pewarnaan sedimen
Transcript of pewarnaan sedimen
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
1/22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjagahomeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa
melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuhmelalui uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan
dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial.
Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang
penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh
melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam
kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi
racun yang akan dibuang keluar tubuh. ateri yang terkandung di dalam
urin dapat diketahui melalui urinalisis.
Urinalisis merupakan pemeriksaan uji saring yang sering diminta
oleh dokter untuk mengetahui gangguan ginjal dan saluran kemih atau
gangguan metabolisme tubuh (!trasinger " !chaub,#$$%)
Urinalisis adalah analisis kimia, makroskopis, dan mikroskopis
terhadap urin. Uji urin rutin dilakukan pertama kali pada tahun %%.
Urinalisis berguna untuk mendiagnosis penyakit ginjal atau in'eksi traktus
urinarius dan untuk mendeteksi adanya penyakit metabolic yang tidak
berhubungan dengan ginjal.
erbagai uji urinalisis rutin dilakukan di tempat praktik pemberi layan
an kesehatan dan juga rumah sakit atau laboratorium swasta. ( Kee, oyce
*e +eer, #$$ )
emeriksaan mikroskopik diperlukan untuk mengamati sel dan
benda berbentuk partikel lainnya. anyak macam unsur mikroskopik
dapat ditemukan baik yang ada kaitannya dengan in'eksi (bakteri, irus)
maupun yang bukan karena in'eksi misalnya perdarahan, dis'ungsi
endotel dan gagal ginjal.
%
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekskresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Urinasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasishttp://id.wikipedia.org/wiki/Ureahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cairan_interstisial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Urinasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasishttp://id.wikipedia.org/wiki/Ureahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cairan_interstisial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ekskresi
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
2/22
1.2. Rumusan Masalah%. /pa saja jenis pewarnaan pada sedimen urin0#. agaimanakah prinsip dan tujuan masing-masing pewarnaan
sedimen urin01. agaimana prosedur masing-masing pewarnaan sedimen urin02. agaimana hasil dari pewarnaan sedimen urin03. /pa saja yang termasuk kedalam konstituen sedimen urin0
5.3. Tujuan%. 4apat mengetahui jenis-jenis pewarnaan pada sedimen urin#. 4apat mengetahui prinsip dan tujuan masing-masing pewarnaan
sedimen urin1. 4apat mengetahui prosedur masing-masing pewarnaan sedimen
urin2. 4apat mengetahui hasil dari pewarnaan sedimen urin3. 4apat memahami elemen-elemen yang termasuk kedalam
konstituen sedimen urin
#
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
3/22
BAB 2
ISI
emeriksaan mikroskopik urin merupakan pemeriksaan sedimen
urin yang penting untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada ginjal,
saluran kemih, atau organ tubuh lain seperti hati yang dapat memberikan
sinyal terjadinya suatu penyakit. Urin yang dipakai untuk pemeriksaan
sedimen ialah urin segar yang tidak dibiarkan lama, karena jika dibiarkan
lama dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. enis sampel urin yang
paling baik untuk pemeriksaan sedimen adalah urin pagi, karena urin pagi
merupakan urin yang diambil pada pagi hari ketika pasien bangun tidur
dan belum mengkonsumsi apapun sehingga urin masih pekat, berat jenisnya tinggi, terdapat banyak sedimen yang mempunyai makna klinis.
5al tersebut menyebabkan urin pagi cocok digunakan untuk pemeriksaan
sedimen.
Unsur-unsur sedimen dibagi atas dua golongan yaitu unsur organic
dan non organic. Unsur organic berasal dari suatu organ atau jaringan
dalam tubuh, seperti epitel, eritrosit, leukosit, silinder, potongan jaringan,
sperma, bakteri, dan parasit. !edangkan unsur non organic bukan sesuatu
yang berasal dari organ atau jaringan, contohnya ialah urat amor' dan
kristal.
emeriksaan sedimen dilakukan dengan menggunakan lensa
objekti' %$6 untuk pemeriksaan silinder, Kristal, dan sel sepitel skuamous.
!edangkan penggunaan lensa objekti' 2$6 untuk pemeriksaan eritrosit,
leukosit, sel epitel, spermato7oa, parasit, bakteri, dan jamur.
