POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

47
POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L.) DALAM MENINGKATKAN MUTU FISH NUGGET DARI IKAN TUNA SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SEHAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada Jurusan Biologi Oleh: FIRDA AMALIA NIM. 150302188 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON 2020

Transcript of POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

Page 1: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L.) DALAM

MENINGKATKAN MUTU FISH NUGGET DARI IKAN

TUNA SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SEHAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S. Pd) pada Jurusan Biologi

Oleh:

FIRDA AMALIA

NIM. 150302188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON

2020

Page 2: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …
Page 3: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …
Page 4: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Usaha Dan Kerja Keras Kunci Sukses Masa Depan”

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan

Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Mujaadilah:11)

PERSEMBAHAN

Segala tulus dan rendah hati ku persembahkan kepada Ayahanda tercinta

Abdullah Jamco dan Ibunda tersayang Hafsa Wati Raharusun yang telah merawat,

mendidik, berjuang, berdo‟a dan kasih sayang yang diberikan tak perna putus

kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Adik-adikku tersayang Fitria, Siti Faira, Izza Tun‟Nafsiah, dan Sintia yang selalu

memberikan dukungan dan kasih sayang kepadaku serta keluarga yang selalu

mendoakan, memberikan dukungan, materi dan motivasi kepada penulis selama

ini.

Terimalah skripsi ini sebagai tanda bukti PERJUANGANKU dalam

menyelesaikan studi.

Page 5: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulis dengan segala kemampuan yang ada berusaha menampilkan

skripsi ini sebaik mungkin, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penulisan ini masih jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Untuk itu penulis

sangat mengharapkan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa selama perkuliahan sampai tersusunnya skripsi

ini banyak hambatan yang penulis temui, namun dengan kesabaran serta motivasi

dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa syukur dan

terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahada tercinta Abdullah Jamco dan Ibunda tersayang Hafsa Wati

Raharusun telah mengorbankan segalanya demi terselesaikan studi penulis.

2. Kepada keluargaku tercinta Om Ali Mahfuz Raharusun, Om Bahrawi

Raharusun, Om Zawawi Hanubun, Bibi Megawati Raharusun, Bibi Nona Far-

Far dan Bibi Lili Nuhuyanan. Terima kasih atas motivasi, kasih sayang dan

materi yang selalu diberikan kepada penulis.

3. Dr. H. Hasbollah Toisuta, M. Ag, selaku Rektor IAIN Ambon, Dr. H. Mohdar

Yanlua, MH selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan

Lembaga, Dr. Ismail DP, M. Pd selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan serta, Dr. Abdullah Latuapo, M. Pd.I

selaku wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

4. Dr. Samad Umarella, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Dr. Patma Sopamena, M. Pd selaku Wakil Dekan I, Ummu

Page 6: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

vi

Sa‟idah, M. Pd.I selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Ridwan Latuapo, M. Pd.I

selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon.

5. Janaba Renngiwur, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi dan

Surati, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Biologi.

6. Dr. Muhammad Rijal, M.Pd dan Heni Mutmainnah, M.Biotech, masing-

masing selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Surati, M. Pd selaku penguji I dan Abajaidun Mahulauw, M. Biotech selaku

penguji II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengoreksi dan

memberikan masukan yang sifatnya konstruktif kepada penulis.

8. Rivalna Rivai, M. Hum, selaku Kepala Perpustakan IAIN Ambon beserta

stafnya yang telah menyediakan berbagai fasilitas literatur yang dibutuhkan.

9. Wa Atima, M. Pd, selaku Kepala Laboratorium IAIN Ambon beserta stafnya

yang telah menyediakan berbagai fasilitas praktikum yang dibutuhkan dalam

proses perkuliahan.

10. Staf Laboratorium Kimia Dasar Universitas Pattimura Ambon Pak Anes yang

telah memberikan fasilitas, bimbingan, serta membantu dalam proses

penelitian.

11. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FITK IAIN Ambon yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan pengajaran selama proses perkuliahan.

12. Seluruh staf pegawai administrasi yang telah memberikan pelayanan selama

proses perkuliahan.

13. Terima kasih kepada Jafar Samaneri, S. Pd, Rahma Wahyuni, S. Pd, Hastuti

Karim, S. Pd, Rahmatika Maswatu, Hairia Alkatiri, Siti Nurhaida Nuhuyanan,

Maida Raharusun, Mayang Reubun dan Hasniar Nuhuyanan yang telah

membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

14. Terima kasih untuk teman-teman seperjuang dan adik-adik kos-kosan Ambon

Cipta Lestari Stain, Silan Paukuma, Isti Andryani Watgil, Bidasari Fidmatan,

Samira Kabalmay, Acia Banyal, Kakak Ona Ode dan Mas Wahyu yang sudah

memberikan semangat untuk penulis.

Page 7: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

vii

15. Rekan-rekan seperjuangan khususnya teman-teman Pendidikan Biologi (F)

angkatan 2015 Diana Din Matdoan, Melani Kalsum Makassar, S. Pd, Jana

Darma Patta, S. Pd, Suci Waroma Refra, Rina Jainahu, Ana Rahmania

Umasugi, Rizki Fajar, S. Pd, Hasim Payapo, Delima Rahanar, Sara Taneu,

Aprianti Lessy, S. Pd, Emi Lacuba, S. Pd, Serli Yanti Binti Madu, S. Pd, Nur

Saja Rumaru, S. Pd, Sariyanti Bandu, S. Pd, Hartina Banda, Hanipa Talaohu,

Aditia Kalende, Nur Ending Saimima, Dewi Papalia, Nini Rahaleb, Jumiani

Abdul majid, S. Pd, Rukia Rumakabis, dan La Rais Kalidupa, yang tak dapat

disebutkan satu persatu namanya yang telah memberikan semangat sehingga

penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah Swt

selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan meridhoi

amal perbuatan kita. Amin.

