PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
Transcript of PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
1/10
PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN
DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
I. PENDAHULUAN
Sejarah telah mencatat bahwa bangsa Indonesia telah merdeka lebih dari enam puluh
tahun. Cita-cita kemerdekaan yang digagas oleh para pendiri bangsa ( founding fathers)
menjadi tanggung jawab kita untuk melanjutkan tonggak-tonggak perjuangan pergerakan
nasional tersebut (Musthofa, 2010:10), termasuk dalam bidang pendidikan yang
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu alasan Negara didirikan,
dan hal tersebut telah tertera dalam pembukaan ndang-ndang !asar "#$%.
&etapi pada kenyataannya, jika kita menilik pendidikan yang telah berjalan di Indonesia ,
sungguh masih banyak sekali kekurangan sehingga kita harus melakukan
perombakan berbagai system pendidikan, mulai dari cara pandang yang
dipakai ( paradigma), dari model atau metode pembelajaran, penekanan
tujuan pendidikan, dan masih banyak hal lainnya. ebih! lebih, pendidikan
di "ndonesia selama ini masih dibayang-bayangi oleh kepentingan untuk
mempertahankan status quo sebagaimana yang terjadi pada masa orde baru. Itulah mengapa pendidikan kita belum bisa menghasilkan Sumber !aya 'anusia yang berkualitas, tetapi
malah menciptakan manusia- manusia yang selalu tunduk dan tidak kritis terhadap system
kekuasaan yang menindas.
!ari hal tersebut, proses berjalannya suatu pendidikan pun tidak akan lepas dari
dukungan superisi atau pengawasan yang akan mengontrol jalannya proses pendidikan
terebut.
#uper$isi kepala sekolah sangat berpengaruh menghasilkan pelayanan
pendidikan dan pembelajaran pendidik dan tenaga kependidikan yang
bermutu. %elaksanaan super$isi oleh kepala sekolah diharapkan akan
mampu mempengaruhi kinerja guru serta mampu mengembangkan
potensi yang ada pada staf atau guru di sekolah dalam melaksanakan
&'#% secara efektif. alam menghadapi kurikulum yang berisi perubahan!
perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode, dan e$aluasi
pengajarannya, sudah seajarnya kalau para guru mengharapkan saran
dan bimbingan dari kepala sekolah mereka. ari pendapat tersebut
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
2/10
mengandung makna baha kepala sekolah harus betul!betul menguasai
tentang kurikulum sekolah. Mustahil seorang kepala sekolah dapat
memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri
tidak menguasainya dengan baik.*leh karena itu, dalam makalah ini penulis akan sedikit
menyampaikan permasalahan!permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan super$isi di sekolah berikut cara mengatasinya.
II. RUMUSAN MASALAH
+. %engertian #uper$isi %endidikan. %ermasalahan %elaksanaan #uper$isi %endidikan di #ekolah.-. +lternatif %emecahan %ermasalahan %elaksanaan #uper$isi %endidikan di
#ekolah.
III. PEMBAHASAN
+. %engertian #uper$isi %endidikan!ilihat dari sudut pandang etimologi superisi berasal dari kata super dan ision yang
masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. adi secara etimologis, superisi adalah
penglihatan dari atas. *engertian itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi
dimana yang melihat berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat. +al ini dapat diartikan
bahwa kegiatan superisi dilakukan oleh atasan kepada bawahan. *elaksanaan superisi atau
pengawasan di setiap organisasi memiliki peran yang cukup penting. 'anullang (% "/0)
mende1inisikan pengawasan sebagai 2Suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang
sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula3. Superisi dilakukan di setiap lini
organisasi, termasuk organisasi di dalam ranah pendidikan, salah satunya adalah sekolah.
4epala sekolah merupakan atasan di dalam lingkungan sekolah. !imana seorang kepala
sekolah memiliki peran strategis dalam memberi bantuan kepada guru-guru dalam
menstimulir guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang lebih
baik. 5. 'ulyasa ($ """), 2Superisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala
sekolah yang berperan sebagai superisor3. *elaksanaan proses pembelajaran di kelas tidak
selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, ada saja kekurangan dan
kelemahan yang dijumpai dalam proses pembelajaran, maka untuk memperbaiki kondisi
demikian peran superisi pendidikan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.