Pengumpulan dan Penanganan Sampel
%. Untuk menampung sampel urin, gunakan wadah yang bersih dan
kering.#. /gar diperoleh hasil sedimentasi yang optimal, gunakan sampel
urine pagi1. eriksa sampel sesegera mungkin. emeriksaan yang dilakukan
setelah lebih dari 2 jam dapat menyebabkan perubahan hasil
seperti menurunnya sedimen, berubahnya unsur kimia dan 8sika
dari urin tersebut.2. ika pemeriksaan tidak segera dilakukan, simpan sampel urin pada
suhu #-&oC dalam re'rigerator.
Jenis Pewarnaan Sedimen
1
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
4/22
eberapa unsur sedimen mempunyai inde6 bias yang sama dengan
urin, sehingga tidak terlihat saat diamati menggunakan mikroskop. Untuk
dapat memperjelas unsur sedimen, maka inde6 bias harus diubah dengan
cara pewarnaan. ewarnaan sedimen juga memberikan indenti8kasi yang
spesi8k terhadap karakteristik dari struktur sel seperti inti, sitoplasma,dan inklusi. erikut beberapa jenis pewarnaan yang dapat dilakukan pada
pemeriksaan sedimen.
a. Pewarnaan SternheimerMal!inewarnaan !ternheimer-albin merupakan pewarnaan yang sering
dilakukan dalam urinalisis. ewarnaan ini terdiri dari Kristal 9iolet dan
!a'ranin :. erwarnaan ini tersedia dibawah merk-merk komersial dimana
mengandung bahan-bahan kimia stabil yang dapat mencegah terjadinya
presipitasi seperti yang terjadi pada pewarnaan murni atau tanpa merk
komersial. ewarnaan diserap sempurna oleh leukosit, sel epitel, dansilinder sehingga dapat memberikan kejelasan gambaran struktur dan
kontras warna dari inti dan sitoplasma.Prinsip pewarnaan SternheimerMal!in ialah menjelaskan struktur
dan kontras warna dari inti dan sitoplasma.Tujuan pewarnaan SternheimerMal!in ialah mengidenti8kasi
leukosit, silinder, dan sel epitel.
"ara #erja Pewarnaan SternheimerMal!in$
%. asukkan urin kedalam tabung sentri'uge sebanyak %# ml,sentri'uge selama 3 menit dengan kecepatan %3$$ rpm
#. uang supernatant hingga hanya tersisa sedikit cairan dan sedimen
urin1. ;ambahkan %-# tetes !edi-!tain (pewarnaan !ternheimer-albin
dengan merk komersial tertentu), homogenkan dengan cara
menjentik-jentikan jari pada tabung2. /mbil sedikit sampel sedimen urin yang telah diberi pewarna
!ternheimer-albin dengan pipet, buat sediaan pada objek glass3. ;utup sediaan dengan coer glass
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
5/22
!el glitter merupakan leukosit yang berasal dari ginjal. !etelah
dilakukan pewarnaan, >nti tidak berwarna hingga berwarna biru
terang. !edangkan sitoplasma akan berwarna biru muda hingga abu-
abu. eberapa sel glitter menunjukkan perubahan rowniand. !el epitel ginjal
!el epitel ginjal setelah dilakukan pewarnaan, intinya akan
berwarna ungu-biru gelap sedangkan sitoplasma akan berwarna
ungu-biru terang
e. !el epitel kantung kemih!el epitel kantung kemih setelah dilakukan pewarnaan, intinya
akan berwarna biru keunguan, sedangkan sitoplasma akan berwarna
ungu terang'. !el epitel s?uamous
>nti sel epitel s?uamous setelah dilakukan pewarnaan akan
berwarna oren-ungu, sedangkan sitoplasma akan berwarna ungu
terang atau birug. !ilinder hialin
!ilinder hialin merupakan elemen yang paling sering diamati
dalam urin. entuknya yang transparan (indeks bias yang rendah)
menyebabkan silinder tersebut sulit untuk dilihat. !etelah dilakukan
pewarnaan, >nklusi dan matriks akan berwarna pink muda atau ungu
muda
h. !ilinder granula runcing!etelah dilakukan pewarnaan, granula akan berwarna ungu tua
berada didalam matri6 yang berwarna ungui. !ilinder rangkaian granula
!etelah dilakukan pewarnaan pada silinder granula, granula akan
berwarna ungu tua dan berada didalam matriks yang berwarna pink
muda atau ungu matri6 j. !ilinder lilin
!ilinder lilin adalah silinder tua hasil silinder granular yang
mengalami perubahan degenerati' lebih lanjut. Ketika silinder selular
tetap berada di ne'ron untuk beberapa waktu sebelum merekadikeluarkan ke kandung kemih, sel-sel dapat berubah menjadi
silinder granular kasar, kemudian menjadi sebuah silinder granular
halus, dan akhirnya, menjadi silinder yang licin seperti lilin (wa6y).