Ambon, Juni 2020

Penulis

Page 8: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

viii

ABSTRAK

FIRDA AMALIA, NIM. 150302188. Judul “Potensi Pemanfaatan Daun Kelor

(Moringa oliefera L.). Dalam Meningkatkan Mutu Fish Nugget dari Ikan Tuna

Sebagai Alternatif Pangan Sehat”. Oleh Dr. Muhammad Rijal, M. Pd sebagai

pembimbing I dan Heni Mutmainnah, M. Biotech, sebagai pembimbing II.

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Ambon, 2020.

Tanaman kelor (Moringa oliefera L) adalah salah satu tanaman yang

paling luar biasa yang perna ditemukan, dimana kelor secara ilmiah merupakan

sumber gizi. Daun kelor sangat banyak kandungannya dan kaya akan nutrisi,

diantaranya kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Daun

kelor hanya dijadikan sebagai menu sayuran sehingga budidaya dan pemanfaatan

secara intensif tidak banyak dilakukan oleh masyarakat. Dengan demikian peneliti

tertarik untuk membuat nugget dengan penambah tepung daun kelor sebagai

pangan sehat. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar protein fish

nugget ikan tuna setelah penambahan tepung daun kelor terhadap pembuatan fish

nugget ikan tuna

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan

eksperimen laboratorium yang bertujuan untuk memperoleh data tentang

pengaruh penambahan tepung daun kelor terhadap peningkatan kadar protein fish

nugget ikan tuna, perlakuan penambahan tepung daun kelor ada fish nugget ikan

tuna yang memiliki kadar protein tertinggi, dan kualitas organoleptik fish nugget

ikan tuna yang ditambahkan tepung daun kelor. Penelitian ini dilaksanakan di

Laboratorium MIPA IAIN Ambon dan Laboratorium Kimia Dasar Universitas

Pattimura Ambon. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk

fish nugget dengan penambahan tepung daun kelor.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar protein tertinggi terdapat pada

perlakuan P1 fish nugget dengan penambahan 20% tepung daun kelor dalam 100g

ikan tuna sedangkan yang terendah pada perlakuan P3 fish nugget ikan tuna

dengan penambahan 40% tepung daun kelor dalam 100g ikan tuna. Berdasarkan

uji organoleptik didapatkan hasil bahwa perlakuan P2 fish nugget ikan tuna

dengan penambahan 30% tepung daun kelor dalam 100g ikan tuna, lebih banyak

disukai daripada perlakuan P1 dan P3.

Kata Kunci: tepung daun kelor,fish nugget ikan tuna, protein

Page 9: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

E. Defenisi Operasional ....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan Tuna ........................................................................................ 7

B. Taksonomi dan Karakteritik Tanaman Kelor .................................. 15

C. Nugget ............................................................................................. 24

D. Penilaian Uji Organoleptik .............................................................. 28

E. Kerangka Penelitian ........................................................................ 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian ............................................................................... 36

B. Waktu Penelitian ............................................................................. 36

C. Kriteria Panelis ................................................................................ 36

D. Rancangan Percobaan .................................................................. 37

E. Alat dan Bahan ................................................................................ 38

F. Prosedur Penelitian.......................................................................... 38

Page 10: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

x

G. Teknik Analisis Data ............................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 44

B. Pembahasan ..................................................................................... 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 55

B. Saran ................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... .... 60

Page 11: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan nutrisi bunga, buah, dan biji kelor per 100g bahan ...... 23

Tabel 2.2. Kandungan nutrisi daun kelor segar dan kering (per 100g) ............. 23

Tabel 2.3. Persyaratan mutu nugget .................................................................. 26

Table 3.1. Aspek perlakuan analisis protein…………………………………. ..37

Tabel 3.2. Aspek penilaian organoleptik........................................................... 37

Tabel 3.3. Alat yang digunakan pada penelitian .............................................. 38

Tabel 3.4. Bahan yang digunakan untuk pembuatan nugget ............................ 38

Tabel 4.1. Kadar protein fish nugget ikan tuna ................................................. 44

Tabel 4.2. Hasil uji organoleptik fish nugget ikan tuna .................................... 45

Page 12: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ikan tuna mata besar … .................................................................. 8

Gambar 2.2. Ikan tuna albakor ............................................................................ 9

Gambar 2.3. Ikan tuna sirip biru ......................................................................... 11

Gambar 2.4. Ikan tuna sirip kuning ..................................................................... 12

Gambar 2.5. Ikan tuna gigi anjing ....................................................................... 13

Gambar 2.6. Daun Kelor ..................................................................................... 15

Gambar 2.7. Perbandingan nutrisi daun kelor segar, serbuk dan nutrisi lainnya 24

Gambar 2.8. Kerangka pikir ................................................................................ 35

Gambar 4.1. Hasil uji organoleptik dari aspek warna ......................................... 45

Gambar 4.2. Hasil uji organoleptik dari aspek aroma ......................................... 46

Gambar 4.3. Hasil uji organoleptik dari aspek tekstur ........................................ 47

Gambar 4.4. Hasil uji organoleptik dari aspek rasa ............................................ 47

Page 13: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir penilaian organoleptik ...................................................... 60

Lampiran 2 Penilaian organoleptik (warna) ....................................................... 61

Lampiran 3 Penilaian organoleptik (aroma) ...................................................... 62

Lampiran 4 Penilaian organoleptik (tekstur) ...................................................... 63

Lampiran 5 Penilaian organoleptik (rasa) .......................................................... 64

Lampiran 6 Hasil uji statistik analisis warna ...................................................... 65

Lampiran 7 Hasil uji statistik analisis aroma ...................................................... 67

Lampiran 8 Hasil uji statistik analisis tekstur ..................................................... 69

Lampiran 9 Hasil uji statistik analisis rasa .......................................................... 70

Lampiran 10 dokumentasi penelitian .................................................................. 71

Page 14: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai salah satu provinsi Maluku memiliki luas wilayah 581.376 km²

dengan luas lautan sebesar 527.191 km² dan daratan 54.185 km². Dengan kata

lain, 90% wilayah provinsi Maluku adalah lautan, yang didalamnya terdapat

potensi sumber daya perikanan sebesar 1.640.160 ton/tahun1. Berdasarkan potensi

tersebut, upaya yang dilakukan agar produksi usaha perikanan meningkat dan

mempunyai daya guna yaitu melalui usaha pengolahan ikan menjadi produk

perikanan ekonomis, salah satunya adalah pengolahan fish nugget.