*elaksanaan superisi bukan untuk mencari kesalahan guru tetapi pelaksanaan superisi pada
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
3/10
dasarnya adalah proses pemberian layanan bantuan kepada guru untuk memperbaiki proses
belajar mengajar yang dilakukan guru dan meningkatkan kualitas hasil belajar.
'enurut 5. 'ulyasa ($), untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan
pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan superisi, salah
satunya yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses
pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media
yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. *ada hakeketnya, tujuan
akhir dari kegiatan superisi pendidikan adalah untuk memperbaiki guru dalam hal proses
belajar mengajar agar tercapai kualitas proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa. 6leh karena itu, sebelum mendalami kajian akan superisi pendidikan,
perlu diketahui terlebih dahulu mengenai de1inisi7 pengertian tentang superisi pendidikan.
8erikut pendapat para ahli mengenai pengertian superisi pendidikan.Sergioanni dalam 'ade *idarta ("### ) mengemukakan pernyataan bahwa
". superisi lebih bersi1at proses daripada peranan
. superisi adalah suatu proses yang digunakan oleh personalia sekolah yang
bertanggungjawab terhadap aspek-aspek tujuan sekolah dan yang bergantung secara langsung
kepada para personalia yang lain, untuk menolong mereka menyelesaikan tujuan sekolah itu.
24epala sekolah sebagai superisor dapat melakukan superisi secara e1ekti1 antara lain
melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan indiidual, dan simulasi
pembelajaran3. (5. 'ulyasa, $ ""0). !ari beragam pendapat mengenai teknik superisi
pada dasarnya mempunyai kesamaan dan semuanya itu erat sekali hubungan dalam rangka
upaya pemberian bantuan terhadap guru agar dapat meningkatkan pro1esionalismenya
sehingga akan mampu mencapai tujuan pendidikan.
. %ermasalahan %elaksanaan #uper$isi %endidikan di #ekolah.!alam melaksanakan superisi kepala sekolah pasti menghadapi kendala-kendala. +al
ini sesuai dengan yang telah disampaikan oleh !irektorat &enaga 4ependidikan !irjen
*eningkatan 'utu *endidik dan &enaga 4ependidikan !epartemen *endidikan Nasional
(/), 3*ara kepala sekolah baik suka maupun tidak suka harus siap menghadapi problema
dan kendala dalam melaksanakan superisi pendidikan3. 8erdasarkan kajian teori yang
penulis lakukan dapat diketahui bahwa kendala superisi pendidikan yang sangat umum
terjadi di lapangan adalah kurangnya motiasi dari para guru ketika mendapat superisi. +al
tersebut terjadi dikarenakan adanya anggapan yang telah melekat dalam diri guru bahwa
superisi hanyalah kegiatan yang semata-mata untuk mencari-cari kesalahan.
". 4ompleksitas tugas manajerial seorang kepala sekolah.
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
4/10
*rogram kegiatan superisi pendidikan tidak dapat dilakukan oleh kepala sekolah seorang
diri. 4ompleksitas tugas manajerial kepala sekolah mengakibatkan seorang kepala sekolah
tidak dapat menangani sendiri pelaksanaan superisi pendidikan, khususnya superisi yang
lebih menekankan pada aspek pembelajaran.
. 4urangnya persiapan dari guru yang disuperisi.
4ondisi ini dapat diartikan bahwa motiasi guru untuk disuperisi dinilai masih kurang,
hal tersebut dikarenakan masih melekatnya anggapan dari para guru bahwa superisi semata-
mata hanyalah kegiatan untuk mencari-cari kesalahan. 'eskipun pelaksanaan superisi
pendidikan dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada guru yang akan
mendapat superisi, masih saja para guru yang akan disuperisi belum mempersiapkan diri
secara matang.
0. nsur subjekti1itas guru superisor dirasa masih tinggi.
nsur subjekti1itas dari superisor yang ditunjuk oleh kepala sekolah dirasa masih tinggi.
4eadaan ini terjadi dikarenakan kegiatan superisi pendidikan tidak dilakukan sendiri secara
langsung oleh kepala sekolah, tapi oleh guru-guru yang dianggap telah senior oleh kepala
sekolah. !imana masing-masing guru tersebut memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan
prinsip superisi maupun teknik superisi yang saling berbeda pula.