!etelah dilakukan pewarnaan, akan berwarna ungu muda atau pink
mudak. !ilinder lemak
!etelah dilakukan pewarnaan, *emak tidak akan terwarnai dan
berada didalam matriks berwarna pinkl. !ilinder sel merah
3
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
6/22
!ilinder eritrosit bersi'at granuler dan mengandung hemoglobin
dari kerusakan eritrosit. !etelah dilakukan pewarnaan, silinder
terlihat seperti sel utuh lembayung dengan latar ungum. 5emoglobin
5emoglobin setelah dilakukan pewarnaan berwarna oren-merahn. akteri
!etelah dilakukan pewarnaan untuk diidenti8kasi, bakteri yang
akti' bergerak tidak terwarnai, sedangkan bakteri yang tidak
bergerak berwarna ungu.o. Trichomonas vaginalis
Ukuran dari ;richomonas aginalis berariasi antara %-# kali
diameter leukosit. :rganisme ini mudah diidenti8kasi dengan cepat
dengan melihat adanya @agella dan pergerakannya yang tidak
menentu. !etelah dilakukan pewarnaan, Trichomonas vaginalis
berwarna biru-hijau terangp. ucus!etelah dilakukan pewarnaan, ucus atau lender akan berwarna
pink muda atau biru muda?. *atar belakang
*atar belakang setelah diwarnai berwarna pink muda atau ungu
muda
!. T%luidine !lueewarnaan ;oluidine blue dapat digunakan untuk membedakan leukosit
dan sel epitel ginjal. ewarnaan ini juga dapat digunakan untuk
pemeriksaan sel yang berasal dari cairan tubuh lain.Prinsip Pewarnaan T%luidine Blue ialah meningkatkan detail intiTujuan Pewarnaan T%luidine Blue ialah membedakan sel darah
putih dengan sel Aenal ;ubular Epitel"ara #erja$%. 4alam tabung reaksi, tambahkan 1 tetes sedimen#. ;ambahkan % ml buBer ! atau *arutan 5ank1. ;ambahkan % atau # tetes pewarna tergantung pada selularity2. !entri'uge tabung tersebut3. /spirasi olume cairan tambahan dan baca hasil
&. 2' (sam (setatenambahan # /sam /setat pada sedimen tidak dapat digunakan
pada analisis sedimen awal, karena asam asetat dapat melisiskan sel
darah merah sehingga eritrosit dapat dibedakan dari leukosit, jamur,
minyak imersi, dan Kristal.Prinsip Penam!ahan 2' (sam (setat ialah melisiskan sel darah
merah dan meningkatkan inti dari sel darah putihTujuan Penam!ahan 2' (sam (setat ialah membedakan sel darah
merah dari sel darah putih, ragi, Kristal, dan oil droplets.
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
7/22
d. Lipid Stainagian dari lemak seperti trigliserida, lemak bnetral, dan kolesterol
diseluruh membrane glomerulus mengakibatkan munculnya tetesan
lemak bebas, sel dan silinder pada sedimen urin. ewarnaan lemak
menggunakan :il Aed : dan !udan >>> serta mikroskop polarisasi, dapat
digunakan untuk mengkon8rmasi adanya elemen ini. ;rigliserida dan
lemak netral berwarna orens-merah setelah diwarnai, sedangkan
kolesterol tidak terwarnai namun dapat dilihat dengan mikroskop
polarisasi. Ketiga elemen ini muncul bersamaan dalam sedimen sehingga
penggunaan pewarnaan maupun polarisasi dapat dilakukan bersamaan
untuk kon8rmasi.
Prinsip Lipid Stain ialah ewarnai ;rigliserid dan *emak Detral
sehingga berwarna orange-merah
Tujuan Lipid Stain ialah mengidenti8kasi tetesan lemak bebas danlemak yang mengandung sel dan silinder
"ara #erja Lipid Stain$%. Campurlah sedimen yang ada dalam tabung centri'uge dengan
beberapa tetes larutan !udan >>> dan biarkan selama 3 menit.#. eriksalah dengan mikroskop1. at lemak menjadi berwarna jingga atau merah, dapat ditemukan
sebagai butir-butir bebas pada lipiduria atau didalam sel-sel berasal
dari tubuli yang mengalami degenerasi lemak
e. Pewarnaan )ramewarnaan gram digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi,
membedakan antara bakteri gram positi' dan negatie. ewarnaan gram
pada urinalisis rutin hanya dibatasi hingga identi8kasi dinding sel bakteri
saja.Prinsip pewarnaan )ram adalah bakteri akan menyerap 7at warna
tertentu yaitu Kristal iolet. 4engan penguatan logal, bakteri gram positi'
akan tetap mengikat warna ungu meskipun ada penambahan sa'ranin.
