pleno2

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB II PEMBAHASAN 2.1. Skenario A young couple found dead in a luxury car with the engine running. Several tiny white and yellow pills were found inside the car. 2.2. Terminologi 1. Toksikologi : ilmu yang mempelajari sumber, sifat serta khasiat racun, gejala-gejala dan pengobatan pada kercunan, serta kelainan yang didapatkan pada korban yang meninggal. 2. Toksikologi forensik : 3. Racun : zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang dalam dosis toksik akan menyebaban gangguan kesehatan atau mengakibatkan kematian. 2.3. Permasalahan 1. Apa saja jenis pemeriksaan forensik yang dilakukan pada pasien di skenario? 2. Apa saja jenis-jenis racun? 3. Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi keracunan? Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya keracunan: a. Cara masuk Keracunan paling cepat terjadi jika masuknya racun secara inhalasi. Cara masuk lain, berturut-turut adalah intravena, intramuskuler, intraperitoneal, subkutan, peroral, dan paling lambat adalah bila melalui kulit yang sehat. b. Umur Kecuali untu beberpa jenis racun tertentu, orang tua dan anak-anak lebih sensiti misalnya pada

description

maklah

Transcript of pleno2

Page 1: pleno2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SkenarioA young couple found dead in a luxury car with the engine running. Several tiny white and yellow pills were found inside the car.

2.2. Terminologi1. Toksikologi : ilmu yang mempelajari sumber, sifat serta khasiat racun, gejala-

gejala dan pengobatan pada kercunan, serta kelainan yang didapatkan pada korban yang meninggal.

2. Toksikologi forensik : 3. Racun : zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang dalam

dosis toksik akan menyebaban gangguan kesehatan atau mengakibatkan kematian.2.3. Permasalahan

1. Apa saja jenis pemeriksaan forensik yang dilakukan pada pasien di skenario?2. Apa saja jenis-jenis racun?3. Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi keracunan?

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya keracunan:a. Cara masuk

Keracunan paling cepat terjadi jika masuknya racun secara inhalasi. Cara masuk lain, berturut-turut adalah intravena, intramuskuler, intraperitoneal, subkutan, peroral, dan paling lambat adalah bila melalui kulit yang sehat.

b. UmurKecuali untu beberpa jenis racun tertentu, orang tua dan anak-anak lebih sensiti misalnya pada barbiturat. Bayi prematur lebih rentan terhadap obat karena ekskresi melalui ginjal belum sempurna dan aktifitas mikrosom dalam hati belum cukup.

c. Kondisi tubuhPenderita penyakit ginjal umumya lebih mudah mengalami keracunan. Pada penderita demam dan penyakit lambung, absorbsi dapat terjadi dengan lambat. Bentuk fisik dan kondisi fisik, misalnya lambung berisi atau kosong.

d. KebiasaanKebiasaan sangat berpengaruh ada racun golongan alkohol dan morfin sebab dapat terjadi toleransi, tetapi toleransi tidak dapat menetap, jika pada suatu ketika dihentikan, maka toleransi akan menurun lagi.

e. Idiosinkrasi dan alergi pada vitamin E, penisilin, streptomisin, dan prokain.Pengaruh langsung racun tergantung pada takaran. Makin tinggi takaran akan semakin cepat (kuat) keracunan. Konsentrasi berpengaruh pada racun yang bekerja secara lokal, misalnya asam sulfat. Struktur kimia misalnya calomel

Page 2: pleno2

(Hg2Cl2) jarang menimbulkan keracunan sedangkan Hg sendiri dapat menyebabkan kematian. Morfin dan nalorfin yang mempunyai struktur kimia hampir sama merupakan antagonis. Dapat pula terjadi sinergisme yang seperti adisi tetapi lebih kuat. Adisi dan sinergisme sanga tpenting dalam masalah medikolegal.

f. Waktu pemberian4. Bagaimana prinsip pengobatan pada pasien keracunan?5.

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1.

BAB IV

PENUTUP

4.1.