$. Sering terjadi pergantian kepala sekolah
&erjadinya pergantian kepala sekolah mengakibatkan jalannya pelaksanaan superisi
pendidikan menjadi tesendat-sendat, kurang lancar, dan dinilai kurang rutin7 kontinyu.
%. Sarana dan prasarana yang terbatas
setiap proses belajar mengajar yang berhubungan dengan masalah sarana dan prasarana,
seorang guru pasti merasakan ketidak nyamanan dalam menyampaikan materi pelajaran.
4arena sarana dan prasarana merupakan salah satu 1aktor utama lancarnya pelaksanaan
superisi pendidikan dalam meningkatkan pro1esionalisme guru.
9. 4urangnya disiplin guru
'asalah yang menyangkut 1aktor disiplin. hal ini sering dilakukan oleh beberapa tenaga
pengajar terutama disiplin waktu hal ini menimbulkan kelas menjadi tidak kondusi1 sehingga
siswa tidak tau apa yang harus dilakukan selain bermain di dalam kelas sambil menunggu
guru yang memiliki jadwal pada hari itu ia akan datang atau karena tidak belum ada
kejelasan.
/. 'asih kurangnya pengetahuan guru tentang pengelolaan proses belajar mengajar yang e1ekti1
seorang guru dintuntut agar mampu melaksanakan belajar mengajar yang e1ekti1 sehingga
suasana kelas menjadi kondusi1
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
5/10
!ari beberapa kendala pelaksanaan superisi di atas, dapat dikategorikan dalam dua
aspek, yaitu struktur dan kultur. *ada aspek struktur birokrasi pendidikan di Indonesia
ditemukan kendala antara lain sebagai berikut
*ertama, secara legal yang ada dalam nomenklatur adalah jabatan pengawas bukan
superisor. +al ini mengindikasikan paradigma berpikir tentang pendidikan yang masih
dekat dengan era inspeksi.
4edua, lingkup tugas jabatan pengawas lebih menekankan pada pengawasan
administrasti yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru. :sumsi yang digunakan adalah
apabila administrasinya baik, maka pengajaran di sekolah tersebut juga baik. Inilah asumsi
yang keliru.
4etiga, rasio jumlah pengawas dengan sekolah dan guru yang harus dibina7diawasi
sangat tidak ideal. !i daerah-daerah luar pula awa misalnya, seorang pengawas harus
menempuh puluhan bahkan ratusan kilo meter untuk mencapai sekolah yang diawasinya; dan
4eempat, persyaratan kompetensi, pola rekrutmen dan seleksi, serta ealuasi dan
promosi terhadap jabatan pengawas juga belum mencerminkan perhatian yang besar terhadap
pentingnya implementasi superisi pada ruh pedidikan, yaitu interaksi belajar mengajar di
kelas.
*ada aspek kultural dijumpai kendala antara lain
*ertama, para pengambil kebijakan tentang pendidikan belum berpikir tentang
pengembangan budaya mutu dalam pendidikan. :pabila dicermati, maka mutu pendidikan
yang diminta oleh customers sebenarnya justru terletak pada kualitas interaksi belajar
mengajar antara siswa dengan guru. +al ini belum menjadi komitmen para pengambil
kebijakan, juga tentu saja para leksana di lapangan.
4edua, nilai budaya interaksi sosial yang kurang positi1, dibawa dalam interaksi
1ungsional dan pro1essional antara pengawas, kepala sekolah dan guru. 8udaya ewuh-
pakewuh, menjadikan pengawas atau kepala sekolah tidak mau 2masuk terlalu jauh3 pada
wilayah guru.
4etiga, budaya paternalistik, menjadikan guru tidak terbuka dan membangun hubungan
pro1essional yang akrab dengan kepala sekolah dan pengawas.
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
6/10
kompleksitas tugas manajerial seorang kepala sekolah. Sedangkan kendala-kendala
eksternalnya meliputi kurangnya persiapan dari guru yang disuperisi, unsur subjekti1itas
guru superisor dirasa masih tinggi, dan sering terjadi pergantian kepala sekolah.
C. +lternatif %emecahan %ermasalahan %elaksanaan #uper$isi %endidikan di
#ekolah.