Pengolahan fish nugget bertujuan untuk mengolah ikan tanpa mengurangi

dan dapat memaksimalkan nilai protein ikan. Ikan merupakan salah satu sumber

protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan

harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab

itu pengolahan ikan perlu diketahui oleh masyarakat. Untuk mendapatakan hasil

olahan yang bermutu tinggi diperlukan perlakuan yang baik selama proses

pengolahan, seperti: menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan,

menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih.

1Hiariey, L.S, dan Romeon, N.S. Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Pengolahan Ikan Asap

Di Desa Hative Kecil, Kota Ambon. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, volume 16, Mei

2015, hlm. 26-27

Page 15: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

2

Garam yang bersih biasa juga digunakan pada daging sebagai penegas cita

rasa2. Pemanfataan ikan sebagai bahan baku nugget sangat penting, terutama

untuk membantu meningkatkan nilai ekonomis produk perikanan sebagai sumber

daya laut yang cukup potensial di Maluku. Namun nugget dengan bahan baku

ikan masih belum banyak dijumpai di pasaran. Hal ini terbukti bahwa fish nugget

belum diproduksi secara komersial dan sangat jarang ditemui di pasaran, termasuk

di kota Ambon. Selain itu keberadaan fish nugget juga diharapkan mampu

memenuhi permintaan pasar khususnya masyarakat yang mengkonsumsi makanan

cepat saji, dan menjadi alternatif makanan pilihan berprotein tinggi di samping

produk-produk olahan nugget yang telah beredar di pasaran.

Nugget yang telah beredar di pasaran merupakan salah satu produk olahan

makanan setengah jadi yang terbuat dari daging giling dengan campuran bumbu

dan merupakan produk emulsi3. Pada umumnya nugget yang berasal dari produk

hewani memiliki rasa yang enak namun mengandung kadar lemak yang tinggi

(18,82g/100g) dan kandungan serat yang rendah (0,9g/100g). Namun hingga saat

ini nugget yang dijual komersil di pasaran cukup digemari oleh masyarakat

Indonesia khususnya kelas menengah dan kelas bawah. Hal ini disebabkan oleh

rasa dan aromanya yang khas.

Disamping aromanya yang khas, praktis dan siap saji ketersediaan nugget

di minimarket atau supermarket selalu kontinyu dan menjadi favorit bagi anak-

anak dan remaja. Namun daging ayam broiler sebagai bahan utama nugget

2Barbut, 2002.

3Surawan F E D. Penggunaan Tepung Terigu, Tepung Beras, Tepung Tapioka Dan

Tepung Maizena Terhadap Tekstur Dan Sifat Sensoris Fish Nugget Ikan Tuna. Jurnal Sains

Peternakan Indonesia 2007, hlm 2.

Page 16: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

3

komersil di pasaran memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi. Konsumsi

lemak berlebih dapat membahayakan konsumen karena lemak pada nugget ayam

dapat tertimbun dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan berbagai macam

penyakit seperti stroke, jantung, koroner, obesitas dan lain sebagainya. Lemak

yang terserap tubuh dapat dibatasi dengan penambahan serat. Oleh karena itu

lemak pada produk nugget harus diimbangi dengan adanya kandungan serat kasar

pada sayuran dengan cara penambahan sehingga produk ini dapat dijadikan

sumber pangan kesehatan dan subtitusi bahan utama nugget menggunakan ikan

tuna.

Inovasi nugget ikan tuna dengan penambahan tepung daun kelor memiliki

kelebihan yaitu: kadar lemak yang rendah, kadar protein yang tinggi serta kadar

serat amino esensial seperti valin, leusin, isoleusin, triptofan, treonin dan

fenilalanin. Menurut Toripah et al., bahwa daun kelor merupakan sumber antioksi

dan kategori sedang dengan nilai IC50 (kemampuan untuk menangkal radikal

bebas 50%) sebesar 111,7 ppm4. Hasil penelitian Nugroho juga menyebutkan

bahwa daun kelor dengan pelarut air mampu menghambat pertumbuhan E.coli

dengan konsentrasi 50%5. Sementara itu Wahyuni et al., melaporkan bahwa daun

kelor bisa digunakan untuk mengobati penyakit Hepatitis B6. Hal ini

4Toripah, S.S, Jemmy A, dan Frenky W. Aktivitas Antioksida dan Kandungan Fenolik

Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L). Jurnal PHARMACON, volume 3 No 4, 2014, hlm 37-43 5Nugroho, A. Bioaktifitas Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L) Terhadap Eschericia

coli Penyebab Kolibasilosis Pada Babi. Thesis. Denpasar :Universitas Udayana. 2013 6Wahyuni, S. dkk. Uji Manfaat Daun Kelor (Moringa oleifera L) Untuk Mengobati

Hepatitis B. Jurnal KesMaDasKa volume 4 No 2, 2013, hlm 100-103.

Page 17: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

4

memperlihatkan bahwa daun kelor sangat berpotensi sebagai sumber gizi dan

pengobatan yang sangat baik untuk tubuh kita7.