!edangkan bakteri gram negatie akan melepaskan warna ungu dengan
adanya penambahan alcohol dan akan mengikat sa'ranin menjadi warna
merah.
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
8/22
Tujuan pewarnaan )ram ialah untuk mengidenti8kasi si'at dinding
sel bakteri"ara kerja pewarnaan gram$
%. ;eteskan sedimen diatas kaca objek. Keringkan#. ;eteskan Kristal iolet diatas sedimen, diamkan selama %
menit1. Cuci dengan air. ;eteskan dengan lugol, diamkan selama %
menit2. Cuci dengan alcohol selama %$ detik, segera cuci dengan air3. ;eteskan sa'ranin pada sedimen, diamkan selama % menit
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
9/22
g. Pewarnaan Prussian!lueada kasus hemoglobinuria, granula berwarna kuning-coklat pada
epitel ginjal dan silinder, atau mengambang bebas pada sedimen. Untuk
mengkon8rmasi bahwa granula tersebut merupakan hemosiderin, maka
dilakukan pewarnaan russian-lue dan granula hemosiderin akan
berwarna biru, sebagian bebas dan sebagian lagi dalam sel-sel epitel atau
silinder.
Prinsip Pewarnaan PrussianBlue ialah mewarnai struktur yang
mengandung besiTujuan Pewarnaan PrussianBlue ialah mengidenti8kasi granula
kuning-coklat dari hemosiderin dalam sel dan silinder.
"ara #erja Pewarnaan PrussianBlue$%. !edimen sebanyak I ml dicampur dengan 3 ml larutan segar
kalium-'errosianida %$. iarkan selama 3 menit#. Kemudian tambahkan 3 ml 5Cl $,% D dan biarkan selama 3 menit1. !entri'uge campuran tersebut selama 3 menit pada #$$$ rpm
H
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
10/22
#%nstituen Sedimen
Konstituen dalam sedimen dapat berariasi, dan interpretasi akurat
tidaknya bergantung pada pengalaman sebelumnya. ada sedimen urin
yang normal mungkin dapat mengandung berbagai elemen yang
terbentuk. ;erdapatnya unsur yang biasanya patologis, seperti sel darah
merah, leukosit, dan silinder jika ditemukan dalam jumlah sedikit dapat
dikatakan normal. 5asil pemeriksaan harus dihubungan dengan 'actor-
'aktor lain, seperti stress, olahraga, kontaminasi menstruasi, dan adanya
konstituen sedimen lainnya. erikut akan dibahas konstituen sedimen
satu per satua. Sel darah merah
ada urin, sel darah merah tampak halus, tidak berinti, berbentuk
bikonka' dengan ukuran sekitar mm). eritrosit dapat diidenti8kasi
dengan perbesaran 2$$6. pada sedimen urin normal, dapat
ditemukan $-3 jumlah sel darah merah per lapang pandang. 4alam
kondisi hiperstenurik, sel-sel akan menyusut karena hilangnya air
dan terlihat krenasi atau tidak beraturan. !edangkan dalam kondisi
hipostenuria, sel-sel menyerap air, membengkak, dan cepat lisis,
melepaskan hemoglobin dan hanya menyisakan membran sel. !el-
sel kosong besar yang hanya terdiri dari membrane sel ini disebut
sel hantu dan dapat hilang jika spesimen tidak diperiksa di bawah
cahaya redup. Eritrosit termasuk yang sulit diidenti8kasi, karena
eritrosit mempunyai struktur karakteristik, ukuran yang berariasi,
dan mirip dengan konstituen sedimen lainnya. sel darah merah sulit
dibedakan dengan sel jamur, tetesan minyak, dangelembung udara. entuk eritrosit yang krenasi, dapat menyerupai
butiran yang terlihat pada leukositJ namun ukurannya jauh lebih
%$
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
11/22
kecil dari leukosit. /gar dapat dibedakan, dilakukan penambahan
asam asetat untuk melisiskan sel darah merah.
