bergotong

royong untuk saling membantu baik yang beragama Islam maupun bukan Islam.

Page 62: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam kehidupan masyarakat masih memiliki nilai gotong royong yang cukup

tinggi, sebuah sikap yang dimiliki oleh wilayah pedesaan. Ini terlihat dalam

kehidupan keseharian, misalnya dalam pembangunan tempat-tempat ibadah.

Pembangunan tempat ibadah dilakukan secara bergotong royong. Desa Trangsan

selain memiliki fasilitas kantor pemerintahan yaitu kantor kelurahan juga

memiliki sekolah-sekolah yaitu sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Ditambah

tempat ibadah yaitu masjid dan gereja.

Desa Trangsan juga masih mempunyai persawahan yang berada

disekeliling Desa Trangsan. Sawah tersebut sebagian besar dimiliki oleh

penduduk desa Trangsan, sehingga penduduk Desa Trangsan sebagian besar

bermata pencaharian sebagai petani.

b. Kondisi Ekonomi

Desa Trangsan hampir sebagian besar penduduknya disibukkan oleh

kegiatan-kegiatan di sawah dan industri kecil rotan. Di Desa Trangsan, industri

rotan merupakan pekerjaan sampingan dari sebagian besar masyarakatnya. Dilihat

dari kondisi ekonomiya, Desa Trangsan bukan tergolong desa miskin, tetapi

ekonomi warga masyarakat masih tergantung pada bidang pertanian. Seiring

berjalannya waktu pekerjaan sebagai pengrajin dijadikan mata pencaharian utama.

Banyak penduduk setempat yang memanfaatkan waktunya untuk membuat

kerajinan rotan.

Berdirinya industri rotan di desa Trangsan mengakibatkan banyak penduduk

desa Trangsan dan desa-desa lain yang bekerja sebagai pengrajin rotan dan buruh

industri rotan. Oleh karena itu penduduk di daerah tersebut sudah mengalami

pergeseran mata pencaharian yang keluar dari sektor pertanian. Hal ini

mengakibatkan pendapatan penduduk desa tersebut menjadi lebih baik. Desa

Trangsan tergolong desa yang makmur dan kaya. Pendapatan penduduk

mengalami peningkatan semenjak industri rotan mengalami perkembangan.

Dengan keadaan ekonomi yang meningkat penduduk setempat bisa meningkatkan

taraf hidup mereka, dengan contoh bisa membeli peralatan rumah tangga yang

mewah. Hal yang tak kalah penting yaitu status sosial mereka juga berubah.

Page 63: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Misalnya seorang pengrajin menjadi pengusaha rotan, dan seorang yang bekerja

buruh tani menjadi seorang pengusaha rotan. Selain itu dengan adanya industri

rotan akan menambah pendapatan setiap penduduk. Dengan pendapatan yang

meningkat mereka dapat menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi, sehingga

membuat status sosial seseorang meningkat (wawancara dengan Sajiman, Kepala

Desa Trangsan, 29 November 2010).

B. Asal-Usul dan Perkembangan Industri Rotan di Desa Trangsan

1.Asal-usul Industri Rotan di Desa Trangsan

Pada tahun 1940 masyarakat Desa Trangsan pada umumnya bermata

pencaharian di bidang pertanian. Hasil pertanian dijual ke Solo tepatnya di daerah

Solo bagian barat (Jongke ), dilakukan dengan berjalan kaki melewati rumah

seorang Tionghoa yang berprofesi sebagai pengrajin rotan yang membuat

anyaman dengan berbagai model. Salah satu penduduk Trangsan bernama Wiro

sering melintas di depan rumah Tionghoa tersebut merasa tertarik dan pada

akhirnya bekerja pada orang tersebut sebagai pengrajin rotan. Pengalaman yang

diperoleh selama bekerja menimbulkan ide untuk membuat produk sendiri dengan

menggunakan bahan baku limbah yang diperoleh dari tempat bekerjanya

(wawancara dengan Sajiman, Kepala Desa Trangsan, 29 November 2010).

Usaha yang dirintis oleh Wiro mendorong masyarakat luas di desa Trangsan

untuk mengikuti jejak menjadi pengrajin rotan. Produk yang dihasilkan beraneka

ragam antara lain pakaian bayi, kursi malas, bandulan bayi, boncengan sepeda dan

sebagainya. Pemasaran produk rotan ini di wilayah Solo Ngawi, Madiun,

Ponorogo dan Tuban. Bupati Tuban mendapat informasi mengenai kerajinan rotan

di Desa Trangsan sehingga menjadi titik awal Desa Trangsan terkenal menjadi

sentra industri rotan. Kemudian hal itu ditindak lanjuti oleh bupati Tuban dengan

membuat surat kepada sinuwun raja Surakarta Hadiningrat Pakobuwono VI agar

berkenan meninjau sentra industri rotan di desa Trangsan. Pakobuwono VI

akhirnya mengirimkan surat kepada demang/lurah desa Trangsan bernama

Wongso Laksono agar mengumpulkan para pengrajin untuk diberi penghargaan.

Page 64: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan penghargaan yang diberikan oleh Pakubuwono VI membuat

pengrajin Desa Trangsan semakin semangat untuk memproduksi barang kerajinan

yang berkualitas. Keadaan kerajinan pada waktu itu cukup bagus karena barang

kerajinan dari Desa Trangsan semakin dikenal banyak masyarakat. Secara tidak

langsung dengan penghargaan yang diberikan Pakubuwono VI menyebabkan

masyarakat sekitar Desa Trangsan maupun luar Desa Trangsan semakin percaya

akan kualitas kerajinan Desa Trangsan. Meskipun pemasaran kerajinan rotan itu

masih di wilayah lokal.

Pada tahun1968 usaha kerajinan rotan di desa Trangsan mengalami

kemerosotan karena muncul persaingan berupa kerajinan plastik. Untuk mengatasi

ini Departemen Perindustrian Kabupaten Sukoharjo pada tahun 1979 melakukan

pembinaan dengan mengirimkan beberapa pengrajin rotan mengikuti studi

banding ke Cirebon. Pada tahun 1986 Papeda Propinsi Jawa Tengah memberikan

pendidikan dan pelatihan dengan mendatangkan Expert dari Filipina dalam bidang

tehnik pembuatan produk berkualitas ekspor. Pendidikan dan pelatihan ini

memberikan dampak positif bagi sentra industri rotan Trangsan, karena sampai

saat ini Trangsan tetap eksis menjadi sentra industri rotan dengan produk

berkualitas ekspor (wawancara dengan Sarjito,pengusaha rotan, 2 Desember

2010).

2.Perkembangan Industri Rotan Di Desa Trangsan

Perkembangan berbagai industri rotan yang ada telah dikenal sejak lama

dan merupakan industri yang cukup potensial untuk dikembangkan. Pada tahun

1979 pada saat pemerintah melakukan pembinaan kepada pengrajin rotan.