Melihat manfaat besar ikan tuna sebagai bahan baku utama pembuatan

nugget dan penambahan tepung daun kelor (Moringa oliefera L.) untuk

meningkatkan mutu nugget, maka penulis mengambil judul “Potensi Pemanfaatan

Daun Kelor Moringa oliefera L. Dalam Meningkatkan Mutu Fish Nugget dari

Ikan Tuna Sebagai Alternatif Pangan Sehat.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dirumuskan

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh penambahan tepung daun kelor terhadap peningkatan

kadar protein fish nugget ikan tuna ?

2. Manakah diantara perlakuan penambahan tepung daun kelor pada fish nugget

ikan tuna yang memiliki kadar protein tertinggi ?

3. Bagaimana kualitas organoleptik fish nugget ikan tuna dengan penambahan

tepung daun kelor ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor terhadap

peningkatan kadar protein fish nugget ikan tuna.

7Syarifah Aminah et. al.: Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor

(Moringa oleifera L)

Page 18: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

5

2. Untuk mengetahui perlakuan penambahan tepung daun kelor pada fish nugget

ikan tuna yang memiliki kadar protein tertinggi.

3. Untuk mengetahui kualitas organoleptik fish nugget ikan tuna dengan

penambahan tepung daun kelor.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat terutama yang sering

mengkonsumsi nugget tentang kegunaan tanaman kelor yang bisa

dimanfaatkan untuk meningkatkan kadar protein pada fish nugget.

2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang kualitas nugget dengan

penambahan tepung daun kelor.

3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang cara pengolahan fish

nugget dengan penambahan tepung daun kelor.

4. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah untuk menggalakkan usaha

dibidang kuliner yaitu fish nugget dengan tambahan bahan sayuran seperti

daun kelor.

5. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah untuk memberikan bantuan dana

dalam pembuatan fish nugget dengan campuran daun kelor sebagai salah satu

prospek ekonomi dan produk makanan sehat di Maluku.

6. Sebagai bahan informasi untuk pengembangan ilmu mata kuliah biokimia,

biologi terapan dan lain-lain. Serta dapat digunakan sebagai rujukan untuk

melaksanakan penelitian lanjutan mengenai fish nugget.

Page 19: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

6

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran dari variabel yang dikaji dalam

penelitian ini, maka dilakukan pendefinisian sebagai berikut:

1. Tepung daun kelor adalah tepung dari daun kelor yang sudah siap pakai.

Bentuknya berasal dari daun kelor segar yang dikeringan menggunakan cahaya

matahari. Setelah itu daun kelor diproses menjadi bubuk8.

2. Fish nugget adalah salah satu produk olahan makanan setengah jadi yang

terbuat dari daging giling dengan campuran bumbu dan merupakan produk

emulsi9.

3. Kualitas fisik adalah kumpulan sifat atau ciri yaitu membedakan suatu produk

dengan produk lain dari segi warna, aroma, tekstur, dan rasa. Dengan kata lain

sifat fisik berhubungan dengan karakteristik bahan dan komponennya.

4. Protein berasal dari bahasa yunani proteios, yang berarti „‟peringkat satu‟‟ atau

„‟yang utama‟‟ protein adalah senyawa yang terpenting penyusun sel hidup.

Senyawa ini terdapat dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun

hewan.

8Ginanjarhrbal “38 Manfaat Ekstrak Daun Kelor bagi Kesehatan” diakses dari

https://ginanjarherbal.com/manfaat-ekstrak-daun-kelor-bagi-kesehatan/, pada tanggal 9 Januari

2019 pukul 16.00 wit 9Surawan F E D. Penggunaan Tepung Terigu, Tepung Beras, Tepung Tapioka Dan

Tepung Maizena Terhadap Tekstur Dan Sifat Sensoris Fish Nugget Ikan Tuna. Jurnal Sains

Peternakan Indonesia 2007, hlm 2

Page 20: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan

eksperimen laboratorium yang bertujuan untuk menganalisis kadar protein fish

nugget berbahan dasar ikan tuna dengan penambahan tepung daun kelor.

B. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di dua tempat yang berbeda berdasarkan tanggal

dapat dilihat sebagai berikut:

1. Proses pembuatan fish nugget ikan tuna dengan penambahan tepung daun

kelor dilakukan dilaboratorium MIPA Institut Agama Islam Negeri Ambon

pada tanggal 10 September 2019.

2. Proses analisis protein pada fish nugget ikan tuna dengan penambahan tepung

daun kelor. Dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Pattimura Ambon

pada tanggal 23 September 2019.

C. Kriteria Panelis

Dalam penelitian ini panelis harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Mempunyai pengetahuan tentang uji organoleptik

2. Sehat secara fisik, psikologis, dan tidak mempunyai gangguan indera

pengecap dan penglihatan.

Page 21: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

37

3. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi dan mahasiswa jurusan lainnya di

lingkup kampus IAIN Ambon.

Dengan demikian, maka yang menjadi panelis dalam penelitian berjumlah

30 orang mahasiswa.

D. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian

menggunakan aspek penilaian organoleptik. Percobaan terdiri dari 3 perlakuan

dengan persentase penggunaan tepung daun kelor P1:20%, P2:30% dan P3: 40.

