Pleno Skenario B Kelompok B8

32
Penggunaan Mikroskop dalam Pemeriksaan Kerokan Kulit Kelompok - B8 : Fransisca Magdalena (102011043) Jocelyn Judian (102011089) Dhita Aprilia (102011140) Cecillia Wirawanty (102011187) Christian Hasiolan (102011237) Agustria Anggraeny (102011284) Christopher Leo (102011333) Evi Nur Arifah (102011378) Sharania (102011438) Demar Berkam (102010400)

description

pleno 8

Transcript of Pleno Skenario B Kelompok B8

Page 1: Pleno Skenario B Kelompok B8

Penggunaan Mikroskop dalam Pemeriksaan Kerokan Kulit

Kelompok - B8 :Fransisca Magdalena (102011043)

Jocelyn Judian (102011089)Dhita Aprilia (102011140)

Cecillia Wirawanty (102011187)Christian Hasiolan (102011237)

Agustria Anggraeny (102011284)Christopher Leo (102011333)Evi Nur Arifah (102011378)

Sharania (102011438)Demar Berkam (102010400)

Page 2: Pleno Skenario B Kelompok B8

SKENARIO B

Page 3: Pleno Skenario B Kelompok B8

Tidak ada

Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui

Page 4: Pleno Skenario B Kelompok B8

Pengaruh Obat & Virus campak terhadap embrio ibu yang berjalan 3 minggu

Perumusan Masalah

Page 5: Pleno Skenario B Kelompok B8
Page 6: Pleno Skenario B Kelompok B8

Obat & Virus campak mempengaruhi perkembangan janin.

Hipotesis

Page 7: Pleno Skenario B Kelompok B8

Pengaruh Obat & Virus campak terhadap janin dikarenakan siklus haid, fertilisasi, cleavage, organogenesis, teratogen, window of suscebility, cacat bawaan

Sasaran Pembelajaran

Page 8: Pleno Skenario B Kelompok B8

a. Fase menstruasi Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma. b. Fase pra-ovulasi Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. c. Fase ovulasi Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. d. Fase pasca ovulasi Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.

Siklus Menstruasi

Page 9: Pleno Skenario B Kelompok B8

SIKLUS MENSTRUASI

Page 10: Pleno Skenario B Kelompok B8

Spermatozoa mencapai dan memenetrasi oosit sekunder untuk menyelesaikan meiosis II.

Spermatozoa mencari jalan sendiri menuju tuba falopii.

Spermatozoa membawa enzim untuk mengakses oosit.

Terjadi kapasitasi

Fertilisasi

Page 11: Pleno Skenario B Kelompok B8

Sel sperma bermigrasi melalui lapisan sel folikel dan mencapai zona pelusida.

Zona pelusida mengandung 3 glokoprotein berbeda, salah satunya ZP3, berfungsi sebagai reseptor sperma (komplementer dengan enzim pada akrosom sperma).

Pengikatan ~> Induksi akrosom ~> Reaksi akrosomal

Page 12: Pleno Skenario B Kelompok B8

Reaksi akrosomal: Membebaskan isinya (eksositosis) Enzim pencerna protein dan hidrolase ~>

sperma bisa menembus zona pelusida dan mencapai membran plasma sel telur.

Protein ~> membran sperma berikatan dan menyatu dengan membran sel telur

Page 13: Pleno Skenario B Kelompok B8

Depolarisasi membran sel telur ~> pemblokiran cepat terhadap polispermia.

Reaksi kortikal ~> granula dalam korteks sel telur ~> membebaskan isinya (eksositosis) ~> perubahan zona pelusida ~> pemblokiran lambat polispermia.

Mikrovili ~> mengambil keseluruhan sperma ~> Badan basal flagela sperma membentuk 2 sentrosom ~> gelendong mitosis (pembelahan sel).

Page 14: Pleno Skenario B Kelompok B8
Page 15: Pleno Skenario B Kelompok B8

Zigot merupakan hasil dari penyatuan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid).

Pembelahan berlangsung secara mitosis berkali-kali

PEMBELAHAN ( CLEAVAGE )

Page 16: Pleno Skenario B Kelompok B8

Pembelahan diawali dengan pembelahan inti, kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma menjadi banyak sel yang lebih kecil, zigot membelah secara mitosis menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya. Pada saat dimana sel tersebut mencapai 32 sel dan membentuk bola padat, inilah yang disebut blastula.

Page 17: Pleno Skenario B Kelompok B8
Page 18: Pleno Skenario B Kelompok B8

Kira-kira 1 hari setelah fertilisasi, zigot membelah cepat (cleavage).