!. Sel darah putih
*eukosit berukuran lebih besar dari sel darah merah, leukosit rata-
rata berukuran sekitar %# mm. leukosit yang dominan ditemukan
pada urin ialah netro8l. Deutro8l lebih mudah diidenti8kasi
dibandingkan dengan eritrosit karena neutro8l memiiki granula dan
inti yang berlobus. Detro8 diidenti8kasi menggunakan mikroskop
daya tinggi dan jumlah rata-rata yang dilaporkan terlihat pada%$hp's. Deutro8l cepat lisis pada urin encer yang bersi'at alkali.
Deutro8l dalam urin hipotonik dapat menyerap air dan
membengkak. Ketika diwarnai dengan !ternheimer- albin, sel-sel
besar berwarna biru terang yang berlawanan dengan warna iolet
biasanya terlihat sebagai neutro8l.
&. ,%sin%-l ;erdapatnya eosino8l biasanya terkait dengan obat ne'ritis
interstitial. umlah sedikit dari eosino8l dapat terihat bersamaan
dengan adanya in'eksi saluran kemih dan penoakan transplantasiginjal. ewarnaan pada sedimen urin diperlukan untuk melakukan
tes eosino8l urin. !edimen dapat dipekatkan dengan sentri'ugasi
atau dengan cytocentri'ugation. ewarnaan eosino8l yang banyak
dilakukan adalah pewarnaan 5anselJ Damun, pewarnaan Gright
juga dapat digunakan.. Eosino8l biasanya tidak terlihat dalam urinJ
:leh karena itu, temuan lebih dari % eosino8l dianggap signi8cant.
%%
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
12/22
d. Sel m%n%nuklear.*im'osit, monosit, makro'ag, dan histiosit mungkin terdapat dalam
jumlah kecil dan biasanya tidak diidenti8kasi dalam analisismikroskopis. Karena lim'osit adalah leukosit terkecil, dan mungkin
saat diidenti8kasi dapat menyerupai sel darah merah.!el mononuclear dapat meningkat pada tahap awal penolakan
transplantasi ginjal. !pesimen yang mengandung peningkatan
jumlah sel mononuklear tidak dapat diidenti8kasi sebagai sel epitel
sehingga harus dirujuk untuk tes urine cytodiagnostic. erhatian
utama dalam identi8kasi leukosit adalah di'erensiasi sel
mononuklear dan disintegrasi neutro8l dari ginjal tubular epitel
(A;E) sel. sel A;E biasanya lebih besar dari leukosit dan memilikibentuk yang polyhedral, dengan inti eksentris. eningkatan leukosit
urin disebut piuria dan kondisi tersebut menunjukkan adanya
in'eksi atau peradangan pada sistem genitourinari. >n'eksi bakteri,
termasuk pielone'ritis, sistitis, prostatitis, dan uretritis, sering
menjadi penyebab dari piuria. Damun, piuria juga hadir dalam
gangguan nonbacterial, seperti glomerulone'ritis, lupus
eritematosus, ne'ritis interstitial, dan tumor.
e. Sel epitel.
;idak biasa ditemukan sel epitel pada urin, karena sel epitel berasaldari lapisan dari sistem genitourinari. Kecuali terdapat dalam
jumlah besar atau dalam bentuk normal, sel epitel mewakili
pengelupasan normal sel-sel lama. ;iga jenis sel epitel yang
biasanya terlihat dalam urine skuamosa, transisi (urothelial), dan
tubulus ginjal
*. Sel epitel skuam%sa.!el skuamosa adalah sel terbesar yang ditemukan pada sedimen
urin. !kuamosa memiliki sitoplasma yang tidak teratur dan inti
yang menonjol yang berukuran sama dengan sebuah eritrosit.
%#
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
13/22
>denti8kasi sel skuamosa juga termasuk yang termudah dari semua
jenis sel epitel, karena sering dijumpai dalam urin dan bentuknya
yang besar, datar, dan mudah dikenali.
!pecimen urin yang paling baik digunakan ialah urin tengahLmid
stream clean-catch. 5al ini untuk menghindari kontaminasi, karena
sel skuamosa yang ditemukan dalam jumlah banyak biasanya
berasal dari seorang pasien wanita yang menunjukkan adanya
kontaminas agina.g. Transisi epitel /r%thelial0 Sel.