Tabel 3.1. Aspek Perlakuan Analisis Kadar Protein fish nugget Tuna dengan Penambahan Daun

Kelor

Perlakuan Ulangan

P1

U1 20gr

U2 20gr

U3 20gr

P2

U1 30gr

U2 30gr

U3 30gr

P3

U1 40gr

U2 40gr

U3 40gr

Keterangan:

P1: tepung daun kelor 20%

ikan tuna 80%

P2: tepung daun kelor 30%

ikan tuna 70%

P3: tepung daun kelor 40%

ikan tuna 60%

Tabel 3.2. Aspek Penilaian Organoleptik

Perlakuan Ulangan

Warna Aroma Tekstur Rasa

P1 P1W P1A P1T P1R

P2 P2W P2A P2T P2R

P3 P3W P3A P3T P3R

Keterangan:

P1: tepung daun kelor 20%

P2: tepung daun kelor 30%

P3: tepung daun kelor 40%

Page 22: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

38

E. Alat dan Bahan

Table 3.2 Alat yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut :

No Nama Alat Fungsi

1. Neraca digital Menimbang bahan

2. Kompor gas Memasak media

3. Blender Menghaluskan media

4. Freezer Pendingin media

5. Loyang Tempat mengukus media

6. Pisau Memotong media

7. Dandang Sebagai penanak

8. Sendok Penganduk media

9. Mangkok Tempat menaruh media

10. Wajan Tempat menggoreng media

11. Alat tulis Untuk menulis data yang diperlukan

12. Ayakan Untuk mengayak media

13. 1 set alat destilasi nitrogen Mengukuran kadar protein sampel

14. Buret dan statif Untuk mengukur volume larutan

15. Labu destruksi Tempat mencampuran zat cair

16. Alat gelas lainnya Untuk mengisi media

Tabel 3.3 Bahan Yang Digunakan untuk pembuatan nugget

No Nama bahan Fungsi

1. Tepung daun kelor Sebagai bahan pengisi

2. Telur ayam Sebagai bahan pengikat

3. Tepung tapioca

Telur ayam

Tepung panir

Sebagai bahan pelapis

4. Bawang putih

Bawang merah

Merica

Garam

Gula

Minyak goreng

Peyedap

Bumbu-bumbu

5. Ikan tuna Sebagai bahan pembuatan nugget

6. Daun kelor Sebagain bahan pembuatan tepung

7. Asam Sulfat Pekat (H₂S0₄

) 95-97%

Natrium Sufat

Natrium Hidroksida 45%

Asam Boric 5%

Asam Klorda 0,1 N

Mercury Oxida

Sebagai bahan analisis kadar protein

G. Prosedur Penelitian

Di dalam pelaksanaan penelitian pengolahan terdiri dari beberapa tahapan,

yaitu:

Page 23: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

39

1. Pembuatan nugget ikan dengan tambahan tepung daun kelor

a. Pemilihan bahan (sortasi) untuk fish nugget ikan tuna dan pembuatan tepung

daun kelor.

Pilih ikan yang masih terlihat segar dengan mata jernih terang dan bulat

tanpa terdapat bekas darah, pilih ikan yang insangnya masih merah, kulit

mengkilat, tidak terdapat bercak-bercak merah pada perut, bila dipegang terasa

kenyal dan baunya tidak terlalu amis. Bau ikan yang amis menandakan bahwa

ikan sudah tidak segar lagi. Daun kelor yang dipilih adalah daun yang utuh, segar,

tegar, bentuknya bagus, tidak terdapat cacat, luka atau patah. Pilih daun yang

berwarna hijau muda, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2

cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan

pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus. Jangan pilih

daun berwarna hijau tua, karena bagian yang hijau tua terasa pahit. Setelah

pemilihan daun kelor, daun kelor dilepaskan dari tangkainya dan dijemur dibawah

terik matahari hingga daun kelor kering dan daun kelor tersebut dihancurkan

menggunakan blender. Setelah proses penghancuran, kemudian tepung daun kelor

diayak agar diperoleh tepung daun kelor yang akan digunakan untuk penambahan

dengan variasi konsentrasi P1:20%, P2:30% dan P3: 40%

b. Penggilingan

Daging ikan tuna yang diambil adalah bagian dalam daging ikan tuna saja

dan kulitnya dibuang. Setelah itu ikan tuna di cuci dengan air bersih kemudian

dipotong kecil-kecil (dicincang), selanjutnya daging ikan tuna di timbang dengan

Page 24: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

40

konsentari P1:80%, P2:70%, dan P3:60%. Daging ikan tuna dihaluskan

menggunakan blender.

c. Pengadonan

Pengolahan fish nugget pada prinsipnya adalah pencampuran seluruh

bahan yang telah disiapkan diantaranya daging ikan tuna P1:80%, P2:70%, dan

P3:60% yang sudah dihaluskan menggunakan blender. Sedangkan tepung daun

kelor P1:20%, P2:30% dan P3:40%, selanjutnya proses pengolahan yaitu bahan

ikan tuna, tepung daun kelor, telur dan bumbu-bumbu lainnya dicampurkan semua

bahan dan diaduk sampai merata. Proses berikutnya menuangkan adonan kedalam

loyang yang telah diolesi dengan minyak.

d. Pengukusan

Pengukusan dalam rangkaian proses pengolahan fish nugget menggunakan

kompor dengan api sedang, hal ini bertujuan agar adonan yang telah terbentuk itu

dipastikan benar-benar matang, sehingga dalam proses selanjutnya yaitu

pencetakan lebih mudah dan penyimpanan juga akan lebih tahan lama.

Pengukusan adonan dilakukan sekitar 30 menit, setelah itu fish nugget dinginkan.

e. Pencetakan

Pencetakan fish nugget kukus diiris dalam bentuk potongan empat persegi

dan dilapisi degan bahan pelapis. Memasukan 1 butir telur kedalam mangkok lalu

dikocok lepas, menuangkan tepung tapioka dan tepung panir di dua mangkok

yang berbeda. Kemudian melumuri dengan tepung panir hingga semua bagian

tertutup. Fish nugget digoreng selama 3 menit sampai berubah warna menjadi

kecoklatan.

Page 25: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

41

2. Analisis Kadar Protein Fish Nugget Metode Kjedahl

Prosedur kerja dalam penentuan kadar protein sebagai berikut:

1) Sampel ditimbang sebanyak 1-2 gram masukkan dalam labu destruksi

yang sudah dibersikankan. Setelah itu, tambahan 5 gram campuran

natrium sulfat dan mercury oxida (20:1).