Kelompok ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak sampai di

pedesaan bahkan sampai keluar daerah Trangsan misalnya sampai mendatangkan

tenaga kerja dari Jepara, Gunung Kidul, Klaten dan Wonogiri. Hal itu disebabkan

karena semakin banyaknya permintaan dari konsumen sehingga penduduk

Trangsan tidak mampu untuk mengerjakan sendiri. Pada mulanya konsumen

menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang dihasilkan produsen, akan

Page 65: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tetapi sejalan dengan perkembangan selera pasar dan persaingan dengan produk

sejenis, mensyaratkan mutu produksi tertentu yang harus dipenuhi produsen.

Rotan merupakan hasil hutan non kayu yang mempunyai nilai ekonomis

yang sangat tinggi dan dapat digunakan hampir di semua segi kehidupan manusia.

Rotan yang nama latinnya Calamus sp itu termasuk suku Nibung – nibungan

(bangsa Palmae). Rotan adalah jenis palm yang merambat dan panjangnya sampai

100 meter. Batang ini beruas banyak, kulitnya licin, dan berkilap. Sifat rotan ialah

pegas, elastis, dan kuat.

Pada masa lalu, rotan hanya digunakan sebagai tali pengikat dan bahan

pembuat pemancing ikan, tetapi pada masa sekarang rotan sudah dapat

dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan keperluan. Rotan tidak hanya dapat

dimanfaatkan batangnya saja bahkan akar, buah dan daunnya juga dapat

dipergunakan.

Rotan memiliki berbagai keunikan, antara lain panjang batang dapat

mencapai 100 m walaupun diameternya hanya sebesar ibu jari tangan atau ibu jari

kaki. Dari segi bentuknya, tanaman rotan memang tidak menarik karena sebagian

besar terbalut pelepah yang berduri tajam. Batang rotan juga memilki keuletan

dan kekenyalan yang luar biasa. Karena keuletan dan kekenyalannya itulah batang

rotan dapat dibuat bermacam – macam perabotan rumah tangga atau hiasan –

hiasan lainnya. Misalnya mebel, kursi, rak, penyekat ruangan, keranjang, tempat

tidur, lemari, sofa, baki, pot bunga, dan sebagainya. Selain itu batang rotan juga

dapat digunakan untuk pembuatan barang – barang anyaman, untuk dekorasi, tas

tangan, kipas, bola takraw, karpet, dan sebagainya.

Oleh karena keunggulan produk rotan memegang peranan yang penting,

lebih-lebih di kabupaten Sukoharjo, yang merupakan daerah yang potensial dalam

mengembangkan industri rotan terutama perusahaan yang ada di desa Trangsan

Kecamatan Gatak masih bisa dikembangkan. Disamping itu juga perlu adanya

tambahan pengetahuan dan ketrampilan para tenaga kerja yang diharapkan dapat

meningkatkan produksi dengan baik. Para pengusaha industri rotan akan berusaha

mengembangkan usaha tersebut dengan memenuhi permintaan konsumen atau

Page 66: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pasar yang cenderung meningkat dan menghendaki kualitas atau mutu yang baik

(wawancara dengan bapak Sarjito,pengusaha rotan, 2 Desember 2010).

Desa Trangsan mempunyai 247 industri kerajinan rotan yang terdiri dari 5

perusahaan besar, 32 perusahaan sedang, dan 210 perusahaan kecil. Penggolongan

tersebut berdasarkan jumlah besar modal yang dikeluarkan pengrajin, jumlah

barang yang dihasilkan perbulan, dan wilayah pemasarannya.

Tabel 4 : tabel penggolongan industri rotan Desa Trangsan

Jenis

Perusahaan

Modal Produk Wilayah

Pemasaran

jumlah

Besar 1-5 milyar Kursi rotan, meja

kursi rotan, bola

takrow, alamari,

kursi malas

Lokal dan

ekspor

4 – 6

container

Sedang 500 juta –

1 milyar

Almari rotan Kursi

rotan, meja kursi

rotan, kursi malas

Lokal dan

ekspor

1 – 3

container

Kecil 100 – 500

juta

Parsel,bandulan

bayi, bola takrow,

sketesel,tempat

tisu, hiasan dinding

Lokal 50-200 pcs

(Sumber : Data Monografi Statistik Desa Trangsan, data usaha industri Desa

Trangsan tahun 2010)

C. Proses produksi dan Pemasaran Hasil Industri Rotan di Desa

Trangsan Kecamatan Gatak

1. Proses Produksi Industri rotan

Proses produksi pada dasarnya merupakan suatu bentuk kegiatan untuk

mengolah satuan bahan baku atau input produksi menjadi produk atau output

produksi. Untuk melaksanakan proses atau kegiatan tersebut diperlukan satu

rangkaian proses pengerjaan yang bertahap. Perancangan proses produksi dalam

Page 67: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hal ini akan tergantung pada karakteristik produk yang dihasilkan dan pola

kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proyek pembuatan produk.

Produksi adalah penciptaan benda-benda jasa yang secara langsung

maupun tidak langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia. Industri rotan di

Desa Trangsan memproduksi banyak jenis kerajinan seperti, meja, kursi, almari,

ayunan bayi, dan sebagainya, yang bahan bakunya terbuat dari rotan. Bahan baku

ini didapatkan dari daerah luar Jawa seperti, Kalimantan dan Sulawesi. Dari luar

Jawa akan dibawa ke Trangsan oleh pengepul yang kemudian dibawa oleh agen.

sehingga para pengrajin akan membeli bahan bakunya ke agen tersebut. Di desa

Trangsan terdapat empat agen penyedia bahan baku yaitu Suparji, Wiro,

Suharto,dan Suyanto. Jadi para pengrajin tidak perlu pergi keluar jawa hanya

untuk membeli bahan bakau rotan. Di desa Trangsan sudah ada tempat yang

menyediakan bahan baku rotan yaitu agen.

Proses produksi yang dilakukan dalam kegiatan usaha kerajinan rotan hanya

memerlukan peralatan yang sederhana karena lebih banyak memanfaatkan

keahlian atau keterampilan tangan manusia untuk menghasilkan produk kerajinan

ini. Para pengrajin dapat memilih bahan baku rotan dan jenisnya sesuai yang

dibutuhkan. Di tempat agen para pengrajin dapat memilih bahan baku tersebut

dengan bebas. Rotan di agen di jual berdasarkan berat, panjang, dan besaran

diameter. Setiap satu kilo rotan dihargai mulai dari kualitas yang paling rendah

dengan harga Rp 6.000,00 sampai kualitas yang paling bagus dengan harga Rp

35.000,00 perkilo. Rotan yang sudah diolah menjadi pitrit atau rotan-rotan kecil

yang digunakan untuk menganyam dengan harga lebih kurang Rp 10.000,00 per

kilonya, dan rotan yang diameternya sedang (5cm) dijual dengan harga Rp

12.000,00 per kilonya. Disini yang dimaksudkan rotan yang sudah diolah adalah

rotan yang di tempat agen diolah sedemikian rupa yang dari rotan mentah menjadi

bahan baku siap dipakai untuk kerajinan. Misalnya rotan yang sudah dikupas

kulitnya, rotan yang berdiameter besar diolah menjadi rotan-rotan kecil. Para

pengrajin sebagian besar membeli bahan rotan yang belum diolah, yang kemudian

akan membentuk dan mengolahnya sendiri di tempat mereka. Misalnya para

Page 68: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengrajin membeli rotan yang masih dalam bentuk lurus, kemudian untuk proses

pembentukan disain dilakukan sendiri.