6emar +amalik mengatakan ("##9/) superisi nampaknya menjadi penentu yang utama
untuk memutuskan kurikulum, menyeleksi pola-pola organisasi sekolah, 1asilitas belajar, dan
menilai proses pendidikan secara keseluruhan. 6leh karena itu diperlukan solusi yang tepat
agar apa yang menjadi tujuan utama dari pelaksanaan superisi pendidikan oleh kepalasekolah dalam penerapan kurikulum di sekolah dapat sepenuhnya tercapai.
4epala sekolah selaku superisor pendidikan yang memiliki otoritas tertinggi di sekolah
harus mengupayakan beberapa cara dalam mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan
superisi, antara lain
". !ilakukan pendelegasian wewenang oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior.
*elaksanaan superisi terutama pada aspek pembelajaran tidak dapat dilakukan seorang
diri oleh kepala sekolah tanpa bantuan dari orang lain. 6leh karena itu, kepala sekolah yang
notabene pimpinan sekolah yang memiliki otoritas tertinggi memiliki keleluasaan untuk
melakukan delegasi wewenang. 4egiatan superisi pada aspek pembelajaran dapat
dilimpahkan kepada guru yang dianggap senior berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. 4riteria
guru senior yang dipilih adalah dilihat dari masa kerja, prestasi kerja, kompetensi, dan
kuali1ikasinya, misal guru yang bergelar S. 4egiatan superisi oleh guru superisor terhadap
rekannya sering disebut dengan pembimbingan teman sejawat dalam kegiatan belajar
mengajar.
. *emberian motiasi kepada para guru akan pentingnya superisi pendidikan.
4urangnya persiapan dari guru dalam pelaksanaan superisi, lebih diakibatkan karena
kuranganya motiasi dari dalam guru sendiri akan pentingnya superisi pendidikan. 'otiasi
yang minim itu juga disebabkan kerena anggapan yang telah melekat dalam diri guru bahwa
superisi hanyalah kegiatan yang semata-mata untuk mencari-cari kesalahan. *emberian
motiasi dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya dengan menyelipkan pengarahan
atau motiasi pada saat rapat guru, lokakarya, atau bahkan secara langsung dengan
indiidunya.
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
7/10
Selain itu, pembinaan secara psikologis juga dilakukan kepada diri masing-masing guru
yang ditunjuk sebagai superisor bahwa dirinya memang memiliki capability yang lebih
dibanding dengan guru lain, seperti kelebihan dalam hal prestasi kerja, kedisiplinan, ulet,
penuh inisiati1, dan lain sebagainya, sehingga diharapkan dengan cara itulah akan muncul
kepercayaan diri dari guru superisor.
Serta ditambah lagi dengan melaksanakan 1ungsi superisi pendidikan, seperti memberi
contoh atau suri tauladan yang baik dari kepala sekolah maupun guru senior yang ditunjuk
sebagai superisor, serta melakukan pembinaan atau perbaikan secara menyeluruh terhadap
kemampuan pro1esional guru dengan memperhatikan ketepatan teknik superisi dan prinsip-
prinsip superisi yang diterapkan. Sehingga diharapkan hal tersebut dapat memunculkan
kepercayaan maupun motiasi dari guru yang akan disuperisi olehnya.
0. *embinaan oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior yang ditunjuk sebagai superisor
dan membentuk tim penilai superisi.
4endala yang dijumpai dalam pelaksanaan superisi oleh kepala sekolah dalam 4&S*
adalah keterbatasan waktu dan tenaga dari kepala sekolah apabila kepala sekolah melakukan
kegiatan superisi pendidikan seorang diri. 6leh karena itu, kepala sekolah menunjuk guru-
guru yang dianggap telah senior untuk membantunya melakukan superisi pendidikan.
Namun dalam prakteknya masih terdapat beberapa guru senior kurang paham akan prinsip-
prinsip yang harus diterapkan dalam pelaksanaan superisi pendidikan. Sehingga dalam
pelaksanaannya unsur subjekti1itas cenderung masih tinggi. 6leh karena itu kepala sekolah
perlu memberi motiasi maupun pengarahan kepada para guru superisor yang isinya
mengenai perlunya menerapkan prinsip-prinsip superisi pendidikan dan pembentukan tim
penilai superisi yang terdiri dari (dua) atau 0 (tiga) orang yang tujuannya tidak lain adalah
untuk menetralisir unsur subjekti1itas yang terjadi oleh guru yang berperan superisor.