2) Tambahkan 10 ml asam sulfat pekat.kedalam labu destruksi yang sdah

dibersikan.

3) Lakukan pemanasan labu destruksi mula-mula pada suhu 200-250⁰ C

sampai larutan tidak berasap lagi, kemudian dilakukan pemanasan pada

suhu 300-400⁰ C sampai larutan didalam labu destruksi menjadi jernih.

4) Bilas labu destruksi dengan aquades hingga bersih dan lakukan pemanasan

pada suhu yang sama sampai larutan menjadi jernih.

5) Pindahkan labu destruksi kedalam alat destilasi dan lakukan pengenceran

dengan aquades secukupnya, keadaam abu destruksi tambahkan larutan

NaOH 45% sampai larutan bersifat alkalis (basa) diuji dengan kertas

lakmus.

6) Tempatkan Erlenmeyer pada ujung pendingin alat destilasi dengan posisi

ujung kondensor harus tercelup dalam larutan penampung (asam boric

5%).

7) Lakukan destilasi sampai volume larutan dalam labu destilasi 2/3 telah

menguap atau larutan yang keluar dari ujung pendingin alat destilasi tidak

bersifat basa lagi (diuji dengan kertas lakmus).

Page 26: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

42

8) Lakukan titrasi larutan hasil destilasi dengan HCL 0, 1 N sampai mencapai

titik ekuivalen (warna keabu-abuan).

9) Catat jumlah ml HCL 0, 1 N yang digunakan

Perhitungan:

ml. HCl x N HCl x 14 x 6,25

Kadar Protein = ----------------------------------- x 100%

Berat sampel x 1000

Keterang:

N HCl = 0,1

14 = Berat atoim nitrogen

6,25 = Faktor Konversi (karena didalam protein terdapat 16% nitrogen)

3. Teknik Pengambilan Data

1. Kadar protein, data dalam penelitian adalah data deskriptif

kuantitatif dan penelitian ini diperoleh dari hasil eksperimen

laboratorium berupa kadar protein pada fish nugget ikan tuna

dengan penambahan tepung daun kelor.

2. Uji organoleptik, data diperoleh secara langsung oleh peneliti saat

melakukan penelitian dan data berupa lembaran kuisioner uji

organoleptik

Page 27: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

43

G. Analisis Data

1. Kadar protein

Hasil perhitungan kadar protein di tabulasikan dan di analisis secara

deskriptif kuantitatif. Dari hasil yang didapakan kadar protein pada fish nugget

ikan tuna dengan penambahan tepung daun kelor ada peninggkatan dalam kadar

protein dan memiliki kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yaitu 40%

tepung daun kelor dalam 100g ikan tuna (19,8148)

2. Uji organoleptik

Data Uji organoleptik menggunakan lembaran kuisioner dan aspek yang

diuji itu berupa warna, aroma, rasa, dan tekstur pada fish nugget ikan tuna dengan

penambahan tepung daun kelor. Dibagikan kepada 30 orang panelis di ambil dari

mahasiswa prodi pendidikan Biologi dan mahasiswa lainnya di Fakultas Tarbiyah

IAIN Ambon. Hasil dari uji organoleptik di tabulasi kemudian dianalisis

menggunakan uji ANOVA.

Page 28: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitain fish nugget ikan tuna dengan penambahan tepung daun

kelor adalah sebagai berikut:

1. Semakin banyak jumlah ikan tuna yang ditambahkan pada olahan fish nugget

dengan penambahan tepung daun kelor maka semakin tinggi pula kadar

proteinnya.

2. Kadar protein tertinggi 19,5 gr diperoleh pada perlakuan P1 yaitu tepung daun

kelor 20% dan ikan tuna 80% (100g).

3. Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna

yang paling disukai yaitu pada perlakuan P2 yaitu 30% penambahan tepung

daun kelor dalam 100g ikan tuna.

B. Saran

Adapun saran yang hendak peneliti sampaikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi masyarakat di harapkan bisa mengembangkan produk fish nugget dengan

memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada di sekitar lingkungan rumah salah

satunya adalah daun kelor.

2. Perlu dilakukan uji lebih lanjut terhadap kadar gizi fish nugget ikan tuna

dengan penambahan tepung daun kelor.

3. Bagi masyarakat direkomendasikan untuk mengkonsumsi Fish nugget ikan

tuna dengan penambahan tepung daun kelor dengan kadar protein yang tinggi.

Page 29: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

56

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan bahan pengikat yang lain selain

tepung daun kelor dalam olah fish nugget ikan tuna.

Page 30: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

57

DAFTARPUSTAKA

A Dudi Krisnadi. 2015. Kelor Super Nutrisi, Pusat Informasi dan

Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia. Lembaga Swadaya

Masyarakat – Media Peduli Lingkungan (Lsm-Mepeling). Blora.

Hlm 22.

Aminah. S, Ramdhan. T, dan Yanis. M. 2015. Kandungan Nutrisi dan Sifat

Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) Buletin Pertanian

Perkotaan. (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta). Vol. 5.

No 2. Hlm 35-44

Anwar. F, dkk. 2007 Moringa oleifera L.: a Food Plant with Multiple

Medicinal Uses. Phytother. Res. 21. Hlm 17–25.

Darsiti R. 2016. Penambahan Tepung Daun Kelor Dalam Pembuatan Mie

Sebagai Sumber Gizi Dengan Penambahan Ekstrak Umbi Wortel

Sebagai Pengawet Alami. Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiah

Surakarta.

Dani Abraham. Diakses Tanggal 12 Januari 2019. Deskripsi Ikan Tuna”,

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/Tinjauan%20 Pustaka.

Pdf.