Dalam proses produksi ini bahan baku yang dicari sesuai dengan pemesanan

barang. Misalnya jika ada pesanan kursi dan almari, maka para pengrajin dalam

memilih bahan baku, jenis rotan,serta jumlahnya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan pesanan itu.

Berikut ini merupakan proses pembuatan kerajinan dari rotan, yaitu :

1. Memilih bahan baku ke agen sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Rotan dibentuk sesuai dengan disain. Biasanya dalam pembentukan

rotan terutama untuk pembengkokan dilakukan dengan cara

pemanasan. Misalnya dipanasi lewat kompor atau dioven

3. Pembuatan rangka, setelah rotan tadi dibentuk melalui pemanasan

kemudian dibuat rangka dengan cara di paku.

4. Penganyaman, rangka dianyam dengan rotan-rotan kecil atau pitrit

yaitu rotan yang sudah diolah dari rotan yang berdiameter besar

dibentuk menjadi berdiameter kecil. Pitrit ini juga ada yang terbuat

dari kulit rotan.

5. Finishing yaitu perapian barang kerajinan. Barang dirapikan seperti di

amplas dan di cat, di pernis, di plitur dengan menggunakan tehnik di

kuas dan di semprot

6. Barang siap dikirim atau dipasarkan

Setiap perusahaan dalam pembuatan kerajinan ada bagian-bagian

pengerjaan sebuah produk. Misalnya dalam pembuatan meja dan kursi rotan, ada

pekerja yang membuat rangka dan ada yang menganyam rangka dengan rotan

untuk dijadikan barang setengah jadi, kemudian finishingnya juga ada bagianya

sendiri. Jadi dalam pembuatan satu produk tidak dilakukan satu orang tetapi lebih

satu orang untuk mengerjakannya, kecuali perusahaan kecil atau pengrajin kecil

untuk pembuatan satu produk dilakukan satu orang karena disebabkan

keterbatasan biaya dan tenaga kerja.

Dalam sebuah pembuatan barang kerajinan bisa diselesaikan berdasarkan

tingkat kesulitannya. Ada yang satu barang dalam waktu satu hari jadi contohnya

Page 69: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tempat tisu dari rotan dan hiasan dinding. Ada yang dalam satu minggu dapat

menyelesaikan satu barang contohnya sketsel, bandulan bayi, angkringan dawet.

Bahkan satu barang baru dapat diselesaikan dalam satu bulan contohnya satu set

meja kursi.

Barang kerajinan rotan di Desa Trangsan dapat dikategorikan menjadi 2

yaitu kategori produk kerajinan besar, misalnya : almari rotan, satu set meja dan

kursi, rak pakaian, kursi malas. Kategori produk kerajinan besar ini dapat

diselesaikan dalam waktu satu sampai dua minggu dengan dikerjakan oleh satu

orang pengrajin. Sedangkan kategori produk kerajinan kecil, misalnya tempat tisu,

bola sepak takraw, tas yang terbuat dari rotan, hiasan dinding, bandulan bayi,

parsel. Waktu penyelesaian untuk ketegori ini kurang dari satu minggu.

Berdasarkan hasil observasi, terdapat dua proses produksi penting dalam

industri pengolahan bahan mentah, yaitu proses penggorengan rotan dan proses

polis.

• Proses penggorengan rotan dilakukan dengan media bak penggorengan

dan alat bakar yaitu kayu bakar. Cairan yang digunakan untuk

menggoreng rotan adalah campuran antara air dan minyak tanah dengan

rasio 1 (satu) air banding 8 (delapan) minyak tanah. Air berfungsi sebagai

pelapis agar rotan tidak terbakar dan terlalu gosong, sedangkan minyak

tanah berfungsi mendorong keluar kandungan air yang ada di dalam

batang rotan jika campuran cairan tersebut mendidih. Kegunaan lain dari

penggunaan minyak tanah adalah untuk memperkuat ketahanan rotan

olahan dari serangan rayap.

• Proses polis dilakukan setelah rotan menjadi rotan asalan dan proses ini

dilakukan dengan mesin polis. Polis adalah proses memberikan lapisan

perlindungan dengan obat pengawet,dan rotan asalan adalah rotan yang

telah dijemur atau dikeringkatan setelah rotan mengalami proses

penggorengan.

1.1 Peralatan kerajinan rotan

Page 70: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam pembuatan kerajinan rotan cepat dan lambatnya, disamping

ketrampilan dan pengalaman juga tergantung dari perlengkapan peralatan yang

digunakan. Semakin lengkap peralatan yang dipakai tentunya waktu yang

dibutuhkan lebih pendek dibandingkan dengan menggunakan alat yang sederhana

(sedikit). Disamping itu peralatan yang lengkap akan menghasilkan kerajinan

rotan yang berkualitas. Adapun peralatan yang digunakan dalam pembuatan

kerajinan rotan diantaranya sebagai berikut:

1. Gergaji untuk memotong rotan yang berdiameter besar dan hasil

potongannya akan lebih halus. Dalam proses produksi ini mengunakan dua

jenis gergaji yaitu gergaji manual dan gergaji mesin.

2. Bor listrik untuk melubangi rotan yang diameternya besar. Alat ini sering

digunakan dalam pembuatan kerangka. Dilihat dari kulit rotan yang keras

dan daging rotan yang tebal maka bor ini sangat berguna untuk mencapai

kualitas barang atau hasil kerajinan. Bor yang digunakan para pengrajin

juga ada dua jenis yaitu bor listrik dan bor manual.

3. Kompor api digunakan untuk membengkokkan rotan bila mau dibentuk

melengkung atau melingkar. Disamping itu digunakan untuk

membersihkan dari serat-serat rotan bila anyaman sudah selesai

4. Gunting kancip digunakan memotong sisa anyaman yang mengganggu

anyaman yang lain, sehingga menghasilkan potongan yang rapi dan halus

5. Staples listrik digunakan untuk menempelkan antara pitrit dengan

kerangka anyaman. Pitrit adalah rotan-rotan yang diameternya kecil yang

digunakan untuk menganyam.Penggunaan alat ini dengan cara ditembakan

dan hasilnya rapi dan halus

Disamping alat-alat dan fungsinya di atas pengrajin di Desa Trangsan juga

telah menggunakan alat-alat modern yaitu mesin diesel dan mesin selep. Mesin

diesel digunakan untuk menggerakkan mesin selep. Mesin selep berfungsi untuk

memecahkan rotan menjadi kecil-kecil atau dinamakan “pitrit”. Pekerjaan dengan

menggunakan alat ini cepat menghasilkan pitrit dalam jumlah besar serta besar

kecilnya sama dan dapat mengurangi kerusakan pada rotan (wawancara dengan

bapak Sarjito,pengusaha rotan, 2 Desember 2010).