!el epitel transisional lebih kecil dari sel skuamosa dan muncul
dalam beberapa bentuk, termasuk bola, polyhedral, dan berekor. !el
transisi memiliki karakteristik yang khas yaitu mudah menyerap air
dalam jumlah besar, kemudian membengkak hingga dua kali ukuranaslinya. !el-sel transisi diidenti8kasi dengan pembesaran daya
tinggi. entuk bulat dari sel epitel transisional kadang-kadang sulit
dibedakan dari sel A;E. >nti sel transisi yang merupakan inti
eksentrik, dan pewarnaan supraital, merupakan perbedaan sel
transisi dengan A;E. sel epitel transisional berasal dari lapisan pelis
ginjal, calyces, ureter, kandung kemih, dan dari bagian atas uretra
laki-laki.
%1
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
14/22
!el transisi biasanya terdapat dalam jumlah kecil pada urine normal,
mewakili pengelupasan sel normal. eningkatan jumlah sel
transisional dilihat secara tunggal, berpasangan, atau dalam
rumpun (syncytia). eningkatan jumlah sel transisi dalam urin
biasanya menandakan adanya in@amasi pada saluran kemih.
h. Sel epitel renal tu!ular!el A;E jarang ditemukan dalam sedimen urin yang normal. ila
ditemukan dalam sedimen, biasanya dalam bentuk tunggal tetapi
juga dapat ditemukan berpasangan. ika terdapat batas microillus,
sel A;E tersebut berasal dari tubulus prokimal. !edangkan jikaditemukan bentuk polyhedral, agak datar, menunjukkan bahwa sel
A;E tersebut berasal dari lengkung 5enle.
!el A;E biasanya ditemukan dalam urin karena adanya proses
pembaharuan dan regenerasi sel tubular. ada biopsy ginjal, sel-sel
lapisan tubular sering menunjukkan aktiitas mitosis, sehingga sel-
sel yang lebih tua lepas ke aliran urin dan dapat dilihat dalam
sedimen. enis regenerasi sel biasanya lebih sering terjadi pada
ne'rom proksimal dibanding pada distal.
i. al at B%dies
%2
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
15/22
sel A;E menyerap lipid dan terdapat dalam 8ltrat glomerular.
ereka kemudian muncul sangat re'ractile, sehingga inti menjadi
lebih sulit untuk diamati. sel lipid yang mengandung A;E inilah
yang disebut dengan :al +at odies. >denti8kasi terhadap oal 'at
bodies dikon8rmasi dengan menggunakan pewarnaan sedimendengan !udan >>> atau :il Aed : dan pemeriksaan sedimen
menggunakan mikroskop polarisasi. !etiap tetes sedimen terdiri
dari trigliserida, lemak netral, dan kolesterol. ewarnaan pada
trigliserida dan lemak netral, menghasilkan warna oranye-merah.
ika hasil sedimen negati' tidak terdapat lemak setelah pewarnaan,
sedimen harus tetap diperiksa menggunakan mikroskop polarisasi
karena kemungkinan hanya terdapat kolesterol saja dalam
sedimen. 4emikian pula sebaliknya, pewarnaan harus tetap
dilakukan pada sedimen yang hasilnya negati' setelah diperiksa di
bawah cahaya terpolarisasi. oal 'at bodies dilaporkan sebagai
jumlah rata-rata per hp'.
:al 'at bodies dapat menunjukkan adanya dis'ungsi glomerulus
dengan kebocoran plasma kedalam urine dan kematian sel epitel
tubulus. :al 'at bodies dapat dijumpai pada sindrom ne'rotik,
diabetes mellitus lanjut, dll. !elain sel epitel tubulus, oal 'at bodies
juga dapat berupa makro'ag atau histiosit.
j. Bakteri.akteri dalam keadaan normal tidak terdapat dalam urin. Kecuali
spesimen dikumpulkan dalam kateter, biasanya terdapat beberapa
bakteri yang berasl dari agina, uretra, genitalia eksterna, atau
kontaminasi dari container. akteri kontaminan berkembang biak
dengan cepat di spesimen yang tetap pada suhu kamar dalam
waktu lama, tetapi tidak ada signi8kansi klinis. ereka dapat
menghasilkan hasil tes nitrit positi' dan juga sering mengakibatkan
p5 di atas &, mengindikasikan bahwa spesimen tidak dapat
diterima. akteri dapat hadir dalam bentuk cocci (bulat) atau basil(batang). Karena ukurannya yang kecil, mereka harus diamati dan
%3
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
16/22
dilaporkan menggunakan pembesaran daya tinggi. !ebagai bahan
pertimbangan pada >n'eksi !aluran Kemih, bakteri harus disertai
dengan leukosit. >denti8kasi motilitas bakteri juga berguna dalam
membedakan bakteri dari 'os'at amor' dan urat. Kehadiran bakteri
dapat menjadi indikasi terjadinya >n'eksi !aluran Kemih. !pesimenyang mengandung peningkatan bakteri dan leukosit secara rutin
selalu diikuti dengan kultur urin kuantitati'. akteri yang paling
sering dikaitkan dengan >!K adalah Enterobacteriaceae (disebut
sebagai batang gram-negati').