Dita. A. K 2015. Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Kelor Sebagai Bahan

Pensubtitusi Tepung Tapioka Terhadap Tingkat Kekenyalan Dan

Daya Terima Cilok. Program Studi Ilmu Gizi Falkultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kuncoro. B, E, dan Wiharto. A, E, F. 2009 Ensiklopedia Populer Ikan Air

Laut, (Yogayakarta : Lily Publisher), Hlm 100

Fellows Peter John. 2009. Diaskes 25 November 2019 Food Procession

Technology Principles and practice. http.www.wordspress.com.

Firdaus 2014. Pengaruh Penambahan Wortel Dan Rumput Laut Terhadap

Kualitas Nugget Tempe. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

Fuglie. L.J. 2001. The Miracle Tree: Moringa oleifera: Natural Nutrition for

the Tropics. Church World Service, Dakar. 68 pp.; revised in and

Published as The Miracle Tree: The Multiple Attributes of Moringa,

172. Hlm. 39

Ghufron H, dan Kordi K. 2015. Buku Pintar Budi Daya 32 Ikan Laut

Ekonomis.Hlm. 326

GopalaKrishnan. L, Doriya. K, and Kumar. D.S. 2016 Moringa oleifera: a

Review on Nutritive Importance and its Medicinal Application.

Journal Food Science and Human Wellness 5. Hlm 49-56.

Page 31: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

58

Gusman. 2013. Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik). Program

Studi Teknologi Pangan. Universitas Muhammadiyah: Semarang.

Hlm. 37.

Hafidah. H. 2015 Pemanfaatan Daun kelor (Moringa Oleifera) sebagai

Bahan Pencampuran Nugget Ikan Tongkol (Euthynnus affinis C)

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Integrated Taxonomy Information System..Moringa oleifera Lamk.

Taxonomy Serial, 2017, No: 503874.

Jongrungruangchok. 2010. “Nutrients and Minerals Content of Eleven

Different Samples of Moringa oleifera Cultivated in Thailand.” (J

Health Res). Hlm. 38

Kurniawati Linda. 2010. Pemanfaatan Betakul dan Ampas Wortel (Daucus

carota) dalam Pembuatan Cookies. Program Studi Ilmu Dan

Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Selamet

Riyadi Surakarta.

Ma‟ruf Ahmad Supriadi dan Nuryati Siti. 2016. Pemanfaatan Biji Kelor

(Moringa oleifera L.) sebagai Pasta Gigi. Jurnal Akademika Kimia.

Vol. 5. No 4. Hlm 61

Made Astawan. 2008. Diakses : 11 Januari 2019. Nugget Ayam Bukan

Makanan Sampah.

http://www.jawaban.com/news/health/detail.php?id_news.

Marwanti dan Mutiara Nugraheni. 2006. Teknik Pembuatan Nugget dan

Kerupuk Ikan di Pesisir Srandakan Kabupaten Bantul. Jurnal Inotek.

Vol. 10 No 2. Hlm. 167-182.

Meuthi An-Nisa Novizar. 2009. Diakses : 11 Januari 2019. Inovasi dalam

Bidang Pertanian. http://thianovceria.blogspot.com/.

Moehyi S. 2002. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga.

Bharata: Jakarta.

Palupi. 2007. Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi Pangan. Modul e-

Learning ENBP, Departemen Ilmu & Teknologi Pangan-Fateta-IPB.

Rahayu W. P. 2001. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Fakultas

Teknologi Pertanian Institusi Pertanian Bogor. Hlm. 44.

Peraturan Kementeri Kesehatan RI, tentang Angka Kecukupan Gizi

Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, Peraturan Nomor 75 tahun 2013.

Rusatandi. 2009. Diaskes 25 November, 2019 Uji Organoleptik.

http//www.wordpress.com.

Simbolan JM. 2007. Cegah Malnutrisi dengan Kelor. Yogyakarta: Kanisius.

Hlm. 39

Page 32: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

59

Soekarto. 2008. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan. Bharata.

Jakarta. Hlm. 34

Toma. 2014. Phytochemistry and pharmacological activities of Moringa

oleifera. International. Journal of Pharmacognosy. Hlm 38

Wahyudi Isnan dan Nurhaedah M 2017. Ragam Manfaat Tanaman Kelor

(Moringa oleifera L.) bagi Masyarakat. Vol. 14 No. 1. Hlm 65-68

Winarno, F, G. 2004. Kimia pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. Hlm. 69

Page 33: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

60

Lampiran 1

FORMULIR PENILAIAN ORGANOLEPTIK

POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR Moringa oliefera L.

DALAM MENINGKATKAN MUTU FISH NUGGET DARI IKAN

TUNA SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SEHAT

Nama Panelis : Firda Amalia

Tanggal Penilaian :

Bahan : Fish Nugget Ikan Tuna dengan Penambahan Tepung

Daun Kelor

Dihadapan saudara disajikan beberapa jenis, nugget ikan tuna dengan

penambahan tepung daun kelor untuk anda cicipi, namun sebelum mencicipi

setiap jenis nugget, kumur terlebih dahulu dengan air minum yang telah

disediakan. Istirahatlah sebentar sebelum mencicipi nuggetberikutnya,

kemudian anda diminta untuk memberikan penilaian organoleptik dengan

menggunakan deskripsi sebagai berikut:

Faktor Kualitas Deskripsi dan Nilai Formula

P1 P2 P3

Warna

Sangat suka (5)

Suka (4)

Agak suka (3)

Kurang suka (2)

Tidak suka (1)

Aroma

Sangat suka (5)

Suka (4)

Agak suka (3)

Kurang suka (2)

Tidak suka (1)

Tekstur

Sangat suka (5)

Suka (4)

Agak suka (3)

Kurang suka (2)

Tidak suka (1)

Rasa

Sangat suka (5)

Suka (4)

Agak suka (3)

Kurang suka (2)

Tidak suka (1)