Page 71: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1.2 Bahan yang digunakan dalam pembuatan anyaman rotan

Banyak jenis rotan yang digunakan. Hal tersebut tergantung benda yang

dibuat dan permintaan pasar. Jenis rotan yang digunakan adalah: manau, kubu,

CL, kokrak dan suti.

Jenis rotan akan membawa sifat dan karakter yang berbeda. Jenis dan sifat

rotan tersebut sebagai berikut :

1. Jenis kokrak adalah jenis rotan yang mempunyai karakter tidak tahan

lama, mudah patah, sulit dibentuk tetapi karena ketrampilan dan

keahlian pengrajin maka rotan tersebut dapat dijadikan

benda/kerajinan yang bagus untuk bahan pembuatan sketesel atau

pembatas ruang

2. Jenis CL adalah rotan yang bentuknya besar namun tidak begitu kuat

dan tidak tahan lama juga mudah lapuk. Rotan tersebut digunakan

membuat benda atau kerajinan yang ditunjukan untuk memenuhi atau

mencukupi kebutuhan konsumen yang berselera asal jadi

3. Jenis kubu adalah rotan yang bentuknya kecil namun mempunyai

kualitas yang sangat baik. Karakter rotan ini adalah ulet, tahan lama,

ringan, elastik, dan mudah dibentuk

4. Jenis manau adalah rotan yang dimanfaatkan untuk pembuatan barang

yang nantinya menyangga beban berat, karena rotan ini mempunyai

sifat kuat dan kualitasnya tinggi. Rotan manau biasanya digunakan

untuk pembuatan kerangka kursi, meja dan rak. Harga rotan manau

juga mahal karena karakter tersebut.

5. Jenis suti adalah rotan yang bentuknya besar dan berwarna coklat

muda. Kualitas rotan suti baik, disamping kuat elastik dan tahan lama.

Harga rotan sati lebih murah dibandingkan rotan manau

Bahan-bahan selain rotan adalah triplek, kayu, besi, dan plastic. Bahan

tersebut digunakan untuk pengembangan produksi karena berdasarkan permintaan

konsumen. Pembuatan dari bahan-bahan tersebut digabung dengan bahan rotan

sehingga menjadikan karya kerajinan anyaman rotan beragam yaitu terdapat

Page 72: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kombinasi antara bahan rotan dengan bahan baku lainnya (wawancara dengan

bapak Sarjito,pengusaha rotan, 2 Desember 2010).

2. Pemasaran hasil rotan di Desa Trangsan

Pemasaran adalah tindakan yang diperlukan untuk menyampaikan benda-

benda produksi ke tangan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan pemasaran hasil produksi yang dilakukan oleh perusahaan rotan di Desa

Trangsan , sebagian di lakukan dengan cara pembeli datang langsung ke Desa

Trangsan untuk membeli hasil kerajinan rotan. Selain dengan cara pembeli datang

langsung ke Desa Trangsan ada pembeli yang memesan lewat internet. Sebagian

dilakukan dengan cara memasarkan sendiri hasil produksinya dalam arti

pengusaha itu menjual kepada masyarakat lain. Para pengusaha juga menyetorkan

produksinya kepada pedagang meubel atau pedagang meubel itu datang ke Desa

Trangsan untuk memesan dan membeli barang kerajinan. Untuk masalah

pembayaran dilakukan dengan membayar tunai bagi pembeli yang datang

langsung ke tempat pengrajin. Untuk pihak pemesan baik dari dalam negeri

maupun luar negeri dengan uang muka yaitu antara 20 sampai 30 persen. Setelah

barang itu selesai semua baru dibayar tunai.

Dalam hal pemasaran industri rotan di Desa Trangsan barang kerajinan di

pasarkan ke pasar luar negeri dan dalam negeri. Pemasaran keluar negeri dapat

mencapai 100 kontainer perbulan. Para pengrajin bekerja sama dengan para

eksportir untuk memasarkan barang kerajinannya keluar negeri sehingga

pengrajin bisa dikatakan sebagai suplaiyer. Sedangkan eksportir adalah

perusahaan yang mencari konsumen luar negeri. Dahulu sebelum teknologi

modern masuk khususnya internet eksportir mencari konsumen dengan cara

melakukan pameran barang kerajinan. Eksportir mengadakan pameran di berbagai

tempat dan kota misalnya di Solo dengan mengadakan pameran di pagelaran

kraton Kasunanan Surakarta. Setelah adanya teknologi internet, eksportir

memasarkan produknya melalui internet.

Konsumen dari luar negeri bisa memesan lewat internet yang nanti setelah

ada kesepakatan konsumen luar negeri datang ke Trangsan untuk melakukan

Page 73: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemesan dan transaksi secara langsung. Setelah pihak eksportir mendapat pesanan

barang kemudian menyalurkan pesanan kepada pihak suplayer atau para pengrajin

rumah tangga. Eksportir menentukan kesepakatan harga dengan tawar menawar

untuk mendapat harga yang cocok. Jika harga yang tidak bisa ditawar, maka

pemesan atau konsumen mengikuti harga dari pengrajin.

Pihak pengrajin akan mengerjakan produk pesanan setelah pengrajin

mendapat uang muka yang digunakan untuk membeli bahan. Besar kecilnya uang

muka tersebut tergantung dari kesepakatan, sehingga setiap konsumen berbeda.

Sisa uang produksi akan dibayar setelah semua barang sudah selesai dikerjakan.

Dalam proses pemesanan barang jika ada kesalahan atau tidak sesuai dengan

kesepakatan pemesan maka pihak pengrajin yang akan menanggung kesalahan

tersebut. Produk yang tidak sesuai pesanan tidak akan diambil oleh pihak

pemesan. Agar pihak pengrajin tidak menanggung rugi terlalu banyak maka

pengrajin menjualnya kembali kepada konsumen lain.

Produk rotan mengalami perkembangan yang baik dengan terbukti dari

beberapa aspek yaitu :

1. Aspek bahan baku

Tersedianya bahan baku dari daerah luar Jawa yang diantaranya

Kalimantan dan Sulawesi dengan kualitas yang cukup baik dan dengan

harga terjangkau sehingga dapat meningkatkan produksi, baik kualitas

maupun kuantitas.

2. Aspek produksi

Produksi rotan saat ini selangkah lebih maju karena adanya peralatan yang

memadai dan didukung tenaga terampil yang mampu melayani permintaan

pasar.

3. Aspek pasar

Ditinjau dari beberapa aspek terlihat adanya perkembangan yang

meningkat dari hasil produksi yang sesuai dengan perkembangan pasar.