Hasil cleavage: blastomer. Membentuk struktur seperti bola > 16 sel

(morula, mirip mulberry). Terbentuk lubang dan terisi cairan

(blastokista). Kumpulan sel dalam bola (inner cell mass)

akan membentuk embrioblas, sedangkan outer cell mass akan menjadi trofoblas.

ZIGOT - MORULA

Page 19: Pleno Skenario B Kelompok B8

Blastokista menempel di endometrium (implantasi) pada 1 minggu kehamilan.

Trofoblast hormon (hCG), yaitu hormon yang memperkuat implantasi.

hCG deteksi pada urin atau darah indikasikan kehamilan.

hCG mulai meningkat 4 minggu,memuncak pada 6 minggu, turun setelah 8 minggu.

BLASTOSIT/ BLASTULA

Page 20: Pleno Skenario B Kelompok B8

Cakram mudigah bentuk bundar, jadi memanjang. Perluasan terutama daerah kepala.

Terjadi invaginasi sel permukaan di garis primitif ke depan dan lateral hingga minggu ke-4. Garis primitif mulai hilang.

Diferensiasi lapisan germinal pada minggu ke-3 sampai ke-4.

Pertumbuhan cakram mudigah

Page 21: Pleno Skenario B Kelompok B8

Blastokista sebagian terbenam dalam stroma endometrium.

Trofoblas sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas Mitosis terjadi di sitotrofoblas. Embrioblas lapisan hipoblas dan epiblas. Muncul rongga kecil dalam epiblas rongga

amnion. Sel-sel dekat epiblas amnioblas

Cakram Mudigah

Page 22: Pleno Skenario B Kelompok B8

Minggu ke-2 terbentuk amniotic cavity di antara inner cell mass dan lapisan terluar dari endometrium.

Inner cell mass terdiri 2 lapisan: ektoderm & endoderm. Ektoderm terletak dekat amniotic cavity, sedangkan endoderm dekat blastocyst cavity. Dilanjutkan pembentukan (mesoderm) Gastrula (3 primary germ layers) embrio

GASTRULA - EMBRIO

Page 23: Pleno Skenario B Kelompok B8

Gastrulasi: dimulai pembentukan primitive streak (garis primitif) pada epiblas.

Muncul lapisan baru di antara epiblas dan hipoblas. Invaginasi mesoderm dan endoderm. Sel-sel yang tetap di epiblas membentuk ektoderm.

Cakram mudigah trilaminer (minggu ketiga)

Page 24: Pleno Skenario B Kelompok B8

LAPISAN GERMINAL

Page 25: Pleno Skenario B Kelompok B8

Sebagian sel embrio membentuk struktur lengkung faring muka, mulut, rongga hidung, laring, faring.

Terbentuk struktur anggota badan (jari tangan dan kaki), tali pusat, sistem sirkulasi, bagian-bagian pada kepala

Cakram Mudigah Minggu ke-4 sampai ke-6

Page 26: Pleno Skenario B Kelompok B8

Proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia).

Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.

ORGANOGENESIS

Page 27: Pleno Skenario B Kelompok B8

PEMBENTUKAN ALAT TUBUH BERASAL DARI DAUN KECAMBAH

EKTODERM, MESODERM DAN ENTODERM

EKTODERM EKTODERM

MESODERM ALAT TUBUH MESODERM ENTODERM

ENTODERM

Page 28: Pleno Skenario B Kelompok B8

5 Prinsip teratogen: Kerentanan berdasarkan genom ibu Windows of susceptibility Manifestasi gangguan perkembangan

bergantung pada dosis lama pajanan ke teratogen.

Teratogen bekerja melalui jalur spesifik Manifestasi kelainan perkembangan adalah

kematian, malformasi, retardasi pertumbuhan, dan gangguan fungsional.

Teratogen

Page 29: Pleno Skenario B Kelompok B8

TeratogenTeratogen Efek teratogen

Radiasi Mikrosefal

Obat

Thalidornide Amelia/phocomelia (tdk ada/ tdk

kesempurnaan anggota tubuh), abnormali

jantung, ginjal, gastrointestinal.

Antagonis folic acid, misalnya 4 amino PGA Anensefal, hidrosefal, celah palatum/sumbing,

defek tengkorak kepala

Antikonvulsan Celah palatum/sumbing, defek jantung, defek

ringan kerangka tubuh,

Warfarin abnormalitas hidung/wajah.

Alcohol Mikrosefal, wajah abnormal

Infeksi

Rubella Katarak, mikrophtalmia, mikrosefal, defek

jantung

Sitomegalovirus Mikrosefal

Herpes Simpleks Mikrosefal, mikrophtalmia

toksoplasmosis Mikrosefal

Page 30: Pleno Skenario B Kelompok B8

Window of Suscebility

Page 31: Pleno Skenario B Kelompok B8

KESIMPULAN

Page 32: Pleno Skenario B Kelompok B8