Total

Nilai Rata-Rata

Page 34: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

61

Lampiran 2

PENILAIAN ORGANOLEPTIK

(WARNA)

No Nama (Inisial) Warna

P1 P2 P3

1 A.P 4 3 2

2 A.I.N 4 4 4

3 E.A 4 4 3

4 H 4 4 4

5 E 4 4 4

6 A.P.D 4 4 4

7 K.W 3 4 3

8 A.B 3 3 3

9 A.N 5 5 5

10 A. 4 4 4

11 A.P.N 4 4 3

12 M.Y 4 4 3

13 D.B 5 5 5

14 N.F 4 2 4

15 Y.F.M 5 4 4

16 M.E 3 4 4

17 M.E 4 4 3

18 N 3 4 3

19 F.N 4 5 4

20 M.A 4 4 4

21 S.E.M 4 4 3

22 J 4 5 5

23 M.L 4 4 4

24 S.P.I 3 2 2

25 Y.G.S 4 4 4

26 R.L 4 4 5

27 M.B 4 4 4

28 T.I.M 3 3 3

29 H.A 4 4 4

30 M.K 4 4 4

Total 117 117 111

Rata-Rata 3,90 3,90 3,70

Page 35: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

62

Lampiran 3

PENILAIAN ORGANOLEPTIK

(AROMA)

No Nama (Inisial) Aroma

P1 P2 P3

1 A.P 2 2 2

2 A.I.N 2 3 3

3 E.A 4 4 4

4 H 4 4 4

5 E 4 4 4

6 A.P.D 3 4 4

7 K.W 4 4 4

8 A.B 4 3 4

9 A.N 2 2 2

10 A. 5 5 5

11 A.P.N 4 4 4

12 M.Y 4 4 4

13 D.B 3 4 2

14 N.F 5 5 5

15 Y.F.M 4 4 4

16 M.E 5 5 5

17 M.E 2 3 2

18 N 4 4 4

19 F.N 2 2 2

20 M.A 3 4 3

21 S.E.M 4 3 3

22 J 2 4 2

23 M.L 4 5 5

24 S.P.I 4 4 4

25 Y.G.S 3 4 4

26 R.L 4 4 4

27 M.B 2 2 2

28 T.I.M 4 4 4

29 H.A 3 4 4

30 M.K 4 5 4

Total 104 113 107

Rata-Rata 3,47 3,77 3,57

Page 36: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

63

Lampiran 4

PENILAIAN ORGANOLEPTIK

(TEKSTUR)

No Nama (Inisial) Tekstur

P1 P2 P3

1 A.P 4 4 4

2 A.I.N 4 2 2

3 E.A 4 4 3

4 H 4 4 3

5 E 4 4 4

6 A.P.D 4 4 4

7 K.W 4 4 4

8 A.B 4 4 4

9 A.N 2 2 3

10 A. 5 5 5

11 A.P.N 2 4 4

12 M.Y 4 4 4

13 D.B 3 3 2

14 N.F 3 2 2

15 Y.F.M 4 4 2

16 M.E 5 5 5

17 M.E 2 4 2

18 N 4 4 3

19 F.N 3 3 3

20 M.A 4 3 4

21 S.E.M 4 3 3

22 J 2 4 4

23 M.L 4 5 5

24 S.P.I 4 4 4

25 Y.G.S 3 4 4

26 R.L 3 4 4

27 M.B 3 3 3

28 T.I.M 4 4 5

29 H.A 3 4 4

30 M.K 4 4 4

Total 107 112 107

Rata-Rata 3,57 3,74 3,57

Page 37: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

64

Lampiran 5

PENILAIAN ORGANOLEPTIK

(RASA)

No Nama (Inisial) Rasa

P1 P2 P3

1 A.P 4 4 4

2 A.I.N 4 4 3

3 E.A 4 4 3

4 H 4 4 3

5 E 4 4 4

6 A.P.D 3 4 4

7 K.W 4 2 4

8 A.B 3 4 4

9 A.N 2 3 3

10 A. 5 5 5

11 A.P.N 2 2 2

12 M.Y 4 4 4

13 D.B 3 4 3

14 N.F 2 4 2

15 Y.F.M 3 3 2

16 M.E 5 4 4

17 M.E 2 2 2

18 N 4 4 4

19 F.N 4 4 4

20 M.A 3 4 4

21 S.E.M 4 3 3

22 J 2 2 2

23 M.L 4 5 5

24 S.P.I 4 5 4

25 Y.G.S 3 4 4

26 R.L 4 4 4

27 M.B 4 4 4

28 T.I.M 4 4 3

29 H.A 3 4 4

30 M.K 3 4 4

Total 104 112 105

Rata-Rata 3,47 3,74 3,5

Page 38: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

65

Lampiran 6

HASIL UJI STATISTIK

ANALISIS WARNA

Page 39: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

66

Page 40: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

67

Lampiran 7

HASIL UJI STATISTIK

ANALISIS AROMA

Page 41: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

68

Page 42: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

69

Lampiran 8

HASIL UJI STATISTIK

ANALISIS TEKSTUR

Page 43: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

70

Lampiran 9

HASIL UJI STATISTIK

ANALISIS RASA

Page 44: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

71

Lampiran 10

DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto 1. Daun kelor segar

Foto 2. Proses pemotongan ikan tuna

Page 45: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

72

Foto 3. Bahan-bahan tambahan pembuatan nugget ikan tuna

Foto 4. Penimbangan bahan nugget ikan tuna

Foto 5. Proses penghalusan nugget ikan tuna

Page 46: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

73

Foto 6. Proses pencampuran bahan nuget ikan tuna

Foto 7. Proses penggorengan nugget

Foto 8. Nugget ikan tuna siap di msajikan

Page 47: POTENSI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oliefera L) …

74

Foto 9. Proses uji organileptik Nugget ikan tuna oleh responden