k. Ragi.!el-sel ragi bisa merupakan kontaminan atau in'eksi jamur sejati.
Aagi sering sulit dibedakan dari sel darah merah dan krital amor'.
erbedaannya adalah ragi memiliki kecenderungan bertunas.
!el ragi, terutama Candida albicans, terlihat dalam urin diabetes,pasien immunocompromised dan wanita dengan moniliasis agina.
!eperti bakteri, sejumlah kecil ragi dapat memasuki spesimen
sebagai kontaminan yang cepat menggandakan diri jika spesimen
tidak segera diperiksa. !ebuah in'eksi jamur yang benar harus
disertai dengan kehadiran leukosit.
l. Parasit.parasit yang paling sering ditemui dalam urin adalah ;richomonas
aginalis. ;richomonas aginalis merupakan parasit menular seksual
yang dapat berasal dari urogenital laki-laki dan perempuan. Ukuran
organism ini berariasi antara %-# kali diameter leukosit. :rganism
ini mudah diidenti8kasi dengan cepat dengan melihat adanya
@agella dan pergerakannya yang tidak menentu. ;richomonas
biasanya dilaporkan dengan istilah jarang, beberapa, sedang, atau
banyak per hp'. ila tidak bergerak, ;richomonas akan sulit untuk
diidenti8kasi dan dapat menyerupai GC, transisi, atau sel A;E.arasit lainnya ialah !chistosoma haematobium. :um dari kandung
kemih parasit !chistosoma haematobium akan muncul dalam urin.
/danya kontaminasi tinja pada spesimen urin juga dapatmengakibatkan adanya oum dari parasit usus dalam sedimen urin.
Kontaminan yang paling umum adalah oum dari cacing kremi
Enterobius ermicularis.
m. Spermat%4%a.!permato7oa mudah diidenti8kasi dalam sedimen urin karena
bentuknya yang oal, kepala sedikit meruncing dan panjang,
mempunyai @agella seperti ekor. Urine merupakan racun bagi
spermato7oaJ :leh karena itu, mereka jarang menunjukkan
motilitas ketika diamati.
%
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
17/22
!permato7oa kadang-kadang ditemukan dalam urin dari pria dan
wanita, penyebabnya ialah hubungan seksual, masturbasi, atau
emisi nokturnal. !permato7oa jarang memiliki makna klinis kecuali
dalam kasus-kasus in'ertilitas pria atau ejakulasi retrograde di mana
sperma dikeluarkan ke dalam kandung kemih bukannya uretra.
n. Lendir.*endir merupakan bahan protein yang dihasilkan oleh kelenjar dan
sel-sel epitel saluran urogenital. *endir muncul secara mikroskopis
sebagai struktur seperti benang dengan indeks bias rendah. Kadang
sulit membedakan antara gumpalan lendir dengan silinder hialin.
embedakan gumpalan lender dan silinder hialing dengan dengan
mengamati struktur yang tidak teratur dari benang lendir. enang
lendir dilaporkan dengan istilah jarang, beberapa, sedang, ataubanyak per *+. *endir lebih sering hadir dalam spesimen urin
perempuan. *ender tidak memiliki makna klinis ketika terdapat pada
urin perempuan maupun laki-laki.
%. Silinder!ilinder terbentuk di dalam lumen tubulus distal dan duktus
pengumpul, memberikan pandangan mikroskopis mengenai kondisi
di dalam ne'ron. emeriksaan sedimen untuk mendeteksi silinder
dilakukan dengan menggunakan perbesaran daya yang rendah.
Ketika coer glass digunakan, pemeriksaan dengan perbesaran
daya rendah harus dilakukan sepanjang tepi kaca penutup.
engamatan di bawah sinar tenang sangat penting, karena matriks
silinder memiliki indeks bias rendah. !ama dengan banyak
konstituen sedimen lainnya, matriks silinder akan larut dengan
cepat dalam urin encer dan urin alkali. !etelah terdeteksi, silinder
harus lebih diidenti8kasi menggunakan pembesaran daya tinggi.