$. !ilakukan koordinasi secara intens kepada seluruh elemen sekolah.
*ergantian kepala sekolah sebanyak empat kali dalam lima tahun menjadi kendala yang
cukup 1atal bagi pengelolaan dan kemajuan sekolah. +al tersebut berdampak pula pada
rutinitas kegiatan superisi pendidikan. paya dari kepala sekolah untuk mensikapi keadaan
tersebut adalah dengan melakukan koordinasi secara intensi1 kepada seluruh elemen sekolah,
termasuk koordinasi yang baik antara guru superisor dengan guru yang akan mendapat
superisi.
%. 'engupayakan sarana dan prasarana yang memadai
Sarana dan prasarana merupakan sesuatu yang penting disemua tempat kegiatan belajar
mengajar, karena itu, dalam rangka mensukseskan program pengajaran yang e1ekti1 tidak
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
8/10
terlepas dari sarana dan prasarana yang memadai. seorang guru akan lebih semangat dengan
situasi dan kondisi 1asilitas sarana dan prasarana yang sudah lengkap. Sarana dan prasarana
adalah suatu perlengkapan7 peralatan yang harus dimiliki oleh setiap sekolah pada umumnya.
sedangkan prasarana mengikuti sarana.
!alam rangka peningkatan pro1esionalisme guru, sarana seperti perpustakaan yang
merupakan tempat menggali pengetahuan yang seluas-luasnya dan seorang guru akan merasa
lebih mudah dalam mencari buku pegangan mengajar.
4aitannya dengan upaya peningkatan pro1easionalisme guru, sarana merupakan sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan, karena sarana itu pendukung lancarnya *8'.
9. 'enerapkan disiplin terhadap tata tertib guru
!isiplin merupakan ketaatan dan ketepatan pada suatu aturan yang dilakukan secara
sadar tanpa adanya dorongan atau paksaan pihak lain atau suatu keadaan dimana sesuatu itu
berada dalam tertib, teratur dan semestinya serta tiada suatu pelanggaran-pelanggaran baik
secara langsung maupun tidak langsung:dapun 1aktor-1aktor yang mempengaruhi dalam
penerapan kedisiplinan yaitu 1aktor kepribadian, dan lingkungan.
4epala sekolah harus mengingatkan kepada semua tenaga pengajarnya untuk melakukan
kedisiplinan, misalnya agar menjalankan aturan-aturan sebagai berikut
")
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
9/10
dilakukan kepala madarsah ialah ealuasi ketenagaan dalam menghadapi kendala dalam
pelaksanaan superisi pendidikan.
'usyawarah guru mata pelajaran merupakan program yang sangat penting untuk
mecapai target yang ditetapkan, karena dengan adanya '
-
8/19/2019 PERMASALAHAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA.docx
10/10
0. !ilakukan pembinaan oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior yang ditunjuk sebagai
superisor dan membentuk tim penilai superise;
$. !ilakukan koordinasi secara intens kepada seluruh elemen sekolah;
%. 'engupayakan sarana dan prasarana yang memadai;
9. 'enerapkan disiplin terhadap tata tertib guru;
/. 'engadakan ealuasi ketenagaan.
DAFTAR PUSTAKA
!irektorat &enaga 4ependidikan !irjen *eningkatan 'utu *endidik dan &enaga 4ependidikan. /.
Naskah 'ateri !iklat *embinaan 4ompetensi untuk Calon 4epala Sekolah7 4epala Sekolah.
akarta !epartemen *endidikan Nasional.
nco Mulyasa. 200/. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks
Menyukseskan MBS dan KBK, andung: %' emaja osdakarya *set.
'ade *idarta. "###. *emikiran &entang Superisi *endidikan. akarta 8umi :ksara.
Manullang. 200. Dasar-dasar Manajemen. 3ogyakarta : 45M 4ni$ersity %ress.
6emar +amalik. "##. :dministrasi dan Superisi *engembangan 4urikulum. 8andung C@. 'andar
'aju.
embangy, Musthofa. 2010. Pendidikan Transformatif. 3ogyakarta: 'eras