Disamping ketiga aspek tersebut diatas rotan lebih banyak orientasinya

pada pesanan dari luar daerah bahkan sampai pasaran internasional. Industri rotan

Page 74: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

di Desa Trangsan sudah banyak dikenal di mancanegara. Selain konsumen dari

luar negeri konsumen dari lokalpun juga banyak. Penurunan industri pengolahan

rotan merupakan hal yang harus diatasi oleh pemerintah karena industri

pengolahan rotan mempunyai peluang pasar yang besar di Amerika Serikat.

Dalam hal ini, Amerika menganggap furniture mebel rotan berasal bahan baku

yang ramah lingkungan dan Indonesia termasuk 10 besar negara pemasok

furniture bagi AS dengan nilai yang cukup signifikan. Hal Ini merupakan celah

bagi Indonesia untuk diupayakan mengisi pasar Amerika Serikat

Pada tahun 2006 Indonesia berada diperingkat ke-8 sebagai pemasok

furniture ke Amerika Serikat. Negara dengan peringkat di atasnya ialah Cina,

Kanada, Mexico, Italy, Vietnam, Malaysia dan Taiwan. Suatu kondisi yang

ironis adalah keberadaan Cina dan Vietnam sebagai pesaing utama Indonesia

dalam menghasikan mebel dan kerajinan rotan karena,Cina dan Vietnam tidak

memiliki bahan baku rotan dan merupakan pembeli utama bahan baku rotan dari

Indonesia (Wawancara dengan Suparji, pengusaha rotan,10 Desember 2010).

Dalam pemasaran dapat dibagi menjadi dua yaitu pemasaran dalam negeri

dan pemasaran luar negeri. Barang kerajinan yang banyak diminati dalam negeri

adalah kerajinan produk kecil misalnya tempat tisu, bola sepak takraw, tas yang

terbuat dari rotan, hiasan dinding. Barang-barang kerajinan seperti itulah yang

banyak diminati di pasar lokal. Untuk pemasaran keluar negeri barang kerajinan

yang banyak diminati adalah produk kerajinan besar seperti almari rotan, satu set

meja dan kursi,rak pakaian, kursi malas. Untuk saat ini pemasaran keluar negeri

lebih banyak dibandingkan pasaran lokal. Negara Amerika Serikat merupakan

peminat kerajinan rotan yang terbanyak dari negara lain. Untuk pemasaran lokal

produk kerajinan hanya dipasarkan di Solo, Ngawi, Madiun, Tuban, Ponorogo,

Klaten, Yogyakarta. Untuk tehnik penjualan lokal pembeli datang langsung ke

tempat pengrajin atau memesan terlebih dahulu. Selain itu untuk penjualan lokal

pengrajin menyalurkan ke toko-toko meubel, dengan pembayaran tunai dan model

titip. Untuk penjualan ke luar negeri dilakukan dengan cara konsumen luar negeri

memesan dahulu baik lewat internet maupun secara langsung.

Page 75: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Konsumen dalam memesan produk kerajinan mempunyai kriteria yang

bermacam-macam. Antara konsumen luar negeri dengan dalam negeri

mempunyai kriteria yang berbeda. Contoh untuk konsumen luar negeri dalam

setiap pemesanan produk satu set meja kursi, mereka memberikan kriteria

mengenai ukuran dan model kepada pengrajin. Setiap konsumen dari luar negeri

kriterianya berbeda-beda. Jadi disini pengrajin membuat produk kerajinan

berdasarkan pesanan dari konsumen. Tidak kalah pentingnya konsumen lokal juga

mempunyai kriteria yang bermacam-macam, tergantung dari konsumennya. Ada

yang memesan berdasarkan besar kecilnya barang, berdasarkan mahal dan

murahnya barang dan ada juga yang berdasarkan tingkat keunikan barang. Dapat

diambil kesimpulan bahwa pengrajin mengerjakan produk kerajinan berdasarkan

pesanan konsumen yang mempunyai kriteria berbeda-beda antara satu konsumen

dengan konsumen yang lain (Wawancara dengan Suparji, pengusaha rotan,10

Desember 2010).

D. Pengaruh Industri Rotan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat

1. Pengaruh industri rotan terhadap kehidupan ekonomi

Pekerjaan sebagai pengusaha rotan yang dilakukan oleh sebagian besar

masyarakat Trangsan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta

peningkatan taraf hidup perekonomiannya. Seiring berkembangnya industri rotan

yang cukup baik, maka mulai adanya peningkatan ekonomi yang terjadi dalam

kehidupan masyarakat pengusaha rotan tersebut.

Telah terjadi peningkatan taraf hidup dapat kita lihat dengan semakin

majunya usaha industri rotan. Sebagian besar perusahaan berkembang menjadi

besar, dan memiliki tenaga kerja yang cukup banyak serta daerah pemasaran yang

telah luas, sehingga pengrajin atau pengusaha memperoleh pendapatan cukup

untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun untuk pengembangan usaha agar

menjadi lebih besar.

Selain dapat kita lihat dari kondisi perusahaan yang dimiliki oleh para

pengusaha, terjadinya peningkatan ekonomi dapat juga kita lihat dari telah

Page 76: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terpenuhinya kebutuhan hidup yang baik. Kebutuhan tersebut baik yang sifatnya

primer atau sekunder, seperti kebutuhan pangan, sandang, perumahanm

pendidikan serta kesehatan yang cukup baik.

Banyak para pengrajin atau pengusaha rotan di desa Trangsan yang telah

mempunyai penghidupan ekonomi lebih dari cukup. Hal ini dapat dilihat dari

rumah-rumah di Desa Trangsan adalah rumah tembok dan lantainya tidak tanah

lagi, tetapi lantai ubin, selain itu tingkat informasi yang didapat juga sudah cukup

tinggi misalnya dalam hal teknologi. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari

kekayaan yang dimiliki, seperti sepeda motor, mobil serta alat-alat perlengkapan

rumah tangga dan barang lainnya. Selain itu tingkat ekonomi yang cukup dapat

pula dilihat dari keberhasilan keluarga mereka dalam menyekolahkan anaknya ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya .

Keberadaan industri kecil yang ada di daerah pedesaan, seperti yang ada di

desa Trangsan selain dapat mengatasi permasalahan ketenagakerjaan khususnya

yang terjadi di daerah pedesaan. Seperti kita ketahui bahwa dari waktu ke waktu

lapangan pekerjaan semakin menyempit karena tidak seimbang dengan

pertambahan penduduk. Dengan adanya industri industri kecil di daerah pedesaan

yang bersifat padat karya, seperti desa Trangsan maka semakin membantu

mengatasi permasalahan pengangguran yang ada di desa.

Dengan telah tersedianya lapangan pekerjaan yang ada di desa Trangsan

jarang sekali penduduk Trangsan yang menganggur. Bahkan dengan

berkembangnya industri rotan tersebut selain dapat mengatasi permasalahan

mengenai pengangguran di desanya juga dapat membantu desa-desa di sekitarnya,

yaitu dengan semakin banyaknya masyarakat sekitar Desa Trangsan yang turut

bekerja di sektor industri kecil rotan.