!ilinder dilaporkan sebagai jumlah rata-rata per %$ lp's.
p. #ristal
%
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
18/22
Kristal berhubungan dengan metabolism makanan pasien dan
asupan cairan serta dampak dari perubahan yang terjadi salam urin
setelah sample urin diambil atau koleksi sampel. erubahan p5 dan
suhu lah yang dapat mengubah kelarutan garam dalam urin dan
menghasilkan pembentukan Kristal.enemuan Kristal tidak mempunyai arti klinik yang penting, tetapi
dalam jumlah yang berlebih dan adanya in'eksi memungkinkan
timbulnya penyakit seperti kencing batu. eberapa jenis Kristal akan
dijelaskan sebagai berikut%. Kalsium :ksalat, ditemukan dalam urin normal terutama setelah
mengkonsumsi asam askorbat dalam jumlah besar atau makanan
yang kaya akan asam oksalat seperti tomat atau asparagus.
erbentuk dihidrat, dan mirip seperti amplop
#. /sam urat, akan tampak berwarna kuning ke coklat, berbentuk
belah ketupat atau kadang berbentuk seperti jarum atau mawar.
Kristal asam urat larut dalam larutan alkali dan tidak larut dalam
asam.
1. /mor' urat, tampak sebagai butiran halus ketika diamati dengan
pembesaran %$6 atau 2$6. Kristal ini membentuk sedimen warna
merah muda dibagian bawah tabung centri'uge. /mor' urat larut
ketika ditambahkan larutan alkali ke dalam sedimen atau bila
urin dihangatkan setelah pendinginan
%&
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
19/22
2. ;riple 'os'at, terlihat berbetuk prisma empat persegi panjang
seperti tutup peti mati, dan tak berwarna. Kristal dapat
ditemukan dalam urin netral dan larut dalam asam asetat.
3. /mmonium biurate, memiliki bentuk duri apel, berwarna coklat
kekuningan. iasanya ditemukan dalam urin dengan p5 netral
dan larut dalam natrium hidroksida. Kristal ini jarang ditemukan
pada urin normal.
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
20/22
&. *eusin dan tyrosin, merupakan Kristal asam amino yang sering
muncul dengan penyebab penyakit hati. ;irosin tampak sebagai
jarum yang tersusun sebagai berkas atau mawar dan kuning.
!edangkan leusin muncul sebagai bola berminyak dengan
konsentris striations.
H. Kristal kolesterol, tampak transparan, tampak sebagai pelat tipis
empat persegi panjang dengan salah satu sudut memiliki takik.
%$. Datrium urat, tampak tidak berwarna, bentuk batang irregular
tumpul, berkumpul membentuk roset.
#$
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
21/22
BAB 3
PENUTUP
3.1. #esimpulan
emeriksaan mikroskopik urin merupakan pemeriksaan sedimen urinyang penting untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada ginjal,
saluran kemih, atau organ tubuh lain seperti hati yang dapat memberikan
sinyal terjadinya suatu penyakit. Untuk memperjelas struktur dari
sedimen maka dilakukan pewarnaan. ewarnaan tersebut yaitu pewarnan
!ternheimer-albin, ewarnaan ;oluidine lue, enambahan /sam /setat,
ewarnaan 5ansel, ewarnaan =ram, dan ewarnaan russian-lue.ada sedimen urin juga terdapat elemen-elemen baik normal
maupun abnormal seperti eritrosit, leukosit, sel epitel, ragi, parasit,
spermato7oa, mucus, silinder, Kristal, lendir, serta bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
• !trasinger, !usan. #$$&. Urynalisis and ody +luids. hiladelphia
4ais Company
#%
-
8/18/2019 pewarnaan sedimen
22/22
• =andasubrata. #$%%. enuntun *aboratorium Klinik. akarta 4ian
Aakyat• Aaharja, udi. #$%$. Urinalysis (!edimen). MonlineN
labpatologiklinik.blogspot.co.idL #$%$L%$Lurinalysys-sedimen.html0
mO%• Aiswanto. #$%$. Urinalisis # (/nalisis ikroskopik). MonlineN
labkesehatan.blogspot.co.idL#$%$L$#Lurinalisis-#-analisis-
mikroskopik.html0mO%
##