Telah tersedianya lapangan pekerjaan yang ada di desa, yaitu dengan

menjadi pengusaha rotan, maka dapat pula menekan arus urbanisasi atau

perpindahan penduduk ke kota. Kondisi ini dapat deketahui dari rendahnya arus

urbanisasi yang terjadi di Trangsan.

2. Pengaruh industri rotan terhadap kehidupan sosial

Page 77: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keberadaan industri rotan semakin berkembang dengan menghasilkan

beraneka ragam barang kerajinan, sehingga para pengusaha lebih giat dalam

meningkatkan proses produksinya. Peningkatan produksi yang terjadi berarti

peredaran uang yang ada di desa Trangsan juga mengalami peningkatan.

Peredaran uang yang meningkat ikut mempengaruhi pula terhadap kehidupan

sosial desa yang tergabung dalam komunitasnya.

Masyarakat desa Trangsan yang sebagian besar masyarakat bekerja pada

industri rotan dalam kehidupannya sehari-hari dari pagi hingga sore, dari orang

tua hingga anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan semuanya disibukkan

dengan proses produksi rotan. Apalagi dengan semakin majunya perkembangan

produksi tersebut membuat waktu yang mereka luangkan untuk kegiatan lainnya

sangat terbatas. Keterbatasan waktu yang ada membawa pengaruh pula terhadap

hubungan sosial yang ada di desa sehingga mulai tampak melemahnya ikatan-

ikatan sosial desa yang telah ada. Dengan bukti warga yang ikut kegiatan gotong

royong semakin berkurang. Selain itu masyarakat Desa Trangsan semakin bersifat

individu, mereka mementingkan kepentingan pribadinya. Ssetiap kali ada kegiatan

perkumpulan rutin di desa banyak yang tidak hadir. Hubungan sosial atau

interaksi sosial merupakan salah satu faktor utama dalam kehidupan sosial desa,

karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

sosial.

mulai terasa melemahnya ikatan-ikatan sosial yang telah ada , namun

masyarakat desa Trangsan dalam kehidupan sehari-hari masih tetap melaksanakan

atau mengikuti adat istiadat atau kebiasaan lama seperti kegiatan gotong royong

atau sifat tolong menolong. Sifat kerja sama seperti tolong menolong, gotong

royong , senasib sepenanggungan dalam suka dan duka. Dalam gerak

pelaksanaanya atau tindakannya orang Jawa memiliki ungkapan simbolis saiyeg

saekoproyo yang artinya bergerak bersama untuk mencapai tujuan bersama. Hal

tersebut diwujudkan dan dilaksanakan dalam kegiatan seperti bersih desa,

memperbaiki jalan dan saluran air, membangun balai desa, masjid, makam desa

lainnya yang diperlukan untuk kegiatan sosial

Page 78: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Usaha kerajinan rotan di Desa Trangsan juga menimbulkan pengaruh

terhadap kehidupan sosial ekonomi yang lain. Adapun pengaruh yang ditimbulkan

antara lain dapat menambah penghasilan atau pendapatan baik pengusaha atau

masyarakat. Selain itu juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga laju

urbanisasi dapat ditekan, serta dapat membuka kesadaran akan arti pentingnya

pendidikan bagi anak-anak. Akibat lain yang ditimbulkan yaitu terciptanya

terstruktur masyarakat pengusaha yang baru yaitu adanya hubungan patron klien,

dimana majikan sebagai patron dan buruh sebagai klien. Disamping itu hubungan

sosial ekonomi masyarakat mengarah ke perhitungan ekonomi.

Niai-nilai sosial masyarakat Desa Trangsan dalam perkembangan tampak

dalam saling membantu apabila salah satu anggota masyarakat desa mempunyai

kerja atau hajat. Tanpa diminta mereka dengan suka rela membantu, baik laki-laki

maupun perempuan semua ikut terlibat. Ibu rumah tangga dan remaja putrinya

mengerjakan urusan dapur, sedangkan bagi bapak-bapak dan remaja putranya

mengerjakan urusan perlengkapan. Pada saat datang biasanya ibu-ibu sambil

membawa sumbangan sekedarnya untuk meringankan yang mempunyai hajat baik

berupa bahan mentah dan ada pula yang berwujud uang

Selain itu juga ada kegiatan yang diadakan untuk perawatan dan perbaikan

fisik, kegiatan kerja bakti sering diadakan dengan melibatkan seluruh anggota

masyarakat. Kegiatan lain yang bersifat rutin, dalam arti telah ditetapkan untuk

waktunya adalah seperti pertemuan untuk bapak-bapak, kegiatan PKK untuk ibu-

ibu, dan bagi remaja putra-putrinya adalah karang taruna. Melalui pertemuan yang

bersifat suka rela maupun dengan menjadi anggota organisasi yang ada di desa,

maka interaksi atau hubungan social antara anggota masyarakat terjadi. Pada saat

itulah tampak kebersamaan dan kerukunan antar warga masyarakat tanpa adanya

perbedaan sesama misalnya perbedaan status sosial. Semua individu mempunyai

hak dan kewajiban yang sama sebagai anggota masyarakat.

Desa Trangsan juga memiliki paguyuban atau perkumpulan masyarakat

seperti paguyuban pengrajin Desa Trangsan. Paguyuban ini beragotakan semua

pengrajin yang ada di Desa Trangsan. Di Desa Trangsan juga ada paguyuban

petani paguyuban muda-mudi. Selain itu juga ada koperasi pengajin.

Page 79: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Page 80: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari uraian di muka, maka dapat diambil kesimpulan yang sekaligus

merupakan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan.

1. Secara administrasi Desa Trangsan mempunyai batas wilayah dengan

Desa lain yaitu Desa Ngemplak dan Mayang yang terletak di utara desa

Trangsan. Desa Ngemplak ini dekat dengan Kecamatan Kartasura, yang

mana Kartasura ini terkenal sebagai tempat perbelanjaan yaitu Pasar

Kartasura. Desa lain yang berbatasan dengan Desa Trangsan adalah Desa

Luwang yang terletak di sebelah selatan Desa Trangsan, dan desa yang

tidak begitu luas dibandingkan dengan Desa Trangsan. Sebelah timur

terdapat Desa Trosemi dan Desa Waru. Desa Trangsan mempunyai jarak

ke kota Kabupaten lebih kurang 18 km sehingga kegiatan ekonomi dan

sosial penduduk mudah dan lancar karena jarak dari desa ke kota tidak

terlalu jauh. Disamping jarak yang tidak terlalu jauh sarana transportasi

juga memadai. Bus dan angkot ada yang masuk ke wilayah Trangsan.

Sarana jalan juga sudah ada dan masih bagus. Dengan jarak ke kota dan

kabupaten dekat maka untuk penjualan rotan lokal dapat berlangsung

dengan mudah. Secara demografis penduduk desa Trangsan tahun 2010

berjumlah 6610 jiwa dan sebagian besar penduduknya telah mengenyam

pendidikan formal. Selain ada pendidikan formal masyarakat, di desa

Trangsan juga dibekali pendidikan non formal oleh pemerintah yang

berupa pendidikan dan latihan pengusaha rotan khususnya untuk para

pengrajin. Tingkat pendidikan yang demikianlah sehingga dapat

berpengaruh terhadap perkembangan pengusaha rotan pada masa sekarang

ini dan masa yang akan datang.

2. Proses pemunculan pengusaha rotan di desa Trangsan tidak dapat lepas

dari situasi dan kondisi masyarakat desa Trangsan itu sendiri, seperti

keadaan sosial, budaya, ekonomi, maupun situasi dan kondisi yang ada

pada masyarakat luas. Pertumbuhan industri rotan di desa Trangsan mulai

pada tahun 1940. Pada tahun 1940 masyarakat Desa Trangsan pada

umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian. Kemudian ada

Page 81: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

seseorang yang mempunyai pengalaman dari orang Tiong Hua mengenai

rotan dan akhirnya mendirikan usaha kerajinan rotan.Usaha yang dirintis

ini mendorong masyarakat luas di Desa Trangsan untuk mengikuti jejak

menjadi pengrajin rotan. Produk yang dihasilkan beraneka ragam antara

lain pakaian bayi, kursi malas, bandulan bayi, boncengan sepeda dan

sebagainya. Pemasaran produk rotan ini semula hanya pada wilayah Solo

kemudian berkembang ke kota Ngawi, Madiun, Ponorogo dan Tuban.

Pada tahun1968 usaha kerajinan rotan di Desa Trangsan mengalami

kemerosotan karena muncul persaingan berupa kerajinan dengan plastik.

Untuk mengatasi ini Departemen Perindustrian kabupaten Sukoharjo pada

tahun 1979 melakukan pembinaan dengan mengirimkan beberapa

pengrajin rotan mengikuti studi banding ke Cirebon. Pada tahun 1986

Bapeda propinsi Jawa Tengah memberikan pendidikan dan pelatihan

dengan mendatangkan Expert dari Filipina dalam bidang tehnik

pembuatan produk berkualitas ekspor. Pendidikan dan pelatihan ini

memberikan dampak positif bagi sentra industri rotan Trangsan, karena

sampai saat ini Trangsan tetap eksis menjadi sentra industri rotan dengan

produk berkualitas ekspor.

3. Sebelum dilakukan proses produksi, persiapan yang harus dilkakukan

cukup banyak, yaitu antara lain permodalan yang berupa keuangan,

kemudian manajemen yang berupa perlengkapan kerja, dan bahan baku.

Dalam industri rotan ini untuk penyediaan tenaga kerja tidak ada kendala.

Kegiatan industri rotan yang pada awalnya hanya melibatkan beberapa

tenaga kerja dari keluarga sendiri, berkembang menjadi kegiatan yang

melibatkan jumlah tenaga kerja di luar keluarganya bahkan ada yang

mendatangkan dari luar daerah. Dengan sistem pengupahan borongan dan

per unit kegiatan produksi, maka pemasaran usaha rotan ini menjangkau

pemasaran ke daerah sekitar dan sampai keluar negeri.

4. Kegiatan pemasaran hasil produksi yang dilakukan oleh perusahaan rotan

di Desa Trangsan , sebagian di lakukan dengan cara pembeli datang

langsung ke Desa Trangsan untuk membeli hasil kerajinan rotan. Selain

Page 82: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan cara pembeli datang langsung ke Desa Trangsan ada pembeli yang

memesan lewat internet. Sebagian dilakukan dengan cara memasarkan

sendiri hasil produksinya dalam arti pengusaha itu menjual kepada

masyarakat lain. Para pengusaha juga menyetorkan produksinya kepada

pedagang meubel atau pedagang meubel itu datang ke Desa Trangsan

untuk memesan dan membeli barang kerajinan. Kerajinan rotan Desa

Trangsan juga dipasarkan ke luar negeri.

5. Usaha kerajinan rotan di Desa Trangsan menimbulkan pengaruh terhadap

kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Trangsan. Adapun pengaruh

yang ditimbulkan antara lain dapat menambah penghasilan atau

pendapatan baik pengusaha atau masyarakat. Selain itu juga mampu

menciptakan lapangan pekerjaan sehingga laju urbanisasi dapat ditekan,

serta dapat membuka kesadaran akan arti pentingnya pendidikan bagi

anak-anak. Akibat lain yang ditimbulkan yaitu terciptanya terstruktur

masyarakat pengusaha yang baru yaitu adanya hubungan patron klien,

dimana majikan sebagai patron dan buruh sebagai klien. Disamping itu

hubungan sosial ekonomi masyarakat mengarah ke perhitungan ekonomi.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Industri kecil masyarakat Desa Trangsan mempunyai pengrajin yang

berpengalaman, terampil dan terlatih. Adapun pengalaman itu di dapatkan dengan

belajar sendiri dan belajar dari orang lain. Dari pengalaman pengrajin yang

didapat oleh masyarakat Desa Trangsan menghasilkan suatu usaha kerajinan.

Salah satunya kerajinan rotan. Masyarakat Desa Trangsan dalam mengembangkan

usaha kerajinan rotan mendapat pembinaan dari pemerintah. Dengan adanya

pembinaan pemerintah tersebut maka muncul industri rotan di kawasan Desa

Trangsan.

2. Implikasi praktis

Page 83: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan keberadan industri rotan ini pula mendorong semangat para

pengusaha dalam menghadapi masalah yang timbul karena seperti kita ketahui

untuk menjalankan industri rotan banyak sekali hal-hal yang rumit, misalnya

permodalan, alat-alat dan bahan, proses pembuatan dan masih banyak lagi.

Dengan keberadaan industri rotan ini ternyata dapat menyerap tenaga kerja di

desa tersebut dan mengurangi masalah pengangguran. Disamping itu dengan

adanya industrin kecil rotan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

desa setempat yang hanya semula bekerja sebagai petani saja.

3. Implikasi Metodologis

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan melalui tiga

cara yaitu wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Pada awalnya wawancara

yang dilakukan menyangkut hal-hal umum, namun tetap berkisar pada

permasalahan yang diteliti. Kemudian wawancara difokuskan pada masalah-

masalah khusus lebih mendalam. Dalam penelitian ini juga menggunakan

observasi yaitu melihat ke area industri langsung. Selain itu peneliti juga

mengadakan analisis dokumen. Metode ini digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal dengan meneliti dokumen yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti. Dalam penelitian ini mendapat kesulitan dalam hal wawancara, hal

ini disebabkan tidak semua sumber bersedia memberikan keterangan.

C. Saran

Bagi para peneliti mahasiswa FKIP jurusan Sejarah yang tertarik dalam

penelitian yang sama, untuk memperoleh informasi dan data, hendaknya

menggunakan pendekatan personal yaitu dengan cara datang ke rumah atau

wawancara di luar pabrik. Wawancara dilakukan di luar pabrik untuk menghindari

hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti keengganan informan dalam memberikan

informasi yang dibutuhkan. Melalui cara itu diharapkan peneliti yang akan datang

dapat memperoleh data dan informasi untuk melengkapi penelitiannya. Peneliti

yang akan datang bisa datang ke rumah informan dan melakukan wawancara

informal.

Page 84: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKASumber BukuAdham Nasution. 1983. Sosiologi. Bandung: Alumni.Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.Hadari Nawawi. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM PressHadi Prayitno. M. Umar Burhan. 1987. Pembangunan Ekonomi Pedesaan.

Yogyakarta: BPFE.H. B. Sutopo. 1980. Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Hassan Shadily. 1984. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina

Aksara.Horton, Paul B. Chester L. Hunt. 1992. Sosiologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Irsan Azhary Saleh. 1986. Industri Kecil: Sebuah Tinjauan dan Perbandingan.

Jakarta: LP3ES.James, Kenneth, Narongchai Akrasanee. 1993. Aspek-aspek Finansial Usaha

Kecil dan Menengah Studi Kasus Asean. Jakarta: LP3ES.Koentjaraningrat. 1983. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia.______________. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.Miles, Matthew B & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif:

Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UI PressMitchell, Duncan. 1984. Sosiologi Suatu Analisa Sistem Sosial. Yogyakarta: Bumi

Aksara.Moleong Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.Mubyarto. 1985. Peluang Kerja dan Berusaha di Pedesaan. Yogyakarta: BPFE.Mulyanto S dan Hans Dieter Evers. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok.

Jakarta: CV Rajawali.Nurimansjah Hasibuan. 1993. Ekonomi Industri: Persaingan, Monopoli, dan

Regulasi. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.Nur Wiyati. 2000. Perkembangan Industri Genteng Dan Pengaruhnya Terhadap

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat. SurakartaSoerjono Soekanto. 1970. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Universitas

Indonesia.Soetardjo. 1984. Desa. Jakarta: Balai Pustaka.Suroto. 1992. Strategi Pembangunan Dan Perencanaan Kesempatan Kerja.

Yogyakarta: Uneversitas Gajah Mada Press.Thee Kian Wie. 1987. Industrialisasi di Indonesia Beberapa Kajian.

Diterjemahkan Mari Pangestu. Jakarta: LP3ES.Winardi. 1988. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta: Bina Aksara. ________. 1986. Kapitalisme Versus Sosialisme, Suatu Analisis Ekonomi Teoritis.

Bandung: Remaja Karya.

Internet(http://geografi bumi,blogspot.com//2009/10/ klasifikasi industri.html. 8

November 2010).

Page 85: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

http://www.fao.org/docrep/003/y2783e/y2783e13.htm 12 febuary 2011http://www.inbar.int/documents/country%20report/nepal.htm 12 febuary 2011

Page 86: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 1DAFTAR RESPONDEN

1. Nama : Sarjito

Alamat : Trangsan Rt 1/2, Gatak, Sukoharjo

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Pengusaha rotan

2. Nama : Suparji

Alamat : Trangsan Rt 1/2, Gatak, Sukoharjo

Umur : 55 tahun

Pekerjaan : Pengusaha rotan

3. Nama : Mujiman

Alamat : Trangsan Rt 2/4, Gatak, Sukoharjo

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Kepala Desa Trangsan

4. Nama : Sumawal

Alamat : Tembungan Rt1/5 Gatak, Sukoharjo

Umur :35 tahun

Pekerjaan : Pengusaha rotan

5. Nama : Sarwanto

Alamat : Tegal Sari Rt3/5 Gatak, Sukoharjo

Umur :38 tahun

Pekerjaan : Pengusaha rotan

6. Nama :Slamet

Page 87: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Alamat : Brante Rt1/5 Gatak, Sukoharjo

Umur :25 tahun

Pekerjaan : Pekerja rotan

7. Nama : Karyanto

Alamat : BranteRt1/2 Gatak, Sukoharjo

Umur :27 tahun

Pekerjaan : Pekerja rotan

8. Nama : Darsosno

Alamat : Tembungan Rt1/5 Gatak, Sukoharjo

Umur :40 tahun

Pekerjaan : Pengrajin rotan

9. Nama : Suwarno

Alamat : DukuhRt1/2 Gatak, Sukoharjo

Umur :45 tahun

Pekerjaan : Pengrajin rotan

10. Nama : Bambang

Alamat : Tembungan Rt1/5 Gatak, Sukoharjo

Umur :30 tahun

Pekerjaan : Pamong Desa Trangsan

11. Nama : Suharti

Alamat : TrangsanRt1/5 Gatak, Sukoharjo

Umur :36 tahun

Pekerjaan : Pengurus Pkk

Page 88: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12. Nama : Paiman

Alamat : TrangsanRt1/5 Gatak, Sukoharjo

Umur :47 tahun

Pekerjaan : Petani

Lampiran 2

Daftar Pertanyaan Wawancara

A. Identitas Diri

1. Nama :…………………………………..

2. Alamat :……………………………………

3. Umur :……………………………………..

4. Pendidikan :…………………………………….

5. Pekerjaan :………………………………….

B. Riwayat Pekerjaan

1. Coba ceritakan riwayat pekerjaan ?

2. Bagaimana Bapak memperoleh ketrampilan di bidang industri rotan ?

C. Pertimbangan industri

1. Berapa modal pertama bapak tanamkan untuk usaha ini ?

2. Sekarang ini bapak memiliki berapa banyak tenaga kerja?

3. Berapa penghasilan bapak tiap hari ?

4. Berapa penghasilan tenaga kerja untuk setiap hari ?

5. Apa saja macam barang yang dihasilkan bapak ?

6. Bagaimana proses produksi industri rotan ?

Page 89: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Menurut bapak, apakah ada perkembangan dari industri rotan ?

8. Apakah hambatan selama bapak menjadi pengusaha dan bagaimana

cara mengatasinya ?

9. Apakah bapak pernah ikut dalam kegiatan penyuluhan dari dinas

perindustrian ? apa saja untuk menunjang perkembangan usaha bapak

itu ?

10. Coba ceritakan apa yang bapak ketahui tentang sejarah asal-usul

industri rotan ?

D. Hubungan dengan luar

1. Dalam membeli bahan baku, apa bapak membeli dari luar daerah ?

kalau ya, dari mana ?

2. Siapa pembeli hasil industri? Kerajinan bapak ?

3. Apa selama ini daerah pemasaran bertambah ?

E. Hubungan sosial

1. Bagaimana bapak melaksanakan hidup bermasyarakat ?

2. Apakah Bapak ikut kegiatan desa ?

3. Bagaimana hubungan bapak dengan pengusaha rotan yang lainnya ?

Page 90: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 3

Gambar 1: Papan nama industri kecil rotan Desa Trangsan

Gambar 2 : Wawancara Dengan informan

Page 91: PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3 : Seorang pengrajin sedang membuat barang kerajinan

Gambar 4 : Seorang pengrajin sedang membuat barang kerajinan